bab ii tinjauan pustaka a. air susu ibu...

22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI Air Susu Ibu adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar mamae dari ibu, yang berguna sebagai makanan bayi. Di dalam ASI terkandung zat-zat gizi yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan dan mengandung zat-zat kekebalan yang sangat penting untuk mencegah timbulnya penyakit, serta mudah dicerna oleh pencernaan bayi. Dengan demikian ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, oleh sebab itu setiap bayi setidaknya berhak memperoleh ASI (Riadi, 1997). ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja kepada bayi umur 0–4 bulan tanpa makanan tambahan atau minuman apapun (termasuk air putih) kecuali obat (Depkes RI, 1998). Yang dimaksud ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahana cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi tim. Pemberian ini dianjurkan untuk diberikan setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan (Roesli, 2000). Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh 19

Upload: buicong

Post on 16-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Air Susu Ibu (ASI)

1. Pengertian ASI

Air Susu Ibu adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,

laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

mamae dari ibu, yang berguna sebagai makanan bayi. Di dalam ASI

terkandung zat-zat gizi yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan dan

mengandung zat-zat kekebalan yang sangat penting untuk mencegah

timbulnya penyakit, serta mudah dicerna oleh pencernaan bayi. Dengan

demikian ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, oleh sebab itu setiap

bayi setidaknya berhak memperoleh ASI (Riadi, 1997).

ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja kepada bayi umur 0–4

bulan tanpa makanan tambahan atau minuman apapun (termasuk air putih)

kecuali obat (Depkes RI, 1998).

Yang dimaksud ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif

adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahana cairan lain seperti

susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan

padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi tim.

Pemberian ini dianjurkan untuk diberikan setidaknya selama 4 bulan,

tetapi bila mungkin sampai 6 bulan (Roesli, 2000).

Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh

19

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

kelenjar payudara. Dimana ASI mengandung lebih banyak protein,

immunoglobulin, mineral dan vitamin tetapi sedikit mengandung lemak

dan hidrat arang. Kolostrum merupakan cairan yang berwarna kekuning-

kuningan, lebih kuning dibandingkan dengan susu yang matur yang

dihasilkan oleh payudara pada hari pertama sampai hari ke empat

(Soetjiningsih, 1997).

2. Sifat Anti Infeksi ASI

Telah diketahui sejak lama bahwa bayi yang disusui oleh ibu,

terjaga dari penyakit infeksi, karena ASI mengandung bermacam-macam

faktor pertahanan tubuh, seperti :

a. Imunoglobulin (Ig) terutama immunoglobulin A (IgA) terdapat banyak

dalam kolostrum dan lebih sedikit dalam ASI. IgA tidak akan diserap

oleh usus, tetapi akan beraksi dalam usus terhadap bakteri dan virus

tertentu. Imunoglobulin dalam ASI merupakan zat yang dapat

memberikan perlindungan terhadap penyakit alergi.

b. Laktoferin, merupakan suatu protein yang mengikat zat besi ASI. Zat

besi yang terikat tersebut tidak dapat digunakan oleh bakteri-bakteri usus

yang berbahaya. Oleh karena itu, pemberian zat besi tambahan kepada

bayi yang disusui harus dicegah, karena dapat mempengarui daya

perlindungan yang diberikan oleh laktoferin.

c. Lisosim, suatu enzim yang terdapat dalam ASI yang dapat

menghancurkan bakteri-bakteri berbahaya dan juga mempunyai sifat

melindungi terhadap serangan bermacam-macam virus.

20

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

d. Sel–sel darah putih selama dua minggu pertama ASI mengandung

sampai 4000 sel-sel darah putih per milliliter. Sel-sel ini ditemukan

mengeluarkan IgA, lisosim dan interferon. Interferon adalah suatu

senyawa yang dapat menghambat aktifitas beberapa macam virus.

e. Faktor bifidus,merupakan suatu karbohidrat yang mengandung nitrogen,

diperlukan untuk pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus, dimana

bakteri ini memproduksi asam laktat dari laktosa yang dapat

menghambat bakteri-bakteri yang berbahaya (Muchtadi, 2002).

3. Komponen ASI

ASI mengandung lebih dari 200 unsur–unsur pokok, antara lain

lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim,

zat kekebalan dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat secara

proporsional dan seimbang satu sama lainnya.

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh, kualitas protein sangat

penting selama tahun pertama kehidupan bayi, karena pada saat ini

pertumbuhan bayi paling cepat. ASI mengandung protein khusus yang

dirancang untuk pertumbuhan bayi manusia. Protein ASI yang utama

adalah whey, dimana whey ini lebih mudah dicerna oleh bayi

(Roesli, 2000).

Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal ari

lemak yang mudah dicerna dan diserap oleh usus dibandingkan dengan

lemak susu sapi, sebab ASI mengandung lebih banyakenzim pemecah

lemak (lipase).

21

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

Laktosa (gula susu) merupakan satu-satunya karbohidrat yang

terdapat dalam air susu murni. Sebagai tambahan dari fungsinya sebagai

sumber energi, didalam usus sebagian laktosa akan diubah menjadi asam

laktat. Didalam usus, asam laktat ini membantu mencegah pertumbuhan

bakteri yang tidak diinginkan dan juga membantu penyerapan kalsium

serta mineral–mineral lainnya.

ASI mengandung lebih sedikit kalsium daripada susu sapi, tetapi

karena lebih mudah diserap, jumlah ini akan mencukupi kebutuhan bayi.

Baik susu sapi maupun ASI mengandung sedikit sekali zat besi. Tetapi

sekitar 75% dari zat besi yang terdapat dalam ASI dapat diserap oleh usus.

Apabila makanan yang dikonsumsi ibu memadai, semua vitamin

yang diperlukan bayi selama empat sampai enam bulan pertama

kehidupannya dapat diperoleh dari ASI (Muchtadi, 2002).

4. Manfaat ASI

Pemberian ASI membantu bayi memulai kehidupannya dengan

baik. Kolostrum mengandung antibodi yang kuat untuk mencegah infeksi

dan membuat bayi menjadi kuat. ASI mengandung campuran yang tepat

dari berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi. ASI mudah dicerna

oleh bayi. ASI saja, tanpa makanan tambahan lain merupakan cara terbaik

untuk memberi makan bayi dalam empat sampai enam bulan pertama

kehidupannya. Sesudah 6 bulan, beberapa bahan makanan yang baik lain

harus ditambahkan ke dalam menu makanan bayi.

Pemberian ASI membantu ibu memulihkan diri dari proses

22

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

persalinannya. Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat

rahim berkontraksi dengan cepat dan memperlambat perdarahan. Wanita

yang menyusui bayinya akan lebih cepat pulih atau turun berat badannya

dari berat badan yang bertambah semasa kehamilan. Ibu yang menyusui,

yang haidnya belum muncul kembali akan kecil kemungkinannya untuk

menjadi hamil. Pemberian ASI adalah cara yang penting bagi ibu untuk

mencurahkan kasih sayangnya pada bayi dan membuat bayi merasa

nyaman.

ASI selalu bersih dan bebas hama yang dapat dapat menyebabkan

infeksi. Pemberian ASI tidak menuntut persiapan khusus, ASI selalu

tersedia dan gratis. Bila ibu memberi ASI bayinya pada waktu diminta

tanpa memberikan makanan tambahan, maka kecil kemungkinannya ia

akan menjadi hamil dalam 6 bulan pertama sesudah melahirkan.

B. Makanan Pendamping ASI (MP–ASI)

1. Pengertian MP – ASI

Bertambahnya usia seorang bayi selalu disertai dengan

meningkatnya kebutuhan akan makanan yang berbeda jenisnya. Bagi bayi

yang berusia 0–6 bulan, pemberian ASI dapat mencukupi untuk

pertumbuhan dam perkembangannya, mengingat ASI merupakan sumber

zat gizi yang sangat baik untuk bayi. Setelah bayi berusia 6 bulan, ASI

tidak mencukupi kebutuhan gizi bayi, oleh karena itu bayi perlu mendapat

makanan pendamping agar gizinya dapat terpenuhi.

MP–ASI adalah makanan yang diberikan pada bayi mulai umur

23

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

4–6 bulan untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi lain, yang tidak

dapat dicukupi oleh ASI (Azwar, 2000).

Dari definisi di atas dapat dikatakan, MP–ASI sama dengan

makanan tambahan. Makanan padat sebagai salah satu makanan tambahan

adalah makanan yang lebih padat daripada susu yaitu bubur susu atau nasi

tim. Makanan ini diberikan apabila jumlah ASI sudah tidak mampu

mencukupi kebutuhan bayi lagi. Pemberian makanan tambahan harus

memperhatikan jumlah dan macam makanan tersebut. Selain itu harus

disesuaikan dengan kebutuhan menambah dan melengkapi nutrien, serat

dan selera bayi. Jangan dipaksakan karena dapat menyebabkan gangguan

nafsu makan. Untuk pemberian makanan yang berkualitas dan

berkuantitas yang baik juga sangat penting dari pertumbuhan bayi

(Pudjadi, 1995).

2. Tujuan Pemberian MP-ASI

Tujuan pemberian makanan pendamping adalah sebagai

komplemen terhadap ASI agar anak memperoleh cukup energi, protein

dan zat-zat gizi lain (vitamin dan mineral) untuk tumbuh dan berkembang

secara normal (Muchtadi, 2002).

MP-ASI selain sebagai pelengkap makanan bayi juga berguna

untuk melatih dan membiasakan bayi terhadap makanan yang dimakan

dikemudian hari. Makanan tambahan juga berguna untuk memenuhi

kebutuhan bayi terhadap zat-zat gizi untuk keperluan pertumbuhan dan

perkembangan bayi, jadi makanan tambahan diharapkan dapat menambah

24

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

energi, protein, vitamin dan mineral. Disebutkan pula pemberian makanan

padat sebagai makanan tambahan untuk menambah energi dan gizi

(Riadi, 1997).

Berdasarkan hasil penelitian tentang tumbuh kembang balita di

Indonesia, Azrul lebih lanjut menjelaskan bahwa pemberian MP-ASI bagi

bayi penting karena selain mencukupi kekurangan gizi sejak janin dalam

kandungan, ketidaktaatan sang ibu memberikan ASI eksklusif, serta

mencegah terjadinya gangguan tumbuh kembang. Kandungan gizi

MP-ASI harus mencukupi terutama energi dan zat gizi mikro seperti besi

(Fe) dan zink (BSN, 2003).

3. Syarat MP-ASI

Dalam penyusunan standar MP-ASI sebaiknya berpedoman kepada

konsep umum MP-ASI dengan mempertimbangkan syarat mutu, antara

lain :

a. Padat gizi dan seimbang, yaitu kaya energi, cukup protein dengan mutu

tinggi, perbandingan karbohidrat dan lemak berimbang, kandungan lemak

mampu mencukupi kebutuhan asam lemak jenuh dan tak jenuh, cukup

vitamin dan mineral, batasi kandungan serat kasar, gula dan garam cukup

untuk memeberi rasa serta bersifat penambahan gizi ASI, dan tercapai

kecukupan gizi sehari.

b. Dapat diterima dengan baik, yaitu disukai, dibutuhkan dan terjangkau,

memenuhi nilai sosial ekonomi, budaya dan agama, serta berakar pada

tradisi yang baik.

25

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

c. Aman dikonsumsi, yaitu bebas dari gangguan organisme patogen, bebas

dari racun dan bahan-bahan berbahaya.

Codex Alimentarius Comission (1991) telah mempersyaratkan

ditetapkan MP-ASI harus mencukupi kandungan energi minimum 400

kkal/100 gram, protein 15 gram/100 gram dengan skor asam amino 70%

kasein, lemak 10-25 gram/100 gram, asam linoleat 1.4 gram/100 gram

serat kasar maksimum 5 gram/100 gram. Selain itu produk MP-ASI

seringkali ditambahkan berbagai jenis vitamin dan mineral antara lain :

vitamin A, D, E, C, B1, B2, B6, folat, B12, mineral Ca, Fe, iodine dan Zn

(BSN, 2003 ).

Menurut WHO (2003) makanan tambahan yang baik adalah :

a. Kaya energi, protein dan mikronutrient (terutama zat besi, zink, kalsium,

vitamin A, vitamin C, folat)

b. Bersih dan aman :

1) Tidak ada patogen (misal, tidak ada bakteri penyebab penyakit atau

organisme berbahaya lainnya)

2) Tidak ada bahan kimia berbahaya atau toksin

3) Tidak ada potongan tulang atau bagian yang keras yang membuat anak

tersedak

4) Tidak terlalu panas

c. Tidak terlalu pedas atau asin

d. Mudah dimakan oleh anak

e. Disukai anak

26

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

f. Tersedia didaerah sekitar, harganya terjangkau dan mudah disiapkan

C. Usia Pemberian ASI dan MP-ASI

1. Usia yang tepat dalam pemberian ASI

ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja kepada bayi usia 0-4

bulan tanpa makanan tambahan atau minuman apapun (termasuk air putih)

kecuali obat (Depkes RI, 1998). ASI eksklusif diberikan pada enam bulan

pertama kehidupan seorang anak (Soraya, 2005). Pemberian ASI eksklusif

adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan yang lain

setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan.

2. Usia pemberian MP-ASI

MP-ASI diberikan pada bayi selain ASI, untuk memenuhi

kebutuhan gizi anak mulai usia 3 bulan sampai usia 24 bulan

(Aritonang, 1996). Ketika bayi tumbuh kembang, diet susu tidak cukup

untuk menyokong pertumbuhannya. Bayi membutuhkan nutrisi tambahan

sejak usia 4 bulan meskipun beberapa bayi mungkin belum merasakan

kebutuhan ini (Lewis, 2004).

Pemberian makanan padat sebagai makanan tambahan dahulu

diberikan seawal mungkin. Tetapi setelah adanya laporan mengenai

bahaya pada bayi maka dianjurkan untuk tidak memberikan makanan

tambahan sebelum bayi berumur 4 bulan (Riadi, 1997).

Makanan bayi yang utama adalah ASI karena ASI mengandung

hampir semua zat gizi dengan komposisi sesuai kebutuhan bayi tetapi

kecukupan komposisinya hanya sampai usia 4 bulan. Cadangan vitamin

27

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

dan mineral dalam tubuh bayi yang didapat dari ibu semasa dalam

kandungan dan selama usia 3 bulan sejak lahir sudah menurun, sedangkan

dari ASI kandungan vitamin A dan C serta zat besi sudah tidak begitu

tinggi. Karena itu sejak usia 4 bulan sudah perlu diberikan makanan

tambahan yang mengandung vitamin dan mineral, selain tetap

memberikan ASI.

Pada usia 4 bulan pencernaan bayi mulai kuat. Pemberian MP-ASI

harus setelah usia 4 bulan, karena jika diberikan terlalu dini akan

menurunkan konsumsi ASI dan bayi mengalami gangguan pencernaan

atau diare. Sebaliknya bila MP-ASI diberikan terlambat akan

mengakibatkan anak kurang gizi bila terjadi dalam waktu panjang

(Soenardi, 1999).

D. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian MP-ASI

1. Pendidikan ibu

Tingkat pendidikan ibu sebenarnya bukan satu–satunya faktor yang

menentukan kemampuan ibu dalam menyusui dan menyiapkan hidangan

bergizi. Namun faktor pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan ibu

menyerap pengetahuan gizi yang diperoleh. Secara biologi ibu adalah

sumber hidup anak. Anak–anak dari ibu yang mempunyai latar belakang

pendidikan lebih tinggi akan mempunyai kesempatan hidup serta tumbuh

lebih baik. Keterbukaan mereka untuk menerima perubahan atau hal baru

guna pemeliharaan kesehatan anak merupakan suatu penjelasannya.

Tingkat pendidikan ibu banyak menentukan sikap dan tindak tanduknya

28

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

dalam menghadapi beberapa masalah (Satoto, 1992).

Penelitian Fatimah Muiz (1994) menyebutkan bahwa kelompok

ibu yang berpendidikan kurang, memberikan makanan tambahan kepada

bayinya 1-2 minggu setelah lahir. Sedangkan kelompok ibu yang

berpendidikan cukup memberikan makanan tambahan setelah bayinya

berusia 1 bulan.

Tingkat pendidikan formal merupakan faktor yang ikut

menentukan mudah tidaknya ibu menyerap dan memahami informasi gizi

yang diperoleh. Semkin tinggi tingkat pendidikan formal ibu, semakin

mudah ia menyerap informasi gizi dan kesehatan sehingga pengetahuan

dan kesehatannya akan baik. Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang

tinggi dapat meningkatkan daya tangkap ibu terhadap adanya masalah gizi

didalam keluarga maupun mengambil tindakan secepatnya

(Fatimah dan Hernanto, 1998).

2. Pengetahuan Ibu

Menurut Notoatmodjo (1997) dalam bukunya Ilmu Kesehatan

Masyarakat, menyatakan pengetahuan/kognitif merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dari pengalaman

dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih

langgeng daripada yang tidak didasari oleh pengetahuan.

a. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan yang tercakup

dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu :

29

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan

seluruh bahan yang dipelajari/rangsangan yang telah diterima

dengan cara menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan

sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar dengan cara

menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya.

3) Aplikasi (application)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari. Aplikasi dapat diartikan penggunaan hukum,

rumus, metode, prinsip dan sebagainya.

4) Analisis (analysis)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi suatu obyek

kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam satu struktur

organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Dapat

ditunjukkan dengan menggambarkan, membedakan,

mengelompokkan dan sebagainya.

30

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

5) Sintesis (synthesis)

Adalah menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan/menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Ditunjukkan dengan dapat menyusun

formulasi baru dari formulasi yang lama.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu materi. Penilaian itu berdasarkan pada

suatu kriteria yang ditentukan sendiri/menggunakan kriteria-

kriteria yang sudah ada. Dapat ditunjukkan dengan

membandingkan.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dipengaruhi oleh

faktor-faktor sebagai berikut :

1) Faktor internal, meliputi :

a) Jasmani

Faktor jasmani diantaranya adalah indera seseorang.

b) Rohani

Faktor rohani diantaranya adalah kesehatan psikis, intelektual,

psikomotor serta kondisi afektif dan kognitif individu.

2) Faktor eksternal, meliputi:

a) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam

31

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

memberi respon yang datang dari luar. Orang yang

berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih rasional

terhadap informasi yang datang dan akan sejauh mana

keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan

tersebut. Ibu yang berpendidikan, tentu akan banyak

memberikan perubahan terhadap apa yang mereka lakukan

dimasa lalu.

b) Paparan media massa (akses informasi)

Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik, berbagai

informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang

yang lebih sering terpapar media massa (TV, radio, majalah,

pamflet dan lain-lain) akan memperoleh informasi yang lebih

banyak dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar

informasi media. Ini berarti paparan media massa

mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang.

c) Ekonomi (pendapatan)

Dalam memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder,

keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih mudah

tercukupi disbanding keluarga dengan status ekonomi rendah.

Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi yang

termasuk kebutuhan sekunder.

d) Hubungan sosial (lingkungan sosial budaya)

Manusia adalah makhluk sosial dimana saling berinteraksi

32

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

antara satu dengan lainnya. Individu yang dapat berinteraksi

secara kontinyu akan lebih besar terpapar informasi. Sementara

itu faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan

individu sebagai komonikan untuk menerima pesan menurut

model komunikasi media.

e) Pengalaman

Pengalaman seseorang tentang berbagai hal bisa diperoleh dari

lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya, misal

sering mengikuti kegiatan yang mendidik seperti seminar.

c. Pengukuran pengetahuan

Pengkuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari

responden (Notoatmodjo, 2003).

3. Sosial Budaya (tradisi)

Dalam arti sempit kebudayan diartikan sebagai kebudayaan, adat

istiadat atau peradaban manusia. Kesemuanya itu akan mempengaruhi

tingkah laku seseorang. Indonesia kaya akan ragam budaya dan adat

istiadat, kebudayaan yang sudah turun temurun dari biasanya akan sangat

mendarah daging dalam kehidupan seseorang, sehingga sangat

berpengaruh terhadap tingkah laku mereka. Sebagai akibatnya mereka

akan sangat sulit menerima masukan dari dunia luar (Depkes RI, 1999).

Di daerah pedesaan (jawa dan lombok) kebenyakan masyarakat

memeberikan nasi atau pisang sebagai makanan dini sebelum bayi berusia

33

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

4 bulan. Bahkan pemberian tersebut dilakukan beberapa saat setelah bayi

lahir. Penyebabnya adalah suatu kebiasaan (cultural) masyarakat yaitu

adanya kekerabatan sosial dari tetangga yang datang pada waktu seorang

ibu melahirkan dan mereka memberikan nasi, madu, ataupun kelapa muda

pada bayi tersebut, dengan alasan kepercayaan tertentu (Wiryo, 2002).

Pemberian makanan tambahan yang sangat dini sudah menjadi

tradisi yang sangat kuat di kalangan masyarakat, yang didasari atas

pertimbangan kompleks ibu-ibu tentang kebutuhan makanan anak.

Semakin anak kelihatan sehat, semakin jarang anak disusui, semakin

tinggi kesempatan untuk mendapatkan makanan tambahan (Satoto, 1992).

4. Ekonomi (pendapatan) keluarga

Pada keadaan sosial ekonomi yang kurang memuaskan, perlu

dikenalkan makanan tambahan setempat yang terjangkau keluarga. Di

negara-negara industri, hal ini terjadi terutama pada golongan sosial

ekonomi yang paling rendah. Jika dalam keluarga semacam itu ibunya

bekerja di luar rumah dan tidak dapat melanjutkan menyusui anaknya,

penghasilannya mungkin terlalu rendah untuk memungkinkannya

menggunakan menu yang disesuaikan. Dalam hal semacam ini, menu

yang dibuat sendiri di rumah adalah cocok untuk pengenalan makanan

tambahan. Demikian pula, pada penduduk yang kurang mampu di negara

yang sedang berkembang, jika pemberian ASI dihentikan pada saat yang

dini, penggunaan makanan bayi buatan sendiri dan makanan tambahan

adalah sangat penting (Suhardjo, 1992).

34

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

5. Sikap ibu

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih

tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap tidak dapat langsung

dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang

tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan kondisi adanya kesesuaian

reaksi terhadap stimulus tertentu. Newcomb salah satu ahli psikologi

sosial menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan

untuk bertindak dan merupakan motif tertentu. Sikap belum merupakan

suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan "predisposisi"

tindakan atau perilaku (Notoatmodjo, 2003).

Berbicara mengenai perubahan sikap, maka perlu diperhatikan

3 faktor yang mempengaruhinya, diantaranya :

a. Faktor fungsional atau hedonistik

Seseorang akan lebih mudah mengubah sikapnya jika ia

merasa lebih dihargai atau diperhatikan, sedangkan ia akan menolak

perubahan sikap jika ia merasa bahwa perubahan sikap itu justru akan

menjauhi atau merosotkan harga dirinya.

b. Faktor-faktor informasi

Seseorang lebih mudah menerima hal-hal baru dan mengubah

sikapnya, jika ia berhadapan dengan sesuatu yang menurut

pendapatnya cukup menarik, masuk akal dan tidak bertentangan

dengan pendapat umum.

35

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

c. Faktor-faktor yang berhubungan dengan komitmen diri sendiri atau

konsep diri

Hal-hal yang dirasakan sebagai penghambat terhadap

kebebasan akan lebih mudah ditolak dan menyulitkan perubahan

sikap.

Ada 3 tahap perubahan sikap dimana pada masing-masing tahap

bisa terjadi penerimaan atau penolakan terhadap hal yang baru, yang pada

gilirannya akan mempengaruhi terjadi atau tidaknya perubahan sikap

tersebut, adalah :

a. Perhatian (attention) : subyek dalam tahap ini melihat atau

mendengar sesuatu yang baru

b. Pengertian (comprehension) : subyek mengerti hal yang baru itu

c. Pengalaman (yielding) : subyek mulai melakukan dan mengamalkan

apa yang sudah diketahui dan dimengertinya itu

Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 komponen

pokok, yaitu :

a. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu obyek

b. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu obyek

c. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave)

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh

(total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan,

berfikir, kenyakinan dan emosi memegang peranan penting (Notoatmodjo,

2003).

36

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai

tingkatan, yaitu :

a. Menerima (receiving)

Menerima, diartikan bahwa orang (subyek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek). Misalnya, sikap ibu

terhadap program makanan tambahan dilihat dari kesediaan dan

perhatian ibu terhadap penyuluhan-penyuluhan tentang program

makanan tambahan.

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau

mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau

salah adalah berarti orang menerima ide tersebut.

c. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap

tingkat tiga. Misalnya, ibu-ibu yang telah mendapatkan penyuluhan

tentang makanan tambahan mau membagi informasi tersebut kepada

keluarga yang lain adalah suatu bukti bahwa keluarga tersebut telah

mempunyai sikap positif terhadap program makanan tambahan.

d. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

37

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.

E. Kerangka Teori

Sumber : Satoto (1992), Notoatmodjo (1997) dan (2003), Depkes RI (1999)

38

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

F. Kerangka Konsep

Variabel bebas Variabel terikat

G. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota suatu kelompok (benda, situasi, orang) yang berbeda dengan yang

dimiliki oleh kelompok tersebut (Nursalam, 2001).

Dalam penelitian ini digunakan dua variabel, yaitu :

1. Variabel Independent (bebas)

Adalah suatu stimulasi aktifitas yang dimanipulasi oleh peneliti untuk

menciptakan suatu dampak pada variabel dependent (Nursalam, 2001).

Variabel Independent dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan,

pengetahuan, sosial budaya (tradisi), ekonomi (pendapatan) keluarga,

sikap ibu.

2. Variabel Dependent (terikat)

Adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent

(Notoatmodjo, 2002).

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah usia bayi pertama kali

39

Tingkat pendidikan Tingkat pengetahuan

Sosial budaya (tradisi)

Ekonomi Sikap ibu

Usia bayi saat pertama kali menerima MP-ASI

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI)digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dewirestup... · laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

menerima MP-ASI.

H. Hipotesa

Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah :

a. Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan usia bayi saat pertama

kali menerima MP-ASI

b. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI dan MP-ASI

dengan usia bayi saat pertama kali menerima MP-ASI

c. Ada hubungan antara sosial budaya (tradisi) daerah setempat dengan usia

bayi saat pertama kali menerima MP-ASI

d. Ada hubungan antara tingkat ekonomi (pendapatan) keluarga dengan usia

bayi saat pertama kali menerima MP-ASI

e. Ada hubungan antara sikap ibu dengan usia bayi saat pertama kali

menerima MP-ASI

40