j1 f111019 abdul hadi asli

4

Click here to load reader

Upload: bankir212

Post on 22-Jun-2015

747 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

tugas metode penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: J1 f111019 abdul hadi asli

Matakuliah Matematika dan IPA di Ilmu Komputer

FMIPA UNLAM Abdul Hadi (J1F111019)

Abstrak. Matematika, kimia, biologi dan fisika merupakan

matakuliah umum yang ada di FMIPA. Bagi sebagian orang

yang bisa matakuliah tersebut tentu bukan menjadi masalah

dan sebaliknya. Dari penelitian ini di cari cara yang lebih

efektif untuk mengajarkan mahasiswa di tiap matakuliah

tersebut

Sampelnya di peroleh dari pengamatan saat dosen

mengajarkan matakuliah - matakuliah tersebut serta akan di

buatkan kuisioner yang kira-kira caranya akan lebih efektif

ketika di ajarkan. Hasilnya akan di peroleh cara yang efektif

dalam mengajarkan matakuliah tersebut walaupun tidak

semua bisa memahami cara perkuliahan tersebut. Dalam

mengajarkan saat kuliah di perlukan metode atau cara agar

mahasiswa bisa lebih mudah memahami matakuliah tersebut. Kata Kunci: mahasiswa, matakuliah, ilmu komputer, efektif, ilmu

I. PENDAHULUAN

Matematika, kimia, biologi dan fisika merupakan

matakuliah umum yang ada di FMIPA. Bagi sebagian orang

yang bisa matakuliah tersebut tentu bukan menjadi masalah

dan sebaliknya. Bagi yang tidak bisa tentu mengeluhkan

kenapa matakuliah “ini” ada di bidang jurusan yang dipilihnya.

Ilmu komputer yang berada di FMIPA UNLAM juga

memiliki matakuliah tersebut. Sering kali bagi mahasiswa

Ilmu Komputer merasa kesulitan di salah satu matakuliah

tersebut sehingga mempengaruhi IPK nya. Hal ini

menimbulkan pertanyaan bagi mahasiswa “kenapa mata

kuliah tersebut ada di Ilmu Komputer?”. Sehingga penelitian

ini perlu untuk menjelaskan kemahasiswa apakah matakuliah

tersebut cocok berada di Ilmu Komputer atau tidak.

II. PAGE LAYOUT

A. Ringkasan Analisa Kuantitatif Dalam Penelitian

- Penelitian Kuantitatif pada dasarnya merupakan suatu

pengamatan yang melibatkan suatu ciri tertentu, berupa

perhitungan, angka atau kuantitas. Penelitian kuantitatif ini

didasarkan pada perhitungan persentase, rata-rata, chi kuadrat,

dan juga perhitungan statistik lainnya.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Fig. 1 Komponen dan Proses Penelitian Kuantitatif

- Rumusan masalah beda dengan masalah. Jika masalah

merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang

terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu

pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui

pengumpulan data. Terdapat kaitan erat anatara masalah dan

rumusan masalah karena setiap rumusan masalah penelitian

didasarkan pada masalah

Menurut Sugiyono (2007), bentuk masalah dapat

dikelompokkan atas tiga kelompok yaitu:

1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan

masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap

keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel

atau lebih (variabel yang berdiri sendiri).

2. Rumusan masalah komperatif adalah rumusan masalah

penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau

lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada

waktu yang berbeda.

3. Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah

penelitian yang bersifat menanyakan hubungan anatara dua

variabel atau lebih. Terdapat tiga hubungan yaitu hubungan

simetris, hubungan kausal dan hubungan interaktif atau timbal

balik.

- Identifikasi variable merupakan salah satu tahapan yang

penting karena dengan mengenal variabel yang sedang diteliti

seorang peneliti akan dapat memahami hubungan dan makna

variable-variabel yang sedang ditelitinya. Memanipulasi

variabel juga perlu dilakukan untuk memberikan suatu

perlakuan pada variabel bebas dengan tujuan peneliti dapat

melihat efeknya bagi variabel terikat atau variable yang

dipengaruhinya. Melakukan kontrol terhadap variabel tertentu

dalam penelitian juga perlu diperhatikan agar variabel tersebut

tidak mengganggu hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat.

Di tinjau dari sifatnya variabel dapat di bedakan menjadi

variabel kualitatif dan kuantitatif. Variabel Kualitatif adalah

Page 2: J1 f111019 abdul hadi asli

menunjukkan sifat kualitas dari obyek yang menghasilkan

data kualitatif melalui pengamatan. Dalam menganalisis data

kualitatif (yang berasal dari data kualitatif ini), bila mana akan

menggunakan metode statistika maka data kualitatif tersebut

harus dikuantitatifkan melalui cara pemberian skor (skoring).

Hal ini diperlukan mengingat metode statistika merupakan

metode komputasi dengan pendekatan kuantitatif. Data

demikian ini termasuk data diskrit dengan skala ukur nominal

atau ordinal. Variabel kuantitatif, adalah variabel yang

menujukkan sifat kuantitas, akan menghasilkan data

kuantitatif melalui cara pencacahan, atau pengukuran, atau

pemeriksaan laboratorium dan lain-lain, yang bisa berupa data

diskrit atau kontinyu dengan skala ukur interval dan rasio.

- Validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar

mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan

semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut

semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin

menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu test dapat

dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut

menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur

sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya tet tersebut. Jika

peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data

penelitian, maka item-item yang disusun pada kuesioner

tersebut merupakan alat test yang harus mengukur apa yang

menjadi tujuan penelitian.

Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala

tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur. Sesuatu dikatakan valid jika alat ukur yang dibuat

sesuai dengan apa yang hendak diukur, jika yang diukur

adalah panjang, maka penggaris dapat dikatakan sebuah alat

ukur yang valid.

Pengertian validitas atau kesahihan dan reliabilitas atau

keterandalan (yang berarti mengukur sesuatu secara konsisten,

apapun yang diukur dan jika pengukuran dilakukan dalam

kondisi apapun akan memberikan hasil yang sama) dari data

yang dikumpulkan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa suatu alat

ukur yang tidak reliable pasti tidak valid begitu pula dengan

alat ukur yang reliable belum tentu valid.

Fig. 2 Validitas dan reliabilitas

- Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang

mencerminkan karakteristik dari individu-individu dari suatu

populasi. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun

gambar. Dari data ini diharapkan akan diperoleh informasi

sebesar-besarnya tentang populasi. Dengan demikian,

diperlukan pengetahuan dan penguasaan metode analisis

sebagai upaya untuk mengeluarkan informasi yang terkandung

dalam data yang dimiliki.

Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya:

1. Data primer adalah data yang diambil langsung dari

obyek penelitian atau merupakan data yang berasal dari

sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk

file. Data primer tersebut harus dicari melalui nara sumber

atau responden yaitu orang yang kita jadikan obyek penelitian

atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan

informasi maupun data. Pencarian data primer bisa dilakukan

dengan cara wawancara atau interview langsung dengan

responden, melalaui telepon, email dan sebagainya. Dalam

mengumpulkan data primer, biasanya peneliti menggunakan

instrumen penelitian yang disebut dengan kuesioner.

2. Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan secara

langsung dari objek penelitian, melainkan data yang berasal

dari sumber yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data

sekunder bisa diperoleh dengan cepat dan mudah karena data

ini biasanya sudah tersedia dan kita tinggal mengambil dan

mengumpulkan saja. Data sekunder dapat kita kumpulkan dari

perpustakaan, perusahaanperusahaan, organisasi-organisasi

perdagangan, biro pusat statistik, dan kantorkantor

pemerintahan seperti data dari Badan Pusat Statistik (BPS),

data hasil riset, data dari perusahaan dan lain sebagainya.

Jenis data berdasarkan sumber data yaitu Data internal

adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada

suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan. Data

eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta

kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data

jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen.

Jenis data berdasarkan jenis datanya yaitu Data kuantitatif

adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka.

Misal: tinggi badan mahasiswa FMIPA UNLAM. Data

kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata

yang mengandung makna. Misal: anggapan kuliah pasti

mendapatkan pekerjaan.

Jenis data berdasarkan sifat data yaitu Data diskrit adalah

data yang nilainya adalah bilangan asli. Misal: kurs rupiah.

Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu

interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang

lainnya. Misal: penggunaan kata kira-kira.

Jenis data berdasarkan waktu pengumpulannya yaitu Data

cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu

tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 Desember 2006.

Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan

sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis.

Metode observasi merupakan salah satu cara yang bisa

digunakan untuk mengumpulkan data. Metode observasi ini

biasanya digunakan untuk mengetahui perilaku masyarakat

secara detail.

Metode survey memang lebih unggul terutama dalam hal

kemampuannya mengamati pendapat orang akan suatu

masalah. Hubungan sosial antar anggota masyarakat di suatu

tempat bisa diamati dengan observasi. Sedangkan pada

observasi, bisa dilakukan secara lebih lama dan mendalam.

sedangkan pada observasi bisa lebih lama, lebih leluasa,

bahkan dalam hal-hal tertentu peneliti bisa terjun langsung ke

tengah-tengah masyarakat. Salah satu keunggulan lain dari

observasi adalah bahwa perilaku yang terjadi di masyarakat

itu benar-benar bersifat alami, tidak artifisial dan hasil

Page 3: J1 f111019 abdul hadi asli

rekayasa tertentu. Kekurangan observasi yaitu: kurang

terkendali, sulit di kuantifikasikan dan ukuran sampel kecil.

- Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan

diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis

menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan.

Pengolahan data diarahkan untuk memberi argumentasi atau

penjelasan mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian,

berdasarkan data atau fakta yang diperoleh. Apabila ada

hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan

atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah

kadangkala dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini terjadi

maka siklus penelitian dapat dimulai lagi untuk membuktikan

hipotesis baru.

Ada dua cara yang biasa digunakan oleh seseorang untuk

menyajikan hasil dari sebuah studi kuantitatif. Cara yang

pertama adalah membeberkan angka-angka dalam sebuah

tabel atau daftar, dan cara yang kedua adalah menyajikan

grafik. Sebagian besar orang lebih menyukai tampilan grafik

dengan alasan bermacam-macam. Di samping lebih menarik

dari segi warna dan bentuknya, dalam banyak hal penggunaan

grafik juga lebih informatif.

Penyajian data dalam bentuk gambar dapat memudahkan

dalam pengambilan kesimpulan dengan cepat. Ada beberapa

macam grafik antara lain grafik garis (line Chart), grafik

batang (bar chart), grafik lingkaran (pie chart), grafik gambar

(pictogram) dan lain sebagainya.

Berikut beberapa grafik:

a. Grafik histogram

Fig. 3 Histogram Frekuensi Untuk Nilai Ujian Statistik

b. Grafik polygon

Fig. 4 Grafik Polygon Frekuensi Untuk Nilai Ujian Statistik

Untuk mengukur tendensi pusat, dapat digunakan mean

(nilai rata-rata), median (nilai tengah), maupun mode (modus

nilai yang sering muncul) yang berfungsi untuk menunjukkan

posisi pusat dari nilai distribusi frekuensi serta dapat mewakili

seluruh nilai observasi.

Distribusi kecondongan (skewness) merupakan hasil dari

pengukuran data untuk menentukan posisi relative dari mean,

median dan mode. Bila bentuknya distribusi normal

(symmetrical) maka posisi mean = median = mode; bila

distribusi condong ke kanan (distribution skewed right) maka

medianberada diantara mode dan mean,dan mode lebih kecil

dari mean; bila distribusi condong ke ke kiri (distribution

skewed left) maka median berada diantara mode dan mean,

dan mode lebih besar daripada mean.

Fig. 5 Berbagai macam Bentuk Distribusi Frekuensi

Berikut ini prosedur penggunaan grafik:

Fig. 6 Prosedur Penggunaan Tabel & Grafik

- Analisa Data Kuantitatif

Dalam melakukan penelitian kuantitatif, kita seringkali

mengalami kesulitan tentang metode statistika apa yang akan

kita gunakan. Untuk itu dalam hal ini akan diuraikan

mengenai metode-metode statistika yang umum digunakan

dalam penelitian dan bagaiman menginterpretasikannya.

Secara umum, analisa data dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 4: J1 f111019 abdul hadi asli

Fig. 7 Tahapan Analisa Data

Distribusi Frekuensi merupakan suatu distribusi atau tabel

frekuensi yang mengelompokkan data yang belum

terkelompokkan (ungroup data) ke dalam beberapa kelas,

sehingga menjadi data yang terkelompokkan (group data).

Distribusi frekuensi biasanya digunakan untuk memberikan

informasi yang menggambarkan keseluruhan sampel atau

populasi yang diteliti.

Cross-tabulation adalah sebuah teknik visual yang

memungkinkan peneliti menguji relasi antar variabel. Cross

tabulation ini juga berfungsi untuk memeberikan gambaran

tentang data yang dikumpulkan selama penelitian. Untuk

menerangkan secara umum mengenai populasi yang diteliti

biasanya digunakan statistik inferensial (inferential statistics).

Korelasi merupakan suatu metode yang menggambarkan

hubungan diantara satu variabel dengan variabel lainnya.

Korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan

(asosiasi) linier diantara dua variable.

Analisis regresi digunakan apabila kita ingin memprediksi

hasil penelitian kita dengan menggunakan dua varibel atau

lebih. Analisis Regresi merupakan proses membuat fungsi

atau model matematis yang dapat digunakan untuk

memprediksi atau menentukan satu variabel dari variabel

lainnya. Contoh analisis regresi sederhana : y = b0+ b1X y dan

Contoh analisis regresi berganda: y= β0+ β1X1+ β2X2 + β3X3

+ ... + βkXk.

Analisa t-test digunakan apabila kita ingin mengevaluasi

perbedaan antara efek. Analisa t-test (uji t) biasanya

digunakan untuk membandingkan dua kelompok dengan

menggunakan mean kelompok sebagai dasar perbandingan.

Uji t akan mengindikasikan apakah perbedaan antara kedua

kelompok tersebut signifikan secara statistik atau tidak.

Uji f berguna untuk menguji apakah populasi tempat

sampel diambil memiliki korelasi nol atau adanya relasi yang

signifikan antara variabel independent dengan variabel

dependent.

Uji z merupakan salah satu bentuk dari uji kenormalan

dengan besar sampel lebih dari 30. Kita bisa mengetahui atau

menghitung estimasi standar deviasi dari populasi dengan

melihat rata-rata sampelnya.

Untuk melakukan analisis validitas dapat digunakan

metode pearson product moment dengan syarat sampel yang

diambil bersifat normal (> 30) sedangkan bila sampel yang

diambil kecil (< 30) maka dapat digunakan metode spearman

rank correlation.

Untuk melakukan analisis reliabilitas dapat digunakan

metode Cronbach's Alpha. Jika koefisien yang didapat < 0.60,

maka instrumen penelitian tersebut reliabel.

B. Penelitian

Jenis Penelitian yang di gunakan adalah jenis penelitian

Kuantitatif. Hal ini karena penelitian ini mencari cara yang

efektif agar mahasiswa bisa memahami matakuliah wajib di

MIPA. Setelah mendapat beberapa pilihan cara maka akan di

buatkan kuisioner dan hasilnya cara yang paling banyak

mahasiswa sukai. Sampelnya di peroleh dari pengamatan saat dosen

mengajarkan matakuliah - matakuliah tersebut serta membuat

kuisioner yang kira-kira caranya akan lebih efektif ketika di

ajarkan. Hal ini di lakukan untuk memperoleh pendapat dari

sebagian mahasiswa yang sudah mengambil matakuliah

tersebut tentang bagaimana caranya mengjar supaya lebih

mudah di pahami mahasiswa serta bisa lebih di sepakati

mahasiswa lain.

Merancang survei pertanyaan di dapatkan dari:

1. Menggunakan cara dosen mengajarkan matakuliah-

matakuliah tersebut pada pilihan pertama.

2. Membuat kuisioner yang akan di bagikan kepada

mahasiswa.

3. Jika tidak ada pilihan yang diinginkan mahasiswa

maka disediakan pilihan terakhir yaitu memberikan

alasan yang di inginkannya.

Hasilnya kuisioner akan dibagikan secara acak kesebagian

mahasiswa agar di isi sesuai dengan pilihan yang ada dan jika

tidak terdapat di pilihan maka disediakan tempat pilihan yang

lain beserta cara belajar yang di inginkannnya.

Keterkaitannya dalam pembahasan dalam rangkuman yaitu

data yang akan di dapat berupa angka-angka yang akan di

susun dalam grafik. Data yang di peroleh yaitu data primer

karena menggunakan kuisioner. Pembuatan kuisionernya juga

di peroleh dari pengamatan saat di perkuliahan serta beberapa

kemungkinan cara yang di buat sendiri oleh peneliti.

Rumusan masalahnya berupa deskriptif. Variabelnya juga

berupa kuantitatif melalui cara pencacahan.

III. KESIMPULAN

Analisa kuantitatif dalam penelitian meliputi penelitian

kuantitatif, perumusan masalah dengan kuantitatif, variabel,

validitas dan reliabilitas, pengumpulan data, tabulasi data dan

analisa data kuantitatif. Untuk cara terbaik mengajar

matematika, biologi, kimia dan fisika akan di peroleh setelah

penelitian dilaksanakan lebih lanjut.

REFERENSI

[1] Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada

Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi. Fakultas

Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Depok.