jawaban tutor david
DESCRIPTION
Jawaban TutorTRANSCRIPT
9. Apa saja diagnosis banding dari kasus ini?
Gejala Anemia
Aplastik
Anemia
Megaloblastik
Anemia
Defisiensi Besi
Leukimia
Mieloblastik
Akut
Cepat lelah + + + +
Lemah + + + +
Pingsan + + + +
Epistaksis + - - +
Pucat + + + -
17. Bagaimana tatalaksana dari kasus ini?
Terapi
Secara garis besarnya terapi untuk anemia aplastik terdiri atas:
1. Terapi kausal;
2. Terapi suportif;
3. Terapi untuk memperbaiki fungsi sumsum tulang: terapi untuk merangsang pertumbuhan
sumsum tulang;
4. Terapi definitif yang terdiri atas:
a. pemakaian anti-lymphocyte globuline;
b. transplantasi sumsum tulang.
Terapi Kausal
Terapi kausal adalah usaha untuk menghilangkan agen penyebab. Hindarkan pemaparan
lebih lanjut terhadap agen penyebab yang diketahui, tetapi sering hal ini sulit dilakukan
karena etiologinya yang tidak jelas atau penyebabnya tidak dapat dikoreksi.
Terapi Suportif
Terapi untuk mengatasi akibat pansitopenia.
1. Untuk mengatasi infeksi antara lain:
a. Higiene mulut
b. Identifikasi sumber infeksi serta pemberian antibiotik yang tepat dan adekuat.
Sebelum ada hasil biakan berikan antibiotika berspektrum luas yang dapat mengatasi
kuman gram positif dan
negatif. Biasanya dipakai derivat penisilin semisintetik (ampisilin) dan gentamisin.
Sekarang lebih sering dipakai sefalosporin generasi ketiga. Jika hasil biakan sudah
datang, sesuaikan antibiotika dengan hasil tes kepekaan. Jika dalam 5-7 hari panas
tidak turun, pikirkan infeksi jamur, dapat diberikan amphotericin—B atau flukonasol
parenteral,
c. Transfusi granulosit konsentrat diberikan pada sepsis berat kuman gram negatif,
dengan netropenia berat yang tidak memberikan respons pada antibiotika adekuat.
Granulosit konsentrat sangat sulit dibuat dan masa efektifnya sangat pendek.
2. Usaha untuk mengatasi anemia: berikan transfusi packed red cell (PRC) jika hemoglobin
<7 g/dl atau ada tanda payah jantung atau anemia yang sangat simtomatik. Koreksi
sampai Hb 9-10 g%, tidak perlu sampai Hb normal, karena akan menekan eritropoesis
internal. Pada penderita yang akan dipersiapkan untuk transplantasi sumsum tulang
pemberian transfusi harus lebih berhati-hati.
3. Usaha untuk mengatasi perdarahan: berikan transfusi konsentrat trombosit jika terdapat
perdarahan major atau trombosit < 20.000/mm3. Pemberian trombosit berulang dapat
menurunkan efektivitas trombosit karena timbulnya antibodi antitrombosit. Korti-
kosteroid dapat mengurangi perdarahan kulit.
Terapi untuk Memperbaiki Fungsi Sumsum Tulang
Beberapa tindakan di bawah ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan sumsum tulang
meskipun penelitian menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, contohnya:
1. Anabolik steroid: dapat diberikan oksimetolon atau stanozol. Oksimetolon diberikan
dalam dosis 2-3 mg/kgBB/hari. Efek terapi tampak setelah 6-12 minggu. Awasi efek
samping berupa virilisasi dan gangguan fungsi hati.
2. Kortikosteroid dosis rendah sampai menengah: fungsi steroid dosis rendah belum jelas.
Ada yang memberikan prednison 60—100 mg/hari, jika dalam 4 minggu tidak ada
respons sebaiknya dihentikan karena memberikan efek samping yang serius.
GM-CSF atau G-CSF dapat diberikan untuk meningkatkan jumlah netrofil, tetapi
harus diberikan terus menerus. Eritropoetin jugadapat diberikan untuk mengurangi
kebutuhan transfusi sel d .u uli merah.
Terapi Definitif
Terapi definitif adalah terapi yang dapat memberikan kesembuhan jangka panjang. Terapi
definitif untuk anemia aplastik terdiri atas 2 jenis pilihan terapi.
. Terapi imunosupresif antara lain:
a. pemberian anti lymphocyte globuline: Anti lymphocyte globuhn (ALG) atau anti thymocyte
globulin (ATG) dapat menekan proses imunologik. ALG mungkin juga bekerja
melalui pc ningkatan pelepasan haemopoietic growth factor. Sekitar 40 70% kasus
memberi respons pada ALG, meskipun sebagian respons bersifat tidak komplit (ada
defek kualitatif/ kuanti tatif). Pemberian ALG merupakan pilihan utama untuk pen
derita anemia aplastik yang berumur di atas 40 tahun.
b. terapi imunosupresif lain: pemberian metilprednisolon dosis tinggi dengan/atau
sisklosporin-A dilaporkan memberikan hasil pada beberapa kasus, tetapi masih
memerlukan konfirmasi lebih lanjut. Pernah juga dilaporkan keberhasilan pemberian
siklofosfamid dosis tinggi.
2. Transplantasi sumsum tulang
Transplantasi sumsum tulang merupakan terapi definitif yang memberikan harapan
kesembuhan, tetapi biayanya sangat mahal, memerlukan peralatan canggih, serta adanya
kesulitan dalam mencari donor yang kompatibel. Transplantasi sumsum tulang, yaitu:
a. merupakan pilihan untuk kasus berumur di bawah 40 tahun;
b. diberikan siklosporin A untuk mengatasi GvHD (grafi versus host disease)
c. transplantasi sumsum tulang memberikan kesembuhan jangka panjang pada 60-70%
kasus, dengan kesembuhan komplit.
Dapus: Bakta, I Made. 2013. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC