jurnal kebahasaaraban dan pendidikan bahasa arab · pdf filealumni pba memperlihatkan...

107
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 Maswani, MA Prol Sosial Intelektual Alumni Jurusan PBA - FITK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Raswan, M.Pd., M.Pd.I Implementasi Teori Kognitivisme ( ﺍﳌﻌﺮﻓﻴﺔﺍﻟﻨﻈﺮيﺔ) dalam Pembelajaran Bahasa Arab Toto Edidarmo, MA Model Pengajaran Bahasa Arab untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ubaid Ridlo, MA Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istimâ’ di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Ahmad Royani, S.Ag, M.Hum Fa’âliyah Istikhdâm Al Wasâil Al Ta’lîmiyah fî tadrîs Al Istimâ’ Azkia Muharom Albantani, S.Pd.I Âtsâr Istikhdâm Power Point fî Al Dawâ’ Al Talâmidz ilâ Ta’allum Al Lughoh Al ‘Arobiyah Erta Mahyudin, S.Pd.I, Lc., S.S Al Kitâb Al Madrosiy Lita’lîm Al Lughoh Al ‘Arobiyah Vol. VIII | No.1 | Juni 2013 ISSN : 1907-7610 Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab

Upload: lamtuyen

Post on 04-Feb-2018

272 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2013

Maswani, MA

Profi l Sosial Intelektual Alumni Jurusan PBA - FITK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

Implementasi Teori Kognitivisme (النظرية املعرفية) dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Toto Edidarmo, MA

Model Pengajaran Bahasa Arab untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Ubaid Ridlo, MA

Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istimâ’ di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Ahmad Royani, S.Ag, M.Hum

Fa’âliyah Istikhdâm Al Wasâil Al Ta’lîmiyah fî tadrîs Al Istimâ’

Azkia Muharom Albantani, S.Pd.I

Âtsâr Istikhdâm Power Point fî Al Dawâfi ’ Al Talâmidz ilâ Ta’allum Al Lughoh Al ‘Arobiyah

Erta Mahyudin, S.Pd.I, Lc., S.S

Al Kitâb Al Madrosiy Lita’lîm Al Lughoh Al ‘Arobiyah

Vol. VIII | No.1 | Juni 2013 ISSN : 1907-7610

Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab

Page 2: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

ÂFÂQ ‘ARABIYYAHJurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab

Penanggung Jawab:Dra. Nurlena, MA, Ph.D (Dekan FITK UIN)

Dr. Ahmad Dardiri, MA (Kejur PBA)

Mitra Bestari:Prof. Dr. D. Hidayat (UIN Jakarta)

Prof. Dr. Emzir, M.Pd (UNJ)Dr. Torkish Lubis, MA (UIN Malang)

Dr. M. Luthfi , MA (UI)Dr. Syamsul Hadi (UGM)

Dr. ‘Abd al-‘Aziz ibn Ibrahim al-‘Ushaili (UIMIS Riyadh)

Pemimpin Redaksi:Dr. Muhbib Abdul Wahab, MA

Sekretaris Redaksi:Maswani, MA

Dewan Redaksi:Prof. Dr. H. Moh. Matsna HS, MA

Dr. H. Ahmad Sayuti Anshari Nasution, MADrs. Syamsul Arifi n, M.Pd

Penyunting Pelaksana:Toto Edidarmo, MA

N. Lalah Alawiah, MAUbaid Ridlo, MA

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

Desain Grafi s & Sirkulasi:Herman, S.Ag, M.Si

M. Arif Rakhman Hakim, S.Pd.I

Penerbit:Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FITK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Alamat Redaksi:Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jl. Ir. H. Djuanda No. 95 Ciputat Jakarta SelatanTelp./Faks. (62-21 7443328) ekst. 1711/27

e-mail: pbafi [email protected]

Âfâq ‘Arabiyyah terbit dua kali (Juni dan Desember) dalam setahun. Redaksi mengundang pembaca untuk menyumbangkan karya ilmiahnya dalam bahasa Indonesia atau Arab. Redaksi berhak menyunting tulisan yang dimuat dengan tidak

mengubah substansinya.

Page 3: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

iVol. VIII, No. 1, Juni 2013 | Âfâq ‘Arabiyyah

Prolog Redaksi

PROLOG REDAKSI

Al-hamdulillâh, Jurnal Âfâq ‘Arabiyyah dapat terbit kembali, menyapa para pembaca. Jurnal Âfâq kali ini mengalami sedikit perubahan, yaitu dari tema yang diangkat dan pembaruan desain isinya. Perubahan ini dimaksudkan untuk memberikan nuansa baru, sekaligus mengupayakan Âfâq ‘Arabiyyah menjadi berkala ilmiah yang terakreditasi. Jika sebelumnya lebih memfokuskan tema-tema dalam bingkai Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, maka selanjutnya Âfâq ‘Arabiyyah membuka peluang tulisan-tulisan yang bercorak kebahasaaraban, seperti linguistik, fi qh al-lughah, fi lologi, dan stilistika, tetapi tetap mengutamakan tulisan tentang pendidikan bahasa Arab karena basisnya berada di Jurusan Pendidikan bahasa Arab. Dengan demikian, berkala ilmiah ini bermetamorfosis menjadi “Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab”.

Dalam edisi kali ini, Âfâq ‘Arabiyyah menurunkan 7 (tujuh) artikel, yaitu 4 (empat) dalam bahasa Indonesia dan 3 (tiga) dalam bahasa Arab. Ketujuh artikel tersebut merupakan tulisan-tulisan yang mengangkat tema-tema seputar pendidikan bahasa Arab dan kebahasaaraban secara umum.

Artikel pertama, tulisan Maswani, mengungkap “Profi l Sosial Intelektual Alumni Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, mulai dari profi l sosial intelektual, tingkat keterserapan dan kontribusi sosial-profesional, mobilitas alumni PBA FITK dalam melanjutkan studi ke jenjang magister dan doktor, hingga pemberdayaan alumni PBA dalam dunia kerja serta hal lainnya. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa alumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi sosial intelektual yang besar di masyarakat.

Artikel kedua, ditulis oleh Raswan bertajuk “Implementasi Teori Kognitivisme dalam Pembelajaran Bahasa Arab”. Tulisan ini menampilkan teori singkat kognitif sebagai perkembangan lanjut pemikiran teori behaviorisme. Teori ini memusatkan perhatian pada rangsangan dan respons luar, serta memasukkan kognisi ke dalam sistemnya.

Aritkel ketiga, karya Toto Edidarmo dengan judul “Model Pengajaran Bahasa Aran untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI)”. Artikel ini membahas pemaparan model pengajaran Bahasa Arab untuk TKI yang berdasarkan kebutuhan pembelajaran yang diinginkan serta pemenuhan tujuan yang dikehendaki.

Page 4: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

ii Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Prolog Redaksi

Artikel keempat, ditulis oleh Ubaid Ridlo dengan tema “Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istima’ di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab”. Artikel ini membahas kesulitan belajar yang dihadapi mahasiswa Program PBA angkatan 2010/2011 FITK UIN Jakarta dalam mempelajari mata kuliah Istima’ ditinjau dari faktor intrinsik (seperti anggapan bahwa Bahasa Arab itu sulit) dan faktor ekstrinsik (seperti lingkungan berbahasa Arab itu sulit). Maka, salah satu rekomendasinya adalah mengusulkan kepada jurusan/fakultas/universitas akan tersedianya media pembelajaran Istima yang berkualitas dan modern.

Artikel kelima berbahasa Arab, tulisan Ahmad Royani berjudul “Fa’âliyah Istikhdâm Al Wasâil Al Ta’lîmiyah fî tadrîs Al Istimâ”. Tulisan tersebut menjelaskan bahwa Menyimak dalam kegiatan komunikasi sehari-hari memiliki peranan penting. Untuk itulah diperlukan sebuah media pemebalajaran yang dapat memberikan informasi yang mudah diakses dan tepat guna, salah satunya adalah media video. Karena dengannya lebih membantu mempermudah siswa dalam memahami berbagai materi simakan.

Artikel keenam berbahasa Arab, ditulis oleh Azkia Muharom Albantani, judulnya “Âtsâr Istikhdâm Power Point fî Al Dawâfi ’ Al Talâmidz ilâ Ta’allum Al Lughoh Al ‘Arobiyah”. Artikel ini mengidentifi kasikan pengaruh penggunaan media Power Point pada motivasi belajar bahasa Arab siswa kelas XI. Hasil penelitian tersebut menerangkan bahwa penggunaan Power Point memiliki pengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar bahasa Arab siswa dengan nilai pengaruh (0,48). Angka tersebut terletak di antara nilai (0,40-0,70) yang menunjukkan bahwa pengaruh tersebut bernilai medium atau sedang.

Artikel ketujuh/terakhir juga dalam bahasa Arab, karya Erta Mahyudin berjudul “Al Kitâb Al Madrosiy Lita’lîm Al Lughoh Al ‘Arobiyah”. Tulisan ini menjelaskan, bahwa buku teks yang baik akan mampu mentransformasikan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan kompetensi berbahasa yang diajarkan. Idealnya setiap guru bahasa Arab mampu mengembangkan sendiri buku teks pembelajaran yang digunakan di kelas yang dia bimbing. Dalam tulisan ini pulalah dibahas serangkaian kriteria untuk menyeleksi kesesuaian buku teks pembelajaran bahasa Arab dengan tujuan pembelajaran yang dinginkan.

Akhirnya, redaksi mengundang kritik dan saran konstruktif bagi peningkatan kualitas penerbitan jurnal ini pada edisi-edisi mendatang. Selamat membaca dan menyumbangkan karya bagi penerbitan berkala ilmiah tercinta kita ini.

Jakarta, Juni 2013

Pemimpin Redaksi

Page 5: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

iiiVol. VIII, No. 1, Juni 2013 | Âfâq ‘Arabiyyah

Daftar Isi

Daftar Isi

Prolog Redaksi ... i-ii

Daftar Isi ... iii

Profil Sosial Intelektual Alumni Jurusan PBA - FITK - UIN Syarif Hidayatullah JakartaMaswani, MA ... 1-22

Implementasi Teori Kognitifisme (النظرية املعرفية) dalam Pembelajaran Bahasa ArabRaswan, M.Pd., M.Pd.I ... 23-36

Model Pengajaran Bahasa Arab untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI)Toto Edidarmo, MA ... 37-48

Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istima’ di Jurusan Pendidikan Bahasa ArabUbaid Ridlo, MA ... 49-68

Fa’âliyah Istikhdâm Al Wasâil Al Ta’lîmiyah fî tadrîs Al Istimâ’Ahmad Royani, S.Ag, M. Hum ... 69-80

Âtsâr Istikhdâm Power Point fî Al Dawâfi’ Al Talâmidz ilâ Ta’allum Al Lughoh Al ‘ArobiyahAzkia Muharom Albantani, S.Pd.I ... 81-92

Al Kitâb Al Madrosiy Lita’lîm Al Lughoh Al ‘ArobiyahErta Mahyudin, S.Pd.I, Lc., S.S ... 93-102

Page 6: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

1Profil Sosial Intelektual Alumni Jurusan PBA - FITK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maswani, MA

AbstractThis study illustrates that the social

profi le and intellectual PBA UIN Jakarta graduate is midle high that characterized by suffi cient number of graduates who continue their education to the master and doctoral programs. This study took a population of PBA graduate last fi ve years (2000-2006) with a sample of 25% of the population is 365 people. The using of sampling is a random number (random sampling) with a snowballing technique (snowball).

In addition, this study formulates expectations of PBA graduate in the future. Among them is the presence of the curriculum expectations that are closely related workplace premises, improved management of all aspects of the department, human resource development, infrastructure complement, expand and enrich cooperation networks PBA graduate candidates with a variety of soft skills required to support them in the future.

ملخص البحثقسم خرجى صورة أن الدراسة هذه توضح اللغة العربية من الناحية االجتماعية و الفكرية عالية من عدد كاف قبل من تتميز الىت الكفاية فيه مبا و املاجستري اىل دراستهم يواصلون الذين اخلرجيني ا سكا عدد تبلغ الدراسة هذه استغرقت الدكتور. قوات اخلرجيني السنوات اخلمس املاضية (٢٠٠٠-

٣٦٥ السكان من ٢٥٪ من عينة مع (٢٠٠٦نسمة. أخذ العينات باستخدام رقم عشوائي (العينة

العشوائية) مع تقنية متعاظم (كرة الثلج).بإلضافة إىل ذلك، تضع هذه الدراسة أمال بينها من املستقبل. يف العربية اللغة قسم خرجيي هو وجود توقعات املناهج اليت ترتبط ارتباطا وثيقا جوانب مجيع من إدارة وحتسني العمل، أماكن التحتية البنية تكملة البشرية، املوارد وتنمية اللغة قسم خلرجى التعاون شبكات وتوسيع الالزمة املهارات من متنوعة جمموعة مع العربية

لتقدمي الدعم يف املستقبل.

PROFIL SOSIAL INTELEKTUAL ALUMNI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FITK

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

©Maswani*UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

*Penulis adalah dosen bahasa Arab di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dapat dihubungi melalui email: [email protected]

Page 7: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

2 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Maswani, MA

AbstraksiPenelitian ini dilakukan dengan

tujuan mendeskripsikan gambaran profi l sosial intelektual (termasuk prestasi); tingkat keterserapan dan kontribusi sosial-profesional; mobilitas sosial intelektual alumni PBA FITK dalam melanjutkan studi ke jenjang megister dan doktor, menganalisis pembentukan jaringan (networking) dan pemberdayaan PBA yang belum dapat dilaksanakan secara optimal; dan serta merumuskan harapan dan pemikiran alumni terhadap kemajuan Jurusan PBA FITK di masa yang akan datang. Penelitian ini mengambil populasi dari alumni jurusan PBA lima tahun terakhir angkatan (2000-2006) dengan sampel sebanyak 25% dari populasi yaitu 365 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik pengambilan secara acak (random sampling) dengan teknik snowballing (bola salju menggelinding).

Dari hasil penelitian ini didapat bahwa alumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi. Secara sosial ekonomi, para alumni PBA memiliki mobilitas vertikal yang cukup tinggi bahwa alumni PBA memiliki kontribusi sosial intelektual yang besar di masyarakat, di dunia pendidikan, Begitupun dari hasil penelitian menunjukan bahwa mobilitas intelektual alumni PBA tinggi, terbukti mayoritas alumni melanjutkan studi ke jenjang S2 bahkan S3.

Hasil penelitian juga menunjukan beberapa rumusan dari harapan yang dikemukakan oleh para alumni PBA untuk kemajuan jurusan PBA FITK di masa mendatang antara lain perlunya perhatian khusus terhadap kurikulum yang terkait erat denga dunia kerja, peningkatan manajemen jurusan dari segala aspek, peningkatan SDM, melengkapi sarana prasarana, memperluas jaringan kerjasama dan memperkaya calon lulusan PBA dengan berbagai soft skill yang diperlukan untuk menunjang mereka di dunia kerja nantinya.

A. PendahuluanKeberadaan alumni merupakan

bagian integral dari institusi pendidikan, termasuk Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta. Melalui profi l alumni (lulusan) masyarakat menilai dan membuktikan kualitas sebuah institusi pendidikan. Melalui kiprah dan kontribusi alumni pula, citra dan masa depan perguruan tinggi dipertaruhkan.

Keberadaan, kontribusi dan peran alumni Jurusan PBA sangat penting dilacak dan didata sedemikian rupa karena beberapa alasan berikut. Pertama, keberhasilan alumni di masyarakat adalah keberhasilan Jurusan dan Fakultas; kegagalan mereka juga tidak dapat dilepaskan dari kegagalan Jurusan dan Fakultas. Dengan mengetahui “kisah sukses” dan “kisah gagal” mereka di tengah-tengah masyarakat, Jurusan PBA akan mendapat informasi, masukan dan motivasi untuk lebih dapat meningkatkan kinerjanya, sehingga dapat mempersiapkan calon lulusan secara lebih professional dan lebih berbasis kebutuhan atau tuntutan masyarakat.

Kedua, ukuran tercapai atau tidaknya visi dan misi Jurusan dan Fakultas dapat dilihat pada keberhasilan alumni dalam mengembangkan profesinya di masyarakat, terutama di lembaga pendidikan. Jurusan PBA FITK telah merumuskan visinya sebagai berikut: “Menjadi jurusan percontohan di bidang penguasaan konten dan metodologi pembelajaran se-Indonesia dalam pengembangan pendidikan bahasa Arab pada tahun 2015”1. Visi tersebut setidaknya mengharuskan Jurusan PBA untuk tidak hanya memberi layanan prima dalam bidang akademik dan kemahasiswaan, sehingga dapat mempersiapkan calon lulusan yang sesuai dengan profi l lulusan

1 Lihat Tim Penyusun, Buku 3A, Borang Akreditasi Jurusan PBA, (Jakarta: PBA FITK, 2010), h. 2

Page 8: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

3Profil Sosial Intelektual Alumni Jurusan PBA - FITK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maswani, MA

yang dicita-citakan oleh FITK: Unggul, Kompetitif, dan Profesional. Hal ini berarti bahwa lulusan FITK, termasuk jurusan PBA, harus memiliki kompetensi professional, pedagogik, kepribadian, dan sosial, sehingga menjadi lulusan yang unggul, kompetitif, dan professional dalam berkarir, mengembangkan ilmu pengetahuan yang ditekuninya, dan dalam memberdayakan masyarakat.

Ketiga, BAN PT Kemendiknas mengamanahkan perlunya dilakukan Tracer Study dalam salah satu standar penilaian borang akreditasi Jurusan/Prodi adalah profi l mahasiswa dan alumni. Dalam hal ini, eksistensi alumni mendapat porsi tersediri (keberadaan alumni, kinerja, kontribusi, himpunan/jaringan alumni dan sebagainya). Menurut BAN PT, efektivitas Pendidikan Tinggi dicerminkan dengan tersedianya sejumlah masukan, proses dan suasana yang diperlukan dalam proses pendidikan serta produk kegiatan akademik seperti: (1) Kemahasiswaan, (2) Kurikulum, (3) Sistem pembelajaran, (4) Penelitian, publikasi, karya inovatif lainnya, (5) Pengabdian kepada masyarakat, (6) Sistem Penjaminan Mutu, (7) Suasana akademik, (8) Lulusan, dan (9) Mutu Program Studi2.

Keempat, keberadaan database alumni jurusan PBA merupakan sebuah kemestian untuk Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSPED/PDPT) baik bagi Jurusan maupun bagi FITK. Namun, hingga kini database tersebut belum lengkap dan belum memadai. Dengan kata lain, penelusuran alumni sebagai bagian takterpisahkan dari database Jurusan PBA menjadi sangat urgen untuk dilengkapi dan disistematisasikan berbasis riset.

2 Lihat Ban PT Kemendiknas, “Konsep Akreditasi”, diakses dari http://ban-pt.kemdiknas.go.id, diakses pada 12 Oktober 2011.

Oleh karena itu, penelitian dalam rangka pendataan dan pemetaan profi l sosial-intelektual alumni PBA FITK ini menjadi sangat penting dalam rangka menunjang persiapan pengisian borang akreditasi dan peningkatan kualitas lulusan di masa mendatang. Baik pengelola jurusan PBA maupun lulusannya dan masyarakat mempunyai kontribusi sinergis-mutualistik dalam meningkatkan profi l lulusan. Dengan penelusuran dan pendataan lulusan, jurusan PBA dipastikan tidak kehilangan jejak dan kiprah alumninya, selain dapat memastikan mobilitas sosial intelektual mereka di tengah-tengah masyarakat3.

Pada saat yang sama, Jurusan PBA dapat melakukan analisis kebutuhan (needs assassement) terhadap calon lulusan mendatang, dan merumuskan profi l lulusan secara lebih dinamis. Perumusan profi l lulusan atau alumni menjadi sangat penting bagi Jurusan PBA, tidak hanya untuk pembentukan citra positif (image building) Jurusan, melainkan juga untuk promosi (daya tarik calon peminat/mahasiswa) sekaligus motivasi bagi para mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan untuk “memproses diri” menjadi lulusan berprestasi unggul dan kompetitif dalam bursa kerja di masyarakat.

3 Sekedar perbandingan, Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merumuskan profi l lulusannya sebagai berikut: (1) Memiliki integritas sebagai tenaga guru yang memiliki kecerdasan intelektual dan kearifan sosial yang berdimensi moralitas, (2) Memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas sebagai guru pada rumpun pengetahuan sosial yang menguasai materi sesuai dengan bidang ilmu sosial dan ekonomi yang terampil melaksanakan proses pembelajaran, (3) Memiliki kemampuan meneliti bidang keilmuan dan pembelajaran, (4) Memiliki keterampilan untuk menerapkan ilmu dan keahliannya dalam bidang kehidupan masyarakat, dan (5) Memiliki kemampuan dan keterampilan tambahan untuk bekerja di luar bidang keguruan.

Page 9: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

4 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Maswani, MA

Selain itu, penting pula diketahui eksistensi dan kontribusi sosial intelektual mereka. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alumni jurusan PBA memberikan layanan pendidikan dan sosial (pengabdian pada masyarakat tempat mereka tinggal). Apakah mereka sudah memberikan kontribusi positif dan optimal bagi masyarakat? Menurut pengamatan tim peneliti, alumni PBA menunjukkan karir professional yang sangat beragam seperti: tenaga pendidik (guru dan dosen) bahasa Arab, penerjemah, pengembangan pesantren, penulis buku bahasa Arab, peneliti, pengembang kurikulum bahasa Arab, pengelola lembaga kursus, pegawai pada Kemenag, Kemendiknas, Kemenlu, Keminfo, dan sebagainya. Selain itu, alumni Jurusan PBA tidak sedikit pula yang menekuni karir sebagai da’i/muballigh, guru agama, penyuluh/Pembina kerohanian, baik di instansi pemerintah maupun masyarakat luas.

Dari beberapa data yang dihimpun melalui pertemuan alumni pada Sabtu, 5 Juni 2011 lalu, ditemukan bahwa tidak sedikit lulusan PBA yang selain menjadi guru –negeri maupun swasta—mengelola TPA (Taman Pendidikan Alqur’an), TK (Taman Kanak-kanak), menjadi kepala sekolah/madrasah, direktur pesantren, dan bekerja di Luar Negeri sebagai staf kedutaan Indonesia di Timur Tengah. Fakta tersebut memperlihatkan bahwa Jurusan PBA potensial berkembang (dikembangkan) lebih maju dan lebih dinamis lagi di masa depan, antara lain, berbasis data riset mengenai profil sosial intelektual alumni.

Atas dasar pemikiran dan data awal faktual tersebut, Tim Peneliti menilai penting dilakukan Tracer Study tentang

“Profi l Sosial Intelektual Alumni PBA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

B. Identifi kasi Masalah a. Alumni yang dihasilkan oleh Jurusan

PBA dalam 10 tahun terakhir berjumlah sudah lebih dari 500 orang (dengan asumsi rata-rata jumlah lulusan: 50 orang/tahun). Mereka belum terdata dan belum diberdayakan secara optimal.

b. Keberadaan IKALUIN dan organi-sasi/himpunan alumni belum berperan dan berfungsi efektif, bahkan tidak semua alumni mengenal lembaga tersebut.

c. Tindak lanjut pembekalan alumni sebelum mereka diwisuda dalam bentuk partisipasi dalam wadah organisasi alumni belum berjalan secara efektif. Demikian pula, kontribusi alumni terhadap almamater juga baru sebatas acara tertentu saja, seperti: seminar dan pelatihan. Padahal alumni adalah aset Jurusan yang perlu “dirawat dan diberdayakan”.

d. Alumni juga belum sepenuhnya memperlihatkan komitmen intelektual untuk berkontribusi mempromosikan dan memajukan lembaga (Jurusan PBA) dengan agenda-agenda progresif tertentu.

e. Peta persebaran dan kiprah (profesi) alumni belum terdata secara jelas: apakah mereka bekerja sesuai dengan bidang keahliannya atau tidak? Bagaimana pula mobilitas sosial-intelektual mereka setelah berkiprah di masyarakat?

f. Hubungan kampus/institusi pendidikan dan alumni belum terbentuk secara sinergis-mutualisme, padahal

Page 10: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

5Profil Sosial Intelektual Alumni Jurusan PBA - FITK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maswani, MA

idealnya kedua belah pihak saling memberdayakan dan memperkuat jaringan kelembagaan dan keberadaan masing-masing.

C. Pembatasan Masalah a. Fokus Penelitian: (1) kesesuaian

profesi yang ditekuni alumni dengan bidang keahlian Jurusan, (2) Lama masa tunggu memperoleh pekerjaan, (3) Keterserapan dan kontribusinya dalam dunia pendidikan dan sosial, (4) mobilitas sosial-intelektual dalam bentuk studi lanjut ke jenjang S2 dan/atau S3, dan (5) Prestasi alumni.

b. Rentang Waktu yang diteliti: alumni angkatan 2000-2006, karena masih mudah dilacak dan ditelusuri data dan keberadaannya.

D. Rumusan Masalah

Dari identifi kasi dan pembatasan masalah tersebut, permasalahan yang akan dijawab melalui penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana gambaran profi l sosial intelektual (termasuk prestasi) alumni PBA FITK pada 5 tahun terakhir (angkatan 2000-2006)?

b. Bagaimana tingkat keterserapan dan kontribusi sosial-profesional alumni PBA pada 5 tahun terakhir (angkatan 2000-2006) di dunia pendidikan formal dan/atau non-formal?

c. Bagaimana pula mobilitas sosial intelektual alumni PBA pada 5 tahun terakhir (angkatan 2000-2006) dalam melanjutkan studi ke jenjang magister dan doktor?

d. Mengapa pembentukan jaringan (networking) dan pemberdayaan alumni PBA belum dapat dilakukan secara optimal?

e. Apa harapan dan pemikiran alumni terhadap kemajuan Jurusan PBA FITK di masa yang akan datang?

E. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk sebagai

berikut:

a. Mendeskripsikan gambaran profil sosial intelektual (termasuk prestasi) alumni PBA FITK pada 5 tahun terakhir, yaitu angkatan 2000-2006;

b. Mengungkap tingkat keterserapan dan kontribusi sosial-profesional alumni PBA pada 5 tahun terakhir (angkatan 2000-2006) di dunia pendidikan formal dan/atau non-formal;

c. Menjelaskan mobilitas sosial intelektual alumni PBA pada 5 tahun terakhir (angkatan 2000-2006) dalam melanjutkan studi ke jenjang magister dan doktor;

d. Menganalisis pembentukan jaringan (networking) dan pemberdayaan alumni PBA yang belum dapat dilakukan secara optimal; dan

e. Menjelaskan dan merumuskan harapan dan pemikiran alumni terhadap kemajuan Jurusan PBA FITK di masa yang akan datang.

F. Manfaat PenelitianPenelitian ini dirancang untuk dapat

memberi manfaat sebagai berikut:

Page 11: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

6 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Maswani, MA

a. Dapat menjadi bahan masukan atau bahan acuan dalam melakukan kebijakan Fakultas dan jurusan PBA dalam menyusun visi, misi dan tujuan serta kurikulum yang tepat guna.

b. Dapat menjadi bahan masukan bagi pengembangan Fakultas dan Jurusan baik jangka pendek maupun jangka panjang, terutama dalam menyiapkan borang akreditasi di masa mendatang.

c. Hasil penelitian ini juga berguna untuk perumusan program kerja jurusan PBA secara lebih responsif terhadap kebutuhan riil calon alumni karena dalam penelusuran dan daftar isian angket para responden diminta untuk memberikan usulan atau masukan untuk program kerja dan kemajuan jurusan PBA ke depan.

Metodologi PenelitianA. Sumber Data

Sumber data penelitian ini ada dua, yaitu sumber bibliografis dan sumber data lapangan. Sumber bibliografis yaitu data yang berupa sejumlah daftar pustaka (literatur, buku-buku, dan jurnal) yang terkait langsung dengan tema penelitian ini. Sedangkan data lapangan yaitu data yang diperoleh melalui penyebaran angket dan pengamatan terhadap kiprah serta prestasi alumni PBA. Sumber primer data penelitian ini adalah hasil angket yang disebarkan kepada responden. Sedangkan sumber sekunder data penelitian ini adalah hasil pengamatan dan hasil pembacaan terhadap sejumlah literatur kepustakaan yang relevan dengan tema penelitian.

Sumber data primer diperlakukan sebagai fokus analisis data dan sebagai dasar dalam penarikan kesimpulan. Sedangkan sumber data sekunder digunakan sebagai pelengkap dan pemerkaya analisis data. Kedua sumber data dibaca secara terpadu (integratif).

B. Pendekatan PenelitianPendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan perpaduan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitif digunakan untuk memahami data-data numerik yang diperoleh dari penyebaran angket kepada responden, yang kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus statistik tentang tendens sentral berupa distribusi frukuensi. Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami data kualitatif dari hasil pengamatan dan wawancara dengan sejumlah responden. Dalam konteks ini, peneliti memposisikan diri sebagai “instrument” yang langsung bergumul dan memahami objek yang diteliti dari dekat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, terutama dalam menjaring responden sebagai sumber data. Dalam penyajian data, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu menggambarkan hasil penelitian yang diperoleh dari survey mengenai profi l sosial intelektual alumni PBA, dan menganalisisnya secara komprehensif, memadukan antara data distribusi frekuensi dengan hasil pengamatan peneliti.

Page 12: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

7Profil Sosial Intelektual Alumni Jurusan PBA - FITK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maswani, MA

C. Ruang Lingkup PenelitianSesuai dengan pembatasan masalah di bab I, ruang lingkup penelitian tentang profi l

alumni PBA ini adalah sebagai berikut.

No. Fokus Penelitian Kisi-kisi yang diteliti

1. Kesesuaian profesi yang ditekuni alumni

a. Bidang profesi yang ditekunib. Banyaknya profesi yang ditekuni

2. Lama masa tunggu memperoleh pekerjaan

a. Sudah bekerja sebelum lulus S1 b. Masa tunggu memperoleh pekerjaanc. Usaha yang dilakukan selama masa

tunggu

3. Keterserapan dan kontribusinya dalam dunia pendidikan dan sosial

a. Pola keterserapan alumni di lembaga pendidikan

b. Kontribusi alumni dalam dunia pendidikan

c. Kontribusi alumni dalam bidang sosial

4.Mobilitas sosial-intelektual dalam bentuk studi lanjut ke jenjang S2 dan/atau S3

a. Alumni yang belum studi lanjutb. Alumni yang studi lanjut ke jenjang

S2c. Alumni yang studi lanjut ke jenjang

S2 dan S3

5. Prestasi Alumni PBAa. Prestasi akademikb. Prestasi di bidang pendidikanc. Prestasi di bidang sosial

D. Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah

alumni jurusan PBA lima tahun terakhir angkatan (2000-2006) FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sedangkan sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 25% dari populasi yaitu 365 orang. Pengambilan

sampel yang digunakan adalah teknik pengambilan sampel secara acak (random sampling) dengan teknik snowballing (bola salju menggelinding), dalam arti: memilih seorang responden secara acak dari setiap angkatan lalu digelindingkan pada teman seangkatan yang dikenalnya, dan tentu saja yang mudah dijangkau dalam penyebaran angket.

Page 13: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

8 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Maswani, MA

E. Teknik Pengumpulan DataUntuk mengambil data dan informasi

mengenai “Profil Sosial intelektual Alumni Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” peneliti menyebarkan angket kepada alumni tersebut. Selain melalui data yang berupa dokumentasi alumni jurusan PBA.

Selain itu, data penelitian ini dikumpulkan melalui studi teks (literatur) yang berkaitan dengan masalah alumni, terutama teori tentang investasi sumber daya manusia melalui pendidikan. Data ini diolah melalui proses pembacaan ulang, pemahaman (verstehen), kategorisasi, klasifikasi (topik, tema, wacana, situasi), dan sistematisasi substansi pemikirannya.

Untuk mengetahui prestasi dan kontribusi alumni, peneliti juga melakukan pengamatan terhadap kriprah alumni di berbagai lembaga pendidikan, sehingga diperoleh catatan lapangan mengenai keberhasilan mereka selama ini.

F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data kuantitatif dengan cara sebagai berikut:

1. Editing, seluruh kuesioner diperiksa kelengkapannya setelah responden mengisi kuesioner.

2. Coding dan entry data, dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

3. Pembersihan data. Data yang telah dientry kemudian dicek kembali untuk memastikan data telah bersih dari kesalahan, sehingga setiap data siap dianalisis. Data kemudian diolah dan dianalisis dengan SPSS.

Analisis data dilakukan dengan analisa univariat. Analisa ini dilakukan untuk mendeskripsikan setiap variabel yang diukur dalam penelitian, yaitu dengan melihat distribusi frekuensi pada setiap variabel. Setelah dinalisis, dilakukan interpretasi terhadap data yang ada dan terakhir diambil kesimpulan.

G. Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian tentang Keterserapan

Alumni Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan (Mei-November 2011)

H. Hasil PenelitianData penelitian penelusuran lulusan

dilakukan dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada seluruh alumni jurusan Pendidikan Bahasa Arab dari semua angkatan. Namun karena keterbatasan peneliti dalam menyampaikan angket tersebut kepada tiap individu, maka peniliti hanya mengambil 50 orang sampel yang tersebar dari berbagai angkatan sampai lulusan semester genap 2011. Para responden ini memiliki rata-rata IPK diatas 3,00. Dan mayoritas mereka menyelesaikan studi di jurusan PBA tidak lebih dari 5 tahun atau berkisar antara 8-9 semester.

Responden penelitian memiliki beberapa karakteristik yang mempengaruhi hasil penelitian ini. Karakteristik dimaksud adalah (1) mobilitas sosial yang relatif tinggi, terutama yang tinggal di wilayah Jabodetabek, (2) memiliki lebih dari satu pekerjaan (selain mengajar sebagai profesi utama, mereka juga menekuni

Page 14: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

9Profil Sosial Intelektual Alumni Jurusan PBA - FITK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maswani, MA

profesi lain seperti berbisnis, menjadi da’i/muballigh, berwiraswasta, dan sebagainya, (3) beragam status pekerjaannya (ada yang sudah PNS dan ada yang memilih tidak menjadi PNS); (4) status sosial mereka juga beragam (ada yang sudah menikah dan ada pula yang belum menikah; yang menikah ada yang sudah mempunyai anak dan ada pula yang belum); dan (5) partisipasi sosial atau keterlibatan dalam kehidupan bermasyarakat.

Berikut ini peneliti akan menjelaskan hasil rangkuman tiap aspek dari hasil angket yang telah disebarkan kepada para alumni jurusan PBA.

Riwayat Pendidikan dan Pekerjaan1. Latar Belakang dan Jalur Masuk PBA

Latar belakang mahasiswa Jurusan PBA beraneka ragam, yaitu dari Pondok Pesantren, Madrasah Aliyah dan SMA/SMK. Sedangkan jalur masuk Jurusan PBA yang mereka lalui yaitu dengan menggunakan jalur Ujian Mandiri (46%), PMDK (26%), SPMB (22%) dan UMB (6%). Dan rata-rata mereka menetapkan jurusan PBA menjadi pilihan pertama dalam proses seleksi masuk tersebut.

2. Peningkatan Kualitas dan Kualifi kasi Akademik lulusan PBA

Dalam aspek peningkatan kualitas dan kualifi kasi akademik lulusan PBA, Sebanyak 52% dari jumlah lulusan memilih untuk melanjutkan studi ke jenjang Megister (S2) dan Doktoral (S3) dan sebanyak 48% tidak melanjutkan studi ke jenjang S2. Alasan terbesar mereka untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi yaitu karena merasa ilmu yang dimiliki masih kurang. Hal ini terlihat dalam grafi k persentase sebesar 88% dari mereka menyatakan bahwa melanjutkan studi karena merasa ilmu yang dimiliki masih kurang.

Selain itu, hanya 4% dari responden yang memiliki alasan berbeda dalam melanjutkan studi yaitu karena adanya kesempatan atau peluang memperoleh beasiswa sebagai persyaratan dalam pekerjaan dan dari pada menganggur. Selebihnya alasan lain tidak mendapat nilai persentase. Namun demikian, bukan berarti bahwa yang tidak melanjutkan studi tidak ingin melanjutkan studinya ke jenjang S2 bahkan S3, karena hasil angket menunjukan beberapa faktor yang membuat terhambatnya mereka melanjutkan studi, di antaranya karena keterbatasan fi nansial, penetapan prioritas pada pendidikan anak, dan kesibukan lainnya. Hal ini terlihat dalam grafi k A.2.1 dan A.2.2.

Page 15: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

10 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Maswani, MA

Sedangkan data tentang alasan alumni untuk melanjutkan studi dapat dilihat dalam ilustrasi berikut.

3. Harapan Tempat Bekerja Setelah Lulus PBA

Ketika lulusan Jurusan PBA baru menyelesaikan studi di Jurusan PBA, keinginan mereka untuk bekerja atau mengajar di tempat yang mereka inginkan pun beraneka ragam. Namun di MTs dan MA Negeri atau Swasta lah menjadi pilihan terbanyak tempat mereka bekerja yaitu sebesar 54% dari responden (15 orang/30% memilih MTs, 10 orang/20% memilih MA).

Peringkat selanjutnya adalah bahwa mereka lebih memilih menjadi dosen di Universitas negeri maupun swasta, di instansi pemerintah lainnya atau bekerja di berbagai perusahan baik dalam maupun luar negeri (24%). Selebihnya tersebar di beberapa instansi baik negeri maupun swasta, seperti di SD Negeri/Swasta (8%), MI Negeri/Swasta (6%), SMP Negeri/Swasta (6%) dan SMA Negeri/Swasta (6%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keterserapan alumni PBA sangat tinggi, baik dalam bidang sosial pendidikan maupun dalam bidang sosial kemasyarakatan. Pilihan berkarir di dunia pendidikan (sebagai guru) ternyata masih menjadi profesi favorit di kalangan alumni PBA. Hal ini dapat dilihat dalam ilustrasi berikut.

4. Pengalaman BekerjaPada umumnya lulusan Jurusan

PBA ketika baru lulus langsung mendapatkan pekerjaan. Data dari angket memperlihatkan bahwa sekitar 92% dari mereka mengatakan pernah bekerja bahkan mereka telah mendapatkan pekerjaan sebelum lulus dari Jurusan PBA dan hanya 8% yang menyatakan belum mendapatkan pekerjaan. Mereka pun rata-rata telah mengetahui prosedur atau cara melamar pekerjaan kepada suatu instansi.

Hal ini bisa dilihat dari persentase lulusan jurusan PBA yang pernah bekerja setelah lulus dan persentase lulusan mengetahui prosedur melamar kerja pada grafi k A.4.1 dan A.4.2.

Page 16: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

11Profil Sosial Intelektual Alumni Jurusan PBA - FITK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maswani, MA

5. Proses Mendapatkan PekerjaanDari proses mendapatkan pekerjaan

para lulusan PBA lebih banyak mendapatkan pekerjaan dengan cara pasif yaitu ditawari pekerjaan (52%) dan 48% di antara mereka mendapatkan pekerjaan dengan aktif yaitu dengan mencari sendiri dan melamar pekerjaan ke suatu instansi baik negeri maupun swasta. Mereka menyatakan lebih banyak mengetahui informasi mengenai adanya pekerjaan yang mereka dapatkan tersebut melalui koneksi seperti teman, dosen, keluarga dan kenalan (43 orang/65%), sebagian juga di dapat melalui internet (8 orang/12%). Kemudian ada juga yang mendapatkan informasi pekerjaan dari iklan (6 orang/9%), pengumuman di kampus (4 orang/6%) dan hanya 5 orang (8%) yang mendapatkan informasi mengenai pekerjaan dari sumber lainnya. Hal ini dapat dilihat melalui diagram berikut ini:

Sedangkan data tentang sumber informasi pekerjaan dapat dilihat dalam ilustrasi berikut:

Iklan InternetPengumum

an di Kampus

Koneksi Lainnya

Tidak 44 42 46 7 45Ya 6 8 4 43 5

0%20%40%60%80%

100%

Pres

enta

si %

A.5.2. Informasi Pekerjaan Didapat

6. Jenis Instansi Tempat BekerjaJenis instansi atau bidang usaha tempat

bekerja para lulusan PBA berbeda-beda, mulai dari SD Negeri/Swasta sebanyak 10

orang atau setara 22%, MI Negeri/Swasta sebanyak 5 orang (11%), SMP Negeri/Swasta sebanyak 6 orang (13%), MTs dan SMA Negeri/Swasta memiliki prosentasi yang sama yaitu sebanyak 6-7% (3 orang), MA Negeri/Swasta sebanyak 2 orang (4%). Bahkan lulusan PBA juga memilih bekerja di instansi-instansi lain di bawah level SD/MI atau di atas level SMA/MA seperti menjadi dosen atau pegawai di berbagai Universitas negeri maupun swasta, atau menjadi karyawan di perusahaan-perusahan baik dalam maupun luar negeri sebanyak 17 orang atau setara dengan 37% dari responden yang mengisi angket. Lebih jelasnya bisa dilihat dari gambar berikut:

22%

11%

13%6%

7%4%

37%

A.6. Jenis Instansi Bidang Usaha

1. SD Negeri/ Swasta

2. MI Negeri/ Swasta

3. SMP Negeri/ Swasta

4. MTs Negeri/ Swasta

5. SMA Negeri/ Swasta

6. MA Negeri/ Swasta

7. Lain-lain

22%

11%

13%6%

7%4%

37%

A.6. Jenis Instansi Bidang Usaha

1. SD Negeri/ Swasta

2. MI Negeri/ Swasta

3. SMP Negeri/ Swasta

4. MTs Negeri/ Swasta

5. SMA Negeri/ Swasta

6. MA Negeri/ Swasta

7. Lain-lain

7. Kesesuaian Pekerjaan dengan Harapan

Dilihat dari Kesesuaian pekerjaan para lulusan PBA yang didapat sekarang dengan harapan mereka ketika pertama kali belajar di Jurusan PBA, mayoritas di antara mereka (56%) mengakui bahwa pekerjaan mereka saat ini sesuai dengan harapan mereka. Bahkan 12% di antara mereka menyatakan pekerjaan yang mereka dapat sekarang sangat sesuai dengan harapan mereka. Selebihnya 27% di antara mereka menyatakan kurang sesuai harapan dan hanya 5% yang menyatakan pekerjaan mereka sekarang tidak sesuai dengan harapan mereka.

Page 17: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

12 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Maswani, MA

13%

62%

25%

0%

A.7. Kesesuaian dengan Harapan

Sangat Puas Puas

Kurang Puas Tidak Puas

13%

62%

25%

0%

A.7. Kesesuaian dengan Harapan

Sangat Puas Puas

Kurang Puas Tidak Puas

8. Kepuasan Terhadap PekerjaanDitinjau dari kepuasan para

lulusan PBA terhadap pekerjaan yang terakhir atau yang masih mereka geluti sekarang, mayoritas di antara mereka yaitu sekitar 62% menyatakan bahwa mereka puas dengan pekerjaan mereka saat sekarang ini. 13% di antara mereka bahkan menyatakan sangat puas dengan pekerjaan mereka. Hal ini bisa kita pahami karena dari angket sebelumnya menunjukkan bahwa mayoritas responden mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapan mereka. Hanya 25% saja yang menyatakan kurang puas dan tidak satupun yang menyatakan tidak puas dengan pekerjaan yang sekarang mereka geluti. Jadi, mayoritas alumni PBA telah memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidang keilmuan yang mereka tekuni selama ini, dan telah memperoleh kepuasan terhadap profesi mereka, baik secara fi nansial maupun sosial dan spiritual.

9. Pertimbangan Memilih Pekerjaan

Secara umum (40%), pertimbangan lulusan Jurusan PBA memilih pekerjaan yang terakhir atau sekarang ini yaitu karena adanya relevansi atau kesesuaian pekerjaan dengan latar belakang keilmuan yang pernah mereka pelajari sebelumnya. Kemudian yang memilih pekerjaan dengan alasan untuk mendapatkan pengalaman sebanyak 32%, sebanyak 11% memilih pekerjaan karena gaji memadai, 6% karena alasan ingin mendapatkan keterampilan. Selebihnya para lulusan PBA memilih pekerjaan mereka dengan pertimbangan untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan 9% di antara mereka memilih pekerjaan dengan alasan mereka sendiri yang berbeda.

11%

40%32%

2%6%

9%

A.9. Pertimbangan Memilih Pekerjaan

Gaji Memadai

Sesuai Bidang Keilmuan

Mendapatkan Pengalaman

Mendapatkan Ilmu Pengetahuan

Mendapatkan Keterampilan

Lainnya

10. Penghasilan Rata-rata Lulusan PBA

Mayoritas dari para lulusan PBA yang menjadi responden pengisian angket

Page 18: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

13Profil Sosial Intelektual Alumni Jurusan PBA - FITK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maswani, MA

tracer study, berpenghasilan rata-rata berkisar antara Rp 1.000.00,00 – Rp. 3.000.000,00 yaitu sebanya 52% dari jumlah seluruh responden, selanjutnya yang berpenghasilan rata-rata di bawah Rp. 1.000.000,00 sebesar 29%, dan berpenghasilan antara Rp. 3.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00 sekitar 15%. Selain itu ada juga beberapa lulusan PBA yang telah berpenghasilan di atas rata-rata pendapatan umumnya yaitu antara Rp. 5.000.000,00 – Rp. 7.500.000,00 sebanyak 2% dan bahkan ada yang telah berpenghasilan antara Rp. 7.500.000,00 – Rp. 10.000.000,00 yang juga sekitar 2% dari seluruh jumlah responden lulusan PBA. Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut:

11. Kebutuhan Instansi Tempat Kerja Terhadap Lulusan PBA

Menurut para lulusan Jurusan PBA yang menjadi responden penilitian ini, kebutuhan instansi tempat mereka bekerja terhadap lulusan PBA cukup berpariasi. Sebagian besar menyatakan bahwa kebutuhan lembaga atau instansi tempat mereka bekerja terhadap lulusan PBA berada pada kategori tinggi yaitu sekitar 35% dari keseluruhan responden. Bahkan

tidak sedikit pula yang menyatakan sangat tinggi kebutuhan instansi mereka terhadap lulusan PBA (28%). Selebihnya sekitar 24% dari responden menyatakan kebutuhan instansi mereka terhadap lulusan PBA rendah dan hanya 13% yang menyatakan sangat rendah kebutuhan instansi mereka terhadap lulusan PBA.

28%

35%

24%

13%

A.11. Kebutuhan Institusi Tempat Kerja Terhadap Lulusan PBA

Sangat TinggiTinggiRendahSangat Rendah

28%

35%

24%

13%

A.11. Kebutuhan Institusi Tempat Kerja Terhadap Lulusan PBA

Sangat TinggiTinggiRendahSangat Rendah

Relevansi dan Kontribusi Pekerjaan dengan Pendidikan1. Kesesuaian Pekerjaan dengan Bidang Ilmu yang Dipelajari

Untuk kesesuaian pekerjaan dengan bidang ilmu yang dipelajari, para lulusan PBA menyatkan bahwa 72% di antara mereka telah sesuai dengan bidang ilmu yang mereka pelajari sebelumnya. Hal ini berarti adanya relevansi pekerjaan dengan pendidikan yang didapat, ini pun disesuaikan dengan persentase angket yang diberikan kepada mereka yang mencapai 82% menyatakan pekerjaan mereka relevan dengan pendidikan sebelumnya. Hanya 28% di antara mereka yang menyatakan bahwa pekerjaan mereka tidak sesuai dan 18% menunjukan bahwa pekerjaan mereka tidak relevan dengan pendidikan yang pernah mereka dapat sebelumnya. Artinya secara umum lulusan PBA telah memiliki pekerjaan yang sesuai dan relevan dengan pendidikan yang pernah mereka tekuni yaitu di jurusan PBA. Dengan kata lain,

Page 19: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

14 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Maswani, MA

para alumni PBA setelah lulus berusaha mengembangkan ilmu yang ditekuninya selama ini, sehingga mampu menjadi guru atau tenaga pendidik yang profesional. Dalam konteks ini, visi dan misi jurusan PBA dapat dikatakan teraktualisasi dalam profesi lulusannya.

Sesuai72%

Tidak Sesuai28%

B.1.1. Kesesuaian Pekerjaan dengan Bidang Ilmu yang

Dipelajari

2. Kontribusi Pengalaman Pembelajaran dalam Dunia Kerja

Hasil pengumpulan angket dari responden menunjukan bahwa pengalaman pembelajaran yang paling memberikan kontribusi dalam dunia kerja bagi lulusan PBA yang Sangat Penting adalah pengalaman belajar mandiri (35 orang), belajar di masyarakat (33 orang), magang di instansi/ lembaga (24 orang) dan

pengalaman belajar di dalam kelas (23 orang). Sedangkan menurut responden bahwa pengalaman pembelajaran lainnya yang menempati kategori penting dalam memberikan kontribusi bagi dunia kerja yaitu pengalaman belajar dalam organisasi kemahasiswaan, belajar dalam pergaulan di kampus, dan belajar di laboratorium serta sebagian menyatakan belajar di kelas juga dikategorikan penting dalam dunia kerja, masing-masing dipilih oleh 20-26 responden.

Kemudian hanya 1-10 orang yang memilih pengalaman magang di instansi tertentu, belajar dalam pergaulan kampus, belajar dalam organisasi mahasiswa, belajar di kelas, serta belajar di laboratorium, menempati kategori kurang penting dan bahkan 1-3 orang menyatakan tidak penting dalam memberikan kontribusi pada dunia kerja. Hal ini dapat dilihat melalui grafi k batang di bawah ini. Grafi k berikut juga sekaligus menunjukkan bahwa pengalaman pembelajaran memberikan kontribusi positif dalam pembentukan profesionalitas alumni, sehingga alumni yang memiliki pengalaman memadai (cukup) dimungkinkan dapat lebih memantapkan profesi yang ditekuninya.

Keterangan:1. Pengalaman belajar di dalam kelas2. Pengalaman belajar di Laboratorium3. Pengalaman belajar di masyarakat4. Pengalaman magang di perusahaan/instansi5. Pengalaman belajar dalam organisasi

kemahasiswaan6. Pengalaman belajar dalam pergaulan kampus7. Pengalaman belajar mandiri

Page 20: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

15Profil Sosial Intelektual Alumni Jurusan PBA - FITK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maswani, MA

Kompetensi dan Daya Saing Lulusan PBA1. Kompetensi Lulusan yang Dikuasai Saat Baru Lulus PBA

Dari data angket didapat bahwa para lulusan PBA menyatakan bahwa Kompetensi yang telah mereka kuasai di saat baru lulus dari jurusan PBA berada pada tingkatan yang berbeda. Penguasaan terhadap keterampilan komunikasi tertulis berada pada urutan tertinggi yaitu sebanyak 41 orang dari 50 responden menyatakan telah menguasai keterampilan ini, 5 orang menyatakan sangat menguasai dan 5 orang pula yang kurang menguasai keterampilan tertulis ini.

Keterampilan komunikasi lisan dan komputer telah dikuasai oleh 35 orang responden bahkan 6 orang menyatakan sangat menguasai dua kompetensi tersebut. Hanya 6-8 orang responden yang menyatakan kurang menguasai komunikasi lisan dan komputer. 34 orang menyatakan bahwa saat baru lulus mereka telah menguasai sebagian besar pengetahuan umum yang diperlukan dan juga menguasai kerja sama tim dan bahkan 6-10 orang responden menyatakan sangat menguasai pengetahuan umum dan kerja sama tim, serta kurang dari 12 orang responden yang menyatakan kurang menguasai kompetensi ini. Pengetahuan praktis spesifi k fakultas atau jurusan, kepemimpinan (leadership) dan proses pemberdayaan masyarakat, sebanyak 28-29 orang responden menyatakan telah menguasainya, bahkan 4-6 orang di antaranya menyatakan sangat menguasai kompetensi tersebut, dan hanya 16-18 orang responden yang menyatakan kurang menguasainya.

Sedangkan untuk metodologi penelitian dan pengetahuan teoritis spesifi k fakultas atau jurusan, manajemen organisasi dan

bahasa Inggris 25-27 orang responden saja yang menyatakan menguasai kompetensi tersebut, bahkan hampir setengah dari responden (18-25 orang) menyatakan kurang menguasai kompetensi ini, terutama bahasa Inggris yang kuran dikuasai oleh 27 orang responden.

Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada grafi k berikut ini:

Keterangan:1. Pengetahuan umum2. Bahasa Inggris3. Komputer4. Metodologi penelitian5. Kerjasama tim6. Keterampilan komunikasi lisan7. Keterampilan komunikasi tertulis8. Proses pemberdayaan masyarakat9. Pengetahuan teoritis spesifi k fakultas/jurusan10. Pengetahuan praktis spesifi k fakultas/jurusan11. Manajemen organisasi12. Kepemimpinan/ leadership

2. Kompetensi yang Dibutuhkan dalam Pekerjaan

Menurut para responden dari lulusan PBA, kompetensi yang sangat diperlukan dan dibutuhkan dalam dunia kerja bagi lulusan Jurusan PBA bervariasi. Secara umum, semua kompetensi yang dicantumkan di angket yang diberikan kepada responden dibutuhkan oleh lulusan PBA dalam dunia kerja. Namun ada beberapa prioritas yang menurut mereka perlu lebih diutamakan untuk dimiliki oleh setiap lulusan PBA yang akan memasuki dunia kerja.

Page 21: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

16 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Maswani, MA

Keterampilan kompetensi lisan menjadi prioritas utama yang sangat diperlukan dan menjadi pilihan terbanyak yang dipilih oleh 42 orang responden dari jumlah total 50 orang responden. Lalu kompetensi dalam bahasa Inggris menurut 37 orang responden, menjadi prioritas kedua yang harus dimiliki oleh lulusan PBA dalam dunia kerja.

Kemahiran komputer menurut 35 orang responden menjadi kompetensi ketiga yang harus dimiliki oleh lulusan PBA. Kemudian menurut 30-34 responden yang mengisi angket, kerja sama tim, kepemimpinan/leadership , keterampilan komunikasi tertulis, dan pengetahuan umum, secara berturut-turut merupakan prioritas keempat yang hendaknya dimiliki oleh lulusan PBA.

Selanjutnya manajemen organisasi (28 orang), proses pemberdayaan masyarakat (25 orang), metodologi penelitian (24 orang), menjadi aspek yang tak kalah penting dimiliki oleh para lulusan PBA dalam dunia kerja. Hanya beberapa orang responden (10-16 orang) yang menyatakan bahwa pengetahuan praktis spesifi k fakultas atau jurusan dan pengetahuan teoritis spesifi k fakultas atau jurusan, menjadi kompetensi yang juga perlu dimiliki oleh lulusan PBA ketika berada di dunia pekerjaan. Untuk lebih spesifi k lagi dapat lihat pada grafi k di bawah ini:

Keterangan:1. Pengetahuan umum2. Bahasa Inggris3. Komputer4. Metodologi penelitian5. Kerjasama tim6. Keterampilan komunikasi lisan7. Keterampilan komunikasi tertulis8. Proses pemberdayaan masyarakat9. Pengetahuan teoritis spesifi k fakultas/jurusan10. Pengetahuan praktis spesifi k fakultas/jurusan11. Manajemen organisasi12. Kepemimpinan/ leadership

3. Daya Saing dengan Lulusan Perguruan Tinggi Lain

Dilihat dari daya saing Lulusan PBA dengan perguruan tinggi lainnya, para responden mengakui bahwa lulusan PBA memiliki daya saing yang mumpuni yaitu sekitar 70% dari mereka menyatakan mampu bersaing dengan lulusan dari Perguruan Tinggi lainnya. Bahkan beberapa di antara lulusan PBA yaitu kurang lebih 26% dari responden turut menyatakan bahwa mereka sangat mampu bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi lainnya. Hanya sekitar 4% saja yang masih merasa kurang mampu bersaing dengan lulusan dari Perguruan Tinggi lainnya, dan dari hasil penilitian menunjukan tidak satupun dari responden yang merasa tidak mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain. Hal tersebut bisa dilihat dari ilustrasi berikut:

Page 22: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

17Profil Sosial Intelektual Alumni Jurusan PBA - FITK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maswani, MA

Usulan Responden untuk Kemajuan Jurusan PBA1. Kurikuluma. Setiap matakuliah hendaknya

memperhatikan matakuliah prasarat seperti mendahulukan eveluasi I dibanding evaluasi II dan sebagainya. Dan perlunya diajarkan Falsafah Bahasa secara umum kepada mahasiswa sehingga mudah memahami Falsafah Bahasa Arab secara khusus ketika melanjutkan study di tingkat Magister (S2).

b. Kurikulum PBA diharapkan lebih banyak disajikan matakuliah yang banyak dibutuhkan di dunia kerja tanpa melupakan metodologi pendidikan Bahasa Arab.

c. Hendaknya materi perkuliahan tentang kebahasaan porsinya lebih diperbanyak terutama pada maharah kalam (keterampilan berbicara) dan teknik pengajaran yang lebih efektif.

d. Melakukan kerjasama atau studi banding khusus di bidang kurikulum dengan universitas lain baik dalam maupun luar negeri.

2. Dosen/SDMa. Pengangkatan dosen diharapkan lebih

selektif lagi terutama dalam memilih dosen yang benar-berkompeten dalam bidang bahasa Arab. Dan memfasilitasi serta mensupport (mendukung) dosen yang akan atau yang sedang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

b. Hendaknya dosen yang mengajar lebih komunikatif, berwawasan luad, selalu update dalam disiplin ilmu yang dimilikinya, dan memperhatikan teknik penyampaian materi perkuliahan sehingga lebih menarik dan mudah dipahami oleh mahasiswa.

c. Dosen hendaknya lebih produktif terutama dalam pembuatan karya ilmiah, baik berupa buku ajar, artikel maupun hasil-hasil penelitian ilmiah, sehingga bisa dibaca dan dimamfaatkan oleh para sivitas akademika.

3. Manajemena. Manajemen Jurusan PBA masih

perlu ditingkatkan, misalkan saja dalam hal memberikan informasi kepada mahasiswa, sering kali mahasiswa terlambat tahu informasi yang diberikan baik dari Universitas, Fakultas maupun Jurusan. Sehingga dapat mempermudah mahasiswa dalam pengurusan adminitrasi (birokrasi). IT pun juga harus ditingkatkan serta perbaikan di bidang entri nilai pada setiap semester, sehingga mahasiswa tidak kesulitan ketika membutuhkan nilai-nilai persemester. Jurusan PBA pun sebaiknya memiliki data base lengkap tentang alumni. Oleh karena itu, manajemen Jurusan PBA seharusnya lebih dapat terorganisir karena sejauh ini sistem yang sudah ada itu sudah cukup baik namun pengolahannya di lapangan butuh keapikan lagi.

b. Hendaknya PBA memiliki tim pemikir yang fokus dan berkompeten sehingga bisa memberikan pelayanan yang mudah dan transparan agar mahasiswa lebih cepat menyelesaikan kuliahnya.

4. Sarana dan Prasaranaa. Untuk sarana dan prasarana, Jurusan

PBA diharapkan dapat melengkapi dan memaksimalkan secara intensif penggunaan sarana dan prasarana sebagai salah satu bentuk usaha peningkatan kualitas calon lulusan Jurusan PBA seperti dalam istima’

Page 23: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

18 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Maswani, MA

dan maharah kalam. Hal ini bisa bisa dilakukan dengan memaksimalkan fungsi laboraturium bahasa audio visual bahasa Arab yang representatif, melengkapi perpustakaan jurusan sebagai rujukan referensi, menerapkan kembali language area serta pembuatan alur prosedur yang dapat membantu mahasiswa, seperti alur jalur pendaftaran sidang dan beasiswa.

b. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam kelas seperti mengadakan AC di setiap kelas. Kebersihan toilet dan fasilitas ibadah yang lebih bersih dan nyaman juga menjadi usulan dari sebagian besar alumni, karena selama ini tempat-tempat dimaksud kurang terjaga kebersihannya.

5. Jaringan/Kerjasamaa. Jurusan PBA hendaknya lebih

menggalang kerjasama dengan universitas di dalam maupun luar negeri terutama di wilayah Timur Tengah sehingga bisa diadakan pertukaran mahasiswa dan juga pertukaran dosen pengajar (native speaker). Selain itu, pemanfaatan native speaker yang ada di Jakarta seperti yang ada di kedutaan-kedutaan besar juga penting dioptimalisasikan sedemikian rupa, sehingga pembentukan lingkungan berbahasa Arab dapat diwujudkan.

b. Lebih memperluas kerjasama baik dengan alumni-alumni PBA maupun dengan sekolah/madrasah yang bertaraf nasional maupun internasional terutama dalam pengajaran bahasa Arab, seperti pendampingan guru sekolah oleh mahasiswa PBA. Dan juga dalam pemamfaatan mahasiswa yang berprestasi agar lebih cepat mendapatkan pekerjaan.

c. Jurusan PBA diharapkan mempunyai website khusus PBA sehingga dapat memperluas jaringan kerjasama dengan instansi luar maupun dengan jurusan-jurusan PBA se-Indonesia.

6. Profi l Jurusan PBA yang Diharapkana. Sivitas akademika khususnya PBA

hendaknya melaksanakan pembelajaran berbahasa arab dan menciptakan lingkungan kebahasaan dan semua yang terkait dalam pengingkatan kebahasaan mahasiswa.

b. Siap mengembangkan pengajaran Bahasa Arab, memiliki keterampilan dalam mengajar dan mendidik, profesional, memiliki daya saing yang tinggi dan menjadi uswah hasanah bagi guru bahasa Arab lainnya.

c. Jurusan PBA hendaknya menjadi jurusan yang berkualitas baik dari kurikulum, dosen, manajemen, dan juga sarana prasarananya.

7. Soft Skill untuk Calon Lulusan yang Diperlukana. Melatih Leadership, Kerjasama,

Manajemen organisasi/kemasyarakatan, kepemimpinan, cara bersosialisasi (menjalan hubungan harmonis dengan siapapun)

b. Menguasai teknik pengajaran komunikatif (CTL) selain ilmu kebahasaan secara khusus, dan juga manajemen kelas.

c. Public speaking communication, inisiatif kerja dan motivasi diri.

d. Meningkatkan kemampuan IT seperti komputer, mampu berbahasa Inggris dan memperbanyak pelatihan pembuatan/perancangan media pengajaran, evaluasi pengajaran yang kreatif,

Page 24: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

19Profil Sosial Intelektual Alumni Jurusan PBA - FITK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maswani, MA

E. PembahasanInformasi yang diberikan oleh

responden yang didapat melalui angket tracer study alumni jurusan Pendidikan Bahasa Arab, menunjukan bahwa mayoritas lulusan PBA telah bekerja sesuai bidang, bahkan mereka sudah mulai bekerja sebelum lulus dari perkuliahan dan hanya 8% yang masih belum mendapatkan pekerjaan. Hal ini menunjukan bahwa sangat sedikit sekali yang menjadi pengangguran setelah lulus dari PBA.

Dari angket yang mereka isi menunjukan bahwa 92% dari lulusan PBA telah bekerja di berbagai instansi negeri maupun swasta, 52% di antara mereka ditawari pekerjaan dan 56% dari mereka menyatakan bahwa pekerjaan mereka sesuai dengan harapan. Dari tingkat kepuasan terhadap pekerjaan yang mereka dapat menunjukan bahwa hanya sedikit yang merasa kurang puas terhadap pekerjaan (25%), sedangkan selebihnya menyatakan puas bahkan sangat puas dengan pekerjaan mereka.

Dari sisi pendapatan lulusan PBA yang telah memiliki pekerjaan yaitu rata-rata berkisar antara Rp. 1.000.000 – 3.000.000. Ini berarti bahwa lulusan PBA yang telah bekerja telah mendapatkan penghasilan yang cukup baik. Namun mayoritas mereka mengakui bahwa gaji memadai bukanlah satu-satunya alasan dalam memilih pekerjaan melainkan karena pengalaman dan mendapat ilmu pengetahuan juga menjadi pertimbangan dalam memilih pekerjaan tersebut.

Secara umum (72%) para lulusan PBA telah memiliki pekerjaan yang sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari atau sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka. Hal ini sejalan dengan apa yang diinginkan oleh pemerintah dalam Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, pada BAB III pasal 7 mengenai Prinsip Profesionalitas Guru dan Dosen,

yang menyatakan bahwa seorang guru yang profesional harus memiliki kualifi kasi akademik dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugas serta memiliki kompetensi yang diperlukan yang juga harus sesuai dengan bidang tugas. Artinya bahwa para lulusan PBA telah mampu memenuhi harapan pemerintah untuk menjadi seorang guru yang memiliki prinsip profesionalitas.

Pengalaman belajar mandiri, belajar di masyarakat dan magang di instansi/lembaga menurut hasil penelitian merupakan aspek pengalaman pembelajaran yang memberikan kontribusi yang sangat penting bagi lulusan PBA yang akan terjun ke dunia kerja. Hal ini sejalan dengan beberapa usulan yang dikemukakan oleh para responden penelitian yang menyatakan bahwa mereka banyak terbantu dalam mengajar karena pernah berpengalaman dalam magang/ Praktik Profesi dan Keguruan Terpadu (PPKT).

Dari hasil penilitian diketahui pula bahwa para lulusan PBA disaat baru lulus pada umumnya telah memiliki keterampilan komunikasi tertulis dan komputer. Hanya sedikit yang mampu berkomunikasi lisan dengan bahasa Arab secara baik, padahal dalam dunia kerja, menurut responden bahwa keterampilan komunikasi tertulis dan komputer bukanlah hal utama yang harus dikuasai oleh para lulusan PBA. Mayoritas responden menyatakan keterampilan kompetensi lisan menjadi prioritas utama yang sangat diperlukan dalam memasuki dunia kerja. Hal ini sesuai dengan usulan dari para responden yang menegaskan bahwa kurikulum yang sudah ada hendaknya dikembangkan dengan apa yang akan dihadapi calon lulusan di lapangan pekerjaan baik secara teoritis maupun praktis atau mengintegrasikan dengan kebutuhan peserta didik pada masa kini. Kemudian mata kuliah

Page 25: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

20 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Maswani, MA

maupun kegiatan yang berorientasi untuk meningkatkan keterampilan komunikasi lisan hendaknya lebih banyak diberikan bagi para mahasiswa PBA. Sebagaimana dikatakan bahwa bahasa menunjukan identitas suatu golongan begitu pula menurut mereka, komunikasi lisan seperti lancar berbicara berbahasa arab bagi lulusan PBA menjadi indentitas yang bisa mencirikan bahwa seseorang menguasai bahasa Arab.

Kemudian sarana dan prasarana yang mendukung untuk peningkatan komunikasi lisan juga hendaknya dilengkapi oleh pihak jurusan PBA sehingga mampu untuk meningkatkan keterampilan komunikasi lisan para mahasiswa PBA sesuai dengan tuntutan di dunia kerja yang akan mereka rasakan nantinya. Hal ini bisa dilakukan dengan memaksimalkan fungsi laboratorium bahasa serta perangkatnya, melengkapi perpustakaan jurusan sebagai rujukan referensi, dan juga menerapkan kembali language area.

Selanjutnya bahasa Inggris, kerjasama tim, dan leadership/kepemimpinan merupakan aspek kedua yang perlu diperhatikan oleh pihak jurusan PBA demi kemajuan lulusan PBA di dunia kerja. karena dimanapun tempat mereka kerja nantinya, mereka dituntut untuk bisa menguasai bahasa Inggris, kerjasama dalam satu tim bahkan dalam satu waktu mereka harus bisa menjadi pemimpin yang dipercayakan untuk memegang amanah. Hal ini pun sejalan dengan usulan dari beberapa responden yang menitik beratkan kepada lulusan PBA untuk memperbanyak soft skill seperti keterampilan dalam berkomunikasi serta manajemen organisasi (leadership) yang baik, cara bersosialisasi (menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain) dan keterampilan di bidang IT.

Dalam hal ini jurusan PBA memberikan keluasan kepada para mahasiswa untuk ikut serta dalam organisasi kampus seperti terlibat menjadi pengurus di Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan PBA (BEMJ-PBA), sehingga melatih mahasiswa untuk bisa bekerjasama antar tim dan juga menjadi pemimpin bagi yang lainnya. Begitupun dalam bidang IT, telah ada matakuliah khusus keterampilan komputer yang wajib diambil oleh seluruh mahasiswa PBA dan menjadi salah satu persyaratan untuk bisa ikut serta dalam sidang Munaqasah dan menamatkan perkuliahannya di jurusan PBA. Sehingga bisa dipastikan bahwa secara umum lulusan PBA telah mampu memamfaatkan IT khususnya keterampilan komputer guna menunjang profesi mereka di dunia kerja.

Lulusan PBA yang mengisi angket mengakui bahwa mereka mampu untuk bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi lainnya bahkan 26% menyatakan dengan yakin bahwa mereka sangat mampu bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi lain. Ini membuktikan bahwa salah satu tujuan jurusan PBA telah bisa dicapai dengan baik, yakni menghasilkan tenaga kependidikan atau guru yang unggul, dan kompetitif di bidang bahasa Arab, sehingga bisa membentuk lulusan yang mampu untuk bersaing di dunia kerja setelah lulus dari PBA.

Selain itu, menurut pengamatan tim peneliti, alumni PBA juga memperlihatkan mobilitas sosial dan intelektual yang cukup tinggi. Buktinya, di antara mereka ada yang tidak hanya menjadi guru bahasa Arab, tetapi juga menjadi kepala sekolah, kepala perpustakaan, direktur sebuah pesantren modern, bahkan ada juga yang menjadi pengusaha percetakaan, selain tetap menekuni sebagai guru.

Page 26: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

21Profil Sosial Intelektual Alumni Jurusan PBA - FITK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maswani, MA

Alumni PBA ada pula yang menjadi guru bahasa Arab di sekolah atau madrasah swasta, dan ada pula yang menjadi guru negeri (PNS). Sebagian dari mereka bahkan ada yang sudah mengikuti dan lulus sertifi kasi guru. Karena itu, secara sosial ekonomi, dapat dikatakan bahwa mobilitas vertikal mereka cukup tinggi. Hal ini terbukti dari banyak alumni PBA yang sudah menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Mobilitas sosial keagamaan alumni PBA juga terlihat dari adanya sebagian alumni yang berkiprah di dunia pendidikan dan dakwah Islam, menjadi muballigh/da’i di majelis taklim dan masjid-masjid. Bahkan ada pula yang mendirikan sekolah seperti TK, MI, MTs, dan sebagainya. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa alumni PBA mampu menunjukkan kontribusi sosial intelektual di masyarakat.

Dari segi mobilitas intelektual, alumni PBA juga tidak sedikit yang kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagian besar dari mereka memang melanjutkan ke jenjang S2, dan bahkan sudah banyak yang melanjutkan ke S3 dan telah menjadi doktor. Fakta ini dapat dimaknai bahwa akseptabilitas alumni PBA untuk dapat melakukan mobilitas intelektual (akademik) cukup tinggi, karena –barangkali—mereka telah memiliki kemampuan dasar berupa penguasaan bahasa Arab, sehingga ketika studi ke jenjang yang lebih tinggi relatif tidak banyak mengalami kesulitan, terutama di bidang bahasa Arab.

PenutupKesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dari Bab I sampai Bab IV, maka Peneliti memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara umum alumni PBA FITK pada 5 tahun terakhir (angkatan 2000-2006) memperlihatkan mobilitas sosial dan intelektual yang cukup tinggi.

2. Dari segi keterserapan dan kontribusi sosial-profesional alumni PBA pada 5 tahun terakhir (angkatan 2000-2006) di dunia pendidikan formal dan/atau non-formal telah menunjukan bahwa para alumni memiliki kontribusi yang besar di masyarakat sosial dan di dunia pendidikan.

3. Dari segi mobilitas sosial intelektual alumni PBA pada 5 tahun terakhir (angkatan 2000-2006) dalam melanjutkan studi menunjukan bahwa alumni PBA memiliki mobilitas sosial intelektual yang cukup tinggi, terbukti mayoritas lulusan (52%) melanjutkan studi ke S2 dan S3.

4. Dapat diketahui juga bahwa salah satu alasan pembentukan jaringan (networking) dan pemberdayaan alumni PBA belum dapat dilakukan secara optimal yaitu di antaranya kurangnya pengetahuan jurusan terhadap data riwayat hidup alumni setelah lulus dari PBA.

5. Perlunya perhatian khusus terhadap kurikulum yang terkait erat dengan dunia kerja, peningkatan manajemen jurusan dari segala aspek, peningkatan SDM, kelengkapan sarana prasarana, perluasan jaringan kerjasama dan pengeyaan calon lulusan PBA dengan berbagai soft skill yang diperlukan untuk menunjang mereka di dunia kerja nantinya menjadi harapan dan pemikiran alumni terhadap kemajuan Jurusan PBA FITK di masa yang akan datang

Page 27: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

22 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Maswani, MA

RekomendasiSetelah memperoleh data hasil

penelitian dan mempelajari hasil kesimpulan, maka tim peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi jurusan Pendidikan Bahasa Arab hendaknya lebih memperhatikan lagi pendataan alumni PBA terutama tentang riwayat hidup mereka setelah lulus dari PBA, sehingga mereka bisa diberdayakan secara optimal dalam bidang akademik maupun sosial untuk kemajuan jurusan PBA masa mendatang.

2. Pembentukan wadah himpunan alumni PBA khusus FITK UIN Jakarta merupakan satu hal yang sangat diharapkan sehingga jurusan PBA bisa mendapatkan kontribusi usulan dan saran yang konstruktif tidak hanya dalam materi melainkan juga dalam pemikiran.

3. Bagi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan keberadaan alumni tentunya menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan Fakultas dalam menjamin mutu fakultas di mata masyarakat. Oleh karena itu diharapkan keberadaan alumni tiap jurusan khususnya jurusan PBA hendaknya ditampung dan bisa diberdayakan secara optimal oleh fakultas sehingga bisa memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan FITK.

Daftar PustakaTim Penyusun, Buku 3A, Borang

Akreditasi Jurusan PBA, (Jakarta: PBA FITK, 2010), h. 2

Ban PT Kemendiknas, “Konsep Akreditasi”, diakses dari http://ban-pt.kemdiknas.go.id, diakses pada 12 Oktober 2011.

Page 28: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

23Implementasi Teori Kognitifisme (النظرية املعرفية) dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

IMPLEMENTASI TEORI KOGNITIFISME (النظرية املعرفية)DALAM PEMBALAJARRAN BAHASA ARAB

©Raswan, M.Pd*UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Abstract:This article aims to explain that

Cognitive theories emphasize the existence of an abattoir highest in the cognitive aspects of learning. This theory states that humans are not robots that just by using the S-R can only learn well. More than that human beings have a non-physical force that cognition should be used in order to create the expected learning. In Arabic language learning with the cognitive theory of learning wing had made an emphasis on the human element in the form of cognitive determinants of response to each stimulus, the overall emphasis and integration than small parts (unitary theory than the theory branch), requires insight, an awareness, a pragnaz, there must be a purpose, observations or perceptions and motivation goals, have stages according to human cognitive development, and that

man is able to speak because the initial structure inborn form fi thrah to speak. Many methods and approach to language learning is inspired by the theory include: cognitive code method, the method of silence, suggestive-accelerative learning methods, the natural approach, the communicative approach.

ملخص البحثأن وصف إىل دف الدراسة هذه يف أعلى مسلخ وجود تؤكد املعرفية النظريات اجلوانب املعرفية للتعلم. هذه النظرية تنص على SR أن البشر ليسوا جمرد الروبوتات باستخداما. فقط جيد بشكل العلوم يكتسب ال أي جيب اليت املادية غري قوة لديهم البشر وأكثر التعلم إلنشاء اإلدراك أجل من استخدامها النظرية مع العربية اللغة تعلم ويف املتوقعة. الرتكيز يكون أن البد اجلناح للتعلم املعرفية على العنصر البشري يف شكل احملددات املعرفية

*Penulis adalah dosen bahasa Arab di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dapat dihubungi melalui email: [email protected] atau [email protected].

Page 29: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

24 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

itu, itulah hakikat dari suatu teori, yang tidak abadi, jika ada teori baru yang membuktikan kesalahan teori lama maka yang lama serta merta akan ditinggalkan. Namun dengan segala perbedaan dari teori itu paling tidak ada beberapa hal yang bisa dipetik; pertama, kelahiran teori baru pasti diilhami oleh keberadaan teori lama, karena di dunia hakikat sebetulnya tidak ada yang baru. Kedua, bahwa teori baru dan teori lama memiliki misi yang sama agar kegiatan pembelajaran berhasil atau mampu mencapai target dengan seefektif dan seefesien mungkin.

Jika teori behaviorisme, yang menekankan pada molekul atau bagian-bagian kecil, dan adanya "trial and error" serta menekankan adnya S-R. Maka pada makalah sederhana ini akan dibahas mengenai teori kognitif sebagai perkembangan lanjut pemikiran teori behaviorisme. Tentunya pembahasan ini akan sangat menarik, karena akan ditemukan letak perbedaan dengan teori sebelumnya dan tentunya rahasia apa yang menyebabkan penolakan keras terhadap teori sebelumnya akan dibahas pada kajian ini. Tentunya sangat diharapkan banyak kritik dan saran yang membangun. Semakin banyak kritik dan saran yang membangun akan semakin memperluas cakrawala untuk menggali lebih mendalam khususnya mengenai kajian ini.

PembahasanBehaviorisme menganggap bahwa

manusia lahir putih bersih bagaikan kertas yang belum ditulis, yang menulisnya adalah alam; belajar adalah segalanya karena bahan baku tidak begitu penting karena yang penting adalah proses. Sementara kognitif menganggap manusia lahir sudah punya potensi, alam tidak begitu berpengaruh; proses tidak begitu penting, karena modal dasarlah

عامة بصورة والرتكيز التحفيز، لكل لالستجابة واختيار التكامل من أجزاء صغرية (نظرية وحدة و وعيا، التبصر، يتطلب فروع)، نظرية من يكون أن وجيب ، (Pragnaz) الكامل اجلميع هناك غرض أو مالحظات أو تصورات وأهداف لدي املعريف تطور مراحل لديها وفقا التحفيز، ألن الكالم على قادر اإلنسان وأن اإلنسان، النموذج بنية اإلنسان لدي األويل الفطرة يف اخللقي يف الكالم. وهناك عديد من األساليب والطرق لتعلم اللغة من خالل هذه النظرية وهي ما تلي: طريقة املعريف الرمزي، طريقة الصمت، واملدخل املوسعة، املوحية التدريس طريقة

التواصلي. واملدخل الطبيعي،

Keyword: Kognitif. Pendekatan, Metode, Teknik, Stimulus, Respon.

PendahuluanUsaha keras untuk "membelajarkan"

dan mendidik sudah ada sejak masa lampau, karena belajar dan pembelajaran merupakan hakikat yang tidak bisa tidak dilakukan oleh manusia. Setiap manusia butuh belajar, setiap manusia sadar akan pentingnya pembelajaran, bahkan Allah Swt. dalam al-Qur'an tidak pernah mengungkapkan adanya perintah belajar secara eksplisit kecuali dengan kata-kata ta'qilûn, ta'lamûn, tatafakkarûn, iqara' dll. Kenapa itu terjadi, ahli bahasa Arab Qur'ani, Prof. Dr. D. Hidayat, MA, pada suatu kesempatan pernah menyimpulkan bahwa karena mencari ilmu itu sudah dianggap kebutuhan. Tidak diperintah pun pasti manusia akan berusaha mencarinya.

Banyak pendapat ahli terkait dengan pembelajaran. Pada gilirannya dari sekian ahli maka terbentuklah berbagai teori yang secara sepintas memang satu dan yang lainnya bertentangan. Namun dari

Page 30: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

25Implementasi Teori Kognitifisme (النظرية املعرفية) dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

yang menentukan semuanya (Prof. Dr. Moch. Matsna, MA). Teori-teori kognitif pada awlanya muncul sebagai akibat ketidakpuasan terhadap teori S-R, stimulus respon1. Dengan ini maka digabungkanlah teori S-R ini dengan teori Gestalt dari Tolman dan teman-temannya. Bagi teori ini bahwa yang dipandang utama pada kehidupan manusia adalah mengetahui (knowing) dan bukan respons. Intinya, teori kognitif adalah teori yang mengkaji bagaimana suatu persepsi bisa mempengaruhi perilaku dan bagaimana pengalaman bisa mempengaruhi persepsi. Jadi hubungannya adalah pengalaman – persepsi –perilaku. Dimana teori ini mengkaji proses akal dan mental pada waktu proses. Dalam bukunya, Abdul Khaer menyebutkan lima teori yang tergolong pada teori kognitif. Kelima teori tersebut yaitu Teori Behaviorisme dari Tolman, Medan Gestal dari Wertheimer, Medan dari Lewin, Perkembangan Kognitif dari Piaget dan Teori Genetik Kognitif dari Chomsky. Meskipun dalam bukunya Ibrahim dan Nana Syaodih mengungkapkan tiga rumpun psikologi kognitas gestal yaitu psikologi gestalt, kognitif dan medan2. Dan dalam buku Effendi dan Aziz dan Erta menyebutkan ada dua tokoh psikolinguistik pengikut aliran kognitif yaitu Noam Chomsky dan James Deez, sementara pelopor aliran kognitifnya sendiri adalah Auserber dan Carrol3 .

1 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta, 2001, cet. Ke 9. Hal. 45

2 R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, Jakarta; Rineka Cipta, 2010, cet. Ke. 3. Hal. 20-23

3 Aziz Fachrurrozi dan Erta Mahyuddin, Pembelajaran Bahasa Asing, Metode Tradisional dan Kontemporer, Jakarta, Bania Publishing, 2011, hal. 32. Dan Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Asing (العربية اللغة تعليم ,(طريقة Malang; Misykat, 2009. Cet.4, hal. 15.

Ada beberapa hipotesis teori kognitif, pertama bahwa manusia memiliki kemampuan bawaan atau disebut dengan alat pemerolehan bahasa. Kedua, pembelajaran bahasa tidak hanya dilakukan dengan pembiasaan namun juga dengan penuh kesadaran dan bermakna, sekaligus penting sadar tata bahasa. Ketiga, siswa belajar dengan sumber-sumber kecakapan dirinya (struktur kognitif, pengalaman, emosi dan pengalaman tentang dunia)4. Berikut adalah beberapa teori yang dianggap masuk ke dalam golongan teori kognitifi sme.

1. Teori Behaviorisme dari Tolman

Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Tolman, yang mengajarkan bahwa apabila ada satu stimulus pasti menghasilkan satu respon tertentu maka sudah barang tentu kita akan melihat rangsangan itu dalam pola yang baru. Misalnya stimulus siswa yang berhadapan dengan guru dan mahasiswa yang dihadapkan pada guru besar. Respon yang akan diakibatkan oleh keduanya akan berbeda dan merupakan hal baru.

Teori ini memusatkan perhatian pada rangsangan dan respons-luar dan memasukkan kognisi ke dalam sistemnya. Setiap perilaku harus dilihat bahwa ia merupakan bagian dari perilaku yang lebih besar dan memiliki satu tujuan. Oleh karenanya teori ini pun dikenal dengan nama lambang-gestalt (sign-gestalt) yang berarti keseluruhan. Untuk memahami perilaku seorang manusia kita harus terlebih dahulu memahami tujuannya.

Unsur utama teori ini adalah rangsangan , kognisi, peta kognisi, tujuan dan barulah respons (gerak balas). Teori ini bisa dilambangankan dengan S-O-R.

4 Aziz Fachrurrozi dan Erta Mahyuddin, Pembelajaran Bahasa Asing, hal. 31.

Page 31: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

26 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

S adalah stimulus, O adalah Organisme dan R adalah respons. O memerankan peran kognisi. Dimana kognisi merupakan proses akal atau mental untuk memperoleh, menyimpan, mendapat, mengungkapkan dan mengubah pengetahuan. Lahirnya teori ini sebetulnya terilhami oleh teori medan gestalt yang dikenalkan di Jerman oleh Wertheimer, Koffl er dan Koffka. Oleh karena medan gestalt lebih memiliki pengaruh pada teori ini, maka teori ini digolongkan pada jenis teori kognitif5.

Tolman (1932) mengusulkan lima jenis pembelajaran: (1) pendekatan pembelajaran, (2) belajar melarikan diri, (3) belajar penghindaran, (4) memilih-titik pembelajaran, dan (5) belajar laten. Semua bentuk pembelajaran tergantung pada kesiapan sarana-akhir, yaitu, berorientasi tujuan perilaku, dimediasi oleh harapan, persepsi, representasi, dan variabel internal atau lingkungan lainnya6.

Jadi teori ini dianggap sebagai bagian dari kognitivisme disebabkan oleh karena disamping ditentukan oleh stimulus, perilaku manusia lebih banyak dipengaruhi oleh factor kognisi berupa medan gestalt.

Prinsip-Prinsip Teori Tolman dalam Pembelajaran:

1. Belajar selalu purposif dan diarahkan pada tujuan.

2. Belajar sering melibatkan penggunaan faktor-faktor lingkungan untuk mencapai tujuan (misalnya, berarti-berakhir-analisis)

3. Organisme akan memilih jalur terpendek atau termudah untuk mencapai tujuan7.

5 Abdul Chaer, Psikolinguistik Kajian Teoritik, Jakarta; Rineka Cipta, 2003. Cet. 1. hal. 96-98.

6 E. Tolman, Sign Learning (E. Tolman), dari http://www.instructionaldesign.org/theories/sign-theory.html, 07 Des 2011.

7 E. Tolman, Sign Learning (E. Tolman)

2. Teori Medan Gestal dari Wertheimer

Tokoh teori ini adalah sarjana Jerman yang bernama Max Wertheimer (1880-1943), Wolfang Kohler (1887), Kurt Koffka (1886-1941) dan Kurt Lewis (1890-1947). Teori ini dipandang sebagai anak dari aliran strukturalisme pada tahun 1912, tokohnya adalah William Max Wundt (1832-1920) bapak psikologi eksperimen dan Edward Bradferd Titchner. Aliran struktural memandang pengalaman manusia dari sudut pandang pengalaman peribadi sementara gestalt memandang kejiwaan manusia terikat pengamatan berwujud kepada bentuk menyeluruh8. Pembelajaran berlangsung dari bagian menyeluruh kepada bagian-bagian kecil9. Jika psikologi behaviorisme bersifat molekular atau menekankan pada unsur-unsur maka psikologi kognitif sebaliknya menekankan pada yang bersifat menekankan keseluruhan dan keterpaduan, karena kehidupan dan perilaku manusia sesungguhnya merupakan suatu keseluruhan atau keterpaduan10. Max Wertheimer menyesalkan pembelajaran di sekolah dilakukan dengan menggunakan metode menghafal sebagaimana yang ia amati dan ia pun menegaskan bahwa seharusnya murid belajar pengertian bukan sebaliknya hanya hafalan akademis semata.

Tokoh lainnya pun mengikuti pendapatnya ini seperti Wolfang Kohler (1887-1959) yang telah mengembangkan psikologi gestalt. Pandangannya bertentangan dengan tokoh belajar Thorndike yang hanya menganggap

8 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran … hal 45

9 Abdul Chaer, Psikolinguistik Kajian Teoritik, …. Hal. 96.

10 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran … hal. 46

Page 32: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

27Implementasi Teori Kognitifisme (النظرية املعرفية) dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

bahwa belajar adalah proses trial and error atau hanya drill semata tanpa adanya pemahaman atau pengertian 11. Kata gestalt sendiri berasal dari bahasa Jerman dan maknanya adalah "whole confi guration" atau bentuk utuh, pola, kesatuan dan keseluruhan yang maknanya keseluruhan lebih berarti dari bagian-bagian12. Pikiran akan selalu mengamati benda secara keseluruhan terlebih dahulu pada tahap kemudian barulah melihat bagian-bagian benda tersebut, bukan kebalikannya 13.

Jika teori S-R mengkaji unit-unit kecil maka teori ini sebaliknya yaitu keseluruhan perilaku dan lebih abstrak. Disamping itu, teori ini mempunyai kecenderungan menggunakan intuisi dalam rangka menerangkan hakikat pembelajaran dan membicarakan proses-proses tersembunyi pada waktu belajar. Yaitu proses mental yang tidak dapat diamati. Kognitif membicarakan tentang persepsi, pengertian dalam (dalam otak) dan proses mental lainnya yang tidak diulang dan diukur serta diobservasi langsung. Jika psikologi behaviorisme bersifat molekuler (menekankan unsur-unsur) sementara kognitif bersifat molar (terpadu)14.

Teori gestalt ini muncul atas kritikan terhadap prinsip-prinsip trial and error Throndike, yang sama sekali menghilangkan prinsif kesadaran dalam teori pembelajarannya. Ini dianggap sebagai kesalahan dunia –menurutnya- sebagai sesuatu suatu keseluruhan dan di dalamnya ada struktur dalam. Koffka menambahkan, adanya kesadaran pada tiap-tiap persepsi dan pembelajaran hanya dapat dijelaskan

11 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran … hal. 46.

12 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran … hal 47

13 Abdul Chaer, Psikolinguistik Kajian Teoritik… hal. 98.

14 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran… hal. 46.

oleh yang terlibat belajar bukan guru sebagai pelaku eksperimen. Dan Koffka pun menjelaskan bahwa otak manusia saat dilahirkan belum lengkap secara fi sik dan belum matang untuk digunakan, dan pada gilirannya pembelajaranlah yang mematangkan otak tersebut.

Bahkan Kohler (1929) pun membuktikan bahwa binatang sekalipun memiliki insight (pengamatan dan pemahaman mendadak terhadap hubungan-hubungan antar bagian dalam suatu situasi permasalahan)15 apalagi manusia. Jadi sangat salah jika dalam diri manusia tidak ada unsur kesadaran. Ia meneliti simpanse yang bernama Sultan dan ternyata simpanse bisa mengambil pisang yang ada dikeranjang di atasnya, dengan cara mengambil tali yang mengunci keberadaan keranjang. Hanya dengan mengambil tali sultan tidak harus memanjat tinggi-tinggi untuk mendapatkan pisang tersebut. Akhirnya keranjang dan pisang terjatuh dan ia bisa memakan pisang kesukaannya. Apa yang dilakukan Sultan bukan kebetulan sebagaimana yang dikatakan Thorndike. Begitu juga penelitian yang membuktikan bahwa simpanse dapat mengambil buah yang tinggi dengan menggunakan tongkat untuk loncat. Kohler menyatakan bahwa yang terpenting dalam insight adalah bisa memindahkan benda dari satu fungsi ke fungsi lainnya. inilah pentingnya insight dalam pembelajaran. Disamping perlu pengalaman, diperlukan juga kemampupuan melihat keseluruhan berbagai hal yang dihadapi.

Aliran ilmu jiwa gestalt sebetulnya terbagi menjadi dua yaitu Aliran Berlin dan Leipzig. Tokoh Berlin Wertheimer, Koffka dan W. Kohler sementara tokoh Leipzig adalah Kreuger dan H. Vokelt. Asas teori gestalt menurut Wertheimer

15 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pem-belajaran… hal 47.

Page 33: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

28 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

adalah jumlah, kompleks (kumpulan beberapa jumlah), struktur, gestalt dan gestalt tersusun. Sementara aliran Leipzig memiliki pendapat bahwa tiap pribadi sebagai suatu ganzeit hidup (kejiwaan), pendorong mempersatukan dan merupakan pendorong yang tidak menerima bagian-bagian, karena segala sesuatu diterima batinnya sebagai suatu kesatuan, kesatuan hidup jiwa terletak pada perasaan karena dalam perasaan ada seluruh hidup kejiwaan16.

Jasa terbesar teori gestalt ini dalah dalam bidang persepsi dimana ia merupakan kesadaran bulat yang diperoleh akal (mind) dengan adanya peran latar belakang dan kemampuan mengorganisir. Disamping itu teori gestalt pun memperkenalkan lima hukum organisasi, sebagai berikut:

a. Hukum pragnaz, organisasi psikologi cenderung kearah pragnaz; gestalt yang sempurna yang selalu berbentuk sederhana, teratur, kukuh atau stabil, dan merupakan struktur maksimal. Kalimat anak-anak umpamanya banyak tidak gramatikal dan tidak lengkap tapi persepsinya membentu pragnaz tadi untuk menuranikan tata bahasanya. Untuk mencapai pragnaz diperlukan insight atau pemahaman.

b. Hukum kesamaan, benda yang sama cenderung berkelompok. Maka kata atau suku kata yang memiliki persamaan akan lebih mudah dipelajari.

c. Hukum proksimiti persepsi selalu menggabungkan benda, peristiwa dan hal-hal yang berdekatan dalam ruang dan waktu. Kata, frase dan ungkapan yang berdekatan dan sama akan lebih mudah, lancar dan cepat dipelajari.

16 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 2009. Edisi ke-3, hal. 50-51.

d. Hukum penutupan, bidang tertutup (selesai dan terwujud) lebih mudah dan stabil untuk membentuk gambar dalam persepsi dibanding dengan bidang terbuka. Artinya persepsi kita selalu cenderung membuat suatu benda yang diamati berwujud dan bermakna.

e. Hukum kelanjutan baik, adalah salah satu hukum pragnaz dan serupa dengan hukum penutupan. Hukum ini dikembangkan oleh Wertheimer dimana persepsi-persepsi selalu melengkapkan bagian-bagian yang hilang.

Dengan adanya pengalaman seorang siswa akan mampu mencapai pengamatan yang benar dan objektif sebelum mencapai pengertian. Karena suatu keseluruhan terdiri dari unsur-unsur yang memiliki hubungan satu dengan lainnya. Dan oleh karenanya menurut pandangan Rasyad dikutip oleh Syaiful, rasa kebutuhan harus dimiliki oleh siswa dalam belajar dan pada gilirannya siswa akan memahami hubungan antar bagian sehingga terjadilah proses sintesis dan analisis17.

Sementara prinsip-Prinsip Belajar Menurut Teori Gestalt yaitu belajar berdasarkan keseluruhan, belajar adalah suatu proses perkembangan, siswa sebagai organisme keseluruhan, terjadi transfer, belajar adalah reorganisasi pengalaman, belajar dengan insight, belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan siswa dan belajar berlangsung terus-menerus18.

17 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran … hal. 49.

18 Widyastuti Akhmadan, Universitas Sriwijaya, Teori Pembelajaran Menurut Aliran Psikologi Gestalt, diakses dari http://blog.unsri.ac.id/widyastuti/pendidikan/teori-pembelajaran-menurut-aliran psikolo gi-gestalt/pdf/14372/, 07 Des 2011.

Page 34: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

29Implementasi Teori Kognitifisme (النظرية املعرفية) dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

Demikian juga Ernest Hilgard mengemukakan ada enam ciri belajar pemahaman sebagaimana dikutif Sagala19, yaitu:

1. Pemahaman sangat ditentukan oleh kamampuan dasar seseorang, dan setiap orang berbeda kemampuan dasarnya,

2. Pemahaman ditentukan oleh pengalaman belajar sebelumnya yang relevan, karena pemecahan masalah merupakan penerapan operasi-operasi yang telah dipelajari sebelumnya,

3. Pemahaman ditentukan oleh adanya situasi, karena insight hanya akan tercapai ketika segala aspek yang dibutuhkan dapat diamati dengan baik,

4. Pemahaman didahului oleh praktek coba-coba, karena insight hanya akan didapat hanya ketika usaha telah dilakukan

5. Belajar dengan pemahaman dapat diulangi, jika pada awalnya memiliki kendala dalam memecahkan satu problem maka pada tahap selanjutnya ketika bertemu masalah yang sama, akan dengan segera mampu menyelesaikannya

6. Suatu pemahaman bisa dapat dipergunakan memecahkan masalah pada situasi lain.

Diumpamakan dalam mengajarkan membaca. Prinsip yang digunakan adalah keseluruhan dan keterpaduan baru kemudian bagian-bagian yang ada di dalamnya. Misal cerita tentang ibu pergi ke pasar. Dalam bacaan bagian atas bacaan diberikan gambar yang menjelaskan bahan bacaan. Meski siswa belum bisa membaca namun siswa dengan melihat gambar bisa memahami makna bacaan secara keseluruhan. Begitu pun dalam

19 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran … hal. 50.

mengajarkan membaca pada tahap lanjut siswa diinstuksikan agar membaca secara keseluruhan terlebih dahulu. Dengan model ini maka sesungguhnya siswa sudah diajarkan kaitan-kaitan, bisa menganalisis dan bahkan mensintesis20. Nazdarittat al-Wahdah barangkali terinspirasi besar oleh aliran psikologi ini dan pada gilirannya siswa akan mampu mengaplikasikan suatu teori pada aspek dunia lain dalam kehidupannya yang ril dan dengannya pembelajaran menjadi penuh makna.

3. Teori Medan dari LewinTeori medan (fi eld theory)

diperkenalkan oleh Kurt Lewin setelah ia murtad dari teori gestalt. Ia memiliki perhatian tinggi terhadap motivasi perilaku manusia yang dianggapnya sebagai tenaga dan erat kaitannya dengan sitem ketegangan psikologi. Dengan menggunakan konsep ilmu fi sika yaitu medan dinamik (dynamic fi eld) bahwa semua partikel berinterkasi satu dengan lainnya dan setiap partikel dipengaruhi oleh medan magnetik. Di sini agak kelihatan pengaruh behaviorisme dalam teorinya.

Ia mengembangkan teori ruang penghidupan yang mirip dengan teori gestalt. Yaitu diri sendiri dan lingkungan perilaku orang itu. Teorinya ini dimasukkan ke dalam golongan teori kognitif disebabkan oleh peranan diri sendiri (organism) sangat menentukan reaksi (respons) atas organism individu itu. Menurut Lewin dalam menggapai cita-cita karena dihadapkan dengan berbagai kekuatan penarik maka sistem ketegangan inilah yang menjadi dasar perilaku. Akibatnya seseorang akan mencari jalan lain atau mencari tujuan lain atau bahkan meninggalkan tujuannya baik sementara maupun untuk selamanya.

20 R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, cet. Ke. 3. Hal. 21.

Page 35: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

30 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

Konsep penting teori Lewin ini adalah tujuan, pengamatan atau persepsi dan motivasi untuk mencapai tujuan itu. Dalam teori ruang penghidupan ini pula dimasukan ganjaran dan hukuman.

Berikut adalah Kutipan dari Kurt Lewin yang berhubungan dengan teori medan dalam pembelajaran: “Seorang individu yang sukses biasanya agak menetapkan tujuan berikutnya tapi tidak terlalu jauh di atas prestasi terakhirnya Dengan cara ini ia terus menaikkan tingkat aspirasinya.." "Belajar lebih efektif bila aktif bukan proses pasif." "Jika Anda ingin benar-benar memahami sesuatu, cobalah untuk mengubahnya"21.

Guru harus memiliki tujuan jelas ketika mengajar. Dan tentunya guru harus meilihat dengan jeli apakah siswanya sudah siap secara psikologi dalam mempelajari sebuah bahasa asing atau bahasa Arab tentunya.

4. Teori Perkembangan Kognitif dari Piaget

Teori perkembangan kognitif atau intelek yang dikembangkan oleh Piaget (1969) adalah teori pembelajaran yang diungkap olehnya secara implisit. Dan pada kenyataannya ia belum pernah secara eksplisit memperkenalkan teori pemerolehan (akuisisi/iktisab) dan pembelajaran bahasa (Sinclair-de-Zwart).

Kecerdasan menurut pandangannya adalah keseimbangan semua fungsi kognitif bergerak, namun penyeimbangan ini tidak otomatis dan tepat seperti menurut teori gestalt namun merupakan satu "imbuhan" untuk gangguan luar. Suatu operasi tindakan merupakan satu tindakan yang juga bisa menjadi satu tindakan balik. Jadi

21 Kurt Lewin, Field Theory, If you want to truly understand something, try to change it, http://wil derdom.com/theory/FieldTheory.html, 07 Desember 2011.

menurut piaget, kajian terhadap peringkat perkembangan kecerdasan pada mulanya merupakan pengkajian pembentukan struktur operasi-operasi kecerdasan ini. Setiap peringkat merupakan bagian dari struktur keseluruhan, dapat diintegrasikan pada peringkat lain, dan disiapkan oleh peringkat sebelumnya. Ada empat peringkat kecerdasan yaitu sebagai beikut:

a. Tahap deria-motor (sensory motor), kecerdasan mempunya struktur didasarkan pada aksi, gerakan dan pengamatan tanpa bahasa. Misal ada anak usia 12 bulan telah dapat mengambil benda yang ada ditengah meja dengan menarik taplak meja. Ini merupakan satu skema, tindakan kecerdasan untuk mencapai satu tujuan22.

b. Tahap praoperasi (2-7 tahun), antara usia 1-2 tahun anak sudah mengalami munculnya fungsi simbolik, ini merupakan tahapan awal praoperasi. Fungsi simbolik didefi nisikan sebagai kemampuan membedakan antara signifi cant (lambang) dengan signifi cate (benda yang dilambangkan). Pada tahap deria motor, permainan yang dilakukan oleh anak-anak baru merupakan latihan gerak saja, sementara pada tahap ini sudah merupakan permainan simbolik. 22 Tahapan ini memeiliki enam sub-tahapan,

yaitu (1) skema refl eks, (0-6 minggu) berhubungan terutama dengan refl ex, (2) reaksi sirkular primer (6 minggu – 4 bulan) berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan, (3) reaksi sirkular sekunder (4-9 bulan) berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan, (4) koordinasi reaksi sirkular sekunder (9-12 bulan), saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek), (5) reaksi sirkular tersier, (12-18 bulan) berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan dan (6) awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal kreativitas. http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_ perkem bangan_kognitif, 07 Des 2011.

Page 36: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

31Implementasi Teori Kognitifisme (النظرية املعرفية) dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

Ia sudah mampu melakukan 'peniruan yang ditunda', menata kembali hal-hal yang terjadi di masa lampau, membuat recana, dan memikirkan benda yang tidak ada pada tempat dan waktu sekarang.

c. Tahapn operasi konkret (7-12) tahun "dalam buku lain 7-11 tahun"23, sudah mampu memahamai kelas dan hubungan yang logis antar benda termasuk nomor-nomor. Missal anak sudah mampu mengatakan bahwa melati adalah termasuk kelompok bunga, mengatur benda berdasar sama ukuran dan berat termasuk pengaturan dan penghitungan nomor-nomor24.

23 Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan; Teori dan Paraktik, Jakarta, PT. Indeks, 2011, cet. 9 jilid. 1. Hal. 50.

24 Sub tahapan pada tahapan ini adalah; (1) Pengurutan—kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, dll, (2) Klasifi kasi—kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifi kasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut.tidak berpandangan animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan), (3) Decentering—anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi. (4) Reversibility—anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya (5) Konservasi—memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain dan (6) Penghilangan sifat Egosentrisme—kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di

d. Tahap operasional formal (>12tahun) "dalam buku lain 11 tahun sampai dewasa"25, sudah mampu berfi kir berdasar proposisi atau hipotesis dan tidak lagi benda konkret yang menajdi objeknya. Ia sudah semakin rumit dalam operasi pemikiran dan memerlukan peranan bahasa yang lebih besar dalam pembelajaran dan pemahaman. Misalnya gedung tarbiyah lebih tinggi dari gedung syariah, gedung syariah lebih tinggi dari gedung saintek. Ia sudah mampu menemukan gedung mana yang paling tinggi, paling rendah dls.

Keempat tahapan perkembangan kognitif di atas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi urutannya selalu sama.

2. Universal (tidak terkait budaya)

3. Bisa digeneralisasi: representasi dan logika dari operasi yang ada dalam diri seseorang berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuan

4. Tahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi secara logis

5. Urutan tahapan bersifat hirarkis

6. Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model berpikir, bukan hanya perbedaan kuantitatif26

dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang. http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan kognitif, 07 Des 2011.

25 Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan; Teori dan Paraktik…..hal. 52.

26 http: / / id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif, 07 Des 2011.

Page 37: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

32 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

Piaget mamaparkan bahawa pemerolehan bahasa tidak terpisahkan dari perkembangan kognitif secara keseluruhan dan pada intinya merupakan bagian kerangka fungsi simbolik. Dengan kata lain bahasa bahasa merupakan hasil perkembangan intelek, secara keseluruhan dan lanjutan perilaku sederhana. Perkembangan kosa kata begitu terjadi antara 1-2 tahun sebagai hasil peralihan intelek kepada refresentasi akal (mental)27.

Jadi kognitif manusia itu berkembangan dari satu usia ke usia lebih dewasa, dan semua manusia cenderung memiliki tahap perkembangan berbahasa yang sama dan ini menjadi bekal bagi guru dalam menentukan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan konitif peserta didik.

Implikasi Teori Piaget Terhadap Pendidikan

Teori Piaget sangat berimplikasi besar terhadap pendidikan terutama fokus yang menekankan pendidikan sesuai dengan tahapan perkembangan (developmentally appropriate education), baik lingkungan, kurikulum, bahan ajar maupun pengajaran harus sesuai dengan perkembangan fi sik dan kognisi siswa serta kebutuhan sosial dan emosional mereka. Berikut implikasi utama teori piaget terhadap pengajaran28:

1. Fokus pada pemikiran siswa bukan hanya hasilnya. Bahwa guru harus menilai hasil namun jangan juga tidak menghiraukan cara mencapai hasil itu, guru juga harus memberikan penghargaan atas cara siswa dalam menghasilkan suatu hasil

2. Yang terpenting dalam pembelajaran adalah terlibat aktifnya siswa dalam 27 Abdul Chaer, Psikolinguistik Kajian

Teoritik… hal. 105-107.28 Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan;

Teori dan Paraktik… hal. 56.

pembelajaran dengan cara berinteraksi dengan dunia fi sik

3. Siswa tidak diajari cara pola berfi kir orang dewasa namun ia diajari pola fi kir sesuai dengan pemahaman kognisi siswa secara benar

4. Prinsif menghargai kemajuan yang berbeda antar masing-masing individu, karena tahap perkembangannya meski sama namun kecepatan masing-masing dalam mencapainya akan berbeda.

Bagaimanapun guru harus melihat aspek perkembangan kognitif siswa dalam belajar. Bahwa apa tingkat kebahasaan yang akan dibelajarkan harus sesuai dengan perkembangan dan usia siswa disamping selalu sadar dan memperhatikan perbedaan individu siswa dalam perkembangan kognitifnya.

5. Teori Genetik Kognitif dari Chomsky

Chomsky memperkenalkan teori linguistik generative transformasi pada tahun 1957, 1965 dan 1968 dan kini dikenal dengan nama teori genetik kognitif disamping telah menulis artikel ulasannya mengenai buku Skinner (Verbal Behavior, 1957) dalam Language (1959). Teorinya ini telah mampu mengubah secara besar-besaran psikolinguistik yang ada. Teori ini digolongkan sebagai teori kognitif disebabkan karena telah menekankan pada otak (akal, mental) sebagai landasan pemerolehan dan pembelajaran bahasa. Secara eksplisit, Chomsky tidak pernah memaparkan teori pembelajaran dan pemerolehan bahasa namun pandangannya bisa disarikan dari teori yang diperkenalkannya tersebut. Dalam hal ini nasibnya tidak jauh beda dengan Piaget.

Chomsky menentang teori pembiasaan operan dalam pemerolehan bahasa yang dikemukanan Skinner. Tidak ada manfaat

Page 38: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

33Implementasi Teori Kognitifisme (النظرية املعرفية) dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

menjelaskan pemerolehan bahasa jika tidak tahu hakikat bahasa sendiri. Untuk sampai ke situ, harus mengatahui struktur dalam organisme (manusia), bagaimana cara memperoses masukan informasi dan berbahasa diatur. Kesemuanya ditentukan oleh struktur awal yang dibawa sejak lahir dan rumit. Proses perkembangannya diatur berdasar pematangan genetik dan pengalaman.

Teori ini didasarkan atas hipotesis nurani (the innateness hypothesist), bahwa otak manusia dipersiapkan secara genetik untuk berbahasa. Karena telah dilengkapi dengan struktur bahasa universal (language acquisition device/ ( ) /LAD). LAD menerima ucapan, data-data membuat rumus linguistik lalu dinuranikan sebagai keluaran setelah diolah oleh pusat kemampuan berbahasa (language competence/ )29. Behaviorisme dianggapnya sebagai tidak memadai dalam menerangkan pemerolehan bahasa karena masukan data linguistiknya sangat sedikit untuk mengembangkan rumus-rumus linguistik.

Teori mengenai struktur bahasa universal (language acquisition device/

( ) /LAD) atau dalam bahasa Fuad sebagai Piranti Pemerolehan Bahasa digambarkan sebegai berikut, mengutip Dr. Shalah Abd. Majid mengenai pemerolehan kemampuan berbahasa:

29 Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Asing… hal. 15.

Dengan LAD tugas anak-anak adalah menentukan masyarakat manakah dari kalimat yang didengarnya yang akan dimasukan. Dengan semakin banyaknya masukan maka tata bahasa semakin sempurna mengikuti proses pematangan otak. Sehingga antara usia 3-4 tahun tatabahasa anak akan hampir sama dengan yang dimiliki manusia dewasa.

Dalam rangka memperkuat teorinya, Chomsky mengajukan pertanyaan berikut:

a. Proses pemerolehan bahasa pada anak sama

b. IQ tidak begitu berpengaruh dalam pemerolehan bahasa

c. Motivasi dan emosi anak tidak mempengaruhi pemerolehan bahasa

d. Tata bahasa yang dihasilkan anak-anak bisa dikatakan sama30.

Jadi memang pada dasarnya manusia memiliki alat dari Tuhan yang dkhususkan baginya agar bisa berbahasa apapun jika diajarkan yang dikenal dengan potensi berbahasa yang sekaligus membedakan manusia dengan binatang atau hewan atau makhluk lainnya.

Implementasi Teori Kognitif dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Kognitivisme dalam pembelajaran bahasa Arab dan pembelajaran materi lainnya baru menyentuh aspek pendekatan. Artinya kognitif baru menjadi sudut pandang dan keyakinan pedidik dalam menjalankan kegiatan pembelajaran. Guru hanya yakin bahwa keberhasilan pembelajaran akan tercapai manakala siswa faham apa yang dipelajarinya dan siswa atau peserta didik disadarkan terhadap materi pembelajaran yang sedang digelutinya. Pembelajaran akan gagal manakala hanya mengandalkan

30 Abdul Chaer, Psikolinguistik Kajian Teoritik… hal. 108-109.

Page 39: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

34 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

stimulus respon, atau hanya membeo tanpa memahami makna materi yang dipelajari. Guru harus sadar dan yakin bahwa yang menjadi awal dalam melakukan pembelajaran bahasa Arab adalah peserta didik harus merasa bahwa bahasa Arab itu penting sehingga mereka akan sadar dengan sendirinya mempelajari bahasa Arab dengan giat, ikhlas dan sepenuh hati dalam rangka mengoptimalkan bakatnya dalam kemampuan berbahasa sebagai struktur awal manusia dan merupakan anugrah dari Allah Swt.

Dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Arab guru harus memperhatikan prinsif-prinsif teori kognitif di antaranya, Pertama, adanya penekanan unsur dalam manusia berupa kognisi penentu respon dari setiap stimulus; peserta didik harus disadarkan akan hakikat pembelajaran dan bahasa Arab itu sendiri sehingga ia akan termotivasi untuk giat mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, ikhlas dan tanpa paksaan. Kedua, menekankan keseluruhan dan keterpaduan: dalam membelajarkan bahasa Arab maka harus menggunakan model pembelajaran nadzriyyah wahdah dimana bahasa Arab merupakan satu kestuan utuh antara aspek-aspek kebahasaan dan kemahiran kebahasaan, tidak dipisahkan antara mengajarkan ashwat, mufradat, kaidah, makna, budaya, menyimak, beribcara, membaca dan menulis akan tetapi semua dipadukan menjadi holistik.

Ketiga, membutuhkan insight, bisa memindahkan benda dari satu fungsi ke fungsi lainnya, hal itu terjadi manakala peserta didik memahami bukan hanya menghafal dalam bahasa bloom dikenal dengan aplikasi (C3). Keempat, adanya kesadaran, belajar bukan hanya membeo atau dalam bahasa Arabnya dikenal dengan istilah “al-babbabghai”. Kelima, adanya pragnaz, yang menyatakan bahwa

organisasi psikologi cenderung ke arah pragnaz; gestalt yang sempurna yang selalu berbentuk sederhana, teratur, kukuh atau stabil, dan merupakan struktur maksimal. Kalimat anak-anak umpamanya banyak tidak gramatikal dan tidak lengkap tapi persepsinya membentu pragnaz tadi untuk menuranikan tata bahasanya. Untuk mencapai pragnaz diperlukan insight atau pemahaman. Pembelajaran bahasa Arab harus menciptakan pemahaman utuh dan global mencakup berbagai aspek baik intern maupun ekstern bahasa, hal ini membutuhkan guru dengan wawasan pemikiran kebahasaaraban yang mendalam.

Keenam, harus ada tujuan, pengamatan atau persepsi serta motivasi mencapai tujuan, memiliki tahapan-tahapan sesuai dengan perkembangan kognitif manusia. Artinya bahwa manusia akan bisa belajar dengan baik manakala ia tahu tujuan belajar yang dilakukannya, inilah kewajiban guru menjelaskan secara detail dan gamblang mengenai tujuan pembelajaran yang akan berlangsung. Dalam KTSP ada istilah yang berkembang “dulu ke kelas membawa buku sekarang guru ke kelas membawa indikator sebagai alat ukur keberhasilan tujuan yang ingin dicapai melalui proses pembelajaran”. Dan jangan lupa bahwa yang terpenting harus selalu diingat oleh guru bagian ketujuh, bahwa manusia mampu berbahasa karena ada struktur awal yang dibawa sejak lahir berupa fi thrah untuk berbahasa. Karena jika tidak ada fi thrah berbahasa maka belajar seintensive apapun tidak akan menuai keberhasilan sebagaimana tatkala kita mengajarkan bahasa kepada hewan seperi kerbau, anjing, babi dls tidak akan berhasil karena binatang tidak memiliki fi trah dasar untuk berbicara sebagai anugrah Allah Swt.

Dari pendekatan kognitivisme ini pula guru bisa menentukan strategi, metode, teknik dan taktik pembelajaran yang

Page 40: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

35Implementasi Teori Kognitifisme (النظرية املعرفية) dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

memberhasilkan. diantara strategi yang mungkin dipilih adalah inquiri, berbasis masalah, kontekstual dll. Metode yang mungkin digunakan adalah diskusi, metode alamiah, metode komunikatif, metode terjemah, metode sugestopedia dan metode-metode lainnya.

KesimpulanTeori kognitif menekankan akan

adanya pemerhatian tertinggi dalam pembelajaran pada aspek kognitif. Teori ini menyatakan bahwa manusia bukan robot yang hanya dengan menggunakan S-R saja bisa belajar dengan baik. Lebih dari itu manusia mempunyai kekuatan non-fi sik yaitu kognisi yang harus digunakan dalam rangka penciptaan pembelajaran yang diharapkan.

Tentu banyak yang tidak mendukung teori ini bahkan mungkin ada yang meragukan kebenarannya, atau bahkan mementahkan teori yang sudah dibangun. Misal saja Teori Piaget mengenai perkembangan pembelajaran mendapatkan banyak kritik, terutama setelah ada riset yang mementahkannya. Misalnya Gelman, Nagy, Griffi th dll telah menemukan hasil bahwa intinya anak-anak ternyata lebih kompeten daripada yang dipikirkan piaget, khususnya ketika pengetahuan praktis yang dimilikinya dinilai. Begitu juga tentang tahap perkembangan, tidak semua anak memiliki perkembangan yang sama.

Meski banyak kekurangan namun tentu ada kelebihan dan bisa jadi menginfi rasi teori-teori tandingannya. Bahkan mungkin teori ini telah mengilhami banyak guru dalam melakukan pembelajaran. Jika difahami dengan baik dan diterapkan dengan sebenarnya tentu teori ini akan bermanfaat bagi pembelajaran termasuk pembelajaran bahasa Arab.

Karakter teori kognitif adalah adanya penekanan unsur dalam manusia berupa kognisi penentu respon dari setiap stimulus, menekankan keseluruhan dan keterpaduan, membutuhkan insight, adanya kesadaran, adanya pragnaz, harus ada tujuan, pengamatan atau persepsi serta motivasi mencapai tujuan, memiliki tahapan-tahapan sesuai dengan perkembangan kognitif manusia, dan bahwa manusia mampu berbahasa karena ada struktur awal yang dibawa sejak lahir berupa fi thrah untuk berbahasa. Banyak metode dan strategi pembalajaran bahasa yang terilhami oleh teori ini diantaranya: metode kognitif kode, metode diam, metode pembelajaran akseleratif-sugestif, pendekatan alamiah, pendekatan komunikatif. Wallâhu A'lam Bi al-Shawâb.

Daftar PustakaAhmadi, Abu, Psikologi Umum, Jakarta:

Rineka Cipta, 2009. Edisi ke-3.

Akhmadan, Widyastuti, Universitas Sriwijaya, Teori Pembelajaran Menurut Aliran Psikologi Gestalt, diakses dari http://blog.unsri.ac.id/widyastuti/pendidikan/ teor i -pembelajaran-menurut-aliran-psikologi-gestalt/pdf/14372/, 07 Des 2011.

Chaer, Abdul, Psikolinguistik Kajian Teoritik, Jakarta; Rineka Cipta, 2003. Cet. 1.

Effendy, Ahmad Fuad, Metodologi Pengajaran Bahasa Asing

العربية) اللغة تعليم ,Malang; Misykat ,(طريقة 2009. Cet.4, hal. 15.

Fachrurrozi, Aziz dan Erta Mahyuddin, Pembelajaran Bahasa Asing, Metode Tradisional dan Kontemporer, Jakarta, Bania Publishing, 2011.

Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta; Rineka Cipta, 2010, cet. Ke. 3.

Page 41: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

36 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Raswan, M.Pd., M.Pd.I

Lewin, Kurt, Field Theory -, If you want to truly understand something, try to change it, http://wilderdom.com/theory/FieldTheory.html, 07 Desember 2011.

Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta, 2001, cet. Ke 9.

Slavin, Robert E., Psikologi Pendidikan; Teori dan Paraktik, Jakarta, PT. Indeks, 2011, cet. 9 jilid. 1.

Tolman, E, Sign Learning (E. Tolman), dari http://www.instructionaldesign. org/theories/sign-theory.html, 07 Des 2011.

Page 42: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

37Model Pengajaran Bahasa Arab untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Toto Edidarmo, MA

MODEL PENGAJARAN BAHASA ARABUNTUK TENAGA KERJA INDONESIA (TKI)

©Toto Edidarmo*UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

*Penulis adalah dosen bahasa Arab di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dapat dihubungi melalui email: [email protected]

AbstractThis article exposes that the fi rst,

the main objective of teaching the Arabic language to master the skills of migrant workers is listening (istimâ’) and speaking (kalam), in addition to reading (qirâ’ah) , and writing (kitabah). Second, teaching Arabic to be able to use the approach CBLT TKI (Competency - Based Language Teaching) or Competence -Based Language Teaching. The strategy is to make clustering teacher profession in accordance with the desired objectives prospective migrants; those who will work in the informal sector with the separated will work in the formal sector. Third, in CBLT approach, syllabus designed by the teacher, materials tailored to the needs of the students, and the evaluation is done in stages and focuses on the competencies that will be owned by the prospective migrants. Fourth, the method can be selected in teaching Arabic to TKI is an adaptation of

PAIKEM (Active Teaching, Inspirational/Innovative, Creative, Effective, and Fun) which is adapted to the needs analysis and environmental analysis. And the fi fth, among the media that can be used in teaching Arabic to TKI is an interactive learning media, such as CD Alif - Ba - Ta , Talk Arabic, Al - Qamus Mushowwar li al - As- Shigar , Bustan Al - Raudloh , Juha 1-2 , and so on.

ملخص البحثهذا البحث يكشفإىل أن اهلدف الرئيسي من هو املهاجرينأوال العمال لدي العربية اللغة تدريس باإلضافة االستماعوالكالم مهارات إلتقان أوال، إىل القراءة والكتابة لديهم. وثانيا أن لتدريس اللغة العربية ميكن استخدام مدخل CBLT (تدريس اللغة على أساس الكفاءات). واالسرتاتيجية فيه هو وضع املرجوة لألهداف وفقا املهنية اجملموعات املدرس سيعملون الذين وأولئك احملتملني، املهاجرين من يف القطاع غري الرمسي خمتلفون بالذين سيعملون يف القطاع الرمسي. وثالثا، يف هذا املدخل كان املقرر يتم

Page 43: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

38 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Toto Edidarmo, MA

تصميمه من قبل املدرس، واملواد مصممة خصيصة الحتياجات الطالب، والتقومي يف مراحل ويركز على قبل من مملوكة تكون أن ا شأ من اليت الكفاءات الطريقة كانت ورابعا، العامليناملهاجرين. حمتملي هلم العربية اللغة تدريس يف استخدامها ميكن اليت هو التكيف مع PAIKEM واليت تتكيف مع حتليل االحتياجات والتحليل البيئي. وخامسا، من الوسائل اليت ميكن استخدامها يف تعليم اللغة العربية هلم هو الوسائلللتعلم التفاعلي، مثل األقراص ا با تا، النقاش الروضة بستان للصغار، املصور القاموس العريب،

جحا ١-٢، و هلم جرا.

PendahuluanPengajaran bahasa Arab sebagai

bahasa asing untuk para calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI), seperti pengajaran bahasa asing lainnya untuk tujuan khusus, tidak terjadi dalam ruang hampa. Para calon TKI umumnya adalah orang dewasa yang telah memiliki kemampuan berbahasa ibu serta bahasa kedua, di samping budaya berkomunikasi dan budaya bersikap, berpikir, dan bertindak. Dengan demikian, pengajaran bahasa Arab untuk TKI semestinya bersifat dinamis dan penuh warna (interaksi).

Akan tetapi, sejauh pengamatan penulis di beberapa Balai Latihan Kerja (BLK) dan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), pengajaran bahasa Arab untuk calon TKI menghadapi banyak problem sekaligus tantangan. Di antaranya adalah pebelajar cenderung lamban dalam menyerap pelajaran karena faktor usia, minat belajar kurang kuat karena fokus mereka adalah bekerja, dan mayoritas latar belakang pendidikan yang rendah (umumnya penata laksana rumah tangga adalah lulusan SD dan SMP).1

1 Problematika ini seperti dinyatakan oleh Muhammad Thohir dalam laman http://thohir.sunan-

Selain itu, para calon TKI juga memiliki pengetahuan bahasa Arab dan budaya Arab yang sangat minim, sedangkan alokasi waktu untuk belajar bahasa Arab sangat singkat, sekitar 1 sampai 3 bulan, bahkan ada yang hanya 2 minggu, sementara hasil yang diharapkan cukup tinggi, yaitu mampu berkomunikasi dengan orang asing dalam berbagai situasi dan kondisi. Di sinilah pengajaran bahasa Arab untuk TKI menjadi tantangan yang serius bagi para pengajar atau tutor. Mereka harus mampu menggunakan metode pembelajaran yang efektif serta media interaktif yang sesuai dengan situasi dan kondisi pebelajar.

Dalam makalah ini, penulis akan memaparkan model pengajaran bahasa Arab untuk TKI berdasarkan analisis kebutuhan pembelajaran yang diinginkan serta pemenuhan tujuan yang dikehendaki.

Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab untuk TKI

Beberapa PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) menekankan tujuan pengajaran bahasa Arab disesuaikan dengan kelompok pekerjaan atau profesi TKI yang akan diberangkatkan ke luar negeri. Misalnya, apabila TKI yang akan diberangkatkan nantinya bekerja sebagai sopir dan penata laksana rumah tangga (pekerja informal), maka semua materi harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Begitu pula apabila calon tenaga kerja yang akan berangkat berprofesi

ampel.ac.id/2012/05/12/pembelajaran-bahasa-arab-bagi-orang-non-arab-part-1/, diakses tanggal 10 Oktober 2012. Lihat juga “Musykilat al-Ummalah al-Indunisiyyin, Ikhtibar li Barnamij al-Mi’ah yaum li al-Hukumah” Majalah Alo Indonesia, Desember 2004, hal. 8

Page 44: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

39Model Pengajaran Bahasa Arab untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Toto Edidarmo, MA

sebagai penjaga toko, perawat, pelayan hotel, atau pekerja formal lainnya, maka semua materi yang diajarkan harus berkaitan dengan aktivitas dan kecakapan pekerjaan mereka.2

Untuk mencapai tujuan ini, beberapa PJTKI telah membuat acuan dasar program pendalaman bahasa Arab yang dikhususkan untuk para calon TKI selama mereka berada di persinggahan sementara di PJTKI masing-masing. Acuan dasar ini disesuaikan dengan tenggat waktu calon TKI akan bertolak ke negara tujuan, sehingga program-programnya bersifat tentatif dan disesuaikan dengan waktu yang tersedia sejak kedatangan calon TKI di persinggahan sementara hingga mereka diberangkatkan.3

Akan tetapi, tidak sedikit PJTKI “nakal” yang mengacuhkan program pembekalan dan pengajaran bahasa Arab untuk calon TKI yang akan diberangkatkan ke negara tujuan. Akibatnya, para calon pahlawan devisa negara itu terlantar dan terlunta-lunta di negeri orang, bahkan ada sebagian yang menjadi gelandangan dan pengemis.

2 Berdasarkan pengalaman penulis sebagai tutor bahasa Arab di PT Marbasafar Intisar Mandiri pada 2002 silam dan wawancara dengan beberapa tutor yang pernah mengajar bahasa Arab di PJTKI di Jakarta, pada umumnya PJTKI memiliki panduan berisi materi-materi yang harus diajarkan kepada calon TKI, misalnya materi tentang keseharian orang Arab ketika di rumah, di perjalanan, di pasar, di hotel, dan sebagainya. Materi tersebut juga mencakup kesantunan bercakap dan bersikap kepada majikan (khususnya lawan jenis) agar tidak terjadi pelecehan seksual dan tindak kekerasan.

3 Beberapa calon TKI kadang hanya diberi pembekalan bahasa Arab sekitar 2 minggu sehingga belum mahir bercakap dalam bahasa Arab dan tidak mampu baca-tulis Arab. Akibatnya, mereka kesulitan berkomunikasi dengan orang Arab dan tidak sedikit kasus yang mengenaskan menimpa mereka, seperti dipenjara, dianiaya, disiksa, hingga dituduh melakukan tindak kriminal.

Pendekatan Pembelajaran untuk TKI

Belajar bahasa Arab sebagai bahasa asing, khususnya bagi TKI, adalah sebuah kebutuhan dan tuntutan pekerjaan. Pada umumnya peserta yang mengikuti pelatihan atau pembelajaran bahasa Arab adalah mereka yang memiliki tujuan bekerja di negara-negara Arab. Karena tujuannya sudah jelas, yaitu mempersiapkan calon tenaga kerja migran yang profesional, maka pembelajaran bahasa Arab harus disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan praktis di lapangan.

Dalam pengajaran bahasa asing, dikenal pendekatan CBLT (Competency-Based Language Teaching). Berbeda dengan kebanyakan metode dan pendekatan pengajaran bahasa yang berfokus pada masukan-masukan (inputs) untuk pengajaran bahasa, CBLT yang dilahirkan dari CBE (Competency-Based Education) merupakan sebuah gerakan pendidikan yang berfokus pada hasil atau keluaran (outcomes/outputs) dalam pengembangan program bahasa. CBE berfokus pada apa yang diharapkan dan dilakukan oleh peserta didik dengan bahasa yang dikuasainya. Fokus pada hasil/keluaran daripada masukan adalah pusat perspektif kompetensi dalam CBLT.

The Oxford Advanced Learner’s Dictionary4 mendefi nisikan kompetensi (competency) sebagai “kemampuan untuk melakukan sesuatu secara benar dan berhasil atau efi sien” (ability to do something successfully or effi ciently); atau “keterampilan yang Anda butuhkan di dalam pekerjaan atau tugas tertentu” (a skill that you need in a particular job or for a particular task).

4 Hornby, A. S., 2000, The Oxford Advanced Learner’s Dictionary, Oxford: Oxford University Press, (Sixth Edition), hal. 246

Page 45: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

40 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Toto Edidarmo, MA

Competency Based Language Teaching (CBLT) atau Pengajaran Bahasa Berbasis Kompetensi berfokus pada apa yang diharapkan untuk dilakukan oleh peserta didik dengan bahasa yang dipelajarinya atau dikuasainya.5 Pendekatan ini muncul di Amerika Serikat pada tahun 1970an. Ia digambarkan sebagai “pendefi nisian tujuan-tujuan pendidikan yang mampu menggambarkan ukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik yang harus dimiliki pada akhir program pembelajaran.”6

Menurut Richards & Rodgers, “Competency Based Language Teaching (CBLT) adalah sebuah aplikasi prinsip-prinsip pendidikan berbasis kompetensi untuk pengajaran bahasa. Pada akhir tahun 1970an, CBLT yang banyak digunakan dalam program pengajaran bahasa berkaitan dengan pekerjaan dan keberlangsungan hidup untuk orang dewasa.7 Sejak tahun 1990-an, CBLT telah dipandang sebagai seni-pendekatan pemerintah untuk pengajaran bahasa kedua bagi orang dewasa, sehingga setiap pengungsi di Amerika Serikat yang ingin mendapatkan bantuan federal harus mengikuti program berbasis kompetensi.8Dalam program ini, mereka harus belajar satu set keterampilan bahasa yang diperlukan bagi individu untuk kecakapan bersosialisasi dalam masyarakatnya.9

5 Richards & Rodgers, 2005, Approaches and Methods in Language Teaching. Second Edition, NewYork: Cambridge University Press, 9th printing, hal. 141.

6 Ibid.7 Jack C. Richards & Theodore S. Rodgers,

2005, Approaches and Methods in Language Teaching. Second Edition, NewYork: Cambridge University Press, 9th printing, hal. 141.

8 Auerbach, E. R. 1986. Competency-based ESL: One Step Forward Or Two Steps Back? TESOL Quarterly 20, hal. 411-2.

9 A.G. Grognet & J. Crandall. 1982. Competency-Bases Curricula In Adult ESL. ERIC/CLL New Bulletin 6: 3Grognet & Crandall, 1982, hal. 3

Pengajaran bahasa Arab untuk TKI dapat dilakukan dengan pendekatan CBLT. Sebab, tujuan pembelajaran bahasa Arab bagi TKI adalah untuk mempersiapkan kompetensi bahasa yang peserta harapkan, yaitu mampu berkomunikasi dengan orang Arab dan dapat bertahan hidup di negara asing tanpa mengalami kesulitan berbahasa. Hal ini seperti yang dialami oleh para imigran di Amerika pada 1970-1990, atau di negara-neraga maju lainnya.

Teori Bahasa dan Pembelajaran Bahasa

Dasar utama dari CBLT adalah perspektif “fungsional dan inteaksional pada sifat bahasa.”10 Artinya, pembelajaran bahasa harus selalu dihubungkan dengan konteks sosial yang digunakan. Oleh karena itu, bahasa dipandang sebagai “media interaksi dan komunikasi antara orang-orang yang ingin mencapai maksud dan tujuan yang spesifi k”.11 Hal ini terutama berlaku untuk situasi ketika para pelajar harus memenuhi peran tertentu dengan kemampuan bahasa yang dapat diprediksi atau ditentukan untuk konteks yang relevan. Dalam kaitan ini, Competency-Based Language Teaching (CBLT) berakar dari pandangan behavioris tentang pembelajaran, yaitu bahwa “hidup sebenarnya membutuhkan beberapa jenis bahasa.”12

Aspek penting lainnya dari bahasa dan teori pembelajaran adalah apa yang disebut dengan “mosaic approach” (pendekatan mosaik) untuk pembelajaran bahasa. Mosaik ini berasumsi bahwa bahasa dapat dibagi ke dalam bagian-bagian yang tepat dan subbagian-bagiannya. Kompetensi komunikasi

10 Richards & Rodgers, hal. 143.11 Richards & Rodgers, ibid.12 Richards & Rodgers, ibid.

Page 46: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

41Model Pengajaran Bahasa Arab untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Toto Edidarmo, MA

kemudian dibangun dari subbagian lalu disatukan dalam urutan yang benar.13 Semua aspek secara bersamaan menunjukkan bahwa CBLT, dalam beberapa hal, mirip dengan pengajaran bahasa komunikatif.14

Silabus Pengajaran Bahasa Arab untuk TKI

Sebagaimana dikemukan sebelumnya, pembelajaran bahasa Arab untuk TKI dapat dilakukan dengan pendekatan CBLT (Competency-Based Language Teaching). Artinya, perumusan silabus dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing calon pekerja. Dengan demikian, minimnya waktu yang disediakan untuk sebuah program sebenarnya dapat diatasi dengan dengan perumusan silabus yang sesuai dengan kebutuhan, pembuatan bahan ajar yang memenuhi standar, penerapan metodologi pengajaran yang tepat, dan evaluasi pembelajaran yang berbasis pada kompetensi yang diharapkan.15

Para pakar pengajaran bahasa dewasa ini mulai memperhatikan program-program pengajaran bahasa Arab untuk tujuan khusus yang dirancang untuk setiap individu sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.16 Pengajaran bahasa Arab untuk TKI dapat dikategorikan sebagai tujuan khusus sehingga kurikulum, silabus, pendekatan, dan metode pengajarannya saja berbeda dengan program pendidikan bahasa lainnnya.

13 Richards & Rodgers, ibid.14 Richards & Rodgers, ibid.15 Fadel Abdallah, The Making of an Arabic

Curriculum, Paper Presented at ISNA Educational Forum, March 25-27, 2006

16 Rusydi Ahmad Thu‘aimah wa Mahmud Kamil Al-Naqah, Ta‘lîm al-Lughah Ittishâliyyan baina Al-Manâhij wa al-Istîrâtîjiyyât, Al-Rabath, ISESCO, 2006 diakses dari http://www.isesco.org.ma/pub/ARABIC/Langue_arabe/p18.htm pada 26 Desember 2012

Dalam pengajaran bahasa Arab untuk TKI, silabus harus disusun berdasarkan kerangka kompetensi yang jelas. Misalnya, TKI yang akan bekerja sebagai teknisi harus diberikan materi yang berkaitan dengan bidang teknik sehingga ia mampu bekerja secara profesional dalam bidangnya. Begitu pula TKI yang akan bekerja sebagai perawat, tenaga pendidik, pelayan toko, pramuniaga, supir, dan pekerja gudang. Sebab, silabusnya bukan menentukan topik dari bidang pengetahuan atau memilih konsep, pengetahuan, dan keterampilan yang membentuk pola bidang pengetahuan.17 Silabus CBLT “dirancang untuk tidak memiliki gagasan tentang pengetahuan subjek tetapi berjalan pada gagasan tentang kompetensi”.18 Oleh karena itu, fokusnya adalah pada bagaimana calon TKI dapat menggunakan bahasa yang dipelajarinya dalam dunia kerja bukan pengetahuan mereka tentang bahasa.

CBLT adalah pendekatan berbasis hasil yang mempengaruhi silabus, terutama jenis penilaian yang digunakan. Berbeda dengan penilaian berdasarkan norma “norm-referenced assessment” yang banyak digunakan pada metode dan pendekatan pengajaran lainnya, CBLT menggunakan penilaian berbasis kriteria “criterion-based assessment”. Penilaian ini mengharuskan penilaian keterampilan bahasa tertentu yang telah mereka pelajari selama pembelajaran bahasa.19 Keterampilan yang diuji terdiri dari gambaran keterampilan, pengetahuan, sikap, dan perilaku yang diperlukan untuk kinerja yang efektif dari pekerjaan atau kegiatan setelah belajar.20 Inilah kinerja-kriteria yang membentuk dasar penilaian.

17 Richards & Rodgers, hal. 144.18 Richards & Rodgers, ibid.19 R. Docking, 1994. Competency-based

Curricula – The Big Picture. Prospect 9 (2), hal. 1620 Richards & Rodgers, hal. 144.

Page 47: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

42 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Toto Edidarmo, MA

Bentuk silabus CBLT yang sesuai untuk pengajaran bahasa Arab bagi TKI adalah silabus topik atau topical syllabus. Dalam silabus ini, materi dikembangkan berdasarkan topik-topik yang sesuai dengan pekerjaan dan kebutuhan masing-masing TKI.

Sebagai contoh, untuk TKI yang akan bekerja sebagai penata laksana rumah tangga, topik-topik yang dipelajari meliputi percakapan di rumah, berbelanja di pasar/toko, keadaan di bandara, keadaan di rumah, keadaan di pasar, percakapan singkat di rumah dan di pasar, transaksi jual-beli barang kebutuhan rumah tangga, bepergian ke kolega dan rumah saudara, dan sebagainya yang berkaitan dengan pekerjaan penata laksana rumah tangga. Karena interaksi penata laksana rumah tangga dengan majikan sangat intens, maka topik lain yang harus ditambahkan adalah pengetahuan tentang adat istiadat orang Arab, budaya komunikasi, dan sikap yang baik pada saat bekerja dan istirahat.21

Untuk TKI yang akan bekerja sebagai sopir, topik-topik materi yang dipelajari meliputi percakapan dalam perjalanan, percakapan di bandara, di rumah, di hotel, memahami rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan, tata cara parkir di berbagai tempat, liburan keluarga, berbelanja di toko, menginap di hotel, dan sebagainya.

Untuk TKI yang akan bekerja sebagai pramuniaga atau pelayan toko, topik-topik materi yang dipelajari seputar pekerjaan di toko/swalayan, kesantunan komunikasi, etika dalam transaksi, ihwal berbelanja, berlibur, dan sebagainya.

Untuk TKI yang akan bekerja sebagai perawat di rumah sakit, topik-topik yang

21 Tidak dimungkiri bahwa sebagian pengguna jasa penata laksana rumah tangga memandang rendah kedudukan TKW asal Indonesia. Oleh karena itu, sikap yang santun dan menjaga diri harus ditampilkan untuk menghindari pelecehan seksual dan tindak kejahatan lainnya.

dipelajari seputar pelayanan di rumah sakit, kesantunan komunikasi, ihwal berbelanja, berlibur, dan sebagainya.

Demikian seterusnya semua topik materi yang harus dipersiapkan untuk calon TKI yang akan bekerja di Timur Tengah.

Setelah topik-topik dirumuskan, para pengajar dan tutor bahasa Arab harus memilih metode yang tepat untuk mengajarkan semua materi tersebut disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia. Umumnya, para pengajar dan tutor akan menggunakan metode PAIKEM, yaitu Pengajaran Aktif, Interaktif/Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Tentunya, PAIKEM yang diterapkan untuk calon TKI ini berbeda penerapannya dengan PAIKEM yang diaplikasikan di sekolah-sekolah formal. PAIKEM di sini digunakan sebatas pengertian harfi ahnya saja sehingga pembelajaran bahasa Arab lebih menyenangkan dan memotivasi para calon TKI yang pada umumnya kurang bergairah dalam belajar.

PAIKEM sebagai Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Berdasarkan analisis kebutuhan peserta didik dan analisis lingkungan belajar, maka model pembelajaran bahasa Arab yang tepat diterapkan untuk para calon TKI adalah model pembelajaran PAIKEM. PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dalam PAIKEM, digunakan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi.

Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya

Page 48: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

43Model Pengajaran Bahasa Arab untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Toto Edidarmo, MA

kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. Hal ini sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa dalam kegiatan intipembelajaran merupakan proses untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, krativitas, dan kemadirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fi sik dan psikologis peserta didik. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfi rmasi.

Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah sebagai berikut:

a. Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktubagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya.

b. Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan terintegrasi menjadi satu kesatuan.

c. Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar yang beragam. Oleh karena itu, dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar

dapat mengenal dan mengembangkan peserta didiknya.

d. Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial, sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi berikutnya.

e. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, guru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan peserta didik dan lingkungan. Berpikir kritis adalah kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah, menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality) dan ketajaman pemahaman (insigt) dalam mengembangkan sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan asalah (problem solving) adalah kemampuan tahap tinggi siswa dalam mengatasi hambatan, kesulitan maupun ancaman. Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

Page 49: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

44 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Toto Edidarmo, MA

f. Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia sehingga memberikan pengalaman belajar beragam bagi peserta didik.

Penerapan PAIKEM pada Pengajaran Bahasa Arab untuk TKI

Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan PAIKEM perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efi sien sehingga memperoleh hasil maksimal. Kegiatan pembelajaran PAIKEM terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Dalam hal ini, guru bahasa Arab yang mengajar calon TKI perlu mendesain kegiatan pembelajaran tatap muka, tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri, meskipun tentunya dalam waktu yang sangat terbatas.

1. Kegiatan Tatap MukaUntuk kegiatan tatap muka, dilakukan

dengan strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi. Dalam kegiatan ini, guru bahasa Arab menyajikan contoh-contoh komunikasi yang baik dan benar dengan mempraktikkannya secara langsung di kelas secara berpasangan.

2. Kegiatan Tugas terstrukturBagi PJTKI yang menerapkan sistem

paket (3 bulan), kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran tetapi dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh karena itu,

pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek. Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman belajar. Strategi yang disarankan adalah diskoveri inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi.

3. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek. PAIKEM dapat diterapkan pada pembelajaran Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme dipandang sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip pembelajaran berbasis kompetensi.

Dengan lima strategi pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning), yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferring, diharapkan peserta didik (para calon TKI) mampu mencapai kompetensi secara maksimal.22

Media Pengajaran Bahasa Arab untuk TKI

Media pembelajaran yang kurang memadai sering kali menjadi persoalan kritis dalam pengajaran bahasa Arab

22 Dit.Tendik. 2010. Pembelajaran Berbasis PAIKEM (CTL, Pembelajaran Terpadu, Pembelajaran Tematik), Jakarta: Kemendiknas

Page 50: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

45Model Pengajaran Bahasa Arab untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Toto Edidarmo, MA

untuk TKI. Karena kurangnya media pengajaran yang memadai, tidak sedikit TKI yang sudah bekerja di Timur Tengah tidak mampu berkomunikasi dalam bahasa Arab. Padahal, ada banyak media, antara lain CD interaktif yang dapat digunakan sebagai media yang menyertai pelajar di manapun dan kapanpun. Media ini dapat menyertai calon TKI setiap saat, baik ketika masih berada di Indonesia maupun setelah bertolak untuk bekerja di luar negeri.

Pengajar bahasa Arab untuk TKI dapat memanfaatkan berbagai macam media yang ada, di antaranya adalah CD (compact disk) interaktif.VCD juga merupakan media pengajaran bahasa yang cukup efektif digunakan. Alat ini mirip dengan tip rekorder tetapi lebih lengkap. Tip rekorder hanya didengar, sementara VCD didengar dan dilihat. Saat ini, telah banyak program-program pengajaran bahasa Arab yang dikemas dalam bentuk CD, namun untuk mengoperasikannya tidak cukup dengan VCD tetapi dengan komputer yang dilengkapi dengan multimedia. Beberapa program bahasa Arab yang dikemas dalam bentuk CD, misalnya: Alif-Ba-Ta, Talk Arabic, Al-Qamus al-Mushowwar li As-Shigar, Bustan Ar-Raudloh, Juha 1-2, Jism al-Insan, Hadiqah al-Arqam, Masrahiyah al-Huruf al-Arabiyah, Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah, ‘Alam al-Tajarub li as-Sigar, Jazirah al-Barka:n, dan Mausuah al-Musabaqah wa al-Algha:z serta masih banyak lagi (Kholisin, 2002).23

Karena banyaknya kasus yang melibatkan TKW asal Indonesia,24 selain

23 h t tp : / / abdu lhak immuh.wordpress .com/2010/10/23/it-delam-pemb-bahasa-arab/, diakses tanggal 10 Januari 2012

24 Beberapa kasus yang dialami oleh para tenaga kerja wanita Indonesia (TKW) yang

CD interaktif yang berisi materi bahasa Arab, saat ini telah tersedia CD interaktif yang digagas oleh Pusat Sumber Daya Buruh Migran (PSDBM) yang berisi panduan untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI), calon, mantan, keluarga, atau pegiat TKI. Konten informasi yang dimuat dikemas dalam media yang interaktif.

CD interaktif untuk TKI tersebut berisi pendidikan interaktif dalam berkas flash. Melalui dukungan Yayasan Tifa, CD interaktif tersebut digandakan sebayak 1000 keping dan didistribusikan ke berbagai pihak terkait isu TKI. Proses produksi CD interaktif melibatkan tim yang terdiri dari Randy sebagai programmer flash, Prima Sulistya dan Fathulloh sebagai penyusun bahan, Jarot JW sebagai perancang naskah, Irvan Muhammad sebagai perancang gambar ilustrasi, Muhammad Irsyadul Ibad sebagai pengawas produksi, serta beberapa pihak pendukung lain. Proses produksi juga melibatkan TKI di beberapa negara, beberapa mantan, dan organisasi TKI seperti Seruni Banyumas dan Paguyuban Mekarwangi untuk menambahkan bahan. Media pembelajaran interaktif ini diharapkan bisa memperkaya pengetahuan pelbagai pihak terkait isu TKI. Informasi yang diakses lebih luas dan dari beragam media oleh masyarakat, akan membuka lebih banyak pihak lain untuk ikut mendesak perbaikan kebijakan terkait TKI.25

bekerja di negara-negara Arab disebabkan oleh ketidakmampuan mereka berkomunikasi dalam bahasa Arab sehingga sering terjadi kesalahpahaman antara kedua pihak yang berperkara, yaitu majikan dan pekerja. Lihat berita terkait di www.bnp2tki.com, diakses tanggal 8 Oktober 2012.

25 Lihat berita terkait dalam www.buruhmi-gran.or.id, diakses tanggal 5 Januari 2013

Page 51: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

46 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Toto Edidarmo, MA

Keterampilan Bahasa Arab yang Harus Dimiliki oleh TKI

Keterampilan bahasa Arab yang harus dimiliki oleh TKI, khususnya untuk penata laksana rumah tangga, adalah sebagai berikut.26

1. Keterampilan dasar - Berkomunikasi untuk transaksi

sederhana dalam bahasa Arab - Berbicara bahasa Arab dengan anggota

keluarga pemilik rumah - Menulis angka, kata-kata, dan kalimat

sederhana dalam bahasa Arab

2. Kompetensi yang diperlukan - Berkomunikasi dalam bahasa Arab

dengan anggota keluarga pemilik rumah

- Mampu berdialog tentang penggunaan alat-alat rumah tangga

- Mampu berdialog tentang situasi membuat makanan/minuman

- Mampu berdialog tentang situasi menyiapkan makanan/minuman

- Mampu berdialog saat menerima tamu - Berbicara bahasa Arab di telepon - Berbicara bahasa Arab di Child Care - Berbicara bahasa Arab untuk perawatan

bayi- Berbicara bahasa Arab untuk perawatan

lansia - Berbahasa Inggris di luar rumah

3. Kompetensi tambahan - Memahami kontrak pekerjaan yang

ditulis di dalam bahasa Arab

26 Konsorsium Bahasa Arab, Draft SKKNI Bahasa Arab untuk Penata Laksana Rumah Tangga Keluarga, Jakarta: Ditjen PNI Kemendiknas RI, 2010.

- Berbahasa Inggris ketika berhadapan dengan petugas bank atau dalam keadaan tertentu

Untuk percakapan sehari-hari dengan anggota keluarga pemilik rumah, elemen bahasa yang digunakan adalah sebagai berikut.- Gunakan kalimat sederhana dari data

pribadi - Gunakan kata-kata yang berkaitan

dengan aktivitas sehari-hari - Gunakan kalimat sederhana untuk

pekerjaan sehari-hari - Merespon permintaan anggota keluarga

pekerjaan sehari-hari- Gunakan kalimat sederhana untuk

mengekspresikan kondisi diri

Kesimpulan1. Tujuan utama pengajaran bahasa

Arab untuk TKI adalah menguasai keterampilan mendengar (istimâ‘) dan berbicara (kalâm), di samping membaca (qirâ’ah), dan menulis (kitâbah).

2. Pengajaran bahasa Arab untuk TKI dapat menggunakan pendekatan CBLT (Competency-Based Language Teaching) atau Pengajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Strateginya adalah guru membuat pengelompokan bidang profesi sesuai dengan tujuan yang diinginkan calon TKI; mereka yang akan bekerja di sektor informal dipisahkan dengan yang akan bekerja di sektor formal.

3. Dalam pendekatan CBLT, silabus dirancang sendiri oleh guru, materi disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, dan evaluasi dilakukan secara bertahap dan berfokus pada kompetensi yang akan dimiliki oleh para calon TKI.

Page 52: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

47Model Pengajaran Bahasa Arab untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Toto Edidarmo, MA

4. Metode yang dapat dipilih dalam pengajaran bahasa Arab untuk TKI adalah adaptasi dari PAIKEM (Pengajaran Aktif, Inspiratif/Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) yang disesuaikan dengan analisis kebutuhan dan analisis lingkungan.

5. Di antara media yang dapat digunakan dalam pengajaran bahasa Arab untuk TKI adalah media pembelajaran interaktif, seperti CD Alif-Ba-Ta, Talk Arabic, Al-Qamus al-Mushowwar li As-Shigar, Bustan Ar-Raudloh, Juha 1-2, dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKAAl-Arabi, Shalah ‘Abd al-Majid, Ta‘allum

al-Lughât al-Hayyah wa Ta‘lîmuhâ baina al-Nazhariyyah wa al-Tathbîq, Beirut: Maktabah Lubnan, 1981

Anwar, Djasminar, Course Design and Evaluation in Language Teaching, Jakarta: STIBA JI, 2006.

Auerbach, E. R. (1986). Competency-based ESL: One Step Forward Or Two Steps Back? TESOL Quarterly 20 (3): 411 – 415.

Brown, H. Douglas, Teaching By Principles an Interactive Approach to Language Pedagogy, Englewood Cliffs: A Paramount Communications Company, 1994.

al-Busairi, Muhammad, Ta‘lîm al-Lughah al-Injlîziyyah li Aghrâdh Khâshshah, Kharthoum, Ma‘had al-Kharthum al-Dauli, 2003

Chamberlain, Dick and Robert J. Baumgardner (editor), ESP in the Classroom: Practice and evaluation, London: British Council, 1988.

Dit.Tendik. 2010. Pembelajaran Berbasis PAIKEM (CTL, Pembelajaran Terpadu, Pembelajaran Tematik), Jakarta: Kemendiknas

Docking, R. (1994). Competency-based Curricula – The Big Picture. Prospect 9 (2): 11 – 15.

Douglas Brown. H. 2007. Principles of Language Learning and Teaching. New York. White Plains, Pearson Education. 5th Edition,

Douglas, Dan, Assessing Language for Specifi c Purposes, Cambridge: Cambridge University Press, 2000.

ELT Documents 112- The ESP Teacher: Role, Development and Prospects, London: The British Council, 1981.

Grognet, A. G., & Crandall, J. (1982). Competency-bases curricula in adult ESL. ERIC/CLL New Bulletin 6: 3.

Holden, Susan (editor), English for Specifi c Purposes, London: The Macmillan, 1992.

Hornby, A. S. (2000). Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English (Sixth Edition). Oxford: OUP.

Hutchinson, Tom and Alan Waters, English for Specifi c Purposes, Cambridge: Cambridge University Press, 1987.

Jauhar, Nashr al-Din Idris, Ittijâhât Jadîdah fî Majâl Ta‘lîm al-Lughah al-‘Arabiyyah fî Indûnîsiyâ, ht tp: / / lughaarabiyyah.blogspot .com/2009/06/blog-post_3146.html

Konsorsium Bahasa Arab, Draft SKKNI Bahasa Arab untuk Penata Laksana Rumah Tangga Keluarga, Jakarta: Ditjen PNI Kemendiknas RI, 2010.

Page 53: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

48 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Toto Edidarmo, MA

Mahmud, ‘Usyari Ahmad, Ta‘lîm al-‘Arabiyyah li Aghrâdh Muhaddadah, al-Majallah al-‘Arabiyyah li al-Dirâsât al-Lughawiyyah, Al-Manzhimah al-‘Arabiyyah: Ma‘had al-Kharthûm al-Daulî, jilid I, edisi 2, Februari 1983

McDonough, Jo, ESP in Perspective a Practical Guide, London: Hazell Watson & Viney Limited, 1984.

al-Qasimi, Ali Muhammad, Ittijâhât Hadîtsah fî Ta‘lîm al-‘Arabiyyah li al-Nâthiqîna bi al-Lughât al-Ukhrâ, Riyadh: Imadah Syu’un al-Maktabat, 1979

Richards, J. C., & Rodgers, T. S. (2005). Approaches and Methods in Language Teaching. Second Edition, NewYork: Cambridge University Press, 9th printing.

Rivers, Wilga M, Teaching Foreign- Language Skills, Chicago: The University of Chicago Press, 1981.

Thu‘aimah, Rusydi Ahmad wa Mahmud Kamil Al-Naqah, Ta‘lîm al-Lughah Ittishâliyyan baina Al-Manâhij wa al-Istîrâtîjiyyât, Al-Rabath, ISESCO, 2006

Thu‘aimah, Rusydi Ahmad, Ta‘lîm al-Lughah al-‘Arabiyyah li Ghair al-Nâthiqîna Bihâ, Al-Rabath, ISESCO, 1989

Sumber Interneth t tp : / / abdu lhak immuh .wordp re s s .

com/2010/10/23/it-delam-pemb-bahasa-arab/, diakses tanggal 10 Januari 2012

www.buruhmigran.or.id, diakses tanggal 5 Januari 2013

h t t p : / / t h o h i r . s u n a n - a m p e l .ac. id/2012/05/12/pembelajaran-bahasa-arab-bagi-orang-non-arab-part-1/, diakses tanggal 10 Oktober 2012.

Page 54: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

49Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istima’ di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Ubaid Ridlo, MA

KESULITAN BELAJAR DALAM MATA KULIAH ISTIMA’DI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

©Ubaid Ridlo*UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

*Penulis adalah dosen Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dapat dihubungi melalui email: [email protected].

AbstractThis article is adapted from the

author’s research entitled “Learning Diffi culties in listening subject: Case Study in the Department of Arabic Language Faculty of Tarbiyah Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta”. This research is oriented to answer questions about the intrinsic and extrinsic problems faced by the students of Department of Arabic Language in subjects listening. The research method used in this research is descriptive analysis method, the method of research that takes a sample from a population and used a questionnaire as a data collection. In this study, the data and information collected from respondents using a questionnaire. Once the data is obtained and the results will be presented in descriptive and ultimately analyzed. From the analysis, the study was able

to answer questions that the learning difficulties faced by students in terms of intrinsic and extrinsic factors students are divided into levels of heavy, medium and light covering aspects of linguistic, sociological, and methodological.

ملخص البحث هذا البحث مأخوذ من البحث العلمى للكاتباإلستماع: حماضرة يف التعلم ”صعوبات بعنوان الرتبية كلية العربية اللغة قسم يف حالة دراسة احلكومية اإلسالمية اهللا هداية شريف جامعة أسئلة على للرد موجه البحث هذا جاكرتا“. تواجها اليت واخلارجية اجلوهرية املشاكل حول و االستماع. مواد يف العربية اللغة قسم طالب هو البحث هذا يف املستخدمة البحث طريقة العينة يأخذ الذى التحليلى الوصفي املنهج جلمع كأداة االستبانة واستخدام السكان من واملعلومات البيانات الدراسة، هذه يف البيانات.

Page 55: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

50 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ubaid Ridlo, MA

استبيان. باستخدام العينة أفراد من مجعها مت اليت يف وحتل صفيا ستعرض مث الناتائج متت ان بعد قادر البحث هذا التحليل، من املطاف. اية التعلم صعوبات هى البحث، أسئلة إجابة على اجلوهرية العوامل حيث من الطالب يواجهها اليت متوسطة و خفيفة مستويات اىل تنقسم واخلارجية واللغوية االجتماعية جوانب على حتتوى وثقيلة

ملنهجية وا

Kata Kunci: Kesulitan belajar, istima, faktor intrinsik, faktor ektrinsik, fi siologis, psikologis, sosiologis, metodologis, populasi, dan sampel

A. Latar Belakang MasalahKeterampilan mendengar merupakan

salah satu dari empat keterampilan berbahasa dalam kajian pengajaran bahasa. Secara fi losofi s keterampilan ini sangat penting dalam pengajaran bahasa karena realita membuktikan bahwa perkembangan bahasa didominasi bahasa lisan daripada bahasa tulis Karena itu usaha memahami isi pesan pembicaraan adalah hal yang sangat penting.

Bagi pembelajar Indonesia, termasuk di dalamnya mahasiswa, mendengar bukanlah suatu hal yang dapat di anggap mudah. Hal ini dikarenakan dalam setiap hari kesempatan untuk mendengar bahasa Arab sangatlah sedikit. Dan bagi pembelajar bahasa Arab, masalah yang dihadapi pada saat mempelajari Istima’ biasanya adalah suara, kosakata, struktur kalimat dan sebagainya. Pun demikian dengan internal bahasa Arab itu sendiri, memiliki banyak kata-kata ambigu, dan tidak jarang satu kata mempunyai dua atau

tiga arti yang berlawanan. Tapi, dalam saat yang sama seseorang dapat menemukan kata yang tidak mengandung kecuali satu makna yang pasti saja1.

Muhammad Abd Al-Khâliq Muhammad2 berpendapat bahwa, keterampilan mendengar merupakan keterampilan yang sulit karena merupakan keterampilan yang menuntut seseorang mempunyai kemampuan fonologi dan kemampuan unsur morfologi dan sintaksis untuk mendapatkan pemahaman umum terhadap apa yang didengar. Secara realita pemahaman umum dibangun oleh unsur morfologi dan sintaksis, sementara unsur- unsur tersebut dibangun oleh adanya kemampuan pendengar dalam membedakan fonologi bahasa Keterampilan mendengar tidak mungkin akan tumbuh dengan sendiri tanpa adanya latihan yang terus menerus sebab keterampilan mendengar erat pula hubunganya dengan proses berfi kir yang mendasari bahasa, bahasa mencerminkan pikiranya semakin terampil seseorang berbahasa, akan semakin cerah dan jelas jalan pikiranya.

Selain kesulitan dalam hal berbahasa, banyak kesulitan lain yang muncul dalam mempelajari Istima’. Kesulitan ini dapat berupa permasalahan yang berasal dari diri pribadinya (instrinsik) dan dari lingkungan (ekstrinsik), kesulitan lainnya pun dapat disebabkan dari hal-hal yang menghambat

1 Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur’an. (Bandung: Mizan, 2001), h. 98.

2 Muhammad Abd Al Khâliq Muhammad adalah seorang ahli pendidikan di bidang bahasa, Dia banyak menulis buku-buku terutama yang membahas tentang profesionalitas guru bahasa Arab, yang dianggap bahasa Arab sebagai bahasa asing dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dalam proses penulisan buku selalu merujuk hasil karya pada para ahli linguis seperti Haiton, Harist dan Carl terutama yang berkaitan dengan metodologi pengajaran bahasa. Lihat dalam mukaddimah buku: Ikhtibârât Al Lughah (Riyâd: ‘Imâdah Syu’ûn Al Maktabât Jâmi’ah Al Mulk Su’ûd, 1989), h. 10.

Page 56: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

51Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istima’ di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Ubaid Ridlo, MA

pada Proses Belajar Mengajar (PBM), seperti kurangnya fasilitas pendukung kelancaran PBM, terlampau banyaknya jumlah mahasiswa dalam satu kelas, kurangnya motivasi, ketidakhadiran dosen dan sebagainya.

Berdasarkan paparan di atas, maka penelitian tentang Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istima: (Studi Kasus di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) adalah persoalan urgent untuk diikhtiarkan dalam rangka meningkatkan kualitas dan efektifi tas pembelajan Istima’.

B. Permasalahan PenelitianBerdasarkan paparan di atas, penelitian

ini akan menjawab beberapa permasalahan penting, yaitu:

- Apakah permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dalam mata kuliah Istima’ ditinjau dari faktor instrinsik mahasiswa?

- Apakah permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dalam mata kuliah Istima’ ditinjau dari faktor ekstrinsik mahasiswa?

C. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan:

- Mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dalam mata kuliah Istima’ ditinjau dari faktor instrinsik.

- Mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dalam mata kuliah Istima’ ditinjau dari faktor ekstrinsik.

D. Manfaat PenelitianPenelitian ini bermanfaat untuk:

1. Pengajar: Penelitian ini dapat dijadikan bahan

pemikiran dan pertimbangan oleh pengajar untuk lebih meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar secara umum, khususnya pada mata kuliah Istima’ untuk lebih meningkatkan kualitas hasil yang di dapat dari mata kuliah ini.

2. Mahasiswa: Penelitian ini dapat mereka gunakan

sebagai motivasi untuk lebih giat lagi dalam mempelajari bahasa Arab, sehingga mereka mampu memperkecil kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi.

3. Peneliti: Penelitian ini dapat menambah

pengetahuan penulis dalam menyikapi kesulitan belajar yang dihadapi mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Istima’, sehingga penulis dapat memberikan solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut.

E. Kajian TeoriPengertian Belajar

Bagi makhluk hidup, belajar merupakan proses kegiatan yang sangat bermakna. Belajar tidak hanya dialami oleh manusia, melainkan hewan juga mengalaminya. Namun demikian, belajar pada hewan sangat dipengaruhi oleh naluri yang melekat pada mereka, sedangkan pada manusia, pengaruh naluri tadi direduksi oleh akal pikiran yang berkembang dan dapat dikembangkan. Makna belajar pada manusia sangat luas sesuai dengan kondisi, situasi, tantangan dan masalah yang dihadapi.

Page 57: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

52 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ubaid Ridlo, MA

Berikut ini akan dikemukakan beberapa pendapat dari para ahli pendidikan tentang pengertian belajar.

M. Surya mendefi nisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai suatu pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan3. Menurut Menurut Gerry dan Kingsley “belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman”4.

Pendapat diatas dilengkapi oleh Witherington, yang menyebutkan bahwa: “Belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian sebagaimana dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola-pola respon, tingkah laku yang baru, yang nyata dalam perubahan keterampilan, kesanggupan, sikap dan kebiasaan5.”

Defi nisi di atas di pertegas lagi oleh Abin Syamsudin Makmun bahwa defi nisi belajar manapun mengacu pada konsep belajar yang menunjukkan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang terjadi pada individu merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola-pola respon atau tingkah laku baru yang dapat di lihat dari perubahan keterampilan, kebiasaan, kesanggupan dan pemahaman6.

Ahmadi mengemukakan pendapatnya mengenai belajar, yaitu “proses perubahan dalam diri manusia. Apabila setelah belajar

3 M. Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. (Bandung: Yayasan Bhakti Winaya, 2003), h. 32.

4 Howard L. Kingsley dan Raiph A Garry, The Nature and Conditions of Learning, (N.J., Prentice-Hali, Inc., Engliwood Clifts, 1957), h. 15.

5 Witherington, H.C., Pengantar Psikologi Pendidikan, Penerjemah M. Buchari, jilid 2, (Bandung: Penerbit Jemmers, 1978), h. 2.

6 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan, (Bandung: P.T Remaja Rosda Karya, 1999), h. 5.

tidak terjadi perubahan, maka tidaklah dikatakan telah terjadi proses belajar”. Perubahan tingkah laku yang merupakan produk belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut7:

1. Terjadi secara sadar,

2. Bersifat kontinyu dan fungsional, maksudnya berlangsung terus-menerus dan berguna bagi kehidupan,

3. Bersifat aktif dan produktif, maksudnya perubahan merupakan hasil usaha individu dan perubahan tersebut senantiasa bertambah dan mengarah pada sesuatu yang lebih baik,

4. Relatif menetap, maksudnya perubahan yang diperoleh bukan bersifat sementara,

5. Bertujuan dan terarah, maksudnya perubahan yang dilakukan individu senantiasa terarah kepada tingkah laku atau tujuan yang ditetapkan, dan

6. Mencakup seluruh aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Terdapat batasan-batasan yang beragam mengenai defi nisi belajar. Hal ini dikarenakan para ahli berbeda titik tolak dan pendirian dalam merumuskan suatu defi nisi. Namun jika ditelaah, batasan yang beragam itu bisa melahirkan suatu defi nisi yang terpadu

Dari beberapa pendapat para ahli di atas mengenai belajar, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang dalam hidupnya dan merupakan proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan untuk mencapai tujuan dan sasaran belajar.

7 Ahmad Rohani, & Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h. 20.

Page 58: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

53Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istima’ di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Ubaid Ridlo, MA

Tujuan BelajarTujuan adalah hal yang sangat

esensial, baik dalam rangka perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian. Tujuan memberikan petunjuk untuk memilih pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, memilih alat bantu pembelajaran serta menyediakan ukuran untuk mengukur prestasi belajar siswa.

Adapun tujuan dari belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan kegiatan belajar, yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar8.

Menurut Dalyono, belajar seharusnya memiliki tiga tujuan9 :

1. Mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran spesifi k-dan dapat melakukannya dengan lebih cepat, lebih baik dan lebih mudah.

2. Mengembangkan konseptual umum-mampu belajar menerapkan konsep yang sama ataupun yang berkaitan dengan bidang-bidang lain.

3. Mengembangkan kemampuan dan sikap pribadi yang secara mudah dapat digunakan dalam segala tindakan kita.

Unsur-unsur Dinamis BelajarOemar Hamalik menyebutkan bahwa

unsur-unsur yang terkait dalam proses belajar terdiri dari10:

8 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h. 73.

9 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2007), h. 48-50.

10 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, h. 50-52.

1. Motivasi siswa

Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu. Dorongan itu dapat timbul dari dalam diri subjek yang belajar yang bersumber dari kebutuhan tertentu yang ingin mendapat pemuasan; atau dorongan yang timbul karena rangsangan dari luar sehingga subjek melakukan kegiatan belajar.

2. Bahan belajar

Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting mendapat perhatian oleh guru. Dengan bahan itu para siswa dapat mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam upaya mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu, bahan belajar harus berdasarkan tujuan yang hendak dicapai.

3. Alat bantu belajar

Alat bantu belajar disebut juga alat peraga atau media belajar. Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar, sehingga menjadi lebih efisien dan efektif. Dengan bantuan berbagai alat, maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami dan hasil belajar lebih bermakna.

4. Suasana belajar

Suasana belajar yang menyenangkan dapat menimbulkan gairah belajar, sedangkan suasana yang tidak tenang tentu tidak akan menunjang kegiatan belajar yang efektif. Oleh karena itu, guru dan siswa senantiasa dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang baik dan menyenangkan.

Page 59: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

54 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ubaid Ridlo, MA

5. Kondisi subjek belajar Kondisi subjek belajar (siswa) turut

menentukan kegiatan dan keberhasilan belajar. Siswa dapat belajar secara efi sien dan efektif apabila berbadan sehat, siap untuk melakukan kegiatan belajar, memiliki minat untuk belajar, serta pengalaman yang bertalian dengan pelajaran.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

M. Surya mengemukakan pandangannya dalam menyikapi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, antara lain terdiri dari faktor internal dan eksternal11. Faktor internal terdiri dari faktor fi siologis atau jasmani individu, baik yang bersifat bawaan/hereditas maupun yang diperoleh, misalnya penglihatan, pendengaran, struktur badan dan sebagainya. Faktor internal lain yaitu faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang terdiri dari faktor intelektif (faktor potensial, yaitu intelegensi dan bakat serta faktor actual yaitu kecakapan yang nyata, seperti prestasi). Faktor psikologis lain yaitu faktor non-intelektif yaitu komponen kepribadian tertentu seperti sikap, minat, kebiasaan, kebutuhan, motivasi, konsep diri, penyesuaian diri, emosional dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal meliputi sosial, lingkungan keluarga, sekolah, teman, masyarakat, budaya, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi, faktor lingkungan fi sik contohnya fasilitas belajar di rumah, di sekolah, iklim dan faktor spiritual serta lingkungan keluarga. Faktor yang berasal dari dalam individu (internal), baik yang bersifat intelektual maupun non-intelektual, mempunyai peranan penting dalam belajar. Karena belajar merupakan proses aktif, dimana

11 M. Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, h. 39-40.

individu tidak hanya menerima, tetapi dituntut pula untuk berolah fi kir, rasa untuk memperoleh, memahami dan menguasai materi yang dipelajarinya.

Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu12:

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan jasmani dan rohani siswa. Yaitu: aspek fi siologis (jasmani, mata dan telinga) dan aspek psikologis (intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa).

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Yaitu: lingkungan sosial (keluarga, guru, masyarakat, teman) dan lingkungan non-sosial (rumah, sekolah, peralatan, alam).

Kesulitan BelajarBelajar sebagai suatu proses perubahan

tingkah laku, terkadang mengalami suatu hambatan atau gangguan dalam upaya pencapaian tujuannya. Hal tersebut telah di kenal dengan nama masalah belajar. Masalah belajar merupakan suatu kondisi tertentu yang di alami oleh seseorang mahasiswa yang dapat menghambat kelancaran proses belajar. Kondisi ini biasanya berkenaan dengan keadaan dirinya (kelemahan-kelemahan yang dimilikinya) dan berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya.

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriono, berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan belajar, yaitu13:

12 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosda, 2011), h. 132-139.

13 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 78-95.

Page 60: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

55Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istima’ di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Ubaid Ridlo, MA

1. Masalah-masalah intern belajar,

a. Sikap terhadap belajar.

Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu yang membawa diri dengan penilaian. Sikap belajar yang malas tentunya akan berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa tersebut.

b. Motivasi belajar.

Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Lemahnya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar.

c. Konsentrasi belajar.

Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Konsentrasi seringkali terfokus karena beberapa hal, seperti tingkat kecerdasan rendah, kesehatan terganggu, mata dan telinga kurang berfungsi dengan baik, tidak menguasai cara-cara belajar yang baik.

d. Rasa percaya diri mahasiswa.

Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul dan berkat adanya pengakuan dari lingkungan.

2. Masalah-masalah ekstern belajar

- Dosen sebagai pembimbing mahasiswa belajar

- Fasilitas belajar

- Kebijakan penilaian

- Lingkungan sosial mahasiswa di kampus

- Lingkungan sosial mahasiswa di rumah

- Kurikulum kampus

Selain itu, menurut Dalyono faktor-faktor kesulitan belajar mahasiswa dipengaruhi14:

1. Faktor intern mahasiswa

a. Bersifat kognitif (rendahnya kapasitas intelektual/intelegensi mahasiswa)

b. Bersifat afektif, yaitu labilnya emosi dan sikap

c. Bersifat psikomotorik, yaitu terganggunya mata (alat penglihatan) dan telinga (alat pendengaran).

2. Faktor ekstern mahasiswa,

a. Lingkungan keluarga, misalnya ketidakharmonisan hubungan antar keluarga atau rendahnya perekonomian keluarga.

b. Lingkungan perkampungan, misalnya wilayah perkampungan kumuh atau teman dilingkungannya.

c. Lingkungan kampus, misalnya kondisi dan letak kampus yang buruk, seperti dekat pasar, kondisi dosen serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah.

3. Faktor khusus

Di antara faktor-faktor yang dapat di pandang sebagai faktor khusus adalah sindrom psikologi yang berupa learning disability (ketidakmampuan belajar). Sindrom yang berarti satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis yang menimbulkan kesulitan belajar tersebut.

A. Syamsuddin Makmun, menulis faktor-faktor yang terdapat di dalam diri mahasiswa dan di luar diri mahasiswa sebagai berikut15.

14 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, h. 48-50.

15 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan. h. 217-219.

Page 61: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

56 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ubaid Ridlo, MA

a. Faktor-faktor yang terdapat dalam diri mahasiswa, antara lain:- Kelemahan secara fi sik, seperti

cacat tubuh.- Kelemahan secara mental yang

sukar diatasi seperti kelemahan mental.

- Kelemahan emosional, seperti rasa tidak nyama, dan phobia.

- Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap-sikap yang salah, seperti malas, tidak bernafsu untuk belajar.

- Tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar yang diperlukan, seperti ketidakmampuan membaca dan menghitung.

b. Faktor-faktor yang terletak di luar diri mahasiswa antara lain:- Kurikulum yang seragam, buku

sumber yang tidak sesuai dengan tingkat kematangan dan perbedaan individu.

- Ketidaksesuaian standar adminitratif penilaian, pengolahan kegiatan dan pengalaman belajar-mengajar, dan sebagainya.

- Terlalu berat belajar.- Terlalu besar populasi mahasiswa

dalam kelas.- Terlalu sering pindah kampus, dan

sebagainya.- Kelemahan dari sistem belajar-

mengajar pada tingkat pendidikan sebelumnya.

- Kelemahan yang terdapat dalam kondisi rumah tangga dan sebagainya.

- Terlalu banyak kegiatan di luar jam pelajaran kampus.

- Kekurangan makan (gizi, kalori dan sebagainya).

Kesulitan belajar Bahasa ArabPelajaran bahasa Arab pada sekolah-

sekolah yang ada di Indonesia pada umumnya memberi prioritas utama kepada aspek Qiro’ah (fahm al-Maqru’ ---pemahaman bacaan---), sedang keterampilan yang lain (menyimak, berbicara, dan menulis) difungsikan sebagai wahana untuk memantapkan penguasaan materi pelajaran yang dipahami mahasiswa melalui pelajaran Qiro’ah, padahal kurikulum yang baik dalam mengajarkan bahasa adalah dengan mengembangkan empat keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis secara seimbang. Dengan kata lain, keterampilan membaca merupakan tujuan utama, sebagai bekal siswa dan mahasiswa untuk memahami Al-Quran dan Hadis serta teks-teks Arab lain yang berhubungan dengan agama dan kemasyarakatan, termasuk teks-teks Arab yang terdapat dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), mengingat status pelajaran Bahasa Arab di madrasah merupakan pelajaran yang tak terpisahkan dari PAI secara keseluruhan.

Kesulitan belajar bahasa asing, khususnya bahasa Arab, bagi pembelajar asing (non-Arab) disebabkan 2 macam faktor, menurut HD Hidayat, faktor tersebut diantara adalah faktor linguistik (meliputi sistem nahwu, sharaf, dan tulisan) dan faktor non-linguistik (meliputi sosiologis, psikologis, dan metodologis)16.

Istima’Istima’ (menyimak) adalah suatu proses

memperhatikan lambang-lambang ucapan yang berisikan ungkapan dan penjelasan untuk memperoleh berbagai informasi dan untuk memahami makna yang

16 HD Hidayat, Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia: Masalah dan Cara Mengatasinya, (Jakarta: Kerjasama Departemen Agama dengan LIPIA, 1986), h. 13.

Page 62: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

57Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istima’ di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Ubaid Ridlo, MA

disampaikan oleh pembicara dengan cara mengucapkannya atau bahasa lisan17

Poses mendengar18 dapat terjadi ketika ada komunikasi antara pendengar dan pembicara. Menurut aliran Transformative Generative19 Noam Chomsky (1957) terjadinya proses mendengar sebagai berikut:a. Pembicara memilih isi pesan tertentu

yang ingin disampaikan kepada pendengar.

b. Pembicara mendesain ide dalam kode bahasa yang mematuhi aturan sintaksis bahasa,tanpa ada pertentangan terhadap sistem sintaksis, demikian juga pada pemilihan morfologi yang untuk mengungkapkan makna

c. Terjadinya perintah otak pada organ bicara supaya mengucapkan ungkapan tertentu

d. Indra dengar pendengar menangkap ungkapan pembicara yang berupa kode bahasa (bunyi) yang mematuhi standar hukum sistem bahasa yang disepakati.

17 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Ang-kasa, 1986), h. 27.

18 Mendengar adalah keterampilan ses-eorang berbahasa dalam menagkap kode bahasa lisan dengan tujuan pemahaman dengan penganal-isaan terhadap pendengaran pembicaraan pemaha-man dengan proses mendengar ini terdapat kekay-aan morfologi pendengaran yang bisa membatu mempermudah kemajuan keterampilan membaca. Lihat Fadahil Fati Muhammad Wali dalam buku-nya Tadris al-Lughah al-Arabiyyah fi al-Marhalah al-Ibtdaiyyah: Turuquha, Asalibuha, Qadhayahu, (Dar al-Andalusi, Li al-Nasyri wa al-Tauzi’, 1998), h. 143-144.

19 Teori Tranformatif generatif berpandangan bahwa dalam bahasa itu terdapat struktur dalam (deep structure) dan struktur luar (surface structure), kemampuan berbahasa dibagi menjadi dua, yaitu kemampuan yang menggambarkan kompetensi berbahasa yang sempurna (fonologi, morfologi, sintaksis), dan performansi yang berupa ujaran yang bisa didengar dan dibaca, lihat buku Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat: 2005). h. 14-16.

e. Pendengar berusaha memahami kode bahasa itu (decode) yang ditangkap indra dengar sesuai dengan kemampuan kebahasaan yang dimiliki (fonologi, morfologi, dan sintaksis). Pemahaman tergantung pada kemampuan unsur-unsur kebahasaannya

f. Pendengar memahami kode bahasa (decode) menggunakan system atuan bahasa yang sama dengan kode bahasa yang dipakai pembicara maka terjadilah titik temu (pemahaman makna) seperti yang diinginkan pembicara.

Dengan demikian, proses mendengar bukanlah persoalan sepele, tapi membutuhkan ketekunan dan proses yang panjang dan melelahkan.

Teknik Pengajaran Istima’Dalam melaksanakan pembelajaran

keterampilan mendengar, menurut Mary Finocciaro memberikan langkah-langkah pelaksanaan sebagi berikut20:

a. Langkah pertama: Menjelaskan makna, adalah sungguh penting guru menjelaskan makna setiap akspresi atau kata baru yang hendak diajarkan kepada siswa. Untuk menjelaskan makna itu, tentu terdapat banyak cara yang dapat diperoleh guru, sesuai dengan maksud serta tujuan yang hendak dicapai.

b. Langkah kedua: Memperagakan ekspresi. Setelah guru menetapkan makna, maka mengucapkan kata-kata pokok dan kata yang baru itu beberapa kali. Dengan berdirti di kelas untuk ucapan pertama kali, kemudian begerak dalam kelas dalam ucapan ke dua, dan selanjutnya, semua siswa dalam kelas dapat melihat dan menyaksikan dengan baik.20 Mary Finocchiaro, Teaching Children Foreign

Language, (New York, Mc Graw-Hill Company), h. 67-70.

Page 63: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

58 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ubaid Ridlo, MA

c. Langkah ketiga: Menyuruh mengulangi. Dalam hal ini, para siswa hendaknya meniru serta mengulangi apa yang disebutkan atau dilisankan guru sementara mereka melakukan suatu gerak, laku atau menunjuk pada suatu gambaran atau objek.

d. Langkah keempat: Memberikan latihan ektensif. Guru tentu dapat mempergunakan banyak cara misal dengan drill (mengulangi kata atau ekpresi yang telah diajarkan dalam situasi yang terbatas, dan dengan kosa kata serta struktyr yang terbatas), dan latuhan yang lebih luas atau aplikatif (kombinasi antara bahan baru dengan bahan yang elah diajarkan sebelumnya dalam komunikasi yang normal). Dalam kedua tipe latihan itu haruslah dibuat perencanaan yang baik serta pengawasan yang cermat dan teliti.

Materi IstimaMateri pembelajaran keterampilan

mendengar, dapat berupa ide, cerita, sya’ir dan kebahasaan21. Yang dimaksud dengan ide disini adalah isi pesan pembicara yang akan disampaikan kepada pendengar, bisa saja berupa pengetahuan, pengalaman cita-cita dan sebagainya. Teknik menyampaikan ide tersebut bisa dalam bentuk narasi, deskripsi, ekposisi dan argumentasi22.

21 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbicara, (Bandung: Angkasa, 1982), h. 152

22 DEPAG RI, Kurikulum Madrasah Aliyah Program Bahasa, Kelas III, GBPP , Mata Pelajaran Bahasa Arab, 1997. Maksud dari narasi adalah penyampaian ide dihadapan pendengar tentang terjadinya suatu kejadian sampai akhir peristiwa. Deskripsi dimaksudkan penyampaian ide berkaitan dengan panca indra. Eksposisi adalah penyampaian tentang tentang pengalaman atau temuan dengan tujuan menyampaikan informasi dan pemberitahuan. Dan argumentasi adalah penyampaian bukti-bukti , data-data dan temuan pemikiran dan lain-lain dalam rangka meyakinkan pendengar dengan adanya ide yang telah disampaikan. Lihat njuga DEPDIKBUD,

Untuk situasi di Indonesia, materi yang dapat digunakan untuk mengajar menyimak secara bertahap adalah23:

a. Fase pengenalan; Fonologi (fonem-fonem), kata-kata, frase-frase, dan kalimat-kalimat.

b. Fase pemahaman permulaan; Melakukan respons non-linguistik

c. Fase pemahaman; Menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai isi bacaan pendek, percakapan para penutur asli, percakapan melalui telepon dan sebagainya.

d. Fase pemahaman “lanjut”; Bertanya jawab tentang isi berita radio, TV, penyajian bahan otentik, dan sebagainya.

Lebih lanjut Sri Utari Subiyakto menjelaskan bahwa memang lebih baik pelajar dianjurkan untuk mendengarkan materi yang otentik sebanyak mungkin, tetapi itupun memberi problem pula kepada pelajar yang sudah tinggi tingkatan kemampuannya, karena mereka sedikit banyak akan bingung mengikuti wacana yang demikian banyak “kesalahan-kesalahannya”. Untuk menghindari rasa kebingungan pada pihak para pelajar, mungkin lebih baik apabila dosen menggunakan “wacana otentik yang disimulasi”, yang berarti bahwa dosen merekam suara pembicara yang diberi pengarahan terlebih dahulu, tanpa mengorbankan keotentikan bahasanya24.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), h.55, 228, 254 dan 683.

23 Sri Utari Subyakto, Metodologi Pengajaran Bahasa, ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993), h. 157-158.

24 Ibid., h.164.

Page 64: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

59Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istima’ di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Ubaid Ridlo, MA

Media IstimaDalam menyimak pun seseorang

membutuhkan alat atau media yang dapat membantu mereka, diantaranya adalah alat atau media yang didengarkan dan dilihat (audio-visual). Yang termasuk kedalam kategori ini ialah radio, tape-recorder, laboratorium bahasa, fi lm, dan video.

Adapun kegunaan-kegunaan penggunaan alat atau media ini antara lain25:

a. Memberi kesempatan kepada pelajar untuk berlatih secara mandiri di dalam maupun di luar ruang kelas;

b. Meringankan/membantu/melengkapi peran dosen;

c. Memberi model yang tetap kepada pelajar, khususnya kalau rekaman berisi ulangan-ulangan yang banyak dan intonasi-intonasi yang tertentu;

d. Mendengarkan suara beberapa orang penutur asli di kelas sehingga pelajar dapat membedakan suara orang wanita, pria, anak, pemuda dengan segala ragamnya.

e. Merekam suara pelajar agar dapat digunakan oleh dosen dalam mengevaluasi penguasaan bahasa target dan oleh pelajar untuk mengevaluasi hasil produksi diri sendiri.

Laboratorium bahasa dianggap memberi simbol dan pencitraan berkelas pada lembaga-lembaga bahasa dan perguruan tinggi karena laboratorium bahasa ini banyak kegunaannya, antara lain melatih menyimak (Listening compherension), melatih pelafalan (pronunciation), melatih imlak (dictation), dan melatih berbicara (speaking).

25 Ibid., h. 207.

Evaluasi Istima’Keterampilan mendengar menuntut

tiga kemampuan yaitu kemampuan membedakan bunyi-bunyi, kemampuan dalam unsur-unsur tertentu dan kemampuan dalam memberikan pemahaman secara umum apa yang didengar, artinya keterampilan mendengar ini berkaitan dengan “kompetensi dalam” siswa tentang kebahasaan sebagaimana yang dikemukakan oleh bapak linguistik Ferdinand De Sausser. Kemampuan dalam yang dimaksud adalah unsur fonologi, morfologi dan sintaksis yang digunakan untuk memahami makna umum sebuah ungkapan pembicaraan. Lebih jelas bisa dikatakan bahwa tingkat kompetensi siswa terhadap pemahaman isi pesan ungkapan pembicara itu diukur dalam kompetensi dalam siswa di bidang fonologi, morfologi dan sintaksis.

Model evaluasi keterampilan mendengar menurut Muhammad Abd Al-Khâliq Muhammad26 terbagi menjadi dua macam yaitu evaluasi bunyi/fonem dan evaluasi keterampilan mendengar (dalam membuat evaluasinya hanya membatasi pada fonem yang menjadikan kesulitan pembelajar, sehingga tidak memakan waktu banyak). Untuk mengevaluasi fonem ada dua macam cara:- Membedakan fonem- Membedakan stressing dan intonasi

Metodologi PenelitianMetode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Dalam penelitian ini,

26 Muhammad Abd al Khâliq Muhammad, Ikhtibârat Al Lughah, (Riyâd: ‘Imâdah Syuûn Al Maktabah Jâmi’ah Al Mulk su’ûd, 1996), h.45.

Page 65: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

60 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ubaid Ridlo, MA

data dan informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Setelah data diperoleh kemudian hasilnya akan dipaparkan secara deskriptif dan pada akhirnya dianalisis27. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Nazir bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang28. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Berdasarkan pengertian para pakar di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa metode analisis deskriptif cocok untuk digunakan dalam penelitian ini.

Populasi dan Pengambilan SampelPopulasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Adapun jenis populasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah populasi terbatas, yaitu populasi yang mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya.

Dan populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FITK UIN Jakarta Tahun Ajaran 2010/2011 sebanyak 70 orang.

27 Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat, 2003), h. 3.

28 Muhammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: PT Galia Indonesia, 1998), h. 63.

Pengambilan SampelPenelitian selain dapat dilaksanakan

dengan menggunakan populasi juga dapat dilaksanakan dengan sampel. pengambilan sampel atau sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar mewakili populasi yang sebenarnya.

Adapun sampling yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sampling aksidental, yaitu penentuan sampel berdasarkan fakor spontanitas, artinya, siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik (ciri-cirinya) maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden). Hal ini peneliti lakukan karena pada saat penyebaran angket dilaksanakan, maka penulis tidak mendapatkan seluruh populasi, tetapi penulis hanya mendapatkan beberapa responden dari mereka sebanyak 25 orang. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Tahun Ajaran 2010/2011 sebanyak 25 orang.

Pengumpulan DataPengumpulan data adalah metode

atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. yang peneliti gunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Angket

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden merasa khawatir bila responden

Page 66: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

61Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istima’ di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Ubaid Ridlo, MA

memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisisan daftar pertanyaan.

Angket diberikan pada para mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2010/2011 yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 25 orang, dengan tujuan untuk menjaring informasi tentang kesulitan yang mereka hadapi pada mata kuliah Istima’. Adapun jenis angket yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checlist.

2. Pengolahan Data

Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Sedangkan pengolahan data seharusnya relevan, artinya data yang terdapat hubungan langsung dengan masalah penelitian. Pengolahan data merupakan kegiatan terpenting dalam proses dan kegiatan penelitian.

Adapun jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik berbentuk pertanyaan atau pernyataan. Dan langkah-langkah yang peneliti ambil dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan Data

Pada langkah ini, peneliti mengumpulkan seluruh data yang telah terkumpul dari para responden. Hal ini peneliti lakukan untuk mempermudah peneliti untuk mengecek apakah semua data yang dibutuhkan sudah lengkap atau belum.

b. Klasifi kasi Data

Pada langkah ini peneliti menggolongkan, mengelompokkan dan memilah data berdasarkan klasifi kasi tertentu yang telah peneliti buat.

c. Pengolahan Data

Pada langkah ini peneliti mengolah data yang peneliti peroleh dari responden melalui kuesioner. Penyebaran angket yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mencari kesulitan-kesulitan yang dihadapi responden pada mata kuliah Istima’. Data yang diperoleh dari angket peneliti sajikan dalam bentuk tabulasi data dengan tabel persentase. Data ini diperoleh dari responden mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab tahun ajaran 2010/2011. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan proporsional untuk angket, yaitu melihat presentasi jumlah jawaban responden dengan langkah-langkah sebagai berikut:- Menjumlahkan setiap jawaban

angket- Menyusun frekuensi jawaban- Membuat tabel frekuensi- Menghitung presentase frekuensi

dari tiap jawaban dengan menggunakan rumus: P = f/n x 100%Keterangan: P: angka persentasef: frekuensi yang sedang dicari persentasenyan: banyaknya responden

- Menarik Kesimpulan dan Menginterpretasikan Data.

Adapun pedoman yang peneliti pakai dalam penafsiran data adalah sebagai berikut:

Page 67: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

62 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ubaid Ridlo, MA

Frekuensi Tafsiran

0% tidak ada seorangpun1% - 5% hampir tidak ada6% - 25% sebagian kecil26% - 49% hampir setengahnya

50% setengahnya51% - 75% lebih dari setengahnya76% - 95% sebagian besar96% - 99% hampir seluruhnya

100% seluruhnya

d. Interpretasi hasil pengolahan data

Hasil Penelitian dan AnalisisBerdasarkan hasil analisis angket,

dapat diketahui bahwa kesulitan belajar yang dialami mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2010/2011 pada mata kuliah Istima’, disebabkan oleh banyak faktor. Faktor tersebut dapat peneliti bagi ke dalam dua bagian, pertama faktor intrinsik dan kedua faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang terdapat dalam diri mahasiswa itu sendiri, misalnya keadaan jasmani dan rohani mereka, faktor fi siologis (keadaan jasmani, mata dan telinga) dan faktor psikologis (intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi). Sedangkan faktor ekstrinsik adalah fakor dari luar mahasiwa, yaitu kondisi lingkungan di sekitar mahasiswa, seperti lingkungan sosial (keluarga, dosen, masyarakat dan teman) dan lingkungan non-sosial (rumah, kampus, media pengajaran, dan alam).

Dari data yang peneliti peroleh dari angket penelitian yang telah peneliti analisis, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2010/2011 dalam mempelajari bahasa Arab pada mata kuliah Istima’. Permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Faktor intrinsik:1. Dari hasil analisis angket item

nomor empat dapat diketahui bahwa. hampir setengah responden (44%) menjawab bahwa mereka senang mengikuti perkuliahan bahasa Arab dan lebih dari setengah dari mereka (52%) menjawab biasa saja, dan hampir tidak ada responden (4%) menjawab tidak senang ketika mengikuti perkuliahan Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa perasaan tidak senang terhadap bahasa Arab merupakan salah satu faktor yang terdapat dalam diri mahasiswa yang dapat membuat kesulitan belajar mereka dalam mempelajari istima.

2. Dari hasil analisis angket item kelima, dapat diketahui bahwa sebagian kecil dari responden (12%) yang berpendapat bahwa bahasa Arab itu mudah dan hampir setengah dari mereka (44%) yang mengatakan sedang, dan hampir setengahnya pula (44%) yang berpendapat bahwa bahasa Arab itu sulit. Maka dapat dikatakan bahwa anggapan mahasiswa terhadap bahasa Arab merupakan faktor yang menentukan yang terdapat dari dalam diri mereka. Sulit-mudahnya mereka mempelajari bahasa Arab, tergantung kepada anggapan mereka terhadap bahasa tersebut.

3. Dari hasil analisis angket nomor tujuh, peneliti mendapatkan hasil bahwa sebagian besar responden (88%) yang menyatakan bahwa mereka senang terhadap mata kuliah Istima’, dan sebagian kecil lainnya (8%) yang mengatakan biasa saja, dan yang menjawab tidak senang hampir tidak ada

Page 68: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

63Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istima’ di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Ubaid Ridlo, MA

responden (4%). Hasil ini menunjukkan bahwa rasa tidak senang terhadap mata kuliah Istima’ dapat menyebabkan kesulitan belajar mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah tersebut.

4. Dari hasil analisis angket nomor delapan, peneliti mendapatkan hasil bahwa sebagian responden (92%) menjawab berkonsentrasi pada saat mengikuti mata kuliah Istima’, dan sebagian kecil dari mereka (8%) yang menyatakan biasa saja, sedangkan tidak ada seorang pun responden (0%) menjawab kurang perhatian pada saat mengikuti mata kuliah Istima’. Kesimpulannya adalah, bahwa mereka yang berkonsentrasi ketika mempelajari bahasa Arab pada mata kuliah Istima’, maka mereka tidak akan mengalami kesulitan dalam memahami bahasa tersebut, begitupun sebaliknya.

5. Dari hasil analisis angket item ke-20, peneliti mendapatkan hasil bahwa sebagian besar responden (88%) bahwa kehadiran mereka pada mata kuliah Istima’ di atas 80%, dan sebagian kecil dari mereka (12%) yang menjawab kurang dari 80%, dan tidak ada satupun dari responden menjawab bahwa kehadiran mereka pada mata kuliah Istima’ di bawah 50%.. Dari hasil ini dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa kerajinan mahasiswa dalam menghadiri perkuliahan pun merupakan faktor yang datang dari dalam diri mereka yang turut menentukan sulit atau mudahnya mereka mempelajari mata kuliah Istima’. Semakin sering mereka menghadiri perkuliahan, maka

semakin mudah mereka dalam mempelajari Istima’, begitu pula sebaliknya.

6. Dari hasil analisis angket nomor 24, peneliti mendapatkan hasil lebih dari setengah responden (64%) menjawab bahwa kendala yang mereka alami ketika belajar di rumah adalah malas, dan hampir setengah dari mereka (32%) yang mengatakan banyak kegiatan, sedangkan hampir tidak ada responden (4%) yang mengatakan kurangnya fasilitas. Hasil ini menunjukkan bahwa salah satu faktor lainnya yang membuat mahasiswa mendapatkan kesulitan dalam mempelajari Istima adalah malasnya mereka dalam melanjutkan pembelajaran di rumah mereka.

7. Dari hasil analisis angket nomor 25 peneliti mendapatkan hasil bahwa sebagian kecil responden (8%) menjawab bahwa kegiatan yang mereka lakukan di luar waktu perkuliahan adalah berolahraga, dan hampir setengah responden (44%) mengaku berorganisasi, sedangkan hampir setengahnya lagi (48%) menjawab bermain-main. Dari hasil ini dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa faktor lainnya yang datang dari dalam diri mahasiswa yang menjadi kesulitan belajar mereka dalam mempelajari Istima adalah kegiatan yang mahasiswa tersebut pilih di luar waktu perkuliahan.

b. Faktor ekstrinsik,1. Dari hasil analisis angket item

nomor dua, peneliti mendapatkan hasil bahwalebih dari setengah responden (72%) memilih jurusan

Page 69: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

64 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ubaid Ridlo, MA

bahasa Arab atas dasar minat sendiri dan sebagian kecil dari mereka (24%) atas dasar orang tua sedangkan hampir tidak ada responden (4%) menjawab karena terpengaruh oleh teman. Alasan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan bahasa Arab merupakan faktor yang dapat menyulitkan dan memudahkan mereka dalam mempelajari bahasa Arab, yang mana faktor ini datang dari luar diri mahasiswa tersebut. Apabila ada paksaan dari pihak luar yang memaksa mereka untuk memilih jurusan bahasa Arab, maka mereka akan mendapatkan kesulitan dalam menerima pelajaran bahasa Arab.

2. Dari hasil analisis angket item soal ke sembilan, peneliti mendapatkan hasil bahwa hampir setengah responden (36%) menyatakan bahwa alat bantu yang tersedia dalam mata kuliah Istima’ sudah cukup, demikian juga hampir setengah responden (32%) yang mengatakan kurang, sedangkan hampir tidak ada dari mereka (4%) yang mengatakan sangat kurang. Hasil ini menunjukkan bahwa faktor lainnya yang datang dari luar diri mahasiswa adalah alat bantu yang digunakan pada mata kuliah Istima’, apabila alat bantu kurang memadai, maka mahasiswa pun akan mendapatkan kesulitan.

3. Dari hasil analisis angket item soal ke-11, peneliti mendapatkan hasil bahwa seluruh responden (100%) yang menjawab bahwa ada buku pegangan khusus dalam mata kuliah Istima’, dan tidak ada dari mereka yang mengatakan tidak ada. Ini menunjukkan bahwa buku pegangan dalam mata kuliah Istima’ merupakan faktor yang terdapat

dari luar diri mahasiswa, dan sebagaimana faktor lainnya, buku pegangan pun dapat mengurangi semua kesulitan belajar mahasiswa ketika mempelajari bahasa Arab khususnya pada mata kuliah Istima’.

4. Dari hasil analisis angket item ke-12, peneliti mendapatkan hasil bahwa seluruh responden (100%) yang menjawab bahwa seluruh responden (100%) yang menjawab bahwa ada tugas rutin yang harus dikerjakan pada mata kuliah Istima’, dan tidak ada satupun dari mereka yang menjawab tidak ada tugas rutin yang harus dikerjakan pada mata kuliah Istima’. Hasil ini menunjukkan bahwa tugas rutin juga dapat memudahkan mahasiswa dalam mempelajari bahasa Arab, karena dengannya mereka akan terbiasa untuk mengulang materi yang telah dosen berikan pada saat perkuliahan.

5. Dari hasil analisis angket item ke-14 , peneliti mendapatkan hasil bahwa sebagian besar responden (88%) yang mengaku bahwa mereka tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, dan tidak ada responden (0%) yang mengumpulkan tugas dengan cara menyusul, dan sebagian kecil dari mereka (12%) mengaku tidak pernah mengumpulkan tugas. Dapat kita tarik sebuah kesimpulan dari hasil analisis angket tersebut, bahwa frekuensi mahasiswa dalam mengumpulkan tugas juga merupakan faktor yang datang dari luar mahasiswa yang bisa memudahkan dan juga menyulitkan mereka dalam mempelajari bahasa Arab.

Page 70: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

65Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istima’ di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Ubaid Ridlo, MA

6. Dari hasil analisis angket item ke-18, peneliti mendapatkan hasil bahwa semua responden (100%) menjawab bahwa metode yang digunakan dosen dalam perkuliahan menarik dan inovatif. Sedangkan pilihan jawaban monoton dan membosankan serta tidak sesuai dengan karakter mata kuliah tidak ada satu pun responden yang menjawab. Hasil tersebut menunjukkan bahwa salah satu faktor yang datang dari luar diri mahasiswa adalah metode yang digunakan dosen dalam proses belajar mengajar. Apabila metode tersebut monoton dan membosankan juga tidak sesuai dengan karakter mata kuliah, maka mahasiswa akan mendapatkan kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab.

7. Dari hasil analisis angket item ke-19, peneliti mendapatkan hasil bahwa sebagian kecil responden (24%) mengaku bahwa tingkat materi yang diberikan dosen sangat sulit, dan lebih dari setengahnya (54%) yang menjawab biasa saja, sedangkan sebagian kecil dari mereka (20%) yang menjawab mudah. Hasil ini menunjukkan bahwa apabila materi yang diberikan kepada mahasiswa terlalu sulit, maka mereka pun akan sulit pula dalam memahami materi tersebut. Dari hasil ini dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa, sulitnya materi yang diberikan merupakan faktor yang menyulitkan mahasiswa dalam mempelajari bahasa Arab.

8. Dari hasil analisis angket item ke-21, peneliti mendapatkan hasil bahwa hampir tidak ada responden (4%) menjawab bahwa kehadiran

dosen pada mata kuliah Istima’ mencapai 16 kali pertemuan termasuk UTS dan UAS, dan hampir semua responden (96%) menjawab bahwa kehadiran dosen pada mata kuliah Istima’ mencapai 10 sampai 15 kali termasuk UTS dan UAS, dan tidak ada seorang pun (0%) dari responden yang menjawab kurang dari 10 kali pertemuan. Hasil ini menunjukkan bahwa ketidak hadiran pengajar pun merupakan faktor yang dapat menyulitkan mahasiswa dalam mempelajari bahasa Arab pada mata kuliah Istima’. Hal ini disebabkan oleh karena pengajar merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar mengajar.

9. Dari hasil analisis angket item ke-22, peneliti mendapatkan hasil bahwa hampir setengah responden (44%) menjawab bahwa kondisi tempat tinggal mereka mendukung kegiatan belajar, dan hampir setengahnya lagi dari responden (48%) yang menjawab kadang-kadang, sedangkan sebagian kecil lainnya (8%) yang menjawab bahwa kondisi tempat tinggal mereka tidak mendukung kegiatan belajar. Dari hasil ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor yang menyulitkan mahasiswa dalam mempelajari bahasa Arab yang terdapat di luar diri mahasiswa tersebut adalah kondisi tempat tinggal mereka yang kadang-kadang tidak mendukung untuk belajar, atau bahkan tidak mendukung sama sekali.

10. Dari hasil analisis angket item ke-23, peneliti mendapatkan hasil bahwa sebagian kecil responden (24%) menjawab bahwa faktor yang menghambat mereka dalam

Page 71: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

66 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ubaid Ridlo, MA

kegiatan belajar di luar kampus adalah urusan keluarga, dan lebih dari setengah responden lainnya (56%) menjawab urusan teman, sedangkan sebagian kecil yang lain (20%) mengaku bahwa mereka tidak mendapatkan hambatan dalam kegiatan belajar di luar kampus. Hasil ini menunjukkan bahwa faktor lainnya yang datang dari luar diri mahasiswa yang menyulitkan mereka dalam mempelajari bahasa Arab adalah urusan-urusan yang mereka hadapi, yang mana urusan tersebut dapat menghambat kelancaran belajar mereka.

Kesimpulan dan RekomendasiBerdasarkan hasil kajian dan

analisa data pada bab-bab sebelumnya, maka peneliti mendapatkan hasil bahwa kesulitan belajar yang dihadapi mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun ajaran 2010-2011 dalam mempelajari mata kuliah Istima’ adalah sebagai berikut29:

a. Kesulitan belajar yang dihadapi mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2010/2011 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam mempelajari mata kuliah Istima’ ditinjau dari faktor intrinsik pembelajar adalah sebagai berikut:

29 Peneliti membagi tingkat kesulitan belajar mata kuliah Istima’ kepada :

- Tingkat berat jika persentase jawaban responden adalah 66 – 100 %

- Tingkat sedang jika persentase jawaban responden adalah 36 – 65 %

- Tingkat ringan jika persentase jawaban responden adalah 0 – 35 %

1. Tingkat Berat- Adanya opini pribadi atau pendapat

bahwa bahasa Arab itu sulit- Selalu malas untuk belajar di

rumah karena kurangnya fasilitas.- Kegiatan yang dipilih mahasiswa di

luar perkuliahan tidak berkorelasi positif dengan perkuliahan Istima’, misalnya banyak bermain dan bercanda.

2. Tingkat Sedang- Sikap yang biasa-biasa saja

(konsentasi tidak maksimal) saat mengikuti perkuliahan Istima’.

- Pemahaman yang biasa saja setelah mengikuti perkuliahan Istima’

- Kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan kurang dari 80%

3. Tingkat Ringan- Jurusan bahasa Arab sebagi pilihan

ketiga- Perasaan tidak senang mengikuti

perkuliahan Istima’

b. Kesulitan belajar yang dihadapi mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2010/2011 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam mempelajari mata kuliah Istima’ ditinjau dari faktor ektrinsik pembelajar adalah sebagai berikut:1. Tingkat Berat- Adanya opini atau pendapat

lingkungan bahwa bahasa Arab itu sulit

- Stigma bahwa kaidah dan struktur bahasa Arab itu sulit

- Kurangnya waktu belajar Istima di luar waktu formal

- Tidak diberikannya tugas akhir kepada mahasiswa

- Dosen tidak mengembalikan tugas yang telah dikerjakan mahasiswa.

Page 72: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

67Kesulitan Belajar dalam Mata Kuliah Istima’ di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Ubaid Ridlo, MA

- Urusan keluarga dan teman adalah faktor berat penghambat belajar Istima’ di luar kampus.

2. Tingkat Sedang- Sikap yang biasa-biasa saja

(konsentasi tidak maksimal) saat mengikuti perkuliahan Istima’.

- Kurang memadainya alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar pada mata kuliah Istima’

- Terkadang dosen memberikan materi yang tidak terencana dengan baik

- Terkadang materi evaluasi tidak sesuai dengan apa yang diajarkan dosen

- Tingkat kegunaan materi yang disampaikan dosen biasa saja.

3. Tingkat Ringan- Masuk jurusan bahasa Arab karena

terpengaruh oleh teman- Tidak mengumpulkan tugas Istima’- Kehadiran dosen dalam

perkuliahan 12-15 pertemuan- Kondisi tempat tinggal mahasiswa

kurang mendukung dalam belajar bahasa Arab

RekomendasiDaro beberapa temuan dan kesimpulan

di atas, maka peneliti memberikan beberapa rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini. Diantaranya adalah:

a. Bagi pengajar- Pada awal pertemuan, dosen

memberikan argumentasi yang rasional dan empiris kepada mahasiswa bahwa bahasa Arab/Istima adalah mudah dipelajari dan tidak susah atau njlimet.

- Meningkatkan kedisiplinan kehadiran dalam kelas karena ini adalah teladan yang baik buat mahasiswa.

- Materi dan evaluasi yang disampaikan harus sesuai dengan silabus yang telah disepakati pada saat kontrak perkuliahan

- Memberikan tugas terstruktur dan jika sudah selesai diperiksa dikembalikan lagi kepada mahasiswa

- Mengusulkan kepada jurusan/fakultas/universitas akan tersedianya media pembelajaran Istima yang berkualitas dan modern. Misalnya laboratorium bahasa dan seluruh perlengkapannya. Disamping itu, dosen juga dituntut secara mandiri berinovasi dan berkarya menciptakan media pembelajaran Istima’.

b. Bagi mahasiswa- Berpandangan bahwa semua

bahasa itu sama, tidak ada yang mudah atau susah. Yang ada adalah bahasa itu memiliki karakteristik masing-masing yang harus dimaklumi untuk dipelajari. Jika pandangan ini ada dalam diri mahasiswa maka belajar bahasa Arab juga mudah, tidak sulit dan menakutkan.

- Kedisiplinan dalam menghadiri perkuliahan ditingkatkan, di samping itu saat perkuliahan juga harus konsentari, nyaman dan enjoy.

- Bisa membagi waktu, kapan belajar, berorganisasi, bersosialisasi dengan keluarga dan masyarakat, dan lain-lain

- Berdoa kepada Allah Swt agar dihindarkan dari sifat malas karena sifat malas adalah sifat syetan.

Page 73: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

68 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ubaid Ridlo, MA

c. Bagi peneliti lain.- Objek penelitian tentang keterampilan Istima’ masih perlu dikembangkan lebih

lanjut baik dari aspek materi dan metodologi penelitian. Inilah yang menjadi “lahan” peneliti lain.

- Metodologi dalam penelitian ini masih sangat sederhana; mulai dari metode penelitian, populasi dan sampel, sampai pengumpulan data. Oleh karena itu diharapkan peneliti yang lain menyempurnakan dengan menggunakan metodologi yang akurat agar hasil penelitian valid dan reliable.

DAFTAR PUSTAKAAhmadi, Abu dan Supriyono,Widodo. Psikologi

Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Dalyono, M. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007.

DEPDIKBUD. Kamus Besar Bahasa Indonesi. Jakarta: Balai Pustaka, 1997.

Djojosuroto, K dan Sumaryati, M.L.A. Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian Bahasa & Sastra. Bandung: Nuansa, 2004.

Effendy, Ahmad Fuad. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat, 2003.

Finocchiaro, Mary. Teaching Children Foreign Language, New York, Mc Graw-Hill Company, t.t.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Hidayat, Dayat. Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia: Masalah dan Cara Mengatasinya, Jakarta: Kerjasama Departemen Agama dengan LIPIA, 1986.

Kingsley, Howard L. dan Garry, Raiph A. The Nature and Conditions of Learning, N.J., Prentice-Hali, Inc., Engliwood Clifts, 1957.

Makmun, Abin Syamsuddin. Psikologi Kependidikan. Bandung: P.T Remaja Rosda Karya, 1999.

Muhammad, Abd al Khâliq Muhammad. Ikhtibârat Al-Lughah. Riyâd: ‘Imâdah Syuûn Al Maktabah Jâmi’ah Al Mulk su’ûd, 1996.

Nazir, Muhammad. Metode Penelitian. Jakarta: PT Galia Indonesia, 1988.

Rohani, Ahmad dan Ahmadi, Abu. Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1995.

Shihab, Quraish. Mukjizat Al-Qur’an. Bandung: Mizan, 2001.

Subyakto, Sri Utari. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993.

Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Angkasa, 1985.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda, 2001.

Surya, M. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya, 2003.

Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 1981.

------------------- Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbicara, Bandung: Angkasa, 1982.

------------------- Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 1986.

------------------- Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1996.

Wali, Fadahil Fati Muhammad dalam bukunya. Tadris al-Lughah al-Arabiyyah fi al-Marhalah al-Ibtdaiyyah: Turuquha, Asalibuha, Qadhayahu, Dar al-Andalusi Li al-Nasyri wa al-Tauzi’, T.pn., 1998.

Witherington, H.C. Pengantar Psikologi Pendidikan, Penerjemah M. Buchari, jilid 2, Bandung: Penerbit Jemmers, 1978.

Page 74: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

69Fa’âliyah Istikhdâm Al Wasâil Al Ta’lîmiyah fî tadrîs Al Istimâ’

Ahmad Royani, S.Ag, M. Hum

فعالية استخدام الوسائل التعليمية فى تدريس االستماع

©أحمد رويانى*جامعة شريف هداية اهللا اإلسالمية الحكومية جاكرتا

AbstraksiMenyimak atau mendengarkan

adalah salah satu ketrampilan berbahasa. Menyimak dalam kegiatan komunikasi sehari-hari memiliki peranan yang sangat penting, karena dengan menyimak kita akan dapat memperoleh berbagai informasi untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman tentang kehidupan. Begitu pula dalam konteks pembelajaran menyimak memiliki peran yang sangat potensial bagi peserta didik. Dengan menyimak maka peserta didik dapat menambah pengetahuan.

Untuk memmudahkan peserta didik dalam mempelajari materi meyimak, diperlukan adanya sebuah media pembelajaran yang dapat memberikan informasi yang mudah diakses dan tepat guna. Salah satu media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai adalah media video. Media video sangat cocok digunakan untuk tujuan pembelajaran yang bersifat motorik (gerak dan aktivitas).

Melalui media video, segala obyek yang harus disimak dapat disajikan dengan lebih riil atau nyata. Dengan demikian maka akan lebih membantu mempermudah siswa dalam memahami berbagai materi simakan. Video juga merupakan media untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pendidikan ketrampilan berbahasa yaitu menyimak.

Abstractionlistening is one of the language skills .

Listening in daily communication activities have a very important role, because by listening we will be able to obtain a variety of information to add insight, knowledge, and experience of life. Similarly, in the context of teaching listening has a potential role for learners. By listening to the students to gain knowledge .

To facilitate learners in learning the material of listening, required the existence of a learning media that can provide information that is easily accessible and appropriate. One of the instructional media in accordance with the learning objectives or competencies to be achieved is the video media . Video media is suitable for motor learning objectives (motion and activity) .

كلية - العربية اللغة قسم يف التدريس هيئة عضو الكاتب الرتبية - جامعة شريف هداية اهللا اإلسالمية احلكومية جاكرتا

Page 75: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

70 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ahmad Royani, S.Ag, M. Hum

Through the medium of video , listened to all the objects which should be presented with a more real or tangible . Thus it will be more help to facilitate students in understanding the material gathering . Video is also a medium to improve the quality of education especially learning language skills , namely listening.

المقدمةىف تعليم اللغة العربية نستخدم الوسائل التعليمية ليسهل الطالب أن يفهم الدرس. والوسائل التعليمية تتكون من عدة أنواع منها الوسائل السمعية والوسائل هذه والصامتة. واملتحركة البصرية والسمعية البصرية ا ذات أمهية كربى جيب أن يهتّم ّ الوسائل حيث أا املدرس قبل القيام بتعليم اللغة العربية. وبالنظر إىل أمهية اللغة العربية يطلب استخدام الوسائل التعليمية العاىل التعليم منهاج ملختلف احلديثة والتكنولوجّية

والثانوى واإلبتدائي. ىف الوسائل على تقتصر ال التعليمية الوسائل التعليمية الوسائل من فيديو لكن فحسب، الفصل ا تفيد كثريا اذا هي مهّمة ىف تعليم اللغة العربية وأستخدمت مع مراعاة تطور ذكاء التالميذ، واألهداف العربية. اللغة تعليم ىف املشكالت وحل املنشودة السمعية الوسائل منها أنواع، عّدة من تتكون هي

والبصرية واملتحركة والصامتة.فال د. حممد مزمل الشري أن الفيديو "الوسائل اليت تساعد التلميذ على مشاهدة أو االستماع إىل تفسري مبسط للنظريات العلمية، أو كيفية إدارة مصنع أو توليد طاقة، وتساعد على تفهم مواد الدراسة على اختالفها بطريقة جذاية مشوقة تتغلب على الّلفظية ّيئ التلميذ، ذخرية متنوعة من املتبعة ىف الفصل، واملعارف وحصيلة لغوية أدبية وعملية نتيجة ما يقرأ أو يسمع أو يشاهد".١ باإلصافة إىل ذلك أن الفيديو ١ د. حممد مزمل الشري، حممد مالك سعيد، مدخل إلى

المناهج وطرق التدريس، (دار اللوي للشر والتوزيع) ص ٥٢

واألفكار اخلصائص استيعاب ىف فعاال دورا تلعب واملشاعر من خالل تفاعل الفردي مع الربنامج، كم األهداف لتحقيق فعالية األكثر الطريقة تعد ا أ

التعليمية املؤثرة.ومهارة االستماع أمهية كبرية ىف حياتنا، "فهي ا االنسان ىف مرحلة حياته األوىل الوسيلة اليت اتصل أمناط ويتعلم املفردات، يكتسب حيث باآلخرين وعن واملفاهيم، األفكار ويتلقى والرتاكيب اجلمل اللغة، اآلخري املهارة يكتسب أيضا ذلك طريق كالما وقراءة وكتابة، أّن القدرة على متييز األصوات أو القراءة ىف سواء دراستها ىف أساسّي شرط الكتابة".٢ هذه األولية فرضتها طبيعة اللغة، أيا كانت هذه اللغة، ألن االنسان صغريا أم كبريا ال ميكن ىف أغلب األحوال أن يتعلم الفنون األخري مامل يسبقه االستماع. "ومهارة االستماع تعترب إحدى املهارات األساسّيات ىف تعليم اللغة، وهذا يطلب من املعلم جهدا مكثفا ىف تدريب الّطالب على هذه املهارة، إىل يصلوا لكي أوال- األجانب للطالب وينبغى مستوي مرضى ىف هذه املهاراة - أن يكونوا قادرين على متييز أصوات اللغة اهلدف أي جيب أن يكونوا قادرين على متييز بني األصوات اللغوية املختلفة كما يفعل الناطقون أصال باللغة".٣ ولكن ىف الواقع كثري األصوات متييز على يسيطروا مل الذين التالميذ من وفهم املعىن إمجاليا وتفسري الكالم. وحتقيق األهداف املرجوة ىف ترقية مهارة االستماع ليس أمر سهال ألن تعليم ىف والصعوبات املشكالت يواجهون التالميذ اللغة العربية. لذا فمن األحسن أن يستخدم املدرس ا فيديو ىف تدريس االستماع حىت وسائل اإلعالم وصلت هذه العملية إىل الغاية املنشودة لتدريس اللغة العريبة، وهي متكني التالميذ من السيطرة عن املهارة

اللغوية األربع.أمحد طعيمة رشدي ، تعليم اللغة العربية لغير الناطقين ٢

بها، مناهجه وأساليبه، (رياض: كلية الرتبية جامعة املنصور)٣ عمر الصديق عبداللة، وقائع ندوات تعليم اللغة العربية لغير الناطقين بها، (مكتبة الرتبية العريب لدول اخلليج، ١٤٦٠ هـ

- ١٩٨٥ م)

Page 76: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

71Fa’âliyah Istikhdâm Al Wasâil Al Ta’lîmiyah fî tadrîs Al Istimâ’

Ahmad Royani, S.Ag, M. Hum

من الوسائل التعليمية: الفيديو أ. مفهوم فيديو

أخرى بعبارة أو املرئية"٤ "إذاعة مبعىن الفيديو الشريط طريق عن التلفزيونية الصوت "إذاعة مبعىن

املمنطيسي."٥ حسني أمحد د. أ. عند الفيديو معىن وأما مماتصوره "خليط اجلمل أمحد على د. و اللقاىن كامريا تلفزيونية ومكروفون إذاعني ويتم بثها على حنو

متكامل ىف دائرة مغلقة".٦أن للسكان املتحدة األمم صندوق وعند الفيديو"جهاز للعرض فإنه يقوم بتحويل اجملالت إىل إشارات كهربائية يلتقطها جهاز االستقبال (التلفاز) Save M. Dagun وحيوهلا إىل صورة ضوئية."٧ وقالأن الفيديو هو "جهاز الذي يسجل فيه الصور املتحركة Departemen ويعرضها عن طريق التلفيزيون."٨ وقالو مسعية "وسيلة Pendidikan dan Kebudayaan بصرية اليت أوضح فيها الصور املتحركة ويعرضها عن

طريق التلفزيون."٩ من هذه اآلراء السابقة تليق الباحثة أن تستنبط أن الفيديو هو إذاعة املئية مما تصوره كامريا تلفزيونية

ومكرفون إذاعي ويعرضها عن طريق التلفزيون.4 Atabik Ali, Kamus Inggris-Indonesia-

Arab, (Yogyakarta, Multi Karya Grafi ka), hal 931 ٥ يوسف حممد رضا، الكامل الواسيط، قاموس فرنسي

– عربي مفصل، (بريوت،لبنون:املكتبة لبنون)، ص ١٠٦٥٦ أ.د. أمحد حسني اللقاىن، د. على أمحد اجلمل، معجم التدريس، وطرق المناهج فى المعرفة التربوية المصطلحات

(عامل الكتب)، ص ٢٣٧أجهزة توظيف للسكان، املتحدة األمم صندوق ٧االتصال التعليمية فى التنمية الريفية المتكاملة والتربية السكانية، (مكتب اليونسكو اال فليمي للرتبية ىف الدول العربية - يوندباس)،

ص ٩١ 8 Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu

Pengetahuan, (Jakarta : Golo Riwu, 2000), cet. Ke-2, hal 1184

9 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1988), cet. Ke- 1, hal 1002

ب. أنواع الفيديوهناك ثالثة أنواع معروفة ألجهزة الفيديو:

١. جهاز الفيديو كاسيت اليوماتيكU-Matic Video Caset Recorder يبلغ فيه التشغيل بسهولة وميتاز بوصة ٣|٤ الشريط عرض وجودة الصورة املعروضة فيه وإمكانية التسجيل عليه من الكامريا ومن اهلواء ومن مسجل آخر وقلة تعرض ىف املستخدم الشريط مدة وتبلغ التلف. إىل الرأس هذا اجلهاز من عشر دقائق إىل ساعة واحدة فقط

وهو غاىل الثمن.

٢. جهاز الفيديو كاسيت البيتامكسBetamex Video Caset Recorder شريطه ١|٢ عرضه يبلغ إذ اليوماتيك شريط من أصغر اجلهاز وىف مثنا, وأرخص وزنا أخف وهو بوصة إمكانية التقدمي واالرجاع السريعني للشريط وإيقاف

الصورة والعرض السريع والبطيئ هلا.١٠مدة الشريط املستخدم ىف هذا اجلهاز ترتاوح ما بني عشر دقائق إىل أربع ساعات وهي رخيصة الثمن

إذا ما قورنت باشرطة اليوماتيك.

VHS : ٣. جهاز الفيدي كاسيت نوع شريط أكرب من شريط البيتامكس وأصغر من وللجهاز بوصة. ١|٢ وعرضه اليوماتيك شريط الصعب ومن البيتامكس وميزات خواص نفس

التمييز بينهما.١١

ج. خصائص الفيديوتطفى عديدة خبصائص الفيديو جهاز يثمر على إمكانية اإلسهام ىف إحداث تغيريات نوعية ىف

اجملال الرتبوي, وأهم هذه املميزات: ص السابق، املرجع للسكان، املتحدة األمم صندوق ١٠

١٧٩١١ نفس املرجع، ص ١٨١

Page 77: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

72 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ahmad Royani, S.Ag, M. Hum

٤. االستخدام التكرار للشريطاملواقف إزالة بإمكانية الفيديو أشرطة متييز تسجيل وإعادة مسحها أي عليها كاملة املسجلة العملية هذه تكرار وميكن خمتلفة، أخرى مواقف التسجيلية األشرطة ذلك ىف لتشبه عديدة مرات الصوتية، وهذه امليزة تكسبها فائدة اقتصادية، كذلك مقاطع وتسجل حمددة مقاطع (مسح) إزالة ميكن أخرى جديدة حملها، وذلك مبساعدة مقاييس الوحدة الفيديو أجهزة معظم ا املزودة البعدية أو الزمنية

اجلديدة.

٥. التعليق الرمزي والصوتىالتعليقات بعض إضافة إمكانية ويقصد أو التوضيح، لزيادة الصوتى التسجيل على كتابة خارجة املعطاة املعلومات فيه املبينة املعلومات ربط هذا إضافية إىل توافر مسارات صوتية إضافية ميكن استخدامها ىف إضافية ميكن استخدامها ىف إضافية التعليقات الصوتية أ املوسيقي لزيادة التأثري والربط.١٣

٦. تنوع االستخدامأي إمكانية استخدام الفيديو للتعليم اجلماعي من ناحية، حيث ميكن عرضه على جمموعة واحدة من وذلك خمتلفة، صفوف ىف جمموعات عدة أو خالل الدائرة التلفازية املغلقة، كذلك ميكن االستفادة من استخدامه ميكن حيث الفردي التعليم ىف منه ة قبل مستفيد واحد، وهذه املميزة وإن كانت مشاىف يكون الفرق أن إال التعليمية األفالم ىف ملثيلتها إضافة وسهولة االستخدام وتشغيل االجهزة، سرعة

إىل قلة الكلفة.

٧. تنوع مصادر التسجيالتميكن ملوداشرطة الفيديو التسجيلة أن تأيت من

ثالثة مصادر على األقل:

١٣ نفس املرجع، ص ٩٦

١. االسترجاء المباشر الفورىحيث للجهاز أن يطعينا الثورة مباشرة إضافة التقطته ما وعرض الشريط تشغيل إمكانية إىل برنامج من تسجله مامت أو مباشرة, التصوير آلة متحيض عمليات إجراء إىل احلاجة دون تلفازي أمهية وتأيت التعليمية، األفالم ىف احلال هو كما ا توفر التفدية الراجعة املباشرة هذه امليزات من كواليت يكون ملفهومها أثر كبري ىف املواقف التعليمي, بث من أفضل جتعله امليزات هذه أن إىل إضافة حتديد إىل حيتاج الذى املغلقة, التلفازية الدائرة استخدام حني ىف وفرتته لبث لبدد معني وقت

املستفيد.١٢ إشارة رهن يكون الفيديو

٢. التوليف أو التحرير اإللكترونيالفيديو خصائص أهم من امليزاة هذه تعد

حيث ميكن حتديد مقاطع من تسجيل ما أو من تسجيالت عديدة على اشرطة الفيديو وحتليلها على شريط آخر مرتبة بالتسلسل املطلوب، لتزيد املختلفة، املقاطع من جديدا برناجما ومكونة الذى الغرض وتقدم املطلوبة املعلومات ربط عملية يظهر العملية هلذه والقيام أجله من توليفها جرى املقاطع لعرض أحدمها جهازين الستخدام احلاجة على تسجيلها إعادة أي لنقلها، واآلخر املختارة

شريط فيديو آخر.

٣. المرونة فى حركة الصور المسجلةإيقافها و|أو الصور حركة إبطاء ا ويقصد عند نقطة خاصة أو إطار خاص ملوقف خاص, وهذه املشاهدة وتركيز توجيه ىف تساعد كثريا اإلمكانية وزيادة دقة املالحطة واحلصول على تفصيالت املوقف

ىف ذلك اإلطار أو األطراحملددة.

١٢ عبداللة إمساعيل الصفي، التكنولوجيا الحديثة والتربية والتعليم، (مؤسسة الوراق للنشر والتوزيع, ١٤٢ هـ - ٢٠٠٢ م)،

ط ١، ص ٩٥

Page 78: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

73Fa’âliyah Istikhdâm Al Wasâil Al Ta’lîmiyah fî tadrîs Al Istimâ’

Ahmad Royani, S.Ag, M. Hum

- البث التلفازي، الربنامج العام، أو برامج الدوائرالتلفازية املغلقة

- نقل التسجيالت من أفالم تعليمية أو تسجيالتفيديو آخر.

- تسجيل برامج حملية خاصة.١٤

٨. ربطها بالحاسوب إمكانية ربط الفيديو باحلاسوب لالستفادة منتوليد إىل إضافة األخري والطاقة املعلومات املميزات وهذه جديدة، أخرى إمكانيات التطوير عمليات عليها تركز اليت هي بالذات التكنولوجية الثورة أوار تزيد عليها والتحسني

إشتغاال.ندوة أو مؤمتر أي وقائع نقل إمكانية العامل أطراف ومن خارجة أو القطر داخل أو الصحفية اللقاءات وقائع نقل وكذلك من الشخصية أو اإلقتصادية أو السياسية اجلهاز منطقة خارج ىف حاسوب جهاز آلة بوساطة وذلك اجللسات يعرض الذى واجملهز الغرض هلذا واملعدة اخلاصة التصوير النقل العملية هذه وتدعي املكانني ا كال

بعد. عن التسجيلي والصور الشرائح من عدد كبري ختزين إمكانية أو واحد شريط على البيانة والرسوم واخلرائط ا مسجلة على أكثر، حيث ميكن تصويرها وخز أشرطة الفيديو مما خيتصر من استخدام العديدوعارض الشرائح عرض األجهزة كجهاز من والنماذج املعتمة الصور وعارض الشفافيات

واخلرائط وغريها.

٩. مرونة االستخدامإذ ميكن عرض تسجيالت الفيديو ىف األماكن اإلعتيادية دون احلاجة إىل تعتيم أماكني العرض كما

١٤ نفس املرجع، ص ٩٧

هو احلال ىف األفالم التعليمية، كذلك ميكن مشاهدة ىف مشاهدة ذلك جانب إىل البيت، ىف التسجيل املؤسسة التعليمية إذا كانت صيغة الشريط متفقة مع صيغة جهاز العرض (هناك صيغتان منتشرتان انتشارا واسعا مها صيغة VHS وصيغة بيتامكس) وال بد أن مشري أوال إىل أن جهاز الفيديو وملحقاته هي آالت صماء هلا إمكانيات متعددة متثل ىف عمليات كبرية ثالث هي التسجيل واخلزن ومسحة وإزالته وإضافة

تسجيل آخر.١٥

إيجابيات وسلبيات استخدام الفيديوأ. ايجابيات استخدام الفيديو

التعليم ىف وفعالة حيوية وسيلة الفيديو يعد ا تراعي الفروق الفردية للمتعلم من الفردي ألحيث مستوي املعلومات والسرعة ىف عرضها. تثري من اهتمام الفرد وتشوقه ىف تعلم املزيد من املعلومات وذلك بالتنقل من فقرة إىل أخرى منخالل املعلومات املتوافرة ىف الربنامج التعليمي. تعزز من استجابة الفرد حينما يتقن اهلدف من

الربنامجيئ للفردية االختيار مبا تتناسب بعض الربامج اليت احملتويات قائمة بني من ورغباته ميوله مع يئ له التنقل من برنامج يتضمنها الربنامج، كما

إىل آخر حسب استجابية هلذه املعلومات.١٦ يشتمل نظام الفيديو التفاعلي على عدة وسائلبالصوت املصحوبة النصوص منها التعليمية حواس من تثري وهذه املتحركة الثابتة والصورة الفرد السمعية والبصرية ورمبا تزيد من اهتماماته

لتعلم املزيد.

١٥ نفس املرجع، ص ٩٨ التعليمية الوسائل الشرهان، العزيز عبد بن مجال د. ١٦فهد امللك مكتبة (فهرسة التعليم، تكنولوجوجيا ومستجدات

الوطنية أثناء النشر ، ١٤٢٢ هـ - ٢٠٠١ م)، ط ٢، ص ٨٣

أ).

ب).

ج).

Page 79: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

74 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ahmad Royani, S.Ag, M. Hum

سهولة تشغيل نظام الفيديو التفاعلي الذي ال يطلب من الفرد سوى اإلملام بكيفية استعمال لوحة املفاتيح للتفاعل مع ما يعرضة الربنامج من

معلومات. تنوع تطبيقات الفيديو التفاعلى اليت ختدم القضايامعامل مثل العلمية والقضايا والرتبية النظرية ختدم واليت اجلامعات ىف أو املدارس ىف العلوم على سبيل املثال األطباء أو املمرضات ىف جمال الطب البشري سواء ىف طرح املعلومات التطبيقية على املرضى كاجلراحة وإجراء العمليات الدقيقة أو استخدام بعض الربامج ىف توعية املرضى ممنالسكر مرضى مثل خاصة عناية إىل حيتاجون

والضغط والكلي.١٧

ب. سلبيات استخدام الفيديوألجهزة املادية التكلفة ألسعار خسيب إرتفاع الفيديو جهاز على املشتملة التفاعلي الفيديو دسك وجهاز الفيديو العادي وجهاز احلاسوب اآلىل واجلهاز املنظم، وتلك األجهزة رمبا يصعبللمراحل احلكومية املدارس مجيع يف تأمينها

التعليمية العامة.لالفراد يئتها تتم اليت الربامج اسعار إرتفاع انتاج ىف العالية للتكلفة نتيجة اجلامعات أو كانت إذا سيما وال دسك الفيديو برامج قليلة، كما الربامج هذه من تستفيد الىت الفئة بالتسجيل تسمح ال دسك الفيديو أجهزة أن على املعلومات املوجودة على االستطوانة, وأن التكلفة العالية الىت تطلبها الشركات املنتجة هلذه األقراص (الدسك) أو األشرطة هي العامل الذي حيد أو يعوق من انتشار استخدامها ىف معظم القطاعات التعليمية أو التدريبية على الرغم من

أمهيتها ىف جمال التعليم.

١٧ نفس املرجع، ص ٨٤

إرتفاع التكلفة املالية أيضا ىف حتديث املعلوماتالىت يتضمنها شريط الفيديو أو أقراصها.١٨

مميزات الفيديو ومجاالت استخدامهأ. مميزات الفيديو

العروض أجهزة بقية عن الفيديو جهاز ميتاز واملشاهدة األخري مبا يلي:

تسجيل برامج منوعة تعليمية، ارشادية – ثقافية– العام البث مصادر، عدة من ترفيهية –

التصوير – النقل من شريط آلخر. يتم التسجيل بشكل آىن وميكن مشاهدته فور االنتهاء من عملية التسجيل حيث تقوم املادة

املسجلة اجلديدة مبسح املادة القدمية. مشاهدة املادة املسجلة عن شريط الفيديو دون ارتباط بالزمان كما حيصل باستقبال برامج البث

العام. مشاهدة الشريط أكثر من مرة للتأكد من فهم املتعلمني اواية فئة من املشاهدين للمادة املسجلة

عليه.املسجلة املادة من جزء أي حدف ميكن فيه مرغوب غري كان غذا الشريط على طريق عن جديدة مادة أي ادخال وميكن

ملونتاج.١٩ ا

ب. مجاالت استخدام الفيديوأهم هذه اجملالت ما يلى:

وحدة خالل من واخلاص العام التعليم جمال املشاهدة التلفازية او من خالل الدوائر املغلقة

ىف مؤسسات التعليم واالرشاد

١٨ نفس املرجع، ص ٨٤ ١٩ صندوق األمم املتحدة للسكان، املرجع السابق، ص ١٨٦

Page 80: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

75Fa’âliyah Istikhdâm Al Wasâil Al Ta’lîmiyah fî tadrîs Al Istimâ’

Ahmad Royani, S.Ag, M. Hum

طريق عن التعلم مصادر من متطور كمصدر استخدام الربامج واألفالم التلفازية

للتغلب على نقص املدرسني وعدم توفر االجهزة التقنية واملواد التعليمية ىف العديد من املؤسساتعلى مسجل تلفازى برنامج أن إذ التعليمية، متحركة، أفالم احتوى يستطيع فيديو شريط وغري وصور ورسومات وشرائح ثابتة وأفالم

ذلك٢٠التدريب وأساليب العلمية التجارب لتسجيل

مثل التعليم املصغر ىف تدريب املعلمنيوالرقص األغاين بتسجيل الرتفية جماالت ىف الشعيب، التمثيليات واملسلسالت وغري ذلك

عند ميكن إذ معينة وموقف مفاهيم لرتسيخ املشاهدين مع الفيديو شريطة موضوع مناقشة مناقشة اىل حتتاج اليت املواقف عرض اعادة

للتـأكد من فهم املشاهدين هلا.٢١

ج. أهمية استخدام الفيديو يدخل عنصر التنوع ىف التدريب ويوفر فرتة راحة

من احملاضرات الطويلة املتبعة. يوفر مواد تدريب قياسية للمدربني واملتدربني ىفىف اهلامة الوسائل أحد مماجيعلها اماكن عدة

التعلم عن بعد. تعرض املعلومات بسرعة ووضوح ومشويق.

تساعد بشكل خاص ىف التدريب الفين. توضح املشكالت وأوضاع العمل بتحويلها إىل

دراما. متكن املمتدربني من الوصول بالرؤية إىل أماكن بعيدة وصعبة بل وخطرة احيانا مما يساعد على

خفض التكلفة.٢٢٢٠ نفس املرجع

٢١ نفس املرجع، ص ١٨٦22 http://www.fao.Org/wairdocs/af1966a/

af196aO4.htm

د. خطوات العروض فيديو أعط املتدريب خلفيات عن الشريط قبل بدايةالنقاط على الرتكيز إىل التوجيه مع العروض

اهلامه.مادة مبحتوى املشاركني يئة يتم أن حيجب لتحقيق الرتكيز على يساعدهم مما العروض

ذلك العروض. جيب التشويش (التلفونات واألماكن املزعجة)،لكن املشاهدة على تساعد املغلقة واحلجرات كافية إضافة وتوفري ذلك بني التوفيق جيب

لتسجيل املشاهدة.العرض إيقاف الضروري من يكون قد أحيانا

مؤقتا لتوضيح نقطة معينة أو دعم رسالة ما. من الصعوبة حتديد الطول املناسب لفرتة عرضيتخطى أال األفصال من لكن الفيديو شريط ومن دقيقة، ٥٢ للعرض املخصص الوقت فرتة طول املتدرب يعرف أن أيضا الضروري

العرض مقدما.٢٣

االستماعأ. مفهوم االستماع

ونقل األستاذ فتحي علي يونس من دون برون (Hearing) أّن املقصود باالستماع هنا ليس السماع"بل املقصد هو االنصات (Auding)".٢٤ إذا كانت القراءة عملية تقوم بشكل كبري على اللفظ إىل الرموز املكتوب أو التعرق عليه تفسريه، جند االستماع هو عملية إنصات إىل الرموز املنطوقة مث تفسريها،٢٥ ولذا املنطوقة الرموز على الطالب تسليط هو االستماع

الىت مسعوها بوسيلة األذن مث تفسريها. 23 http://www.fao.Org/wairdocs/af1966a/

af196aO4.htm ٢٤ فتحى على يونس وأخر، أساسيات تعليم اللغة العربية والتربية الدينية، (القاهرة : دار الثقافة،١٩٨١)، ط ١، ص ١٠٨

اللغة لمدرس الفنى الموجة إبراهيم، العامل عبد ٢٥العلربية، (القاهرة : دار املعارف، ١٩٧٨)، ص ٧٠

Page 81: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

76 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ahmad Royani, S.Ag, M. Hum

يري بعض املربني أن االستماع نوع من القراءة بني اللغوي اإلتصال وإىل الفهم، إىل وسيلة ألنه املتكلم والسامع.٢٦ فشأنه ىف ذلك شأن القراءة إىل هذا الفهم وهذا اإلتصال. وإذا كانت القراءة عملية تقوم بشكل كبري على النظر إىل الرموز املكتوبة أو عملية هو االستماع فإن تفسريها، مث ا التعريف أن تفسريها. كما مث املنطوقة الرموز إىل انصات املدرس والطريقة هلما دور كبري ىف التعليم واالستماع يعمل جانب من املدرس ألن الدراسية. الفصل ىف والشأن وموجها. مراقبا يعمل آخر ومن متكلما كذلك ىف الطريقة فإن تعليم االستماع بغري بطريقة والتعلم. التعليم عملية مسرية يعوق به اخلاصة عملية جيعل الصحية بالطريقة التعليم وبالعكس مثمرة. ناجحة الدراسية الفصول ىف االستماع عملية كذلك يدعم والساكن اهلادئ واجلو اليومية التالميذ جتارب وأما الفصل. ىف االستماع إما ىف االستماع على الوضع االجتماعي أو املعاين

العملية. هذه ىف الفعال دورها فلها اجلميلة

ب. أهداف االستماع ومهارته وضرورته ١. أهداف االستماع

حيققها أن ميكن الىت األهداف بعض هناك االستماع، ليس ىف جمال الدراسة فقط، وإمنا ىف احلياة العامة أيضا. وهي ختتلف من شخص آلخر. ولعل

من أبرز هذه األهداف ما يلى: تنمية قدرة األصغاء واالنتباه والرتكيز على املادة املسموعة مبا يتناسب مع مراحل منو التالميذ،مذاكرة على يساعده الذى بالقدر خصوصا

ا بشكل أكثر فعالية. دروسة، واستيعا تنمية القدرة على تتبع املسموع، والسيطرة عليه

مبا يتناسب مع غرض املستمع.٢٦ جودت الركىب، طرق التدريس اللغة العربية، (سورية :

دار الفكر، ١٩٨٧)، ط ١، ص ٨٩

التدريب على فهم املستمع ىف سرعة ودقة من خالل متابعة املتكلم، وتوجيه ما يقول ىف مسارهالتنغيم عمليات من املعىن وتفهم الصحيح

املصاحبة للصوت. غرس عادة االنصات باعتبارها قيمة اجتماعية وتربية مهمة ىف إعداد الفرد، وتكوين اجتاهات

أفضل جتاه االستماع لتمضية أوقات الفراغ.اىل االستماع خالل من التذوق جانب تنمية

املستحدثات العصرية، واختيار املالئم منها. تنمية جانب التفكري السريع ومساعدة التلميذ على اختاذ القرار، واصدر احلكم على املسموع

ىف ضوء ما مسعه.٢٧

٢. مهارة االستماعومن أبرز هذه املهارات ما يلى:

االنتباه ملدة طويلة.للنص والفرعوية األساسية االفكار إدراك

املسموع.إدراك العالقات املختلفة ىف النص املسموع.تعرف املعىن ىف ضوء املوقف احمليط بالكالم.

فهم املسموع بسرعة ودقة.اصدار احلكم على ما ىف النص املسموع.٢٨

٣. ضرورات االستماعوأبرز من هذه الضرورات ما يلى:

أن التلميذ الذى ال يكمل تعليمه لسبب ما هو ىف النهاية مواطن، مطالب بأن ميارس ما تفرضهاألحداث، مع تفاعل من املواطنة هذه عليه

العربية اللغة تدريس طرق عطاء، حممد إبراهيم د. ٢٧هـ- ١٤١٦ املصرية، النهضة مكتبة : (القاهرة الدينية، وتربية

١٩٩٦ م)، ط ٣، ص ٨٣ ٢٨ نفس املرجع، ص ٨٤

Page 82: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

77Fa’âliyah Istikhdâm Al Wasâil Al Ta’lîmiyah fî tadrîs Al Istimâ’

Ahmad Royani, S.Ag, M. Hum

القادة من االستماع ومهارة فيها. املشاركة أو ومناير املختلفة، اإلعالم ووسائل والرؤساء، النوافذ إحدى – واملعارضة واملؤيدة األحزاب واألحداث. القضايا ىف للمشاركة الرئيسية

وبالتاىل يتحتم سيطرة التلميذ عليها.املرحلة إىل تعليمه يكمل الذى التلميذ إن اجلامعية حتيط به عملية تعليمية قوامها احلاضرة،الوسائل هذه تسري وقد واملناقشة، واحلرار التعليمية مبعدل سريع، قد ال تسعفه قدراته على متابعتها مامل يكن مدربا عليها من قبل، وممارساوانتباه، تركيز من األساسية االستماع ملهارات وسيطرة على الفهم، والربط، والتحليل، والنقد

والتذوق.٢٩تواجهه إنسان، النهاية ىف هو املتعلم هذا أن حرية أو موقف، متعددة كغموض مشكالت شخصية ىف بعض مواقف احلياة، أوضيق نفس.نظرا يعانيه، ملا اء ا االستماع ىف يكون وقد لكثرة املشاغل اليومية، الىت استوعبت كثريا منأو القراءة من أكثر االستماع وسهولة الوقت،

الكتابة. أن هذه املتعلم إنسان يعيش ىف مجاعة تقام فيها الندوة، واخلطبة، واملناظرة، والتعليق، وتلقى فيها التعليقات واالرشادات. وهو ىف كل هذا وغريهيراه ما ويتخذ يسمع، ما يفهم بأن مطالب بل فحسب هذا ليس املواقف، لتلك مناسبا لشخصية الرغبة لديه يكون بأن مطالب هو ىف التعلم عن طريق االستماع كفرد، وكعضو ىف اجلماعة كما حيرتم حاجات اآلخرين ىف مجاعة

االستماع.هدف – العصر هذا ىف – املتعلم هذا أن وما األجنبية. اإلعالم وسائل من مقصود وأبعاده االستماع جلوانب مستوعبا يكن مل من فيه عليه التأثري ميكن موقف ىف يصبح

٢٩ نفس املرجع، ص ٨٥

االستقطاب اطار ىف ويدخل الوسائل، تلك اإلعالمى األجنىب.٣٠

ج. أنواع االستماعميكن تصنيف االستماع إىل األنواع اآلتية:

العامة ميارسه الذى وهو اهلامشي، االستماع عند اصغائهم لوسائل اإلعالم املرئية واملسموعة،ال الذى العام الفهم خاصية على يقوم وهو خيلو قلما ولذلك والتفاصيل، بالدقائق حييط ىف مثله حتريف، أو خطأ من االستيعاب ذلك مثل االستماع الناس لبعضهم البعض ىف

األحاديث العامة.٣١املرء ميارسه ما وهو االستمتاعي، االستماع النفسية، أو الروحية املتعة إىل قصد حني كاالستماع ملا يلقى من الشعر ىف األمسيات واملهرجانات وأحاديث املقربني، وهذا يصحبهوليس والتذوق والتحليل التفسري من شيئ من شك أن التذوق هو العنصر الغالب على

االستماع. النوع هذا يبدي من ميارسه الذى وهو اليقظ، االستماع إليها يستمع اليت باملادة فائقا اهتماما وهذا املتخصصة، واملناقشات كاحملاضرة املصحوب الفهم من وافرا نصيبا يتطلب

والتحليل. بالتفسري يرغب من يعاجله وهوالذى النقدي، االستماع ىف نقده وتفنيده حني ال يصادف هو ىف نفسه، أو اتفاقا مع توجهاته واقتناعاته، وهذا حيتاج إىل القسط األوفر من الفهم والتحليل والتفسري، إذالثقافة من قدر على املستمع يكون أن ينبغي

والتخصص والوعي.٣٢٣٠ نفس املرجع، ص ٨٥

٣١ د. حممد صاحل الشاطئ، المهارات اللغوية : مدخل إلى خصائص اللغة العربية وفنونها، (دار االندلوس للنشر والتوزيع

: ١٤٢٣ هـ - ٢٠٠٣ م) ط ٥، ص ١٥٩٣٢ نفس املرجع، ص ١٥٩-١٦٠

Page 83: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

78 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ahmad Royani, S.Ag, M. Hum

االستماع التحصيلى. ويتضمن هذا النوع تركيزاألفكار وربط املسموعة، املادة ىف االنتباه من املسموع معىن وحتديد ببعض، بعضها وبيان وتنظيمها، احلقائق، وتصنيف السياق، أوجه الشبه فيما بينها مث التفريق بيهنا، ومعرفة األسباب والعلل املعروضة، وكذا األدلة، والقدرة

على استنتاج النتائج من هذه األدلة.ويتضمن والتقدير. املتعة أجل من االستماع ما وتقدير املسموعة، املادة مبحتوى االستماع وحتديد له، التامة واالستجابة املتكلم، يقدمه والتأثر وميزاته، التحدث ىف املتكلم منهج بل شعوريا، معه واالندماج املتحدث بصوت الصوت وبنربات وهئيته، العام، مبنظره والتأثر

املنبعث منه. االستماع الناقد. وهو استماع يقوم على أساس من مناقشة ما مسع من املتحدث وأبداء الرأى

فيه. أما معه، وأما عليه.٣٣

د. المهارات األساسية لالستماعهناك قدرات مهمة ال تنهض عملية االستماع ا، ليس هذا فحسب بل تعترب أركان رئيسية ال إال

ا وهي: بد من التدرب عليها وإتقا

هو الذى الدقيق الفهم يتأيت ال الفهم: دقة بضبط إال واملعطيات األفكار أهم استخالص عما املستمع ينصرف ال حبيث املتابعة عملية يقى أو يتلى عليه برغبة وإقبال مث العمل علىاألساسي احملور اللتقاط وتركيزه الذهن حصر األساسيات واألفكار إليها املستمع للمادة

والفرعية فيها.٣٤الفهم بني فرق هناك االستيعاب: واالستيعاب، ذلك أن االستيعاب أكثر مشوال

٣٣ د. إبراهيم حممد عطاء، املرجع السابق، ص ٨٨ ٣٤ نفس املرجع، ص ١٦١

احملضة، الذهنية الناحية على يقتصر ال ألنه بل يدخل ىف إطاره اجلانب الوجداين واحلركيأمناط عن (وسنتحدث اللغوية واملهارة أشكال ولالستيعاب بعد) فيما االستيعاب الكمي اجلانب على يقتصر فقد متعددة،

املثال. سبيل على باحلفظ املتعلق االستماع، مهارات من مهارة التذكر التذكر: ال هلذا املادة اسرتجاع إىل املستمع حيتاج فقد بد باإلضافة إىل الفهم واالستيعاب من القدرةالوقت ىف واستدعائها املعلومات اختزان على

املناسب.الذهنية السماع حصيلة مع التفاعل التفاعل: املشاركة فمن متعددة صبغا يأخذ والوجدانية واحلوار إىل قلة النقد والتمحيص إىل االستفادة من هذه احلصلية ىف احلياة العملية إىل التذوق ومهارة التفاعل تقتضي التوجيه واالرشاد واملثابرةشديد فيها الرتبوي واجلانب املتابعة، على

الربوز.٣٥

ه. تنمية القدرة على االستماعولتشجيع عملية االستماع وما يرتتب عليها من

استيعاب ال بد من: تعليم التالميذ آدب االستماع املتمثلة ىف احرتام املتحدث وعدم مقاطعة مناقشة املتحدث بعدالنظر واعتياد جم بأدب حديثه من يفرغ أن إىل املتحدث وعدم االنشغال عنه بأي طارئ مهما كان، وتعويد املستمع التدوين والتلخيص

والتعليق.والعمل القسري التوجيه إىل اللجوء عدم االستماع بفائدة االحساس غرس على الذهن ملكات وترويض التحصيل ىف ودورة الفهم ملكة وتكوين اجلمايل التذوق وصقل

واإلدراك.٣٥ نفس املرجع، ص ١٦٢

Page 84: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

79Fa’âliyah Istikhdâm Al Wasâil Al Ta’lîmiyah fî tadrîs Al Istimâ’

Ahmad Royani, S.Ag, M. Hum

إجيايب حنو على باشراكه املستمع استثارة سؤاله أو يسمع ما بتلخيص وتكليفة اليومية كاملذياع حياته ىف مساعه تعود عما

والتلفزيون.فنون لتستوعب االستماع مادة وتنويع تلوين خمتلفة كالشعر واخلطب والقصص وما إىل ذلك

ىف حماولة لرتويض ملكة االستماع إليه.جمال ىف النشاط من األكرب اجلزء ختصيص لغاية التسجيل أجهزة استخدام مع االستماع

التجويد اإللفائي الصويت.٣٦

و. العوامل التي توثر فى نشاطات االستماعإىل االستماع ىف توثر اليت العوامل تنقسم العوامل ومها اإلمجال، سبيل على قسمني، معوقا املوقف يكون املعوقة. والعوامل الدافعة املعلومات تأدية ىف املتكلم وقف إذا لالستماع موقف بذلك يعين هو يرحيح ما على وموقفا تلك تأدية ىف الصارم أو الالمبايل املتكلم الذى املتكلم أساليب كالم وكذلك املعلومات. الواحد، أو بالنفع أو والتصنع التكلف أظهر املتكلم أوصاف أن منه، كما التالميذ مييل مما تشتت والقصر، والنحافة كالسمن اجلسمية يلفت ال الذي واملوضوع أفكارهم، تركيز دورا منهما كل يلعب املكتظة والبيئة األنظار

استماعهم. قوة إضعاف ىف االستماع مهارة على الدافعة العوامل وأما واملدرس والبواعث اإلعالمية الوسائل فهما والطريقة واجلو الفصلي والتجارب. وتعترب الوسائل اإلعالمية أدة أو وسيلة إلحداث االستماع وذلك إما أن تكون شخصا متكلما أو أداة التسجيل من

اإلليكرتونية. الوسائل ٣٦ املرجع السابق، ص ١٥٥-١٥٦

متاز استخدام أداة التسجيل كإحدى الوسائل على الشخص املتكلم لوجود نظام تنظيم األصوات ىف أدوات التسجيل ماال ميتاز بالشخص املتكلم ألن املستمع أو للتلميذ والبواعث حمدودة. صوتية قوة

تدعم أيضا مسرية مهارة االستماع.

الخاتمةالعربية اللغة تعليم ىف الدراسية املواد كانت ىف تقدم كما تعليمها، من للغرض وفقا تعد حملي. ومنهج حكومي للمناهج العريضة اخلطوط املعاهد ىف العربية اللغة دراسة من واألهداف اللغة استماع على التالميذ سيطرة تأيت اإلسالمية تعليمها ميكن حىت املربجمة اجلمل وأمناط العربية

فيديو. باستخدام العربية اللغة استماع تعليم من األغراض باستخدام فيديو ىف املعاهد اإلسالمية مقصورة على عبارات اصطالحية من الدسك (Disc) فحسب، الوضائف حيقق فيديو باستخدام تعليمها أن مع

التالية:

مساعدة التالميذ ىف تفسري الكالم. تدريب التالميذ على مساع العبارات اإلصطالحية

ىف اللغة العربية.ىف واملسامة بامللل شعور على التالميذ أبعاد

التعليم.ومن املستحسن على املدرس أن يعقد درس لرتقية املدارس ىف الفيديو باستخدام االستماع إجناز التالميذ. وعلى التالميذ أن يتابعوا ويشرتكوا ىف درس االستماع جبّد واجتهاد كي يسيطروا على

املود الدراسية وحيصلوا على اإلجناز املنشودة.

Page 85: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

80 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Ahmad Royani, S.Ag, M. Hum

المراجعلمدرسى الفنى الموجه العليم، عبد إبراهيم،

اللغة العربية، (القاهرة : دار املعارف، ١٩٦٦)التربية فى البحث مناهج إبراهيم، سالمة، أمحد

البدنية، (القاهرة : دار املعارف، ١٩٨٠)لغير العربية اللغة تعليم رشدي، أمحد طعيمة، (رياض:كلية وأساليبه، مناهجه بها، الناطقين

املنصور) جامعة الرتبية ووسائل العامة التدريس طرق عمر، األسعد، والنشر، اللطبعة العلوم دار : (رياض المعينة،

(١٩٨٣ المدارس فى االستماع درس جوكاجنونو،

المتوسطة فى اللغة واألب، سنة ١، العدد ٢ حسن اللقاىن، أمحد، معجم المصطلحات التربوية(عامل التدريس، وطرق المناهج فى المعرفة

املكتب)، ط ١العربية، اللغة التدريس طرق جودت، الركاىب،

(دمشق : دار الفكر، ١٩٦١) القامسي، على، مختبر اللغة، (كويت : دار الفكر،

١٩٨٩)، ط ١ سيد أمحد منصور، عبد اجمليد، سيكولوجية الوسائل: (رياض العربية، اللغة تدريس ووسائل التعليمية

دار املعارف)، ط ١والتربية الحديثة التكنولوجيا إمساعيل، الصفى، ،(٢٠٠٢ والتوزيع، للنشر الوارق (ؤسسة والتعلم،

ط ١ صاحل، عبد اجمليد، التربية وطرق التدريس، (القاهرة

: دار املعارف)، ط ١مدخل اللغوية المهارات حممد، الشاطئ، صاحل (االندلوس وفنونها، العربية اللغة خصائص إلى

للنشر والتوزيع، ٢٠٠٣)، ط ٥أجهزة توظيف للسكان، املتحدة األمم صندوق المتكاملة الريفة التنمية فى التعليمية االتصال فيلمي اال اليونسكو (مكتب السكانية، والتربية

للرتبية ىف الدول العربية - يوندباس)، ط١

التعليمية الوسائل مجال، الشرهان، العزيز عبد ومستجدات تكنولوجيا التعليم، (فهرسات مكتبامللك فهد الوطنية أثناء النشر، ٢٠٠١)، ط ٢

تعليم : الندوات وقائع الصديق، عمر اهللا، عبد الرتبية (مكتبة بها، الناطقين لغير العربية اللغة م)، ١٩٨٥ - هـ ١٤٩٦ اخلليج، لدول العريب

ج ٣ على اخلويل، حممد، أساليب تدريس اللغة العربية،

(الرياض : مكتبة الفرزدق، ١٩٨٦)، ط ٢اللغة التدريس فى التوجيه حممود، السمان، على

العربية، (القاهرة : دار املعارف، ١٩٧٩)اللغة تعليم أساسيات وآخر، فتحى يونس، على الثقافة، دار : (القاهرة الدينية، والتربية العربية

١٩٨١)، ط ١مدخل حممد، سعيد، ومالك حممد، البشري، مزمل للشر اللوي (دار التدريس، وطرق المناهج إلى

والتوزيع، ١٤١٦هـ - ١٩٩٤م)، ط ٢قاموس الواسط، الكامل يوسف، رضاء، حممد املكتبة : لبنان (بريوت، مفصل، عربي – فرنسي

لبنان)العربية اللغة التدريس طرق إبراهيم، عطاء، حممد النهضة املصرية، الدينية، (القاهرة : مكتبة والتربية

١٩٩٦)، ط ٣

- Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, Jakarta:PT. Grafi ndo Persada, 1997

- Hamalik, Umar, Media Pendidikan, Bandung:PT. Citra Aditya Bakti, 1944, cetakan ke-7

- Sadiman, Arif, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatannya, Jakarta:PT. Grafi ndo Persada, 1996, cetakan ke-4

- Suryabrata, Sumadi, Metode Penelitian, Jakarta:PT. Raja Grafi ndo Persada, 2005

Page 86: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

81Âtsâr Istikhdâm Power Point fî Al Dawâfi’ Al Talâmidz ilâ Ta’allum Al Lughoh Al ‘Arobiyah

Azkia Muharom Albantani, S.Pd.I

AbstrakDengan penelitian ini, peneliti

berusaha untuk mengidentifi kasi motivasi belajar bahasa Arab siswa kelas XI, pengaruh penggunaan media powerpoint pada motivasi belajar bahasa Arab, dan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan motivasi siswa dalam belajar bahasa Arab. Penelitian ini bersifat kuantitatif terapan dan peneliti menggunakan teknik analisa dengan menggunakan “Koefi sien Korelasi Produk Momen”. Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA 1 MA Pembangunan dengan jumlah 28 orang.

Hasil Penelitian menerangkan bahwa penggunaan powerpoint memiliki pengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar bahasa Arab siswa dengan nilai pengaruh (0,48). Nilai ini terletak di antara nilai (0,40 - 0,70) yang menunjukkan

bahwa pengaruh tersebut bernilai medium atau sedang. Nilai ro lebih tinggi dibanding dengan nilai rt baik pada level 5% maupun level 1%. Adapun nilai rt pada level 5% yaitu (0,374) sedangkan nilai rt pada level 1% yaitu (0,478). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima sedangkan hipotesis nol (Ho) ditolak atau terdapat pengaruh penggunaan powerpoint dalam meningkatkan motivasi belajar bahasa Arab siswa.

استخدام باور بوينت (Power Point) في دوافع التالميذالى تعلم اللغة العربية

©أزكياء محرم البنتاني*جامعة شريف هداية اهللا اإلسالمية الحكومية جاكرتا

أ. المقدمةاإلسالمية املدارس يف العربية اللغة تعليم بدأ يدرسون التالميذ مجيع أن رغم قدمي. زمن منذ عليها يسيطروا مل التالميذ أن وجدنا العربية، اللغة ما يستعمل كل أن املعلم على إذا جيدة. سيطرة ما هي كل والوسائل الوسائل. من استعماله ميكن استعمله املعلم والدارسون من أدوات أو معينات بدءا

بالكتاب املقرر.١العربية اللغة تعليم طرق أمحد، القادر عبد حممد ١

للمبتئدين، (مكتبة النهضة املصرية، ١٩٨٢)، ص. ١٣كلية - العربية اللغة قسم يف التدريس هيئة عضو الكاتب الرتبية - جامعة شريف هداية اهللا اإلسالمية احلكومية جاكرتا

Page 87: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

82 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Azkia Muharom Albantani, S.Pd.I

تتكون الوسائل التعليمية من عدة أنواع. منها الوسائل السمعية والوسائل البصرية والوسائل السمعية حيث الوسائل وهذه والصامتة. واملتحركة والبصرية ا املدارس وأيضا ا ذات أمهية كربى جيب أن يهتم أاملدرس قبل القيام بتدريس اللغة العربية. بالنظر إىل أمهية اللغة العربية، يطلب املدرس استخدام الوسائل التعليمية والتكنولوجية احلديثة ملختلف مناهج التعليم

العايل والثانوي واالبتدائي.إن عملية التعلم تؤثر يف جناح التالميذ للحصول على النتيجة املمتازة. ونوعية استخدام وسيلة التعلم الوسيلة هذه تقدمي يف للمدرسني الكفاءة ومستوى هي من إحدى العوامل اليت تؤثر يف نوعية التعلم يف املدرسة. الوسائل التعليمية مهمة جدا يف تعليم اللغة مراعاة مع استخدمت إذا تفيد كثريا ا وأ العربية،

ترقية دوافع التالميذ إىل تعلم اللغة العربية.تقدمي يف بوينت باور املدرسون يستخدم والتعلم التعليم مشكالت حلل الدراسية املواد التعليم وسيلة هو بوينت وباور العصر. هذا يف هي بوينت باور وإن املختلفة. مبيزاته املهتمة دوافعهم ترقية على التالميذ تساعد اليت الوسيلة العلوم ضة إىل باإلضافة العربية. اللغة تعلم إىل خصوصا التعليم وسائل استخدام وتكنولوجيا، ملختلف مطالبة البصرية كانت السمعية الوسائل استفادة إىل املدرس حيتاج إذا التعلم. منهاج

بوينت. باور وهي الوسائل، كما قال داين فورناما هريماوان يف مقالته: "إن نتخذ كثريا أن لنا ميكن تقدميية وسيلة بوينت باور مثل التقدميية املواد لتظهري التعليمية الوسائل من النصوص والصور واملرسوم واخلريطة والصور املتحركة

والفيديو واألصوات واألغنية وغريها".٢2 Dani Purnama Hermawan, Tips Membuat

Media Presentasidengan MS Powerpoint, http://seamolecdani.files.wordpress.com/2009/06/tips_membuat_presentasi_dgn_ppt3.ppt (diaksespada-harisenin 31 Oktober 2011 padapukul 10.00 wib)

العوامل من هناك كثريا أن ذلك جانب وإىل األخرى اليت هلا أثر كبري يف جناح تعلم وتعليم اللغة "إن إمساعيل: إبراهيم فقال الدوافع. منها العربية الدافع عامل أساسي البد من توافره إلحداث التعلم حيث أنه الميكن حدوث التعلم مامل يكن لدى الفرد الدافع الذي يدفعه ألنه يعيش يف املواقف التعليمية. فإن ا الناطقني لغري العربية اللغة لتعليم وبالنسبة يكن مامل اللغة هذه يتعلم أن يستطيع لن فرد أي

الدافع".٣هي بوينت باور إن ذلك، إىل باإلضافة دوافع ترقية على املدرس تساعد اليت الوسيلة واهتمامات وميول التالميذ إىل تعلم اللغة العربية. وهناك بعض األشياء اليت جتعل باور بوينت الوسيلة املهتمة يف تقدمي املواد الدراسية وهي تتضامن النص املتحركة. والرسوم والصور واألصوات واأللوان التعليم عملية تسهيل يف الوسيلة هذه وتستخَدم واملدرس، التالميذ بني والتوصل والتفاعل والتعلم للحصول التالميذ وإرادة واهتمام تفكري وحتفيز

التعلم. جناح على

(Power Point) ب. باور بوينت

١.مفهوم باور بوينتاحلاسوب برامج إحدى من هو بوينت باور لتقدمي عرض املواد الذي يطوره شركة مايكروسوفتت يف حزمة تطبيق مكتبهم وهو مايكروسوفتت أوفيس. برنامج هو بوينت "وباور فرمانا: بودي قال كما استعماهلا. وأكثر جدا املشهورة العرض برامج من يوصل أن املدرس يستطيع بوينت باور وباستخدام تصري حىت صورها بأحسن التالميذ إىل املعلومات يستطيع التالميذ، كما لدي جذابا الدراسية املواد

اللغة لتعليم النفسية األسس إمساعيل، إبراهيم نبيه ٣املصرية، األجنلو مكتبة (القاهرة: بها، الناطقين لغير العربية

١٨٩١م)، ص. ٣٨-٣١.

Page 88: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

83Âtsâr Istikhdâm Power Point fî Al Dawâfi’ Al Talâmidz ilâ Ta’allum Al Lughoh Al ‘Arobiyah

Azkia Muharom Albantani, S.Pd.I

التالميذ أن يلتقوا املواد بالسهولة والسرعة. على كل حال، إن باور بوينت هو الوسيلة إليصال املعلومات

إىل التالميذ".٤هذا الربنامج يستخدم كثريا يف اجملال الرتبوي، واإلداري، والتجاري، واالقتصادي. ومايكروسوفتت باور بوينت ٢٠١٠ هو من آخر طراز هذا الربنامج. ميكن لباور بوينتأن حيفظ العروض التقدميية يف عدة

أشكال.

٢. خطوات تصميم العرضقبل األوىل اخلطوة خيطو أن املدرسني على تصميم عملية العرض أو تقدمي وهي حتديد هدف سيتم الذين الدارسني على والتعرف العرض، وأن املعلومات. لتوصيل ووسيلة أمامهم العرض عرضها. املراد املواد خالصة تكوين إىل خيطو وترتكب هذه اخلالصة من املقالة عن املواد وتصبح السابق. العرض عملية تصميم من موجزة الصورة ويكتب يف هذه اخلالصة النص (املادة)، واملالحق والصوت. واألفالم، القصصية، والفنون كالصورة واخلطوة التالية هي وضع تصميم العرض على مزلقة يقوم اخلطوة هذه "ويف بوينت. باور من العرض وخلفيته. وشكله، املزلقة، خط بتنظيم املدرس الوسائل متعدد جهاز تزويد هي التالية واخلطوة (multimedia) إىل التصميم. ومن األحسان، قبل باملراجعة املدرس يقوم أن العرض عملية يف البدء العرض."٥ حني الكثرية األخطاء توجد مل حىت

وأما خظوة تصميم العرض فهي كما يأيت:٦

4 Budi Permana, 36 Jam BelajarKomputer Microsoft Powerpoint 2010, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2010), h. 240.

5 Istori, TrikDesainPresentasidengan Microsoft Powerpoint 2003, (Jakarta: PT Exel Media Komputindo, 2005), h. 25-26.

6 Rusman, Pembelajaran Berbasis TeknologiInformasidanKomunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafi ndoPersada, 2011), cet. Ke-1, hal. 302.

حدد اهلدف، عرف الدارسني، ووسائل العرض

خالصة التقدمي

تصميم التقدمي: زيادة اخلط، واخللفية وغريها

زيادة الصوت والصورة (الصوت، والصور املتحركة، واألفالم، واالنتقال، واملزلقة، والنص)

املراجعة واإلصالح

تقدمي باور بوينت

٣. أهداف التقديماملشهورة اإللكرتونية الوسائل من بوينت باور لعرض املواد يف كل جمال. وميكن للمستفيد من هذا وسرعة بسهولة ويعرضها املواد خيطط أن الربنامج وجذابة. على كل حال، فاملدرس يسهل له به إيصال

املعلومات واملعارف إىل ذهن التالميذ.

وأهداف عرض باور بوينت كثرية٧، منها:

على العرض وحيتوي املعلومات: إيصال املعلومات املراد تقدميها إىل التالميذ.

والبيانات املعلومات، العرض يشمل التأكيد: على التالميذ تؤكد حىت البسيطة والشواهد

موضوع ما.التالميذ استجابة التقدمي جيذب اإلثارة:

واهتمامكم باستخدام باور بوينت.

7 Tim Penyusun Modul Diklat Profesi Guru LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, Strategidan Media PembelajaranBahasa Arab, Jawa Tengah: IAIN SunanAmpel. Hal. 27.

Page 89: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

84 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Azkia Muharom Albantani, S.Pd.I

حني والسرور بالفرح التالميذ به يشعر الفرح: يتلقون املعلومات الدراسية.

ويف تقدمي باور بوينت،كان الدارسون كعنصر هام فيه. لذا، قبل القيام بتصميم التقدمي البد للقائم وهي الدارسني، اخلاصة البيانات لديه يكون أن به

تشتمل على:

سن الدارسينثالثة إىل سنه حسب على الدارسون وينقسم ولكل والشيوخ. واملراهقة األطفال، أقسام: وامليول الفردية الفروق التقسيم هذا من فاألطفال بعض. على بعضهم املختلفة األلوان إىل وميال حبا أشد مثال واملراهقة للحيوانات وصور املتحركة، والصور املتنوعة، األلوان حيبون فهم الشيوخ وأما ذلك. وحنو الكبرية. والصور احلروف وشكل السائقة، لذا، فالتصميم يف عرض املواد باختيار األلوان املناسبة بسن الدارسني أيضا يساعد مساعدة

كبرية إىل جناح هذه العملية.٨الجنس

يف تأثريا يؤثر اجلنس ناحية من االختالف إن ميول الدارسني إىل عملية تقدمي املواد الدراسية.األلوان حيبنب الدارسات أن املثال، سبيل على اللينة والصور املتعلقة باألزهار املتنوعة، وبالكعس فإن الدارسني حيبون التقدمي بدقة وقلة اختالف

األلوان.الخلفية الثقافية

الشعوب، هي الدارسني ثقافة خلفيات ومن وحنو واملسكني) (الغين االجتماعي واملستوى ذلك. وطائفة معينة من الدارسني تفضل األلوان

والرموز املعينة على غريها.8 Rusman, Pembelajaran Berbasis…, h.

303.

عدد الدارسينيف التصميم اختيار يف الدارسني عدد أثر قد تقدمي باور بوينت، وعدد الدارسني قدر ١٠٠التصميم إىل حاجة يف حجرة كبرية يف دارس املختلف من عدد الدارسني األقل ولو كان يف

نفس املوضوع.٩مستوى التعليم

يناسب أن بوينت باور بتقدمي يقوم ملن البد التقدمي مبستوى تعليم الدارسني، وخيتلف التقدميواملتوسطة كما االبتدائية املدرسة تالميذ بني الثانوية املدرسة تالميذ بني التقدمي اختلف مستوى يف التقدمي ويكتفي اجلامعة. وتالميذ باستخدام احملسوسة باملواد االبتدائي التعليم الصور الكثرية واأللوان املتنوعة، وأما تقدمي حنواحملسوسة املواد املدرس فيقدم اجلامعة تالميذ

كاملفردات وما إىل ذلك.

٤. وسائل التقديم بـ "باور بوينت"هاما دورا بوينت" "باور بــ التقدمي لعملية إن LCD” بوسائل تقدميه للمدرس وميكن فعاال.

Projector“(LCD العارض).١٠

LCD باستخدام التقدمي عملية ويستطيع املواد عرض على يقدر العارض LCDو العارض. عرض أيضا ويستطيع احلاسوب، مراقب يف كما املتحركة الصور كمثل والصورة، الصوت تأثري (slide transition) املزلقة وانتقال ،(animation)

١١.(movies) واألفالم ،

9 Istori, Trik Desain Presentasi…, h. 29-30.10 Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo,

Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, (Jakarta: BumiAksara, 2010), cet. Ke-1, h. 131.

11 Istori, TrikDesainPresentasi…, h. 31-32.

Page 90: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

85Âtsâr Istikhdâm Power Point fî Al Dawâfi’ Al Talâmidz ilâ Ta’allum Al Lughoh Al ‘Arobiyah

Azkia Muharom Albantani, S.Pd.I

٥. فائدة باور بوينت في تعليم مواد اللغة العربية

وقبل البحث يف فوائد باور بوينت يف تعليم اللغة العربية، ينبغي علينا أن نبحث أوال عن الوسائل الرسائل إليصال وسيلة هي "والوسائل التعليمية. من املرسل إىل املستقبل."١٢ وأما التعليم فهو "عمل اإلنسان وسعيه لرتقية مستوى شخصيته على سبيل

تدريب قدراته."١٣

إليصال آلة هي التعليمية الوسائل فإن إذن، املواد الدراسية إىل الطالب يف عملية التعلم والتعليم

لكي تكون هذه العملية جذابا وفعاال.

واحلاسوب هو من أنواع برامج التقدمي الفعالة والقادرة على التعبري عن األفكار والشعور حىت تسهل املدرسني يف إيصال املعلومات خاصة يف تعليم املواد باور ميكروسوف هو الربامج هذه ومن العربية.

بوينت.

ج. الدوافع١. مفهوم دوافع التعلم

اسم لغة وهي "دافع" من مجع الدوافع الفاعل من كلمة دفع – يدفع – دافع وهي كلمة اإلندونيسية اللغة يف dorongan بـ ترمجتها ميكن وذهب اإلجنليزية.١٤ اللغة يف motivation أو حرفيا دافع أن كلمة اصطالحا فهمي مصطفى عبارة هو اخلاص ومعناه التحريك معىن يتضمن

12 Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, Pengertian, Pembangunan, Pemanfaatan (Jakarta:PT. Raja Grafi ndoPersada), h. 6.

13 Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, (Surabaya: Usaha Nasional), h. 7.

14 Hans Wehlr, A Dictionary of Modern Written Arabic, (London: George Allen and Unwin LTD, 1971), h. 276.

ينشأ أنه بذلك املراد موجهة، داخلية قوة عن داخل الفرد كنتيجة مباشرة خلربته يف احلياة.١٥

اليت احملركة الطاقة فهي اصطالحا دوافع وأما العمل. أغراض حتصيل سبيل يف اجلهد تسبب النفس، وعلم "القرآن يف جنايت عثمان حممد فقال النشاط تبعث اليت احملركة "القوي هو الدوافع "إن يف الكائن احلي حنو هدف أو األهداف املعينة."١٦ باإلضافة إىل ذلك أن دوافع التعلم هي شيئ الذي أنشطة يف اإلنسان وعقل جسم ويشجع يتحرك

التعلم يف سبيل حتقيق أهداف التعلم.

٢. أنواع الدوافعأنه لوجدنا اإلنساين السلوك إىل نظرنا إذا مدفوع بدوافع معينة بعضها فطرية وبعضها مكتسبة.

اليت الدوافع هي (األولية) الفطرية الدوافع واملران اخلربة طريق عن بيئة من الفرد يكتسبها مل الفصل يولد استعداد عن عبارة هي وإمنا والتعليم، مزودا به، وهلذا فهي تسمى أحيانا بالدوافع الفطرية واألكسجني واملاء بالطعام املرتبطة الدوافع مثل والراحة والنوم واحلاجة إىل احملافظة على درجة حرارة متواسطة واحلاجة إىل االسباع اجلنسي وهذه يسمى

الدوافع البيولوجية.الدوافع هي الثنوية) (الثاين املكتسبة الدوافع يعشها اليت البيئة يف الفرد لوجود تنشأ كنتيجة اليت وحمولته التكييف مع نظمها، مثل أحيانا قد يصطدم حيدث وعندئذ دوافعه إشباع بصدد وهو بيئة الفرد

صراع بينه وبني بيئته.١٧١٥ مصطفى فهمي، سيكولوجية التعلم، (القاهرة: مكتبة

مصدر، د ت)، ص. ١٢٨حممد عثمان جنايت، القرآن وعلم النفس، (بريوت: دار ١٦

الشروف، ٦٨٩١م)، ص. .٢اللغة لتعليم النفسية األسس إمساعيل، إبراهيم نبيه ١٧الغربية لغير الناطقين بها، (القاهرة: مكتبة األجنلو املصرية، دت)،

ص. ٢٧

Page 91: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

86 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Azkia Muharom Albantani, S.Pd.I

أو العقيدة أو الصوت أو احلس يف أو احلركة يف املعلومات أو غري ذلك."٢١

يعرب اليت هي "الكلمات الغالييين عند واللغة ا العرب عن أغراضهم."٢٢ ولذا تعليم اللغة العربية هو عملية تدريس املعلم املهارات اللغوية األربع إىل

الطالب باستعمال طرق التدريس وأساليبه املعينة.

٥. أهداف تعليم اللغة العربيةإن اهلدف األساسي يف تعليم اللغة العربية هو أن يكون التالميذ قادرين على السيطرة على مهارات التالميذ يقدر أن أخرى وبعبارة األربع، اللغوية على التعبري شفويا وحتريريا، والفهم عما يقرؤون وما يسمعون. وميكن حتقيق ذلك باتباع األساليب التالية:

حتسني أسلوب التعبري الكالمي والكتايب.تعويد الفصحى يف احلديث والكتابة.

ضبط احلركات والسكنات لكل حرف.النطق السليم حلروف اللغة.

صحة الكتابة ومجاهلا.السريعة القراءة على القدرة التالميذ إكساب

(الصامتة واجلهرية).يقدرون حبيث االستماع، على م قدر تنمية

على فهم مامسعوه فهما مناسبا.٢٣إذن، إن األهداف من تعليم اللغة اللغة العربية هو أن يكون التالميذ هلم سيطرة على النظام الصويت للغة العربية ومعرفة برتاكيب اللغة وقواعدها األساسية تلقائية بصورة العربية اللغة استخدام على وقدرة

م. والتعبري بطالقة عن أفكارهم وخربا

عبد العليم إبراهيم، الموجه الفني لمدرس اللغة العربي، ٢١(القاهرة: دار املعارف، ٥٩٩١)، ط. ٤، ص. ٣٦.

(بريوت: العربية، الدروس جامع الغالييين، مصطفى ٢٢املكتبة العصرية، للطباعة والنشر، ٢٠٠١)، ط. ٣٩، ص.٩.

العربية، اللغة تعليمي طرائق اخلطيب، إبراهيم حممد ٢٣(الرياض: مكتبة التوبة، ١٤٢٤ هـ)، ط. ١، ص. ١٧.

٣. أهداف الدوافعالوظائف األساسية للدافع هي كما يلي:

تحرير الطاقة تزداد فاعلية الدافعية بإزياد مقدار الطاقة املبذولة يف موقف معني هذه هي الوظيفة التنشيطية أو

التحريكة للدافع.توجيه السلوك

يقوم الدافع بواظيفته التنظيمية يف توجيه السلوكاجلائع فالفرد إلشباعه، الصحيحة الوجهة إىل يبحث عن الطعام إىل غري ذلك من الوظائف

التوجيهية للدافع.المثابرة

الفرد الذي تتوفر لديه الدافعية ال يتقاعس عن حتقيق هدفه بسهولة، أما الشخص الذي تعوزهما وسرعان بسهولة الفشل يتقبل قد الدافعية

يتخلى عن حتقيق أهدافه.قابلية التغاير

فالفرد السابقة. بالوظيفة متعلقة الوظيفة هذه يف له معينا هدفا لنفسه حيقق يثابر كى الذي جديدة وأساليب بوسائل يأيت أنه جند احلياة،

بغية الوصول إىل اهلدف الذي يصبو إليه.١٨

٤. تعليم اللغة العربيةاللغة تعليم مفهوم عن الباحث تقدمي قبيل أوال، التعليم مفهوم عن الباحث يقدم العربية، "فالتعليم لغة مصدر من علم – يعلم – تعليما»١٩، العلم املعلم إيصال هو واصتالحا يعلم جعله مبعىن واملعرفة إىل أذهان التالميذ"٢٠. وقيل أن التعليم هو ا تغيري يف سلوك الكائن املطلوب تغيريا عملية يراد حممد حممود، علم النفس المعاصر في ضوء اإلسالم، ١٨

(القاهرة: دار الشروق، ١٩٨٤ م)، ص. ١٣٥. (بريوت: واإلعالم، اللغة في المنحد معلوف، لويس ١٩

املكتبة الشرقية، ١٩٨٦)، ط. ٢٧، ص. ٥٢٦.العربية، اللغة تعليم في التوجيه السمان، على حممود ٢٠

(القاهرة: دار املعارف، ١٩٧٩)، ص. ٩.

Page 92: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

87Âtsâr Istikhdâm Power Point fî Al Dawâfi’ Al Talâmidz ilâ Ta’allum Al Lughoh Al ‘Arobiyah

Azkia Muharom Albantani, S.Pd.I

٦. أثر الدوافع في عملية التعليم والتعلمتوافره من البد أساسي عامل الدوافع إن إلحداث التعلم حيث أنه الميكن حدوث التعلم مامل يف يعيش ألن يدفعه الذي الدافع الفرد لدى يكن العربية اللغة تعليم إىل وبالنسبة التعليمية. املواقف ا فإن فردا ال يستطيع أن يتعلم هذه لغري الناطقني اللغة مامل يكن لديه الدافع أو الرغبة يف تعلمها ذلك طاقة من لديه ما بذل إىل الفرد يدفع الدافع ألن حضور على فيواطب يتعلمها وجسمية كي عقلية الدرس وحيصل االستماع ويتفاعل بإجابية يف حجرة اجلهد ويبذل املرتلية، الواجبة بأداء ويقوم الدراسة، معاين وفهم ا، مفردا من املزيد حتصيل أجل من

الكلمات واجلمل اليت يقبل على تتعليمها.عملية يف الدافع دور صاحل زكي أمحد ويؤكد التعلم قائال: "فال تعلم دون دافع معني، حيث يرى حدوث دون حيول تعليمي موقف يف الدافعية أن أن هي التعلم إىل التالميذ دوافع وأمهية التعلم."٢٤ التالميذ لدي التعلم عملية إحداث الدافع يعني

وينعم الدافع عملية التعلم و نتيجة التعلم.التالميذ دوافع لتبعث األساليب أيضا وهناك

إىل تعلم:وعلى التالميذ. تعلم ميول املدرس يبعث القدرة هلم اليت النماذج يصبحوا أن املدرسني

على تبعث ميول التالميذ يف تعلم. يشجع املدرس التالميذ لرتقية معرفتهم. وحيتاج التالميذ إىل تشجيع من مدرسهم لرتقية علومهم

ومعارفهم.لتقدمي اجلاذبة املناهج أنواع املدرس يستخدم يف هام عنصر هي املناهج الدراسية.إن املواد خيتار أن املدرس وعلى والتعلم. التعليم عملية

املناهج املناسبة باملواد الدراسية.حممد حممود، علم النفس المعاصر في ضوء اإلسالم، ٢٤

(دمشق: جار الشروق، ١٩٨٣م) ط ١، ص. ١٣٦.

أهداف صياغة يف التالميذ املدرس يساعد التعلم. وعلى املدرس أن يشرفهم حلصول على

أهداف التعلم.

ويقوم املدرس بأمور ثالثة يساعد تالميذه على به حيققون الذي األسلوب واختيار عملهم، تنظيم راجعة وتغذية معنوية حوافز تقدمي وهي أهدافهم.

وعدة خيارات.٢٥ومن هذا يتضح أن الدافع يعترب نقطة البداية يف السلوك، مبعىن أنه إذا كان لدى الفرد دافع للتعلم فإنه يستطيع أن حيقق ذلك مادام الدافع ملم يشبع بعد. املسيطر األساسي العامل هو الدافع يكون وبذلك على السلوك، ألنه يدفعه إىل النشاط والتحرك لكي

يسلك السلوك الذي حيقق اهلدف.قلة دافعية التالميذ حنو تعلم مادة تعليمية تضم على العناصر: عملية تربوية ونفسية وصحية وجيعله اخنفاض دافعية التعلم مشاكل عديدة ولعل من أبرزها وإثارة النفسي التكيف وسوء التعلم دافعية ضعف

املشاكل الصفية واضطراب الصحة النفسية.

د. مناهج البحث١. مجتمع الدراسة والعينة

مجيع هو البحث هذا يف الدراسة جمتمع تالميذ الصف احلادي عشر للعلوم الطبيعيةالواحدة جامعة اإلسالمية الثانوية فمباجنونان مدرسة من شريف هداية اهللا اإلسالمية احلكومية جاكرتا للعام الدراسي ١١٠٢ – ٢١٠٢. وعددهم ٨٢ تلميذا، أما عددهم فيتكون من ٦١ تلميذا و ٢١ تلميذة. ا ناقصة من ٠٠١ من ويأخذ الباحث العينة كلها أل

عدد اجملتمع املشروط.

لألجانب؟، العربية نعلم كيف الرازي، فخر عزيز ٢٥(جاكرتا: كلية الرتبية جامعة شريف هداية اهللا اإلسالمية احلكومية،

٢٠٠٨)، ص. ١٦٢.

Page 93: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

88 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Azkia Muharom Albantani, S.Pd.I

كتابة يف األخرى املستخدمة الطريقة وأما حياول أن وهي التجريبية، الطريقة فهي البحث الباحث مجع البيانات عن دوافع الطالب إىل تعلم اللغة العربية باستخدام باور بوينت، مث يقوم بتحليلها ملعرفة أثر استخدام باور بوينت يف ترقية دوافع التالميذ

إىل تعلم مهارة االستماع.

٢. أساليب جمع البياناتأسلوب مجع البيانات يف هذا البحث كما يلي:

المقابلة الشخصيةمدرس مع الشخصية باملقابلة الباحث يقوم ذه املدرسة ملعرفة اللغة العربية ومدير املدرسة وشخصية العربية اللغة وتعليم املدرسة أحوال مدرس اللغة العربية عن جتريبة تعليم اللغة العربيةالعربية اللغة تعليم يف املدرس جتريبة وخاصة باستخدام باور بوينت ودوافع الطالب إىل تعلم

اللغة العربية.المالحظة المباشرة

حياتج الباحث إىل املالحظة املباشرة حوايل ثالثة أسابيع بالنظر إىل عملية تعليم وتعلم اللغة العربية

يف مهارة االستماع باستخدام باور بوينت.االستفتاءات

كل على االستفتاءات الباحث يوزع حيث أثر عن بسؤال عشر احلادي الصف تالميذ استخدام باور بوينت يف ترقية دوافع التالميذ إىل

ذه املدرسة). تعلم اللغة العربية(االختبارات

قام الباحث باالختبار عن استخدام باور بوينت يف عملية تعليم اللغة العربية على مجيع تالميذالواحدة الطبيعية للعلوم عشر احلادى الصف

من املدرسة.

٣. أساليب معالجة البياناتتالميذ إىل االستفتاءات بتوزيع الباحث يقوم على االستفتاءات هذه وتشتمل املدرسة. هذه استجابات التالميذ ودوافعهم إىل تعلم اللغة العربية.

جدول درجات االستفتاءات عن دوافع التالميذ إلى تعلم الغة العربية

الدرجة السؤالالسلبي الدرجة

السؤالاإليجابي الرقم

1 دائما 4 دائما 1

2 مرورا 3 مرورا 2

3 أحيانا 2 أحيانا 3

4 نادرا 1 نادرا 4

وبعد ما عرف الباحث نتيجة rxy يود أن يقوم درجة بقاعدة البسيط التفسري باستخدام بتفسريها

العالقة االرتباطية كما يلي:

جدول العالقة االرتباطية

التفسير rxy درجة عالقة نتيجة الرقم

عدم األثر 0،00-0،20 1

ضعيف األثر 0،20-0،40 2

متوسط األثر 0،40-0،70 3

قوي األثر 0،70-0،90 4

قوي األثر جدا 0،90-1،00 5

٤. أساليب تحليل البياناتيستخدم السابقة املشكالت تقرير على بناء التحليل مها حتليلني، البيانات معاجلة يف الباحث بوينت باور استخدام مدى عن للكشف الوصفي إىل التالميذ دوافع ودرجة العربية اللغة تعليم يف الوسيلة، هذه باستخدام االستماع مهارة تعلم

Page 94: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

89Âtsâr Istikhdâm Power Point fî Al Dawâfi’ Al Talâmidz ilâ Ta’allum Al Lughoh Al ‘Arobiyah

Azkia Muharom Albantani, S.Pd.I

وحتليل العالقة االرتباطية املستخدمة ملعرفة مدى أثر إىل التالميذ دوافع ترقية يف بوينت باور استخدام استخدام درجات جيمع أن بعد العربية. اللغة تعلم مهارة تعلم إىل التالميذ دوافع ودرجة بوينت باور باستخدام البيانات حتليل الباجث يؤدي االستماع

.correllation product moment قاعدة

وأما قاعدة االرتباط فهي كما يلي: −

− −

Σ Σ ΣΣ Σ Σ Σ2 2 2 2

N XY ( X)( Y)[N X ( X) ][N Y ( Y)

اإليضاح:

= معامل االرتباط= جمموع البيانات

x جمموع درجة =

y جممموع درجة =

xy جمموع حاصل ضرب =

x جمموع املربعات لقيام =

y جمموع املربعات لقيام =

٥. فرضية البحثوبعد أن قام الباحث بتحليل البيانات يقدم

فرضيتني كما يلي:

: (Ho) الفرضية الصفرية ليس مثة أثر استخدام باور بوينت يف ترقية دوافع

التالميذ إىل تعلم اللغة العربية.: (Ha) الفرضية البديلة

دوافع ترقية يف بوينت باور استخدام أثر مثة التالميذ إىل تعلم اللغة العربية.

هـ. نتائج البحث ١. صورة موجزة عن استخدام باور بوينتودوافع التالميذ في تعلم اللغة العربية

باور باستخدام االستماع تعلم يف االختبار بوينت يتكون من ١٠ سؤاال واجملموع الكلي يف حسابه ١٠، وميكن قرائتهه ىف املالحق. واالستفتاءات اليت قد وزعها الباحث على التالميذ، تتكون من ٢٥ رأي التالميذ ملعرفة آراءهم يف استخدام باور بوينت لدي املدرس يف تعلم االستماع واجملموع الكلي يف حسابه

١٠٠، وميكن قرائتها أيضا ىف املالحق.بعد أن قام الباحث بتوزيع االستفتاءات عن استخدام باور بوينت، واالختبار يف تعّلم االستماع. السابقة، بوينت باور استخدام نتائج من انطالقا يعرف الباحث أن النتيجة األعلى عندهم هي (٩٠)، تعّلم دوافع درجة أما .(٥٦) هي األدىن والنتيجة اللغة العربية فهي: النتيجة األعلى (١٠) ، والنتيجة

األدىن (٥).

٢. وصف البياناتحصل الباحث على البيانات بأربع طرق، هي املقابلة الشخصية مع مدرس اللغة العربية، واملالحظة املباشرة عن عملية تعليم عند تعّلم مهارة االستماع يف الصف احلادي عشر، واالستفتاءات لنيل البيانات عن استخدام باور بوينت يف ترقية دوافع تعلم اللغة العربية، واالختبار لنيل البيانات عن نتيجتهم يف تعّلم

مهارة االستماع.مدرس مع الشخصية باملقابلة الباحث يقوم اللغة العربية ليعرف العوامل املؤثرة يف تعلم االستماع

وحيصل كما يلي:

يف هذه املدرسة الوسائل التعليمية لتسهيل تقدمي مادة االستماع منها مكرب الصوت.

Page 95: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

90 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Azkia Muharom Albantani, S.Pd.I

يستخدم املدرس احلاسوب يف تقدمي مادة اللغةالعربية وخاصة عند االستماع.

اللغة لدرس اإلضافية بالدروس املدرس يقوم إىل الثانية الساعة يف اجلمعة يوم يف العربية اللغة تعليم بكتاب والنصف الثالثة الساعة

العربية للدكتور هداية املاجستري.٢٦ واملتغري (X) يف هذه البيانات هو استخدام باور(Y) واملتغري االستماع، مهارة تعّلم يف بوينت

هو نتيج دوافعهم يف تعّلم مهارة االستماع.

٣. تحليل البياناتيقوم البيانات، الباحث مجع أن وبعد االرتباطية العالقة قاعدة باستخدام بتحليلها عالقة ملعرفة "Correllation Product Moment"

بينهما فهي كما يلى:٢٧

− −

Σ Σ ΣΣ Σ Σ Σ2 2 2 2

N XY ( X)( Y)[N X ( X) ][N Y ( Y)

معامل االرتباط :

28 =

1972 =

230 =

16430 =

142014 =

1926 =

٢٦ زكريا، املقابلة، تشيبوتات، ١٥ مايو ٢٠١٢.27 Anas Sudijono, Pengantar Statistik

Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafi ndo Persada, 2005), h 193

2 2 2

28.16430 (1972)(230)

28.142014 (1972) 28.1962 (230)

⎡ ⎤ ⎡ ⎤− −⎣ ⎦ ⎣ ⎦ : rxy

[ ][ ]460040 453560

3976392 3888784 54936 52900−

− − : rxy

648087608.2036

: rxy

648013355,52

: rxy

0,48 : rxy

٤. تفسير البياناتوبعد أن عرف الباحث نتيجة ryx والعالقة املالحق) (يف (Y) املتغري و (X) املتغري بني االرتباطية الدرجة قاعدة تفسريها يف يستخدم

.(Correllation Product Moment)انطالقا من النتيجة السابقة يتضح هلا أن نتيجة (X) بوينت باور استخدام بني االرتباطية املعامل هي (Y) االستماع تعّلم يف التالميذ دوافع ونتيجة (0,48) تقع بني (0,70-0,40)، فتفسريها واضحعلى

أن ما بني املتغريين ”متوسط األثر”. حيتاج املتقدمة، الفرضية على واعتمادا الباحث إىل املقارنة بني ”rt“ اليت عرفها باحلسابية عن البحث بعد ”ryx” (Product Moment) و درجة احلرية df” (Degrees of freedom)“. ويتضح

أن هذه احلسابية اإليضاح كما يلي:

اإليضاح := درجة احلرية

= جمموع البيانات= جمموع املتغريات

Page 96: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

91Âtsâr Istikhdâm Power Point fî Al Dawâfi’ Al Talâmidz ilâ Ta’allum Al Lughoh Al ‘Arobiyah

Azkia Muharom Albantani, S.Pd.I

Df = N - Nr

= 28 - 2

= 26

df أن الباحث ينال السابق احلساب من = 26 وهذه الدرجة جتد يف جدول املنحىن االعتدايل. وكانت قيمة ثقة %5 هي 0,374. وقيمة ثقة 1%

هي 0,478.وهذه تدل أن قيمة ro أكرب من قيمةrt. وقيمة or 0,48، وقيمة N يف ثيقة %5 هي 0,374 . ويف ثقة %1 هي 0,478. ومعناها أن درجة ro أكرب من درجة rt. والفرضية األصيلة (Ho) مردودة والفرضية البديلة (Ha) مقبولة أي مثة أثر استخدام باور بوينت

يف ترقية دوافع التالميذ إىل تعلم مهارة االستماع..الباحث يعرف السابقة، النتيجة من انطالقا أن نتيجة معامل االرتباط بني استخدام باور بوينت وتعّلم مهارة االستماع هي ٨٤,٠. فيلخص الباحث أن هناك متوسط العالقة بني استخدام باور بوينت ويفسر االستماع. مهارة تعّلم إىل التالميذ ودوافع من حتليل البيانات السابق أن هناك متوسط العالقة بني املتغري األول وهو استخدام باور بوينت واملتغري الثاين وهو دوافع التالميذ إىل تعلم مهارة االستماع، ترقية يف يؤثر بوينت باور استخدام أن يعين وهذا دوافع التالميذ إىل تعلم مهارة االستماع لدي تالميذ

الصف احلادي عشر.

٥. الخالصةاخلالصة الباحث يقدم السابق، البيان بعد

يلي: كما

جدا. مهمة التعليم يف بوينت باور تطبيق إن ألن باور بوينت له التفوق يف ترقية رغبة التالميذ يف تعليم اللغة العربية خاصة يف مهارة االستماع. وعلى املدرس أن يعد ويصمم العرض باستخدام

هذه الوسيلىة بزيادة األصوات والصور والنصوصواأللوان حىت يصبح العرض جذبا.

للعلوم عشر احلادي الصف تالميذ دوافع إن اللغة تعّلم يف املدرسة ذه الواحدة الطبيعية العربية متوسطة بدرجة ryx = (0,478)، وذلكم ميلكون معرفة جيدة عن تعّلمها، ويشعرون أل بالفرح يف تعّلم مهارة االستماع خاصة باستخدام

م جيدة يف تعّلمها. باور بوينت، وإراداالستماع تعّلم تأثر يف األخرى العوامل هناك

فهي:تعّلم على التالميذ مبيول املدرس اهتمام

االستماعتعّلم على التالميذ بقدرة املدرس اهتمام

االستماعذه العربية اللغة ملادة احلصص عدد

املدرسةوأساليبه التعليمية الوسائل املدرس إعداد

يف تعليماهتمام التالميذ بتعّلم االستماع

المراجعالمراجع العربية

لمدرس الفني الموجه العليم. عبد إبراهيم، ،٤ ط. املعارف، دار القاهرة: العربي. اللغة

.١٩٩٥ أمحد، حممد عبد القادر. طرق تعليم اللغة العربية

للمبتئدين. مكتبة النهضة املصرية، ١٩٨٢.لتعليم النفسية األسس إبراهيم. نبيه إمساعيل، مكتبة القاهرة: بها. الناطقين لغير العربية اللغة

األجنلو املصرية، ١٩٨١م.اللغة تعليمي طرائق إبراهيم. حممد اخلطيب، العربية. الرياض: مكتبة التوبة، ط. ١، ١٤٢٤ هـ.

أ.

ب.

ج.

Page 97: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

92 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Azkia Muharom Albantani, S.Pd.I

الرازي، عزيز فخر. كيف نعلم العربية لألجانب؟اهللا هداية شريف جامعة الرتبية كلية جاكرتا:

اإلسالمية احلكومية، ٢٠٠٨.اللغة تعليم في التوجيه على. حممود السمان،

العربية. القاهرة: دار املعارف، ١٩٧٩.العربية. الدروس جامع مصطفى. الغالييين، بريوت: املكتبة العصرية، للطباعة والنشر، ط. ٣٩،

.٢٠٠١التعليم. وتكنولوجيا وسائل حممد. أمحد سامل،

الرياض: مكتبة الرشي، ٢٠٠٤.القاهرة: التعلم. سيكولوجية مصطفى. فهمي،

مكتبة مصدر، د ت. قندجلي، عامر إبراهيم.، والسامران، إميان فاضل. تكنولوجيا المعلومات وتطبيقاتها. عمان: مؤسسة

الوراق، ط. ١، ٢٠٠٢.المهني المعلم دليل آدم. القادر عبد كانوري، في التعليم العام. الرياض: امللك فهد الوطنية أثناء

النشر، ط. ١، ١٤١٧ هـ.ضوء في المعاصر النفس علم حممد. حممود،

اإلسالم. القاهرة: دار الشروق، ١٩٨٤م.واإلعالم. اللغة في المنحد لويس. معلوف،

بريوت: املكتبة الشرقية، ط. ٢٧، ١٩٨٦. جنايت، حممد عثمان. القرآن وعلم النفس. بريوت:

دار الشروف، ١٩٨٦م.

المراجع اإلندونيسيةHakim, Rachmad. Profesional dengan

Microsoft Offi ce 2010. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2012.

Hermawan, DaniPurnama. Tips Membuat Media Presentasidengan MS Powerpoint.http://seamolecdani.files.wordpress.com/2009/06/tips_membuat_presentasi_dgn_ppt3.ppt, (31Oktober 2011).

Istori, Trik Desain Presentasi dengan Microsoft Powerpoint 2003. Jakarta: PT Exel Media Komputindo, 2005.

Permana, Budi. 36 Jam BelajarKomputer Microsoft Powerpoint 2010.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2010.

Rusman. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasidan Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafi ndoPersada, cet. Ke-1, 2011.

Sadiman, Arief S. Media Pendidikan, Pengertian, Pembangunan, Pemanfaatan. Jakarta: PT. Raja Grafi ndoPersada.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafi ndoPersada, 2005.

Sudijono, Anas. Pengantar Ilmu Statistik. Jakarta: PT. Raja Grafi ndoPersada, 2007.

Tim Dosen FIP-IKIP Malang, PengantarDasar-DasarKependidikan, Surabaya: Usaha Nasional.

Tim Penyusun Modul Diklat Profesi Guru LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab, Jawa Tengah: IAIN SunanAmpel.

Uno, Hamzah B., dan Lamatenggo, Nina. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, Jakarta: BumiAksara, cet. Ke-1, 2010.

Wehlr, Hans. A Dictionary of Modern Written Arabic.London: George Allen and Unwin LTD, 1971.

Page 98: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

93Al Kitâb Al Madrosiy Lita’lîm Al Lughoh Al ‘Arobiyah

Erta Mahyudin, S.Pd.I, Lc., S.S

الكتاب المدرسي لتعليم اللغة العربية

©إيرتا محي الدين*جامعة شريف هداية اهللا اإلسالمية الحكومية جاكرتا

AbstraksiBuku teks adalah buku yang berisi

uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan siswa. Walau bahasa pada dasarnya bunyi, keberadaan buku teks tetap tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran bahasa Arab, karena perannya sebagai media dan sumber pembelajaran. Sebuah buku teks yang baik akan mampu mentransformasikan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan kompetensi berbahasa yang diajarkan. Buku teks bisa disusun oleh guru, para ahli atau pakar dalam bidang pembelajaran bahasa Arab untuk menunjang program pengajaran yang telah digariskan dalam kurikulum yang berlaku.

Idealnya setiap guru bahasa Arab mampu mengembangkan sendiri buku

teks pembelajaran yang digunakan di kelas yang dia bimbing, namun pada kenyataannya tidak semua guru bahasa Arab memiliki kemampuan melakukannya. Disebabkan oleh hal itu, pemilihan buku teks yang berkualitas bagus yang sesuai dengan keperluan guru, orientasi pembelajaran, dan perkembangan siswa menjadi sangat penting. Untuk itu diperlukan serangkaian kriteria untuk menyeleksi kesesuian buku teks pembelajaran bahasa Arab dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

- املدرسي الكتاب الحاكمة: الكلمات الكتاب حمتوى - املنهج - التعليمية الوسائل الثقافية األسس - املدرسي الكتاب تصنيف -األسس - السيكولوجية األسس - واالجتماعية اللغوية والرتبوية - األسس اللغوية والرتبوية - احملتوى

اللغوي - احملتوى الثقايف - املهارات اللغويةكلية - العربية اللغة قسم يف التدريس هيئة عضو الكاتب الرتبية - جامعة شريف هداية اهللا اإلسالمية احلكومية جاكرتا

Page 99: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

94 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Erta Mahyudin, S.Pd.I, Lc., S.S

أ. المقدمةعملية يف مهماً ركناً املدرسي الكتاب ميثل عليها يعول رئيسة وسيلة فهو الرتبوي، االتصال الكتاب رافق وقد املتعلم. عليها يعول املعلم كما هذه العملية عرب العصور حىت مل تعد تسري من دونه. الكتاب املدرسي ليس وحده هو املنهج وإمنا هو جزء من حمتوى املنهج، وجبواره تأيت كل اخلربات واألنشطة األخرى اليت ختططها املدرسة وينفذها املدرسون من نواد وخمتربات وجمالت ورحالت وورش عمل إال أن الكتاب ميثل العمود الفقري هلذا املنهج، ويظل املركز يف كل واألنشطة اخلربات خمتلف حوله تدور الذي

مستوى دراسي.يقدم الكتاب املدرسي للمعلم مادة يعتمد عليها يف تدريسه وحيدد له القدر الذي يعطيه لتالميذه . ويعد أداة من أدوات التعليم بيد املعلم. وهلذا يلجأ التالميذ إطالع إىل الشرح بعد املعلمني من كثري وعلى الشرح. يف ورد ملا تعزيزاً الكتاب نص على املعلم أال يقتصر على الكتاب املدرسي، ويكتفي به

دون سواه من املصادر واملراجع األخرى . الكتاب املدرسي مرجع للطالب يعود إليه إذا خال إىل نفسه أو أراد االستذكار وحده، أو االستعداد الكتاب إىل يلجأ الطالب من وكثري لالختبار، املدرسي حني حيتاج إليه بعد الفراغ منه أو االختبار فيه، كما يقدم الكتاب للطالب املعلومات واألفكار للحكم على مستواه التحصيلي، اليت تكون أساساً ومستواه الدراسي، وأساساً لتحديد الواجبات املنزلية

وحل التدريبات وما إىل ذلك.

املهمة الروافد أحد املدرسي الكتاب يعترب وللكتاب العامة وأهدافه التعليم لعملية واملساعدة يف الوسائل أقوى من فهو حيوية أمهية املدرسي تشكيل عقلية التلميذ وحتقيق املفاهيم الصحيحة إذ هو وسيلة مثلى يف مساعدة الطالب وتكوين قدراته

بالوعي وتزويده بل معارفه وزيادة مواهبه وتنمية وحسن السلوك وإكسابه املعارف واملهارات املختلفة

وتنمية االجتاهات السلوكية البناءة.وهذه األمهية للكتاب املدرسي جتعل املرء يويل ذلك عناية متزايدة وبالتأين والتدقيق كثريا يف اختيار أداة ألنه وحمتوى وموضوعا شكال الصاحل الكتاب مهمة يف العملية التعليمية فينبغي تقوميه بطريقة علمية الكفاءة من عالية درجة على فاحصني من وتربوية

والقدرة والتخصص واخلربة امليدانية.الطالب برتديد تم التعليم أهداف تعد فلم الكتاب استخدام ينبغي ولكن فقط للكتاب لتحقيق أداة يكون حبيث وإجيابيا تربويا استخداما أنواع مجيع من واالستفادة التعليمية األهداف الكتاب مادة اختيار النافعة. أن اإلنسانية املعارف قدرات مع متناسبة تكون لكي وذلك جدا مهمة وهي وقدراته وميوله وحاجاته التلميذ واستعدادات مرحلة، وكلما كان إىل مرحلة من ختتلف بالطبع وزاد عليه اقبلوا التالميذ استعدادات وفق الكتاب م منه وتأثرهم مبا فيه علميا وتربويا شغفهم به وفائد

ومسلكي.

ب. الكتاب المدرسي ١. مفهوم الكتاب المدرسي وأهميته وخصائصه

الوسائل التعليمية من أهم ما حيتاج إليه املعلم والطالب إلجرائها يف عملية تعليم اللغة العربية لغري ا. والوسائل التعليمية اليت تستخدم كثرية الناطقني ومتنوعة منها الوسائل التيكنولوجية والوسائل الطبعية وما إىل ذلك. الوسائل الطبعية تتكون من املواد املعدة للمعلومات والتعليم. والكتاب املدرسي من الوسائل

الطبعية املستخدمة يف تقدمي املعلومات التعليمية.١1 Azhar Arsyad, Media Pengajaran,

(Jakarta: Raja Grafi ndo Persada, 2000), Cet. II h. 37

Page 100: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

95Al Kitâb Al Madrosiy Lita’lîm Al Lughoh Al ‘Arobiyah

Erta Mahyudin, S.Pd.I, Lc., S.S

إضافة إىل أن الكتاب املدرسي من الوسائل يف املوجودة الوسائل إحدى أيضا فهو الطبعية يعتمد أساسي مرجع ألنه الدراسي التلميذ حميط يف إليه ويرجع وخرباته، معارفه إثراء يف عليه وليس مطبوعا سجال باعتباره واالمتحان املذاكرة قوال مسموعا، فإنه بال شك سيؤثر ليس يف جانب واحد فقط، وإمنا يف جوانب خمتلفة من سخصيته، فهو يقرؤه ويتأثر مبا فيه من آراء وأفكار، وحيتفظ نفسه كلما مع ويقرؤه أراد، إليه كلما ليعود فيه أحب، ويرجع إليه يف كل حلظة إذا أدركه النسيان احلوادث من حادثة أو احلقائق من حقيقة لتذكر املدرسي فالكتاب إذن املعارف.٢ من معرفة أو حيدد الذي هو ألنه وجوهره التعليم صلب هو للتلميذ ما سيدرسه من معلومات وهو الذي يبقى على عملية التعليم مستمرة بينه وبني نفسه إىل أن

يصل منها إىل ما يريد.بعض يف املدرسي الكتاب مفهوم ويضيق من األول النوع يف األخرى. يف ويتسع الكتابات على املدرسي الكتاب مفهوم يقتصر الكتابات الشكل التقليدي للكتاب الذي يوزع على الطالب، ويف النوع اآلخر من الكتابات يتسع مفهوم الكتاب ليشمل خمتلف الكتب واألدوات اليت يتلقى الطالب منها املعرفة واليت يوظفها املعلم يف الربنامج التعليمي.٣ لذلك فإن الكتاب املدرسي ال من مادته األساسية املساعدة كاملعجم املواد من بل كذلك فحسب، املتدرجة املطالعة وكتب الصوتية التمارين وكتاب

وكتاب االختبارات ومرشد املعلم.٤

٢ جميد إبراهيم دمعة، الكتاب المدرسي ومدى مالئمته والثقافة للرتبية العربية املنظمة (تونس: والتعليم، التعلم لعمليتي

والعلوم، ١٩٨٢)، ص ٥.الكتاب طعيمة، أمحد ورشدي الناقة كامل حممود ٣(مكة: أخرى، بلغات للناطقين العربية اللغة لتعليم األساسي

جامعة أم القرى، ١٩٨٣)، ص ٢٠.أسس اهللا، عبد احلميد وعبد الغايل اهللا عبد ناصر ٤دار (الرياض: بالعربية، الناطقين لغير التعليمية الكتب إعداد

الغايل للطبع والنشر والتوزيع)، ص ٩.

هو احلالية الدراسة يف املدرسي الكتاب أما املعلومات من جمموعة على يشتمل الذي الكتاب حمددة تربوية أهداف حتقيق تتوخى اليت األساسية وتقدم نفسحركية)،٥ أو وجدانية أو (املعرفية سلفا هذه املعلومات يف شكل علمي منظم لتدريس مادة

معينة يف مقرر دراسي معني ولفرتة زمنية حمددة.

فالكتاب املدرسي له دور هام يف عملية التعليم استفاده قد الذي التعليمية عناصر من عنصر وهو ويف إندونيسيا.٦ بالدنا يف خاصة التالميذ معظم ضوء ما تقدم، فالكتاب املدرسي له أمهيات كبرية يف مساعدة عملية التعليم. وتكون أمهيات هذا البحث

واحلاجة إليه يف عدد أسباب وعوامل منها:

ال املعاصر عاملنا يف املدرسي الكتاب أن العادية التعليم وسائل من وسيلة جمرد يعد فحسب، إمنا هو أداة من أهم أدوات التعليمأو معينة حدود فيه للعلم تكن مل عصر يف بتفجر اتسم قد عصر هو وإمنا حمددة آفاق

التعليم وانتشار املعرفة العلم وتقدم اجملتمعات تطور مع أنه واإلعالم النشر وسائل وتنوع والتكنولوجيا

وتعدد االختصاصات أن الكتاب املدرسي ال يزال إىل يومنا هذا أداة

رئيسية يف عملية التعلم والتعليممن مهمة أداة يزال ال املدرسي الكتاب أن يستفيد أن ويستطيع املعلم بيد التعليم أدواة وأفكار معلومات من فيه مما وتالميذه هو ا تكون أساسا مشرتكا لدراسة املوضوعات أل

ومشكالت الدراسية.٧الكتاب طعيمة، أمحد ورشدي الناقة حممود كامل ٥

األساسي ...، ص ٢٠.6 http://ganeca.blogspirit.com/archive/.../

pentingnya_buku_pelajaran_dalam_prose.html٧ جميد إبراهيم دمعة، الكتاب المدرسي...، ص ٦-٧

Page 101: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

96 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Erta Mahyudin, S.Pd.I, Lc., S.S

اللغة لتعليم األساسي الكتاب أمهية وتزداد العربية للناطقني بغريها املبىن على أسس لغوية وتربوية سليمة، وتزداد معها حاجة اإلنسان إليه عندما ينظر قدمته ما منها سواء من كتب للميدان قدم فيما عربية جهات أو خارجية جهات عليه أشرفت أو ميكن ال وسيلة إذن املدرسي فالكتاب إسالمية.٨ للتلميذ أن يستغىن عنها لدراستها. وهناك فوائد كثرية واملعارف العلوم يزود أنه املدرسي الكتاب هذا من فالكتاب ذلك إىل عالوة العوملة. عصر لتوجيه الدراسي املنهج لتخطيط املدرس يساعد املدرسي أخرى وأمهيات ذلك.٩ إىل وما التعلمية والرباميج حيمل الذي الوعاء أنه هي املدرسي الكتاب من املعلومات واالجتاهات املراد غرسها يف التالميذ ليس ميدهم فهو وغريهم، للمعلمني بل للتالميذ فقط

باخلربات واحلقائق ومصدر ثقايف هلم.١٠وقال د. هدايات يف مقالته، إن األمهيات من

الكتاب املدرسي هي:

إن الكتاب املدرسي من املراجع األساسية اليتيعطي ألنه والطالب املدرس من إليها حيتاج بد ال الىت الدراسية املواد ويوضح املعلومات على للحصول الطالب عليها يسيطر أن من

األهداف الدراسية املنشودة.يستخدم املنظم بشكله املدرسي الكتاب إن بأكثر ثابت من احلطبة أو الرسالة املفرقة حىت

يسهل على الطالب مطالعته.يطالع أن للطالب ميكن املدرسي الكتاب إن توجيهات دون بنفسه الدراسية املادة ويراجع

املعلم.٨ حممود كامل الناقة، وقائع ندوات "تعليم اللغة العربية لغير الناطقين بها"، (مكتب الرتبية العريب لدول اخلليج، ١٩٨٥)،

ص ٢٣٩.9 http://ganeca.blogspirit.com/archive/

أسس اهللا، عبد احلميد وعبد الغايل اهللا عبد ناصر ١٠إعداد...، ص ٧

على املعلم يساعد املدرسي الكتاب إن الدراسية واألهداف الدراسية اجلداول تنظيم

١١ املنشودة. بناء على أن الكتاب املدرسي له أمهيات كربى وفوائد كثرية خاصة يف إجراء التعليم والتعلم وليكون املواد تقدمي يف للمعلم ومساعدة أساسية وسيلة الدراسية للطالب، فينبغي للكتاب املدرسي اجليد أن يتملك اخلصائص والشروط يف إعداد مواده.ألجل أن حيقق الكتاب املدرسي أغراضه العلمية والرتبوية على أفضل وجه ممكن، ينبغي أن تتوافر فيه جمموعة من جماالت يف حصرها ميكن الىت واخلصائص الشروط

آتية هي: ١٢

كفاءة املؤلف ومسعته العلمية. وهي بأن يكون مؤلف الكتاب معروفا بكفائته العلمية والرتبوية يف ميدان التعليم. وأن يكون املؤلف على وعيكامل ووضوح فلسفة وله اجملتمع بواقع تام

ألهداف املرحلة التعليمية.عالقة هناك العامة. وحمتوياته الكتاب مادة واضحة بني مادة الكتاب وتنظيمه وبني مفرداتاملعلومات تراعى وأن وأهدافه الدراسي املنهج واألسئلة واملهارات واخلربات العلمية واحلقائق حاجات الكتاب يف املوجودة والتمرينات

التالميذ وميوهلم.فيه. والتنظيم العرض وأسلوب الكتاب لغة األسلوب سهل مجلته يف الكتاب يكون أن يف لغته و منظمة تنظيما مناسبا من الناحيتنيالشرح لغة تكون وأن والرتبوية، السيكولوجية والتوضيح فيه مالئمة ملستوي التالميذ من حيث

السهولة والدقة والوضوح.11 D. Hidayat, “Pembuatan Buku Ajar

Bahasa Arab, (Makasar: 1-3 Juli 2005) h.1, t.d.ص المدرسي...، الكتاب دمعة، ابراهيم ١٢ جميد

٥٠-٥٨

أ)

ب)

ج)

Page 102: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

97Al Kitâb Al Madrosiy Lita’lîm Al Lughoh Al ‘Arobiyah

Erta Mahyudin, S.Pd.I, Lc., S.S

أن الطباعى. وإخراجه للكتاب العام الشكل يكون الكتاب –يف شكله العام – أنيق املظهر،الورق، جيد احلجم، مالئم الشكل، جذاب

واضح األحرف وما إىل ذلك.العالقة ضوء يف واملنهج. املدرسي الكتاب القائمة والتداخل املشرتك ما بني الكتاب واملنهج ينبغي ملؤلف الكتاب أن يطلع على دليل تأليف الكتب ألن هذا الدليل يوجه املؤلف إىل التقريب بني وجهة نظره ووجهات نظر املؤلفني اآلخرين

الذين يؤلفون للمادة الواحدة. الكتاب املدرسي وحتديث املادة وإثرائها. بالنظراملعاصر، عاملنا يف السريع وتقدمه العلم لتطور فإن بعض الكتب ميكن أن تفقد حداثتها أثناء طباعتها، ولذا فإنه جيب أن يبذل قصاري اجلهدالكتاب يف املوجودة املعلومات أن من للتأكد

املدرسي تتفق مع احلقائقاألطفال لواقع ومالءمته املدرسي الكتاب لغة الثقايف واالجتماعى. ينبغي للكتاب املدرسي أن يأخذ باعتباره الواقع الثقاىف واالجتماعى لقرائهمعلومات من فيه ما يعرض وأن التالميذ من

وخربات بأسلوب يتالءم وذلك الواقع.

٢. معايير تصنيف الكتاب المدرسيأسس إعداد تنظيم الكتاب

جمموعة هنا، الكتاب إعداد بأسس ويقصد قبل إلعداد كتابه املؤلف ا يقوم اليت العمليات إخراجه يف شكله النـهائي ، وطرحـه لالستخدام يف فصـول تعليم اللغـة . والوضـع األمثل يف تأليف كتب إجـراء يفرتض بـها الناطقني لغري العربية اللغة تعليم فضـًال أي كتاب، تأليف قبل الدراسات من عـدد عن توفر عـدد من األدوات والقوائم والنصوص اليت يعتمد عليها تأليف الكتاب . ويُقصـد بذلك أيضا ما يقوم به املؤلف من عمليات الزمـة إلعداد الكتاب

أعدها وقوائم أدوات أو أجراها، حبوثا سـواء كانت فعلى . به قام جتريباً أو ، إليها رجع نصوصـاً أو العربية اللغة لتعليم املدرسية الكتب ومقرر املؤلفني الكتاب إعداد بأسس يراعوا ا أن الناطقني لغري

املدرسي اآلتية:١٣

األسس الثقافية واالجتماعية إعداد الكتاب املدرسي لتعليم اللغة العربية لغريا ينبغي أن يراعى جمموعة من املبادئ الناطقني

اآلتية:العربية الثقافة حمتوى عن املادة تعرب أن

واإلسالمية. أن تعطى صورة صادقة وسليمة عن احلياة

يف األقطار العربية.أغراض مع فقط ليس املادة تتسق أن العرب أهداف مع أيضا ولكن الدارسني

من تعليم لغتهم ونشرها. أن يدرج يف تقدمي الثقافة من احملسوس إىلومن املركب، إىل البسيط ومن املعنوي،

اجلزء إىل الكل. إن للدارسني أغراضا من تعلم اللغة والثقافة،من أغراضا أيضا اللغة ألصحاب ولكن فاحلرص لذا ثقافتهم، ونشر لغتهم تعليم

يف املادة على حتقيق اجلانبني أمر مهم.اإلسالمية باالجتاهات الدارسني يزود أن التحرر مثل: املناسبة العلمية واالجتاهات وسعته العقلى األفق وتنمية اخلرفات، من

... إخل.الذي باملستوى الثقايف احملتوى يقدم أن ومستواهم الدارسني عمر يناسب

لتعليمي. اأسس اهللا، عبد احلميد وعبد الغايل اهللا عبد ناصر ١٣

إعداد الكتب ...، ص ١٩.

د)

ه) أ)

و)

ز)

Page 103: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

98 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Erta Mahyudin, S.Pd.I, Lc., S.S

إىل خاص وبشكل املادة تلتفت أن العربية الثقافة يف املقبولة األصلية القيم

واإلسالمية.عقول يف ملا وتصحيحا تقوميا تقدم أن الثقافة عن خاطئة أفكار من الكثريين

العربية واإلسالمية. أن تتجنب إصدار أحكام متعصبة للثقافة

العربية.الثقافات ضد أحكام إصدار تتجنب أن

األخرى.١٤

األسس السيكولوجيةعند مراعتها جيب اليت النفسية األسس هذه تصميم الكتاب املدرسي تلخص فيما يلي:١٥ أن يكون الكتاب مناسبا ملستوى الدارسني

فكريا.أن يراعى مبدأ الفروق الفردية.

على ويساعد التفكري الدارس يف يثري أن اللغة اكتساب على يساعده مبا تنميته

العربية.استعدادات وفق العلمية املادة تبىن أن

م. الدارسني وقدرا أن يشبع دوافعهم ويرضى رغابتهم ويناسب

ميوهلم.خبصائص علم على املؤلف يكون أن يناسب مبا يعطى وأن النفسية، الدارسني

هذه اخلصائص. أن يراعى عند التأليف املرحلة العمرية اليت

يؤلف هلا.١٤ حممود كامل الناقة، الكتاب األساسي ...، ص ٤٦.

أسس اللة، عبد احلميد وعبد الغايل اهللا عبد ناصر ١٥إعداد الكتب ...، ص ٣٤ – ٣٥.

الكتاب بني املادة يف التكامل يراعى أن األساسي ومصاحبته.

االجتاهات تكوين على الكتاب يعني أن والقيم املرغوب فيها لدى الدارسني

األسس اللغوية والتربوية وتتلخص هذه األسس يف عدة جماالت، منها:

وهي التعليمية، املادة تنظيم أسس االستمرارية والتتابع والتكامل.

اجلوانب معاجلة عند الرتبوية الضوابط املختلفة للمادة التعليمية.

التعليمية املادة بوضوح تتصل أسس وانقرائيتها.

أسس تتصل مبحتوى املادة التعليمية.وإمكانية املادة مبناسبة تتصل أسس

تدريسها.١٦هذه إىل تسند اليت األساسية اللغوية املواد أما األسس يف عملية تعليم اللغة العربية تتكون من أصوات ومفردات وتراكيب اليت تقدم يف كتبا واألسلوب تعليم اللغة العربية لغري الناطقني املناسب يف عرضها للدارسني ومدى سهولة أواللغة وتناول للدارسني.١٧ املادة تلك صعوبة على تقدم ثانية العربية كلغة يف كتب املقدمة وتنقسم الرتبوي. واملستوى اللغوي املستوى للكتاب الدراسية املواد إعداد يف اللغوية املادة على ثالثة أقسام، وهي: ١) اللغة اليت ينبغي أن تعلم. ٢) مكونات اللغة من جمموعة من النظام الصويت والنظام الرتاكييب والنظام املعجمي. ٣)والقراءة والكالم االستماع من اللغة مهارات

والكتابة.الكتاب طعيمة، أمحد ورشدي الناقة حممود كامل ١٦

األساسي ...، ص ٤٧.أسس اهللا، عبد احلميد وعبد الغايل اهللا عبد ناصر ١٧

إعداد الكتب ...، ص ٣٥.

ب)

ج)

Page 104: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

99Al Kitâb Al Madrosiy Lita’lîm Al Lughoh Al ‘Arobiyah

Erta Mahyudin, S.Pd.I, Lc., S.S

ج. محتوى الكتاب المدرسيمن يتكوٍن املدرسي كتاب حمتوى إن ناحيتان، مها ناحية احملتوى اللغوي وناحية احملتوى يستند اللغوي احملتوى ناحية من الثقايف.١٨ نظرة وعلى خمتارة مفردات قائمة على الكتاب احملتوى ناحية من أما الرتاكيب. تناول يف خاصة الثقايف فيعتمد على من سيوجه له الكتاب، وعلى العموم ينبغي أن يراعى ليكون احملتوى عاما وعربيا وإسالميا يف الوقت نفسه ولكن بدرجات متفاوتة

والبيئة. الدارسني يناسب ما حسب ١. المحتوى اللغوي

أ). المفرداتوهلا اللغة عناصر من عنصر املفردات إن لغة أية إىل اإلنسان استيعاب يف هام دور للتسهيل يف استخدامها ويف فهم معانيها ويففينبغي األمر ذلك على بناء نطقها. صحة الكتاب فيه مبا املدرسي الكتاب مؤلف على املدرسي للغة العربية أن يراعى اخلطوات اهلامةاملدرسي. بالكتاب لتقدميها املفردات عن وأول ما خيطر على املؤلف يف تقدمي املفرداتإىل بالنظر اجلديدة املفردات خيتار أن هو

املفردات. اختيار أسس أما األسس يف اختيار املفردات للكتاب

املدرسي، فهي كما يلي:بالتواتر املراد .(frequency) التواتر املؤلف خيتار أن هو املفردات اختيار يف غريها على االستخدام شائعة املفردات

ومتفقة يف املعىن. التوزع أو المدى (range). إن املفرداتمنها خمتلفة، العرب بالد يف املستخدمة عبد الرمحن بن إبراهيم الفوزان ، إعداد مواد تعليم اللغة ١٨http://faculty.ksu. العربية لغير الناطقين بها، حتميل من

aspx./٥٢٠/pages/٣٠٧٠/edu.sa ص ٣٥

غري ولكن واحد بالد استخدمها ما أن فيفضل لذا آخر. بالد يف مستخدمة البالد معظم تلتقي اليت املفردات ختتار

العربية على استخدامها.الباحث يعين .(availability) المتاحية أن املفردات اختيار أسس يف باملتاحية تفضلها اليت تكون يف متناول الفرد جيدها حني يطلبها ويستخدمها الناس يف جماالت

معينة. األلفة (familiarity). من املعروف، إن أية لغة حتتوي على مائة آالف من الكلمات أو املفردات. ويف اختيار املفردات للكتابخيتار أن املؤلف على ينبغي املدرسي املفردات اليت تكون مألوفة عند األفراد على

املفردات املهجورة نادرة االستخدام.بالشمول واملراد .(coverage) الشمول هنا أن يفضل املؤلف املفردات اليت تغطي عدة جمالت يف وقت واحد على تلك اليت

ال ختدم إال جماالت حمدودة.تفضل أن هنا باألمهية تقصد األهمية. عند معينة حاجة تشيع اليت املفردات الدارس على تلك املفردات العامة اليت قد

الحيتاجها أو خيتاجها قليال. العروبة. يعين بعبارة العبارة يف هذه األسس أن تفضل املفردات العربية على غريها، مثال يستخدم املؤلف كلمة «اهلاتف» بدال من

«التلفون».١٩ باإلضافة إىل ذلك ففي اختيار املفردات ينبغي

على مؤلف الكتاب أن يهتم بأمور آتية: أن تكون املفردات قريبة إىل الدارس، حسية

ملموسة ومفهومة.

١٩ رشدي أمحد طعيمة، تعليم العربية...، ص ١٩٥

Page 105: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

100 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Erta Mahyudin, S.Pd.I, Lc., S.S

أن تستغرق هذه املفردات كل أصوات اللغةورموزها.

أن تكون فيما بينها عالقة داللية موضوعية حبيث يسهل االعتماد عليها بعد ذلك يف

بناء مجل وتراكيب.٢٠

ب). التراكيباللغة، عناصر من عنصر الرتاكيب إن ويف وصرفها، حنوها اللغة قواعد ا ويقصد جمال تعليم وتعلم اللغة العربية كانت الرتاكيب على حتكم ا أل للدارسني هام مطالب من اليت الرتاكيب أما وضبطها. اللغة صحة قواعد تعلم فهي الكتاب إعداد يف تقصد اللغة أبناء من حىت للكثريين بالنسبة اللغة العربية اللغة استخدام يف ا ويطبقو يفهمون جمال يف ضروريا أمرا الرتاكيب وتعترب اجليدة.

آتية: ألسباب اللغة وتعلم تعليم مظاهر من حضاري مظهر الرتاكيب أن

اللغة ودليل على أصالتهاا ضوابط حتكم استعمال اللغة. أ

ا تساعد على فهم اجلمل والنصوص.٢١ أ

ج). المحتوى الثقافيللمعلم ينبغي املدرسي الكتاب تأليف يف املتعلمني حلضارة وافية بدراسة يقوم أن الدراسة هذه تتناول حبيث املميزة وخصائصها واملادى. األخالقي جبانبيها املتعلمني حضارة املراد باجلانب األخالقي هي احلضارة املعتقدات والنظم والعادات والتقاليد والفكرية، الدينية أما األخالقية. والقيم واالجتماعية السياسية واملالبس األزياء على فيشتمل املادى اجلانب الكتاب طعيمة، أمحد ورشدي الناقة حممود كامل ٢٠

األساسي...، ص ٢٧٥الكتاب طعيمة، أمحد ورشدي الناقة حممود كامل ٢١

األساسي...، ص ٢٧٩

وطريقة والبناء والسكن واملأكوالت والطعام املعيشة من زراعية أوصناعية، أو جتارية أو غري

ذلك.٢٢

د. اختيار المهارات اللغويةيهدف تعليم اللغات بشكل عام إىل اكتساب الدارسني جمموعة من املهارات، واحلديث عن املهارات اللغوية عند إعداد كتاب لتعليم العربية أو حتليله أو تقوميه يشتمل على بعض العناصر اليت حتتاج إىل بعض مهارات أربع إىل اللغوية املهارات وتنقسم املعاجلة. والكتابة. والقراءة والكالم االستماع هي: رئيسة ومؤلف كتاب تعليم العربية يف اختياره إحدى هذه املهارات للبدء تدريسها، إمنا يصدر عن تصور خاص والطريقة ا، باكتسا املتصلة والعمليات اللغة ملفهوم طرحها ميكن اليت األسئلة ومن لتدريسها، املناسبة

عند حتليل كتاب أو تقوميه ما يلي:٢٣ ما املهارة اليت يبدأ الكتاب تعليمها؟

اإلنسان أّن من انطالقًا االستماع هي هل يبدأ يف تعلمه اللغة باالستماع إىل احمليطني بهمتنقـًال املناسب، اللغوي األداء أصول متلقيًا مواقف يف تعلمه ما توظـيف إىل ذلك بعد

املختلفة؟ احلياة أو أن املؤلف يبدأ بتعليم الدارسني نطق احلـروف

والكلمات وإنتاج بعض األصوات اجلديدة؟ أو أن املؤلف يبدأ بتعليم القـراءة مستهدفاً متكني الدارسني من االتصال باملادة املكتوبة من بداية

الطـريق؟يعلم الدارسني كيفية تقليد أو أن املؤلف أخرياً اليت بالطريقة مقتدياً العربية الكتابات بعض

شاهدها (إمالء منقول)؟

٢٢ علي حممد القامسي، اتجاهات حديثة...، ص ١٠٨٢٣ عبد الرمحن بن إبراهيم الفوزان، إعداد مواد تعليم...،

ص ٥١

Page 106: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

101Al Kitâb Al Madrosiy Lita’lîm Al Lughoh Al ‘Arobiyah

Erta Mahyudin, S.Pd.I, Lc., S.S

يتقدم أال اللغوية املهارات تقدمي يف إن كأن واحد، وقت يف خمتلفني مهارتني للطالب ندربه على تركيب مجل جديد من كلمات مل يكن صعوبتني: عليه فتضيف ا عهد سبق للطالب واألخرى اجلديدة الكلمات فهم ضرورة إحدامها

جديدة.٢٤ مجل تركيب ١. مهارة االستماع

ينبغي العربية، للغة االستماع مادة تنظيم ويف على املؤلف مراعات اآليت:

مدى والثقافية العقلية الدارسني قدرة معرفة إملامهم باللغة العربية وحتديد مستواهم اللغوي.للدارس متثل اليت واملفردات بالعبارات يبدأ أن

ضرورة اجتماعية. أن يكمل بالوسائل األخرى اليت يسهل يف تقدمي

مادة االستماع لدى الدارسني. اإلكثار من التدريبات على نطاق صوت احلروف

مث إىل الكلمة مث إىل اجلملة العربية.حىت للدارس املألوفة العبارات يستخدم أن ما وفهم ومعرفتها األصوات متييز عليه يسهل

يقال من جهة أخرى. التقومي املستمر لتنمية قدرة الدارسني على فهم

املسموع من عدمه.

٢. مهارة الكالمأن املدرسي الكتاب مؤلف على ينبغي يلم مبشكال الكالم وال يقتصر على املعلم، ألن الكتاب.٢٥ بذلك يتقيد األمور معظم يف املعلم يبدأ أن هي الكالم مهارة تنظيم يف األهم من املؤلف يف تنظيمها باأللفاظ السهلة املكونة من كلمتني فثالث فأكثر وباملفردات الشائعة املعروفة ٢٤ عبد الرمحن بن إبراهيم الفوزان، إعداد مواد تعليم...،

ص ٥٢أسس اهللا، عبد احلميد وعبد الغايل اهللا عبد ناصر ٢٥

إعداد الكتب ...، ص ٥٥.

املد حروف حتوى اليت الكلمات يتجنب وأن (احلركات الطوال) يف بداية األمر.

٣. مهارة القراءةجمال يف أمهية كربى هلا القراءة أن على بناء تعليم اللغة العربية، فينبغي على املؤلف أن يكثر من استخدام التمارين القرائية واليت من خالهلا تتيح فرصة متكن املعلم من وجود مكونات القدرة على القراءة

لدى الدارسني، وهي:تعرف الرموز العربية

ة التمييز بني الرموز املتشاا الربط بني الرموز ومدلوال

فهم املقروءالنطق بالسرعة املناسبة

تقدمي االختبارات لفهم مادة القراءة.٢٦

٤. مهارة الكتابةاليت اللغوية املهارات من مهارة الكتابة ألن أن املعلم وعلى يتعلموها أن الطالب على جيب يعلمها، فمن الواجب على مؤلف الكتاب األساسي

حني تنظيم هذه املهارة لكتابه مراعة اآليت:البدأ بالكلمات السهلة يف النطق

اإلكثار من تدريب الطالب على الكتابة بأكثرمث الكلمة تدريب كتابة مرة مثال: طريقة، من حتديد الكلمة املكتوبة وتصويبها مث إكماهلا وما

إىل ذلك. اختيار الكلمات واجلمل املألوفة واليت سبق أن

مت التعرف عليها يف القراءة وغريها.التدرج يف تقدمي الكلمات الصعبة.

حتمل اليت الكلمات على الطالب تدريب قاعدة إمالئية.

أسس اهللا، عبد احلميد وعبد الغايل اهللا عبد ناصر ٢٦إعداد الكتب ...، ص ٦٢.

Page 107: Jurnal Kebahasaaraban dan Pendidikan Bahasa Arab · PDF filealumni PBA memperlihatkan mobilitas sosial-ekonomi dan intelektual yang cukup tinggi, juga alumni PBA memiliki kontribusi

102 Âfâq ‘Arabiyyah | Vol. VIII, No. 1, Juni 2013

Erta Mahyudin, S.Pd.I, Lc., S.S

د. التدريبات والتقويمالتدريبات هي من أهم أشكال النشاط الرتبوي على سواء اللغوية املهارات تثبيت تستهدف اليت املستوى اإلدراكي أو النفسي حركي.٢٧ ويف تصميم

التدريبات، فينبغي أن يهتم باملعايري التالية:السلوك النهائي املتوقع من الدارس

درجة التحكم يف االستجابةاألسلوب التعليمي املستخدم يف التدريب

معيار اختيار االستجابة.

ه. المواد اإلضافيةحول تدور اليت اإلضافية باملواد املراد أما والداعمة له املصاحبة املواد هي املدرسي الكتاب الذي هو الزيادة باملادة الصحيح االجتاه ولكن له. يضيف إىل الكتاب املدرسي مواد مصاحبة، ككتب التدريبات والتمارين والتسجيالت الصوتية واالقراص املدجمة والوسائل املعينة لتدريس الكتاب ومرشد املعلم

واملعجم.٢٨

و. الخاتمةيعد الكتاب املدرسي من الوسائل اهلامة احملققة ألهداف املنهج الدراسي، مع تعدد األنشطة الرتبوية ، واملواد التعليمية، والتقدم الكبري يف تكنولوجيا التعليم، ومتنوعة كالتلفاز بديلة تعليمية وسائل واستخدام التعليمي،والتعليم املربمج، والدروس املسجلة، إال أن الكتاب التزال له أمهية كربى ، فهو الوسيلة الفعالة يتطلب الذي األمر ، بصورة كبرية تستخدم اليت يكون وأن وفنية، تربوية ومعايري أسس وفق تقدميه وثيق الصلة حبياة الطالب، ومطالب منوه، وحاجات جمتمعه وبيئته، ويواكب التطور املعريف ليتحقق الربط ٢٧ عبد الرمحن بن إبراهيم الفوزان، إعداد مواد تعليم...،

ص ٨٦٢٨ عبد الرمحن بن إبراهيم الفوزان، إعداد مواد تعليم...،

ص ١٠٧

بني الدراسة واحلياة العملية اليت سيخرج هلا الطالب. الكتاب يف رئيسة شروط توفر يتطلب الذي األمر واألمثلة العرض، وطريقة املعريف، احملتوى حيث من حجم حيث من واإلخراج، والتمرينات، التطبيقية، الكتاب، وبنط الكتابة، واألوان، والتجليد، والغالف

اخلارجي...اخل

المراجعالنظرية بين العربية اللغة تعليم (١٩٩٣) شحاتة، حسن

والتطبيق، القاهرة: الدار املصرية اللبنانية الناطقين لغير العربية تعليم (١٩٨٩) طعيمة، أمحد رشدي املنظمة صوراط الرباط: وأساليبه، مناهجه بها

اإلسالمية للرتبية والعلوم والثقافة – إيسيسكو.اللغة تعليم مواد إعداد الفوزان، إبراهيم بن الرمحن عبد http:// من حتميل بها، الناطقين لغير العربية

faculty.ksu.edu.sa/3070/pages/520/.aspx

فتحي علي يونس وحممد عبد الرؤوف، المرجع في تعليم اللغة العربية لألجانب، القاهرة: مكتبة وهبة.

ومدى المدرسي الكتاب (١٩٨٢) دمعة، إبراهيم جميد املنظمة تونس: والتعليم، التعلم لعمليتي مالئمته

العربية للرتبية والثقافة والعلوم.حممد علي اخلويل، (١٩٨٤) أساليب تدريس اللغة العربية،

الرياض: مكتبة الفرزدق.الكتاب (١٩٨٣) طعيمة، أمحد ورشدي الناقة حممود كامل بلغات للناطقين العربية اللغة لتعليم األساسي

أخرى، مكة: جامعة أم القرى.اللغة "تعليم ندوات وقائع (١٩٨٥) الناقة، حممود كامل العريب الرتبية مكتب بها"، الناطقين لغير العربية

لدول اخلليج.ناصر عبد اهللا الغايل وعبد احلميد عبد اهللا، أسس إعداد الكتب التعليمية لغير الناطقين بالعربية، الرياض:

دار الغايل للطبع والنشر والتوزيع.

D. Hidayat, “Pembuatan Buku Ajar Bahasa Arab pada Prodi Jurusan Sastra Asia Barat UNHAS, (Makasar: 1-3 Juli 2005) h.1, t.d.