jiwa askep n resume

LAPORAN KASUS

Nama Praktikan : Megamurti Desiliawati

Tempat Praktik : Ruang Matahari Dr. RM Soedjarwadi

Waktu Praktik : 02-21 Desember 2013

Metode : Studi Dokumentasi, Wawancara , Observasi

Sumber Data : Klien , Rekam Medis , dan Petugas Kesehatan Lainnya

A. PENGKAJIAN

1. Identitas

a. Klien

Nama : Tn. W

Umur : 43 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Trotok Rt 02/01 Wedi Klaten

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Buruh

Suku : Jawa

Status Perkawinan : Belum menikah

No CM : 0061xx

Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid

Tanggal Masuk : 02 November 2013

Tanggal Pengkajian : 03 Desember 2013

b. Penanggung Jawab

Nama : Tn. T

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Swasta

Asuhan Keperawatan PKK Jiwa

Di Ruang Matahari RSJD Dr. RM Soedjarwadi

Agama : Islam

Hub dg Klien : Kakak

Alamat : Trotok Rt 02/01 Wedi Klaten

2. Keluhan utama saat dikaji

Klien mengatakan mendengar bisikan, bisikan tersebut adalah suara laki-laki

yang menyuruh menjadi karyawannya. Suara itu muncul ±10 menit ,suara

terdengar setiap saat, kadang siang ,kadang malam, kalau mendengar suara itu

maka saya ingin mengikuti perintahnya.

Masalah keperawatan : Halusinasi Pendengaran

3. Alasan Masuk

± 1 minggu yang lalu klien tampak bicara sendiri , sulit tidur ,mudah marah dan

sering berkelahi dengan tetangganya.

Masalah keperawatan : Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan

lingkungan .

4. Faktor Predisposisi

Klien sering keluar masuk RSJ pertama sakit tidak terkaji. Setiap pulang dari RSJ

klien tidak mau minum obat dan tidak mau kontrol.

Saat ini opname sejak tanggal 2 november 2013 dengan gejala mudah marah ,

sulit tidur , bicara sendiri , berkelahi dengan tetangga.

Dalam keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa seperti yang di derita

klien.

Aniaya fisik klien sebagai pelaku yaitu memukul tetangga.

Masalah keperawatan : Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan

lingkungan



4. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum

Keadaan klien saat dikaji baik

b. Tingkat Kesadaran

Kesadaran Compos Mentis

GCS : E4V5M6

c. Tanda Vital

Tensi Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Suhu : 365 0C

Pernapasan : 20 x/menit

d. Ukur

Berat Badan : 65 kg

Tinggi Badan: 172 cm

Masalah Keperawatan : tidak ada

5. Pengkajian Psikososial



a. Genogram (minimal 3 generasi)

Keterangan :

: Laki- Laki

: Perempuan

: Klien

: Cerai

: Tinggal Bersama

: Garis Keturunan

: Garis Pernikahan



: Meninggal

a) klien mengatakan tinggal serumah dengan kakak tiri dan keluarganya.

b) Klien merupakan anak pertama dari pernikahan orang tuanya yang

kedua.

c) Dari genogram diatas tidak terdapat adanya faktor keturunan

b. Konsep Diri

1) Citra Tubuh

Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya

2) Identitas Diri

Klien mengatakan nama saya Wagiyo, berumur 43 tahun , belum menikah

dan tinggal bersama kakak tiri di Trotok Rt 02/01 Wedi Klaten. Klien

mengatakan bahwa dirinya seorang laki-laki.

3) Peran Diri

Klien mengatakan tidak dapat melakukan perannya sebagai laki-laki

karena belum menikah dan belum mapan karena bekerjanya sebagai

serabutan.

4) Ideal Diri

Klien mengatakan ingin cepat pulang, klien ingin bertemu dengan

keluarganya dan bekerja untuk kebutuhan yang bermanfaat.

5) Harga Diri

Klien mengatakan lebih suka menyendiri daripada berkumpul dengan

orang lain.

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : Menarik diri



6. Hubungan Sosial

Klien mengatakan orang yang paling dekat dengan klien adalah kakak tiri nomer

dua, klien mengatakan kalau punya masalah kadang bercerita dengan kakaknya

kadang juga di pendam sendiri.

Klien mengatakan ikut kegiatan kelompok atau masyarakat seperti kerja bakti.

Klien di lingkungan masyarakat merasa tidak percaya diri karena klien pernah di

rawat di RSJ.

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri

7. Spiritual/Keyakinan

a. Nilai dan Keyakinan

Kien mengatakan dirinya beragama islam dan mempercayai akan keberadaan

Allah SWT.

b. Kegiatan Ibadah

Klien mengatakan dirumah selalu melaksanakan ibadah 5 waktu dalam sehari

dan klien di saat di RSJ selalu melaksanakan ibadah 5 waktu dan selalu

berdoa kepada Allah SWT.


8. Status Mental

a. Penampilan

pada saat dikaji penampilan klien cukup rapi , kuku kaki sedikit panjang , gigi

sedikit kotor.

Masalah Keperawatan : Penurunan kemampuan dan motivasi perawatan diri

b. Pembicaraan

Pada saat pengkajian klien berbicara tidak keras, inkoheren.



Klien tidak mampu memulai pembicaraan , namun dapat nyambung dengan

apa yang di pertanyakan.

Masalah Keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal

c. Aktivitas Motorik

Klien tidak mengalami gangguan pada kedua ekstermitas atas dan bawah


d. Alam Perasaan

Sedih : Ingin bertemu dengan keluarga yang berada di Jakarta ,Dari ekspresi

wajah klien terlihat murung, lebih banyak menyendiri

Masalah Keperawatan : Keputus asaan

e. Afek

Labil : Karena emosi klien berubah- rubah. Kadang klien tenang , kadang

bingung ,kadang tita-tiba marah dan ngamuk.

Masalah Keperawatan : Resiko mencederai diri sendiri , orang lain, dan

lingkungan

f. Interaksi Selama Wawancara

Pada saat dilakukan wawancara , klien mau bertatap muka , kontak mata ada,

sikap tidak bermusuhan




g. Persepsi

Klien mengatakan sering mendengar bisikan. Bisikan tersebut klien disuruh

untuk menjadi karyawan presiden singa. Suaranya terdengar kurang lebih 10

menit. Suara itu muncul pada siang hari dan malam hari disaat klien sendiri.

Kalau klien mendengar suara tersebut klien langsung mengikuti perintahnya.

Klien juga mengatakan bahwa ia mendengar bisikan untuk menjelek-jelekan

neneknya.

Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

h. Proses Pikir

Setiap diberi pertanyaan , klien mampu menjawab pertanyaan dengan benar

dan hanya berbicara seperlunya.


i. Isi Pikir

Tidak ada gangguan pada isi pikirnya


j. Waham

Klien beranggapan Bapaknya seorang panglima.

Masalah Keperawatan : Gangguan proses pikir

k. Tingkat kesadaran

1) Klien tidak mengalami gangguan orientasi orang dibuktikan dengan klien

mampu mengenal nama perawat yang ia ajak bicara.



2) Klien tidak mengalami gangguan orientasi waktu dibuktikan dengan klien

mampu menyebutkan jam dan tanggal dengan benar.

3) Klien tidak mengalami gangguan orientasi tempat dibuktikan dengan klien

mengetahui kalau dirawat di RSJD Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa

Tengah.


l. Memori

Klien mengalami gangguan daya ingat jangka panjang di buktikan dengan

klien tidak mengingat terakhir masuk RSJ.

Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka pendek di buktikan

dengan klien mampu mengingat kegiatan kemarin yang telah dilakukan di

bangsal maupun di rehabilitas.

Klien tidak mengalami gangguan daya ingat saat ini di buktikan dengan klien

mengetahui kalau sekarang dirinya berada di Ruang Matahari , RSJD Dr. RM

Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah.

Masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir

m. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Pada saat dikaji klien dapat berkomunikasi dan menjawab dengan singkat

pertanyaan yang diajukan , klien dapat berhitung maju 1- 10 dan mampu

berhitung mundur 10-1 ,klien mampu menjawab dengan benar saat ditanya

tentang penjumlahan , pengurangan , perkalian, dan pembagian.


n. Kemampuan Penilaian

Klien mampu melakukan penilaian yang sederhana seperti klien lebih memilih

bangun tidur kemudian mandi atau makan, dan klien lebih memutuskan untuk

mandi terlebih dahulu.



Klien juga mampu memilih lebih baik cuci tangan sebelum makan atau

sesudah makan, dan klien memutuskan untuk cuci tangan sebelum dan

sesudah makan.


o. Daya Tilik Diri

Menyangkal : klien tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan

jiwa.

Masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir

p. Mekanisme Koping

Mal adatif

Klien mengatakan jarang berkomunikasi dengan orang lain.

Apabila klien punya masalah klien kadang bercerita dengan kakak tiri yang

nomer dua, kadang juga di simpan sendiri.

Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan koping individu

9. Kebutuhan Persiapan Pulang

No Aspek yang Dinilai

Tingkat

Kemampuan

0 1 2

1. Makan

a.Kemampuan menyiapkan makanan

b. Kemampuan membersihkan alat makan

c.Kemampuan menempatkan alat makan dan

minum ditempatnya

V

V

V

2. BAB/BAK

a. Kemampuan mengontrol BAK/BAB di WC V



b. Kemampuan membersihkan WC

c. Kemampuan membersihan diri

d. Kemampuan memakai pakaian/celana

V

V

V

3. Mandi

a. Kemampuan dalam mandi

b. Kemampuan dalam menggosok gigi

c. Kemampuan dalam keramas

d. Kemampuan dalam potong kuku dan rambut

V

V

V

V

4. Berpakaian/berdandan

a. Kemampuan memilih pakaian

b. Kemampuan memakai pakaian

c. Kemampuan mengatur frekuensi ganti

pakaian

d. Kemampuan mencukur jenggot (laki-laki)

e. Kemampuan berhias (perempuan)

f.Kemampuan menyisir rambut

V

V

V

V

V

5. Istirahat dan Tidur

a. Kemampuan untuk mengatur waktu tidur

b. Kemampuan merapikan sprei dan selimut

c. Kemampuan untuk tidur dengan bantuan

obat

V

V

V

6. Penggunaan Obat

Kemampuan pengaturan penggunaan obat V

7. Pemeliharaan Kesehatan

a. Perawatan Lanjutan (Puskesmas, RS, RSJ,

Perawat, dokter)

b. Perawatan Pendukung (keluarga, pengawas

minum obat)

V

V

8. Kegiatan di Dalam Rumah

a. Kemampuan mempersiapkan makanan

b. Kemampuan menjaga kerapihan rumah

V

V



c.kemampuan mencuci pakaian

d. Kemampuan pengaturan keuangan

V

V

9. Kegiatan Di Luar Rumah

a. Kemampuan berbelanja

b. Kemampuan transportasi

V

V

10. Lain-lain (jelaskan):

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

................................................

Ket :

0 : Bantuan Total

1 : Bantuan Minimal

2 : Mandiri



Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium

Tanggal Test Hasil Nilai Normal Satuan

2 November 2013 WBC

Neu %

Lym %

Mon %

Eos %

Bas %

Neu #

Lym #

Mon #

Eos #

Bas #

RBC

HGB

HCT

6,81

68,0

23,4

4,1

3,9

0,6

4,64

1,60

0,27

0,26

0,04

4,43

13,5

39,8

4,50-11,00

55,0-80,0

22,0-44,0

0,0-7,0

0,0-4,0

0,0-2,0

2,00-7,00

0,80-4,00

0,12-1,20

0,02-0,50

0,00-0,10

4,50-5,90

13,5-17,5

33,0-45,0

103/UL

%

%

%

%

%

103/UL

103/UL

103/UL

103/UL

103/UL

106/UL

g/dL

%



MCV

MCH

MCHC

RDW-CV

RDW-SD

PLT

MPV

PDW

PCT

ALY %

LIC %

ALY #

LIC #

89,8

30,5

33,9

11,5

43,4

257

8,0

15,9

0,206

0,1

0,0

0,00

0,00

80,0-96,0

28,0-33,0

33,0-36,0

11,0-16,0

35,0-56,0

150-450

7,2-11,1

9,0-17,0

0,108-0,282

0,0-2,0

0,0-2,5

0,00-0,20

0,00-0,20

FL

Pg

g/dL

%

FL

103/UL

FL

%

%

%

103/UL

103/UL



Tanggal Nama Obat Dosis/Rute Efek Terapi Keterangan

2 Nov 2013 Haloperidol

Trihexyphenidyl

Risperidone

2x5 mg

2x2 mg

2x2 mg

Antipsikotik

Anti kolinergik

Antipsikotik

Obat dengan potensi tinggi,

memiliki efek sedasi rendah

dan memberikan efek

extrapiramidal yang besar.

Obat yang mempunyai efek

sentral lebih kuat daripada

perifer, sehingga banyak

digunakan untuk terapi

Parkinson.

Obat yang memperbaiki

gejala positif skizofrenia

yang menyebabkan

berkurangnya depresi

aktivitas motorik dan induksi

katalepsi disbanding

neuroleptik klasik.



Chlorpromazine 1x100 mg Anti emetik Obat yang bekerja pada taraf

susunan saraf pusat, terutama

pada tingkat subkortikal

maupun pada berbagai

system organ.



DAFTAR MASALAH

1. Halusinasi pendengaran

2. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan .

3. Isolasi sosial : menarik diri

4. Penurunan kemampuan dan motivasi perawatan diri

5. Kerusakan komunikasi verbal

6. Keputus asaan

7. Gangguan proses pikir

8. Perubahan proses pikir

9. Ketidakefektifan koping individu



ANALISA DATA

NO Data Masalah Keperawatan

1.

2.

DS : ± 1 minggu yang lalu klien

tampak bicara sendiri , sulit

tidur ,mudah marah dan sering

berkelahi dengan tetangganya.

DO : klien terlihat labil

DS : Klien mengatakan mendengar

bisikan, bisikan tersebut adalah

suara laki-laki yang menyuruh

menjadi karyawannya. suara

itu muncul ±10 menit ,suara

terdengar setiap saat, kadang

siang ,kadang malam, kalau

mendengar suara itu maka

saya ingin mengikuti

perintahnya.

Klien juga mengatakan bahwa

ia mendengar bisikan untuk

menjelek-jelekan neneknya.

DO : 1. Klien tampak berbicara ,

tertawa sendiri

2. Klien tampak gelisah

Resiko mencederai diri sendiri ,

orang lain dan lingkungan

Perubahan Persepsi Sensori :

Halusinasi Pendengaran



3. DS : Klien mengatakan lebih suka

menyendiri daripada ber-

kumpul dengan orang lain

DO : Klien tampak menyendiri

Isolasi Sosial : Menarik diri



POHON MASALAH



Resiko mencederai diri sendiri , orang lain , dan lingkungan

Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

Isolasi sosial : Menarik diri

Efek

Core Problem

Causa

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko mencederai diri sendiri , orang lain, dan lingkungan berhubungan dengan

perubahan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.

2. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran berhubungan dengan Isolasi

sosial : Menarik diri

.



RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

1. Resiko mencederai

diri sendiri, orang

lain , dan lingkungan

berhubungan dengan

perubahan persepsi

sensori : Halusinasi

Pendengaran

TUM :

Klien tidak mengalami

halusinasi

TUK I :

Klien dapat membina hubungan

saling percaya

1. Setelah dilakukan 2x

pertemuan selama 10

menit, klien mampu

membina hubungan saling

percaya dengan criteria

hasil :

a. Ekspresi wajah ber-

sahabat

b. Menunjukan rasa senang

c. Ada kontak mata

d. Mau berjabat tangan

1. Bina hubungan saling percaya

dengan menggunakan prinsip

komunikasi terapeutik :

a. Sapa klien dengan

ramah

b. Perkenalan diri dg

sopan

c. Tanyakan nama

lengkap klien dan

panggilan yang di-

sukai klien



TUK II :

Klien dapat mengenal

halusinasi

e. Mau menjawab salam

f. Mau menyebutkan nama

g. Mau duduk berdampingan

dengan perawat

h. Bersedia mengungkapkan

masalah yang dihadapi-

nya

2. Setelah 2 x pertemuan

selama 10 menit, klien

dapat menyebutkan :

a. Isi

b. Waktu

c. Frekuensi

d. Situasi dan kondisi

yang menimbulkan

halusinasi.

d. Jelaskan tujuan per-

temuan

e. Tunjukan sikap jujur

dan menepati janji

f. Berikan perhatian

pada klien

g. Tanyakan perasaan

klien dan masalah

yang dihadapinya

h. Tunjukan sikap empati

1. Adakan kontak sering dan

singkat secara bertahap

2. Observasi tingkah laku klien

terkait halusinasinya: bicara

dan tertawa tanpa stimulus ,

memandang ke kiri / kanan /

depan seolah-olah ada teman



Klien dapat mengungkap-

kan perasaannya terhadap

Halusinasinya.

bicara.

3. Bantu klien mengenal

halusinasinya :

a. Tanyakan apakah

ada suara yang

didengar

b. Jika ada, apa yang

dikatakan

c. Katakan bahwa pe-

rawat percaya klien

mendengar suara itu ,

namun perawat

sendiri tidak men-

dengar nya

d. Katakan bahwa pe-

rawat akan mem-

bantu klien

4. Diskusikan dengan klien :

a. Situasi yang me-



3. Setelah dilakukan x

pertemuan selama 10

menit klien dapat

menyebutkan tindakan

yang biasanya dilakukan

untuk mengendalikan

halusinasinya:

a. klien dapat me-

nyebutkan cara

baru mengontrol

halusinasinya.

nimbulkan / tidak

menimbulkan

halusinasinya.

b. Waktu dan frekuensi

terjadi halusinasi

5. Diskusikan dengan klien apa

yang dirasakan jika terjadi

halusinasi (takut marah,

sedih, senang)

1. Identifikasi bersama klien

cara atau tindakan yang

dilakukan jika terjadi

halusinasi (tidur, marah,

menyibukan)

2. Diskusikan manfaat dan

cara yang digunakan klien

3. Diskusikan cara baru

untuk memutuskan /



TUK III :

Klien dapat mengontrol

halusinasi

b. Klien dapat me-

milih dan mem-

peragakan cara

mengatasi

halusinasi.

c. Klien dapat me-

laksanakan cara

yang dipilih untuk

mengendalikan

halusinasinya.

mengontrol timbulnya

halusinasi :

a. Katakan : “saya tidak

mau dengar kamu”

(pada saat halusinasi

terjadi )

b. Menemui orang lain

(perawat,teman,

anggota keluarga)

untuk bercakap -

cakap.

c. Membuat dan me-

laksanakan jadwal

kegiatan sehari-hari

yang telah disusun,

agar halusinasi tidak

muncul kembali.

d. Minum obat teratur

4. Bantu klien memilih dan



4. Setelah x pertemuan

selama 10 menit diharap -

kan , Keluarga dapat


percaya dengan perawat.

Keluarga dapat me-

nyebutkan pengertian ,

tanda dan tindakan untuk

mengendalikan halusinasi

melatih cara memutus

halusinasi secara ber -

tahap.

5. Beri kesempatan untuk

melakukan cara yang

telah di latih

6. Anjurkan klien mengikuti

terapi aktivitas kelompok

orientasi realita ,

Stimulasi Persepsi.

1. Anjurkan klien untuk

menberitahukan pada

keluarga jika mengalami

halusinasi.

2. Diskusikan dengan

keluarga (pada saat

keluarga berkunjung/



TUK IV:

Klien dapat dukungan dari

keluarga dalam mengontrol

halusinasi

pada saat kunjungan

rumah) :

a. Gejala halusinasi

yang dialami klien

b. Cara yang dapat

dilakukan klien

dan keluarga

untuk memutus

halusinasi

c. Cara merawat

anggota keluarga

yang halusinasi di

rumah : berikan

kegiatan , jangan

biarkan sendiri,

makan bersama,

berpergian

bersama.




per-temuan ,klien dan

keluarga dapat

menyebutkan manfaat ,

dosis, dan efek.

Klien dapat men-

demonstrasikan

penggunaan obat dengan

benar.

3. Beri informasi waktu

follow up atau kapan

perlu mendapat bantuan

bila halusinasi tidak

terkontrol, dan resiko

mencederai orang lain.

1. Diskusikan dengan klien

dan keluarga tentang

dosis , frekuensi, dan

manfaat obat.

2. Anjurkan klien minta

sendiri obat pada perawat

dan merasakan manfaat-

nya.

3. Jelaskan cara meng-

gunakan obat dengan

prinsip 5 benar



TUK V :

Klien dapat memanfaatkan obat

dengan baik

RENCANA KEPERAWATAN



No. Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

2. Perubahan persepsi


Pendengaran ber-

hubungan dengan

Isolasi sosial :

Menarik diri

TUM :

Klien dapat berinteraksi dengan

orang lain, sehingga tidak

terjadi halusinasi

TUK I :

Klien dapat membina

hubungan saling percaya

1. Setelah dilakukan 2x

pertemuan selama 10

menit, klien mampu


percaya dengan kriteria

hasil :

a. Ekspresi wajah

bersahabat

b. Menunjukan rasa

senang

c. Ada kontak mata

d. Mau berjabat

tangan

e. Mau menjawab

1. Bina hubungan saling

percaya dengan meng-

gunakan prinsip

komunikasi terapeutik :

a. Sapa klien dengan

ramah

b. Perkenalan diri

dengan sopan

c. Tanyakan nama

lengkap klien dan

panggilan yang

disukai klien

d. Jelaskan tujuan



TUK II :

Klien dapat menyebutkan

penyebab menarik diri

salam

f. Mau menyebutkan

nama

g. Mau duduk ber-

dampingan dengan

perawat

h. Bersedia

mengungkapkan

masalah yang

dihadapinya


pertemuan selama 10

menit, klien mampu

menyebutkan penyebab

menarik diri yang berasal

dari:

a. Diri sendiri

pertemuan

e. Tunjukan sikap

jujur dan menepati

janji

f. Berikan perhatian

pada klien

g. Tanyakan perasaan

klien dan masalah

yang dihadapinya

h. Tunjukan sikap

empati

1. Kaji pengetahuan klien

tentang perilaku menarik

diri dan tandanya :

a. “Di rumah, Bapak

tinggal dengan

siapa”



b. Orang lain

c. Lingkungan


pertemuan selama 10

menit, klien mampu

mengungkapkan

perasaannya dengan

b. “Siapa yang paling

dekat dengan

Bapak”

c. “Apa yang mem-

buat Bapak dekat

dengannya”

d. “Dengan siapa

Bapak tidak dekat”

e. “Apa yang mem-

buat Bapak tidak

dekat”

2. Beri kesempatan kepada

klien untuk mengungkap-

kan perasaan yang

menyebabkan klien tidak

mau bergaul.

3. Berikan pujian terhadap

kemampuan klien meng-

ungkapkan perasaannya.



TUK III:

Klien dapat mengungkapkan

perasaan menarik diri

kriteria hasil :

a. Klien mampu

mengungkapkan

perasaannya

setelah berinteraksi

dengan orang lain.

b. Klien dapat meng-

ungkapkan

manfaat dan ke-

untungan ber-

interaksi dengan

orang lain.

c. Klien dapat me-

nyebutkan kerugi-

an mengisolasi diri

/ tidak berinteraksi

dengan orang lain.

d. Klien dapat mem-

pertahankan ke-

1. Manajemen kestabilan

mood serta perasaan aman

dan nyaman

a. Observasi / monitor

kesesuaian antara afek

dan ungkapan secara

verbal klien.

b. Berikan perasaan

aman dan nyaman

pada klien

c. Dorong klien meng-

ungkapkan perasaan-

nya dan meng-

ekspresikan secara

tepat.

d. Bantu klien meng-

identifikasikan perasa

-an yang mendasari



inginan dan ke-

butuhannya ber-

interaksi dengan

orang lain.

keinginan klien.

e. Dorong klien untuk

mengungkapkan

hambatan dan ke-

sulitan dalam ber-

interaksi dengan orang

lain.

f. Diskusikan dengan

klien manfaat ber-

interaksi dengan orang

lain.

g. Diskusikan kerugian

tidak berinteraksi

dengan orang lain.

h. Kelola pemberian obat

untuk menjaga ke-

stabilan mood.

i. Monitor efek samping

obat dan dampaknya



TUK IV :

Klien dapat mengembangkan

hubungan/ interaksi sosial


pertemuan, klien dapat

mengembangkan

hubungan/ interaksi social

dengan kriteria hasil:

a. klien mau melakukan

interaksi dengan

perawat/ petugas,

teman/klien lain,dan

keluarga.

b. Klien dapat ber-

partisipasi dalam

beraktivitas di ruang

perawatan.

terhadap mood klien.

j. Libatkan klien dalam

TAK.

k. Lakukan kolaborasi

dengan psikiater bila

diperlukan.

Tingkatkan sosialisasi

1. Bantu klien meng-

identifikasikan kelebihan ,

hambatan, dan kesulitan

dalam berkomunikasi

dengan orang lain.

2. Tingkatkan kesadaran

klien terhadap kelebihan

dan keterbatasan dalam

berkomunikasi tersebut.

3. Dukung klien untuk

mengembangkan



5. Setelah dilakukan interaksi

selama x pertemuan

diharapkan klien mampu

meningkatkan interaksi

sosial secara mandiri

dengan kriteria hasil :

a. Klien mau dan mampu

bekerja sama dengan

orang lain

b. Bersikap ramah

c. Perhatian terhadap

orang lain

hubungan/interaksi yang

telah terbina.

4. Dukung dalam

beraktivitas di ruang

perawatan.

5. Beri reinforcement atas

kemampuan dan

keberhasilan klien.

6. Libatkan klien dalam

TAK.

Modifikasi Perilaku : ketrampilan

sosial

1. Bantu klien mengidentifikasi

kan masalah - masalah

interpersonal yang me-

nyebabkan menurunnya/

kurangnya interaksi dengan

orang lain.



TUK V :

Klien dapat meningkatkan

interaksi sosial secara mandiri

d. Menepati janji

e. Mau membantu orang

lain

f. Klien dapat meng-

gunakan waktu luang -

nya dengan aktivitas-

aktivitas selama dalam

perawatan

2. Dorong klien untuk

mengungkapkan

perasaannya terkait dengan

masalah interpersonal yang

dihadapi.

3. Bantu klien mengidentifikasi

kan hasil yang ingin dicapai

dari hubungan interpersonal

yang dilakukan.

4. Identifikasikan keterampilan/

kemampuan sosial yang

ingin difokuskan pada

latihan berinteraksi dengan

orang lain.

5. Bantu klien menetapkan

tahapan dan hal- hal yang

ingin dicapai dalam melatih

hubungan interpersonal/

interaksi dengan orang lain.



6. Setelah dilakukan

interaksi x

pertemuan ,klien

mendapat dukungan

keluarga dan dapat

memanfaatkan dukungan

tersebut untuk

mengekspresikan perasaan

6. Dorong klien meningkatkan

interaksi dengan oran lain

disekitarnya.

7. Dorong klien mengikuti

aktivitasdi ruang perawatan.

8. Dorong klien mengisi waktu

luangnya dengan aktivitas.

9. Libatkan klien dalam TAK

10. Rujuk klien untuk mengikuti

aktivitas di ruang rehabilitas.

Tingkatkan keterlibatan keluarga

1. Identifikasikan kemampu-

an dan keterlibatan

anggota keluarga dalam

perawatan klien

2. Kaji tingkat pengetahuan

keluarga tentang hal- hal

dan situasi-situasi yang



TUK VI :

Klien mendapatkan dukungan

dari keluarga dan dapat

memanfaatkan dukungan

tersebut

dan pikirannya dengan

kriteria hasil :

a. Klien mendapat

dukungan keluarga

selama dalam pe-

rawatan

b. Klien mampu meng-

ungkapkan perasaan-

nya,keinginan dan

harapannya dari

dukungan keluarganya

c. Klien dan keluarga

terlibat aktif dalam

upaya perawatan

d. Secara periodik/ ter-

atur keluarga me-

ngunjungi klien

selama klien dalam

berpengaruh

3. Identifikasi harapan

keluarga terhadap kondisi

klien

4. Tentukan tingkat ke-

tergantungan klien ter

hadap keluarga

5. Berikan informasi tentang

kondisi klien kepada

keluarga

6. Jelaskan kepada keluarga

cara merawat klien

dengan isolasi sosial

7. Jelaskan pentingnya

keterlibatan keluarga

dalam perawatan klien

8. Dorong keluarga untuk

terlibat aktif dalam upaya

perawatan yang diberikan



perawatan

e. Keluarga mengerti dan

mampu menjelaskan

kembali cara pe-

rawatan klien dengan

isolasi sosial

9. Fasilitasi pertemuan klien

dengan keluarga/teman

/orang terdekat klien

secara periodik/ teratur

selama klien dirawat.



CATATAN PERKEMBANGAN

No. Hari/ Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

1. Selasa ,

3 Des 2013

Resiko mencederai

diri sendiri, orang

lain, dan lingkung-

an berhubungan

dengan perubahan

persepsi sensori :

Halusinasi

Pendengaran

Jam : 09.30 WIB

TUK I :

Membina hubungan saling percaya:

1. Menyapa klien dengan ramah

2. Memperkenalan diri dg

sopan

3. Menanyakan nama lengkap

klien dan panggilan yang di-

sukai klien

4. Menjelaskan tujuan per

temuan

5. Berjabat tangan

Jam : 10.00 WIB

S : klien mengatakan namanya W

O : 1. Klien mampu berjabat tangan

7. Klien mampu menyebutkan nama

8. Klien berkomunikasi hanya

seperlunya

A : TUK 1 belum optimal

P :

Untuk Perawat : Mengoptimalkan TUK

1 : membina hubungan saling percaya

Untuk Klien : besok ketemu lagi untuk

ngobrol-ngobrol

( megamurti )



2.Rabu,

4 Des 2013

Resiko mencederai

diri sendiri, orang

lain, dan lingkung-

an berhubungan

dengan perubahan

persepsi sensori :

Halusinasi

Pendengaran

( megamurti )

Jam : 09.30 WIB

TUK I :

Membina hubungan saling percaya:

1. Menyapa klien dengan ramah

2. Memperkenalan diri dg

sopan

3. Menanyakan nama lengkap

klien dan panggilan yang di-

sukai klien

4. Menjelaskan tujuan per

temuan

5. Berjabat tangan

( megamurti )

Jam : 10.15 WIB

S : Nama saya W. Saya suka dipanggil W

juga . Rumah saya Trotok. Hobi saya

bekerja.

O : Klien mampu menyebutkan nama ,

rumah , hobi. Klien mau berjabat tangan.

A : BHSP berhasil

P :

Untuk Perawat : Lanjutkan TUK 2 : bantu

klien untuk mengenal halusinasi

Untuk Klien : Mengingat apakah isi

suara tersebut

( megamurti)



3.Kamis,

5 Des 2013

Resiko mencederai

diri sendiri, orang

lain, dan lingkung-

an berhubungan

dengan perubahan

persepsi sensori :

Halusinasi

Pendengaran

Jam : 09.35 WIB

TUK II :

Klien dapat mengenal halusinasi

1. Mengobservasi tingkah laku klien

terkait halusinasinya

2. Menanyakan apakah ada suara

yang didengar

3. Mengatakan bahwa perawat

percaya klien mendengar suara itu ,

namun perawat sendiri tidak men-

dengarnya

4. Mengatakan bahwa perawat akan

membantu klien

(megamurti)

Jam : 09. 30 WIB

Jam : 10.30 WIB

S : Klien mengatakan tidak mendengar

bisikan.

O : 1. Klien tampak berbicara , tertawa

sendiri

2. Klien terlihat mondar- mandir


P :

Untuk Perawat : Mengoptimalkan TUK 2 :

bantu klien untuk mengenal halusinasinya

Untuk Klien : Mengingat kapan suara itu

muncul

(megamurti)



4. Jum’at,

6 Des 2013

Resiko mencederai

diri sendiri, orang

lain, dan lingkung-

an berhubungan

dengan perubahan

persepsi sensori :

Halusinasi

Pendengaran

TUK II :

Klien dapat mengenal halusinasi

1. Mengadakan kontak sering dan

singkat secara bertahap

2. Mengobservasi tingkah laku

klien terkait halusinasinya:

bicara dan tertawa tanpa

stimulus , memandang ke kiri /

kanan / depan seolah-olah ada

teman bicara.

3. Menanyakan apakah ada suara

yang didengar


percaya klien mendengar suara

itu , namun perawat sendiri tidak

mendengarnya

Jam : 10.00 WIB

S : 1. Klien mengatakan sering mendengar

bisikan untuk menjadi karyawan

presiden singa.

2. Klien mengatakan ada bisikan

untuk menjelekkan Neneknya.

O : 1. Klien tampak berbicara , tertawa

sendiri

2. Waktu terjadinya pada siang hari

3. Klien mampu terbuka kepada

perawat

A : TUK 2 berhasil




akan membantu klien

6. Mendiskusikan dengan klien :

a. Situasi yang menimbulkan /

tidak menimbulkan

halusinasinya.

b. Waktu dan frekuensi terjadi

halusinasi

7. Mendiskusikan dengan klien apa

yang dirasakan jika terjadi

halusinasi (takut marah, sedih,

senang)

(megamurti)

Jam : 09.30 WIB

TUK III :

P :

Untuk Perawat : Lanjutkan TUK 3 : Bantu

klien untuk mengontrol halusinasi

Untuk Klien : Mengingatkan agar besok

ketemu lagi untuk membahas cara

mengontrol halusinasi

(megamurti )



5.Sabtu,

7 Des 2013

Resiko mencederai

diri sendiri, orang

lain, dan lingkung-

an berhubungan

dengan perubahan

persepsi sensori :

Halusinasi

Pendengaran

Klien dapat mengontrol halusinasi

1. Mengidentifikasi bersama klien

cara atau tindakan yang

dilakukan jika terjadi halusinasi.

2. Mendiskusikan manfaat dan cara

yang digunakan klien

3. Mendiskusikan cara untuk

mengontrol timbulnya halusinasi

dengan cara menghardik

( megamurti)

Jam : 09.40 WIB

TUK III :

Klien dapat mengontrol halusinasi

1. Mendiskusikan cara untuk

mengontrol timbulnya

halusinasi dengan cara:

a) Menemui orang lain

Jam : 10.10 WIB

S : klien mengatakan akan menghardik jika

bisikan itu datang.

O : 1. Klien mengerti cara menghardik

2. Klien dapat mempraktikan cara

tersebut


P :

Untuk Perawat : Ulangi TUK 3

Untuk Klien : Mengingat dan

mempraktikan cara menghardik

(megamurti)



6. Senin,

9 Des 2013Resiko mencederai

diri sendiri, orang

lain, dan lingkung-

an berhubungan

dengan perubahan

persepsi sensori :

Halusinasi

Pendengaran

untuk bercakap- cakap

b) Melakukan kegiatan

sehari- hari agar

halusinasi tidak muncul

kembali

c) Rutin minum obat

2. Membantu klien memilih dan

melatih cara memutus halusinasi

secara ber tahap.

3. Mermberi kesempatan untuk

melakukan cara yang telah di

latih.

4. Menganjurkan klien untuk

mengikuti terapi aktivitas

kelompok , orientasi realita ,

stimulasi persepsi.

(megamurti)

Jam : 10.20 WIB

S : -

O : Klien mau bercakap-cakap dengan

orang lain dan mau melakukan aktivitas

sehari – hari


P :

Untuk Perawat : Ulangi TUK 3 :

mengontrol halusinasi dengan cara

bercakap- cakap dengan orang lain

Untuk Klien : Mampu mengingat

cara mengontrol halusinasi dengan cara

bercakap- cakap

(megamurti)



RESUME KEPERAWATAN PRAKTIK KLINIK POLI JIWA

RSJD Dr. RM SOEDJARWADI KLATEN

Nama : Megamurti Desiliawati

NIM : 2220111995

Tanggal : 18 Desember 2013

A. Data Pasien :

Nama : Ny. S

Umur : 63 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Wates Kulon Progo

No. RM : 0613xx

Tgl masuk RS : 18 Desember 2013

Tgl keluar RS : 18 Desember 2013

Dx. Medis : Perubahan persepsi sensori : Halusinasi

B. Keluhan Utama :

Klien tidak bisa tidur dan klien hanya mondar- mandir

C. Riwayat Penyakit Sekarang :

Kurang lebih 1 tahun klien mulai sering marah- marah tidak jelas , ngamuk ,susah

tidur dan sering bicara , tertawa sendiri, gelisah.

D. Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat penyakit Hipertensi



E. Pemeriksaan Diagnostik :

F. Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : keadaan klien baik , ekspresi tegang

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda-tanda vital

Suhu : 37oC

Nadi : 92 x / menit

Pernafasan : 20 x/menit

Tekanan darah : 150/90 mmHg

G. Terapi Yang Diberikan :

Haloperidol 1 mg

Trihexyphenidyl 1 mg

Diazepam 1,25 mg

Captropil 12,5 mg

H. Diagnosa Keperawatan

Resiko mencederai diri sendiri , orang lain , lingkungan berhubungan dengan

Perubahan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran



Data Implementasi Evaluasi

S : 1. Klien mengatakan tidak

bisa tidur

2. Klien mengatakan

sering marah - marah

tidak jelas dan masih

mendengar bisikan

O : KU : baik

S : 37oC

N : 92 x / menit

R : 20 x/menit

TD : 150/90 mmHg

Ekspresi wajah tegang

Bicara seperlunya

Tampak berbicara sendiri

A : Perubahan persepsi


Pendengaran

P :

1. TUK I : BHSP

2. TUK II : Dapat

Mengenal halusinasi

3. TUK III : Dapat

Mengontrol halusinasi

4. TUK IV : Dapat

dukungan dari

keluarga untuk me-

ngontrol halusinasi

5. TUK V : Dapat

Jam : 10.15 WIB

1. Membina

hubungan

saling percaya

2. Mengenal

halusinasi

(megamurti)

Jam : 10.30 WIB

S : 1. klien mengatakan

namanya S.

Sering dipanggil

S. Alamatnya :

Wates Kulon

Progo.

2. Klien mengatakan

sering mendengar

bisikan untuk

marah-marah dan

mengamuk. Suara

itu muncul ± 10

menit, kadang

muncul siang hari

dan malam hari.

O : KU : baik

S : 37oC

N : 92 x / menit

R : 20 x/menit

TD : 150/90 mmHg

Bicara seperlunya

Klien tampak gelisah

A : TUK 1 berhasil dan

TUK 2 belum

optimal

P :

1. Pertahankan BHSP

2. Mengoptimalkan



memanfaatkan obat

dengan baik dan benar.

TUK 2

(megamurti)



RESUME KEPERAWATAN PRAKTIK KLINIK JIWA DI IGD



NIM : 2220111995


A. Data Pasien :

Nama : Tn. D

Umur : 44 tahun


Agama : Islam

Alamat : Kringinan Ngawen Klaten

No. RM : 0735xx

Tgl masuk RS : 19 Desember 2013

Tgl keluar RS : 19 Desember 2013

Dx. Medis : Resiko perilaku kekerasan

B. Keluhan Utama :

Klien bingung dan gelisah emosi labil


Tadi pagi SMRS klien tampak bingung , gelisah ,emosi labil , mudah tersinggung ,

mengganggu lingkungan , melempar genteng tetangga ,memecah kaca mobil , bicara

kacau, dan face tegang.


Klien tidak memiliki riwayat penyakit serupa





Keadaan Umum : cukup , tampak bingung , bicara seperlunya

Kesadaran : compos mentis

Tanda-tanda vital

Suhu : 360 C

Nadi : 94 x/ menit

Pernafasan :36 x/ menit



Injeksi Lodomer 5 mg/IM

Injeksi delladryl 10mg/IM

Injeksi diazepam / IV


Resiko menciderai diri sendiri , orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku

kekerasan.




S : Keluarga klien mengatakan

tadi pagi klien bingung ,

gelisah ,emosi labil ,

mengganggu lingkungan ,

melempar genteng tetangga

,memecah kaca mobil ,

bicara kacau, dan face

tegang.

O : Ku : cukup

S : 360 C

N : 94 x/ menit

R :36 x/ menit

TD : 170/100 mmHg

Bicara kacau

Wajah tegang

Klien gelisah

A : Resiko mencederai diri

sendiri , orang lain, dan

lingkungan berhubungan

dengan Perilaku kekerasan

P :

1. TUK I : BHSP

2. TUK II : Klien dapat

mengidentifikasi

kemampuan penyebab

kekerasan

3. TUK III : Klien dapat

Jam 08.00 WIB

1. TUK 1 : Membina

hubungan saling

percaya

(megamurti)

Jam 08.30 WIB

S : klien mengatakan

namanya D. Biasa

dipanggil D. Alamatnya

Kringinan.

O : face tegang

Klien tampak bingung

Klien tampak gelisah

Bicara hanya seperlu -

nya

A : TUK 1 berhasil

P :

1. Lanjut ke TUK 2 :

Klien dapat meng-

identifikasi

kemampuan

penyebab

kekerasan

(megamurti)



mengidentifikasi tanda-

tanda perilaku kekerasan

4. TUK IV : Klien dapat

mengidentifikasi perilaku

kekerasan yang biasa

dilakukan

5. TUK V : Klien dapat

mengidentifikasi akibat

perilaku kekerasan

6. TUK VI : Klien dapat

mendemonstrasikan cara

fisik untuk mencegah

perilaku kekerasan

7. TUK VII : Klien dapat


social untuk mencegah

perilaku kekerasan.

8. TUK VIII : Klien dapat


spiritual untuk mencegah

perilaku

9. TUK IX : Klien dapat

mendemonstrasikan

kepatuhan minim obat

untuk mencegah perilaku

kekerasan.

RESUME KEPERAWATAN PRAKTIK KLINIK JIWA DI IGDAsuhan Keperawatan PKK Jiwa




NIM : 2220111995


A. Data Pasien :

Nama : Tn. E

Umur : 19 tahun


Agama : Islam

Alamat : Cawas,Kauman Timur Klaten

No. RM : 07xxxx

Tgl masuk RS : 20 desember 2013

Tgl keluar RS : 20 desember 2013

Dx. Medis : Perilaku kekerasan

B. Keluhan Utama :

Klien mau bunuh diri


± tadi pagi SMRS klien mau bunuh diri , mulai tadi malam klien gelisah , ngamuk ,

marah- marah , teriak-teriak, takut dengan ular , ADL < , merusak barang- barang ,sulit

untuk tidur , obat habis 1 hari.


Klien post rawat inap di RSJ 1 minggu yang lalu , klien sekarang opname yang ke 4x.





Keadaan Umum : Keadaan klien tegang , gelisah

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda-tanda vital

Suhu : 37 o C

Nadi : 80 x/menit

Pernafasan : 20 x/menit



Injeksi Diazepam / IM

Injeksi Lodomer / IM

Risperidone 2x2 mg/ oral


Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku

kekerasan.




S : Keluarga klien

mengatakan ± tadi pagi

SMRS klien mau bunuh

diri , mulai tadi malam

klien gelisah , ngamuk ,

marah- marah , teriak-

teriak, takut dengan

ular , ADL < , merusak

barang- barang ,sulit

untuk tidur , obat habis

1 hari.

O : Ku : cukup

S : 370 C

N : 80 x/ menit

R : 20 x/ menit

TD : 120/80 mmHg

Wajah tegang

Klien tampak

gelisah

A : Resiko mencederai

diri sendiri , orang lain,

dan lingkungan ber

hubungan dengan

Perilaku kekerasan

P :

1. TUK I : BHSP

2. TUK II : Klien

dapat

mengidentifikasi

kemampuan

penyebab kekerasan

Jam 11.00 WIB

1. TUK 1 : Membina

hubungan saling

percaya

(megamurti)

Jam 11.30 WIB

S : klien mengatakan

namanya E. Biasa

dipanggil E. Rumahnya

Cawas, Kauman Timur,

Klaten.Hobi main gitar.

O : klien mampu

memperkenal-

kan diri

Wajah klien

tampak tegang

A : TUK 1 berhasil

P :

1. Lanjut TUK 2 :

Klien dapat

mengidentifikasi

kemampuan

penyebab

kekerasan

(megamurti)



3. TUK III : Klien

dapat

mengidentifikasi

tanda-tanda perilaku

kekerasan

4. TUK IV : Klien

dapat

mengidentifikasi

perilaku kekerasan

yang biasa

dilakukan

5. TUK V : Klien

dapat

mengidentifikasi

akibat perilaku

kekerasan

6. TUK VI : Klien

dapat

mendemonstrasikan

cara fisik untuk

mencegah perilaku

kekerasan

7. TUK VII : Klien

dapat

mendemonstrasikan

cara social untuk

mencegah perilaku

kekerasan.

8. TUK VIII : Klien



dapat

mendemonstrasikan

cara spiritual untuk

mencegah perilaku

9. TUK IX : Klien

dapat

mendemonstrasikan

kepatuhan minim

obat untuk

mencegah perilaku

kekerasan.



jiwa askep n resume

Documents