jumat, 21 oktober 2011 dilebur, renstra pendidikan kurang ... file“kami perlu menambah koleksi...

1
JUMAT, 21 OKTOBER 2011 15 H UMANIORA PELAYANAN KESEHATAN: Chief External Relation Region Jambi Sinar Mas Forestry, Eddy Makhmud (kanan), ikut serta memberikan vitamin kepada warga Muaro Jambi dalam acara pelayanan kesehatan gratis yang diadakan Sinar Mas Forestry, kemarin. Evaluasi diperlukan untuk mencermati berbagai kebijakan yang justru bertentangan dengan tujuan dan fungsi pendidikan. Dilebur, Renstra Pendidikan Kurang Relevan Konferensi Greenright 2012 UNTUK membuka wawasan para pembuat regulasi, profesional, pelaku industri, akademisi/pelajar, dan pegiat lingkungan di Indo- nesia, Green Building Council (GBC) Indonesia akan mengadakan Greenright Conference and Expo 2012. Menurut Naning Adiwoso, Chairperson GBC Indonesia, kegiatan yang akan berlangsung pada 11-13 April 2012 di Balai Sidang JCC Jakarta itu dirancang untuk menginspirasi masyarakat luas agar bersama-sama me- nyayangi bumi. “Jadi bukan sekadar pameran dan konferensi. Greenright memberikan kesempatan bagi pelaku industri untuk memamerkan produk ramah lingkungan kepada masyarakat,” kata Naning di Jakarta, beberapa waktu lalu. (Ros/H-1) Propan Raya Raih Penghargaan KARENA dinilai telah berhasil mengembangkan produk yang ramah lingkungan, Propan Raya terpilih sebagai perusahaan cat pertama di Indonesia yang memperoleh Sertikat Singapore Green Label pada 2011. “Ini sesuatu yang membanggakan karena tidak mudah bagi perusahaan Indonesia bisa meraih penghargaan terse- but,” kata Geti Wiryani, Marketing Komunikasi PT Propan Raya, kemarin. Perusahaan yang didirikan alumnus Universitas Teknik Stuttgart Jerman, Dr Hendra Adidarma, ini juga telah mengem- bangkan pertanian organik melalui bionic farm.(RO/H-1) Bujet Kesehatan Jangan Diutak-atik KEBIJAKAN penghematan yang digembar-gemborkan lembaga keuangan dunia, demi mengurangi desit anggaran, ditanggapi negatif oleh antropolog budaya, konsultan gender dan HAM asal Bangladesh, Dina Mahnaz Siddiqi. Pengurangan desit anggaran kesehatan marak terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa dengan cara memangkas pelayanan kesehatan. “Bila tingkat kesehatan di suatu negara cukup bagus, negara bisa menghemat anggaran kesehatan. Sebaliknya, bila kesehatan suatu negara bu- ruk, anggaran kesehatan yang harus dikeluarkan pemerintah bisa lebih besar lagi,” ujar Dina pada The 6th Asia Pacic Conference on Reproductive and Sexual Health and Rights, kemarin. (ED/S-6) Rembang Buru Peninggalan Kartini PEMERINTAH Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, akan me- nelusuri benda-benda peninggalan pahlawan nasional RA Kartini yang ada di luar daerah, dan mengupayakan memboyongnya ke Museum Kartini di kabupaten itu selama masa revitalisasi museum. “Kami perlu menambah koleksi Museum Kartini Rem- bang,” kata Sekretaris Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Rembang Budi Darmawan, di Rembang, kemarin. Museum Kartini akan direvitalisasi akhir Oktober 2011 dengan anggaran Rp4,8 miliar. (Ant/S-6) SYARIEF OEBAIDILLAH P ERUBAHAN nama Kementerian Pen- didikan Nasional (Kemendiknas) menjadi Kemente- rian Pendidikan dan Kebu- dayaan (Kemendikbud) mem- bawa konsekuensi besar. Salah satu imbas dari per- ubahan format tersebut adalah perubahan Rencana Strategis (Renstra) Pendidikan Nasional 2010-2014. Sebab, selama ini Renstra tersebut menjadi pe- doman penyelenggaraan kebi- jakan pendidikan. “Dimasukkannya kebu- dayaan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pen- didikan, telah membuat renstra tersebut menjadi kurang re- levan lagi, karena hanya bicara soal desain pendidikan na- sional dan pencapaian berupa angka-angka kuantitatif,” kata anggota Komisi X DPR yang membidangi pendidikan, olah- raga, kesenian, pariwisata, dan kebudayaan dari F-PKS Raihan, di Jakarta, kemarin. Ia mengatakan angka-angka kuantitatif itu seperti pencapai- an Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM), serta kelulusan 100% pada ujian nasional (UN). “Oleh karena itu, Renstra terse- but harus segera dievaluasi secara menyeluruh,” ujarnya. Menurut Raihan, evaluasi Renstra juga diperlukan untuk mencermati berbagai kebijakan yang selama ini justru ber- tentangan dengan tujuan dan fungsi pendidikan itu sendiri. Pemerintah, timpalnya, ha- rus berani mengoreksi kebi- jakan yang selama ini justru bertentangan dengan Konsti- tusi dan UU Sisdiknas Tahun 2003 dan menghambat pen- capaian tujuan pendidikan nasional. “Misalnya, kebijakan UN,” katanya. Di samping itu, pemerintah harus berani juga mengorek- si kebijakan yang bersifat dis- kriminatif, seperti program RSBI yang nyata-nyata meng- hambat akses warga negara yang tidak mampu secara ekonomi untuk menikmati pendidikan bermutu. Berubahnya format Ke- mendiknas menjadi Kemendik- bud adalah hasil perombakan kabinet yang dilakukan Presi- den 18 Oktober lalu. Kebu- dayaan, yang masuk Kemente- rian Kebudayaan dan Pariwisa- ta sebagaimana diatur dalam UU 39/2008, dikembalikan ke Kemendiknas. Akibatnya, nama Kemendiknas berubah menjadi Kemendikbud. Per- ubahan itu terjadi setelah DPR meluluskan usulan Presiden untuk merestrukturisasi ke- menterian. Dilebur Sebagai tindak lanjut dari perubahan format itu, dua direktorat yang semula berada di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan dilebur guna mendukung efektivitas kinerja dan esiensi anggaran. “Dua direktorat yang akan digabung adalah Direktorat Nilai Nilai Tradisional dan Seni serta Direktorat Sejarah Purbakala. Keduanya akan menjadi satu masuk Direk- torat Jenderal Kebudayaan di Kemendikbud,” papar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh. Ia berjanji, segala urusan itu akan selesai dalam waktu tidak lebih dari dua bulan. Kebudayaan yang mengan- dung tuntunan sebagai sumber nilai masuk ke pendidikan. Adapun kebudayaan yang me-ngandung unsur tontonan sebagai sumber ekonomi masuk dalam ranah pariwisata. Wamen Pendidikan dan Ke- budayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim menambahkan adanya dua wakil menteri di Kemendikbud, yakni Pendi- dikan dan Kebudayaan, akan sangat membantu upaya pe- nyesuaian pendidikan dengan lapangan pekerjaan. (Ant/S-6) [email protected] SEKILAS MI/HAFIZD MUKTI

Upload: buinguyet

Post on 18-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUMAT, 21 OKTOBER 2011 Dilebur, Renstra Pendidikan Kurang ... file“Kami perlu menambah koleksi Museum Kartini Rem- ... soal desain pendidikan na- ... 100% pada ujian nasional (UN)

JUMAT, 21 OKTOBER 2011 15HUMANIORA

PELAYANAN KESEHATAN: Chief External Relation Region Jambi Sinar Mas Forestry, Eddy Makhmud (kanan), ikut serta memberikan vitamin kepada warga Muaro Jambi dalam acara pelayanan kesehatan gratis yang diadakan Sinar Mas Forestry, kemarin.

Evaluasi diperlukan untuk mencermati berbagai kebijakan yang justru bertentangan dengan tujuan dan fungsi pendidikan.

Dilebur, Renstra Pendidikan

Kurang Relevan

Konferensi Greenright 2012

UNTUK membuka wawasan para pembuat regulasi, profesional, pelaku industri, akademisi/pelajar, dan pegiat lingkungan di Indo-nesia, Green Building Council (GBC) Indonesia akan mengadakan Greenright Conference and Expo 2012. Menurut Naning Adiwoso, Chairperson GBC Indonesia, kegiatan yang akan berlangsung pada 11-13 April 2012 di Balai Sidang JCC Jakarta itu dirancang untuk menginspirasi masyarakat luas agar bersama-sama me-nyayangi bumi. “Jadi bukan sekadar pameran dan konferensi. Greenright memberikan kesempatan bagi pelaku industri untuk memamerkan produk ramah lingkungan kepada masyarakat,” kata Naning di Jakarta, beberapa waktu lalu. (Ros/H-1)

Propan Raya Raih PenghargaanKARENA dinilai telah berhasil mengembangkan produk yang ramah lingkungan, Propan Raya terpilih sebagai perusahaan cat pertama di Indonesia yang memperoleh Sertifi kat Singapore Green Label pada 2011. “Ini sesuatu yang membanggakan karena tidak mudah bagi perusahaan Indonesia bisa meraih penghargaan terse-but,” kata Geti Wiryani, Marketing Komunikasi PT Propan Raya, kemarin. Perusahaan yang didirikan alumnus Universitas Teknik Stuttgart Jerman, Dr Hendra Adidarma, ini juga telah mengem-bangkan pertanian organik melalui bionic farm.(RO/H-1)

Bujet Kesehatan Jangan Diutak-atik

KEBIJAKAN penghematan yang digembar-gemborkan lembaga keuangan dunia, demi mengurangi defi sit anggaran, ditanggapi negatif oleh antropolog budaya, konsultan gender dan HAM asal Bangladesh, Dina Mahnaz Siddiqi. Pengurangan defi sit anggaran kesehatan marak terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa dengan cara memangkas pelayanan kesehatan. “Bila tingkat kesehatan di suatu negara cukup bagus, negara bisa menghemat anggaran kesehatan. Sebaliknya, bila kesehatan suatu negara bu-ruk, anggaran kesehatan yang harus dikeluarkan pemerintah bisa lebih besar lagi,” ujar Dina pada The 6th Asia Pacifi c Conference on Reproductive and Sexual Health and Rights, kemarin. (ED/S-6)

Rembang Buru Peninggalan Kartini PEMERINTAH Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, akan me-nelusuri benda-benda peninggalan pahlawan nasional RA Kartini yang ada di luar daerah, dan mengupayakan memboyongnya ke Museum Kartini di kabupaten itu selama masa revitalisasi museum. “Kami perlu menambah koleksi Museum Kartini Rem-bang,” kata Sekretaris Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Rembang Budi Darmawan, di Rembang, kemarin. Museum Kartini akan direvitalisasi akhir Oktober 2011 dengan anggaran Rp4,8 miliar. (Ant/S-6)

SYARIEF OEBAIDILLAH

PERUBAHAN nama Kementerian Pen-didikan Nasional ( K e m e n d i k n a s ) menjadi Kemente-

rian Pendidikan dan Kebu-dayaan (Kemendikbud) mem-bawa konsekuensi besar.

Salah satu imbas dari per-ubahan format tersebut adalah perubahan Rencana Strategis (Renstra) Pendidikan Nasional 2010-2014. Sebab, selama ini Renstra tersebut menjadi pe-doman penyelenggaraan kebi-jakan pendidikan.

“Dimasukkannya kebu-dayaan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pen-didikan, telah membuat renstra tersebut menjadi kurang re-levan lagi, karena hanya bicara soal desain pendidikan na-sional dan pencapaian berupa angka-angka kuantitatif,” kata anggota Komisi X DPR yang membidangi pendidikan, olah-raga, kesenian, pariwisata, dan kebudayaan dari F-PKS Raihan, di Jakarta, kemarin.

Ia mengatakan angka-angka kuantitatif itu seperti pencapai-an Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM), serta kelulusan 100% pada ujian nasional (UN). “Oleh karena itu, Renstra terse-but harus segera dievaluasi

secara menyeluruh,” ujarnya.Menurut Raihan, evaluasi

Renstra juga diperlukan untuk mencermati berbagai kebijakan yang selama ini justru ber-tentangan dengan tujuan dan fungsi pendidikan itu sendiri.

Pemerintah, timpalnya, ha-rus berani mengoreksi kebi-jakan yang selama ini justru bertentangan dengan Konsti-tusi dan UU Sisdiknas Tahun 2003 dan menghambat pen-capaian tujuan pendidikan nasional. “Misalnya, kebijakan UN,” katanya.

Di samping itu, pemerintah harus berani juga mengorek- si kebijakan yang bersifat dis-kriminatif, seperti program RSBI yang nyata-nyata meng-hambat akses warga negara yang tidak mampu secara ekonomi untuk menikmati pendidikan bermutu.

Berubahnya format Ke-mendiknas menjadi Kemendik-bud adalah hasil perombak an kabinet yang dilakukan Presi-den 18 Oktober lalu. Kebu-dayaan, yang masuk Kemente-rian Kebudayaan dan Pariwisa-ta sebagaimana diatur dalam UU 39/2008, dikembalikan ke Kemendiknas. Akibatnya, nama Kemendiknas berubah menjadi Kemendikbud. Per-ubahan itu terjadi setelah DPR meluluskan usulan Presiden untuk merestrukturisasi ke-

menterian.

DileburSebagai tindak lanjut dari

perubahan format itu, dua direktorat yang semula berada di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan dilebur gu na mendukung efektivitas kinerja dan efi siensi anggaran. “Dua direktorat yang akan digabung adalah Direktorat Nilai Nilai Tradisional dan Seni serta Direktorat Sejarah Purbakala. Keduanya akan menjadi satu masuk Direk-torat Jenderal Kebudayaan di Kemendikbud,” papar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh. Ia berjanji, segala urusan itu akan selesai dalam waktu tidak lebih dari dua bulan.

Kebudayaan yang mengan-dung tuntunan sebagai sumber nilai masuk ke pendidikan. Adapun kebudayaan yang me-ngandung unsur tontonan sebagai sumber ekonomi masuk dalam ranah pariwisata.

Wamen Pendidikan dan Ke-budayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim menambahkan adanya dua wakil menteri di Kemendikbud, yakni Pendi-dikan dan Kebudayaan, akan sangat membantu upaya pe-nyesuaian pendidikan dengan lapangan pekerjaan. (Ant/S-6)

[email protected]

SEKILAS

MI/HAFIZD MUKTI