jtptunimus-gdl-mohsholehg-5162-3-bab3.pdf

26
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN FRAKTUR FEMUR DI IRNA A2 RSUP Dr KARIADI SEMARANG A. Pengkajian dilakukan pada tanggal 12 Maret 2008 1. Biodata : Identitas Pasien Nama : Ny R Umur : 22 tahun Jenis kelamin : perempuan Suku/bangsa : Jawa / Indonesia Agama : Islam Status perkawinan : Nikah Alamat : Ngesrep RT 08 / 02 Banyumanik Semarang Diagnosa : Fraktur Femur Tanggal masuk : 07 Maret 2008 No. Register : 5712938 Penanggung jawab Nama : Tn D Umur : 35 tahun Pekerjaan : Wira swasta Hubungan dengan pasien : Suami 2. Riwayat kesehatan

Upload: ika-sukmawati

Post on 28-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB III

    ASUHAN KEPERAWATAN

    PADA NY. R DENGAN FRAKTUR FEMUR

    DI IRNA A2 RSUP Dr KARIADI SEMARANG

    A. Pengkajian dilakukan pada tanggal 12 Maret 2008

    1. Biodata :

    Identitas Pasien

    Nama : Ny R

    Umur : 22 tahun

    Jenis kelamin : perempuan

    Suku/bangsa : Jawa / Indonesia

    Agama : Islam

    Status perkawinan : Nikah

    Alamat : Ngesrep RT 08 / 02 Banyumanik Semarang

    Diagnosa : Fraktur Femur

    Tanggal masuk : 07 Maret 2008

    No. Register : 5712938

    Penanggung jawab

    Nama : Tn D

    Umur : 35 tahun

    Pekerjaan : Wira swasta

    Hubungan dengan pasien : Suami

    2. Riwayat kesehatan

  • a. Keluhan utama

    Nyeri dipaha kiri

    b. Riwayat penyakit sekarang

    45 menit sebelum masuk RSUP klien terserempet motor, klien terkena

    ban depan lalu jatuh, kepala terbentur aspal jalan, tidak mual, tidak muntah

    dan klien tidak pingsan, klien terjatuh dan ditolong orang disekitar kemudian

    didudukan kaki dan pantat kiri terasa sakit, klien mengeluh sakit terasa senut

    senut dan kaki tidak dapat digerakkan.alu oleh keluarga klien dibawa ke

    RSUP Dr. karyadi semarang

    c. Riwayat penyakit dahulu

    4 tahun yang lalu klien pernah mengalami kecelakaan tertabrak sepeda

    montor juga. kemudian orang tua membawa klien ke RSUP Dr karyadi

    semarang pada waktu itu sudah dilakukan foto rontgen dan hasilnya tidak

    mengalami patah tulang.

    d. Riwayat kesehatan keluarga

    Dalam keluarga tidak ada yang menderita seperti klien alami sekarang ini

    yaitu fraktur femur.

    3. Pola kesehatan fungsional

    a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan kesehatan

    Klien mengerti tentang patah tulang yaitu putusnya pada tulang. Klien

    berusaha menjaga kesehatan kalau sakit klien meminta suami untuk berobat

    kepelayanan terdekat.

    b. Pola Nutrisi dan Metabolik

  • Sebelum sakit nafsu makan klien baik. Klien makan 3 x sehari, nasi, lauk-pauk,

    susu, 6 gelas air putih.

    Selama sakit klien makan 3 x sehari dengan 1 porsi, klien tidak mual, tidak

    muntah sehingga yang disediakan dari RS 1 porsi habis yaitu makan: nasi,

    sayur, lauk pauk, 1 gelas air putih.

    c. Pola Eliminasi

    Sebelum sakit klien BAB 2 x sehari tidak ada keluhan, BAB 1000 cc / hari,

    tanpa keluhan.

    Selama sakit klien belum BAB. Selama 5 hari Dan klien BAK 1000 cc /

    sehari

    d. Pola Aktivitas dan Latihan

    Sebelum sakit klien dapat beraktivitas dan ber gerak bebas tanpa alat bantu dan

    bantuan orang lain

    Selama di RS Klien hanya berbaring di tenpat tidur dan klien tampak lemah.

    Dalam pemenuhan kebutuhan dibantu oleh keluarga dan perawat dan klien

    hanya bisa miring kanan dan kiri di tempat tidur karena kondisi fraktur yang di

    alami saat ini.

    e. Pola istirahat dan tidur

    Sebelum sakit klien dapat tidur 7-8 jam / hari tanpa ada gangguan.

    Selama dirawat di RS klien sulit untuk tidur karena terganggu faktor

    lingkungan, dan klien hanya dapat tidur 4 jam pada malam hari , dan pada

    siang hari klien tidur 2-3 jam.

    f. Pola persepsi dan kognitif

  • Klien mengatakan nyeri di bagaian kaki kiri jika untuk bergerak terasa senut-

    senut.

    P : Nyeri di rasakan saat untuk miring nyeri bertambah jika untuk bergerak atau

    bergeser dan berkurang bila untuk berbaring di tempat tidur

    Q : Nyeri terasa senut-senut

    R : Nyeri di rasakan di kaki kiri

    S : Nyeri Skala 5

    T : Nyeri hilang timbul.

    g. Pola hubungan dengan orang lain

    Pola hubungan dengan orang lain baik, hubungan dengan orang tuanya juga

    baik maupun di masyarakat sekitarnya tanpa adanya gangguan

    h. Persepsi diri dan konsep diri

    1) Persepsi diri

    Klien ingin cepat sembuh dan bisa pulang dan bantu orang tua.

    2) Status emosi

    Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan sedih, kalau kakinya tidak bisa

    buat berjalan dan klien takut / cemas. Klien dapat berkomunikasi dengan

    baik, kooperatif.

    3) Konsep diri

    a) Citra diri/ body image

  • Klien menyukai semua bagian tubuhnya klien tidak merasa rendah diri

    kalau kakinya seperti ini.

    b) Identitas

    Klien menyadari dirinya adalah perempuan dan klien bersyukur.

    c) Peran

    Di rumah peran keluarga sebagai

    d) Ideal diri

    Klien ingin cepat sembuh dan segera pulang dan menjalin rumah tangga

    semoga dapat momongan, dan cita-cita ingin menjadi orang sukses

    mendirikan ruko untuk berbisnis

    e) Harga diri

    Klien tidak merasa rendah diri walaupun kakinya patah tulang dan kini

    suaminya klien mendampingi dan memberi semangat agar cepat sembuh

    dan spalek dilepas.

    i. Pola mekanisme koping

    Selama sakit klien tidak menyalahkan orang lain, tapi kondisinya seperti fraktur

    ini adalah musibah.sehingga klien hanya berdoa semoga cepat sembuh.

    j. Pola Nilai dan Kepercayaan

    Sebelum sakit klien menjalankan sholat 5 waktu dan selalu berdoa. Selama di

    RS klien tak bisa sholat 5 waktu dan hanya berdoa.

    4. Pengkajian Fisik

    a. Penampilan / keadaan umum : cukup

    b. Tingkat kesadaran : composmentis

  • c. TTV : TD : 110 / 70 mm Hg Suhu : 370 C

    Nadi: 100 x / menit RR: 24 x / menit

    d. Kepala : bentuk mesochepal. Rambut pendek hitam ,tidak mudah di cabut

    kulit kepala bersih

    e. Mata : konjungtiva tak anamis sklera tidak ikterik penglihatan baik

    Hidung : bersih tidak ada sekret , tidak ada nafas cuping hidung.

    f. Telinga : tidak ada sekret dan nyeri tekan , tidak ada pembekakan, tidak

    menggunakan alat bantu dengar.

    Mulut : selaput mukosa lembab , mulut cukup bersih gigi masih lengkap

    Leher : tidak terpsang trakeostomy , vena jagularis tidak menonjol tidak

    ada pembesaran tyroid

    g. Dada dan thorax

    Simetris, tidak ada bunyi nafas tambahan.

    h. Jantung :

    Inspeksi : Ictus tak tampak

    Palpasi : Ictus teraba SIC V LMCS

    Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal

    Auskultasi : BJ I., II murni tidak bising, tidak ada gallop

    Paru-paru :

    Inspeksi : simetris, dinamis

    Palpasi : teraba kanan dan kiri

    Perkusi : sonar seluruh lapisan paru-paru

    Auskultasi : vesicular

  • Abdomen :

    Inspeksi : datar

    Auskultasi : bising usus 10-12 x menit

    Perkusi : Bunyi abdomen Timpani

    Palpasi : Supel, tidak teraba adanya massa

    i. Ekstermitas:

    Atas : Tidak ada luka warna sawo matang, bersih tidak ada edema

    Bawah : Terpasang skin traksi pada kaki kiri tampak luka memar pada

    paha kiri atas bagian luar klien mengatakannyeri

    perabaan hangat

    Genital : Bersih genital tidak terpasang kateter.

    Kulit : Warna kuning, turgor kulit elastik bersih.

    5. Pemeriksaan penunjang

    a. Pemeriksaan laboraturium klinik pada tanggal 7 Maret 2008.

    Hematologi Nilai Satuan Normal

    HB

    hematokrit

    Eritrosit

    MCH

    11-40

    33,5

    4-16

    27-40

    95 %

    %

    Juta/mmk

    Pg

    11.50-14.80

    37 0-44.0

    4.20-5.20

    24.00-30.00

  • MCV

    MCHC

    Lekosil

    Trombosit

    DDW

    MPV

    80-70

    53-90

    29-40

    344.0

    12.00

    6.90

    Pl

    g kill

    ribu/mmk

    ribu/mmk

    %

    H

    77.00-95.00

    29.00-36.00

    4.50-13.00

    150 0-400.0

    11.60-14.00

    4.00-11.00

    b. Pemeriksaan rontgen pada tanggal 10 maret 2008

    Hasil dari rontgen patah pada femur terdapat patahan Os berbentuk miring.

    Terapy :

    - Parentral - Per Oral

    Infus RL 20 Tetes / menit VIT BC+C3 x 1 tab

    Cefotaxim 2 X 1 gr Asam mefenamet 500 mg

    Remopain 3 x 10 mg

    Tramadol 2 x 1 Amp

    Diit yang diperoleh : Tinggi kalori dan tinggi protein.

    PENGELOMPOKAN DATA No

    Hari / Tanggal

    Data Ds Dan Do Ttd

    1. Rabu

    12 maret

    2008

    DS : - Klien mengatakan nyeri di bagian kaki kiri jika

    untuk bergerak terasa senut senut.

    - Klien mengatakan kalau sampai kakinya tidak

    bisa buat berjalan.

    - Klien mengatakan nyeri pada luka kaki kirinya

  • DO : - Ekspresi wajah meringis tampak kesakitan

    P : Nyeri di rasakan saat untuk miring, nyeri

    bertambah bila bergerak atau bergeser dan

    berkurang bila untuk berbaring di tempat

    tidur

    Q : Nyeri terasa senut senut

    R : Nyeri di rasakan di kaki kiri

    S : Nyeri skala 5

    T : Nyeri hilang timbul

    - TTV : TD :110/70 mmHg Suhu : 3700 C

    N : 100 x / menit RR : 24 x /menit

    - Terdapat fraktur, klien hanya bisa miring-

    miring, tampak terpasang spalek, terdapat

    fraktur

    - Lemah

    - Klien tampak sedih

    - Terdapat luka memar di paha kiri atas

    - Luka lecet pada kaki kiri bagian paha

    - Luka lecet diameter 2 cm

    - Luka memar pada paha

    - Kulit bengkak

    B . ANALISA DATA

    No

    Dx

    Data fokus Problem Etiologi

  • 1. DS : Klien mengatakan nyeri di

    bagian kaki kiri jika untuk

    bergerak terasa senut - senut

    DO :

    - Wajah tampak kesakitan P : Nyeri di rasakan saat untuk

    miring, nyeri bertambah bila

    untuk bergerak atau bergeser

    dan berkurang bila untuk

    berbaring di tempat tidur

    Q : Nyeri terasa senut senut

    R : Nyeri di rasakan di kaki kiri

    S : Nyeri skala 5

    T : Nyeri hilang timbul

    - TTV :

    TD :110 / 70 mmHg

    Nadi :100 x / mnit

    RR : 24 x / mnit

    Suhu : 370 C

    Gangguan rasa

    nyaman Nyeri

    Cidera jaringan

  • 2.

    DS :Klien mengatakan susah untuk

    menggerakan kaki kirinya

    DO :

    - Terdapat fraktur

    - Klien hanya bisa miring

    miring

    - Klien tampak terpasang

    spalek

    - Hasil foto rontgen dengan

    patahan miring

    Gangguan

    mobilitas fisik

    Kerusakan

    Muskuloskeletal

    3.

    DS : Klien mengatakan nyeri pada

    kaki kiri.

    DO :

    - Terdapat luka fraktur

    - Luka lecet pada bagian paha

    - Luka lecet diameter 2 cm

    - Luka memar

    - Kulit bengkak

    Resiko infeksi

    kaki kiri bagian

    paha

    Adanya luka

    tertutup fraktur

    femur

  • C. PATHWAYS KEPERAWATAN

    Benturan dan cidera akibat kecelakaan

    Trauma dalam tubuh

    Trauma gangguan metabolik, patologik baik terbuka maupun tertutup

    FRAKTUR Kerusakan jaringan Mencapai tulang Mengenai jaringan lunak Tulang Periostenum Serabut saraf Terputusnya kontinuitas Kerusakan jaringan jaringan lunak Kena reseptor KerusakanMuskulos Luka Nyeri keletalnyeri gerak Kerusakan integritas kulit

    Terputusnya pembuluh Darah dan saraf

    Terpapar dunia luar

    Gangguan mobilitas fisik

    Oedema

    Kuman mudah masuk Menekan ujung saraf

    Tekanan jaringan meningkat Resti infeksi

    Gangguan rasa nyaman nyeri

  • D . DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Cidera jaringan ditandai dengan

    DS : klien mengatakan nyeri di bagian kaki kiri jika untuk bergerak terasa senut-

    senut.

    DO : wajah tampak kesakitan, nyeri di rasakan saat untuk miring, nyeri

    bertambah untuk bergerak atau bergeser dan berkurang untuk berbaring di

    tempat tidur, nyeri terasa senut - senut, nyeri di rasakan di kaki kiri, nyeri

    skala 5, nyeri hilang timbul.

    2. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan neuro muskuler

    di tandai dengan

    DS : klien mengatakan susah untuk menggerakan kaki kirinya

    DO : terdapat luka fraktur, klien hanya bisa miring miring, klien tampak

    terpasang spalek.

    3. Resiko infeksi kaki kiri bagian paha b.d adanya luka tertutup fraktur femur DS :

    klien mengatan nyeri pada kaki kiri

    DO : Terdapat luka lecet pada bagian paha , luka memar , luka lecet diameter 2

    cm, kulit bengkak.

  • E. NURSING CARE PLAN (NCP)

    No

    Dx

    Tujuan dan kriteria hasil intervensi

    1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan cidera jaringan.

    Setelah di lakukan tindakan keperawatan

    selama 3 x 24 jam nyeri berkurag degan

    KH :

    - Nyeri berkurang bila berbaring

    - Mampu beraktivitas - Tampak rileks - Skala nyeri berkurang dari 5 menjadi

    3

    a. Kaji karakteristik

    nyeri bila terjadi

    bergerak.

    b. Beri posisi nyaman

    seperti tiduran

    terlentang

    pertahankan fraktur

    femur.

    c. Pertahankan

    imobilisasi bagian

    yang sakit dengan

    tirah baring

    d. Ajarkan teknik

    relaksasi nafas dalam

    e. kalaborasi pemberian

    analgetik, asam

    mefenamet 3 x 500

    mg, remopain 3x 10

    mg, tramadol 1 amp

    2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan kerusakan muskuloskeletal

    Setelah di lakukan tindakan keperawatan

    selama 3 x 24 jam gangguan mobilitas fisik

    berkurang dengan

    KH :

    - Klien mampu beraktifitas sesuai

    a. Kaji gangguan

    mobilitas fisik ynag

    dihasilkan oleh

    cidera.

    b. Anjurkan perawatan

    diri separti oral

    higiene contohnya

  • kemampuan

    - Menunjukkan teknik yang memampukan melakukan aktifitas

    mandi, gosok gigi

    c. Ubah posisi secara

    periodik seperti

    menggeserkan kaki /

    memindah

    d. Libatkan keluarga

    dalam pemenuhan

    ADL

    e. Kolaborasi dengan

    ahli fisioterapi 3. Resiko infeksi kaki kiri bagian paha

    berhubungan dengan adanya luka tertutup

    fraktur femur.

    Setelah di lakukan tindakan keperawatan

    selama 2 x 24 jam tidak terjadi infeksi.

    KH :

    - Tanda tanda infeksi tidak ada yaitu rubor kolor dolor tumor fungsiolaesa.

    - Tanda tanda vital normal ( S : 36 370 C ) luka bersih dan kering

    - Leukosit 4.50-13.00

    a. Monitor TTV tiap 4

    jam sekali.

    b. Observasi luka

    terhadap infeksi

    c. Lakukan perawatan

    luka

    d. Ajarkan kepada klien

    untuk menjaga luka

    tetap bersih

    e. Kalaborasi pemberian

    antibiotik Cefotaxim

    2 x 1 gram

    IMPLEMENTASI

    No

    Dx

    Tanggal /

    waktu

    Implementasi Respon TT

    Dx

    I.

    12 maret

    2008

    08.30 wib

    Mengkaji tingkat nyeri

    S :

    P : klien mengatakan

    nyeri di rasakan

  • I.

    I.

    10.00 wib

    Memberi posisi yang nyaman

    Mengajarkan teknik relaksasi

    saat untuk miring

    nyeri bertambah

    bila untuk

    bergerak atau

    bergeser dan

    berkurang bila

    untuk berbaring di

    tempat tidur

    Q : Nyeri terasa senut-

    senut

    R : Nyeri dirasakan di

    kaki kiri.

    S : Nyeri skala 5

    T : Nyeri hilang

    timbul

    O :

    Klien tampak

    kesakitan

    Klien masih tampak

    gelisah

    Ekspresi wajah

    tampak tegang.

    S : Klien mengatakan

    gimana caranya

    O : Klien menggeserkan

    tubuhnya.

    S : Klien mau untuk

    mendengarkan dan

    mempratekkan

    kembali tentang

  • I.

    I.

    I.

    11.30 wib

    12.00 wib

    13 maret

    2008

    Memonitor TTV

    teknik relaksasi nafas

    dalam yang di ajarkan

    oleh perawat

    O :

    Klien dapat

    mempratek kan

    dengan cara cara

    untuk melakukan

    teknik relak sasi nafas

    dalam yang di ajarkan

    oleh perawat

    Klien tampak rileks

    S : Klien mengatakan

    tekanan darah saya

    berap mas?

    O :

    TD : 110/70 mmHg

    Nadi : 100 x / menit

    Suhu : 37,5 0 C

    RR : 24 x / menit

    S: Klien mengatakan

    sakit apa tidak ?

    O :

    Cefotaxim 1 x 1 gram

    Remopain 3 x 10 mg

    S : Klien mengatakan

    masih nyeri

    Injeksi obat

    Mengkaji tingkat Nyeri

  • I.

    Dx

    I.

    08.30

    10.00

    14 maret

    2008

    07.30 wib

    Memonitor TTV

    Melakukan perawatan luka

    Mengkaji tingkat nyeri

    O :

    Skala nyeri 4

    Klien masih tegang

    Ekspresi wajah

    meringis.

    S : Klien mengatakan

    tensi saya berapa ya

    mas.?

    O :

    TD : 100 / 70 mmHg

    Nadi : 84 x / menit

    Suhu : 37,5 0C

    RR : 24 x / menit

    S : Klien mengatakan

    perih pada luka

    O :

    Mengompres luka

    denga Nacl dengan

    betadine

    Terdapat luka lecet

    diameter 2 Cm.

    S : Klien mengatakan

    masih terasa nyeri,

    Nyeri tersa senut-

    senut, Nyeri dirasakan

    dikaki kiri, Nyeri

    hilang timbul

    O :

  • I.

    I.

    08.30 wib

    10.30 wib

    Mengatur tetesan infus

    Memonitor TTV

    Ekspresi wajah

    tampak tegang, Skala

    nyeri 3

    S : -

    O : Infus Rl 20 tetes /

    menit.

    S : Klien mengatakan

    berapa mas..?

    O:

    TD : 110 / 80 mmHg

    Suhu : 3705 C

    Nadi : 100 x / menit

    RR : 24 x menit

  • Dx

    II

    II.

    13 maret

    2008

    09.00 wib

    09.30 wib

    Mengkaji mobilitas klien

    Mendorong perawatan diri

    Mengubah posisi secara periodik

    S : klien mengatakan

    masih terasa sakit

    buat duduk

    O :

    Klien tampak

    kesakitan.

    Klien lemas, lelah

    Klien di atas tempat

    tidur.

    Kaki kiri masih

    terpasang traksi.

    S : -

    O :

    Klien tampak

    menggerakan tubuh

    nya sendiri.

    Klien berusaha untuk

    duduk.

    S : klien mengatakan

    masih sakit

    O :

    Klien tampak lemas

    Klien duduk di

    tempat tidur di bantu

    perawat dan orang

    tua.

  • II.

    II.

    Dx

    II.

    11.00 wib S : Suami mengatakan

    mau melakukan dan

    melaksanakan

    pemenuhan ADL

    pada istrinya

    Libatkan keluarga untuk dalam

    pemenuhan ADL

    O : Suami mengerti yang

    di ucapkan oleh

    perawat

    11.30 wib S : Klien mengatakan

    gimana tensi saya

    mas..?

    Memonitor TTV O : TD : 100 /70 mmHg Nadi : 88 x / menit Suhu : 37 0C RR : 24 x / menit. S : - Mengatur tetesan

    infus O : Infus RL 20 Tetes /

    menit. 14 maret

    2008

    S : Klien mengatakan

    masih susah buat

    duduk

    Mengkaji mobilitas klien

    11.00 wib O : Klien masih lemah. Klien diatas tempat

    tidur.

    Kaki kiri masih

    terpasang traksi.

  • Dx

    II.

    13.00 wib

    Melibatkan keluarga dalam pemenuhan

    ADL

    Menginjeksi obat

    S : Keluarga mengatakan

    akan melaksanakan

    pemenuhan ADL

    pada istrinya seperti

    mendudukan klien

    agar tidak iritasi pada

    punggungnya.

    O : Kluarga

    melaksanakan yang

    diucapkan perawat

    separti mendudukan

    klien agar tidak

    iritasi pada

    punggungnya

    S : Klien mengatakan

    obat apa ya mas..?

    O :

    Tramadol 2 x1 Amp

    Cefotaxim 1 x 1 gr.

    Dx

    III

    III

    14 maret

    2008

    07.30 wib

    10.30 wib

    Mengobservasi luka

    Memonitor TTV

    S : -

    O :

    Luka tampak memar.

    Luka tampak

    kemerahan.

    Luka bengkak.

    S : -

    O :

    TD : 110 / mmHg

  • III

    III.

    Dx

    III.

    10.00 wib

    11.30 wib

    15 Maret

    2008

    08.00 wib

    11.30 wib

    Suhu : 37,50 C

    Nadi : 100 x / menit

    RR : 24 x / menit

    S : Klien mengatakan

    sakit , perih pada

    luka

    Melakukan perawatan luka

    O :

    Membersihkan luka

    dengan mengompres

    luka denga NaCl di

    campur betadine.

    Luka bersih.

    Menutup luka dengan

    kasa steril.

    Luka tertutup rapi.

    S : Obat apa ya mas Memberikan obat anti biotik O :

    Cefotaxim 1x 1 gram Tramadol 1 Amp Vit BC + C3 x 1 tab

    S : - Mengkaji area luka O :

    Luka masih memar. Luka tertutup rapi.

    S : - Monitor TTV O :

    TD : 120 / 80 mmHg

  • EVALUASI

    Suhu : 37,60 C

    Nadi : 84 x / menit

    RR : 24 x / menit

  • Tgl No

    Dx

    Evaluasi TT

    14 maret

    2008

    14 maret

    2008

    15 maret

    2008

    1.

    2.

    3.

    S : Klien mengatakan nyeri berkurang

    O :

    Klien tampak rileks.

    Ekspresi wajah tampak tegang.

    Nyeri skala 3.

    A : Masalah teratasi sebagian

    P : Lanjutkan intervensi

    Observasi tanda tanda vital.

    Latih rentangan gerak aktif dan pasif.

    Kala borasi pemberian analgetik as

    mefamet 1 x 500 mg.

    S : Klien mengatakan susah menggerakkan

    kaki kirinya karena terpasang spalek,

    traksi.

    O : Klien tampak di tempat tidur pemenuhan

    ADL di bantu oleh perawat dan keluarga.

    A : Masalah teratasi sebagian

    P : Lanjutkan intervensi.

    Bantu perawatan diri klien.

    Ubah posisi secara periodik.

    S :

    O :

  • Luka bersih dam kering. Tidak terdapat

    tanda-tanda infeksi ( rubor, kolor, dolor,

    fungsiolaesa ).

    A : Masalah teratasi sebagian.

    P : lanjutkn intervensi.

    Monitor TTV terutama suhu tubuh.

    Rawat luka lecet dengan NaCL dan ditetesi

    betadine.

    Kalaborasi pemberian injeksi.