desain skripsi sepak bola

51
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi dengan unsur-unsur alam. Kegiatan olahraga meliputi gaya pertandingan, maka kegiatan itu harus dilaksanakan dengan semangat atau jiwa sportif. Pada olahraga kelompok mendorong manusia saling bertanding dalam suasana kegembiraan dan kejujuran. Olahraga memberi kemungkinan pada tercapainya rasa saling mengerti dan menimbulkan solidaritas serta tidak mementingkan diri sendiri. Olahraga juga dapat dijadikan alat pemersatu. Untuk memperoleh tingkat kesehatan dan kebugaran yang baik, maka dapat diperoleh dengan olahraga yang dimulai sejak dini melalui pendidikan formal maupun non formal. Cabang olahraga sepak bola merupakan olahraga

Upload: ratno-ambuzak-pangalayo

Post on 06-Aug-2015

411 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

pengaruh latihan puul up dan sprint 100 meter terhadap kebugaran jasmani

TRANSCRIPT

Page 1: desain skripsi sepak bola

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau dengan orang lain

atau konfrontasi dengan unsur-unsur alam. Kegiatan olahraga meliputi gaya

pertandingan, maka kegiatan itu harus dilaksanakan dengan semangat atau jiwa

sportif. Pada olahraga kelompok mendorong manusia saling bertanding

dalam suasana kegembiraan dan kejujuran. Olahraga memberi

kemungkinan pada tercapainya rasa saling mengerti dan menimbulkan solidaritas

serta tidak mementingkan diri sendiri. Olahraga juga dapat dijadikan alat

pemersatu.

Untuk memperoleh tingkat kesehatan dan kebugaran yang baik, maka

dapat diperoleh dengan olahraga yang dimulai sejak dini melalui pendidikan

formal maupun non formal.

Cabang olahraga sepak bola merupakan olahraga yang memasyarakat

yang digemari banyak kalangan, dari kalangan anak kecil sampai kalangan

orang tua dan dimainkan dari kota sampai ke pelosok desa.

1

Page 2: desain skripsi sepak bola

Bermacam-macam tujuan masyarakat dalam melakukan kegiatan

olahraga khususnya sepak bola antara lain: a) olahraga untuk pencapaian

prestasi, b) olahraga untuk kesehatan, c) olahraga untuk kebugaran, dan d)

olahraga untuk rekreasi.

Dalam pembelajaran sepak bola, kita mengenal aspek-aspek yang

perlu dikembangkan yaitu:

1. Pembinaan teknik (keterampilan)

2. Pembinaan fisik (kebugaran jasmani)

3. Pembinaan taktik

4. Kematangan juara (Soekatamsi, 1988:11).

Dalam peningkatan kecakapan permainan sepak bola, keterampilan

dasar erat sekali hubungannya dengan kemampuan koordinasi gerak fisik,

taktik dan mental. Keterampilan dasar harus betul-betul dikuasai dan

dipelajari lebih awal untuk mengembangkan mutu permainan yang

merupakan salah satu faktor yang menentukan menang atau kalahnya suatu

kesebelasan dalam suatu pertandingan.

Untuk meningkatkan prestasi sepak bola, banyak faktor yang harus

diperhatikan seperti sarana prasarana, pelatih yang berkualitas, pemain berbakat

dan kompetisi yang teratur serta harus didukung oleh ilmu dan teknologi yang

memadahi.

Page 3: desain skripsi sepak bola

Faktor yang penting dalam pencapaian prestasi sepak bola adalah

fisik dan penguasaan keterampilan dasar yang dimiliki oleh pemain itu sendiri,

sehingga pandai bermain sepak bola.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian sepak bola diantaranya

ialah faktor fisik dan keterampilan gerak dasar permainan sepak bola para

pemainnya. Oleh karena itu, seorang pemain yang tidak memiliki fisik dan

keterampilan gerak dasar bermain sepak bola yang baik tidak mungkin akan

menjadi pemain yang baik dan sulit untuk mencapai prestasi maksimal.

Untuk meningkatkan kondisi fisik biasanya pelatih memberikan latihan

yang didalamnya mengandung beberapa aspek yang berhubungan dengan

kondisi fisik yang terdiri dari latihan kekuatan, kelentukan, kecepatan,

kelincahan dan daya tahan. Aspek latihan tersebut bertujuan untuk

mengetahui dan meningkatkan kondisi tiap pemain, karena tanpa fisik yang baik

maka seorang pemain tidak akan dapat mengembangkan permainannya.

Biasanya seorang pelatih akan memberikan latihan pada para pemainnya dan

setelah itu ia akan memberikan evaluasi mengenai hasil

latihan yang diberikan berhasil atau tidak didalam meningkatkan

kebugaran jasmani para pemainnya.

Disaat prestasi sepak bola yang kurang saat ini, upaya pembinaan pada

usia dini atau muda sangat diperlukan. PAR Rantau adalah salah satu klub

yang berada didaerah Kabupaten Bengkayang yang berdiri pada tahun

1997.

PAR itu sendiri adalah singkatan dari Persatuan Anak Rantau. Sebelum

adanya PAR tim di daerah tersebut mempunyai nama KOBRAN dengan

pemain gabungan antara rantau kecamatan monterado dan Pakumbang dari

Page 4: desain skripsi sepak bola

kabupaten Landak. Perjalanan klub PAR itu sendiri telah mencapai beberapa

generasi dan sudah mencapai beberapa prestasi dalam regional lokal. Prestasi

tersebut diantaranya adalah :

1. Juara I piala kecamatan Samalantan tahun 1999 ( sebelum pemekaran

wilayah )

2. Juara II kejuaraan HUT RI Ke- 57 Kecamatan Monterado tahun 2003

3. Juara I Piala Natal Cup Paroki Santa Maria Nyarungkop tahun 2003

4. Juara I kejuaraan HUT RI Ke- 58 Kecamatan Monterado tahun 2004

5. Juara I Piala “6-6” Di Sempalet Singkawang Selatan tahun 2006

6. Juara I Piala Natal Cup Paroki Santa Maria Nyarungkop tahun 2006

7. Juara II Binuo Cup Tahun 2006 Di singkawang timur

8. Juara II piala Natal

9. Juara IV persibon Cup Tahun 2006

10. Juara IV piala Bintang Timur di Singkawang Timur

11. Juara I “ Three Flowers Cup “ Sempalet Singkawang Selatan

12. Juara I Sempalet Cup persembahan wali kota Singkawang

13. Juara I Cakra Cup tahun 2007 di Sempalet Singkawang Selatan

Berdasarkan pengamatan baik dalam kompetisi maupun non kompetisi

Klub PAR Rantau dari segi taktik yang terdiri dari cara bertahan, menyerang

dan cara mengkoordinir antar teman di dalam permainan sudah cukup baik. Hal

itu bisa dilihat di dalam setiap pertandingan-pertandingan yang telah dilakukan

oleh para pemain Klub PAR Rantau. Dengan kondisi fisik yang baik seorang

Page 5: desain skripsi sepak bola

pemain dalam suatu pertandingan dapat menerapkan teknik, taktik, strategi dan

cara bermain sepak bola yang baik dan mampu bermain selama 2 x 45 menit.

Didalam sepak bola adanya keterkaitan antara satu komponen dengan komponen

yang lain sangatlah penting artinya bahwa untuk dapat bermain sepak bola

dengan baik, seseorang harus dapat menguasai faktor fisik ataupun kebugaran

jasmani yang baik dan inilah yang kurang dimiliki oleh para pemain Klub

PAR Rantau. Berdasarkan pengamatan dalam setiap pertandingan para pemain

Klub PAR Rantau bermain cukup bagus di menit-menit awal baik dari segi

teknik dan taktik yang dimiliki para pemain. Tetapi itu semua tidak didukung

oleh kebugaran jasmani para pemainnya sehingga di menit-menit terakhir

kondisi fisik para pemain banyak yang menurun dan keadaan seperti inilah

yang biasanya dimanfaatkan oleh pemain lawan untuk mencetak gol.

Berdasarkan uraian pengamatan di atas, latihan untuk kebugaran jasmani

secara khusus sangat diperlukan bagi Klub PAR Rantau. Sebab latihan-

latihan mengenai kebugaran jasmani yang sudah dilakukan di Klub PAR Rantau

saat ini sangat kurang. Hal inilah yang kurang menjadi perhatian di Klub

PAR Rantau karena setiap kelompok umur hanya dipegang oleh satu

pelatih, dimana pelatih itu selain melatih fisik juga melatih teknik dan taktik

permainan sepak bola. Dengan demikian secara tidak langsung terjadi

kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Harapan yang diinginkan adalah

tercapainya suatu kebugaran jasmani yang baik. Tetapi kenyataannya yang ada

di lapangan, untuk mencapai kebugaran jasmani yang baik tidak disertai

dengan penanganan yang baik karena tidak adanya pelatih khusus. Hal inilah

yang menyebabkan pencapaian terhadap prestasi di dalam pertandingan sepak

bola sulit tercapai sehingga mulai saat ini kebugaran jasmani para pemain mulai

dibenahi dan ditingkatkan melalui latihan yang terprogram. Selain kebugaran

Page 6: desain skripsi sepak bola

jasmani, taktik dan mental juga merupakan faktor yang mendukung pretasi

dalam sepak bola, akan tetapi kondisi fisik merupakan faktor yang

cukup dominan dalam menentukan kemampuan seeorang bermain sepak

bola.

Atas dasar uraian di atas, peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan

judul : “ Pengaruh Latihan Pull Up Dan Sprint 100 Meter Terhadap Kebugaran

Jasmani Pemain Klub Sepak Bola PAR Rantau Di Kecamatan Monterado

Kabupaten Bengkayang ”.

Adapun alasan peneliti memilih judul penelitian di atas, adalah sebagai

berikut :

1. Klub PAR Rantau dalam melakukan beberapa pertandingan terakhir

prestasi dan kualitas permainannya mulai menurun.

2. Penurunan prestasi ini disebabkan karena kebugaran jasmani atau kondisi

fisik pemain yang mengalami penurunan kualitas sehingga mempengaruhi hasil

permainan.

3. Kondisi fisik yang menurun disebabkan karena kurangnya latihan fisik

yang terprogram dan tidak adanya pelatih fisik yang menangani secara khusus.

5. Klub PAR antau pelaksanaan latihannya pada desa peneliti berdomisili dan

aktifnya peneliti dalam tim ini sehingga tidak banyak memerlukan transportasi.

B. Masalah dan sub masalah

Masalah penelitian adalah sebuah pernyataan yang merupakan perasaan

atau simpulan dari uraian tentang situasi problematik (Ihalauw, 2003). Menurut

Copper dan Emory (1995) masalah penelitian adalah satu atau dua kalimat yang

Page 7: desain skripsi sepak bola

tidak dapat dijawab dengan “ya” atau “tidak” dan merupakan sebuah masalah

yang luas, akan diukur, digali dan diuji secara mendalam melalui hipotesis-

hipotesis yang dikembangkan.

Dalam penelitian ini permasalahan yang muncul adalah: “apakah ada

perbedaan pengaruh antara latihan pull up dan sprint 100 meter terhadap

kebugaran jasmani para pemain Klub PAR Rantau di Kecamatan Monterado

Kabupaten Bengkayang?”

Bertolak dari masalah tersebut, maka dapat dirumuskan sub – sub masalah

sebagai berikut :

1. Apa pengaruh latihan Pull up terhadap kebugaran jasmani pemain klub

sepak bola PAR rantau ?

2. Apa pengaruh latihan lari sprint 100 meter terhadap kebugaran jasmani

pemain klub sepak bola PAR rantau ?

3. Bagaimanakan kondisi kebugaran jasmani para pemain klub sepak bola

PAR Rantau ?

4. Apa pengaruh latihan Pull up dan sprint 100 meter terhadap kebugaran

jasmani para pemain klub sepak bola PAR Rantau.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian pada umumnya untuk menentukan kebenaran dan

mengkaji kebenaran suatu ilmu pengetahuan (Sutrisno Hadi, 1987:271). Oleh

karena itu penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara latihan Pull up dan

sprint terhadap kebugaran jasmani pemain klub sepak bola PAR

Page 8: desain skripsi sepak bola

Rantau.

2. Bila ditemukan ada perbedaan pengaruh, maka akan di cari

metode latihan mana yang memberikan pengaruh baik.

D. Manfaat penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

suatu perkembangan keilmuan ( teoritis ) dan secara nyata ( praktis ), adapun

manfaat yang di harapkan addalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah bahan kajian bagi

pengembangan ilmu pada umumnya dan kajian pengetahuan pendidikan

jasmani dan kesehatan pada khususnya. Sekaligus juga dapat dijadikan

bahan bagi penelitian dan sejenisnya.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

yang berarti pada Klub PAR Rantau dalam membina dan menciptakan

calon bibit-bibit pemain sepak bola yang profesional dan handal bagi

perkembangan sepak bola di Kabupaten Bengkayang khususnya

Kecamatan Monterado.

E. Ruang lingkup penelitian

Page 9: desain skripsi sepak bola

Agar penelitian tetap terfokus pada penomena yang di teliti, maka

dikemukakan ruang lingkup penelitian yang meliputi variabel penelitian serta

definisi operasional. Adapun variabel yang diteliti serta definisi operasional dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel penelitian

Variabel adalah fakto - faktor atau gejala – gejala yang diamati dalam

penelitian. Menurut Arikunto (2006:99) variabel adalah “ gejala – gejala yang

bervariasi, yang menjadi objyek penelitian “. Penelitian ini menggunakan dua

jenis variabel sebagai berikut :

a. Variabel bebas

Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor yang menentukan atau

mempengaruhi munculnya gejala – gejala lain, yang pada giliran nya gejala atau

faktor kedua itu disebut variabel terikat ( Arikunto,2006:118 ). Adapun variabel

bebas dalam penelitian ini adalah pull up dan sprint 100 meter

b. Variabel terikat

Menurut Arikunto (2006:119), variabel terikat adalah variabel yang muncul

karena di pengaruhi oleh variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian

ini adalah kebugaran jasmani

2. Definisi operasional

Agar istilah-istilah yang ada dalam penelitian tidak menyimpang dan

terjadi salah pengertian dari yang diteliti, maka perlu penegasan istilah yang

sebagai berikut :

a. Pengaruh

Menurut Poerwo Darminto (1984: 731) pengaruh latihan adalah

Page 10: desain skripsi sepak bola

daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda, dan sebagainya) yang

membedakan adalah dua hal. Atau daya yang timbul dari sesuatu yang

berkuasa atau yang berkekuatan.

b. Latihan

Latihan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan melalui pengulangan-

pengulangan dengan menambah jumlah beban latihan. Latihan adalah suatu

proses yang sistematis dan berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-

ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaan

( Harsono, 1988 :101 )

c. Pull up

Pull up merupakan salah satu latihan otot punggung (lattisimus dorsi)

terbaik yang dilakukan dengan bergantungan pada sebuah palang/bar besi dan

menarik tubuh sampai dagu bisa sejajar (atau sedikit di atas) dengan bar tersebut.

Posisi kaki bisa lurus maupun ditekuk, namun umumnya adalah dengan menekuk

kaki.

d. Sprint

Sprint atau lari cepat merupakan salah satu nomor lomba dalam cabang

olahraga atletik. Sprint atau lari cepat merupakan semua perlombaan lari dimana

peserta berlari dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang ditempuh.

Sampai dengan jarak 400 meter masih digolongkan dalam lari cepat atau print.

Menurut Arma abdoellah (1981; 50) pada dasarnya gerakan lari itu untuk semua

jenis sama. Namun dengan demikian dengan adanya perbedaan jarak tempuh,

maka sekalipun sangat kecil terdapat pula beberapa perbedaan dalam

pelaksanaannya. Sedangkan yang dimaksud dengan perbedaan atau pembagian

jarak dalam nomor lari adalah lari jarak pendek (100 – 400 meter), lari menengah

(800 – 1500 meter), lari jauh (5000 meter atau lebih). Lari jarak pendek atau

Page 11: desain skripsi sepak bola

sprint adalah semua jenis lari yang sejak start ampai finish dilakukan dengan

kecepatan maksimal. Beberapa faktor yang mutlak menentukan baik buruknya

dalam sprint ada tiga hal yaitu start, gerakan sprint, dan finish.

e. kebugaran jasmani

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan

penyesuaian ( adaptasi ) terhadap pembebasan fiisk yang diberikan kepadanya

( dari kerja yang dilakukan sehari-hari ) tanpa menimbulkan kelelahan yang

berlebihan. Tidak menimbulkan kelelahan  yang berarti maksudnya ialah setelah

seseorang melakukan suatu kegiatan / aktivitas, masih mempunyai cukup

semangat dan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-

keperluan lainnya yang mendadak.

f. PAR

PAR adalah salah satu klub sepak bola yang berada di kecamatan

monterado kabupaten bengkayang, terbentuk pada tahun 1997. PAR itu

sendiri adalah singkatan Persatuan Anak Rantau. Sebelum adanya PAR tim di

daerah tersebut mempunyai nama KOBRAN dengan pemain gabungan antara

rantau kecamatan monterado dan Pakumbang dari kabupaten Landak. Pada

pertandingan perdananya, tim PAR berhadapan dengan tim Gema merah

kecamatan monterado dan berakhir dengan kekalahan 3 : 8. Berkaca dari

kekalahan tersebut barulah tim PAR menata ulang timnya dan memulai

latihan rutin. Melakukan pertandingan kejuaraan resminya, pada tahun 1999

PAR berhasil mendapatkan hasil yang mengejutkan, yaitu juara I piala

kecamatan samalantan ( sebelum pemekaran ). Setelah itu tim PAR menjadi

salah satu tim yang dikatakan cukup di segani di daerah regional. Untuk

beberapa tahun kedepannya, dalam kompetisi tersebut tim PAR itu sendiri

Page 12: desain skripsi sepak bola

masih rutin berada di posisi tiga besar.

F. Prosedur penelitian

1. Metode dan bentuk penelitian

a. Metode penelitian

Metode pengumpulan data dalam suatu penelitian adalah sangat

penting, karena berhubungan dengan data yang diperoleh.Untuk memperoleh

data yang sesuai dengan penelitian ini, peneliti menggunakan metode

eksperimen. Semakin kurangnya pengalaman pengumpulan data, semakin

mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadinya, semakin condong atau bias

data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 1998:226 )

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat

(hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti

dengan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu.

Bahwa untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat yang akan diteliti dalam

penelitian ini adalah pengaruh latihan pull up dan sprint 100 meter terhadap

kemampuan kebugaran jasmani.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

metode eksperimen, yaitu dengan metode yang memberikan atau menggunakan

suatu treatment (perlakuan), dengan tujuan ingin mengetahui dan membandingkan

pengaruh suatu kondisi terhadap gejala yang timbul. Rancangan penelitian yang

digunakan adalah dengan macthed by subject group atau disingkat pola M.S. Pola

M.S menurut Sutrisno Hadi (1973:453) yaitu bahwa pola M.S matching dilakukan

terhadap subjek demi subjek. Hakekat subjek matching adalah sedemikian rupa

sehingga pemisahan masing-masing kelompok eksperimen I dan esperimen II

secara otomatis akan menyeimbangkan kedua kelompok itu. dengan membagi

Page 13: desain skripsi sepak bola

kelompok eksperimen I dan Eksperimen II dengan rumus A-B-B-A. Adanya

kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen II tersebut sangat penting guna

mendapatkan kesimpulan dari penelitian yang benar, harus membandingkan

sedikitnya dua kelompok dalam segi-segi yang dieksperimenkan. Kelompok

ekperimen 1 dan kelompok eksperimen II secara otomatis akan menyeimbangkan

kedua kelompok itu. Untuk jelasnya Rancangan penelitian dengan pola M.S dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1 : Rancangan Penelitian

Kelompok Pre-test Treatment Pos-test

Eksperimen 1 Lari 1000 meter Pull up Lari 1000 meter

Eksperimen 2 Lari 1000 meter Sprint 100 meter Lari 1000 meter

Setelah pengambilan sampel dilakukan tes awal yaitu tes untuk

kebugaran jasmani dengan lari jarak jauh 1000 meter, pull up dan sprint 100

meter untuk mengetahui kemampuan awal sehingga pemberian dosis latihan

tepat sesuai kemampuan maksimal masing-masing individu. Dari hasil tes

kebugaran jasmani tersebut dilakukan rangking dari yang waktu tempuh tercepat

sampai terlama, kemudian dipasangkan dengan rumus A-B-B-A. Dari hasil

pasangan tersebut terbagi menjadi 2 kelompok, Untuk menentukan

kelompok eksperimen 2 dilakukan dengan cara diundi yaitu perwakilan

setiap kelompok mengambil undian untuk menentukan jenis latihan.. Didalam

undian tersebut tercantum kelompok pull up dan kelompok sprint 100 meter.

Kelompok eksperimen 1 melakukan pull up dan kelompok 2 melakukan sprint

100 meter.

Page 14: desain skripsi sepak bola

b. Bentuk penelitian

Mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto (2002:2-3) tentang jenis-jenis

atau cara penelitian, maka penelitian ini adalah penelitian dengan bentuk

eksperimen.

Dengan cara ini, peneliti sengaja membandingkan timbulnya suatu

kejadian atau keadaan, kemudian diteliti baaimana akibatnya. Dengan kata lain,

eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan

kausal) antara dua faktoryang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan

mengeliminasikan atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa

menggangu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat

dari suatu perlakuan (Arikunto, 2002:3)

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah sekumpulan individu atau obyek yang terdapat dalam

kelompok tertentu yang dijadikan sebagai sumber pengambilan data dengan ciri-

ciri, berada dalam daerah yang jelas batas-batas nya, mempunyai keseragaman

didalam nya yang dapat diukur untuk memperoleh kesimpulan dari suatu

penyelidikan.

Populasi adalah “ keseluruhan subyek penelitian. Apakah seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi

populasi atau studi sensus “ (Arikunto,2012:1008)

Berdasarkan penjelasan dan pendapat diatas, maka dalam penelitian ini

populasi yang digunakan adalah seluruh pemain klub sepak bola PAR Rantau

yang masih aktif baik senior maupun junior dengan jumlah keseluruhan 26 orang

Page 15: desain skripsi sepak bola

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan obyek penelitian.

Menurut Arikunto (1998:117) mengatakan bahwa “Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti. Dan masih menurut Arikunto (1998:120), dalam

pengambilan sampel apabila subyeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil

semua sehingga penelitian nya disebut penelitian populasi. Selanjutnya jika

jumlah subyek besar lebih 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau

lebih.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dalam penelitian ini peneliti memutuskan

untuk meneliti seluruh populasi yaitu pemain klub sepak bola PAR Rantau. Jadi

penelitian ini bersifat penelitian populasi karena jumlah populasi nya kurang dari

100 sehingga peneliti mengambil seluruh populasi sebagai sampel penelitian.

3. Teknik dan alat pengumpul data

a. Teknik pengumpul data

Tehnik pengambilan data dilaksanakan dengan tes dan pengukuran,

untuk memperoleh data yang objektif tentang hasil latihan siswa.

Pengukuran menurut Nur Hasan (2001:2-5) menjelaskan tes adalah alat

ukur yang dapat digunakan untuk proses pengumpulan data atau

informasi dari suatu obyek tertentu dan dalam pengukuran diperlukan

suatu alat ukur. Ciri khas dari hasil pengukuran yakni dinyatakan dalam

skor kuantitatif yang dapat diolah secara statistik. Melalui pengukuran kita

akan memperoleh informasi yang obyektif sehingga kita dapat menentukan

prestasi seseorang pada saat tertentu.

Tes dan pengukuran dalam penelitian ini dilaksanakan untuk

mendapatkan data hasil tentang hasil tendangan lambung jauh yang

Page 16: desain skripsi sepak bola

dilaksanakan dua kali yaitu pre-test dan post-test . Hasil tes dicatat dalam

satuan meter.

b. Alat pengumpul data

Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting di dalam langkah

penelitian . akan tetapi, mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama

apabila menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk

dimasuki unsur minat yang lain. Itulah sebabnya menyusun instrumen

pengumpulan data harus ditanganisecara serius agar diperoleh hasil yang

sesuai dengan kegunaanya yaitu pengumpulan variabel yang tepat.

Alat atau instrumen pengumpul data ialah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan agar kegiatan tersebut

menjadi sistematis dan dipermudah olehnya ( Riduwan, 2009 ). Sedangkan

Suharsimi Arikunto ( 2006 ) mengemukakan bahwa instrumen pengumpulan

data tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Mengevaluasi tidak

lain adalah memperoleh data tenteng status sesuatu dibandingkan dengan

standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi juga

mengadakan pengukuran. Berdasarkan pada pengertian ini, maka apabila kita

menyebut jenis metode dan alat atau instrumen pengumpul data, maka sama

saja denga menyebut alat evaluasi, atau setidak-tidaknya hampir seluruhnya

sama.

Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan sebanyak dua kali yaitu

sebelum perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. Ini maksudnya untuk

mengetahui kemampuan awal seluruh populasi yang akan dijadikan sunyek

penelitian sebagai bahan dasar. Sedangkan tes yang dilakukan setelah

perlakuan dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang nantinya akan

diperoleh hasil penelitian yang diharapkan.

Page 17: desain skripsi sepak bola

Sesuai dengan bentuk-bentuk tes yang digunakan dalam proses

pengumpulan data, maka instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Tes pull up ( dalam waktu 60 detik )

Tujuan : untuk mengukur kekuatan lengan bahu dan berapa jumlah yang dapat

dilakukan dalam pelaksanaan Pull up dengan waktu 60 detik

Adapun prosedur pelaksanaan pull up ( 60 detik ) adalah sebagai

berikut :

Alat / pasilitas ;

1) Lapangan dan alat untuk melaksanakan pull up

2) Peluit

3) stopwatch

b. Tes Lari Cepat (Sprint) 100 Meter

Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan lari seseorang

Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran tes lari cepat (sprint) 100

meter adalah sebagai berikut ;

Alat / fasilitas :

a) Lintasan lurus, rata dan tidak licin serta jarak antara garis start dan

finish 100 meter

b) Peluit

c) Stop watch

d) Bendera start

Pelaksanaan :

a) Testi berdiri dibelakang garis start dengan sikap berdiri, pada waktu

diberi aba-aba “ya”, testi lari kedepan secepat mungkin untuk menempuh

jarak 100 meter. Pada saat testi menyentuh / melewati garis finish, stop

watch dihentikan.

Page 18: desain skripsi sepak bola

b) Kesempatan lari diulang apabila :

1) Pelari mencuri start dan berlari diluar lintasan

2) Pelari terganggu oleh pelari lainnya

Skor :

Skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak

100 meter. Waktu di catat sampai persepuluh detik.

4. Teknik analisis data

Dari hasil tes yang dilaksanakan dalam penelitian ini, semua masih berupa

data mentah yang belum diolah, oleh karena itu perlu diadakan pengolahan data

dan penganalisisan data. Data-data yang ada terdiri dari dua kelompok data, dan

tiap kelompok data terdiri dari satu item tes yang sama yaitu tes lari 1000 meter.

Kemudian data dari kedua kelompok tersebut dalam penelitian ini dibandingkan

dengan berpedoman pada kriteria hasil tes dengan standarlisasi data tes kebugaran

jasmani. Membandingkan data merupakan prosedur untuk mengetahui peerbedaan

data tes awal ( pretest ) dengan data tes akhir ( postest ) dengan penghitungan-

penghitunfan statistik. Namun suatu tes dari datan kelompok eksperimen yang

sudah disesuaikan dianalisis dan diolah dengan kalkulator komputer TI-59

Emulator v1.1 dan program microsoft excel xp yang disesuaikan dengan masing-

masing individunya maka untuk pengetesan signifikan menggunakan uji-t dengan

rumus pendek (short method) sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto

(2004:275 ). Untuk analisis data diperlukan suatu rumus uji-t, sebagai berikut :

1. Perhitungan t-test masing-masing kelompok eksperimen

t test = Md

√ ∑ xd2

N ( N−1 )

Keterangan :

Page 19: desain skripsi sepak bola

t test = Rumus penghitunan t test untuk masing-masing eksperimen

Md = Selisih rata-rata nilai tes awal ( X1 ) – tes akhir ( X2 ) masing-

masing kelompok eksperimen

∑ xd2 = Total deviasi individu dari Md masing-masing kelompok

eksperimen

N = jumlah sampel atau teste pada masing-masing kelompok

eksperimen

Untuk dapat dikatakan signifikan pada tingkat kesempurnaan atau

kesalahan atau padda taraf signifikan 5 %, maka nilai tes 1 harus > t table. Derajat

kebebasan dari tes ini adalah N-1 ( Suharsimi Arikunto, 2002 )

2. Perbedaan kedua kelompok eksperimen

Selanjutnya, untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari masing-masing variabel

bebas ( latihan pull up dan sprint 100 meter ) terdapat variabel terikat ( kebugaran

jasmani dengan tes lari ), maka digunakan analisis beda mean menurut Suharsimi

Arikunto (2002:280)

t test =

Md 2−Md1

√(∑ X1+∑ X 2

2

2

N1+N2

)( 1N 1

+ 1N 2 )

Keterangan :

Md1 = Selisih rata-rata nilai tes awal ( X2 ) – tes akhir ( X1 ) masing-

masing kelompok eksperimen 1

Md2 = Selisih rata-rata nilai tes awal ( X2 ) – tes akhir ( X1 ) masing-

masing kelompok eksperimen 2

∑ X12 = Total deviasi individual dari Md kelompok eksperimen 1

∑ X22 = Total deviasi individual dari Md kelompok eksperimen 2

Page 20: desain skripsi sepak bola

N1 = Jumlah sampel atau teste kelompok eksperimen 1

N2 = Jumlah sampel atau teste kelompok eksperimen 2

G. Hipotesis

Pada umumnya hipotesis digambarkan untuk menggambarkan hubungan

dua variabel akibat. Hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul ( Suharsimi Arikunto,2006:71 ).

Hipotesis juga dapat diartikan sebagai suatu jawaban atau dugaan

sementara hasil suatu penelitian sebelum dilakukannya pengolahan data. Dalam

penelitian ini dapat disimpulkan hipotesisnya, yaitu :

1. Hipotesis Alternatif ( Ha )

Adanya pengaruh latihan pull up dan sprint 100 meter terhadap

kebugaran jasmani pada pemain klub sepak bola PAR Rantau .

2. Hipotesis Nol ( Ho )

Tidak ada pengaruh latihan pull up dan sprint 100 meter terhadap

kebugaran jasmani pemain klub sepak bola PAR Rantau

H. Jadwal penelitian

Adapun rencana jadwal penelitian yang akan dilaksanakan dalkam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2

Rencana jadwal penelitian

Page 21: desain skripsi sepak bola

NO Kegiatan Bulan atau tahun 2012Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 Pengajuan outline

2 Pra observasi

3 Penyusunan desain

4 Seminar

5 Pelaksanaan penelitian

6 Pengolahan data

7 Konsultasi skripsi

8 Ujian skripsi

Jadwal yang telah direncanakan ini, sewaktu-waktu masih dapat berubah.

Hal ini disebabkan dalam proses penulisan skripsi , terdapat kegiatan konsultasi

dan tergantung pada kegiatan akademis kampus. Sehingga mungkin sebagian

perencanaan mengalami pergeseran

Page 22: desain skripsi sepak bola

BAB II

PENGARUH LATIHAN PULL UP DAN SPRINT 100 METER

TERHADAP KEBUGARAN JASMANI

A. Kebugaran jasmani

1. Pengertian kebugaran jasmani

Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan

pekerjaan atau aktifitas yang berat dengan mudahh tanpa merasa cepat lelah.

Kebugaran jasmani ialah seseorang yang cukup mempunyai kesanggupan dan

kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan

kelelahan yang berarti ( A. Kamiso, 1991 : 58 ).

2. Komponen kebugaran jasmani

Komponen-komponen kebugaran jasmani merupakan satu kesatuan dan

memiliki keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lain, dan masing-masing

komponen memiliki ciri-ciri tersendiri serta memiliki fungsi pokok atau

berpengaruh pada kebugaran jasmani seseorang. Agar seseorang dapat dikatakan

tingkat kondisi fisiknya baik atau tingkat kebugaran jasmaninya baik, maka status

setiap komponen kebugaran jasmani harus dalam kategori baik. Beberapa

komponen kemampuan fisik yaitu :

a. Daya tahan kardiovaskuler (cardiovascule rendurance)

b. Daya tahan otot (muscle endurance)

c. Kekuatan otot (muscle strength)

d. Kelentukan (flexibility)

e. Komposisi tubuh (body composition)

f. Kecepatan gerak (speed of movement)

Page 23: desain skripsi sepak bola

g. Kelincahan (agility)

h. Keseimbangan (balance)

i. Kecepatan reaksi (reaction time)

j. Koordinasi (coordination)

k. (Cholik dan Maksum, 2007:53).

Sedangkan Sajoto (1995:8) menjelaskan 10 komponen kebugaran jasmani sebagai

berikut :

a. Kekuatan (strenght )

Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang

kemampuannya dalam mempergunakan otot untul menerima beban sewaktu

bekerja.

b. Daya Tahan (Endurance)

Dalam hal ini dikenal dua macam daya tahan, yaitu :

1. Daya Tahan Umum (general endurance) yaitu kemampuan seseorang dalam

mempergunakan system jantung, paru-paru dan peredaran darahnya secara efektif

dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus-menerus yang melibatkan

kontraksi sejumlah otot-otot dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup

lama.

2. Daya Tahan Otot (local endurance) yaitu kemampuan seseorang dalam

mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus-menerus dalam waktu

yang relatif lama dengan beban tertentu.

c. Daya Otot (muscular power)

Daya Otot adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan

maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya.

d. Kecepatan (speed)

Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan

berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya.

e. Daya Lentur (flexibility)

Daya lentur adalah efektifitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala

aktivitas dengan penguluran tubuh yang lebih luas.

f. Kelincahan (agility)

Page 24: desain skripsi sepak bola

Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu.

Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan

tinggi dengan koordinasi yang baik berarti kelincahannya cukup baik.

g. Koordinasi (coordination)

Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-

macam gerakan yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara efektif.

h. Keseimbangan (balance)

Keseimbangan adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ

syaraf otot.

i. Ketepatan (accuracy)

Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak

bebas terhadap suatu sasaran.

j. Reaksi (reaction)

Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya

dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera.

3. Manfaat kebugaran jasmani

Adapun beberapa manfaat secara luas dari kebugaran jasmani itu sendiri

adalah sebagai berikut;

a. Mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani

(Physical Fitness).

b. Untuk meningkatkan prestasi atlet.

c. Meningkatkan produktivitas kerja

d. Mencegah cidera selama melakukan kegiatan fisik yang berat.

e. Meningkatkan ketrampilan, kuat dan efisien dalam gerakannya.

f. Meningkatkan kemampuan sistim sirkulasi dan kerja jantung.

g. Respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu

diperlukan.

h. Mengetahui perkembangan kemampuan fisik siswa / atlit.

i. Sebagai salah satu bahan masukan dalam memberikan nilai pelajaran

pendidikan jasmani kesehatan dari olahraga.

4. Faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani

a.    Genetik (keturunan).

b.    Umur

Page 25: desain skripsi sepak bola

c.    Jenis kelamin

d.    Kegiatan fisik

e.    Kebiasaan merokok

(Sumber : Pedoman pengukuran kesegaran jasmani, Departemen

Kesehatan RI).

B. Latihan

1. Pengertian latihan

Adapun pengertian dari latihan itu sendiri adalah suatu proses kegiatan

yang dilakukan melalui pengulangan-pengulangan dengan menambah jumlah

beban latihan, latihan adalah proses yang sistematis dan berlatih atau bekerja yang

dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban

latihan atau pekerjaan ( Harsono, 1988 : 101 )

Latihan menurut Groser, Starishka/Zimerman (2001:8) terjemahan

dari Paulus Levinus Pasurney adalah kumpulan pengertian dari semua usaha

dalam proses peningkatan prestasi (termasuk pula usaha untuk mempertahankan

prestasi). Sisi biologi kedokteran olahraga pada proses peningkatan prestasi ini,

dilakukan rangsangan-rangsangan yang meningkat melalui gerak-gerak yang

terarah dan sistematis dengan tujuan terjadi penyesuaian pada otot dan fungsi

organ tubuh. Dari teori

pendidikan, proses peningkatan prestasi ini terjadi karena perencanaan dan cara

mempengaruhi yang di arahkan secara khusus pada peningkatan manusia

seutuhnya.

Penentu berhasilnya seorang atlet berprestasi ditentukan oleh banyak

faktor, menurut Uen Hartiawan bahwa skema atlet berprestasi adalah sebagai

berikut;

Page 26: desain skripsi sepak bola

Gambar : Kualitas Latihan dan Faktor-Faktor PendukungSumber : Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching, Uen hartiwan (2006:139)

Hakekat dan tujuan kepelatihan olahraga ialah meningkatkan ilmu,

ketrampilan, dan kinerja peserta pelatihan setinggi mungkin agar para

olahragawannnya mampu berprestasi semaksimal mungkin. Karena itu

tugas seorang pelatih adalah membantu atlet-atletnya untuk meningkatkan

prestasi olahraga semaksimal mungkin. Menurut Rusli Lutan (2003: 1) ada

empat aspek yang perlu dilakukan pelatih kepada

para atlitnya untuk memaksimalkan prestasi, yaitu: a) aspek fisik, b) aspek

teknik, c) aspek taktik dan d) aspek mental. Keempat aspek tersebut harus

diterapkan secara sistematis berencana, sinergis dan serempak. Satu saja

aspek tidak dilatihkan, tidak mungkin prestasi maksimal akan terwujud.

Seorang pemain Sepakbola yang terampil dan sukses menurut Timo

Scheunemann (2005:17) menjelaskan bahwa faktor yang menentukan

kesuksesan yaitu: a) faktor genetic, b) faktor kedisiplinan, c) faktor latihan, dan

d) faktor keberuntungan. Beberapa anjuran bagi pelatih dalam mendidik

pemain agar kesuksesan dapat tercapai antara lain: a) canangkan

pentingnya disiplin, b) anjurkan makan- makanan yang bergizi, hidup sehat

dan istirahat cukup, c) jadilah contoh yang baik, d) luaskan wawasan anda

sebagai pelatih (Never stop learning), dan e) buat program yang terarah.

Page 27: desain skripsi sepak bola

2. Prinsif-prinsif latihan

Latihan harus berpedoman pada teori dan prinsip latihan yang benar

dan sudah diterima secara universal. Tanpa berpedoman pada teori dan

prinsip latihan, latihan sering kali menjurus ke praktek mala pelatih (Mal-

praktek) dan latihan tidak sistematis-metodis sehingga peningkatan

prestasi tidak tercapai.

Menurut Tohar (2002:4) prinsip-prinsip latihan yang paling penting

untuk dijadikan pedoman dalam meningkatkan prestasi dan performa

dalam olahraga adalah:

a) Pemanasan tubuh (Warming Up), b) Metode latihan, c) Berfikir

positif, d) Prinsip beban lebih, e) Intensitas latihan.

Ngurah Nala (1998:12) menambahkan bahwa dasar latihan

mengandung 7 buah prinsip, yakni: a) Prinsip aktif dan bersungguh- sungguh

dalam latihan, b) Prinsip pengembangan lateral, c) Prinsip spesialisasi,

d) Prinsip Individualisasi, e) Prinsip Variasi

atau keserbaragaman, f) Prinsip menggunakan model, g) Prinsip

peningkatan beban progesif dalam pelatihan.

Prinsip latihan yang lainnya menurut E.L. Fox yang dikutip M.

Sajoto (2002.30) menyebutkan prinsip latihan ada 4 yaitu: a) Prinsip over

load, b) Prinsip penggunaan beban secara progresif, c) Prinsip

pengaturan latihan, d) Prinsip kekhususan program latihan.

Prinsip-prinsip latihan olahraga menurut J.C. Radclife dan R.C.

Farentinous yang diterjemahkan oleh M. Furqon dan Muchsin Doewes

(2002:8), menjelaskan bahwa prinsip-prinsip olahraga tertentu bisa

Page 28: desain skripsi sepak bola

diterapkan kedalam bentuk-bentuk latihan yang lain, juga berlaku untuk

Pliometrik. Salah satu prinsip yang paling mendasar dan banyak diterima

adalah prinsip beban lebih yang progresif (Progresif Overload), prinsip

spesifikasi (kekhususan) keterlibatan utama dengan semua olahraga.

Prinsip latihan menurut Annarino, A.A(1976:287) bahwa prinsip

latihan adalah sebagai berikut : a) Kekhususan latihan (Specific of

training), b) Determining the pre dominan energy system, c) The

Overload principle-intensitas, frekuency and duration of training, d)

Training phases, e) Pre liminary exercise (warm-up), e) Warm down or

cooldown

Berdasakan beberapa teori dari ilmuwan di atas bahwa prinsip-

prinsip latihan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Pemanasan Tubuh (Warming Up)

Pemanasan tubuh (Warming up) penting dilakukan sebelum

berlatih. Tujuan pemanasan ini adalah untuk mengadakan perubahan

dalam fungsi organ tubuh, guna menghadapi kegiatan fisik yang lebih

berat. Selain itu untuk: 1) menghindari diri kemungkinan cedera,

2) mengkoordinasikan gerakan yang mulus, 3) menyesuaikan diri

organ tubuh untuk bekerja lebih berat, dan 4) kesiapan mental kian

meningkat. Pemanasan mempunyai manfaat yang utama adalah untuk

menghindari kemungkinan terkena cedera otot dan sendi.

Tata cara pemanasan tubuh dengan aktifitas jasmani yang baik

adalah sebagai berikut: 1) semua otot dan sendi diregangkan dengan

menggunakan metode latihan peregangan statis, 2) melakukan jogging, 3)

senam dengan menggunakan metode latihan peregangan dinamis

terutama pada otot dan sendi, 4) Wind-Sprint yaitu suatu jenis kegiatan lari

dengan kecepatan yang kian lama kian tinggi (lari akselerasi) sejauh 50 – 60

km (Tohar, 2002:4)

Page 29: desain skripsi sepak bola

b. Metode Latihan

Untuk mempercepat peningkatan prestasi menurut Tohar

(2002:5), latihan tidak cukup hanya dilakukan secara motorik (gerakan

saja). Latihan nirmotorik (tanpa gerakan). Latihan ini dilakukan dengan

melihat gambar atau film mengenai gerakan yang akan dilakukan.

c. Berpikir Positif

Berpikir positif adalah perilaku positif untuk melakukan kata hati

yang kuat, tak mau menyerah dan mampu, maka hasil latihan tersebut

juga positif dan betul-betul mampu melaksanakan latihan dengan baik

(Tohar, 2004: 6)

d. Prinsip beban lebih (Overload)

Prinsip beban lebih adalah prinsip latihan yang menekankan pada

pembebanan latihan yang semakin berat. Prinsip ini mengatakan bahwa

beban latihan diberikan pada atlet haruslah secara periodik dan progresif

ditingkatakan, kalau beban latihan tidak pernah ditambah, maka berapa

lamapun dan seringpun atlet berlatih, prestasi tak mungkin akan meningkat

(Rusli Lutan 2003:2).

Prinsip beban lebih yang progresif, telah berhasil digunakan untuk

mengembangkan kekuatan, power dan daya tahan. Hubungan antara

meningkatnya kekuatan otot dan beban lebih yang resistif yang

menggunakan beban telah dipahami dengan baik, karena penekanannya

pada pengembangan power dalam latihan Pliometrik, dan karena power

diartikan sebagai kekuatan dan frekuensi atau kekutan yang terbagi

dengan waktu, maka beban lebih resistif dan temporal harus diberikan.

Pada Pliometrik beban lebih resistif berupa perubahan-perubahan arah

Page 30: desain skripsi sepak bola

yang tepat pada suatu anggota tubuh atau seluruh tubuh. (J.C. Radclife dan

R.C. Farentinous diterjemahkan oleh M. Furqon H. dan Muchsin Doewes,

2002.8)

e. Prinsip aktif dan bersungguh-sungguh

Setiap pemain dituntut untuk selalu bertindak aktif dalam segala

hal, tidak pasif hanya berlatih jika ada pelatih, dan berlatih jika pelatih tidak

ada. Disamping itu, pemain jarang berani mengambil inisiatif sendiri untuk

melakukan jenis latihan yang cocok. Bila ingin menjadi pemain yang

berprestasi, maka partisipasi dan kesungguhan berlatih harus sudah tertanam

dalam diri pemain (Ngurah Nala, 1998:12)

f. Prinsip Pengembangan Lateral

Latihan dijuruskan kepada spesifikasi olah raga yang digeluti,

hendaknya atlet dibekali terlebih dahulu dengan pelatihan dasar

kebugaran badan (Physical Fitnes) dan komponen biomotorik yang mampu

menunjang latihan berikutnya. Selain mengembangkan sepuluh komponen

kondisi fisik, dikembangkan pula seluruh organ dan sistema yang ada dalam

tubuh, baik yang menyangkut proses fisiologis maupun psikologisnya.

g. prinsif spesialisasi

Pengembangan latihan multilateral sesudahnya maka dilanjutkan

dengan pengembangan khusus atau spesialisasi sesuai dengan cabang olah

raga yang digeluti prinsip pada pelatihan ini, jika menyangkut anak-anak,

maka masalah umur mereka perlu di perhatikan. Pelatihan spesialisasi baru

dimulai setelah disesuaikan dengan umur yang sesuai untuk cabang olahraga

yang dipilih oleh anak atau atlet yang bersangkutan (Ngurah Nala, 1998: 13).

Spesialisasi cabang olahraga menurut Ngurah Nala, khusus cabang

olahraga bahwa anak mulai dilatih olahraga sepakbola pada umur

10 – 12 tahun, umur-umur dilatih spesialisasi pada umur 11 – 13 tahun, dan

Page 31: desain skripsi sepak bola

puncak prestasi dicapai pada umur 18 – 24 tahun.

Seorang pemain sepakbola untuk memulai latihan menurut Bompa

yang dikutip Tohar (2002;15) menjelaskan bahwa cabang olahraga

sepakbola juga dimulai pada usia 10 – 12 tahun, spesialisasi 11– 13 tahun,

dan prestaasi puncak 18 – 24 tahun.

h. Prinsip Individualisasi

Sepakbola merupakan olahraga beregu yang di dalamnya berisi

banyak pemain yang mempunyai kemampuan, potensi, karakter berlatih dan

spesifikasi berbeda, oleh karena itu pelatihannyapun akan berbeda, tidak

semua jenis pelatihan dapat disama ratakan atau diseragamkan untuk

seluruh pemain, Ngurah Nala (1998:296)

i. Pinsip keberagaman/ variasi

Prinsip keberagaman yaitu macam dan jenis pelatihannya harus

bermacam-macam (variasi ) tidak monoton agar para pemain tetap bersemangat

dalam berlatih. Variasi pelatihan yang dipilih harus tetap mengacu pada

tujuan pelatihan. Bila variasi pelatihan yang diberikan menyimpang dari

tujuan pelatihan, maka hasil yang dicapai tentunya akan berbeda dari tujuan.

j. Prinsip penggunaan model proses latihan.

Model latihan adalah suatu pelatihan simulasi, suatu bentuk pelatihan

isomorphosis, yang mirip atau hampir meyerupai permainan atau

pertandingan yang sesungguhnya. Contohnya: atlet berlatih melakukan

semua gerakan atau simulasi dengan kondisi yang mungkin akan dialami

tatkala bertanding, dengan kata lain prinsip penggunaan model disebut juga

pelatihan bayangan (shadow playing). Artinya, pemain tersebut ketika

berlatih melakukan gerakan-gerakan yang mirip ketika dia menghadapi

lawan yang sebenarnya (Ngurah Nala, 1998;296)

Page 32: desain skripsi sepak bola

k. Fase-fase Latihan (Training Phases)

Fase-fase latihan diklasifikasikan kedalam 3 periode . Total

training pada atlet kedalam 3 fase, yaitu: off season, pre season, dan in-

season. Fase-fase latihan juga biasanya untuk menentukan tujuan dan

program latihan dari tahap satu ke tahap lainnya.

l. Prinsip penggunaan Energi system (Determining the predominant

energy system)

m. Pendinginan (Cooling Down)

Cooling down bertujuan untuk memulihkan kondisi badan

kekondisi semula. Tujuan melakukan cooling down menurut Annarino,

A.A (1976: 300) yaitu:

……… blood and muscle lachid acid levels decrease more rapidly

during exercise – recovery than during rest recovery. This, warm-down

would promote faster recovery from fatique. Artinya: …….. darah dan kadar

asam laktat otot akan berkurang secara cepat selama istirahat aktif (Excerise-

recovery) dari pada istirahat pasif (Rest recovery)

C. Lari sprint

Sprint atau lari cepat merupakan salah satu nomor lomba dalam cabang

olahraga atletik. Sprint atau lari cepat merupakan semua perlombaan lari dimana

peserta berlari dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang ditempuh.

Tujuan dari pelaksanaan latihan lari sprint adalah untuk melatih kecepatan

lari dan peningkatan kecepatan ( speed )

D. Pull up

Page 33: desain skripsi sepak bola

Pull-up adalah latihan tubuh bagian atas terbaik yang dapat Anda lakukan

dengan berat badan Anda. Hampir setiap orang menggunakan dua tangan, tetapi

ada beberapa di luar sana yang dapat melakukan satu tangan dagu-up dan pull-up.

Tujuan dari pelaksanaan latihan pull-up adalah untuk untuk mengukur

kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu

E. Latihan Pull-up dan Sprint 100 Meter Terhadap Kebugaran Jsamani

DAFTAR PUSTAKA

Aggoro M. Toha, 2008. Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka

Arikunto Suharsimi, 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi III. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto Suharsimi, 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta

Hairi Yunusul,2004. Dasar-dasar kesehatan olahraga. Jakarta : Universitas

Terbuka

Denroni, 2008. Teknik Dan Prinsif Latihan.

http://www.dydo.wordpress.com/2008/03/teknik_dan_prinsif_latihan/html

Hermidsyah, 1993. Kepelatihan Dasar. Jakarta: Universitas terbuka

Hamid AKib, 2007. Statistik dasar. Jakarta : Universitas Terbuka

Nurhasan, 2001. Tes Dan Pengukuran Dalam Kebugaran Jasmani : Prinsif-prinsif

Dan Penerapannya. Departemen Pendidikan Nasional

Page 34: desain skripsi sepak bola