sekresi air mata

Upload: sofi-indy

Post on 14-Apr-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    1/16

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    2/16

    6

    c. Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat

    dengan kelenjar di dalamnya atau kelenjar Meibom yang bermuara pada

    margo palpebra.

    d.

    Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita

    pada seluruh lingkaran permukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri atas

    jaringan ikat yang merupakan jaringan penyokong kelopak dengan

    kelenjar Meibom (40 buah di kelopak atas dan 20 pada kelopak bawah).

    e. Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah a. Palpebra

    f. Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari rumus

    frontal N. V, sedang kelopak bawah oleh cabang ke II saraf ke V (Ilyas,

    2009a).

    1.2.Fisiologi mengedip1.2.1. Refleks mengedip

    Sentuhan halus pada kornea atau konjungtiva mengakibatkan

    kelopak mata berkedip. Inpuls aferen dari kornea atau konjungtiva berjalan

    melalui divisi ophthalmica nervus trigeminus ke nucleus sensorius nervi

    trigemini. Neuron internuncial menghubungkannya dengan nukleus

    motorik nervus facialis kedua sisi melalui fasciculus longitudinalis

    medialis. Nervus facialis dan cabang cabangnya mempersarafi musculus

    orbicularis oculi yang menimbulkan gerakan menutup mata (Snell, 2007).

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    3/16

    7

    Gambar 1. Refleks Mengedip (Snell, 2007)

    Pada beberapa penelitian telah dibuktikan adanya hubungan langsung

    antara jumlah dopamine di korteks dengan mengedip spontan dimana

    pemberian agonis dopamin D1 menunjukkan peningkatan aktivitas mengedip,

    sedangkan penghambatannya menyebabkan penurunan refleks kedip mata.

    Refleks kedip mata disebabkan oleh:

    a. Stimulasi terhadap nervus trigeminus di kornea, palpebra dan

    konjungtiva yang disebut refleks kedip sensoris atau refleks

    kornea. Refleks ini berlangsung cepat, yaitu 0,1 detik.

    b. Stimulus yang berupa cahaya yang menyilaukan yang disebut

    refleks kedip optikus. Refleks ini lebih lambat dibandingkan

    refleks kornea.

    1.2.2. Ritme normal kedipan mataPada keadaan terbangun, mata mengedip secara reguler dengan

    interval dua sampai sepuluh detik dengan lama kedip 0,3-0,4 detik. Hal ini

    merupakan suatu mekanisme untuk mempertahankan kontinuitas film

    prekorneal dengan cara menyebabkan sekresi air mata ke kornea. Nilai normal

    frekuensi mengedip rata rata adalah 15-20x/menit (Mario, 2010).

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    4/16

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    5/16

    9

    (tear film) dan bersifat hidrofobik. Lapisan terdalam film air mata

    merupakan lapisan yang paling tipis, dengan tebal 0.02 0.05

    m. Di dalamnya terdiri atas glikoprotein dan melapisi sel-sel

    epitel kornea dan konjungtiva. Musin diadsorpsi sebagian pada

    membran sel epitel kornea dan tertambat oleh mikrovili sel-sel

    epitel permukaan. Lapisan air mata ini memegang peranan dalam

    mengatur stabilitas tear film dan sebagai pemulas bagi mata,

    dengan demikian permukaan mata menjadi licin dan

    menghasilkan penglihatan yang tajam (Ilyas, 2009a).

    Gambar 2. Lapisan Film Air Mata

    2.2 Susunan Air Mata1. Air

    Air merupakan bagian terbesar dari pada air mata. Air mata

    dihasilkan kelenjar air mata dengan penyaluran pada forniks

    konjungtiva.

    2. Elektrolit

    Elektrolit membantu kelembaban dan kesehatan tear film.

    Elektrolit seperti natrium, klorida (Cl), kalsium (Ca) dan

    kalium (K) mempertahankan larutnya seluruh protein dan

    mucin yang terdapat pada akuos tear film.

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    6/16

    10

    3. Protein

    Air mata normal mengandung campuran protein yang

    membantu melindungi air mata terhadap infeksi dan kesehatan

    mata pada umumnya. Susunan protein pada tear film

    mempertahankan mata terhadap serangan infeksi,

    mempertahankan kesehatan epitel dan kesehatan permukaan

    kornea, peranan terpenting protein adalah immunoglobin dan

    sitokin, danfactor growth dan penyembuhan (Ilyas, 2009b).

    Gambar 3. Kandungan Film Air Mata

    Volume air mata normal diperkirakan 7 2 L pada setiap mata.

    Albumin merupakan 60% dari protein total dalam air mata. Globulin dan

    lisozim berjumlah sama banyak pada bagian sisanya. Selain itu, terdapat

    imunoglobulin IgA, IgG, dan IgE dengan jumlah yang paling banyak adalah

    IgA (Ilyas, 2009a).

    2.3Fungsi Air MataAir mata berfungsi untuk:

    1. Mempertahankan integritas kornea dan konjungtiva dengan

    meniadakan ketidakaturan pada sel epitel permukaan guna

    mempertahankan permukaan kornea agar tetap licin dan rata.

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    7/16

    11

    Fungsi ini memperbaiki tajam penglihatan terutama pada saat

    setelah mengedip.

    2. Membasahi dan melindungi permukaan epitel kornea dan

    konjungtiva yang lembut atau lubrikasi agar gerakan bola mata

    serta mengedip terasa nyaman dan membersihkan kotoran yang

    masuk mata

    3. Membilas mikroorganisme dan produk-produk yang

    dihasilkannya (antimikrobial) karena mengandung anti bakteri

    termasuk laktoferin, immunoglobulin, lisozim dan betalysin.

    4. Memberi kornea substansi nutrien dan sebagai media transpor

    produk mikroorganisme ke dan dari sel-sel epitel kornea dan

    konjungtiva terutama oksigen dan karbon oksida.

    5. Memberikan efek pembiasan sinar pada permukaan licin

    dengan baik dan membantu membelokkan sinar masuk dan

    terfokus pada retina.

    6. Mengatur tonus cairan mata sehingga isotonik dan volume air

    tidak berubah pada kornea dan penglihatan akan tetap normal.

    K+, Na+, dan Cl- terdapat dalam konsentrasi lebih tinggi dalam airmata dari dalam plasma. pH rata-rata air mata adalah 7,35. Air mata akan

    disekresikan secara refleks sebagai respon dari berbagai stimuli (Ilyas,

    2009a).

    3. Sistem Lakrimal3.1Sistem sekresi dan ekskresi air mata

    Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal

    bola mata. Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimal, kanalikuli

    lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, meatus inferior.

    Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu:

    a. Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal

    terletak di temporo antero superior rongga orbita.

    b. Sistem ekskresi, yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli

    lakrimal, sakus lakrimal dan duktus nasolakrimal. Sakus

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    8/16

    12

    lakrimal terletak di bagian depan rongga orbita. Air mata dari

    duktus lakrimal akan mengalir ke dalam rongga hidung di

    dalam meatus inferior.

    Film air mata sangat berguna untuk kesehatan mata. Air mata akan

    masuk ke dalam sakus lakrimal melalui pungtum lakrimal.

    Gambar 4. Sistem Lakrimal

    4. Permukaan okuler4.1Konjungtiva

    Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan

    kelopak bagian belakang. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang

    dihasilkan oleh sel goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama

    kornea.

    Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu:

    a. Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus

    b. Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari

    sklera di bawahnya.

    c. Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan

    tempat peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    9/16

    13

    Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan dengan sangat longgar

    dengan jaringan di bawahnya sehingga bola mata mudah bergerak

    (Ilyas, 2009a).

    4.2KorneaKornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening

    mata, bagian selaput mata yang menembus cahaya, merupakan lapis

    jaringan yang menutup bola mata sebelah depan dan terdiri atas lapis:

    1. Epitel

    Tebalnya 50 m, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak

    bertanduk yang saling tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel

    poligonal dan sel gepeng. Pada sel basal sering terlihat mitosis

    sel, dan sel muda ini terdorong ke depan menjadi sel sayap dan

    semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berkaitan

    erat dengan sel basal di sampingnya dan sel poligonal di

    depannya melalui desmosom dan makula okluden; ikatan ini

    menghambat pengaliran air, elektrolit dan glukosa yang

    merupakan barrier.

    Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat

    kepadanya. Epitel berasal dari ektoderm permukaan.

    2. Membran Bowman

    Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang

    merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma

    dan berasal dari bagian depan stroma. Lapis ini tidak

    mempunyai daya regenerasi.

    3.

    StromaTerdiri atas lamel yang merupakan sususan kolagen yang

    sejajar satu dengan lainnya, pada permukaan terlihat anyaman

    yang teratur sedang di bagian perifer serat kolagen ini

    bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan

    waktu lama yang kadang kadang sampai 15 bulan.

    Keratosit merupakan sel stroma kornea yang merupakan

    fibroblas terletak di antara serat kolagen stroma.

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    10/16

    14

    4. MembranDescement

    Merupakan membran aselular dan merupakan batas

    belakang stroma kornea dihasilkan sel endotel dan merupakan

    membran basalnya. Bersifat sangat elastik dan berkembang

    terus seumur hidup, mempunyai tebal 40 m.

    5. Endotel

    Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal,

    besar 20 - 40m. Endotel melekat pada membran descement

    melalui hemidesmosom dan zonula okluden.

    Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari

    saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus

    berjalan suprakoroid, masuk ke dalam stroma kornea, menembus

    membran bowman melepaskan selubung schwannya. Seluruh lapis

    epitel dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir

    saraf. Endotel tidak mempunyai daya regenerasi.

    Kornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan menutup

    bola mata di sebelah depan. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh

    kornea, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk

    kornea dilakukan oleh kornea (Ilyas, 2009a).

    5. Rokok5.1Definisi

    Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70

    hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10

    mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakarpada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat

    dihirup lewat mulut pada ujung lain. Rokok dapat menyebabkan

    ketergantungan dan menyebabkan banyak macam penyakit, seperti kanker,

    penyakit jantung, penyakit pernafasan, penyakit pada mata dan berbagai

    organ lainnya.

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    11/16

    15

    5.2Jenis RokokRokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Rokok berdasarkan

    bahan baku atau isi, dibedakan menjadi:

    1.

    Rokok Putih

    Rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau

    yang diberi perasa untuk mendapatkan efek rasa dan aroma

    tertentu. Pada rokok jenis ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu ada yang

    hanya ditambah perasa saja dan yang lainnya dinamakan rokok

    mentol yang didalamnya selain perasa juga ditambah dengan rasa

    mentol atau mint.

    2.

    Rokok Kretek

    Rokok yang bahan baku atau isinya berupa cacahan daun

    tembakau dan cengkeh yang diberi perasa untuk mendapatkan efek

    rasa dan aroma tertentu yang dibungkus dengan kertas.

    3. Rokok Klembak

    Rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,

    cengkeh, dan kemenyan yang diberi perasa untuk mendapatkan

    efek rasa dan aroma tertentu.

    Gangguan kesehatan pada penggunaan rokok, dapat disebabkan

    oleh kandungan utama rokok, yaitu nikotin. Jenis rokok berdasarkan

    penggunaan filter, yaitu:

    1. Rokok Filter

    Rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat sejenis busa yang

    berfungsi untuk menyaring nikotin.

    2.

    Rokok Non FilterRokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat sejenis

    busa, sehingga tidak ada fungsi sebagai penyaring nikotin.

    Kandungan nikotin yang terdapat dalam rokok non filter lebih

    besar dari rokok filter, sebab pada rokok non filter tidak terdapat filter

    yang berfungsi untuk mengurangi asap yang keluar dari rokok, seperti

    yang terdapat pada rokok filter.

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    12/16

    16

    5.3Zat yang Terkandung dalam RokokBeberapa zat kimia yang terdapat dalam rokok maupun asap rokok

    mengandung zat kimia yang beracun dan berbahaya, antara lain:

    1.

    Acrolein

    Merupakan zat cair yang tidak berwarna yang mengandung kadar

    alkohol. Cairan ini sangat mengganggu kesehatan.

    2. Karbon monoksida

    Merupakan gas yang tidak berbau yang dihasilkan dari pembakaran

    tidak sempurna dari unsur karbon. Gas ini mengikat hemoglobin

    sehingga tubuh dapat kekurangan oksigen, menghalangi transportasi

    dalam darah, dan sangat beracun karena dapat dibawa oleh

    hemoglobin ke dalam otot-otot di seluruh tubuh, termasuk otot otot

    pada mata.

    3. Nikotin

    Merupakan cairan berminyak yang tidak berwarna dan dapat

    membuat rasa perih yang sangat. Nikotin dapat menyebabkan

    ketergantungan, merusak jaringan otak, menyebabkan darah cepat

    membeku dan mengeraskan dinding arteri (Capah, 2010).

    4. Ammonia

    Merupakan gas tidak berwarna yang terdiri atas nitrogen dan

    hidrogen. Ammonia mudah masuk ke dalam sel-sel tubuh dan bersifat

    racun.

    5. Formic acid

    Merupakan sejenis cairan tidak berwarna namun baunya sangat

    tajam dan menusuk. Zat ini bergerak bebas dan dapat membuat lepuhsehingga menyebabkan seseorang merasa seperti digigit semut.

    6. Hidrogen sianida

    Merupakan sejenis gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak

    mempunyai rasa. Zat ini mudah terbakar dan menghalangi pernapasan.

    7. Nitrous oxide

    Merupakan gas yang tidak berwarna. Pada awalnya dapat

    digunakan sebagai anestesia sewaktu diadakan operasi.

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    13/16

    17

    8. Formaldehyde

    Merupakan sejenis gas tidak berwarna dengan bau yang tajam. Gas

    ini adalah tergolong pengawet dan pembasmi hama.

    9.

    Fenol

    Merupakan campuran yang terdiri dari kristal yang dihasilkan dari

    destilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang. Fenol akan

    terikat ke protein dan menghalangi aktifitas enzim.

    10.Acetol

    Merupakan hasil pemanasan aldehyde dan mudah menguap dengan

    alcohol.

    11.

    Hidrogen sulfida

    Merupakan sejenis gas beracun yang mudah terbakar dengan bau

    yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim.

    12. Pyridine

    Merupakan sejenis cairan tidak berwarna dengan bau yang tajam.

    Zat ini terdapat pada tembakau.

    13.Methyl chloride

    Merupakan campuran atas hidrogen dan karbon. Zat ini sangat

    beracun dan dapat berperan seperti anestesia.

    14. Metanol

    Merupakan sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan

    terbakar. Zat ini dapat diperoleh dari sintesis karbon monoksida dan

    hidrogen, menghisapnya dapat mengakibatkan kebutaan, bahkan

    kematian.

    15.

    TarAdalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

    diperoleh dengan cara destilasi kayu dan arang. Tar ini juga

    terkandung dalam tembakau. Tar berpengaruh dalam membunuh sel

    dalam saluran darah, meningkatkan produksi lendir di paru, zat

    karsinogen dan dapat menyebabkan gangguan pada organ tubuh

    lainnya.

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    14/16

    18

    6. Asap rokok6.1Komposisi asap rokok

    Asap rokok tembakau mengandung gas dan bahan-bahan kimia yang

    bersifat racun dan atau karsinogenik. Asap rokok mengandung sekitar

    4.000 bahan kimia, misalnya nikotin, CO, NO, HCN, NH4, acrolein,

    acetilen, benzaldehyde, urethane, benzene, methanol, coumarin,

    etilkatehol-4, dan ortokresol. Selain komponen gas, ada komponen padat

    atau partikel yang terdiri atas nikotin dan tar (Ruslan Muchtar, 2007).

    Asap rokok terdiri atas dua jenis yaitu:

    a. Asap mainstream

    Asap ini adalah asap yang terkepul dari mulut perokok, setelah

    terlebih dahulu terisap dan melewati paru paru sang perokok. Asap ini

    memuat kandungan senyawa karbon monoksida (CO), gas beracun yang

    cukup efektif dalam melumpuhkan kemampuan darah menyerap oksigen,

    lima kali lebih besar daripada asap rokok utama. Asap ini juga

    mengandung tiga kali lebih besar benzopyrene (pemicu kanker) dan 50

    kali lipat kandungan amonia (penyebab iritasi mata dan pernapasan)

    daripada mainstream smoke.

    b. Asap Sidestream

    Asap ini dibentuk ketika tembakau dalam keadaan terbakar namun

    asap tidak diinhalasi oleh perokok. Zat toksin pada asap sidestream

    memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan asap mainstream dan

    85% dari asap rokok merupakan hasil dari asap sidestream.

    6.2Jumlah rokok yang dihisapJika sebatang rokok dihabiskan dalam sepuluh kali hisapan asap

    rokok, maka dalam tempo setahun bagi perokok sejumlah 20 batang (satu

    bungkus) per hari akan mengalami 70.000 hisapan asap rokok. Beberapa

    zat kimia dalam rokok yang berbahaya bagi kesehatan bersifat kumulatif,

    suatu saat dosis racunnya akan mencapai titik toksis sehingga akan mulai

    terlihat gejala yang ditimbulkan (Elliott and Shanahan, 2002).

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    15/16

    19

    Jumlah rokok yang dihisap dapat dalam satuan batang, bungkus,

    atau pak per hari. Berdasarkan jumlah rokok yang dihisap, perokok dapat

    dikelompokkan menjadi:

    1.

    Perokok Ringan: Jumlah rokok yang dikonsumsi perhari adalah

    1 sampai 9 batang rokok.

    2. Perokok Sedang: Jumlah rokok yang dikonsumsi perhari adalah

    10 sampai 19 batang rokok.

    3. Perokok berat: Jumlah rokok yang dikonsumsi perhari adalah

    lebih dari 20 batang rokok.

    6.3Pengaruh pada mata secara eksternalBerikut adalah ilustrasi mengenai proses paparan zat iritatif yang

    berlangsung kronis dapat menyebabkan penurunan sekresi air mata.

    Gambar 5. Proses Paparan Zat Iritatif

    6.4Pengaruh pada mata secara internalMenurut Optometrists Association Australia (2005) dan Action on

    Smoking and Health (2005), beberapa zat yang terkandung dalam rokok

    bersifat toksik terhadap jaringan mata. Beberapa zat di dalamnya dapat

    menyebabkan penurunan kemampuan darah membawa oksigen dan

    menurunkan aliran darah ke mata (iskemia). Katarak nuklear, degenerasi

    makular terkait usia dan Graves Ophthalmopathy adalah beberapa

    penyakit yang berkaitan dengan merokok.

  • 7/27/2019 Sekresi Air Mata

    16/16

    20

    B. KERANGKA KONSEP PENELITIAN

    Variabel independen Variabel Dependen

    C. HIPOTESIS PENELITIAN1.

    Ada pengaruh merokok terhadap frekuensi mengedip pada anggota

    Satuan Induk BAIS TNI Bogor.

    2. Ada pengaruh merokok terhadap keluhan yang dirasakan pada mata

    pada anggota Satuan Induk BAIS TNI Bogor.

    Merokok

    Frekuensi

    mengedip

    Keluhan yang

    dirasakan pada

    mata