jerami padi sebagai bahan organik di lahan sawah

Upload: arief-rahman

Post on 19-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jerami Padi Sebagai Bahan Organik

TRANSCRIPT

  • 3. Bokashi Kohe

    Bahan yang digunakan terdiri dari kotoran sapi 850

    kg, abu dapur 100 kg, serbuk gergaji 50 kg, kaptan

    20 kg, probion 2,5 kg, pupuk SP-36 2,5 kg dan air 60

    %. Selanjutnya peralatan meliputi : sekop, cangkul,

    garpu dan tempat pembuatan. Tahapan pembuatan

    bokashi kohe adalah sebagai berikut :

    - Siapkan tempat, alat dan bahan yang digunakan.

    - Larutkan dekomposer probion dan pupuk SP-36

    dalam 250 liter air.

    - Campurkan kotoran sapi dengan bahan lainnya

    dan aduk secara merata, kemudian siramkan

    larutan dekomposer yang telah disiapkan, lalu tutup

    dengan palstik hitam atau terpal plastik.

    - Lama fermentasi atau pengomposan 3-4 minggu,

    dimana setiap minggu dilakukan pembalikan.

    - Proses pengomposan berjalan baik apabila suhu bahan meningkat.

    - Setelah diperam 3-4 minggu, pupuk telah menjadi matang dengan

    warna coklat kehitaman, bertekstur remah dan tidak berbau.

    - Lakukan pengayakan untuk mendapatkan ukuran dan bentuk yang

    seragam serta memisahkan dari bahan yang tidak diharapkan.

    - Pupuk organik siap dikemas atau diaplikasikan ke lahan sebagai

    pupuk dasar.

    Jerami Padi

    Sebagai Bahan

    Organik di

    Lahan Sawah

    Sumber : BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA BARAT BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIANPERTANIAN

    B P 3 K K E C A M A T A N

    C I G A S O N G

    P e n i n g k a ta n Ka p as i t a s B a l a i

    P e n y u l uh a n Ke cama t a n ( B P 3K )

    s eba g a i POSKO P e l a k sa n a

    P emba n gu n a n P er t a n i a n / P2BN

    BP3K CIGASONG

  • BIOAKTIVATOR (DEKOMPOSER)

    Perombakan bahan organik secara alami membutuhkan waktu 3-4 bulan, sehingga upaya pelestarian lahan pertanian mengalami hambatan, apalagi dihadapkan dengan masa tanam yang mendesak untuk menghasilkan produksi tinggi. Residu bahan organik sulit dikonversi men-jadi bentuk yang lebih berdayaguna karena dergradasi lignin merupakan pembatas bagi kecepatan dan efisiensi dekomposisi. Dengan demikian diperlukan upaya untuk mempercepat perombakan lignin dan selulosa dengan berbagai dekomposer atau bioaktivator.

    Saat ini sudah tersedia berbagai jenis dekomposer sehingga pelu-ang usaha pembuatan pupuk organik terbuka luas. Penggunaan mikroba dekomposer dapat dilihat dari efektivitas dan efisiensi, mutu kompos, biaya dan kemudahan aplikasinya. Salah satu karakteristik dan dosis mikroba dekomposer yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik atau kom-pos adalah sebagai berikut:

    - Biodec : Merupakan konsersia mikroba perombak selulosa dan lignin dengan fungsi metabolik yang komplementer, merombak dan mengubah residu organik menjadi bahan organik tanah dan menyuburkan tanah. Penggunaan Biodec untuk setiap ton/m3 bahan adalah 2,5 kg.

    - Promi : Formula mikroba unggul, pemacu pertumbuhan tanaman, pelarut hara terikat tanah dan pengendali penyakit tanaman. Bahan aktif Promi adalah mikroba Trichoderma harzianum, T. pseudokoningii dan Aspergil-lus sp. Penggunaan Promi untuk setiap ton/m3 bahan adalah 1 kg.

    - M-Dec : Mikroba mempercepat pengomposan, alelopati serta menekan perkembangan penyakit, larva insek dan biji gulma. Bahan aktif M-Dec adalah mikroba Trichoderma harzianum, T. pseudokoningii, Aspergillus sp dan Trametes. Penggunaan M-Dec untuk setiap ton/m3 bahan adalah 1 kg.

    - Orlitani : Formula bioaktivator dengan bahan aktif Trichoderma harzianum dan T. pseudokoningii. Manfaat kompos dengan Orlitani dapat mengu-rangi penggunaan pupuk kimia sampai 50 % dan meningkatkan hasil panen 10-20 %. Penggunaan Orlitani untuk setiap ton/m3 bahan adalah 5 kg.

    - Orgadec : Dekomposer yang memiliki kemampuan menurunkan C/N ratio secara cepat dan bersifat antagonis terhadap beberapa jenis penyakit akar. Mengandung mikroba Trichoderma pseudokoningii dan Cytophaga sp yang memiliki kemampuan tinggi dalam penghancur lignin dan selulosa secara bersamaan. Penggunaan Orgadec untuk setiap ton/m3 bahan adalah 5 kg.

    - EM-4 : Dekomposer yang mengandung bakteri fotosintesis, bakteri asam

    laktat, Actinomycetes, ragi dan jamur fermentasi. EM-4 merupakan cairan

    berbau sedap dengan rasa asam manis dengan pH < 3,5. Penggunaan

    EM-4 untuk setiap ton/m3 bahan adalah 1 liter.

    Berdasarkan hasil penelitian, beberapa dekomposer (M-Dec, Orgadec,

    Probion, MOL-pepaya, MOL-bambu) mampu menurunkan C/N ratio jerami

    sekitar 25:1 setelah dua minggu masa inkubasi, namun kematangan dan

    stabilitas kompos baru dicapai setelah minggu ke-5 dengan C/N ratio 11:1

    16:1.

    TEKNIS PEMBUATAN

    1. Kompos Jerami

    Bahan dan peralatan yang digunakan terdiri dari jerami padi, dekompos-

    er, ember, tali, bambu, plastik hitam dan parang/pisau. Tahapan pembu-

    atan kompos jerami padi adalah sebagai berikut :

    - Larutkan dekomposer sesuai dosis dalam 250 liter air, lalu aduk

    sampai homogen.

    - Buat tumpukan jerami padi secara berlapis dengan ukuran 1m x

    1m x 1m.

    - Setiap lapis (20 cm) disiram dengan larutan dekomposer 50 liter

    secara merata, dan begitu seterusnya hingga mencapai ketinggian

    1m.

    - Padatkan setiap lapisan jerami dengan cara diinjak-injak.

    - Setelah selesai tutup dengan plastik hitam, lalu diikat dengan tali.

    - Tumpukan jerami dibiarkan 2 - 4 minggu.

    - Pengomposan berjalan baik apabila terjadi penurunan tinggi

    tumpukan, jika dipegang terasa panas, tidak berbau menyengat,

    tidak kering dan jerami mulai melunak.

    2. Bokashi Jerami

    Bahan dan peralatan yang digunakan terdiri dari jerami padi yang

    dicacah sebanyak 800 kg, sekam 150 kg, dedak 50 kg, dekomposer,

    air secukupnya, ember, plastik hitam, cangkul dan sekop. Tahapan

    pembuatan bokashi jerami adalah sebagai berikut :

    - Larutkan dekomposer dalam 250-300 liter air.

    - Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata, kemudian

    disiram dengan larutan dekomposer yang telah disiapkan.

    - Penyiraman dilakukan perlahan-lahan sampai kandungan air

    adonannya mencapai 30%.

    - Selanjutnya adonan di hamparkan setinggi 30-40 cm di tempat

    yang kering/diatas lantai.

    - Tutup adonan dengan palstik hitam atau terpal.

    - Selama fermentasi berlangsung, suhu tetap dijaga 4050 derajat C.

    - Jika suhu melebihi 50 derajat C, bukalah penutupnya, kemudian

    dibalik atau diaduk agar udara masuk, dan selanjutnya ditutup

    kembali.

    - Lama fermentasi berkisar antara 3-4 minggu.

    - Bokashi telah jadi ditandai dengan timbul bau sedap dan muncul

    lapisan jamur putih serta tidak panas lagi.

    100 kg, serbuk gergaji 50 kg, kaptan 20 kg, probion 2,5 kg, pupuk

    Jerami Padi Sebagai Bahan Organik di

    Lahan Sawah

    PENDAHULUAN

    Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian telah

    melahirkan petani yang sangat tergantung pada pupuk kimia. Di lain pihak,

    penggunaan lahan secara terus menerus berakibat pada penurunan bahan

    organik tanah dan bahkan sebagian besar lahan pertanian mengandung

    bahan organik rendah (< 2 %), padahal kandungan yang ideal adalah > 3

    %.

    Tanah dengan kandungan bahan organik rendah akan berkurang

    kemampuannya dalam mengikat pupuk kimia, sehingga efektivitas dan

    efisiensinya menurun akibat pencucian dan fiksasi. Perbaikan kesuburan

    tanah dan peningkatan bahan organik tanah dapat dilakukan melalui

    penambahan bahan organik atau kompos. Namun demikian, kandungan

    hara pupuk organik tergolong rendah dan sifatnya slow release, sehingga

    diperlukan dalam jumlah yang banyak.

    Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya

    terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan/atau hewan yang

    telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang

    digunakan untuk mensuplai bahan organik serta memperbaiki sifat fisik,

    kimia dan biologi tanah. Secara umum, manfaat pupuk organik adalah :

    memperbaiki struktur dan kesuburan tanah, meningkatkan daya simpan

    dan daya serap air, memperbaiki kondisi biologi dan kimia tanah, mem-

    perkaya unsur hara makro dan mikro serta tidak mencemari lingkungan

    dan aman bagi manusia.

    Limbah pertanian yang dapat dijadikan sumber pupuk organik

    adalah jerami padi, sekam/arang sekam, brangkasan kacang tanah dan

    kedelai, daun dan batang jagung, serbuk gergaji, sampah kota serta

    kotoran ternak (sapi, kerbau, domba, kambing, ayam). Kandungan hara

    kotoran ternak dan limbah pertanian sangat beragam, dan begitu juga

    perbandingan antara karbon dan nitrogen (C/N ratio). Bahan organik yang

    optimal untuk pembuatan kompos atau pupuk organik secara aerobik

    memiliki C/N ratio 25-30. Kandungan hara kotoran ternak dan limbah

    pertanian.

    B P 3 K K E C A M A T A N

    C I G A S O N G