jawaban nugraha iwan setiawan

20
Kelompok 4 Nama: Nugraha Iwan Setiawan NIM: FAA 113 036 1. Definisi Kata Sulit 1.1. Nyeri - Nyeri Akut Nyeri akut adalah rasa tidak yang timbul dari terangsangnya jalur nyeri oleh stimulus yang menyebabkan atau memungkinkan kerusakan jaringan, Nyeri akut mempunyai efek perlindungan (protektif) terhadap keselamatan tubuh. - Nyeri Kronik Nyeri kronik adalah nyeri yang timbul tanpa adanya stimulus dan kerusakan jaringan yang jelas, suatu rasa yang tidak begitu mengganggu, dan dapat dianggap sebagai penyakit sistem peringatan nyeri. 1.2. Spontan - Serta merta, tanpa dipikir, atau tanpa direncanakan lebih dulu, melakukan sesuatu karena dorongan hati, tidak karena anjuran dan sebagainya. 1.3. Geli - Perasaan seperti ketika dikitik-kitik (digelitik), merasa dan terasa adanya kelucuan sampai hendak tertawa karena lucu dan sebagainya tersebut. 1.4. Menjerit - Mengeluarkan suara keras melengking (krn kesakitan, memanggil, dan sebagainya); berteriak; memekik.

Upload: nugraha-iwan-setiawan

Post on 26-Dec-2015

65 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

Kelompok 4Nama: Nugraha Iwan Setiawan

NIM: FAA 113 036

1. Definisi Kata Sulit1.1. Nyeri

- Nyeri AkutNyeri akut adalah rasa tidak yang timbul dari terangsangnya jalur nyeri oleh stimulus yang menyebabkan atau memungkinkan kerusakan jaringan, Nyeri akut mempunyai efek perlindungan (protektif) terhadap keselamatan tubuh.

- Nyeri KronikNyeri kronik adalah nyeri yang timbul tanpa adanya stimulus dan kerusakan jaringan yang jelas, suatu rasa yang tidak begitu mengganggu, dan dapat dianggap sebagai penyakit sistem peringatan nyeri.

1.2. Spontan- Serta merta, tanpa dipikir, atau tanpa direncanakan lebih dulu,

melakukan sesuatu karena dorongan hati, tidak karena anjuran dan sebagainya.

1.3. Geli- Perasaan seperti ketika dikitik-kitik (digelitik), merasa dan terasa

adanya kelucuan sampai hendak tertawa karena lucu dan sebagainya tersebut.

1.4. Menjerit- Mengeluarkan suara keras melengking (krn kesakitan, memanggil,

dan sebagainya); berteriak; memekik.-

2. Jawaban Tentang Topik Dasar2.1. Saraf reseptor yang mempengaruhi sensasi nyeri dan geli

- Indera somatik adalah mekanisme saraf yang mengumpulkan informasi sensorik dari tubuh termasuk geli dan nyeri. Indera somatik ini terdapat reseptor taktil, dari semua jenis reseptor taktil, paling sedikit dikenal enam jenis reseptor (mekanoreseptor), tapi sebenarnya masih banyak reseptor taktil yang serupa. Beberapa sifat-sifat khususnya adalah sebagai berikut:

Page 2: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

1. Ujung saraf bebas (free nerve endings), yang dapat dijumpai di semua bagian kulit dan jaringan-jaringan lainya, dapat mendeteksi rabaan dan tekanan. Conthnya, kontak dengan cahaya pada kornea mata, yang tidak mengandung jenis ujung saraf lain kecuali ujung saraf bebas, namun demikian dapat merasakan sensasi raba dan sensasi tekan.

2. Badan Meissner merupakan juluran saraf bermielin yang dapat merangsang serabut saraf besar bermielin (jenisAβ). Didalam selaput ini terdapat banyak percabangan ujung flament saraf. Badan Meissner adalah reseptor berkapsul yang dapat beradaptasi dan ditemukan dibagian kulit tak berambut (glabrosa) misalnya ujung jari dan bibir yang merupakan bagian-bagian yang sangat peka bahkan terhadap ransang sentuh yang paling ringan, serta daerah kulit lain sehingga orang mampu membedakan sifat-sifat ruang dari sensasi raba yang sangat berkembang. Badan Meissner dapat beradaptasi dalam waktu seperdetik sesudah dirangsang, yang berarti bahwa reseptor ini terutama sekali peka terhadap gerakan objek yang sangat sedikit di atas permukaan kulit, seperti juga terhadap getaran berfrekuensi randah.

3. Diskus Merkel (yang dikenal sebagai expanded tip receptor) merupakan reseptor taktil yang ujungnya meluas atau melebar. Bagian kulit yang berambut juga mengandug cukup banyak ujung reseptor yang melebar, walaupun bagian kulit ini hampir sama sekali tak mengandung badam meissner. Jenis reseptor ini berbeda dengan badan meissner karena jenis reeptor ini menjalarkan sinyal yang pada mulanya kuat namun daya adaptasinya hanya sebagian, dan untuk senjutnya sinyal yang dijalarkan itu lebih lemah namun daya adaptasinya lambat. Oleh karena itu, reseptor ini berperab dalam menjalarkan sinyal tetap yang dapat menyebabkan orang dapat terusmenerus menentukan macam perabaan suatu objek pada kulitnya. Diskus merkel sering dikelompokkan bersama-sama dalam suatu organ reseptor tunggal yang disebut reseptor berbentuk kubah Iggo, yang mennjol ke atas sampai di bawah epitel kulit. Keadaan ini menyebabkanepitel di titik ini menonjol keluar, sehingga membentuksuatu kubah dan memberi rasa sensitif yang ekstrem. Perhatikan juga bahwa seluruh kelompok diskus merkel dipersarafi oleh satu jenis serabut saraf tunggal besar bermielin (jenia Aβ). Reseptor

Page 3: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

ini, bersama dengan badan meissner, sanagat berperan penting dalam melokalisasi sensasi raba di daerah permukaan tubuh yang spesifik dan menentukan bentuk apa yang ia rasakan.

4. Organ ujung rambut (Hair end-oragan / ujung peritrichium), pada reseptor ini jika da pergerakan sedikit saja pada setiap rambut tubuh akan merangsang serabut saraf yang pangkalnya melilit. Jadi, setiap rambut dan bagian dasar serabut saraf juga merupakan reseptor raba. Reseptor ini dapat segera beradaptasi, oleh karena itu seperti badan meissner, reseptor terutama mendeteksi pergerakan objek pada permukaan tubuh atau kontak awal dengan tubuh.

5. Ujung organ Ruffini (End-organ Ruffini), dimana ujung saraf berkapsul yang terletak di kulit dan jarigan yang lebih dalam, ujung organ ruffini bercabang banyak, ujungnya bermielin. Adaptasi organ ini sangat kecil, sehingga reseptor ini berguna untuk menjalarkan sinyal perubahan bentuk kulit dan jaringan yang lebih dalam yang datang terus-menerus, misalnya sinyal raba dan tekan yang besar dan datang terus-menerus. Reseptor ini juga dapat dijumpai pada selaput sendi dan membantu menjalarkan sinyal tentang besar derajat rotasi sendi.

6. Badan Paccini, terletak tepat di bawah kulit dan juga di jaringan fasia tubuh. Reseptor ini hanya dapat diransang oleh pergerakan jaringan yang cepat karena reseptor ini dapat beradaptasi dalam waktu sepersekian ratus detik. Oleh karena itu, reseptor ini terutama berguna untuk mendeteksi getaran jaringan atau perubahan mekanis yang cepat pada jaringan.RESEPTOR NYERI

Page 4: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

2.2. Sistem Saraf- Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan

bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal di pantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan mentrasnmisi suatu respon terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama:1. Input Sensorik2. Aktivitas Intergratif 3. Output motorik

- Organisasi struktural sistem saraf1. Sistem saraf pusat2. Sistem saraf perifer

a. Saraf eferen sensorikb. Saraf eferen motorik

2.3. Sel Saraf dan Jenis-jenisnyaA. Neuron

1. Badan sel, atau perikariona. Nukleusb. Badan Nisslc. Neurofibril

2. Dendrit

Page 5: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

3. Aksona. Origo aksonb. Sel Neuroglial

1. Astrosit2. Oligodeadroglia3. Mikrogila 4. Sel Apendimal

c. Kelompok Neuron1. Nukleus2. Ganglion3. Saraf4. Saraf Gabungan5. Traktus6. Komisura

2.4. Mekanisme rasa nyeri dan geli- Nyeri dan Suhu

Jaras sensorik → resptor → ganglion spinal radius spinalis → medulla spinalis → kornu pasterior substansi abu-abu → lateral colum → girus postetralis korteks substansi putih.

- GeliImpuls sensorik → reseptor → jaras lissaver → jaras spinothalamkus anteri.

2.5. Mengapa terjadi perbedaan respon geli dan nyeri- Rasa Geli dan Gatal

Penelitian neurofisiologi telah mendemonstrasikan adanya ujung saraf bebas mekanoreseptif yang sangat peka dan beadaptasi cepat hanya menerima sensasi geli dan sensasi gatal. Selanjutnya, ujung serabut saraf ini dapat dijumapai banyak sekali pada lapisan superfisial kulit,yang juga merupakan satu-satunya jaringan yang biasanya dapat menerima rangsang gatal dan geli. Sensasi ini dijalarkan melalui serabut saraf C kecil yang tak bermielin seperti serabut saraf yang digunakan untuk menjalarkan rasa nyeri tipe lambat, sedangkan

- Nyeri merupakan mekanisme untuk melindungi tubuh terhadap suatu gangguan dan kerusakan di jaringan seperti peradangan, infeksi jasad renik dan kejang otot dengan pembebasan mediator nyeri yang meliputi prostaglandin, bradikinin, serotonin, histamine, ion kalsium dan asetilkolin (Tjay dan Rahardja, 2002). Menurut

Page 6: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

International Assosiation for The Study of Pain (IASP), nyeri didefinisikan sebagai sensasi yang tidak mengenakkan dan biasanya diikuti oleh pengalaman tertentu yang erat kaitannya dengan derajat kerusakan. Nyeri seringkali dikatakan sebagai respon terhadap stimulus yang merusak jaringan (misalnya: trauma fisik, mekanik, kimiawi, termal) dan kemudian menimbulkan aktivasi reseptor nyeri (nosiseptor) (Sujatno, 1998).

2.6. Lengkung reflex sederhana- Bila suatu reseptor terangsang sehingga menimbulkan respon

terhadap otot (otot berkontraksi) atau terhadap kelenjar (kelenjar bersekresi) tanpa melibatkan otak terlebih dahulu, maka aksi tersebut disebut aksi refleks atau gerak refleks. Jadi, gerak refleks adalah respon spontan sebagai tanggapan terhadap suatu trangsang tanpa diolah oleh otak terlebuh dahulu. Dengan demikian, saluran saraf yan dilalui impuls sangat pendek. Jarak terpendekuntuk gerak refleks disebut lengkung refleks.Secara sederhana, jlannya impuls dari suatu gerak refleks dapat dijelaskan sebagai berikut.

- Rangsang diterima oleh reseptor dan diteruskan oleh saraf sensorik menuju sumsum tulang belakang melalui akar dorsal. Oleh saraf penghubung di sumsum tulang belakang, impuls dari saraf sensorik langsung diteruskan ke saraf motorik melalui akar ventral lalu selanjutnya impuls diteruskan ke efektor.

- Lengkung refleks adalah unit fungsional dari sistem saraf. lengkung refleks terdiri dari reseptor, neuron sensorik, saraf pusat, neuron motorik, dan efektor.

2.7. Hubungan geli dengan menggerakkan badan menghindar- Reaksi → Respon Perilaku

Impuls Geli↓

Medulla Spinalis↓

Ke Batang Otak dan Talamus

Page 7: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

↓Sistem Saraf Tustimulasi Saraf Simpatisda Parasimpatis

↓Respon fisiologis dan Muncul perilaku (Menghindar)

2.8. Hubungan nyeri dengan dengan meringis kesakitan- Reaksi → Respon Perilaku

Impuls Nyeri↓

Medulla Spinalis↓

Ke Batang Otak dan Talamus↓

Sistem Saraf Tustimulasi Saraf Simpatisda Parasimpatis↓

- Respon Fisiologis dan Muncul perilaku (Meringis)

2.9. Definisi Kata Sulit: (Terlampir pada Halaman Awal)2.10. Neurotranmitter yang berperan?

Neurotransmitter seperti bradikinin, histamin, serotonin, Dan Prostaglandin.

3. Pertanyaan Terjaring3.1. Bagaimana mekanisme sistem saraf otonom simpatis dan

parasimpatis1. Sistem simpatis

Sistem simpatis meningkatkan respons-respons yang mempersiapkan tubuh untuk melakukan aktifitas fisik yang berat dalam menghadapi situasi penuh stress atau darurat, misalnya ancaman fisik dari lingkungan luar. Respon seperti ini disebut dengan flight or flight response,karena sistem simpatis mempersiapkan tubuh untuk melawan dan melarikan diri dari ancaman. Jantung berdenyut lebih cepat dan lebih kuat,tekanan darah meningkat karena konstruksi umum pembuluh darah, saluran pernafasan terbuka lebar untuk memungkinkan aliran

Page 8: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

udara maksimal, glukogen dan simpanan lemak dipecah untuk menghasilkan bahan bakar tambahan dalam darah, dan pembuluh darah yang mendarahi otot-otot rangka berdilatasi. Sema respon ini ditujukan untuk meningkatkan aliran darah yang kaya oksigen dan nutrisi otot-otot rangka sebagai antisipasi terhadap aktivitas fisik yang berat.

2. Para simpatisSistem saraf parasimpatis, hampir sama dengan sistem saraf simpatis, hanya sistem kerjanya saja yang berbeda. Jika saraf simpatis memacu jantung misalnya, maka sistem saraf parasimpatis memperlambat denyut jantung.

3.2. Jelaskan lengkung reflex sederhana- Bila suatu reseptor terangsang sehingga menimbulkan respon

terhadap otot (otot berkontraksi) atau terhadap kelenjar (kelenjar bersekresi) tanpa melibatkan otak terlebih dahulu, maka aksi tersebut disebut aksi refleks atau gerak refleks. Jadi, gerak refleks adalah respon spontan sebagai tanggapan terhadap suatu trangsang tanpa diolah oleh otak terlebuh dahulu. Dengan demikian, saluran saraf yan dilalui impuls sangat pendek. Jarak terpendekuntuk gerak refleks disebut lengkung refleks.

Secara sederhana, jlannya impuls dari suatu gerak refleks dapat dijelaskan sebagai berikut.

- Rangsang diterima oleh reseptor dan diteruskan oleh saraf sensorik menuju sumsum tulang belakang melalui akar dorsal. Oleh saraf penghubung di sumsum tulang belakang, impuls dari saraf sensorik langsung diteruskan ke saraf motorik melalui akar ventral lalu selanjutnya impuls diteruskan ke efektor.

- Lengkung refleks adalah unit fungsional dari sistem saraf. lengkung refleks terdiri dari reseptor, neuron sensorik, saraf pusat, neuron motorik, dan efektor.

3.3. Definisi reseptor dan jenisnya

Page 9: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

- Reseptor merupakan komponen makromolekul sel (umumnya berupa protein) yang

- berinteraksi dengan senyawa kimia endogen pembawa pesan (hormon, neurotransmiter,

- mediator kimia dalam sistem imun, dan lain-lain) untuk menghasilkan respon seluler. Obat

- bekerja dengan melibatkan diri dalam interaksi antara senyawa kimia endogen dengan

- reseptor ini, baik menstimulasi (agonis) maupun mencegah interaksi (antagonis).

- Tipe reseptor (gambar 1) : - 1. Reseptor terhubung kanal ion - 2. Reseptor terhubung enzim - 3. Reseptor terkopling protein G - 4. Reseptor reseptor nuklear

3.4. Fungsi umum sistem saraf tepi

- Fungsi: Menerima rangsang, Menghantarkan informasi sensorik, Dan membawa perintah motorik ke jaringan dan sistem perifer.

3.5. Mekanisme terjadinya gerak reflek

Page 10: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

- Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.

- Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.

- Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.

-3.6. Saraf yang berperan terhadap rasa nyeri dan geli

- Tranmisi nyeri terjadi melalui serabut saraf aferen yaitu:1. Serabut A-d yang dalam pemicu erupakan saraf yang peka

terhadap nyeri tajam

Page 11: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

2. Serabut C yang merupakan saraf yang peka terhadap nyer tumpul.

3.7. Anatomi sistem saraf pusatPembagian Sistem Saraf Secara anatomi:1. Sistem Saraf pusat2. Sistem Saraf tepi

1. Otak

Page 12: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

2. Sumsum Tulang belakang

Page 13: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

3.8. Bagian otak yang merespon rasa nyeri dan geliMedulla Spinalis

↓Ke Batang Otak dan Talamus

↓Sistem Saraf Tustimulasi Saraf Simpatisda Parasimpatis

↓Respon fisiologis dan Muncul perilaku

Jadi dalam hal ini yang merespon nyeri dan geli pada otak adalah pada bagian batang otak dan talamus.

Page 14: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

3.9. Definisi saraf sensorik dan motorik.- 1. Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima

rangsangan dari reseptor yaitu alat indera.2. Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.

3.10. Bagaimana anatomi kulit yang menerima rangsang.

3.11. Klasifikasi Nyeri

BerdasarkanDurasi

Berdasarkan Letak

BerdasarkanTerjadinya

BerdasarkanEtiologi

BerdasarkanAsalnya

↓ ↓ ↓ ↓ ↓

Page 15: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

1. Nyeri Akut2. Nyeri Kronik

1. Nyeri neuropatik perifer2. Nyeri neuropatik sentral

1. Nyeri neuropatik akut2. Nyeri neuropatik kronik

1. S. Perifer2. Radiks dan ganglion3. Medulla spinalis4. Batang otak5. Talamus6. Korteks

1. Nyeri osisptif2. Nyeri Neuro patik

DAFTAR PUSTAKA

1. Richard Walton, Mahmoud Torabinejad. Prinsip & Praktik Ilmu Endodonsia. EGC. Jakarta.2008.

2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diakses tanggal 9 Juli 2014, 13:33.Campbell Reece-Mitchell, Biologi, Jakarta : Erlangga,2008.

3. STAIN Batusangkar, Materi Pokok Biologi Umum, Batusangkar:STAIN Batusangkar.

4. Prawirohartanto, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 2 SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Bumi Aksara.

5. Losos, JB, dkk. 2007. Biology. Edisi ke-8. Amerika Serikat : Mcgraw Hill Higher. Education

6. Korolkovas, A., 2009, Essentials of Molecular Pharmacology : Background for Drug Design, Wiley-Interscience, New York.

7. Brody, T. M., Larner, J. and Minneman, K. P. (Eds.), 2008, Human Pharmacology : Molecular to Clinical, 3th ed., Mosby Inc., St. Louis, Missouri.

8. Foreman, J. C. and Johansen, T. (Eds.) (20066) Textbook of Receptor Pharmacology, CRC Press., USA.

9. Sherwood L. Human physiology: the peropheral Nervous system. 7th ed.Canada Brooks/cole;2010.

Page 16: Jawaban Nugraha Iwan Setiawan

10.Tortora G.J. Derrickson BH. Principles of Anatomy and physiology; Sensory.Motor Integrative System. 12th ed. Asia.Willey;2009.

11.Adams RD, Victor M, Ropper AH. Principles of Neurology. 6th ed. New York: Mc-Graw Hill Co ; 2007

12.Martin JE, Swash M. The Pathology of Motor Neuron Disease. In : Leigh PN , Swash M. editors. Motor Neuron Disease Biology and Management. London: Springer-Verlag ;2005

13.Swash M, Schwartz MS. Motor Neuron Disease: The Clinical Syndrome. In : Leigh PN., Swash M.editors. Motor Neuron Disease Biology and Management. London: Springer-Verlag ; 2005

14.Swash M, Schwartz MS. Motor Neuron Disease: The Clinical Syndrome. In : Leigh PN., Swash M.editors. Motor Neuron Disease Biology and Management. London: Springer-Verlag ; 2005

15. Chou SM. Pathology of Motor System Disorder. In : Leigh PN , Swash M.editors. Motor Neuron Disease Biology and Management. London: Springer-Verlag ; 2005

16.Handisurya I, Utarna Y. Gambaran Klinis Motor Neuron Disease. Neurona. 2005

17.Donaghy M. Motor Neuron Disease of Adults. In : Kennard C.editor. Recent Advances In Clinical Neurology. Edinburgh: Churchill-Livingstone; 2005

18.Guyton A C.Hall J E. Textbook of medical physiology. 11th edition. Singapore: ElseyLtd and EGC Medical Publisher; 2008