jaringan epitel dan jaringan ikat

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat. Pada permukaan apical (bagian atas) beberapa jenis epitel terdapat mikrovili (tonjolan dari permukaan sel yang bentuknya seperti jari) atau silia. Permukaan basal (bagian bawah) jaringan epitel berikatan dengan jaringan ikat. Jaringan epitel dan jaringan ikat yang berada dibawahnya dihubungkan oleh membrane dasar basalis dan lamina retikularis. Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam enzim. Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih, nukleusnya bulat yang terletak di tengah,Epitel batang (silindris), berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat yang terletak di dasar sel. Jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat satu alat dengan alat lain, membungkus alat-alat dan mengganti jaringan yang rusak, untuk menetralka racun, dan untuk membentuk kerangka penyokong. Dari penjalasan diatas dapat diketahui pentingnya mempelajari dan mengkaji jaringan epitel dan jaringan ikat sehingga hal tersebut yang melatar belakangi pembuatan laporan ini.. B. Tujuan Adapun tujuan dari percobaan ini adalah: 1. Mempelajari ciri-ciri jaringan epitel dan jaringan ikat 2. Mempelajari struktur histologist macam-macam jaringan epitel dan jaringan ikat

Upload: google-adsense

Post on 02-Jul-2015

31.140 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jaringan epitel dan jaringan ikat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat.

Pada permukaan apical (bagian atas) beberapa jenis epitel terdapat mikrovili

(tonjolan dari permukaan sel yang bentuknya seperti jari) atau silia.

Permukaan basal (bagian bawah) jaringan epitel berikatan dengan jaringan

ikat. Jaringan epitel dan jaringan ikat yang berada dibawahnya dihubungkan

oleh membrane dasar basalis dan lamina retikularis.

Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, melindungi jaringan

di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau

rongga yang dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel pada saluran

pencernaan mengeluarkan berbagai macam enzim. Berdasarkan strukturnya,

jaringan epitel dibagi menjadi Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih,

nukleusnya bulat yang terletak di tengah,Epitel batang (silindris), berbentuk

seperti batang, nukleusnya bulat yang terletak di dasar sel. Jaringan pengikat

berfungsi untuk mengikat satu alat dengan alat lain, membungkus alat-alat

dan mengganti jaringan yang rusak, untuk menetralka racun, dan untuk

membentuk kerangka penyokong. Dari penjalasan diatas dapat diketahui

pentingnya mempelajari dan mengkaji jaringan epitel dan jaringan ikat

sehingga hal tersebut yang melatar belakangi pembuatan laporan ini..

B. Tujuan

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:

1. Mempelajari ciri-ciri jaringan epitel dan jaringan ikat

2. Mempelajari struktur histologist macam-macam jaringan epitel dan

jaringan ikat

Page 2: Jaringan epitel dan jaringan ikat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Syamsuri (1998) Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel

dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Epitel Pipih Selapis

Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk

pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih selapis tersusun sangat rapat. Lokasi

:Epitel pipih selapis terdapat pada jaringan epitelium pembuluh limfe (getah

bening), pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru- paru,

ginjal, dan selaput perut. Fungsi : Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi,

osmosis, filtrasi, dan sekresi.

2. Epitel Pipih Berlapis Banyak

Jaringan epitel pipih berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel

yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih berlapis banyak

tersusun sangat rapat. Lokasi Jaringan epitel pipih berlapis banyak terdapat

pada jaringan epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki,

dan vagina. Fungsi : Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung.

3. Epitel Silindris Selapis

Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk

silindris. Lokasi Jaringan ini terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan,

jonjot usus, kantung empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum).

Fungsi : Jaringan epithelium ini berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus

dan sekresi

4. Epitel Silindris

Berlapis Banyak Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh

lebih dari satu lapis sel berbentuk silindria. Lokasi Jaringan ini terdapat

pada jaringan epitelium laring, faring, trakea, dan kelenjar ludah. Fungsi :

Jaringan epitel silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan sebagai

pelindung.

Page 3: Jaringan epitel dan jaringan ikat

5. Epitel Kubus Selapis

Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk

kubus. Lokasi Jaringan ini terdapat pada epithelium permukaan ovarium,

lensa mata, nefron ginjal, dan kelenjar tiroid. Fungsi Jaringan epitel kubus

selapis berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.

6. Epitel Kubus Berlapis Banyak

Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis

sel yang berbentuk kubus. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium folikel

ovarium, permukaan ovarium, testis, saluran kelenjar minyak, dan kelenjar

keringat pada kulit. Fungsi : Jaringan epitel kubus berlapis banyak berfungsi

dalam sekresi dan absorpsi, serta melindungi dari gesekan dan

pengelupasanJaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari

satu lapis sel berbentuk silindria. Lokasi Jaringan ini terdapat pada jaringan

epitelium laring, faring, trakea, dan kelenjar ludah. Fungsi : Jaringan epitel

silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.

7. Epitel Transisi

Jaringan epitel transisi disusun oleh berlapis-lapis sel. Jaringan ini tidak

dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuk jaringan epitel

transisi dapat berubah dan permukaan lapisannya dapat menggembung. Lokasi

Jaringan epitel transisi terdapat pada epitelium ureter, uretra, saluran

pernapasan, dan kantung kemih.

8. Epitel Kelenjar

Jaringan epitel kelenjar merupakan jaringan epitel khusus yang berperan

dalam sekresi senyawa untuk membantu proses fisiologis. Senyawa yang

disekresikan disimpan di dalam sel dalam bentuk granula sekresi. Kelenjar

dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitukelenjar endokrindan

kelenjar eksokrin.

Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu yang tidak memiliki saluran.

Hasil sekresi kelenjar endokrin langsung memasuki system peredaran darah.

Senyawa yang dihasilkan disebuthormon. Contoh kelenjar endokrin adalah

kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar paratiroid, dan kelenjar tiroid. Kelenjar

Page 4: Jaringan epitel dan jaringan ikat

eksokrinmerupakan kelenjar yang sekresinya melalui saluran khusus. Kelenjar ini

berfungsi membantu metebolisme dan komunikasi. Contoh kelenjar eksokrin yang

membantu metabolisme adalah kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan pancreas.

Contoh kelenjar eksokrin yang berperan dalam komunikasi adlahferomo.

(Nugroho, 2004)

Menurut struktur dan fungsinya, jarngan epitel bagi menjadi 2

golonganutama, yakni epitel penutup dan epitel kelenjar. Disamping itu terdapat

duamacam epitel khusus, yaitu epitel persarafan dan epitel pergerakan.Jaringan

epitel memiliki berbagai macam fungsi, diantaranyamelindungi jaringan di

bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zatantar-jaringan atau rongga yang

dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel padasaluran pencernaan mengeluarkan

berbagai macam enzim.Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi

permukaan tubuhdan membatasi rongga tubuh.Jaringan ini hampir ditemukan

diseluruhpermukaan tubuh.Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh

disebut epithelium.(Setiawan, 2010)

Menurut struktur dan fungsinya, jarngan epitel bagi menjadi 2 golongan

utama, yakni epitel penutup dan epitel kelenjar. Disamping itu terdapat dua

macam epitel khusus, yaitu epitel persarafan dan epitel pergerakan. Jaringan epitel

memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya melindungi jaringan di bawahnya

dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang

dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel padasaluran pencernaan mengeluarkan

berbagai macam enzim. Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi

permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan

diseluruh permukaan tubuh. Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh

disebut epithelium (Amir, 2001).

Jaringan ikat sering disebut jaringan penyokong atau penyambung. Letak

sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpit rapat, tetapi berpencar-pencar dan jika

berhubungan, hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Ciri khusus jaringan ikat

adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Bentuk sel-sel

jaringan ikat ini tidak teratur, sitoplasma bergranula dan inti selnya

mengelembung. Ada beberapa jenis sel-sel jaringan ikat yaitu, fibroblas,

Page 5: Jaringan epitel dan jaringan ikat

makrofag, sel tiang, sel lemak dan berbagai jenis sel darah putih. Jaringan ikat

dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat

(Albert, 1994)

Jaringan pengikat berbeda dengan jaringan epitel, jaringan pengikat

mengandung matriks yang sangat banyak. Jaringan pengikat berfungsi: untuk

mengikat satu alat dengan alat lain, untuk membungkus alat-alat, untuk mengganti

jaringan yang rusak (luka), untuk menetralkan racun dan untuk membentuk

kerangka penyokong. Atas dasar struktur dan fungsinya, jaringan pengikat

dibedakan atas tiga macam jaringan yang masing-masing dapat dibagi lagi

menjadi jaringan-jaringan yang lebih khas: jaringan pengikat sebenarnya, jaringan

pengikat rangka tulang rawan hialin, jaringan pengikat cair (Storer, 1957).

Page 6: Jaringan epitel dan jaringan ikat

BAB III

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum :

Hari / Tanggal : Kamis, 1 Maret 2012

Pukul : 13.00 – Selesai

Tempat : Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA UNTAD

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu :

a. Alat

1. Mikroskop

2. Buku gambar

b. Bahan

1. Jaringan epitel selindris

2. Jaringan hyelin certilago

3. Jaringan epitel squamosa pipih

C. Prosedur Kerja

1. Menyiapkan bahan (preparat) yang akan diamati yang terdiri dari

jaringan epitel squamosum, jaringan epitel silindris, dan jaringan hyalin

kartilago.

2. Mengamati bagian–bagian morfologi dari preparat jaringan dengan

menggunakan mikroskop.

3. Mengamati dan mengidentifikasi bagian–bagian morfologi dari preparat

jaringan yang digunakan.

Page 7: Jaringan epitel dan jaringan ikat

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No Gambar Keterangan

1

Jaringan epitel selindris

1. Mikrovili

2. Lumen

3. Sel goblet

4. Lamina proparid

2

Jaringan hyelin certilago

1. Serat kolagen

2. Benang fibrin

3. Lakuna

4. Lakuli

5. Canal hevers

3. Jaringan epitel sqamosa pipih

1. Vili

2. Lamina basalis

3. Inti sel

4. Sqamulin

Page 8: Jaringan epitel dan jaringan ikat

B. Pembahasan

Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan

membatasi rongga tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan diseluruh permukaan

tubuh. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat.

Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya melindungi

jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar jaringan

atau rongga yang di pisahkannya. Selain itu jaringan epitel pada saluran

pencernaan mengeluarkan berbagai enzim

Pada pengamatan pertama yaitu dengan menggunakan preparat jaringan

epitel selindris disusun oleh sel yang berbentuk selindris, jaringan epitel

selindris ini terdapat pada epithelium kelenjar pencernaan, jonjot usus,

kantong empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum). Jaringan

epitel selindris ini berbentuk seperti batu bata tersusun tetapi bentuknya tidak

segi empat tetapi segi tiga dan terdapat bulatan ditengah yang merupakan

kondrosit. Jaringan epitel selindris terdiri dari mikrovili, sel goblet, lumen dan

lamina propria. Mikrovili berfungsi memperluas permukaan agar dapat

meningkatkan daya absorbsi sel-sel epitel usus. Sel goblet berfungsi

menghasilkan lender dan mucus sedangkan lamina propria merupakan

jaringan ikat longgar suatu membran mukosa yang melekatkan epitel kepada

struktur di bawahnya dan mengandung pembuluh darah yang melayani epitel.

Dibandingkan dengan literature yang menyatakan jaringan epitel selindris

bentuknya selindris tanpa silia, epitel ini terdiri atas sel-sel epithelium batang

yang berikatan satu sama lain dan tidak semua selnya mencapai permukaan

sehingga menyerupai epitel berlapis.

Pada pengamatan kedua dengan menggunakan jaringan epitel pipih.

Jaringan epitel pipih disusun oleh sel yang berbentuk pipih memiliki inti yang

bulat dan tersusun horizontal. Jaringan epitel pipih dibagi menjadi dua yaitu

epitel pipih selapis dan epitel pipih susunan selnya cukup rapat. Jaringan

epitel ini terdapat pada jaringan epithelium limfe (getah bening), pembuluh

darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru-paru, ginjal dan selaput

perut fungsi dari jaringan ini dalam proses difusi, osmosis, filtrsi dan sekresi.

Page 9: Jaringan epitel dan jaringan ikat

Jaringan epitel pipih disusun oleh komponen diantaranya vili, lamina basalis,

inti sel, squamolin. Lamina basalis berfungsi membantu dalam melekatkan

dan mengaitkan jaringan epitel kejaringan lain yang berada di bawahnya

selain itu juga berfungsi sebagai penyalur nutrisi ke sel-sel yang merupakan

penyusun jaringan ini.

Pada pengamatan ketiga yaitu jaringan ikat yang merupakan jaringan

yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, jaringan ikat berkembang dari

mesenkin yang berasal dari mesoderm (lapisan tengah embrio). Bentuk sel

yang menyusun jaringan ikat memiliki berbagai fungsi yaitu menyokong dan

memperkuat jaringan lain, melindungi organ-organ tubuh, menyimpan

energy, membentuk struktur tubuh (tulang) dan menyusun system serkulasi

Jaringan hyaline kartilago merupakan bentuk tulang rawan yang terbanyak

dibandingkan dengan bentuk lainnya. Matriksnya memiliki serat kolagen

yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Tulang rawan hialin

terdapat pada saluran pernafasan, dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan

hialin bening seperti kaca. Hyalin kartilago disusun oleh beberapa komponen

diantaranya lamina basalis, serat kalogen, benang fibrin, lakuna, lakuli dan

canal hevers. Lamina basalis merupakan lapisan di bawah sel epitel setebal

500-800 A terdiri atas filament tipis dengan diameter 30-40 A filament

membentuk anyaman dalam substansi dasar membrane basalis dan

berhubungan langsung dengan membrane dasar sel epitel yang berfungsi

membantu dan melekatkan dan mengaitkan jaringan epitel ke jaringan lain

yang berada di bawahnya, lacuna merupakan rongga kecil yang berisi sel

tulang atau tulang rawan, canal herves yang berisi pembuluh darah dan saraf

dan serat kalogen memiliki daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi,

berwarna putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam.

Page 10: Jaringan epitel dan jaringan ikat

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Jaringan epitel selindris berbentuk seperti batu bata tersusun tetapi

bentuknya tidak segi empat tetapi segi tiga dan terdapat bulatan ditengah

yang merupakan kondrosit.

2. Jaringan epitel pipih disusun oleh sel yang berbentuk pipih memiliki inti

yang bulat dan tersusun horizontal serta memiliki vili, lamina basalis, inti

sel dan sqamulin.

3. Hyalin kartilago disusun oleh beberapa komponen diantaranya lamina

basalis, serat kalogen, benang fibrin, lakuna, lakuli dan canal hevers

4. Jaringan epitel silindris memiliki bagian-bagian yang meliputi lumen,

epitel coliummer, sel gobel, lamina basalis

B. Saran

Pada saat praktikum praktikan lebih memperhatikan lagi agar tidak

terjadi kesalahan kecil yang dapat mempengaruh hasil dari pengamatan

Page 11: Jaringan epitel dan jaringan ikat

Daftar Pustaka

Amir, 2001, Sains Biologi, penerbit Ganeca Exact : Bandung.

Nugroho, Hartanto & Sumardi, 2004, Biologi Dasar, Penebar Swadaya :

Jakarta.

Saktiono, 1989, biologi pertanian, penerbit interplus : Bandung.

Setiawan, Doni, 2010, Penuntun Praktikum Biologi Umum I , Fakultas

MIPA Universitas Sriwijaya : Inderalaya.

Syamsuri, 1998, Mikroskop Sel, penerbit FK Unlam : Banjarbaru

Page 12: Jaringan epitel dan jaringan ikat

Tugas/ Evaluasi

1. Jelaskan mengapa jaringan yang paling sesuai untuk menutupi permukaan

tubuh adalah jaringan epitel, bukan jaringan epitel yang lain!

Jawab

Karena jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang tersusun dalam lembaran-

lembaran yang berfungsi untuk melapisi atau menutupi permukaan dalam

tubuh (endothelium). Beberapa jaringan epitel yang berfungsi sebagai

kelenjar yang, yang melapisi permukaan organ tubuh bagian dalm dan di

bentuk untuk melaksanakan fungsi absorsi dan proteksi.

2. Jelaskan mengapa mengapa jaringa yang paling sesui untuk melapisi rongga

suatu saluran adalah jaringan epitel bukan jaringan yang lain!

Jawab:

Karena jaringan epitel yang melapisi bagian luar tubuh disebut epidermis,

yang membatasi organ dalam disebut endothelium, sedangkan yang

membatasi rongga di sebut mesotelium. Beberapa jaringa epitel berfungsi

sebagai kelenjar, sebagai organ khusus untuk pengambilan dan penyerapan

zatkimia. Sel-sel jaringan melekat pada lamina baslis yang berfungsi

mengikat jaringan dengan bagian yang ada dibawahnya atau penyokong.

3. Jaringan epitel penutup tidak ditembus oleh pembuluh darah. Jelaskan

bagaiman caranya agar jaringan tersebut dapat memperoleh nutrisi untuk

kelangsungan hidup sel-selnya!

Jawab:

Jaringan epitel penutup merupakan jaringan epitel yang sel-selnya tersusun

seperti lapisan yang menutupi permukaan luar atau melapisi rongga tubuh.

Jaringan epitel meperoleh nutrisi untuk kelangsungan hidup sel-selnya harus

mempunyai lamina basalis pada paermukaan basal semua jaringan epitel

terdapat suatu struktur ekstra sel berupa lapisan tipis yang disebut lamina

Page 13: Jaringan epitel dan jaringan ikat

basalis yang berfungsi sebagai pelekat atau pengait jaringan epitel ke jaringan

pengikat di bawahnya, dan juga penyalur nutrisi.