jurnal ilmiah”integritas” vol. 5 no. 1 januari 2019 ... · pemasaran yang maksimal dapat...
TRANSCRIPT
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
PEMBELIAN BUBUK KOPI PADA PT. LOUIS DREYFUS
COMMODITIES KECAMATAN SUNGGAL
Suwarno, SE.,MM
Dosen Sosial Sains Universitas Pembangunan Panca Budi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian PT. Louis Dreyfus Commodities pada agen/petani.
Populasi penelitian ini adalah konsumen yang membeli bubuk kopi pada took-
toko yaitu sebanyak 56 orang sehingga jumlah sampel menjadi 56 orang. Teknik
pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner) dan dokumentasi. Adapun
teknik analisis data yang dipakai adalah analisis kuantitatif dan penulis
menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda dan pengujian hipotesis.
Persamaan : Y = 0,492X1 - 0,190X2 +0,584X3 + 0,00397€1
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pengujian hipotesis secara simultan
(Uji F) bahwa kualitas produk (X1), harga (X2) dan promosi (X3) berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil pengujian Secara parsial
bahwa kualitas produk (X1), terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y), kemudian harga (X2) terbukti memiliki
pengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), dan promosi
(X3) terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y). Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukan bahwa variable
bebas yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung mampu
menjelaskan 93.4% terhadap variable keputusan pembelian sedangkan sisanya
6.6% dijelaskan oleh variabel independent lainnya yang tidak termasuk dalam
penelitian ini.
Kata Kunci: Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Keputusan Pembelian.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi
menyebabkan persaingan di dunia
usaha semakin ketat. Untuk dapat
bertahan perusahaan harus
menetapkan tujuan untuk
memperoleh keuntungan yang
maksimal. keuntungan yang
diperoleh tersebut dapat digunakan
untuk membiayai operasional
perusahaan. Agar perusahaan dapat
mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, maka diperlukan usaha
pemasaran yang maksimal dalam
memperkenalkan produk-
produknya. Pemasaran yang
maksimal dapat mempengaruhi baik
motivasi maupun perilaku bila
produk atau jasa yang ditawarkan
didesain untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan.
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
Menurut Swastha dan
Irawan (2008), keputusan pembelian
adalah pemahaman konsumen
tentang keinginan dan kebutuhan
akan suatu produk dengan menilai
dari sumber-sumber yang ada
dengan menetapkan tujuan
pembelian serta mengidentifikasi
alternatif sehingga pengambil
keputusan untuk membeli yang
disertai dengan perilaku setelah
melakukan pembelian.
Perusahaan dituntut untuk
mencermati perilaku konsumen dan
faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusanpembelian. hal tersebut
sesuai dengan konsep pemasaran
yang menyebutkanbahwa
kesuksesan suatu perusahaan
ditentukan oleh usaha perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, sehingga
dapat memberikan kepuasan yang
diinginkan lebih baik daripada
pesaing (Kanuk, 2008). usaha
konsumen dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan
yangdimiliki adalah dengan
melakukan pembelian. karakteristik
konsumen akan mempengaruhi
perilaku konsumen dalam
melakukan pembelian, sehingga
berpengaruh pula terhadap produk
atau jasa apa yang akan dibeli.
Sebelum melakukan pembelian
konsumen akan memutuskan
pembelian. keputusan pembelian
merupakan tahapan dimana
konsumen mempertimbangkan
beberapa faktor dan alasan yang
memperkuat konsumen untuk
memutuskan membeli suatu produk
atau jasa tertentu (Kanuk, 2008).
Pengambilan keputusan
pembelian dipengaruhi faktor
eksternal dan internal. faktor
eksternal merupakan masukan
informasi bagi konsumen yang
berasal dari usaha-usaha pemasaran
yang dilakukan perusahaan seperti
produk, harga, pelayanan, lokasi,
promosi, kemudian masukan
informasi yang berasal dari
lingkungan sosial budaya yang
meliputi keluarga, sumber informasi
informal, sumber informasi non
komersial lain, kelas sosial, dan
budaya. faktor internal adalah faktor
yang timbul dari dalam diri
konsumen meliputi motivasi,
persepsi, pembelajaran, kepribadian,
sikap dan kepercayaan (Kanuk,
2008).
PT Louis Dreyfus
Commodities adalah perusahaan
agribisnis Global dan aktif dalam
ekspor komoditas seperti kopi. PT
Louis Dreyfus Commodities
mendapat bubuk kopi mentah dari
para agen atau petani yang sudah
bekerjasama dengan PT. Louis
Dreyfus Commodities.untuk
menghadapi persaingan dalam
bisnis produk kopi ini dan agar tetap
diminati konsumen, maka PT. Louis
Dreyfus Commodities harus
melakukan berbagai upaya dalam
kegiatan pemasarannya agar
menarik dan sesuai dimata
konsumen. oleh karena itu, pihak
PT. Louis Dreyfus Commodities
harus tetap patut terhadap atribut-
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
atribut apa saja yang mempengaruhi
konsumen dalam memilih suatu
produk, karena pada saat ini
konsumen sudah semakin kritis
terhadap kemampuan suatu produk
kopi dalam menarik konsumennya
untuk berbelanja di PT. Louis
Dreyfus Commodities.
Keanekaragaman konsumen
dalam mengkonsumsitas PT. Louis
Dreyfus Commodities dipengaruhi
oleh berbagai faktor baik berasal
dari diri konsumen maupun luar
konsumen. beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi keputusan
pembelian diantaranya adalah
kualitas produk, harga dan promosi.
dari uraian tersebut di atas maka
judul penelitian ini adalah “Analisis
faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan
pembelian bubuk kopi pada PT.
Louis Dreyfus Commodities
kecamatan Sunggal”.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah
diperlukan untuk mengungkapkan
pokok-pokok masalah yang akan
diteliti dan untuk memberikan
kemudahan dalam memahami
masalah penelitian. masalah akan
timbul apabila terdapat kesenjangan
antaraharapan dan kenyataan.
masalah dapat diartikan
penyimpangan antara yang
seharusnya dengan apa yang benar-
benar terjadi.
Berdasarkan pada latar
belakang diatas maka rumusan
masalahnya adalah:
1. Keputusan pembelian bubuk
kopi dipengaruhi oleh kualitas
produk, harga dan promosi
pada PT. Louis Dreyfus
Commodities?
2. Kualitas produk, harga dan
promosi berpengaruh secara
simultan maupun parsial
terhadap keputusan pembelian
bubuk kopi pada PT. Louis
Dreyfus Commodities?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi keputusan
pembelian bubuk kopi pada PT.
Louis Dreyfus Commodities
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kualitas Produk
a. Definisi Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan
fokus utama dalam perusahaan,
kualitas merupakan salahsatu
kebijakan penting dalam
meningkatkan daya saing produk
yang harus memberi kepuasan
kepada konsumen yang melebihi
atau paling tidak sama dengan
kualitas produk dari pesaing.
Berikut ini definisi kualitas produk
dari para pakar utama.
Menurut (Kotler, 2008)
kualitas produk adalah salah satu
sarana positioning utama pemasar
yang mempunyai dampak langsung
pada kinerja produk atau jasa,
sehingga kualitas berhubungan
langsung dengan nilai dan kepuasan
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
pelanggan, kualitas produk
memiliki dua dimensi yaitu tingkat
kualitas dan konsisitensi,
perusahaan melakukan
pengembangan produk akan
menentukan tingkat kualitas produk
yang akan mendukung positioning
produk yang dihasilkan penentuan
tingkat kualitas mempunyai arti
kualitas kinerja atau kemampuan
produk dalam dalam melaksanakan
fungsinya, sedangkan kualitas
dalam dimensi tingkat konsistensi
kualitas mempunyai arti pemastian
kualitas ataubebas dari kerusakan
dan konsisten dalam menghantarkan
tingkat kinerja yang ditargetkan.
Menurut Kotler (2005:49),
“kualitas produk adalah keseluruhan
ciri serta dari suatu produk atau
pelayanan pada kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan/ tersirat”.Sedangkan
menurut Kotler dan Keller
(2009:143), kualitas produk adalah
totalitas fitur dan karakteristik
produk atau jasa yang bergantung
pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau tersirat.
Dari beberapa teori diatas
dapat disimpulkan bahwa kualitas
produk dapat menentukan kepuasan
pelanggan yang berhubungan
dengan harapan dari pelanggan itu
sendiri terhadap kualitas produk
yang dirasakannya.
b. Indikator Kualitas Produk
Menurut Mullins, Orville. Larreche,
dan Boyd (2005) apabila perusahaan
ingin mempertahankan keunggulan
kompetetifnya dalam pasar,
perusahaan harus mengerti aspek
dimensi apasaja yang digunakan
oleh konsumen untuk membedakan
produk yang dijual perusahaan
tersebut dengan produk pesaing,
indikator dari kualitas produk terdiri
dari:
1) Performance (kinerja),
berhubungan dengan
karakteristik operasi dasar dari
sebuah produk.
2) Durability (daya tahan), yang
berarti berapa lama atau umur
produk yang bersangkutan
bertahan sebelum produk
tersebut harus diganti.
3) Comformance to specifications
(kesesuaian dengan spesifikasi),
yaitu sejauh mana karakteristik
operasi dasar dari sebuah produk
memenuhi spesifikasi tertentu
darikonsumen atau tidak
ditemukannya cacat pada produk.
4) Features (fitur) adalah
karakteristik produk yang
dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk
atau menambah ketertarikan
konsumen terhadap produk.
5) Reliability (reliabilitas) adalah
probabilitas bahwa produk akan
bekerja dengan memuaskan atau
tidak dalam periode waktu
tertentu.
6) Aesthetics (estetika),
berhubungan dengan bagaimana
penampilan produk bisa dilihat
dari tampak, rasa, bau,dan bentuk
dari produk.
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
7) Perceived quaility (kesan
kualitas), sering dibilang
merupakan hasil dari penggunaan
pengukuran yang dilakukan
secara tidak langsung karena
terdapat kemungkinan bahwa
konsumen tidak mengerti atau
kekurangan informasi atas
produk yang bersangkutan.
2. Harga
a. Pengertian Harga
Harga dapat dilihat dari
persepsi nilai produk mempunyai
arti sebagai jumlah semua nilai yang
diberikan oleh pelanggan untuk
mendapatkan keuntungan setelah
memiliki atau menggunakan suatu
produk atau jasa.
Menurut Tjiptono (2008),
harga adalah jumlah uang dan aspek
lain yang mengandung kegunaan
tertentu yang diperlukan untuk
mendapatkan suatu produk.
Menurut Sunyoto (2013)
harga adalah nilai yang disebutkan
dalammata uang atau medium
monometer lainnya sebagai alat
tukar. Pengertian harga dalam ilmu
ekonomi adalah atribut produk yang
berkaitan dengan kegunaan dannilai
suatu produk. Harga merupakan
aspek yang menggambarkan
kualitasproduk dan mempengaruhi
terhadap persepsi yang akan
ditimbulkan olehkonsumen.
Penetapan harga merupakan
hal yang krusial bagi perusahaan
karena akan menimbulkan reaksi
dari konsumen, pesaing, konsumen,
publik dan pemerintah, sehingga
perusahaan perlu melakukan
penetapan harga dengan
tepat.penetapan harga yang tepat
akan menimbulkan persepsi positif
konsumensehingga dapat
meningkatkan keuntungan
perusahaan.
b. Indikator harga
Indikator yang mencirikan
harga yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu (Stanton,2009) :
1) Keterjangkauan harga
2) Kesesuaian harga dengan kualitas
produk
3) Daya saing harga
4) Kesesuaian harga dengan
manfaat
3. Promosi
a. Pengertian Promosi
Promosi merupakan salah
satu faktor penentu keberhasilan
suatu program pemasaran.
betapapun berkualitasnya suatu
produk, apabila konsumen belum
pernah mendengarkannya dan tidak
yakin bahwa produk itu akan
berguna bagi mereka, maka mereka
tidak akan pernah membelinya.
Adapun definisi dari
promosi menurut para ahli adalah
sebagai berikut: Menurut Lupiyoadi
dan Hamdani (2006) promosi
merupakan salah satu variable
dalam bauran pemasaran yang
sangat penting dilaksanakan oleh
perusahaan dalam memasarkan
produk jasa. Kegiatan promosi
bukan saja berfungsi sebagai alat
komunikasi antara perusahaan
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
dengan konsumen, melainkan juga
sebagai alat untuk mempengaruhi
konsumen dalam kegiatan
pembelian atau penggunaan jasa
sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya. Sedangkan
pengertian promosi menurut Alma
(2006) adalah : “Promosi adalah
sejenis komunikasi yang memberi
penjelasan dan meyakinkan calon
konsumen mengenai barang dan
jasa dengan tujuan untuk
memperoleh perhatian, mendidik,
mengingatkan dan meyakinkan
calon konsumen”.
Dari definisi para ahli diatas,
maka dapat diambil kesimpulan
bahwa promosi merupakan alat
komunikasi dan penyampaian pesan
yang dilakukan baik oleh
perusahaan maupun perantara
dengan tujuan memberikan
informasi mengenai produk, harga,
dan tempat. Informasi itu bersifat
memberitahukan, membujuk dan
mengingatkan kembali kepada
konsumen, atau para perantara.
Secara singkat promosi ini
berkaitan dengan upaya untuk
mengarahkan seseorang untuk dapat
mengenal produk perusahaan, lalu
memahaminya, berubah sikap,
menyukai, yakin, kemudian
akhirnya membeli dan akan selalu
ingat akan produk tersebut. Dalam
promosi ini, juga terdapat
kombinasi dari beberapa unsur yang
dapat mendukung jalannya sebuah
promosi tersebut yang biasa disebut
dengan bauran promosi.
b. Indikator Promosi
Indikator yang mencirikan
promosi yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu (Kotler, 2008) :
1) Jangkauan promosi
2) Kuantitas penayangan iklan di
media promosi
3) Kualitas penyampaian pesan
dalam penayangan iklan di media
promosi
4. Keputusan Pembelian
a. Pengertian Keputusan
Pembelian
Menurut Kanuk (2008)
keputusan pembelian adalah proses
penyeleksian terhadap dua pilihan
alternatif atau lebih yang
menghasilkan keputusan untuk
membeli atau tidak membeli.
pilihan alternatif harus tersedia
ketika konsumen akan mengambil
keputusan. proses pengambilan
keputusan pembelian membutuhkan
pencarian atau penerimaan
informasi yang berbeda.
Menurut Kotler(2008),
keputusan pembelian adalah proses
dimana konsumen memutuskan
merek mana yang akan dibeli.
konsumen akan membeli merek
yang paling disukai, tetapi dapat
dipengaruhi oleh dua faktor yang
berada antara niat pembelian dan
keputusan pembelian yaitu sikap
orang lain dan situasi yang
tidakdiharapkan. niat pembelian
dapat berubah apabila situasi yang
dihadapi konsumen menghambat
atau memaksa untuk membatalkan
pembelian atau beralih kepada
alternatif pilihan yang lain.
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
preferensi dan niat membeli tidak
selalu menghasilkan pembelian
yang aktual.
Menurut Suryani (2008)
keputusan pembelian adalah sutau
system yang terdiri dari masukan,
proses dan keluaran. Proses
pengambilan keputusan pembelian
akan melalui tiga tahap yaitu
pengakuan terhadap kebutuhan
(konsumen merasakan adanya
kebutuhan) dan penilaian terhadap
alternatif. proses tersebut
dipengaruhi oleh usaha yang
dilakukan oleh pemasar dan
lingkungan sosio-kultur serta
kondisi psikologis konsumen.
Dari beberapa pengertian
keputusan pembelian dapat
disimpulkan bahwa keputusan
pembelian adalah proses
pengintegrasian pengetahuan untuk
menyeleksi dan mengevaluasi dua
atau lebih perilaku alternatif
sehingga menghasilkan suatu
pilihan sebagai keinginan untuk
memilih salah satu alternative
pilihan yang ada atau menghasilkan
keputusan untuk membeli atau
tidakmembeli serta memutuskan
merek mana yang akan dibeli.
b. Tahap-Tahap Dalam Proses
Pengambilan Keputusan
Pembelian
Menurut Sunyoto (2013)
keputusan pembelian yang
dilakukan oleh konsumen memiliki
struktur. struktur keputusan
pembelian antara lain:
1) Keputusan tentang jenis produk.
2) Keputusan tentang bentuk
produk.
3) Keputusan tentang penjual.
4) Keputusan tentang
jumlah produk.
5) Keputusan tentang
waktu pembelian.
Menurut Setiadi (2008) proses
pembelian yang spesifik terdiri dari
urutan kejadian berikut: pengenalan
masalah, kebutuhan, pencaharian
informasi, evaluasi alternative,
keputusan pembelian dan perilaku
pasca pembelian. lihat gambar
berikut:
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Gambar di atas, menyiratkan
bahwa konsumen melewati kelima
tahap seluruhnya pada setiap
pembelian. namun dalam pembelian
yang lebih rutin, konsumen
seringkali melompati atau membalik
beberapa tahap ini.
Secara rinci tahap keputusan
pembelian tersebut dapat diuraikan
antara lain:
1) Pengenalan Masalah
2) Pencarian Informasi.
3) Penilaian alternatif/Evaluasi
Alternatif
4) Keputusan Pembelian
5) Perilaku Setelah Pembelian.
Mengenali
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
alternatif
Keputusan
membeli
Perilaku pasca
pembelian
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
c. Indikator Keputusan Pembelian
Adapun indikator keputusan
pembelian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah (Yusuf , 2011)
:
1) Kebutuhan dan keinginan akan
suatu produk
2) Keinginan mencoba
3) Kemantapan akan kualitas suatu
produk
4) Keputusan pembelian ulang
B. Kerangka Konseptual
Menurut Sugiyono (2014),
kerangka konseptual adalah tentang
bagaimana teori berhubungan
dengai berbagai faktor yang telah
diidentifikasikan sebagai masalah
yang penting.
Kerangka konseptual
dimaksudkan untuk lebih mudah
penelitian dalam kelanjutan
penulisan skripsi dimana dengan
adanya kerangka konseptual
diharapkan lebih terarah untuk
keragaman pengertian penelitian.
maka perlu disesuasikan pandangan
dalam mempermudah masalah
kualitas produk, harga dan promosi
terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan kerangka
pemikiran diatas, maka dibuat
kerangka penelitian sebagai berikut:
Keterangan:
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
D. Hipotesis
Menurut Surhayadi dan
Purwanto (2008) “Hipotesis adalah
sebuah dugaan atau referensi yang
dirumuskan serta diterima untuk
sementara yang dapat menerangkan
fakta-fakta yang diamati dan
digunakan sebagai petunjuk dalam
pengambilan keputusan”
Adapun hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini
adalah:
H1 = Kualitas produk, harga dan
promosi memiliki pengaruh
sigifikan secara simultan
terhadap keputusan pembelian
bubuk kopi pada PT. Louis
Dreyfus Commodities
H2 = Kualitas produk, harga dan
promosi pengaruh sigifikan
secara parsial terhadap
keputusan pembelian bubuk
kopi pada PT. Louis Dreyfus
Commodities
Kualitas Produk
Harga Keputusan
Pembelian
Promosi
Pengaruh serempak
Pengaruh parsial
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang penulis
gunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian bersifat kuantitatif yang
bertujuan untuk mengetahui
pengaruh dan hubungan antara dua
variable atau lebih. Dengan
penelitian maka akan dapat
dibangun suatu teori yang dapat
berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol gejala,
(Rusadi, et.al, 2013).
B. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini dilaksanakan
pada PT. Louis Dreyfus
Commodities.
C.Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian mencakup
variabel apa yang akan diteliti.
Penelitian ini menggunakan 2 (dua)
variabel bebas yaitu : variabel bebas
pertama kualitas produk (X1), harga
(X2), promosi (X3) dan variabel
terikat yaitu keputusan pembelian
(Y).
2. Definisi Operasional
Menurut Rusiadi et.al, (2014)
definisi operasional variabel adalah
proses penentuan ukuran suatu
variabel, maka tidak semua variabel
penelitian harus disusun definisi
operasionalnya, sehingga
definisikan secara operasional agar
menjadi petunjuk dalam penelitian
ini.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2014),
populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk
mempelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh
konsumen yang membeli bubuk
kopi pada took-toko yang berjumlah
56 toko.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014),
teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah total sampling.
total sampling adalah teknik
pengambilan sampel dimana jumlah
sampel sama dengan populasi.
alasan mengambil total sampling
karena jumlah populasi yang kurang
dari 100 seluruh populasi dijadikan
sampel penelitian semuanya.
Dengan demikian sampel
dalam penelitian ini adalah semua
konsumen yang membeli bubuk
kopi yang berjumlah 56 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
yang peneliti gunakan dalam
penulisan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Pengamatan Langsung
2. Wawancara
3. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2014),
skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan
persepesi seseorang atau
sekelompok orang atau fenomena
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
sosial. Jawaban setiap item
instrument yang menggunakan skala
likert mempunyai gradasi dari
sangat positif sampai sangat negatif.
tabel instrument skala likert sebagai
berikut:
Tabel 3.3Tabel Instrument Skala Likert
No. Pertanyaan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu-Ragu (RR) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
1. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian
hipotesis menggunakan regresi
linier berganda, ada beberapa uji
asumsi klasik yang harus dipenuhi
agar kesimpulan dari regresi
tersebut tidak bias, yaitu uji
normalitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskodesitas.
a. Uji Normalitas
Pada prinsipnya normalitas
dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data ( titik ) pada
sumbuh diagonal dari grafik. Jika
data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi
memenuhi standart normalitas. jika
data menyebar jauh dari diagonal
atau tidak mengikutiarah garis
diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas
bertujuan menguji apakah
ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. untuk
mengetahui adanya
multikolonieritas dapat dilihat dari
nilai toleransinya dan lawannya atau
variance inflation factor ( vif ). Jika
VIF kurang dari 10 dan nilai
toleransi lebih dari 0,1 maka regresi
bebas dari multikolonieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian
heteroskedastisias dapat dilakukan
melalui pengamatan terhdap pola
scatter plot yang dihasilkan. apabila
pola scatterplot membentuk plot
tertentu, maka model regresi
memiliki gejala heteroskedastisitas
menunjukan bahwa penaksir dalam
model regresi tidak efisien. Jika
tidak ada pola yang jelas dan titik-
titik menyebar di atas dan di bawah
angka nol pada sumbu Y, dapat
disimpulkan bahwa tidak ada
heteroskedastisitas.
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
2. Analisa Regresi Linier
Berganda
Analisis regresi linier
berganda adalah hubungan secara
linear antara dua atau lebih variabel
independen dengan variabel
dependen. Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan
variabel dependen apakah masing-
masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif dan
untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila nilai
variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan. Model
regresi linier berganda dengan
memakai progam software SPSS
16.00 for windows.
Persamaan regresi
linear berganda sebagai berikut:
Y = α+b1X1+b2X2+b3X3 + e
Dimana:
Y = (keputusan Pembelian)
b 1,b2 = Koefisien regresi
α = Konstanta
X1 = Variabel bebas
X2 = Variabel bebas (Harga)
X3 = Variabel bebas (Promosi)
E = Epselon/ error
3. Uji Hipotesis
a. Uji Simultan ( Uji F)
Uji simultan (uji F)
digunakan untuk membuktikan ada
pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel
dependen secara simultan.
Pengujian menggunakan
uji F dengan criteria pengambilan
keputusan (KPK) adalah:
Terima Ho (tolak Ho), apabila Fhitung
< Ftabel atau Sig > a 5%
Tolak Ha (terima Ha), apabila Fhitung
> Ftabel atau Sig < a 5%
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji t statistikdimaksudkan
untuk menguji pengaruh secara
parsial antara variabel bebas dan
variabel terikat dengan asumsi
bahwa variabel lain dianggap
konstan, dengan tingkat keyakinan
95% (α = 0,05).
Pengujian menggunakan
uji t dengan criteria pengambilan
keputusan (KPK) adalah:
Tolak Ho (tolak Ho), apabila thitung <
ttabel atau Sig > a 5%
Terima Ha (terima Ha), apabila
thitung >ttabel atau Sig < a 5%
c. Koefisien Determinasi
Uji ini digunakan untuk
mengukur kedekatan hubungan dari
model yang dipakai. koefisien
deteminasi (adjusted R2) yaitu
angka yang menunjukan besarnya
kemampuan varians atau
penyebaran dari variabel- variabel
bebas yang menerangkan variabel
terikat atau angka yang menunjukan
sebarapa besar variabel terikat di
pengaruhi oleh variabel bebasnya.
besarnya koefisien determinasi
antara 0 hingga 1 (0 < adjusted R2<
1), dimana nilai koefisien mendekati
1, maka model tersebut dikatakan
baik karena semakin dekat
hubungan variabel bebas dengan
variabel terikat.
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah berdirinya PT.Louis
Dreyfus Commodities
Perusahaan ini didirikan pada tahun
1975 yang terletak di Medan,
bergerak dalam bidang perdagangan
kopi. perusahaan ini telah
berkembang pesat dari tahun ke
tahun. pada tahun 1990 dengan
adanya deregulasi pemerintah
Indonesia maka oleh pemerintah
daerah, perusahaan ini ditunjuk
sebagai salah satu eksporter yang
terdaftar. dari tahun tahun ke tahun,
kapasitas perusahaan ini meningkat
dan telah mempekerjakan sekitar
200 staff tenaga kerja. perusahaan
ini bergerak dalam bidang
pengolahan bubuk kopi yang
mencakup seluruh Indonesia dan
ekspor ke beberapa negara seperti
Jepang, Australia, Amerika dan
sebagainya serta pengolahan bubuk
kopi untuk dipasarkan secara lokal.
Sumber biji kopi single-origin kami
hanya dari dalam wilayah Indonesia
yang memiliki tradisi penanaman
kopi yang kaya, dan menjunjung
tinggi hubungan jangka panjang
dengan petani
terpercaya.perkebunan sendiri yang
sekarang dikenal sebagai
perkebunan kopi yang dimiliki oleh
swasta. Selain itu, di luar pabrik
pengolahan modern kita, kami
mempekerjakan infrastruktur
logistik modern dan transportasi
agar lebih unggul dalam
penanganan kopi dan pengiriman.
hubungan baik dengan para
pemangku kepentingan harus
diupayakan untuk mengembangkan
bisnis kami pengolahan bubuk kopi
untuk dipasarkan secara lokal.
Sumber biji kopi single-origin kami
hanya dari dalam wilayah Indonesia
yang memiliki tradisi penanaman
kopi yang kaya, dan menjunjung
tinggi hubungan jangka panjang
dengan petani
terpercaya.perkebunan sendiri yang
sekarang dikenal sebagai
perkebunan kopi yang dimiliki oleh
swasta. Selain itu, di luar pabrik
pengolahan modern kita, kami
mempekerjakan infrastruktur
logistik modern dan transportasi
agar lebih unggul dalam
penanganan kopi dan pengiriman.
hubungan baik dengan para
pemangku kepentingan harus
diupayakan untuk mengembangkan
bisnis kami.
2. Penyajian data
a. Variabel bebas kualitas produk
(X1)
Kualitas produk merupakan
fokus utama dalam perusahaan,
kualitas merupakan salahsatu
kebijakan penting dalam
meningkatkan daya saing produk
yang harus memberi
kepuasankepada konsumen yang
melebihi atau paling tidak sama
dengan kualitas produk dari
pesaing.
b.Variabel bebas harga (X2)
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
Harga adalah sejumlah nilai
yang ditukarkan pelanggan yang
mengambil manfaat dari memiliki
c. Variabel bebas Promosi (X3)
Perusahaan dewasa ini
menganggap bahwa promosi
merupakan bagianpenting dari
pemasaran, karena pihak perusahaan
berharap dengan promosi
yangdilaksanakan secara efektif
dapat meningkatkan kualitas produk
atau jasa perusahaansesuai dengan
target penjualan yang telah
ditetapkan dan dapat bersaing
denganperusahaan lain yang
menghasilkan produk atau jasa yang
sejenis.
d. Keputusan Pembelian (Y)
Keputusan pembelian
merupakan kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam
pengambilan keputusan untuk
melakukan pembelian
terhadapproduk yang ditawarkan
oleh penjual
5. Pengujuan Validitas dan
Realibilitas
a. Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu derajat
ketepatan alat ukur penelitian
tentang isi atau arti sebenarnya yang
diukur. Syarat minimum untuk
memenuhi syarat apakah setiap
pertanyaan valid atau tidak,
membandingkan dengan r-kritis =
0,30 (Sugiyono dalam Rusiadi,
Subiantoro, Hidayat, 2013 : 204).
Jadi kalau korelasi antar butir
dengan skor total lebih kecil (<) dari
0,30 maka butir pertanyaan
dinyatakan tidak valid. Sebaliknya
jika lebih besar (>) dari 0,30 butir
pertanyaan dinyatakan valid.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel Corrected Item – Total
Correlation, hasil pengolahan SPSS
ver.16.0dengan memasukkan data
jawaban responden dari Variabel
X1, X2, X3, dan Y yang disajikan
pada tabel dibawah ini :
Tabel. Uji Validitas X1 (Kualitas Produk)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir 1 26.7679 10.727 .424 .798
Butir 2 26.8393 9.083 .743 .741
Butir 3 26.8571 9.034 .725 .743
Butir 4 27.0357 9.926 .383 .816
Butir 5 27.2143 11.044 .307 .817
Butir 6 26.6786 10.586 .545 .781
Butir 7 26.8571 9.034 .725 .743
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
Berdasarkan Tabel diatas,
hasil output SPSS diketahui nilai
validitas terdapat pada kolom
Corrected Item-Total Correlation
yang artinya nilai korelasi antara
skor setiap butir dengan skor total
pada tabulasi jawaban responden.
hasil uji validitas dari 7 (tujuh) butir
pertanyaan pada variabel kualitas
produk dapat dinyatakan valid (sah)
karena semua nilai koefesien lebih
besar (>) dari 0,30.
Tabel Uji Validitas X2 (Harga)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir 1 13.1071 3.406 .419 .519
Butir 2 13.2857 3.444 .332 .589
Butir 3 13.1607 3.665 .474 .496
Butir 4 13.1607 3.337 .367 .561
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0
Berdasarkan Tabel. diatas,
hasil output SPSS diketahui nilai
validitas terdapat pada kolom
Corrected Item-Total Correlation
yang artinya nilai korelasi antara
skor setiap butir dengan skor total
pada tabulasi jawaban responden.
hasil uji validitas dari 7 (tujuh) butir
pertanyaan pada variabel kualitas
produk dapat dinyatakan valid (sah)
karena semua nilai koefesien lebih
besar (>) dari 0,30.
Tabel. Uji Validitas X3 (Promosi)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir 1 9.1250 1.675 .424 .712
Butir 2 9.2143 1.335 .573 .534
Butir 3 9.3036 1.124 .571 .538
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0
Berdasarkan Tabel. diatas,
hasil uji validitas dari 7 (tujuh) butir
pertanyaan pada variabel kualitas
produk dapat dinyatakan valid (sah)
karena semua nilai koefesien lebih
besar (>) dari 0,30.
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
Tabel. Uji Validitas Y (Keputusan Pembelian)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir 1 13.5714 4.540 .359 .900
Butir 2 13.6429 3.616 .636 .796
Butir 3 13.6607 3.101 .839 .697
Butir 4 13.6607 3.101 .839 .697
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0
Berdasarkan Tabel. diatas,
hasil output SPSS diketahui nilai
validitas terdapat pada kolom
Corrected Item-Total Correlation
yang artinya nilai korelasi antara
skor setiap butir dengan skor total
pada tabulasi jawaban
responden.hasil uji validitas dari 7
(tujuh) butir pertanyaan pada
variabel kualitas produk dapat
dinyatakan valid (sah) karena semua
nilai koefesien lebih besar (>) dari
0,30.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat
ketepatan, ketelitian atau keakuratan
yang ditunjukkan oleh instrument
pengukuran. butir kuesioner
dikatakan reliabel atau handal
apabila jawaban seseorang terhadap
kuesioner adalah konsisten. Dalam
penelitian ini untuk menentukan
kuesioner reliabel atau tidak dengan
menggunakan Cronbach’s Alpha.
Kuesioner dikatakan reliabel jika
Cronbach’s Alpha > 0,60 dan tidak
reliabel jika sama dengan atau
dibawah 0,60 (Sunyoto, 2013 :
114).
Reliabilitas dari pertanyaan
kuisioner yang telah diajukan
penulis kepada responden dalam
penelitian ini akan terlihat pada
tabel Reliability Statistics yang
disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel Uji Reliabilitas X1 (Kualitas Produk)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.805 7
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0
Berdasarkan tabel. diatas, hasil
output SPSS diketahui nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,806>
0,60 sehingga dapat disimpulkan
bahwa pertanyaan yang telah
disajikan kepada responden yang
terdiri dari 7 butir pernyataan pada
variabel kualitas produk adalah
reliabel atau dikatakan handal.
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
Tabel. Uji Reliabilitas X2 (Harga)
Submer : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0
Berdasarkan tabel diatas, hasil
output SPSS diketahui nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,611>
0,60 sehingga dapat disimpulkan
bahwa pertanyaan yang telah
disajikan kepada responden yang
terdiri dari 4 butir pernyataan pada
variabel harga adalah reliabel atau
dikatakan handal.
Tabel Uji Reliabilitas X3 (Promosi)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.699 3
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0
Berdasarkan tabel. diatas, hasil
output SPSS diketahui nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,699>
0,60 sehingga dapat disimpulkan
bahwa pertanyaan yang telah
disajikan kepada responden yang
terdiri dari 3 butir pernyataan pada
variabel promosi adalah reliabel
atau dikatakan handal.
Tabel Uji ReliabilitasY (Keputusan Pembelian)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.831 4
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0
Berdasarkan tabel diatas, hasil
output SPSS diketahui nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,831>
0,60 sehingga dapat disimpulkan
bahwa pertanyaan yang telah
disajikan kepada responden yang
terdiri dari 4 butir pernyataan pada
variabel keputusan pembelian
adalah reliabel atau dikatakan
handal.
6. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian
hipotesis menggunakan regresi
linier berganda, adabeberapa uji
asumsi klasik yang harus dipenuhi
agar kesimpulan dari regresi
tersebut tidak bias, yaitu uji
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.611 4
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
normalitas, uji multikolinieritas, dan
uji heteroskodesitas.
a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk
mengetahui apakah data sampel
yang diambil mengikuti sebaran
distribusi normal atau tidak.
Uji normalitas bertujuan untuk
mengetahui apakah variabel
pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal (Ghozali dalam
Rusiadi, 2014 : 149).
Sumber : data diolah peneliti, 2016
Gambar Normal P-Plot
Berdasarkan gambar di atas
dapat disimpulkan bahwa data
dalam penelitian ini memenuhi
syarat normal probability plot
sehingga model regresi dalam
penelitian memenuhi asumsi
normalitas (berditribusi normal).
b. Multikolinearitas
Jika terdapat multikolinieritas
maka koefisien regresi menjadi
tidak tentu, tingkat kesalahannya
menjadi sangat besar. pada
penelitian ini digunakan nilai
tolerance dan VIF (Variance
Inflation Factor). Jika nilai
tolerance > 0,10 dan VIF <10, maka
dapat diartikan bahwa tidak terdapat
multikolinearitas pada penelitian
tersebut begitu pula sebaliknya.
hasil uji multikolinearitas dapat
dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
X1 .162 6.178
Tidak ada masalah
Multikolinieritas
X2
.479 2.088
Tidak ada
masalah
Multikolinieritas
X3 .215 4.656 Tidak ada masalah
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
Multikolinieritas
Sumber : data diolah peneliti, 2016
Hasil uji multikolinearitas
pada pada tabel di atas diketahui
bahwa hasil tolerance pada masing-
masing variabel lebih besar dari 0,1
sedangkan nilai Varians Inflation
Factor (VIF) lebih kecil dari 10.
Sehingga model regresi dalam
penelitian ini tidak ada masalah
multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas. jika
tidak ada pola yang jelas serta titik-
titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi Heteroskedastisitas.
Sumber : SPSS 16.0 tahun 2016 (data diolah)
Gambar: Normal Scatterplot
Berdasarkan tabel di atas,
nilai coefficients standardized beta
untuk kualitas produk sebesar 0,492
dan signifikan pada 0,000 yang
berarti kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kepuasan konsumen.
Persamaan : Y = -1,994+ 0,492X1
- 0,190X2 +0,584X3 + €1
a. Uji Serempak (Uji F)
Uji simultan atau uji F
digunakan untuk menunjukan
apakah semua variabel independen
atau variabel bebas yang
dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependen atau terikat. Hasil
penelitian dikatakan signifikan dan
dapat diterima apabila nilai
signifikasi F lebih kecil daripada
0.05 atau α = 5 %. Hasil uji regresi
simultan terhadap kualitas produk,
harga, promositerhadap keputusan
pembeliandapat dilihat dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel Uji Statistik F
ANOVAb
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 311.364 3 103.788 258.846 .000a
Residual 20.850 52 .401
Total 332.214 55
a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Kualitas Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data diolah peneliti, 2016
Hasil uji F pada tabel
menunjukkan nilai Fhitung sebesar
258.846 dengan signifikansi 0.000 <
0.05 dan Ftabel bernilai 2.72 sehingga
nilai Fhitung > Ftabel (258.846>2.72)
yang berarti bahwa Ha diterima,
dengan arti variabel bebas kualitas
produk (X1), harga (X2) dan
promosi (X3) secara simultan
memiliki pengaruh dengan
keputusan pembelian (Y). Pengujian
pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel
terikatnya dilakukan dengan
menggunakan uji F. hasil
perhitungan statistic menunjukkan
nilai Fhitung = 258.846. dengan
menggunakan batas signifikansi
0.05, maka diperoleh nilai
signifikansi tersebut lebih kecil dari
0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis
yang menyatakan bahwa secara
simultan variabel kualitas produk
(X1) harga (X2) dan promosi (X3)
mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian (Y)
menyatakan hipotesis (H1)
sebelumnya diterima.
b. Uji Parsial (t)
Uji t dilakukan dengan
mengetahui hubungan antara
variabel-variabel independen
dengan variabel independen secara
parsial (individu). Nilai thitung akan
dibandingkan dengan nilai ttabel.
Nilai ttabel pada tingkat kesalahan
(α) = 5% dengan derajat kebebasan
(df) = (n-k). Banyak observasi (n)
sebanyak 56 banyaknya variabel
(bebas dan terikat) sebanyak 4. Jadi,
df = (56-3) = 53. Dengan demikian
nilai ttabel adalah sebesar 2.000.
1. Variabel harga memiliki thitung -
3.602 dengan nilai signifikansi
0.001 < 0.05 dengan menggunakan
thitung > ttabel (-3.602 > 2.000) yang
berarti harga secara parsial
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian
menyatakan hipotesis (H2)
sebelumnya diterima.
3. Variabel promosi memiliki thitung
5.207dengan nilai signifikansi 0.000
< 0.05 dengan menggunakan thitung>
ttabel (5.207> 2.000) yang berarti
promosi secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian menyatakan
hipotesis (H3) sebelumnya diterima.
c) Koefisien Determinasi (R2)
Besarnya kontribusi antara
sumbangan yang diberikan oleh
variabel kualitas produk (X1), harga
(X2), promsi (X3), terhadap
keputusan pembelian (Y) pada PT
Louis Dreyfus Commodities dapat
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
diketahui dari nilai koefisien
determinasi ganda atau R2. dalam
hal ini adjusted R2 digunakan untuk
mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh kualitas produk
terhadap keputusan Pembelian
Berdasarkan output SPSS,
hasil penelitian pada persamaan 1
menunjukkan bahwa variabel
kualitas produk (X1) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y).artinya,
kualitas produk yang semakin baik
akan mempengaruhi peningkatan
keputusan pembelian.
Menurut Tedjakusuma,
Hartini, dan Muryani (2001),
kualitas produk sangat
mempengaruhi konsumen dalam
mengambil keputusan pembelian
produk. apabila kualitas produk
ditingkatkan, perilaku konsumen
untuk melakukan pembelian juga
akan meningkat.oleh karena itu,
hipotesis yang diajukan adalah
semakin tinggi kualitas produk,
maka semakin tinggi menetapkan
keputusan pembelian suatu produk.
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, diketahui
bahwa kualitas produk (X1)memiliki
nilai signifikansi sebesar 0.000 dari
hasil uji t pada variabel kualitas
produk (X1) menyatakan bahwa
signifikansi uji t lebih kecil dari
0,05. sedangkan nilai t-hitung yang
diperoleh yaitu 8.385lebih besar
dari nilai t-tabel yaitu 2.000.
berdasarkan hasil tersebut maka
hipotesis yang menyatakan “kualitas
produk(X1) tidak berpengaruh
positif terhadap keputusan
pembelian (Y)” dinyatakan
diterima.
2. Pengaruh harga terhadap
keputusan pembelian
Berdasarkan output SPSS,
hasil penelitian pada persamaan 2
menunjukkan bahwa variabel harga
(X2) berpengaruh negatif signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y).
hasil penelitian ini menunjukkan
bahwaharga yang ditawarkan oleh
pesaing bisa meningkat dengan
kualitas yang sama atau bahkan
dengan kualitas yang lebih baik.
karena keterjangkauan harga,
kesesuaian harga dengan kualitas,
dan potongan harga produk dinilai
memiliki harga yang bersaing dan
juga sebagai produk yang
mengutamakan kualitas sehingga
berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.
Harga dapat mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen.
keputusan tentang harga tidak
pernah boleh dilakukan secara
kebetulan. pada produk yang umum,
penurunan harga dapat menaikkan
penjualan, sedangkan pada produk
yangmembawa citra bergengsi,
kenaikan harga akan menaikkan
penjualan karena produk dengan
harga tinggi akan menunjukkan
prestasi seseorang (Keller, 2008).
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, diketahui
bahwa harga (X2) memiliki tingkat
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
signifikansi sebesar 0,001. dari hasil
uji t pada variabel harga (X2)
menyatakan bahwa signifikansi uji t
lebih kecil dari 0,05. sedangkan
nilai t-hitung yang diperoleh yaitu -
3.602 lebih besar dari nilai t-tabel
yaitu 2.000. berdasarkan hasil
tersebut maka hipotesis yang
menyatakan “harga (X2)
berpengaruh negatif signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y)”
maka hipotesis dinyatakan
diterima.
3. Pengaruh promosi terhadap
keputusan pembelian
Berdasarkan output SPSS,
hasil penelitian pada persamaan 3
menunjukkan bahwa variabel
promosi (X3) berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y). hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa informasi yang
memperkuat kesadaran dan
pengetahuan tentan produk atau jasa
yang dipasarkan. untuk mendorong
terjadinya peningkatan permintaan
akan suatu produk dari konsumen,
menambah keuntungan bagi
perusahaan karena produkya disukai
konsumen sehingga volume
pejualan meningkat, perusahaan
dapat melakukan deferiensiasi
produk karena keuntungan
meningkat, dapat menstabilkan
volume penjualan. dalam penelitian
yang dilakukan oleh Militina
(2004), kegiatan promosi
menggerakkan konsumen untuk
mengambil keputusan membeli
dengan memberikan fasilitas
melalui informasi yang dapat
mendorong konsumen melakukan
pembelian. promosi merupakan
variabel kunci dalam rencana
strategi pemasaran dan dapat
dipandang sebagai suatu unsur
menciptakan kesempatan menguasai
pasar.
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, diketahui
bahwa promosi (X3) memiliki
tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Dari hasil uji t pada variabel
promosi (X3) menyatakan bahwa
signifikansi uji t lebih kecil dari
0,05. Sedangkan nilai t-hitung yang
diperoleh yaitu 7.188. lebih besar
dari nilai t-tabel yaitu 2.000.
berdasarkan hasil tersebut maka
hipotesis dinyatakan diterima.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan pada penelitian ini,
maka dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:
1. Pengujian pengaruh variabel
bebas secara bersama-sama
terhadap variabel terikatnya
dilakukan dengan menggunakan uji
F. Hasil perhitungan statistic
menunjukkan nilai Fhitung = 35.606
dengan signifikansi 0.000, maka
diperoleh nilai signifikansi tersebut
lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti
bahwa hipotesis yang menyatakan
bahwa secara simultan variabel
kualitas produk (X1) harga (X2) dan
promosi (X3) mempunyai pengaruh
terhadap keputusan pembelian (Y)
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
menyatakan hipotesis (H1)
sebelumnya diterima.
2.1). Variabel kualiats produk
memiliki thitung 8.385 dengan nilai
signifikansi 0.000 < 0.05. Nilai ttabel
pada tingkat kesalahan (α) = 5%
(0.05) dengan derajat kebebasan
(df) = (n-k). Banyak observasi (n)
sebanyak 56 banyaknya variabel
(bebas dan terikat) sebanyak 3. Jadi,
df = (56-3) = 53. Dengan demikian
variabel pengaruh antarakualitas
produk dengan keputusan
pembelian menggunakan thitung >
ttabel (8.385 > 2.000) berarti kualitas
produk secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian menyatakan
hipotesis (H1) sebelumnya diterima.
2.2) Variabel harga memiliki
thitung -3.602 dengan nilai
signifikansi 0.001 < 0.05 dengan
menggunakan thitung > ttabel (-3.602 >
2.000) yang berarti harga secara
parsial berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap keputusan
pembelian menyatakan hipotesis
(H2) sebelumnya diterima.
2.3) Variabel promosi memiliki
thitung 5.207 dengan nilai
signifikansi 0.000 < 0.05 dengan
menggunakan thitung > ttabel (5.207 >
2.000) yang berarti promosi secara
parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan
pembelian menyatakan hipotesis
(H3) sebelumnya diterima.
3. Besarnya adjusted R2diperoleh
sebesar 0.934. Dengan demikian
besarnya pengaruh yang diberikan
oleh variabel kualitas produk
(X1),harga (X2) dan promosi (X3)
terhadap keputusan pembelian (Y)
adalah R Squaresebesar 0.934
berarti 93.4%. Sedangkan sisanya
sebesar (100% - 93.4% =6.6%)
adalah dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
B. Saran
Adapun saran-saran yang
dapat diberikan sehubungan dengan
hasil penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
1. Perusahaan harus mampu
mempertahankan atau lebih
meningkatkan kualitas produk.
Misalnya dengan melakukan inovasi
dengan cara diferensiasi produk
terhadap produk-produk yang sudah
ada dan sering melalukan
pengecekan terhadap produk-produk
yang akan dipasarkan agar tidak ada
produk cacat yang diterima oleh
konsumen.
2. Walaupun keputusan pembelian
konsumen dalam penilaian baik.
alangkah baiknya perusahaan
meningkatkan lagi promosi untuk
mendapatkan konsumen yang lebih
banyak lagi.
3. Mengingat variabel bebas dalam
penelitian ini merupakan hal yang
sangat penting dalam
mempengaruhi keputusan
pembelian bubuk kopi diharapkan
hasil penelitian ini dapat dipakai
sebagai acuan bagi peneliti
selanjutnya untuk mengembangkan
penelitian ini dengan
mempertimbangkan variabel-
variabel lain yang merupakan
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
variabel lain diluar variabel yang
sudah masuk dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, (2006), Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran
Jasa, Bandung : Penerbit
Alfabeta.
Kanuk dan Schiffman. (2008).
Perilaku konsumen. Edisi 7.
Jakarta: Indeks.
Kotler, Philip. (2005). Manajemen
Pemasaran. Jilid II. Edisi
Kesebelas. Alih Bahasa
Benyamin Molan. Jakarta. :
Indeks.
Kotler, Philip dan Kevin Lane
Keller. (2009). Alih Bahasa :
Benyamin Molan.
Manajemen Pemasaran.
Edisi Ketigabelas. Jilid 1 dan
2. Cetakan Keempat. PT.
Indeks. Jakarta
Kotler, Philip; Armstrong, Garry,
(2008). Prinsip-prinsip
Pemasaran, Jilid 1, Jakarta :
Erlangga.
Lupiyoadi, Rambat dan
A.Hamdani, (2006).
Manajemen Pemasaran
Jasa, Edisi Kedua,
Jakarta:Salemba Empat.
Mullins Jhon W, C. Orville, Jean-
Claude Larreche, dan Harper
W Walker Boyd.
(2005). Manajemen
Pemasaran . Jakarta:
Erlangga.
Nitisusastro, Mulyadi, (2013),
Perilaku Konsumen dalam
Perspektif Kewirausahaan,
Bandung : Penerbit Alfabeta.
Rosiadi, Nur Subiantoro dan
Rahmat Hidayat, (2014),
Metode Penelitian: Konsep,
Kasus dan Aplikasi SPSS,
Eview, Amos, Lisrel, Cet. 2.
Medan : Penerbit USU.
Setiadi, Nugroho J., (2008),
Perilaku Konsumen: Konsep
dan Implikasi untuk Strategi
dan Penelitian Pemasaran,
Jakarta : Penerbit Salemba.
Sugiyono. (2014). Metode
Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Suharyadi dan Purwanto, (2008),
Statistik Untuk Ekonomi dan
Keuangan Modern, Buku 2,
Jakarta : Penerbit Salemba
Empat.
Sunyoto, Danang, (2013), Teori,
Kuesioner & Analisis Data
Untuk Pemasaran dan
Perilaku Konsumen,
Yogyakarta ; Penerbit Graha
Ilmu.
Suryani, Tatik, (2008). Perilaku
Konsumen: Implikasi Pada
Strategi Pemasaran,
Yogyakarta: Penerbit Graha
Ilmu.
Stanton, dan William J. (2009).
Prinsip Pemasaran. jilid I.
Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tjiptono, Fandy, (2008), Strategi
Bisnis Pemasaran.
Yogyakarta : Penerbit Andi.
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019
Yusuf, Muhammad, (2011).
Analisis Pengaruh Promosi,
Harga, Kualitas Produk dan
Layanan Purna Jual
Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor
Merek Honda (Studi Kasus
pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas
Diponegoro Semarang),
Skripsi tidak diduplikasikan,
Universitas Diponegoro
Semarang