judul paper maksimum 10 kata dan …skripsi.narotama.ac.id/files/audit teknologi informasi... ·...

12
AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN DOMAIN DELIVER AND SUPPORT BERDASARKAN STANDAR COBIT 4.1 (STUDI KASUS PT. RAJAWALI DWI PUTRA INDONESIA) Rossy Rusady 1 , Awalludiyah Ambarwati 2 , Yulius Satmoko Rahardjo. 3 1,2,3, Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama 1 [email protected] , 2 ambarwati1578@yahoo . com 3 [email protected] Abstrak PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan. Selain layanan jasa angkutan PT Rajawali Dwi Putra Indonesia ini juga memiliki bengkel pembuatan tangki, bak, dan loss (karoseri). Adanya teknologi informasi di dalam sebuah perusahaan dapat sangat membantu bahkan meringankan beberapa bidang bagian pekerjaan, dan sebagai salah satu solusi dalam menghadapi dan memenangkan persaingan. Sistem yang akan di audit yaitu RDPI Web Management System untuk mengetahui efektivitas dari sistem tersebut. Metode penelitian yang digunakan ialah dengan menggunakan framework Control Ojective for Information and Related Technology 4.1 (COBIT 4.1) dengan domain Deliver and Support (DS), Dimana terdiri dari 5 IT process yaitu DS1, DS2, DS3, DS5, DS10. Dalam penelitian ini diperoleh hasil akhir nilai maturity level tiap-tiap IT Process pada domain DS (Deliver an Support) untuk RDPI Web Management System berada pada level 2.926. Nilai tersebut termasuk dalam kategori Repeatable (berulang) hal ini secara umum dapat diartikan bahwa perusahaan telah memiliki prosedur yang distandarisasi namun keberadaannya cukup terdefinisi secara baik dan formal sehingga tidak banyak yang harus diperbaiki. Kata kunci : Audit Teknologi Informasi, Control Ojective for Information and Related Technology 4.1 (COBIT 4.1), Deliver and Support, RDPI Web Management. 1. Pendahuluan Bertambah pesatnya perkembangan teknologi informasi memaju berbagai perusahaan ataupun instansi di bidang pemerintahan, kesehatan, dan pendidikan untuk menerapkan teknologi informasi demi mendukung proses bisninya, tak terkecuali PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia. Adanya teknologi informasi di dalam sebuah perusahaan dapat sangat membantu bahkan meringankan beberapa bidang bagian pekerjaan, dan sebagai salah satu solusi dalam menghadapi dan memenangkan persaingan. Hal ini mengakibatkan betapa sangat perlunya kerangka kerja untuk memastikan dan memaksimalkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi begitu sangat diperlukan untuk

Upload: phungdan

Post on 21-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN DOMAIN DELIVER AND SUPPORT

BERDASARKAN STANDAR COBIT 4.1 (STUDI KASUS PT. RAJAWALI DWI PUTRA INDONESIA)

Rossy Rusady1, Awalludiyah Ambarwati2, Yulius Satmoko Rahardjo.3

1,2,3,Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama 1 [email protected] , 2 ambarwati1578@yahoo . com 3 [email protected]

Abstrak

PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan. Selain layanan jasa angkutan PT Rajawali Dwi Putra Indonesia ini juga memiliki bengkel pembuatan tangki, bak, dan loss (karoseri). Adanya teknologi informasi di dalam sebuah perusahaan dapat sangat membantu bahkan meringankan beberapa bidang bagian pekerjaan, dan sebagai salah satu solusi dalam menghadapi dan memenangkan persaingan. Sistem yang akan di audit yaitu RDPI Web Management System untuk mengetahui efektivitas dari sistem tersebut. Metode penelitian yang digunakan ialah dengan menggunakan framework Control Ojective for Information and Related Technology 4.1 (COBIT 4.1) dengan domain Deliver and Support (DS), Dimana terdiri dari 5 IT process yaitu DS1, DS2, DS3, DS5, DS10. Dalam penelitian ini diperoleh hasil akhir nilai maturity level tiap-tiap IT Process pada domain DS (Deliver an Support) untuk RDPI Web Management System berada pada level 2.926. Nilai tersebut termasuk dalam kategori Repeatable (berulang) hal ini secara umum dapat diartikan bahwa perusahaan telah memiliki prosedur yang distandarisasi namun keberadaannya cukup terdefinisi secara baik dan formal sehingga tidak banyak yang harus diperbaiki.

Kata kunci : Audit Teknologi Informasi, Control Ojective for Information and Related Technology 4.1 (COBIT 4.1), Deliver and Support, RDPI Web Management.

1. Pendahuluan

Bertambah pesatnya perkembangan teknologi informasi memaju berbagai perusahaan ataupun instansi di bidang pemerintahan, kesehatan, dan pendidikan untuk menerapkan teknologi informasi demi mendukung proses bisninya, tak terkecuali PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia. Adanya teknologi informasi di dalam sebuah perusahaan dapat sangat membantu bahkan meringankan beberapa bidang bagian pekerjaan, dan sebagai salah satu solusi dalam menghadapi dan memenangkan persaingan. Hal ini mengakibatkan betapa sangat perlunya kerangka kerja untuk memastikan dan memaksimalkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi begitu sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan adanya perencanaan, pengawasan, dan evaluasi yang optimal.

Menurut Sayoto Gondodiyoto dan Henny Hendarti (2007 h.34-36) audit sistem informasi yang dilakukan dalam kaitannya dengan information technology (IT) Goverment. Audit SI dalam rangka IT Governance sebenarnya merupakan audit operasional (secara khusus) terhadap manajemen (pengelolahan) sumber daya informasi atau audit terhadap kehandalan sistem informasi berbasis

teknologi informasi, mengenai aspek-aspek: efektivitas (effectiveness), efesiensi (efficiency, dan ekonomis tidaknya unit fungsional sistem informasi pada suatu organisasi), data integrity, saveguarding assets, realibility, confidentiality, availability, dan security.

Salah satu perusahaan yang sudah mulai menyadari betapa pentingnya proses audit yaitu PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia yang beralamatkan di jalan Letjend Sutoyo 110-112 Sidoarjo, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan. Selain layanan jasa angkutan PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia ini juga memiliki bengkel pembuatan tangki, bak, dan loss (karoseri). PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia juga mencoba memperbaiki sistem-sistem layanan kerja. Sebagai perusahaan yang sudah lama berdiri selama lebih dari 30 tahun tentu menerapkan teknologi informasi sebagai salah satu cara untuk mencapai visi, misi dan tujuan bisnis yang diinginkan. PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia tentunya sudah mengandalkan teknologi informasi yang ada saat ini untuk mempercepat dan mempermudah dalam pekerjaan.

Meningkatkan kualitas teknologi informasi di perusahaan memerlukan adanya strategi, yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dengan melakukan audit teknologi informasi dengan

menggunakan framework Control Ojective for Information and Related Technology 4.1 (COBIT 4.1) dengan domain Deliver and Support. Namun pembahasan domain terfokuskan hanya di beberapa IT process yaitu DS1, DS2, DS3, DS5, dan DS10. Alasan mengambil domain Deliver and Support (Memberi dan Dukungan) yaitu dilihat dari visi dan misi yaitu menjadikan perusahaan transportasi tangki yang aman dan dapat dipercaya dengan berorientasi pada sektor liquid/cair. Membangun dan meningkatkan jasa layanan transportasi dengan sistem dan etos kerja yang baik.

Alasan pemilihan skripsi ini kerangka kerja (COBIT 4.1) dipilih sebagai pedoman dalam pelaksanaan audit teknologi informasi karena COBIT 4.1 telah diakui dan diterima secara internasional sebagai pedoman dalam pengendalian teknologi informasi. Sistem yang akan di audit yaitu RDPI Web Management System karena untuk meningkatakan efektivitas dari sistemnya. Control Ojective for Information and Related Technology 4.1 (COBIT 4.1) ini terdapat 4 domain yaitu Plan and Organise (PO), Acquire and Implement (AI), Deliver and Support (DS), Monitor and Evaluate (ME).

2. Tinjauan PustakaMenurut Yanuar E. Restianto & Icuk Rangga

Bawono (2011, h.15) audit sistem informasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses pengumpulan dan pengevaluasi bukti untuk menilai apakah sistem komputer dapat menjaga aset, menjaga integritas data, menjamin tercapainya tujuan organisasi dengan efektif dan penggunaan sumber daya dengan efisien. Berdasarkan definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa tujuan audit sistem informasi adalah untuk meningkatkan pengamanan terhadap aset, meningkatkan integritas data, dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi.

Menurut Diana Trivena Yulianti & Michel Canggih Patria (2011, h.16-17) metode Control Ojective for Information and Related Technology 4.1 (COBIT 4.1) merupakan suatu framework yang terdiri dari domain dan proses yang digunakan untuk mengatur aktivitas dan logical structure. Metode Control Objective for Information and Related Technology 4.1 (COBIT 4.1) dapat berguna untuk teknologi informasi membuat hubungan kerja kebutuhan bisnis, organisasi teknologi informasi dapat membuat proses model, mengidentifikasi sumber daya teknologi informasi, dapat mengarahkan objektif kontrol manajemen. Ada empat macam domain yang akan dibahas Plan and Organise (PO), Deliver and Support (DS), Monitor and Evaluate (ME) dan Acquire Implement (AI) (buku Control Ojective for Information and Related Technology 4.1).

RACI chart ini membantu auditor untuk mengidentifikasi siapa saja yang akan diwawancara.

Dalam COBIT 4.1 terdapat 12 peran yang dimasukkan ke dalam RACI chart sebagai :1. CEO (Chief of Executive Officer)2. CFO (Chief of Financial Officer)3. Bussines Executive4. CIO (Chief of Information Officer)5. Bussines Proces Owner6. Head Operations7. Chief Architect8. Head Development9. Head IT Administration10. PMO (Project Manager Officer)11. Compliance, Audit, Riks and Security12. Service Manager

Gambar 1. Kerangka Kerja COBIT 4.1

3. MetodeMenurut Zikmund, 2003: 7 dalam Robert

Kristaung (2011, h.02) secara etismologi metodologi penelitian terdiri dari dua suku kata yaitu metodologi dan penelitian. Metode adalah teknik untuk mengumpulkan bukti (techniques for gathering evidence) dan cara-cara untuk mengumpulkan informasi dalam suatu prosiding (procceding in gathering information). Sedangkan metodologi ialah pengumpulan informasi dalam suatu penelitian berdasarkan analisis dan teori tertentu atau suatu disiplin ilmu tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengertian metode penelitian (ilmiah) adalah sebuah aktivitas yang memeberikan kontribusi dalam memahami fenomena yang menjadi perhatian melalui penelitian.

Metode penelitian diperlukan sebagai panduan agar setiap langkah atau tahapan pengerjaannya dapat berjalan terarah dan sistematis. Penelitian diselenggarakan pada perusahaan yaitu di PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia dengan memfokuskan penelitian pada proses audit RDPI Web Management System.

Gambar 2. Langkah-langkah Penelitian

Menyusun Audit RDPI Web Management System

1. Penentuan sistem yang akan di audit yaitu merencanakan sistem apa yang perlu untuk diaudit dan pada akhirnya peneliti akan mengaudit sistem RDPI Web Management System yang ada di PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia.

2. Survei pendahuluan merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai yaitu: Struktur organisasi instansi atau perusahaan, Job descriptoin IT, Job Specsification, SOP (Standart Operating Procedure) terkait IT, dan Dokumen yang terkait. Dan merupakan pengamatan yang utama atau awal dalam mengetahui kondisi di lapangan atau tempat yang akan diteliti.

3. Menentukan domain yang akan digunakan peneliti melalukan penentuaan domain yang disesuaikan dengan domain yang ada yaitu memilih domain Deliver and Support (DS) pada proses pemilihan, pengadaan dan penerapan teknologi informasi yang digunakan.

4. Menurut Husein Umar (2002, h.92) melakukan pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuisioner berisi daftar pernyataan kepada responden, wawancara bertanya kepada responden meliputi seputar RDPI Web Management System yang nanti hasil wawancara akan dirangkum untuk langkah selanjutnya, observasi merupakan salah satu

teknik pengumpulan data yang menggunakan indra mata teknik ini bermanfaat mengurangi jumlah pertanyaan, mengukur kebenaran jawaban pada wawancara.

Mengukur Hasil Kinerja RDPI Web Management System

1. Perhitungan menggunakan nilai maturity level dan analisis hasil dari pengumpulan data berbasis COBIT 4.1 yang nantinya semua hasil dari pengumpulan data di nilai menggunakan tabel Maturity level diberi nilai bobot masing–masing sesuai dengan fakta dan kelengkapan dokumen yang ada, lalu menganalisis hasil dari pengumpulan data dengan framework COBIT 4.1 domain Deliver and Support (DS). Setelah pembuatan kuisioner sudah dimengerti, langkah selanjutnya ialah mengitung hasil dari isi kuisioner yang nantinya menghasilkan nilai maturity level. Untuk mempermudah, sebagai contoh pada Gambar 3.2 diperoleh jawaban kuisioner dan kusioner tersebut telah terisi jawaban oleh responden (karyawan) terhadap pernyataan yang ada, untuk tingkat kematangan 2 pada maturity model COBIT 4.1 untuk proses DS1.

No Bobot 0 0.33 0.66 1

1. 1 v 0.66

2. 1 v 0.33

3. 1 v 0.66

4. 1 v 0.33

5 1 v 0.66

Total Bobot= 5 0.53

Tingkat layanan co-ordinator ditunjuk dengan tanggung jawab yang ditetapkan, namun otoritas terbatas.

DS1 Tingkat Kematangan

Nama Proses TI

Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat Layanan

Tida

k Ad

a Sa

ma

Seka

li

Sedi

kit

untu

k tin

gkat

an

tert

entu

Leng

kap

Pem

enuh

an

ID proses TI

Jika proses pemenuhan SLA ada, itu bersifat sukarela dan ditegakkan.

Total Pemenuhan=

2

PernyataanAda yang disepakati tingkat layanan, tetapi mereka informal dan Ulasan.

Pelaporan tingkat layanan tergantung pada keterampilan dan inisiatif manajer individu.

Pelaporan tingkat layanan lengkap dan mungkin relevan atau menyesatkan bagi pelanggan.

Sumber: hasil penelitan, diolah kembaliGambar 3. Contoh Hasil Kuisioner DS1 Tingkat

Kematangan 2

Langkah perhitungan maturity level akan lebih dijelaskan pada tahap-tahap berikut ini:a) Menghitung pemenuhan masing-masing tingkat kematangan, nilai pemenuhan masing-masing tingkat diperoleh dari hasil pembagian nilai pemenuhan per tingkat (X) dengan jumlah pernyataan per tingkat (Y). Dimisalkan perhitungannya terdapat pada Tabel 3.1 pada tabel tersebut diperoleh bahwa pemenuhan untuk tingkat kematangan 2 adalah sebesar 0,10 yang didapatkan dari nilai pemenuhan (0.53) dibagi dengan jumlah pernyataan (5). Dengan cara yang sama semua nilai pemenuhan untuk masing-masing tingkat kematangan dihitung.

Tabel 2. Perhitungan Tingkat Pemenuhan

Tingkat Kematanga

n

NilaiPemenuha

n (X)

JumlahPemenuha

n (Y)

TingkatPemenuhan (X/Y)

0 0.83 7 0.111 0.50 7 0.072 0.61 7 0.083 0.52 6 0.084 0.52 4 0.135 0.38 2 0.19

Sumber: hasil penelitan, diolah kembali

b) Melakukan normalisasi tingkat pemenuuhan, setelah nilai pemenuhan masing-masing tingkat kematangan telah diperoleh langkah selanjutnya adalah melakukan normalisasi. Hal ini dilakukan dengan membagi nilai masing-masing tingkat pemenuhan (X) dengan total nilai pemenuhan (Total(X)). Ilustrasinya terdapat pada Tabel 3.2 Dari ilustrasi tersebut terlihat bahwa nilai pemenuhan pada tingkat kematangan 3 yang bernilai 0,78 menghasilkan angka 0,225 setelah dinormalisasi. Angka tersebut diperoleh dari tingkat compliace (0,78) dibagi dengan total nilai compliance (3,46).

Tabel 3. Normalisasi tingkat pemenuhan

TingkatKematangan

TingkatPemenuhan

(X)

Pemenuhan Ternormalisasi (X/Total(X))

0 0.11 0.1661 0.07 0.1062 0.08 0.1213 0.08 0.1214 0.13 0.1965 0.19 0.287

Total 0.66 0.997Sumber: hasil penelitan, diolah kembali

c) Menghitung nilai maturity level, setelah nilai pemenuhan masing-masing tingkat kematangan telah dinormalisiasi, maka langkah terakhir dalam perhitungan nilai maturity level adalah menghitung kontribusi masing-masing tingkat kematangan kemudian menjumlahkannya. Hasil penjumlahan itulah yang menjadi nilai maturity level. Dimisalkan terdapat pada Tabel 3.3 Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai kontribusi dari level 2 adalah sebesar 0,242. Nilai tersebut diperoleh dari perkalian antara level (X) dengan nilai pemenuhan yang telah dinormalisasi (Y).

Tabel 1. Perhitungan Maturity LevelTingkat

KematanganPemenuhan

Ternormalisasi (B)

Kontribusi (A*B)

0 0.166 0.001 0.106 0.1062 0.121 0.2423 0.121 0.3634 0.196 0.7845 0.287 1.43

Total 2.92Sumber: hasil penelitan, diolah kembali

Setelah nilai kontribusi masing-masing level diperoleh dan dijumlahkan, maka didapatkan bahwa nilai Maturity Level = 2.92. Nilai tersebut menggambarkan bagaimana proses sebuah perusahaan atau sitem sudah mengikuti pola yang teratur. Angka 2,92 tersebut masuk ke dalam tingkat kematangan 2 (repeatable but intuitive).2. Penentuan Hasil Audit TI Menentukan hasil audit sistem melalui beberapa proses perhitungan seperti maturity level, grafik laba-laba, objek kontrol (control objective) dan perhitungan rata-rata. Kemudian bisa dilihat hasil audit berada ada ditingkat berapa pada legend rankings used.

Laporan Hasil Audit TI1. Penyusunan Laporan Hasil Audit TIMenyusun hasil laporan penelitian audit TI yang telah diteliti, agar untuk kedepannya perusahaan dapat menjadikan sebagai acuan untuk menjadi jauh lebih baik.

2. RekomendasiRekomendasi merupakan sebuah solusi atau saran untuk sebuah perusahaan agar nantinya bisa menjalankan rekomendasi yang diberikan oleh peneliti dapat dijalankan dan diterapkan dengan baik kedepannya. Penjelasan status dokumen/prosedur dan penilaian pada rekomendasi:Nihil: tidak ada sama sekali status dokumen/prosedur, Informal: status dokumen/prosedur dalam tingkatan tertentu, Formal: status dokumen/prosedur sudah ada namun belum lengkap, Optimal: status dokumen/prosedur lengkap. Tanpa kontrol: tidak ada pengontrolan sama sekali, kontrol rendah: pengontrolan penilaian rendah, kontrol cukup: pengontrolan penilain cukup, kontrol baik: pengontrolan penilaian baik, konrol baik sekali: pengontrolan penilaian baik sekali.

3. DokumentasiMendokumentasikan bukti-bukti audit yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan sistem secara

efektif, dan pengambilan gambar yang terkait di PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia.

4. Pembuatan Laporan SkripsiPembuatan laporan skripsi berguna untuk nantinya diberikan kepada pihak yang tersangkutan agar terlihat hasilnya apa saja yang sudah diteliti.

3. Hasil dan Pembahasan

Maturity Level

DS 1

DS 2

DS 3

DS 5

DS 10

Nilai 3.19 3.53 2.69 2.73 2.49Rata-Rata

2.926

Gambar 4. Perhitungan Nilai Maturity Level

Keterangan: Rata-rata = (∑ nilai IT Process) : jumlah IT Process∑ nilai IT Process merupakan penjumlahan nilai dari DS1, DS2, DS3, DS5, dan DS10.Jumlah IT Process adalah banyaknya IT Process pada domain DS, yaitu terfokus pada 5 IT Process.

Berdasarkan hasil perhitungan maturity model dan menurut framework COBIT 4.1 posisi penilaian dari RDPI Web Management System adalah berada di tingkat ke 2.926 dari legend rankings used yang berarti proses sebuah perusahaan atau sistem mengikuti pola yang sudah diatur sehingga tidak banyak yang harus diperbaiki. Dan untuk proses prosedur yang digunakan sudah diikuti oleh orang lain/divisi lain namun belum ada pelatihan yang formal atau prosedur standar yang dipakai. Pada level ini terdapat ketergantungan individual dalam perbaikan sistem atau infrastruktur sehingga terjadinya kesalahan masih besar kemungkinan terjadi.

Untuk rekomendasi agar RDPI Web Management System berada di tingkat yang diinginkan atau tingkat ke-enam yaitu 5 peran yang harus dilakukan ialah mendokumentasikan setiap kali melakukan sebuah kegiatan baik diluar PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia maupun didalam PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia.

Kemudian lebih dikomunikasikan sehingga perusahaan atau sistem tugas utamanya hanya perlu mempertahankan sistem yang sudah ada agar bisa dikelola menjadi jauh lebih baik lagi. Mengelola dan mengatur dengan baik dan sesuai prosedur maka suatu sistem akan berjalan dengan memenuhi standar. Segala kebaikan sistem keuntungannya untuk di perusahaan atau sistem yang dimiliki, dengan adanya sistem yang baik tentunya juga bisa meringkan beban pekerjaan yang dikerjakan menghemat waktu. Data-data jadi lebih efektif

disimpannya dan kemungkinan untuk erorr juga sangat jarang terjadi.

Proses pematangan merupakan proses perbaikan dan penyempurnaan yang harus diupayakan secara terus menerus dan berkelanjutan, serta merupakan proses pembelajaran yang mana tiap tingkatan kematangan harus dilalui. Perbaikan-baikan sistem masih harus dilakukan untuk bisa mencapai hasil sistem yang diharapkan.

4. Kesimpulan dan Saran

KesimpulanDalam penelitian ini diperoleh hasil akhir

nilai maturity level tiap-tiap IT Process pada domain DS (Deliver an Support) untuk RDPI Web Management System berada pada level 2.926. Nilai tersebut termasuk dalam kategori Repeatable (berulang) hal ini secara umum dapat diartikan bahwa perusahaan telah memiliki prosedur yang distandarisasi namun keberadaannya cukup terdefinisi secara baik dan formal sehingga tidak banyak yang harus diperbaiki.

Saran1. Tingkat kematangan (Maturity Level) masih

perlunya perbaikan-perbaikan dalam sistem RDPI Web Management System misalnya membuat aplikasi untuk smartphone yang bertujuan memudahkan pengaksesan program dimanapun dan kapanpun meskipun jaringan internet di perusahaan sedang mengalami gangguan.

2. Melakukan Pengukuran tingkat kematangan berdasarkan standar yang lain misalnya menggunakan ISO dan COBIT 5 akan lebih baik lagi untuk kedepannya dikembangkan dengan lebih mengacu pada prosedur standar yang lain sebagai bahan perbandingan.

3. Pengontrolan IT perlu dilakukan dan harus lebih detail misalnya adanya pengecekkan sistem, seberapa sering sistem error, dan dokumentasi pada setiap IT Process yang sedang berjalan.

4. Menanamkan kesadaran kepada seluruh karyawan PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia agar tidak selalu bergantung pada divisi IT hal ini bertujuan untuk lebih mengoptimalkan kinerja IT.

5. Memberikan pelatihan formal untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia di PT. Rajawali Dwi Putra Indonesia.Tot al

L 0 L 1 L 2 L 3 L 4 L 5DS 1 1 0. 00 0. 17 0. 37 0. 66 0. 86 1.13 3.19DS 2 2 0. 00 0. 20 0. 46 0. 89 0. 86 1.06 3.47DS 3 3 0. 00 0. 20 0. 35 0. 44 0. 43 0.56 1.98DS 5 4 0. 00 0. 10 0. 29 0. 76 0. 73 0.85 2.73

DS 10 5 0. 00 0. 15 0. 43 0. 52 0. 68 0.64 2.42

Rxy 0. 0681 0. 3861 0. 8826 0. 9504 0.9525

t hit ung 0.157837497 1.102012296 5. 7600 1861 8 9.538426788 9. 775727279

t t abel 66 ,7%, 5 2.570581835

Ket er angan tidak val id tidak vali d Vali d Vali d Val idJum lah Vali d 3

Responde nJum lah Per nyataan PT. Rajawal i Dwi Put r a I ndones ia

I T Pr ocess

Daftar PustakaAl Fatta, Hatta. 2007. Analisis dan Perancangan

Sistem Informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern C.V Andi Ofset. Yogyakarta.

Galulien, Donersean. 2013. Analisa Perbandingan Kuesioner Berbasis Maturity Model Dan Kuesioner Berbasis Control Objective Pada Audit Service Desk Di Perusahaan Telekomunikasi.Universitas Narotama Surabaya.

Hall. James A & Tommie Singleton. Audit Teknologi Informasi dan Assurance, Edisi 2 Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.

Hutapea, Orin Ester. 2013. Audit Sistem Infomasi menggunakan framework Cobit Pada Domain DS (Deliver and Support) studi kasus: Pengadilan Negeri Surakarta. Universitas Widyatama. Diperoleh dari:http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/3788 Diakses 13 April 2015

Ihyaul Ulum MD. 2009. Audit sektor publik Suatu Pengantar. PT Bumi Aksara. Jakarta.

IT GOVERNANCE INSTITUTE COBIT 4.1 Framework Control Objectives Management Guidelines Maturity Models.

Kristaung, Robert. 2011. Metodologi Penelitian Sistem Informasi & Manajemen Informatika. Jakarta.

Komalasari, Reny. 2011. Pengukuran Keselarasan Tujuan Teknologi INFORMASI Dan Tujuan Bisnis Ditinjau Dari Perspektif Proses Bisnis/Internal Menggunakan Standar Cobit 4.1. Universitas Narotama. Surabaya.

Megawati & Fauzi Amrullah. 2014. Evaluasi Teknologi Informasi dengan menggunakan Model Maturity Level Cobit 4.1 (Studi Kasus PT. BRI Cabang Bangkinang). UIN Suska Riau. Diperoleh dari:https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CC8QFjAC&url=http%3A%2F%2Fejournal.uin-suska.ac.id%2Findex.php%2Fsitekin%2Farticle%2Fdownload%2F779%2F728&ei=q_lJVZ7WMNG2uATkp4DIAw&usg=AFQjCNHpKaKkwQM8o3P3BDNlg3g6lNX2rw&sig2=MVtTBEoOCu-13gV7eC_XRg&bvm=bv.92291466,d.c2E Diakses 06 Mei 2015

Ramadiansyah, Eka Rizki Saputra dkk. 2011. Aplikasi Tata Kelola Dan Audit Sistem Informasi Menggunakan Framework Cobit

Pada Domain PO dan AI. IT PENS-ITS.Surabaya.Diperoleh dari:

http://www.academia.edu/9863460/APLIKASI_TATA_KELOLA_DAN_

AUDIT_SISTEM_INFORMASI_MENGGUNAKAN_FRAMEWORK_COBIT_PADA_DOMAIN_PO_DAN_AIDiakses tanggal 03 April 2015

Restianto E. Yanuar & Icuk Rangga Bawono. 2011. Audit Sistem Informasi menggunakan ActiveData for Excel. ANDI. Yogyakarta.

Rusady, Rossy & Ambarwati Awalludiyah. Agustus 2015. audit sistem informasi perpustakaan menggunakan domain acquire and implement berbasis COBIT 4.1 pada perpustakaan di perguruan tinggi swasta Surabaya. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, ISBN : 978-602-70604-2-5.

Rozas, Indri Sudanawati. 2012. Model perhitungan tingkat kedewasaan ti (maturity level) menggunakan framework COBIT 4.1. Jawa Timur.Diperoleh dari:http://ejournal.narotama.ac.id/files/6.%20Model%20Perhitungan%20Tingkat%20Kedewasaan%20TI%20Menggunakan%20Framework%20COBIT%204.1.pdfDiakses 03 April 2015

Rozas, Indri Sudanawati & Danar Ayu Ristyantie Effendy. 2012. Mengukur efektifitas hasil audit teknologi informasi COBIT 4.1 berdasarkan perspektif enduser. Universitas Narotama Surabaya.

Saragih, Hoga & Harisno, 2014. Rencana Strategis Teknologi informasi (IT) dan Sistem Informasi (IS) pada Proses Bisnis Perusahaan.

Sarno, Riyanarto. 2009. Audit Sistem Informasi & Teknologi Informasi. ITS Press. Surabaya.

Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi. Mitra Wacana Media. Jakarta.

Trivena Yulianti Diana & Michel Canggih Patria. 2011. Audit Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Pada PT X Menggunakan Cobit Framework 4.1. diperoleh dari: http://repository.maranatha.edu/433/1/Audit

%20Sistem%20Informasi%20Sumber%20Daya%20Manusia.pdfDiakses tanggal 03 April 2015

Wibowo, Muhamad Prabu. 2008. Analisis Tingkat Kematangan (Maturity Level) Pengawasan dan Evaluasi Kinerja Teknologi Informasi Otomasi Perpustakaan Dengan Cobit (Control Objective For Information And Related Technology): Studi Kasus Di Perpustakaan Universitas Indonesia. Depok. Diperoleh dari:http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125937-S-Muhamad%20Prabu%20Wibowo.pdfDiakses 06 Mei 2015

Gambar 5. Hasil Tingkat Kematangan DS1 (Menetapkan dan Mengelola Tingkat Layanan) Pada

RDPI Web Management System

Nama IT Proscess Nilai IT ProcessDS 1 3.19DS 2 3.53 DS 3 2.69 DS 5 2.73 DS 10 2.49

Gambar 6. Nilai Tiap IT Process

3.19

3.53

2.692.73

2.49

0

1

2

3

4

5DS1

DS2

DS3DS5

DS10

Series1

Gambar 7. Grafik Laba-Laba PT. RDPI

Gambar 8. Pengukuran Control Objective IT Process DS 2 Pada PT.Rajawali Dwi Putra Indonesia

Gambar 8. Kuisioner dari Responden

Gambar 10. Tampilan Menu Login