periode tahunan 2010 unauditedkeuangan.unej.ac.id/.../2014/01/calk_uakpa_tahunan2013.docx · web...

69
2 Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Satuan Kerja yang dipimpinnya. Kantor KPPN Pelaihari adalah entitas akuntansi dari Kementerian Keuangan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan laporan keuangan Kantor KPPN Pelaihari mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 233/PMK.05/2011 tentang perubahan atas PMK nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-55/PB/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan dengan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2013 ini, perlu kami kemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp650.000,00 atau 52% persen dari yang ditetapkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2013. Sementara itu, realisasi Belanja Negara adalah sebesar Rp900.000.000,00 atau 45% persen dari yang dianggarkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2013; 2. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas kementerian negara/lembaga per 31 Desember 2013. Dari Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari Periode Tahun Anggaran 2013 Kata Pengantar

Upload: buidien

Post on 03-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2

Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Satuan Kerja yang dipimpinnya.

Kantor KPPN Pelaihari adalah entitas akuntansi dari Kementerian Keuangan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan laporan keuangan Kantor KPPN Pelaihari mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 233/PMK.05/2011 tentang perubahan atas PMK nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-55/PB/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2013 ini, perlu kami kemukakan hal-hal sebagai berikut:1. Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan,

belanja, dan pembiayaan. Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp650.000,00 atau 52% persen dari yang ditetapkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2013. Sementara itu, realisasi Belanja Negara adalah sebesar Rp900.000.000,00 atau 45% persen dari yang dianggarkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2013;

2. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas kementerian negara/lembaga per 31 Desember 2013. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa nilai Aset adalah sebesar Rp6.650.250.358,00 dan Kewajiban sebesar Rp50.000.000,00 sehingga Ekuitas Dana (kekayaan bersih) Kantor KPPN Pelaihari per Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp6.600.250.358,00

3. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

☼ Kata Pengantar ☼

3

laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.

Kami menyadari bahwa laporan keuangan Tahun Anggaran 2013 ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang membangun dari para pengguna laporan keuangan ini. Kami akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang tepat waktu dan akurat sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Diharapkan penyusunan Laporan Keuangan ini dapat meningkatkan akuntabilitas publik.

Pelaihari, …………………Kuasa Pengguna Anggaran,

EkaNIP 194508171965129999

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

4

HalamanKata Pengantar 2Pernyataan Tanggung Jawab 5I. Ringkasan 7II. Laporan Realisasi Anggaran 9III. Neraca 10IV. Catatan atas Laporan Keuangan 12

A. Penjelasan Umum 12A.1. Dasar Hukum 12A.2. Kebijakan Teknis Kantor KPPN Pelaihari 12A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 15A.4. Kebijakan Akuntansi 15

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 18B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 20B.2. Belanja Negara 21

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 25C.1. Aset Lancar 25C.2. Aset Tetap 29C.3. Piutang Jangka Panjang 34C.4. Aset Lainnya 36C.5. Kewajiban Jangka Pendek 37C.6. Ekuitas Dana Lancar 39C.7. Ekuitas Dana investasi 39

D. Pengungkapan Penting Lainnya 40D.1. Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca 40D.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK 40D.3. Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual 40D.4. Rekening Pemerintah 40D.5. Pengungkapan Lain-lain 40

Laporan-laporan Pendukung sesuai Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-55/PB/2012

41

LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan 42 LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja 43 Neraca Percobaan 44

Laporan Barang Pengguna 45 Laporan Barang Pengguna Tahun Anggaran 2013 (intra, ekstra,

gabungan) per kelompok46

Laporan Barang Persediaan dan BA Stock Opname Fisik 47 Berita Acara Rekonsiliasi KPKNL 48

Lampiran Lainnya Pendukung CALK 49 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual 50 LPJ Bendahara dan Rekening Koran 51 Persekot Gaji 52 Piutang PNBP 53 Berita Acara Rekonsiliasi KPPN 54 Berita Acara Rekonsiliasi Internal SAKPA – SIMAK BMN 55

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

☼ Daftar Isi ☼

5

PERNYATAAN TANGGUNG JAWABKUASA PENGGUNA ANGGARAN

Laporan Keuangan Satker Kantor KPPN Pelaihari yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2013 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Pelaihari, …………………Kuasa Pengguna Anggaran,

EkaNIP 194508171965129999

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

6

I. RINGKASAN

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

IRINGKASAN

7

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas PMK nomor 171/PMK.05/2007, menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).

Laporan Keuangan Satker KPPN Pelaihari Tahun Anggaran 2013 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) berjalan dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode Tahun Anggaran 2013.

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2013 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp650.000,00 atau mencapai 52% persen dari anggaran serta Penerimaan Hibah sebesar Rp0,00 atau mencapai 0,00 persen dari yang dianggarkan.

Realisasi Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp900.000.000,00 atau mencapai 45% persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut seluruhnya terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni.

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran periode Tahun Anggaran 2013 dan TahunAnggaran 2012 dapat disajikan pada tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2013 dan TahunAnggaran 2012

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

8

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan sebelumnya.Jumlah Aset adalah sebesar Rp6.650.250.358,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp51.705.500,00, Aset Tetap sebesar Rp5.943.472.484,00, Piutang Jangka Panjang sebesar Rp0,00, dan Aset Lainnya sebesar Rp655.072.374,00Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp50.000.000,00 yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek.Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp6.600.250.358,00 yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp1.705.500,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp6.598.544.858,00Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2013 dapat disajikan pada tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013/31 Desember 2012

3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANCatatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

9Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

II LAPORAN REALISASI ANGGARAN

10Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

III NERACA

11

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

IVCATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN

12

A. PENJELASAN UMUMDasar Hukum A.1. DASAR HUKUM

RENSTRA

VISI

MISI

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002

tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 133/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas PMK nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-80/PB/2011 Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada Bagan Akun Standar.

8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Neraca pada Bagan Akun Standar.

9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-55/PB/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

A.2. KEBIJAKAN TEKNIS Kantor KPPN PelaihariRencana Strategis (Renstra) merupakan sub sistem dari Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan serta Program dari suatu organisasi yang ditetapkan untuk jangka waktu 1-5 tahun yang akan menjadi arah dan pedoman bagi organisasi tersebut dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Penetapan visi dan misi Kantor KPPN Pelaihari merupakan turunan dari penetapan visi dan misi Direktorat Jenderal Perbendaharaan sehingga terjalin kesinambungan visi dan misi Kantor Pusat dengan Kantor Instansi Vertikal.

Untuk meningkatkan pelaksanaan tugas pemerintah di bidang anggaran yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab dan untuk memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi good governance (kepemerintahan yang baik) maka Kantor KPPN Pelaihari mempunyai visi “Menjadi Pengelola Perbendaharaan Negara yang professional,transparan,kredibel dan akuntabel pada tahun 2012”

Visi ini menjelaskan mengenai kemauan dari semua pegawai Kantor KPPN Pelaihari untuk menjadi pengelola perbendaharaan yang

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

13

berdedikasi, bermoral, transparan dan mempunyai kemampuan teknis dan manajerial.

Untuk mencapai visi tersebut diatas, KPPN menindak lanjuti dengan misi “Menjadi likuiditas dalam rangka pelaksanaan APBN, memberikan pelayanan prima dan menyelenggarakan penatausahaan Bendahara Umum Negara sesuai dengan aturan yang berlaku”, dimana misi tersebut memiliki makna sebagai berikut : Profesional adalah melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai tugas

dan pekerjaannya masing-masing. Transparansi adalah memberikan informasi yang jelas kepada mitra

kerja tentang system dan mekanisme kerja perbendaharaan dan kas Negara.

Untuk mencapai Visi dan Misi yang telah di tetapkan secara stratejik Kantor KPPN Pelaihari mempunyai tujuan pencapaian pekerjaan secara akurat, tepat waktu dan sesuai ketentuan yang berlaku.

KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara memiliki tugas dan fungsi dalam penyaluran pembiayaan atas beban APBN, penatausahaan penerimaan dan pengeluaran Negara melalui kas dan dari kas Negara, penatausahaan PNBP, penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Negara, dan penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi. Berbagai kinerja baik berupa output maupun outcomes yang akan dicapai oleh KPPN, terutama dalam hal pelayanan kepada stakeholders (satuan kerja/mitra kerja), diantaranya adalah:1. Pencairan dana APBN melalui penerbitan SP2D dapat dilaksanakan

secara benar, tepat waktu, dan akurat;2. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan dalam bentuk LKPP

tingkat kuasa BUN yang merupakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran, yang terkait dengan fungsi akuntansi dan pelaporan keuangan dengan melaksanakan pembinaan akuntansi keuangan Negara yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara guna terwujudnya laporan keuangan pemerintah yang tepat waktu, andal, dan transparan;

3. Melakukan bimbingan teknis kepada mitra kerja dalam pelaksanaan anggaran dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran sebagaimana paradigma baru yang sedang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yaitu “sebagai pelayan dan guru”.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) mempunyai tugas : 1. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum; 2. Penyaluran Pembiayaan atas beban anggaran, serta 3. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan

dari kas negara berdarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KPPN menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :1. Pengujian terhadap dokumen surat perintah pembayaran berdasarkan

peraturan perundang-undangan;2. Penerbitan surat perintah pencairan dana dari kas negara atas nama

Menteri Keuangan (Bendahara Umum Negara);3. Penyaluran pembiayaan atas beban APBN;

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

14

4. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan;

5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara;

6. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang;7. Penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja

negara;8. Penyusunan laporan realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman

dan hibah luar negeri;9. Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);10. Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi;11. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil

pemeriksaan;12. Pelaksanaan kehumasan;13. Menjamin kelancaran pencairan dana APBN secara tepat sasaran,

tepat waktu dan tepat jumlah; 14. Mengelola penerimaan negara secara profesional dan akuntabel; 15. Mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban APBN yang akurat

dan tepat waktu.

Untuk menjalankan tugas tersebut, Kantor KPPN Pelaihari memiliki struktur sebagai berikut:

Kantor KPPN Pelaihari memiliki sumber daya manusia sebagai berikut:

Tabel 3. Sumber Daya Manusiaa. berdasarkan pangkat/golongan

No. Unit Kerja Golongan JumlahIV III II I1 Kepala Kantor - 1 - - 12 Sub Bagian Umum - 3 3 - 63 Seksi Pencairan Dana - 3 1 - 44 Seksi Verifikasi &

Akuntansi - 1 2 - 35 Seksi Bank / Giro Pos - 1 2 - 3

Jumlah - 9 8 - 17

b. berdasarkan jabatan Struktural No Unit Kerja ESELON JumlahIII.A IV.A Pelak

s1 Kepala Kantor 1 - - 12 Sub Bag Umum - 1 5 63 Seksi Perbendaharaan - 1 3 44 Seksi Verifikasi dan - 1 2 3

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

15

Akuntansi5 Seksi Bank / Giro Pos - 1 2 3

Jumlah 1 4 12 17

c. berdasarkan Pendidikan Formal

No Unit Kerja S2 S1/D4 Dipl. III SLTA SLTP Jumla

h1 Kepala Kantor - 1 - - - 12 Subbag Umum - 3 - 2 1 63 Sie

Perbendaharaan - 3 1 - - 44 Sie Verak 1 - 1 1 - 35 Sie Bank/Giro Pos - 1 1 - 1 3

Jumlah 1 8 3 3 2 17Jumlah pegawai seluruhnya adalah 17 pegawai yang terdiri dari 1

orang Kepala kantor, 1 Kepala Subbag Umum, 3 Kepala Seksi dan 12 pegawai yang tersebar pada Subbagian/seksi dengan rincian penyebaran pelaksana sebagai berikut :

1) Subbagian Umum : 5 pegawai2) Seksi Pencairan Dana : 3 pegawai3) Seksi Bank /Giro Pos : 2 pegawai4) Seksi Verifikasi dan Akuntansi : 2 pegawai

A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Pendekatan penyusunan

LK

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari Tahun Anggaran 2013 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi Kantor KPPN Pelaihari.

Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari:1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca3. Catatan atas Laporan Keuangan

Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAK-BMN.

A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian LK Tahun Anggaran 2013 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

16

Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari adalah:

Pendapatan

(1)PendapatanPendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.

Belanja

(2) BelanjaBelanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.

Aset

(3) Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.

Aset Lancara. Aset Lancar

Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan.Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

17

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR.Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:- harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,- harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,- harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh

dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

Investasi

b. InvestasiInvestasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non permanen dan permanen.(i) Investasi Non Permanen

Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/ daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya.Investasi Non Permanen meliputi: Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman

luar negeri yang diteruspinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) dan dana dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD) yang dipinjamkan kepada BUMN/BUMD dan Pemda.

Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman Dana Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam/Tempat Simpan Pinjam (USP/TSP) atau nasabah BPR.

(ii) Investasi PermanenInvestasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

18

permanen dimaksudkan untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara. PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang sama dengan atau lebih dari 51 persen disebut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Hukum Milik Negara (BHMN). PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang kurang dari 51 persen (minoritas) disebut sebagai Non BUMN. PMN dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan.

Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan metode ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada lembaga-lembaga keuangan internasional, menggunakan metode biaya.Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah BI pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos investasi dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

Aset Tetap

c. Aset TetapAset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 31 Desember 2013 berdasarkan harga perolehan. Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:

(a.) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan

(b.) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

(c.)Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

Aset Lainnya

d. Aset LainnyaAset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

19

Kewajiban

Ekuitas Dana

kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki.Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.

(4) KewajibanKewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka PanjangKewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.

(5) Ekuitas DanaEkuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

20

aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. (6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak TertagihPenyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/20110 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga Dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih .

Kualitas Piutang Uraian Penyisih

anLancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal

jatuh tempo 0.5%Kurang Lancar

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%

Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan

100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang

Negara/DJKN

(7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap Penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2013, Kantor KPPN

Pelaihari sudah menerapkan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1/PMK/.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

Penyusutan asset tetap tidak dilakukan terhadap Tanah, Konstruksi dalam Pengerjaaan (KDP) dan Asset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31 Desember 2012 untuk asset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan untuk asset tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan.

Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

Penyusutan Asset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

21

garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

Masa manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor :59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum table masa manfaat tersebut adalah sebagai berikut :

Kelompok Aset Tetap Masa ManfaatPeralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahunGedung dan Bangunan 10 s.d 50 tahunJalan, Irigasi, dan Jaringan 5 s.d 40 tahunAset Tetap Lainnya (Alat musik modern)

4 tahun

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LRAB.1. Pendapatan Negara dan Hibah

Realisasi Pendapatan Negara dan

Hibah Rp650.000

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp650.000,00 atau mencapai 52% persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp1.250.000,00. Keseluruhan

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

22

Pendapatan Negara dan Hibah KPPN Pelaihari adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya.

Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya per tanggal pelaporan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4 Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP Tahun Anggaran 2013

No Uraian Estimasi Pendapatan Realisasi %1 Pendapatan dari Pengelolaan BMN Rp 1,200,000 Rp 1,159,094 96.59%2 Pendapatan Jasa Rp - Rp 134,202,625 0.00%3 Rp - Rp - 0.00%

4 Rp - Rp - 0.00%5 Pendapatan Iuran dan Denda Rp - Rp 4,150,340 0.00%6 Pendapatan Anggaran Lain-lain Rp 2,136,000 Rp 14,618,680 684.40%

TOTAL Rp 3,336,000 Rp154,130,739 4620.23%

Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Pidana KorupsiPendapatan Gratifikasi dan Uang Sitaan Hasil Korupsi

Sedangkan perbandingan realisasi PNBP Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2012 disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 5 Perbandingan Realisasi PNBP Tahun Anggaran 2013/Tahun Anggaran

2012

No UraianRealisasi Kenaikan/ (Penurunan)

TA 2012 TA 2011 Rp %1 Pendapatan dari Pengelolaan BMN Rp 1,159,094 Rp 1,201,848 Rp (42,754) -0.042 Pendapatan Jasa Rp 134,202,625 Rp - Rp 134,202,625 0.003 Rp - Rp - Rp -

0.004 Rp - Rp - Rp - 0.005 Pendapatan Iuran dan Denda Rp 4,150,340 Rp - Rp 4,150,340 0.006 Pendapatan Anggaran Lain-lain Rp 14,618,680 Rp 8,581,200 Rp 6,037,480 0.70

TOTAL Rp 154,130,739 Rp 9,783,048 14.75

Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Pidana KorupsiPendapatan Gratifikasi dan Uang Sitaan Hasil Korupsi

Rp144,347,691

Penyebab penurunan/kenaikan realisasi pendapatan pada TahunAnggaran 2013 adalah sebagai berikut:

Kenaikan Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan (4231) bersumber dari Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan (423141) disebabkan diterbitkannya 2 Surat Ijin Penghunian (SIP) untuk pegawai yang menempati rumah dinas yang pada periode pelaporan sebelumnya tidak ditempati serta terdapat setoran SSBP atas sewa rumah dinas bulan Maret 2013 sampai dengan Mei 2013 atas nama wajib setor Eka Suparta dan M. Arief Barata;Kenaikan Pendapatan Jasa (4232) dan Pendapatan Iuran Denda (4237) disebabkan karena Implementasi Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 234/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Transaksi Khusus, yang menyatakan bahwa PNBP yang dihasilkan dari pengelolaan kas negara dibukukan pada SAI BA 015.08 mulai 1 Januari 2013. (pada tahun anggaran 2012 pendapatan dimaksud dibukukan sebagai pendapatan Bagian Anggaran 999);Kenaikan Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL disebabkan karena adanya pengembalian uang makan pegawai bulan Desember 2012 yang disetor pada TA 2013 (uang makan dibayarkan

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

23

penuh pada awal bulan Desember 2012 untuk selanjutnya dihitung pengembaliannya berdasarkan potongan absensi bulan Desember TA 2012)Penurunan Penerimaan Kembali Persekot/ Uang Muka Gaji disebabkan karena Uang Muka Gaji pegawai yang telah dilunasi pada periode tahun anggaran sebelumnya;

Realisasi Belanja Negara

Rp900.000.000

B.2. Belanja NegaraRealisasi belanja pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp900.000.000,00 atau sebesar 45% persen dari anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja. Anggaran dan realisasi belanja TahunAnggaran 2013 dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 6Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2013

Jenis Belanja Anggaran Realisasi %

51 Belanja Pegawai 946,983,000 906,523,415 95.73%52 Belanja Barang 782,767,000 715,869,534 91.45%53 Belanja Modal 649,750,000 647,943,000 99.72%

Total 2,379,500,000 2,270,335,949 95.41%

Kode Jns

Belanja

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut:Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2013

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal -

100,000,000

200,000,000

300,000,000

400,000,000

500,000,000

600,000,000

700,000,000

800,000,000

900,000,000

1,000,000,000

Anggaran Realisasi

Sedangkan perbandingan realisasi belanja Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2012 dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 7Perbandingan realisasi Belanja Tahun Anggaran 2013/Tahun Anggaran

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

24

Realisasi Belanja Kenaikan / (Penurunan)

TA 2013 TA 2012 Rp %

51 Belanja Pegawai 905,931,298 864,346,752 41,584,546 4.81%

52 Belanja Barang 715,869,534 690,721,554 25,147,980 3.64%

53 Belanja Modal 647,943,000 100,350,000 547,593,000 ###

Jumlah 2,269,743,832 1,655,418,306 614,325,526 ###

Kode Jns

Belanja

Uraian Jenis Belanja

Realisasi belanja Tahun Anggaran 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp50.000.000,00 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya disebabkan antara lain:

Kenaikan Belanja Pegawai secara umum disebabkan karena kenaikan Gaji Pokok PNS terhitung 1 Januari 2013 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2013 tentang Perubahan Kelima Belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil;Kenaikan Belanja Barang secara umum disebabkan karena kenaikan Standar Biaya Umum (SBU) berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.02/2011 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2012 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.02/2012;Kenaikan Belanja Modal secara umum disebabkan karena terdapat pekerjaan renovasi perluasan bangunan kantor, halaman kantor, dan halaman rumah dinas.

Belanja Pegawai Rp375.000.000

B.2.1. Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai pada Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp375.000.000,00 atau sebesar 46,88% persen dari pagu anggaran sebesar Rp800.000.000,00 Apabila dibandingkan antara TahunAnggaran 2013 dengan Tahun Anggaran 2012, realisasi belanja pegawai mengalami kenaikan sebesar Rp(25.000.000),00 atau sebesar 4.81 persen.Rincian realisasi Belanja Pegawai adalah seperti pada tabel 8 berikut :

Tabel 8Rincian Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2013/Tahun

Anggaran 2012

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

25

Penyebab kenaikan belanja pegawai dimaksud adalah karena beberapa hal sebagai berikut:

Kenaikan Gaji Pokok PNS terhitung 1 Januari 2013 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2013 tentang Perubahan Kelima Belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil; Kenaikan Belanja Lembur disebabkan jumlah pegawai KPPN Pelaihari bertambah 2 pegawai yang semula di tahun 2012 sebanyak 15 pegawai pada tahun 2013 menjadi 17 pegawai;Kenaikan Belanja Uang Makan PNS juga disebabkan jumlah pegawai KPPN Pelaihari bertambah 2 pegawai yang semula di tahun 2012 sebanyak 15 pegawai pada tahun 2013 menjadi 17 pegawai;

Belanja Barang Rp400.000.000

B.2.2. Belanja BarangRealisasi Belanja Barang pada Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp400.000.000,00 atau sebesar 47,06% persen dari pagu anggaran sebesar Rp850.000.000,00 Apabila dibandingkan antara TahunAnggaran 2013 dengan Tahun Anggaran 2012, realisasi belanja barang mengalami penurunan sebesar Rp65.000.000,00 atau sebesar 16,56 persen.Rincian realisasi Belanja Barang adalah seperti pada tabel 9 berikut:

Tabel 9Rincian Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2013/Tahun

Anggaran 2012

Penyebab penurunan belanja barang dimaksud adalah karena

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

26

beberapa hal sebagai berikut :Secara umum penurunan realisasi belanja barang karena terjadi pengurangan anggaran sebesar Rp115.619.000,- dari anggaran semula sebesar Rp898.386.000,- menjadi Rp782.767.000,-Kenaikan belanja barang operasional disebabkan SBU tahun 2013 mengalami kenaikan untuk pembayaran honorarium satpam, pramubakti dan sopir, pengadaan seragam dinas pegawai, kegiatan Gugus Kendali Mutu, dan untuk keperluan sehari-hari perkantoran;Hingga akhir TA 2013, telah dilaksanakan beberapa kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis aplikasi, monev pelaksanaan anggaran ke satker lingkup KPPN Pelaihari, serta monitoring data unmatch ke bank/pos persepsi yang dananya bersumber dari akun belanja barang non operasional lainnya. Pelaksaan kegiatan dimaksud selalu mempertimbangkan prinsip efisiensi dan efektivitas.Penurunan belanja jasa disebabkan karena efisiensi pemakaian peralatan dan mesin;Penurunan belanja pemeliharaan disebabkan efisiensi pemakaian kendaraan dinas;Penurunan belanja perjalanan dalam negeri disebabkan penurunan frekuensi perjalanan dinas dalam rangka konsultasi maupun koordinasi.

Belanja Modal Rp125.000.000

5.2.3. Belanja ModalRealisasi Belanja Modal pada Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp125.000.000,00 atau sebesar 35,71% persen dari pagu anggaran sebesar Rp 350.000.000,00 Apabila dibandingkan antara TahunAnggaran 2013 dengan Tahun Anggaran 2012, realisasi belanja modal mengalami kenaikan sebesar Rp75.000.000,00 atau sebesar 545,68 persen. Rincian realisasi Belanja Modal adalah seperti pada tabel 10 berikut :

Tabel 10 Rincian Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2013/Tahun

Anggaran 2012

Penyebab kenaikan belanja modal dimaksud dikarenakan terdapat pekerjaan renovasi perluasan gedung kerja dan renovasi halaman kantor untuk menunjang terlaksananya tugas pokok dan fungsi di KPPN Pelaihari serta pemasangan paving block halaman rumah dinas KPPN Pelaihari agar halaman rumah dinas tidak becek dan terjadi erosi pada

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

27

saat hujan.

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

C.1. ASET LANCAR

Kas di Bendahara Pengeluaran

Rp50.000.000,00

C.1.1. Kas di Bendahara PengeluaranKas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP yang belum dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per tanggal neraca. Kas di Bendahara Pengeluaran mencakup seluruh saldo rekening bendahara pengeluaran, uang logam, uang kertas, dan lain-lain kas (termasuk bukti pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan) yang sumbernya berasal dari dana kas kecil (UP) yang belum dipertanggungjawabkan atau belum disetor kembali ke Kas Negara per tanggal neraca)Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp50.000.000,00 Apabila dibandingkan dengan per 31Desember 2012, maka Kas di Bendahara Pengeluaran mengalami kenaikan.

Tabel 11Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran Per 31 Desember 2013/31

Desember 2012

C.1.2. Kas di Bendahara PenerimaanKas di Bendahara

Penerima Rp20,00

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp20,00 yang mencakup seluruh kas, baik saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak. Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari pungutan yang sudah diterima oleh bendahara penerimaan selaku wajib pungut yang belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca. Jumlah tersebut terdiri dari:

Tabel 12 Rincian Kas di Bendahara Penerimaan Per 31 Desember 2013/31

Desember 2012

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

28

Kas Lainnya dan Setara Kas

Rp40,00

C.1.3. Kas Lainnya dan Setara Kas Kas Lainnya dan Setara Kas mencakup Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran, yaitu kas yang berada di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik itu saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai. Beberapa kemungkinan adanya kas pada Bendahara Pengeluaran dapat terjadi karena : a. Adanya pendapatan yang telah diterima sebelum tanggal neraca

namun sampai dengan tanggal neraca belum disetorkan ke kas negara, meliputi :1) Bunga dan Jasa Giro Rekening Bendahara yang belum disetor

ke kas negara pada tanggal neraca yang belum menerapkan Treasury Notional Pooling(TNP).

2) Pungutan pajak yang belum disetor ke kas umum negara pada tanggal neraca.

3) Pendapatan hibah langsung berupa uang yang ditampung pada rekening Bendahara Pengeluaran.

4) Pengembalian belanja yang belum disetor ke kas Negara.Terhadap akun tersebut diinputkan dengan akun kredit Pendapatan yang Ditangguhkan.

b. Adanya kewajiban satker kepada pihak lain, yaitu: Jika ada dana yang berasal dari SPM LS kepada Bendahara Pengeluaran seperti uang honor atau SPPD yang belum dibagikan kepada pihak lain.Terhadap akun tersebut diinputkan dengan akun kredit Utang Kepada Pihak Ketiga Lainnya (212191).

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2013 sebesar Rp40,00 dan per 31 Desember 2012 sebesar Rp57.830.000,- dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 13 Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Per 31 Desember 2013

Terhadap saldo Kas Lainnya dan Setara Kas di bendahara pengeluaran tersebut akan dibayarkan pada ke empat pegawai pindah masuk tersebut dengan rincian sebagai berikut:

C.1.4. Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid)

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

29

Belanja Dbyr Dimuka Rp50,00

Saldo Belanja Dibayar Dimuka per 31 Desember 2013 sebesar Rp50,00 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp14.274.010,00. Rincian Belanja Dibayar Dimuka adalah sbb:

Tabel 14 Rincian Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) Per 31 Desember 2013

No. Uraian Jumlah1 Belanja Pegawai Dibayar Dimuka Rp 14.274.010 2 Belanja Barang Dibayar Dimuka Rp - 3 Belanja Modal Dibayar Dimuka Rp -

Rp 14.274.010 JumlahBelanja Dibayar Dimuka pada tabel dengan penjelasan sbb:a) Belanja Pegawai yang Dibayar di Muka sebesar Rp14.274.010,00Belanja Pegawai yang Dibayar di Muka merupakan akun untuk merepresentasikan saldo persekot yang belum dilunasi oleh pegawai sampai dengan tanggal pelaporan. (Daftar Mutasi Persekot Gaji terlampir)[Persekot merupakan pinjaman uang tidak berbunga yang diberikan kepada pegawai yang dipindahkan/dimutasikan untuk kepentingan dinas. Persekot diberikan dengan maksud untuk membantu kebutuhan PNS beserta keluarganya di tempat tugas yang baru karena gaji bulan berikutnya belum tentu dapat dibayarkan tepat waktu karena belum sempat masuk ke dalam daftar gaji induk bulanan pada bulan berkenaan].b) Belanja Barang yang Dibayar di Muka sebesar Rp0,00Belanja Barang yang Dibayar di Muka merupakan pengeluaran satuan kerja yang telah dibayarkan dan membebani pagu anggaran, namun barang/jasa/fasilitas dari pihak ketiga belum diterima/dinikmati satuan kerja.

Piutang Bukan Pajak Rp60,00

C.1.5. Piutang Bukan PajakPiutang Bukan Pajak merupakan semua hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada akhir periode pelaporan dan diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun (tidak termasuk penerimaan perpajakan).

Saldo Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2013 sebesar Rp60,00 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp16.581.879,00.

Tabel 15 Rincian Piutang Bukan Pajak Per 31 Desember 2013

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

30

Sedangkan mutasi piutang pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai berikut:

Tabel 16 Mutasi Piutang Bukan Pajak Tahun Anggaran 2013

Penyisihan Piutang Bukan

Pajak Rp100,00

C.1.6. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan PajakPenyajian akun Penyisihan Piutang Tidak Tertagih didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2010 Tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga Dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih dan Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-82/PB/2011 tentang Pedoman Akuntansi Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga.Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak per 31Desember 2013 sebesar Rp100,00 dan per 31 Desember 2012 sebesar Rp82.909,00 yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang.Berikut disajikan perhitungan penyisihan piutang tak tertagih jangka pendek untuk masing-masing debitur:

Tabel 17 Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jangka Pendek

Per 31 Desember 2013

C.1.7. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp,00 dan Rp90,00. Bagian Lancar TPA adalah merupakan saldo TPA yang akan jatuh tempo kurang dari 12 bulan setelah tanggal neraca berupa angsuran atas penjualan rumah negara.

Penyisihan Piutang Tak

C.1.8. Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

31

Tertagih – Bag. Lancar TPA

Rp100Saldo Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp100,00 dan Rp82.909,00 yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) yang ditentukan oleh kualitas masing-masing tagihan.

BL TP/TGR Rp130,00

C.1.9. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp130,00 dan per 31 Desember 2012 sebesar Rp140,00 yang merupakan hak atau klaim terhadap pihak lain yang belum diselesaikan pada tanggal neraca yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan atau kurang. Tidak terdapat Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 31Desember 2013, dan juga tidak terdapat mutasi Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR).

Penyisihan BL TP/TGR Rp130,00

C.1.10 Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan /Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)Saldo Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember2013 sebesar Rp150,00 dan per 31 Desember 2012 sebesar Rp120,00 yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang.

Persediaan Rp1.705.500,00

C.1.11 PersediaanPersediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Nilai persediaan per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.705.500,00 dan per 31 Desember 2012 sebesar Rp2.852.000,00 Rincian persediaan per 31 Desember 2013/31 Desember 2012 dapat dilihat pada tabel 12 berikut :

Tabel 24Rincian Persediaan Per 31 Desember 2013/31 Desember 2012

N0 Jenis Persediaan1 Barang Konsumsi - 1,365,000 2 Bahan Untuk Pemeliharaan 2,852,000 - 3 Suku Cadang - - 4 - - 5 Bahan Baku - - 6 Persediaan Lainnya - -

Jumlah 2,852,000 1,365,000

31 Desember 2013

31 Desember 2012

Barang Persediaan Lainnya untuk diserahkan kpd Msyrkt

Mutasi Persediaan pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai berikut:

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

32

Tabel 25 Mutasi Persediaan Tahun Anggaran 2013

Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.Nilai persediaan yang disajikan dalam neraca merupakan nilai berdasarkan hasil opname fisik sesuai BA Opname Fisik Nomor : 001/KPB.19/KP.0210/2013 tanggal 7 Januari 2013 (terlampir).

C.2. Aset TetapNilai Buku Aset

Tetap R

p5.766.353.556,00

Nilai perolehan aset tetap per 31 Desember 2013 dan per 31Desember 2012 adalah sebesar Rp5.943.472.484,00 dan Rp5.741.996.196,- yang merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas.

Sedangkan nilai akumulasi penyusutan aset tetap tersebut masing-masing sebesar Rp(177.118.928),00 dan Rp(177.118.928),00

Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2013/31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 26Rincian Aset Tetap Per 31 Desember 2013/31 Desember 2012

Perbandingan nilai aset tetap per 31 Desember 2013/31 Desember2012 dapat disajikan pada grafik berikut :

Grafik Aset Tetap per 31 Desember 2013/31 Desember 2012

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

33

31 Desember 2013

31 Desember 2012

0

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2,500,000,000

TanahPeralatan dan MesinGedung dan BangunanJalan, Irigasi dan JaringanAset tetap LainnyaKonstruksi dalam Pengej.

Rekonsiliasi aset tetap per 31 Desember 2013 pada neraca dibandingkan dengan posisi aset tetap pada SIMAK BMN adalah sebagai berikut:

Tabel 27Rekonsiliasi Aset Tetap pada Neraca dengan SIMAK BMN per 31

Desember 2013

Tanah Rp1.576.908.000

C.2.1. TanahNilai perolehan aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kantor KPPNPelaihari per 31 Desember 2013 sebesar Rp1.576.908.000,00 dan per 31 Desember 2012 sebesar Rp1.576.908.000,00 Rincian saldo tanah per 31 Desember 2013 terdiri dari:

Tabel 28Rincian Saldo Tanah per 31 Desember 2013

Nilai Buku Peralatan dan

Mesin Rp2.030.683.799

C.2.2. Peralatan dan MesinPosisi nilai perolehan Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp2.093.058.146,00 dan Rp1.877.347.246,00 sedangkan nilai akumulasi penyusutan peralatan dan mesin masing-masing sebesar Rp(62.374.347),00 dan Rp170,00Sehingga nilai buku peralatan dan mesin per 31 Desember 2013

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

34

dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp2.030.683.799,00 dan Rp1.877.347.246,00Mutasi/perubahan peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 29Rincian Mutasi Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2013

Sedangkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin sampai dengan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Tabel 30Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2013

Penambahan Peralatan dan Mesin sudah sama dengan realisasi belanja modal Peralatan dan Mesin dari pembelian yaitu sebesar Rp30.030.000,-Transaksi penambahan peralatan dan mesin sebagaimana berikut:

1. Transaksi Pembelian terdiri dari :

2. Transaksi Transfer Masuk terdiri dari :

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

35

3. Koreksi Pencatatan Nilai/Kualitas terdiri dari:

Sedangkan transaksi pengurangan peralatan dan mesin berupa penghentian BMN dari kegiatan operasional yang selanjutnya akan dilakukan penghapusan sebanyak 78 buah senilai Rp284.495.093,00.

Nilai Buku Gedung dan

Bangunan Rp2.335.880.685

C.2.3. Gedung dan BangunanNilai perolehan Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp2.093.058.146,00 dan Rp1.877.347.246,00 sedangkan nilai akumulasi penyusutan Gedung dan Bangunan masing-masing sebesar Rp(114.744.581),00 dan Rp170,00Sehingga nilai buku Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp2.030.683.799,00 dan Rp1.877.347.246,00Mutasi/perubahan gedung dan bangunan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 31Rincian Mutasi Gedung dan Bangunan Tahun Anggaran 2013

Sedangkan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sampai dengan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Tabel 32Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Tahun Anggaran

2013

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

36

Penambahan nilai gedung dan bangunan sudah sama dengan realisasi belanja modal gedung dan bangunan yaitu sebesar Rp617.913.000,00Transaksi penambahan dan pengurangan gedung dan bangunan dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pengembangan Nilai Aset terdiri renovasi backdrop, signage,

dan neon box bangunan kantor senilai Rp40.920.000,00b. Pengembangan Melaui KDP senilai Rp576.993.000,00 terdiri

dari:- Pekerjaan perluasan ruang kerja dan renovasi halaman

bangunan kantor senilai Rp378.243.000,00- Renovasi halaman rumah dinas Jalan Supirman senilai

Rp116.600.000,00- Renovasi halaman rumah dinas Komplek CIP senilai

Rp82.150.000,00c. Penerimaan Aset Tetap Renovasi merupakan pekerjaan renovasi

plafon bangunan kantor bersumber dari dana SKPA senilai Rp166.060.000,00

Nilai Buku Jalan, Irigasi dan

Jaringan Rp230

C.2.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan Nilai perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp190,00 dan Rp1.877.347.246,00 sedangkan nilai akumulasi penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan masing-masing sebesar Rp210,00 dan Rp170,00Sehingga nilai buku Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp2.030.683.799,00 dan Rp1.877.347.246,00Mutasi/perubahan Jalan, Irigasi dan Jaringan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 33Rincian Mutasi Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun Anggaran 2013

Realisasi Belanja Modal Jalan dan Jembatan sampai dengan 31Desember 2013 adalah sbb:

Tabel 34Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun Anggaran

2013

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

37

Nilai Buku Aset Tetap Lainnya

Rp290

C.2.5. Aset Tetap LainnyaNilai perolehan Aset Tetap lainnya per 31 Desember 2013 dan 31Desember 2012 masing-masing sebesar Rp250,00 dan Rp260,00 sedangkan nilai akumulasi penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan masing-masing sebesar Rp270,00 dan Rp280,00Sehingga nilai buku Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp290,00 dan Rp300,00Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Mutasi/perubahan Aset Tetap Lainnya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 35Rincian Mutasi Aset Tetap Lainnya Tahun Anggaran 2013

Sedangkan realisasi Belanja Modal Fisik Lainnya sampai dengan 31Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Tabel 36Realisasi Belanja Modal Fisik Lainnya Tahun Anggaran 2013

KDP Rp310

C.2.6. Konstruksi Dalam PengerjaanNilai Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2013/31Desember 2012 masing-masing sebesar Rp310,00 dan Rp320,00Nilai Konstruksi dalam pengerjaan mencakup nilai aset tetap yang masih dalam proses pembangunan, yang sampai dengan tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya. Namun sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 seluruh pekerjaan pembangunan fisik telah diterbitkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dan dicatat menjadi aset definitif gedung dan bangunan.

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

38

C.3. Piutang Jangka Panjang

Tagihan Penjualan

Angsuran Rp80

C.3.1 Tagihan Penjualan AngsuranJumlah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp80,00 dan Rp34,00 merupakan tagihan atas penjualan BMN yang pembayarannya melalui angsuran yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan. Adapun rincian atas saldo TPA per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Tabel 37Rincian Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) Per 31 Desember 2013

Sedangkan mutasi Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) adalah sebagai berikut:

Tabel 38Rincian Mutasi Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) Tahun Anggaran

2013

C.3.2. Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Penjualan Angsuran Penyisihan TPA

Rp110Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp110,00 dan Rp635350,00 yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) yang ditentukan oleh kualitas masing-masing tagihan. Berikut disajikan perhitungan Penyisihan Piutang tak Tertagih - Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) untuk masing-masing debitur:

Tabel 39Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih –

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) Per 31 Desember 2013

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

39

C.3.3. Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)TP/TGR Rp360 Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

(TP/TGR) per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp360,00 dan Rp370,00. Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena kelalaianya.Rincian Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) adalah sebagai berikut:

Tabel 40Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

(TP/TGR) Per 31 Desember 2013

Sedangkan mutasi (TP/TGR) pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai berikut:

Tabel 41Rincian Mutasi Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti

Rugi (TP/TGR) Tahun Anggaran 2013

C.3.4. Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

Penyisihan TP/TGR Rp390

Saldo Penyisihan Piutang tak Tertagih Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp390,00 dan Rp160,00 yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang TP/TGR. Berikut disajikan perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) untuk masing-masing debitur:

Tabel 42Rincian Penyisihan Piutang tak Tertagih Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Per 31 Desember

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

40

Aset Lainnya R

p655.072.37400

C.4. Aset LainnyaNilai aset lainnya per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp655.072.374,00 dan Rp662.579.238,00 yang merupakan aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam aset lancar maupun aset tetap.Rincian Aset Lainnya per 31 Desember 2013/31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 43Aset Lainnya Per 31 Desember 2013/31 Desember 2012

Aset Tak Berwujud

Rp1340

C.4.1. Aset Tak BerwujudNilai Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2013/31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp1340,00 dan Rp1350,00.Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik berupa software komputer, lisensi dll.

Nilai Buku Aset Lain-lain

Rp655.072.374

C.4.2 Aset Lain-lainTerdiri dari barang milik negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional Kantor KPPNPelaihari serta dalam proses penghapusan dari BMN. Nilai Aset Lain-lain per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp668.619.238,00 dan Rp662.579.238,00 sedangkan nilai akumulasi penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan masing-masing sebesar Rp(13.546.864),00 dan Rp1120,00Sehingga nilai buku Aset Lain-lain per 31 Desember 2013 dan 31Desember 2012 masing-masing sebesar Rp290,00 dan Rp300,00

Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:

Tabel 44Rincian Mutasi Aset Lain-lain Tahun Anggaran 2013

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

41

Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain dapat dijelaskan sebagai berikut: Reklasifikasi peralatan kantor tahun 2013 senilai

Rp284.495.093,00 yang tidak lagi digunakan dalam operasional kantor karena dalam kondisi rusak/usang.

Seluruh BMN yang tidak digunakan dalam operasional kantor senilai Rp662.579.238,00 sudah diajukan usulan penghapusan dengan surat sbb:1. S-1418/WPB.19/KP.0210/2013 tanggal 5 Desember 2013

tentang Usulan Penghapusan Kendaraan Bermotor Roda 2; dan

2. S-1139/WPB.19/KP.0210/2013 tanggal 30 Oktober 2013 tentang Usulan Penghapusan BMN.

Kewajiban Rp50.000.000

C.5. Kewajiban Jangka PendekKewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang diharapkan akan dibayar kembali atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca.Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp50.000.000,00

Utang Kepada Pihak Ketiga

Rp1240

C.5.1. Utang Kepada Pihak KetigaNilai Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2013/31Desember 2012 masing-masing sebesar Rp1240,00 dan Rp365.427.982,00 yang merupakan belanja yang masih harus dibayar dan utang kepada pihak ketiga lainnya.Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 45Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga Per 31 Desember 2013

Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga dapat dijelaskan sbb:1. Dana perjalanan dinas mutasi 4 orang pegawai (a.n. Yudianto

dkk) yang ditempatkan pada KPPN Pelaihari sebesar Rp57.830.000,00 yang akan dibayarkan pada bulan Januari 2014;

2. Kekurangan gaji karena kenaikan pangkat dari gol II/d menjadi III/a a.n. Mahbub Ulhaq untuk bulan November dan Desember

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

42

Pendapatan Diterima di Muka

Rp3150

Uang Muka dari KPPN

Rp50.000.000

2013;3. Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar berupa biaya

langganan listrik, telepon, fax, internet speedy, dan kartu pasca bayar SMS Gateway yang belum dibayar sampai dengan tanggal neraca.

C.5.2. Pendapatan Diterima di MukaPendapatan Diterima Dimuka pada pos ini merupakan pendapatan yang diterima oleh satuan kerja dan sudah disetor ke Rekening Kas Umum Negara, namun wajib setor belum menikmati barang/jasa/fasilitas dari satuan kerja. Nilai Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2013/31Desember 2012 masing-masing sebesar Rp3150,00 dan Rp12250,00

C.5.3. Uang Muka dari KPPNNilai Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2013/31 Desember2012 masing-masing sebesar Rp50.000.000,00 dan Rp1230,00 merupakan UP/TUP yang masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.Akun ini merupakan penyeimbang Akun Kas di Bendahara Pengeluaran.

Pendapatan Yang Ditangguhkan

Rp1140

C.5.4. Pendapatan Yang DitangguhkanPendapatan yang Ditangguhkan merupakan merupakan Pendapatan Negara yang belum disetorkan ke Kas Negara pada tanggal pelaporan. Pendapatan tersebut merupakan pendapatan PNBP, pengembalian belanja, serta pungutan/potongan pajak yang belum disetorkan ke kas negara pada tanggal 31 Desember 2013.

Nilai Pendapatan yang Ditangguhkan per 31 Desember 2013/31Desember 2012 masing-masing sebesar Rp1140,00 dan Rp2350,00.

Ekuitas Dana Lancar

Rp1.705.500

C.6. Ekuitas Dana LancarEkuitas Dana Lancar adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara nilai aset lancar dengan kewajiban jangka pendek. Nilai Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.705.500,00dengan rincian sebagai berikut:

Cadangan Piutang Rp11140

C.6.1. Cadangan PiutangMerupakan jumlah ekuitas dana lancar dalam bentuk piutang setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih. Nilai Cadangan Piutang per 31 Desember 2013/31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp11140,00 dan Rp30.772.980,00 Cadangan Piutang tersebut merupakan penyeimbang akun-akun sebagai berikut:

Tabel 46

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

43

Rincian Cadangan Piutang Per 31 Desember 2013

Cadangan Persediaan

Rp1.705.500

Dana yg Harus Disediakan utk Pemb Utang Jk

Pendek Rp123450

Barang/Jasa yang Harus Diterima

Rp21350

Barang/Jasa yang Harus

Diserahkan Rp12350

C.6.2. Cadangan PersediaanCadangan Persediaan merupakan penyeimbang Akun Persediaan. Nilai Cadangan Persediaan per 31 Desember 2013/31 Desember2012 masing-masing sebesar Rp1.705.500,00 dan Rp2.852.000,00

C.6.3. Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka PendekMerupakan bagian dari ekuitas dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek per 31 Desember 2013/31Desember 2012 masing-masing sebesar Rp123450,00 dan Rp(7.597.982),00

Akun ini merupakan penyeimbang pos Utang Kepada Pihak Ketiga, khusus untuk akun belanja yang masih harus dibayar, yang terdiri dari belanja pegawai yang masih harus dibayar sebesar Rp212.482,00 dan belanja barang yang masih harus dibayar sebesar Rp7.385.500,00

C.6.4. Barang/Jasa yang Harus DiterimaNilai Barang/Jasa yang Harus Diterima per 31 Desember 2013/31Desember 2012 masing-masing sebesar Rp21350,00 dan Rp121450,00 Akun Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima merupakan ekuitas dana lancar berupa barang/jasa yang akan diterima dari pihak lain. Akun ini merupakan penyeimbang akun Belanja Dibayar Dimuka di Muka

C.6.5. Barang/Jasa yang Harus DiserahkanNilai Barang/Jasa yang Harus Diserahkan per 31 Desember 2013/31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp12350,00 dan Rp121550,00 merupakan Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan merupakan ekuitas dana lancar berupa barang/jasa yang harus diserahkan kepada pihak lain.Akun ini merupakan penyeimbang akun Pendapatan Sewa Diterima di Muka.

Ekuitas Dana Investasi Rp

6.598.544.858

C.7. Ekuitas Dana InvestasiEkuitas Dana Investasi tardiri dari Diinvstasikan dalam Aset Tetap dan Diinvestasikan dalam Aset Lainnya.

Diinvestasikan Dalam Aset

C.7.1. Diinvestasikan Dalam Aset TetapMerupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap. Nilai Dana Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per 31

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

44

Tetap Rp5.943.472.484 Desember 2013/31 Desember 2012 masing-masing sebesar

Rp5.943.472.484,00 dan Rp5.741.996.196,00

Diinvestasikan Dalam Aset

Lainnya Rp655.072.374

C.7.2. Diinvestasikan Dalam Aset LainnyaMerupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk Aset Lainnya. Nilai Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2013/31Desember 2012 masing-masing sebesar Rp655.072.374,00 dan Rp662.579.238,00

D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYAD.1. KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

Tidak terdapat kejadian penting lainnya setelah tanggal neraca.

D.2. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK

-

D.3. INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL

Daftar informasi pendapatan dan belanja akrual disajikan sebagaimana dalam lampiran.

D.4. REKENING PEMERINTAH

D.5. PENGUNGKAPAN LAIN-LAINpada tahun 2013 memperoleh tiga Surat Kuasa Penggunaan Anggaran (SKPA) dengan rincian sebagai berikut:

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Kantor KPPN Pelaihari adalah Bank BRI Cabang Pelaihari dengan nomor 0239-01-000010-30-3 a.n. Bendahara Pengeluaran …………

45Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

LAPORAN-LAPORAN PENDUKUNG

SESUAI PERDIRJEN PERBENDAHARAAN

NOMOR PER-55/PB/2012

46Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

LRA PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH

&LRA PENGEMBALIAN

PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH

47Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

LRA BELANJA&

LRA PENGEMBALIAN BELANJA

48

Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

NERACA PERCOBAAN

49Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

LAPORAN BARANG PENGGUNA

50Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

LAPORAN BARANG PENGGUNA TAHUNAN

- Intrakomptabel- Ekstrakompatabel- Gabungan- K D P- Aset Tak Berwujud

51Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

LAPORAN BARANG PERSEDIAAN dan BA

STOCK OPNAME FISIK

52Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

BERITA ACARA REKONSILIASI KPKNL

53Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

LAMPIRAN LAIN PENDUKUNG CALK

54Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

Informasi Pendapatan dan Belanja secara

55Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

LPJ Bendahara & Rekening Koran

56Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

DAFTAR MUTASI PERSEKOT GAJI

57Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

- Piutang PNBP - Mutasi Piutang PNBP

58Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

BERITA ACARA REKONSILIASI KPPN

59Laporan Keuangan Kantor KPPN Pelaihari

Periode Tahun Anggaran 2013

BERITA ACARA REKONSILIASI

INTERNAL SAKPA - SIMAK