jaringan sekresi dan kelenjar (2)

7/21/2019 Jaringan Sekresi Dan Kelenjar (2)

1/10


2/10

JARINGAN LATISIFER MEMPUNYAI 2 MACAM BENTUK : 1. SEL LATEX 2. SALURAN LATEX (GETAH

1. SEL LATEX

SERING DISEBUT JARINGAN LATISIFER TIDAK BERUAS (NONARTICULATE LATEX DUCT)YAITU JARINGAN LATISIFER YANGTERBENTUK DARI SEL INDI!IDUAL YANG TUMBUH MEMANJANGDAN BERCABANG CABANG MEMBENTUK SALURAN 2 LATEX KESELURUH BAGIAN TUBUH TUMBUHAN

JADI SELNYA BIASANYA MENGANDUNG BANYAK INTI (COENOCYT TERDAPAT PADA TUMBUHAN FAMILI " EUPHORBIACEAE APOCYNACEAE , ASCLEPIDIACEAE, MORACEAE CONTOH FAMILI EUPHORBIACEAE : EUPHORBIA TIRUCALLI (PATAH

TULANG CONTOH FAMILI APOCYNACEAE : NERIUM OLEANDER (OLEANDER


3/10

2. SALURAN LATEX /SALURAN LATISIFER

BERUAS/ARTICULATE LATEX DUCT

MERUPAKAN JARINGAN LATISIFER YANG TERBENTUK DARI

SEKELOMPOK SEL LATEX YANG DINDING MELINTANGNYA

LARUT SEHINGGA MEMBENTUK SALURAN LATEX YANGBERCABANG CABANG DAN SATU SAMA LAINNYA

BERHUBUNGAN

CONTOH TUMBUHAN YANG MEMPUNYAI SALURAN LATEX "

HEVEA BRASILIENSIS (KARET

PAPAVER SOMNIFERUM (OPIUM


4/10

H#$#% &'%)*)#+)


5/10

K#*#+%' %+ J%')+%+ #*#+%'

M#'0%%+ %')+%+ %+ 3#'000+ %') #*2#*#+%' %+ 4#+%+0+ 5%)* %5)' '0%#'#) 4%00+ #'#) %')+%+ 3#'#&03 ,

&)%%+% %%3 '+30 #* 30+%* %3%0##*646 #* %+ 4#4)*)) '6+% ) 3#+%52+%%+ )#&03 %')+%+ #*#+%'

M#+0'03 5%)* #'#)/#'#) %+ )#*0%'%+)#+%* 2 4%7%4 %')+%+ #*#+%' :

1.K#*#+%' )+3#'+%*

2. K#*#+%' #3#'+%*


6/10

1. K#*#+%' )+3#'+%* " K#*#+%' %+ %')+%++% 3#'*#3% ) %*%4 %'#+)4 4%00+ ) %')+%+ *%)++%, 3#')')

%') " 1.1. K#*#+%' 4)+% " 4#'0%%+ %')+%+ %+ 4#+5%)*%+ &%5%+ #'#) %+ )

%*%4 #*+% 3#'%%3 #*#+%' 4)+%. C6+365 " %0+/&0%5 C)3'0 7#+#5 (E0#+)% %'64%3)7%

E07%*30 A+'666+ +%'0 (#'#5 1.2. K#*#+%' *#+)' " C6+365 : A*6# (*)%5 &0%% P'#4+% 6&*6+)86*)% (7)+7%0 5)%0 1.9. K#*#+%' #3%5 " C6+365 " #3%5 %4%' (A%35) %*&% '#)+ 6+6'0#4 (P)+0 4#'0)) 1.. K#*#+%' #+7#'+% " #*#+%' %+ 4#+5%)*%+ #'#3 %+ 4%40 4#+7#'+%%+

#+%;% '63#)+ C6+365 " N##+35# (%+36+ #4%' 1.


7/10


8/10

L)4+675%') 8*%$% (#+#'


9/10

2.K#*#+%' #3#'+%* " S#*2 %+ 4#+%+0+ #*#+%' #3#'+%* &)%%+% 3#'%%3

%% %')+%+ #)#'4) , 4#+5%)*%+ #'#3 %+ %%34#+#4&0 )+)+ #*

A% 9 4%7%4 #*#+%' #3#'+%* :

2.1. R%4&03 #*#+%' " '0% 3')64 , )4%+% %% %*0'%+%*)+ 00+ 4#+%+0+ )36*%4% %+ #+05 #+%+ 5%)*#'#) #*. T')64 +% &)% 0+)#*0*#' %3%0 40*3)#*0*#',#'#) )#*0'%+ 4#*%*0) )+)+ #* %+ '*0&%+

2.2. S) #*#+%' " 5%4)' %4% ##'3) '%4&03 #*#+%' , 5%+%#'#3 %+ )#*0'%+ '%%* %') 3')64 %+ '+30 ))

2.9. K#*#+%' 4%0 (N#3%')04 " ##*646 #* #>)#'4)%+ '#)%*)%) 4#5%)*%+ #'#3 %+ '%%+%4%+)/4%0 %') #* #)#'4) &0+%. S#*2+% &)%%+% %'%+ %+%+ %+ '*%) 03)0*% , )36*%4% 4#+%+0+4%0,


10/10

jaringan sekresi dan kelenjar (2)

Documents