jerami sebagai ide seni lukisdigilib.isi.ac.id/5159/7/jurnal_yoko.pdf · kecilnya yaitu jerami,...

16
1 JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKIS JURNAL PENCIPTAAN KARYA SENI oleh: Setiyoko NIM 1312398021 PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2019 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Upload: others

Post on 04-Dec-2019

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

1

JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKIS

JURNAL PENCIPTAAN KARYA SENI

oleh:

Setiyoko

NIM 1312398021

PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI

JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2019

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 2: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

2

JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKIS

JURNAL PENCIPTAAN KARYA SENI

oleh:

Setiyoko

NIM 1312398021

Tugas Akhir ini Diajukan kepada Fakultas Seni Rupa

Institut Seni Indonesia Yogyakarta Sebagai

Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana S-1 dalam Bidang

Seni Rupa Murni

2019

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 3: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

3

JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKIS

STRAW AS AN IDEA OF PAINTING

SETIYOKO

Institut Seni Indonesia Yogyakarta

No. Telp : 087836344903

Email : [email protected]

ABSTRAK

Salah satu benda yang memantik ingatan penulis pada keceriaan di masa

kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat

mainan yang berbahan dari jerami, seperti boneka jerami, bola jerami yang berisi

tanah, serta membuat rumah-rumahan dari bahan jerami. Penulis yang mendapat

pengetahuan seni rupa memiliki kepekaan lebih terhadap benda-benda

disekitarnya. Daya tangkap visual persawahan oleh penulis mempertemukan

dirinya pada jerami, benda yang menyimpan memori kenangan pada kehidupan

penulis.Diusianya yang menginjak dewasa, penulis dengan bekal pengetahuan

seni rupa, ketika melihat kembali jerami menemukan keluasan cara pandang.

Penulis yang terus setia kepada seni rupa, semakin mendekatkannya pada

kepekaan garis, warna, bidang, hingga ruang. Kepekaan itu dialami ketika

menemukan kembali jerami di usianya yang hampir matang ini. Pertemuan

penulis dengan jerami memberikan daya cipta yang tumbuh pada jiwanya. Jerami

tidak hanya dipandang sebagai bagian benda dari ekosistem persawahan. Namun

lebih dalam dihayati sebagai jembatan ingatan, seperti yang sudah tersampaikan,

yaitu mengenai memori masa kecil penulis bermesraan dengan Ibu dan kampung

halamannya. Setelah mengalami perjalanan yang panjang, perenungan, pulang ke

tanah kelahiran, penulis meneguhkan dirinya untuk menjadikan jerami sebagai ide

penciptaan seni lukis.

Kata Kunci : jerami, sawah, lukisan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 4: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

4

ABSTRACT

One of the objects that reap the memories of the authour on happiness in

childhood is straw, rice tree leaves that have been harvested. The author often

makes toys made from straw, such as straw dolls, straw balls filled with soil, and

making houses made of straw. Writers who have knowledge of art have sensituvity

to the objects around it. Visual power of rice fields by the author brings him of

straw, objects that hold memories of memories in the life of the authour. At the

age of adulthood,writer with the knowledge of art, when looking back at straw,

found the breadth of perspective. Writer who continue to be loyal to art, draw

closer to the sensitivity of lines, colors, fieleds, to runag. That sensitivity begins

when rediscoverning straw at this almost mature age. The author’s meeting with

straw gave creativity that grew in his soul. Straw is not only seen as an object

part of the rice file ecosystem. But it is deeper lived as bridge of memory, as it

has been conveyed, whish is abaut the memory of a childhood writer making out

with his mother and homeland. After experiencing a long journey, contemplation,

returning to the land of brith, the author confirmed himself to make straw as an

idea of painting.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 5: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

5

A. Pendahuluan

1. Latar belakang

Ketika dalam perenungan penulis teringat suatu kenangan masa silam

yang sempat membuat perasaan terkadang rindu. Ada pengalamanketika

penulis di masa kecilnya sering bermain di tengah-tengah sawah,yaitu

memburu binatang-binatang kecil disela-sela jerami. Walau lumpur

terkadang sampai ke wajah hingga terkadang pula penulis mandi bersama

dengan kawan-kawan. Ketika tiba waktu sore penulis diberi tugas oleh Ibu

membawa jerami untuk makanan sapi. Terkadang penulis bersikap kurang

sopan kepada Ibu, hingga membuat penulis dipukul dengan jerami oleh

Ibu. Namun Ibu tidak menyakiti, beliau ingin anaknya tidak bermalas-

malasan. Kini ibu sudah tidak ada lagi. Penulis rindu akan peristiwa-

peristiwa tersebut. Hal ini membuat penulis terkadang hampa ketika

ingatan itu datang menghampiri.

Kesadaran untuk berbakti kepada orang tua menjadi sesuatu yang

diutamakan penulis dalam menapaki setiap perjalanannya. Hal ini yang

menjadikan penulis terus memiliki semangat juang dalam proses berkarya

dan menempa dirinya pada setiap momen-momen kehidupannya. Dalam

penulisan dan pengerjaan karya tugas akhir ini, merupakan bakti kasih

kepada Ibu, dari penulis. Ibu yang telah melahirkan, mendidik, dan

mendewasakannya. Tugas akhir menjadi bagian penting bagi penulis

dalam perjalanan kehidupan yang masih akan panjang. Proses ini

merupakan sebuah perjalanan pendewasaan penulis sebagai seorang yang

menempakan dirinya pada dunia seni rupa, dan sebagai seorang anak yang

telah melangkahkan dirinya keluar rumah demi pengetahuan yang

didalaminya. Sebagai seorang anak, penulis sadar jika apapun yang

dikerjakan akan kembali pada asal-muasalnya. Pengalaman kehidupan

yang bersinggungan dengan pengetahuan seni rupa, mengantarkan penulis

kembali untuk pulang ke rumahnya, kampung halaman, tanah

kelahirannya. Hal ini dapat terjadi, karena penulis memaknai seni sebagai

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 6: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

6

bagian jiwa yang hidup dalam dirinya. Ketika jiwa itu mengantarkan

penulis untuk terus berbakti kepada orang tuanya, maka penulis

bertanggungjawab untuk berbakti pada tanah kelahirannya dengan

pengetahuan seni rupa yang telah dimiliki.

Perjalanan penulis menapakkan kembali pada kampung halaman atau

tanah kelahiran menemui banyak pengalaman. Terutama suasana batin

yang menyelimuti diri penulis. Ingatan-ingatan tentang kesuburan desa,

ketenteraman hidup bermasyrakat, hingga kemesraan penulis dengan orang

terkasih kembali datang ketika menapaki tanah kampung halamannya

tersebut. Tempat yang sangat dekat dengan ingatan tersebut yaitu area

persawahan yang luas disekitar tempat tinggal penulis. Ketika masa kecil,

penulis sangat sering bermain di sawah bersama teman-temannya. Saat

hujan turun, penulis semakin asyik bermain di sawah, melempari bola

tanah ke teman-temannya, bermain bola, hingga bermandi lumpur. Salah

satu benda yang memantik ingatan penulis pada keceriaan di masa

kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering

membuat mainan yang berbahan dari jerami, seperti boneka jerami, bola

jerami yang berisi tanah, serta membuat rumah-rumahan dari bahan

jerami. Penulis yang mendapat pengetahuan seni rupa memiliki kepekaan

lebih terhadap benda-benda disekitarnya. Daya tangkap visual persawahan

oleh penulis mempertemukan dirinya pada jerami, benda yang menyimpan

memori kenangan pada kehidupan penulis.

Di usianya yang menginjak dewasa, penulis dengan bekal

pengetahuan seni rupa, ketika melihat kembali jerami menemukan

keluasan cara pandang. Penulis yang terus setia kepada seni rupa, semakin

mendekatkannya pada kepekaan garis, warna, bidang, hingga ruang.

Kepekaan itu dialami ketika menemukan kembali jerami di usianya yang

hampir matang ini. Pertemuan penulis dengan jerami memberikan daya

cipta yang tumbuh pada jiwanya. Jerami tidak hanya dipandang sebagai

bagian benda dari ekosistem persawahan. Namun lebih dalam dihayati

sebagai jembatan ingatan, seperti yang sudah tersampaikan, yaitu

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 7: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

7

mengenai memori masa kecil penulis bermesraan dengan Ibu dan

kampung halamannya. Setelah mengalami perjalanan yang panjang,

perenungan, pulang ke tanah kelahiran, penulis meneguhkan dirinya untuk

menjadikan jerami sebagai ide dasar penciptaan seni lukis. Tugas akhir

yang akan dikerjakan berawal dari kampung halaman yang menyimpan

memori kenangan dalam diri penulis. Lewat cara inilah, penulis

menjadikan tugas akhir mempunyai daya jangkau tujuan yang lebih luas.

Menempa kepekaan penulis terhadap seni lukis, mengasah pengetahuan

penulis mengenai seni rupa, dan yang menjadi penting merupakan sebuah

bakti kasih penulis terhadap kampung halamannya. Penulis sadar, apapun

yang dilakukan, akan kembali pada asalnya, penulis kembali pada rahim

yang melahirkannya. Dengan begitu daya cipta seni dapat tumbuh

mengikuti detak jantung semesta, terutama seni rupa dengan penulis

sebagai pelakunya.

Jerami secara fungsional dapat digunakan berbagai hal. Mulai dari

makanan atau pakan untuk hewan ternak seperti sapi dan kerbau, bisa juga

digunakan sebagai atap rumah, bahan bakar untuk membakar batu bata,

gerabah dan berbagai kebutuhan dalam kehidupan baik kebutuhan rumah

tangga seperti sapu (alat pembersih) dan berbagai kerajinan seni. Jerami

juga memiliki unsur-unsur estetis. Unsur estetis dalam hal ini berkaitan

dengan garis, bidang dan warna dalam kajian seni rupa. Sebuah tumpukan

jerami jika dilihat dari atasseperti goresan-goresan garis yang memiliki

pola abstrak. Kemudian dari tumpukan tersebut membentuk sebuah

bidang, sedangkan dari persatuan antara garis dan bidang dalam sebuah

tumpukan jerami dikuatkan dengan warna coklat muda dan dalam

perjalanannya warna Jerami bisa berubah-ubah. Kesatuan garis, bidang

dan warna yang dihasilkan dari Jerami merupakan unsur-unsur estetis yang

alami.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 8: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

8

2. Rumusan Penciptaan

a. Kekhasan apa yang terdapat pada jerami sebagai inspirasi dari karya

lukis?

b. Bagaimana menuangkan perasaan empiris kerinduan penulis dalam

karya lukis?

3. Teori dan Metode Penciptaan

Konsep perwujudan merupakan proses perwujudan dari ide kreatif

menjadi karya, dalam hal ini karya seni rupa dua diemensi berupa lukisan.

Untuk mengekspresikan kenangan tentang kampung halaman, kerinduan,

budaya, tradisi dan pemikiran yang ingin disampaikan. Mampu

menggambarkan kelengkapan dan keragaman yang ada di dalamnya,

memahami bahwa yang kita cari di dalam wujud kesenian itu bukan

kenikmatan indra belaka tetapi lebih dari itu1. Karya seni mengespresikan

gagasan dan perasaan, selalu membawa makna tertentu dalam dirinya, ada

usaha mengkomunikasikan seni dengan orang lain2. Apalagi seni itu bukan

hanya meniru dan melihat realitas objektif saja, tetapi juga

mempertimbangkan unsur-unsur seni itu sendiri misalkan membahas

tentang garis, warna, bidang dan sebagainya.

Metode Penciptaan

1. Persiapan (Preparation)

Merupakan tahap penyiapan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam

proses melukis. Alat dan bahan tersebut berupa kanvas, berbagi macam

kuas, cat, palet, air bersih untuk mencuci kuas, dan kain lap. Kanvas yang

digunakan merupakan hasil dari pemasangan kain kanvas dan proses

plamir yang dilakukan sendiri. Menyiapkan alar dan bahan yang akan

digunakan untuk melukis.

1Dharsono Sony Kartika, Seni Rupa Modern, (Bandung : Rekayasa Penerbit Sains, 2017), p.

3. 2Jakob Sumardjo, Filsafat Seni, (Bandung : ITB, 2000), p. 24.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 9: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

9

2. PerencanaanKarya

Membuatgambarrancangan (sketsa) pada kertasmenggunakanpena.

3. Proses pengerjaan

Mencampur, mengaduk warna kemudian ambil kuas ukuran

sedang, selanjutnya aduk lagi campur dengan air, kemudia sapukan

kuas tadi yang bercampur cat ke dalam kanvas. Teknik arsir yang tidak

beraturan menjadi paling yang dominan dalam menciptakan karya

Tugas Akhir ini. Akan tetapi dalam penyempunaan lukisan tentu

membutuhkan beberapa teknik-teknik lain dalam menggambar, seperti

teknik blok, teknik aquarel, teknik gosok (dussel). Terkhusus teknik

transparan memberikan kesan tekstur semu. Selain itu menggunakan

juga teknik kerok untuk menghasil dramatisasi dan keruangan,

membuat kesan bercak dan tekstur semu pada background. Berikut ini

adalah beberapa gambar tahap pengerjaan lukisan.

Gb.11.Tahap 1. Sketsa pada kertas

(sumber: dok.Setiyoko, 2019))

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 10: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

10

4. Finishing Touch

Semua akhir setelah karya jadi adalah menambahkan detail obyek

seperlunya. Akan tetapi justru saat proses Finishing terkadang muncul

improvisasi objek untuk menambah kesan estetis. Terkadang diberi

tambahan aksentuasi warna abu-abu (kecoklatan, kehitaman,

ataukebiruan) agar harmoni, sehingga kesan yang ingin disampaikan

lewat sisi kelam (sisi gelap) dapat tersampaikan.

Gb.12 Tahap 2. PembentukanObjek

dan Komposisi

(sumber: dok.Setiyoko, 2019)

Gb.13 Tahap 3. PenambahanWarna

(sumber: dok.Setiyoko, 2019)

Gb.14 Tahap 4. MulaiMempertegas Warna

dan Objek

(sumber: dok.Setiyoko, 2019)

Gb15 Tahap 5. FinishingTouch

(sumber: dok.Setiyoko, 2019)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 11: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

11

B. Hasil dan Pembahasan

Sawah merupakan lahan tempat menanam bibit padi yang sangat penting.

Seiring waktu berjalan sekarang lahan yang dulunya luas dengan persawahan

sekarang penuh sesak dengan bangunan. Sampai-sampai ada sepetak sawah yang

banyak terhimpit sebuah bangunan pergedungan dan perumahan. Penulis

memvisualisasikan di lukisannya dengan goresan warna merah di tengahnya

dikelilingi coretan garis panjang sebagai media cerita.

“Gb.16.”Sawah Di Tengah Kota”

Cat akrilik pada kanvas,100 cm x 120 cm, 2019

(sumber: Dokumentasi Setiyoko, 2019)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 12: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

12

Tentang bagaimana melahirkan dan merawatnya sampai besar. Simbol coretan

hijau kebiruan secara transparan dengan background hitam menandakan seperti

benih yang baru lahir seperti halnya menceritakan kisah pak tani yang menyebar

benih padi di sawah kemudian merawatnya sampai memanen hasilnya.

Gb.17.”Benih”

Cat akrilik pada kanvas, 100 cm x 130 cm, 2019

(Sumber: Dokumentasi Setiyoko, 2019

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 13: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

13

Sepanjang sejarah peradaban manusia selalu diiringi munculnya berbagai

bencana. Bencana bisa berupa alam ataupun akibat ulah manusia seperti banjir.

Warna hitam putih di tengahnya menggambarkan hilir sungai yang dulunya luas

di penggir persawahan, sekarang mulai menyusut karena sifat nafsu manusia yang

ingin memperlebar lahan sawahnya, alhasil ketika hujan turun dengan derasnya

banjirpun tidak terhindarkan.

Gb.18.”Ruang Yang Tidak Menyatu”

Cat akrilik pada kanvas, 120 cm x 90 cm, 2019

(Sumber: Dokumentasi Setiyoko, 2019

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 14: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

14

C. Kesimpulan

Kesadaran penulis untuk merenungkan pengalaman pribadinya, melihat

kondisi batin dan kedekatan penulis dalam hidup bermasyarakat hingga

menghayati perilaku manusia. Dengan bekal pengalaman visual dan

pengamatan ketika berada dipersawahan penulis memantapkan jerami sebagai

ide lukisanya yang memberikan banyak insirasi.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 15: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

15

Daftar Pustaka

Djelantik, A. A. M., Kritik Seni, Rekayasa Sains, Bandung, 2004.

Fukuoka, Masanobu., Revolusi Sebatang Jerami, Yayasan Pustaka Obor

Indonesia, Jakarta, 2012.

Kartiko, Dharsono Sony., Kritik Seni, Rekayasa Sains, Bandung, 2004.

Kartiko, Dharsono Sony & Nanang Ganda Perwira., Pengantar Estetika,

Rekayasa Sains, Bandung, 2014.

Kartika, Dharsono Sony., Seni Rupa Modern, Rekayasa Sains, Bandung, 2017.

Marianto, M. Dwi , Menempa Quantum Mengurai Seni, Scritto Books Publisher,

Yogyakarta, 2017.

Partanto, Pius A & M. Dahlan Al Barry, Kampus Ilmiah Populer, Arkola,

Surabaya 2001.

Sp, Soedarso., Sejarah Perkembangan SeniRupa Modern, Studio Delapan Puluh,

Jakarta, 2009.

Sp, Soedarso., Sebuah PengantarApresiasi Seni, Saku Dayar Sana, Yogyakarta,

1990.

Sucitra, I Gede Arya., Pengetahuan Bahan lukisan, Yogyakarta: Badan Penerbit

ISI Yogyakarta, 2013.

Sucitra, I Gede Arya., Narasi Sanggar Dewata Indonesia, Yogyakarta: Sanggar

Dewata Indonesia, 2013

Sugiharto, Bambang., Untuk Apa Seni, Penerbit Matahari, Bandung, 2011

Sugiharto, Wardoyo., Pengetahuan Bahan Lukis, Diklat Kuliah pada Program

Studi Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia

Yogyakarta, 1998.

Sumardjo, Jacob., FilsafatSeni, Badan Penerbit ITB, Bandung, 2000.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 16: JERAMI SEBAGAI IDE SENI LUKISdigilib.isi.ac.id/5159/7/JURNAL_YOKO.pdf · kecilnya yaitu jerami, daun pohon padi setelah dipanen. Penulis sering membuat mainan yang berbahan dari jerami,

16

Susanto, Mikke., “Abstraksi Valasara” Katalog Pameran Tunggal Made Wiguna

Valasara MarshallingLines and color, Galeri Canna 22 Januari- 4

Februari, 2009.

Widodo., Kampus Ilmiah Populer, Absolud, Yogyakarta, 2001.

Website :

www.gallery.komaneka.com

www.sidhartart.blogspot.com

www.curiartor.com

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta