jaringan meristem

14
Jaringan meristem Jaringan Meristem: Jaringan yang sel-selnya aktif membelah Ciri-cirinya : -Berdinding tipis -Berbentuk isodiametris dengan inti besar -Kaya akan protoplasma -Tak mengandung cad. Mak. Dan kristal -Vakoula kecil. Meristem berdasarkan asalnya: Meristem primer, berasal dari sel-sel embrionik, cth. M. Ujung akar dan batang Meristem skunder, berasal dari jar, dewasa yg bersifat embrional lagi (parenkim), Cth. kambium Tahapan perkecambahan Perkecambahan: Munculnya tanaman kecil (plantula) dari dalam biji. Tahapannya: 1. Imbibisi 2. Pengaktivan H. Giberelin dan Sintesis E. Amilase dan Protease 3. Peningkatan aktivitas metabolisme Energi 4. Stimulasi pembelahan sel embrio 5. Munculnya tanaman kecil dari biji. Macam meristem Berdasarkan letaknya : 1. Meristem apikal: M.primer (ujung batang dan akar), untuk pertumb. Primer (titik tumbuh primer), terbagi menjadi : zona cleaveage, elongasi dan deferensiasi (maturasi) dan kaliptra (akar). TTP pada ujung akar monokotil mempunyai kaliptra, kaliptrogen, koleoriza 2. Meristem Interkalar : M. primer pada pangkal ruas batang monokotil, fungsi untuk pertambahan panjang dan diameter batang. 3. Meristem lateral: M. skunder pada batang dan akar dikotyl, berupa kambium vaskuler dan kambium gabus (felogen), fungsi menambah diameter batang. Kambium vaskuler terdiri : a. Kambium intravaskuler ; b. kambiun Intervaskuler floem skunder, Kearah luar unsur kulit xylem skunder. Kearah dalam Unsur kayu Kambium gabus (felogen) membelah kearah dalam membentuk feloderm (Sel Hidup) kearah luar membentuk felem (Sel mati).

Upload: liana-yudomulyono

Post on 03-Aug-2015

88 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Jaringan meristem Jaringan Meristem: Jaringan yang sel-selnya aktif membelah Ciri-cirinya : -Berdinding tipis -Berbentuk isodiametris dengan inti besar -Kaya akan protoplasma -Tak mengandung cad. Mak. Dan kristal -Vakoula kecil. Meristem berdasarkan asalnya: Meristem primer, berasal dari sel-sel embrionik, cth. M. Ujung akar dan batang Meristem skunder, berasal dari jar, dewasa yg bersifat embrional lagi (parenkim), Cth. kambium Tahapan perkecambahan Perkecambahan: Munculnya tanaman kecil (plantula) dari dalam biji. Tahapannya: 1. Imbibisi 2. Pengaktivan H. Giberelin dan Sintesis E. Amilase dan Protease 3. Peningkatan aktivitas metabolisme Energi 4. Stimulasi pembelahan sel embrio 5. Munculnya tanaman kecil dari biji. Macam meristem Berdasarkan letaknya : 1. Meristem apikal: M.primer (ujung batang dan akar), untuk pertumb. Primer (titik tumbuh primer), terbagi menjadi : zona cleaveage, elongasi dan deferensiasi (maturasi) dan kaliptra (akar). TTP pada ujung akar monokotil mempunyai kaliptra, kaliptrogen, koleoriza 2. Meristem Interkalar : M. primer pada pangkal ruas batang monokotil, fungsi untuk pertambahan panjang dan diameter batang. 3. Meristem lateral: M. skunder pada batang dan akar dikotyl, berupa kambium vaskuler dan kambium gabus (felogen), fungsi menambah diameter batang. Kambium vaskuler terdiri : a. Kambium intravaskuler ; b. kambiun Intervaskuler floem skunder, Kearah luar unsur kulit xylem skunder. Kearah dalam Unsur kayu Kambium gabus (felogen) membelah kearah dalam membentuk feloderm (Sel Hidup) kearah luar membentuk felem (Sel mati). Jaringan dewasa Epidermis: (epi=luar, dermis=kulit) Ciri-cirinya: 1. Selnya berbentuk balok 2. Berinti satu (umumnya tak tampak) 3. Selnya tersusun rapat 4. Tidak berkloroplas, kecuali sel penutup stomata, dan paku) 5. Dilapisi kutikula/zat lilin Fungsi : Melindungi jaringan dibawahnya dari gangguan hewan dan manusia secara fisik dan mekanis

Macam modifikasi epidermis Modifikasi : Perubahan bentuk dan fungsi jaringan Macamnya : 1. Stomata : pertukaran gas O2 dan CO2 dan transpirasi 2. Trikomata : proteksi dari hewan, penguapan,memperluas daerah penyerapan air dan mineral, menghasilkan zat perekat untuk penyerbukan, membantu pemencaran biji,menghasilkan madu. 3. Lenti sel : Pertukaran gas O2 dan CO2 4. Bulu akar : memperluas bidang penyerapan air dan mineral dari tanah 5. Sel Kipas : menggulung daun untuk kurangi penguapan 6. Litocis (sistolit) pembentukan dinding sel Jaringan parenkim Sebagai jaringan dasar? 1. Berasal dari meristem dasar. 2. Belum banyak mengalami deferensiasi sehingga masih mungkin berubah jadi meristem, kolenkim maupun sklerenkim Cirinya : 1. Bentuk isodiametris,Berdinding tipis dan lentur 2. Kaya akan protoplasma 3. Punya vakoula tengah 4. Banyak mengalami modifikasi : tiang, bunga karang, korteks. 5. Susunan antarselnya longgar Macam parenkim 1. Parenkim asimilasi (klorenkim) Pada daun : mesofil, palisade (tiang) dan spon (bunga karang). 2. Parenkim udara (Aerenkim) 3. Parenkim Makanan (umbi, batang, daun) 4. Parenkim air. Menyimpan air (kaktus) Jaringan pengangkutan Definisi: Jaringan yang berfungsi untuk transportasi pada tubuh tumbuhan. Komponen Penyusun: 1. Xylem (Trachea, Tracheid, Parenkim xylem, Serabut xylem) 2. Floem (Sel Pembuluh tapis, Sel pengiring, Parenkim Floem, dan serabut Floem) Jaringan penguat Kolenkim: (KSSH), Cirinya: 1. Penebalan dindingnya selulosa 2. Letak penebalannya pada sudut-sudut. 3. Sel-selnya hidup 4. Organ keberadaannya : batang dan akar dicotyl muda. Sklerenkim (SLMM), Cirinya: 1. Penebalan dindingnya lignin 2. Letak penebalannya melingkar 3. Sel-selnya mati 4. Organ keberadaannya: batang dan akar monokotil dan dikotyl tua.

Jaringan parenkim

Organ tumbuhan Daun Struktur anatomisnya adalah : a. epidermis (atas dan bawah) b. Mesofil (parenkim), pada dikotil terdeferensiasi menjadi palisade (tiang) dan spon (bunga karang). Pada monokotil tidak terdeferensiasi. Parenkim pada daun mengandung klorofil maka disebut Klorenkim c. Berkas pengangkut (xylem dan Floem) struktur batang Batang Monokotil : Epidermis, Hipodermis (Sklerenkim), Korteks dan berkas Pengangkut(tersebar dan tipe kolateral tertutup) Batang Dikotil : Epidermis, Hipodermis (Kolenkim), Korteks, Endodermis, Stele (perikambium, floem, kambium, xylem, dan empulur)(Bp teratur melingkar dan tipe koleteral terbuka) Tabel perbedaan batang Variabel Jar penguat Lapisan korteks

dikotil kolenkim Beberapa lapis, dengan lapisan terdalam berupa endodermis Ada ada Teratur Kolateral terbuka

Empulur Jari-jari empulur Berkas pengangkut

Monokotil sklerenkim Berkesinambungan sampai tengah batang sehingga tak mempunyai endodermis Tidak ada Tidak ada Tersebar Kolateral tertutup

Struktur akar Akar Tersusun Atas Jaringan 1. Epidermis 2. Hipodermis (M:Sklerenkim, D:Kolenkim) 3. Parenkim Korteks 4. Endodermis (Ada sel U (pita kaspari/suberin) dan Sel peresap) 5. Stele : a. Perisikel (1 lapis dikotil, 2-3 lapis monokotil) b. Berkas Pengangkut c. Kambium (dikotyl) d. Empulur (monokotyl) tabel perbedaan akar variabel Lapisan perisikel empulur Berkas pengangkut Dikotil 1 lapis Tidak ada Floem dan xylem berselangseling (bintang) Bertipe radial Memisahkan xylem dengan floem monokotil 2-3 lapis ada Xylem ada ditengah dikelilingi oleh floem Bertipe Amphikibral Tidak ada

Keberadaan kambium

Monokotil

Batang Monokotil

Transportasi tumbuhan 1. Proses pengangkutan zat yang berlangsung dalam tubuh tumbuhan 2. Komponen yang terlibat: Bahan yang diangkut : air dan mineral, dan hasil fotosintesis (amillum) Alat-alat trasportasi : Xylem dan Floem Cara : Penyerapan : Difusi-osmosis, transport aktif Pemindahan : Ekstravaskuler dan Intravaskuler 3. Tujuan pengangkutan : Air dan mineral ke daun Hasil Fotosintesis ke seluruh tubuh Macam air tanah 1. Air kimia: air yang bersenyawa dengan misel tanah 2. Air hidrasi (higroskopis) : air yang menyelaputi misel tanah 3. Air kapiler : air yang berada diantara misel-misel tanah. Tersedia bagi tumbuhan 4. Air gravitasi : air yang cepat turun ke bawah karena gaya gravitasi.

Proses penyerapan air tanah 1. Air diserap secara osmosis oleh bulu-bulu akar 2. Mineral diserap secara difusi oleh bulu-bulu akar Berarti penyerapan air dan mineral oleh bulu-bulu akar belangsung secara osmosis-difusi, tetapi didahului peristiwa imbibisi 3. Agar selama 24 jam dapat menyerap air terus sel tumbuhan harus menjaga tekanan osmotiknya selalu lebih tinggi dari tanah. 4. Tekanan osmosis : Kemampuan sel untuk menyerap air dari lingkungannya 5. Tekanan turgor : Tekanan air terhadap membran yang melekat pada dinding sel 6. TO berbanding terbalik terhadap TT 7. Plasmolisis: Lepasnya membran yang melekat pada dinding sel sebagai akibat dari penurunan tekanan turgor secara terus menerus tampak dari luar tumbuhan layu.

Cara Tumbuhan Mempertahankan TO agar Lebih Tinggi dari TO Tanah 1. Transpirasi/evapotraspirasi dan gutasi: Peristiwa pelepasan air dalam bentuk uap melalui daun (epidermis, dan stomata) atau tetes air melalui hidatoda Macam Transpirasi : kutikuler, substomata, dan stomata 2. Tujuan : Untuk mengeluarkan air yang tidak berguna bagi tubuh sehingga dapat meningkatkan tekanan osmosis. 3. Manfaat transpirasi : 1. Menurunkan suhu lingkungan 2. Menurunkan suhu tubuh tumbuhan 3. Meningkatkan proses pengangkutan air melalui xylem Pengangkutan Ekstravaskuler 1. Apoplas ; Pengangkutan yang melalui-ruang-ruang antarsel, menyatu sejak dari epidermis sampai stele, tidak menggunakan cara osmosis, difusi dan transport aktif, melalui sel peresap, air mineral. 2. Simplas : Pengangkutan yang melalui sitoplasma sel (plasmodesmata), terpisah antara simplas koeteks dengan simplas stele oleh endodermois, berlangsung secara osmosis, difusi dan transpor aktif, melalui sel endodermis menembus pita kaspari, air mineral dan glukosa. Pengangkutan Glukosa Translokasi : Pengangkutan glukosa ke seluruh sel tumbuhan melalui floem Cara : Simplas - Difusi Urutan : Palisade-spon (mesofil)-selubung BP-Parenkim Floem-Sel Pengiring (Simplas)-Pembuluh tapis daun-batang- akar-(simplas) sel

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa memahami macam-macam air tanah. 2. Siswa memahami proses pengangkutan di dalam tubuh tumbuhan. 3. Siswa memahami jalur pengangkutan ekstravasikuler 4. Siswa memahami perbedaan pengangkutan secara apoplas dengan simplas 5. Siswa memahami faktor yang mempengaruhi pengangkutan dalam tumbuhan Tujuan Pembelajaran 1. Siswa memahami jaringan penyusun organ daun, batang dan akar. 2. Siswa memahami perbedaan jaringan penyusun organ daun, batang, dan akar monokotyl dengan dikotyl. 3. Siswa mampu menggambarkan penampang lintang batang daun dikotyl dan batang dikotyl. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa memahami macam-macam jaringan penyusun tubuh tumbuhan. 2. Siswa memahani macam jaringan penyusun organ akar, batang dan daun 3. Siswa memahami perbedaan jaringan penyusun organ akar, batang dan daun pada tumbuhan monokotyl dengan dikotyl

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa memahami konsep sel 2. Siswa memahami macam-macam organel dan fungsinya 3. Siswa memahami perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan 4. Siswa memahami macam-macam cara transportasi melalui membran