jadilah sahabat bumi!lambosetungkung.weebly.com/.../4124636/karya_ilmiah_24.docx · web viewadalah...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Latar belakang keinginan saya membuat karya ilmiah tentang Mengenal Artikel
Lingkungan Hidup adalah karena sudah sering kita temukan cukup banyak kesalahan dalam
membuat dan mengenal artikel.Artikel itu sangat penting bagi kehidupan yang berhubungan
dengan informasi.Misalnya para pelajar yang ingin mencari dan menganalisis artikel tetapi ia
tidak mengenal jenis artikel itu sama sekali.Atau kita yang ingi menjadi penulis artikel juga
harus membutuhkan pengetahuan yang terampil mengenai artikel.Untuk itu karya ilmiah ini
sangat memberikan informasi seputar artikel dan sangat membantu dan menunjang ndalam
pembuatan artikel.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1. Bagaimana cara membuat artikel?
1.2.2. Apa saja isi artikel?
1.2.3. Apa itu artikel lingkungan hidup?
1.2.4. Apa saja contoh-contoh artikel lingkungan hidup?
1.3. Ruang Lingkup Masalah
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat
untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan
gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir semester genap.
1.4.2. Menjelaskan cara membuat arikel.
1.4.3. Memberikan informasi/contoh artikel lingkungan hidup.
1.5. Sistematika Penyajian
Karya ilmiah ini terdiri dari 3 Bab,yaitu BAB I Pendahuluan,BAB II
Pembahasan,BAB III Penutup.Masing-masing bab memiliki subbab dengan garis besar isinya
sebagai berikut,yaitu :
1
BAB I Berisi pendahuluan.Pada bab ini diuraikan Latar Belakang Masalah,Rumusan
Masalah,Ruang Lingkup Masalah,Tujuan Penelitian,Metode Penelitian dan Sitematika
Penyajian.
BAB II Memaparkan pembahasan.Pada bab ini diuraikan beberapa penjelasan.
Selanjutnya,bagian terakhir yaitu BAB III.
BAB III menguraikan kesimpulan dari penulis dan saran-saran yang ditujukan bagi
para pembaca dan penulis lain.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Artikel
Sebuah artikel Wikipedia merupakan sebuah halaman yang mempunyai informasi seperti
layaknya yang ada dalam ensiklopedia atau almanak di dalamnya (seperti almanak merujuk
kepada daftar-daftar, rentang waktu, tabel atau bagan).
Apa yang bukan termasuk artikel
Berikut adalah artikel-artikel yang tidak layak dimasukkan ke Wikipedia dan dapat dihapus
dengan segera tanpa peringatan terlebih dahulu:
Artikel tentang diri Anda atau organisasi tempat Anda bekerja
Jalan / kompleks tempat tinggal Anda atau bangunan apartemen yang Anda tinggali
Kelompok musik/band Anda, yang hanya menjual segelintir album
Bahasa atau kepercayaan buatan Anda dan teman-teman Anda
Film buatan Anda sendiri yang tidak pernah Anda tunjukkan kepada lebih dari segelintir
orang
dan lain-lain.
2.2. Jenis tulisan yang layak dimasukkan
Tulisan-tulisan di bawah ini layak untuk dimasukkan ke sebuah ensiklopedia seperti
Wikipedia Bahasa Indonesia. Anda dapat memulai topik-topik di bawah ini hingga level
rintisan.
Topik-topik ensiklopedis umum, misalnya tentang ilmu pengetahuan, sejarah, geografi,
biologi, seni, literatur, dll
Orang atau tokoh dari berbagai jenis kelompok dan pekerjaan. Syaratnya adalah tokoh
tersebut haruslah memenuhi syarat kelayakan. Namun demikian pengguna tidak dianjurkan
untuk
menulis tentang diri mereka sendiri atau menyuruh orang lain menulis tentang dirinya,
karena ini akan menyalahi WP:SPN.
Lokasi geografis, termasuk lokasi terkenal, negara dan pembagian administratifnya
(provinsi, kota, dst)
Karakter fiksi yang memenuhi syarat kelayakan.
Karya dalam segala jenis media, seperti film, buku, album, lagu, siaran televisi (dan
episodenya), permainan video, dll
3
Perusahaan dan organisasi yang memenuhi unsur kelayakan. Sama seperti biografi,
menulis tentang perusahaan Anda sendiri atau tempat Anda bekerja tidak dianjurkan (lihat
#2).
Sarana transportasi seperti stasiun kereta api, kanal, bandar udara, dan lain-lain
Peristiwa terkini yang besar, seperti peperangan, bencana alam, dan lain-lain
Artikel-artikel lainnya yang bertopik khusus, misalnya jenis-jenis kendaraan, jenis-jenis
senjata, dll
Halaman navigasi (non-artikel)
Daftar yang memiliki pranala interwiki untuk setiap item pada daftar tersebut. Daftar dapat
memuat apa saja, selama daftar tersebut dianggap layak. Banyak di antara daftar tersebut
yang isinya tetap (tidak bertambah lagi), namun ada pula daftar-daftar yang senantiasa
berkembang.
Halaman disambiguasi yang merupakan daftar pranala-pranala yang memiliki judul yang
sama atau hampir sama. Halaman-halaman disambiguasi ini diperlukan untuk mengantisipasi
beberapa makna yang berbeda dari suatu pencarian. Disambiguasi merupakan salah satu jenis
disambiguasi yang dapat terus dikembangkan tanpa batas. Contohnya adalah disambiguasi
nama tokoh, baik nama depan, nama belakang, atau nama keluarga.
Halaman pengalihan yang meneruskan kriteria pencarian Anda ke halaman yang lain secara
otomatis. Halaman-halaman ini digunakan karena banyak terdapat variasi ejaan, nama-nama
dalam bahasa asing, ataupun kebingungan-kebingunan lain yang dapat ditimbulkan akan
nama yang pasti.
Halaman pengalihan tidak dihitung dalam total jumlah artikel, namun Daftar dan
Disambiguasi dihitung.
2.3. Jenis tulisan yang tidak layak
Tulisan-tulisan berikut ini akan langsung dihapus atau diberi tag penghapusan karena
dianggap tidak layak untuk dimuat, walaupun subjek/judul artikelnya mungkin layak.
Uji coba/Tulisan ngawur
Salin tempel dari tulisan lain
Tulisan blog/artikel/hasil karya tulis Anda sendiri tanpa/dengan sedikit perubahan
Tulisan/hasil karya yang memiliki hak cipta
Tulisan yang tidak rapi
Subjek yang tidak ensiklopedis
Dukungan partisan, atau opini yang disamarkan sebagai fakta
Pancingan perdebatan
4
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Sumber data
Dalam penelitian karya tulis ini,digunakan metode penulisan dengan cara peninjauan
dan cara tinjaua kepustakaan menurut buku………………………………tinjauan
kepustakaan disebut juga study kepustakaan yaitu mencari data dari kepustakaan misalnya
dari data buku jurnal masalah dan lain-lain.
Semakin banyak sumber bacaan semakin banyak pula pengetahuan yang diteliti
namun tidak semua buku bacaan dan laporan dapat diolah.
3.2 Cara memperoleh data
a. Mepelajari hasil yang diperoleh dari setiap sumber yang relevan dengan penelitian
yang akan dilakukan.
b. Mempelajari metode penelitian yang dilakukan termasuk metode penelitian
pengambilan sampel pengumpulan data sumber data dan satuan data
c. Mengumpulkan data dari sumber lain yang berhubungan dengan bidang penelitian.
d. Mempelajari analisis deduktif dari problem yang tertera(analisis berpikir secara
kronologis)
3.3 Instrumen penelitian
Instrumen penelitian ini adalah penelitian sendiri karena subjek penelitiannya berupa
pustaka yang memerlukan pemahaman dan penafsiran penelitian,penulis mencatat hal-hal
yang berhubungan dengan pesan social budaya dalam menghasilkan generasi muda yang
berkualitas yang digunakan sebagai instruktur penelitian seluruh data dikumpulkan dalam
catatan khusus.
3.4 Analisis data
` Data yang dikumpulkan dalam catatan khusus selanjutnya dianalisis,proses analisis
dilakukan dengan cermat dan dideskripsikan dengan lengkap sehingga menghasilkan analisis
yang representative teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisis isi.
6
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.Cara Membuat Artikel Yang Baik Dan Benar
Menentukan topik dan judul yang akan dibahas untuk membuat artikel menarik. Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya agar dapat membuat artikel yang
berhubungan Membuat artikel agar mudah dimengerti Membuat diusahakan minimal 200 kata. Menggunakan istilah asing seperlunya dan yang memang sudah di kenal. Menerima bila mendapat kritik.
4.2. Isi Artikel
Di dalam sebuah artikel biasanya terkandung:
Sejarah
Petualangan
Argumentasi
Hasil penelitian
Bimbingan untuk melakukan/ mengajarkan sesuatu.
4.3. Artikel Lingkungan Hidup
Artikel lingkungan hidup adalah artikel yang isinya membahas tentang segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan
abiotik.
4.4. Contoh-contoh Artikel Lingkungan Hidup
Jadilah Sahabat Bumi!Apakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup
di Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Kita sangat
berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini.
Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi ini
menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat
7
merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah berjasa banyak pada
Bumi.
Oleh karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak lagi
merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal. Jadi,
kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan tidak perlu memaksakan diri.
Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut.
Jangan hanya karena hal sederhana yang bis kita lakukan, kita malu untuk melakukannya
sehingga kita tidak melakukan apa-apa. Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya
bisa melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.
Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampah pada tempatnya,
melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan masih banyak
lagi.Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata "Buanglah Sampah Pada Tempatnya". Kita
mendengar kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa. Tetapi apakah kita sudah melakukan
hal yang kita anggap sederhana tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk
sampah yang besar kita ingat, tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau
bungkus snack, kita membuangnya begirtu saja. Jika kita ada di kelas, maka kita taruh
sampah tersebut dikolong meja. jika ada diangkot maka ditaruh dibawah tempat duduk.
Hal itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu menandakan
bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh pada sikap seseorang.
Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling penting. Begitu juga dengan
penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap bahwa lebih banyak orang yang
menngunakan air lebih banyak dari diri kita sendiri sehingga kita berpikir kalaupun kita
menghemat, tetap saja tidak akan berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang
berfikir itu, maka tidak akan ada yang berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran
segala sesuatu hal yang baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang
lain untuik berbuat hal kebaikan.
Oleh karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang tercinta
ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu tidak ada sebelum ada hal
yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi
hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga
kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang
sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu akan sangat kotor sekali.
Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik, menghemat air,
menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan mulai dari diri sendiri
8
lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilha sahabat Bumi dan cintailah Bumi
ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali
indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini.
JADILAH SAHABAT BUMI!
Tips Mengurangi Global WarmingSebenarnya kita tidak memerlukan perubahan yang radikal untuk membantu Bumi ini
menjadi lebih bersahabat. Ubahlah beberapa rutinitas yang dapat menurunkan "jejak karbon"
Anda. Yang pada akhirnya akan menghemat uang Anda juga. Tetapi yang terpenting adalah
kita memberikan anak cucu kita tempat yang lebih baik untuk ditinggali.
Berikut ini adalah tips-tips yang sederhana tetapi sangat bermanfaat jika kita melakukannya
secara rutin. Tips-tips untuk mengurangi global warming ini sudah dibagi menjadi beberapa
kategori yang dapat memudahkan anda mengingat dalam melaksanakannya.
Bidang Makanan dan Minuman
Kurangi konsumsi daging, bervegetarian adalah yang terbaik! Berdasarkan penelitian,
untuk menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum.
Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita
bervegetarian. Peternakan juga penyumbang 18% "jejak karbon" dunia, yang mana lebih
besar dari sektor transportasi (mobil, motor, pesawat, dll). Belum ditambah lagi dengan
bahaya gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktiitas peternakan lainnya seperti
metana yang notabene 3 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang 300 kali lebih
berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatan dan spiritual dari
bervegetarian. Anda akan menjadi lebih sehat dan pengasih.
Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari makanan yang sudah
diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan transportasi
yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita.
Beli produk lokal, hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi,
terutama jika kita menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih
ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan
emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.
9
Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa
menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium setara
dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
Beli dalam kemasan besar. Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber daya untuk
kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat
membelinya.
Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan tertutup,
maka panas tersebut tidak akan hilang.
Hindari fast food. Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu
konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda.
Bawa tas yang bisa dipakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian
Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat
perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk menggunakan
sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan lingkungan.
Gunakan gelas yang bisa dicuci. Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu
menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama
kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa kita cuci
dan dipakai ulang.
Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda. Akan sangat menghemat biaya transportasi dan
BBM Anda.
Tanam pohon setiap ada kesempatan. Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi
dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain.
Tergantung kesempatan dan kemampuan Anda masing-masing.
Di Rumah
Turunkan suhu AC Anda. Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada
tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC
Anda. Jangan biarkan ada celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda
karena hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan
Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.
Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC. Gunakanlah timer sesuai dengan
kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor Anda adalah pukul 8.00 sampai 17.00. Set timer AC
10
Anda sesuai dengan jam kantor tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi insiden lupa
mematikan AC hingga keesokan harinya.
Gunakan pemanas air tenaga surya. Meskipun lebih mahal, dalam jangka panjang hal ini
akan menghemat tagihan listrik Anda. (Bahkan saat ini sudah ada penerang jalan dengan
tenaga surya).
Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes. Selain menghemat
energi dan air bersih, ini akan menghemat banyak tagihan Anda.
Gunakan lampu hemat energi. Meskipun lebih mahal, rata-rata mereka lebih kuat 8 kali
dan lebih hemat hingga 80 % dari lampu pijar biasa.
Maksimalkan pencahayaan dari alam. Gunakan warna terang di tembok, gunakan genteng
kaca di plafon, maksimalkan pencahayaan melalui jendela.
Hindari posisi stand by pada elektronik Anda! Jika semua peralatan rumah tangga kita
matikan (bukan dalam posisi stan by) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa
dari penghematan energi listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau
cabut kabel dari sumber listriknya.
Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, segera cabut! Telepon genggam,
pencukur elektrik, sikat gigi elektrik, kamera, dan lain-lain. Jika sudah penuh segera cabut.
Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda. Untuk setiap menit Anda membuka
pintu lemari es. Akan diperlukan 3 menit full energi untuk mengembalikan suhu kulkas ke
suhu yang diinginkan.
Jangan membeli bunga potong. Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa
dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan menghasilkan "jejak karbon" yang
besar.
Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil. Ukuran potongan yang lebih kecil akan
menggunakan energi lebih sedikit untuk memasaknya.
Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak. Jika Anda
memiliki keluarga kecil, tidaklah perlu setiap hari mencuci. Kumpulkanlah sampai kapasitas
mesin cuci Anda terpenuhi, hal ini akan menghemat air, mengurangi pemakaian listrik dan
juga mengurangi pencemaran akibat deterjen Anda.
Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan. Saat ini mungkin harganya memang
lebih mahal. Tetapi bila Anda mampu, lakukanlah demi masa depan anak cucu kita.
Gunakan ulang perabotan rumah Anda. Jika Anda sudah bosan dengan perabotan Anda,
Anda bisa melakukan obral di garasi rumah, berikan kepada orang lain. Atau bawa ke
pengerajin untuk dimodifikasi sesuai keinginan Anda.
11
Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda. Hal ini akan
mengurangi produksi mainan-mainan yang hanya akan terus menghabiskan sumber daya
bumi kita.
Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan
menggunakan aerosol. Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol
juga penyumbang besar dalam pencemaran udara kita.
Pencairan Es di BumiGreenland adalah sebuah pulau yang pada permukaannya terhampar berkilo-kilometer
persegi salju atau es. Greenland ini juga merupakan salah satu penyimpan es terbesar di bumi
setelah antartika. Menurut riset para ilmuwan, Greenland terkena imbas dari pemanasan
global, yaitu mencairnya permukaan es di Greenland. Para ilmuwan memperkirakan jika es di
Greenland terus mencair maka permukaan laut akan naik dan dapat membanjiri daerah pesisir
pantai. Jika itu terjadi, maka orang-orang yang biasa tinggal di tepi pantai harus mengungsi
untuk mendapat rumah baru.
Bagaimanakah pencairan es di Greenland bisa terjadi? Pencairan es di Greenland sebenarnya
wajar terjadinya, tetapi diimbangi oleh pembentukan di puncak gletser yang merupakan
sumber es. tetapi karena pemanasan global, gletser yang mencair jauh lebih banyak
dibandingkan dengan gletser yang terbentuk. Itulah yang menyebabkan es atau gletser di
Greenland semakin sedikit.
Proses pencairan es di Greenland diawali oleh pecahnya balok-balok es raksasa di Greenland.
Greenland dapat terpecah-pecah karena sifat air yang membeku. Sifat tersebut adalah
bertambahnya volume air pada saat menjadi es. Pada permukaan gletser di Greenland,
terdapat celah-celah yang mencapai dasar gletser. Es yang mencair akan menjadi air dan
masuk ke celah-celah gletser ini. Air yang masuk ke celah-celah ini kemudian membeku. Air
yang membeku memiliki volume yang lebih besar daripada saat bentuk cair sehingga air yang
membeku ini mendorong es disekitarnya dan membuat gletser di Greenland pecah.
Para ilmuwan merasa kesulitan untuk mencegah hal ini karena untuk menghentikan pencairan
ini, maka harus menghentikan pemanasan global. Untuk itu dunia sedang mengusahakan
pengurangan emisi gas buang dari perindustrian terutama dari negara-negara maju.
Selain di Greenland, Antartika juga semakin terancam oleh pemanasan global. Proses
pencairan es di Antartika berlangsung lebih cepat karena seluruh permukaan antartika
merupakan es tidak seperti di Greenland. Hal ini menyebabkan bertambahnya kecepatan
12
pencairan dikarenakan sifat es yang lainnya, yaitu es lebih mudah bergerak di atas permukaan
cair dibandingkan di atas permukaan padat.
Di Greenland, gletser berada di atas permukaan padat, tetapi di antartika es langsung berada
di atas air. Es yang berada di atas air mengalami gerakan yang lebih cepat dibandingkan es
yang berada di atas permukaan padat. Ini menambah faktor yang menyebabkan es pecah. Jika
es di antartika pecah, maka balok es raksasa akan terapung di laut dan mengalami pencairan
lebih cepat karena volumenya lebih kecil.
Pestisida Merusak LingkunganSelama ini, kita mengetahui bahwa pestisida sangat berguna dalam membantu petani
merawat pertaniannya. Pestisida dapat mencegah lahan pertanian dari serangan hama. Hal ini
berarti jika para petani menggunakan pestisida, hasil pertaniannya akan meningkat dan akan
membuat hidup para petani menjadi semakin sejahtera. Dengan adanya pemahaman tersebut,
pestisida sudah digunakan di hampir setiap lahan pertanian.
Tetapi, dibalik manfaatnya yang besar, akhirnya para peneliti menyadari bahwa pestisida
memiliki dampak yang cukup merugikan pada pemakaiannya. Setelah diteliti, pestisida dapat
merusak ekosistem air yang berada di sekitar lahan pertanian. Mengapa demikian? Jika
pestisida digunakan, akan menghasilkan sisa-sisa air yang mengandung pestisida. air yang
mengandung pestisida ini akan mengalir melalui sungai atau aliran irigasi dan dapat
menyuburkan ganggang di perairan tempat sungai atau irigasi tadi bermuara.
Dengan suburnya ganggang, dapat mengakibatkan cahaya matahari sulit untuk masu ke
dalam danau. Ini mengakibatkan hewan-hewan ataupun fitoplankton tidak mendapat cahaya.
Jika fitoplankton tidak mendapat cahaya, maka tidak akan dapat berfotosintesis dan tidak
dapat lagi menghasilkan makanan untuk hewan-hewan air.
Selain merusak ekosistem, pestisida juga dapat mengganggu kesehatan terutama kesehatan
petani. Drngan seringnya menggunakanpestisida, maka kontak kulit dengan pestisida juga
akan semakin sering dan dapat mengakibatkan iritasi kulit. Atau jika pestisida terhirup dan
masuk paru-paru, dapat mengganggu kesehatan pernafasan.
Dengan adanya dampak buruk dari pestisida, para petani lebih dianjurkan menggunakan
sistem pertanian organik yang tidak menggunakan bahan kimia sama sekali. Tetapi pertanian
dengan metode ini juga memiliki resiko yaitu rentan untuk terserang hama. Tetapi hasil dari
pertanian ini sanngat sehat dan tidak akan mengganggu kesehatan.
13
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa resiko kanker pada oarang-orang yang merokok
disebabkan oleh penggunaan pestisida pada saat menanam tembakau. Jika kita
membandingkan orang-orang zaman dahulu, walaupun mereka perokok, tetapi mereka tetap
sehat dan tidak mengalami penyakit kanker. Kemungkinan ini disebabkan karena zaman
dahulu belum digunakannya pestisida saat menanam tembakau.
Oleh karena itu, para petani diharapkan tidak terlalu banyak menggunakan pestisida dan
melakukan pertanian organik. Pertanian organik ini sangat bermanfaat dan tidak memiliki
efek samping yang membahayakan bagi lingkungan maupun tubuh.
Permasalahan SampahPernah dengar ribut-ribut soal sampah di TPA Bantar Gebang? Masyarakat sekitar
Bantargebang meras dirugukan dengan adanya TPA tersebut sebab dengan adanya tumpukan
sampah yang begitu banyak sangat menggangu kehidupan. Air menjadi bau dan udara juga
menjadi bau. Itulah salah satu dari banyak masalah yang dapat ditimbulkan sampah.
Sampah adalah sisa-sisa benda atau barang yang telah digunakan manusia. Sampah itu bisa
dibagi menjadi dua bentuk. Yang pertama anorganik dan organik. Sampah anorganik adalah
sampah yang berasal dari benda-benda yang tidak dapat diuraikan. Contohnya adalah plastik,
kaleng, dan lain-lain. Sedangkan sampah organik adalah sampah yang terbentuk dari zat-zat
organik dan dapat diuraikan. Contoh sampah ini adalah daun rontok, kertas, dll.
Mungkin maslah sampah ini termasuk sepele. Tetapi, jika kita sadari bahwa setiap orang
mengeluarkan sampah dan akhirnya sampah akan menggunung banyaknya. Kita suka melihat
tumpukn-tumpukan sampah di pinggir jalan yang berbau busuk. Bau busuk tersebut
dihasilkan dari pembusukan sampah organik. Untuk menanggulangi masalah sampah yang
semakin banyak, orang-orang mulai memikirkan banyak cara. Mulai dari memisahkan
sampah organik dan anorganik sampai mendaur ulang sampah.
Kadang-kadang kita tidak tahu apa sih gunanya memisahkan sampah yang organik dengan
yang anorganik? Tujuannnya adalah memudahkan untuk pengolshsn sampah lebih lanjut.
Sampah anorganik tidak dapat membusuk dan hilang dari bumi dengan cepat tidak seperti
sampah organik. Maka pengolahan berikutnya adalah dengan mendaur ulangnya menjadi
barantg-barang lain. Pengolahan sampah organik lain lagi. Karena dapat membusuk, sampah
organik dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.
14
Untuk mendaur ulang sampah anorganik, kita bisa membuat sendiri di rumah atau untuk yang
lebih profesional lagi dapat digunakan peralatan canggih di pabrik-pabrik besar. Sampah
yang bisa didaur ulang sendiri adalah misalnya botol plastik. Botol plastik dapat diubah
bentuknya menjadi kerajinan tangan dan dapat dijual. Pastinya ini akan menambah
penghasilan. Untuk pengelolaan yang lebih profesional, biasanya adalah sampah-sampah
logam yang berbentuk kaleng atau besi. Kaleng atau besi ini dilebur untuk kemudian
dibentuk menjadi berang lain. Ini sangat menghemat penggunaan logam karena tidak perlu
menambang logam yang baru.
Polusi dan LimbahPernah dengar dua kata di atas. Pasti pernahkan? Ya kedua kata di atas merupakan kata-kata
yang menggambarkan perusakan lingkungan. Polusi adalah pencemaran. Biasanya kita
mengasosiasikan polusi ini dengan polusi udara, padahal yang namanya polusi itu segala
sesuatu pencemaran mulai dari air, udara, sampai polusi tanah. Semuanya tentunya sangat
berbahaya bagi lingkungan dan merugikan kehidupan manusia.
olusi udara rata-rata dihasilkan dari gas buang kendaraan bermotor atau asap-asap pabrik.
Dengan adanya asap-asap itu, udara menjadi kotor dan kita yang menghirupnya juga akan
merasa sesak. Bahkan jika kita mencemarkan udara dengan za-zat tertentu, udara bisa
menjadi beracun lho. Kita lihat pada saat bom Hiroshima dan Nagasaki. Bebarapa saat
setelah bom atom tersebut meledak, pasti kita tahu kan ada awan jamur besar yang
membumbung tinggi ke angkasa. Nah awan jamur tersebut membawa partikel-partikel debu
radioaktif yang sangat berbahaya. Beberapa hari kemudian setelah awan jamur itu hilang,
turun hujan yang berwarna hitam dan airnya kental. Air itu sangat beracun lho. Tetapi warga
Hiroshima dan Nagasaki terpaksa meminumnya dan dapat ditebak mereka mengalami
keracunan.
Itulah bahaya dari polusi yang tidak kita sadari. Sementara itu, kita tetap saja mengeluarkan
limbah-limbah yang dapat menyebabkanpolusi. Jadi dapat dikatakan jika kita terus
mengeluarkan limbah, maka polusi tidak akan terhindarkan. Untuk itu kita harus pintar-pintar
mengolah limbah yang ada dan berusaha sekuat tenaga untuk memulihkan SDA yang telah
terkena polusi. Sebenarnya banyak cara untuk membersihkan SDA yang terkena polusi.
15
Untuk memulihkan tanah yang sudah tercemar, kita dapat melakukan konservasi tanah.
Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan penghijauan. Tumbuhan dapat membantu
menyuburkan tanah dan dapat menyerap beberapa zat-zat kimia dari dalam tanah. Untuk air,
kita dapat melakukan penyaringan air dengan teknologi canggih atau teknologi sederhana.
Untuk teknologi canggih, sepertinya bagi kita masyarakat biasa sulit melakukannya karena
mahal. Jadi sebaiknya kita melakukan penyaringan air dengan teknologi sederhana. Caranya
adalah dengan menumpuk lapisan-lapisan pasir, batu kerikil, dan tanah di sebuah drum. Lalu
air yang kotor dimasukkan dan jika air telah mengalir dibagian bawah drum, air akan menjadi
bersih. Lapisan-lapisan tadi telah menyaring kotoran-kotoran pada air sehingga air bisa bersih
kembali.
Untuk itu kita semua harus ikut serta dalam perjuangan melawan limbah dan polusi untuk
kehidupan yang lebih baik. Kita harus menemukan teknologi-teknologi lain yang dapat
digunakan untuk mengurangi polusi di lingkungan kita.
Penghematan sumber DayaSDA atau Sumber Daya Alam adalah segala sasuatu yang ada di alam ini yang dapat
digunakan untuk berbagai keperluan kehidupan manusia. SDA dapat memiliki berbagai
macam bentuk, seperti SDA pertanian, SDA pertambangan, dll. Kebanyakan dari SDA itu
merupakan SDA yang tidak dapat diperbaharui. Ini menandakan bahwa jika kita terus
menerus menggunakan SDA secara berlebihan maka SDA tersebut akan cepat habis. Tetapi
yang menjadi fenomena baru sekarang adalah terjadinya kelangkaan SDA air, padahal air
merupakan SDA yang dapat diperbaharui.
Kelangkaan air bersih bisa kita lihat di daerah gunung Kidul. Warga di sana sangat kesulitan
mencari air bersih. Hal ini juga terjadi di beberapa tempat lain dikarenakan adanya
pencemaran pada air sehingga air tidak dapat digunakan untuk kehidupan. Selain kelangkaan
air bersih, masih banyak lagi kelangkaan SDA lain yang terjadi seperti munyak tanah, gas
LPG, dll.
Untuk menghindari kelangkaan SDA yang setiap waktunya semakin banyak, kita harus
pintar-pintar menghemat. Jangan karena merasa air itu murah dan tidak perlu bayar (yang
menggunakan sumur, kalau make PAM bayar), msks kita menggunakannya dengan
berlebihan. Keran air terus menyala padahal sedang tidak menggunakan air. Tentunya
16
itusangat boros bukan? Begitu juga dengan penggunaan bahan bakar minyak. Kita sebaiknya
memilih kendaraan umum karena dengan menggunakan kendaraan umum, secara tidak
langsung, kita ikut menghemat SDA.
Penghematan SDA sangat penting karena suatu saat nanti, kita akan mewariskan bumi ini
pada anak, cucu, atau cicit kita. Jika kita tidak menghemat dan menghabiskannya sekarang,
anak cucu cicit kita yang akan menderita pada kehidupannya nanti. Mereka akan kesulitan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kita harus menyadari bahwa kita hidup sekarang ini
bukan untuk menggunakan SDA, kita hidup untuk menjaga agar SDA ini tetap dapat
digunakan oleh anak cucu kita yang aklan mewarisi bumi ini.
Untuk menghemat SDA sebenarnya tidak sulit, hanya sekali lagi yang perlu diutamakan
adalah niat. Jika kita memang berniat untuk menghemat, kita akan melakukannya. Tetapi jika
kita malasa dan tidak ada niat, kita akan menggunakannya secara boros. Ini bergantung dari
dirri kita sendiri. Untuk menumbuhkan niat diperlukan kesadaran. Untuk menumbuhkan
kesadaran perlu adanya pendidikan. Jika kita mendidik anak-anak kita yang masih kecil
untuk berhemat SDA, maka kelak pada saat dewasa nanti anak-anak itu akan memiliki
kesadaran akan pentingnya berhemat.
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (Bagai Dua Sisi Mata Uang)
"Dalam pengelolaan sumber daya alam ini benang merahnya yang utama adalah mencegah
timbulnya pengaruh negatif terhadap lingkungan dan mengusahakan kelestarian sumber daya
alam agar bisa digunakan terus menerus untuk generasi-generasi di masa depan."Membahas
tentang sumber daya alam, dapat kita bagi ke dalam dua kategori besar, yakni sumber daya
alam yang bisa diperbaharui (seperti hutan, perikanan dan lain-lain). Dan sumber daya alam
yang tidak bisa diperbaharui, seperti, minyak bumi, batubara, timah, gas alam dan hasil
tambang lainnya. Dalam tulisan ini akan kita kaji sumber daya alam berupa hasil tambang
dan itu tidak dapat diperbaharui. Membicarakan hasil tambang, tentu timah merupakan salah
satunya.
Apalagi timah sangat identik dari sebuah ciri khas sebuah propinsi yang bernama Bangka
Belitung. Siapa yang tidak kenal negeri kita jika kita katakan merupakan salah satu pulau
penghasil timah di republik ini. Namun, berbicara tentang pengelolaan hasil tambang berupa
timah itu sendiri, rasanya sangat malu melihat bagaimana permukaan negeri ini yang telah
17
hancur dan membentuk kolong-kolong kecil sehingga membentuk seperti sebuah danau-
danau kecil. Apalagi butuh cost yang sangat mahal untuk reklamasi lahan minimal
mengurangi dampak buruk pada masa yang akan datang. Siapa yang akan disalahkan? Bukan
pertanyaan itu yang mesti kita jawab.
Tapi, bagaimana hal seperti itu bisa terjadi dan apa yang mesti kita perbuat untuk
memberikan solusi yang terbaik untuk kelestarian sebuah lingkungan hidup. Mungkin, jika
dikaitkan dengan kemiskinan dan bagaimana masyarakat harus berpikir untuk
mengenyangkan “perut” hal inilah mungkin yang menjadi sebab utama mendorong penduduk
menguras alam sehingga merusak lingkungan. Jika kita amati bahwa dapat kita katakan ada
hubungan antara jumlah dan macamnya sumber daya alam dengan produk bagi konsumsi
masyarakat. Hubungan tersebut terlihat bahwa semakin besar pola konsumsi masyarakat
maka semakin banyak pula sumber daya alam yang akan dikelola dan semakin beraneka
ragam pola konsumsi masyarakat, maka semakin bermacam pula sumber daya alam yang
akan dikelola.
Dari permasalahan tersebut di atas, dapat kita telaah dan mungkin harus menjadi pertanyaan
bagi kita, mengapa hal seperti itu bisa terjadi? Jawabannya tentu ada pada diri kita masing-
masing untuk lebih bersikap arif terhadap lingkungan sebelum lingkungan itu sendiri yang
memberitahu kepada kita bahwa setiap bencana alam yang terjadi adalah karena ulah tangan
manusia itu sendiri. Kita amati bagaimana sebuah bencana banjir yang terjadi di Aceh &
Sumatera Utara yang diakibatkan penggundulan Taman Nasional, Gunung Leuser, Alikodra
(7/12/2006) atau di negeri Serumpun Sebalai sendiri, beberapa minggu terakhir terjadinya
banjir yang menggenangi daerah Semabung, Pangkalpinang akibat tidak ada lagi yang
menjadi penyerap air di daerah sekitarnya. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa kawasan
hutan memiliki kemampuan dalam mengatur tata air, mencegah erosi dan banjir serta
memelihara kesuburan tanah.
Berbicara sumber daya alam tentu tak lepas dari peran sebuah teknologi tepat guna untuk
sebuah kelestarian lingkungan. Untuk itu, pengusaha harus dapat memilih teknologi dan cara
produksi yang bisa memperkecil dampak negatif dari kepada lingkungan. Apalagi jika kita
lihat kebijakan penataan ruang daerah dilakukan dengan tujuan untuk mampu menciptakan
pemanfaatan ruang wilayah yang berimbang, optimal dan berwawasan lingkungan untuk
kepentingan masyarakat luas. Kita tidak dapat menutup mata, bagaimana pemanfaatan
teknologi berupa alat berat pada sektor pertambangan, yang secara seporadis membabat habis
hutan untuk mencari hasil tambang yang terkadang hasilnya nihil atau 0%. Kepada siapa kita
akan bertanggung jawab? Pikirkan apa yang dapat kita tinggalkan untuk generasi mendatang
18
dan apa yang dapat kita katakan kepada mereka. Atau lingkungan hidup yang seperti inikah
yang akan kita wariskan kepada mereka?
Akhir dari sebuah permasalahan, tentu akan tuntas dengan adanya solusi-solusi yang
mungkin akan ada tindak lanjut ke depannya. Pertama, pemerintah harus lebih giat dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peranan lingkungan hidup dalam
kehidupan manusia melalui pendidikan dalam dan luar sekolah. Kedua, perlunya inventarisasi
dan Evaluasi potensi SDA dan lingkungan hidup. Ketiga, meningkatkan penelitian dan
pengembangan potensi manfaat hutan terutama untuk pengembangan pertanian, industri dan
kesehatan. Keempat, penyediaan Infra Struktur dan Spasial SDA dan Lingkungan Hidup baik
di darat, laut maupun udara. Kelima, Perlunya persyaratan AMDAL terhadap usaha-usaha
yang mengarah pada keseimbangan hidup. Terakhir, perlunya penyuluhan dan kerjasama
kemitraan antara Lembaga Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dan SDA serta
perlunya peningkatan kemampuan Institusi dan SDM Aparatur Pengelolaan SDA dan LH.
Karena pembangunan yang baik adalah yang berwawasan lingkungan walaupun terkadang
dengan kemungkinan kerusakan untuk ditimbang dan dinilai manfaat untung ruginya dan
diambil keputusan dengan penuh tanggung jawab kepada generasi mendatang. Karena
generasi yang akan datang, tidak ikut serta dalam proses pengambilan keputusan sekarang
dalam menentukan penggunaan sumber daya alam yang sebenarnya kita hanya meminjami
dari mereka untuk pembangunan masa kini dengan dampak pembangunan di masa nanti!
Written By : Darus Altin
MENUMBUHKAN KESADARAN HUKUM LINGKUNGAN
Kesadaran hukum lingkungan, baik itu pelestarian maupun pengelolaannya, pada hakikatnya
manusia harus memiliki kesadaran hukum yang tinggi, karena manusia memiliki hubungan
sosiologis maupun biologis secara langsung dengan lingkungan hidup di mana dia ber
Kesadaran hukum masyarakat merupakan salah satu bagian dari budaya hukum. Dikatakan
sebagai salah satu bagian, karena selama ini ada persepsi bahwa budaya hukum hanya
meliputi kesadaran hukum masyarakat saja. Padahal budaya hukum juga mencakup
kesadaran hukum dari pihak pelaku usaha, parlemen, pemerintah, dan aparat penegak hukum.
Hal ini perlu ditegaskan karena pihak yang dianggap paling tahu hukum dan wajib
19
menegakkannya, justru dari oknumnyalah yang melanggar hukum. Hal ini menunjukkan
kesadaran hukum yang masih rendah dari pihak yang seharusnya menjadi "tauladan bagi
masyarakat".
Menurut Soerjono Soekanto, Kesadaran hukum masyarakat menyangkut faktor-faktor apakah
suatu ketentuan hukum diketahui, dimengerti, ditaati dan dihargai. Apabila masyarakat hanya
mengetahui adanya suatu ketentuan hukum, maka taraf kesadaran hukumnya lebih rendah
daripada apabila mereka memahaminya dan seterusnya. Kesadaran hukum meliputi berbagai
aspek kehidupan dan tingkat kesadarannya bisa berbeda-beda tergantung tingkat aplikasi
faktor-faktor di atas. Selain itu, kesadaran hukum juga ditentukan oleh sudut pandang
masing-masing individu dalam melihat "hukum".
Kesadaran Hukum Lingkungan
Kesadaran hukum lingkungan, baik itu pelestarian maupun pengelolaannya, pada hakikatnya
manusia harus memiliki kesadaran hukum yang tinggi, karena manusia memiliki hubungan
sosiologis maupun biologis secara langsung dengan lingkungan hidup dimana dia berada,
sejak dia lahir sampai meninggal dunia. Namun kesadaran hukum masih dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Oleh karena itu, perlu adanya
upaya-upaya strategis untuk menumbuhkan kesadaran hukum tersebut, baik dari sisi mental
manusianya maupun dari segi kebijakan. Sinergi keduanya penting, karena kesadaran hukum
itu ada yang tumbuh karena memang sesuai dengan nilai yang dianutnya.
Misalnya orang yang suka dengan hidup bersih, maka ia tidak akan membuang sampah
sembarangan. Kesadaran hukum juga dapat tumbuh karena takut dengan sanksi yang
dijatuhkan. Kesadaran semu inilah yang banyak dimiliki oleh masyarakat kita. Lepas dari
penyebab kesadaran hukum itu muncul, yang berbahaya adalah apabila kesadaran hukum itu
telah ada namun kemudian menurun bahkan hilang karena faktor eksternal, seperti penegakan
hukum yang tidak tegas dan tebang pilih. Hal ini akan menurunkan kesadaran hukum
masyarakat dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap hukum. Jadi, upaya
menumbuhkan kesadaran hukum tidak cukup dengan menuntut masyarakat, tetapi juga harus
disertai dengan tauladan dan penegakan hukum.
Manusia, baik kedudukannya sebagai anggota masyarakat, sebagai pelaku usaha, sebagai
aparat penegak hukum, maupun sebagai pembuat/pengambil kebijakan, harus memiliki
20
kesadaran hukum lingkungan meskipun secara bertahap, dari sekedar mengetahui sampai
dengan menaati dan menghargai berbagai ketentuan hukum lingkungan yang ada.
Bagi individu dimasyarakat, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Bagi
pelaku usaha, misalnya melakukan AMDAL dan pengelolaan limbah yang dihasilkan.
Sementara bagi Pemerintah, misalnya dengan memperketat proses AMDAL dan perizinan,
serta menindak tegas pegawai yang menyalahgunakan kewenangannya, seperti memberikan
AMDAL dan izin tanpa prosedur yang seharusnya. Selain itu, pemerintah dalam membuat
kebijakan tata kota dan perizinan area bisnis hendaknya memperhatikan kondisi lingkungan
tidak hanya untuk saat ini tetapi juga untuk masa yang akan datang.
Karena dibeberapa kota, banjir dan tanah longsor terjadi justru disebabkan kebijakan tata kota
yang menjadikan daerah serapan air dan hutan lindung kota sebagai area bisnis, seperti
pendirian Mall dan apartemen. Sedangkan bagi Parlemen, seperti DPRD dalam membuat
Perda yang berkaitan dengan lingkungan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan
harus menguntungkan masyarakat di daerah. Sementara bagi aparat penegak hukum,
hendaknya menindak tegas para perusak lingkungan tanpa pandang bulu, termasuk apabila
pelakunya melibatkan pejabat dan atasan/bawahannya sendiri.
Berkaitan dengan faktor-faktor kesadaran hukum sebagaimana disebutkan diatas, untuk
hukum lingkungan, ada beberapa masalah yang perlu dicermati, yaitu : Pertama,
"mengetahui", secara yuridis, setelah UU disahkan, sejak itu pula muncul asumsi bahwa
masyarakat dianggap mengetahuinya. Asumsi ini terealisasi apabila pasca diundangkan ada
aktivitas sosialisasi yang tepat dan kontinyu. Bila tidak, maka dapat dihitung berapa jumlah
masyarakat Indonesia yang mengetahui tentang peraturan tersebut dan jumlahnya dipastikan
tidak akan menyentuh masyarakat kalangan bawah, tidak hanya di desa tetapi juga
diperkotaan. Akibatnya tidak heran bila ada kegiatan usaha yang tidak memiliki atau bahkan
tidak mengetahui perlunya AMDAL.
Kedua, "mengerti", masyarakat tidak cukup hanya sekedar mengetahui saja, tetapi juga harus
memahami isi peraturan, seperti apa tujuan dan manfaat dikeluarkannya peraturan tersebut.
Hukum lingkungan tentunya bertujuan agar proses pembangunan tidak merusak lingkungan.
Oleh karena itu diperlukan adanya aturan AMDAL dan perizinan. Adanya aturan ini
hendaknya tidak menjadi beban bagi pelaku usaha dan lahan korupsi bagi oknum
21
birokrasi/aparat hukum, tetapi sebagai upaya preventif bersama agar kegiatan usaha tidak
merusak lingkungan.
Ketiga, "mentaati", setelah mengetahui dan memahami, maka diharapkan dapat mentaati.
Namun hal ini masih dipengaruhi oleh beberapa faktor. Bagi pihak yang merasa
kepentingannya sama, maka biasanya akan langsung mentaati. Apabila tidak, maka masih ada
proses berfikir, bahkan mencari celah bagaimana "menghindari" atau "mensiasatinya".
Keempat, "menghargai", ketika seseorang telah mentaati, maka sikap menghargai suatu
peraturan hukum lingkungan itu akan muncul bersamaan dengan kesadaran hukumnya bahwa
hukum tersebut memang wajib untuk ditaati demi kepentingan dirinya, masyarakat dan dalam
upaya mencegah kerusakan lingkungan.
Proses menumbuhkan kesadaran hukum lingkungan di atas, jangan sampai terjebak dengan
kata "lingkungan" saja, sehingga hanya UU No 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup (UU PLH) saja yang dipahami masyarakat, tetapi juga UU lain yang berkaitan dengan
lingkungan hidup, seperti UU tentang Perikanan, Benda Cagar Budaya, Pertambangan, ZEE,
Perindustrian, Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dan Pelayaran.
Karena lingkungan hidup itu meliputi tanah, air, udara, ruang angkasa, termasuk manusia dan
perilakunya. UU PLH pada dasarnya merupakan UU induk atau Payung "umbrella Act"
dibidang lingkungan hidup bagi semua UU tersebut.
Menumbuhkan Kesadaran Hukum Lingkungan
Upaya untuk menumbuhkan kesadaran hukum masyarakat dalam pelestarian lingkungan
dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu : Pertama, meningkatkan program sosialisasi
dari tingkat pusat sampai ke desa-desa, khususnya berkaitan dengan hak dan kewajiban serta
berbagai permasalahan riil yang dihadapi oleh masyarakat, seperti prosedur AMDAL,
perizinan dan dampak positif dan negatif apabila prosedur tersebut tidak dilakukan. Kedua,
meningkatkan kesadaran hukum (mental) semua pihak. Ketiga, menindak tegas oknum
pemerintah/aparat yang menyalahgunakan wewenangnya dan menindak tegas pelaku
perusakan/pencemaran lingkungan tanpa tebang pilih sehingga masyarakat percaya dengan
upaya penegakan hukum lingkungan. Keempat, memangkas proses birokrasi yang panjang
dan berbelit-belit.
22
Kelima, semakin meningkatkan kualitas dalam pemberian penghargaan dibidang lingkungan,
khususnya kriteria penilaian dengan memasukkan kriteria pembangunan berwawasan
lingkungan, baik ditingkat nasional maupun di daerah-daerah. Keenam, menghindari
penggunaan sarana hukum pidana dalam penegakan hukum lingkungan yang masih dapat
menggunakan sarana hukum lain yang lebih efektif. Contohnya Perda tentang pembuangan
sampah disembarang tempat dengan sanksi pidana kurungan dan denda yang tinggi yang
ternyata tidak efektif.
Tumbuhnya kesadaran hukum lingkungan diharapkan dapat mendukung terwujudnya slogan
"Pembangunan Berwawasan Lingkungan" menjadi kenyataan dan tidak hanya sekedar
menjadikannya sebagai visi dan misi pembangunan saja.
Hentikan Kerusakan Lingkungan, di Darat dan Laut Bangka Belitung Sekarang Juga
Akibat pengerukan timah di lepas pantai terjadi perubahan topografi pantai dari yang
sebelumnya landai menjadi curam. Hal ini akan menyebabkan daya abrasi pantai semakin
kuat dan terjadi perubahan garis pantai yang semakin mengarah ke daratan. Aktivitas
pengerukan dan pembuangan sedimen akan menyebabkan perairan di sekitar penambangan
mengalami kekeruhan yang luar biasa tinggi. Radius kekeruhan tersebut akan semakin jauh
ke kawasan lainnya jika arus laut semakin kuat. Karenanya, meskipun pengerukan tidak
dilakukan di sekitar daerah terumbu karang, namun sedimen yang terbawa oleh arus bisa
mencapai daerah terumbu karang yang bersifat fotosintetik sangat rentan terhadap kekeruhan.
Menurut data 2006, cadangan bijih timah di Indonesia mencapai 355.870 ton. Angka itu
terdiri atas 106.068 ton di darat dan 249.802 ton di lepas pantai dan sebagian besar cadangan
timah tersebut terletak di Pulau Bangka, tempat dimana kita berpijak. Tahun lalu, produksi
bijih timah PT Timah Tbk mencapai 58.086 ton. Mayoritasnya, yakni 46.078 ton ditambang
di darat dan hanya 12.008 ton yang digali dari lepas pantai. Karenanya, di tahun-tahun
mendatang PT Timah Tbk akan mengkonsentrasikan penambangan di daerah lepas pantai.
Apalagi biaya produksi pertambangan di lepas pantai jauh lebih rendah jika dibandingkan
dengan pertambangan di darat. Tahun 2007 saja, PT Timah Tbk mengeluarkan Rp 724 miliar
untuk biaya produksi pertambangan di darat (inilah.com, 2008). Selain itu, dari segi dampak
lingkungan penambangan lepas pantai yang timbul tidak terlalu parah karena dilakukan
minimal dua mil dari pantai.
23
Sejak Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Keputusan
Menteri Perindustrian dan Perdagangan No 146/MPP/Kep/4/1999 mengenai pencabutan
timah sebagai komoditas strategis, Bupati Bangka saat itu, Eko Maulana Ali, sekarang
Gubernur ke-3 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memberikan izin aktivitas
penambangan skala kecil atau tambang inkonvensional (TI). Hanya dalam kurun waktu
beberapa tahun, jumlah TI darat membabi buta di Pulau Bangka lalu menular hingga ke bumi
laskar pelangi, Pulau Belitung. Selain itu beroperasi pula beberapa perusahaan peleburan
(smelter) timah sekala menengah di Pulau Bangka membuat persaingan pertambangan timah
di darat semakin tinggi.
Tak heran jika PT Timah Tbk menyiapkan pos peningkatan kapasitas produksi dari belanja
modal sebesar Rp 551 miliar antara lain untuk menambah jumlah kapal hisap 8 buah menjadi
20 buah dan sedang menyiapkan pembangunan kapal keruk hisap untuk laut dalam yang bisa
mengambil pasir timah sampai kedalaman hingga 60 meter (republika, 2008). Menurut
informasi, kapal keruk tersebut akan selesai pada tahun 2009 dan memiliki kapasitas 1000
hingga 1500 meter kubik per jam. Atau dua hingga tiga kali kapasitas kapal keruk yang ada
sekarang yang sebesar 600 meter kubik perjam. Menurut data dari kompas, 2005, di kawasan
Kabupaten Bangka saja, PT Timah Tbk mengoperasikan delapan kapal keruk yang aktif
menambang timah, dengan mengerahkan sekitar 100 pekerja di setiap kapal : Kapal Keruk
Kebiyang, Tempelan, Rambat, Duyung, dan Peri. Sementara Kapal Keruk Singkep I, Riau,
dan Merantai. Kapal-kapal besar itu mengeruk timah dari kedalaman 25 meter sampai dengan
50 meter di dasar laut, dengan produksi antara 20 ton sampai dengan 80 ton timah setiap
delapan jam. Pengerukan itu sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu, rata-rata jaraknya
sekitar lima kilometer dari bibir pantai. Penambangan dilakukan dengan berpindah-pindah.
Jika kandungan timahnya sudah tipis, akan beralih ke tempat lain. Tahun depan PT Timah
Tbk mentargetkan kontribusi produksi timah dari lepas pantai menjadi 50 persen. Tahun ini,
perseroan akan membangun tujuh kapal keruk, masing-masing senilai Rp 150 miliar dan satu
kapal keruk berukuran besar senilai Rp 200 miliar. Saat ini PT Timah Tbk sudah
mengoperasikan 14 kapal, empat diantaranya berukuran besar dan 10 sedang.
24
Akibat pengerukan timah di lepas pantai terjadi perubahan topografi pantai dari yang
sebelumnya landai menjadi curam. Hal ini akan menyebabkan daya abrasi pantai semakin
kuat dan terjadi perubahan garis pantai yang semakin mengarah ke daratan. Aktivitas
pengerukan dan pembuangan sedimen akan menyebabkan perairan di sekitar penambangan
mengalami kekeruhan yang luar biasa tinggi. Radius kekeruhan tersebut akan semakin jauh
ke kawasan lainnya jika arus laut semakin kuat. Karenanya, meskipun pengerukan tidak
dilakukan di sekitar daerah terumbu karang, namun sedimen yang terbawa oleh arus bisa
mencapai daerah terumbu karang yang bersifat fotosintetik sangat rentan terhadap kekeruhan.
Tidak ada pertambangan yang tidak merusak lingkungan, baik di darat maupun di laut.
Kerusakan itu akan memberikan dampak untuk beberapa puluh tahun ke depan bahkan bisa
bersifat permanen. Penambangan timah lepas pantai yang membabi buta jelas-jelas telah
merusak terumbu karang, mengotori pantai, dan mengganggu perkembangan perikanan.
Penambangan di sekitar pantai obyek wisata akan memberangus pesona pantai yang bernilai
jual tinggi. Potensi besar dalam jangka panjang akan habis, hanya untuk memenuhi nafsu
mengeruk keuntungan yang sesaat.
Sebagai daerah kepulauan, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki potensi yang
sangat besar di sektor ekosistem pesisir terutama ekosistem terumbu karang. Namun sangat
disayangkan, hingga saat ini belum jelas informasi sebaran dan kondisi ekosistem terumbu
karang yang terdapat di kawasan Pulau Bangka. Kekeruhan perairan yang tinggi akibat
penambangan timah dilepas pantai akan menyebabkan penutupan polip-polip karang oleh
sediment yang terbawa ke pesisir. Hal ini akan menyebabkan kondisi karang menjadi merana
dan akhirnya mengalami kematian massal. Tak dapat dipungkiri, pertambangan timah lepas
pantai merupakan penyebab utama kerusakan ekosistem terumbu karang di Pulau Bangka.
Tidak hanya akibat aktivitas dari kapal keruk, tetapi juga oleh kapal hisap dan TI Apung yang
semakin marak.
Terumbu karang yang sehat menyediakan tempat tinggal, tempat berlindung (Spawning
ground), tempat berkembang biak (Nursery ground) dan sumber makanan (Feeding ground)
bagi ribuan biota laut yang tinggal di dalam dan di sekitarnya, seperti di laut lepas, hutan
mangrove, dan padang lamun. Tidak ada wilayah laut lain yang mempunyai begitu banyak
jenis kehidupan dengan rantai makanan yang sangat produktif seperti terumbu karang.
25
Terumbu karang mampu mendukung kehidupan ribuan penduduk Pulau Bangka, khususnya
dalam sektor perikanan dan pariwisata. Dari 1 km2 terumbu karang yang sehat, dapat
diperoleh 20 ton ikan yang cukup untuk memberi makan 1.200 orang di wilayah pesisir setiap
tahun (Burke et al., 2002). Kerusakan terumbu karang akan kembali pulih seperti semula
setidaknya membutuhkan waktu sekitar 50 tahun tanpa ada lagi aktivitas pengrusakan di
lingkungan ekosistem terumbu karang tersebut.
Tak heran jika degradasi terumbu karang yang parah ini memberikan dampak pada turunnya
produksi perikanan tangkap, semakin kecilnya ukuran ikan yang tertangkap, semakin jauhnya
daerah penangkapan (fishing ground). Hal ini mendorong meningkatnya biaya produksi
sehingga mengurangi rente sumberdaya (resource rent) yang menyebabkan rendahnya
pendapatan nelayan khususnya nelayan skala kecil. Jika hal ini terus terjadi maka
kesejahteraan masyarakat nelayan akan terancam. Tentu saja pihak yang paling dirugikan
oleh aktivitas pertambangan lepas pantai adalah nelayan. Karenanya, banyak nelayan yang
mengajukan protes terhadap pertambangan lepas pantai yang terjadi di sekitar daerahnya. Hal
ini wajar terjadi karena aktivitas pertambangan membuat hasil tangkapan nelayan berkurang
yang berakibat menurunnya pendapatan nelayan. Perairan pantai menjadi keruh dan
ekosistem terumbu karang rusak parah.
Parahnya, tidak seperti kerusakan di darat, kerusakan di laut sulit dikontrol karena lobang-
lobang bekas galian tersembunyi di dasar perairan. Namun, kerusakan alam terutama
ekosistem terumbu karang akibat pertambangan lepas pantai sangat mudah dijelaskan secara
ilmiah. Jika hal ini terus dibiarkan, pada titik klimaksnya, bukan mustahil akan terjadi
pertikaian atau penjarahan yang dilakukan oleh nelayan yang merasa dirugikan kepada pihak
penambang. Dibutuhkan win-win solution untuk masalah ini dimana kedua belah pihak akan
merasa saling diuntungkan minimal tidak saling merugi, sayangnya alam akhirnya selalu
menjadi pihak yang dirugikan.
Ternyata bukan hanya PT Timah Tbk yang mulai memindahkan prioritas penambangannya
ke daerah lepas pantai Pulau Bangka. Beberapa perusahaan swasta skala menengah yang
telah membuka smelternya di Pulau Bangka atau di Pulau Belitung pun mulai jenuh dengan
carut marut penambangan timah di darat. Mereka pun mulai membidik potensi timah di laut
Pulau Bangka. Beberapa perusahaan smelter mulai mengadakan kapal hisap untuk mengeruk
timah di Propinsi ini. Kapal hisap yang dioperasikan hanya berjarak kurang dari 4 mil laut
dari bibir pantai dan kedalaman 5 – 20 meter.
26
Semakin bergairahnya harga timah di dunia membuat perusahaan-perusahaan swasta berpacu
mengeruk timah di Propinsi ini. Dapat diramalkan beberapa tahun ke depan, kegiatan
penambangan timah di pantai akan semakin marak dilakukan mulai dari PT Timah Tbk
(kapal keruk dan kapal hisap), perusahaan-perusahaan swasta skala menengah (kapal hisap)
dan masyarakat (TI Apung). Memang setiap kegiatan pertambangan skala menengah hingga
besar di daerah lepas pantai harus melalui tahap analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL), namun sayangnya kontrol terhadap aktivitas pertambangan di lapangan sangat
lemah oleh pihak terkait.
Terbukti!!! Dari hasil pantauan satelit yang dimiliki Badan koordinasi Keamanan Laut
(Bakorkamla) 100% kapal hisap yang beroperasi di perairan Babel beroperasi diluar wilayah
yang sudah ditentukan (Bangkapos, 9 November 2008). Tak dapat dipungkiri, yang menjadi
acuan dalam pertambangan adalah ada tidaknya "timah" di lokasi tersebut, bukan karena ada
tidaknya "ekosistem terumbu karang". Jika di suatu lokasi ditemukan banyak bijih timahnya
dan banyak karangnya pemanambangan tetap dilakukan.
Jika tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah kita untuk mengatur sumberdaya alam ini
dengan bijaksana, propinsi ini akan menunggu detik-detik kehancuran ekosistem pesisirnya
setelah ekosistem di darat kita luluh lantak oleh penambangan timah darat. Laut kita kini
menunggu gilirannya.
27
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Definisi artikel atau pengertian artikel dibahas oleh berbagai tulisan dan literatur,
namun menurut kangmoes, definisi yang paling ringkas dan paling sederhana adalah definisi
artikel menurut kamus besar bahasa indonesia. Menurut KBBI, pengertian artikel adalah
“karya tulis lengkap” misalnya laporan berita atau esai dalam majalah. Menurut definisi ini
sebuah artikel idelanya membahas seluk beluk suatu tema secara tuntas.
Oleh karena itu, beberapa orang kemudian mencoba untuk merinci ciri-ciri sebuah artikel,
yakni;
1. Lugas
2. Logis
3. Tuntas
4. Obyektif
5. Cermat
6. Jelas dan padat
Akan tetapi, karena tidak ada aturan baku sebuah artikel harus begini dan begitu (setidaknya
sampai saat ini kangmoes belum menenmukannya) maka sebagian orang menyanggah
pendapat mengenai ciri-ciri artikel diatas karena penulisa artikel bisa tergantung karena
tujuan dituliskannya artikel.
5.2. Saran
28