judul penelitian

14
JUDUL : “ PENGARUH OLAHRAGA AEROBIK (JOGGING) PADA PENURUNAN BERAT BADAN DAN LINGKAR PERUT” TEMA: KEDOKTERAN DASAR LATAR BELAKANG Angka kejadian obesitas di indonesia pada tahun 2007 dilaporkan oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) >= 15 tahun adalah 10,3% (laki-laki 13,9%, perempuan 23,8%). 1 Prevalensi nasional Obesitas Umum Pada Penduduk Umur ≥ 15 Tahun adalah 10,3%. Sebanyak 12 provinsi mempunyai prevalensi Obesitas Umum Pada Penduduk Umur ≥ 15 Tahun diatas prevalensi nasional, yaitu Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. 2 Obesitas disebabkan karena ketidak seimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang di gunakan. obesitas juga merupakan faktor terjadinya penyakit jantung koroner, aterosklerosis, kanker kolorektal, hipertensi, osteoarthritis, diabetes melitus, dll. 3 Ada 2 sistem energi utama yang menyediakan bahan bakar untuk otot, yaitu dua sistem anerobik (berarti tanpa oksigen) dan sistem aerobik ( menggunakan oksigen).

Upload: nurholis-majid

Post on 15-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

judul

TRANSCRIPT

JUDUL : PENGARUH OLAHRAGA AEROBIK (JOGGING) PADA PENURUNAN BERAT BADAN DAN LINGKAR PERUTTEMA:KEDOKTERAN DASARLATAR BELAKANGAngka kejadian obesitas di indonesia pada tahun 2007 dilaporkan oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) >= 15 tahun adalah 10,3% (laki-laki 13,9%, perempuan 23,8%).1Prevalensi nasional Obesitas Umum Pada Penduduk Umur 15 Tahun adalah 10,3%. Sebanyak 12 provinsi mempunyai prevalensi Obesitas Umum Pada Penduduk Umur 15 Tahun diatas prevalensi nasional, yaitu Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.2 Obesitas disebabkan karena ketidak seimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang di gunakan. obesitas juga merupakan faktor terjadinya penyakit jantung koroner, aterosklerosis, kanker kolorektal, hipertensi, osteoarthritis, diabetes melitus, dll.3Ada 2 sistem energi utama yang menyediakan bahan bakar untuk otot, yaitu dua sistem anerobik (berarti tanpa oksigen) dan sistem aerobik ( menggunakan oksigen). Hasil akhir dari sistem ini adalah molekul yang mempunyai energi sangat besar yaitu Adenosine triphosphate (ATP), yang dapat menyediakan energi bagi otot untuk berkontraksi.4Karbohidrat, lemak dan protein, dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan ATP. Bila energi dibutuhkan segera untuk melakukan gerakan yang tiba-tiba, tubuh menggunakan cadangan ATP dan Creatinine Phosphate (CP) yang ada di otot. Energi disuplai untuk waktu sampai dengan 10 detik dan hanya dibutuhkan 1-2 menit untuk mengisi kembali suplai CP yang telah digunakan. Seluruh proses terjadi tanpa harus ada oksigen (anerobik).4suplai glukosa dalam tubuh terbatas ( laki-laki 70 kg, 450g glukosa atau 2250 kalori, sekitar kebutuhan energi sehari dalam keadaan istirahat). Jika ingin melakukan aktivitas tambahan seperti marathon, diperlukan bahan baker lain sebagai sumber energi. Disinilah lemak berperan, dalam bentuk asam lemak bebas (Free Fatty Acid = FFA). Tetapi dalam hal ini, memerlukan oksigen karena lemak dapat diuraikan menjadi energi secara aerobik.4Jika oksigen tersedia, lemak mengambil peran penting dalam memproduksi energi yang dibutuhkan karena tiap molekul lemak menghasilkan lebih banyak molekul ATP. Jauh lebih banyak dari ATP yang dihasilkan dari metabolisme glukosa. Untuk melakukan jenis olahraga yang akan digunakan dalam pelaksanaan ini sebaiknya kita menggunakan lahraga jenis aerobik. Karena, berolahraga dalam zona aerobik membuat tubuh cenderung menggunakan lemak sebagai sumber energi. Zona anaerobik membuat kecenderungan tubuh menggunakan gula sebagai sumber energi.4 Di Univ.Alkhairaat, khususnya di fakultas kedokteran angkatan 2009 dan 2010 terdapat sekitar 13 mahasiswa dari 78 mahasiswa atau sekitar 10.14 % yang mengalami obesitas. Maka dari banyaknya angka kejadian obesitas di fakultas kedokteran, membuat saya untuk melakukan penilitian mengenai hal-hal yang bisa menyebabkan penurunan berat badan dan lingkar perut. Dalam hal ini kegiatan yang akan dilakukan adalah jogging selama 30 menit, 3x seminggu, selama 4 bulan.DEFENISI OPERASIONALKlasifikasi Berat Badan yang diusulkan berdasarkan BMI pada Penduduk Asia Dewasa (IOTF, WHO 2000)Kategori BMI (kg/m2)

Underweight< 18.5 kg/m2

Batas Normal18.5 - 22.9 kg/m2

Overweight: > 23

At Risk23.0 24.9 kg/m2

Obese I25.0 - 29.9kg/m2

Obese II> 30.0 kg/m2

IMT = bb/(tb - 100) NORMAL LINGKAR PERUT : Pria =