j l laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip)tanjabbarkab.go.id/download/sakip/lakip...

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N T A N J U N G J A B U N G B A R A T D I N A S S O S I A L T E N A G A K E R J A D A N T R A N S M I G R A S I

J L .

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

2016

Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi

Pemerintah

(LAKIP)

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2016

LAKIP Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2016 i

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahunan ini

disusun berdasarkan program kegiatan yang telah dilaksanakan selama 1 Tahun

Anggaran dalam Tahun 2016, yang menjadi tolak ukur pencapaian program

kegiatan, sasaran dan tujuan dari Visi dan Misi sebagaimana yang telah

dirumuskan dalam rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP)

ini merupakan wujud salah satu pertanggung jawaban dan juga sebagai bahan

pertimbangan dan evaluasi bagi pengambilan kebijakan dalam Perencanaan

Pembangunan Daerah bidang Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi sehingga

untuk kedepan agar lebih terarah, fokus dan mencapai hasil yang maksimal

sebagaimana yang telah dirumuskan dengan sumber daya yang ada dan lebih

efisien.

Kami menyadari Laporan Akutabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini

masih perlu kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat kami perlukan agar kedepan lebih baik.

Selanjutnya kepada barbagai pihak yang telah membantu penyusunan

laporan ini kami ucapkan terima kasih.

Kuala Tungkal, 2017

Plt. KEPALA DINAS TENAGA KERJA

KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

H. NOOR SETYO BUDI, S.Sos

Pembina Utama Muda

NIP. 19611106198503 1 003


LAKIP Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2016 ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... iii

IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................................ 1

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3

A. Latar Belakang .............................................................................................. 3

B. Tugas dan Wewenang .................................................................................. 4

C. Peran Strategis Organisasi ............................................................................ 25

D. Profil Organisasi .......................................................................................... 26

E. Sistematika Penyusunan .............................................................................. 26

BAB II PERENCANAAN KINERJA .......................................................................... 28

A. Rencana Strategis ....................................................................................... 28

B. Road Map / Fokus Area............................................................................... 36

C. Arah Kebijakan ........................................................................................... 37

D. Perjanjian Kinerja ....................................................................................... 40

E. Teknis Pengukuran Kinerja ........................................................................ 42

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................... 43

A. Capaian Kinerja Organisasi ........................................................................ 43

B. Realisasi Anggaran ..................................................................................... 51

BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 52

A. Keberhasilan ............................................................................................... 52

B. Kendala ....................................................................................................... 52

C. Kesimpulan ................................................................................................. 52

D. Saran ........................................................................................................... 53

LAMPIRAN-LAMPIRAN


LAKIP Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2016 iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran .............................................. 33

Tabel 2 Keterkaitan Misi, Tujuan dengan Strategi ................................................. 37

Tabel 3 Keterkaitan Misi, Strategi dengan Kebijakan ............................................ 38

Tabel 4 Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2016 ................................................. 40

Tabel 5 Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2016 ................................... 45

Tabel 6 Realisasi Anggaran Tahun Anggaran (Lampiran)


LAKIP Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2016 iv


LAKIP Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2016 v


LAKIP Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2016 1

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini adalah Laporan

Kinerja yang mempedomani Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 November

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu atas Laporan Kinerja.

Pada era informasi dan komunikasi sekarang ini yang menuntut Transparansi

informasi menghendaki pemerintah yang efisien, efektif, proaktif, demokrasi, dan

bertanggung jawab, untuk itu Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten

Tanjung Jabung Barat harus bekerja berdasarkan Visi dan Misi untuk menunjang

program Pemerintah Daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah ( RPJMD ) tahun 2016-2021dengan menggunakan strategi yang tepat untuk

mencapai tujuan dan sasaran yang tepat.

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat

adalah salah satu SKPD yang harus mempertanggung jawabkan kinerjanya terhadap

Bupati sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7

Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP ).

Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat berusaha meningkatkan kualitas kinerja untuk dapat

mengatasi permasalahan sosial masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja guna

mengurangi tingkat pengangguran yang pada akhirnya dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Dari hasil penilaian kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Tanjung Jabung tahun 2016 secara umum menunjukan hasil capaian

kinerja yang baik atau mendapat kriteria hijau (raport hijau) dengan tingkat capaian

kinerja secara keseluruhan dari realisasi keuangan 96,54 % dan dari pelaksanaan

kegiatan fisik dengan capaian rata-rata 94,27 %.



Namun juga ditahun 2016 ini ada beberapa Sasaran Strategis yang belum

mencapai target sesuai dalam Penetapan Kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Tahun 2016 yang sasaran dan indikator kinerja dan capaian realisasi

fisiknya belum mencapai 100% yaitu :

1. Kegiatan Santunan Tuna Sosial dengan target indikator kinerja Tuna Sosial

yang mendapat Bantuan sebanyak 90 orang hanya tercapai 46 orang atau

51,11%.

2. Kegiatan Penempatan Tenaga Kerja melalui mekanisme AKL, AKAD dan

TKWNAP dengan target indikator kinerja jumlah tenaga kerja yang

ditempatkan sebanyak 200 orang hanya bisa dicapai 172 Orang atau 86 %.

Dengan memperhatikan capaian–capaian kegiatan dan hambatan-hambatan

tersebut diatas yang paling utama adalah agar tetap berusaha meningkatkan

kesejahteraan sosial masyarakat dengan melayani dan berusaha memberdayakan usaha

ekonomi produktif melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) memperhatikan dan

membantu bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial dan pelayanan rehabilitasi

Sosial maupun bantuan sosial lainnya, Meningkatkan pelatihan tenaga kerja dan

penempatan tenaga kerja melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dan perlindungan

kepada tenaga kerja dan dan lain-lain sebagainya dengan melaksanakan program–

program sebagai berikut:

1. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial

2. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial

3. Program Perlindungan Sosial

4. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

5. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

6. Program Pengembangan wilayah transmigrasi



BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung

Barat merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dibentuk dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 14 tahun 2008 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat ,

mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2001 tentang Organisasi

Perangkat Daerah.

Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi adalah unsur otonomi daerah

yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas

otonomi dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas Sosial

tenaga Kerja dan transmigrasi menyelenggarakan fungsi antara lain sebagai berikut :

1. Penyusunan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya,

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan

lingkup tugasnya,

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya,

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan lingkup tugas dan

fungsinya

Pelaksanaan Pembangunan lingkup Sosial Tenaga dan Transmigrasi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan

sosial masyarakat, perluasan kesempatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan

penempatan transmigrasi berbasis lokal. Sebagai acuan yang mengarahkan

pembangunan tersebut sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) yaitu pembangunan

jangka menengah yang disusun secara priodik selama lima tahunan sampai tahun

2016.

Komitmen untuk penyelenggaraan akuntabiltas kinerja yang baik adalah

diawali dengan tersedianya perencanaan, sebagai tahapan penting dalam

melaksanakan rencana strategis yang menuntun manajemen dan seluruh anggota



organisasi dalam mencapai target kinerja yang diinginkan. Perencanaan kinerja Dinas

Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2016 disusun dengan memperhatikan

capaian sasaran strategis dan indikator kinerja tahun-tahun sebelumnya. Sehingga

diketahui apasaja sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang belum, sudah dan

akan dicapai hingga akhir tahun 2016 dan akan menjadi fokus sasaran dan indikator

kinerja selanjutnya.

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan memperhatikan

perkembangan kehidupan masyarakat yang ada berusaha mewujudkan salah satu

fungsinya yaitu melaksanakan pengawasan tenaga kerja khususnya tenaga kerja asing

dan pada tahun 2015 telah membuat terobosan baru membuat Perda Nomor 7 tahun

2015 tentang Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing

(IMTA), tanggal 1 Desember 2015 Berita Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Nomor 34 sehingga tahun 2016 sudah dapat menarik retribusi Perpanjangan IMTA

untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 607.317.600,- terbilang (Enam

ratus tujuh juta tiga ratus tujuh belas ribu enam ratus rupiah).

B. Tugas dan Wewenang

1. Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2008, tentang Susunan

Organisasi yang menggambarkan tentang pembagian Tugas Pokok dan Fungsi

sehingga setiap Personil Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.

Tanjab Barat sesuai dengan jabatan dan struktur organisasi dapat mengetahui

tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Adapun Struktur Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab Tanjab

Barat adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas

b. Sekretaris membawahi

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2) Sub Bagian Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

3) Sub Bagian Keuangan



c. Bidang Kesejahteraan Sosial

1) Seksi Bimbingan Kesejahteraan Sosial, Kepahlawanan dan Kejuangan

2) Seksi Rehabilitasi Masalah Sosial

3) Seksi Bantuan Korban Bencana dan Fakir Miskin

d. Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja

1) Seksi Penempatan Tenaga Kerja

2) Seksi Perluasan Kerja

3) Seksi Pelatihan Kerja dan Produktivitas

e. Bidang Pembinaan dan Perlindungan Tenaga Kerja

1) Seksi Pembinaan dan Perlindungan Tenaga Kerja

2) Seksi Perselisihan Hubungan Industrial

3) Seksi Pembinaan Tenaga Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan

f. Bidang Transmigrasi

1) Seksi Penyusunan Program

2) Seksi Pendaftaran, Penyiapan dan Pemindahan

3) Seksi Pembinaan dan Publikasi

Sedangkan tujuan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat berdasarkan rencana strategik dinas adalah

sebagai berikut :

a. Adanya hubungan komunikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan;

b. Mengutamakan koordinasi antar instansi di lingkungan Pemerintah Daerah,

Masyarakat dan Pengusaha;

c. Mewujudkan peningkatan peran dan fungsi Potensi Sumber Kesejahteraan

Sosial (PSKS) dalam penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS);

d. Alih teknologi dan mengurangi pengangguran;

e. Memperluas Kesempatan kerja;

f. Menjadikan tenaga kerja siap pakai;



g. Informasi ketenagakerjaan;

h. Perlindungan tenaga kerja;

i. Pengawasan tenaga kerja;

j. Pemerataan penyebaran Penduduk;

k. Peningkatan Pendapatan masyarakat transmigran;

2. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai tugas melaksanakan sebagian

kewenangan berdasarkan Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat Nomor 7 Tahun

2008 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan pada Lembaga Teknis

Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat :

Adapun Tugas Pokok Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai berikut :

a. Kepala Dinas

(1) Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebahagian urusan pemerintah kabupaten di bidang

Sosial, tenaga kerja dan transmigrasi.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi :

- Menyusun rencana strategis dan akuntabilitas kinerja dinas;

- Menyusunan rumusan kebijakan dan petunjuk tehnis dilingkungan

dinas;

- Melaksanakan pembinaan tugas di bidang sosial, meliputi partisipasi

sosial dan masyarakat rehabilitasi sosial, pelayanan sosial, dan

pembinaan rawan sosial;

- Melaksanakan tugas di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi yang

meliputi pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan tenaga kerja



dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial, jaminan sosial

ketenagakerjaan, dan pengawasan ketenagakerjaan;

- Melakukan kordinasi,monitoring,evaluasi dan pelaporan sesuai dengan

lingkup tugas; dan

- Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan atasan, berkoordinasi

dengan instansi terkait dalam pelaksanaannya.

b. Sekretaris

(1) Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas kepala

badan di bidang kesekretariatan.


Sekretaris mempunyai fungsi :

- Menyiapkan bahan penyusunan Rencana Strategis dan Akuntabilitas

Kinerja dinas ;

- melaksanakan perencanaan, evaluasi, monitoring dan pelaporan

kegiatan Kesekretariatan;

- melaksanakan pelayanan administrasi kesekretariatan dinas yang

meliputi administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan

programm, monitoring, evaluasi dan pelaporan;

- menginventarisir permasalahan dan solusi pemecahannya terkait

lingkup tugas;

- melaksanakan koordinasi dengan unit kerja/instnasi terkait sesuai

lingkup tugas;

- mengkoordinasikan tugas dan kegiatan bidang-bidang; dan

- melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan atasan, berkoordinasi




c. Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian

(1) Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas sekretaris lingkup umum dan kepegawaian.


Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

- menyiapkan bahan perumusan kebijakan lingkup umum dan

kepegawaian;

- menyiapkan bahan petunjuk tehnis lingkup administrasi kepegawaian

yang meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana mutasi,

cuti, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai;

- menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan lingkup administrasi

kepegaawai;

- menyiapkan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum

yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan dinas,

penyelenggaraan kerumah tanggaan dinas, pengelolaan perlengkapan

dan administrasi perjalanan dinas;

- menghimpun, meneliti, memelihara dan mendistribusikan barang

bergerak maupun tidak bergerak sesuai lingkup tugas;

- menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja / instansi terkait

sesuai lingkup tugas; dan

- melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan atasan, berkoordinasi




d. Kepala Subbagian Keuangan

(1) Kepala Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas sekretaris lingkup keuangan.


Kepala Subbagian Keuangan mempunyai fungsi :

- Menyiapkan bahan perumusan kebijakan lingkup administrasi

keuangan;

- Menyiapkan bahan petunjuk tehnis lingkup administrasi keuangan

yang meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana

anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelolaan

dan pengendalian keuangan serta penyusunan laporan keuaangan

dinas;

- Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan administrasi keuangan;

- Menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja / instansi terkait

sesuai lingkup tugas; dan


dengan instnasi terkait dalam pelaksanaannya.

e. Kepala Subbagian Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

(1) Kepala Subbagian monitoring evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas sekretaris lingkup perencanaan

program, monitoring, evaluasi dan pelaporan


Kepala Subbagian monitoring evaluasi dan pelaporan mempunyai fungsi

- Menyiapkan dan mengumpulkan bahan dari bidang-bidang dinas;

- Menyiapkan bahan rumusan kebijakan tehnis danoperasional dinas;



- Menghimpun,mengolah dan menyiapkan bahan evaluassi penilaian

kinerja dinas;

- Menyiapkan bahan-bahan penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah ( LAKIP) dinas;

- Menyiapkan bahan-bahan penyusunan Laporan Pembangun Daerah

(LAPEM ) dinas;

- Menyiapkan bahan untuk penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA)

dinas; dan



f. Kepala Bidang kesejahteraan sosial

(1) Kepala Bidang Kesejahtraan Sosial mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas kepala Dinas di bidang kesejahtraan sosial.


Kepala Bidang kesejahtraan sosial mempunyai fungsi :

- Menyusun rencana dan program kerja bidang kesejahtraan sosial ;

- Melaksanakan pembinaan dan pengendalian usaha-usaha kesejahtraan

sosial dibidang penyuluhan dan bimbingan sosial , pembinaan

organisasi sosial, bantuan kesejahtraan sosial dan rehabilitasi masalah

sosial.

- Melaksanakan bimbingan tehnis, pengendalian terhadap penyuluh dan

bimbingan kesejahteraan sosial

- Melakukan koordinasi, monitoring,evaluasi dan pelaporan sesuai

dengan lingkup tugas;dan





g. Kepala Seksi Bimbingan Kesejahteraan Sosial, Kepahlawanan dan

Kejuangan

(1) Kepala Seksi Bimbingan Kesejahteraan Sosial, Kepahlawanan dan

Kejuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas kepala

bidang Kesejahteraaan sosial


Kepala Seksi Bimbingan Kesejahteraan Sosial, Kepahlawanan dan

Kejuangan mempunyai fungsi:

- Menyusun rencana dan program kerja seksi bimbingan kesejahteraan

sosial, kepahlawanan dan kejuangan;

- Menyiapkan bahan dan informasi penyusunan kebijakan dalam melaksanakan

bimbingan dan pembinaan kesejahteraan sosial yang meliputi bimbingan dan

pembinaan anak terlantar, anak jalanan wanita rawan sosial ekonomi,

kesejahtraan sosial berbasis masyarakat, keluarga berumah tidak layak huni,

kumunitas adat terpencil, pembinaan organisasi sosial, karang taruna dan

pekerja sosial masyarakat;

- Melaksanakan urusan kepahlawanan dan kejuangan;

- Melaksanakan pengelolaan emakamam umum, yang meliputi penataan,

pemeliharaan dan kebersihan;

- Membentu melaksanakan pemakamam bagi keluarga yang tidak

mampu/terlantar, dan





h. Kepala Seksi rehabilitasi Masalah Sosial

(1) Kepala Seksi Rehabilitasi Masalah Sosial mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas kepala bidang kesejahtraaan sosial.


Kepala Sub Bidang kesejahtraaan ssosial mempunyai fungsi :

- Menyusun rencana dan program kerja seksi rehabilitasi penyandang

cacat, lansia, gelandangan pengemis, tuna susila HIV/AIDS, Eks

narapidana dan anak nakal;

- Menyiapkan bahan dan data untuk pembinaan usaha reahbailitasi

penyandang cacat lansia, gelandangan pengemis, tuna susila

HIV/AIDS,Eks narapidana dan anak nakal;

- Memberikan bimbingan dan konsultasi tehnis terhadap pembinaan

rehabilitasi penyandang cacat lansia, gelandangan pengemis, tuna susila

HIV/AIDS, Eks narapidana dan anak nakal;

- Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan serta memberikan saran-

sarandan pertimbangan kepada kepala bidang kesejahtraan sosial baik

diminta maupun tidak sehubungan dengan langkah-langkah atau

tindakan yang perlu diambil dalam bidang rehabilitasi penyandang

cacat lansia, gelandangan pengemis, tuna susila HIV/AIDS, Eks

narapidana dan anak nakal;



i. Kepala Seksi Bantuan Korban Bencana dan Fakir Miskin

(1) Kepala Seksi Bantuan Korban Bencana dan Fakir Miskin mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas kepala badan dibidang

penanaman modal dan ekonomi.




Kepala Kepala Seksi Bantuan Korban Bencana dan Fakir Miskin

mempunyai fungsi :

- Menyusun rencana dan program kerja seksi pembinaan, bantuan

korban bencana dan fakir miskin;

- Melaksanakan pemantauan dan pemberdayaan terhadap bantuan

korban bencana dan fakir miskin;

- Menghimpun data korban bencana dan menyiapkan bantuan bagi

korban bencana baik pada saat kejadian maupun lanjutan;

- Melakukan kegiatan perencanaan dan pengeluaran bantauan serta

rehabilitasi bagi korban bencana;

- Melakukan usaha dalam rangka meningkatkan dan pemberdayaan

keluarga fakir miskin;

- Melakukan motivasi kepada keluarga fakir miskin terhadap nilai-nilai

kebersamaan dan kesetiakawanan sosial; dan



j. Kepala Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja

(1) Kepala Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas kepala bidang lingkup pertanian,

kehutanan, pertambangan dan energi.


Kepala Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja mempunyai

fungsi :

- Melaksanakan pembinan penempatan tenaga kerja dalam negeri

maupun luar negeri;



- Melaksanakan pembinaan dan pemberian rekomendasi perizinan serta

pembebasan penggunaan tenaga kerja asing yang bekerja;

- Melaksanakan pembinaan tenaga kerja mandiri/sektor informal dalam

rangka perluasan kesempatan kerja;

- Melaksanakan pembinaan dan penyebar luasan informasi penggunaan

teknologi tepat guna kepada masyarakat;

- Melaksanakan pembinaan terhadap pencari kerja melalui informasi

pasar kerja yang berasal dari pemerintah maupun swasta;

- Melakukan koordinasi dan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai

dengan lingkup tugas; dan



k. Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja

(1) Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas kepala bidang lingkup penempatan tenaga

kerja.


Kepala Seksi penempatan Tenaga Kerja mempunyai fungsi :

- Menyiapkan bahan penyusunan sistem dan pedoman pembinaan tenaga

kerja serta pemberian izin tenaga kerja;

- Menyiapkan bahan penyusunan sistem dan pedoman pembinaan bursa

kerja di lembaga-lembaga pelatihan-pelatihan kerja dan lembaga

pendidikan formal;

- Menyiapkan bahan pembinaan terhadap pelaksanaan informasi pasar

kerja dan bursa kerja;

- Mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan serta

menyebar luaskan data dan informasi jabatan ketenagakerjaan;



- Melakukan pembinaan bimbingan analisa jabatan, menyiapkan konsep

sistem, motode teknik penggunaan analisis jabatan di bidang ketenaga

kerjaan;

- Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan pengembangan sarana

penyuluhan dan bimbingan jabatan;

- Menyelenggarakan pelatihan ketenagakerjaan pada instansi pemerintah

, BUMD dan perusahaan-perusahaan swasta;

- Rencana dan pelaksanaan, pembatasan penggunaan dan perizinan

tenaga kerja asing;dan



l. Kepala Seksi Perluasan Kerja

(1) Kepala seksi perluasan kerja mempunyai tugas pokok melaksaanakan

sebagian tugas kepala bidang lingkup perluasan kerja

(2) Dalam melaksanakan tugas Kepala seksi perluasan kerja mempunyai tugas

pokok melaksaanakan sebagian tugas kepala bidang lingkup perluasan

kerja mempunyai fungsi;

- Melaksanakan pembinaan teknologi tepat guna sektor pertanian dan

non pertanian serta perluasan kesempataan kerja diperkotaan dan

pedesaan;

- Menyiapkan bahan monitoring terhadap pelaksanaan teknologi tepat

guna sektor pertanian dan non pertanian serta perluasan kesempataan

kerja;

- Menyiapkan bahan bimbingan dan bantuan;

- Kepada masyrakat, instansi pemerintah atau lembaga–lembaga swasta

yang akan atau sedang melaksanakan usaha mandiri;



- Menyiapkan bahan penyusunan sistem dan bahan pedoman pembinaan

perluasan kesempatan kerja;

- Menyebar luaskan data dan informasi teknologi tepat guna kerja,

mandiri dan perluasan kesempataan kerja;

- Menyusun laporan kegiatan perluasan kerja secara berkala; dan



m. Kepala Seksi Pelatihan Keja dan Produktivitas

(1) Kepala Seksi Pelatihan Kerja dan Produktivitas mempunyai tugas pokok

melaksaanakan sebagian tugas kepala bidang lingkup pelatihan kerjadan

produktifitas.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Kepala Seksi Pelatihan Kerja dan Produktifitas mempunyai tugas pokok

melaksaanakan sebagian tugas kepala bidang lingkup pelatihan kerjadan

produktifitas.

- Menyiapkan bahan pembinaan terhadap pelaksanaan pelatihan /kursus

yang dilakukan oleh lembaga latihan swasta, pemerintah dan

perusahaan;

- Melaksanakan penyuluhan dan bimbingan kepada pengusaha kecil dan

menengah dalam rangka meningkatkan produktifitas;

- Memantau lembaga pelatihan kerja produktifitas yang mencakup

jumlah, kualitas, lokasi dan fasilitas yang dimiliki;

- Menyelenggarakan bimbingan dan penyuluhan sertifikasi tenaga kerja;

- Mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan yang dilakukan oleh

BLK/KLK maupun MTU dalam hal pendaftaran,seleksi dan

pemanggilan peserta;



- Menyiapkan standarisasi dan pelaksanaan tes kualitas dan perizinan

lembaga latihan;

- Menyiapkan pelaksanaan kegiatan inventarisasi kebutuhan latihan;

- Menyalurkan lulusan BLK/ KLK dan MTU ke perusahaan dan

organisasi yang membutuhkan; dan



n. Kepala Bidang Pembinaan dan Perlindungan Tenaga Kerja

(1) Kepala Bidang Pembinaan dan Perlindungan Tenaga Kerja mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas kepala bidang pembinaan dan

perlindungan tenaga kerja.


Kepala Bidang pembinaan dan perlindungan tenaga kerja.

- Menyusun,merencanakan dan melaksanakan semua program

kebijaksanaan di bidang pembinaan dan perlindungan tenaga kerja;

- Melaksanakan pembinaan hubungan industrial dan pelaksanaan

persyaratan kerja;

- Melaksanakan pembinaan organisasi pekerja, pengusaha, lembaga

kerjasama bipartit dan tripartit;

- Melaksanakan pembinaan persyaratan kerja (perjanjian kerja, peraturan,

perusahaan, kesepakatan kerja bersama);

- Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pengupahan dan

kesejahtraan pekerja, tenaga kerja wanita, anak dan orang muda;

- Menyiapkan dan melaksanakan sidang-sidang lembaga kerjasama

bipartit;



- Melakukan koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai




o. Kepala Seksi Pembinaan dan Perlindungan Tenaga Kerja

(1) Kepala seksi pembinaan dan perlindungan tenaga kerja mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebahagian tugas Kepala seksi pembinaan dan

perlindungan tenaga kerja.


kepala seksi pembinaan dan perlindungan tenaga kerja mempunyai fungsi:

- Menyiapkan bahan pembinaan organisasi pekerja dan organisasi usaha

serta lembaga kerjasama bipartit dan tripartit;

- Menyiapkan bahan pembinaan dan inventarisasi terhadap pelaksanaan

persyaratan kerja yang terdiri dari perjanjian kerja , peraturan

perusahaan, dan kesepakatan kerja bersama;

- Meneyelenggarakan pendidikan hubungan industrial dan pembinaan

persyaratan kerja pada perusahaan swasta dan BUMN/ BUMD;

- Menyusun petunjuk tehnis dan pelaksanaan penelitian, kebutuhan hidup

minimum Indeks Harga Konsumen ( IHK) dan harga bahan pokok;

- Menyiapkan bahan, merencanakan sidang komisi penelitian,

pengupahan dalam rangka, penetapan Upah Minimum Regional

(UMR);

- Merencanakan dan melaksanakan sidang-sidang LKS Tripartit;

- Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan hubungan

industrial serta koperasi karyawan diperusahaan;dan





p. Kepala Seksi Perselisihan Hubungan Industrial

(1) Kepala Seksi Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang lingkup perselisihan

hubungan industrial.


Kepala Seksi Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai fungsi :

- Membimbing pegawai perantara dalam menyelesaikan perselisihan

sesuai dengan peraturan yang berlaku;

- Melakukan pencegahan pemutusan hubungan kerja dan penyelesaian

perselisihan hubungan industrial berdasarkan peraturan yang berlaku;

- Memberikan petunjuk tehnis penyelesaian unjuk rasa/pemogokan bagi

pegawai perantara;

- Melakukan inventasi dan pendataan perselisihan hubungan industrial

dan PHK yang terjadi, yang telah dan belum diselesaikan oleh pegawai

perantara maupun P4D;

- Memberikan petunjuk kepada pegawai perantara dalam

menginventarisasi data perselisihan hubungan ketenagakerjaan;

- Memfasilitasi penyelesaian masalah perselisihan dengan jalan

memberikan saran atau anjuran kepada pihak yang bersangkutan kearah

terwujudnya persetujuan bersama;

- Membuat rancangan dan mengoreksi bentuk laporan hasil

emerataan;dan

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.



q. Kepala Seksi Pembinaan Tenaga Kerja dan Pengawasan

Ketenagakerjaan

(1) Kepala Seksi Pembinaan tenaga kerja dan pengawasan ketenagakerjaan

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebahagian tugas kepala bidang

lingkup perhubungan dan telekomunikasi.


Kepala seksi pembinaan tenaga kerja dan pengawasan ketenaga kerjaan

mempunyai fungsi:

- Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan

penyempurnaan norma kerja umum dan khusus;

- Menyusun dan menyiapkan bahan serta rencana kerja pengawasan

ketenagakerjaan;

- Melakukan kegiatan pengawasan norma perusahaan khususnya untuk

tenaga kerja wanita, anak dan orang muda serta penyiapan waktu;

- Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk tehnis pengawasan

penyelenggaraan jaminan sosial dan kesejahtraan tenaga kerja ke

perusahaan;

- Melaksanakan monitoring dan pemeriksaan terhadap laporan

kecelakaan kerja pada perusahaan-perusahaan;

- Melakukan pemeriksaan dan pengawasan secara preventif dan refresif

terhadapperusahaan yang belum mengikuti program jamsostek serta

memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaannya;

- Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk tehnis pembinaan dan

pengawasan pelaksanaan peraturan kesehatan kerja,tenaga kerja dan

lingkungan kerja;

- Melaksanakan pembinaan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan

kerja, tenaga kerja, lingkungan kerja dan alat perlindungan diri bagi



pekerja serta perusahaan yang memproduksi / menggunakan bahan

yang berbahaya;

- Memberikan penyuluhan, pengujian kesehatan tenaga kerja dan

pengawasaan lingkungan kerja, serta meniapkan bahan penyusunan

petunjuk tehnis pembinaan pengawasan norma keselamatan kerja;

- Memberikan penyuluhan dan pembinaan dalam rangaka pembentukan

panitia pembinaan keselamatan kerja;

- Melaksanakan pengawasan, pemeriksaan dan penelitian penggunaan

mesin uap, bajana tekan, mekanik listrik,kebakaran, konstruksi

bangunan, alat angkut serta alat-alat keselamatan kerja;dan



r. Kepala Bidang Transmigrasi

(1) Kepala Bidang Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Kepala Bidang lingkup Transmigrasi.


Kepala Bidang Transmigrasi mempunyai fungsi :

- Melakukan pembinaan usaha ekonomi sosial budaya transmigrasi dan

pembentukan perangkat desa serta kelembagaan ekonomi;

- Menyusun, merencanakan dan melaksanakan semua program kebijakan

dibidang transmigrasi;

- Menyusun rencana teknis satuan pemukiman, penyiapan lahan dan

prasarana penyelesaian hak atas tanah, sertifikat, pembuatan dan

pemeliharaan bangunan serta pembinaan lingkungan pemukiman;

- Menyiapkan data dan informasi potensi, pengurusan dan pengendalian

perpindahan penduduk, penempatan dan pelayanan fasilitas perbekalan;



- Melakukan koordinasi , monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai




s. Kepala Seksi Penyusunan Program

(1) Kepala Seksi Penyusunan Program mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang lingkup penyusunan

program.


Kepala Seksi Penyusunan program mempunyai fungsi ;

- Menyusun, dan menghimpun bahan dari bidang dinas;

- Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dinas;

- Menyiapkan bahan rumusan kebijakan teknis dan operasional dinas;

- Menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja / instansi terkait baik

secara vertikal maupun horizontal sesuai lingkup tugas;



t. Kepala Seksi Pendaftaran, Penyiapan dan Pemindahan

(1) Kepala Seksi Pendaftaran, Penyiapan dan Pemindahan mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang lingkup Transmigrasi.


Kepala Seksi Pendaftaran,penyiapan dan pemindahan mempunyai fungsi ;

- Melakukan pengurusan dan pencadangan areal serta pelepasan kawasan

hutan;



- Melakukan penyiapan lahan dan penyelesaaian pembebasan tanah

dilokasi pemukiman;

- Menyiapkan bahan dalam menerbitkan status tanah dan sertipikasi

lokasi pemukiman transmigrasi;

- Penyiapan bahan batas keliling dan pengkaplingan tanah;

- Melaksanakan penyiapan bahan Penyusunan Rencana Teknis Ruang

Satuan (PRTRSP);

- Melakukan pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan

pekerjaan,pembukaan lahan dan pembuatan jalan;

- Melakukan pendaftaran,seleksi calon transmigrasi dan pemindahan

transmigrasi;

- Melakukan penyiapan bahan dan penyuluhan terhadapmasyarakat

setempat (lokal) disekitar lokasi transmigrasi;

- Pengaturan penempatan serta melakukan monitoring penempatan

transmigrasi;

- Pengumpulan data calon transmigrasi serta penyelesaian calon

transmigrasi;

- Pengurusan pengangkutaan, pengawalan dan pemberian perbekalan

kelayakan fasilitas transmigrasi;dan



-

u. Kepala Seksi Pembinaan dan Publikasi

(1) Kepala Seksi Pembinaan dan Publikasi mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebahagian tugas kepala Bidang lingkup Pembinaan dan

Publikasi.




Kepala Seksi Pembinaan dan Publiasi mempunyai Fungsi .

- Menyiapkan bahan bimbingan usaha peningkataan produksi dan

pengolahan hasil pertanian;

- Melakukan bimbingan dan penyuluhan penerapan teknoogi pengolahan,

pengendalianmutu produksi dan penggunaan sarana pengolahan;

- Menelenggarakan bimbingan penyiapan dan pembentukan

kelembagaan ekonomikoperasi serta bimbingan usaha manejemennya

dilokasi transmigrasi;

- Menyiapkaan bahan bimbingan untuk pemasaran hasil produksi

pertanian didalam maupun diluar negeri;

- Melakukan penyiapan lahan informasi peluang usaha dan kerjasama

dengan pihak swasta;

- Melakukan inventarisasi kebutuhan sarana pendidikan, usia wajib

belajar dan tenaga pendidik dilkasi transmigrasi;

- Mendorong gerakan usaha swadaya masyarakatdalam pendidikan;

- Menggerakkan generasi muda, olah raga dan meningkatkan

peranwanita serta memberikan bimbingan kegiatan wanita transmigrasi;

- Melakukan penyiapan rencana kebutuhan sarana dan prasarana

kesehatan serta tenaga medis dilokasi transmigrasi;

- Melakukan pemantauan pendistribusian bantuan obat-obtan dan

permasalahan kesehatan serta keluaarga berencana;

- Mengurus penyedian bantuan pangan dan non pangan;

- Memberikan bimbingan kesenian, kebuadayaan masyarakat

transmigrasi;



- Penyiapan dan memfasilitasi pembentukan perangkat desa serta

bimbingan pelaksanaan administrasi desa dilokasi transmigrasi; dan

- Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikaan atasan, berkoordinasi


C. Peran Strategis Organisasi

Jika memperhatikan tugas dan fungsi yang telah diuraikan diatas Dinas Sosial

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat

memegang peranan penting dan strategis dalam mengemban tugas pemerintah

Daerah dalam rangka mewujudkan Visi misi Pemerintah Kabupaten Tanjung

Jabung Barat yaitu “Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat, Maju, Aman,

Adil dan Merata Berlandaskan Iman dan Taqwa“

Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis yang membidangi

Kesejahteraan Sosial, Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian maka Dinas Sosial

sebagai ujung tombak Pemerintah Daerah berusaha mewujudkan Visi yang telah

dituangkan diatas dengan berusaha mewujudkan Misi kedua Pembangunan

Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2011-2016 yaitu “ Meningkatkan

Kesejahteraan Melalui Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan Lapangan Kerja dan

Pemerataan Pendapatan “

Untuk menjawab serta mewujudkan Misi Kedua Pembangunan Kabupaten

Tanjung Jabung Barat tersebut Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah

pula menjabarkannya dalam bentuk dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas

tahun 2011-2016 sebagai dasar penyusunan kebijakan, program dan kegiatan serta

tolok ukur kinerja kegiatan organisasi Dinas sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan mengedepankan Visi “

Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat, Perluasan Kesempatan Kerja,

Perlindungan Tenaga Kerja, Penempatan Transmigrasi berbasisi Lokal” dan untuk

mewujudkan visi tersebut ditetapkanlah 6 (enam) Misi Dinas Sosial sebagai

berikut :



1. Terciptanya Iklim Pemerintahan yang kondusif dalam kehidupan sosial

masyarakat

2. Mewujudkan peningkatan peran dan fungsi potensi dan sumber kesejahteraan

sosial dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

3 Meningkatkan penggunaan tenaga kerja lokal dan perluasan kesempatan kerja

bagi pencari kerja dan masyarakat.

4 Meningkatkan kualitas tenaga kerja dan laporan ketenagakerjaan.

5 Meningkatkan pengawasan tenaga kerja.

6 Mengembangkan model transmigrasi berbasis potensi lokal.

D. Profil Organisasi

Sebagai SKPD teknis yang telah berumur kurang lebih dari 6 (enam) tahun

yaitu dibentuk pada tahun 2008 dengan Perda No 14 Tahun 2008 tentang tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Tanjung Jabung

Barat Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung

Barat mempunyai struktur sebagaimana terlihat pada lampiran Tabel Laporan

Kinerja.

E. Sistimatika Pelaporan

Proses Penyusunan LAKIP Tahun 2016 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengacu pada Peraturan Menteri

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, pada BAB IV Pasal 12 Laporan Akuntabilitas Kinerja berbunyi”

Laporan Akuntabilitas Kinerja adalah Laporan Kinerja Tahunan yang berisi

pertanggungjawaban suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis

instansi. Dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia No 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah



Adapun Sistematika Pelaporan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tugas dan Wewenang

C. Peran Strategis Organisasi

D. Profil Organisasi

E. Sistematika Penyusunan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

B. Road Map / Fokus Area

C. Arah Kebijakan

D. Perjanjian Kinerja

E. Teknis Pengukuran Kinerja

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Realisasi Anggaran

BAB IV PENUTUP

A. Keberhasilan

B. Kendala

C. Kesimpulan

D. Saran

LAMPIRAN-LAMPIRAN



BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Tanjung Jabung Barat memberikan gambaran dan arahan tentang apa yang menjadi tugas

dan fungsi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung

Barat pada bidang Kesejahtraan sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian bidang

tersebut dalam mewujudkan pembaharuan dan perbaikan Reformasi untuk menyatukan

persepsi dan fokus arah tindakan dimaksud yang dituangkaan dalam Visi, Misi, tujuan

,sasaran, kebijakan dan program dilaksanakan dari tahun 2011 sampai dengan 2016.

1. Visi dan Misi

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dijiwai oleh semangat dan komitmen

untuk melakukan reformasi pada bidang kesejahteraan sosial, Ketenagakerjaan dan

Ketransmigrasian dalam mewujudkan pembaharuan dan perbaikan. Reformasi di bidang

tersebut pada hakekatnya merupakan tindakan atas kegiatan pembaharuan secara

konsepsional, sistematis dan berkelanjutan yang mengacu pada Visi Dinas Sosial, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Untuk menyatukan persepsi dan fokus arah tindakan dimaksud, maka

pelaksanaan Visi dan Misi merupakan panduan untuk merealisasikan pandangan dan arah

kedepan sebagai dasar acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam mencapai

sasaran atau target yang ditetapkan.

a. Visi

Visi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Tanjung Jabung Barat dapat dirumuskan sebagai berikut



“Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat, Perluasan

Kesempatan Kerja, Perlindungan Tenaga Kerja, Penempatan Transmigrasi

Berbasis Lokal”

Makna pokok yang terkandung dalam visi dimaksud adalah :

1) Kesejahteraan Sosial Masyarakat : Sebagai upaya dan tindakan

meningkatkan, memberdayakan segala potensi dan sumber kesejahteraan

sosial dimasyarakat guna mengatasi berbagai penyandang masalah

kesejahteraan sosial, diharapkan masyarakat/penyandang masalah sosial

dapat mmemenuhi kebutuhannya.

2) Perluasan Kesempatan Kerja : Sebagai upaya dan tindakan untuk

menekan angka pengangguran dan membuka kesempatan menjadi wira

usaha yang pada akhirnya memberikan peluang kerja bagi pencari kerja.

Upaya dan tindakan ini berupa pelatihan kerja, bantuan peluang kerja,

peningkatan produktivitas, pembukaan kesempatan kerja lainnya.

3) Perlindungan Tenaga Kerja : Sebagai upaya dan tidakan

pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan terhadap pelaksanaan

peraturan ketenagakerjaan, sehingga antara pekerja dan pengusaha dapat

memenuhi hak-hak dan kewajibannya.

4) Penempatan Transmigrasi berbasis potensi lokal : Sebagai upaya dan

tindakan pengembangan wilayah dengan pola tatanan kawasan

permukiman dan usaha perekonomian sesuai kebutuhan lokal, baik peserta

transmigrasi maupun sistem usaha tersebut.

b. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut di atas, maka ditetapkan 6

Misi kesejahtraan sosial, ketenagakerjaan dan ketraansmigrasian Dinas Sosial



Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2011-2016

sebagai berikut :

1) Terciptanya iklim pemerintahan yang kondusif dalam kehidupan sosial

masyarakat.

2) Mewujudkan peningkatan peran dan fungsi potensi dan sumber

kesejahteraan sosial dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan

sosial.

3) Meningkatkan penggunaan tenaga kerja lokal dan perluasan kesempatan

kerja bagi pencari kerja dan masyarakat.

4) Meningkatkan kualitas tenaga kerja dan laporan ketenagakerjaan.

5) Meningkatkan pengawasan tenaga kerja.

6) Mengembangkan model transmigrasi berbasis potensi lokal.

2. Tujuan

Dalam rangka melaksanakan Misi tersebut diatas, dapat dijabarkan

beberapa tujuan sebagai berikut :

Misi1 Terciptanya iklim pemerintahan yang kondusif dalam kehidupan sosial

masyarakat dengan tujuan meningkatkan kinerja aparatur dalam

penyelenggaraan pelayanan sosial masyarakat serta meningkatkan

pemahaman upaya kesejahteraan sosial bagi masyarakat.

Misi 2 Mewujudkan peningkatan peran dan fungsi potensi dan sumber

kesejahteraan sosial dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan

sosial dengan tujuan meningkatkan potensi sumber kesejahteraan sosial

dalam penanganan masalah-masalah sosial

Misi 3 Meningkatkan Penggunaan Tenaga Kerja Lokal dan perluasan kesempatan

kerja bagi pencari kerja dan masyarakat dengan tujuan untuk memberikan

kontribusi bagi pemerataan pendapatan bagi penganggur di masyarakat

sekitar dan memberikan peluang bagi pemberi kerja (Pengusaha maupun

Wira Usaha Pemula) untuk memperluas lapangan kerja



Misi 4 Meningkatkan kualitas tenaga kerja dan laporan ketenagakerjaan dengan

tujuan meningkatkan pengetahuan dan wawasan tenaga kerja melalui

sosialisasi dan Bintek Ketenagakerjaan

Misi 5 Meningkatkan pengawasan tenaga kerja dengan tujuan penegakan hukum

guna terlaksananya peraturan ketenagakerjaan dan perlindungan bagi tenaga

kerja atas hak-haknya guna memberikan ketenangan bekerja dan berusaha

Misi 6 Mengembangkan model transmigrasi berbasis potensi lokal dengan tujuan

mengupayakan transmigrasi yang sesuai dengan kondisi lingkungan lokal

dengan usaha ekonomi yang didukung oleh prasarana dan sarana lokal yang

ada

3. Sasaran Strategis

Untuk melaksanakan tujuan tersebut diatas dapat dijabarkan beberapa sasaran

dari masing-masing tujuan sebagai berikut :

Tujuan 1 Meningkatkan kinerja aparatur dalam penyelenggaraan pelayanan sosial

masyarakat serta meningkatkan pemahaman upaya kesejahteraan sosial

bagi masyarakat. Dengan beberapa sasaran sbb : 1.1 Meningkatkan

kemampuan teknis Aparatur sesuai Tupoksi 1.2 Meningkatkan

pemahaman tentang Kesejahteraan sosial

Tujuan 2 Meningkatkan potensi sumber kesejahteraan sosial dalam penanganan

masalah-masalah sosial dengan beberapa sasaran sbb : 2.1 Tersedianya

bantuan sosial dalam pemenuhan kebutuhan para penyandang masalah

kesejahteraan sosial 2.2. Terlaksananya sosialisasi bagi para petugas

sosial dalam mengatasi masalah sosial

Tujuan 3 Memberikan kontribusi bagi pemerataan pendapatan bagi penganggur di

masyarakat sekitar dan memberikan peluang bagi pemberi kerja

(Pengusaha maupun Wira Usaha Pemula ) untuk memperluas lapangan

kerja dengan beberapa sasaran sbb : 3.1 : Tersedianya tenaga kerja lokal

yang terampil dapat bersaing didalam pasar kerja. 3.2. Terlaksananya

kerjasama dengan pemberi kerja baik untuk lowongan kerja, pelatihan



dan pemberian keemudahan akses penempatan tenaga kerja. 3.3.

Tersedianya kualitas tenaga kerja yang mampu berusaha secara mandiri.

Tujuan 4 Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tenaga kerja melalui sosialisasi

dan Bintek Ketenagakerjaan dengan sasaran 4.1 Terlaksananya

sosialisasi pembinaan dan pengawasan tentang peraturan ketenagakerjaan

agar dapat dijalankan oleh pengusaha dan pekerja

Tujuan 5 Penegakan hukum guna terlaksananya peraturan ketenagakerjaan dan

perlindungan bagi tenaga kerja atas hak-haknya guna memberikan

ketenangan bekerja dan berusaha dengan beberapa sasaran sbb : 5.1.

Terlaksananya sosialisasi pembinaan dan pengawasan tentang peraturan

ketenagakerjaan agar dapat dijalankan oleh pengusaha dan pekerja. 5.2

Tersusunnya ketentuan tindakan refresif atas pelanggaran yang dilakukan

oleh pengusaha dan atau pekerja. 5.3. Terlaksananya pemeriksaan

berkala terhadap perusahaan. 5.4.Terwujudnya pengawasan terhadap

pelaksanaan peraturan ketenagakerjaan baik didalam maupun diluar

hubungan kerja

Tujuan 6 Mengupayakan Transmigrasi yang sesuai dengan kondisi lingkungan

lokal dengan usaha ekonomi yang didukung oleh prasarana dan sarana

lokal yang ada dengan beberapa sasaran sebagai berikut : 6.1.

Terinventarisirnya kebutuhan lokal atas pelaksanaantransmigrasi. 6.2.

Meningkatnya pemenuhan prasarana dan sarana yang mampu menunjang

peluang usaha transmigrasi.



Tabel 1.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kesejahteraan Sosial,

Ketenagakerjaan dan Ketransnmigrasian

Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2011-2016

VISI MISI TUJUAN SASARAN

1 2 3 4

“Terwujudnya Kesejahteraan

Sosial Masyarakat, Perluasan

Kesempatan Kerja,

Perlindungan Tenaga Kerja,

Penempatan Transmigrasi

Berbasis Lokal”

1

2

Terciptanya iklim

pemerintahan yang kondusif

dalam kehidupan sosial

masyarakat.

Mewujudkan peningkatan

peran dan fungsi potensi dan

sumber kesejahteraan sosial

dan penanganan penyandang

masalah kesejahteraan sosial

1

2

Meningkatkan kinerja aparatur

dalam penyelenggaraan

pelayanan sosial masyarakat,

serta meningkatkan pemahaman

upaya kesejahteraan sosial bagi

masyarakat.

Meningkatkan potensi sumber

kesejahteraan sosial dalam

penanganan masalah-masalah

sosial

1.1

1.2

2.1

2.2

Meningkatkan kemampuan teknis Aparatur

sesuai Tupoksi

Meningkatkan pemahaman tentang

Kesejahteraan sosial

Tersedianya bantuan sosial dalam

pemenuhan kebutuhan para penyandang

masalah kesejahteraan sosial

Terlaksananya sosialisasi bagi para petugas

sosial dalam mengatasi masalah sosial

3

Meningkatkan Penggunaan

Tenaga Kerja Lokal dan

perluasan kesempatan kerja

bagi pencari kerja dan

masyarakat

3

Memberikan kontribusi bagi

pemerataan pendapatan bagi

penganggur di masyarakat

sekitar dan memberikan peluang

bagi pemberi kerja (Pengusaha

maupun Wira Usaha Pemula )

untuk memperluas lapangan

kerja

3.1

3.2

Tersedianya tenaga kerja lokal yang

terampil dapat bersaing didalam pasar kerja.

Terlaksananya kerjasama dengan pemberi

kerja baik untuk lowongan kerja, pelatihan

dan pemberian keemudahan akses

penempatan tenaga kerja.




1 2 3 4

4

Meningkatkan kualitas tenaga

kerja dan laporan

ketenagakerjaan

4

meningkatkan pengetahuan dan

wawasan tenaga kerja melalui

sosialisasi dan Bintek

Ketenagakerjaan

4.1 Terlaksananya sosialisasi pembinaan dan

pengawasan tentang peraturan

ketenagakerjaan agar dapat dijalankan oleh

pengusaha dan pekerja

5

Meningkatkan pengawasan

tenaga kerja 5 Penegakan hukum guna

terlaksananya peraturan

ketenagakerjaan dan

perlindungan bagi tenaga kerja

atas hak-haknya guna

memberikan ketenangan

bekerja dan berusaha

5.1

5.2

5.3

5.4

Terlaksananya sosialisasi pembinaan dan

pengawasan tentang peraturan

ketenagakerjaan agar dapat dijalankan oleh

pengusaha dan pekerja

Tersusunnya ketentuan tindakan refresif

atas pelanggaran yang dilakukan oleh

pengusaha dan atau pekerja.

Terlaksananya pemeriksaan berkala

terhadap perusahaan.

Terwujudnya pengawasan terhadap

pelaksanaan peraturan ketenagakerjaan baik

didalam maupun diluar hubungan kerja




6

Mengembangkan model

transmigrasi berbasis potensi

lokal

6

mengupayakan transmigrasi

yang sesuai dengan kondisi

lingkungan lokal dengan usaha

ekonomi yang didukung oleh

prasarana dan sarana lokal yang

ada

6.1

6.2

Terinventarisirnya kebutuhan lokal atas

pelaksanaantransmigrasi.

Meningkatnya pemenuhan prasarana dan

sarana yang mampu menunjang peluang

usaha transmigrasi.



B. ROAD MAP/FOKUS AREA

Fokus pencapaian kinerja Dinas Sosial, Ketenaga Kerjaan dan transmigrasi

adalah masih dalam koridor Rencana Pembangunan jangka Menengah Kabupaten

Tanjung Jabung Barat tahun 2011-2016 yang dijabarkan dalam Rencana Strategis

(Renstra) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung

Barat dengan fokus area pada pembangunan sebagai berikut :

1. Kesejahteraan sosial,

Dengan berusaha mewujudkan Sasaran dari Misi kedua Pemerintah

Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu peningkatan kualitas pelayanan,

rehabilitasi bantuan sosial dan jaminan kesejahteraan sosial bagi penyandang

masalah sosial dengan target Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah

1. Bantuan Keluarga Misikin dan anak terlantar.

2. Bantuan langsung Pemberdayaan sosial

2. Ketenagakerjaan

Dengan permasalahan pokok dari ketanagakerjaan yang kita hadapi

sekarang ini diantaranya adalah masalah angkatan kerja yang mengalami

peningkatan cukup tinggi dibandingkan dengan jumlah kesempatan kerja dan

angka pencari kerja, tenaga kerja yang sebagian besar belum mempunyai

keterampilan dan keahlian penguasaan tehnologi dan informasi yang masih

relatif rendah, dan belum adanya Balai Latihan atau Lembaga pelatihan tenaga

kerja yang kompeten. Sehingga Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

dengan kelemahan yang tersebut diatas berusaha semaksimal mungkin untuk

menjawabnya dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan kerja, pemagangan

kerja, penempatan dan kegiatan padat karya yang kesemua itu adalah untuk

menjawab permasalahan diatas walaupun dengan kondisi saat ini belum ada

balai latihan kerja yang kompeten hal ini kami masukkan dalam capaian kinerja

Utama (IKU) bidang ketenagakerjaan dengan target capai adalah sbb :

1.Rasio Penduduk yang bekerja

2. Jumlah perusahaan yang dimonitor terkait Peraturan Per UU Ketenagakerjaan

3. Angkatan Kesempatan Kerja



C. ARAH KEBIJAKAN

Arah kebijakan adalah strategi atau cara-cara yang ditempuh untuk mencapai

tujuan dan sasaran. Berdasarkan urutan prioritas faktor-faktor kunci keberhasilan,

maka strategi yang akan ditempuh oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang

dijabarkan kedalam kebijakan-kebijakan dan program-program seperti pada tabel 2

berikut ini.

Tabel 2. Keterkaitan Misi, Tujuan dengan Strategi

T UJ U A N S T R A T E G I

Misi.1 Meningkatkan kinerja aparatur dalam

penyelenggaraan pelayanan sosial masyarakat,

serta meningkatkan pemahaman upaya

kesejahteraan sosial bagi masyarakat.

Menyediakan dan meningkatkan kualitas

pelayanan sosial masyarakat.

Memberikan pelatihan bimbingan dalam

mengelola potensi sumber kesejahtraan

sosial (PMKS)

Misi 2 Meningkatkan segala upaya atas

sumber kesejahteraan sosial yang ada

dimasyarakat untuk lebih mampu dan

bermanfaat bagi masyarakat dan memberikan,

mengatasi dan meringankan beban sosial bagi

penyandang masalah

Memberikan pelayanan bagi penyandang

masalah sosial dalam peningkatan usaha

Menyediakan bantuan produktif dalam

pengentasan masalah sosial

Memberikan pelatihan bagi petugas

pendamping pekerja sosial.

Misi 3 Memberikan kontribusi bagi pemerataan

pendapatan bagi penganggur dimasyarakat

sekitar dan memberikan peluang bagi pemberi

kerja (pengusaha maupun wira usaha pemula)

untuk memperluas lapangan kerja.

Memberikan pelatihan kejuruan bagi

pengangguran

Meningkaatkan koordinasi dengan

pengusaha agar terbinanya tenaga kerja

yang handal.

Misi 4 Meningkatkan pengetahuan dan wawasan

peraturan ketenagakerjaan serta keterampilan

tenaga kerja dan informasi pasar kerja, peluang

kerja, dan meningkatkan akses informasi dengan

sistem on line.

Memberikan Pelatihan tentang peraturan

ketenaga kerjaan bagi pengusaha

Melengkapi sarana dan Prasarana Bursa

Kerja On Line ( BKOL )



T UJ U A N S T R A T E G I

Misi 5 Penegakan hukum guna terlaksananya

peraturan ketenagakerjaan dan perlindungan

bagi tenaga kerja atas hak-haknya guna

memberikan ketenangan bekerja dan berusaha.

Menyusun Profile tentang peraturan

ketenaga kerjaan setiap tahun

Meningkatkan kualitas SDM pengawas

ketenaga kerjaan

Membentuk Komite Aksi penghapusan

bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk

anak ( PBPTA)

Misi 6 Mengupayakan transmigrasi yang sesuai

dengan kondisi lingkungan lokal dengan usaha

ekonomi yang didukung oleh prasarana dan

sarana lokal yang ada.

Mengadakan sosialisasi sosial ekonomi

bagi warga eks transmigrasi

Melakukann inventarisasi calon lokasi

transmigrasi swakarsa mandiri.

Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam suatu

lingkungan terteentu dan digunakaan untuk mencapai suatu tuuan, atau merealisasikan

suatu sasaran atau maksud tertentu. Oleh karena itu , kebijakan pada dasarnya merupakan

ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam

pengembangan ataupun pelaksanaan program / kegiatan guna tercapainya kelancaran dan

keterpadauan dalam mewujudkan sasaran, tujuan serta visi dan misi.

Tabel 3. Keterkaitan Misi, Strategi dengan Kebijakan

S T R A T E G I K E B I J A K A N

Misi 1

Menyediakan dan meningkatkan kualitas

pelayanan sosial masyarakat.

Memberikan pelatihan bimbingan dalam

mengelola potensi sumber kesejahtraan sosial

(PMKS)

Melaksanakan pelatihan keterampilan

tenaga pekerja sosial

Melakukan penyuluhan terhadap

penyandang PMKS

Menyiapkan sarana penyandang masalah

kesejahtraan sosiaal



S T R A T E G I K E B I J A K A N

Misi 2

Memberikan pelayanan bagi penyandang

masalah sosial dalam peningkatan usaha

Menyediakan bantuan produktif dalam

pengentasan masalah sosial

Memberikan pelatihan bagi petugas

pendamping pekerja sosial.

Memberikan bantuan Usaha Ekonomi

Produktif ( UEP)

Melaksanakan Pendataan penyandang

masalah sosial

Melatih para pekerja sosial dalaam

pendampingan klien penyandang masalah

sosial

Misi 3

Memberikan pelatihan kejuruan bagi

pengangguran

Meningkaatkan koordinasi dengan pengusaha

agar terbinanya tenaga kerja yang handal.

Mengadakan pelatihan kejuruan Meubel,

bordir,las karbit dan montir TV dan HP

Melaksanakan Koordinasi dengan

perusahan dalam

penempataan/penerimaan tenaga kerja

Misi 4

Memberikan Pelatihan tentang peraturan

ketenaga kerjaan bagi pengusaha

Melengkapi sarana dan Prasarana Bursa

Kerja On Line ( BKOL )

Melaksanakan Sosialisasi keselamatan

dan kesehatan kerja dan peningkatan

sistem manajemen

Melatih Petugas Asesmen Sistem On

Line yang Profesional

Misi 5

Menyusun Profile tentang peraturan

ketenaga kerjaan setiap tahun

Meningkatkan kualitas SDM pengawas

ketenaga kerjaan

Membentuk Komite Aksi penghapusan

bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak

( PBPTA)

Adanya informasi tentang data

perusahaan guna inventarisasi dan

uptodate ketenagakerjaan

Melaksanakan peningkatan pemahaman

pengawasan ketenaga kerjaan yang

profesional

Adanya pengawasan dan pembinaan

pekerja anak diperusahaan

Misi 6

Mengadakan sosialisasi sosial ekonomi bagi

warga eks transmigrasi

Melakukann inventarisasi calon lokasi

transmigrasi swakarsa mandiri.

Adanya penggalian ekonomi bagi warga

eks transmigrasi

Melaksanakan peningkatan kesejahtraan

dan penggalian potensi ekonomi bagi

warga eks transmigrasi



D. PERJANJIAN KINERJA

Tabel. 4. Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat TA. 2016

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1 Terlaksananya Santunan Tuna

Sosial

Jumlah Tuna Sosial yang

mendapakan Bantuan

90 Org

2 Terlaksananya Rapat Koordinasi

Komisi Daerah Lanjut Usia

Jumlah Peserta Rakor Komisi

Daerah Lanjut Usia

86 Org

3 Terlaksananya Pemeliharaan

Taman Makam Pahlawan Yudha

Satria Pengabuan

Jumlah Makam/Pusara yang

terpelihara dengan baik

43 Makam/

Pusara

4 Terlaksananya Peningkatan

PerananKapasitas Kerja Legun dan

Dewan Harian Cabang Angkatan

45 Kabupaten Tanjung Jabung

Barat

Jumlah Veteran dan Janda

Veteran yang dibantu

39 Org

5 Terlaksananya Upacara dan

Kegiatan Peningkatan Nilai-Nilai

Kejuangan

Jumlah Upacara dan Kegiatan

yang menambah Nilai-Nilai

Kejuangan yang dilaksanakan

4 Kali

6 Terlaksananya Kesiapsiagaan

Bencana dan Pemeliharaan Buffer

Stock Barang Bencana

Jumlah Keluarga Korban

Bencana yang mendapatkan

bantuan

75 KK


Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Program Keluarga Harapan

Jumlah Keluarga miskin yang

mendapatkan pelayanan


5.100 Org

8 Terlaksananya Penempatan

Tenaga Kerja Melalui Mekanisme

AKL, AKAD dan TKWNAP

Jumlah Tenaga Kerja yang

ditempatkan di Perusahaan

200 Org

9 Terlaksananya Pemeriksaan

Berkala, Pengawasan

Ketenagakerjaan dan Rapat

Koordinasi

Jumlah Perusahaan yang

dilakukan Pemeriksaan Berkala

dan Pengawasan

Ketenagakerjaan

20 Perusahaan

10 Terlaksananya Pemberdayaan K3

di Perusahaan


mengikuti kegiatan K3

20 Perusahaan

11 Terlaksananya Peningkatan Peran

Lembaga Kerja Sama Tripartit

Jumlah Rapat Peningkatan Peran

Lembaga Kerja Sama Tripartit

yang dilaksanakan

2 Kali



No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

12 Terlaksananya Pembinaan LKS

Bipartit dan Sarana Hubungan

Industrial

Jumlah Perusahaan yang dibina

LKS Bipartit dan Sarana

Hubungan Industrialnya

10 Perusahaan

13 Terlaksananya Rapat Pembahasan

Dewan Pengupahan Kabupaten

Tanjung Jabung Barat

Jumlah Paket Rumusan UMK

yang dibuat

1 Pkt

14 Terlaksananya Pembinaan Sosial

Ekonomi Masyarakat Eks

Transmigrasi

Jumlah lokasi pembinaan sosial

ekonomi masyarakat eks

transmigrasi

2 Lokasi

Program Anggaran

1 Program Pelayanan dan

Rehabilitasi Kesejahteraan

Sosial

Rp. 72.750.000,00

2 Program Pemberdayaan

Kelembagaan Kesejahteraan

Sosial

Rp. 173.522.060,00

3 Program Perlindungan Sosial Rp. 166.685.000,00

4 Program Peningkatan

Kesempatan Kerja

Rp. 269.700.000,00

5 Program Perlindungan dan

Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan

Rp. 381.490.200,00

6 Program Pengembangan

Wilayah Transmigrasi

Rp. 74.700.000,00

Jumlah Rp. 1.138.847.260,00



E. TEKNIS PENGUKURAN KINERJA

Teknis pengukuran kinerja adalah suatu formula untuk pengukuran kinerja

dengan menyajikan kinerja dalam bentuk narasi dan tabel yaitu membandingkan

antara target dan realisasi kinerja dari perjanjian kinerja yang telah ditetapkan pada

tahun yang bersangkutan baik capaian kinerja dalam bentuk fisik maupun capai

kinerja dalam bentuk non fisik dengan indikator kinerja yang dapat diukur dan

dipertanggungjawabkan sehingga dapat diketahui sasaran strategis mana yang target

capaian kinerjanya belum tercapai dan yang sudah, agar menjadi perhatian dan

pedoman untuk membuat perencanaan di tahun selanjutnya guna mencapai realisasi

target kinerja lima tahunan sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat

dan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat di Tahun akhir masa jabatan Bupati di akhir tahun

2015 atau awal tahun 2016.



BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian KinerjaOrganisasi

Keberhasilan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam mencapai

terget kinerja yang telah ditetapkan untuk tahun 2016 secara umum telah tercapai.

Ada beberapa target kinerja yang belum tercapai dikarenakan Keterlambatan

penarikan Uang GU terakhir di tahun 2016 dan Dana Bantuan Tuna Sosial yang

memang tidak dapat diprediksi secara pasti untuk mencapai target dikarenakan

sifatnya insidentil. Beberapa pencapaian kegiatan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang dapat mencapai target dapat

kami sajikan sebagai berikut :

I. Perbandingan antara target kinerja dan realisasi kinerja tahun 2016

1. Untuk pencapaian kinerja sasaran strategis 2 : Terlaksananya Rapat

Koordinasi Komisi Daerah Lanjut Usia dengan target Jumlah Peserta Rakor

Komisi Daerah Lanjut Usia sebanyak 86 Orang capaian realisasi sebanyak 86

orang atau 100 %

2. Untuk pencapaian kinerja sasaran strategis 3 : Terlaksananya Pemeliharaan

Taman Makam Pahlawan Yudha Satria Pengabuan dengan target Jumlah

Makam/Pusara yang terpelihara dengan baik sebanyak 43 makam/pusara dan

Realisasi sebanyak 43 makam/pusara atau 100 %

3. Untuk pencapaian kinerja sasaran strategis 4 : Terlaksananya Peningkatan

Peranan Kapasitas Kerja Legiun dan Dewan Harian Cabang Angkatan 45

Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan target jumlah veteran dan janda

veteran yang dibantu sebanyak 39 orang dan teralisasi sebanyak 39 orang

atau 100%.

4. Untuk Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 5 : Terlaksananya Upacara dan

Kegiatan Peningkatan Nilai-Nilai Kejuangan dengan target Jumlah Upacara

dan Kegiatan yang menambah nilai-nilai kejuangan yang dilaksanakan

sebanyak 4 kali realisasi sebanyak 4 kali atau 100%.



5. Untuk Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 6 : Terlaksananya Kesiapsiagaan

Bencana dan Pemeliharaan Buffer Stock Barang Bencana dengan target

jumlah korban bencana yang mendapat bantuan sebanyak 75 KK dan realisasi

sebnayak 75 KK atau 100%.

6. Untuk Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 7 : Terlaksananya Peningkatan

Pelayanan Kesejahteraan Sosial Program Keluarga Harapan dengan target

jumlah keluarga miskin yang mendapat pelayanan program keluarga Harapan

sebnayak 5100 orang dan realisasi 5100 orang atau 100%.

7. Untuk Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 9 : Terlaksananya Pemeriksaan

Berkala, Pengawasan Ketenagakerjaan dan Rapat Koordinasi dengan target

Jumlah Perusahaan yang dilakukan Pemeriksaan Berkala dan Pengawasan

Ketenagakerjaan sebanyak 20 Perusahaan dengan realisasi sebanyak 20

Perusahaan.

8. Untuk Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 10 : Terlaksananya

Pemberdayaan K3 di Perusahaan. dengan target Jumlah Perusahaan yang

dilakukan Pemeriksaan Berkala dan Pengawasan Ketenagakerjaan sebanyak

20 Perusahaan dengan realisasi sebanyak 20 Perusahaan atau 100%.


Peran Lembaga Kerja Sama Tripartit dengan target Jumlah Rapat

Peningkatan Peran Lembaga Kerja Sama Tripartit yang dilaksanakan

sebanyak 2 Kali dengan realisasi sebanyak 2 kali atau 100%.

10. Untuk Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 12 : Terlaksananya Pembinaan

LKS Bipartit dan Sarana Hubungan Industrial dengan target Jumlah

Perusahaan yang dibina LKS Bipartit dan Sarana Huubungan Industrial

sebanyak 10 Perusahaan dengan realisasi sebanyak 10 perusahaan atau 100%.

11. Untuk Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 13 : Terlaksananya Rapat Dewan

Pengupahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan target Jumlah paket

rumusan UMK yang dibuat 1 paket dengan realisasi 1 paket atau 100%.


Sosial Ekonomi Masyarakat Eks Transmigrasi dengan target Jumlah Lokasi



Pembinaan sosial ekonomi masyarakat eks transmigrasi sebanyak 2 lokasi

dengan 40 orang peserta realisasi sebanyak 2 lokasi dengan 40 Peserta atau

100%.

Tabel 5

Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2016

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6

1 Terlaksananya Santunan

Tuna Sosial

Jumlah Tuna Sosial yang

mendapakan Bantuan

90 Org 46 Org 51,11

2 Terlaksananya Rapat

Koordinasi Komisi Daerah

Lanjut Usia

Jumlah Peserta Rakor

Komisi Daerah Lanjut Usia

86 Org 86 Org 100

3 Terlaksananya Pemeliharaan

Taman Makam Pahlawan

Yudha Satria Pengabuan

Jumlah Makam/Pusara yang

terpelihara dengan baik

43 Makam

/Pusara

43 Makam

/Pusara

100


PerananKapasitas Kerja

Legun dan Dewan Harian

Cabang Angkatan 45

Kabupaten Tanjung Jabung

Barat

Jumlah Veteran dan Janda

Veteran yang dibantu

39 Org 39 Org 100

5 Terlaksananya Upacara dan

Kegiatan Peningkatan Nilai-

Nilai Kejuangan

Jumlah Upacara dan

Kegiatan yang menambah

Nilai-Nilai Kejuangan yang

dilaksanakan

4 Kali 4 Kali 100

6 Terlaksananya Kesiapsiagaan

Bencana dan Pemeliharaan

Buffer Stock Barang

Bencana

Jumlah Keluarga Korban

Bencana yang mendapatkan

bantuan

75 KK 75 KK 100


Pelayanan Kesejahteraan

Sosial Program Keluarga

Harapan

Jumlah Keluarga miskin

yang mendapatkan pelayanan


5.100 Org 5.100 Org 100



No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

8 Terlaksananya Penempatan

Tenaga Kerja Melalui

Mekanisme AKL, AKAD

dan TKWNAP

Jumlah Tenaga Kerja yang

ditempatkan di Perusahaan

200 Org 172 Org 86

9 Terlaksananya Pemeriksaan

Berkala, Pengawasan

Ketenagakerjaan dan Rapat

Koordinasi


dilakukan Pemeriksaan

Berkala dan Pengawasan

Ketenagakerjaan

20 Perusa

haan

20 Perusah

aan

100

10 Terlaksananya

Pemberdayaan K3 di

Perusahaan


mengikuti kegiatan K3

20 Perusa

haan

20 Perusah

aan

100


Peran Lembaga Kerja Sama

Tripartit

Jumlah Rapat Peningkatan

Peran Lembaga Kerja Sama

Tripartit yang dilaksanakan

2 Kali 2 Kali 100

12 Terlaksananya Pembinaan

LKS Bipartit dan Sarana

Hubungan Industrial


dibina LKS Bipartit dan

Sarana Hubungan

Industrialnya

10 Perusa

haan

10 Perusah

aan

100

13 Terlaksananya Rapat

Pembahasan Dewan

Pengupahan Kabupaten

Tanjung Jabung Barat

Jumlah Paket Rumusan

UMK yang dibuat

1 Pkt 1 Pkt 100

14 Terlaksananya Pembinaan

Sosial Ekonomi Masyarakat

Eks Transmigrasi

Jumlah lokasi pembinaan

sosial ekonomi masyarakat

eks transmigrasi

2 Lokasi 2 Lokasi 100

II. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan tahun sebelumnya

1. Untuk pencapaian kinerja sasaran strategis 1 : Terlaksananya Santunan Tuna

Sosial dengan target Jumlah Tuna Sosial yang mendapatkan bantuan

sebanyak 90 orang tuna sosial terealisasi sebanyak 46 orang atau 51,11 %

dibanding dengan tahun 2015 dengan target 170 Orang realisasi 141 orang

atau 83 % dan dibandingkan dengan tahun 2014 dari 165 Orang realisasi 71

orang atau 43,03 %, kalau kita perhatikan dari tahun 2014 sampai tahun 2016



terjadi pengurangan ini terjadi karena memang pada kenyataannya penyaluran

bantuan ini sifatnya insidentil yaitu penyaluran bantuan akan dilaksanakan

apabila ada permohonan dari penyandang masalah kesejahteraan sosial

sehingga menurut kami semakin sedikit realisasi maka asumsinya semakin

sedikit pula tuna sosial yang ada pada Kabupaten Tanjung Jabung Barat atau

orang terlantar yang masuk ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang harus

dipulangkan ke kampung halaman mereka.

2. Untuk pencapaian kinerja sasaran strategis 2 : Terlaksananya Rapat

Koordinasi Komisi Daerah Lanjut Usia dengan target Jumlah Peserta Rakor

Komisi Daerah Lanjut Usia sebanyak 86 Orang capaian realisasi sebanyak 86

orang atau 100 % dibandingkan dengan tahun 2015 dengan target 78 peserta

realisasi 78 peserta atau 100 % dan dibandingkan dengan tahun 2014 dari

target 78 peserta realisasi 78 peserta atau 100 %.

3. Untuk pencapaian kinerja sasaran strategis 3 : Terlaksananya Pemeliharaan

Taman Makam Pahlawan Yudha Satria Pengabuan dengan target Jumlah

Makam/Pusara yang terpelihara dengan baik sebanyak 43 makam/pusara dan

Realisasi sebanyak 43 makam/pusara atau 100 % dibandingkan dengan tahun

2015 dengan target 43 Makam/Pusara realisasi sebanyak 43 Makam/Pusara

atau 100 % dan dibandingkan dengan tahun 2014 dari target 43

Makam/Pusara realisasi 43 Makam Pusara atau 100 %.

4. Untuk pencapaian kinerja sasaran strategis 4 : Terlaksananya Peningkatan

Peranan Kapasitas Kerja Legiun dan Dewan Harian Cabang Angkatan 45

Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan target jumlah veteran dan janda

veteran yang dibantu sebanyak 39 orang dan teralisasi sebanyak 39 orang

atau 100% dibandingkan dengan tahun 2015 dengan target 39 Orang Veteran

realisasi 39 Orang Veteran atau 100 % dan dibandingkan dengan tahun 2014

dari 39 orang veteran realisasi 39 orang veteran atau 100 %.

5. Untuk Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 5 : Terlaksananya Upacara dan

Kegiatan Peningkatan Nilai-Nilai Kejuangan dengan target Jumlah Upacara

dan Kegiatan yang menambah nilai-nilai kejuangan yang dilaksanakan



sebanyak 4 kali realisasi sebanyak 4 kali atau 100% dibandingkan dengan

tahun 2015 dengan target 4 kali realisasi sebanyak 4 kali atau 100% dan

dibandingkan dengan tahun 2014 dari target 4 kali realisasi sebanyak 4 kali

atau 100%.

6. Untuk Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 6 : Terlaksananya Kesiapsiagaan

Bencana dan Pemeliharaan Buffer Stock Barang Bencana dengan target

jumlah korban bencana yang mendapat bantuan sebanyak 75 KK dan realisasi

sebnayak 75 KK atau 100% dibandingkan dengan tahun 2015 dengan target

90 Paket/KK realisasi 74 Paket/KK atau 82,22% dan dibandingkan dengan

tahun 2014 dari target 90 Paket/KK realisasi 87 paket/KK atau 88,89%.


Pelayanan Kesejahteraan Sosial Program Keluarga Harapan dengan target

jumlah keluarga miskin yang mendapat pelayanan program keluarga Harapan

sebnayak 5100 orang dan realisasi 5100 orang atau 100% dibandingkan

dengan tahun 2015 dengan target 6 Kali rakor realisasi 1 Kali rakor atau 17 %

dan dibandingkan dengan tahun 2014 dari target 9 kali rakor realisasi 8 kali

rakor atau 88,89%.

8. Untuk Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 8 : Terlaksananya penempatan

tenaga kerja melalui mekanisme AKL, AKAD dan TKWNAP dengan target

Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan diperusahaan sebanyak 200 orang

realisasi sebanyak 172 orang atau 86 % dibandingkan dengan tahun 2015

dengan target 150 orang realisasi sebanyak 150 orang atau 100 % dan

dibandingkan dengan tahun 2014 dari target 150 orang realisasi 150 Orang

atau 100 %. Kalau kita perhatikan dari tahun 2014 sampai Tahun 2016, tidak

tercapainya target pada tahun 2016 ini terjadi karena keterlambatan pencairan

dana penempatan tenaga kerja AKAD/AKL untuk calon tenaga kerja yang

ditempatkan diperusahaan sehingga target 200 orang hanya dicapai sebanyak

172 orang atau 86 %

9. Untuk Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 9 : Terlaksananya Pemeriksaan

Berkala, Pengawasan Ketenagakerjaan dan Rapat Koordinasi dengan target



Jumlah Perusahaan yang dilakukan Pemeriksaan Berkala dan Pengawasan

Ketenagakerjaan sebanyak 20 Perusahaan dengan realisasi sebanyak 20

Perusahaan atau 100% dibandingkan dengan tahun 2015 dengan target 20

Perusahaan realisasi 25 Perusahaan atau 100 % dan dibandingkan dengan

tahun 2014 dari target 20 Perusahaan realisasi 20 Perusahaan atau 100 %.

10. Untuk Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 10 : Terlaksananya

Pemberdayaan K3 di Perusahaan. dengan target Jumlah Perusahaan yang

dilakukan Pemeriksaan Berkala dan Pengawasan Ketenagakerjaan sebanyak

20 Perusahaan dengan realisasi sebanyak 20 Perusahaan atau 100%

dibandingkan dengan tahun 2015 dengan target 1 kali kegiatan realisasi 1

Kali kegiatan atau 100 % dan dibandingkan dengan tahun 2014 dari target 1

Kali upacara peringatan realisasi 1 Kali upacara peringatan upacara K3 atau

100 %.


Peran Lembaga Kerja Sama Tripartit dengan target Jumlah Rapat

Peningkatan Peran Lembaga Kerja Sama Tripartit yang dilaksanakan

sebanyak 2 Kali dengan realisasi sebanyak 2 kali atau 100% dibandingkan

dengan tahun 2015 dengan target 4 Kali Rapat koordinasi realisasi 4 Kali

Rapat Koordinasi atau 100 % dan dibandingkan dengan tahun 2014 dengan

target 4 Kali Rapat koordinasi realisasi 4 Kali Rapat Koordinasi atau 100 %


LKS Bipartit dan Sarana Hubungan Industrial dengan target Jumlah

Perusahaan yang dibina LKS Bipartit dan Sarana Huubungan Industrial

sebanyak 10 Perusahaan dengan realisasi sebanyak 10 perusahaan atau 100%

dibandingkan dengan tahun 2015 dengan target 20 Sarana Hubungan

Industrial realisasi 18 Sarana Hubungan Industrial atau 90 % dan

dibandingkan dengan tahun 2014 dari target 20 sarana Hubungan Industrial

realisasi 10 Sarana Hubungan Industrial atau 50 %.

13. Untuk Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 13 : Terlaksananya Rapat Dewan

Pengupahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan target Jumlah paket



rumusan UMK yang dibuat 1 paket dengan realisasi 1 paket atau 100%

dibandingkan dengan tahun 2015 dengan target 1 Paket Rumusan UMK

realisasi 1 Paket Rumusan UMK atau 100 % dan dibandingkan dengan tahun

2014 kegiatan ini belum ada sehingga realisasi 0 %.


Sosial Ekonomi Masyarakat Eks Transmigrasi dengan target Jumlah Lokasi

Pembinaan sosial ekonomi masyarakat eks transmigrasi sebanyak 2 lokasi

dengan 40 orang peserta realisasi sebanyak 2 lokasi dengan 40 Peserta atau

100% dibandingkan dengan tahun 2015 dengan target 2 lokasi dengan 40

Peserta realisasi 2 lokasi dengan 40 Peserta atau 100 % dan dibandingkan

dengan tahun 2014 dari 2 lokasi dengan 40 Peserta realisasi 2 lokasi dengan

40 Peserta atau 100 %.

III. Analisis Penyebab Keberhasilan kinerja

Pencapaian kinerja yang sudah lumayan dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Tanjung jabung Barat sebagaimana tersebut diatas,

didasarkan oleh komitmen yang tinggi dari seluruh jajaran SDM pada Dinas Sosial

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung jabung Barat Kondisi ini terlihat

dari pencapaian kinerja yang lumayan baik.

IV. Analisis penyebab kegagalan kinerja

Pada umumnya kegiatan yang telah ditargetkan pada tahun anggaran 2016

ada beberapa target yang belum dicapai hal ini terjadi karena dikarenakan

Keterlambatan penarikan Uang GU terakhir di tahun 2016 dan Dana Bantuan Tuna

Sosial yang memang tidak dapat diprediksi secara pasti untuk mencapai target

dikarenakan sifatnya insidentil yang mengakibatkan beberap terget tidak dapat

dicapai atau capaiannya tidak maksimal.



V. Analisis atas effisiensi Penggunaan Sumber Daya

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung jabung

Barat mampu bekerja optimal dan mencapai target yang telah ditetapkan.

Berkurangnya satu orang pengawas ketenagakerjaan tidak mengganggu kelangsungan

kinerja Dinas Sosnakertrans secara keseluruhan namun memang target yang kita capai

adakalanya semakin kecil semakin baik dan adakalanya semakin tinggi semakin baik

karena seperti contoh semakin kecil jumlah angka keluarga miskin atau tuna sosial

maka semakin baik atau semakin banyak jumlah pelatihan kerja atau penempatan

tenaga kerja semakin baik.

B. REALISASI ANGGARAN

Untuk melaksanakan Visi dan Misi yang diemban sebagaimana yang telah

tercantum dalam RPJMD Pemerintah Kabupaten tanjung jabung Barat yang berkaitan

dengan tugas pokok dan fungsi serta Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Tenaga

Kerja dan transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat diperlukan dukungan

anggaran rutin dan pembangunan.

Dalam tahun anggaran 2016 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan transmigrasi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat memperoleh dana dari Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah Kab. Tanjung Jabung Barat semula sebesar Rp. 2.454.759.026,- (Dua

miliyar empat ratus lima puluh empat juta tujuh ratus lima puluh sembilan ribu dua

puluh enam rupiah) setelah perubahan menjadi Rp. 2.397.975.976,- (Dua miliyar

tiga ratus sembilan puluh tujuh juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu sembilan

ratus tujuh puluh enam rupiah) realisasi sebesar Rp. 2.314.967.169,- (Dua miliyar

tiga ratus empat belas juta sembilan ratus enamp puluh tujuh ribu seratus enam

puluh sembilan rupiah) dengan capai realisasi sebesar 96,54 % hal ini dapat terlihat

dilihat jelas pada tabel 6 lampiran Lakip ini.



BAB IV

PENUTUP

A. KEBERHASILAN

Dari uraian pada Bab-bab di atas menunjukkan bahwa Dinas Sosial Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam melaksanakan tugas

yang dibebankan, tingkat capaian kinerja dinas secara keseluruhan dari Dana APBD

mencapai 94,27 %.

B. KENDALA

Kendala yang dihadapi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Tanjung Jabung Barat dalam melaksanakan tugas operasional antara lain:

1. Belum memiliki tenaga ahli/teknis yang akan mendukung program-program di Dinas

Sosnakertrans Kab. Tanjung Jabung Barat terutama pada perusahaan yang bergerak di

bidang produksi, dimana kondisi mesin pada perusahaan tersebut dapat terkontrol

sehingga untuk melindungi kesehatan dan keselamatan kerja belum maksimal. Untuk

penopang kegiatan sosial dirasakan masih kekurangan tenaga ahli/teknis dilihat dari

kondisi dan perkembangan permasalahan sosial yang semakin komplek dewasa ini.

2. Perlunya kendaraan roda 4 (empat) untuk bisa menjangkau kegiatan di lapangan

terutama pada pendataan tenaga kerja dan penyelesaian masalah perselisihan

hubungan industrial pada perusahaan-perusahaan juga untuk permasalahan (PMKS)

dan (PSKS) yang ada.

C. KESIMPULAN

Dari rangkaian kegiatan-kegiatan tersebut diatas dapat kami simpulkan sebagai

berikut :

1. Pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dengan tingkat

capaian rata-rata 94,27 dari kegiatan APBD Tahun 2016.



2. Kegiatan yang mengalami hambatan akan diadakan perbaikan pada tahun-tahun

berikutnya, dan menjadi perhatian Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

D. SARAN

1. Untuk meningkatkan SDM dan pemanfaatan SDA disekitar desa perlu

peningkatan volume pelatihan keterampilan dan kegiatan Teknologi Padat

Karya ( TPK ).

2. Untuk mengurangi tingkat pengangguran diperdesaan perlu diciptakan volume

kegiatan melalui Padat Karya Produktif.

3. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap PMKS dan PSKS perlu

adanya peningkatan sosialisasi yang didukung dana APBD dan APBN.

4. Kendala-kendala yang tersebut di atas kiranya menjadi perhatian dan dapat

direalisasikan pada tahun mendatang.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Tahunan Tahun

2016 ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya sebagai bahan

evaluasi kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung

Jabung Barat.

Kuala Tungkal, 2017

Plt. KEPALA DINAS TENAGA KERJA

KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

H. NOOR SETYO BUDI, S.Sos

Pembina Utama Muda

NIP.19611106 198503 1 003

j l laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip)tanjabbarkab.go.id/download/sakip/lakip...

Documents