iurnal f}n{hwattr -...
TRANSCRIPT
"ISSI\J
' IURNAL f}N{HWATtr
Tsbla;,:r Edisi XXffi I Tunt2A1l
Pe:miriran Komunikasi Kritis lurgen Flabermas
Abdul Hnlik
Stra*egi Korr unikasi Untuk Mempertahankan Kepnasan Pelanggan
luhanis
Metode Dakr,r ah Dalam Menjawab Tantangan [.imr.ar Islam Masa KiniMuh, Anwar
Prinsip Komunikasi Islam Dalarn Fembinaan Keluerga Yang Islami5t, Aisynh, BM
Konhibusi klasyarakat Dalam Melestarikan Kesehatan MentalMuh, Nur Latief
Etika Berdakwah Menurut Al-Qur'anBaharuddin Ali
# ..1f q
fugrtus D*rkr,ffh & Komuniktsi ,- s,.
{*,.,-
rrat
htt"
hrf"aaiiltnakassar
ISSN 1412-7172
rT r{JRNTAL f)AK\NAH
TablighPENANGGUNG }AWAB:H. Abustani llyas
PENGARAH:1. Arifuddin Tike2. Abd. Rasyid Masri3. Mahmuddin
DEWAN REDAKSI:Ketua : Mustari MustafaSekretaris : Meidy Hadi SusantoBendahara : Harlan
EDITOR1. H.Iftitahlafar2. Nurhidayat M.Said3 .H. Andi Aderus,4. Firdaus5. Muh. Anshar Akil6. Ramsiah Tasruddin
PEhIYTJNTING:
1 H. Hafid Cangara (Univ. Hasanuddin Makassar)Z Andi Faisal Bekti (Univ. Syarif Hidayatullah )akarta)3 Takaria (Univ. Kebangsaan Ma1aysia, Malaysia)4. S. Sinansari E"ep, M.Si (Komisi penyiaran Indonesia)5' Murodi (Dekan Fak. Dakwah dan Komunikasi Univ. Syarif Hidayatullahlakarta)
TATA USAHAX. IGmamddin KasimZ Marhumi3" Fqllasliah Hasand. Mubaraq5- Muhammad Mir,wan
Alamat Redaksi:Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Arauddin Makassar
}I. Sultan Alauddin No. 35 Samata Gowa
[f,n'EH a<lalah Media Pengkajian Dakwah dan Komunikasiyang diterbitkan oleh Fakultas Dakwahe rdasi tlIN Alauddin Makassar. Tabligh terbit pad"a Uiran Juni dan Desember. Redaksi[rrnr blican sesuai {*g.n kaiian di atas. Tulisan .ot""a 1L20 halaman kuarto spasi 1,5. Redaksi&mgeditnaskah bila dipertukan tanpa mengubah esensinya.Isi naskah adalah tanggung jawab1ndu,
DAFTAR ISI
pEMIKIRAN KOMUNIKASI KRTTIS .rUnc gx HABERIVIAS . .... ..(Menggugat Reposisi Media Massa di Ruang Publik Politis).lbdul Halik}ruBALIG HUMORIS(Suatu Tinjauan Strategi Dalrwah)l{ahmuddinPERAN MASJID SEBAGAI WADAH PEREKAISLAMAndi AderusSTRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPERTAHANKANKE PUASAN PELAIYGGAI\I ...........Juhanis
U PERAN PENDIDIKAI\ ISLAM TERHADAP PEMBENTUKANI.{KIILAK.4udah MannanTTTIK TEMU AGAMA-AGAMA DALAM MASYARAKATPLTTRAL* \'asriah}IETODE DAKWAH DALAM MENJAWAB TAhTTANGANt}L{T ISLAM MASA KINI.btll,}..4rnyarERANAN KOMT'NIKASI DALAM DAKWAI{XS. Radhiah APM TENTUAIY AWAL BULAN QAMARIAH DENGAI{ilIETODE HTSAB.{,hbas FadilPRINSIP KOMUNIKASI ISLAM DALAM PEMBINAANKELUARGA YANG ISLAMIk. .aisyah BM?Ih.I}IDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF TEKNOLOGI?IhDIDIKAN ..............Mirnan SommengKL'ALITAS LAYAIYAI\I, KEPUASAI\I DAI\I KEPERCAYAAI\INASABAH PADA BAIYK SYARIAH DI MAKASSARfu,sr MisbachI(O}iTRIBUSI MASYARAKAT DALAM MELESTARIKANXESEHATAI\I MENTALlMwnnad Nur LatiefMNDIDIKAN ISLAM DENGAN IYILAL.IVLAI DAI\I BUDAYA.....(Ftrrrban Nilai-nilai dan Budaya)!fufrL lllwmilIf,ItBAlrGt N ETIKA DAI BERBASIS AL-QUR'AN.1flituffiCIe Jda,
ISSN 1412-7172
t-12
13-28
29 -39
40-51
PERAN MASJID SEBAGAI WADAH PEREKAT UMAT
s2-66 v
67-80
81-90
91 - 101
102 - ll7
118 - 131
r32 - 143
144 - 163
164 * 175
176 - tgt
192 -214
lPeran Pendidilun Islam Terhqdap Pembequkan Akhlak Audah Mannan
1l
PERAN PI,NDIDIKAI\I ISLAM TERIIADAP
PEMBENTT]KAN AKI{LAKOleh : Audah Mannan
Abstract;
In today's era of globalization a Muslim's behaviors are particularly vulnerable tocontamination by negative influences that are contrary to Islamic values. Thus, we oftensee the emergence of a permissive tendency and value liberalization that occurs amongMuslims. If we pay close attention to this phenomenon it will clear that it is more due to lessoptimal knowledge and understanding of Islam. In additioo, the environment is not alwaysconducive to educate someone on his religion. So that, the religious consciousness almostnever appeared markedly in daily and social life.Islamic education is an effort to foster and develop the human's personality from theaspects of spirituality and physical should also takes place gradually. Therefore, amaturation which ends in the optimization of the development or growth, can only beachieved if it lasts through the process after the process towards the ultimate goal ofdevelopment or growth. In order that children will have a noble spirit, they are expected topay attention to religion-based learning as a control in their lives.Moral education can be done by setting the implementation of religious education, whetherat home, school and community. It is thus believed because the essence of religiousteachings is the noble spirit that rests on faith in God and social justice. Moral education isthe concept of values that are encased in the level of norrns, customs, habits or in the formof art and culture.
Keywords;Role, Islamic education, Formation and moral
I. PENDAHULUAII
Dalam era globalisasi seperti dewasa ini pola perilaku seseorang muslim sangat rentan
untuk terkontaminasi oleh pengaruh negatif yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam,
sehingga sering kita lihat mencuatrya kecenderungan permisif dan liberalisasi nilai yang
terjadi dikalangan umat Islam. Fenomena seperti ini jika di cerrnati lebihjauh disebabkan oleh
kurang optimalnya pengetahuan dan pemahaman tentang Islam disamping lingkungan yang
tidak kondusif untuk mendidik seseorang tentang agamanya. Sehingga kesadaran dalam
beragama nyaris tak pernah muncul secara nyatadalam keseharian dan kehidupan sosial.
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarg4 masyarakat dan
pemerintalr, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di
sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat
Tabligh Edki XXIII / Juni
ItoftenDng
bssIays!ost
ittre
irarbelofdto
frerbusnisDrn
lun
frarl
hm,
rang
oleh
rmgdam
memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikanformal dan non formal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsungseumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbanagan kemampuan-kemampuan individu,agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepatr.
Pendidikan sebagai sebuah bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya jugamenempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai, baik tujuan yang dirumuskan itubersifat abstrak sampai rumusan-rumusan yang dibentuk secara khusus untuk memudahkanpencapaian tujuan yang lebih tinggi. Begitu juga pendidikan merupakan bimbingan terhadapperkembangan manusia menuju ke arah cita-cita tertenhr, maka yang merupakan masalahpokok bagi pendidikan adalah memilih arah atau tujuan yang akan dicapai.
Sesuai dengan UUD No. 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yang berbunyi:Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertakwa terhadapTuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawabkemasyarakatan dan kebangsaan. Dengan demikian jelas bahwa pendidikan Islam akanmerupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasionalz.
Kebutuhan akan pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri, bahkan semu:ritu merupakan hak semua warga Negara, Berkenaan dengan ini, di dalam UUD'45 pasal 3layat (l) secara tegas disebutkan bahwa; "Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatpengajaran". Tujuan pendidikan nasional dinyatakan dalam LrUt RI No. 20 Tahun 2003 pasal
3 bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang Matra Esa, berakhlak muliq sehat, berilmu, cakap, kreatifmandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.3
Tujuan pendidikan nasional suatu bangsa menggambarkan manusia yang baik menurutpandangan hidup yang dianut oleh bangsa iflu dan tujuan pendidikan sesuatu bangsa mungkintidak akan sama dengan bangsa lainny4 karena pandangan hidup mereka biasanya tidak akansama' Tetapi pada dasarnya pendidikan setiap bengsa tentu sama, yaitu semua menginginkanterwujudnya manusia yang baik yaitu manusia yang seha! kuat serta mempunyai ketrampilan,pikirannya cerdas sertapandai, dan hatinya berkembang dengan sempurna.
I
Ia*[* ut
b*Ii
Vlunir
Tabligh Edisi XXIil / Juni 20t t53
Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang
diberikan secara sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar anak didik menjadi
dewasa, dalam perkembangan selanjutny4 pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh
seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang
agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam
arti mental. Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha oftulg dewasa dalam pergaulan
dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah
kedewasaan.a
Pendidikan Islam sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari
aspek-aspek kerohanian dan jasmaninya juga harus berlangsung secara bertahap' Oleh karena
suatu pematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan atau pertumbuhan'
baru dapat tercapai bila berlangsung melalui proses demi proses kearah tujuan akhir
perkembangan atau pertumbuhannyas. Agar anak mempunyai akhlak yang muli4 anak didik
diharapkan dapat memperhatikan pelajaran berbasis agama sebagai kontrol dalam kehidupan
anak didik.
Fenomena yang kita saksikan bersama, pendidikan hingga kini masih belum
mengnjukkan hasil yang diharapkan sesuai dengan landasan dan tujuan dari pendidikan itu'
Membentuk manusia yang cerdas yang diimbangi dengan nilai keimanan, ketaqwaan dan
berbudi pekerti luhur, belum dapat terwujud. Gejala kemerosotan nilai-nilai akhlak dan moral
dikalangan masyarakat sudah mulai luntur dan meresahkan. Sikap saling tolong-menolong,
kejujiran, keadilan dan kasih sayang tinggal slogan belaka'
pada saat ini sudah menjadi kenyataan timbulnya kemerosotan nilai akhlak generasi
muda atau kalangan pelajar, yang pada prinsipnya adalah karena mereka tidak mengenal
agama, tidak diberikan pengertian agama yang cukup, sehingga sikap dan tindakan serta
perbuatannya menfadi liar6. Adanya sikap, tindakan dan perbuatan yang tidak bertanggung
jawab ini bila dibiarkan terus, maka tak ayal lagi kalau generasi mendatang akan diliputi
kegelapan dan hancurnya tatanan perikehidupan umat manusia
Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi pokok permasalahan adalah bagaimana
tujuan dari pendidikan Islam serta pengaruhnya terhadap pembentukan aldilak'
54Tabligh Edisi XXIII / Juni
eran Pendidikon Islam T,
PEMBAHASAN
t Ttjuan pendidikan IslamPendidikan merupakan media yang sangat penting dalam mensosialisakan danmewariskan tata nilai' Ini karena secara sistematik pendidikan memiliki pola tersendiri,
dimana akhlah atau sistem perilaku dapat dididik atau diteruskan sekurang-kurangnya melaluidua pendekatan: (l) Pendekatan pendidikan mentalistik atau kognitif yaitu penyampaianinformasi secara teoritis yang dapat dilakukan dengan melalui dakwah, ceramah atau diskusi;(2) Pendekatan pendidikan yang bersifat mekanistik atau ransangan jawaban (stimulusrcspon) atau yang disebut dengan proses mengkondisi sehingga terjadi automisasi dan dapatdilakukan dengan melalui latihan, melalui tanya jawab dan melalui teladan atau mencontohT .
Pola pendidikan yang sering dipraktekkan sebagai pengajaran yang bersifat verbalistikhanya akan menghambat pengembangan daya berfikir, berkreasi, pembentukan kepribadiandan penanErman nilai' Pendidikan agama seharusnya memiliki tujuan akhir untuk mendidikmak berperilaku religius dan sekaligus membiasakan peserta didik berfikir inovatif danremberi ruzmg kepada mereka untuk melakukan discovery (penemuan). Rendahnyapengembangan kreasi dan berfikir rasional menyebabkan pendidikan agama terkesan sangatindokrinatifl' Sudah semestinya pendidikan agannlangsung diikuti dengan praktek langsungyang mencerminkan perilaku keseharian dan kepribadian sekaligus spiritualisme dalamhubungan arfiatamanusia dan Khaliq-nya Jadi metode pendidikan ag:rma Islam berdasarkankepada penerapan nilai-nilai Islam melalui penjabaran empirikyang mengaitkan etika sosialdan bukan sekedar hafalan danverbalisme semata.t
Akhlak yang baik menjadi citra kejayaan dan keselamatan dalam membangun karakterindividu yang memiliki visi jauh kedepan (dunia dan akhiraQ. Akhlakul karimatr yangditegaskan oleh Islam 5s5t'ngguhnya berorientasi ganda yakni keselamatan di aktrirat dankejayaan dikehidupan dunia. Penerapan nilai-nilai akhlakul karimah hanya akan dapatdilaksanakan melalui proses pendidikan Islam. Ini artinya peningkatan kesadaran beragamaserta penghayatan nilai-nilai Islam yang meqiadi dasar dalam berprilaku dan bersikap hanyadaeat direalisasikan melalui pembinaan, pendidikan dan pemahaman agama yang benart.rutama realitas masa kini menghendaki penerapan metode pendidikan yang berdaya gunadan berhasil guna Ini artinya bahwa pendekatan yang dilakukan dalam pola pendidikan yang
hbligh Edisi Xilil7Etni z0 t I55
bersifat praktikal dan pragmatis tidak hanya mengacu kepada verbalisme dan teori saja.Sehingga kompetensi yang menjadi sasaran pendidikan dan pembinaan itu dapat diukur.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan langkah yang kongkret melaluipembinaan dan pendidikan agama sebagai berikut: (1) Memberikan penyuluhan pengetahuandan pendidikan agafia dalam membentuk kepribadian yang sejati untuk meraihkeberhasilandan prestasi dalam hidup (2) mengimplementasikan nilai-nilai Islam denganmemberikan contoh-contoh dari realitas sosial yang ada. (3) memberikan bimbingan dalammembaca dan memahami ritual ibadah serta penjabaran empirik dari pesan-pesan ibadahdalam perilaku sehari-hari (etika sosial) sesuai dengan kompetensi yang menjadi sasaranpendidikan.
Berbicara pendidikan Islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu kepadapenanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial dan moralitas sosial.Penanaman nilai-nilai ini juga alam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didikyang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan di akhirat kelak. pendidikan adalah suatuproses dalam rangka mencapai suatu tujuan, tujuan pendidikan akan menentukan kearah manapeserta didik akan dibawa. Tujuan pendidikan juga dapat membentuk perkembanagan anak untukmencapai tingkat kedewasaan, baik bilogis maupun pedagogis. pendidikan agama Islam disekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian danpemupukan pengetahuan,penghayatan' pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agamaIslam sehingga mejadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan padajenjang pendidikanyang lebih tinggie
Menurut Takiah Daradjat Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatuusaha atau kegiatan selesai. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap danstatis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan denganseluruh aspek kehidupannya, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi ,,insan
kamil' dengan pola taqwa. lnsan kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidupberkembang secara wajar dan normal karena taqwanya kepada AIlh swr.ro
Mahmud Yunus mengatakan bahwa tujuan pendidikan agama adalah mendidik anak-anak,pemuda-pemudi maupun orang dewasa supaya menjadi seorang muslim sejati, beriman teguh,beramal saleh dan berakhlak mulia, sehingga ia menjadi salah seorang masyarakat yang sanggup
Tabligh Edisi )trIII / Jini
i
ii
:I
F
F
f,
h
i'
F
hdoh Mannanendidikan lguQentukan Akhlak
hidup di atas kakinya sendiri, mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada bangsa dan tanaheirnya, bahkan sesame umat manusia.ll Sedangkan Imam Al-Ghazalimengatakan bahwa tujuanpendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah dan toqarrub kepada Allah, dankesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat.r2
Muhammad Athiyah Al-Abrasy merumuskan bahwa tujuan pendidikan Islam adalahmencapai akhlak yang sempurna. Pendidikan budi pekerti dan akhlak adalahjiwa pendidikanlslam' dengan mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa fadhilah (keutamaan),membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatukehidupan yang suci seluruhnya ikhlas dan jujur. Maka tujuan pokok dan terutama daripendidikan Islam ialah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa.13
Tujuan yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yangmelakukan sesuatu kegiatan. Karena itu pendidikan Islam, yaitu sasaran yang akan dicapai olehs€seorang atau sekelompok orang yang melaksanakan pendidikan tslam. Tujuan pendidikan Islamarla 4 macam, yaitu:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baikdengan pengajaran atau dengan cara yang lainnya. Tujuan ini meliputi aspek kemanusiaanseperti: sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan. Tujuan umum iniberbeda pada tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama.Bentuk insan kamil dengan pola takwa kepada Allah harus tergambar dalam pribadisesorang yang sudah terdidik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuaidengan tingkah-tingkah tersebut.
2. Tujuan Akhir
Pendidikan Islam ini berlangsung selama hidup, maka tujuan kahir akhirnya terdapat padawaktu hidup di dunia ini telah berakhir. Tujuan umum yang berbentuk Insan Kamildengan pola takwa dapat menglami naik turun, bertambah dn berkurang dalam perjalananhidup seseorang' Perasaan, lingkungan dan pengalaman dapat mempengaruhinya. Karenaitulah pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk,mengembangkan,memelihara dan memperthankan tujuan pendidikan yangtelah dicapai.
3. Tujuan Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah
h
tk
tl
b
kili
hbb,
In
hl
tn
tn
hn
up
!'[n,i
P,t
[urtiTabligh Edisi -WIil / Juni Nt I
Peran Pendidikan Islam Tr Pembentukan Akhlak Audah Mannan
pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Tujuan
operasional dalam bentuk tujuan instruksionat yang dikembangkan menjadi Tujuan
Instrul<sional umum dan Tujuan Instrul<sioanl Khusus (TIU dan TIK).
4. Tujuan Operasional
Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan
pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan denganbahan-bahan yang sudah
dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu disebut tujuan operasional.
Dalam pendidikan formal, tujuan ini disebut juga tujuan instruksional yang selanjutnya
dikembangkan menjadi Tujuan Instruksionol umum dan Tujuan Instruksional Khusus
(TIU dan TIK). Tujuan instruksioanal ini merupakan tujuan pengajaran yang
direncanakan dalam unit kegiatan pengajaran. I a
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam
adalah membimbing dan membentuk manusia menjadi hamba Allah yang saleh, teguh imannya,
taat beribadah dan berakhlak terpuji. Jadi, tujuan pendidikan egama Islam adalah berkisar kepada
pembinaan pribadi muslim yang terpadu pada perkembangan dari segi spiritual, jasmani, emosi,
intelektual dan social. Atau lebih jelas lagi, ia berkisar pada pembinaan warga Negara muslim
yang baik, yang prcaya pada Tuhan dan agamanya, berpegang teguh pada ajaran agamanya,
berakhlak mulia, sehatjasmani dan rohani.
Berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada
penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial.
Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi
anak-anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah) diakhirat kelak.
Dengan demikian tujuan pendidikan merupakan pengamalan nilai-nilai Islami yang hendak
diwujudkan dalam pribadi muslim melalui proses akhir yang dapat membuat peserta didik
memiliki kepribadian Islami yang beriman, bertakwa dan berilmu pengetahuan.
Fenomena yang kita saksikan memang benar, bahwa nilai-nilai akhlak dan moral yang
berkembang kini telah jauh dari harapan dan sangat mengkhawatirkan. Sebagai kambing
hitamnya sering kita menyalahkan dunia pendidikan yang bertanggung-jawab atas semua
yang terjadi. Rasanya memang ada benamya juga kalau dipikirkan secara mendalam, sebab
kemerosotan nilai- nilai itu tak terlepas dari peran dunia pendidikan yang tugas salah satunya
Tabligh Edisi XXIII / Juni
adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mendidik nilai-nilai moralbangsal5.
Belakangan ini, berbagai seminar digelar kalangan pendidik yang bertekad mencari
solusi untuk mengatasi krisis akhlak. Para pemikir pendidikan menyerukan agar kecerdasan
akal diikuti dengan kecerdasan moral, pendidikan agama. Pendidikan moral harus siap
menghadapi tantangan global, pendidikan harus memberikan kontribusi yang nyata dalam
mewujudkan masyarakat yang semakin berbudaya (masyarakat madani)r6.
b. Tujuan Pendidikan AkhlakTujuan dari pendidikan akhlak dalam Islam adalah untuk membentuk manusia yang
bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam tingkahlaku perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab, ikhlas, jujur dan suci. Dengankata lain pendidikan akhlak bertujuan untuk melahirkan manusia yang memiliki keutamaan(al-fadhiloh)' Berdasarkan tujuan ini, maka setiap saat, keadaan, pelajaran, aktifitas,merupakan sarana pendidikan akhlak. Dan setiap pendidik harus memelihara akhlak danmemperhatikan akhlak di atas segalagalanya. I 7
Barmawie Umary dalam bukunya materi akhlak menyebutkan bahwa tujuan berakhlakadalah hubungan umat Islam dengan Allah swr dan sesama makhluk selalu terpeliharadengan baik dan harmonisrs. Sedangkan omar M. M.Al-Toumy Al-syaibany, tujuan akhtakadalah menciptakan kebahagian dunia dan akhirat, kesempumaan bagi individu danmenciptakan kebahagian, kemajuan, kekuataan dan keteguhan bagi masyarakat.le
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan akhlak pada prisnsipnya adalahuntuk mencapai kebahagian dan keharmonisan dalam berhubungan dengan Allah SwT, diso-Fing berhubungan dengan sesama makhluk dan juga alam sekitar, hendak menciptakanmanusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna serta lebih dari makhluk lainnya.
Pendidikan agama berkaitan erat dengan pendidikan akhlak, tidak berlebihan apabilarlikatakan bahwa pendidikan akhlak dalam pengertian Islam adalatr bagran yang tidak dapatdipisahkan dari pendidikan agama. Sebab yang baik adalah yang dianggap baik oleh agamadm yang buruk adalah apa yang dianggap buruk oleh agama. sehingga nilai-nilai akhlalqkeutamaan akhlak dalam masyarakat Islam adalah akhlak dan keutama:m yang diajarkan olehagan0a.
rdfigh Edisi XKII / Juni 2Otj
Peran Pendidiktn Islum T,
3. Pengaruh Pendidikan Terhadap Pembentukan Akhlak
Berbicara mengenai masalah pembinaan dan pembentukan akhlak sama dengan
berbicara mengenai tujuan pendidikan. Karena banyak sekali ddumpai pendapat para ahli
yang mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan dan pembinaan akhlak
mulia. Ada dua pendapat terkait dengan masalah pembinaan akhlak' Pendapat pertama
mengatakan bahwa akhlak tidak perlu dibina. Menurut aliran ini akhlak tumbuh dengan
sendirinya tarrya dibina. Akhlak adalah gambaran bathin yang tercermin dalam perbuatan'
pendapat kedua mengatakan bahwa akhlak adalah hasil dari pendidikan, latihan, pembinaan
dan perjuangan keras serta sungguh-sungguh
Pendidikan memang erat kaitannya dengan pembentukan mental yang berakhlak'
Sebagaimana digariskan oleh kaum eksperimentalis, bahwa pendidikan itu tidak hanya berarti
memberikan pelajaran kepada subjek didik agar dapat menyesuaikan diri terhadap situasi
kehidupan nyata, tetapi lebih dari itu adalatr tempat meningkatkan kualitas hidup manusia
dengan mempertinggi pengalaman mora120. Demikian Pulq aliran esensialisme darr
perenialisme menyatakan, bahwa di samping proses pendidikan bertujuan unhrk pembentukan
kecerdasan, tetapi juga bagaimana pendidikan dapat membentuk tingkah laku yang cerdas
sebagai tujuan utama. Mereka tidak memungkiri kenyataan bahwa pendidikan itu adalah
sar€ma tempat pembentukan watak atas nilai-nilai budaya yang luhur' Sementara itu'
terbentuknya watak, kepribadian, dan kualitas manusia yang lain tidak dapat dilepaskan dari
kecerdasan tingkah laku seseorang2l.
Dari arti pendidikan tersebut menunjukkan, bahwa masalah akhlak (pembentukan
kepribadian) adalah tidak dapat ditinggalkan, bahkan menjadi tujuan utama pendidikan'
Dikatakan, tujuan primer dan tertinggi usaha pendidikan adalah peningkatan (tarbiyah) ntlai
kesucian manusia dalam fitrahnya yang dianugerahkan Tuhan. Setetah itu, baru mengarah
kepada tujuan sekunder yang semata-mata untuk menopang tujuan primer tersebut, yaitu
sebagai investasi modal manrsia (human capital investment) dengan dua macam dampaknya'
Pertama, dampak peningkatan kemampuan kerja dengan keahlian dan profesionalisme'
Kedua, berkaitan dengan tujuan pokok pendidikan itu sendiri sesuai dengan bidang-bidang
yang dikembangkannya, seperti teknologi, kesehatan, manajeman, pertanian, keguruarl dan
sebagainyaz
60fabligh Edisi XXIII / Juni
Peran PendidilwnPemberltukan Akhlak
Dalam Pendidikan Agama Islam. Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadarI.ruk mengembangkan intelektualitas dalam arti bukan hanya meningkatkan kecerdasan saja,mlainkan juga mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusi4 yang mencakup aspek&dmanan' moral atau mental, prilaku dan sebagainya.pembinaan kepribadian atau jiwa utuhh*a mungkin dibentuk melatui pengaruh Iingkungan khususnya pendidikan. Sasaran yang&cmpuh atau ditujp datam pembentukan kepribadian ini adalah kepribadian yang memiliki*}lak yang mulia dan tingkat kemulian akhlak erat kaitannya dengan tingkat keimanan.Akhlak yang baik menjadi citra kejayaan dan keselamatan dalam membangun karakterdfir'idu yang memiliki visi jauh kedepan (dunia dan akhirat). Akhlakul karimah yang'nirg'aqkan oleh Islam sesungguhnya berorientasi ganda yakni keseramatan di akhirat dan\iryaan dikehidupan dunia' Penerapan nilai-nilai akhrakul karimah hanya akan dapatfih&srn:rkan melalui proses pendidikan Islam. Ini artinya peningkatan kesadaran beragama*ne penghayatan nilai-nilai Islam yang menjadi dasar daram berprilaku dan bersikap hanyafrefr direalisasikan melalui pembinaan, pendidikan dan pemahaman aganayang benar-*a realitas masa kini menghendaki penerapan metode pendidikan yang berdaya gunafu berhasil guna Ini artinya bahwa pendekatan yang dilakukan dalam pola pendidikan yangbuG{ praktikal dan pragmatis tidak hanya mengacu kepada verbarisme dan teori saja.s"[ln88a kompetensi yang menjadi sasaran pendidikan dan pembinaan itu dapat diukur.untuk dapat mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan langkah yang kongkret melalui
m,ff:1l* iri" sebagai berikut: (l) Memberikan penvuruhan pengetahuan;-;;;;;ffi'"#";ffi:::::::^3*
rTn (2) mengimprementasikan nilai-nirai rsram denganu6q.lrm contoh-contoh dari realitas sosiar yang ada. (3) memberikan bimbingan dalam
3,:":-T. i* ibadah serra penjabaran empirik dari pesan-pesan ibadah;;;;""*';ffiLo-
Pembenttrkan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan pendidikan, karena banyak
-.;::1,f"311 o* *i vans mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah
'*trkan akhlak. pembent'kan akhrak dapat diartikan *o;";',;"';;*ffi,fiffiffi:::."*ToT:T menggunakan sarana pendidikan dan pembiftum yans
;;;':;"l',ffiJfr:Edsi-Wil / Ju"t 20t I
61
Pendidikan Islam T' Pembentukm Akhlak Audah Mannan
Pembentukan akhlak ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha
pembinaan, bukan terjadi dengan sendirinya23
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau seperangkat
pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu harus terwujud. Konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia
didalam sistem idenya. Sistem ide ini adalah hasil proses Qteniabaran) daripada kaidah-
kaidah yang dihayati dan dirumuskan, (norma yang bersifat normative dan nofina yang
bersifat deskriptif). Kaidah atau norma yang merupakan ketentuan ini timbul dari satu sistem
nilai yang terdapat pada Al-Qur'an atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi
maupun yang disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang terdapat
dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT.24
Akhlak atau sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan, yaitu:
1. Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses mengkondisi
sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilalcukan dengan cara sebagai berikut:
Melalui latihan, Melalui tanya jawab, Melalui mencontoh
2. Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat dilakukan antara
lain sebagai berikut: Melalui dakwah, Melalui ceramah, Melalui diskusi dan lain-
lain.25
Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa. Keadaan ini menyebabkan jiwa
bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara mendalam. Keadaan ini ada dua jenis.
Yang pertama, ala:rriah dan bertolak dari watak. Misalnya pada orang yang gampang marah
karena hal yang paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele. Yang lceduo,
tercipta melalui kebiasaan atau latihan. Pada mulanya keadaan ini terjadi karena
dipertimbangkan dan dipikfukan, namun kemudian melalui praltik terus-menerus, mer{adi
karalcter (Hruluq).26
Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan lahir hasil-hasil dari
pola perilaku tersebut yang terbentuk material (artifacts) maupun non material (kansepsi/ide).
Jadi akhlak yang baik i$ (alclrlak al-lcarimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada
aqidah dan syari'ah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman, Islam dan lhsan. Di dalam
ajaran Islam, akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman. Iman merupakan pengakuan hati
dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada perilaku, ucapan sikap. Iman adalah maknawi,
sedangkam akhlak adalah bukti keimanan dalam perbuatan, yang dilakukan dengan kesadaran
dan karena Allah sematz.21
I
l
62 Tabligh Edisi )ffiII / Juni
ludah MannanPeran Pendidikan Islom Tr Pembentuksn Akhlok
Di dalam Al-Qur'an banyak ayat yang mendorong manusia untuk beriman danberamal saleh deng* T**it
janji diantaranya terdapat di dalam surat Al-Baq arahayat25:
fr:'rt G n "i * "ri Lf ,*,a,aT ij;i ii,r; <:_itt *sf :;;'ftr#Wlrfr :,"#",#;r,2:{:,yf;X:,###l;:,f ffi ,r:W,:;;r;f
,da I amnya 1eS. il_Baq *uh, ;i; "'
Dalam hal pembentukan akhlak remaja, pendidikan agama mempunyai peranan yangsangat penting dalam kehidupannya. Pendidikan agama berperan sebagai pengendali tingkahtraku atau perbuatan yang terlahir dari sebuah keinginan yang berdaran emosi. Jika ajaranagama sudah terbiasa dijadikannya sebagai pedoman dalam kehidupannya sehari-hari dansudah ditanamkannya sejak kecil, maka tingkah lakunya akan lebih terkendali dalammenghadapi segala keinginan-keinginannya yang timbul.
Berhasil tidaknya pembinaan akhlak yang dilakukan, ditentukan oleh beberapa faktori'ang saling mempengaruhi' Namun faktor intregraternya terletak pada pendidik dengan segala*mrarnpuan dan keterbatasannya. unt'k menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhiFeurbentukan akhrak setidaknya ada tiga aliran yang sudah amat popurer.
1. diran Nativismc
Menurut Aliran nativisme bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukandiri seseorang adalah factor pembawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupakecenderungan, bakat, akal, dan lain-lain. Jika seseorang sudah memiliki pembawaanatau kecenderungan kepada yang baik maka dengan sendirinya orang tersebut akanmenjadi baik' Aliran ini begitu yakin akan potensi batin yang adadalam diri manusia,aliran ini kurang memperhitungkan peranan pembinaan dan pendidikan2. Aliran Empirisme
Faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor dariluar' yaitu lingkungan social, termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Jikapendidikan dan pembinaal yang diberikan kepada anak itu baik, maka baiklah anak itu.Demikian j uga sebaliknya.
J. Aliran konvergenslPembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor intemar, yaitu pembawaan si anak, daneksternal yaifu pendidikan dan pembinzum yang dibuat secara khusus, atau meraluiinteraksi dalam lingkungan social. Fitrah dan kecenderungan kearah yang baik yang adadi dalam diri manusia dibina secara intentif melarui berbagai metode.28
f a b I ig h E d i s i X,ytffiu n i j olj63
P eran P endidit4n Islory-TerhSdgplgAbentuknn Akhlak Audah Mannan
Aliran yang ketiga yakni konvergensi nampak sesrxri dengan aiaran tslam. Halsesuai dengan ayat dalam (QS. 16 78) dan hadits Nabi. Kesesuaian teori konvergensi
sejalan dengan hadits berikut ini;
4jt--*&t slt' Jl cl.j6+ o!;{ti a)t;ll .J, Jf, t}_f ,F*Setiap onak yang dilahirkan dalam lceadaon (membawa) fitrah (roso ketuhanandan kecenderungan kepada kebenaran), mako keduci orngtudnyatqfu yangmembentuk anak itu menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusl. 6tR.Bukhari;"
Hadits tersebut menggambarkan adanya teori konvergensi juga menunjukkan dengan
jelas bahwa pelaksana utama dalam pendidikan adalah kedua orangtua. Itulah sebab orangtua
terutama ibu adalah adalah madrasah sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pendidikan.
III. KESIMPULAN
Dalam era globalisasi seperti dewasa ini pola perilaku seseorang muslim sangat rentan
untuk terkontaminasi oleh pengaruh negatif yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam,
sehingga sering kita lihat mencuatrya kecenderungan permisif dan liberalisasi nilai yang
terjadi dikalangan umat Islam. Fenomena seperti ini jika kita cermati lebih disebabkan oleh
kurang optimalnya pengetahuan dan pemahaman tentang Islam disamping lingkungan yang
tidak kondusif untuk mendidik seseorang tentang agamanya
Kerisauan kita mengenai akhlak yang mengkhawatirkan bisa saja diperpanjang dengan
mencari siapapun yang disalahkan dan meqiadi kambing hitamnya, akan tetapi hal itu tidaklah
arif dan bijaksana tanpa memusatkan perhatian untuk mencari solusinya. Menyadari akan
pentingnya akhlak, tentu kita tidak bisa melepaskan diri dari dunia pendidikan itu sendiri.
Pendidikan berusaha mencetak kader-kader yang selain mempunyai wawasan dan ilmupengetahuan yang luas atau bersifat teoritis, juga harus bisa mengaktualisasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Pendidikan akhlak tidak sebatas pengetahuan tetapi lebih berpijak pada
perilaku yang dibiasakan. Pendidikan akhlak dapat dilakukan dengan menetapkan
pelaksanaan pendidikan agama, baik di rumab, sekolah maupun masyarakat. Hal yang
demikian diyakini, karena inti ajaran agama adalah akhlak yang mulia yang bertumpu pada
keimanan kepada Tuhan dan keadilan sosial. Pendidikan akhlak merupakan konsep nilai-nilaiyang terbungkus dalam tataran nonna-nonna, adat, kebiasaan atau dalam bentuk seni dan
berkebudayaan. Inilah arti penting pendidikan dalam tataran mengatasi krisis akhlak yang
berkembang dalam kehidupan sehari-hari.
ini
ini
64 Tabltgh Edisi MIII / Juni
EndnoteslRed;a MudiyahSlo: Pengantar Pendidikan: sebuah studi Awal Tentang Dasar-dasor penddidikan:'tdo umumnva dan Pendiiidkan aj nai"*ii, tcetke-z;l*u.ru, pi Raja Grafindo persad4 2w2),h. ttffi}:\h'asar-dasar
ltmu p;iiiliionrC"ri,"- ilr"iarta. pr Raja Grarind, il*d", 2oos)h. 174aRamayulis,
Ilmu pendidikan Isram. (cet.tv; Jakarta; Kalam Muria, 2oo4),h. r' M Ariflrn, M. Ed, Fitsq{at le.:di;ik;; i;^',[c.t. r; Jakarta: Bina Aksarq r 987), h. l0o Moh' Saitulloh x-eiir, uiti"ii. i"""i'ir'ur"y*ot a uoaii,-(rerbit terang, surabaya, 2000), h.
'zakiah Dara.ial, Dasar-dasar Pendidikon agama hlam.(pr.,Bulan Bintang Jakarta. tgg4),h.34tA. eodri eiizi, n-. *tim io" iri*o*t4i, sr"ii. rlfis- vogyakarta. 2000), h. 35
*,0 * * #fl:ffi H;tf.:;? lrfr:Y. ll' r' i#' ;;;;; ; X;' ) r o* o k t a m B e r b as i s K o mp e t e ns i, (cet t ;
'ozakiah Dara-djat, a*y tiirb:lidldikon trro*,(Cet ke-2; Jakarra: Bumi Aksar4 tgg2),h.29" Mahmud yunus, ui,raiiniii'iendidikai)g;*;, aj;k"*, pr. Hidakarya Asuns, 1983), h. 13r2Ramayul
is, [rnu pendidik; irkrn, Op.cit-,h. 7 1 _7 2'-Muhammad A'|iyy:l lllAbrasv, Dasir-dasar Pokok pendidikan islam ,te{emahan Bustami AbdulGfnni dan Diohar Bahry, (i"t.V; l"f.urtuiijf. gulan Bintang, ,*1,' n. ,raNur
uhbvar i, ttio priaait on tiim, luanaung: pustaka setia, l99g). h. 60-6r'' undang-gndang No' zlsg iitt;;endidikanfra.ionuiarng* tegas merumuskan tujuannya padaBab{L Pasal 4' yaita mengembangkan .*u.iu tnagnesia *rrrn"yl. iurur.ruonru yaitu manusi a yangberiman dantertaqwa kepada Tuhan yME dan berbudi pekerti il;; ii.urynioe juga memiliki pengetahuandankaerampilan, sehat jasPani aan ronani, i.-ep.ig"{y fu;;;; o* irui,oli ;rt*; hnggunng jawabrrmasyarakatan dan kebangsaan. Lihat, 'suni
rur. char daniuti -i.'su-,
Kebijakan pendidikon Ero otonomiDaerah, (PT. Raia Crafindo persada, fakar@'2l}S),h. 17.
**.,r*.$"oJ"XlT.Xjr$#F;r"'-il i*aia**: Mengatasi Kelemahan pendidikan rsram di rndonesia,
,, y-"rytit_ilrnu pendidikan Islam, Op.cir, h. I 15Earnawre UT3y, Mqteri Akhlak, (Solo, CV Ramadhani, I ggg). h 2
.. h-346 t'omar M' M'Al-'iou;t ;i,iffi*v, ri*ont p"*iiiiiri istan,lcetrr; Jakarta:Buran Bintang, 1979),2,Imam Barna{ibr.D.1\r-doyr Kependidikan: Memahami Makna dan perspektif Beberapa TeoriI e nd i d i han. e akarta: Ghal ia lndonesia, t S{A\,,- n. ZO2rlbid..h.3e
,',';lffm,,*X"g;: rndonesiaKita.(Jakarta: Gramedia. pior Sztomp ka,z004),h. t4s
ii1;: o**i, Noer Salami, Dasar-Dasar Pendidikon Agama Islam,(Jalorta: tggt),h. tgg2uAbu Ali AhmadAr-Maskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhrak (Beirut mizan), h. 562TRisnayanti,
Implementast iiii,aii Agama islam Di iiion Kanak-Kanak'Islam Raria Jryo vilra4" r"gyt1,y,,(Jakarra: perpustakaan t;;, 2oo4), h.22-Arr'* rtuu pendidikan Isram [cet.I; Jakarta: Bumi Aksarq lggu, h. r 13"auuadin Nata, op.cit., h. 167
i0i
Tdtigh Edisi XXIII / Juni 20ij65
Peran Pendidilran Islam Terhadap Pembentukan Akhlak
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Kapita Seleha Pendidikan, Umum dan Agama, CV. Toha Putra, Semarang.
Filsafat Pendidikon Islam, Jakarta: Bumi Aksara 1994.
Ilmu Pendidilan Islom Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara 1991
al-Aziz, Moh. Saifulloho Milenium Menuju Masyorakat Madani, Terbit terang,Surabaya,2000.
An-Nawawi, Abdurrahman, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah danMasyarakat,Penerjemah: Shihabudin, Gema Insani Press, 1995
Departemen Pendidikan dan Kebudayaa\ Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT. Balai Pustaka,Jakarta, 1997.
Hasbullah, Dasar-Dasar llmu Pendidikan,PT. Raja Grafindo Persada, Jakart4 1997 .
Langgulung Hasanr{sas-Asas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Al- Husna, 1992
Kanawisasfia, H.Una et.al, dalam Noeng Muhadjir, Teknologi Pendidikan, Yogyakarta,IAlNSunan Kahjaga
Tilaar, H.A.R. Manajemen Pendidikan Nasional: Kajian Pendidilan Maso Depan, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001
Rasyad Aminuddin, dalam Ahmad Tafsir, Epistimologi untuk llmu Pendidikan Islam,Bandung:Fak.Tarbiyah MIN Sunan Gunung I ati,l99 5
Sam M. Chan dan Tuti T. Sam, Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah, PT. RajaGrafindo Persad4 Jakarta, 2005.
Shane, Harold G., Arti Pendidikan Bagi Masa Depmt, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,2002.
Mudyahardjo, Redja, Pengantar Pendidikon: Sebuoh Studi Awal Tentang Dasar- DasarPendidikan pada Umumnya dan Pendldikan di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta,2002.
Nata Abuddin,., Manajemenen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam diIndonesia, Kencana, Bogor, 2003.
Uhbiyati, Nvr,Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 1998
Umary, Barmawi, Materi Akhlak, Solo: Ramadani,1993
66 Tabligh Edisi )0il11 / Juni