jurnal kp
DESCRIPTION
Teknik industriTRANSCRIPT
PENENTUAN WAKTU STANDAR DAN JUMLAH MESIN OPTIMAL
PADA INSPEKTOR DEPARTEMEN QUALITY CONTROL
(STUDI KASUS: PT. ESSENTRA, SURABAYA)
Muthiah HanifahProgram Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH. Semarang [email protected]
Abstrak PT Essentra Surabaya merupakan perusahaan manufaktur di kawasan Industry Sidoarjo, Jawa Timur.
Jenis item yang diproduksi adalah berbagai macam tipe filter rokok dengan variasi yang tinggi. PT
Essentra Surabaya melakukan produksinya dengan menerapakan strategi make to order dan belum ada
pedoman waktu inspeksi untuk para inspector departemen quality control. Selain itu beban kerja pada
setiap tim inspektor kurang seimbang, dimana dari pembagian mesin tim A mendapatkan 17 mesin dan
tim D dengan 12 mesin dengan waktu standar yang melibihi waktu kerja perhari.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan waktu baku pengerjaan tiap mesin dan jumlah mesin
optimal pada setiap tim inspektor. Dari hasil penelitian dan perhitungan didapatkan waktu baku
pengerjaan tiap mesin untuk masing-masing tim inspektor, yaitu tim A (26,87 menit), tim B (20,91
menit), tim D (42,14 menit). Usulan jumlah mesin yang diberikan masing-masing tima A sebanyak 14
mesin, tm B 18 mesin, dan tim D 10 mesin.
Kata Kunci: beban kerja, tenaga kerja, waktu standar
PENDAHULUAN
PT Essentra Surabaya merupakan perusahaan manufaktur yang berada di kawasan indsutri
Sidoarjo, Jawa Timur. Jenis item yang diproduksi PT Essentra Surabaya terdiri dari berbagai macam
tipe filter rokok dengan variasi yang tinggi dan jumlah permintaan yang tinggi. Dalam jurnal ini yang
menjadi focus pada penelitian ini adalah waktu kerja menyeleaikan sampling tiap mesinnya. Urutan dari
proses sampling masing-masing tim berbeda namun secara umum urutan proses diawali dengan cek alat
MES, lalu pengecekan kualitas filter secara visual, kemudian pengecekan tray, lalu menghitung isi dari
tray, lalu pengambilan sampel untuk uji mesin QTM, melakukan pengecekan kualitas dengan mesin
QTM, pengambilan smapel untuk uji lab dan terakhir pengisian tray.
Strategi produksi yang diterapkan oleh PT Essentra Surabaya adalah make to order pada proses produksi,
waktu standar dalam proses inspeksi sampling oleh inspector departemen quality control PT Essentra
Surabaya memiliki peranan yang sangat penting. Dalam kegiatan inspeksi terdapat dua unsur penting
yaitu inspector dan jumlah mesin. Inspektor atau tenaga kerja disini perlu diperhatikan oleh karena itu,
beban kerja masing-masing tim perlu diperhatikan. Dan dibuat seimbang agar tidak menimbulkan
ketimpangan dalam pembagian jumlah mesin yang diinspeksi dan ketimpangan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan sehingga tidak menimbulkan kerugian waktu kerja. Pembagian mesin untuk
masing-masing tim inspector hanya berdasarkan area mesin sehingga yang terjadi adalah waktu
penyelesaian seluruh mesin yang melampaui waktu kerja per hari nya. Dibagian inspector masih banyak
terjadi pada tim tertentu yang kekurangan beban kerja sehingga banyak waktu yang tersisa dalam
menyelesaikan pekerjaan, sebaliknya di bagian lain kelebihan beban kerja.
Untuk masing-masing tim inspector didapatkan waktu baku terbesar dimiliki oleh inspector dari
tim D dengan waktu baku pengerjaan inspeksi tiap mesinnya sebesar 42,14 menit, kemudian disusul oleh
tim A yang memiliki waktu baku sebesar 26,87 menit dan tim B sebesar 20,91 menit. Sedangkan untuk
waktu total pengerjaan seluruh mesin yang melampaui waktu kerja normal terjadi pada 2 tim yaitu tim A
dan tim D, sebesar 7,65 jam per hari untuk 17 mesin dan 8,4 jam per hari untuk 12 mesin. Sedangkan
waktu baku tim B jauh dibawah waktu kerja normal yaitu sebesar 4,55 jam perhari. Berdasarkan hal
tersebut maka perlu ditentukan ulang jumlah mesin optimum yang disesuaikan dengan besarnya beban
kerja yang akan diberikan sehingga tidak ada inspector yang mendapatkan beban kerja yang berlebihan.
Mengingat pentingnya efektifitas waktu kerja bagi nspektor agar dapat melakukan sampling dengan
maksimal tanpa ada pekerjaan yang terlewati.
Batasan yang digunakan pada penelitian ini antara lain, penelitian hanya dilakukan pada inspector
departemen quality control dan hanya dilakukan pada tiga tim yaitu tim A, tim B, dan tim D, pengamatan
waktu kerja menggunakan metode jam henti,
METODE PENELITIAN
A. Pengukuran Waktu Kerja
Pengukuran kerja adalah metode penetapan keseimbangan antara jalur manusia yang
dikontribusikan dengan unit keluaran yang dihasilkan. Hasil pengukuran yang dilakukan
akan menghasilkan waktu baku yang dapat dijadikan sebagai waktu standard bagi semua
pekerja. Elemen dasar dari pengukuran kerja adalah pemikiran usaha pencapaian efisiensi kerja
dan pemikiran untuk mempertimbangkan perilaku manusia. Pengukuran waktu kerja merupakan
suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja dalam
melaksanakan suatu pekerjaan (Sritomo Wignjosoebroto, 2006, hal.130).
b. Pengukuran pendahuluan
Pengukuran pendahuluan merupakan hal yang harus dilakukan untuk mengetahui berapa kali pengukuran
harus dilakukan untuk tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan. Setelah pengukuran tahap
pertama dilakukan, selanjutnya dilakukan uji keseragaman data, perhitungan jumlah pengukuran yang
diperlukan, dan bila jumlah belum mencukupi dilanjutkan dengan pengukuran pendahuluan tahap kedua
dan seterusnya sampai pengukuran mencukupi tingkat ketelitian dan keyakinan yang dikehendaki.
Langkahlangkah pemrosesan hasil pengukuran pendahuluan adalah:
1. Kelompokkan hasil pengukuran ke dalam beberapa subgroup dan hitung rata-rata dari tiap subgroup
Xk = ∑ Xi
n………….(1)
2. Hitung rata-rata dari rata-rata subgroup
Xk = ∑ Xi
n…………...................(2)
3. Hitung standar deviasi dari waktu penyelesaian
σ=√∑ ( Xi−x )2
N−1…………..(3)
4. Pengujian Keseragaman data Suatu data dikatakan seragam jika semua data berada diantara dua batas
kontrol, yaitu yaitu batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Adapun perumusan dari batas kontrol atas
dan batas kontrol bawah adalah sebagai berikut (Wignjosoebroto, 2000):
3xBKA…………………….(4)
3xBKB…………………….(5)
5. Pengujian Kecukupan Data Uji kecukupan data dilakukan untuk mendapatkan apakah jumlah data hasil
pengamatan cukup untuk melakukan penelitian. Untuk menghitung banyaknya pengukuran yang
diperlukan untuk tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95% adalah sebagai berikut (Barnes, 1980):
N’ = ¿¿……..(6)
Apabila N’ = N, maka jumlah data sudah cukup
Apabila N’ > N, maka jumlah data belum cukup
6. Peformance Rating
Pengukur harus mengamati kewajaran kerja yang ditunjukkan oleh pekerja Ketidakwajaran dapat
terjadi misalnya bekerja tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah dikejar oleh waktu atau karena
menjumpai kesulitan- kesulitan seperti kondisi ruangan yang tidak mendukung untuk bekerja (Iftikar
Z. Sutalaksana; dkk, 2006, hal.157-166) bahwa operator bekerja dengan wajar Ada banyak metode yang
digunakan untuk menentukan faktor penyesuaian. Berikut merupakan beberapa metode dalam
menentukan besar factor penyesuaian yang umumnya digunakan (Wignjosoebroto, 2000):
1. Metode Skill and Effort Rating
2. Metode Westinghouse
3. Metode Syntetic Rating
4. Performance Rating atau Speed Rating
5. Metode Obyektif
7. Allowance
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique dan
hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan (Iftikar Z. Sutalaksana; dkk, 2006, hal. 167-
172). Pemberian kelonggaran dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada operator untuk
melakukan hal-hal yang harus dilakukannya, sehingga waktu baku yang diperoleh dapat dikatakan data
waktu kerja yang lengkap dan mewakili sistem kerja yang diamati. Kelonggaran yang diberikan antara
lain:
1) kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
2) kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah (fatique)
3) kelonggaran untuk hal-hal yang tidak dapat dihindarkan
8. Waktu pengamatan (Waktu Siklus)
Waktu siklus atau cycle time adalah waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit produk pada satu
stasiun kerja (Purnomo, 2003). Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemenelemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus lainnya, sekalipun operator bekerja pada kecepatan
normal atau uniform, tiap-tiap elemen dalam siklus yang berbeda tidak selalu akan bisa diselesaikan
dalam waktu yang persis sama.
9. Waktu Normal
Waktu yang diperlukan pekerja untuk menyelesaikan suatu aktivitas di bawah kondisi kerja
yang normal. Waktu normal di sini tidak termasuk waktu longgar yang diperlukan untuk melepas
lelah (fatique) ataupun kebutuhan seorang pekerja (personal needs). (Barry Render; dkk,2006, hal.
536)
10. Standard Time (Waktu Baku)
Waktu baku merupakan waktu yang dibutuhkan oleh pekerja untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan. Waktu baku ini sudah mencakup kelonggaran waktu (allowance time), waktu kelonggaran
merupakan kelonggaran yang diberikan untuk menghilangkan rasa fatique dan hambatan-hambatan
yang tidak dapat dihindarkan yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang harus
diselesaikan (Sritomo Wignjosoebroto, 2008, hal.203)
11. Beban Kerja
Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis
pekerjaannya. Kebutuhan SDM dapat dihitung dengan mengidentifikasikan seberapa banyak output
perusahaan pada divisi tertentu yang ingin dicapai. Kemudian hal itu diterjemahkan dalam bentuk
lamanya (jam dan hari) karyawan yang diperlukan untuk mencapai output tersebut, sehingga dapat
diketahui pada jenis pekerjaan apa saja yang terjadi deviasi negatif atau sesuai standar (Mangkuprawira,
2003).
Desain Penelitian
Penelitian mengenai Penentuan Waktu Baku dan Jumlah mesin Optimal pada proses inspeksi para
inspektor departemen quality control dilakukan dengan menggunakan pendekatan action research.
Dimana peneliti berinteraksi dengan subjek penelitian sejak awal dan data penelitian diperoleh dengan
cara mengamati secaralangsung pekerja dan mencatat waktu pekerja yang dibutuhkan dalam melakukan
proses kerja.
Pengolahan dan Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat beberapa tahapan pengolahan dan analisa data yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Pengolahan dan analisa data menggunakan studi waktu kerja.
2. Pengolahan dan analisa data menggunakan uji keseragaman data
a. Menghitung waktu rata-rata (waktu siklus)
b. Melakukan uji keseragaman data
Uji keseragaman dilakukan untuk mengidentifikasi data ekstrim, yaitu data yang terlalu besar atau
terlalu kecil dan jauh menyimpang dari rata – ratanya. Berdasarkan hasil uji keseragaman, data
yang terlalu ekstrim dibuang dan tidak diikutkan ke dalam pengolahan data selanjutnya.
3. Pengolahan data menggunakan uji kecukupan data
a. Melakukan uji kecukupan data
Uji kecukupan dilakukan untuk menentukan jumlah pengamatan yang seharusnya diambil dengan
convidence level 95% dan degree of accuracy 5%. Berdasarkan persamaan 6 disimpulkan jika
N’ = N maka data cukup.
b. Menentukan waktu normal
c. Menentukan waktu baku
4. Setelah didapatkan waktu baku untuk setiap tim inspektor yang dilakukan maka langkah selanjutnya
adalah perhitungan beban kerja dari setiap tim inspektor yang ada di departemen quality control.
5. Perhitungan usulan perbaikan jumlah mesin berdasarkan beban kerja
6. Analisis hasil pengolahan
Hasil dan Pembahasan
Terdapat tiga jenis pengamatan kerja yang diamati pada tim inspector departemen quality control PT.
Essentra Surabaya yaitu tim A, tim B, dan tim D. Pengumpulan data dilakukan pengamatan secara
langsung menggunakan observation sheet seperti contoh yang terlihat pada table 1 merupakan
pengukuran kerja tim A dan table 2 pembagian mesin awal.
Tabel 1 pengukuran kerja tim A
No Tempat Kegiatan WaktuTotal
Waktu Keterangan1 VD 01 Cek Material 01:42.7
0:01:43cek visual 01:40.3
0:03:23bantu packing 01:03.3
0:04:26cek sampel 00:52.2
0:05:18ambil sampel 2 01:20.8
0:06:39ambil sampel 3+cek 00:47.8
0:07:27cek sampel 01:20.1
0:08:47ngobrol dg operator 00:11.7
0:08:59isi tray 03:07.9
0:12:07cek MES 00:22.6
0:12:29bantu packing 00:35.8
0:13:05cek MES 03:44.6
Tabel 2 Pembagian Mesin Awal
No A B C D
1KM01
DD53
YM01
ND01
2KM05
SM01
VD04
ND02
3KM02
DD14
KM51
ND03
4VD01
DD11
KN51
KM08
5VD02
DD15
KC51
KM09
6KM07
DD04
KC52
KM52
7KM04
KC08
IM01
KM11
8KM03
SL01
DD07
IM02
9KF01
SM02
DD01
KC07
10
PM04
KC06
DD51
KC05
11
KM06
DD06
DD10
KC03
12
KC01
KC04
DD56
SM03
13
PN01
SM04
KM10
14
VL01
VD03
15
PR01
DD55
16
DD09
YM02
17
DD12
Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data digunakan untuk pengendalian proses bagian data yang ditolak atau tidak seragam
karena tidak memenuhi spesifikasi
1. Proses persiapan yang dilakukan oleh inspector tim A menghasilkan waktu siklus (WS) rata-rata
sebesar 61,80 detik dan standar deviasi sebesar 1,323 Peta kontrol persiapan diperlihatkan pada
Gambar 1.
Cek Bara
ng
Cek M
ateria
l
pilih tr
ay
cek M
ES0.00
40.00
80.00
Proses Persiapan Inspektor A
Rata-rata ElemenRata-RataBKABKB
Elemen
Wak
tu
Gambar 1 Proses persiapan Inspektor A
2. Proses sampling yang dilakukan oleh inspector tim A menghasilkan waktu siklus (WS) rata-rata
sebesar 76,70 detik dan standar deviasi sebesar 1,323 Peta kontrol persiapan diperlihatkan pada
Gambar 2.
ambil sampel
ambil sampel + cek
ambil sampel
1
ambil sampel
2
ambil sampel
3
0.00
100.00
Proses Sampling Inspektor A
Rata-rata ElemenRata-RataBKABKB
Elemen
Wak
tu
Gambar 2 Proses sampling Inspektor A
3. Proses Uji Kualitas yang dilakukan oleh inspector tim A menghasilkan waktu siklus (WS) rata-
rata sebesar 389,50 detik dan standar deviasi sebesar 1,323 Peta kontrol persiapan diperlihatkan
pada Gambar 3.
cek QTM cek visual cek sampel0.00
200.00400.00600.00800.00
Proses Uji Kualitas Inspektor A
Rata-rata ElemenRata-RataBKABKB
Elemen
Wak
tu
Gambar 3 Proses uji kualitas Inspektor A
4. Proses Pengukuran Kualitas yang dilakukan oleh inspector tim A menghasilkan waktu siklus
(WS) rata-rata sebesar 153,50 detik dan standar deviasi sebesar 1,323 Peta kontrol persiapan
diperlihatkan pada Gambar 4.
0.00150.00
Proses Pengukuran Inspektor A
Rata-Rata ElemenRata-RataBKBBKA
Elemen
Wak
tu
Gambar 4 Proses pengukuran Inspektor A
5. Proses analisa data yang dilakukan oleh inspector tim A menghasilkan waktu siklus (WS) rata-
rata sebesar 874,90 detik dan standar deviasi sebesar 1,323 Peta kontrol persiapan diperlihatkan
pada Gambar 5.
Hitung Input Data0.00
1000.00
2000.00
Proses Analisa Inspektor A
Rata-rata ElemenRata-RataBKABKB
Elemen
Wak
tu
Gambar 5 Proses analisa Inspektor A
6. Proses packing yang dilakukan oleh inspector tim A menghasilkan waktu siklus (WS) rata-rata
sebesar 218,10 detik dan standar deviasi sebesar 1,323 Peta kontrol persiapan diperlihatkan pada
Gambar 6.
Isi tray Packing Tray
isi tray + packing
itung isi tray + ambil
sampel
0.00100.00200.00300.00
Proses Packing Inspektor A
Rata-rata ElemenRata-RataBKABKB
Elemen
Wak
tu
Gambar 6 Proses packing Inspektor A
7. Proses insidental yang dilakukan oleh inspector tim A menghasilkan waktu siklus (WS) rata-rata
sebesar 124,80 detik dan standar deviasi sebesar 1,323 Peta kontrol persiapan diperlihatkan pada
Gambar 7.
cek tray cek mesin pindahkan box
cek QTM0.00
50.00100.00150.00200.00250.00
Proses Insidental Inspektor A
Rata-rata ElemenRata-RataBKABKB
elemen
wak
tu
Gambar 7 Proses insidental Inspektor A
8. Proses idle yang dilakukan oleh inspector tim A menghasilkan waktu siklus (WS) rata-rata
sebesar 51,60 detik dan standar deviasi sebesar 1,323 Peta kontrol persiapan diperlihatkan pada
Gambar 8.
Delay Ngobrol0.00
20.0040.0060.0080.00
100.00
Proses Idle Inspektor A
rata-rata elemenrata-rataBKABKB
elemen
wak
tu
Gambar 8 Proses idle Inspektor A
Performance rating
Performance rating adalah aktifitas menilai atau mengevaluasi kecepatan kerja operator. Dengan
melakukan rating ini,diharapkan waktu kerja yang diukur dapat dinormalkan kembali. Metode yang
digunakan adalah metode Westinghouse. Nilai performance rating terdiri dari performance rating
subjektif dan peformnace rating objektif.
Tabel 3 Pengukuran Peformance Rating Inspektor A
No Proses Elemen
Rata-rata Elemen
PR Subjektif
PR Objektif PR
1 Cek Barang 52.00 1.18 1.08 1.272 Persiapan Cek Material 38.50 1.19 1.07 1.273 pilih tray 43.80 1.18 1.12 1.324 cek MES 61.80 1.08 1.02 1.105 ambil sampel 49.30 1.22 1.04 1.276 ambil sampel + cek 76.70 1.19 1.04 1.247 Sampling ambil sampel 1 39.50 1.13 1.04 1.188 ambil sampel 2 49.00 1.22 1.04 1.279 ambil sampel 3 37.50 1.22 1.04 1.27
10 cek QTM 389.50 1.19 1.07 1.2711 Uji Kualitas cek visual 64.10 1.21 1.07 1.2912 cek sampel 71.10 1.19 1.04 1.2413 ukur panjang filter 68.30 1.21 1.04 1.26
14ukur panjang segmen karbon 88.60 1.24 1.04 1.29
15 ukur panjang segmen kecil 58.20 1.24 1.04 1.29
16Pengukuran Kualitas Uji Hardness 153.50 1.22 1.04 1.27
17 Uji Dry Weight 118.70 1.22 1.04 1.2718 Buka Filter 70.00 1.24 1.04 1.2919 Analisa Data Hitung 141.60 1.18 1.06 1.2520 Input Data 874.90 1.22 1.06 1.2921 Isi tray 170.70 1.19 1.04 1.2422 Packing Packing Tray 217.60 1.10 1.04 1.14
23 isi tray + packing 218.10 1.08 1.04 1.12
24itung isi tray + ambil sampel 123.40 1.16 1.04 1.21
25 cek tray 94.90 1.19 1.04 1.2426 Insidental cek mesin 15.30 1.13 1.04 1.1827 pindahkan box 22.10 1.13 1.04 1.1828 cek QTM 124.80 1.19 1.04 1.2429 Delay 51.60 1.11 1.00 1.1130 Idle Ngobrol 26.60 1.17 1.00 1.17
Waktu Normal
Waktu normal untuk suatu elemen operasi kerja adalah semata-mata menunjukkan bahwa seorang
operator yang berkualifikasi baik akan bekerja menyelesaikan pekerjaan pada tempo kerja yang
normal. Waktu normal didapat dengan mengalikan waktu siklus dari masing-masing elemen operasi
terhadap performance rating yang ada sehingga waktu normal dapat dilihat pada table 4
Allowance
Pemberian kelonggaran dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada operator untuk melakukan
hal-hal yang harus dilakukannya, sehingga waktu baku yang diperoleh dapat dikatakan data waktu
kerja yang lengkap dan mewakili sistem kerja yang diamati.Berikut nilai allowance untuk tiap operasi
kerja inspector pada table 5
Waktu Baku
Pengukuran dilakukan dikarenakan di dalam melakukan pekerjaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
tidak dapat dihindari baik faktor dari dalam maupun dari luar perusahaan. Waktu baku didapatkan dengan
mengalikan waktu normal dengan kelonggaran (allowance). Analisis waktu baku digunakan untuk
seberapa besar waktu digunakan operator dalam proses produksi, dari waktu inilah operator dapat dilihat
berapakah waktu yang harus dicapai dengan menambah beberapa unsur kelonggaran agar produk yang
dikerjakan lebih meningkat. Waktu baku terlama adalah proses pengecapan yaitu sebesar 42,1 menit. Hal
ini terjadi karena prosesnya yang membutuhkan keahlian yang tingi dan banyaknya prosedur yang
diberikan. dibandingkan dengan proses lainnya. Faktor lain yang berpengaruh terhadap besarnya waktu
baku pada proses ini adalah performance rating dan kelonggaran.
Tabel 5 Pengukuran Waktu Normal Inspektor A
No Proses ElemenRata-rata Elemen
Peformance Rating
Waktu Normal
1 Cek Barang 52.00 1.27 66.272 Persiapan Cek Material 38.50 1.27 49.023 pilih tray 43.80 1.32 57.894 cek MES 61.80 1.10 68.085 ambil sampel 49.30 1.27 62.556 ambil sampel + cek 76.70 1.24 94.927 Sampling ambil sampel 1 39.50 1.18 46.428 ambil sampel 2 49.00 1.27 62.179 ambil sampel 3 37.50 1.27 47.58
10 cek QTM 389.50 1.27 495.9511 Uji Kualitas cek visual 64.10 1.29 82.9912 cek sampel 71.10 1.24 87.9913 ukur panjang filter 68.30 1.26 85.95
14ukur panjang segmen karbon 88.60 1.29 114.26
15 ukur panjang segmen kecil 58.20 1.29 75.05
16Pengukuran Kualitas Uji Hardness 153.50 1.27 194.76
17 Uji Dry Weight 118.70 1.27 150.6118 Buka Filter 70.00 1.29 90.2719 Analisa Data Hitung 141.60 1.25 177.1120 Input Data 874.90 1.29 1131.4221 Isi tray 170.70 1.24 211.2622 Packing Packing Tray 217.60 1.14 248.9323 isi tray + packing 218.10 1.12 244.97
24itung isi tray + ambil sampel 123.40 1.21 148.87
25 cek tray 94.90 1.24 117.4526 Insidental cek mesin 15.30 1.18 17.9827 pindahkan box 22.10 1.18 25.9728 cek QTM 124.80 1.24 154.4529 Delay 51.60 1.11 57.2830 Idle Ngobrol 26.60 1.17 31.12
Tabel 6 Pengukuran Allowance Inspektor A
No Proses Elemen
Rata-rata
Elemen Allowance1 Cek Barang 52.00 48.59%2 Persiapan Cek Material 38.50 48.59%3 pilih tray 43.80 48.59%4 cek MES 61.80 48.59%5 ambil sampel 49.30 48.59%6 ambil sampel + cek 76.70 48.59%7 Sampling ambil sampel 1 39.50 48.59%8 ambil sampel 2 49.00 48.59%9 ambil sampel 3 37.50 48.59%
10 cek QTM 389.50 41.64%11 Uji Kualitas cek visual 64.10 49.03%12 cek sampel 71.10 49.03%13 ukur panjang filter 68.30 16.28%
14ukur panjang segmen karbon 88.60 16.28%
15 ukur panjang segmen kecil 58.20 16.28%
16Pengukuran Kualitas Uji Hardness 153.50 25.94%
17 Uji Dry Weight 118.70 25.94%18 Buka Filter 70.00 34.95%19 Analisa Data Hitung 141.60 22.70%20 Input Data 874.90 22.70%21 Isi tray 170.70 50.38%22 Packing Packing Tray 217.60 50.38%
23 isi tray + packing 218.10 50.38%
24itung isi tray + ambil sampel 123.40 50.38%
25 cek tray 94.90 48.59%26 Insidental cek mesin 15.30 48.59%27 pindahkan box 22.10 50.38%28 cek QTM 124.80 41.64%29 Delay 51.60 18.34%30 Idle Ngobrol 26.60 18.34%
Tabel 7 Pengukuran Waktu Baku Inspektor A
No Proses Elemen
Rata-rata Elemen Waktu Baku Elemen
Waktu Baku Proses
1 Cek Barang 52.00 32.19896
2 Persiapan Cek Material 38.50 23.81903 117.2224
3 pilih tray 43.80 28.12593
4 cek MES 61.80 33.07845
5 ambil sampel 49.30 30.39294
6 ambil sampel + cek 76.70 46.12202 152.3963
7 Sampling ambil sampel 1 39.50 22.55493
8 ambil sampel 2 49.00 30.208
9 ambil sampel 3 37.50 23.11837
10 cek QTM 389.50 206.5289
11 Uji Kualitas cek visual 64.10 40.69121 290.3644
12 cek sampel 71.10 43.14429
13 ukur panjang filter 68.30 13.99165
14ukur panjang segmen karbon 88.60 18.60023
15ukur panjang segmen kecil 58.20 12.21821
16 Pengukuran Kualitas Uji Hardness 153.50 50.52988 165.9668
17 Uji Dry Weight 118.70 39.07425
18 Buka Filter 70.00 31.55256
19 Analisa Data Hitung 141.60 40.20363 297.0292
20 Input Data 874.90 256.8256
21 Isi tray 170.70 106.4234
22 Packing Packing Tray 217.60 125.4132 430.2529
23 isi tray + packing 218.10 123.4158
24itung isi tray + ambil sampel 123.40 75.00059
25 cek tray 94.90 57.06623
26 Insidental cek mesin 15.30 8.736468 143.2061
27 pindahkan box 22.10 13.08465
28 cek QTM 124.80 64.31874
29 Delay 51.60 10.50625
30 Idle Ngobrol 26.60 5.708769 16.21502
Total 1612.653 1612.653Waktu Baku per Mesin (Menit) 26.8776
Beban Kerja
Menghitung beban kerja inspector digunakan waktu baku tiap proses dibagi waktu kerja yang
disediakan PT. Essentra Surabaya dalam satu hari kerja adalah 8 jam kerja dengan 1 jam untuk
istirahat. Maka total waktu kerja 7 x 60 menit = 420 menit. Hasil perhitungan beban kerja dapat dilihat
pada Tabel 8
Tabel 8 Pengukuran Beban Kerja Inpsektor A
No Proses Elemen
Rata-rata Elemen Beban Kerja
ElemenBeban Kerja Proses
1 Cek Barang 52.00 0.076664
2 Persiapan Cek Material 38.50 0.056712 0.279101
3 pilih tray 43.80 0.066966
4 cek MES 61.80 0.078758
5 ambil sampel 49.30 0.072364
6 ambil sampel + cek 76.70 0.109814 0.362848
7 Sampling ambil sampel 1 39.50 0.053702
8 ambil sampel 2 49.00 0.071924
9 ambil sampel 3 37.50 0.055044
10 cek QTM 389.50 0.491735
11 Uji Kualitas cek visual 64.10 0.096884 0.691344
12 cek sampel 71.10 0.102724
13 ukur panjang filter 68.30 0.033313
14 ukur panjang segmen karbon 88.60 0.044286
15 ukur panjang segmen kecil 58.20 0.029091
16 Pengukuran Kualitas Uji Hardness 153.50 0.120309 0.395159
17 Uji Dry Weight 118.70 0.093034
18 Buka Filter 70.00 0.075125
19 Analisa Data Hitung 141.60 0.095723 0.707212
20 Input Data 874.90 0.611489
21 Isi tray 170.70 0.253389
22 Packing Packing Tray 217.60 0.298603 1.024412
23 isi tray + packing 218.10 0.293847
24 itung isi tray + ambil sampel 123.40 0.178573
25 cek tray 94.90 0.135872
26 Insidental cek mesin 15.30 0.020801 0.340967
27 pindahkan box 22.10 0.031154
28 cek QTM 124.80 0.15314
29 Delay 51.60 0.025015 0.038607
30 Idle Ngobrol 26.60 0.013592
Total 3.83965 3.83965
Penentuan Jumlah Mesin
Jumlah kebutuhan mesin dapat dihitung berdasarkan data yang diperoleh dari tahapan sebelumnya.
Adapun perhitungan jumlah mesin yang dibutuhkan dan jumlah mesin saat ini dapat dilihat pada Tabel
9 dan table 10
Tabel 9 Pembagian Mesin Awal
No A B C D
1KM01
DD53
YM01
ND01
2KM05
SM01
VD04
ND02
3KM02
DD14
KM51
ND03
4VD01
DD11
KN51
KM08
5VD02
DD15
KC51
KM09
6KM07
DD04
KC52
KM52
7KM04
KC08
IM01
KM11
8KM03
SL01
DD07
IM02
9KF01
SM02
DD01
KC07
10
PM04
KC06
DD51
KC05
11
KM06
DD06
DD10
KC03
12
KC01
KC04
DD56
SM03
13
PN01
SM04
KM10
14
VL01
VD03
15
PR01
DD55
1 DD0 YM0
6 9 217
DD12
Tabel 10 Jumlah Mesin Setelah Perbaikan
No A B C D
1 KM01 DD53 YM01 ND01
2 KM05 SM01 VD04 ND02
3 KM02 DD14 KM51 ND03
4 VD01 DD11 KN51 KM08
5 VD02 DD15 KC51 KM09
6 KM07 DD04 KC52 KM52
7 KM04 KC08 IM01 KM11
8 KM03 SL01 DD07 IM02
9 KF01 SM02 DD01 KC07
10 PN01 KC06 DD51 SM03
11 VL01 DD06 DD10
12 PR01 KC04 DD56
13 DD09 SM04 KM10
14 DD12 KC01 VD03
15 KM06 DD55
16 PM04 YM02
17 KC05 18 KC03
Penentuan jumlah mesin tiap inspector dilakukan untuk mendistribusikan jumlah mesin berdasarkan
waktu baku yang didapatkan serta berdasarkan layout lantai produksi PT Essentra Surabaya. Pengurangan
dan penambahan jumlah mesin didasarkan pada penyetaraan total waktu baku dengan total waktu kerja
perharinya sehingga waktu baku total untuk seluruh mesin tidak melebihi waktu total kerja per hari.
Perhitungan total waktu naku per hari didapatkan dari waktu baku permesin dikalikan dengan jumlah
mesin tiap tim lalu dibagi dengan 60 menit. Dari perhitungan tersebut didapatkan untuk tim A waktu baku
selesaikan seluruh mesin sebesar 7,65 jam dengan jumlah mesin awal sebanyak 17 mesin, dikarenakan
waktu baku total perhari yang melebihi waktu baku kerja perhari maka dilakukan pengurangan jumlah
mesin sebanyak 3 buah. Pengurangan jumlah mesin ini dilakukan pada mesin KC01,KM06 dan PM01
yang dipindahkan ke area tim B, hal ini dikarenakan pertimbangan ketiga mesin tersebut wilayahnya
sangat dekat dengan area tim B dan tim B memiliki waktu baku yang jauh kurang dari waktu baku kerja
perhari. Sedangkan untuk tim D didapatkan waktu baku selesaikan seluruh mesin sebesar 8,4 jam dengan
jumlah mesin awal sebanyak 12 mesin, dikarenakan waktu baku total perhari yang melebihi waktu baku
kerja perhari maka dilakukan pengurangan jumlah mesin sebanyak 2 buah pengurangan sebanyak 2 buah
dipilih karena pada tim ini jumlah mesin yang diproses jumlahnya sudah sedikit sehingga jika terlalu
banyak dikurangi akan terjadi jumlah yang sangat timpang dengan jumlah mesin lainnya. Pengurangan
jumlah mesin dilakukan pada mesin KC03 dan KC05 dan dipindahkan ke area mesin tim B dikarenakan
waktu untuk menyelesaikan seluruh mesin pada tim B masih jauh dari waktu total kerja perhari dan area
yang berdekatan.
KESIMPULAN
Dari pengolahan data didapatkan data pengukuran waktu kerja secara langsung metode jam henti,
didapatkan hasil bahwa waktu baku terbesar dimiliki oleh inspector dari tim D dengan waktu
baku pengerjaan inspeksi tiap mesinnya sebesar 42,14 menit, kemudian disusul oleh tim A yang
memiliki waktu baku sebesar 26,87 menit dan tim B sebesar 20,91 menit. Waktu total pengerjaan
seluruh mesin yang melampaui waktu kerja normal terjadi pada 2 tim yaitu tim A dan tim D, sebesar 7,65
jam per hari untuk 17 mesin dan 8,4 jam per hari untuk 12 mesin. Sedangkan waktu baku tim B jauh
dibawah waktu kerja normal yaitu sebesar 4,55 jam perhari, untuk itu perlu dilakukan pengurangan dan
pendistribusian jumlah mesin agar waktu baku penyelesaian inspeksi seluruh mesin dibawah waktu kerja
normal, setelah adanya pengurangan jumlah mesin yang ditangani tim A sebanyak 14 mesin dengan
waktu baku 6,3 jam per hari, tim B sebanak 18 mesin dengan waktu baku 6,3 jam per hari dan tim D
sebanyak 10 mesin dengan waktu baku 7 jam per hari.
DAFTAR PUSTAKA
Sutalaksana, I. Z., Anggawisastra, R., & Tjakraatmadja, J. H. (1979). Teknik Tata Cara Kerja. Bandung :
Departemen Teknik Industri. ITB:.
Wignjosoebroto, S. (2000). Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu: Teknik Analisis untuk Peningkatan
Produktivitas Kerja. Edisi Pertama. Surabaya : Guna Widya.
Rinawati, Dyah. 2012. Penentuan Waktu Standard an Jumlah Tenaga Kerja Opimal Pada Produksi Batik
Cap (Studi Kasus : IKM Batik Saud Effendy). Jurnal Teknik Industri. Universitas Diponegoro.
Semarang
Eko, N. (2004). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya : Penerbit Guna Widya.