jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

37
 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancanga n Sistem Informasi Akunt ansi Laporan Keuanga n Laba Rugi 2.1.1 Perancangan Definisi perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis & Desain Sistem Informasi , menyebutkan bahwa:  ”Pe rancan gan adala h sua tu keg iat an yan g me mil iki tuj uan unt uk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihad api perusa haan yang diper oleh dari pemili han alter natif siste m yang terbaik.” [4] Defini si peranc angan menur ut Adi Nugroho dalam bukunya yang berjudul  Ana lisi s dan Pera ncan gan Sist em Info rmas i deng an Meto dolo gi Bero rien tasi Objek , men yeb utk an ba hwa: ”Peranca ng an adalah st rate gi un tuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi perusahaan itu.” [3] Be rd asar ka n de fi ni si di atas pe nu li s da pa t me na ri k si mp ul an ba hwa  pe rancangan mer upa kan suatu pol a unt uk men gat asi mas alah yan g dih ada pi  perusahaan atau organisasi. 2.1.2 Sistem Defini si siste m menur ut Mulyadi dal am buk uny a yan g ber jud ul Sistem  Akuntansi , me nyebutkan bahwa: ”Suatu si stem pada dasarnya adal ah sek elo mpo k unsur yan g er at ber hub ung an sat u den gan lai nny a, yan g berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.” [21] Definisi sistem menurut Fathansyah dalam bukunya yang berjudul  Basis data, menyebutkan bahwa: ”Si ste m ada lah suatu tatanan yan g terdiri atas sej umlah kompon en fungsional (dengan suatu fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan da n secara bersama- sa ma be rtuj uan un tuk memenuhi suat u proses/pekerjaan tertentu.” [8] 13

Upload: awongsari

Post on 12-Jul-2015

193 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 1/37

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba Rugi

2.1.1 Perancangan

Definisi perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya

yang berjudul Analisis & Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa:

  ”Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk 

mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem

yang terbaik.”[4]

Definisi perancangan menurut Adi Nugroho dalam bukunya yang berjudul

  Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi

Objek , menyebutkan bahwa: ”Perancangan adalah strategi untuk 

memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi perusahaan

itu.”[3]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa  perancangan merupakan suatu pola untuk mengatasi masalah yang dihadapi

 perusahaan atau organisasi.

2.1.2 Sistem

Definisi sistem menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem

 Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Suatu sistem pada dasarnya adalah

sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang

berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”[21]

Definisi sistem menurut Fathansyah dalam bukunya yang berjudul  Basis

data, menyebutkan bahwa:

”Sistem adalah suatu tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen

fungsional (dengan suatu fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan

dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu

proses/pekerjaan tertentu.”[8]

13

Page 2: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 2/37

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa sistem

merupakan suatu bentuk kegiatan yang terorganisir yang dapat mempermudah

 perusahaan dalam melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan.

2.1.3 Informasi

Definisi informasi menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul

 Analisis dan Desain Sistem, menyebutkan bahwa: ”Informasi adalah data yang

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang

menerimanya.”[12]

Definisi informasi menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul

 Analisa Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: ”Informasi adalah data yang

telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan

dalam proses pengambilan keputusan.”[26]

Definisi informasi menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart

yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya

yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Informasi

(information) data yang telah diproses dan diatur ke dalam bentuk  output 

yang memiliki arti bagi orang yang menerimanya.”[18]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa informasi

adalah data yang sudah diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk 

 pemakainya.

Adapun kualitas informasi menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang

 berjudul Analisa Sistem Informasi adalah sebagai berikut :

”1. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi ini harus mencerminkan keadaan yang

sebenarnya.

2. Tepat Waktu, informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh

terlambat, harus tersedia pada saat informasi tersebut diperlukan.

3. Relevan, informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang

dibutuhkan dan mempunyai manfaat untuk pemakainya.”[26]

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis dapat menarik simpulan bahwa

suatu informasi dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi kualitas informasi

14

Page 3: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 3/37

yaitu akurat, tepat waktu dan relevan.

2.1.4 Sistem Informasi

Definisi sistem informasi menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh

Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya Sistem Informasi

 Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian

prosedur formal dimana data dikumpulkan lalu diproses menjadi informasi

dan didistribusikan kepada para pemakai.”[9]

Definisi sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis

yang diterjemahkan oleh Jogiyanto HM. dalam bukunya   Analisis dan Desain

Sistem Informasi, menyebutkan bahwa:

”Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan.”[12]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa sistem

informasi adalah sebuah rangkaian prosedur yang menggabungkan subsistem-

subsistem yang mempertemukan kebutuhan organisasi dengan laporan yang

diperlukan.

2.1.5 Akuntansi

Definisi akuntansi menurut Soemarso SR  dalam bukunya yang berjudul

 Akuntansi Suatu Pengantar , menyebutkan bahwa:

”Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan

melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian

dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan

informasi tersebut.”[23]

Definisi akuntansi menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E.

Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik 

Hendrawan dalam bukunya yang berjudul  Accounting Pengantar Akuntansi,

menyebutkan bahwa: ”Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi

yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

15

Page 4: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 4/37

mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.”[29]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa akuntansi

adalah proses yang dimulai dari pencatatan sampai pelaporan informasi dari

transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan.

2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi

Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess yang diterjemahkan

oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan dalam buku yang

 berjudul Accounting Pengantar Akuntansi, mengemukakan bahwa:

“Dasar kas (cash basis), pendapatan dan beban dilaporkan dalamlaporan laba rugi pada periode dimana kas diterima atau dibayar. Dasar

akrual (accrual basis), pendapatan dilaporkan dalam laporan laba rugi

pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan.”[29]

2.1.5.2 Proses Akuntansi

Definisi proses akuntansi menurut Soemarso SR  dalam bukunya yang

 berjudul Akuntansi Suatu Pengantar , menyebutkan bahwa:

”Proses akuntansi merupakan suatu kegiatan yang meliputi

pengidentifikasian dan pengukuran data relavan untuk pengambilan

keputusan, pemrosesan data, dan kemudian pelaporan informasi yang

dihasilkan, pengkomunikasian informasi kepada pemakai.”[23]

Menurut Soemarso SR  dalam buku  Akuntansi Suatu Pengantar  gambar 

 proses akuntansi adalah sebagai berikut:

T r a n s a k s i P e n c a t a t a nP e n g g o l o n g a nP e n g i k h t i s a r a nL a p o r a n

A k u n t a n s i

M e n g a n a l i s isD a n

M e n g i n t e r p r e s t a s i k a n

P e m r o s e s a n d a n P e l a p o r a n

P e m a k a i I n f o r m a s iA k u n t a n s i

P e n g k o m u n i k a s ia nI n f o r m a s i

P e n g i k h t i s a r a nd a n P e n g u k u r a n

d a t a

16

Page 5: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 5/37

Gambar 2.1 Proses Akuntansi[23]

2.1.5.3 Siklus Akuntansi

Definisi siklus akuntansi menurut Soemarso SR  dalam bukunya yang

 berjudul   Akuntansi Suatu Pengantar , menyebutkan bahwa: ”Siklus akuntansi

adalah tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan

akuntansi mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan

keuangan.”[23]

Definisi siklus akuntansi menurut Winwin Yadiati, Ilham Wahyudi dalam

  bukunya yang berjudul   Pengantar Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Siklus

akuntansi adalah tahapan-tahapan dalam mencatat transaksi bisnis hingga

menghasilkan laporan keuangan bagi suatu organisasi dalam periode

tertentu.”[30]

Siklus akuntansi menurut Achmad Tjahyono, Sulastiningsih dalam bukunya

yang berjudul  Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu, menyebutkan bahwa:

”Siklus Akuntansi adalah langkah-langkah dalam akuntansi formal dimulai

dari analisis terhadap transaksi bisnis, mencatat dalam buku jurnal, dan

diakhiri dengan penyusunan daftar saldo setelah penutupan”.[2]

Siklus akuntansi apabila digambarkan akan tampak seperti di bawah ini:

17

Page 6: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 6/37

Analisis

TransaksiBisnis

JurnalTransaksi

Posting ke Buku

Besar 

Daftar saldo

JurnalPenyesuaian

Daftar saldoDisesuaikan

JurnalPenutup

Daftar saldo

Setelahpenutupan

Laporan

Keuangan:Lap.Rugi/Laba

Lap Ekuitas

Pemilik

Neraca

Laporan ArusKas

Siklus Akuntansi

1

2

3

4

56

7

8

9

Gambar 2.2 Siklus Akuntansi[2]

Berikut penjelasan masing-masing langkah dalam siklus akuntansi formal di

atas:

“1. Analisis transaksi bisnis

Transaksi bisnis merupakan kejadian ekonomis yang secara

langsung berpengaruh terhadap posisi keuangan atau hasil operasi

keuangan.

2. Pencatatan pada buku jurnal

Akuntansi membutuhkan sebuah catatan setiap transaksi bisnis

secara kronologis atau urut sesuai dengan tanggal terjadinya.

3. Posting ke buku besar

Posting adalah proses emindahan ayat-ayat jurnal dari jurnal ke

  jurnal ke akun buku besar. Posting dilakukan secara individual

setiap hari atau seminggu sekali.4. Penyusunan daftar saldo

Sebelum laporan keuangan disusun, saldo dari masing-masing akun

harus ditentukan terlebih dahulu. Saldo tersebut dapat dilihat dari

buku besar, dan arus dibuktikan persamaan debit dan kreditnya.

5. Penyesuaian

Beberapa akun dalam neraca saldo belum menunujukkan informasi

yang Up To Date (terkini), karena beberapa informasi baru dapat

diketahui pada akhir tahun melalui analisis terhadap keadaan pada

akhir periode.

6. Daftar saldo disesuaikan

Setelah penyesuaian dicatat dan diposting ke akun buku besar,

18

Page 7: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 7/37

neraca saldo disesuaikan disiapkan.

7. Penyusunan laporan keuangan

Penyusunan laporan keuangan diawali dengan menyiapkan laporan

rugi-laba. Laba atau rugi bersih kemudian digunakan untuk 

menyusun laporan ekuitas pemilik.8. Penutupan buku besar

Saldo-salso yang terdapat dalam eraca akan terus dibawa ketahun-

tahun berikutnya. Karena akun-akun neraca mempunyai sifat

relatif permanen maka akun ini disebut dengan akun permanen

(Permanent Account) atau akun riil (Real Account).

9. Daftar saldo setelah penutupan

Setelah proses penutupan buku besar langkah berikutnya adalah

mempersiapkan daftar saldo setelah penutupan (Post Clossing Trial 

 Balance).”[2]

Berdasarkan definisi dan gambar siklus di atas penulis dapat menarik 

simpulan bahwa siklus akuntansi dimulai dari terjadinya transaksi, kemudian

dilakukan pencatatan ke dalam jurnal, digolongkan ke dalam buku besar, sampai

 pengikhtisaran dan menghasilkan laporan keuangan.

2.1.5.3.1 Transaksi

Definisi transaksi menurut Soemarso SR  dalam bukunya yang berjudul

  Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: ”Transaksi (transaction):

kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan dan

oleh karena itu harus dicatat.”[23]

Definisi transaksi menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi

Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya Accounting Information System

Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Transaksi (transaction)

adalah kegiatan yang mempengaruhi atau merupakan kepentingan dari

perusahaan serta diproses oleh sistem informasinya sebagai unit

pekerjaan.”[9]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa transaksi

adalah suatu kegiatan yang mendukung sistem manajemen keuangan dalam suatu

 perusahaan.

2.1.5.3.2 Bukti Transaksi

19

Page 8: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 8/37

Menurut  Soemarso SR  dalam bukunya yang berjudul  Akuntansi Suatu

 Pengantar, menyebutkan bahwa: ”Kegunaan bukti transaksi adalah untuk 

memastikan keabsahan transaksi yang dicatat.”[23]

Definisi bukti transaksi menurut Winwin Yadiati, Ilham Wahyudi dalam

  bukunya yang berjudul   Pengantar Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Bukti

transaksi dapat berupa dokumen intern yang dibuat sendiri oleh perusahaan

atau bisa pula berupa dokumen ekstern yang dibuat oleh pihak luar.”[30]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa bukti

transaksi adalah dokumen yang membuktikan keabsahan dari suatu transaksi yang

terjadi.

2.1.5.3.3Jurnal Umum

Definisi jurnal umum menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul

  Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: ”Jurnal umum (general 

 journal) bentuk jurnal yang terdiri dari dua kolom. Jurnal umum kadang-

kadang disebut juga buku memorial atau jurnal standar.”[23]

Definisi jurnal menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem

 Akuntansi adalah sebagai berikut: ”Jurnal merupakan catatan akuntansi

pertama yang digunakan untuk mencatat, mengkalsifikasikan danmeringkas data keuangan dan data lainnya.”[21]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat memberikan simpulan bahwa jurnal

adalah alat untuk mencatat transasksi yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan

urut waktu terjadinya.

Bentuk dari jurnal umum menurut Soemarso SR  dalam bukunya yang

 berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, sebagai berikut:

20

Page 9: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 9/37

Tabel 2.1 Jurnal Umum [23]

PT. ’X’

Jurnal Umum

Periode _______ 

Tanggal No. Bukti Keterangan Ref Debit Kredit

Tabel 2.2 Jurnal Umum [23]

PT. ‘X’

Jurnal Umum

Periode _______ 

21

Page 10: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 10/37

2.1.5.3.4 Buku Besar

Definisi buku besar menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem

 Akuntansi adalah sebagai berikut: ”Buku besar (general ledger) terdiri dari

rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang

22

Page 11: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 11/37

telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.”[21]

Definisi buku besar menurut Soemarso SR  dalam bukunya yang berjudul

  Akuntansi Suatu Pengantar, adalah sebagai berikut: ”Buku besar (ledger)

kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan dan yang merupakan

suatu kesatuan tersendiri.”[23]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat memberikan simpulan bahwa buku

 besar adalah gabungan dari akun-akun yang telah dicatat dalam jurnal umum.

Bentuk dari buku besar menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul

 Akuntansi Suatu Pengantar, sebagai berikut:

Tabel 2.3 Buku Besar Umum Kas Kantor Cabang[23]

 

Tabel 2.4 Buku Besar Umum Piutang Dagang[23]

Tabel 2.5 Buku Besar Umum Persediaan Barang Dagang Motor Kantor

Cabang[23]

  Nama Akun: Persediaan Barang Dagang Motor Kantor Cabang Nomor Akun: 1.1.3.1

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

  Nama Akun: Kas Kantor Cabang Nomor Akun:

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

April’

08

10 Penjualan Motor Kantor Cabang 4.1.1 Xxx - Xxx

10 Penjualan Sparepart Kantor  

Cabang

4.1.2 Xxx -- Xxx -

  Nama Akun: Piutang Dagang Nomor Akun:

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit

April’08 11 Penjualan Motor Kantor  

Cabang

112 Xxx - Xxx

23

Page 12: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 12/37

April’08 12 R/K Kantor Pusat 1.1.4 Xxx - Xxx -

13 Harga Pokok Penjualan 5.1 Xxx - Xxx -

Tabel 2.6 Buku Besar Umum Persediaan Barang Dagang Sparepart Kantor

Cabang[23]

  Nama Akun: Persediaan Barang Dagang Motor Kantor Cabang Nomor Akun: 1.1.3.2

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

April’08 12 R/K Kantor Pusat 1.1.4 Xxx - Xxx -

13 Harga Pokok Penjualan 5.1 - Xxx Xxx -

Tabel 2.7 Buku Besar Umum R/K Kantor Pusat[23]

  Nama Akun: R/K Kantor Pusat Nomor Akun: 1.1.4

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

April’08 13 Persediaan Barang Dagang

Motor Kantor Cabang

1.1.3.1 - Xxx - Xxx

Tabel 2.8 Buku Besar Umum Perlengkapan[23]

  Nama Akun: Perlengkapan Nomor Akun: 1.2.1

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

April’08 13 Beban Perlengkapan 5.2.4 - Xxx - Xxx

Tabel 2.9 Buku Besar Umum Ikhtisar Laba Rugi[23]

  Nama Akun: Ikhtisar Laba Rugi Nomor Akun: 3.3

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

April’08 13 Harga Pokok Penjualan 5.1 Xxx - Xxx -

Tabel 2.10 Buku Besar Umum Penjualan Motor Kantor Cabang[23]

24

Page 13: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 13/37

  Nama Akun: Penjualan Motor Kantor Cabang Nomor Akun: 4.1.1

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit KreditApril’08 10 Kas Kantor Cabang 1.1.1 - Xxx - Xxx

Tabel 2.11 Buku Besar Umum Penjualan Sparepart Kantor Cabang[23]

  Nama Akun: Penjualan Sparepart Kantor Cabang Nomor Akun: 4.1.2

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

April’08 10 Kas Kantor Cabang 1.1.1 - Xxx - Xxx

Tabel 2.12 Buku Besar Umum Pendapatan Lain-lain[23]

  Nama Akun: Pendapatan lain-lain Nomor Akun: 4.2

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

April’08 13 Kas Kantor Cabang 1.1.1 - Xxx - Xxx

Tabel 2.13 Buku Besar Umum Beban Listrik [23]

  Nama Akun: Beban Listrik Nomor Akun: 5.2.1

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

April’08 13 Kas Kantor Cabang 1.1.1 Xxx - Xxx -

Tabel 2.14 Buku Besar Umum Beban Air[23]

  Nama Akun: Beban Air Nomor Akun: 5.2.2

25

Page 14: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 14/37

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

April’08 13 Kas Kantor Cabang 1.1.1 Xxx - Xxx -

Tabel 2.15 Buku Besar Umum Beban Telpon[23]

  Nama Akun: Beban Telpon Nomor Akun: 5.2.3

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

April’08 13 Kas Kantor Cabang 1.1.1 Xxx - Xxx -

Tabel 2.16 Buku Besar Umum Beban Perlengkapan[23]

  Nama Akun: Beban Perlengkapan Nomor Akun: 5.2.4

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

April’08 13 Perlengkapan 12.1 Xxx - Xxx -

Tabel 2.17 Buku Besar Umum Beban Perbaikan[23]

  Nama Akun: Beban Perbaikan Nomor Akun: 5.2.5

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

April’08 13 Kas Kantor Cabang 1.1.1 Xxx - Xxx -

Tabel 2.18 Buku Besar Umum Franco Gudang[23]

  Nama Akun: Franco Gudang Nomor Akun: 5.2.6

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

April’08 13 Kas Kantor Cabang 1.1.1 Xxx - Xxx -

26

Page 15: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 15/37

2.1.5.3.5 Jurnal Penyesuaian

Definisi ayat jurnal penyesuaian menurut Soemarso SR  dalam bukunyayang berjudul Akuntansi Pengantar, menjelaskan bahwa:

“Ayat Jurnal Penyesuaian (adjusting journal entry): ayat jurnal yang

biasanya dibuat pada akhir suatu periode akuntansi untuk 

mengkoreksi akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan

aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, dan modal yang sebenarnya.”[23]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa jurnal

  penyesuaian adalah periode akuntansi untuk mengkoreksi akun-akun tertentu

yang mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, dan modal

yang sebenarnya.

Tabel 2.19 Jurnal Penyesuaian[23]

PT “X”

Ayat Jurnal Penyesuaian

Periode _____________ 

2.1.5.3.6 Laporan Keuangan

Definisi laporan keuangan menurut Soemarso SR  dalam bukunya yang

27

Page 16: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 16/37

 berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa:

 ”Laporan keuangan (financial statement): laporan yang dirancang untuk 

para pembuat keputusan, terutama pihak di luar perusahaan, mengenai

posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan, laporan keuangan terdiridari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.”[23]

Definisi laporan keuangan menurut Carls Warren, James M. Reeve dan

Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan

Taufik Hendrawan dalam buku yang berjudul  Accounting Pengantar Akuntansi,

menyebutkan bahwa: “Financial statement (laporan keuangan) adalah laporan

keuangan yang mengikhtisarkan semua pengaruh dari kejadian pada suatu

usaha.”[29]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa laporan

keuangan adalah laporan yang dibuat untuk para pembuat keputusan agar 

mengetahui posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan

 penulis adalah laporan keuangan laba rugi.

Skema laporan laba rugi menurut L. Suparwoto dalam bukunya yang

 berjudul Akuntansi Suatu Pengantar tergambar seperti di bawah ini.

Tabel 2.20 Laporan Laba Rugi Kantor Cabang[16]

PT. ‘X-Kantor Cabang’

Laporan Laba Rugi

Periode Maret 2008PENDAPATAN

Penjualan xxx

 

HARGA POKOK PENJUALAN:  

Persediaan Barang Dagang Awal Xxx  

Pembelian xxx  

Pengiriman dari Kantor Pusat xxx  

xxx  

Barang Tersedia Dijual Xxx  

Persediaan Akhir (xxx)  

Harga Pokok Penjualan (xxx)

28

Page 17: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 17/37

Laba Kotor xxx

 

Beban/Biaya Komersial   ( xxx)

Laba Bersih   xxx

2.1.5.3.7 Jurnal Penutup

Definisi jurnal penutup menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul

 Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: “Jurnal penutup (closing 

entries): ayat jurnal yang dibuat untuk memindahkan salso akun-akun

sementara ke akun-akun tetap atau akun-akun neraca.” [23]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa jurnal

  penutup adalah jurnal untuk me-nolkan saldo yang tidak akan dibawa pada

 periode berikutnya.

Tabel 2.21 Jurnal Penutup[23]

PT “X”

Jurnal Penutup

Periode _____________ 

2.1.6 Sistem Akuntansi

Definisi sistem akuntansi menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi

menyebutkan bahwa:

”Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang

dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan

yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan

perusahaan.”[21]

Definisi sistem akuntansi menurut Carls Warren, James M. Reeve dan

Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan

Taufik Hendrawan 

dalam bukunya yang berjudul  Accounting Pengantar 

29

Page 18: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 18/37

 Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Sistem akuntansi (accounting system) adalah

metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikan,

mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah

perusahaan.”[29]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa sistem

akuntansi adalah organisasi dari formulir, catatan dan laporan yang dirancang

sedemikian rupa untuk memudahkan mengelola perusahaan.

2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi

Definisi sistem informasi akuntansi menurut Robert G. Murdick, Thomas

C. Fuller dan Joel E. Ross yang diterjemahkan oleh Jogiyanto HM. dalam

  bukunya yang berjudul   Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan

 bahwa:

”Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari

organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi

keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk 

tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam

pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta

pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah dan pihak-

pihak luar lainnya.”[12]

Definisi sistem informasi akuntansi menurut Azhar Susanto dalam bukunya

yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis

 Komputer , menyebutkan bahwa:

”Sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan

(integrasi) dari sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun non

fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara

harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah

keuangan menjadi informasi keuangan.”[6]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa sistem

informasi akuntansi adalah perubahan data menjadi informasi yang dapat

30

Page 19: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 19/37

dijadikan dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan bagi perusahaan dan

 pelaporan eksternal untuk pihak-pihak luar.

2.1.8 Laporan Laba Rugi

Agar perusahaan atau organisasi mengetahui apakah perusahaan atau

organisasi tersebut mengalami keuntungan atau kerugian maka diperlukan

 penyusunan laporan keuangan laba rugi.

Definisi laporan laba rugi menurut Soemarso SR  dalam bukunya yang

 berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa:

 ”Laporan laba rugi (income statement): ikhtisar pendapatan dan bebansuatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi

menunjukan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka waktu

tertentu.”[23]

Definisi laporan laba rugi menurut Carls Warren, James M. Reeve dan

Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan

Taufik Hendrawan dalam bukunya yang berjudul   Accounting Pengantar 

 Akuntansi,menyebutkan bahwa:

”  Income Statement  (laporan laba rugi)ikhtisar pendapatan dan beban suatu kesatuan usaha untuk jangka waktu

tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.”[29]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa laporan

laba rugi adalah laporan hasil usaha yang berisi tentang informasi keuangan yang

membandingkan antara pendapatan perusahaan dan beban operasi perusahaan.

2.1.8.1 Pendapatan

Definisi pendapatan menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt dan

Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo dan Ancella A.

Hermawan dalam bukunya yang berjudul  Akuntansi Intermediate, menyebutkan

 bahwa:

”Pendapatan adalah arus masuk aktiva dan/atau penyelesaian kewajiban

akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan

menghasilkan laba lainnya yang membentuk operasi utama atau inti

perusahaan yang berkelanjutan selama satu periode.”[13]

31

Page 20: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 20/37

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa

  pendapatan adalah aktiva yang masuk karena terjadinya transaksi yang

menghasilkan laba dan membentuk kegiatan utama perusahaan dalam satu

 periode.

Prinsip pengakuan transaksi pendapatan menurut Donald E. Kieso, Jerry J.

Weygandt dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo

dan Ancella A. Hermawan dalam bukunya yang berjudul  Akuntansi Intermediate,

menyebutkan bahwa:

”1. Pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan,

yang biasanya diinterpretasikan sebagai tanggal penyerahan kepadapelanggan.

2. Pendapatan dari pemberian jasa diakui ketika jasa-jasa itu

telah dilaksanakan dan dapat ditagih.

3. Pendapatan dari mengizinkan pihak lain untuk 

menggunakan aktiva perusahaan, seperti bunga, sewa dan

royalti, diakui sesuai dengan berlalunya waktu atau ketika

aktiva itu digunakan.

4. Pendapatan dari pelepasan aktiva selain produk diakui

pada tanggal penjualan.” [13]

Untuk pengakuan pendapatan atas transaksi penjualan produk ada empat cara.

Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield yang

diterjemahkan oleh Herman Wibowo dan Ancella A. Hermawan dalam bukunya

yang berjudul Akuntansi Intermediate, menyebutkan bahwa:

”1. Pengakuan pendapatan pada saat penjualan (penyerahan).

2. Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan.

3. Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan.4. Pengakuan pendapatan untuk transaksi penjualan khusus-

waralaba dan konsinyasi.”[13]

Prinsip pengakuan transaksi pendapatan yang digunakan penulis yaitu

 pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan,  karena sesuai

dengan pendapatan yang terjadi di perusahaan adalah transaksi pendapatan atas

  penjualan produk yaitu motor dan  sparepart ,  sedangkan cara pengakuan

  pendapatan atas transaksi penjualan produk yang digunakan penulis adalah

 pengakuan pendapatan pada saat penjualan, karena disesuaikan dengan kondisi

32

Page 21: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 21/37

yang berjalan di perusahaan.

Transaksi pendapatan atas penjualan yang dilakukan perusahaan yaitu

  penjualan tunai dan kredit. Untuk pengakuan piutang usaha atas transaksi

 penjualan kredit, penulis menggunakan metode bersih. Menurut Donald E. Kieso,

Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Herman

Wibowo dan Ancella A. Hermawan dalam bukunya yang berjudul  Akuntansi

 Intermediate, menyebutkan bahwa: ”Jika yang digunakan adalah metode

kotor, maka diskon penjualan harus dilaporkan sebagai pengurang atas

penjualan dalam laporan laba rugi.”[13]

Diskon yang ada di perusahaan adalah diskon dagang. Menurut Donald E.

Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh

Herman Wibowo dan Ancella A. Hermawan dalam bukunya yang berjudul

 Akuntansi Intermediate, menyebutkan bahwa:

”Diskon dagang (trade discount) semacam itu digunakan untuk 

menghindari perubahan yang sering terjadi dalam katalog, untuk 

mengutip harga yang berbeda bagi pembelian dalam kuantitas yang

berbeda, atau untuk menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya

dari pesaing.”[13]

2.1.8.2 Harga Pokok Penjualan

Definisi harga pokok penjualan menurut Carls Warren, James M. Reeve

dan Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan

Taufik Hendrawan  dalam bukunya yang berjudul   Accounting Pengantar 

 Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Harga pokok penjualan adalah biaya untuk 

memproduksi barang yang terjual.”[29]

Definisi harga pokok penjualan menurut Soemarso SR dalam bukunya yang

 berjudul   Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: ”Harga pokok 

penjualan (cost of good sold): harga beli (perolehan) dari barang yang

dijual.”[23]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa harga

 pokok penjualan adalah harga barang yang terjual ke pelanggan.

33

Page 22: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 22/37

2.1.8.3 Beban

Definisi beban menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fessyang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan

dalam bukunya yang berjudul   Accounting Pengantar Akuntansi, menyebutkan

 bahwa: ”Beban adalah jumlah aktiva yang terpakai atau jasa yang

digunakan dalam proses menghasilkan pendapatan.”[29]

Definisi beban menurut Soemarso SR  dalam bukunya yang berjudul

 Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa:

  ”Beban (expense): kadang-kadang disebut dengan biaya: penurunandalam modal pemilik, biasanya melalui pengeluaran uang atau

penggunaan aktiva, yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk 

memperoleh pendapatan.”[23]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa beban

adalah harta atau jasa yang telah terpakai yang merupakan kegiatan usaha pokok 

 perusahaan.

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba Rugi

Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba Rugi adalah kumpulan

kegiatan-kegiatan dari  organisasi yang bertanggung jawab  untuk menyediakan

informasi keuangan untuk menunjukan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka

waktu tertentu untuk tujuan pelaporan kepada pihak internal dan eksternal .

2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba

Rugi

Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan sebelumnya mengenai

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba Rugi, maka

dapat disimpulkan bahwa Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan

34

Page 23: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 23/37

Keuangan Laba Rugi adalah suatu pola untuk membangun sebuah sistem yang

digunakan oleh suatu perusahaan menyangkut masalah pencatatan dan pelaporan

yang dilakukan dengan proses transaksi yang terjadi pada perusahaan tersebut.

Pencatatan dimulai dari membuat jurnal, memposting ke buku besar, hingga

menghasilkan laporan keuangan yaitu laporan laba rugi.

1.9.1 Fungsi yang Terkait

Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi menyebutkan fungsi yang

terkait (dari penerimaan kas dan pengeluaran kas) adalah sebagai berikut:

”1. Fungsi Kas.Dalam sistem akuntansi penerimaan kas, fungsi kas bertanggung

 jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat atau dari fungsi

penagihan. Fungsi kas bertanggung jawab untuk menyetorkan kas

yang diterima dari berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam

 jumlah penuh. Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas, fungsi ini

bertanggungjawab atas pembayaran.

2. Fungsi Keuangan.

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran

gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank.

3. Fungsi Gudang.

Fungsi gudang berfungsi untuk menyediakan barang yang

diperlukan oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam

tembusan faktur penjualan yang diterima dsri fungsi penjualan.”[21]

1.9.2 Dokumen yang Digunakan

Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi menyebutkan dokumen

yang digunakan (dari penerimaan kas dan pengeluaran kas) adalah sebagai

 berikut:

”1. Bukti Kas Keluar.

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada

bagian kasir sebesar yang mencantumkan dalam dokumen tersebut.

2. Faktur Penjualan Tunai.

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang

35

Page 24: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 24/37

diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.”[21]

1.9.3 Catatan yang Digunakan

Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi menyebutkan catatanyang digunakan (dari penerimaan kas dan pengeluaran kas) adalah sebagai

 berikut:

 “1. Jurnal Umum.

Jurnal Umum, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat

harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu.

2. Kartu Persediaan.

Kartu Persediaan, catatan akuntansi ini merupakan buku

pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.”[21]

2.2 Alat Kelengkapan Sistem

2.2.1 Diagram Arus Data/ Data Flow Diagram

Definisi DFD menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi

Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi,

menyebutkan bahwa: “DFD adalah suatu diagram yang menggunakan simbol-

simbol untuk mencerminkan proses sumber-sumber data, arus data dan

entitas dalam sebuah sistem.”[9]

Definisi DFD menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul  Analisa

Sistem Informasi, menyebutkan bahwa:

” Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu network yang menggambarkan

suatu sistem automat/komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari

keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan

komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan

mainnya.”[26]

Definisi diagram arus data menurut Marshall B, Romney dan Paul John

Steinbart yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam

  bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa:

36

Page 25: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 25/37

”Diagram arus data (data flow diagram-DFD) diagram yang berkonsentrasi

untuk mengidentifikasi jenis-jenis data dan aliran mereka melalui berbagai

 jenis pemrosesan.” [18]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa DFD

adalah suatu proses untuk menggambarkan sistem yang digunakan dan

merencanakan sistem yang baru.

2.2.1.1 Diagram Konteks

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul   Analisa Sistem

informasi, menyebutkan bahwa:

”Diagram konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan

data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut

digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum atau global dari

keseluruhan sistem yang ada.”[26]

Menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart yang diterjemahkan

oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem

 Informasi Akuntansi,menyebutkan bahwa:

”Diagram konteks (context diagram)tingkat tinggi diagram arus data. Diagram ini memberikan pandangan pada

tingkat ringkasan suatu sistem.”[18]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa diagram

konteks adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara entitas luar,

masukan dan keluaran dalam sebuah sistem secara umum.

2.2.1.2 Diagram Level Nol/Zero (Overview Diagram)

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul   Analisa Sistem

informasi, menyebutkan bahwa: ”Diagram ini dibuat untuk menggambarkan

tahapan proses yang ada di dalam diagram konteks yang penjabarannya

lebih terperinci.”[26]

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya  Analisis dan Desain

Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: ”Diagram nol adalah diagram yang

menggambarkan proses dari data flow diagram.”[4]

37

Page 26: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 26/37

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa diagram

nol adalah diagram yang digunakan untuk menjabarkan secara rinci tahapan yang

ada dalam diagram konteks.

2.2.1.3 Diagram Detail /Rinci (Level Diagram)

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul   Analisa Sistem

 Informasi, menyebutkan bahwa: ”Diagram ini dibuat untuk menggambarkan

arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang ada di dalam

diagram nol.”[26]

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya   Analisis dan Desain

Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: ”Diagram rinci adalah diagram yang

menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level di

atasnya.”[4]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa diagram

detail adalah diagram yang digunakan untuk menjabarkan tahapan yang ada dalam

diagram nol dengan lebih jelas dan terperinci.

2.2.2 Kamus Data

Definisi kamus data menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya

 Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: ”Kamus data sering

disebut dengan data dictionary adalah katalig fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan

menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang

mengalir di sistem dengan lengkap.”[4]

Definisi kamus data menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul

 Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: ”Kamus data (KD)

atau  Data Dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah   system data

38

Page 27: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 27/37

dictionary adalah katalog fakta tentang fakta dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi.”[12]

Definisi kamus data menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart

yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya

yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Kamus data

(data dictionary): kumpulan teratur dari berbagai elemen data yang pada

dasarnya adalah sumber data terpusat mengenai data.”[18]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa kamus

data menjelaskan bagian-bagian data yang mengalir pada sistem.

2.2.3 Bagan Alir

Definisi bagan alir menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi

Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

 Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Bagan alir (flowchart) adalah representasi

grafikal dari sebuah sistem yang menjelaskan relasi fisik diantara entitas-

entitas kuncinya.”[9]

Definisi bagan alir menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul

  Analisis dan Desain  Sistem, menyebutkan bahwa: ”Bagan alir (flowchart)

adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau

prosedur sistem secara logika.”[12]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa bagan alir 

adalah suatu bagan yang menunjukan arus informasi dari sebuah sistem.

2.2.3.1 Bagan Alir Dokumen

39

Page 28: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 28/37

Definisi bagan alir dokumen menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang

 berjudul Analisis dan Desain Sistem, menyebutkan bahwa:

”Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir

formulir (form flowchart) atau peperwork flowchart merupakan bagan aliryang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-

tembusannya.”[12]

Definisi bagan alir dokumen menurut Marshall B, Romney dan Paul John

Steinbart yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam

 bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Bagan

alir dokumen (document flowchart) diagram yang menggambarkan arus

dokumen melalui berbagai departemen dan fungsi dalam sebuah

organisasi.”[18]

Definisi bagan alir menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi

Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang Sistem Informasi

 Akuntansi, menyebutkan bahwa:

”Sebuah  flowchart dokumen digunakan untuk menggambarkan elemen-

elemen dari sebuah sistem manual, termasuk  record-record  akuntansi

(dokumen, jurnal, buku besar, dan file), departemen organisasional yang

terlibat dalam proses, dan kegiatan-kegiatan (baik klerikal maupun

fisikal) yang dilakukan dalam departemen tersebut.”[9]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa bagan alir 

dokumen adalah suatu bagan yang menunjukan aliran dokumen dari sebuah

sistem manual dimulai dari dokumen tersebut berasal sampai tembusan-

tembusannya.

2.2.3.2 Bagan Alir Sistem

Definisi bagan alir sistem menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang

 berjudul  Analisis dan Desain  Sistem, menyebutkan bahwa: ”Bagan alir sistem

(system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan

secara keseluruhan dari sistem.”[12]

Definisi bagan alir sistem menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh

Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem

40

Page 29: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 29/37

  Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Flowchart  sistem adalah

memotretkan aspek-aspek komputer dalam sebuah sistem.”[9]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa bagan alir 

sistem adalah suatu bagan yang menjelaskan urutan dari prosedur dalam sebuah

sistem manual dan yang terkomputerisasi.

2.2.4  Entity Relantionship Diagram (ERD)

Definisi ERD menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi

Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

 Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Diagram Relasi Entitas (entity relationship --

ER) adalah teknik dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan relasi

antara entitas.”[9]

Definisi ERD menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart yang

diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang

 berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa:

  ”Diagram hubungan entitas (  Entity-Relationship Diagram – E-R

 Diagram) ilustrasi grafis mengenai isi database. Diagram tersebutmenunjukan berbagai entitas yang dimodelkan dan hubungan penting

antara mereka.”[18] 

Definisi ERD menurut Fatansyah dalam bukunya yang berjudul  Basis Data,

menyebutkan bahwa: “ Entity Relationship Diagram yaitu berisi komponen-

komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing

dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta

dari dunia nyata.”[8]

  Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram E-R yang dapat kita gunakan

adalah:

A. Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas.

B. Lingkaran/elip, menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai key

digarisbawahi).

C. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi.

D. Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan

41

Page 30: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 30/37

E

entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.

E. Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau

dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, 1 dan N unruk 

relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk relasi banyak-ke-banyak).

Simbol ERD yang digunakan adalah:

Himpunan entitas E Himpunan relasi

 

Atribut a sebagai key Link 

Gambar 2.3 Simbol Diagram E-R [8]

2.2.4.1 Kardinalitas Relasi dalam ERD

Berikut ini adalah contoh penggambaran relasi antar himpunan entitas

lengkap dengan kardinalitas relasi dan atribut –atributnya:

A. Relasi satu ke satu (One to one)Contoh: adanya relasi antara himpuan entitas dosen dengan himpunan entitas

 jurusan.

D o se n m e n g e p a la i J u r u sa n1 1

N am a  _d o se n a la m a t  _dosenK o d e  _ju r n am a _jur 

K o d e _jur N am a  _dosen

Gambar 2.4 Relasi satu ke satu[8]

42

Page 31: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 31/37

B. Relasi satu ke banyak (One to many)

Contoh relasi antara himpunan entitas dosen dengan himpunan entitas kuliah.

Dosen mengajar Mata kuliah1 N

Nama _dosen

alamat _dosen

Nama _dosen Kode _kul

Waktu

tempat

Kode _kul

Nama _kul

sks

semester 

Gambar 2.5 Relasi satu ke banyak [8]

C. Relasi banyak ke banyak (Many to many)

Contoh adanya relasi antara himpuanan entitas mahasiswa dengan himpunan

entitas kuliah.

Mahasiswa mempelajari Mata kuliahN M

nim Nama_mhs

Alamat_mhs Tgl_lahir 

Kode_kulnim

Indeks_nilai

Kode_kul Nama_kul

sks semester 

Gambar 2.6 Relasi banyak ke banyak [8]

Selain derajat relasi di atas, ada pula yang disebut derajat relasi minimum

yang menunjukkan hubungan minimum yang boleh terjadi dalam sebuah relasi

antar himpunan entitas.

Mahasiswa mempelajari Kuliah(0,N) (0,N)

Dosmengajar (0,N) (1,1)

43

Page 32: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 32/37

Gambar 2.7 Derajat Relasi Minimum[8]

Derajat relasi di atas dapat diartikan sebagai berikut:

A. Seorang mahasiswa dapat mempelajari banyak mata kuliah, tetapi boleh juga

tidak mempelajari mata kuliah satu pun.

B. Setiap mata kuliah dapat diikuti oleh banyak mahasiswa, tetapi bisa juga ada

mata kuliah yang tidak diikuti oleh mahasiswa.

C. Seorang dosen boleh mengajar banyak mata kuliah sekaligus, tetapi bisa juga

ada dosen yang belum mengajar.

D. Setiap mata kuliah hanya boleh diajarkan oleh seorang dosen dan tidak boleh

ada matakuliah yang belum ditentukan siapa dosennya.

2.2.4.2 Key

 Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan

semua baris data (row) dalam tabel secara unik.

Menurut Fathansyah dalam bukunya yang berjudul Basis Data, Berikut ini

adalah jenis-jenis Key:

“1. Super Key

Merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan atribut yang dapat

membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel sacara unik).

2. Candidate Key

Merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan

setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.

  3. Primary Key”  [8]

Merupakan salah satu dari candidate key yang memiliki keunikan key

lebih sering untuk dijadikan sebagai acuan.”[8]

Penulis hanya menggunakan  primary key untuk merancang sistem informasi

akuntansi laporan keuangan laba rugi.

2.3  Software

Perangkat lunak (software) adalah komponen data prosesing yang berupa

 program-program dan teknik-teknik lainnya untuk mengontrol sistem komputer.

Software dapat dikatagorikan ke dalam 3 bagian, yaitu:

A. Perangkat lunak sistem operasi (operating system).

B. Perangkat lunak bahasa (language software).

44

Page 33: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 33/37

C. Perangkat lunak Aplikasi (application software).

3.3.1 Software Sistem Operasi

Definisi  software sistem operasi menurut Melwin Syafrizal Daulay dalam

 bukunya yang berjudul Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi

 Komputer, menyebutkan bahwa: ”Operating system software merupakan

perangkat lunak yang berfungsi untuk mengkonfigurasi komputer agar

dapat menerima berbagai perintah dasar yang diberikan sebagai

masukan.”[19]

Definisi windows menurut Jokam 354 Community Website, menyebutkan

 bahwa:

”Microsoft Windows atau lebih dikenal dengan sebutan Windows adalah

keluarga sistem operasi komputer pribadi yang dikembangkan oleh

Microsoft yang menggunakan antarmuka dengan pengguna berbasis

grafik ( graphical user interface).”[32]

Definisi Windows XP menurut Abdul Razaq dalam bukunya yang berjudul

  Penuntun Praktis Microsoft Office XP , menyebutkan bahwa: ”Microsoft

Windows XP merupakan sistem operasi berbasis grafis (gambar) dengan

berbagai fasilitas, khususnya dalam berintegrasi dengan internet serta

dengan kemudahan dalam pengoperasiannya.”[1]

Software sistem operasi yang penulis gunakan adalah Windows XP, karena

Windows XP mudah dioperasikan, dipahami dan dimengerti (user-friendly).

2.3.2 Software Compiler 

  Language software yaitu program yang digunakan untuk menterjemahkan

instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa

mesin supaya dapat dimengerti oleh komputer.

Source program yang ditulis dengan menggunakan bahasa tingkat tinggi harus

diterjemahkan menjadi bahasa mesin dengan suatu program penterjemah

(translator), yaitu: compiler   dan intepreter . Software compiler  adalah program

 penterjemah yang menterjemahkan program yang ditulis secara keseluruhan, jadi

 source program harus ditulis secara lengkap, contohnya PASCAL.

45

Page 34: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 34/37

Bahasa program  yang penulis gunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0

yang merupakan bahasa program tingkat tinggi yang sifatnya compiler.

Menurut Daryanto dalam bukunya yang berjudul  Belajar Komputer Visual 

 Basic, menyebutkan bahwa: ”Visual Basic adalah salah satu development tools

untuk membangun aplikasi dalam lingkungan Windows.”[7]

Menurut Retna Prasetia dan Catur Edi Widodo, dalam bukunya yang

 berjudul Interfacing Port Paralel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic

6.0 , menyebutkan bahwa: ”Visual Basic  (atau sering disingkat VB)  adalah

perangkat lunak untuk menyusun program aplikasi yang bekerja dalam

lingkungan sistem operasi windows .”[22]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa Microsoft

Visual Basic  6.0 adalah suatu  software yang bekerja dalam lingkup Microsoft

Windows  yang mempunyai kemampuan untuk merancang program aplikasi

dengan memanfaatkan kecanggihan yang tersedia dalam operasi Windows.

Penulis memilih menggunakan bahasa program Microsoft Visual Basic 6.0

karena mudah dimengerti dan terstruktur. Dengan Visual Basic, penulis tidak 

hanya terfokus pada struktur program saja, tetapi dapat mengembangkan

kreatifitas untuk merancang tampilan program yang lebih menarik dan

komunikaitf dengan user /pemakainya.

Lingkungan kerja Visual Basic 6.0:

 A. Control Menu

Control menu adalah menu yang digunakan untuk memanipulasi jendela

Visual Basic 6.0. Melalui menu ini kita dapat mengubah ukuran,

memindahkan atau menutup jendela Visual Basic 6.0.

B. Menu

Menu Visual Basic berfungsi sebagai perintah untuk menjalankan tugas

tertentu.

C. Toolbar 

Toolbar adalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah tertentu, dalam

toolbar ini terdapat icon-icon (perintah bergambar).

46

Page 35: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 35/37

 D. Toolbox

Toolbox berisi icon-icon yang nantinya akan dipakai dalam pembangunan

 program aplikasi.

 E. Project Eksplorer 

Jendela  Project Eksplorer  adalah jendela yang mengandung semua  file

didalam aplikasi Visual Basic anda.

F. Jendela Properties

Jendela  properties merupakan jendela yang mengandung semua informasi

tentang objek yang terdapat pada aplikasi visual basic.

G. Form Layout Window

Fungsi  form layout  window digunakan untuk menggambarkan posisi form

terhadap layar monitor.

H. Form Window

 Form Window merupakan suatu objek yang dipakai sebagai tempat bekerja

 program aplikasi.

2.3.3  Software Aplikasi

Definisi software aplikasi menurut Melwin Syafrizal Daulay dalam bukunya

yang berjudul Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi

 Komputer, menyebutkan bahwa: ”Perangkat lunak aplikasi merupakan

program siap pakai yang digunakan untuk aplikasi di bidang tertentu.”[19]

Definisi  software aplikasi menurut Marshall B, Romney dan Paul John

Steinbart yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam

  bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa:

” Software aplikasi (application software) berbagai program yang

melaksanakan tugas pemrosesan data atau informasi yang dibutuhkan oleh

pemakai.”[18]

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa  software aplikasi

adalah program yang dapat mempermudah pekerjaan terutama dalam hal

 pemrosesan data atau informasi yang diperlukan pemakai.

47

Page 36: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 36/37

2.3.3.1 SQL Server

Definisi SQL Server Menurut Imam A.W dalam bukunya yang berjudul

SQL Server  adalah sebagai berikut: “SQL Server merupakan sebuah program

aplikasi yang memiliki kemampuan dalam pembuatan satu database dengan

banyak file data dan trasaction log.” [10]

Definisi SQL Server menurut Feri Djuandi dalam bukunya yang berjudulSQL Server untuk Profesional  adalah sebagai berikut: ”SQL  Server adalah

sebuah sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang

program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalam database

tersebut.”[9]

Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa SQL

Server adalah suatu program aplikasi yang memungkinkan para pengembang

 program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalam database.

2.3.3.2 Crystal Report

Definisi crystal report menurut Kusrini dalam bukunya Membangun Sistem

 Informasi Akuntansi dengan VB & SQL Server , menyebutkan bahwa:

“Crystal Report merupakan program yang dapat digunakan untuk 

membuat, menganalisis dan menterjemahkan informasi yang terkandung

dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang

sangat fleksibel .”[14]

Definisi crystal report menurut Madcoms dalam bukunya yang berjudul

 Aplikasi Database Visual basic 6.0 dengan Crystal report, menyebutkan bahwa:

“Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang

terpisah dengan program Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat

dihubungkan ( Linkage).”[17] 

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian crystal

report adalah program yang digunakan dan dihubungkan untuk membuat sebuah

48

Page 37: jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)

5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 37/37

laporan yang terpisah dari Microsoft Visual Basic 6.0.

49