bab iii tinjauan kasus a....

23
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang Luqman RS Roemani Semarang,data diperoleh dari hasil wawancara dengan keluarga pasien dan dari data catatan medik An. L 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. L Umur : 9 th Jenis Kelamin : Perempuan Suku/bangsa : Jawa Agama : Islam Anak ke : 2 Alamat : Tanggung harjo, Kecamatan Tanggung Harjo Diagnosa Medis : DHF Tanggal masuk : 10 Mei 2009 b. Identitas Penanggung Jawab Nama Ayah : Tn. M Nama Ibu : Ny. R Pendidikan Ayah : SD Pendidikan Ibu : SD 50

Upload: truongtruc

Post on 05-Mar-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

Luqman RS Roemani Semarang,data diperoleh dari hasil wawancara dengan

keluarga pasien dan dari data catatan medik An. L

1. Biodata

a. Identitas pasien

Nama : An. L

Umur : 9 th

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku/bangsa : Jawa

Agama : Islam

Anak ke : 2

Alamat : Tanggung harjo, Kecamatan Tanggung Harjo

Diagnosa Medis : DHF

Tanggal masuk : 10 Mei 2009

b. Identitas Penanggung Jawab

Nama Ayah : Tn. M

Nama Ibu : Ny. R

Pendidikan Ayah : SD

Pendidikan Ibu : SD

50

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

Pekerjaan : Petani

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Alamat : Tanggung harjo, Kecamatan Tanggung Harjo

Sumber Informasi : Ibu klien dan stastus rekan medik.

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

Pasien mengatakan badan panas, badan lemas

b. Riwayat Penyakit Sekarang

± 2 minggu pasien panas kemudian di rawat di Puskesmas ± 1 minggu

(tidak ada perubahan), nadi kuat, akral hangat, mual, kadang-kadang

nyeri perut, badan lemas. Kemudian An. L dirujuk ke RS. Roemani

dan ditempatkan di Ruang Luqman.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Ibu pasien mengatakan 6 bulan lalu pasien terserang batuk, pilek.

Sebelumnya pasien juga mempunyai penyakit TBC dan masih minum

obat sampai sekarang. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi dan

belum pernah dirawat di RS. Pasien mendapat imunisasi lengkap :

BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti ini. Tapi ± 2

hari yang lalu kakak pasien baru pulang dari RS dengan sakit Typoid.

51

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

Dalam keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan & tidak

mempunyai penyakit menular.

e. Kesehatan lingkungan : menurut ibu pasien kondisi lingkungan bersih,

kebersihan kamar mandi, bak mandi dikuras minimal 1x / seminggu,

tinggal di perkampungan yang cukup padat, ibu / keluarga tidak

mengetahui apakah disekitar lingkungan ada yang menderita penyakit

demam berdarah.

f. Riwayat kehamilan

1) Pre natal : tidak ada kelainan/penyakit pada saat ibu hamil, usia

kehamilan 9 bulan.

2) Natal : bayi lahir spontan di rumah bidan dan di tolong oleh bidan

langsung menangis, tidak ada kebiruan. Berat badan 3.400 gr,

panjang badan saat lahir 52 cm.

3) Post natal : pertumbuhan dan perkembangan dalam batas

normal. Asi diberikan sampai umur 1 tahun. Imunisasi lengkap,

tidak ada alergi terhadap makanan, pasien sulit untuk makan.

4) Tumbuh kembang pasien : Pasien sudah mampu berpikir logis atau

masuk akal. Klien biasanya membantu orang tua untuk melakukan

pekerjaan rumah.

5) Psikososial : Pasien cengeng dan rewel tidak mau berpisah dengan

ibu. Keras hati, semua kemaunan harus diturutin bila tidak akan

mengamuk.

3. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional

a. Pola nutrisi dan metabolik

52

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan

nasi, lauk pauk dan sayur yang telah dibuat, 1 porsi habis. Setelah

masuk RS pasien makan 3 x sehari dengan lauk pauk, nasi, sayur, buah

yang telah di sediakan RS, anak makan habis ¼-1/2 porsi, pasien

minum setiap haus : 4 gelas sehari.

b. Pola eliminasi

Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1-2 X sehari,

dengan konsentrasi pada, berwarna kuning, BAK 3-5 kali sehari.

Selama sakit pasien BAB 4 x sehari, ada darah, berwarna merah,

konsenstensi cair, ada lendir, BAK 2-3 x sehari warna urin pekat.

c. Pola aktivitas & latihan

Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien seorang anak yang aktif.

Setelah di rawat di RS pasien hanya tidur lemah.

d. Pola istirahat & tidur

Ibu pasien mengatakan ketika di rumah pasien sehari tidur kurang

lebih 10-12 jam ( malam jam 20.00-06.00 dan siang selama 1 atau 2

jam ) setelah di rumah sakit pasien lebih banyak tiduran dan istirahat

dan kurang beraktivitas.

e. Tingkat perkembangan

Kemandirian dan bergaul : menurut orang tua pasien di rumah pasien

bermain dengan teman sebaya, namun di RS ketika pertama di kaji

anak jarang menjawab pertanyaan & kebanyakan diam dan masih

malu.

f. Pola persepsi sensori dan kognitif

53

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

P : Nyeri saat bergerak

Q : Seperti ditusuk - tusuk

R : diperut bagian atas

S : skala 7

T : ± 5 menit

g. Pola persepsi dan manajemen kesehatan

Ibu pasien mengatakan kesehatan merupakan sesuatu yang penting dan

harus dijaga karena itu sangat penting. Jika dalam keluarga pasien ada

yang sakit biasanya langsung diperiksakan ke puskesmas atau tempat

pelayanan kesehatan terdekat.

h. Pola Psikososial

Orang tua yang paling berperan dalam keluarga adalah ayah, jumlah

anggota pasien ada yang sakit biasanya langsung diperiksakan ke

puskesmas atau ke pelayanan kesehatan terdekat.

i. Pola hubungan dengan orang lain

Hubungan pasien dengan keluarga sangat baik terbukti dengan adanya

keluarga pasien yang sering menjenguk.

j. Persepsi diri dan konsepdiri

Hal yang dipikirkan pasien saat ini yaitu ingin cepat pulang dan bisa

berkumpul kembali dengan kakaknya.

k. Pola nilai kepercayaan

Pasien beragama islam dan pasien rajin berdoa untuk kesehatan diri

dan keluarganya.

4. Pengkajian Persistem

54

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

a. Sistem pernafasan : RR 24x / mnt, gerakan dada simetris, ada retraksi

otot buntu napas, suara napas vesikuler, batuk

b. Sistem kardiovaskuler : TD 110 / 70 mmHg, Nadi : 108 x/ mnt,

murmur tidak terdengar akral hangat.

c. Sistem persyarafan : kesadaran Apatis , pasien gelisah dan cengeng

serta rewel.

d. Sistem perkemihan eliminasi urin : BAK 1 x saat pengkajian = 300 ee,

warna coklat tua dan pekat.

e. Sistem pencernaan-eliminasi alvi : nafsu makan menurun, menolak

setiap kali disuapi/disuruh makan, mengeluh sakit menelan, mukosa

mulut kering, nyeri tekan pada ulu hati/perut bagian atas, mual, bising

usus 17 x/menit, BAB 4x cair, ada darah berwarna merah, ada lendir,

bau menusuk.

f. Sistem tulang-otot-integumen : klien merintih badannya sakit, badan

panas, wajah kemerahan, pergerakan baik dapat menggerakkan

ekstrimitas sendiri tanpa bantuan, badan masih lemah.

g. System reproduksi : vagina labia mayora menutupi labio minora.

5. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum : Apatis

b. Tinggi badan : 133cm

c. Berat badan : 24 kg

d. LILA : 15 cm

e. Lingkar kepala : 50 cm

55

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

f. Lingkar dada : 57 cm

g. Tanda-tanda vital :

TD : 110/70 mmHg

Nadi : 108x/menit

Suhu : 382C

RR : 24 x/menit

h. Kepala : Bentuk meshosepal, warna rambut hitam, bersih,

nyeri kepala.

i. Mata : simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik,

mata cekung.

j. Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan

pendengaran.

k. Hidung : tidak ada perdarahan, dihidung terpasang O22 L/menit,

ada pernafasan cuping hidung.

l. Mulut : bibir kering, mukosa mulut kering, tidak ada perdarahan

di rongga mulut.

m. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

n. Dada

Inspeksi : simetris, ada penggunaan otot bantu pernafasan

Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan

Perkusi : Sonor

Palpasi : taktil fremitus normal

56

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

o. Abdomen

Inspeksi : simetris, tidak ada jejas, bentuk cembung.

Palpasi : turgor kulit elastis, nyeri tekan bagian atas,

hepatomegaly

Auskultasi : bising usus 17 x/menit.

Perkusi : tymphani

p. Ekstremitas : tangan sebelah kanan terpasang infuse KN3B 20 tpm,

tidak ada edema, akral hangat.

q. Genetalia : bersih, tidak ada kelainan, tidak terpasang kateter

6. Pemeriksaan Penunjang

a. Tanggal 10 Mei 2009

HB 10,3 12-16 g/dL

Leukosit 1.800 4.000-11.000 L

Trombosit 74.000 150.000-45.000 L

Hematrokit 29,2 35-55 %

Eusinofil 2

Basofil 1

N. Segmen 57

Limfosit 25

Monosit 15

LED -

57

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

Erytrosit 3.91 4.0-6.2 juta

MCV 80.00 83.00-110.00 fL

MCH 26.00 24.00-34.00 mg

MCHC 32.00 29.00-36.00 g/dL

Imuno serologi

Dengue Blood Ig g Neg

Dengue Blood Ig M Neg

Ig N salmonella 4 neg <4

Hasil Rontgen thorax

Tgl, 10 Mei 2009

a. Tulang Baik

b. Besar bentuk COR normal

c. Kedua apex lancip

d. Pulmo bronkolaris kasar

Kesan : suspect bronchitis

b. Tanggal 11 Mei 2009

Hb 9.0 12-16 g/dL

Lekosit 1.400 4.000-11.000 L

TRombosit 52.000 150.000-450.000 L

Hematrokit 26.7 35-55 %

Erytrosit 3.37 4.0-6.2

c. Tgl 12 Mei 2009

Hb 8,4 12-16 g/dl

58

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

Leukosit 1,600 400-11,000 L

Trombosit 37,000 150.000-450.000 L

Hematokrit 25,3 35-55 %

Erytrosit 3,14 4,0-6,2

d. Tgl 13 Mei 2009

Hb 8,0 12-16 g/dl

Leukosit 2000 400-11,000 L

Trombosit 34,000 150.000-450.000 L

Hematokrit 24,2 35-55 %

Erytrosit 3,06 4,0-6,2

Tgl 13 Mei 2009

Feses

1) Warna Merah

2) Konsistensi Cair

3) Lendir (+)

4) Darah (+)

5) Amoeba neg

6) Telur cacing neg

Leukosit 3-6/1 Pb

Erytrosit 6-10/1 Pb

Sisa makanan (+)

Bakteri (+)

Jamur neg

59

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

Sudan III neg

Lain-lain -

7. Therapi / Pengobatan

a. Sanmol 3.1 sendok takar ( 3x50 mg)

b. Vasedan 3.1 sendok takar

c. Antasid 3.1

d. Biotichol 3.500 mg

e. Elkana 1.1 sendok takar

f. Rifamphisin 2 x 200 mg

g. INH 2 x 150 mg

h. PZA 2 x 200 mg

i. Injeksi

1) Taxegram 3.250 mg

2) Indexon 3.1 ampul

8. Diit

a. 3 x teh/susu : 200 cc

b. Nasi putih ( lauk saring )

60

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

B. ANALISA DATA

Hari/tgl DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI Senin, 11 Mei 2009 Senin, 11 mei 2009

S : Ibu pasien mengatakan anak badannya panas

O : - Panas, badan teraba panas Wajah kemerahan S : 382C

S : ibu pasien mengatakan pasien

tidak mau makan dan minum O : - Pasien rewel, gelisah, cengeng

- Nafsu makan menurun - Menolak setiap kali

disuapi/disuruh makan - Makan habis ¼-1/2 porsi - Mukosa mulut kering, mual. - BAB 4 x dalam sehari

konsistensi cair, ada darah, lendir

- BB : 24 kg. umur 9 th BB normal 2n +8 2 (9) + 8 : 26 kg

- Konjungtiva anemis - Hb : 9 g/dL

S : pasien mengatakan sakit kepala,

sakit pada perut bagian atas. P : nyeri saat bergerak Q : seperti ditusuk – tusuk R : diperut bagian atas S : skala 7 T : ± 5 menit.

O : - nyeri tekan dibagian perut atas

- Anak berkringat, gelisah, rewel

- Wajah terlihat seperti menahan sakit

- Hepatomegali - TD 110/70 mmHg, N : 108x

/ mnt S : 382C S : Ibu pasien mengatakan pasien

sulit untuk minum O : - Pasien terlihat lemas

- Mata cekung - Berkeringat - Minum sehari ± 4 gelas : 400

cc

Hypertermia Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh nyeri Devisit volum cairan

Proses Infeksi Intake tidak adekuat Proses patologis Out put berlebih

61

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

- Urin berwarna coklat pekat - Trombosit : 52.000 L - TD : 110/70 mmHg, N : 108

x/menit, S : 382C - BAB 4 x cair : 400 cc - Turgor kulit jelek - Mukosa bibir kering

Intake : Makan = ¼ x 400= 100 cc

Minum = 400 cc Infus = 300 cc

Oksidasi = 100x7:24 = 29,16 + 829,16

Output : Urine = 300 cc BAB = 400 cc

IWL= 20x24kgx7:24 = 131,25 Keringat = 100x7:24 = 29,16 +

869,16 Balance cairan = Intake-Out put

= 829,16-869,16 = -40

62

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

C. Pathway Kasus

emam akut

Keringat Hipertermi

Nyeri otot, tulang dan sendi

Gangguan rasa nyaman nyeri

Stimulasi RES

Hepotomegali

Mendesak rongga abdomen

Mual, muntah

Nafsu makan ↓

Perubahan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Permeabilitas vaskuler ↑

Kebocoran plasma

- Ht meningkat - Hipoproteinemia - Efusi serosa - Hiponatremi

Hipovolemi

Syok hipovalemi

- Gelisah - Takikardi - Akral dingin - Hipotensi

Virus Dengue

Gigitan nyamuk Aedes Aegypti

Terjadi viremia

Kekurangan volume cairan

(Sumber : Syaifoellah Noer, 1999)

D

63

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

64

D. Diagnosa Keperawatan

1. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan out put berlebih

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

intake tidak adekuat

3. Hipertermi berhubungan dengan proses terjadinya infeksi

4. nyeri berhubungan dengan proses patologis

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

E. Intervensi

Hari/tgl Diagnosa Tujuan & KH Intervensi Rasional Senin, 11 Mei 2009

Diagnosa volum cairan berhubungan out out berlebih

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan devisit volume cairan dapat terpenuhi KH : - Haluaran urin adekuat - TTV satbil - Membran mukosa lembab,

turgor kulit baik - Volume cairan cukup, iknput

cukup, output ≠ berlebihan - Mata tidak cekung - Minum sehari - Trombosit meningkat

1. Kaji status hidrasi 2. Kaji tanda & gejala dehidrasi

atau hipovolemik 3. Kaji perubahan haluaran 4. Observasi adanya tanda-tanda

syok 5. Berikan cairan intra vaskuler

Nacl 20 tetes per menit 6. Anjurkan pasien untuk banyak

minum

1. Menerapkan data dasar pasien untuk mengetahui dengan cepat penyimpangan dari keadaan normalnya.

2. Untuk mengetahui penyebab devisit volume cairan, jika haluaran urine < 25 ml/jam, maka pasien mengalami syok

3. Untuk mengetahui keseimbangan cairan & tingkatan dehidrasi

4. Agar dapat segera dilakukan tindakan untuk menangani syok yang dialami pasien.

5. Pemberian cairan IV sangat penting penting bagi pasien yang mengalamik defisit volume cairan dengan keadaan umum yang buruk karena cairan langsung masuk kedalam pembuluh darah.

6. Asupan cairan sangat diperlukan untuk menambah volume cairan tubuh.

Senin, 11 Mei 2009

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Tujuan : setelah dilakukan tindakan selama 3 x7 jam kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi. KH : - Nafsu makan meningkat - Diit dihabiskan

1. Kaji keluhan mual

2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur tim & susu.

1. Untuk menetapkan cara mengatasi kebutuhan nutrisi.

2. Membantu mengurangi kelelahan pasien & membantu meningkatkan asupan makanan

65

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

- Pasien tidak lemah

- Mukosa bibir lembab - Konjungtiva tidak anemis - BB meningkat 0,5 kg - Hb. meningkat - Mual berkurang

3. Anjurkan makan porsi kecil & sering

4. Sajikan makanan dalam keadaan hangat

5. Berikan diit sesuai program: diit lunak, susu / teh : 200cc

6. Ukur berat badan setiap hari 7. Bujuk pasien agar mau makan 8. Berikan obat anti mual (antasit

1.1 tablet ) 9. Berikan suplaimen vit (elkana

1.1 sendok takar ) 10. Pasang sonde untuk

memberikan nutrisi parenteral

3. Untuk menghindari mual & muntah.

4. Untuk meningkatkan nafsu makan dan mengurangi mual

5. Untuk membantu mengurangi peningkatan asam lambung untuk menurunkan rasa mual

6. Untuk mengetahui peningkatan berat badan

7. Akan sangat membantu bila pasien mau makanatau minum tanpa menggunakan sonde.

8. Untuk mengurangi rasa mual 9. Untuk meningkatkan nafsu makan

10. Nutrisi parenteral sangat

bermanfaat/dibutuhkan klien terutama jika intake peroral sangat kurang.

11 Mei 2009

Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 60 menit hipertemia menurun atau tidak terjadi lagi KH : - Suhu normal (36o – 37oC) - Pasien tidak demam lagi - Pasien bisa merasa lebih

nyaman - Wajah tidak kemerahan

1. Observasi TTV tiap 3 jam 2. Lakukan kompres hangat pada

ketiak, kepala/dahi, lipatan pah 3. Anjurkan pasien untuk banyak

minum terutama yang manis-manis sekitar 1,5 -2 L

4. Menjelaskan tentang penyebab

peningkatan suhu tubuh pada keluarga

1. TTV merupakan acuan untuk mengetahui ku pasien

2. Untuk menurunkan suhu tubuh 3. Peningkatan suhu tubuh

mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak

4. Keterlibatan keluarag begitu berarti dan proses kesembuhan pasien.

66

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

67

5. Colaborasi : pemberian

antipiretik sesuai advis : sanmol syrup ,dosis 1x sendok takar diulang setiap 4 jam jika masih panas

5. Membantu menurunkan panas

11 Mei 2009 Nyeri

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keparawatan selama 1 x 30 menit nyeri berkurang atau hilang KH : - Nyeri berkurang

atau hilang - Pasien merasa lebih nyaman

1. Kaji karakteristik nyeri, PQRST 2. Berikan posisi yang nyaman 3. Berikan suasana gembira,

alihkan perhatian pasien dengan melihat buku atau majalah anak-anak

4. Berikan kesempatan pada pasien untuk berkomunikasi dengan orang terdekat

5. Beri terapi pengobatan sesuai program

1. Untuk mengetahui skala, respon, tipe,lama dan faktor penyebab nyeri

2. Untuk mengurangi rasa nyeri 3. Dengan memberikan aktivitas lain

pasien dapat melupakan sakit atau nyeri yang dialaminya

4. Dapat berhubungan dengan orang

yang terdekat bisa membuat klien merasa aman, gembira & bahagia sehingga dapat melupakan sakit atau nyeri yang dialaminya

5. Untuk mengurangi nyeri

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

F. Implementasi

No Hari/tgl/jam No.DX IMPLEMENTASI RESPON TTD

1. Senin,11 Mei 2009

1 1 1 1 1 2 2 2 2

Mengkaji keadaan umum dan status hidrasi Mengobservasi tanda-tanda adanya syok Mengkaji tanda dan gejala dehidrasi atau hipovolemik Mengganti cairan infuse RL 20 tetes per menit Menganjurkan kepada ibu pasien untuk memberikan pasien banyak minum Mengkaji keluhan mual Memberikan diit atau nutrisi sesuai program Menyajikan makanan dalam keadaan hangat Membujuk pasien agar mau makan Menganjurkan kepada ibu pasien agar memberikan makan

S :Ibu pasien mengatakan pasien susah untuk minum,minum sehari ± 400 cc sehari

O :Pasien terlihat lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit jelek,mata cekung, badan berkeringat.

S : - O : - Pasien tampak lemah

- N : 108x/menit - keringat dingin

S :- Ibu pasien mengatakan urin pasien berwarna coklat pekat

- Ibu pasien mengatakan pasien BAB 4x : 400 cc sehari konstitensi cair

O : - Mukosa bibir kering, turgor kulit jelek,mata cekung.

S: -Ibu pasien mengatakan terima kasih

O : Infus lancar S:-Ibu pasien mengatakan

akan melakukannya O : - Kooperatif S:- Pasien mengatakan

mual setiap mencium bau makanan

O : Pasien terlihat tidak menghabiskan makanan yang telah disediakan RS, makan habis ¼ porsi

S : - O : Nasi tim dan teh manis S: Pasien mengatakan

akan memakan makanan

O :Pasien terlihat mau disuapi

S:Ibu pasien men gatakan akan melakukannya

68

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4

sedikit tapi sering Memberikan obat antiemetic antacid 3.1 tablet Memberikan suplemen vitamin elkana 1.1 sendok takar Mengobservasi tanda-tanda vital Memberikan obat penurun panas Mengompres pasien dengan air hangat di dahi dan di ketiak dan di lipatan paha Memotivasi keluarga untuk menganjurkan pasien untuk banyak minum Menganjurkan pasien untuk memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat Mengoservasi tanda-tanda vital Mengkaji karakteristik nyeri Mengajarkan teknik manajemen nyeri ( relaksasi dan distraksi ) Memberikan posisi yang nyaman bagi pasien

O : Kooperatif S: Pasien mengatakan terima kasih O : Pasien terlihat tidak muntah S : Pasien mengatakan terima kasih O : pasien tidak muntah ketika diberikan vitamin S : Ibu pasien mengatakan

badan pasien panas O : Wajah kemerahan,badan teraba panas, akral hangat, S : 38,2 C

S: - O : Sanmol 1 sendok takar

S : - O : Wajah kemerahan, rewel, gelisah, menangis ketika diajak bicara S : 38,2 C S : Ibu pasien mengatakan akan melakukannya O : Kooperatif S :- O : Koopeartif

S : Ibu pasien mengatakan panas menurun O : Badan pasien teraba tidak terlalu panas S : 37,8 C S :Pasien mengatakan sakit kepala, sakit pada perut atas P : Nyeri saat bergerak Q : Seperti ditsuk-

tusuk R : Di perut atas S : Skala 7 T : ± 5 menit

O : Wajah terlihat seperti menahan sakit, rewel, nyeri tekan bagian perut atas S : - O : pasien tidak

koopertif,rewel S : Pasien mengatakan

merasa lebih nyaman dengan posisi

69

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

terlentang dengan bantal berada di bawah perut

O : Pasien terlihat mempraktekkan

70

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

G. EVALUASI

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 3x7 jam, maka dapat

dievaluasi hasilnya pada tanggal 14 Mei 2009 sebagai berikut :

No Waktu NO.DX EVALUASI TTD

1. Kamis,14 Mei 2009 11.50

1 S : Ibu pasien mengatakan pasien sudah minum 5 gelas dalam waktu 3 jam Ibu pasien mengatakan akan tetap membawa pasien pulang paksa karena sudah tidak ada biaya

O : Tubuh berkeringat dingin Kulit lembab Berkeringat dingin Mata cekung Turgor kulit jelek

A : Masalah belum teratasi P : Pertahankan intervensi

-Sarankan kepada orang tua untuk tetap memberikan minum sehari 1,5-2 L

2.

2

S : Ibu pasien mengatakan nafsu makan pasien sudah mulai meningkat

O : - Makan habis hampir 1 porsi - Pasien terlihat lebih segar - Berat badan bertambah 0,5 kg - Konjungtiva anemis - Mukosa mulut lembab - Mual berkurang

A : Masalah teratasi sebagian P : Pertahankan intervensi -Beri pendidikan kesehtan kepada keluarga

untuk menyajikan makanan dalam keadaan hangat dan memberikan makan sedikit tap sering

71

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/.../103/jtptunimus-gdl-namaitaind-5132-3-bab3.pdf · Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2009 jam 10.00 di Ruang

3. 3 S : Ibu pasien mengtakan suhu tubuh pasien

naik turun O : - Wajah kemerahan, badan teraba panas,

S : 38,5 C A : Masalah belum teratasi P : Ulangi intervensi

-Sarankann kepada orang tua untuk tetap memberikan minum 15-2 L

-Ajarkan pada orang tua woter tepid sponge karena pasien terburu-buru untuk pulang

-Tetap berikan paracetamol setiap 4 jam jika masih panas sehari

4. 4 S :Pasien mengatakan nyeri berkuranng O : Skala nyeri 4

Pasien terlihat lebih nyaman Pasien terlihat tidak kesakitan Kooperatif

A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi

Ajarkan teknik manajemen nyeri ( distraksi dan relaksasi )

72