bab iii tinjauan kasus a....
TRANSCRIPT
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang
Luqman RS Roemani Semarang,data diperoleh dari hasil wawancara dengan
keluarga pasien dan dari data catatan medik An. L
1. Biodata
a. Identitas pasien
Nama : An. L
Umur : 9 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/bangsa : Jawa
Agama : Islam
Anak ke : 2
Alamat : Tanggung harjo, Kecamatan Tanggung Harjo
Diagnosa Medis : DHF
Tanggal masuk : 10 Mei 2009
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama Ayah : Tn. M
Nama Ibu : Ny. R
Pendidikan Ayah : SD
Pendidikan Ibu : SD
50
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Tanggung harjo, Kecamatan Tanggung Harjo
Sumber Informasi : Ibu klien dan stastus rekan medik.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan badan panas, badan lemas
b. Riwayat Penyakit Sekarang
± 2 minggu pasien panas kemudian di rawat di Puskesmas ± 1 minggu
(tidak ada perubahan), nadi kuat, akral hangat, mual, kadang-kadang
nyeri perut, badan lemas. Kemudian An. L dirujuk ke RS. Roemani
dan ditempatkan di Ruang Luqman.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengatakan 6 bulan lalu pasien terserang batuk, pilek.
Sebelumnya pasien juga mempunyai penyakit TBC dan masih minum
obat sampai sekarang. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi dan
belum pernah dirawat di RS. Pasien mendapat imunisasi lengkap :
BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti ini. Tapi ± 2
hari yang lalu kakak pasien baru pulang dari RS dengan sakit Typoid.
51
Dalam keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan & tidak
mempunyai penyakit menular.
e. Kesehatan lingkungan : menurut ibu pasien kondisi lingkungan bersih,
kebersihan kamar mandi, bak mandi dikuras minimal 1x / seminggu,
tinggal di perkampungan yang cukup padat, ibu / keluarga tidak
mengetahui apakah disekitar lingkungan ada yang menderita penyakit
demam berdarah.
f. Riwayat kehamilan
1) Pre natal : tidak ada kelainan/penyakit pada saat ibu hamil, usia
kehamilan 9 bulan.
2) Natal : bayi lahir spontan di rumah bidan dan di tolong oleh bidan
langsung menangis, tidak ada kebiruan. Berat badan 3.400 gr,
panjang badan saat lahir 52 cm.
3) Post natal : pertumbuhan dan perkembangan dalam batas
normal. Asi diberikan sampai umur 1 tahun. Imunisasi lengkap,
tidak ada alergi terhadap makanan, pasien sulit untuk makan.
4) Tumbuh kembang pasien : Pasien sudah mampu berpikir logis atau
masuk akal. Klien biasanya membantu orang tua untuk melakukan
pekerjaan rumah.
5) Psikososial : Pasien cengeng dan rewel tidak mau berpisah dengan
ibu. Keras hati, semua kemaunan harus diturutin bila tidak akan
mengamuk.
3. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional
a. Pola nutrisi dan metabolik
52
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan
nasi, lauk pauk dan sayur yang telah dibuat, 1 porsi habis. Setelah
masuk RS pasien makan 3 x sehari dengan lauk pauk, nasi, sayur, buah
yang telah di sediakan RS, anak makan habis ¼-1/2 porsi, pasien
minum setiap haus : 4 gelas sehari.
b. Pola eliminasi
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1-2 X sehari,
dengan konsentrasi pada, berwarna kuning, BAK 3-5 kali sehari.
Selama sakit pasien BAB 4 x sehari, ada darah, berwarna merah,
konsenstensi cair, ada lendir, BAK 2-3 x sehari warna urin pekat.
c. Pola aktivitas & latihan
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien seorang anak yang aktif.
Setelah di rawat di RS pasien hanya tidur lemah.
d. Pola istirahat & tidur
Ibu pasien mengatakan ketika di rumah pasien sehari tidur kurang
lebih 10-12 jam ( malam jam 20.00-06.00 dan siang selama 1 atau 2
jam ) setelah di rumah sakit pasien lebih banyak tiduran dan istirahat
dan kurang beraktivitas.
e. Tingkat perkembangan
Kemandirian dan bergaul : menurut orang tua pasien di rumah pasien
bermain dengan teman sebaya, namun di RS ketika pertama di kaji
anak jarang menjawab pertanyaan & kebanyakan diam dan masih
malu.
f. Pola persepsi sensori dan kognitif
53
P : Nyeri saat bergerak
Q : Seperti ditusuk - tusuk
R : diperut bagian atas
S : skala 7
T : ± 5 menit
g. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Ibu pasien mengatakan kesehatan merupakan sesuatu yang penting dan
harus dijaga karena itu sangat penting. Jika dalam keluarga pasien ada
yang sakit biasanya langsung diperiksakan ke puskesmas atau tempat
pelayanan kesehatan terdekat.
h. Pola Psikososial
Orang tua yang paling berperan dalam keluarga adalah ayah, jumlah
anggota pasien ada yang sakit biasanya langsung diperiksakan ke
puskesmas atau ke pelayanan kesehatan terdekat.
i. Pola hubungan dengan orang lain
Hubungan pasien dengan keluarga sangat baik terbukti dengan adanya
keluarga pasien yang sering menjenguk.
j. Persepsi diri dan konsepdiri
Hal yang dipikirkan pasien saat ini yaitu ingin cepat pulang dan bisa
berkumpul kembali dengan kakaknya.
k. Pola nilai kepercayaan
Pasien beragama islam dan pasien rajin berdoa untuk kesehatan diri
dan keluarganya.
4. Pengkajian Persistem
54
a. Sistem pernafasan : RR 24x / mnt, gerakan dada simetris, ada retraksi
otot buntu napas, suara napas vesikuler, batuk
b. Sistem kardiovaskuler : TD 110 / 70 mmHg, Nadi : 108 x/ mnt,
murmur tidak terdengar akral hangat.
c. Sistem persyarafan : kesadaran Apatis , pasien gelisah dan cengeng
serta rewel.
d. Sistem perkemihan eliminasi urin : BAK 1 x saat pengkajian = 300 ee,
warna coklat tua dan pekat.
e. Sistem pencernaan-eliminasi alvi : nafsu makan menurun, menolak
setiap kali disuapi/disuruh makan, mengeluh sakit menelan, mukosa
mulut kering, nyeri tekan pada ulu hati/perut bagian atas, mual, bising
usus 17 x/menit, BAB 4x cair, ada darah berwarna merah, ada lendir,
bau menusuk.
f. Sistem tulang-otot-integumen : klien merintih badannya sakit, badan
panas, wajah kemerahan, pergerakan baik dapat menggerakkan
ekstrimitas sendiri tanpa bantuan, badan masih lemah.
g. System reproduksi : vagina labia mayora menutupi labio minora.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Apatis
b. Tinggi badan : 133cm
c. Berat badan : 24 kg
d. LILA : 15 cm
e. Lingkar kepala : 50 cm
55
f. Lingkar dada : 57 cm
g. Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 108x/menit
Suhu : 382C
RR : 24 x/menit
h. Kepala : Bentuk meshosepal, warna rambut hitam, bersih,
nyeri kepala.
i. Mata : simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik,
mata cekung.
j. Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan
pendengaran.
k. Hidung : tidak ada perdarahan, dihidung terpasang O22 L/menit,
ada pernafasan cuping hidung.
l. Mulut : bibir kering, mukosa mulut kering, tidak ada perdarahan
di rongga mulut.
m. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
n. Dada
Inspeksi : simetris, ada penggunaan otot bantu pernafasan
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan
Perkusi : Sonor
Palpasi : taktil fremitus normal
56
o. Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada jejas, bentuk cembung.
Palpasi : turgor kulit elastis, nyeri tekan bagian atas,
hepatomegaly
Auskultasi : bising usus 17 x/menit.
Perkusi : tymphani
p. Ekstremitas : tangan sebelah kanan terpasang infuse KN3B 20 tpm,
tidak ada edema, akral hangat.
q. Genetalia : bersih, tidak ada kelainan, tidak terpasang kateter
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Tanggal 10 Mei 2009
HB 10,3 12-16 g/dL
Leukosit 1.800 4.000-11.000 L
Trombosit 74.000 150.000-45.000 L
Hematrokit 29,2 35-55 %
Eusinofil 2
Basofil 1
N. Segmen 57
Limfosit 25
Monosit 15
LED -
57
Erytrosit 3.91 4.0-6.2 juta
MCV 80.00 83.00-110.00 fL
MCH 26.00 24.00-34.00 mg
MCHC 32.00 29.00-36.00 g/dL
Imuno serologi
Dengue Blood Ig g Neg
Dengue Blood Ig M Neg
Ig N salmonella 4 neg <4
Hasil Rontgen thorax
Tgl, 10 Mei 2009
a. Tulang Baik
b. Besar bentuk COR normal
c. Kedua apex lancip
d. Pulmo bronkolaris kasar
Kesan : suspect bronchitis
b. Tanggal 11 Mei 2009
Hb 9.0 12-16 g/dL
Lekosit 1.400 4.000-11.000 L
TRombosit 52.000 150.000-450.000 L
Hematrokit 26.7 35-55 %
Erytrosit 3.37 4.0-6.2
c. Tgl 12 Mei 2009
Hb 8,4 12-16 g/dl
58
Leukosit 1,600 400-11,000 L
Trombosit 37,000 150.000-450.000 L
Hematokrit 25,3 35-55 %
Erytrosit 3,14 4,0-6,2
d. Tgl 13 Mei 2009
Hb 8,0 12-16 g/dl
Leukosit 2000 400-11,000 L
Trombosit 34,000 150.000-450.000 L
Hematokrit 24,2 35-55 %
Erytrosit 3,06 4,0-6,2
Tgl 13 Mei 2009
Feses
1) Warna Merah
2) Konsistensi Cair
3) Lendir (+)
4) Darah (+)
5) Amoeba neg
6) Telur cacing neg
Leukosit 3-6/1 Pb
Erytrosit 6-10/1 Pb
Sisa makanan (+)
Bakteri (+)
Jamur neg
59
Sudan III neg
Lain-lain -
7. Therapi / Pengobatan
a. Sanmol 3.1 sendok takar ( 3x50 mg)
b. Vasedan 3.1 sendok takar
c. Antasid 3.1
d. Biotichol 3.500 mg
e. Elkana 1.1 sendok takar
f. Rifamphisin 2 x 200 mg
g. INH 2 x 150 mg
h. PZA 2 x 200 mg
i. Injeksi
1) Taxegram 3.250 mg
2) Indexon 3.1 ampul
8. Diit
a. 3 x teh/susu : 200 cc
b. Nasi putih ( lauk saring )
60
B. ANALISA DATA
Hari/tgl DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI Senin, 11 Mei 2009 Senin, 11 mei 2009
S : Ibu pasien mengatakan anak badannya panas
O : - Panas, badan teraba panas Wajah kemerahan S : 382C
S : ibu pasien mengatakan pasien
tidak mau makan dan minum O : - Pasien rewel, gelisah, cengeng
- Nafsu makan menurun - Menolak setiap kali
disuapi/disuruh makan - Makan habis ¼-1/2 porsi - Mukosa mulut kering, mual. - BAB 4 x dalam sehari
konsistensi cair, ada darah, lendir
- BB : 24 kg. umur 9 th BB normal 2n +8 2 (9) + 8 : 26 kg
- Konjungtiva anemis - Hb : 9 g/dL
S : pasien mengatakan sakit kepala,
sakit pada perut bagian atas. P : nyeri saat bergerak Q : seperti ditusuk – tusuk R : diperut bagian atas S : skala 7 T : ± 5 menit.
O : - nyeri tekan dibagian perut atas
- Anak berkringat, gelisah, rewel
- Wajah terlihat seperti menahan sakit
- Hepatomegali - TD 110/70 mmHg, N : 108x
/ mnt S : 382C S : Ibu pasien mengatakan pasien
sulit untuk minum O : - Pasien terlihat lemas
- Mata cekung - Berkeringat - Minum sehari ± 4 gelas : 400
cc
Hypertermia Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh nyeri Devisit volum cairan
Proses Infeksi Intake tidak adekuat Proses patologis Out put berlebih
61
- Urin berwarna coklat pekat - Trombosit : 52.000 L - TD : 110/70 mmHg, N : 108
x/menit, S : 382C - BAB 4 x cair : 400 cc - Turgor kulit jelek - Mukosa bibir kering
Intake : Makan = ¼ x 400= 100 cc
Minum = 400 cc Infus = 300 cc
Oksidasi = 100x7:24 = 29,16 + 829,16
Output : Urine = 300 cc BAB = 400 cc
IWL= 20x24kgx7:24 = 131,25 Keringat = 100x7:24 = 29,16 +
869,16 Balance cairan = Intake-Out put
= 829,16-869,16 = -40
62
C. Pathway Kasus
emam akut
Keringat Hipertermi
Nyeri otot, tulang dan sendi
Gangguan rasa nyaman nyeri
Stimulasi RES
Hepotomegali
Mendesak rongga abdomen
Mual, muntah
Nafsu makan ↓
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Permeabilitas vaskuler ↑
Kebocoran plasma
- Ht meningkat - Hipoproteinemia - Efusi serosa - Hiponatremi
Hipovolemi
Syok hipovalemi
- Gelisah - Takikardi - Akral dingin - Hipotensi
Virus Dengue
Gigitan nyamuk Aedes Aegypti
Terjadi viremia
Kekurangan volume cairan
(Sumber : Syaifoellah Noer, 1999)
D
63
64
D. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan out put berlebih
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake tidak adekuat
3. Hipertermi berhubungan dengan proses terjadinya infeksi
4. nyeri berhubungan dengan proses patologis
E. Intervensi
Hari/tgl Diagnosa Tujuan & KH Intervensi Rasional Senin, 11 Mei 2009
Diagnosa volum cairan berhubungan out out berlebih
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan devisit volume cairan dapat terpenuhi KH : - Haluaran urin adekuat - TTV satbil - Membran mukosa lembab,
turgor kulit baik - Volume cairan cukup, iknput
cukup, output ≠ berlebihan - Mata tidak cekung - Minum sehari - Trombosit meningkat
1. Kaji status hidrasi 2. Kaji tanda & gejala dehidrasi
atau hipovolemik 3. Kaji perubahan haluaran 4. Observasi adanya tanda-tanda
syok 5. Berikan cairan intra vaskuler
Nacl 20 tetes per menit 6. Anjurkan pasien untuk banyak
minum
1. Menerapkan data dasar pasien untuk mengetahui dengan cepat penyimpangan dari keadaan normalnya.
2. Untuk mengetahui penyebab devisit volume cairan, jika haluaran urine < 25 ml/jam, maka pasien mengalami syok
3. Untuk mengetahui keseimbangan cairan & tingkatan dehidrasi
4. Agar dapat segera dilakukan tindakan untuk menangani syok yang dialami pasien.
5. Pemberian cairan IV sangat penting penting bagi pasien yang mengalamik defisit volume cairan dengan keadaan umum yang buruk karena cairan langsung masuk kedalam pembuluh darah.
6. Asupan cairan sangat diperlukan untuk menambah volume cairan tubuh.
Senin, 11 Mei 2009
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Tujuan : setelah dilakukan tindakan selama 3 x7 jam kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi. KH : - Nafsu makan meningkat - Diit dihabiskan
1. Kaji keluhan mual
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur tim & susu.
1. Untuk menetapkan cara mengatasi kebutuhan nutrisi.
2. Membantu mengurangi kelelahan pasien & membantu meningkatkan asupan makanan
65
- Pasien tidak lemah
- Mukosa bibir lembab - Konjungtiva tidak anemis - BB meningkat 0,5 kg - Hb. meningkat - Mual berkurang
3. Anjurkan makan porsi kecil & sering
4. Sajikan makanan dalam keadaan hangat
5. Berikan diit sesuai program: diit lunak, susu / teh : 200cc
6. Ukur berat badan setiap hari 7. Bujuk pasien agar mau makan 8. Berikan obat anti mual (antasit
1.1 tablet ) 9. Berikan suplaimen vit (elkana
1.1 sendok takar ) 10. Pasang sonde untuk
memberikan nutrisi parenteral
3. Untuk menghindari mual & muntah.
4. Untuk meningkatkan nafsu makan dan mengurangi mual
5. Untuk membantu mengurangi peningkatan asam lambung untuk menurunkan rasa mual
6. Untuk mengetahui peningkatan berat badan
7. Akan sangat membantu bila pasien mau makanatau minum tanpa menggunakan sonde.
8. Untuk mengurangi rasa mual 9. Untuk meningkatkan nafsu makan
10. Nutrisi parenteral sangat
bermanfaat/dibutuhkan klien terutama jika intake peroral sangat kurang.
11 Mei 2009
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 60 menit hipertemia menurun atau tidak terjadi lagi KH : - Suhu normal (36o – 37oC) - Pasien tidak demam lagi - Pasien bisa merasa lebih
nyaman - Wajah tidak kemerahan
1. Observasi TTV tiap 3 jam 2. Lakukan kompres hangat pada
ketiak, kepala/dahi, lipatan pah 3. Anjurkan pasien untuk banyak
minum terutama yang manis-manis sekitar 1,5 -2 L
4. Menjelaskan tentang penyebab
peningkatan suhu tubuh pada keluarga
1. TTV merupakan acuan untuk mengetahui ku pasien
2. Untuk menurunkan suhu tubuh 3. Peningkatan suhu tubuh
mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak
4. Keterlibatan keluarag begitu berarti dan proses kesembuhan pasien.
66
67
5. Colaborasi : pemberian
antipiretik sesuai advis : sanmol syrup ,dosis 1x sendok takar diulang setiap 4 jam jika masih panas
5. Membantu menurunkan panas
11 Mei 2009 Nyeri
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keparawatan selama 1 x 30 menit nyeri berkurang atau hilang KH : - Nyeri berkurang
atau hilang - Pasien merasa lebih nyaman
1. Kaji karakteristik nyeri, PQRST 2. Berikan posisi yang nyaman 3. Berikan suasana gembira,
alihkan perhatian pasien dengan melihat buku atau majalah anak-anak
4. Berikan kesempatan pada pasien untuk berkomunikasi dengan orang terdekat
5. Beri terapi pengobatan sesuai program
1. Untuk mengetahui skala, respon, tipe,lama dan faktor penyebab nyeri
2. Untuk mengurangi rasa nyeri 3. Dengan memberikan aktivitas lain
pasien dapat melupakan sakit atau nyeri yang dialaminya
4. Dapat berhubungan dengan orang
yang terdekat bisa membuat klien merasa aman, gembira & bahagia sehingga dapat melupakan sakit atau nyeri yang dialaminya
5. Untuk mengurangi nyeri
F. Implementasi
No Hari/tgl/jam No.DX IMPLEMENTASI RESPON TTD
1. Senin,11 Mei 2009
1 1 1 1 1 2 2 2 2
Mengkaji keadaan umum dan status hidrasi Mengobservasi tanda-tanda adanya syok Mengkaji tanda dan gejala dehidrasi atau hipovolemik Mengganti cairan infuse RL 20 tetes per menit Menganjurkan kepada ibu pasien untuk memberikan pasien banyak minum Mengkaji keluhan mual Memberikan diit atau nutrisi sesuai program Menyajikan makanan dalam keadaan hangat Membujuk pasien agar mau makan Menganjurkan kepada ibu pasien agar memberikan makan
S :Ibu pasien mengatakan pasien susah untuk minum,minum sehari ± 400 cc sehari
O :Pasien terlihat lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit jelek,mata cekung, badan berkeringat.
S : - O : - Pasien tampak lemah
- N : 108x/menit - keringat dingin
S :- Ibu pasien mengatakan urin pasien berwarna coklat pekat
- Ibu pasien mengatakan pasien BAB 4x : 400 cc sehari konstitensi cair
O : - Mukosa bibir kering, turgor kulit jelek,mata cekung.
S: -Ibu pasien mengatakan terima kasih
O : Infus lancar S:-Ibu pasien mengatakan
akan melakukannya O : - Kooperatif S:- Pasien mengatakan
mual setiap mencium bau makanan
O : Pasien terlihat tidak menghabiskan makanan yang telah disediakan RS, makan habis ¼ porsi
S : - O : Nasi tim dan teh manis S: Pasien mengatakan
akan memakan makanan
O :Pasien terlihat mau disuapi
S:Ibu pasien men gatakan akan melakukannya
68
2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4
sedikit tapi sering Memberikan obat antiemetic antacid 3.1 tablet Memberikan suplemen vitamin elkana 1.1 sendok takar Mengobservasi tanda-tanda vital Memberikan obat penurun panas Mengompres pasien dengan air hangat di dahi dan di ketiak dan di lipatan paha Memotivasi keluarga untuk menganjurkan pasien untuk banyak minum Menganjurkan pasien untuk memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat Mengoservasi tanda-tanda vital Mengkaji karakteristik nyeri Mengajarkan teknik manajemen nyeri ( relaksasi dan distraksi ) Memberikan posisi yang nyaman bagi pasien
O : Kooperatif S: Pasien mengatakan terima kasih O : Pasien terlihat tidak muntah S : Pasien mengatakan terima kasih O : pasien tidak muntah ketika diberikan vitamin S : Ibu pasien mengatakan
badan pasien panas O : Wajah kemerahan,badan teraba panas, akral hangat, S : 38,2 C
S: - O : Sanmol 1 sendok takar
S : - O : Wajah kemerahan, rewel, gelisah, menangis ketika diajak bicara S : 38,2 C S : Ibu pasien mengatakan akan melakukannya O : Kooperatif S :- O : Koopeartif
S : Ibu pasien mengatakan panas menurun O : Badan pasien teraba tidak terlalu panas S : 37,8 C S :Pasien mengatakan sakit kepala, sakit pada perut atas P : Nyeri saat bergerak Q : Seperti ditsuk-
tusuk R : Di perut atas S : Skala 7 T : ± 5 menit
O : Wajah terlihat seperti menahan sakit, rewel, nyeri tekan bagian perut atas S : - O : pasien tidak
koopertif,rewel S : Pasien mengatakan
merasa lebih nyaman dengan posisi
69
terlentang dengan bantal berada di bawah perut
O : Pasien terlihat mempraktekkan
70
G. EVALUASI
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 3x7 jam, maka dapat
dievaluasi hasilnya pada tanggal 14 Mei 2009 sebagai berikut :
No Waktu NO.DX EVALUASI TTD
1. Kamis,14 Mei 2009 11.50
1 S : Ibu pasien mengatakan pasien sudah minum 5 gelas dalam waktu 3 jam Ibu pasien mengatakan akan tetap membawa pasien pulang paksa karena sudah tidak ada biaya
O : Tubuh berkeringat dingin Kulit lembab Berkeringat dingin Mata cekung Turgor kulit jelek
A : Masalah belum teratasi P : Pertahankan intervensi
-Sarankan kepada orang tua untuk tetap memberikan minum sehari 1,5-2 L
2.
2
S : Ibu pasien mengatakan nafsu makan pasien sudah mulai meningkat
O : - Makan habis hampir 1 porsi - Pasien terlihat lebih segar - Berat badan bertambah 0,5 kg - Konjungtiva anemis - Mukosa mulut lembab - Mual berkurang
A : Masalah teratasi sebagian P : Pertahankan intervensi -Beri pendidikan kesehtan kepada keluarga
untuk menyajikan makanan dalam keadaan hangat dan memberikan makan sedikit tap sering
71
3. 3 S : Ibu pasien mengtakan suhu tubuh pasien
naik turun O : - Wajah kemerahan, badan teraba panas,
S : 38,5 C A : Masalah belum teratasi P : Ulangi intervensi
-Sarankann kepada orang tua untuk tetap memberikan minum 15-2 L
-Ajarkan pada orang tua woter tepid sponge karena pasien terburu-buru untuk pulang
-Tetap berikan paracetamol setiap 4 jam jika masih panas sehari
4. 4 S :Pasien mengatakan nyeri berkuranng O : Skala nyeri 4
Pasien terlihat lebih nyaman Pasien terlihat tidak kesakitan Kooperatif
A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi
Ajarkan teknik manajemen nyeri ( distraksi dan relaksasi )
72