jurnal ilmiah”integritas” vol. 5 no. 1 januari 2019 ... · pemasaran yang maksimal dapat...

24
Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BUBUK KOPI PADA PT. LOUIS DREYFUS COMMODITIES KECAMATAN SUNGGAL Suwarno, SE.,MM Dosen Sosial Sains Universitas Pembangunan Panca Budi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian PT. Louis Dreyfus Commodities pada agen/petani. Populasi penelitian ini adalah konsumen yang membeli bubuk kopi pada took- toko yaitu sebanyak 56 orang sehingga jumlah sampel menjadi 56 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner) dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang dipakai adalah analisis kuantitatif dan penulis menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda dan pengujian hipotesis. Persamaan : Y = 0,492X1 - 0,190X2 +0,584X3 + 0,00397€1 Berdasarkan hasil penelitian bahwa pengujian hipotesis secara simultan (Uji F) bahwa kualitas produk (X 1 ), harga (X 2 ) dan promosi (X 3 ) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil pengujian Secara parsial bahwa kualitas produk (X 1 ), terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), kemudian harga (X 2 ) terbukti memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), dan promosi (X 3 ) terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Nilai koefisien determinasi (R 2 ) menunjukan bahwa variable bebas yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung mampu menjelaskan 93.4% terhadap variable keputusan pembelian sedangkan sisanya 6.6% dijelaskan oleh variabel independent lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Kata Kunci: Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Keputusan Pembelian. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menyebabkan persaingan di dunia usaha semakin ketat. Untuk dapat bertahan perusahaan harus menetapkan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. keuntungan yang diperoleh tersebut dapat digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka diperlukan usaha pemasaran yang maksimal dalam memperkenalkan produk- produknya. Pemasaran yang maksimal dapat mempengaruhi baik motivasi maupun perilaku bila produk atau jasa yang ditawarkan didesain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Upload: buithu

Post on 13-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

PEMBELIAN BUBUK KOPI PADA PT. LOUIS DREYFUS

COMMODITIES KECAMATAN SUNGGAL

Suwarno, SE.,MM

Dosen Sosial Sains Universitas Pembangunan Panca Budi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi

keputusan pembelian PT. Louis Dreyfus Commodities pada agen/petani.

Populasi penelitian ini adalah konsumen yang membeli bubuk kopi pada took-

toko yaitu sebanyak 56 orang sehingga jumlah sampel menjadi 56 orang. Teknik

pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner) dan dokumentasi. Adapun

teknik analisis data yang dipakai adalah analisis kuantitatif dan penulis

menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda dan pengujian hipotesis.

Persamaan : Y = 0,492X1 - 0,190X2 +0,584X3 + 0,00397€1

Berdasarkan hasil penelitian bahwa pengujian hipotesis secara simultan

(Uji F) bahwa kualitas produk (X1), harga (X2) dan promosi (X3) berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil pengujian Secara parsial

bahwa kualitas produk (X1), terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y), kemudian harga (X2) terbukti memiliki

pengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), dan promosi

(X3) terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian (Y). Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukan bahwa variable

bebas yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung mampu

menjelaskan 93.4% terhadap variable keputusan pembelian sedangkan sisanya

6.6% dijelaskan oleh variabel independent lainnya yang tidak termasuk dalam

penelitian ini.

Kata Kunci: Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Keputusan Pembelian.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi

menyebabkan persaingan di dunia

usaha semakin ketat. Untuk dapat

bertahan perusahaan harus

menetapkan tujuan untuk

memperoleh keuntungan yang

maksimal. keuntungan yang

diperoleh tersebut dapat digunakan

untuk membiayai operasional

perusahaan. Agar perusahaan dapat

mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, maka diperlukan usaha

pemasaran yang maksimal dalam

memperkenalkan produk-

produknya. Pemasaran yang

maksimal dapat mempengaruhi baik

motivasi maupun perilaku bila

produk atau jasa yang ditawarkan

didesain untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan.

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

Menurut Swastha dan

Irawan (2008), keputusan pembelian

adalah pemahaman konsumen

tentang keinginan dan kebutuhan

akan suatu produk dengan menilai

dari sumber-sumber yang ada

dengan menetapkan tujuan

pembelian serta mengidentifikasi

alternatif sehingga pengambil

keputusan untuk membeli yang

disertai dengan perilaku setelah

melakukan pembelian.

Perusahaan dituntut untuk

mencermati perilaku konsumen dan

faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusanpembelian. hal tersebut

sesuai dengan konsep pemasaran

yang menyebutkanbahwa

kesuksesan suatu perusahaan

ditentukan oleh usaha perusahaan

dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen, sehingga

dapat memberikan kepuasan yang

diinginkan lebih baik daripada

pesaing (Kanuk, 2008). usaha

konsumen dalam memenuhi

kebutuhan dan keinginan

yangdimiliki adalah dengan

melakukan pembelian. karakteristik

konsumen akan mempengaruhi

perilaku konsumen dalam

melakukan pembelian, sehingga

berpengaruh pula terhadap produk

atau jasa apa yang akan dibeli.

Sebelum melakukan pembelian

konsumen akan memutuskan

pembelian. keputusan pembelian

merupakan tahapan dimana

konsumen mempertimbangkan

beberapa faktor dan alasan yang

memperkuat konsumen untuk

memutuskan membeli suatu produk

atau jasa tertentu (Kanuk, 2008).

Pengambilan keputusan

pembelian dipengaruhi faktor

eksternal dan internal. faktor

eksternal merupakan masukan

informasi bagi konsumen yang

berasal dari usaha-usaha pemasaran

yang dilakukan perusahaan seperti

produk, harga, pelayanan, lokasi,

promosi, kemudian masukan

informasi yang berasal dari

lingkungan sosial budaya yang

meliputi keluarga, sumber informasi

informal, sumber informasi non

komersial lain, kelas sosial, dan

budaya. faktor internal adalah faktor

yang timbul dari dalam diri

konsumen meliputi motivasi,

persepsi, pembelajaran, kepribadian,

sikap dan kepercayaan (Kanuk,

2008).

PT Louis Dreyfus

Commodities adalah perusahaan

agribisnis Global dan aktif dalam

ekspor komoditas seperti kopi. PT

Louis Dreyfus Commodities

mendapat bubuk kopi mentah dari

para agen atau petani yang sudah

bekerjasama dengan PT. Louis

Dreyfus Commodities.untuk

menghadapi persaingan dalam

bisnis produk kopi ini dan agar tetap

diminati konsumen, maka PT. Louis

Dreyfus Commodities harus

melakukan berbagai upaya dalam

kegiatan pemasarannya agar

menarik dan sesuai dimata

konsumen. oleh karena itu, pihak

PT. Louis Dreyfus Commodities

harus tetap patut terhadap atribut-

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

atribut apa saja yang mempengaruhi

konsumen dalam memilih suatu

produk, karena pada saat ini

konsumen sudah semakin kritis

terhadap kemampuan suatu produk

kopi dalam menarik konsumennya

untuk berbelanja di PT. Louis

Dreyfus Commodities.

Keanekaragaman konsumen

dalam mengkonsumsitas PT. Louis

Dreyfus Commodities dipengaruhi

oleh berbagai faktor baik berasal

dari diri konsumen maupun luar

konsumen. beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi keputusan

pembelian diantaranya adalah

kualitas produk, harga dan promosi.

dari uraian tersebut di atas maka

judul penelitian ini adalah “Analisis

faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan

pembelian bubuk kopi pada PT.

Louis Dreyfus Commodities

kecamatan Sunggal”.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah

diperlukan untuk mengungkapkan

pokok-pokok masalah yang akan

diteliti dan untuk memberikan

kemudahan dalam memahami

masalah penelitian. masalah akan

timbul apabila terdapat kesenjangan

antaraharapan dan kenyataan.

masalah dapat diartikan

penyimpangan antara yang

seharusnya dengan apa yang benar-

benar terjadi.

Berdasarkan pada latar

belakang diatas maka rumusan

masalahnya adalah:

1. Keputusan pembelian bubuk

kopi dipengaruhi oleh kualitas

produk, harga dan promosi

pada PT. Louis Dreyfus

Commodities?

2. Kualitas produk, harga dan

promosi berpengaruh secara

simultan maupun parsial

terhadap keputusan pembelian

bubuk kopi pada PT. Louis

Dreyfus Commodities?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah

untuk mengetahui faktor yang

mempengaruhi keputusan

pembelian bubuk kopi pada PT.

Louis Dreyfus Commodities

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kualitas Produk

a. Definisi Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan

fokus utama dalam perusahaan,

kualitas merupakan salahsatu

kebijakan penting dalam

meningkatkan daya saing produk

yang harus memberi kepuasan

kepada konsumen yang melebihi

atau paling tidak sama dengan

kualitas produk dari pesaing.

Berikut ini definisi kualitas produk

dari para pakar utama.

Menurut (Kotler, 2008)

kualitas produk adalah salah satu

sarana positioning utama pemasar

yang mempunyai dampak langsung

pada kinerja produk atau jasa,

sehingga kualitas berhubungan

langsung dengan nilai dan kepuasan

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

pelanggan, kualitas produk

memiliki dua dimensi yaitu tingkat

kualitas dan konsisitensi,

perusahaan melakukan

pengembangan produk akan

menentukan tingkat kualitas produk

yang akan mendukung positioning

produk yang dihasilkan penentuan

tingkat kualitas mempunyai arti

kualitas kinerja atau kemampuan

produk dalam dalam melaksanakan

fungsinya, sedangkan kualitas

dalam dimensi tingkat konsistensi

kualitas mempunyai arti pemastian

kualitas ataubebas dari kerusakan

dan konsisten dalam menghantarkan

tingkat kinerja yang ditargetkan.

Menurut Kotler (2005:49),

“kualitas produk adalah keseluruhan

ciri serta dari suatu produk atau

pelayanan pada kemampuan untuk

memuaskan kebutuhan yang

dinyatakan/ tersirat”.Sedangkan

menurut Kotler dan Keller

(2009:143), kualitas produk adalah

totalitas fitur dan karakteristik

produk atau jasa yang bergantung

pada kemampuannya untuk

memuaskan kebutuhan yang

dinyatakan atau tersirat.

Dari beberapa teori diatas

dapat disimpulkan bahwa kualitas

produk dapat menentukan kepuasan

pelanggan yang berhubungan

dengan harapan dari pelanggan itu

sendiri terhadap kualitas produk

yang dirasakannya.

b. Indikator Kualitas Produk

Menurut Mullins, Orville. Larreche,

dan Boyd (2005) apabila perusahaan

ingin mempertahankan keunggulan

kompetetifnya dalam pasar,

perusahaan harus mengerti aspek

dimensi apasaja yang digunakan

oleh konsumen untuk membedakan

produk yang dijual perusahaan

tersebut dengan produk pesaing,

indikator dari kualitas produk terdiri

dari:

1) Performance (kinerja),

berhubungan dengan

karakteristik operasi dasar dari

sebuah produk.

2) Durability (daya tahan), yang

berarti berapa lama atau umur

produk yang bersangkutan

bertahan sebelum produk

tersebut harus diganti.

3) Comformance to specifications

(kesesuaian dengan spesifikasi),

yaitu sejauh mana karakteristik

operasi dasar dari sebuah produk

memenuhi spesifikasi tertentu

darikonsumen atau tidak

ditemukannya cacat pada produk.

4) Features (fitur) adalah

karakteristik produk yang

dirancang untuk

menyempurnakan fungsi produk

atau menambah ketertarikan

konsumen terhadap produk.

5) Reliability (reliabilitas) adalah

probabilitas bahwa produk akan

bekerja dengan memuaskan atau

tidak dalam periode waktu

tertentu.

6) Aesthetics (estetika),

berhubungan dengan bagaimana

penampilan produk bisa dilihat

dari tampak, rasa, bau,dan bentuk

dari produk.

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

7) Perceived quaility (kesan

kualitas), sering dibilang

merupakan hasil dari penggunaan

pengukuran yang dilakukan

secara tidak langsung karena

terdapat kemungkinan bahwa

konsumen tidak mengerti atau

kekurangan informasi atas

produk yang bersangkutan.

2. Harga

a. Pengertian Harga

Harga dapat dilihat dari

persepsi nilai produk mempunyai

arti sebagai jumlah semua nilai yang

diberikan oleh pelanggan untuk

mendapatkan keuntungan setelah

memiliki atau menggunakan suatu

produk atau jasa.

Menurut Tjiptono (2008),

harga adalah jumlah uang dan aspek

lain yang mengandung kegunaan

tertentu yang diperlukan untuk

mendapatkan suatu produk.

Menurut Sunyoto (2013)

harga adalah nilai yang disebutkan

dalammata uang atau medium

monometer lainnya sebagai alat

tukar. Pengertian harga dalam ilmu

ekonomi adalah atribut produk yang

berkaitan dengan kegunaan dannilai

suatu produk. Harga merupakan

aspek yang menggambarkan

kualitasproduk dan mempengaruhi

terhadap persepsi yang akan

ditimbulkan olehkonsumen.

Penetapan harga merupakan

hal yang krusial bagi perusahaan

karena akan menimbulkan reaksi

dari konsumen, pesaing, konsumen,

publik dan pemerintah, sehingga

perusahaan perlu melakukan

penetapan harga dengan

tepat.penetapan harga yang tepat

akan menimbulkan persepsi positif

konsumensehingga dapat

meningkatkan keuntungan

perusahaan.

b. Indikator harga

Indikator yang mencirikan

harga yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu (Stanton,2009) :

1) Keterjangkauan harga

2) Kesesuaian harga dengan kualitas

produk

3) Daya saing harga

4) Kesesuaian harga dengan

manfaat

3. Promosi

a. Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah

satu faktor penentu keberhasilan

suatu program pemasaran.

betapapun berkualitasnya suatu

produk, apabila konsumen belum

pernah mendengarkannya dan tidak

yakin bahwa produk itu akan

berguna bagi mereka, maka mereka

tidak akan pernah membelinya.

Adapun definisi dari

promosi menurut para ahli adalah

sebagai berikut: Menurut Lupiyoadi

dan Hamdani (2006) promosi

merupakan salah satu variable

dalam bauran pemasaran yang

sangat penting dilaksanakan oleh

perusahaan dalam memasarkan

produk jasa. Kegiatan promosi

bukan saja berfungsi sebagai alat

komunikasi antara perusahaan

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

dengan konsumen, melainkan juga

sebagai alat untuk mempengaruhi

konsumen dalam kegiatan

pembelian atau penggunaan jasa

sesuai dengan keinginan dan

kebutuhannya. Sedangkan

pengertian promosi menurut Alma

(2006) adalah : “Promosi adalah

sejenis komunikasi yang memberi

penjelasan dan meyakinkan calon

konsumen mengenai barang dan

jasa dengan tujuan untuk

memperoleh perhatian, mendidik,

mengingatkan dan meyakinkan

calon konsumen”.

Dari definisi para ahli diatas,

maka dapat diambil kesimpulan

bahwa promosi merupakan alat

komunikasi dan penyampaian pesan

yang dilakukan baik oleh

perusahaan maupun perantara

dengan tujuan memberikan

informasi mengenai produk, harga,

dan tempat. Informasi itu bersifat

memberitahukan, membujuk dan

mengingatkan kembali kepada

konsumen, atau para perantara.

Secara singkat promosi ini

berkaitan dengan upaya untuk

mengarahkan seseorang untuk dapat

mengenal produk perusahaan, lalu

memahaminya, berubah sikap,

menyukai, yakin, kemudian

akhirnya membeli dan akan selalu

ingat akan produk tersebut. Dalam

promosi ini, juga terdapat

kombinasi dari beberapa unsur yang

dapat mendukung jalannya sebuah

promosi tersebut yang biasa disebut

dengan bauran promosi.

b. Indikator Promosi

Indikator yang mencirikan

promosi yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu (Kotler, 2008) :

1) Jangkauan promosi

2) Kuantitas penayangan iklan di

media promosi

3) Kualitas penyampaian pesan

dalam penayangan iklan di media

promosi

4. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan

Pembelian

Menurut Kanuk (2008)

keputusan pembelian adalah proses

penyeleksian terhadap dua pilihan

alternatif atau lebih yang

menghasilkan keputusan untuk

membeli atau tidak membeli.

pilihan alternatif harus tersedia

ketika konsumen akan mengambil

keputusan. proses pengambilan

keputusan pembelian membutuhkan

pencarian atau penerimaan

informasi yang berbeda.

Menurut Kotler(2008),

keputusan pembelian adalah proses

dimana konsumen memutuskan

merek mana yang akan dibeli.

konsumen akan membeli merek

yang paling disukai, tetapi dapat

dipengaruhi oleh dua faktor yang

berada antara niat pembelian dan

keputusan pembelian yaitu sikap

orang lain dan situasi yang

tidakdiharapkan. niat pembelian

dapat berubah apabila situasi yang

dihadapi konsumen menghambat

atau memaksa untuk membatalkan

pembelian atau beralih kepada

alternatif pilihan yang lain.

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

preferensi dan niat membeli tidak

selalu menghasilkan pembelian

yang aktual.

Menurut Suryani (2008)

keputusan pembelian adalah sutau

system yang terdiri dari masukan,

proses dan keluaran. Proses

pengambilan keputusan pembelian

akan melalui tiga tahap yaitu

pengakuan terhadap kebutuhan

(konsumen merasakan adanya

kebutuhan) dan penilaian terhadap

alternatif. proses tersebut

dipengaruhi oleh usaha yang

dilakukan oleh pemasar dan

lingkungan sosio-kultur serta

kondisi psikologis konsumen.

Dari beberapa pengertian

keputusan pembelian dapat

disimpulkan bahwa keputusan

pembelian adalah proses

pengintegrasian pengetahuan untuk

menyeleksi dan mengevaluasi dua

atau lebih perilaku alternatif

sehingga menghasilkan suatu

pilihan sebagai keinginan untuk

memilih salah satu alternative

pilihan yang ada atau menghasilkan

keputusan untuk membeli atau

tidakmembeli serta memutuskan

merek mana yang akan dibeli.

b. Tahap-Tahap Dalam Proses

Pengambilan Keputusan

Pembelian

Menurut Sunyoto (2013)

keputusan pembelian yang

dilakukan oleh konsumen memiliki

struktur. struktur keputusan

pembelian antara lain:

1) Keputusan tentang jenis produk.

2) Keputusan tentang bentuk

produk.

3) Keputusan tentang penjual.

4) Keputusan tentang

jumlah produk.

5) Keputusan tentang

waktu pembelian.

Menurut Setiadi (2008) proses

pembelian yang spesifik terdiri dari

urutan kejadian berikut: pengenalan

masalah, kebutuhan, pencaharian

informasi, evaluasi alternative,

keputusan pembelian dan perilaku

pasca pembelian. lihat gambar

berikut:

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Gambar di atas, menyiratkan

bahwa konsumen melewati kelima

tahap seluruhnya pada setiap

pembelian. namun dalam pembelian

yang lebih rutin, konsumen

seringkali melompati atau membalik

beberapa tahap ini.

Secara rinci tahap keputusan

pembelian tersebut dapat diuraikan

antara lain:

1) Pengenalan Masalah

2) Pencarian Informasi.

3) Penilaian alternatif/Evaluasi

Alternatif

4) Keputusan Pembelian

5) Perilaku Setelah Pembelian.

Mengenali

Kebutuhan

Pencarian

Informasi

Evaluasi

alternatif

Keputusan

membeli

Perilaku pasca

pembelian

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

c. Indikator Keputusan Pembelian

Adapun indikator keputusan

pembelian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah (Yusuf , 2011)

:

1) Kebutuhan dan keinginan akan

suatu produk

2) Keinginan mencoba

3) Kemantapan akan kualitas suatu

produk

4) Keputusan pembelian ulang

B. Kerangka Konseptual

Menurut Sugiyono (2014),

kerangka konseptual adalah tentang

bagaimana teori berhubungan

dengai berbagai faktor yang telah

diidentifikasikan sebagai masalah

yang penting.

Kerangka konseptual

dimaksudkan untuk lebih mudah

penelitian dalam kelanjutan

penulisan skripsi dimana dengan

adanya kerangka konseptual

diharapkan lebih terarah untuk

keragaman pengertian penelitian.

maka perlu disesuasikan pandangan

dalam mempermudah masalah

kualitas produk, harga dan promosi

terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan kerangka

pemikiran diatas, maka dibuat

kerangka penelitian sebagai berikut:

Keterangan:

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Menurut Surhayadi dan

Purwanto (2008) “Hipotesis adalah

sebuah dugaan atau referensi yang

dirumuskan serta diterima untuk

sementara yang dapat menerangkan

fakta-fakta yang diamati dan

digunakan sebagai petunjuk dalam

pengambilan keputusan”

Adapun hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini

adalah:

H1 = Kualitas produk, harga dan

promosi memiliki pengaruh

sigifikan secara simultan

terhadap keputusan pembelian

bubuk kopi pada PT. Louis

Dreyfus Commodities

H2 = Kualitas produk, harga dan

promosi pengaruh sigifikan

secara parsial terhadap

keputusan pembelian bubuk

kopi pada PT. Louis Dreyfus

Commodities

Kualitas Produk

Harga Keputusan

Pembelian

Promosi

Pengaruh serempak

Pengaruh parsial

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang penulis

gunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian bersifat kuantitatif yang

bertujuan untuk mengetahui

pengaruh dan hubungan antara dua

variable atau lebih. Dengan

penelitian maka akan dapat

dibangun suatu teori yang dapat

berfungsi untuk menjelaskan,

meramalkan dan mengontrol gejala,

(Rusadi, et.al, 2013).

B. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilaksanakan

pada PT. Louis Dreyfus

Commodities.

C.Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian mencakup

variabel apa yang akan diteliti.

Penelitian ini menggunakan 2 (dua)

variabel bebas yaitu : variabel bebas

pertama kualitas produk (X1), harga

(X2), promosi (X3) dan variabel

terikat yaitu keputusan pembelian

(Y).

2. Definisi Operasional

Menurut Rusiadi et.al, (2014)

definisi operasional variabel adalah

proses penentuan ukuran suatu

variabel, maka tidak semua variabel

penelitian harus disusun definisi

operasionalnya, sehingga

definisikan secara operasional agar

menjadi petunjuk dalam penelitian

ini.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2014),

populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk

mempelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh

konsumen yang membeli bubuk

kopi pada took-toko yang berjumlah

56 toko.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2014),

teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah total sampling.

total sampling adalah teknik

pengambilan sampel dimana jumlah

sampel sama dengan populasi.

alasan mengambil total sampling

karena jumlah populasi yang kurang

dari 100 seluruh populasi dijadikan

sampel penelitian semuanya.

Dengan demikian sampel

dalam penelitian ini adalah semua

konsumen yang membeli bubuk

kopi yang berjumlah 56 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data

yang peneliti gunakan dalam

penulisan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Pengamatan Langsung

2. Wawancara

3. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2014),

skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan

persepesi seseorang atau

sekelompok orang atau fenomena

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

sosial. Jawaban setiap item

instrument yang menggunakan skala

likert mempunyai gradasi dari

sangat positif sampai sangat negatif.

tabel instrument skala likert sebagai

berikut:

Tabel 3.3Tabel Instrument Skala Likert

No. Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-Ragu (RR) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

1. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian

hipotesis menggunakan regresi

linier berganda, ada beberapa uji

asumsi klasik yang harus dipenuhi

agar kesimpulan dari regresi

tersebut tidak bias, yaitu uji

normalitas, uji multikolinieritas, uji

heteroskodesitas.

a. Uji Normalitas

Pada prinsipnya normalitas

dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data ( titik ) pada

sumbuh diagonal dari grafik. Jika

data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi

memenuhi standart normalitas. jika

data menyebar jauh dari diagonal

atau tidak mengikutiarah garis

diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas

bertujuan menguji apakah

ditemukan adanya korelasi antar

variabel independen. untuk

mengetahui adanya

multikolonieritas dapat dilihat dari

nilai toleransinya dan lawannya atau

variance inflation factor ( vif ). Jika

VIF kurang dari 10 dan nilai

toleransi lebih dari 0,1 maka regresi

bebas dari multikolonieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian

heteroskedastisias dapat dilakukan

melalui pengamatan terhdap pola

scatter plot yang dihasilkan. apabila

pola scatterplot membentuk plot

tertentu, maka model regresi

memiliki gejala heteroskedastisitas

menunjukan bahwa penaksir dalam

model regresi tidak efisien. Jika

tidak ada pola yang jelas dan titik-

titik menyebar di atas dan di bawah

angka nol pada sumbu Y, dapat

disimpulkan bahwa tidak ada

heteroskedastisitas.

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

2. Analisa Regresi Linier

Berganda

Analisis regresi linier

berganda adalah hubungan secara

linear antara dua atau lebih variabel

independen dengan variabel

dependen. Analisis ini untuk

mengetahui arah hubungan antara

variabel independen dengan

variabel dependen apakah masing-

masing variabel independen

berhubungan positif atau negatif dan

untuk memprediksi nilai dari

variabel dependen apabila nilai

variabel independen mengalami

kenaikan atau penurunan. Model

regresi linier berganda dengan

memakai progam software SPSS

16.00 for windows.

Persamaan regresi

linear berganda sebagai berikut:

Y = α+b1X1+b2X2+b3X3 + e

Dimana:

Y = (keputusan Pembelian)

b 1,b2 = Koefisien regresi

α = Konstanta

X1 = Variabel bebas

X2 = Variabel bebas (Harga)

X3 = Variabel bebas (Promosi)

E = Epselon/ error

3. Uji Hipotesis

a. Uji Simultan ( Uji F)

Uji simultan (uji F)

digunakan untuk membuktikan ada

pengaruh antara variabel

independen terhadap variabel

dependen secara simultan.

Pengujian menggunakan

uji F dengan criteria pengambilan

keputusan (KPK) adalah:

Terima Ho (tolak Ho), apabila Fhitung

< Ftabel atau Sig > a 5%

Tolak Ha (terima Ha), apabila Fhitung

> Ftabel atau Sig < a 5%

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji t statistikdimaksudkan

untuk menguji pengaruh secara

parsial antara variabel bebas dan

variabel terikat dengan asumsi

bahwa variabel lain dianggap

konstan, dengan tingkat keyakinan

95% (α = 0,05).

Pengujian menggunakan

uji t dengan criteria pengambilan

keputusan (KPK) adalah:

Tolak Ho (tolak Ho), apabila thitung <

ttabel atau Sig > a 5%

Terima Ha (terima Ha), apabila

thitung >ttabel atau Sig < a 5%

c. Koefisien Determinasi

Uji ini digunakan untuk

mengukur kedekatan hubungan dari

model yang dipakai. koefisien

deteminasi (adjusted R2) yaitu

angka yang menunjukan besarnya

kemampuan varians atau

penyebaran dari variabel- variabel

bebas yang menerangkan variabel

terikat atau angka yang menunjukan

sebarapa besar variabel terikat di

pengaruhi oleh variabel bebasnya.

besarnya koefisien determinasi

antara 0 hingga 1 (0 < adjusted R2<

1), dimana nilai koefisien mendekati

1, maka model tersebut dikatakan

baik karena semakin dekat

hubungan variabel bebas dengan

variabel terikat.

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah berdirinya PT.Louis

Dreyfus Commodities

Perusahaan ini didirikan pada tahun

1975 yang terletak di Medan,

bergerak dalam bidang perdagangan

kopi. perusahaan ini telah

berkembang pesat dari tahun ke

tahun. pada tahun 1990 dengan

adanya deregulasi pemerintah

Indonesia maka oleh pemerintah

daerah, perusahaan ini ditunjuk

sebagai salah satu eksporter yang

terdaftar. dari tahun tahun ke tahun,

kapasitas perusahaan ini meningkat

dan telah mempekerjakan sekitar

200 staff tenaga kerja. perusahaan

ini bergerak dalam bidang

pengolahan bubuk kopi yang

mencakup seluruh Indonesia dan

ekspor ke beberapa negara seperti

Jepang, Australia, Amerika dan

sebagainya serta pengolahan bubuk

kopi untuk dipasarkan secara lokal.

Sumber biji kopi single-origin kami

hanya dari dalam wilayah Indonesia

yang memiliki tradisi penanaman

kopi yang kaya, dan menjunjung

tinggi hubungan jangka panjang

dengan petani

terpercaya.perkebunan sendiri yang

sekarang dikenal sebagai

perkebunan kopi yang dimiliki oleh

swasta. Selain itu, di luar pabrik

pengolahan modern kita, kami

mempekerjakan infrastruktur

logistik modern dan transportasi

agar lebih unggul dalam

penanganan kopi dan pengiriman.

hubungan baik dengan para

pemangku kepentingan harus

diupayakan untuk mengembangkan

bisnis kami pengolahan bubuk kopi

untuk dipasarkan secara lokal.

Sumber biji kopi single-origin kami

hanya dari dalam wilayah Indonesia

yang memiliki tradisi penanaman

kopi yang kaya, dan menjunjung

tinggi hubungan jangka panjang

dengan petani

terpercaya.perkebunan sendiri yang

sekarang dikenal sebagai

perkebunan kopi yang dimiliki oleh

swasta. Selain itu, di luar pabrik

pengolahan modern kita, kami

mempekerjakan infrastruktur

logistik modern dan transportasi

agar lebih unggul dalam

penanganan kopi dan pengiriman.

hubungan baik dengan para

pemangku kepentingan harus

diupayakan untuk mengembangkan

bisnis kami.

2. Penyajian data

a. Variabel bebas kualitas produk

(X1)

Kualitas produk merupakan

fokus utama dalam perusahaan,

kualitas merupakan salahsatu

kebijakan penting dalam

meningkatkan daya saing produk

yang harus memberi

kepuasankepada konsumen yang

melebihi atau paling tidak sama

dengan kualitas produk dari

pesaing.

b.Variabel bebas harga (X2)

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

Harga adalah sejumlah nilai

yang ditukarkan pelanggan yang

mengambil manfaat dari memiliki

c. Variabel bebas Promosi (X3)

Perusahaan dewasa ini

menganggap bahwa promosi

merupakan bagianpenting dari

pemasaran, karena pihak perusahaan

berharap dengan promosi

yangdilaksanakan secara efektif

dapat meningkatkan kualitas produk

atau jasa perusahaansesuai dengan

target penjualan yang telah

ditetapkan dan dapat bersaing

denganperusahaan lain yang

menghasilkan produk atau jasa yang

sejenis.

d. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian

merupakan kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam

pengambilan keputusan untuk

melakukan pembelian

terhadapproduk yang ditawarkan

oleh penjual

5. Pengujuan Validitas dan

Realibilitas

a. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu derajat

ketepatan alat ukur penelitian

tentang isi atau arti sebenarnya yang

diukur. Syarat minimum untuk

memenuhi syarat apakah setiap

pertanyaan valid atau tidak,

membandingkan dengan r-kritis =

0,30 (Sugiyono dalam Rusiadi,

Subiantoro, Hidayat, 2013 : 204).

Jadi kalau korelasi antar butir

dengan skor total lebih kecil (<) dari

0,30 maka butir pertanyaan

dinyatakan tidak valid. Sebaliknya

jika lebih besar (>) dari 0,30 butir

pertanyaan dinyatakan valid.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada Tabel Corrected Item – Total

Correlation, hasil pengolahan SPSS

ver.16.0dengan memasukkan data

jawaban responden dari Variabel

X1, X2, X3, dan Y yang disajikan

pada tabel dibawah ini :

Tabel. Uji Validitas X1 (Kualitas Produk)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Butir 1 26.7679 10.727 .424 .798

Butir 2 26.8393 9.083 .743 .741

Butir 3 26.8571 9.034 .725 .743

Butir 4 27.0357 9.926 .383 .816

Butir 5 27.2143 11.044 .307 .817

Butir 6 26.6786 10.586 .545 .781

Butir 7 26.8571 9.034 .725 .743

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

Berdasarkan Tabel diatas,

hasil output SPSS diketahui nilai

validitas terdapat pada kolom

Corrected Item-Total Correlation

yang artinya nilai korelasi antara

skor setiap butir dengan skor total

pada tabulasi jawaban responden.

hasil uji validitas dari 7 (tujuh) butir

pertanyaan pada variabel kualitas

produk dapat dinyatakan valid (sah)

karena semua nilai koefesien lebih

besar (>) dari 0,30.

Tabel Uji Validitas X2 (Harga)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Butir 1 13.1071 3.406 .419 .519

Butir 2 13.2857 3.444 .332 .589

Butir 3 13.1607 3.665 .474 .496

Butir 4 13.1607 3.337 .367 .561

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0

Berdasarkan Tabel. diatas,

hasil output SPSS diketahui nilai

validitas terdapat pada kolom

Corrected Item-Total Correlation

yang artinya nilai korelasi antara

skor setiap butir dengan skor total

pada tabulasi jawaban responden.

hasil uji validitas dari 7 (tujuh) butir

pertanyaan pada variabel kualitas

produk dapat dinyatakan valid (sah)

karena semua nilai koefesien lebih

besar (>) dari 0,30.

Tabel. Uji Validitas X3 (Promosi)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Butir 1 9.1250 1.675 .424 .712

Butir 2 9.2143 1.335 .573 .534

Butir 3 9.3036 1.124 .571 .538

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0

Berdasarkan Tabel. diatas,

hasil uji validitas dari 7 (tujuh) butir

pertanyaan pada variabel kualitas

produk dapat dinyatakan valid (sah)

karena semua nilai koefesien lebih

besar (>) dari 0,30.

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

Tabel. Uji Validitas Y (Keputusan Pembelian)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Butir 1 13.5714 4.540 .359 .900

Butir 2 13.6429 3.616 .636 .796

Butir 3 13.6607 3.101 .839 .697

Butir 4 13.6607 3.101 .839 .697

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0

Berdasarkan Tabel. diatas,

hasil output SPSS diketahui nilai

validitas terdapat pada kolom

Corrected Item-Total Correlation

yang artinya nilai korelasi antara

skor setiap butir dengan skor total

pada tabulasi jawaban

responden.hasil uji validitas dari 7

(tujuh) butir pertanyaan pada

variabel kualitas produk dapat

dinyatakan valid (sah) karena semua

nilai koefesien lebih besar (>) dari

0,30.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat

ketepatan, ketelitian atau keakuratan

yang ditunjukkan oleh instrument

pengukuran. butir kuesioner

dikatakan reliabel atau handal

apabila jawaban seseorang terhadap

kuesioner adalah konsisten. Dalam

penelitian ini untuk menentukan

kuesioner reliabel atau tidak dengan

menggunakan Cronbach’s Alpha.

Kuesioner dikatakan reliabel jika

Cronbach’s Alpha > 0,60 dan tidak

reliabel jika sama dengan atau

dibawah 0,60 (Sunyoto, 2013 :

114).

Reliabilitas dari pertanyaan

kuisioner yang telah diajukan

penulis kepada responden dalam

penelitian ini akan terlihat pada

tabel Reliability Statistics yang

disajikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel Uji Reliabilitas X1 (Kualitas Produk)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.805 7

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0

Berdasarkan tabel. diatas, hasil

output SPSS diketahui nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,806>

0,60 sehingga dapat disimpulkan

bahwa pertanyaan yang telah

disajikan kepada responden yang

terdiri dari 7 butir pernyataan pada

variabel kualitas produk adalah

reliabel atau dikatakan handal.

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

Tabel. Uji Reliabilitas X2 (Harga)

Submer : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0

Berdasarkan tabel diatas, hasil

output SPSS diketahui nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,611>

0,60 sehingga dapat disimpulkan

bahwa pertanyaan yang telah

disajikan kepada responden yang

terdiri dari 4 butir pernyataan pada

variabel harga adalah reliabel atau

dikatakan handal.

Tabel Uji Reliabilitas X3 (Promosi)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.699 3

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0

Berdasarkan tabel. diatas, hasil

output SPSS diketahui nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,699>

0,60 sehingga dapat disimpulkan

bahwa pertanyaan yang telah

disajikan kepada responden yang

terdiri dari 3 butir pernyataan pada

variabel promosi adalah reliabel

atau dikatakan handal.

Tabel Uji ReliabilitasY (Keputusan Pembelian)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.831 4

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver. 16.0

Berdasarkan tabel diatas, hasil

output SPSS diketahui nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,831>

0,60 sehingga dapat disimpulkan

bahwa pertanyaan yang telah

disajikan kepada responden yang

terdiri dari 4 butir pernyataan pada

variabel keputusan pembelian

adalah reliabel atau dikatakan

handal.

6. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian

hipotesis menggunakan regresi

linier berganda, adabeberapa uji

asumsi klasik yang harus dipenuhi

agar kesimpulan dari regresi

tersebut tidak bias, yaitu uji

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.611 4

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

normalitas, uji multikolinieritas, dan

uji heteroskodesitas.

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk

mengetahui apakah data sampel

yang diambil mengikuti sebaran

distribusi normal atau tidak.

Uji normalitas bertujuan untuk

mengetahui apakah variabel

pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal (Ghozali dalam

Rusiadi, 2014 : 149).

Sumber : data diolah peneliti, 2016

Gambar Normal P-Plot

Berdasarkan gambar di atas

dapat disimpulkan bahwa data

dalam penelitian ini memenuhi

syarat normal probability plot

sehingga model regresi dalam

penelitian memenuhi asumsi

normalitas (berditribusi normal).

b. Multikolinearitas

Jika terdapat multikolinieritas

maka koefisien regresi menjadi

tidak tentu, tingkat kesalahannya

menjadi sangat besar. pada

penelitian ini digunakan nilai

tolerance dan VIF (Variance

Inflation Factor). Jika nilai

tolerance > 0,10 dan VIF <10, maka

dapat diartikan bahwa tidak terdapat

multikolinearitas pada penelitian

tersebut begitu pula sebaliknya.

hasil uji multikolinearitas dapat

dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

X1 .162 6.178

Tidak ada masalah

Multikolinieritas

X2

.479 2.088

Tidak ada

masalah

Multikolinieritas

X3 .215 4.656 Tidak ada masalah

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

Multikolinieritas

Sumber : data diolah peneliti, 2016

Hasil uji multikolinearitas

pada pada tabel di atas diketahui

bahwa hasil tolerance pada masing-

masing variabel lebih besar dari 0,1

sedangkan nilai Varians Inflation

Factor (VIF) lebih kecil dari 10.

Sehingga model regresi dalam

penelitian ini tidak ada masalah

multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas. jika

tidak ada pola yang jelas serta titik-

titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi Heteroskedastisitas.

Sumber : SPSS 16.0 tahun 2016 (data diolah)

Gambar: Normal Scatterplot

Berdasarkan tabel di atas,

nilai coefficients standardized beta

untuk kualitas produk sebesar 0,492

dan signifikan pada 0,000 yang

berarti kualitas produk berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

kepuasan konsumen.

Persamaan : Y = -1,994+ 0,492X1

- 0,190X2 +0,584X3 + €1

a. Uji Serempak (Uji F)

Uji simultan atau uji F

digunakan untuk menunjukan

apakah semua variabel independen

atau variabel bebas yang

dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh terhadap

variabel dependen atau terikat. Hasil

penelitian dikatakan signifikan dan

dapat diterima apabila nilai

signifikasi F lebih kecil daripada

0.05 atau α = 5 %. Hasil uji regresi

simultan terhadap kualitas produk,

harga, promositerhadap keputusan

pembeliandapat dilihat dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel Uji Statistik F

ANOVAb

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 311.364 3 103.788 258.846 .000a

Residual 20.850 52 .401

Total 332.214 55

a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Kualitas Produk

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Data diolah peneliti, 2016

Hasil uji F pada tabel

menunjukkan nilai Fhitung sebesar

258.846 dengan signifikansi 0.000 <

0.05 dan Ftabel bernilai 2.72 sehingga

nilai Fhitung > Ftabel (258.846>2.72)

yang berarti bahwa Ha diterima,

dengan arti variabel bebas kualitas

produk (X1), harga (X2) dan

promosi (X3) secara simultan

memiliki pengaruh dengan

keputusan pembelian (Y). Pengujian

pengaruh variabel bebas secara

bersama-sama terhadap variabel

terikatnya dilakukan dengan

menggunakan uji F. hasil

perhitungan statistic menunjukkan

nilai Fhitung = 258.846. dengan

menggunakan batas signifikansi

0.05, maka diperoleh nilai

signifikansi tersebut lebih kecil dari

0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis

yang menyatakan bahwa secara

simultan variabel kualitas produk

(X1) harga (X2) dan promosi (X3)

mempunyai pengaruh terhadap

keputusan pembelian (Y)

menyatakan hipotesis (H1)

sebelumnya diterima.

b. Uji Parsial (t)

Uji t dilakukan dengan

mengetahui hubungan antara

variabel-variabel independen

dengan variabel independen secara

parsial (individu). Nilai thitung akan

dibandingkan dengan nilai ttabel.

Nilai ttabel pada tingkat kesalahan

(α) = 5% dengan derajat kebebasan

(df) = (n-k). Banyak observasi (n)

sebanyak 56 banyaknya variabel

(bebas dan terikat) sebanyak 4. Jadi,

df = (56-3) = 53. Dengan demikian

nilai ttabel adalah sebesar 2.000.

1. Variabel harga memiliki thitung -

3.602 dengan nilai signifikansi

0.001 < 0.05 dengan menggunakan

thitung > ttabel (-3.602 > 2.000) yang

berarti harga secara parsial

berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian

menyatakan hipotesis (H2)

sebelumnya diterima.

3. Variabel promosi memiliki thitung

5.207dengan nilai signifikansi 0.000

< 0.05 dengan menggunakan thitung>

ttabel (5.207> 2.000) yang berarti

promosi secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian menyatakan

hipotesis (H3) sebelumnya diterima.

c) Koefisien Determinasi (R2)

Besarnya kontribusi antara

sumbangan yang diberikan oleh

variabel kualitas produk (X1), harga

(X2), promsi (X3), terhadap

keputusan pembelian (Y) pada PT

Louis Dreyfus Commodities dapat

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

diketahui dari nilai koefisien

determinasi ganda atau R2. dalam

hal ini adjusted R2 digunakan untuk

mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh kualitas produk

terhadap keputusan Pembelian

Berdasarkan output SPSS,

hasil penelitian pada persamaan 1

menunjukkan bahwa variabel

kualitas produk (X1) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian (Y).artinya,

kualitas produk yang semakin baik

akan mempengaruhi peningkatan

keputusan pembelian.

Menurut Tedjakusuma,

Hartini, dan Muryani (2001),

kualitas produk sangat

mempengaruhi konsumen dalam

mengambil keputusan pembelian

produk. apabila kualitas produk

ditingkatkan, perilaku konsumen

untuk melakukan pembelian juga

akan meningkat.oleh karena itu,

hipotesis yang diajukan adalah

semakin tinggi kualitas produk,

maka semakin tinggi menetapkan

keputusan pembelian suatu produk.

Berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan, diketahui

bahwa kualitas produk (X1)memiliki

nilai signifikansi sebesar 0.000 dari

hasil uji t pada variabel kualitas

produk (X1) menyatakan bahwa

signifikansi uji t lebih kecil dari

0,05. sedangkan nilai t-hitung yang

diperoleh yaitu 8.385lebih besar

dari nilai t-tabel yaitu 2.000.

berdasarkan hasil tersebut maka

hipotesis yang menyatakan “kualitas

produk(X1) tidak berpengaruh

positif terhadap keputusan

pembelian (Y)” dinyatakan

diterima.

2. Pengaruh harga terhadap

keputusan pembelian

Berdasarkan output SPSS,

hasil penelitian pada persamaan 2

menunjukkan bahwa variabel harga

(X2) berpengaruh negatif signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y).

hasil penelitian ini menunjukkan

bahwaharga yang ditawarkan oleh

pesaing bisa meningkat dengan

kualitas yang sama atau bahkan

dengan kualitas yang lebih baik.

karena keterjangkauan harga,

kesesuaian harga dengan kualitas,

dan potongan harga produk dinilai

memiliki harga yang bersaing dan

juga sebagai produk yang

mengutamakan kualitas sehingga

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian.

Harga dapat mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen.

keputusan tentang harga tidak

pernah boleh dilakukan secara

kebetulan. pada produk yang umum,

penurunan harga dapat menaikkan

penjualan, sedangkan pada produk

yangmembawa citra bergengsi,

kenaikan harga akan menaikkan

penjualan karena produk dengan

harga tinggi akan menunjukkan

prestasi seseorang (Keller, 2008).

Berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan, diketahui

bahwa harga (X2) memiliki tingkat

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

signifikansi sebesar 0,001. dari hasil

uji t pada variabel harga (X2)

menyatakan bahwa signifikansi uji t

lebih kecil dari 0,05. sedangkan

nilai t-hitung yang diperoleh yaitu -

3.602 lebih besar dari nilai t-tabel

yaitu 2.000. berdasarkan hasil

tersebut maka hipotesis yang

menyatakan “harga (X2)

berpengaruh negatif signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y)”

maka hipotesis dinyatakan

diterima.

3. Pengaruh promosi terhadap

keputusan pembelian

Berdasarkan output SPSS,

hasil penelitian pada persamaan 3

menunjukkan bahwa variabel

promosi (X3) berpengaruh

signifikan terhadap keputusan

pembelian (Y). hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa informasi yang

memperkuat kesadaran dan

pengetahuan tentan produk atau jasa

yang dipasarkan. untuk mendorong

terjadinya peningkatan permintaan

akan suatu produk dari konsumen,

menambah keuntungan bagi

perusahaan karena produkya disukai

konsumen sehingga volume

pejualan meningkat, perusahaan

dapat melakukan deferiensiasi

produk karena keuntungan

meningkat, dapat menstabilkan

volume penjualan. dalam penelitian

yang dilakukan oleh Militina

(2004), kegiatan promosi

menggerakkan konsumen untuk

mengambil keputusan membeli

dengan memberikan fasilitas

melalui informasi yang dapat

mendorong konsumen melakukan

pembelian. promosi merupakan

variabel kunci dalam rencana

strategi pemasaran dan dapat

dipandang sebagai suatu unsur

menciptakan kesempatan menguasai

pasar.

Berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan, diketahui

bahwa promosi (X3) memiliki

tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Dari hasil uji t pada variabel

promosi (X3) menyatakan bahwa

signifikansi uji t lebih kecil dari

0,05. Sedangkan nilai t-hitung yang

diperoleh yaitu 7.188. lebih besar

dari nilai t-tabel yaitu 2.000.

berdasarkan hasil tersebut maka

hipotesis dinyatakan diterima.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian

dan pembahasan pada penelitian ini,

maka dapat disimpulkan beberapa

hal sebagai berikut:

1. Pengujian pengaruh variabel

bebas secara bersama-sama

terhadap variabel terikatnya

dilakukan dengan menggunakan uji

F. Hasil perhitungan statistic

menunjukkan nilai Fhitung = 35.606

dengan signifikansi 0.000, maka

diperoleh nilai signifikansi tersebut

lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti

bahwa hipotesis yang menyatakan

bahwa secara simultan variabel

kualitas produk (X1) harga (X2) dan

promosi (X3) mempunyai pengaruh

terhadap keputusan pembelian (Y)

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

menyatakan hipotesis (H1)

sebelumnya diterima.

2.1). Variabel kualiats produk

memiliki thitung 8.385 dengan nilai

signifikansi 0.000 < 0.05. Nilai ttabel

pada tingkat kesalahan (α) = 5%

(0.05) dengan derajat kebebasan

(df) = (n-k). Banyak observasi (n)

sebanyak 56 banyaknya variabel

(bebas dan terikat) sebanyak 3. Jadi,

df = (56-3) = 53. Dengan demikian

variabel pengaruh antarakualitas

produk dengan keputusan

pembelian menggunakan thitung >

ttabel (8.385 > 2.000) berarti kualitas

produk secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian menyatakan

hipotesis (H1) sebelumnya diterima.

2.2) Variabel harga memiliki

thitung -3.602 dengan nilai

signifikansi 0.001 < 0.05 dengan

menggunakan thitung > ttabel (-3.602 >

2.000) yang berarti harga secara

parsial berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap keputusan

pembelian menyatakan hipotesis

(H2) sebelumnya diterima.

2.3) Variabel promosi memiliki

thitung 5.207 dengan nilai

signifikansi 0.000 < 0.05 dengan

menggunakan thitung > ttabel (5.207 >

2.000) yang berarti promosi secara

parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan

pembelian menyatakan hipotesis

(H3) sebelumnya diterima.

3. Besarnya adjusted R2diperoleh

sebesar 0.934. Dengan demikian

besarnya pengaruh yang diberikan

oleh variabel kualitas produk

(X1),harga (X2) dan promosi (X3)

terhadap keputusan pembelian (Y)

adalah R Squaresebesar 0.934

berarti 93.4%. Sedangkan sisanya

sebesar (100% - 93.4% =6.6%)

adalah dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak diteliti dalam penelitian

ini.

B. Saran

Adapun saran-saran yang

dapat diberikan sehubungan dengan

hasil penelitian ini yaitu sebagai

berikut :

1. Perusahaan harus mampu

mempertahankan atau lebih

meningkatkan kualitas produk.

Misalnya dengan melakukan inovasi

dengan cara diferensiasi produk

terhadap produk-produk yang sudah

ada dan sering melalukan

pengecekan terhadap produk-produk

yang akan dipasarkan agar tidak ada

produk cacat yang diterima oleh

konsumen.

2. Walaupun keputusan pembelian

konsumen dalam penilaian baik.

alangkah baiknya perusahaan

meningkatkan lagi promosi untuk

mendapatkan konsumen yang lebih

banyak lagi.

3. Mengingat variabel bebas dalam

penelitian ini merupakan hal yang

sangat penting dalam

mempengaruhi keputusan

pembelian bubuk kopi diharapkan

hasil penelitian ini dapat dipakai

sebagai acuan bagi peneliti

selanjutnya untuk mengembangkan

penelitian ini dengan

mempertimbangkan variabel-

variabel lain yang merupakan

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

variabel lain diluar variabel yang

sudah masuk dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, (2006), Manajemen

Pemasaran dan Pemasaran

Jasa, Bandung : Penerbit

Alfabeta.

Kanuk dan Schiffman. (2008).

Perilaku konsumen. Edisi 7.

Jakarta: Indeks.

Kotler, Philip. (2005). Manajemen

Pemasaran. Jilid II. Edisi

Kesebelas. Alih Bahasa

Benyamin Molan. Jakarta. :

Indeks.

Kotler, Philip dan Kevin Lane

Keller. (2009). Alih Bahasa :

Benyamin Molan.

Manajemen Pemasaran.

Edisi Ketigabelas. Jilid 1 dan

2. Cetakan Keempat. PT.

Indeks. Jakarta

Kotler, Philip; Armstrong, Garry,

(2008). Prinsip-prinsip

Pemasaran, Jilid 1, Jakarta :

Erlangga.

Lupiyoadi, Rambat dan

A.Hamdani, (2006).

Manajemen Pemasaran

Jasa, Edisi Kedua,

Jakarta:Salemba Empat.

Mullins Jhon W, C. Orville, Jean-

Claude Larreche, dan Harper

W Walker Boyd.

(2005). Manajemen

Pemasaran . Jakarta:

Erlangga.

Nitisusastro, Mulyadi, (2013),

Perilaku Konsumen dalam

Perspektif Kewirausahaan,

Bandung : Penerbit Alfabeta.

Rosiadi, Nur Subiantoro dan

Rahmat Hidayat, (2014),

Metode Penelitian: Konsep,

Kasus dan Aplikasi SPSS,

Eview, Amos, Lisrel, Cet. 2.

Medan : Penerbit USU.

Setiadi, Nugroho J., (2008),

Perilaku Konsumen: Konsep

dan Implikasi untuk Strategi

dan Penelitian Pemasaran,

Jakarta : Penerbit Salemba.

Sugiyono. (2014). Metode

Penelitian Pendidikan

Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Penerbit Alfabeta.

Suharyadi dan Purwanto, (2008),

Statistik Untuk Ekonomi dan

Keuangan Modern, Buku 2,

Jakarta : Penerbit Salemba

Empat.

Sunyoto, Danang, (2013), Teori,

Kuesioner & Analisis Data

Untuk Pemasaran dan

Perilaku Konsumen,

Yogyakarta ; Penerbit Graha

Ilmu.

Suryani, Tatik, (2008). Perilaku

Konsumen: Implikasi Pada

Strategi Pemasaran,

Yogyakarta: Penerbit Graha

Ilmu.

Stanton, dan William J. (2009).

Prinsip Pemasaran. jilid I.

Jakarta : Penerbit Erlangga.

Tjiptono, Fandy, (2008), Strategi

Bisnis Pemasaran.

Yogyakarta : Penerbit Andi.

Jurnal Ilmiah”INTEGRITAS” Vol. 5 No. 1 Januari 2019

Yusuf, Muhammad, (2011).

Analisis Pengaruh Promosi,

Harga, Kualitas Produk dan

Layanan Purna Jual

Terhadap Keputusan

Pembelian Sepeda Motor

Merek Honda (Studi Kasus

pada Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas

Diponegoro Semarang),

Skripsi tidak diduplikasikan,

Universitas Diponegoro

Semarang