jadi

8
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Penelitian Donor darah adalah kegiatan menyumbangkan darah untuk tujuan tranfusi darah. Donor darah ada 2 jenis, yaitu Donor Darah Sukarela dan Donor Darah Pengganti Donor Darah Sukarela (DDS) adalah seseorang yang menyumbangkan darahnya, tetapi ia tidak tahu darahnya itu disumbangkan kepada siapa. Sedangkan Donor Darah Pengganti (DDP) adalah seseorang yang menyumbangkan darahnya dan ia tahu kepada siapa darah tersebut disumbangkan. Hal ini dapat terjadi jika stok darah di UDD PMI tidak tersedia. Biasanya yang menjadi Pendonor darah pengganti adalah saudara dari resipien atau penerima darah itu sendiri. Pada era seperti ini, kesadaran orang untuk melakukan donor darah bisa dikatakan sedikit. Hal ini dapat disebabkan berbagai alasan. Alasan yang paling sering kita dengar adalah seseorang itu takut pada jarum. Atas uraian di atas, menarik perhatian kita untuk meneliti lebih jauh tentang kegiatan donor darah, serta alasan dibalik mengapa seseorang takut untuk melakukan donor darah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apa saja kriteria untuk dapat melakukan donor darah? 2. Apa manfaat dari donor darah? 3. Kapan seseorang dapat melakukan donor darah? 4. Mengapa seseorang takut untuk mendonorkan darahnya? 1

Upload: fridynaintan

Post on 11-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kdfkelb

TRANSCRIPT

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Penelitian

Donor darah adalah kegiatan menyumbangkan darah untuk tujuan tranfusi darah. Donor darah ada 2 jenis, yaitu Donor Darah Sukarela dan Donor Darah Pengganti

Donor Darah Sukarela (DDS) adalah seseorang yang menyumbangkan darahnya, tetapi ia tidak tahu darahnya itu disumbangkan kepada siapa. Sedangkan Donor Darah Pengganti (DDP) adalah seseorang yang menyumbangkan darahnya dan ia tahu kepada siapa darah tersebut disumbangkan. Hal ini dapat terjadi jika stok darah di UDD PMI tidak tersedia. Biasanya yang menjadi Pendonor darah pengganti adalah saudara dari resipien atau penerima darah itu sendiri.Pada era seperti ini, kesadaran orang untuk melakukan donor darah bisa dikatakan sedikit. Hal ini dapat disebabkan berbagai alasan. Alasan yang paling sering kita dengar adalah seseorang itu takut pada jarum.Atas uraian di atas, menarik perhatian kita untuk meneliti lebih jauh tentang kegiatan donor darah, serta alasan dibalik mengapa seseorang takut untuk melakukan donor darah.B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apa saja kriteria untuk dapat melakukan donor darah?

2. Apa manfaat dari donor darah?

3. Kapan seseorang dapat melakukan donor darah?

4. Mengapa seseorang takut untuk mendonorkan darahnya?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa saja kriteria untuk dapat mendonorkan darah2. Mengetahui manfaat dari donor darah.

3. Mengetahui kapan saja seseorang dapat melakukan donor darah.

4. Mengetahui sebab-sebab mengapa seseorang takut untuk mendonorkan darahnya

D. Manfaat

Bagi Peneliti

: Mengetahui manfaat dari donor darah. Bagi Pembaca: Dapat mengetahui kriteria untuk bisa mendonorkan darah.

Dapat mengetahui manfaat dari donor darah.

Dapat melakukan donor darah.

Dapat mengajak sanak saudara, rekan, atau kerabat untuk melakukan donor darah.

BAB 2

PembahasanA. Donor DarahDonor darah adalah kegiatan menyumbangkan darah untuk tujuan tranfusi darah. Donor darah ada 2 jenis, yaitu Donor Darah Sukarela dan Donor Darah Pengganti

Donor Darah Sukarela (DDS) adalah seseorang yang menyumbangkan darahnya, tetapi ia tidak tahu darahnya itu disumbangkan kepada siapa. Sedangkan Donor Darah Pengganti (DDP) adalah seseorang yang menyumbangkan darahnya dan ia tahu kepada siapa darah tersebut disumbangkan. Hal ini dapat terjadi jika stok darah di UDD PMI tidak tersedia. Biasanya yang menjadi Pendonor darah pengganti adalah saudara dari resipien atau penerima darah itu sendiri.B. Kriteria Untuk dapat Melakukan Donor Darah

Berikut adalah syarat-syarat seseorang untuk dapat mendonorkan darah:

1. Lelaki atau wanita Dewasa, sehat jasmani dan rohanii menurut pemeriksaan dokter

2. Berusia 17-60 tahun (dengan pertimbangan dokter, donor yang berumur 60 tahun dapat menyumbangkan darahnya sampai dengan umur 65 tahun tetapi bukan pendonor pertama)

3. Berat badan minimal 50 Kg, 4. Memiliki tekanan darah : Sistolik : 100-150 mmHg, Diastolik :60-100 mmHg.

5. Kadar Hemoglobin minimal 12,5 g/dl, dan maksimal 17,5 g/dl6. Bagi Wanita, tidak sedang haid atau menyusui7. Tidak mengidap penyakit beresiko seperti HIV, Sifilis, Hepatitis C. 8. Tidak dalam pengaruh obat-obatan

C. Manfaat Donor Darah

Donor darah memiliki manfaat bagi para pendonor yang telah menyumbangkan darahnya kepada orang lain, selain itu masyarakat juga merasakan manfaatnya. Berikut adalah manfaatnya

Bagi Pendonor manfaat yang dirasakan antara lain dapat beramal tanpa pamrih kepada sesame. Karena sekantong darah yang disumbangkan dapat menyelamatkan jiwa seseorang yang membutuhkan. Hal ini secara psikologis dapat menimbulkan kepuasan batin bagi pendonor. Dengan menjadi donor darah secara otomatis kondisi kesehatan akan diperiksa secara rutin dan periodic sehingga kita tahu saat mana kondisi kita sedang sehat atau kurang sehat.Selain itu, para pendonor dapat bergabung dalam organisasi PMI/PDDI yang tentu saja dapat menambah relasi atau teman. Sedangkan bagi masyarakat dengan meningkatnya jumlah donor akan menunjang pemenuhan kebutuhan persediaan darah yang diperlukan pasien di Rumah Sakit. Bila kebutuhan darah telah tercukupi, tidak akan terjadi pasien yang mengalami penundaan operasinya atau meminimalisasi adanya kegagalan operasi sehingga jiwa pasien menjadi tertolong. Serta dapat meningkatkan nilai-nilai kesetiakawanan dan kepedulian sosial dimasyarakat serta memberikan pendidikan nilai-nilai kemanusiaan, moral, dan etika berkehidupan sosial yang saling bantu dan menolong sesame.D. Waktu Seseorang untuk Bisa Melakukan Donor Darah

Seseorang dapat mendonorkan darah kapan saja, akan tetapi, interval atau jarak dari donor satu ke donor yang lain adalah 2,5 sampai 3 bulan. Tetapi jika seseorang sedang dalam pengaruh obat, ia boleh melakukan donor darah minimal 3 hari setelah berhenti mengkonsumsi obat. Sedangkan jika seseorang sedang dalam masa pengobatan dari penyakit tertentu, ia baru boleh mendonorkan darah 3 bulan setelah masa pengobatan.

E. Mengajak Orang lain untuk Donor DarahPada era seperti ini, kesadaran orang untuk melakukan donor darah bisa dikatakan sedikit. Hal ini dapat disebabkan berbagai alasan. Alasan yang paling sering kita dengar adalah seseorang itu takut pada jarum. Biasanya orang-orang seperti ini memiliki trauma pada kejadian tertentu yang membuat ia takut untuk mendonorkan darah. Hal ini tentu memprihatinkan, karena tanpa kita sadari, banyak orang-orang yang membutuhkan darah untuk kelanjutan hidupnya. Oleh karena itu, kita sebagai peneliti, mengajak para pembaca untuk mau mendonorkan darahnya. Karena setetes darah kita, sudah memiliki arti yang cukup luas untuk kelanjutan hidup seseorang yang menerima darah kita. Selain itu, kita juga akan memiliki kepuasan batin, karena kita dapat membantu orang lain yang membutuhkan. Disamping itu, kesehatan kita sebagai pendonor juga akan lebih terpantau seiring rutinnya kita melakukan donor darah. Kita juga akan memiliki banyak relasi karena kita secara tidak langsung telah tergabung dalam PDDI.BAB 3Penutup

A. Kesimpulan:

Donor darah memiliki berbagai manfaat baik bagi pendonor maupun bagi masyarakat pada umumnya.

Semua orang dapat menyumbangkan darahnya kapan saja.

Kita dapat mengajak keluarga, sahabat, teman, untuk melakukan donor darah.

B. Saran:

Sebaiknya kita melakukan kegiatan donor darah secara rutin.

Sebaiknya kita mengajak orang-orang terdekat kita untuk melakukan donor darah. Sebaiknya kita dapat mengadakan kegiatan donor darah di lingkungan sekitar kitaDaftar Pustaka

http://yazhid28bashar.blogspot.com/2013/04/makalah-transfusi-darah.html diakses 18 Oktober 2013http://ragielle-volunteer.blogspot.com/2011/11/donor-darah.html diakses 18 Oktober 2013

PAGE 1