jalan panjang menjadi pelatih sepak bola profesional

3
Jalan Panjang Menjadi Pelatih Sepak Bola Profesional Menjadi bagian dari industri sepakbola tidak melulu harus menjadi pemain sepakbola profesional, karena menjadi pelatih atau manejer sebuah tim sepakbola juga menjadi bagian penting dalam suatu bisnis sepakbola profesional. Persiapan utama untuk berkarir sebagai seorang pelatih tentu nya harus mengikuti serangkaian kursus berjenjang dimana disetiap jenjang ada sertifikasi khusus yang bakal melekat dalam diri seorang calon pelatih tadi. Kursus awal untuk meniti karir sebagai pelatih adalah dengan mengikuti serangkaian kursus kepelatihan untuk mengambil Lisensi D,kursus lisensi D ini ada tahap awal untuk menjadi seorang pelatih,di Inggris ini dikenal juga dengan kursus Level 1, kursus ini sendiri biasanya bersifat Lokal (nasional) kerap di selenggarakan oleh asosiasi sepakbola tiap negara seperti PSSI,di Indonesia kursus lisensi D ini banyak di selenggarakan oleh pengurus-pengurus daerah (pengda) PSSI. Lama pendidikan juga berkisar 5-14 hari, dan setelah selesai kursus ini maka peserta akan memperoleh lisensi D Nasional. Setelah memperoleh sertifikat lisensi D, maka bisa mengikuti jenajng berikut nya,yaitu kursus kepelatihan lisensi C (level 2 kalau di Inggris),kursus ini juga biasa di selenggarakan oleh asosiasi sepak bola suatu negara (nasional) atau bahkan bersifat internasional yang di selenggarakan oleh konfederasi sepakbola tingkat regional (AFC kalau di asia) dimana sertifikatnya di akui oleh FIFA. Peserta yang lulus akan memperoleh status sebagai pelatih lisensi C (nasional atau Internasional). Pelatih dengan lisensi D dan C sudah bisa untuk melatih klub-klub yang bermain di lower division atau klub-klub amatir,atau juga menjadi asisten pelatih bagi klub-klub profesional. Untuk merambah menjadi pelatih yang melatih klub profesional maka si pelatih harus mengantungi sertifikat licensi B ( baik nasional maupun internasional) di asia kita kenal dengan nama AFC-B kalau di eropa UEFA-B, kursus untuk mendapat lisensi B ini juga biasa dilakukan oleh asosiasi sepakbola satu negara atau konfederasi sepakbola suatu regional. Dengan sertifikat lisensi B ini kita bisa menanggani satu klub profesional dengan status sebagai pelatih profesional pula. Setelah memperoleh lisensi B maka si pelatih tadi dapat mengikuti kursus lisensi A, yang juga di selenggarakan oleh asosiasi sepakbola satu negara (PSSI) atau konfederasi sepakbola suatu regional (UEFA,AFC,CAF,dll) status kepelatihan nya pun akan menjadi AFC-A atau PSSI-A (kalau nasional) sama hal nya dengan lisensi B. Untuk lisensi A dan B nasional hanya akan diakui atau dapat di gunakan untuk area negara asosiasi sepakbola yang mengeluarkan nya saja, namun kalau lisensi nya AFC-A, UEFA-A itu bersifat internasional dan di akui FIFA dan bisa melatih dinegara manapun saja yang merupakan anggota FIFA. Tidak ad perbedaan antara AFC-A dan B dengan UEFA-A dan B, karena sama-sama diakui FIFA sertifikasi yang dikeluarkan oleh asosiasi sepakbola regional tersebut. Lisensi A saat ini disaratkan untuk dipakai setiap pelatih kepala klub profesional yang bermain di top league tiap-tiap negara, jadi untuk menjadi pelatih utama di klub-klub ISL, La Liga, Serie A, EPL, UCL, AFC Champions sebuah klub harus punya seorang pelatih utama dengan sertifikasi lisensi A (disarankan yang internasional) Saat ini sudah banyak pelatih-pelatih asli Indonesia yang berspesifikasi lisensi A,baik

Upload: persigatra-fc

Post on 25-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jalan Panjang Menjadi Pelatih Sepak Bola Profesional

Jalan Panjang Menjadi Pelatih Sepak Bola Profesional

Menjadi bagian dari industri sepakbola tidak melulu harus menjadi pemain sepakbola profesional, karena menjadi pelatih atau manejer sebuah tim sepakbola juga menjadi bagian penting dalam suatu bisnis sepakbola profesional.

Persiapan utama untuk berkarir sebagai seorang pelatih tentu nya harus mengikuti serangkaian kursus berjenjang dimana disetiap jenjang ada sertifikasi khusus yang bakal melekat dalam diri seorang calon pelatih tadi.

Kursus awal untuk meniti karir sebagai pelatih adalah dengan mengikuti serangkaian kursus kepelatihan untuk mengambil Lisensi D,kursus lisensi D ini ada tahap awal untuk menjadi seorang pelatih,di Inggris ini dikenal juga dengan kursus Level 1, kursus ini sendiri biasanya bersifat Lokal (nasional) kerap di selenggarakan oleh asosiasi sepakbola tiap negara seperti PSSI,di Indonesia kursus lisensi D ini banyak di selenggarakan oleh pengurus-pengurus daerah (pengda) PSSI. Lama pendidikan juga berkisar 5-14 hari, dan setelah selesai kursus ini maka peserta akan memperoleh lisensi D Nasional.

Setelah memperoleh sertifikat lisensi D, maka bisa mengikuti jenajng berikut nya,yaitu kursus kepelatihan lisensi C (level 2 kalau di Inggris),kursus ini juga biasa di selenggarakan oleh asosiasi sepak bola suatu negara (nasional) atau bahkan bersifat internasional yang di selenggarakan oleh konfederasi sepakbola tingkat regional (AFC kalau di asia) dimana sertifikatnya di akui oleh FIFA. Peserta yang lulus akan memperoleh status sebagai pelatih lisensi C (nasional atau Internasional).

Pelatih dengan lisensi D dan C sudah bisa untuk melatih klub-klub yang bermain di lower division atau klub-klub amatir,atau juga menjadi asisten pelatih bagi klub-klub profesional.

Untuk merambah menjadi pelatih yang melatih klub profesional maka si pelatih harus mengantungi sertifikat licensi B ( baik nasional maupun internasional) di asia kita kenal dengan nama AFC-B kalau di eropa UEFA-B, kursus untuk mendapat lisensi B ini juga biasa dilakukan oleh asosiasi sepakbola satu negara atau konfederasi sepakbola suatu regional. Dengan sertifikat lisensi B ini kita bisa menanggani satu klub profesional dengan status sebagai pelatih profesional pula.

Setelah memperoleh lisensi B maka si pelatih tadi dapat mengikuti kursus lisensi A, yang juga di selenggarakan oleh asosiasi sepakbola satu negara (PSSI) atau konfederasi sepakbola suatu regional (UEFA,AFC,CAF,dll) status kepelatihan nya pun akan menjadi AFC-A atau PSSI-A (kalau nasional) sama hal nya dengan lisensi B.

Untuk lisensi A dan B nasional hanya akan diakui atau dapat di gunakan untuk area negara asosiasi sepakbola yang mengeluarkan nya saja, namun kalau lisensi nya AFC-A, UEFA-A itu bersifat internasional dan di akui FIFA dan bisa melatih dinegara manapun saja yang merupakan anggota FIFA.

Tidak ad perbedaan antara AFC-A dan B dengan UEFA-A dan B, karena sama-sama diakui FIFA sertifikasi yang dikeluarkan oleh asosiasi sepakbola regional tersebut.

Lisensi A saat ini disaratkan untuk dipakai setiap pelatih kepala klub profesional yang bermain di top league tiap-tiap negara, jadi untuk menjadi pelatih utama di klub-klub ISL, La Liga, Serie A, EPL, UCL, AFC Champions sebuah klub harus punya seorang pelatih utama dengan sertifikasi lisensi A (disarankan yang internasional)

Saat ini sudah banyak pelatih-pelatih asli Indonesia yang berspesifikasi lisensi A,baik internasional maupun nasional, dan disyaratkan oleh PT Liga Indonesia selaku penyelenggara ISL agar semua klub perserta ISL memakai pelatih kepala dengan sertifikasi lisensi A (baik nasional maupun internasional) namun ketika berlaga di kejuaraan antar klub asia (AFC champions league) maka pelatih tersebut harus lah mempunya sertifikasi lisensi A Internasional.

Khusus di eropa ada yang nama nya Lisensi UEFA-Pro, lisensi ini khusus di rancang oleh UEFA kepada pelatih-pelatih yang akan menanggani klub-klub liga champion,namun belum berlaku sekarang aturan nya,premiership (liga inggris) baru akan memberlakukan pada musim 2012,dimana disyaratkan manager klub-klub EPL harus memiliki lisensi UEFA Pro ini.

Lisensi pro ini lebih ke arah menjadi manager suatu tim (seperti peran pelatih-pelatih kepala di EPL), jadi kalau di ibaratkan dalam dunia kependidikan, seseorang pelatih yang punya lisensi B itu disamakan dengan tamatan S1,sedangkan lisensi A itu disamakan dengan tamatan S2, maka lisensi pro ini adalah para doktor-doktor kepelatihan sepak bola.

Page 2: Jalan Panjang Menjadi Pelatih Sepak Bola Profesional

Untuk kursus lisensi Pro waktunya juga tidak singkat,bisa 2 tahun dengan modul kuliah pertemuan tiap juni-july disaat musim kompetisi libur,hal ini dikarenakan kebanyakan peserta nya adalah manager/pelatih klub-klub liga di eropa,sehingga ketika musim berjalan modul pelatihan nya di terapkan dengan sistem online,teleconf,atau by phone.lisensi pro ini instruktur nya adalah pelatih/manager-manager luar biasa seperti sir alex ferguson,fabio capello,arsene wenger,dll.

Pelatih-pelatih dengan lisensi UEFA pro yang sempat beredar antara lain mantan pelatih tim nasional Indonesia peter white, dan juga pelatih yang baru akan melatih persib bandung, Daniel Darko Janckovic.GL zone

 

OLAH RAGA

Sepak Bola di Papua Perlu DitingkatkanOleh : Dominggus A Mampioper | 02-Nov-2008, 23:19:01 WIB 

KabarIndonesia - Jayapura. Mantan pelatih Persipura yang kini menukangi PSM Makassar Raja Isa menegaskan, selama ini Papua tak melakukan konsentrasi kepelatihan. Kedepan di seluruh wilayah Papua perlu dilakukan pembinaan dasar  sepakbola Iptek.   

“Papua memiliki pesepakbola potensial yang gesit dan lincah dalam bermain sepakbola, tapi belum melengkapi diri mereka dengan pengetahuan dasar sepakbola yang baik,” tegas Raja Isa usia menjadi salah-seorang instruktur dalam kursus pelatih, wasit, perangkat pertandingan yang diselenggarakan Pengda PSSI Papua di Jayapura 27 Oktober sampai 3 November 2008 di Lapangan SMA Katolik Taruna Dharma, Kotaraja, Jayapura Kamis (30/10) petang. Kegiatan kursus ini diikuti 17  pelatih sepakbola di seluruh wilayah di Papua. Kegiatan ini memadukan antara praktek 60 persen dan teori 40 persen.  

Untuk itu, menurut Raja Isa, seyogyanyalah  masyarakat sepakbola di Papua melakukan pembinaan sepakbola dasar melalui pendekatan  Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) sebagaimana peraturan AFC dan FIFA. “Selama ini Papua tak melakukan konsentrasi kepelatihan sehingga talenta-talenta pesepakbola banyak yang terbuang percuma,” ujar Raja Isa. 

Karena itu, kedepan Pengda PSSI Papua seyogyanyalah melakukan pendekatan Iptek bersama sepakbola dasar sebagaimana yang pernah dilakukan Persidafon Jayapura dan Universitas Cenderawasih beberapa waktu lalu.  

Perihal pemahaman pelatih-pelatih sepakbola peserta kursus lisensi D ini, menurut Raja Isa, cukup menjanjikan yang diukur dari antusiasme mereka mengikuti pelatihan dan membiayai sendiri kursus kepalatihan ini sebesar Rp 7,5 juta/orang. Hanya saja usia pelatih yang hadir bahkan telah mencapai 50 tahun, padahal peraturan AFC pelatih seorang pelatih minimal berusia kurang dari 39 tahun. 

Meski mereka berusia di atas 40 tahun tetapi antusiasme mereka sangat tinggi buktinya mereka sendiri yang membiayai penyelenggaraan kursus ini. “Kedepan seluruh kabupaten di Papua melakukan kursus pendekatan Iptek bersama sepakbola dasar. Kalau itu dijalankan di seluruh Papua khususnya kabupaten penyedia pemain bola, maka ke depan kesebelan di Papua tak perlu pemain asing lagi,” ujar Raja Isa seraya menambahkan untuk apa mengeluarkan uang kepada pemain asing sebab di sinikan gudang pemain bola. 

Pemantauan HOKI dalam sesi pelatihan tersebut, Raja Isa memberikan pelatihan dasar-dasar pelatihan sepakbola yang telah diprogramkan seperti melakukan wall pass, menyundul, penguasaan bola, menembak, sliding tackle dan lain-lain. Raja Isa melakukan sembari mengulangi cara melakukan passing yang akurat melalui pandangan kepada rekan yang diberikan umpan. 

Raja Isa sewaktu melatih Persipura Senior juga sempat memberikan waktunya untuk melatih Persipura U 18 di mana target dia pada 2010 nanti tanah Papua sudah tak banyak bergantung

Page 3: Jalan Panjang Menjadi Pelatih Sepak Bola Profesional

pada pemain asing. Sayangnya dia didepak sebelum target mencetak banyak pemain pemain Papua semakin jauh dari impian dan kenyataan.

mutu suatu pertandingan sepakbola salah satunya ditentukan oleh kualitas dan kemampuan Wasit yang memimpin pertandingan menghasilkan Wasit yang baik dan berkualitas