jaw aban

15
SKENARIO A BLOK VII 2.2 Analisis Masalah 1. a. Bagaimana anatomi, histology lien dan intestinum ? b. Apa penyebab demam? Jawab : Penyebab demam ada dua, yaitu: 1. Infeksi, demam yang disebabkan oleh infeksi dapat berasal dari infeksi bakteri, virus, jamur ataupun parasit lainnya. 2. Noninfeksi, faktor demam dari non infeksi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain faktor lingkungan, penyakit autoimun, keganasan, dan pemakaian obat-obatan (antibiotik, difenilhidantoin, dan antihistamin). (Sumber: Gubler, DJ. 1997. Dengue and Dengue Hemorrhargic Fever. New York : CAB International) Sintesis : 1. Infeksi Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasit. Infeksi bakteri yang pada umumnya menimbulkan demam pada anak-anak antara lain pneumonia, bronkitis, osteomyelitis, appendisitis, tuberculosis, bakteremia, sepsis, bakterial gastroenteritis, meningitis, ensefalitis, selulitis, otitis media, infeksi saluran kemih, dan lain-lain . Infeksi virus yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain viral pneumonia, influenza, demam berdarah dengue, demam chikungunya, dan virus-virus umum TUTORIAL SKENARIO C BLOK 7 FK UMP 2014Page 1

Upload: ardiansyah

Post on 10-Sep-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aweaweweksl

TRANSCRIPT

SKENARIO A BLOK VII

SKENARIO A BLOK VII

Analisis Masalah

a. Bagaimana anatomi, histology lien dan intestinum ?b. Apa penyebab demam?

Jawab :

Penyebab demam ada dua, yaitu:

Infeksi, demam yang disebabkan oleh infeksi dapat berasal dari infeksi bakteri, virus, jamur ataupun parasit lainnya.

Noninfeksi, faktor demam dari non infeksi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain faktor lingkungan, penyakit autoimun, keganasan, dan pemakaian obat-obatan (antibiotik, difenilhidantoin, dan antihistamin).

(Sumber: Gubler, DJ. 1997. Dengue and Dengue Hemorrhargic Fever. New York : CAB International)Sintesis :

Infeksi

Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasit. Infeksi bakteri yang pada umumnya menimbulkan demam pada anak-anak antara lain pneumonia, bronkitis, osteomyelitis, appendisitis, tuberculosis, bakteremia, sepsis, bakterial gastroenteritis, meningitis, ensefalitis, selulitis, otitis media, infeksi saluran kemih, dan lain-lain . Infeksi virus yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain viral pneumonia, influenza, demam berdarah dengue, demam chikungunya, dan virus-virus umum seperti H1N1. Infeksi jamur yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain coccidioides imitis, criptococcosis, dan lain-lain. Infeksi parasit yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain malaria, toksoplasmosis, dan helmintiasis

Noninfeksi

Demam akibat faktor non infeksi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain faktor lingkungan (suhu lingkungan yang eksternal yang terlalu tinggi,keadaan tumbuh gigi, dll), penyakit autoimun (arthritis, systemic lupus erythematosus, vaskulitis, dll), keganasan (Penyakit Hodgkin, Limfoma non- hodgkin, leukemia, dll), dan pemakaian obat-obatan (antibiotik, difenilhidantoin, dan antihistamin). Selain itu anak-anak juga dapat mengalami demam sebagai akibat efek samping dari pemberian imunisasi selama 1-10 hari.al lain yang juga berperan sebagai faktor non infeksi penyebab demam adalah gangguan sistem saraf pusat seperti perdarahan otak, status epileptikus, koma, cedera hipotalamus, atau gangguan lainnya (Gubler, 1997).c. Apa tipe-tipe demam ?

Jawab :

Demam Septik : demam yang suhunya tidak pernah mencapai normal, tinggi pada malam hari dan turun ke tingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.

Demam heptik : demam yang suhunya mencapai normal.

Demam remitten : demam yang suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu normal, perbedaan suhu 2 derajat celcius.

Demam intermitten : demam yang suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam sehari.

Demam kontinyu : demam yang suhunya bervariasi sepanjang hari tidak berbeda lebih dari 1 derajat.

Demam siklik : demam yang kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu tubuh seperti semula.

(Sumber: Nelwan, R.H. 2009. Demam: Tipe dan Pendekatan. Dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., dan Setiati, S., ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing)

e. Bagaimana mekanisme demam?

Jawab :

Pirogen eksogen (Toksin, Mediator Inflamasi, atau Reaksi Imun) ( Stimulasi sel-sel darah putih ( Sel-sel darah putih mengeluarkan zat-zat kimia yang dikenal dengan pirogen endogen (IL-1, IL-6, TNF-, dan IFN) ( Menstimulasi endotelium hipotalamus untuk membentuk prostaglandin ( Meningkatkan patokan termostat di pusat termoregulasi hipotalamus ( Hipotalamus akan menganggap suhu sekarang lebih rendah dari suhu patokan ( Muncul mekanisme untuk meningkatkan panas ( Peningkatan produksi panas dan penurunan pengurangan panas ( Suhu tubuh naik ( Demam.

(Sumber: Guyton & Hall. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed. 12. Singapore : Elsevier)f. Apa makna demam terus menerus sudah lebih dari seminggu, dan naik turun namun tidak sampai suhu normal?

g. Apa makna demam tinggi menggigil?

A. Bagaiman mekanisme sakit perut, mual, muntah?

Jawab :

Agen masuk ( bereaksi dengan antibodi ( menimbulkan respon peradangan, peningkatan sistem saraf simpatis sebagai respon penurunan hemoglobin ( stimulasi pada pusat muntah yang terletak di postrema medulla oblongata di dasar ventrikel ke empat ( jalur saraf eferen menerima sinyal ( terjadi gerakan eksplusif otot abdomen, gastrointestinal ( mual dan muntah.

(Sumber: Price, Sylvia A. 2006. Wilson, Lorraine M. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Ed 6. Jakarta: EGC)b. Apa makna yono muntah tidak menyemprot dan mengeluarkan apa isi yang

dimakan?

Jawab :

c. apa faktor penyebab nafsu makan menurun?

Jawab :

d. mengapa nafsu makan Yono menurun pada kasus?

Jawab :

a. bagaimana mekanisme pusing dan nyeri otot?

Jawab :

Nyeri :

Agen masuk ke dalam tubuh ( menuju ke aliran darah ( terjadi reaksi imunologi kompleks ( Pelepasan pirogen ( Pelepasan asam arakidonat pada hipotalamus ( peingkatan stimulasi nosiseptor ( timbul rasa nyeri pada sendi dan otot (rasa nyeri tepatnya pada ligamentum).

(Sumber: Clyde, K. Keyle JL., Harris, E. 2006. Recent Advances in Viral and Host Determinants of Dengue Virus Reprication and Pathogenesis. Journal of Virology)

Pusing :

a. Apa penyebab tidak BAB?

Jawab :

b. Makna yono sudah 3 hari tidak BAB?

Jawab :

Iritasi mukosa usus, penurunan peristaltik

a. apa dampak sering jajan di pinggir jalan?

Jawab :

Dapat menimbulkan penyakit oleh makanan yang terkontaminasi

(Sumber : Jurnal Kesehatan Masyarakat vol. 2 no. 1 tahun 2013)

6. a. bagaiman farmakodinamik dan farmakokinetik parasetamol?

Jawab :

Farmakodinamik

Efek analgesik parasetamol serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang, dan juga dapat menurunkan suhu tubuh. Efek anti-inflamasinya sangat lemah, oleh karena itu parasetamol tidak digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol merupakan penghambat biosintesis PG yang lemah. Efek iritasi, erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat pada obat ini, demikian juga gangguan pernapasan dan keseimbangan asam basa.

Farmakokinetik

Parasetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu 30 menit dan masa paruh plasma antara 1-3 jam. Obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh. Dalam plasma, 25% parasetamol terikat protein plasma. Obat ini dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati. Sebagian asetaminofen (80%) dikonjugasi dengan asam glukuronat dan sebagian kecil lainnya dengan asam sulfat. Obat ini diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil sebagai parasetamol (3%) dan sebagian besar dalam bentuk terkonjugasi.

(Sumber: Gunawan, Sulistia Gan. 2011. Buku Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI)

b. bagaimana farmakodinamik dan farmakokinetik antasida?

c. Termasuk golongan apa obat parasetamol dan antasida?

Jawab :

Parasetamol : termasuk ke dalam golongan antipiretik

Antasida :

d. Mengapa yono setelah mengkonsumsi obat tetapi belum ada perubahan?

Jawab :

Pemberian antipiretik dapat menurunkan demam secara simptomatik, namun obat ini dapat menimbulkan masking effect, misalnya pada keadaan yang terjadi pada pasien demam tifoid. Pada pasien tersebut, penurunan oleh antipiretik menimbulkan kesan bahwa penyakit telah sembuh, padahal penyebab penyakitnya masih ada. Penderita demam yang disangka sedang dalam masa penyembuhan karena panasnya sudah turun, ternyata luput dari observasi dan menyebabkan penyakitnya berlanjut semakin buruk akibat pemberian obat penurun panas.

a. apa interpretasi pemeriksaan fisik umum?

Jawab :

Hasil PemeriksaanInterpretasi

Keadaan UmumTampak sakit sedangAbnormal

KesadaranKomposmentisNormal

BB, TB27kg, 125 cmNormal

Nadi88x/menitNormal

Respiratory Rate (RR)28x/menitAbnormal

Temperature38,5 CAbnormal

a. apa interpretasi pemeriksaan fisisk spesifik?

Jawab :

Hasil PemeriksaanInterpretasi

KepalaKonjungtiva anemis (+)Abnormal

Sklera tidak ikterikNormal

Faring tidak hiperemisNormal

Tonsil: T2-T2 tenangNormal

Lidah kotor (+)Abnormal

Bibir pecah-pecahAbnormal

LeherKGB tidak teraba membesarNormal

ThoraksJantung dan paru dalam batas normalNormal

AbdomenDatar, lemas, bising usus normalNormal

Hepar teraba 2 cm dibawah arcus costaeAbnormal

Lien tidak terabaNormal

Nyeri tekan pada epigastrium (+)Abnormal

EkstremitasDalam batas normalNormal

9. a. apa interpretasi pemeriksaan laboratorium?b. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan test lidah, Hb, leukosit, LED, diff

count, Ht, Trombosit, to bass test?

Bagaimana cara mendiagnosis penyakit pada kasus yono? (etiologi, epidemiologi)?

Jawab :

11. Gangguan apa yang mungkin terjadi pada kasus ? (DD)

Jawab :

Pemeriksaan penunjang?

Jawab :

1. Pemeriksaan Widal

Widal dinyatakan positif apabila:

- Titer O widal I 1/320 atau

- Titer O widal II naik 4 kali lipat atau lebih dibanding titer O widal I atau titer O widal I (-) tetapi titer O widal II (+), berapapun angkanya.

Biakan empedu: tumbuh koloni Salmonella typhi

PCR Salmonella typhi yang hasilnya positif.

(Sumber: Nasronudin, dkk. 2007. Buku Penyakit Infeksi di Indonesia. Surabaya: Airlangga University Press)

Diagnosis apa yang paling mungkin pada kasus ? (WD)

Jawab :

Demam Tifoid

14. Bagaimana cara mengatasi/menanganinya ? (tatalaksana : promotif, preventif, kuratif, rehabilitasif)Apa yang terjadi bila keadaan ini tidak dapat diatasi? (Komplikasi)

Jawab :

-Perdarahan saluran cerna

-Perforasi usus

-Ensefalopati tifoid

(Sumber: Nasronudin, dkk. 2007. Buku Penyakit Infeksi di Indonesia. Surabaya: Airlangga University Press)

16. Apa gangguan ini bisa diatasi secara tuntas ? (prognosis) ramalan bisa sembuh total atau tidak17. Bagaimana kompetensi dokter umum pada kasus ini?

18. Bagaimana pandangan islam pada kasus ?

Hipotesis

Yono, umur 9 tahun. Mengalami demam, mual, muntah, pusing, nyeri otot, BAB tidak normal. Karena terinfeksi bakteri salmonela thypi.

Kerangka KonsepTUTORIAL SKENARIO C BLOK 7 FK UMP 2014Page 6