jaringan
DESCRIPTION
makalah jaringanTRANSCRIPT
MAKALAH JARINGAN
MULIANY PRATIWI 1010211168
ATGY ANDHITA 1010211079
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
JARINGAN DASAR[1,2]
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama
untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentukorgan. Jaringan dipelajari
dalam cabang biologi yang dinamakan histologi
Tubuh manusia terdiri dari empat tingkat organisasi: sel, jaringan, organ dan
sistem tubuh.
Sel struktur serupa & fungsi tersebut diatur ke dalam jaringan.
Ada empat jenis utama dari jaringan dalam tubuh manusia:
1. epitel
2. ikat
3. otot
4. saraf.
Jaringan epitel
Struktur Jaringan epitel
Jaringan epitel meliputi sebagian besar permukaan internal dan eksternal
tubuh. Selain itu, jaringan epitel juga membentuk struktur kelenjar juga
banyak.
Epitel terdiri hampir secara eksklusif dari sel bahan ekstraseluler dengan
sangat sedikit di antara mereka. sel epitel mempertahankan kemampuan
mereka untuk mereproduksi dan oleh karena itu mampu menghasilkan sel-
sel baru untuk menggantikan sel-sel epitel yang rusak.
Klasifikasi Epitel
o Jaringan epitel diklasifikasikan berdasarkan susunan lapisan sel &
bentuk sel.
Jenis Epitel Fungsi Keterangan
Epitel pipih Pertukan zat secara
difusi dan filtrasi
Contoh :
Epitel pembuluh darah
Epitel rongga mulut
Epitel kubus Sekresi dan abrsorbsi Lokasi :
Pada ginjal.
Epitel silindris Sekresi, arbsopsi, dan
proteksi.
Contoh :
Epitel pada usus
Fungsi Jaringan Epitel
o Fungsional, jaringan epitel memainkan peran penting dalam difusi,
filtrasi, sekresi, penyerapan, perlindungan, pergerakan lendir dan
juga mampu besar peregangan.
Jaringan ikat
Seeley pg. 113
Struktur Jaringan ikat
Karakteristik penting yang memisahkan jaringan penghubung dari tiga jenis
jaringan lain adalah adanya jumlah melimpah dari matriks ekstraseluler atau
material antara sel-sel tersebut.
Matriks ekstraseluler memiliki tiga komponen utama:
1. Protein serat (mis. Collagen, retikuler & elastin)
2. Ground zat yang terdiri dari protein nonfibrous dan bahan lainnya
3. Cairan
Klasifikasi Jaringan ikat
Matriks ekstraselular adalah dasar untuk klasifikasi dari jaringan ikat
menjadi tiga subkelompok berikut:
1. Matrix serat protein dengan terutama (mis. adiposa)
2. Matrix dengan serat protein dan zat tanah (mis. Bone)
3. Matrix dengan terutama cairan (mis. Darah)
Fungsi: Bertindak sebagai perancah untuk memberikan kekuatan &
dukungan tanpa berat tulang kompak.
Jaringan Otot
Struktur Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri dari panjang, sel-sel tipis atau serat yang dikenal
sebagai miosit yang dibangun untuk menghasilkan kekuatan untuk
kontraksi.
Otot Polos Otot Rangka Otot jantung
Struktur sel Berinti satu di
tengah
Berinti banyak di
tepi
Berinti satu di
tengah, serabut
otot bersinsitium,
termasuk otot lurik
Sifat kerja Tidak sadar
(involunter)
Sadar (volunter) Tidak sadar
(involunter)
Reaksi
thdp rangsang
Lambat Cepat Lambat
Letak Pada dinding
daluran tubuh,
pembuluh darah,
usus
Melekat pada
rangka tubuh
Pada dinding
jantung
Berdasarkan lokasi dan karakteristik struktural & fungsional tertentu,
jaringan otot, diklasifikasikan dalam tiga kategori:
Fungsi: Mengatur ukuran organ, pasukan cairan melalui tabung, mengontrol
jumlah cahaya yang masuk mata. Di bawah pengendalian paksa. Gerakan postur,
tubuh dan produksi panas. Di bawah kontrol sukarela. Pompa darah. Di bawah
pengendalian kebanyakan disengaja.
Jaringan saraf
McCance pg. 39
Struktur Jaringan Syaraf
Neural jaringan terdiri dari jaringan neuron yang sangat khusus yang
disebut.
Neuron terdiri dari tiga bagian utama:
1. tubuh berisi sel-nukleus & adalah situs fungsi selular umum.
2. Dendrit-menerima sinyal listrik (potensial aksi) dan kemudian
melakukan sinyal-sinyal ke sel tubuh.
3. Akson-potensi melakukan tindakan jauh dari sel tubuh.
Struktur: sel relatif besar dalam berbagai bentuk. Ditandai kebanyakan oleh
proses sel.
Fungsi: Melakukan tindakan potensi, menyimpan data dan data
mengintegrasikan & mengevaluasi.
Lokasi: Terutama dalam SSP belum sel beberapa proses memperluas ke
seluruh bagian
tubuh manusia.
Referensi :
1. Sherwood
2. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://
www.pitt.edu/~anat/Other/Tissues/Tissues.htm
MATRIKS EKSTRASEL
Matriks ekstrasel merupakan salah satu penyusun jaringan selain sel.
Matriks ekstrasel terdidari kombinasi berbagai serat protein (kolagen,retikulin,dan
elastin) dan substansi dasar. Subtansi dasar merupakan kompleks makro
molekul anionic (glikosaminoglikan dan proteoglikan) yang kental dan sangat
hidrofilik, dan glikoprotein multiadhesif (lamin,fibronektin,dan lainya), yang member
kekuatan dan kekakuan pada matriks , dengan terikat pada suatu protein reseptor
( integrin) pada permukaan sel dan komponen matriks lainnya. [1]
Serat protein9[1,2]
Serat protein berfungsi memberikan kekuatan dan sokongan untuk jaringan.
Terdiri atas tiga jenis serat, serat kolagen,serat retikulin, dan serat elastin yang
dapat dibedakan berdasarkan penampilan dan reaksi kimianya. Semuanya berupa
protein majemuk yang dibentuk oleh rantai asam amino panjang dengan mata
rantai peptide yaitu rantai polipeptida, dan semuanay dapat dikatakan tidak dapat
terlarut dengan pelarut netral. Cirri khas serat masing-masing akan dibahas
dibawah ini.
1. Serat Kolagen
Terdiri atas protein kolagen. serat
tersebut sangat ulet dan liat,
berkasnya dalam keadaan segar
tampak ber
warna putih. Sifat fisik. Serat kolagen
bervariasi diameternya dari 1 sampai
12 miron atau micrometer. Serat itu
lurus atau sedikit bergelombang,
panjangnya tidak tentu, dan mungkin dalam gabungan longgar atau padat.
Bergantung pada tempat dan fungsinya. Kolagen banyak mengandung
prolin, glisin, hidroksiprolin dan hidroksilisis. Tipe-tipe kolagen ,semua
memiliki susunan pilihan tiga yang telah diuraikan, tetapi berbeda satu
dengan yang lain pada susunan pertama rantai polipeptidanya.
Tipe I. jenis ini merupakan bentuk kolagen yang paling banyak ditemuai,
dikenal sebagai tipe satu , meliputi kurang lebih 90% kolagen dalam badan,
dan terdiri atas dua rantai alfa-1 (tipe I) dan satu rantai alfa-2. Kolagen ini
terdapat pada kulit,tendon,tulangmgigi. Sel-sel yang berperan dalm sintesis
kolagen tipe I adalah fibroblast, osteoblas, odontoblas.
Tipe II. Kolagen tipe ini dibentuk di kondroblas, terdiri dari tiga rantai alfa-1
(tipe II) dan merupakan unsure utama matriks tulang rawan.
Tipe III. Pada tipe ini terdapa tiga rantai alfa-1 (tipe III). Pada keadaan
dewasa kolagen ini terdapat dalam jaringan-jaringan reticular berhubungna
dengan kulit, pembuluh darah, uterus, dan saluran cerna.
Tipe IV. Terdiri tiga rantai alfa-1, terdapat pada lamina basal dan
diperkiraan merupakan hasil sel-sel yang langsung berhubungan dengan
lamina tersebut, seperti sel epitel dan endotel.
Tipe V. membentuk lamina tipis yang tidak bergurat dibawah membrane
fetus.
2. Serat retikulin
Serat retikulin adalah serat kolagen yang sanget halus membentuk suatu
kerngka penyokong eperti jala atau reticulum. Serat retikulin terdapat
sebagai jala-jala halus mengitari pembulu darah kecil, serat otot, serat saraf
dan selak, serta serat-serat halus dari paru.
3. Serat elastin
Serat elastin terdapat dalam jaringan ikat/pengubung jarang dan tampak
sebagai pita pipih atau benang silindris panjang, tipis sanga refraktil, ukuran
diameternya bekisar antara 10-12 mikron atau mikro nmeter. Kaya akan
protein elastin , sehingga mudah terenggang saat ditarik. Komposisi asam
amino elastin mirip dengan kolagen, karena keduanya kaya glisin dan
plorin. Elastin mengandung 2 asam amino yang tidak biasa, desmosin dan
isodesmosin, yang dibentuk oleh reaksi kovalen diantara 4 residu lisin.
Reaksi ini secara efektif membentuk ikatan silang pada elastin dan diduga
menyebabkan kualitas elastin menjadi serat yang sekurang-kurangnya 5
kali lebih lentur dari karet.
Subtansi dasar[1,2]
Subtansi dasar antar sel merupakan campuran glikosaminoglikan,
proteoglikan dan glikoprotein multiadhesif yang kompleks dan sangat terhidrasi.
Campuran molekul kompleks dari substansi dasar tidak berwarna dan teransparan.
Campuran tersebut mengisi ruang diantara sel dan serat jaringan ikat dan
cairannya bersifat kental. Substansi dasar terutama terbentuk oleh 3 golongan
komponen: glikosaminoglikan, proteoglikan, dan glikoprotein multiadhesif.
Substansi dasar ini berfungsi menyediakan suatu media, sehingga cairan jaringan
yang mengandung nutrient dan bahan limbah dapat berdifusi diantara sel-sel dan
kapiler.
Glikosaminoglikan (polisakarida yang mengandung gula amino), terdiri
atas sebuah asam uronat ( tidak bersulfat) dan sebuah heksosamin (bersulfat).
Heksosaminnya bisa berupa glikosamin atau galaktosamin, dan asam uronatnya
dapat berupa asam glukuronat atau iduronat. Kecuali asam hialuronat, rantai-rantai
linear ini terikat pada kovalen pada suatu inti protein, dan membentuk molekul
proteoglikan.
Proteoglikan merupakan struktur yang sangat terhidrasi, dengan tebal air
yang mengelilingi molekul. Bila terhidrasi penuh, proteoglika memiliki volume yang
lebih besar dari pada bentuk anhidrosanya yang sangat kental. Proteoglikan terdiri
atas inti protein yang terikat denga 4 glikosaminoglikan utama: sermatan sulfat,
kondroitin sulfat, keratin selfat dan heparin sulfat. Proteoglikan berfungsi sebagai
komponen structural dari matriks ekstrasel dan penambat sel pada matriks,
proteoglikan ekstrasel dan proteoglikan permukaan juga mengikat banyak factor
pertumbuhan protein.
Glikoprotein multiadhesif adalah suatu protein dengan satu atau lebih
rantai heterosakarida yang mengandung heksosamin, galaktosa, dan gula lainya.
Termasuk disini fibronektin, laminin, dan krondronektin. Fibronektin adalah suatu
glikoprotein permukaan yang penting dari fibroblast. Fibronektin dianggap
mempunyai peran biologi dalam menghubungkan sel,kolagen, dan
glikosaminoglikans. Laminin merupakan unsure lamina basal yang disusun oleh
sedikit-sedikitnya dua rangkai polipeptida besar. Kondronektin merupakan suatu
adhesi sel tulang rawan sewasa pada substrat kolagen dan berperan sama seperti
fibronektin dalam hubungannya dengan fibroblast. merupakan senyawa yang
mengandung bagian protein tempat karbohidrat melekat.
Referensi:
1. Junquiera
2. Histologi Jan Tambayong
Jaringan epitel
Definisi
Jaringan epitel adalah jaringan yang tersusun oleh sel sel berisi dan bersudut
banyak yang berhimpit, padat, dengan sedikit atau tanpa substansi interseluler
diantaranya.
Struktur
Bagian yang berhadapan dengan lumen / yang terdapat vili disebut permukaan
apikal
Bagian diantara sel disebutpermukaan lateral
Bagian yang berhadapan dengan membran basal disebut permukaan basal
Semua jaringan epitel melekat pada membran basal. Membran basal berfungsi
sebagai pembatas antara jaringan epitel dengan jaringan ikat yang ada di
bawahnya. Terdiri dari lamina densa dan lamina lucida
Ciri ciri
1. Tidak memiliki pembuluh darah
2. mampu beregenerasi
3. berdiri di membrane basal
4. memperoleh nutrisi dan O2 secara difusi.
Fungsi
1. proteksi contohnya pada kulit
2. absorpsi contohnya pada usus
3. sekresi contohnya pada kelenjar
4. filtrasi contohnya pada ginjal.
Klasifikasi
Berdasarkan struktur dan fungsi
1. Epitel pelapis
2. Epitel Kelenjar
1. Epitel Pelapis
Definisi : jaringan yang menutupi / membatasi seluruh jaringan lainnya dan
lumen.
Klasifikasi
1. Berdasarkan jumlah lapisan
1. Epitel Selapis
2. Epitel Berlapis
2. Berdasarkan bentuknya
1. Gepeng/Pipih
2. Kubus
3. Silindris
4. Bertingkat
1. Epitel Selapis
1. Selapis gepeng
Epitel selapis gepeng
memiliki struktur
gepeng dengan inti
berbaring terhadap
membran basal. Epitel
ini merupakan epitel
yang paling tipis.
Distribusi:
pleura, pembuluh darah, perikardium.
Fungsi
1. membantu pergerakan di viscera
2. sekresi molekul
3. transport aktif.
2. Selapis kubus
Memiliki bentuk seperti tahu kotak. Inti berbentuk bulat.
Distribusi :
Tubulus Ginjal, ovarium, dan kelenjar tiroid
Fungsi
untuk melapisi dan mensekresi
3. Selapis silindris
Memiliki bentuk seperti
tabung. Epitel selapis
silindris memiliki 2 tipe
1. Silia
2. Asilia
Distribusi :
uterus, tuba falopi, usus halus, kantung empedu
Fungsi :
proteksi, melumasi,absorpsi,dan sekresi
4. Bertingkat (silindris berlapis semu)
Memiliki
bentuk
seperti
silindris
selapis,
namun
tidak
semua sel mencapai permukaan walaupun semua sel terletak pada
membran basal. Jika diambil garis imaginer, inti sel tampak tidak
segaris.
Distribusi :
trakea, bronkus, rongga hidung
Fungsi :
proteksi,sekresi dan membantu pengeluaran mucus.
2. Epitel Berlapis
1. Berlapis gepeng
Terdiri dari sel sel gepeng yang saling
tumpang tindih. Terdapat 2 tipe epitel
berlapis gepeng
1. Berkeratin
Fungsi : melindungi daerah yang kering. mencegah kehilangan air
Distribusi : kulit
2. Tanpa keratin
Fungsi : melindungi permukaan yang basah. Proteksi, sekresi,
mencegah kehilangan air.
Distribusi : mulut, esofagus, vagina, kanal anus
2. Berlapis kubus
Tersusun atas epitel kubus yang bertumpuk.
Distribusi : kelenjar keringat, folikel ovarium
Fungsi : proteksi dan sekresi
3. Berlapis silindris
Tersusun atas sel silindris yang bertumpuk.
Jarang sekali ditemukan pada manusia
Distribusi : konjungtiva
Fungsi : proteksi
4. Epitel transisional
Bentuknya tak beraturan. Memiliki
kemampuan menyesuaikan keadaan. Bisa
meregang.
Distribusi : vesika urinaria, ureter
Fungsi : proteksi dan untuk mengembang-
kempiskan organ tertentu
Modifikasi permukaan sel epitel
Mikrovili
Tinjolan pada permukaan apikal. Berbentuk jari yang kecil dan langsing.
Terdiri atas evaginasi berbentuk tabung membran plasma.terdapat pada
berbagai epitel terutama silindris membentuk brush border. brush border
berisi aktin dan dan filamen lain membentuk terminal web
Pada saluran kelamin pria dinamakan stereosilia.
Lipat basal
Terdapat pada permukaan basal sel epitel. Membran melipat ke dalam
membentuk kantung berdinding membran sitoplasma basal. Terdapat
pada berbagai sel epitel
Berfungsi untuk memperluas permukaan basal.
Silium
Menonjol pada permukaan apikal. Terdapat pada beberapa sel epitel
dalam jumlah besar. Pada trakea kira kira 270 silium.
2. Epitel Kelenjar
Definisi :
Jaringan yang dibentuk oleh sel sel untuk menghasilkan sekret. Molekul
yang disekresikan disimpan dalam sel berupa vesikel. Bermembran yang
disebut granula sekretoris.
Kelenjar kelenjar ini dibentuk oleh jaringan epitel pelapis yang membentuk
lipatan ke dalam (invaginasi) menembus membran basal.
3 cara sekresi kelenjar eksokrin :
1. Holokrin yang mengeluarkan hasil sekresinya bersama sel utuh
2. Apokrin yang mengeluarkan produk sekresi dengan bagian sitoplasma
apikal
3. Merokrin yang mengeluarkan produk sekresi tanpa sel utuh.
Klasifikasi :
Eksokrin
menghasilkan secret berupa cairan, sekret dialirkan lewat saluran yang
dinamakan duktus.
Berdasarkan tipe saluran dibedakan menjadi 2.
1. Tubular
Simpleks
Memiliki 1 saluran utama tanpa cabang.
Bergelung
Membentuk gumpalan
Bercabang
Memiliki 1 saluran utama dengan 2 cabang
Asinar simpleks bercabang
Memiliki 1 saluran
utama dengan cabang
membentuk
2. Kompleks
Tubulo asinar
Memiliki cabang
cabang seperti anak
sungai.
Asinar
Mirip asinar simpleks
namum pada asinar
kompleks memiliki cabang seperti anak sungai.
Endokrin
tempat pengeluaran hormon. Hormon yang keluar dari kelenjar endokrin
akan disalurkan lewat pembuluh darah. Endokrin tidak memiliki duktus.
Ada 2 tipe:
1. Berkelompok menyusun deretan saling berhubungan dan menyusup
diantara kapiler darah
2. Melapisi folikel/vesikel
3. Taut antar sel epitel
Tight junction
Terdapat suatu titik perapatan. Tidak ada cairan intersitial diantaranya.
Gap junction
Terdapat celah sekitar 2 nm. Zat nutrisi dialirkan lewat selubung/saluran
protein
Adhering junction
Celah terlihat jelas, 20-25 nm. Materi padat dalam celah.
Referensi
1. Histologi junqueira
2. Histologi jan tambayong
Jaringan Penyambung atau Jaringan Ikat
Jaringan penyambung berfungsi untuk memberi dan mempertahankan bentuk
tubuh. Dalam peran mekaniknya, mereka menyediakan matriks yang berfungsi
untuk menghubungkan dan mengikat sel dan organ, dan pada akhirnya menjadi
penunjang tubuh. [1]
Peran jaringan penyambung dalam pertahanan organism berhubungan dengan
kandungan sel-sel fagositikdan sel-sel imunokompeten. Sel- sel fagositik melahap
partikel inert dan mikroorganisme yang memasuki tubuh. Protein spesifik yang
disebut antibody dihasilkan oleh sel-sel plasma dalam jaringan penyambung. [1]
Peran jaringan penyambung dalam nutirisi: karena letaknya yang berdekatan
dengan pembuluh darah. Matriks jaringan penyambung berfungsi sebagai medium
yang dilalui nutrient dan sisa-sia metabolism di antara sel- sel dan suplai darahnya. [1]
Hampir semua jaringan penyambung berkembang dari lapisan tengah embrio,
yaitu mesoderm. Namun sedikit jaringan penyambung di kepala berkembang dari
Krista neural, yaitu turunan ectoderm. [1]
Berbeda dari jenis jaringan lain (epitel, otot, dan saraf) yang terutama disusun atas
sel-sel, maka unsure utama penyusun jaringan penyambung adalah matriks
ekstrasel, terdiri dari serat-serat protein dan substansi dasar amorf. [1]
Berdasarkan komposisi strukturalnya, jaringan penyambung dapat dibagi menjadi
tiga golongan komponen: sel, serat, dan substansi dasar. [1]
Sel
Beberapa sel jaringan ikat, seperti fibroblast dan sel lemak, dibuat setempat dan
menetapa disitu. Sedangkan yang lain seperti leukosit, dating dari tempat lain dan
dapat berupa penghuni sementara dari jaringan ikat. [1]
Table fungsi sel-sel jaringan ikat
Tipe sel Produk atau aktivitas
utama
Fungsi utama
Fibroblast, Kondroblas,
osteoblas, odontoblas
Pembuatan serat dan
substansi dasar
Structural
Sel plasma Produksi antibody Imunologi
Limfosit Produksi sel
imunokompeten
Imunologi
Leukosit, eosinofil Fagositosis kompleks
antigen-antibodi
Imunologi
Makrofag, leukosit Fagositosis substansi Pertahanan
neutrofil asing, bakteri
Sel mast, leukosit basofil Pembebasan substansi
yang secara farmakologi
aktif (misanya histamine)
pertahanan
Sel lemak Penimbunan lemak netral,
produksi panas
Cadangan energy,
produksi panas
Serat
Serat jaringan penyambung adalah polimer protein yang panjang, dan langsing,
berada dalam proporsi yang bervariasi pada jenis jaringan penyambung yang
berbeda.
Terdapat 3 jenis utama serat jaringan penyambung: serat kolagen, serat retikulin,
dan serat elastin. Serat kolagen dan retikulin dibentuk oleh protein kolagen,
sedangkan serat elastin disusun terutama oleh protein elastin[1]
Serat kolagen
Kolagen adalah protein yang paling banyak dijumpai pada tubuh manusia,
mencakup 30% dari berat keringnya. Asam amino utama penyusun kolagen
adalah glisin (33,5%), proin (12%), dan hidroksiprolin (10%). Kolagen mengandung
2 asam amino yang khas untuk protein ini: hidroksiprolin dan hidroksilisin. [1]
Serat kolagen adalah serat yang paling banyak dijumpai dalam jaringan
penyambung. Serat-serat kolagen segar merupakan benang-benang tanpa warna,
namun bila dalam jumlah besar akan menyebabkan jaringan tempat beradanya
tampak putih, misalnya, pada tendon dan aponueurosis. [1]
Serat kolagen bersifat tidak elastic dan, karena konfigurasi molekulnya, memiliki
daya rentang lebih besar dari baja. Akibatnya kolagen member gabungan
fleksibilitas dan kekuatan unik pada jaringan yang menampungnya. [1]
Serat kolagen terdiri atas serabut tebal berhimpit padat, dengan garis tengah rata-
rata 75nm pada mamalia. Garis tengah serat tergantung pada jumlah fibril
(serabut) yang dikandungnya. Pada banyak bagian tubuh, serat kolagen tersusun
dalam deretan parallel, membentuk berkas kolagen. [1]
Serat Retikulin
Serat Retikulin sangat halus, bergaris tengah antara 0,5-2 μm. Serat retikulin
terutama banyak terdapat pada otot polos, endoneurium, dan kerangka organ-
organ hematopoietic (misalnya limpa, limfonodus, sumsum tulang merah) dan
berjalin membentuk jala-jala yang meliputi sel-sel organ parenkim (misalnya hati,
kelenjar endokrin). Garis tengahnya yang kecil berakibat serat retikulin ini menjalin
jala-jala fleksibel dalam organ yang dapat berubah bentuk maupun isinya seperti
arteri, limpa, hati, uterus, dan lapisan otot usus. [1]
Serat Elastin
Serat elastin disusun terutama oleh protein elastin. Elastin berperan untuk
meningkatkan elastisitas serat-serat elastin, yang kira-kira lima kali lebih elastic
disbandingkan karet gelang biasa. Elastin tahan terhadap pendidihan, ekstrak
asam dan basa, dan pencernaan oleh protease. Serat ini mudah dihirolisi oleh
enzim elastase pancreas. Komposisi asam amino dari elastin serupa dengan yang
terdapat pada kolagen kecuali bahwa elastin banyak mengandung glisin dan
prolin. Elastin mengandung 2 asam amino luar biasa, desmosin dan isodesmosin. [1]
Substansi dasar
Substansi dasar interselular amorf, suatu campuran kompleks dari glikoprotein dan
proteoglikan yang berperan dalam perekatan sel dengan serat- serat jaringan ikat,
bersifat tidak berwarna, transparan, dan homogen. Ia mengisi ruang di antara sel-
sel dan serat-serat jaringan penyambung; sifatnya kental dan bekerja sebagai
pelumas juga sebagai sawar terhadap masuknya partikel asing ke dalam jaringan.
Substansi dasar terutama terdiri atas 2 golongan komponen: glikosaminoglikans
dan glikoprotein structural. [1]
Jenis jaringan Penyambung
Nama yang diberikan pada berbagai berbagai jenis jaringan menunjukan
komponen yang menonjol dalam jaringan itu atau cirri structural jaringan.
Jaringan Ikat Sejati
Jaringan Ikat Longgar (areolar)
Ia mengisi ruang antar serat dan selubung otot, menunjang
jaringan epitel, dan membentuk lapisan yang menyelubungi
pembuluh darah dan pembuluh limfe. Jaringan ikat longgar
juga ditemukan dalam stratum papilar dermis, hypodermis,
serosa rongga peritoneum, dan rongga pleura, dan dalam
kelenjar dan membran mukosa (membrane basah yang
membatasi organ berongga), menjunjang sel-sel epitel. [1]
Sel-sel yang paling bayak dijumpai adalah fibroblast dan makrofag, namun jenis
sel jaringan ikat lainnya terdapat pula. Juga tampak serat-serat kolagen, elastin,
dan retikulin dalam jaringan ini, meskipun proporsi serat retikulin hanya sedikit. [1,3]
Jaringan ikat longgar mempunyai konsistensi halus, bersifat fleksibel, diperdarahi
dengan baik dan tidak terlampaui tahan reganagan. Jaringan ikat longgar
menunjang banyak struktur yang biasanya mengalami tekanan dan gesekan
lemah. [1]
Jaringan Ikat Padat
Jaringan ini tersusun atas unsure-unsur yang sama seperti yang terdapat pada
jaringan ikat longgar, namun selnya lebih sedikit dan serat kolagen lebih banyak.
Jaringan ikat padat kurang fleksibel dan jauh lebih tahan terhadap reganagan. [1]
Jaringan ikat padat tidak teratur
Bila serat-serat kolagen disusun berupa berkas tanpa orientasi yang jelas. Jenis
jaringan ini terdapat di epidermis kulit. [1]
Jaringan ikat padat teratur
Berkas kolagennya disusun berdasarkan pola yang jelas. Serat-serat kolagen pada
jaringan ini dibentuk sebagai respons terhadap regangan berkepanjangan dalam
arah yang sama dan karenanya menahan kekuatan traksi. Contoh jaringan ikat
padat teratur adalah tendon. [1,4]
Jaringan Elastis
Jaringan Elastis terdiri atas berkas-berkas serat elastin tebal yang tersusun
parallel. Rongga di antara serat-serat ini diisi oleh serat kolagen tipis dan fibroblast
gepeng. Banyaknya serat elastin dalam jaringan ini memberinya warna khas
kuning dan menjadikannya sangat elastic. Jaringan elastic tidak banyak dijumpai,
Jaringan ikatJaringan ikat dgn sifat khusus
Jaringan ikat sejati
Longgar
Padat
Teratur
Tidak teraturAdiposa
Jaringan elastis
Jaringan mukosa
Jaringan hematopoietic
terdapat dalam ligamentum flavum dari columna vertebralis dan dalam ligamentum
suspensorium penis. [1]
Jaringan Reticular
Jaringan reticular adalah variasi jaringan ikat longgar khusus yang menjadi
kerangka bagi organ-organ hematopoietic myeloid (sumsum tulang) dan limfoid
(limfonodulus dan limfonodus, limpa). Pada bentuk
jaringan ikat ini, sel-sel reticular menghasilkan matriks
serat-serat retikulin bercabang halus. Sel-sel reticular
hanyalah fibroblast yang dikhususkan untuk
menghasilkan unsure serat-serat retikulin. Sel-sel
reticular tersebar di sepanjang matriks ini dan
membungkus serat-serat retikulin dan substansi dasar
dengan juluran-juluran sitoplasmik. Selain sel-sel reticular, sel-sel dari system
fagosit mononukleus secara strategis juga tersebar di antara trabekel-trabekel.
Sel- sel ini memantau aliaran materi melalui celah mirip sinus, dengan
mengeluarkan antigen dan bentuk debris selular lainnya secara fagositosis. [1]
Referensi:
[1] histology-junqueira
[2] anatomi dan fisiologi-stalone
[3] http://arumaniez21.files.wordpress.com/2010/03/jar-ikat-longgar.jpg
[4] Dr. Hanslavina A, M.Biomed, Bagian Histologi, FK. USAKTI MEI, 2009
JARINGAN OTOT
Jaringan otot adalah “daging” tubuh & tersusun dari banyak dinding organ
berongga & pembuluh – pembuluh tubuh .
Karakteristik umum :
1. Sel-sel terelongasi ( serabut ) mengandung banyak miofibril dari
mikrofiramen-mikrofiramen kontraktil.
2. Nucleus sel-sel otot terbentuk dengan baik.
3. Sitoplasma disebut sarkoplasma , membran sel disebut sarkolema &REH
disebut retikulum sarkoplasma.
Jaringan otot berdasarkan fungsi , jaringan otot di bagi menjadi 2 , yaitu :
- otot volunteer
- otot ivolunter
jaringan otot berdasarkan struktur , di bagi menjadi 2 , yaitu :
- otot lurik
- otot polos
jaringan otot berdasarkan fungsi & struktur , di bagi menjadi 3 , yaitu :
- otot polos
- otot rangka
- otot jantung
A. OTOT POLOS ( OTOT INVOLUNTEER )
distribusi :
- saluran pencernaa ( daerah organ yang berongga )
- saluran pernafasan
- kulit , limpa & penis
struktur :
- Sel berbentuk spindle sangat bervariasi 15-500 mikron
panjangnya , diameternya lebih kecil dari pada sel otot rangka.
Paling pendek di pembuluh darah paling panjang di uterus
- setiap sel mengandung 1 nukleus sentral
Fungsi :pergerakaan di dalam organ – organ berongga.
Gambar :
B. OTOT RANGKA ( OTOT VOLUNTER & LURIK )
Distribusi :
- Semua otot yang melekat pada tulang , otot lidah , langit –
langit yang melekat pada rangka.
Struktur :
- Satu panjangnya 10mm – 40mm
- Serabut yang banyak memiliki mukleus di temukan dibawah
sarkolema pada bagian perifer sel
- Lurik menyilang tersusun pada pita 1 ( isotropik ) yang terang &
pita A ( anisotropik ) yang lebih gelap
Fungsi :
- menggerakan tulang & melindungi kerangka dari benturan
keras.
Gambar :
C. OTOT JANTUNG ( OTOT INVOLUNTEER & LURIK )
Distribusi :
- hanya ada dijantung
Struktur :
- serabut otot jantung bercabang & membentuk jaringan
- Nukleusnya tunggal dan terletak disentral
- lurik menyilang saling berdekatan dan tidak terlihat sejenis di
otot rangka
- diskus interkalasi yang terlihat dibawa mikroskop sebagai pita
tebal bersilang merupakan cirri khas otot jantung . diskus ini
merupakan sambungan antara sel otot jantung dan area yang
tahan listriknya rendah untuk memperluas kontraksi.
Fungsi :
- untuk memompa darah keluar jantung .
Gambar :
referensi :
Anatomi & fisiologi untuk pemula ,Ethel Slonane – Pratinjau
Repository.ui.ac.id
JARINGAN SARAF
Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh sebagai jaringan komunikasi yang
terintegrasi. Secara struktural, Jaringan saraf terdiri dari 2 jenis sel, sel saraf atau
neuron, dan beberapa jenis sel glia.
Neuron
Sel saraf atau neuron berfungsi untuk menerima, meneruskan, dan memroses
stmulus; memicu aktivitas sel tertentu; dan pelepasan neurotransmitter dan
molekul informasi lainnya. Kebanyakan neuron terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1. Dendrit
Merupakan cabang panjang yang dikhususkan untuk menerima
stimulus dari lingkungan sel-sel epitel sensorik atau dari neuron lain
2. Badan sel atau perikarion (Yn,peri,sekitar+karion,inti)
Merupakan pusat trofik untuk keseluruhan sel saraf dan juga berfungsi
menerima stimulus.
3. Akson (Yn,axis,sumbu)
Merupakan suatu cabang tunggal yang dikhususkan untuk menciptakan
atau menghantarkan impuls saraf ke sel-sel lain. Akson dapat juga
menerima informasi dari neuron lain; informasi ini terutama modifikasi
transmisi potensial aksi ke neuron lain. Bagian distal dari akson
umumnya bercabang dan membentuk ranting-ranting terminal. Setiap
cabang ranting berakhir pada sel berikutnya berupa pelebaran yang di
sebut “bulbus akhir” (boutons), yang berinteraksi dengan neuron atau sel
selain neuron, dan membentuk struktur yang di sebut sinaps. Sinaps
meneruskan informasi ke sel berikutnya dalam sirkuit.
Jenis-jenis neuron
i) Berdasarkan ukuran dan bentuk cabangnya
a. Neuron bipolar
b. Neuron multipolar
c. Neuron pseudounipolar
ii) Berdasarkan peran fungsionalnya
a. Neuron motorik
Mengendalikan organ efektor seperti serabut otot dan kelenjar
eksokrin dan endokrin.
b. Neuron sensorik
Terlibat dalam penerimaan stimulus sensoris dari lingkungan dan dari
dalam tubuh
c. Interneuron
Mengadakan hubungan antar neuron, dan membentuk jaringan
fungsional yang kompleks atau sirkuit (seperti pada retina)
Sel glia
Sel glia 10 kali lebih banyak di otak mamalia daripada neuron: sel-sel ini
mengelilingi badan sel dan cabang-cabang akson serta dendritnya yang
terdapat di celah antar neuron.
Fungsinya melengkapi lingkungan mikro agar cocok bagi aktivitas neuron.
(a) Oligodendrosit
Oligodendrosit (Yn. Oligos, kecil, + dendron + kytos, sel) membentuk
selubung mielin yang merupakan insulator listrik neuron di susunan
saraf pusat. Sel-sel ini memiliki cabang-cabang yang membungkus
akson, dan menghasilkan selubung mielin.
(b) Sel Schwann
Memilki fungsi yang sama dengan oligodendrosit namun terletak di
sekitar akson di susunan saraf tepi.
(c) Astrosit
Sel berbentuk bintang dengan banyak cabang. Sel-sel ini memiliki
berkas-berkas filamen intermediat, yang terdiri atas protein asam glia
berfibril yang memperkuat strukturnya.
(d) Sel ependim
Sel epitel silindris rendah yang melapisi ventrikel otak dan kanalis
sentralis di medula spinalis. Di lokasi tertentu, sel ependim memiliki
silia, yang memudahkan pergerakan cairan serebrospinal.
(e) Mikroglia
Sel kecil memanjang dengan cabang-cabang pendek yang tak
teratur. Mikroglia, yaitu sel fagositik yang termasuk dalam sistem
fagosit mononuklear di jaringan saraf, berasal dari sel prekursor
dalam sum-sum tulang. Mikroglia terlibat dalam reaksi peradangan
dan perbaikan dalam susunan saraf pusat orang dewasa, dan sel-sel
ini melepaskan protease netral dan radikal oksidatif.
Susunan Saraf
SSP( Susunan Saraf Pusat)
Terdiri dari otak dan medulla spinalis
Otak,terbagi atas 3,yaitu:
Otak depan: Diencephalon, cerebrum
Otak tengah
Otak belakang: Cerebelum, medula oblongata
Medula spinalis
SST(Susunan Saraf Tepi)
Terdiri dari saraf somatik dan saraf otonom
Saraf somatik
Saraf otonom,terbagi atas saraf simpatik dan saraf parasimpatik yang
diman bekerja secara berlawanan.
Referensi:
Histologi Janquiera
Biology pre-U text STPM
Kulit (Integumen)
System integumen adalah system yang membedakan, memisahkan,
melindungi dan menginformasikan manusia terhadap lingkungan
disekitarnya.
Kulit adalah organ terbesar ditubuh yang berfungsi sebagai sawar mekanis
terhadap lingkungan eksternal dan jaringan dibawahnya serta sebagai
mekanisme, regulasi suhu, persepsi sensoris, organ sekretoris dan
pembentukan vitamin D.
Terdiri dari dua lapisan:
1. Epidermis disebelah luar
2. Dermis disebelah dalam
1. Epidermis
Terdiri dari banyak lapisan sel epitel
Bagian dalam tubuh -> sel bentuk kubus yang hidup dan cepat
membelah diri
Bagian luar -> sel mati dan menggepeng
Tidak dapat pasokan darah langsung teteapi melalui difusi
Terdiri dari tiga jenis sel:
1. Melanosit
Pengturan warna kulit dipengaruhi oleh kandungan melanin
dan karoten, jumlah pembuluh darah & warna darah yang
mengalir didalamnya.
Menghasilkan pigmen
Berasal dari Kristal neural
Di dalamnya terjadi sintesis melanin
2. Sel langerhans
Berbentuk bintang, ditemukan di stratum spenosom epidermis
dan mewakili 2-8% sel epidermis
Makrofag turunan sumsum tulang belakang yang mampu
mengikat, mengolah dan memresentasikan kepada antigen
kepada limfosit T
Berperan pada pernangsangan sel limfosit T
3. Sel merkel
Terdapat pada kulit tebal telapak tangan dan kaki
Memiliki granula padat kecil di dalam setiap sitoplasmanya
Sebagai mekanoreseptor sensoris
Terbagi atas:
o Kulit tebal (glabrosa/ licin dan tidak berambut) yang terdapat pada telapak
tangan dan kaki, ketebalannya 400-600 µm
o Kulit tipis (berambut) yang terdapat pada bagian tubuh lainnya, dengan
ketebalan 75-150 µm.
Lapisan epidermis:
1. Stratum basale (stratum germinativum)
Terdiri dari lapisan sel selapis kuboid/silindris basofalik yang terletak
di atas lamina basilis pada perbatasan epidermis-dermis
Sejumlah desmosom mengikat lapisan ini
Menjadi filament keratin intermediet
Bersama dengan sel induk + aktivitas mitosis
2. Stratum spinosom
Teridir dari sel kuboid/ agak gepeng dengan inti di tengah dan
sitoplasma dengan cabang yang terisi berkas filament
Terdapat tanofilamen untuk mempertahankan kohesi antar sel dan
melawan efek abrasi
Stratum basale + spinosum = stratum Malpighi (sel induk)
3. Stratum granulosom
Terdiri dari 3-5 lapisan sel poligunal gepeng yang sitoplasmanya
berisikan granul basofilik kasar yang disebut granul keratohialin yang
kaya akan histidin berfosfor
Bersama dengan membrane sel, mencurahkan isinya ke dalam
ruang antar sel yang bekerja sebagai sawar terhadap masuknya
materi asing dan menyediakan suatu efek pelindung yang penting di
kulit
4. Stratum lusidum
Tampak lebih jelas pada kulit tebal
Terdiri atas lapisan tipis sel e[idermis eosinofilik yang sangat gepeng
Organel dan inti tidak tampak dan sitoplasma terdiri dari filament
keratin padat yang berhimpit dalam matriks padat-elektron
5. Sratum korneum
Terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng berkeratin tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi skleroprotein filamentosa birefringen
(keratin)
Keratin menjadi minimal 6 macam polipeptida dengan berat mol
antara 40-70 kDa.
Terdapat sel tanduk
2. Dermis
Terdiri atas jaringan ikat yang menunjang epidermis & mengikatnya
pada jaringan subkutan
Permukaannya sangat tidak teratur
Memasok darah dari epidermis-dermis serta mangatur suhu
Terdapat reseptor di ujung serat saraf yang mendeteksi tekanan,
suhu, nyeri
Terdiri dari:
1. Stratum papilare (luar)
Terdiri atas jaringan ikat longgar, fibroblast, dan lainnya (sel
mast dan mikrofag)
Merupakan bagian utama papilla dermis
Terdapat serabut kolagen yang mengikat dermis pada
epidermis
2. Stratum retikulare (dalam)
terdiri atas jaringan ikat padat yang tak teratur sehingga lebih
banyak serat daripada papilare
terdapat jaringan elastin untuk kelenturan kulit
Turunan dermis:
Folikel rambut
Melindungi kepala dari UV dan mencegah masuknya partikel asing.
Kelenjar :
a) kelenjar keringat:
merokrin dan apokrin
b) kelenjar sebasea:
disebut sebagai sel minyak, dekat dengan folikel rambut, sekresinya
adalah sebum, dan sensitive terhadap hormone sex danaktifitasnya
mengikat pada maa pubertas (jerawat)
c) mammary glands:
terletak di dada, berhubungan dengan parokrin, sekresinya adalah susu
yang dikontrol oleh hormone dan saraf
Jaringan sub kutan
Terdiri atas jaringan ikta longgar yangmengikat kulit secara longgar pada
organ di bawahnya yang memungkinkan kulit bergeser diatasnya. Dan
sering disebut dengan sel lemak.
Referensi:
1 Histologi Luiz Carlos Junqueira
2 kamus kedokteran Dorlan
3 Buku Ajar Histologi Bloom&Fowcett
4 www.google.com
Sistem Organ
1. Sistem Sirkulasi
Sistem transport yang membawa zat gizi, oksigen, karbondioksida,
elektrolit, hormone, dan zat sisa.
Organ : Jantung, Pembuluh darah.
2. Sistem Pencernaan
Menguraikan zat makanan menjadi molekul kecil yang dapat di serap dan
didistribusikan ke seluruh tubuh.
Organ : Mulut, kerongkongan, Lambung, duodenum, ileum.
3. Sistem Respirasi
Mengambil oksigen dari dan mengeluarkan karbondioksida ke lingkungan
eksternal.
Organ : Hidung, tenggorokan, paru-paru.
4. Sistem Saraf
Mengontrol dan mengkoordinasi aktivitas tubuh yang memerlukan respon
cepat dan bertangggung jawab atas fungsi lain yang lebih tinggi seperti;
kesadaran, ingatan, dan kreativitas.
Organ : cerebral, medulla spinalis.
5. Sistem Endokrin
Kelenjar-kelenjar pengatur hormon mengatur aktivitas tubuh.
Organ : Kelenjar , contohnya : kelenjar tiroid, otak, hipofisis.
6. Sistem Ekskresi
Mengeluarkan zat sisa makanan, kelebihan garam, elektrolit yang tidak
diperlukan lagi oleh tubuh melalui urin, keringat, dan defekasi.
Organ : Ginjal, kelenjar keringat (kulit).
7. Sistem Imunitas
Mempertahankan tubuh dari serangan benda-benda asing dan sel-sel tubuh
yang telah manjadi kanker.
Organ : Jaringan Limfoid.
8. Sistem Reproduksi
Menghasilkan generasi baru guna mempertahankan keturunuan.
Organ : Ovarium, testis.
9. Sistem Muskuloskeletal
Penunjang dan proteksi jaringan lunak serta organ-organ dan menggerakan
tulang-tulang yang melekat.
Organ : Tulang, otot, ligament.
10. Sistem Indra
Reseptor berbagai rangsanga yang akan dilanjutkan pada sistem saraf
sehingga terjadi respon.
Organ : Mata, hidung, kulit, telinga, lidah
Referensi :
1. Fisiologi Sherwood
2. Staff.ui.ac.id