jurnal kesehatan kartika 11 - · pdf fileginjal yang tidak dapat disembuhkan walaupun obat...

Download Jurnal Kesehatan Kartika 11 -  · PDF fileginjal yang tidak dapat disembuhkan walaupun obat dihentikan, anemia hemolitik, gangguan fungsi alat pencernaan dan gangguan fungsi hati

If you can't read please download the document

Upload: hoangtuyen

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Jurnal Kesehatan Kartika 11

    POTENSI ASAM LEMAK PADA MINYAK KELAPA MURNI (VCO) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA IN VITRO

    Arina Novilla 1) Perdina Nursidika 2) Meyli Resmelia 3 1) 2) STIKES A. Yani Cimahi, 3) Puskesmas DTP Ciparay Kab.Bandung

    ABSTRAK

    Kandidiasis merupakan penyakit yang disebabkan infeksi Candida baik primer maupun sekunder

    terhadap penyakit lain yang telah ada. Penyebab utama kandidiasis adalah Candida albicans. Pada

    umumnya pengobatan kandidiasis dilakukan dengan pemberian obat antifungi (kemoterapi), terutama

    nistatin, amfoterisin-B dan azole, tetapi toksisitas dan resistensi obat ini merupakan masalah potensial.

    Toksisitas yang ditimbulkan akibat pemakaian beberapa obat antifungi diantaranya kerusakan ginjal yang

    tidak dapat disembuhkan walaupun obat dihentikan, anemia hemolitik, gangguan fungsi alat pencernaan

    dan gangguan fungsi hati. Oleh karena itu perlu metode lain sebagai upaya alternatif yang lebih aman

    salah satunya adalah pemanfaatan bahan alami yaitu minyak kelapa murni (VCO).

    Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa asam lemak dalam fraksi n-heksan dan

    fraksi metanol hasil hidrolisis berpotensi dalam menghambat pertumbuhan C. albicans. Pada fraksi n-

    heksan konsentrasi minimal yang memberikan hambatan yaitu 75% dengan diameter hambatan rata-rata

    sebesar 3,3 mm, dimana potensinya sebanding dengan antibiotik Nistatin 195 unit. Sedangkan fraksi

    metanol memberikan hambatan dimulai pada konsentrasi 75% dengan diameter hambatan rata-rata

    sebesar 4 mm, dimana potensinya sebanding dengan antibiotik Nistatin 391 unit.

    Sedangkan hasil Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) masing-masing untuk asam lemak pada fraksi

    metanol pada konsentrasi 25% dan fraksi n-heksan pada konsentrasi 100%.

    Kata Kunci : Asam Lemak, Minyak Kelapa Murni (VCO), Candida albicans, in vitro

    ABSTRACT Candidiasis is a disease caused by Candida infection both primary and secondary to other diseases that already exist. The main cause of candidiasis is Candida albicans. In general, treatment of candidiasis done with antifungal drug treatment (chemotherapy), especially nistatin, amphotericin-B and azole, but toxicity and drug resistance is a potential problem. Toxicity caused by the use of some antifungal drugs such as kidney damage which can not be cured even if the drug is stopped, hemolytic anemia, impaired digestion equipment function and liver function disorders. Therefore need other methods in an attempt safer alternatives one of which is the use of natural ingredients that is virgin coconut oil. Based on the results of this study concluded that the fatty acid fraction of n-hexane and methanol fractions of potential hydrolysis results in inhibiting the growth of C. albicans. In the fraction of n-hexane concentration that provides minimal resistance of 75% with an average diameter of inhibiting by 3.3 mm, where the potential is proportional to the antibiotics nistatin 195 units. While the fraction of methanol to give inhibiting begins at a concentration of 75% with an average diameter of inhibiting equal to 4 mm, where the potential is proportional to the antibiotics nistatin 391 units. While the results of the Minimum Fungicidal Concentration (MFC) for each fatty acid fraction of methanol at a concentration of 25% and the fraction n-hexane at a concentration of 100%.

  • Jurnal Kesehatan Kartika 12

    A. PENDAHULUAN

    Saat ini minyak kelapa murni (virgin coconut oil/ VCO) merupakan salah satu produk olahan

    kelapa yang mulai banyak dikenal oleh masyarakat, karena mengandung asam lemak jenuh yang

    bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satu proses pembuatan minyak kelapa murni yang banyak

    digunakan adalah enzimatis (fermentasi). Proses pembuatan minyak kelapa murni dengan cara

    fermentasi tidak mengalami proses pemanasan dan tidak ada penambahan zat-zat kimia, sehingga

    minyak kelapa murni yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Enzim yang biasa digunakan

    untuk pembuatan minyak kelapa murni adalah enzim protease dan salah satu penghasil enzim

    protease adalah Saccharomyces cereviceae.

    Kandidiasis merupakan penyakit yang disebabkan infeksi Candida baik primer maupun

    sekunder terhadap penyakit lain yang telah ada. Penyebab utama kandidiasis adalah Candida

    albicans. Prevalensi kandidiasis saat ini banyak dihubungkan secara langsung dengan meluasnya

    penggunaan obat-obat antibiotika. Penggunaan antibiotik yang meluas ini diasumsikan sebagai

    penyebab primer pertumbuhan Candida yang tidak terkontrol di dalam usus (Candida overgrowth)

    karena antibiotik ini tidak hanya membunuh bakteri penyebab infeksi tetapi juga bisa membunuh

    bakteri flora normal yang berperan mengontrol pertumbuhan Candida. Pada umumnya pengobatan

    kandidiasis dilakukan dengan pemberian obat antifungi (kemoterapi), terutama nistatin, amfoterisin-B

    dan azole, tetapi toksisitas dan resistensi obat ini merupakan masalah potensial (Ghannoum dan

    Rice, 1999; Ganiswara, 1995; Shepherd et al., 1985).

    Toksisitas yang ditimbulkan akibat pemakaian beberapa obat antifungi diantaranya kerusakan

    ginjal yang tidak dapat disembuhkan walaupun obat dihentikan, anemia hemolitik, gangguan fungsi

    alat pencernaan dan gangguan fungsi hati. Oleh karena itu perlu metode lain sebagai upaya

    alternatif baik sebagai upaya pencegahan maupun pengobatan kandidiasis yang relatif lebih aman (

    Han et al., 1999; Shepherd et al., 1985). Salah Satunya adalah pemanfaatan bahan alami yaitu

    minyak kelapa murni. Menurut beberapa penelitian minyak kelapa murni dapat menghambat

    pertumbuhan jamur. Kandungan MCFA pada minyak kelapa murni dapat mematikan jamur Candida

    albicans secara efektif. Berdasarkan penelitian Ogbogu (2007) minyak kelapa murni dapat

    digunakan sebagai alternatif penanganan infeksi jamur yang disebabkan oleh species candida yang

    resisten.

    B. METODE PENELITIAN

    Metode penelitian ini adalah eksperimen. Dalam penelitian ini terbagi atas empat tahapan

    kegiatan Pembuatan minyak kelapa murni menggunakan Saccharomyces cereviceae, Hidrolisis

    minyak kelapa murni; Pengujian potensi asam lemak sebagai antimikroba terhadap pertumbuhan

    Candida albicans serta Penentuan KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum) Asam lemak terhadap

    pertumbuhan Candida albicans Isolat Candida albicans

    Strain Candida albicans diperoleh dari PT Biofarma dengan nomor ATCC 10231. Standar

    kekeruhan C. albicans adalah sebesar 0,5 Mc Farland dengan nilai Optical Density sebesar 0,1.

    Larutan uji dari fraksi metanol dan n-heksan dibuat berbagai variasi konsentrasi asam lemak minyak

  • Jurnal Kesehatan Kartika 13

    kelapa murni yaitu dengan konsentrasi 100%, 75%, 50% dan 25%. Pembuatan variasi konsentrasi

    antibiotik Nistatin sebesar 100.000 unit; 50.000 unit; 25.000 unit; 12.500 unit; 6.250 unit; 3.125 unit;

    1.563 unit; 782 unit; dan 391 unit.

    Metode yang digunakan untuk uji aktivitas antimikroba asam lemak pada minyak kelapa murni

    terhadap Candida albicans adalah metode difusi Kirby Bauer. Pada cawan petri yang sudah berisi

    medium Sabouraud Dextrosa Agar (SDA) usapkan swab yang sudah dicelupkan ke dalam suspensi

    Candida albicans yang mempunyai kekeruhan 0,5 Mac Farland. Kemudian dibuat silinder-silinder

    pada agar tersebut lalu diisi dengan larutan asam lemak sebanyak 20 L, selanjutnya, cawan petri

    dimasukkan ke dalam inkubator pada temperatur 37 C selama 24 jam. Pada pemeriksaan ini

    sertakan kontrol negatif dan positif. Hasil uji dinyatakan secara kualitatif berdasarkan adanya zona

    jernih di sekitar silinder. Pengukuran diameter dari setiap zona hambatan pertumbuhan bakteri

    dilakukan dengan menggunakan jangka sorong/mistar.

    Penentuan KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum) asam lemak minyak kelapa murni terhadap

    pertumbuhan Candida albicans dengan dua perlakuan yaitu penanaman asam lemak minyak kelapa

    murni bersamaan dengan C. albicans dan penanaman C.albicans terlebih dahulu kemudian

    penambahan asam lemak minyak kelapa murni.

    C. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Asam lemak rantai sedang (Medium Chain Fatty Acid, MCFA) pada minyak kelapa lebih

    khusus asam laurat yang merupakan asam lemak dominan yang terkandung pada minyak kelapa

    ternyata memiliki khasiat yang sama dengan air susu ibu (ASI) yaitu sebagai antivirus, antibakteri

    dan antiprotozoa.

    Hidrolisis minyak kelapa murni dilakukan untuk mendapatkan asam lemak. Dari hasil

    hidrolisis didapatkan 2 fraksi yaitu fraksi n-heksan dan metanol. Hidrolisis minyak kelapa murni

    dalam penelitian ini adalah dengan cara kimiawi. Dalam penelitian ini digunakan perbandingan mol

    Trigliserida dan KOH 1 : 5 karena waktu reaksi dan suhu reaksi yang dilakukan tidak pada kondisi

    optimum yaitu pada suhu 80oC selama 1 jam. Setelah penambahan HCl terbentuk endapan putih di

    bawah cairan bening. Endapan putih ini diduga merupakan KCl. Kemudian cairan bening dambil

    dan diekstraksi dengan n-heksan sebanyak 50 ml (Rachma, 2008). Didapatkan hasil ekstraksi yaitu

    fraksi n-heksan dan fraksi metanol yang keduanya berwarna bening seperti terlihat pada Gambar

    5.1.

    Gambar 1 Hasil Hidrolisis minyak kelapa murni fraksi n-heksan dan metanol

  • Jurnal Kesehatan Kartika 14

    Medium Sabouraud Dextrosa Agar (SDA) yang telah diinokulasi oleh Candida albicans

    sebanyak satu mL, kemudian dibuat silinder stainless steel (diameter 6 mm). Ke dalam