jurnal konstruksi jalan

20
Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15) ANALISIS VOLUME LALU LINTAS HARIAN RATA-RATA (VLHR) (Studi kasus Jl. Kaliurang km. 3 – 4 Yogyakarta) 1 Muhammad Firdaus Barqireza, 2 Andhi Setyawan, 3 Dian Usna Astana Putra, 4 Fanizar Helmi 1,2,3,4 Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, FT UNY [email protected] ; [email protected] ; [email protected] ; [email protected] ABSTRAK Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta merupakan jalan antar kota yang tingkat kemacetannya tergolong tinggi. Terutama pada kilometer 1 – 6 (dalam lingkaran ringroad) yang tingkat aktifitas jalannya pun tinggi. Kemacetan yang terjadi tidak hanya pada jam sibuk kerja, pada jam istirahat pun masih terlihat kemacetan yang cukup panjang. Dalam jurnal ini diteliti lebar lajur ideal, Volume Lalu Lintas Harian Rata- rata, Kenaikan Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata 20 tahun kedepan, Kapasitas Jalan, dan Derajat Kejenuhan. Dalam pengumpulan data, digunakan metode observasi, langsung terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data dan informasi. Hasil survey di lapangan menunjukkan lebar lajur Jalan Kaliurang km. 3 – 4 belum memenuhi syarat ideal untuk jalan antar kota, Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata tergolong tinggi, dengan kapasitas jalan yang tidak bisa mengimbangi banyaknya kendaraan yang ada, menyebabkan derajat kejenuhan di jalan tersebut terlampau tinggi dari batas normal. Kata kunci : Jalan, Lajur, VLHR, Kapasitas Jalan, Derajat Kejenuhan Lalu Lintas. PENDAHULUAN MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 16

Upload: e-sanjani

Post on 15-Apr-2017

547 views

Category:

Engineering


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

ANALISIS VOLUME LALU LINTAS HARIAN RATA-RATA (VLHR)(Studi kasus Jl. Kaliurang km. 3 – 4 Yogyakarta)

1Muhammad Firdaus Barqireza, 2Andhi Setyawan, 3Dian Usna Astana Putra, 4Fanizar Helmi

1,2,3,4 Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, FT [email protected]; [email protected]; [email protected];

[email protected]

ABSTRAK

Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta merupakan jalan antar kota yang tingkat kemacetannya tergolong tinggi. Terutama pada kilometer 1 – 6 (dalam lingkaran ringroad) yang tingkat aktifitas jalannya pun tinggi. Kemacetan yang terjadi tidak hanya pada jam sibuk kerja, pada jam istirahat pun masih terlihat kemacetan yang cukup panjang. Dalam jurnal ini diteliti lebar lajur ideal, Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata, Kenaikan Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata 20 tahun kedepan, Kapasitas Jalan, dan Derajat Kejenuhan. Dalam pengumpulan data, digunakan metode observasi, langsung terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data dan informasi. Hasil survey di lapangan menunjukkan lebar lajur Jalan Kaliurang km. 3 – 4 belum memenuhi syarat ideal untuk jalan antar kota, Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata tergolong tinggi, dengan kapasitas jalan yang tidak bisa mengimbangi banyaknya kendaraan yang ada, menyebabkan derajat kejenuhan di jalan tersebut terlampau tinggi dari batas normal.

Kata kunci : Jalan, Lajur, VLHR, Kapasitas Jalan, Derajat Kejenuhan Lalu Lintas.

PENDAHULUAN

Jalan merupakan alat perhubungan di darat yang memegang peranan penting dalam sektor pembangunan. Pengembangan jalan raya merupakan salah satu solusi utama dalam mengatasi masalah lalu lintas di Indonesia yang semakin hari semakin tinggi peningkatan volume kendaraannya.Peningkatan volume kendaraan ini menjadikan suatu keharusan bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki atau membangun akses jalan yang lebih baik dan juga tepat sasaran, tentunya dengan perencanaan yang baik agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang sesuai dengan fungsinya.

Perencanaan jalan berdasarkan analisis volume kendaraan sangat penting karena di Indonesia terus terjadi peningkatan volume kendaraan. Terlebih lagi status Indonesia yang kini menjadi salah satu negara konsumen kendaraan bermotor terbesar di dunia. Seiring dengan kondisi tersebut, diperlukan pengembangan di

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 16

Page 2: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

sektor transportasi khususnya jalan, dan dengan perencanaan jalan yang baik pula. Pengembangan jalan dengan memilih lokasi yang tepat menjadi faktor yang penting untuk memperbaiki kondisi jalan di Indonesia. Jalan Kaliurang km. 3 – 5 Sleman, Yogyakarta merupakan jalan yang cocok untuk analisis Volume Kendaraan karena di jalan tersebut sering dilewati kendaraan bermotor dengan jumlah yang relatif banyak hingga sering terjadi kemacetan tidak hanya di jam-jam sibuk. Diharapkan output dari analisis volume kendaraan ini bermanfaat tidak hanya untuk saat ini saja, tetapi kontinyu hingga kedepannya permasalahan lalu lintas dapat lebih terkendali sehingga membawa dampak baik untuk generasi penerus bangsa.

KAJIAN TEORI

Kebutuhan Lajur Kendaraan

Lajur adalah bagian pada jalur lalu lintas yang ditempuh oleh satu kendaraan bermotor beroda 4 atau lebih, dalam satu jurusan. Sedangkan Lebar lajur adalah bagian jalan yang direncanakan khusus untuk lajur kendaraan, jalur belok, lajur tanjakan, lajur percepatan/perlambatan dan atau lajur parkir. Lebar lajur jalan ditentukan oleh ukuran dan kecepatan kendaraan dengan memperhatikan faktor ekonomi, keamanan dan kenyamanan.

Jumlah lajur ditentukan berdasarkan prakiraan volume lalu lintas harian (VLR) yang dinyatakan dalam smp/hari dan menyatakan volume lalu lintas untuk kedua arah. Dalam menghitung VLR, karena pengaruh berbagai jenis kendaraan, digunakan faktor ekivalen mobil penumpang (emp).

Kendaraan tak bermotor (sepeda, becak dan kendaraan ditarik hewan) tidak diberikan nilai emp, karena sangat bervariasi tergantung kepada kondisi lalu lintas pada saat itu. Dalam hal jumlah kendaraan jenis ini dominan, maka perlu dilakukan perencanaan khusus untuk menentukan fasilitasnya

Volume Lalu Lintas harian rencana (VLHR) adalah perkiraan volume lalu lintas pada akhir tahun rencana lalu lintas dinyatakan dalam SMP/hari.

Volume jam sibuk rencana (VJR) merupakan prakiraan volume lalu lintas pada jam sibuk tahun rencana lalu lintas, dinyatakan dalam SMP/jam. Perhitungan (VJR) menentukan jumlah lajur jalan dan fasilitas lalu lintas yang di perlukan.VJR dihitung dengan rumus :

VJR = VLHR x KF ……………......…………............................................... (1)

Keterangan: VJR = Volume Jam RencanaK (disebut faktor K) = faktor volume lalu lintas jam sibuk. F (disebut faktor F) = faktor variasi tingkat lalulintas per seperempat jam dalam

satu jam.

Tabel 1. Penentuan faktor K dan faktor F berdasarkan Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata (Faqih, 2012)

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 17

Page 3: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

Tabel 2. Lebar Lajur Berdasarkan Klasifikasi Jalan (Alamsyah, 2003)Klasifikasi Perencanaan Lebar Lajur (m)Type I Klas I 3,5

Klas II 3,5Type II Klas I 3,5

Klas II 3,25Klas III 3,25-3,0

Umumnya lebar lajur jalan yang digunakan 3,5 m, tetapi untuk jalan-jalan kurang penting dapat menggunakan ukuran 2,5 m-3,0 m, sedangkan untuk jalan bebas hambatan 3,75 m. Berdasarkan Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata (VLHR) dalam satuan mobil penumpang (smp) lebar lajur di tetapkan sebagai berikut:

Tabel 3. Lalu Lintas Harian Rata-rata (Alamsyah, 2003)LHR (smp) < 2000 1500 – 8000 6000 – 20.000 > 20.000Lebar Lajur

(m)3,50 – 6,00 2 x 3.50 2 x 3,50 atau

2 ( 2 x 3,50 )2 ( 2 x 3,50 )

Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata

Lalu lintas harian rata–rata adalah volume lalu lintas rata-rata dalam satu hari.Volume lalu lintas menujukkan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu (Smp/jam). Volume lalu lintas yang tinggi membutuhkan lebar perkerasan jalan yang lebih besar, sehingga tercipta kenyamanan dan keamanan. Satuan volume lalu lintas yang umum dipergunakan sehubungan dengan penentuan jumlah dan lebar lajur adalah:1. Lalu lintas harian rata-rata2. Volume jam perencanaan3. Kapasitas

Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik/garis khayal pada jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kend/jam (Qkend), smp/jam

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 18

VLHR FAKTOR K(%)

FAKTOR F(%)

>5000 4-6 0,9 – 1

30.000 – 50.000 6-8 0,8 – 110.000 – 30.000 6-8 0,8 – 1

VLHR FAKTOR K(%)

FAKTOR F(%)

5.000 – 10.000 8-10 0,6 – 0,8

1.000 – 5.000 10-12 0,6- 0,8< 1.000 12-16 <0,6

Page 4: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

(Qsmp) atau arus harian dalam bentuk Lalu lintas Harian Rata-rata Tahunan (LHRT) (MKJI, 1997). Bila terdapat N kendaraan melintasi garis AA1 selama waktu T, maka volume atau arus lalu lintas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Q= NT ...........................................................................................................

(2)

Keterangan:Q = Kendaraan (smp/jam)N = Jumlah kendaraan (smp)T = Waktu (jam)

Jumlah gerakan yang dihitung meliputi tiap kendaraan yang lewat daerah lalu lintas, seperti: pejalan kaki, mobil, bus atau mobil barang. Pembelajaran volume lalu lintas pada dasarnya bertujuan untuk menetapkan:(1) nilai kepentingan relatif suatu rute, (2) fluktuasi dalam arus, (3) distribusi lalu lintas pada sebuah sistem jalan, (4) kecenderungan pemakai jalan (Hobbs, 1995).

Klasifikasi Jalan

1. Jenis jenis jalan:a. Jalan umum

Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan untuk lalu lintas umum.b. Jalan khusus

Jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri.

c. Jalan tolJalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar pajak tol.

2. Klasifikasi menurut fungsi jalan terbagi atas:a. Jalan Arteri

Jalan Arteri adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien

b. Jalan KolektorJalan Kolektor adalah jalan yang melayani angkutan pngumpul/pembagi dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi

c. Jalan LokalJalan Lokal adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat,kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 19

Page 5: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

3. Klasifikasi Jalan Berdasarkan Kelas JalanKlasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan jalan untuk

menerima beban lalu lintas, dinyatakan dalam Muatan Sumbu Terberat (MST) dalam satuan ton.Muatan sumbu adalah beban kendaraan yang disalurkan pada suatu sumbu penumpu kendaraan yang berupa sumbu roda. Semakin berat suatu kendaraan, beban pada sumbunya akan semakin berat. Semakin banyak sumbu roda, beban pada tiap sumbu akan berkurang karena beban keseluruhan kendaraan didistribusikan pada banyak sumbu.  Jika jalan hanya dirancang untuk menahan Muatan Sumbu Terberat (MST) seberat 8 ton, jalan akan rusak ketika ada kendaraan dengan MST di atas 8 ton.

Tabel 4.Klasifikasi menurut kelas jalan (DPU, 1997)

Fungsi Kelas Muatan Sumbu Terberat (MST)(ton)

ArteriI >10II 10

III A 8

Kolektor IIIA 8III B

a. Jalan kelas IJalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan

dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 mm. Ukuran panjang tidak melebihi 18.000 mm, dan muatan sumbu terberat yang diijinkan lebih besar dari 10 ton, yang saat ini masih belum digunakan di Indonesia, namun sudah mulai dikembangkan di negara maju seperti di Prancis telah mencapai muatan sumbu terberat seberat 13 ton.

b. Jalan kelas IIJalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan

dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 mm. Ukuran panjang tidak melebihi 18.000 mm, dan muatan sumbu terberat yang diijinkan 10 ton, jalan kelas ini merupakan jalan yang sesuai untuk angkutan peti kemas. Kelas jalan ini mencakup semua jalan-jalan sekunder.Dalam komposisi lalu lintasnya terdapat lalu lintas lambat.Berdasar komposisi dan sifat lalu lintasnya, dibagi dalam tiga kelas yaitu IIA, IIB, dan IIIC.

c. Jalan kelas IIIAJalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor

termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter dan muatan sumbu terberat yang diijinkan 8 ton. Kelas jalan ini mencakup semua jalan-jalan penghubung dan merupakan konstruksi jalan berlajur tunggal atau dua.

d. Jalan kelas IIIBJalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk

muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter.Ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 20

Page 6: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

ton. Jalan kelas IIIB memilki Lebar lajur yang ideal sebesar 3,0 meter, untuk medan jalan yang datar kemiringan medan <3 %.

e. Jalan kelas IIICJalan lokal dan jalan lingkungan yang dapat dilalui kendaraan

bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton. Kelas jalan ini merupakan komposisi dan sifat lalu lintas dari kelas jalan II.

Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahun Ke-n

Lalu Lintas Harian rata-rata adalah jumlah kendaraan yang melewati satu titik dalam satu ruas dengan pengamatan selama satu tahun dibagi 365 hari. Besarnya LHR akan digunakan sebagai dasar perencanaan jalan dan evaluasi lalu lintas pada masa yang akan datang. Untuk memprediksi volume LHR pada tahun rencana, digunakan persamaan regresi sebagai berikut:

Y=a+bX ……………………………..........………............................. (3)

b=n∑ XY−∑X∑Yn∑X2−(∑X )2

........................................................................................... (4)

a=∑Y−∑X∗bn ……………………………………..……………………….

(5)

i=[LHRn− LH R(n−1)

LH R(n−1) ] x 100 % …………………….........…......………… (6)

Keterangan:Y = Volume Lalu Lintas Harian Rata-rataX = Tahun ke-adanb = KonstantaLHRn = Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahun ke-nn = Jumlah tahuni = Pertumbuhan Lalu Lintas

Survei lalu lintas sering dilakukan untuk mengetahui perkembangan tranportasi di jalan serta untuk mengetahui kenaikan volume kendaraan tiap tahunnya untuk mengatasi segala masalah yang timbul di lalu lintas seperti kemacetan.

Arus lalu lintas terdiri dari berbagai jenis kendaraan dengan karakteristik (ukuran, kecepatan, dan lain-lain) yang berbeda – beda. Tujuan pengukuran arus atau volume lalu lintas perlu dikonversikan ke satuan mobil penumpang melalui faktor yang disebut dengan ekivalensi mobil penumpang (emp). Nilai emp suatu kendaraan akan berbeda untuk kondisi jalan yang berbeda, misalnya emp suatu bus di jalan lokal akan berbeda dengan emp suatu bus di jalan arteri. Begitu juga nilai

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 21

Page 7: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

emp di daerah X bisa berbeda dengan nilai emp di daerah Y karena perilaku pengemudi juga berbeda.

Dalam MKJI (1997), pengertian ekivalensi mobil penumpang (emp) adalah factor konversi berbagai jenis kendaraan dibandingkan dengan mobil penumpang atau kendaraan ringan lainnya sehubungan dengan dampaknya pada perilaku lalu lintas (untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan lainnya, emp=1,0).

Kapasitas Jalan

Kapasitas didefinisikan sebagai tingkat arus maksimum dimana kendaraan dapat diharapkan untuk melalui suatu potongan jalan pada periode waktu tertentu untuk kondisi lajur/jalan, pengendalian lalu lintas dan kondisi cuaca yang berlaku.

Nilai kapasitas dihasilkan dari pengumpulan data arus lalu lintas dan data geometrik jalan yang dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp).Untuk jalan dua lajur – dua arah penentuan kapasitas berdasarkan arus lalu lintas total, sedangkan untuk jalan dengan banyak lajur perhitungan dipisahkan secara per lajur. Persamaan untuk menentukan kapasitas adalah sebagai berikut:

C=Co x FCw x F CSP x F Csf ………………………...….....……………. (7)

Keterangan:C = Kapasitas (smp/jam)CO = Kapasitas dasar (smp/jam)Fcw = Faktor penyesuaian lebar jalanFCsp = Faktor penyesuaian pemisah arahFCsf = Faktor penyesuaian hambatansamping dan bahu jalan

Tabel 5.Kapasitas Dasar jalan Antar Kota (MKJI, 1997)Tipe jalan/Tipe Alinyemen

Kapasitas Dasar(smp/jam) Keterangan

4 lajur terbagia. Datarb. Berbukitc. Pegununga

n

190018501800

Per lajur

4 lajur tak terbagia. Datarb. Berbukitc. Pegununga

n

170016501600

Per lajur

2 lajur tak terbagia. Datar 3100

Total dua arah

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 22

Page 8: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

b. Berbukitc. Pegununga

n

30002900

Tabel 6.Penyesuaian Kapasitas akibat pemisah Arah (MKJI, 1997)Pemisah arah SP % - % 50 – 50 55 – 45 60 – 40 65 – 35 70 – 30Dua – lajur (2/2) 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88Empat – lajur (4/2) 1,00 0,975 0,95 0,925 0,90

Tabel 7.Penyesuaian Kapasitas akibat Pengaruh Lebar Jalur Lalu Lintas (MKJI, 1997)

Tipe Jalan Lebar Efektif Jalan FCw

Empat – lajur TerbagiEnam – lajur Terbagi

Per lajur3,003,253,503,75

0,910,961,001,03

Empat – lajur Tak Terbagi Per lajur3,003,253,503,75

0,910,961,001,03

Tipe Jalan Lebar Efektif Jalan FCwDua – lajur Terbagi Total kedua arah

567891011

0,690,911,001,081,151,211,27

Tabel 8.Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Hambatan Samping (MKJI, 1997)Tipe jalan Kelas

hambatanjalan

Faktor penyesuaian akibat hambatan samping

(FCSF)

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 23

Page 9: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

Lebar bahu efektif (Ws)< 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0

4/2 D

VL 0,99 1,00 1,01 1,03L 0,96 0,97 0,99 1,01M 0,93 0,95 0,96 0,99H 0,90 0,92 0,95 0,97

VH 0,88 0,90 0,93 0,96

2/2 UD4/2 UD

VL 0,97 0,99 1,00 1,02L 0,93 0,95 0,97 1,00M 0,88 0,91 0,94 0,98H 0,84 0,87 0,91 0,95

VH 0,80 0,83 0,88 0,93

Analisa kapasitas jalan dilakukan untuk periode satu jam puncak demikian juga untuk arus dan kecepatan rata-rata. Untuk jalan tak terbagi analisa dilakukan pada kedua arah lalu lintas.Untuk jalan terbagi, analisa dilakukan terpisah pada masing-masing arah lalu lintas, seolah-olah masing-masing arus merupakan jalan satu arah yang terpisah.

Derajat Kejenuhan Lalu Lintas

Derajat kejenuhan (DS), berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 adalah perbandingan antara jumlah arus total dengan kapasitas jalan. Derajat kejenuhan dinyatakan dengan formula:

DS = Q / C …….………………………………..……………………..….. (8)

Keterangan: DS = Derajat kejenuhan Q = Arus total (smp/jam) C = Kapasitas (smp/jam)

Nilai dari derajat kejenuhan (DS) untuk < 0,65 lalu lintas tergolong lancar, 0,65 < DS < 0,75 kurang lancar, DS > 0,75 lalu lintas macet.

METODE

Dalam pengumpulan data dan informasi terkait dengan penyusunan jurnal ini, penyusun menggunakan metode observasi. Artinya, penyusun langsung terjun ke lokasi untuk mengumpulkan data dan informasi. Pengambilan data secara rasional yang berarti kegiatan observasi dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan pendataan dengan teknik deskriptif yang bertujuan memperoleh data secara langsung di lapangan dengan lembar observasi volume kendaraan di jalan kaliurang. Untuk lokasi dan waktu penelitian kami lakukan pada hari senin, 29

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 24

Page 10: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

september 2013 yang dibagi atas tiga waktu yaitu pagi, siang, dan sore di Jalan Kaliurang km 3-4, kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta.

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 25

Mulai

Data:Volume kendaraan yang lewat pada 3 waktu yang berbedaTipe jalanTipe AlinyemenLebar lajurTingkat aktifitas pinggir jalanLebar trotoar

Selesai

Page 11: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 9.Hasil survei volume kendaraan ke arah utara pada hari senin

No Waktu Truk Bis Angkutan umum Mobil MotorBesar Kecil

Pagi1 07:40-07:55 0 2 0 7 113 4432 07:55-08:10 3 5 0 8 84 4963 08:10-08:25 2 3 0 5 60 4804 08:25-08:40 5 15 0 8 89 438

Siang5 11:30-11:45 0 8 0 7 187 5386 11:45-12:00 0 12 0 5 140 5557 12:00-12:15 2 7 0 4 134 5408 12:15-12:30 2 10 0 8 146 479

Sore9 16:35-16:50 1 6 0 3 183 865

10 16:50-17:05 2 5 0 4 190 75011 17:05-17:20 0 4 0 2 192 82012 17:20-17:35 1 3 0 1 164 608

Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata jalan Kaliurang = 9032

Tabel 10. Hasil survei volume kendaraan ke arah selatan pada hari seninNo Waktu Truk Bis Angkutan

umumMobil Motor

Besar KecilPagi

1 07:40-07:55 3 6 0 7 231 8642 07:55-08:10 1 1 0 4 228 6463 08:10-08:25 4 13 0 4 222 4904 08:25-08:40 3 9 0 3 182 627

Siang5 11:30-11:45 3 12 0 5 142 5396 11:45-12:00 3 11 0 3 150 5467 12:00-12:15 1 9 0 4 146 5638 12:15-12:30 1 8 0 3 175 701

Sore9 16:35-16:50 1 8 2 4 125 62010 16:50-17:05 0 6 0 2 99 632

No Waktu Truk Bis Angkutan umum

Mobil MotorBesar Kecil

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 26

Page 12: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

11 17:05-17:20 0 7 0 1 131 68812 17:20-17:35 0 4 0 2 95 535

Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata jalan Kaliurang = 9613

1. Volume Jam Sibuk Rencana (VJR)a. Ke arah utara

VJR = VLRH xKF

VJR = 9032 x 9

0,7VJR = 9032 x 12,86VJR = 116125,7

b. Kearahselatan

VJR = VLRH xKF

VJR = 9613 x100,8

VJR = 8770 x 12.5VJR = 120162,5

2. Nilai Pertumbuhan Lalu Lintas (20 tahun ke depan)a. Ke arah utara

1) Nilai Konstanta b

b=n∑ XY−∑X∑Yn∑X2−(∑X )2

b=20 (20 x 9032 )−20 x 903220x 202−202

b=3612800−1806408000−400

b=34321607600

b=451,6

2) Nilai Konstanta a

a=∑Y−∑X∗bn

a=9032−20 x 451,620

a=9032−903220

a=0

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 27

Page 13: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

3) Nilai Volume Lalu Lintas Harian Rata-rataY=a+bXY=0+451,6 x 20

Y=9032

4) Nilai Pertumbuhan Lalu Lintas

i=(LH Rn−LH R(n−1 )

LH R( n−1 ) )x 100 %

i=60213−5720357203

x100 %

i= 301157203

x100%

i=5,26 %

b. Ke arah selatan1) NilaiKonstanta b

b=n∑ XY−∑X ∑Yn∑X2−(∑X )2

b=20 (20 x 9613 )−20 x 961320 x202−202

b=3845200−1922608000−400

b=365294007600

b=480,65

2) Nilai Konstanta a

a=∑Y−∑X∗bn

a=9613−20 x 480,6520

a=9613−961320

a= 020

a=0

3) Nilai Volume LaluLintasHarian Rata-rataY=a+bXY=0+480,65 x20Y=9613

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 28

Page 14: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

4) NilaiPertumbuhanLaluLintas

i=(LH Rn−LH R(n−1 )

LH R( n−1 ) )x 100 %

i=64087−6088260882

x100 %

i= 320460882

x100%

i=5,26 %

3. KapasitasJalanC = Co x FCw x FCSP x FCSF

C = 1700 x 0,91 x 1,00 x 0,94C = 1454 smp/jam

4. DerajatKejenuhana. Kearahutara

DS=QC

DS= 30111454

DS=2,07

b. Kearahselatan

DS=QC

DS=32041454

DS=2,20

SIMPULAN

Survei volume lalu lintas di jalan Kaliurang telah kami lakukan selama satu hari dan dalam tiga waktu yang berbeda, yaitu pagi, siang dan sore hari.Dalam survei dilakukan pada jam sibuk agar mendapatkan hasil yang baik. Perhitungan volume kendaraan juga kami lakukan dengan cermat agar mendapatkan hasil yang baik pula. Berdasarkan survei tersebut didapatkan simpulan sebagai berikut :1. Dibutuhkan penambahan lajur di Jalan Kaliurang agar memenuhi standar jalan

antar kota yaitu sebesar 4 x 3,00 m.2. Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata untuk jalan Kaliurang saat ini sudah sangat

padat yaitu mencapai ± 3011 smp/jam untuk lalu lintas yang mengarah ke utara

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 29

Page 15: jurnal Konstruksi jalan

Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar Helmi/ Hal. 1-15)

dan ± 3204 untuk lalu lintas yang mengarah ke selatan sehingga sering menimbulkan kemacetan terutama dijam sibuk.

3. Prakiraan volume kendaraan di Jalan Kaliurang 20 tahun kedepan meningkat sebesar 5,26 %.

4. Kapasitas maksimum Jalan Kaliurang hanya mampu dilewati kendaraan sebesar 2728 smp/jam.

5. Derajat kejenuhan Jalan Kaliurang mencapai 1,10 untuk lalu lintas yang mengarah ke utara, dan 1,17 untuk lalu lintas yang mengarah ke selatan.

SARAN

Berdasarkan survey dan perhitungan volume yang telah kami lakukan, kami memberikan beberapa saran, yaitu :1. Jika penambahan lajur tidak efisien, maka alternatif yang tepat adalah

pengalihan arus kendaraan menjadi satu arah. 2. Pengalihan arus menjadi satu arah dapat lebih efektif lagi apabila diadakan

pembatasan volume kendaraan pribadi dan perbaikan di sektor transportasi umum.

3. Perlu adanya penertiban untuk semua jenis kendaraan yang memarkirkan kendaraannya di badan jalan.

4. Untuk bangunan baru yang akan dibangun diharapkan memiliki perencanaan tempat parkir yang baik, mengingat kenyamanan di Jalan Kaliurang yang kini rendah dengan adanya kendaraan yang parkir di sembarang tempat, khususnya badan jalan.

DAFTAR RUJUKAN

[1] Alamsyah Alik Ansyori. 2003. Rekayasa Jalan Raya. Malang[2] Anonim. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Departmen Pekerja

Umum. Indonesia. [3] Anonim. 2004. RSNI Geometri Jalan Perkotaan.Badan Standarisasi

Nasional.[4] Faqih Ma’arif. 2012. Diktat Mata Kuliah Konstruksi Jalan. Yogyakarta

MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 30