jurnal itkt31 final

Upload: bqdianz

Post on 19-Jul-2015

198 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

ISSN Cetak: 2087-9423Vol. 3, No. 1, Juni 2011ISSN Electronik: 2085-6695 JURNALILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN TROPIS Diterbitkan Oleh: Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia dan Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis JurnalIlmudanTeknologiKelautanTropismerupakanpengembangandariE-Jurnal IlmudanTeknologiKelautanTropisyangmulaiterbitsemenjakJuni2009,mulai Desember2010diterbitkansecaracetakdanelektronik.Jurnalinimerupakanjurnal ilmiahdibidangilmudanteknologikelautantropisdanditerbitkansecaraberkala sebanyakduakalidalamsetahun.RedaksimenerimapaperdalambahasaIndonesia ataubahasaInggrisyangdiketikdiataskertasA4dalam1spasi,TimesNewRoman, Font12,termasukgambardantabeldandikirimmelaluiemailkealamatredaksi. Pedoman penulisan paper dapat dilihat pada bagian belakang jurnal ini. Diterbitkan oleh: Ikatan Sarjana OseanologiIndonesia dan Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB Penanggung Jawab: Ketua Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia dan Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB

Pemimpin Redaksi: Bisman Nababan, Ph.D. Penyunting Ahli (Mitra Bebestari):Augy Syahailatua, Ph.D. (Marine Fisheries and Marine Biology, P2O-LIPI) Bambang Yulianto, Ph.D. (Marine Ecotoxicology, FPIK-UNDIP)Prof. Dr. Bonar Pasaribu (Marine Acoustic, ITK-IPB) Prof. Dr.Feliatra (Marine Microbiology, ITK-UNRI)Dwi Djoko Eny Setyono, Ph.D. (Marine Biology and Aquaculture, P2O-LIPI) Prof. Dr. Inneke Rumengan (Marine Biotechnology, FPIK-UNSRAT) Iskaq Iskandar, Ph.D. (Physical Oceanography, NOAA-PMEL, USA) Iqbal Djawad, Ph.D. (Marine Aquaculture & Physiology., FIKP-UNHAS) John I. Pariwono, Ph.D. (Physical Oceanography, ITK-IPB)Joko Santoso, Ph.D. (Aquatic Product Processing Technology, THP-IPB) Dr. Jonson L. Gaol (Marine Remote Sensing & GIS, ITK- IPB)Prof. Dr. Mulia Purba (Physical Oceanography, ITK-IPB) Neviaty P. Zamani, Ph.D. (Marine Biology, Coral Reef, ITK-IPB) Suhartati M. Natsir, Ph.D. (Marine Ecology, P2O-LIPI) Wahyu Pandoe, Ph.D. (Physical Oceanography, Modeling, BPPT)Zainal Arifin, Ph.D. (Marine Pollution, Chemical Oceanography, P2O-LIPI) Tri Prartono, Ph.D. (Chemical Oceanography, ITK-IPB) Penyunting Pelaksana:Sri Ratih Deswati, M.Si.,Meutia Samira Ismet, M.Si., Jafar Elly, M.Si.,Muhammad Subhan, S.Pi., dan Sahat M.R. Tampubolon, Amd. Alamat Redaksi: Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK Jl. Lingkar Akademik,Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 e-mail: [email protected] Isi dapat dikutip dengan menyebutkan sumbernya KATA SAMBUTAN Dengan senang hati danbangga, saya sebagai Ketua UmumIkatan Sarjana Oseanologi Indonesia(ISOI),menyambutterbitnyaJurnalIlmudanTeknologiKelautanTropis (ITKT)Volume3Nomor1Juni2011.Penerbitanjurnaliniterlaksanaataskerjasama antara ISOI dengan DepartemenIlmu dan Teknologi Kelautan,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Jurnal ITKT diterbitkan dalam edisi cetak dan elektronik serta diharapkan menjadi jurnal andalan ISOI. Melalui mitra bebestari yang professional dan ahli dalam bidangnya, setiap paperyang diterbitkan dalam jurnal ini memiliki mutu ilmiah yang tinggi dan dapat dipertanggung jawabkan.Semogadalamwaktudekat,JurnalITKTinidapatmemperolehakreditasi dariKementerianPendidikanNasionaldanLembagaIlmuPengetahuanIndonesia (LIPI). UcapanterimakasihsecarakhusussayasampaikankepadaKementerianPendidikan NasionalyangtelahbersediamenyediakandanauntukpenerbitanJurnalini. Penghargaansebesar-besarnyajugasayasampaikankepadaPemimpinRedaksi,Mitra Bebestari,danPenyuntingPelaksanayangtelahbekerjakerasuntukdapat menyelesaikan proses penerbitan Jurnal ini. Akhir kata, saya sebagai Ketua Umum ISOI mengucapkanselamatatasterbitnyaJurnalITKTVolume3Nomor1Juni2011ini. Semoga Jurnal ITKT ini dapat menjadi rujukan utama dalam bidang ilmu dan teknologi kelautan serta bidang perikanan tropis di Indonesia maupun di dunia. Jakarta, Juni 2011 Prof. Dr.Indroyono Susilo Ketua Umum ISOI KATA SAMBUTAN Dengan penuh suka cita, saya sebagai Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan danIlmu Kelautan,Institut PertanianBogor, menyambutterbitnya tepat waktu Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis (ITKT) Volume 3 Nomor 1 Juni 2011.Jurnal ini merupakan pengembangan dari E-Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan TropisyangsudahterbitsemenjakJuni2009melaluikerjasamaantaraIkatanSarjana OseanologiIndonesia(ISOI)denganDepartemenIlmudanTeknologiKelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Denganmitrabebestariyangprofessionaldanahlidalambidangnya,diharapkanmutu paperdalamJurnalITKTinidapatditingkatkandandiharapkandapatmemperoleh akreditasidariKementerianPendidikanNasionaldanLembagaIlmuPengetahuan Indonesia (LIPI). Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Kementerian Pendidikan Nasional yang telahbersediamenyediakandanauntukpenerbitanJurnalini.Begitujugakepada Pemimpin Redaksi, Mitra Bebestari, dan Penyunting Pelaksana yang telah bekerja keras untuk dapat menyelesaikan proses penerbitan Jurnal ini. Akhir kata, saya mengucapkan selamatatasterbitnyaJurnalITKTinidansemogaJurnalinidapatdigunakansebagai media diseminasi hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmu dan teknologikelautan serta bidang perikanan tropis di Indonesia maupun di dunia. Bogor,Juni 2011 Prof. Dr. Ir. Setyo Budi Susilo, M.Sc.Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat-Nya sehingga Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Volume 3 Nomor 1, Juni 2011 ini dapat terbit. Melaluiseleksidanreviewolehtimreviewer(mitrabebestari),darisejumlah paperyang masuk sebanyak 11 (sebelas) paper dapat diterima dengan perbaikan untuk diterbitkanpadaedisiinidenganjudulsebagaiberikut:(1)Studikomponenpasang surutperairandangkal(overandcompoundtides)modelkanal1dimensidengan menggunakanmetodaasimilasidatavariasional;(2)Potensienergiaruslautuntuk pembangkittenagalistrikdikawasanpesisirflorestimur,NTT;(3)Marinesediment characteristicsatkarimunjavaseabasedonstratigraphicprofileanalysis,total suspendedsolid(tss)andgrain-sizeanalysis(granulometry);(4)Kajiandanprediksi kerentananpesisirterhadapperubahaniklim:studikasusdipesisircirebon;(5)Uji toksisitasekstrakempatjenisteripangsukuholothuriidaedaripulaupenjalirantimur, kepulauanseribu,jakartamenggunakanbrineshrimplethalitytest(bslt);(6)Bacteria associated holothurians: the key of habitat preference, diet, and functions; (7) Skipjack tuna in relation to sea surface temperature and chlorophyll-a concentrationof bone bay usingremotelysensedsatellitedata;(8)Microbialcommunityduringbioremediation experimentalonoilspillincoastalofpariisland;(9)Konsentrasilogamberatdiair, sedimen dan biota di teluk kelabat, pulau bangka; dan (10) Kenaikan lapisan termoklin akibat tsunami 2004 di perairan nangro aceh darussalam. SemogaJurnalIlmudanTeknologiKelautanTropisinidapatmeningkatkan diseminasidanketersediaaninformasiakanhasil-hasilpenelitiandibidangilmudan teknologi kelautanserta perikanan tropis. Pemimpin Redaksi ISSN Cetak: 2087-9423ISSN Elektronik: 2085-6695 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 3, No. 1, Juni 2011

DAFTAR ISI STUDIKOMPONENPASANGSURUTPERAIRANDANGKAL(OVERANDCOMPOUNDTIDES)MODELKANAL1DIMENSIDENGANMENGGUNAKANMETODAASIMILASIDATA VARIASIONAL STUDYCOMPONENTSOFSHALLOWWATERTIDE(OVERANDCOMPOUNDTIDES)1DIMENSIONAL CHANNEL MODEL BY USING VARIATIONAL DATA ASSIMILATION METHOD Evie H. Sudjono, A. Setiawan, S. Hadi, N. S. Ningsih ...............................................................................................1 POTENSIENERGIARUSLAUTUNTUKPEMBANGKITTENAGALISTRIKDIKAWASANPESISIR FLORES TIMUR, NTT POTENTIAL ENERGY OF OCEAN CURRENT FOR ELECTRIC POWER GENERATIONIN COASTAL AREAS OF EAST FLORES, NTT Ai Yuningsih dan Achmad Masduki ...........................................................................................................................13 MARINESEDIMENTCHARACTERISTICSATKARIMUNJAVASEABASEDONSTRATIGRAPHIC PROFILEANALYSIS,TOTALSUSPENDEDSOLID(TSS)ANDGRAIN-SIZEANALYSIS (GRANULOMETRY) Suryantini, Aris Ismanto, Indarta Kuncoro Aji, Dwi Fajar Saputri, and Helfinalis ..............................................26 KAJIANDANPREDIKSIKERENTANANPESISIRTERHADAPPERUBAHANIKLIM:STUDIKASUS DI PESISIR CIREBONCOASTALVULNERABILITYPREDICTIONTOCLIMATECHANGE:STUDYCASEINCIREBONCOASTAL LANDRicky Rositasari, Wahyu B. Setiawan, Indarto H.Supriadi, Hasanuddin, dan Bayu Prayuda ..............................52 UJITOKSISITASEKSTRAKEMPATJENISTERIPANGSUKUHOLOTHURIIDAEDARIPULAU PENJALIRANTIMUR,KEPULAUANSERIBU,JAKARTAMENGGUNAKANBRINESHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) TOXICITY TEST OFEXTRACTS OF THE FOUR SEA CUCUMBER (FAMILY HOLOTHURIIDAE) FROM EAST PENJALIRANISLAND,SERIBUISLANDS,JAKARTABASEDONTHEBRINESHRIMPLETHALITYTEST (BSLT) Arum Albuntana, Yasman, dan Wisnu Wardhana ...................................................................................................65 BACTERIAASSOCIATEDHOLOTHURIANS:THEKEYOFHABITATPREFERENCE,DIET,AND FUNCTIONS Ariani Hatmanti and Pradina Purwati .......................................................................................................................73 SKIPJACKTUNAINRELATIONTOSEASURFACETEMPERATUREANDCHLOROPHYLL-A CONCENTRATIONOF BONE BAY USING REMOTELY SENSED SATELLITE DATA Mukti Zainuddin .........................................................................................................................................................82 MICROBIAL COMMUNITY DURING BIOREMEDIATION EXPERIMENTAL ON OIL SPILL IN COASTAL OF PARI ISLAND Lies Indah Sutiknowati ................................................................................................................................................91 KONSENTRASILOGAMBERATDIAIR,SEDIMENDANBIOTADITELUKKELABAT,PULAU BANGKA HEAVYMETALSCONCENTRATIONSINWATER,SEDIMENTANDBIOTAINKELABATBAY,BANGKA ISLAND Zainal Arifin .................................................................................................................................................................104 KENAIKANLAPISANTERMOKLINAKIBATTSUNAMI2004DIPERAIRANNANGROACEH DARUSSALAM INCREASEOFTHETHERMOCLINELAYERDUETOTSUNAMI2004INNANGROACEHDARUSSALAM WATERS Hadikusumah dan J. D. Lekalete ................................................................................................................................115 Pedoman Penulisan Naskah Artikel ...........................................................................................................................134 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Hal. 1-12, Juni 2011 Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia danDepartemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB 1 STUDI KOMPONEN PASANG SURUT PERAIRAN DANGKAL (OVER AND COMPOUND TIDES)MODEL KANAL 1 DIMENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODA ASIMILASI DATA VARIASIONAL STUDY COMPONENTS OF SHALLOW WATER TIDE (OVER AND COMPOUND TIDES) 1 DIMENSIONAL CHANNEL MODEL BY USING VARIATIONAL DATA ASSIMILATION METHOD Evie H. Sudjono1,2, A. Setiawan3, S. Hadi2, N. S. Ningsih2 1Puslitbang Geologi Kelautan, Bandung, [email protected] 2Institut Teknologi Bandung, Bandung 3Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Jakarta ABSTRACT Shallowwatertidesareveryimportanttoimproveaccuracyoftidalpredictions.Itis usedbyportinterest,seatransportation,fishingindustry,coastalengineering,etc. Simulationofshallowwatertideswasobtainedfromharmonicanalysisof1 dimensional channel model (12 grid) by using variational data assimilation (grid 3 and 8).Twopartialtideswithangularfrequencies1=1,4x10-4and2 =1,6x10-4rad/sec andamplitudeA1=1x10-8andA2=0,5x10-8metersareusedfordefiningexternal forcinginthemodeldomain.Wheninspectingtheamplitudesofbothpartialtides1 and 2 and some of their dominantover-andcompoundtides (3 = 21-2 and 4 = 31),ingeneralthetobecorrectedsolutioncanbeimprovedsignificantly.Root mean square (rms) error of tidal constituent 1 between the reference and the to be correctedwithoutdataassimilationis0,1075m/sec,andfor2is0,0440m/sec, respectively. On the other hand, the harmonic analysis of the phase of tidal constituent 1 showed a good result (root mean square = 0.0000 m/s) and for 2 (root mean square = 0.0002 m/s).Keywords: shallow water tides, data assimilation, harmonic analysis. ABSTRAK Komponenpasangsurut(pasut)perairandangkalsangatpentingdalammeningkatkan ketelitianprediksiyangdigunakanbagikepentinganpelabuhan,transportasilaut, industri perikanan, rekayasa pantai (coastal engineering), dan lain-lain. Pada penelitian ini,komponenpasutperairandangkaldiperolehdarianalisisharmonikhasilmodel kanal1dimensi(12grid)denganmenggunakanasimilasidatavariasional(datapada grid3dan8).Duakomponenpasutdenganfrekuensi1=1,4x10-4dan2 =1,6x10-4 rad/detsebagaigayapembangkitdomainmodel.Hasilanalisisharmonikuntuk memisahkanamplitudokecepatankomponenpasutparsial(1dan2)dankomponen pasutperairandangkalyangdominan(over-dancompoundtides3 =21-,dan4 = 31),secaraumumdiperolehsolusiyangakandiperbaikidapatditingkatkansecara signifikan.Deviasiantaranilaisolusiyangakandiperbaikidengansolusiacuan (Rootmeansquare)komponenpasut1 antarahasilmodelyangakandiperbaiki denganhasilmodelacuantanpaasimilasiadalah0,1075m/detdan2adalah0,0440 m/det.Akantetapi,hasilrootmeansquaresetelahditerapkanasimilasidatauntuk1 adalah 0,0000 m/det dan untuk 2 adalah 0,0002 m/det.Kata kunci: pasut, asimilasi data, analisis harmonik Studi Komponen Pasang Surut Perairan Dangkal... 2 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 I.PENDAHULUAN Pengetahuantentangpasangsurut (pasut)sangatpentingdalamberbagaiaplikasi,sepertinavigasi,rekayasa pantai/oceanengineering(pembuatan pelabuhan,bangunanpenahan gelombang,jembatanlaut,dan pemasanganpipabawahlaut)(Pugh, 1987),surveihidrografi,penentuanbatas (laut)suatunegara,operasimiliter,olah ragabahari,danpembangkitlistrik tenagapasut/PLTP.Penjalaran gelombangpasutdiperairandangkal dipengaruhiolehprosesfisisyang bergantungpadanilaikuadrat amplitudonyasertagesekandasaryang merupakankomponennonlinearyang menyebabkanterbentuknyakomponen pasutperairandangkal/shallowwater tides(Airy,1845dalamBowden,1983; Hadi, 1973; Pugh, 1987). MenurutParker(1991a)dalam Parker(1991),padapersamaangerak (Persamaan1.dan2.)terdapatduasuku nonlinear,yaitu:sukukonvektif dansukugesekanyangterdiridaridua aspekyaitusukugesekankuadratik dansukuyangberkaitandengan efek elevasi terhadap gesekan momentum loss per unit volume fluida. Selain itu,sukunonlinearterdapatpula padapersamaankontinuitas.Suku dan sangatpentingdalam membangkitkanevenharmonic overtides,quarterdiurnaldanterdiurnal compoundtides,lowfrequency compound tides, dan tidally induced yang mempengaruhi tinggi muka laut rata-rata. Sukugesekankuadratikpenting dalammembangkitkanoddharmonic overtides,semidiurnalcompoundtides, danter-,fifth-,sixth-,seventhdiurnal compound tides. Persamaan momentum: qq+cc =cc+ccHu uCxgxuutub........ (1) Persamaan kontinuitas: ( ) | | 01= +cc+ccu H bx b tqq .................. (2) dengan u kecepatan dalam arah x, b lebar kanal, Hkedalaman kanal, elevasi, dan t waktu. Penyelesaian persamaanyang di dalamnyaterdapatsuku-sukunonlinear (misalpersamaan(2)dan(3))secara analitikadalahtidakmudah(Ramming danKowalik,1980),sedangkansecara numerikdapatmengakibatkan ketidakstabilan.Linearisasipersamaan (1)dan(2)untukperairandangkal denganmengabaikansuku-sukunon linearternyatamemperolehhasilyang kurangbaikkarenadidaerahperairan dangkalfaktornonlinearsangat signifikan(Mihardja,1991;Kagandan Romanenkov,2007).Pasutmemberikan kontribusiutamadinamikalautterutama di daerah paparan dan pantai, oleh karena itu hal ini menjadi alasan utama perlunya prediksivariasimukalautyangakurat khususnyauntukalasanekonomisdan rekayasa pantai seperti manajemen pantai (Lefevreet.al.,2000).Akantetapi,data pasuthasilobservasitidaktersedia sebanyakyangdiperlukan,khususnya untukprediksipasut.Olehkarenaitu, tujuanpenelitianiniadalahdengan menerapkanmetodaasimilasidatapada modelnumerik,diharapkandapat memperbaiki hasil model. II.METODA PENELITIAN Asimilasidatamerupakansuatu metodologiyangdapatmengoptimalkan informasihasilpengamatandengan mengkombinasikanatau mengasimilasikankedalammodel numerik.Konsepasimilasidatasecara langsungberhubungandengankonsep Sudjono et al. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 20113 erroryangterdapatpadatigakomponen sistemasimilasidata,yaitudatahasil pengukurandilapangan,modeldinamik, danteknikasimilasidata.Errorhasil pengamatandapatmengandunggang-guan(noise)ketikapembacaan,atau karenafaktorkesalahaninterpretasi. Modeldinamikdapatmengandungerror akibatsistemgrid,kesalahannumerik, danlain-lain.Pendekatandan penyederhanaandalammetodaasimilasi dapatmenyebabkanerrorpula(Torre, 1999). Secaraumumasimilasidatadapat dibagimenjadiduabagianutama(Torre, 1999; Setiawan, 2007): 1)Control theory (variasional) 2)Estimation theory (sekuensial) 2.1. Control theory (variasional) Asimilasidataberdasarkancontrol theory(asimilasidatavariasional)adalah memecahkanmasalahdenganoptimasi darikriteriayangdiberikan,dengancara meminimumkancostfunctionyang ditentukanolehdatadanmodeldinamik yaitudenganvariasivariabelkontrol, sepertiinitialconditions,boundary conditions,externalforcing,atau parametermodel.Nilaiminimum diperolehdenganiterasihingga perbedaandata-modeldireduksidibawah suatunilaiyangtertentu(Setiawan, 2007). Metoda Asimilasi data variasional telahditerapkandenganhasilcukupbaik (Zahel,1991dalamSetiawan,2007), menyelesaikanmeminimumkancost functionsecaraiteratifmenggunakan metodaconjugategradientleastsquare (CGLS)(PaigedanSaunders,1982 dalamSetiawan,2007).Metodaini sangatefektifdantidakmembutuhkan memorikomputeryangbesaruntuk menyelesaikanmasalah,yaitudengan mencarisolusidarileastsquares kombinasidatadanmodel(Setiawan, 2007).BerdasarkanCourtierdan Talagrand (1990) dalam Setiawan (2007) bahwadaribeberapapenelitian eksperimennumerikdibidang meteorologidanoseanografi,metoda asimilasidatavariasionalmemperli-hatkanhasilnumerikyangkonvergen dalammemperolehsolusidanhasilnya secarafisismendekatinilaiobservasi. Metodaasimilasidatavariasionaladalah analisisxmelaluiminimizationcost functionJ(x).Penyelesaianpers.(3) denganmenggunakanmetodaConjugate GradientLeastSquare(Paigedan Saunders, 1982dalam Setiawan, 2007). J(x) = (Ax-b)TC-1(Ax-b)+(Dx-d)TS-1(Dx-d) ... (3) dimanaAmatriksyangdibangun Persamaan(4),xvektoryangbelum diketahuiyangakandicari,bvektor yangdibentukgayaluar(daninitial value padalangkah ke satu dan ke dua), CdanSadalahmatriksdynamicaldan data error covariance. 2.2. Estimation theory Estimationtheoryberhubungan denganprosesasimilasisekuensial (urutan,rangkaian),dimanadatahasil pengamatandigunakandalamwaktu yangsamaketikadatatersebuttersedia (Torre, 1999; Setiawan, 2007). Teknik ini terutamadigunakandibidang meteorologi(BoutierdanCoutier,1999; Torre, 1999; Setiawan, 2007). Hasilmodelnonlinearskala regionaldapatlebihmendekatihasil pengamatandenganmenerapkanmetoda asimilasidata,yaitumengoptimalkan datalapangandenganmemasukkanatau mengasimilasikankedalammodel numerik(Torre,1999;Bouttierdan Courtier, 1999; Setiawan, 2007). Aplikasi metoda asimilasi data dengan hasil cukup baikdisekitarPerairanIndonesiatelah dibuatolehEgbertdanErofeeva(2002) dalamRayetal.(2005).Robertsondan Ffield(2005)telahmenerapkanmetoda asimilasidatauntukPerairanIndonesia Studi Komponen Pasang Surut Perairan Dangkal... 4 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 bagiantimurdenganhasilyangcukup baik. 2.3.Persamaan Persamaanyangdigunakanadalah persamaan(4)yangmerupakan kombinasidaripersamaanmomentum dan kontinuitas (Setiawan, 2007): 022*22=cc +cc+cc+ccxugh r cutuu rtuRtu .. (4) dimanaRdanr*adalahkoefisien gesekandengansatuan(s-1)dan(m-1),ckoefisien redaman (s-2), rgayaluar (ms-3), hkedalaman kanal (m),gpercepatan gravitasi(ms-2),danu kecepatandalam arah x. Penentuantdaripersamaan(5)di bawah (Setiawan, 2007): LAE t /21 2||.|

\|= Ao o t ......................... (5) 2.4.Model Modelkanal1dimensidengan panjangkanalL126,875km,dibagi menjadi12griddenganxsebesar 10,573km,denganmenggunakansyarat stabilitasCourant-Friedrich-Levyyaitu sebesar t 373,8095 s (Gambar 1). Kanal denganbatasterbukadikeduaujungnya, padaawalnyadiberikanelevasihasil interaksiduakomponenpasut(dengan amplitudomasing-masing10-8mdan 0,5x10-8mdenganfrekuensimasing-masing 1,4x10-4 rad/s dan 1,6x10-4 rad/s) sebagaigayaluar.Runningprogramdenganmenggunakanparameterpada kolomkeduaTabel1denganhasil pertamadisebutsebagaimodelacuan. Runningprogramyangkeduadengan mengubahtigaparameter(r*,g,danc) yaitupadakolomketigaTabel1, selanjutnyadisebutsebagaimodelyang akandiperbaiki.Tahapketigayaitu menerapkanasimilasipadamodelyang akandiperbaikipadagrid3dan8 denganhasilrunningdisebutmodel asimilasi. L= 126,875 Km 123456789101112 x= 10,573 Km Gambar 1. Desain model Kanal 1 D III. HASIL DAN DISKUSI Percobaandenganmenggunakan iterasi maksimum yaitu LAE sebesar 840 dan 420 (blok waktu/ time window)yang berbedamemperlihatkanadanya perbedaannilairmserror(Tabel2). Perbedaanhasilmodelacuandengan yangakandiperbaikimenggunakanLAE 840dan420ternyatamemilikiselisih sekitar16,78%denganmasing-masing 12,7%dan29,48%.HasiluntukLAE sebesar840terlihatbahwadeviasi berkurangdenganbertambahnyablok waktuyang digunakan,yaitu untuk NAE sebesar 210, 420, dan 840 adalah 1,18%, 0,139%,dan0,099%(Tabel2).Hasilini memperlihatkanbahwaketikaditerapkan Sudjono et al. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 20115 asimilasidenganNAEsebesar210atau dengankatalainasimilasimenggunakan iterasi dari iterasi maksimum (210 dari 840)makahasilnyadapatdiperolehrms yanglebihkecildarirmsmodelyang akandiperbaikidenganselisihsekitar 12,52%. Hasil ini dari segi biaya numerik (numerical cost) dapat menghemat waktu dalamprosesperhitungansolusinya. Begitupulaketikaditerapkandengan NAEsebesar420dan840,rmsmemiliki selisihterhadapmodelyangakan diperbaikimasing-masingsebesar 12,56%dan12,60%.Hasilasimilasi denganNAEsebesar210ataunilai LAE(840)memperlihatkanhasilrms yangcukupkecil,hampir10kalilebih kecildarihasiltanpaasimilasi.Begitu pulauntukNAEsebesar420ataudari LAE (840) diperoleh rms sebesar 0,139%atausekitar91kalilebihkecildarirms tanpa asimilasi. HasiliniberbedadenganLAE sebesar420,dimanarmsterkeciladalah padaNAEsebesar210yaitu0,11%, sedangkanpadaNAE210dan840 masing-masingadalah0,623%dan 0,494%.Hasilinijugakemungkinan besardipengaruhiolehnilaituntuk LAE420yaitusebesar747,619det adalahtentusajalebihbesardarit= 373,8095detuntukLAEsebesar840. HasildenganLAEsebesar840 memperlihatkanhasilsangatbaik denganrmsyangkecil.Olehkarenaitu, untuk pengolahan data selanjutnya hanya menggunakan LAE = 840. Hasilpengolahandatayang merupakan hasil simulasi kecepatan pada Grid1dan6terhadapwaktu(time series)untukhasilmodeldenganblok waktu (LAE) sebesar 840 dan (NAE) 210 dan840secaraumummemperlihatkan bahwadenganmenerapkanprosedur asimilasi, diperoleh hasil yang mendekati nilaiacuan.Prosedurasimilasiyang diterapkanhanyadenganmenggunakan duadatayaitupadagridno3dan8darijumlahgridtotalsebanyak12,ternyata dapat memperoleh hasil yangcukup baik (Tabel2).Hasilinijugacukupsesuaidenganhasilyangtelahdibuatoleh Setiawan (2007). Hasilsimulasikecepatanterhadap ruanguntuk(a)t=3(b)t=12jamdenganLAE=840,NAE=210secara umummemperlihatkanbahwadiperoleh hasil yang lebih baik dengan menerapkan metodaasimilasidibandingkandengan hasilmodeltanpamenerapkanhasil asimilasi(Gambar2).Hasilasimilasi padat=3jammemperlihatkanbahwa hasil asimilasi (uas) lebih mendekati nilai acuan(uac)jikakitabandingkandengan kecepatantanpaasimiliasiatauhasil modelyangakandiperbaiki(ud).Begitu pulauntukt=12jammemperlihatkan hasilyangmirip,dimanadengan menerapkanmetodaasimilasihasilnya benar-benarberimpitdenganhasil acuan. Hasilinijugamenjelaskanbahwa penerapanprosedurasimilasidata variasionalhanyadenganmenggunakan duadatayangdiasimilasikanyaitupada no grid 3 dan 8 (jumlahtotal grid adalah 12),yaitudenganmenggunakanmetoda (iteratif)CGLSdapatmeminimumkan error(cost function) dengan baik (Zahel, 1997dalamSetiawan;2007).Hasilrms erroramplitudo(m/s)danfasaantara hasil modelyang akan diperbaiki dengan asimilasi (LAE=840, NAE=210, 420, dan 840)diperlihatkanpadaTabel3.dan4. Studi Komponen Pasang Surut Perairan Dangkal... 6 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 Tabel 1. Nilai parameter yang digunakan Model Kanal 1 D keteranganModel acuanModel yang akan diperbaiki g percepatan gravitasi10 m/s210x0,95 m/s2 t373,8095 s373,8095 s x10,573 Km10,573 Km h kedalaman kanal20 m20 m L panjang kanal terbuka di ke2 sisi 126,875 Km126,875Km Lama simulasi87,89 jam (3,6 hari)87,89 jam (3,6 hari) Jumlah grid Asimilasi pada grid 12 - 12 3 dan 8 r* koefisien gesekan4x10-6 /s2x10-6 /s c koefisien redaman1,55x10-81,5x10-8 1frekuensi pasut 11,4x10-4rad/s (T=12,46 jam) 1, 4x10-4 rad/s (T=12,46 jam) 2 frekuensipasut 21,6x10-4rad/s (T=10,90 jam)1,6x10-4 rad/s (T=10,90jam) Amplitudo pasut 11x10-8 m1x10-8m Amplitudo pasut 20,5x10-8 m0,5x10-8 m Tabel 2. Deviasi dari model yang akan diperbaiki danasimilasi (LAE 840 dan 420) terhadap nilai acuan Hasilasimilasiuntukamplitudo1 dan2 terlihatpenurunanrmserror seiringbertambahnyablokwaktu,yaitu untukNAE=210,420,dan840.Hasil yangpalingbaikadalahrmserror amplitudo1nilainyaadalah0,0000m/s untukNAEsebesar840,sedangkan untukamplitudo2 adalahsebesar0,002 m/s.Peningkatanhasilanalisisharmonik untukpemisahanamplitudoyang Skenario 1Skenario 2 Iterasi maksimumRMS (%)Iterasi maksimumRMS (%) Model yang akan diperbaikiLAE = 84012,70LAE = 42029,48 Model asimilasiNAE = 2101,180NAE = 1050,623 NAE = 4200,139NAE = 2100,110 NAE = 8400,099NAE = 4200,494 Sudjono et al. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 20117 ditandaidenganpenurunannilairms errorterjadihampirpadasemua komponen.Nilairmserroramplitudo antarahasilmodelyangakandiperbaiki denganhasilmodelacuanuntuk1 adalah0,1075m/det,sedangkanuntuk (LAE=840)denganhasilasimilasi denganNAEsebesar210,420,dan840 adalah0,0125m/det,0,0007m/det,dan 0,0000 m/det.Hasilrmsamplitudountuk1 antaramodelyangakandiperbaiki denganhasilmodelacuanadalah 0,0440m/det,sedangkanhasildengan hasilasimilasi(LAE=840)denganNAE sebesar210,420,dan840adalah0,0219 m/det,0,0050m/det,dan0,0002m/det. Hasiltersebutcukupbaikkarenalebih kecildarihasilmodelyangakan diperbaiki.Begitupulauntukkomponen 3dan4diperolehhasilrmsmodel asimilasiyanglebihkecildarimodel yang akan diperbaiki. Hasilrms untuk 3 yaitu sebesar 0,4299 m/det (NAE = 210), 0,0564m/det(NAE=420)dan0,0008 m/det(NAE=840).Hasilrmsuntuk4sebelummenerapkanasimilasidata adalah1,4738m/det,sedangkansetelah menerapkan asimilasi data adalah 0,6326 m/det(NAE=210),0,2952m(NAE= 420)dan0,0499m/det(NAE=840).Secaraumumhasiltersebutsangatbaik, yaitudenganmenerapkanasimilasidatapadamodelyangakandiperbaikidapat mengurangirmserrorsecarasignifikan berbandinglurusdenganiterasi maksimum yang digunakan. Hasilanalisisharmonikuntukfasa, dapatdilihatbahwanilairmserrorhasil asimilasilebihkecildarihasilyangakan diperbaikiuntuk1dan4yaitupada seluruhnilaiNAE(Tabel4).Hasilini untuk1 darirmsmodelyangakan diperbaikisebesar0,02240menjadi0,01690 (NAE=210),0,01760 (NAE= 420),dan0,01720(NAE=840).Begitu pula untuk3 diperoleh hasil yang cukup baik,darirmsmodelyangakan diperbaikisebesar0,04470menjadi 0,00650(NAE=210),0,01120 (NAE= 420),dan0,00800(NAE=840).Akan tetapiterdapatnilairmserrorhasil asimilasiyanglebihbesardarimodel yangakandiperbaikiyaitupadaseluruh NAEuntuk2 yaitusebesar0,01200 untukhasilrmsmodelyangakan diperbaiki,sedangkanhasilmodel asimilasiadalah0,01400(NAE=210), 0,01850(NAE=420),dan0,01930

(NAE=840). Begitupulauntuk komponen 4 diperoleh nilai yang kurang baikuntukNAE=210(0,46480)dan NAE=420(0,49240),akantetapi terdapat hasilyang cukup baik baik pada NAE=840yaitusebesar0,14130yang lebihkecildarirmsmodelyangakan diperbaikiyaitusebesar0,16550.Salah satusebabnilaiyangkurangbaikinikemungkinandisebabkanolehsinyal komponen4sangatkeciljika dibandingkandenganpasutparsial1 denganfrekuensiyangberdekatan (neighbouringfrequency).Fenomenaini jugasangatdipengaruhiolehpemilihan nilaiLAEataublokwaktu(time window),karenadisisilainpemilihan blokwaktusebesar840(completebeat period)memberihasilsolusiasimilasi yangcukupdekatdenganhasilmodel nilaiacuanuntukhasilamplitudo (Setiawan, 2007; Nodet, 2006). Penggambaranhasilanalisis harmonikuntukamplitudosebagaihasil interaksikeduakomponenpasut(1,2) danhasilgabungannya(3=21-2 (compoundtide),4=31 (overtide) dapatdilihatpadaGambar3dan4. SecaraumumdariGambar3dan4.dapatdilihatbahwadenganmenambah blokwaktu(210,420,dan840)maka semakinmemperkecilperbedaandengan nilai acuan. Hasilrmsyangpalingbesarterjadi di semuagrid adalah untuk2, 3 dan 4 (NAE=210).NilaiNAEsebesar210 merupakan nilai satu per empat dari total Studi Komponen Pasang Surut Perairan Dangkal... 8 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 blokwaktu(LAEyaitusebesar840). Hasilasimilasiyangterbaikuntuk amplitudo(Gambar3.dan4)adalah denganmenggunakanblokwaktuNAE sebesar 840 nilaiyang sama dengan blok waktuLAE.Hasilinimenunjukkan bahwa pemilihan besar blok waktu untuk prosedurasimilasi(NAE)berkaitan denganblokwaktutotal(LAE),ternyata sangat mempengaruhi rms hasil asimilasi. Hasilanalisisharmonikuntukfasa denganmenerapkanmetodaasimilasi yangmerupakankomponenoverdan compoundtidesdapatdilihatpada Gambar5.dan6.Fasahasilanalisis harmonikuntuk1dan2terlihatcukup baikuntukNAE210,420,dan840 berimpitdenganhasilmodelacuan. Begitupulauntuk3 hasilasimilasi untukNAEsebesar210,420,dan840 menunjukkanhasilyangsangat mendekati model acuan (Gambar 6). Hasilyangkurangbaikterlihat padakomponen4padaNAEsebesar 210dan420.Nilairmsfasahasil simulasidenganmenggunakanasimilasi datauntuk4menunjukkannilaifasa yangpalingmendekatinilaiacuan untuk NAE = 840.Hal inidapatterjadikemungkinanbesarakibatsinyal komponen4adalahsangatkeciljika dibandingkandenganpasutparsial1 denganfrekuensiyangberdekatan (neighbouringfrequency).Hasilinijuga menunjukkanpengaruhpemilihanblok waktu (LAE dan NAE) yang menentukan besarnyatdancukupmemiliki pengaruhdalampenentuanhasilpada prosedur asimilasi. Tabel 3. Rms erroramplitudo dari hasil simulasi Amplitudo (m) KomponenModel yang akan diperbaiki Model asimilasi NAE=210NAE=420NAE=840 10,10750,01250,00070,0000 20,04400,02190,00500,0002 3 = 21- 20,45930,42990,05640,0008 4= 31 1,47380,63260,29520,0499 Tabel 4.Rms errorfasa dari hasil simulasi Fasa (0) KomponenModel yang akan diperbaiki Model asimilasi NAE=210NAE=420NAE=840 10,02240,01690,01760,0172 20,01200,01400,01850,0192 3 = 21- 20,04470,0065 0,01120,0080 4= 310,16550,46480,49240,1413 Sudjono et al. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 20119 Gambar 2.Profil kecepatan terhadap ruangt=3 dan t=12 jam LAE=840, NAE=210 Gambar 3. Amplitudo hasil analisis harmonikuntuk 1 dan 2 1 2 Studi Komponen Pasang Surut Perairan Dangkal... 10 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 Gambar 4. Amplitudo hasil analisis harmonikuntuk 3 dan 4

Gambar 5.Fasa hasil analisis harmonik untuk 1 dan 2 3 1 2 4 Sudjono et al. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 201111

Gambar 6. Fasa hasil analisis harmonik untuk 3 dan 4 IV.KESIMPULAN Pemilihanjumlahiterasi maksimum mempengaruhi hasil asimilasi (LAE=420denganrms=29,48%dan LAE=840denganrms=12,70%). Pemilihanjumlahiterasidalamasimilasi datamempengaruhihasil(untukLAE= 840,makaNAE=210rms=1,18%, NAE=420rms=0,319%,NAE=840 rms=0,099%).Penerapanmetoda asimilasidatavariasionaldapat meningkatkanketelitianhasilsimulasi (tanpaasimilasirms=12,70%dengan asimilasi(LAE=840,NAE=840rms=0,099%).Sebelumditerapkanasimilasi data,rmsuntuk1adalah0,1075m/det danuntuk2 adalah0,0440m/det, sedangkanhasilsetelahasimilasiuntuk 1(LAE=840)NAE210,420,dan840 adalahsebesar0,0125m/det,0,0007 m/det,dan0,0000m/det.Hasiluntuk2 (LAE=840)NAE210,420,dan840 adalah0,0129m/det,0,0050m/det,dan 0,0002m/det.Hasilfasadarianalisis harmonikuntukkomponen1 menunjukkanhasilyangcukupbaik (LAE=840),rmsantarahasilmodel yangakandiperbaikidenganhasil modelacuanadalah0,02240,dan setelahditerapkanmetodaasimilasi diperolehuntukNAE210,420,dan840 adalah 0,01690 m/det, 0,01760 m/det, dan 0,01720m/det.Nilairmsamplitudodan fasasecaraumumsetelahditerapkan metodaasimilasilebihkecil,artinya nilainyalebihmendekatinilaiacuannya (untuk3rmsamplitudosebelum diterapkanasimilasiadalah0,4593dan setelahditerapkanmenjadi0,0008, sedangkan untuk fasa sebelum diterapkan asimilasisebesar0,0447menjadi 0,0080). 3 4 Studi Komponen Pasang Surut Perairan Dangkal... 12 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 DAFTAR PUSTAKA Bouttier,F.danP.Coutier.1999.Data assimilationconceptsandmethods dalam http://www.ecmwf.org/ newsevents/training/rcourse. Bowden, K.F.1983.Physicaloceano-graphyofCoastalwaters.Ellis HorwoodseriesMarinescience, CamelotPressLtd.,Southampton, Great Britain. Hadi,S.1973.StudiPerambatanPasang NonlinierdiSungaiMusi.Tugas SarjanaDepartemenGeofisikadan MeteorologiFMIPA,Institut TeknologiBandung. Kagan,B.A.danD.A.Romanenkov. 2007. Effect of thenonlinearinteractionoftidalharmonicson theirstructureasappliedtothe systemoftheWhiteandBarents Seas.AtmosophericandOceanic Physics, 43(5):655-662. Kowalik,Z.danT.S.Murty.1993. Numericalmodelingofocean dynamics.WorldScientific Publishing Co. Singapore. Mihardja,D.K.1991.Energyand MomentumBudgetofthetidesin Indonesianwaters.Institutfur Meereskunde, Hamburg. Nodet, M. 2006. Variational assimila-tionofLagrangiandatain oceanography.InverseProblems, 22:245-263. Parker, B.B. 1991. Tidal Hydrodynamics. Ed.Parker,B.B.NationalOcean Service,NationalOceanicand AtmosphericAdministration,U.S. DepartmentofCommerce, Rockville,Maryland.JohnWiley& Sons, Inc. Pugh, D.T. 1987. Tides,surges, and mean sealevel.Ahandbookforengineer andscientist.NaturalEnvironment Research Council Swindon, UK. Ramming,H.G.danZ.Kowalik.1980. NumericalModellingofMarine Hydrodynamics,Applicationto dynamic physical processes. Elsevier Scientific Publishing Co. Setiawan, A. 2007.Modelling over-andcompoundtidesoftheIrishandCelticSeasusingvariationaldata assimilationmethods.Dissertation zurErlangungdesDoktorgradesder naturwissenschaftenimDepartment GeowissenschafttenderUniversitat Hamburg. Ray,R.D.,G.D.Egbert,andS.Y. Erofeeva.2005.Abriefoverviewof tideintheIndonesianSeas. Oceanography, 18(4):74-79. Robertson,R.danA.Ffield.2005.M2 BaroclinicTidesintheIndonesian Seas. Oceanography,18(4): 62-73. Torre,R.C.1999.Ontheapplicationodf dataassimilationinregionalcoastal models.DissertationDelft University of Technology, Delft. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Hal. 13-25, Juni 2011 Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia danDepartemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB 13 POTENSI ENERGI ARUS LAUT UNTUK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIKDI KAWASAN PESISIR FLORES TIMUR, NTT POTENTIAL ENERGY OF OCEAN CURRENT FOR ELECTRIC POWER GENERATIONIN COASTAL AREAS OF EAST FLORES, NTT Ai Yuningsih dan Achmad Masduki Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Jl. Dr. Junjunan No. 236 Bandung 40174, Fax. 022-601788 e-mail: [email protected] ABSTRACT Theelectricalenergyisoneoftheimportantneedsforcoastalcommunitiesparticularlyin smallislandsthathasnotreachedbynationalelectricitynetwork.Inordertofulfillthis particularelectricityneeds,wedovarietydiversificationefforts,suchastheutilizationofthe oceancurrents.Thepurposeofthissurveyistorecognizethemorphologyofseafloorand characteristic of hydro-oceanography as a fixed reference location in using the current energy. The study area is in the Larantuka Strait between Flores and Adonara islands which is part of theFloresStrait,EastNusatenggaraProvince.Themethodsofthisstudyarecurrent measurements,tidalandmeteorologicalparameterobservations,conditionofcoastal morphologyandseafloorofthestudyarea.Theresultshowthat,thelocationforturbine position is in area with relatively gentle slope morphology at a 20 meters water depth and it is closetolocalcommunity.BasedontheanalysisofADCPmobilecurrentmeasurement,the minimum current velocity is0.004 m/secand maximum3.68 m/sec.Whereas,from theADCP staticmeasurementsthecurrentvelocityisfrom0.002m/secto2.83m/sec.Thisconditionis closely related to the semi-diurnal tide type in the study area, with two pairs of flood and web events within 24 hours.Therefore, the results of ocean current energy analysis indicate that the study area is very potential for using as a power plant location. Keywords: potential energy of ocean currents, power plants, energy diversification, Larantuka Strait, East Flores ABSTRAK Energilistrikmerupakansalahsatukebutuhanpentingdalammasyarakatpesisirterutamadi wilayahpulau-pulaukecilyangtidakterjangkaujaringanlistriknasional.Untukmemenuhi kebutuhantersebutdilakukanberbagaiupayadiversifikasienergi,sepertipemanfaatanpotensi energiaruslaut.Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuimorfologidasarlautdan sifat-sifat hidro-oseanografi sebagai referensi lokasi yang tepat dalam pemanfaatanenergi arus laut.LokasipenelitiandiSelatLarantukaantaraPulauFloresdanPulauAdonaraPropinsi NusaTenggaraTimur.Metodepenelitianberupapengukuranarus,pengamatanpasangsurut, pengamatanparametermeteorologidankondisimorfologipesisirdandasarlautdaerah penelitian. Penelitian menunjukkan lokasi penempatan turbin arus laut cukup memenuhi syaratdenganmorfologirelatiflandaipadakedalaman20meterdandekatdaripemukiman penduduk.BerdasarkanhasilanalisispengukuranarusdenganADCPbergerakdiperoleh distribusi kecepatan arus yang terendah adalah 0.004 m/det dan tertinggi 3.68 m/det. Sedangkan darihasilpengukuranarusdenganADCPstasionerdiperolehhargakecepatanarusterendah adalah0.002m/detdantertinggisekitar2.83m/det.Kondisiinieratkaitannyadengantipe pasangsurut di daerah penelitian,yaitu tipesemi diurnaldenganduakali kejadianpasang dan dua kali kejadian surut dalam waktu 24 jam. Jadi, hasil analisis energi arus ini sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik. Kata kunci: potensienergiaruslaut,pembangkittenagalistrik,diversifikasienergi,Selat Larantuka, Flores Timur Potensi Energi Arus Laut Untuk Pembangkit Tenaga Listrik 14 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 I.PENDAHULUAN PermintaanenergidiIndonesia cenderungmeningkatpesatsejalandengan pertumbuhanekonomidanpertambahan penduduk.BerdasarkandatadariPT PerusahaanListrik Negara (PLN) permintaan akan energi listrik terus meningkat dari tahun ketahun.Padatahun2001,terjadikenaikan permintaan listrik sebesar 6,4%, disusul tahun 2002menjadi12,8%.Diprediksikansepuluh tahun kedepan, kenaikan permintaan menjadi 9% setiap tahunnya. Ironisnya, sumber energi konvensionalberupaenergifosilyang merupakan sumber energi utama di Indonesia semakin terbatas cadangannya.Sampaitahun2009,sebagianbesar kebutuhantenagalistrikdiIndonesiamasih dipasokdaripembangkitlistrikberbahan bakarfosil.MinyakBumimasihmenduduki peringkattertinggi,yaitu51,66%.Gasalam mendudukitingkatkedua,yakni28,57%. Sisanyadipasokdarienergiminyaksebesar 15,34%danenergiterbarukan4,43%.Ketergantunganterhadapkonsumsienergi berbahanbakarfosildanbelum termanfaatkannyasumberenergibaruterbarukanmerupakansalahsatukelemahan dalammenerapkanpemerataankebijakan energi. Langkahyangdilakukanpemerintah untukmengantisipasikelangkaan/krisis energidiIndonesiaantaralainmelalui KebijakanEnergiNasional,CetakBiru PengelolaanEnergiNasional2005-2025, KebijakanStrategisNasionalPembangunan Iptek,sertaKebijakanNasionalEksploitasi Lautyangmenekankansustainabilitasenergi melaluipenciptaandanpemanfaatansumber energiterbarukan.PadaBluePrintEnergy Management,manajemenenergiakan dioptimalkan,sehinggapadatahun2025komposisienergidiharapkanmenjadi33% batubara,30%gas,20%minyakbumidan 17% energi baru terbarukan.Salahsatulangkahkebijakan KementerianEnergidanSumberDaya Mineral(KESDM)dalammenjawabisu nasionalmengenaienergidengan diversifikasienergiadalahpenganekaraga-manpenyediaandanpemanfaatanberbagai sumberenergibaru,salahsatunyaadalah sumber energi kelautan (DESDM, 2005). Indonesiadengantotalluaslautan hampir8jutakm2berusahauntukmening-katkaninventarisasisumberdayanonhayati dimanasalahsatunyaberupapotensienergi aruslaut.Karenalingkungantektoniknya yangspesifik,Indonesiamemerlukan perhatiankhususdalammengkajikapasitas datakelautannya.Olehkarenaitupenelitian geosaintifikkelautandiIndonesiaboleh dikatakanmasihmerupakanhalyangbaru. Pemerintah Indonesia beberapa tahun terakhir inimencanangkanstrategipembangunan yanglebihterfokusdiIndonesiabagian timur.Strategiinibertujuanmemperluas ragam aspekyang meliputi ekonomi, industri dansumberdayaalam.Penelitiandan pemetaan potensienergiarus laut merupakan salahsatuupayapentingdalam mengekplorasisumberenerginon konvesionaldarilaut.Energiaruslaut sebagai energi terbarukan adalahenergiyang cukuppotensialdiwilayahpesisirterutama pulau-pulau kecil di kawasan timur (Erwandi, 2006).KawasantimurIndonesiaseperti PropinsiNusatenggaraTimurumumnya berupaselat-selatsempitdiantaradua gugusanpulau,sertapenduduknyamayoritas hidup dari hasil laut yang memerlukan energi. Lokasipenelitianyangdipilihyaitu SelatLarantukayaituselatantaraPulau FloresdenganPulauAdonarayang merupakanwilayahKabupatenFloresTimur PropinsiNusatenggaraTimur(Gambar1), karenaberdasarkandatasekunderdaridaftar aruspasangsurut,hasilanalisaperbedaan waktupasangsurut,batimetriregionaldan polaaruslintasIndonesiaregional (ARLINDO) di daerah ini dilalui arus dengan Yuningsih dan Masduki Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 201115 kecepatanyangmemenuhisyaratsebagai pembangkitlistriktenagaarus(Gordon, 2003). Tujuandaripenelitianadalahuntuk mengetahuimorfologidasarlautdansifat-sifathidro-oseanografisehinggadaridata tersebutdapatdiketahuinilaienergikinetik arus laut yang dikonversikan ke dalam energi listrikdanreferensilokasiyangmemenuhi syarat yang dibutuhkan sebagai data masukan dasardalampemanfaatanenergiaruslaut untukpembangkitlistrikdikawasanpesisir Flores Timur, NTT. II.METODE PENELITIAN PenelitianPotensiEnergiArusLaut sebagaiPembangkitEnergiListrikbagi MasyarakatPesisirdiSelatLarantuka KabupatenFloresTimurberlangsungdari tanggal20Junisampaidengan13Juli2009 (Yuningsih et al., 2009). Untukmendapatkanhasilyang maksimalmakapenelitianinidilakukan denganbeberapatahapanpekerjaanyang meliputistudidatasekunderdanpengukuran di lapangan. Studidatasekunderdiperlukanuntuk pemahaman tentang kondisi daerah penelitian secararegionaluntukselanjutnyamenjadi acuandalamkegiatanlapangan.Data sekunderyangdiperlukanberupadata batimetriregional,geologiregional,arus regionaldandataprediksipasangsurutdari stasiun terdekat. Untukmengetahuiposisipengambilan datapadasaatsounding,pengukuranarus, pengukuranpasangsurut,pengukuran paramaterklimatologidanpemetaan karakteristikpantaidilakukanmetode penentuanposisimeng-gunakanperalatan GlobalPositioningSystem(GPSReceiver) tipe Trimble DSM132.Pengukuranarusdimaksudkanuntuk mengetahuipolaarusyangterjadididaerah penelitianyangsangateratkaitannyadengan datapotensienergilistrikyangdapat dibangkitkandarienergiarus.Areayang palingpotensialuntukpengembangan pembangkit listriktenaga aruslautyang Gambar 1.Lokasi Penelitian Potensi Energi Arus Laut Untuk Pembangkit Tenaga Listrik 16 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 disarankanMarineCurrentTurbineLtd. adalahyangmempunyainilaikecepatan minimum2m/detik-2,5m/detik(Fraenkel,1999). Metoda pengukuran dilakukan dengan duametodeyaitupengukuranarusbergerak menggunakanADCP(AcouticDoppler CurrentProfiler)mobileuntukmendapatkan jangkauan lokasi yang luas untuk mengetahui lokasipotensialdengankecepatanarusyang memenuhisyarat,dipasangdikapaldan dioperasikanbersamaandenganpengukuran batimetri.Sedangkanmetodepengukuran arusstasionermenggunakanADCP(Acoutic Doppler Current Profiler) statis merk Nortek Continentaldisatutitikdimaksudkanuntuk mendapatkandataarahdankecepatanarus absolutbaiksaatkondisiairtunggangkecil maupun saat kondisi airtunggang besar pada berbagai kedalaman.Pengukuranbatimetridetailskala1: 10.000menggunakanEchosounder200KHz SingleBeamtipeResonNavisound210 untukmengetahuimorfologidasarlaut sehinggadidapatlokasiyangrepresentatif untukmenempatkanalatpembangkitlistrik tenagaarus,karenaberdasarkanpenelitian terdahulualatpembangkitharusdipasang padadaerahdenganmorfologilandaiagar kuatmenanampenyanggaturbinarus (Suprijo dalam Nagara,2006). Pengukuranpasangsurutdilakukan selama 15 hari menggunakan Automatic Tide GaugeValeport740sebagaikoreksiharian sertapenentuankonstantaharmonis. Sedangkanpengukurankecepatanangin denganWeatherStationIIdilakukanuntuk mengetahuikecepatananginpadasaat pengambilandataarusdanpasangsurut. Datainijugadapatdigunakanuntuk mendapatkanpolaanginbesertabesaran gelombangyangberpotensididaerah penelitian. Pengamatankondisigeologiberupa pengamatankarakteristikpantaiuntuk mengetahuikondisimorfologipantaipada lokasiyangakandigunakanuntuk menempatkan turbin pembangkit. III.HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Kondisi Pasang Surut Berdasarkantipepasangsurutnyapola arus pasang surut di perairan Selat Larantuka terjadiduaarahaliranberbedasebanyakdua kalidalamwaktu24jam,yaitupadasaat surut pola aliran arus ke arah utara sedangkan padasaatpasangpolaalirankearahselatan.Berdasarkanlamawaktunyaposisiairsaat akanpasanghinggapasangmaksimum berkisarantara78jam,sedangkanlama waktuposisiairsaatakansuruthinggasurut minimumberkisarantara56jam. Kedudukanairtertinggipadasaat pengamatan pasang surut adalah sebesar 4.02 mpadabacaanrambudankedudukanair terendahadalahsebesar0.62mpadabacaan rambu.Kedudukanairinijikadireferensikan terhadapkedudukanmukaairlautrata-rata (MSL=2.16)makakedudukanairtertinggi saatpengamatanadalahsebesar1.86mdi atasduduktengah,sedangkankedudukanair terendahadalahsebesar1.34mdibawah duduktengah.Kedudukanmukaairtersebut menunjukkanpergerakkanvolumeairsaat pasanglebihbesardaripadapergerakkan volume air saat surut. 3.2. Kondisi morfologiPetabatimetridenganpenarikangaris konturselang5meterpadakisaran kedalaman0150metermemberikan gambaranpolakonturkedalamanlaut umumnyasejajardenganalurselatdangaris pantai (Gambar 2 dan Gambar 3). PadabagianutaraSelatLarantukadari muaraselatsampaikepelabuhanTanah Merahmemperlihatkankerapatankontur yangrelatifjarang,menunjukkanmorfologi ratadengankemiringanyanglandaidengan kedalaman5sampai15meter.Padabagian selatpalingsempitmemperlihatkan Yuningsih dan Masduki Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 201117 morfologiagakcuramditunjukkankontur yangrapatdibagiankiridankananselat sedangkan bagian tengah selat morfologi rata dengan kedalaman sampai 25 meter.Disisikananselatsekitardaerah Tanjung Gonsales, Tanjung Udang sampai ke Tabilotomorfologiagakcuramditunjukkan polakonturagakrapatdisisikanandengan kedalamansekitar025meterdansemakin jarangkearahtengahselatmenunjukkan morfologilandaidengankedalaman2540 meter,sampaikesisikirisekitarpelabuhan PPIAmaragapatidanPelabuhanPostoh dengan kedalaman 0 25 meter. DaerahpesisirsebelahselatanTabiloto yangmerupakanlerengbukityangcukup tinggi memperlihatkan morfologi yang sangat curamyangditunjukkandengankonturyang sangatrapatdengankedalaman0100 meter.Morfologiyangsangatcuramjuga dijumpaididaerahpesisirselatanKota Larantuka yang merupakan lereng gunung Ile mandiri.Morfologiratadengankemiringan landaihanyasedikitdijumpaidibeberapa bagian pesisir Selat Larantuka yang dijadikan tempatsandarperahupenyeberangandari Flores Timurke Pulau Adonara. MorfologidasarlautdibagianSelatan Selat Flores relatifcuram dengan pola kontur yangsangatrapatsejajargarispantaidan semakindalamkebagiantengahselat membentukmorfologilembahcuram mencapaikedalaman150metersampaike selatan. Gambar 2. Peta batimetri daerah penelitian Potensi Energi Arus Laut Untuk Pembangkit Tenaga Listrik 18 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 Gambar 3. Visualisasi Morfologi 3D daerah Selat Larantuka dari arah barat daya SelatLarantukayangmemanjangberarah timurlautsampaibaratdayamemisahkan PulauFloresdanPulauAdonara.Secara umum morfologi kawasan pesisir timur Pulau Flores dan pesisir barat Pulau Adonara adalahpantai bertebing (Gambar 4), karakter pantai ini menempati hampir 50 % wilayah tersebut. Pantaitypeinibanyaktersebardikawasan pesisirselatanLarantukayangmerupakan lerenggunungapiIleMandirihinggalereng gunungapiLewotobiPerempuan.Pantai bertebingberbatutersebutjugatersebardi pantaibaratdayadanpantaitimurlautpulau Adonara.Khususuntukpantaiutarapulau Adonaratersingkapbatugampingterumbu yangmembentukbukitdiantarapedataran pasir.Bukitgampingterumbutersebutpada garispantaimembentuktebingyangcuram serta rongga-rongga akibat erosi gelombang. PadabagianbaratlautpulauAdonarasebuah bukityangcukuptinggiyangmerupakan bagiandariFormasiKirojugamembentuk tebingyangsangatcuramdanpadagaris pantainyaterdapatboulder-boulderbatuan basaltik (Koesoemadinata dan Noya, 1989). SedangkankawasanPantaiberpasir denganmorfologilandaibanyakdijumpaidi sekitarLarantukahinggasedikitdiutarakota ini.Kawasanpesisirutaradanselatanpulau Adonarajugamemilikitypepantaiberpasir yangsangatluas,bahkanhampir50% kawasanpesisirdipulauAdonaraini merupakantypepantaiberpasirini.Pantai berpasirjugaberadapadatelukdiantaratype pantaibertebing.Pantaiberpasirmemiliki morfologilandai,dengankemiringanlereng antara2hingga4danberasosiasidengan tumbuhanbakau.Bentukkawasanpantai denganmorfologilandaidimanfaatkan masyarakat sebagai kawasan pemukiman dan perkebunan.Sedangkandaerahyang mempunyaikemiringanlerengterjaldengan kemiringanhingga70umumnyatidak dijadikan daerah hunian. Berdasarkankondisimorfologipesisir dandasarlautdaerahpenelitianmakapemilihanlokasipenempatanturbinYuningsih dan Masduki Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 201119 Gambar 4. Peta karakteristik wilayah pesisir Tabel 1. Data kecepatan arusdengan ADCP mobile Kedalaman (m) Kecepatan arus min (m/s) Kecepatan arus maks (m/s) 30.0113.436 50.0043.676 70.0113.531 90.0163.462 110.0153.441 130.0143.505 150.0263.527 170.0143.350 190.0143.283 210.0063.087 230.0103.105 250.0192.928 270.0152.381 aruspadalokasisekitarPelabuhanTanah MerahsampaikeTanjungGonsalescukup memenuhisyaratkarenamorfologirelatiflandaidengankedalamanberkisar15-25 meter,jarakdarilokasikeperumahan penduduk tidak terlalu jauh.3.3. Kondisi Arus Datahasilpengukuranarusdengan ADCPmobiledilapanganditunjukkanpada Tabel1danditampilkandalambentukpeta distribusikecepatanarusuntukmasing-masinglapisankolomair,yaitukedalaman Potensi Energi Arus Laut Untuk Pembangkit Tenaga Listrik 20 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 kolomair3metersampai27meterdengan interval 2 meter pada berbagai kondisi air. DariTabel1diatasdapatdilihat kecepatanarusdiSelatLarantukarelatif besar,yaitupadakedalaman3metersampai dengan 22 meter kecepatan arus di atas 3 m/s. Sedangkan untuk kedalaman 25 meter sampai dengan 27 meter, kecepatan maksimumnya di atas2m/s.Sedangkankecepatanterbesar pada kedalaman 5m. Kecepatanarus berkisar 0.0043.676m/sdengankecepatan maksimum pada kedalaman 5 m dengan arah dominansaatsurutBaratDaya/relatifke selatan (Gambar 5) dan saat pasang ke Timur Laut/relatifkeutara(Gambar6).Kecepatan aruspadasaatpasanglebihbesardaripada kecepatanaruspadasaatsurut,karena berdasarkananalisispasangsurut menunjukkanpergerakkanvolumeairsaat pasanglebihbesardaripadapergerakkan volume air saat surut. Daridatadistribusiarusiniserta denganmelakukanpengukuranarusjangka panjangsecarakontinubisadiperkirakan posisidankedalamanterbaikuntuk penempatanalat/turbinpembangkitlistrik tenaga arus.Gambar7danGambar8 memperlihatkandistribusikecepatanarusdi SelatLarantukayangditunjukkanoleh gradasiwarnadaribiru(kecepatanarus terkecil)sampaidenganmerah(kecepatan arus terbesar) dangrafik kecepatan arus pada kedalaman kolom air 5 meter. Gambar 5. Arah arus pada saat surut Gambar 6. Arah arus pada saat pasang Gambar7.Petadistribusikecepatanarus pada kedalaman 5m Gambar 8.Grafik kecepatan arus keda-laman 5 m Yuningsih dan Masduki Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 201121 Berdasarkandistribusiharga kecepatan arus dari hasil pengukuran arus mobilemakalokasiyangpaling representatifuntukrencanapemasangan pembangkitlistriktenagaarusadalahdi sekitardaerahTanjungGonsalessampai TanjungUdangdisisitimurselatdan daerahpesisirkotaLarantukasampai daerahKotarawidodisisibaratSelat Larantuka.Adapununtuklokasidi bagianutara,walaupunkondisi karakteristikpantaidanmorfologidasar lautnyacukuprefresentatifuntuk membangunsuatupembangkitlistrik tenagaarusdilokasiininamunharga distribusikecepatanarusyangkurang memenuhi syarat. Datahasilpengukuranarusdenga ADCPstasionerdilokasiyangdipilih pada koordinat 123o 01 36,25 BT 08o 18 5549 LS (Pelabuhan Tanah Merah) ditunjukkanpadaTabel2.Kecepatan arusantara0,0142,83m/detikdan distribusikecepatanaruspadasetiap kedalamankolomairjugasangat fluktuatif (Gambar 9). Berdasarkandatapengamatanarus statisyangdiukurdenganmenggunakan peralatan ADCP Nortek, memperlihatkan bahwapolaaliranarussecaraumumdi wilayahperairanSelatLarantuka tergantung pada kondisi pasang surutnya.Oleh karena itu di perairan ini terjadi dua arahaliranarus,yaitupadasaatkondisi pasangaraharusberarahkeutara sedangkanpadasaatkondisisurutarah arus berarah ke selatan. 3.4.Model Hidrodinamika Untukmengetahuidistribusi kecepatanaliranarusdisepanjang perairanSelatLarantukadanhubungan denganperhitungandistribusirapatdaya listrikyangdihasilkanjugadilakukan denganmenggunakanpemodelan hidrodinamik. Denganbantuanmodel hidrodinamika2Ddengangaya pembangkit(generatingforce)pasang surut,dapatdiketahuiseberapabesar magnitudearusyangterjadipadaSelat Larantuka.Padakondisisurutarahaliranarus secaraumumberarahkeselatandengan distribusikecepatanarusberkisarantara 0.5m/s2.1m/sdandistribusirapat dayaberkisarantara0.20.6kW (Gambar10).Distribusikecepatanarus terbesar terdapat di perairan sebelah utara SelatLarantukaatautepatnyadimuara Selatlarantuka,yaitudengankecepatan antara1m/s2.1m/sdandisebelah selatanperairanLarantukadengan distribusikecepatanarusberkisarantara 1 m/s 2.1 m/s.Distribusi rapat daya di keduaperairantersebutberkisarantara 0.10.2kW(Gambar11).Diwilayah tengahperairanSelatlarantukaatau tepatnyamulaidaridermaga penyeberanganhinggaPelabuhan Larantukadistribusikecepatanarusrata-rata berkisar antara kecepatan 0.5 m/s 1 m/s dengan distribusi rapat daya berkisar antara0.20.4kW.Berdasarkan distribusihargarapatdayadisekitar perairanSelatLarantukalokasiyang mempunyaidistribusirapatdayayang palingbesaradalahdisekitarlokasi selatanlerengGunungIleMandiri denganhargarapatdayaberkisarantara 0.3 0.4 kW. Tabel 2. Distribusikecepatanarus dengan ADCP stasioner Kedalaman (m) Kec. arus min (m/s) Kec. arus maks (m/s) 30,0141,852 50,018 1,715 70,031,50 90,0021,43 110,0182,04 130,0051,72 150,0191,56 170,051,815 190,0282,83 Potensi Energi Arus Laut Untuk Pembangkit Tenaga Listrik 22 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 Padakondisipasangarahaliran arussecaraumumberarahkeutara dengan distribusi kecepatan arus berkisar antara0.5m/s2.55m/sdandistribusi rapatdayaberkisarantara0.37.0kW.Padakondisiiniterjadipeningkatan kecepatanarusdanbesarnyarapatdaya listrikyangsangatsignifikandisekitar perairanTanjungGonsales,dimana kecepatanarusdilokasiinimencapai kecepatan antara 1.5 2.55 m/s dan rapat dayalistriksebesar3.07.0kW.Sedangkandisebelahutaradanselatan perairanSelatlarantukadistribusi kecepatanarusberkisarantara0.51.5 m/sdenganhargadistribusirapatdaya berkisarantara0.10.5kWdisebelah utara dan 0.5 2.0 kW di sebelah selatan.Berdasarkandistribusihargarapatdaya di sekitar perairan SelatLarantuka lokasi yangmempunyaidistribusirapatdaya yang paling besar adalah di sekitar lokasi TanjungGonsalesdenganhargarapat daya berkisar antara 3.0 7.0 kW. Gambar 9.Grafikkecepatanaruspada Kedalaman9,11,dan13 meter Gambar 10.Vektorkecepatanaruspada saat surut Gambar 11. Rapat daya pada saat surut Gambar 12.Vektorkecepatanaruspada saat pasang Yuningsih dan Masduki Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 201123 Gambar 13. Rapat daya pada saat pasang Berdasarkan hasil perhitungan daya selamasurut,surutmenujupasang, pasangdanpasangmenujusurutselama satuhari,didapatkandaerahyang berpotensiuntukpenempatan PembangkitListrikTenagaArusadalah padaposisi123.010BTdan-8.325LS yangberjaraksekitar190.05meterdari pantaiatautepatnyasekitarTanjung Gonsales(Gambar14),penduduk setempatbiasamenyebutdaerahtersebut Selat Gonsales. Karena tingginya kecepa- tan arus di lokasi ini, maka menimbulkan berbagaimitosyangberkembangdi kalanganpenduduksetempat,yang semuanyabertujuanagarsiapasajayang berlayardidaerahinilebihberhati-hati. Haliniberpengaruhjugapadapemilihan lokasipenempatanalatpengukurarus statisyangpemasangannyadibantu penyelamalamtenagalokal,mereka tidakberanimelakukanpemasangandi lokasiinisehinggadipilihlokasidi sekitarpelabuhanTanahMerahyang masihmemenuhisyaratbaikmorfologi maupunkecepatanarusnya.Darihasil analisisdatadilokasiyangdipilihini ternyatakecepatanarusyangdidapat berkisarantara0,002m/s2.83m/s, tetapidenganhargayangsangat fluktuatifdantidaksesuaipolapasang surut. Darihasilpemodelandistribusi kecepatanarusbisadilihatternyatadi sekitarlokasiyangdipilihmerupakan daerahturbulensiarus,dimanapolaarus selain dipengaruhi pola pasang surut juga dipengaruhibentukmorfologipantaidan morfologi dasar lautnya. Gambar 15. Daerah yang berpotensi untuk penempatan pembangkit listrik tenaga arus Potensi Energi Arus Laut Untuk Pembangkit Tenaga Listrik 24 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 IV.KESIMPULAN Berdasarkankondisimorfologi pesisirdandasarlautdaerahpenelitian maka dapat disimpulkan pemilihan lokasi penempatanturbinaruspadalokasi sekitarPelabuhanTanahMerahsampai keTanjungGonsalescukupmemenuhi syaratkarenamorfologirelatiflandaidengan kedalaman20meter, jarak dari lokasikeperumahanpenduduktidak terlalujauhdanmasihdilaluiaruscukup kuat. Dari distribusi harga kecepatan arus berdasarkanhasilpengukuranarus mobilemakalokasiyangpaling representatifuntukrencanapemasangan pembangkitlistriktenagaarusadalahdi sekitardaerahTanjungGonsalessampai TanjungUdangdisisitimurselatdan daerahpesisirkotaLarantukasampai daerahKotarawidodisisibaratSelat Larantuka.Adapununtuklokasidi bagianutaraSelatLarantuka,walaupun kondisikarakteristikpantaidan morfologidasarlautnyacukup refresentatifuntukmembangunsuatu pembangkitlistriktenagaarusdilokasi ini namun harga distribusi kecepatan arus yangkurangmemenuhisyarat.Bila dilihatdarihargadistribusikecepatan aruspadasaatkondisiairmenujusurut maupunpadasaatkondisisurutdaerah yangmemenuhisyaratadalahdibagian tengahSelatLarantuka,namundarisegi saranainfrastrukturdankondisi morfologidasarlautakanmenyulitkan untukmembangunpembangkitlistrikdi lokasi ini. Sedangkandaerahyangberpotensi untukpenempatanPembangkitListrik TenagaArusberdasarkanhasil perhitungandayadaridatapengukuran arusstatisselamasurut,surutmenuju pasang,pasangdanpasangmenujusurut dalamsatuhari,adalahpadaposisi 123.010 BT dan - 8.325 LS yang berjarak sekitar190.05meterdaripantaiatau tepatnya sekitar Tanjung Gonsales. DAFTAR PUSTAKA DESDM.2005.DiversifikasiEnergi. Energi Kelautan sebagai Alternatif Baru.DESDMdisampaikanpada SeminarPembangunanEkonomi Kemaritiman 15 MaretJakarta. Erwandi.2006.SumberEnergiArus: AlternatifPenggantiBBM,Ramah Lingkungan,danTerbarukan. LaboratoriumHidrodi-namika Indonesia, BPP Teknologi. Fraenkel,P.1999.PowerfromMarine Currents. Marine Currents Turbines Ltd. Gordon,A.L.2003.INSTANT: Objectivesandcomponents, Lamont-Doherty Earth Observatory Divisionofoceanandclimate physics,P.O.Box100061Route 9W, Palisades, NY 10964-8000. Hadi,S.,N.S.Ningsih,H.Latief,I.M. Radjawane,danM.S.Fitriyanto. 2001.PelaksanaanPenelitian Pemetaan Sumberdaya Energi Non-konvensional,LaporanAkhir LAPI-ITB. Hidrooseanografi TNI AL. 2009. Daftar Aruspasangsurut(tidalstream tables)KepulauanIndonesia, JawatanHidro-OseanografiTNI AL. Koesoemadinata,S.danN.Noya.1989. PetaGeologiLembarLomblen, NusatenggaraTmur,Puslitbang Geologi, Bandung. Nagara,G.A.2006.ProposalKolokium. Institut Teknologi Bandung. Suwarna,N.,S.Santosa,danS. Koesoemadinata,1989.Peta GeologiLembarEnde, NusatenggaraTimur,Puslitbang Geologi, Bandung. Yuningsih dan Masduki Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 201125 Sudjono,E.H.2003.StudiVariabilitas ArusLintasIndonesia(Arlindo)di Indonesiabagiantimur,Tesis magister,Programpascasarjana, ITB. Yuningsih,A.,A.Masduki,B.Rachmat, danP.Astjario.2009.Penelitian PotensiEnergiArusLautsebagai PembangkitListrikbagi MasyarakatPesisirdiSelat LarantukaNusatenggaraTimur, P3GL, laporan intern. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Hal. 26-51, Juni 2011 26 Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia danDepartemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB MARINE SEDIMENT CHARACTERISTICS AT KARIMUN JAVA SEA BASED ON STRATIGRAPHIC PROFILE ANALYSIS, TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) AND GRAIN-SIZE ANALYSIS (GRANULOMETRY) Suryantini1), Aris Ismanto2), Indarta Kuncoro Aji1), Dwi Fajar Saputri1), and Helfinalis3) 1) Applied Geology Research Division, Geology Study Program, Faculty of Earth Sciences and Technology, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10, Bandung 40132; email: [email protected] 2)Oceanography Study Program, Diponegoro University, Jl. Prof. Sudharto SH, Semarang. 3)Research Centre for Oceanography (P2O), Indonesian Institute of Sciences Jl. Pasir Putih 1, Ancol Timur, 14430 ABSTRACT AsedimentologysurveywasconductedduringPelayaranKebangsaan research activities with a marine vessel of "Baruna Jaya VIII" in Karimun Java Sea. The objectives of the research were to determine thecharacteristics of marine water and its sediment,whichareimportantcontrolforcoralreefgrowthinthestudyarea.The surveyacquiredsamplesofTotalSuspendedSediment(TSS)andgravitycoring. Several analyses were then carried out on those samples; TSS analysis to determine the amountofsuspendedsedimentsinseawaterthatreflectthewaterqualityformarine ecology,stratigraphicprofileandsedimentthicknesspatternanalysestodeterminethe sourcesofsediment,andgrain-sizeanalysisbasedongranulometrytodetermine depositionenergyandgrain-sizedistributioninthearea.Thoseanalyseswereboth conductedon-boardBarunaJayaVIIIresearchvesselandP2OLIPIlaboratoryin Jakarta. The results showed that in Java Sea nearby Karimun Java Islands, the sediment supplycamefromthesurroundingislands.Twosedimentaryunitswerefoundinthis area.Thefirstunitshasthicknessoftenscentimeterfromseabedsurface.Itis characterized by grayish green color, grain size variation from clay to coarse sand, soft orlowdensityandabundancewithshells.Thesecondunitislocatedbeneaththefirst one,indicatedbysharpcontact.Itischaracterizedbybrownishcolor,higherdensity resembling the density of rock, less compacted and can be broken easily by hand, with occasionally thin carbon lenses or remnant of decomposed vegetation, and less shell or fossil At sea surface, TSS distribution shows value between 0.018 and 0.034 gr/l, with averageof0.025gr/l,whereasatnearbottomsea,itrangesbetween0.024and0.030 gr/l,withaveragevalueof0.027gr/l.Thegranulometryshowsthatmorethan50%of sedimentischaracterizedbytheabundanceofgrainsizegreaterthan3phi.Itsuggest thatseawateraroundKarimunJavaIslandswasclearandthecurrentwasrelatively calm.Theseconditionswererelativelystableforalongtimespan.Thosesea characteristicswereimportantforsuccessfulgrowthofcoralreefsandits complementarymarinebiotas.However,furtherstudiesandresearchesbasedon chemicalandphysicalcharacteristicsofseawater,andplanktonandmicrobiology variation and abundances are necessary to confirm those presuppositions. Keywords:totalsuspendedsolid,gravitycoring,stratigraphicprofile,granulometry, Karimun Java Sea Suryantini et al. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 201127 I.INTRODUCTION KarimunJavaIslandislocatedin thenorthernoff-shoreofCentralJava Province(Figure1).Geographically,the islands are located significantly far (about 100 km) to the north from Java mainland Island,and to the southfrom Kalimantan mainlandIsland(about300 km).Therefore,theseaaroundthese islandsmainlyreceivesedimentsupplies fromthesurroundingislands,asitis indicatedbywhitetolightgraycolor circling every island,shownin Figure 1. The figure is image of Band 1 (0.45-0.52 m)fromLandsat7ETM+(acquiredin 2006),whichiscommonlyusedin coastalwatermappingandmarine sedimentsstudies(LillesandandKiefer, 1994). Theamountofmaterialsandits sedimentationprocesswillaffectthe successful growth of coral reef and other marinebiotas.Generally,the environment with clear water or with TSS lessthan10mg/landsedimentationrate appeartobeontheorderof10mgcm-2

d-1 or less (Rogers, 1990), relatively calm current,andwherethesunlightcan penetratethewateroptimally,isthe preferredconditionforthecoralreef ecology. Figure 1.Karimun Java Sea and its surrounding small islands Marine Sediment Characteristics At Karimun Java Sea 28 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 Sedimentationandmarine suspensionresearchesareusefulfor assessingtheoceanconditionforcoral reef growth and also in monitoring ocean pollution.Rogers(1990),hadreviewed the effects of sedimentation on corals reef growth, and suggested that high sediment loadsmaylowerthediversityofreef, lower the percent cover, lower the growth ratesofcoralspecies,smallercoral colonyorlargercoralcolony,anupward shiftindepthzonation,andagreater abundanceofbranchingforms.Several fieldobservationshaveconfirmeda relationshipbetweensuspendedsediment levelsandcoraldistributionsinavariety ofgeographiclocationsincluding:the Virgin Islands (Rogers, 1983; Hubbard et al.,1987),FanningIsland(Royand Smith,1971),PuertoRico(Acevedoand Morelock,1988),Florida(Hubbardand Pocock,1972,RiceandHunter1992), CostaRica(Cortes,1990),Jamaica (Dodge et al., 1974), and Taiwan (Hsieh, 1995). Commonmethodtorecognize sedimentationandmarinesuspension include analysis of Total Suspended Solid orSedimentorshortlycalledTSS(Rice andHunter,1992;Hwey-LianHsieh, 1995),granulometryanalysis(Hubbard and Pocock, 1972;Hsieh, 1995; Rodgers 1990)andanalysisofrateof sedimentation (Rodgers, 1990) Inaccordancewiththeabovepoint ofview,amarinesedimentresearchin Karimun Java Sea has been conducted by DirectorateofHighEducationunderthe MinistryofEducationofIndonesia (DIKTIMendiknas)incollaboration withCenterofOceanResearchunder IndonesianInstituteofScience(P2O LIPI)usingBarunaJayaVIIIresearch vessel. The research was carried out for 4 days,inApril25-28,2009,andacquired 13 samples. Theaimoftheresearchwereto determinethecharacteristicsofmarine water and its sediment based on the Total Suspended Sediment (TSS) and sediment distributionattheKarimunJavaSea floor.Theresultoftheseresearch activitiescanbeusedandcitedbyother relatedresearchconcerningsediment parameter,suchasresearchonbiotaand chemical content within sediment and sea water in this area. II. METHOD Sedimentsampleacquisitionin KarimunJavaSeaconsistedof13 observationpointsorstations,shownin Figure2.DigitalGlobalPositioning System (DGPS) on board of Baruna Jaya VIIIvesselwasusedinrealtimeto obtain the coordinate of samples location.Twotypesofsampleswere acquiredduringthesurvey:gravitycore andTotalSuspendedSediment(TSS) samples. 2.1.Gravity core samples Ingravitycoresampling,sediment sampleswereacquiredusingPVCpipe whichiscement-coatedatoneendto serveasagravity-balancedload(Figure 3).Sampleacquisitionprocesswas carriedoutbydroppingthepipeinto sedimentlocationundertheoceanwater. Sincethefreefallingofthepipeintothe sedimentwereonlycontrolledbythe gravityforceofheavypipe,thedepthof samplingprocessarelimitedbythe softnessofsedimentwhichcanbe penetratedbytheweightofcement balance-load PVC. This kind of sampling methodalsolimitthenumberofsample acquired during the survey. Suryantini et al. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 201129 Figure 2. Sample locations. Figure 3. Gravity core sample tool Figure 4. Sediment from gravity core sample Ingravitycoring,thesamplewas splitintotwoparts,followingthe diameterofthepipe,alongthedepthof sampling(Figure4).Thecross-cut sample obtained from this split provides a clearviewofsurfacetocertaindepth sedimentprofileinformationandits variationwithintheprofile.Aprofile examinationwascarriedoutatevery lithologicalchange,whichincludes descriptionandidentificationoncolor, grainsize,sedimentarystructure,fossil typeanditsvariationandabundances.A lithologicalchangewasmarkedand classifiedbychangesinitscolor, composition,texture,andgrainstructure. Astratigraphiccolumnfromeachcore samplewasthengeneratedbasedon thoseobservationsanddescriptions.This stratigraphic column showed the depth of paleosoilanditsrecentsediment thickness,andlaterbeusedtoconstruct distributionmapofpaleosoildepthand recent sediment thickness. Furthermore,ateverylithological change in a core, a total of 200-300 gram samplewascollectedforgrainsize analysis(granulometry)thatwouldbe conductedatP2OLIPIlaboratoryin Jakarta. In the laboratory, the samples are sievedwithmesh8,4,2,1,0.5,0.250, 0.125, 0.063 and smaller than 0.063 mm. Marine Sediment Characteristics At Karimun Java Sea 30 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 Thesievedsampleswerethendriedand weighed to determine weight percent and itsclassificationnameaccordingto ShepardTriangulation(1954).Thesieve sizeoralsocalledphiwillbeplotted againstcumulativeweightpercentagein arithmeticprobabilityplotfor granulometryanalysis(Bassiliedan Tanner,1995),whereasthenameofthe sedimentaccordingtoShepard Triangulation(1954)wasusedforthe nameoftheunitinthestratigraphic profile analyses. 2.2.Total Suspended Sediment (TSS) sample InTSSsamplingmethod,oneliter ofseawatersampleswasacquiredusing niskin at near surface and sea floor depth foreachstation.A250mlwatersample wasthenfilteredusing20micronfilter paper (Figure 5) which was weighed prior to measurement. The 20 micron filter was usedinordertofiltersedimentparticle with size greater than 0.02 mm. As soon as the filtering process was finished,thefilterpaperwasdriedinside a60Coven.Afterthatthefilterpaper wasweighedagain.Theweight differencebeforeandafterfilteringwas theweightofTSS.Theremaining sedimentinfilterpaperwascalledTotal SuspendedSedimentorTSS.Thevalue of TSS was subsequently plotted in a map to visualize its spatial distribution. III.RESULT AND DISCUSSION 3.1.Marine Sediment Characteristics Generally,KarimunJavaSea sedimentprofilecanbedividedintotwo stratigraphicunits,basedonlithology characteristics,mainlyonitsrelative densityorsoilhardnesspropertywhich may reflect the age difference (Figure 6). Thestratigraphicprofileofeachsample ofgravitycoringispresentedin Appendix 1 to 12. Thefirstsedimentaryunitwas interpretedasrecentinagewithtens centimeterofthicknessfromthebottom seabedsurfacedowntoacertaindepth. Infewlocationsthethicknessismore than1.5m.Thesedimentwas characterizedbyitssoftnessorlow densityandtheabundanceofshells which dominate the sediment fragments. Theshellabundancewasgenerally morethan30%toevenuntil90%.This shallowsedimentwasgenerallygrayish greenincolorandgrainsizevariation fromclaytocoarsesand.Thegrainsize variationindicatesvariationofweakto strongdepositionenergysystem.This depositionalenergysystemisstill workingatpresent,whichisreflectedin poorlysortedsedimentationwherethe grain sizes mix randomly. Figure 5.Filtering250mlwatersample using 20 micron filter paper Suryantini et al. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 201131 Day / Date / TimeSaturday / 25 April /16.15 LocationKarimun Java PositionLong: 110004.985Lat: 005040.953 S Station1 Lithology Description 0-8 cm: Mud-clay, grayish green, very fine grained, soft, smelly, poorly sorted, open fabrics, contain +5% broken shell with size 1-3 mm, 2.00ST-05 48.23 >50.80 >2.57ST-06 51 51.43 0.43ST-07 50 50.30 0.30ST-08 52.85 52.99 0.14 ST-09 53 53.25 0.25ST-10 53.47 53.87 0.4ST-11 41.16 >42.96 >1.80ST-12 44 44.5 0.5ST-13 45.77 47.57 1.8 3.3. DiscussiononRecentSediment DistributionBasedonstratigraphicprofileat everycoresample,erosionalboundaries betweenpaleosoilandrecentsediment are observed. This evidence shows that at onetime,sedimentationprocessand supplyintoKarimunJavaSeawas stopped. The previous deposited sediment becamemoremassiveandatseveral places peat was formed. After this period averysignificantamountofsediment supplywasdepositedanderodedthe previous almost dense and hard sediment. Thelastsedimentationprocessis continueduntiltoday,formingtherecent sediment, while the previous one became thepaleosoil.Whenthisresearchis conducted,itwasnotknownwhenand whythesedimentsupplystopped.There areseveralpossibilitiestoexplainthe phenomena.Sealevelrisemaycreatean almoststillcurrentatthebottomofthe sea and only suspension soluble sediment likeclaycanbedeposited.Another possibility is there was simply no erosion andhencenosedimentsupplyfromthe surroundingislands.Thosepossibilities needstobetestedsinceitwillhelpto understandthesuddenclimatechanges thathashappenedandmayalsohappen inthefuturethatcoulddisturbthe ecosystemofKarimunJavaSeaandits surrounding area. Generally,basedonpaleosoil surface(Figure7),atthetimeofrecent sedimentdepositionprocess,thesea depth are uniform, relatively gentle slope, and sediment materialswere depositedat 50-55 cm below present sea floor, except atsampleST-12locationwhichis slightlyshallower,ataround45cm.The paleosoilwouldgiveapatternofbasin layoutforthenextdepositedrecent sediment.Assumingtherewereno disturbanceandthesedimentation process worked uniformly throughout the samplingarea,therecentsediment patterndistributionwouldbesimilarto paleosoil distribution. However that is not thecase,asshowninFigure8.Sediment patternwasdistributedintotwopoles, oneislocatedaroundKarimunBesar Island in the east, and the other is located inthewestpart,aroundParangIsland. Thetwopolesmetinthemiddleareaof Marine Sediment Characteristics At Karimun Java Sea 34 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 study,atsamplelocationST-2,ST-11, ST-12,ST-13,andST-8.Thus,itdoes notsuggestauniformsedimentation processthroughouttheresearcharea, resultingrecentsedimentspatial distribution. Two hypotheses can be proposed to answerthecauseofun-uniformityofthe depositionprocess:(1)thereisaNorth-SouthgeologicalstructurearoundST-2, ST-11,ST-12,ST-13,andST-8sample locations,(2)theamountofsamples acquireddoesnotpresentthetruerecent sediment distribution, hence resulting two poles pattern. Further studies are required toexaminethosetwohypotheses; geologicalstructureidentificationand morerepresentativeamountofsample points throughout research area. Apartfromanyoftheabove reasons, it is clear that the main sediment source were originated from main islands suchasParangandKarimunBesarin KarimunJavaSeaarea.Sediment thicknesspatternalsosupportthis conclusion,whererecentsediment thicknessneartheislandsarerelatively thinner than the one in the farther area, as thecauseofsortingprocessbymarine wave. 3.4.Granulometry Analysis Discussion Grainsizeanalysisresultsare summarizedindistributioncurveof Figure9and10.Thosecurvesarethen compared to Bassilie and Tanners (1995) grainsizeversusmarinecurrentcurve (Figure 11). Figure 9. Grain size distribution curve of ST-6 to ST-9 0.1110100-2 -1 0 1 2 3 4Grain Size (phi)Cumulative PercentKJ ST 6(0-7)KJ ST 6(14-18)KJ ST 6(24-30)KJ ST 7(0-7)KJ ST 7(12-15)KJ ST 8(0-6)KJ ST 9(0-5)KJ ST 9(60-65)Suryantini et al. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 201135 Figure 10. Grain size distribution curve of ST-10 to ST-13 The Gaussian distribution.Plots as a straightline on probability paper. Indicates that the operating transpo-depositionalforce element is wave activity; point a relative tosegment E is termed the surf break .This slopeIndicates eolian processes; point a is termed, relative to segment B, the eolian hump.E Central segment of the sample distribution.Basic line-segment geometries identifying transp-depositional signatures forthcoming from the use of arithmetic probability paper.Line-segment geometries were determined by Tanner (1986, 1991, etc) as the result of analysis of over 11,000 sediment samples during his career. (After Balsillie, 1995).Balsillie, J. H., 1995, William F. Tanner on environmental clastic granulometry:Florida Geological Survey,Special Publication No. 40 , 144 p.Tanner, W. F., 1986, Inherited and mixed traits in the grain size distribution:InW. F. Tanner (ed.), ModernCoastal Sediments and Processes ,Proceedings of the 9th Symposium on Coastal Sedimentology,Tallahassee, FL:Department of Geology, Florida State University, p. 41-50.Tanner, W. F., 1991, Suite statistics:the hydrodynamic evolution of the sediment pool:In J.P.M. Syvitski (ed.), Principals and Application of Particle Size Analysis , Cambridge:Cambridge University Press, p 225-236.erate-wave energy conditions.For high-energywaves, point a moves off the plot (toward the bot-tom) and segment B disappers (i.e. , the waveGBRepresents the low energy tail termed the settingNOTE:This tool should assessed using multiple samples (i.e. ,sample suites) collected along a bedding plane.which is relatively gentle, represents beach sand.The higher the slope of segment B, the higher thewave energy.Note that for sand-sized material,the surf break normally appears for low- to mod-energy for the total distribution or for distributionprocesses.segment is termed the fluvial coarse tail.It may DRepresents fluvial energy; has a steep slope.Thegreater the slope the higher the energy level.Thisalso represent transpo-depositional tidal currentfies settling from water.segments containing coarser sediment.It signi-CDESCRIPTION OFGRANULOMETRIC INTERPRETATIONSEGMENTAEFenergy is over-powering even to the coarsestsand available(Savage, 1958; Balsillie, 1999).tailand, if present, may indicate lowering of GUIDE TO THE DETERMINATION OF TRANSPO-DEPOSITIONAL AGENCIES-1.0 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0Grain Size (Phi)Cumulative Percent50401630201050.010.112.50.30.0360708084909597.59999.9799.999.7Arithmetic Probability PaperFCoarse FineGECBADaHigher Energy Lower Energy99.99 Figure 11. Grainsizedistributioncurveandseacurrentanalysis(BassiliedanTanner, 1995) 0.1110100-2 -1 0 1 2 3 4Grain Size (phi)Cumulative PercentKJ ST 10(P)KJ ST 10(D)KJ ST 11(0-5)KJ ST 11(36-40)KJ ST 12(0-8)KJ ST 13(0-5)KJ ST 13(95-100)Marine Sediment Characteristics At Karimun Java Sea 36 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 Grainsizecomparisonofsediment samples in Karimun Java Sea shows more than50%ofsedimentwasdepositedin low energy sea wave environment, which ischaracterizedbytheabundanceof grain size above 3 phi. This characteristic indicatethatKarimunJavaSeawas generallycalm/quiet,therewerenohigh energyseawavenorextremewaveand suddenclimatechanges.Thoseareideal environmentforthegrowthofcoralreef and its complementary biotas. To confirm thisstatement,relatedplanktonand microbiologydataneedstobestudied and examined. 3.5.TSS Analysis Discussion The TSS analysis result is shown in Table2.ThevaluesofTSSareacquired atseasurface(0-0.30m)andbottom(at depth shown in the table 2).Atseasurface,TSSdistribution showsvaluebetween0.018and0.034 gr/l,withaverageof0.025gr/l.TheTSS surfacespatialdistributionisshownin Figure12.AllTSSsamplevaluesare very low compared to the threshold value definedbyMinistryofEnvironment (KLH), which is 0.70 gr/l (Kepmen, 1988). TheresultindicatesthatKarimunJava Seaisacleanandgoodmarine environmentformarinebiota,especially coral reef growth. Table 2. Total Suspended Solid analysis result from Karimun Java Sea in 2009 Lattitude (S) Longitude (E)1 5.68 110.08 55 0 0.02850 0.0272 5.68 110.28 52 0 0.02650 0.0263 5.68 110.48 53 0 0.02250 0.0264 5.68 110.67 53 0 0.01850 0.0245 5.82 110.67 48 0 0.03445 0.0306 5.93 110.67 51 0 0.03248 0.0267 5.93 110.48 50 0 0.02445 0.0268 5.93 110.28 52 0 0.02348 0.0269 5.93 110.08 53 0 0.03049 0.03010 5.82 110.08 53 0 0.02450 0.02511 5.75 110.32 41 0 0.02439 0.02612 5.88 110.32 44 0 0.02240 0.03013 5.82 110.32 45 0 0.02640 0.027TSS (gr/ltr)Station No.Position Sea depth (m)Sample depth (m) Suryantini et al. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 201137 Figure 12. Top TSS (gr/l) surface distribution Figure 13. Bottom TSS (gr/l) surface distribution Atbottomsea,TSSdistribution showsvaluebetween0.024and0.030 gr/l,withaveragevalueof0.027gr/l. Bottom TSS surface spatial distribution is showninFigure13.Althoughbottom TSSvaluesaregenerallyslightlyhigher thantopTSSvalues,theyarestillvery low compared to 0.70 gr/l threshold value of KLH. It also indicates a clean and good marineenvironmentforcoralreef growth. IV.CONCLUSION Basedonsedimentthickness analysisandstratigraphicprofile, sediment source in Karimun Java Sea was originatedfromthesurroundingmain islandsi.e.,ParangandKarimunBesar. Basedongrainsizeanalysis,50%of sediment in the area was deposited at low energyseawaveenvironment.This indicatedthatKarimunJavaSeawas generally calm/quiet sea. Therefore, there werenothighseawaveenergynor extreme wave or sudden climate changes.TheTSSdistributionatthesea watersurfaceandnearseabedshowed verylowvalue,comparedto0.70gr/l thresholdvaluedefinedbyKLH,which indicatesacleanmarineenvironment.These results indicated that Karimun Java Sea is an ideal environment for coral reef growth of and its complementary biotas. Marine Sediment Characteristics At Karimun Java Sea 38 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 ACKNOWLEDGEMENT Thispublicationisaresultof sedimentologysurveyconductedduring PelayaranKebangsaanresearch activitiesprogram(24April2May 2009) supported by DIKTI and P20 LIPI. Weacknowledgethecaptainandcrews ofBarunaJayaVIIIresearchmarine vesselfortheirassistanceduringsample acquisition.Thispaperisfinalizedand completedwiththeassistanceofHendro WibowoM.Sc,aLectureAssistantin Geology Study Program of ITB. REFERENCES Acevedo,R.andJ.Morelock.1988. Effectsofterrigenousinfluxon coralreefzonationinsouthwestern PuertoRico.Proc.6thInter.Coral Reef Symp., 2:189-193. Balsillie,J.H.1995.WilliamF.Tanneron EnvironmentalClasticGranulometry: FloridaGeologicalSurvey,Special Pubication No.40, 144 p. Cortes,J.1990.ThecoralreefsofGolfo Dulce,CostaRica:distributionand communitystructure.AtollRes. Bull., 344:1-38. Dodge,R.E.,R.C.AllerandJ. Thomson.1974.Coralgrowth relatedtoresuspensionofbottom sediments. Nature, 247:574-577. Hubbard,J.A.E.B.andY.P.Pocock. 1972.Sedimentrejectionbyrecent scleractinian corals: a keyto paleo-environmentalrcconstruction. GeologischeRundsehau,61:598-626. Hubbard,D.K.,J.D.StumbandB. Carter.1987.Sedimentationand reef development in Hawknest, Fish andReefBays,St.John,U.S. VirginIslands.BiosphereReserve Research Report, 21:199. Hsieh,H.1995.Spatialandtemporal patternsofpolychaetecommunities inasubtropicalmangroveswamp: influencesofsedimentand microhabitat,MarEcolProgSer., 127:157-167.Lillesand,T.andR.Kiefer.1994.Remote Sensing and Image Interpretation. John WileyandSons,Inc.,NewYork,468p. MenteriNegaraKLH.1988.Keputusan MenteriNegaraKependudukandan LingkunganHidupNo.Kep.02/Men KLH/1988tentangpedomanbaku mutulingkungan.SekretariatMenteri NegaraKependudukandan Lingkungan Hidup Jakarta. RiceA.StanleyandHunterL.Cynthia, 1992,EffectsofSuspended SedimentandBurialonScleratinianCoralsfromWest Central Florida Patch Reef. Bulletin of Marine Science, S1(3):429-442. Rogers,C.S.1990.Responsesofcoralreefs andreeforganismstosedimentation. MarineEcologyProgressSeries,62: 185-202 Rogers,C.S.,1983.Sublethalandlethal effcctsofsedimentsappliedto commonCaribbeanreefcoralsin thefield.Mar.Pollut.Bull., 14:378-382. Roy,K.J.andS.V.Smith.1971. Sedimentationandcoralreef developmentinturbidwater: FanningLagoon.PacificSci.,25: 234-248. Suryantini et al. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Juni 201139 APPENDIX 1.Stratigraphic Colums Day / Date / TimeSaturday / 25 April /16.15 LocationKarimun Java PositionLong: 110004.985 ELat: 005040.953 S Station1 Lithology Description 0-8 cm: Mud-clay, grayish green, very fine grained, soft, smelly, poorly sorted, open fabrics, contain +5% broken shell with size 1-3 mm, 70%, angular-subrounded, size 1-4 cm. Matrix: sand and clay, shell < 1%, gastropoda 5 cm. 25 cm: gray dense clay, brown modules (iron oxide), burrowing 5 cm filled with fossil shell rich sediment, shell 3%, subangular. 54 cm: color gradational boundary 60 65 cm: brownish yellow dense clay, fossil shell 1%; foram, coral, poorly to medium sorted. Marine Sediment Characteristics At Karimun Java Sea 48 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31 Day / Date / TimeSunday / 27 April 2009 / 10.20 LocationKarimun Java PositionLong: 110004.993 ELat: 005049.021 S Station10 Lithology Description 0-5 cm: sandy clay, soft, shell fragments, foram 30-40%, size