fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan jurusan...
TRANSCRIPT
PERANAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP
KINERJA GURU Di SMP NEGERI 279 LAGOA KOJA JAKARTA
UTARA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi
Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh:
Abdul Rohman
Nim : 206011000017
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431/2010
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Abdul Rohman
NIM : 206011000017
Tempat/Tgl lahir : Jakarta, 13 Juni 1986
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Peranan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru
di SMP Negeri 279 Lagoa Koja Jakarta Utara
Dosen Pembimbing : Dr. H. Ahmad Syafi’i Noor
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil
karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya
tulis.
Jakarta, 31 agustus 2010
Abdul Rohman
i
ABSTRAK
Nama : Abdul Rohman
NIM : 206011000017
Jurusan/fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Judul : Peranan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru
Dalam Proses Pendidikan Guru Di Sekolah SMP Negeri 279 Jakarta
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 279 Lagoa-Koja Jakarta Utara dari bulan 05 April sampai dengan 13 Agustus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peranan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah mempunyai peranan terhadap kinerja guru dalam proses pendidikan guru di sekolah SMP Negeri 279 Jakarta.
Supervisi kepala sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor, untuk melakukan pembinaan kearah perbaikan kepada sekolah pada umumnya dan guru pada khususnya, disamping itu juga tujuan supurvisi pendidikan ialah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tetapi juga untuk pengembangan potensi kualitas guru di sekolah.
Sedangkan yang dimaksud dengan kinerja guru adalah merupakan kemampuan kerja seseorang guru yang ingin diperlihatkan dalam proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pengajaran yang baik.
Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru SMP Negeri 279 Jakarta dengan jumlah 30 guru. Ini merupakan sebagian dari populasi yang berjumlah 39 guru SMP Negeri 279 Jakarta.
Data tentang peranan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam proses pendidikan guru disekolah diperoleh berdasarkan angket yang diisi oleh guru di SMP negeri 279 Jakarta. Metode yang di gunakan adalah korelasi product moment dari pearson dengan taraf 5% dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment di peroleh r hitung sebersar 0,41 kemudian hasil tersebut dibangingkan dengan r tabel dengan df = 28 taraf signifikansi 5% adalah 0,361, berarti r hitung lebih besar dari r tabel. Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan tidak terdapat hubungan positif yang nyata antara peranan supervisi keopala sekolah terhadap kinerja guru dalam proses pendidikan guru di sekolah di tolak dan sebaliknya hipotesis alternative yang menyatakan terdapat hubungan yang nyata antara peranan supervisi terhadap kinerja guru dalam proses pendidikan guru di sekolah di terima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peranan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru dapat meningkatkan proses pendidikan guru di sekolah di SMP Negeri 279 Jakarta hal ini menunjukkan bahwa supervisi kepala sekolah mempunyai pernanan penting dalam meningkatkan proses pendidikan guru di sekolah SMP Negeri 279 Jakarta
ii
KATA PENGANTAR
Sembah, sujud berserta syukur penulis haturkan kehadirat kebesaran nan
keagungan Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga
pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam, yang
mengiringi rasa syukur penulis semoga selalu tercurahkan kepada nabi
muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya yang
mengikuti dan mengamalkan akan sunnah-sunnahnya.
Penulisan skripsi yang berjudul “Peranan Supervisi Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru Dalam Proses Pendidikan Guru Di Sekolah SMP
Negeri 279 Jakarta. ini merupakan salah satu kewajiban untuk memperoleh gelar
sarjana Pendidikan Agama Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
sebagai syarat menempuh Munaqasyah.
Sangat disadari bahwa semasa persiapan dan proses pelaksanaan sampai
pada penyelesaian skripsi ini, begitu banyak “peran dan bantuan” dari pihak lain,
baik sengaja ataupun tidak dalam tugas ini. Setiap peran memberikan nilai
tersendiri bagi penulis.
Oleh karena itu, dengan kerendahan hati sudah sepantasnya penulis
mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terimakasih tersebut
penulis sampaikan kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bapak Prof. Dr Dede Rosyada, M.A, selaku Dosen Seminar Proposal beserta
seluruh staffnya.
2. Ketua dan Skretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam berseta seluruh staffnya.
3. Bapak Dr. H. Ahmad Syafi’i Noor, selaku pembimbing yang bersedia
meluangkan waktu dan senatiasa memberikan petunjuk, arahan, bimbingan
serta koreksi dengan penuh kesabaran sehingga mencapai hasil yang
maksimal.
iii
4. Seluruh dosen dan staff pengajar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, atas ilmu dan
pengalaman yang telah diberikan selama dalam perkuliahan.
5. Ayahandaku tercinta tersayang Ali Shobartin dan Ibundaku tercinta dan
tersayang Maemunah dengan kesabaran, pengorbanan dan untaian doa-doa
nya yang selalu menyertai setiap kali dalam sholatnya, senatiasa mendorong
dan mendoakan penulis untuk selalu bersemangat untuk menyelesaikan skripsi
ini, beliau jugalah sumber motivasi bagi penulis, tidak akan mampu penulis
membalas jasa-jasa bapak dan ibu. Terimakasih.
6. Kakak-kakakku tersayang Khairun Nisa, Hayati Nufus, Siti Badriyah, Asep
Jalaludin, M. Fitri Gojali, Hasanul Umam dan adik-adikku tersayang, M.
Sholeh Huddin, Maulana Yusup, dan Muhammad Fatoni. Serta kakak Iparku
M. Rojalali yang telah membantu.
7. Seluruh keluarga besar penulis yang telah banyak memberikan motivasi
dukungan, dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepala sekolah SMP Negeri 279 Bapak Budiarto dan Wakil kepala sekolah
Bapak Rusadi beserta staffnya yang telah memberikan bantuan dan
kerjasamanya dalam penelitian.
9. Adinda tersayang, Sami Wulandari, yang senantiasa memberikan kasih sayang
dan dukungan kepada penulis.
10. Teman-teman seperjuangku Jurusan Pendidikan Agama Islam A-B yang
memotivasi dan saling tukar informasi selama proses penulisan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat terbaikku Ahmad Khozaini, Ahmad Buysro, Ahmad Susanto,
Didi Ahmad Mursidi, Aulia Sindu, Darmawan dll yang telah memberikan
support yang semangat.
12. Juga kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
iv
Semoga Allah Swt dapat menerima sebagai amal kebaikan atas jasa yang
telah diberikan kepada penulis.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan ini masih banyak
kekurangan karena terbatasnya kemampuan penulis, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat bagi penulis khususnya dan
umumnya bagi khasanah ilmu pengetahuan, Amin.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Indentifikasi ................................................................................. 4
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................ 4
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
E. Manfaat ........................................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan ............................................. 6
1. Pengertian dan Tujuan Supervisi Pendidikan ............................ 6
2. Prinsip Supervisi Pendidikan ................................................... 9
3. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan ......................................... 12
4. Fungsi Kepala Sekolah Dalam Supervisi Pendidikan................. 13
5. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Sebagai
Supervisor ............................................................................... 15
B. Konsep Kinerja Guru ................................................................... 17
1. Pengertian Kinerja ................................................................... 17
2. Ruang Lingkup Kinerja Guru ................................................... 18
3. Macam-macam Kinerja guru .................................................... 18
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja guru...................... 23
C. Kerangka Berfikir ....................................................................... 25
D. Pengajuan Hipotesis .................................................................... 26
vi
Bab III METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ........................................................................ 27
B. Variabel Penelitian....................................................................... 28
C. Populasi dan Sampel .................................................................... 29
D. Teknik pengumpulan Data ............................................................ 30
E. Teknik Analisis Data .................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum objek penelitian.................................................. 33
1. Sejarah beridirnya SMP Negri 279 dan perkembangananya ...... 33
2. Visi dan Misi ............................................................................ 34
3. Sturktur Organisasi ................................................................... 35
4. Keadaan guru, karyawan dan siswa ........................................... 37
5. kegiatan belajar mengajar ......................................................... 42
6. Keadaan sarana prasarana pendidikan ....................................... 42
7. pelaksanaan supervisi ............................................................... 43
B. Deskripsi data ................................................................................ 44
C. Analisa dan interprstasi data .......................................................... 44
1. Analisa Data .............................................................................. 44
2. Interprestasi Data ....................................................................... 44
A. Faktor Pendukung .................................................................. 74
B. Faktor Penghambat ................................................................. 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 75
B. Saran ............................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan ini untuk
menentukan arah laju perjalanan suatu bangsa, generasi saat ini dan generasai
yang akan datang.
Oleh karena itu perhatian terhadap kinerja sumber daya manusia adalah
hal yang utama yang perlu diperhatikan untuk menyiapkan SDM yang handal dan
berkualitas. Sebagai suatu upaya, pendidikan berusaha untuk menjadikan manusia
yang memiliki kemampuan cipta (kognitif), segi rasa (afektif), maupun dari segi
karsa (psikomotorik). Pembinaan dari segi cipta antara lain bisa dilakukan melalui
peningkatan intelektualitas, pendidikan dan latihan logika dalam wujud
penguasaan dan penerapan ilmu dan teknologi. Pengembangan dari segi rasa dapat
di lakukan melalui kegiatan dan apersepsi kesenian dalam berbagai bentuk.
Sedangkan karsa dikembangkan melalui penanaman dan pengembangan etika,
adat kebaiasaan dan pendidikan dalam rangka membangun kemampuan manusia.
Di samping itu juga bahwa pendidikan berhubungan langsung dalam kehidupan
manusia kapan dan di mana saja berada.
2
Sebagaimana yang tercantum dalam tujuan nasional kita yaitu,
“mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa,
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang handal dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.1 Oleh
karena itu peran guru sebagai pendidik diperlukan dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Berkenaan dengan tujuan pendidikan dan betapa perlunya peningkatan
mutu kinerja guru dalam rangka mengembangkan kualitas sumber daya manusia
dan taraf mutu dan kehormatan bangsa “maka didalam UU No. 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional di tekankan pentingnya peningkatan dan
penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan nasional”.2 Maka dengan ini berarti
di perlukan untuk meningkatkan mutu dengan memperbaiki sistem serta praktek
menajemen pendidikan secara mendasar
Oleh karena itu, sikap pendidikan seharusnya selalu mencerminkan
peningkatan harkat dan martabat kemanusian untuk peningkatan kinerja
masyarakat bangsa dan Negara
Pengembangan kinerja sumber daya manusia sangat diperlukan khususnya
untuk dapat menjawab dan memanfaatkan kesempatan yang ada, karena peran
sumber daya manusia akan menjadi faktor utama sebagai penentu maju dan
mundurnya suatu Negara.
Menurut pengamatan penulis permasalahan saat ini adalah keadaan
sekolah yang masih kurang didukung oleh kinerja sumber daya manusia yang
memadai adanya adalah kualitas guru yang masih rendah dan menajeman
pengelolaan yang kurang baik, hal itu akan mempengaruhi keluaran (aut put)
1 Redaksi Bumi Askara, UU Tentang system Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pelakasnaannya (Jakarta; Sinar Grafika), cet. Ke -3,h. 4
2 Bambang Triantoro, Perkiraan Strategis Nasional Tahun 2003 Sistem Pendidikan (IKIP Jakarta, 19900
3
yang kurang berkualitas dalam arti pencapaian tujuan kurang berhasil dengan
maksimal
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan belajar mengajar ini akan berjalan
lanncar apabila komponen-komponen dalam lembaga sekolah terpenuhi dan
berfungsi sebagai mana mestinya beberapa diantaranya adalah: sarana prasarana
memadai, peningkatan kerja guru dan tenaga kependidikan lainnya, perbaikan
kurikulum, adanya struktur oganisasi yang teratur dan yang tak kalah pentingnya
yaitu kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah. Dengan demikian Jika
komponen-komponen dalam lembaga ini terpenuhi dan berfungsi sebagaimana
mestinya kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan lancar sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif .
Peranan supervisi dibutuhkan untuk membantu kepala sekolah sebagai
seorang sepervisor dalam meningkatkan kinerja sumber daya manusia guru.
“Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat penting-
kalau tidak dapat dikatakan terpenting. Dikatakan sangat penting karena lebih
dekat dan langsung berhubungan dengan pelaksanaan program pendidikan tiap-
tiap sekolah”. 3 Dapat dilaksanakan atau tidaknya suatu program pendidikan dan
tercapai atau tidak nya tujuan pendidikan itu, sangat bergantung pada kecakapan
dan kebijaksanaan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan.
Pelaksanaan supervisi seperti inilah yang diharapkan dapat dilaksanakan di
sekolah. Namun demikian pada kenyataanya pelaksanaan belum seperti yang
diaharapkan. Karena pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah
sering menimbulkan pemahaman beberapa guru berdasarakan istilah yang lama.
Yang menyebabkan supervisi hanya mencarai cari kesalahan dalam melakukan
kegiatan, bukan untuk membantu guru dalam memecahakan permasalahan yang
ada. Dikarnakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman kepala sekolah yang
3 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), cet. Ke-17,h.101
4
menyebabkan pelaksanaan supevisi masih berbentuk infeksi, sehingga kinerja dari
sumber daya manusia yang diinginkan belum terlaksana dengan baik.
Dari latar belakang inilah, maka penulis berusaha mengulas dan
memecahkan permasalahan tersebut melalui skripsi yang diberi judul
“PERANAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP
KINERJA GURU. SMP NEGERI 279 LAGOA KOJA JAKARTA
UTARA”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya maka penulis mengidentifikasikan
masalah diatas sebagai berikut:
a. Bagaimana Peranan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru ?
b. Usaha-usaha kepala sekolah untuk meningkatkan kinerjanya dalam proses
belajar mengjar?
c. Adakah hubungan yang signifikan antara supervisi pendidikan yang
dilakukan kepala sekolah dengan kinerja guru ?
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar penelitan dan penulisan skripsi ini lebih terarah, maka masalah pada
penelitian ini dibatasi hanya pada peranan supervisi yang dilakukan oleh kepala
sekolah terhadap kinerja guru sebagai berikut :
a. Peranan Supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru. Khususnya di
SMP Negeri 279 Lagoa kecamatan Koja Jakarta Utara
b. Usaha-usaha kepala sekolah untuk meningkatkan kinerjanya dalam proses
belajar mengjar?
5
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, selanjutnya penulis rumuskan masalah
dalam penelitian ini :
1. Apakah supervisi yang dilakukan kepala sekolah mempunyai peranan
dalam meningkatkan kinerja guru ?
2. Usaha-usaha kepala sekolah untuk meningkatkan kinerjanya dalam
proses belajar mengjar?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejauhmana peranan supervisi kepala sekolah terhadap
kinerja guru.
2. Agar dapat mengetahui apakah supervisi pengajaran yang dilakukan
kepala sekolah memiliki hubungan teradap kinerja guru dalam proses
pembelajaran.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitan ini, penulis mengharapkan bermanfaat:
1. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan penulis
mengenai peranan supervisi.
2. Bagi sekolah, diharapkan akan menjadi bahan masukan untuk pelaksanan
supervisi yang akan datang di sekolah tersebut.
3. Bagi Ilmu pengetahun, sebagai sumbangan data ilmiah mengenai
pelaksanaan supervisi
6
BAB II
KAJIAN TEORI KERANGKA BERFIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan
1. Pengertian dan Tujuan Supervisi Pendidikan
Istilah supervisi yang berasal dari bahasa inggris terdiri dari akar kata,
yaitu: super yang artinya “di atas”, dan vision, mempunyai arti “melihat”1.
Dengan demikian itulah maka supervisi diartikan sebagai kegiatan yang di
lakukan oleh pengawas dan kepala sekolah sebagai pejabat yang berkedudukan di
atas-atau lebih tinggi dari guru untuk melihat atau mengawasi pekerjaan guru
Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju
kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personal lainnya didalam
mencapai tujuan pendidikan.2 Dengan adanya supervisi guru-guru diharapkan
dapat meningkatkan kinerjanya.
1 Suharsimi Arikonto, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004) cet. Ke-1, h. 4
2 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya , 2007),cet. Ke-17, h. 76
7
Sedangkan pengertian supervisi menurut P. Adam dan Fank G Dickey
seperti yang dikutip Piet A. Shertian dan Frans Matheru ”Supervisi adalah
program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran”.3
Moh. Rifai mengartikan supervisi pendidikan sebagai berkitu :
a. Serupervisi merupakan usaha untuk membantu dan melayani guru meningkatakan kemampuannya.
b. Supervisi tidak langsung diarahkan kepada murid tetapi kepada guru yang membina murid itu.
c. Supervisi tidak bersifat direktif (mengarahkan tetapi lebih baik banyak bersifat konsultatif (memberikan dorongan, saran dan bimbingan).4 Menurut M. Ngalim Purwanto “Supervisi suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam
melakukan perkerjaan mereka secara efektif.”5
Sebagaimana dikutip Piet A Saharteian dalam buku prinsip dan teknik
supervisi pendidikan mengungkapkan pengertian supervisi sebagai berikut:
“Supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru
dan petugas-petugas lainnya, dalam memperbaiki perkembangan guru-guru dan
merevisi tujuan pendidikan bahan-bahan pengajaran dan evaluasi pengajaran”6
Sedangkan menurut Boradman, Et. Al, supervisi adalah Suatu usaha menstimulir, mengkordinir dan membimbing secara kontiniu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secraa kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran, dengan demikian mereka dapat menstimulir dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontiniu, serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern.7 Sedangkan devinisi supervisi pendidikan yang dirumuskan Hadari Nawawi
diartikan “sebagai pelayanan yang disediakan oleh pemimpin untuk membantu
3 Piet A. Sahertiaen dan Frans Mataheru, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,1981), h. 18
4 Moh. Rifai, Adminstrasi Pendidikan dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : Jeamers, 1987), h.38
5 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007),cet. Ke-17, h.76
6 Piet A. Sahertiaen dan Frans Mataheru, Prinsip dan Teknik Supervisi…h.20 7 Piet A. Sahertiaen dan Frans Mataheru, Prinsip dan Teknik Supervisi.... h. 19
8
guru-guru atau orang yang dipimpin agar menjadi guru atau personal yang
semakin cakap yang seusuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan apa umumnya dan ilmu pendidikan pada khususnya agar mampu
meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar”.8
Seperti sudah dijelaskan, kata kunci dari supervisi ialah memberikan
layanan dan batuan kepada guru-guru, maka, tujuan supervisi adalah memberikan
layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang
dilakukan guru di kelas. Dengan demikian tujuan supervisi pendidikan ialah
“memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.
Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tapi juga untuk pengembangan
potensi kualitas guru”.9
Sahertian dan F. Mataheru dalam buku mereka “prinsip dan teknik
pendidikan” merumuskan beberapa tujuan-tujuan konkrit dari supervisi
pendidikan diantaranya:
a. Membatu guru melihat dengan jelas tujuan pendidikan b. Membatu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid-murid c. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar d. Membantu guru dalam menggunakan methode-methode dan alat-alat
pelajaran modern. e. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid-murid f. Membantu guru dalam hal menilai kemajuan murid-murid dan hasil
pekerjan guru itu sendiri. g. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru
dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka h. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira degan
tugas yang diperolehnya. i. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyusuaian terhadap
masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-sumber masyarakat dan seterusnya
j. Membantu guru agar waktu dan tenaga tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolahnya.10
8 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikkan, (Jakarta: Pt Gunung Agung, 1995) cet. Ke-12. h.103
9 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pemgembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Pt Rineka cipta, 2008), h. 19
10 Burhanudin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan ,(Jakarata : Bumi Aksara, 1994), Cet. Ke-3 h. 294-296
9
Sebagaimana yang sudah tercantum Tujuan umum supervisi adalah
memberikan batuan teknis dan bimbingan kepada guru (dan staf sekolah yang
lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama
dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran.11 Dengan
demikian secara tidak langsung supervisi membantu guru melaksanakan tugasnya
di sekolah.
Dari beberapa pengertian dan tujuan di atas, maka penulis dapat menarik
suatu kesimpulan bahwa supervisi pendidikan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor, untuk melakukan pembinaan
kearah perbaikan kepada sekolah pada umumnya dan guru pada khususnya,
disamping itu juga tujuan supervisi pendidikan ialah memberikan layanan dan
bantuan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki
kemampuan mengajar tapi juga untuk pengembangan potensi kualitas guru
2. Prinsip Supervisi Pendidikan
Berikut ini adalah prisip-prinsip supervisi yang dikemukakan oleh Piet
Sahertian;
a. Prinsip Ilmiah (scientific) Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
1) Kegitan Supervisi dilaksanakan berdsarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanan proses belajar mengajar.
2) Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data, seperti angket, observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya
3) Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencaana dan kontinu.
b. Prinsip Demokratis Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan kamanusian
yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna menjungjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan bawahan, tapi berdasarkan rasa kesejawatan.
c. Prinsip Kerja Sama Mengembangkan usaha bersama atau menurut isltilah supervisi ’sharirng of idea, shariring of experience’, memberi support mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka tumbuh bersama.
11 Suharsimi Arikonto, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta: Pt Rineka Cipta 2004) h. 40
10
d. Prinsip Konstuktif dan Kreatif Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.12 Berdasarkan penjelasan di atas bahwa supervisi dilaksanakan dengan
mengutamakan prinsip-prinsip kerja sama antara guru dan kepala sekolah. Agar
tercapai kearah itu kepala sekolah harus bersikap demokratis yaitu menjungjung
tinggi harga diri dan martabat guru. Dalam mememcahkan suatu masalah
keberadaan supervisor, harus mampu menciptakan suasana musyawarah. Meminta
pendapat orang lain. Sehingga dapat menstimulus dan memberi spport guru untuk
termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitasnya sebagai seorang guru. Menurut Oteng Sutisna, prinsip-prinsip supervisi moderen yaitu :
a. Supervisi merupakan bagian integral dari program pendidikan. Ia adalah jasa yang besifat kooperatif dan mengikutsertakan; karenanya para guru, hendaknya dilibatkan dalam pengembangan program supervisi.
b. Semua guru memerlukan dan berhak atas bantuan supervisi c. Supervisi hendaknya di sesuaikan untuk memenuhi kebutuhan
perseorangan dari personil sekolah d. Supervisi hendaknya membatu menjelaskan tujuan-tujuan dan saran-saran
pendidikan, dan hendaknya menerangkan implikasi-implikasi dari tujuan-tujuan dan saran-saran itu.
e. Supervisi hendaknya membantu memperbaiki sikap dan hubungan dari semua anggota staf sekolah, dan hendaknya membantu dalam pengembangan hubungan sekolah dan masyarakat yang baik
f. Tanggung jawab bagi pengembangan program kegiatan supervisi berada pada kepala sekolah bagi sekolahnya dan para penilik/pengawas bagi sekolah yang berada di wilayahnya. Ini berarti kepala sekolah menjadi penjabat supervisi pertama bagi sekolahnya.
g. Harus ada dana yang mamadai bagi program kegitan supervisi dalam anggaran tahunan, serta, personil personil, matereial, dan perlengkapan yang mencukupi kebutuhan.
h. Efektifitas program supervisi hendaknya dinilai secara pribadi oleh para peserta. Tidak ada perbaikan bisa terjadi jika tidak bisa ditentukan apa yang dicapai.
i. Supervisi hendaknya membantu menjelaskan dan menerapkan dalam praktek penemuan penelitian yang mutakhir.
j. Supevisi kian bertambah diangkat dari situasi tertentu dari pada dipaksakan dari atas.13
12 Piet A. Sahertian, konsep dasar dan teknik Supervisi Pendidikan dalam rangka
pemgembangan sumber daya manusia, (Jakarta: Pt Rineka cipta, 2008), h. 20 13 Oetng Sutisna , Administrasi Pendidikan: Dasar Toeritsi untuk praktek Professional,
(Bandung Angkasa, 1993), h. 265-266
11
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan berdasarkan prisip integral, bahwa supervisi di lakukan dengan mengikut sertakan guru dalam upaya melakukan perbaikan di sekolah, dengan melihat semua aspek yang berkaitan dengan proses pengajaran.
Sedangkan menurut Hendiyat Soetopo dan Westy Soemanto dalam bukunya ”Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan” mengemukakan prinsip-prinsip supervisi positif terdiri dari:
a. Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif. b. kepala sekolah sebagai supervisor harus menghargai kepribadian guru. c. Supervisi harus kreatif dan konstruktif. d. Supervisor harus menyadari bahwa setiap guru pasti mempunyai kelebihan
dan kukurangan. e. Supervisi harus scienfic dan efektif. f. Dalam menghadapi masalah hendaknya supervisor bersikap “Scientivic”. g. Supervisi dapat memberi perasaan aman kepada guru-guru. h. Kepala sekolah yang merangkap sebagai supervisor bagaikan bapak atau
saudara bagi mereka yang senantiasa berusaha membantu mereka dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi.
i. Supervisi harus berdasarkan kenyataan. j. Supervisi yang dilaksanakana kepala sekolah hendaklah didasarakan atas
keadaan yang sebenarnya yang dapat di lihat, disaksikan dan diketahui oleh kepala sekolah itu sendiri dari dekat.
k. Supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan guru-guru untuk mengadakan self evulation.
l. Supaya menjadi mantap, baik bagi kepala sekolah maupun bagi guru-guru, maka hendaknya kepala sekolah dapat mengembangkan dirinya terlebih dahulu.14 Dari beberpa pengertian pirinsip-prinsip supervisi yang dikemukakan
diatas, dapatlah memberikan suatu gambaran serta pemahaman yang jelas bahwa
supervisi harus mengedepankan prinsip-prinsip positif, yakni supervisi
dilaksanakan dengan memperhatikan kemampuan guru yang di supervisi. Karena
keberadaan guru sebagai manusia membutuhkan hubungan sosial yang
membangun tanpa harus mengedepankan kekuasaan atau otoritas dalam proses
mencapai suatu tujuan.
14 Hendiyat Soetopo dan Westy Soemanto , Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,
(Jakarta: Bina Askara,1988), h.42.
12
3. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan
Agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai maka para pemimpin
pendidikan termasuk kepala sekolah perlu mengetahui teknik-teknik supervisi
pendidikan.
Menurut Oteng Sutisna teknik-teknik supervisi diantaranya :
a. Kujungan kelas. b. Pembicaraan individual. c. Diskusi kolompok. d. Demonstrasi mengjar. e. Kunjungan kelas antar guru. f. Pengembangan kurikulum. g. Buletin supervisi. h. Lokakarya.15
Adapun teknik supervisi menurut Ngalim Purwanto dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu perseorangan dan teknik kelompok. adalah sebagai berkut:
a. Teknik perseorangan ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan
beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
1) Mengadakan kujungan kelas (classroom visitation) yaitu kunjungan sewaktu- waktu oleh supervisor (kepala sekolah, pemilik, pengawas) yang mana tujuannya untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar, apakah sudah memenuhi syarat-syarat didaktis/metodik yang sesuai untuk melihat kekurangan (kelemahan yang susuai untuk melihat kekurangan kelemahan yang sekiranya masih perlu diperbaiki).
2) Mengadakan kunjugan obeservasi (observation visitis) baik kunjungan obeservasi disekolah sendiri maupun kesekolah lain.
3) Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau mengatasi problem yang dialami siswa.
4) Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah. Dengan teknik perseorangan, dapat juga dilakukan kelompok, tergantung pada tujuan dan situasinya.
Berbagai kegiatan supervisi tersebut di atas di samping dapat dilakukan
dengan teknik perseorangan, dapat juga dilakukan kelompok, tergantung pada
tujuan dan situasinya
15 Oteng Sutisna , Administrasi Pendidikan: Dasar Toeritsi untuk praktek….., h. 268-270
13
b. Teknik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kolompok.
Beberapa kegiatan yang dapat dialakukan anata lain;
1) Mengadakan pertemuan rapat/meeting
2) Mengadakan diskusi kelompok (group discussing)
3) Mengadakan penataran-penataran (inservice training).16
Untuk membantu guru-guru agar maju dan berkembang dalam
meningkatkan program sekolah. Kepala sekolah dapat menggunakan berbagai
teknik-teknik supervisi. Pada masing-masing teknik supervisi itu memerlukan
sebuah perencanaan yang baik dan sistematis. Maka ketika supervisor akan
melakukan supervisi di lapangan dapat mengetahui langkah-langkah apa saja yang
akan diambil dalam pencapaian tujuan yang akan dapat tercapai secara efektif.
Namun dari beberapa teknik yang dapat diterapkan dalam pembinaan pendidikan
dan pengajaran, teknik-teknik tersebut dapat dibedakan dalam dua kelompok
besar, yaitu teknik yang bersifat individual, adalah teknik yang dilaksanakan
untuk seorang guru secara individual dan teknik yang besifat kelompok, adalah
teknik yang dilakukan untuk melayani lebih dari satu orang. Sebagaimana seperti
penulis uraikan di atas.
4. Fungsi Kepala Sekolah Dalam Supervisi Pendidikan
Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya
sekolah secara teknis akademis saja. Akan tetapi banyaknya masalah baru yang
ditimbulkan harus menjadi tanggung jawab kepala sekolah untuk dipecahkan.
Berdasarkan semakin kompleksnya masalah yang ada, maka fungsi kepala
sekolah menurut E Mulyasa dalam bukunya menjadi kepala sekolah professional
adalah sebagai berikut :
a. Kepala Sekolah Sebagai Educator (pendidik). b. Kepala Sekolah Sebagai Manajer. c. Kepala Sekolah Sebagai Administrator. d. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor itu merupakan.
16 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 120-122
14
e. Kepala Sekolah Sebagai Leader . f. Kepala Sekolah Sebagai Inovator. g. Kepala Sekolah Sebagai Motivator.17
Menurut Ahmad Rohani dalam bukunya pedeoman penyelenggaraan
administrasi pendidikan sekolah bahwa fungsi kepala sekolah dalam superfisi
yaitu :
a. Fungsi pelayanan (service activity) yaitu kegiatan pelayanan untuk meningkatkan profesionalnya.
b. Fungsi penelitian yaitu untuk memperoleh data yang obyektif dan relevan, misalnya untuk menemukan hambatan belajar.
c. Fungsi kempemiminan yaitu usaha mempengaruhi orang lain agar yang disupervisi dapat memecahkan sendiri masalahnya sesuai dengan tanggung jawab profesionalnya
d. Fungsi manajemen yaitu supervisi dilakukan sebagai kontrol atau pengarah sebagai aspek dari manajemen
e. Fungsi evaluasi yaitu supervisi dilakukan untuk mengetahui hasil/kemajuan yang diperoleh.
f. Fungsi supervisi sebagai bimbingan g. Fungsi supervisi pendidikan dalam jabatan (inservice education)
khususnya bagi guru muda/peserta didik sekolah pendidikan guru.18 Adapun fungsi kepala sekolah dalam bukunya Ngalim Porwanto adalah
sebagai berikut :
a. Dalam Bidang Kepemimpinan. b. Dalam Hubungan Kemanusian. c. Dalam Pembinaan Proses Kelompok. d. Dalam Bidang Adminstrasi. e. Dalam Bidang Adminstrasi.19
Jika kesemua fungsi-fungsi kepala sekolah di atas benar-benar di kuasai
dan di jalankan dengan sebaik-baiknya oleh setiap pimpinan pendidikan termasuk
kepala sekolah terhadap para anggotanya, maka kelancaran jalannya sekolah atau
lembaga pendidikan dalam pencapain tujuan pendidikan akan lebih terjamin
keberhasilannya.
17 E. Mulayasa, Menjadi Kepala Sekolah, Professional, (Bandung : Rosdakarya, 2004) h. 99-120.
18 H. Abu ahmadi, H. M. Ahmad Rohani, Pedoman Penyelenggaraan Adminstrasi Pendidikan Sekolah: (Jakarta: Bumi Askara, 1994), cet. Ke 7, h. 67-68
19 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi… h. 120-122
15
5. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Menurut Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, tugas dan tanggung
jawab kepala sekolah sebagai supervisor
a. Kepala sekolah adalah pemimpin di bidang kurikulum. b. Kepala sekolah adalah pemimpin di bidang personalia. c. Kepala sekolah adalah pemimpin di bidang “public relation”. d. Kepala sekolah adalah pemimpin di bidang hubungan guru murid. e. Kepala sekolah sebagai pemimpin personal di bidang non pengjaran. f. Kepala sekolah sebagai pemimipin di dalam mengadakan hubungan dengan
kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. g. Kepala sekolah seebagai pemimpin dalam pelayanan bimbingan. h. Kepala sekolah adalah pmimpin dalam artilkulasi dengan sekolah-sekolah. i. Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam pengelolaan pelayanan, rumah
sekolah dan perlengkapan. j. Kepala sekolah sebagai pemimpin di bidang pengorganisasian.20
Kepala sekolah adalah orang yang memiliki peranan, tugas dan tanggung
jawab yang besar dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi tugas dan tanggung jawab seorang kepala sekolah tidak hanya satu bidang akan tetapi meliputi banyak bidang terutama berkaitan dengan pembelajaran.
Menurut Peter F. Olivia, kepala sekolah berperan sebagai: a. Coordinator b. Konsultan c. Pemimpin kelompok d. Evaluator21
Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa tugas kepala sekolah sebagai supervisor:
a. Meyediakan tempat gedung yang baik b. Menyediakan perlengkapan sekolah c. Menyiapkan staf mengjar d. Menyelenggarakan penataran guru-guru e. Menilai pengajaran guru f. Menambah kesejahteraan guru g. Memberikan konsultasi dan membina anggota staf pengajar.22
20 Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto , Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,
(Jakarta: Bina Askara,1988), h.29-34. 21 Piet A. Sahertian, konsep dasar dan teknik Supervisi Pendidikan dalam rangka
pemgembangan sumber daya manusia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), h. 25 22Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 116
16
Berdasarkan beberapa tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai
supervisor tersebut sebagian besar berhubungan dengan kurikulum sekolah, yang
lain adalah menyiapakan staf pengajar, menyelenggarakan penataran-penataran
guru dan mengembangkan hubungan dengan masyarakat. Menyiapkan staf dan
mengadakan penataran yang tujuannya meningkatkan kemampuan guru dalam
mengembangkan hubungan dengan masyarakat juga berlaku bagi guru, sebab
guru tidak dapat mengisolasikan diri dalam melaksanakan dan memajukan
pendidikan.
Maju dan tidaknya suatu sekolah dan tinggi rendahnya mutu sekolah tidak
hanya ditentukan jumlah guru dan kecakapan-kecakapannya, tetapi lebih banyak
ditentukan oleh cara kepala sekolah melaksanakan supervisi, untuk meningkatkan
mutu pendidikan bukan hanya memanfaatkan kesanggupan guru-guru itu tetap
juga bagaimana kepala sekolah dapat mengikutsertakan semua potensi yang ada
dalam kelompoknya semaksimal mungkin.
Dinyatakan dalam ajaran islam bahwa manusia dijadikan Allah dengan
tidak sia-sia. Tiap manusia itu diberikan tanggung jawab sebagaiman firman Allah
dalam surat Al-Kiyamah ayat 3 yang berbunyi :
)٣: …القیامة(
Artinya : Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dilahirkan begitu saja (tanpa
pertanggung jawaban).23 Ayat ini mengisyaratkan bahwa tiap-tiap manusia tidak
dibiarkan begitu saja tanpa ada tanggung jawab, begitu juga bagi kepala sekolah
sebagai pemimpin suatu lembaga pendidikan yang mempunyai tanggug jawab
dalam meningkatkan kualitas lembaga pendidikannya melalui supervisi yang
diberikannya.
23 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Gema Risalah Press,
1989). h 1000
17
B. Konsep Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja
Didalam kamus besar bahasa Indonesia kinerja adalah sesuatu yang ingin
dicapai, prestasi yang ingin diperlihatkan dan kemampuan kerja seseorang.
Demikian juga menurut Ilyas Yaslis kinerja adalah “Penampilan hasil karya
personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat
merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personal. Penampilan
hasil karya tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan fungsional
maupun sturktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel didalam
organisasi”.24
Yang dimaksud dengan kinerja guru dalam proses belajar mengajar adalah
“Kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan sesuatu komunikasi
yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi kongnitif, afektif
dan psikomotorik, sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan
sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran”.25
Sementara itu Hadari Nawawi, mengartikan kinerja sebagai “Kemampuan
yang dimiliki oleh individu dalam melakukan sesuatu pekerjaan, sehingga terlihat
prestasi pekerjaanya dalam mencapai tujuan”.26
Kemudian Anwar Prabu Mangkunegara mendefinisikan kinerja (prestasi
kerja) sebagai “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan”.27
Menurut hemat penulis bahwa yang dimaksud dengan kinerja guru itu
merupakan kemampuan kerja seseorang guru yang ingin diperlihatkan dalam
proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pengajaran yang baik. Oleh karena
24 Yaslis Ilyas, Teori, Penilain dan Penelitian, (Depok. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan
FKM, 1999), h. 12 25 Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), cet. Ke-1 26 Hadari Nawawi, Administrasi, Pendidikan, (Jakarta: PT , Gunung Agung , 1996), cet.
Ke-3. h. 24 27 A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung : PT
Rosda Karya, 2000), h.67
18
itu guru di tuntut merencanakan pengajaran terhadap para siswa. agar guru
mampu berperstasi dalam melaksanakan tugasnya serta mampu bertanggung
jawab dalam melaksanakan tugas mendidik dan mengajar dengan baik, juga
seorang guru yang profesional harus mempunyai kemampuan dasar atau
kompetensi dan juga keterampilan dalam prosss belajar mengajar .
2. Ruang Lingkup Kinerja Guru
Guru sebagai seorang pendidik harus memiliki kemampuan dasar dalam
melaksanakan tugasnya. Kemampuan tersebut akan membawa citra seorang guru
dikenal didalam lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolahnya,
kemampuan tersebut meliputi kemampuan pedagogik, personal professional dan
sosial.
Dengan demikian penulis berpendapat bahwa kemampuan yang dimiliki
tersebut diatas seyogyanya sebagai guru harus mampu mengimplementasikan
serta melaksanakan tugasnya secara optimal dan bertanggung jawab karena hal itu
akan mampu menumbuhkan proses belajar mengajar yang harmonis dan efektif
sehingga dapat tercapai tujuan yang hendak diraih.
3. Macam-macam Kinerja Guru Dalam sebuah sekolah atau instansi pendidikan, guru dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut dia sebagai pekerja dan sebagai pendidik. Oleh karena itu dan sebagaimana pengertian diatas, maka guru dalam melaksanakan tugasnya harus memiliik berbagai macam kinerja, diantara kinerja-kinerja guru yang harus ditampilkan di sekolah dalam rangka menjalankan tugas/persefsi keguruannya sebagaimana ditulis dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta digolongkan kedalam dua sudut pandang. Yaitu:
a. Guru sebagai pegawai, maka kinerja-kinerja yang harus ditampilkan dalam kegitaannya di sekolah, yaitu: 1). Bidang hasil utama terdiri dari indikator, kualits dan kuantitas
pelaksanaantugas meliputi: a) Ketepaan waktu menyelesaikan pekerjaan b) Kebenaran hasil perkerjaan c) Ketepatan dan kebenaran pembuatan dan penyampaian laporan
pelaksanaan tugas d) Kuantitas penugasan khusus tambahan
19
2). Bidang prilaku utama terdiri dari indikator prilaku harian dalam melaksanakan tugas meliputi; a) Ketepatan waktu ditempat tugas b) Ketepatan waktu pulang dari tempat tugas/kantor c) Keberadaan/standby ditempat tugas dan informasi hubungan
dinas/tugas d) Kejujuran menyampaikan data dan informasi hubungan
dinas/tugas e) Kemampuan kerja sama dalam tim kerja f) Hubungan antar manusia dalam lingkungan tempat kerja/kantor g) Efetifitas kepemimpinan kepada bawahan (bagi pejabat
struktural)28 b. Guru sebagai pengajar atau pendidik. Maka kinerja yang harus
diperlihatkan oleh para guru antara lain yaitu: 1) Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang psikologi anak
dan perkembangan. 2) Mampu membuat perencanaan pengajaran 3) Menguasai materi pelajaran. 4) Menguasi berbagai metode pembelajaran 5) Mampu menggunakan berbagai alat/media pembelajaran. 6) Memiliki kemampuan dalam mengevaluasi .29
Berbagai kemampuan di atas harus dimiliki oleh peserta didik, karena itu
semua merupakan tugas pokok yang harus dilakukan oleh pera pendidik di
sekolah. Namun demikian, sebelum mereka memiliki kesemua kemampuan
tersebut, terlebih dahulu harus memilik kopetensi-kompetensi sebagai
pendidik/guru.
Menurut Muhibbin Syah “Kompetensi guru merupakan kamampuan
seorang seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara
bertanggung jawab dan layak”.30
Kompetensi penting dalam hubungan dengan kegiatan belajar mengajar
dan hasil belajar siswa. Kegiatan proses belajar mengajar dan hasil belajar yang
diperoleh siswa tidak hanya ditentukan oleh sekolah, pola dan struktur serta
28 Peraturan Gubernur daerah khusus Ibu Kota Jakarta No. 11 Tahun 2006 tentang,
Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Peningkatan Penghasilan Kepada Pegawai Negri Sipil Pemerintah Provisni Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Bab II Pasal 3 Nomor 3 dan 4 halaman.
29 Peraturan Gubernur daerah khusus Ibu Kota Jakarta No. 11 Tahun 2006 tentang, Petunjuk Pelaksanaan…,h.3-4
30 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997) Edisi Revisi, cet Ke-3, h. 229
20
kurikulumnya akan tetapi juga ditentukan oleh kemampuan guru yang mengajar
dan membimbing siswanya.
Kemampuan/kompetensi yang harus dimiliki guru mencakup empat
macam sebagaimana termaktub dalam UU RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen pasal 10 ayat (1), yaitu “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud
dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi professional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi”.31 Adapun penjelasan dari ke empat kompetensi tersebut
adalah sebagai berkut:
a. Komeptensi Pedagogik
kompetensi pedagogik yaitu meliputi kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Ada beberapa hal yang terkait dengan kompetensi pedagogik seorang guru
dalam menjalankan tugas keguruannya yaitu:
1) Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral, kultural emosional dan intelektual.
2) Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat pesrta didik dan kebutuhan belajar dalam konteks kebhinekaan budaya.
3) Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik 4) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik. 5) Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaran yang mendidik. 6) Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan perserta didik
dalam pembelajaran. 7) Merangsang pembelajaran yang didik 8) Melaksanakan pembelajaran yang mendidik. 9) Pengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.32
Bahwa kompetensi Pedagogik ini berkaitan pada saat guru mengadakan
proses belajar mengajar di kelas. Mulai dari membuat sekenario pembelajaran
31 UU RI No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen UU RI No 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional, bab IV pasal 10, bandung (Bandung Permana, 2006), h.8 32 Trianto dan Titik Triwulan Tutik, Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualitas
Kompetensi & Kesejahteraan, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), h. 72-76
21
memilih metode, media juga alat evaluasi bagi anak didiknya. Karena
bagaimanapun dalam porses belajar mengajar sebagian besar hasil belajar peserta
didik ditentukan oleh peranan guru. Guru yang cerdas dan kreatif akam mampu
menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien sehingga pembelajaran tidak
sia-sia.
b Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan beribawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia. Adapun kompetensi kepribadian ini, meliputi:
1) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa arif, dan beribawa
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan sebagai teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3) Mengevaluasi kinerja 4) Mengembangkan diri secara berkelanjutan.33
Kompetensi kpribadian dari seorang guru merupakan modal dasar guru
yang bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruannya. Rincian kompetensi
tersebut menurut Zakiah Daradjat adalah:
1) Guru menghayati serta mengamalkan nilai hidup (termasuk nilai moral dan kimanan)
2) Guru hendaknya bertindak jujur dan bertanggung jawab. 3) Guru mampu berperan sebagai pemimpin, baik di dalam lingkungan
sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. 4) Guru adalah pribadi yang bermental sehat dan stabil 5) Guru tampil secara pantas dan rapi 6) Guru hendaknya dapat menggunakan waktu luangnya (di luar tututan tugas
gurunya) secara bijaksana dan produktif.34
c. Kompetensi Sosial
Kemampuan sosial adalah “Kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomnuikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
33 Trianto & Titik Triwulan Tutik, : Sertifikasi Guru…, h. 76-77. 34 Zakiyah Drajat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah (Jakarta: CV. Ruhama,
1997) cek ke 1. h. 93.
22
sesama pendidikan, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar.35
Kompetensi sosial dari seorang merupakan modal dasar guru yang
bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruanya. Rincian kompetensi tersebut
menurut Zakiah Daradjat adalah: 1) Guru bersifat bersahabat dan terampil berkomunikasi dengan siapapun
demi tujuan yang baik. 2) Guru mampu berperan secara aktif dalam pelestarian dan pengembanan
budaya masyarakat. 3) Dalam persahabatan dengan siapapun guru tidak kehilangan prinsip dan
nilai yang diyakininya. 4) Guru ikut berperan serta dalam berbagai kegiatan sosial, baik dalam
lingkungan kesejawatanya maupun dalam kehidupakan masyarakat pada umumnya.
5) Guru mampu berbuat kreatif dengan penuh perhitungan dalam keseluruhan relasi sosial dan profesianya.36
Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan makhluk indiviu.
Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh orang lain, pendidik
harus mampu untuk berkomnusikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, dan masyarakat.
d. Kompetensi Professional
Kompetensi professional yaitu kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing
peserta didik memenuhi standar kompetesi yang ditetapkan dalam standar
nasional pendidikan. Adapaun subkompetesinya yaitu kompetensi profesional dan
pengalaman mengajar, yang meliputi:
1) Menguasi subtansi bidang studi dan metodologi keilmuannya 2) Menguasai struktur dan materi krukulum bidang studi 3) Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran 4) Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi 5) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.37
35 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada 1996), cet ke-6. h. 162-128 36 Zakiyah Drajat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah…h.95 37 Trianto & Titik Triwulan Tutik, : Kesejahteraan, Sertifikasi Guru dan Upaya
Peningkatan kualitas Kompetensi & dan Kesejahteraan, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), h. 79-30.
23
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai mahluk yang
dibekali potensi kemapuan yang dimiliki seorang guru yang mampu kompeten
dan professional dibidangnya, maka ia harus memiliki kriteria kamampuan dasar
sebagaiman dijelaskan diatas yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian,
professional dan kompetensi sosial yang harus dimiliki seorang guru, jelaslah
bahwa guru harus memiliki kepribadian yang utuh dan memiliki kemampuan
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya secara baik.
Jadi guru harus dapat menempatkan diri sesuai degan tugas dan fungsinya,
baik di sekolah maupun masyarakat. Guru harus dapat memberikan keteladanan
dan mempunyai kelebihan, dari masyarakat sekitarnya sehingga tingkah laku
dalam kehidupan sehari-hari mengudang perhatian masyarakat.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Sebagaimana kita ketahui, semua hal itu pasti ada faktor-faktor yang
mempengaruhinya, baik itu mempengaruhi secra positif (faktor pendukung)
maupun faktor yang mempengruhi secara negativ (faktor yang menghambat),
begitu pula dengan kinerja guru dalam kaitan dengan kinerjanya tidak akan
telepas dari faktor-faktor terseut dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan
melalui proses belajar mengajar.
Menurut Kartini, Kartino bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
guru antara lain:
a. Faktor dalam diri sendiri (internal faktor) Diantara faktor dari dalam diri yaitu: 1) Kecerdasan 2) Keterampilan dan Kecakapan 3) Bakat 4) Kemampuan dan Minat 5) Motivasi 6) Kesehatan 7) Kebutuhan Psikologis 8) Kperibadian 9) Cita-cita dan tujuan dalam bekerja
b. Faktor-faktor dari luar diri (external factor) 1) Lingkungan Keluarga 2) Lingkungan Tempat Bekerja 3) Komunikasi dengan kepala sekolah
24
4) Sarana dan prasarana 5) Kegiatan guru di kelas 6) Kegiatan guru di sekolah. 38
Sedangkan menurut Anwar Prabu Mangkunegara faktor yang
mempengaruhi kinerja diantaranya adalah:
a. Faktor kemampuan
Secara psikologi, kemampuan guru terdiri dari kamampuan potensi (IQ)
dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya seorang guru yang
memmiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai dengan
bidangnya serta terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka
ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.
Oleh karena itu, pegawai perlu ditetapkan pada pekerjaan yang sesuai
dengan keahliannya. Dengan penempatan guru yang sesuai dengan
bidangnya agar dapat membantu dalam efektivitas suatu pembelajaran.
b. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang guru dalam menghadapi situasi
kerja. Motivasi juga merupakan kondisi yang menggerakkan seorang yang
terarah untuk mencapai tujuan.39
Semua pekerjaan itu haurs dikerjakan bersama-sama antara guru yang satu
dengan guru yang lainnya yaitu dengan cara bermusyawarah. Untuk
meningkatkan kinerja, para guru harus melihat pada keadaan pemimpinnya atau
kepala sekolahnya.
Bahwa dalam suatu lembaga pendidikan baik dan buruknya guru dalam
proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah
supervisor dalam melaksanakan pengawasan atau supervisi terhadap kemampuan
kinerja guru
38 Kartini Kartino, Menyiapakan dan Memadukan Karir, (CV, Rajawali.1985), h.22-29 39 A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung : PT
Rosda Karya, 2000), h.67
25
C. Kerangka Berfikir
Didalam penelitian ini yang diteliti oleh penulis ingin membuktikan dan
menyatakan bahwa terdapat pengaruh dalam pelaksanaan supervisi yang
dilakukan kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam proses guru di sekolah.
Penelitian ini berdasarkan pada kerangka berfikir sebagai berikut:
Pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam proses
guru di sekolah Dapat dilaksanakan atau tidaknya suatu program pendidikan dan
tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan itu, sangat bergatung pada kecakapan
dan kebijaksanaan kepala sekolah sebagai supervaisor, bagaimana membantu atau
menolong dan mengawasi jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah dan
memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang di embannya. Serta
mampu menjalankan roda supervaisor untuk melakukan pembinaan kearah
perbaikan kepada sekolah pada umumnya dan guru pada khususnya, disamping itu
juga tujuan supervisi pendidikan ialah memberikan layanan dan bantuan untuk
meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan
mengajar tapi juga untuk pengembangan potensi kualitas guru, dan merubah
pradigma supervisi masa lalu yang berlangsung secara oteriter, dan lebih bersifat
inspeksi yaitu lebih mengedepankan pada pengawasan, pnilaian dan mencari
kelemahan orang yang di supervisi, sehingga gurupun nantinya akan mampu
untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerjanya dan profesionalismenya.
Pada dasarnya kebutuhan terhadap sumber daya manusia memerlukan
peningkatan kinerja sumber daya manusia itu sendri, maka dengan itu masalah
pengembangan sumber daya manusia mempengaruhi peningkatan kinerja sumber
daya manusia sebagai pelaksana pendidikan, karena pendidikan adalah suatu
lembaga yang membutuhkan sumber daya manusia yang profesional karena
kedudukannya sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa supevisi merupakan proses binaan dan
bimbingan yang dilakukan kepala sekolah sebagai faktor eksternal bagi guru
untuk bisa tumbuh dan berkembang secara profesional. Bila supervisi dilakukan
secara tertib dan kontinyu, maka proses supervisi ini akan menjadi bagian internal
dalam diri guru untuk selalu meningkatkan kompetensinya sehingga berimplikasi
26
terhadap peningkatan kualitas belajar mengajar. Kemampuan mengajar tidak akan
mungkin tercapai tanpa adanya kinerja yang baik untuk senantiasa tumbuh dan
berkembang. Bila kinerja guru dalam mengajar baik, murid akan belajar dan
berkembang dengan baik.
Dengan demikian kegiatan supervisi yang dilaksanakan oleh kepala
sekolah yang penulis mengadakan penelitian memiliki hubungan yang kuat
terhadap kinerja guru dalam proses guru di sekolah.
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir di atas, penulis akan mengajukan hipotesis
yang akan di uji kebenarannya, sebagai berikut:
Ha : Terdapat hubungan positif yang signifikan antara supervisi kepala
sekolah terhadap kinerja guru dalam proses guru di sekolah.
Ho : Tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara supervisi
kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam proses guru di sekolah.
Untuk menguji hipotesis tersebut di lakukan dengan membandingkan
harga“ rxy ” yang diperoleh dalam perhitungan atau “ r() ” dengan besarnya “ r ”
yang tercantum dalam tabel nilai “ r ” Product Momen (rT). Jika r() sama dengan
atau lebih besar dari “ r1 ” maka hipotesis alternative (Ha) disetujui atau diterima
yakni terbukti kebenarannya. Sebaliknya jika “ r(” lebih kecil dari “rl” maka
hipotesis alternatif (Ha) ditolak dan hipotesis nihil (Ho) diterima
27
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Metodelogi penelitian adalah “cara melakukan pengamatan dengan tepat
melaui tahapan-tahapan dan teknik-teknik yang disusun secara ilmiah untuk men-
cari, menyusun, menganlisa, dan menyimpulkan data-data sehingga dapat diper-
gunakan untuk menguji kebenaran.1
Secara umum penelitan itu adalah suatu proses pengumpulan yang sistima-
tis dan analisis yang logis terhadap infomasi (data) untuk tujuan tertentu. Sedang-
kan metode penelitian (juga sering disebut metodologi) adalah cara-cara yang di-
gunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk
memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan ter-
percaya.2
A. Jenis Metode Penelitian
Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian deskrip-
tif analisis. Yang dimaksud dengan penelitian deskriptif analisis adalah penelitian
1 Cahlid Narbuko dan Abu Achamd I, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Bumi Askara, 1999), cet, ke-2, h. 2
2 Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, (Jakar-ta PT. Raja Grafindo Persada, 1996), Cet. ke-1.h. 10
28
yang coba melihat dan menggambarkan keadaan sebenaranya yang terjdi dilapan-
gan. Tujuannya untuk melihat bagaimana peranan supervisi di sekolah SMP Ne-
geri 279 Jakarta.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode korelasi analisis.
Penelitan ini ditempuh dengan mendatangi langsung sumber penelitian., karena
dalam penilitian ini memerlukan data yang valid agar dapat dipertanggung jawab-
kan kebenarannya.
B. Variabel Penelitian
Menurut Arikonto variabel adalah “Gejala yang berpariasi, yang menjadi
objek penelitian”.3
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan di teliti, yaitu varia-
bel peranan supervisi kepala sekolah sebagai variabel bebas (independent varia-
ble) dan disimbolkan dengan huruf X. variabel inilah yang memberi pengaruh ter-
hadap hasil.
Adapun variabel kedua adalah kinerja guru dalam proses guru di sekolah
yang disebut sebagai variabel terikat (dependent variable), yang disimbolkan den-
gan huruf Y, dan merupakan hasil dari pengaruh variabel independent.
Peneliti memilih insturmen berupa angket yang dimensi variabelnya ber-
dasarkan tentang pengertian supervisi menurut M. Ngalim Purwanto sedangkan
indikator variabelnya berdasarkan pemahaman fungsi supervisi pendidikan. Untuk
memudahkan peneliti menentukan kinerja guru Karena guru merupakan salah satu
keberhasilan dalam proses pembelajaran. Adapun kisi-kisi intrumen angket dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
3 Suhairsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rine-
ka Cipta. 1996), cet. Ke-10, h. 111
29
No Variabel Dimensi variable Indikator variabel
1. Supervisi
Pendidikan
1) Membantu para
guru
2) Membantu pega-
wai sekolah
a. Membatu guru melihat dengan
jelas tujuan pendidikan
b. Membatu guru dalam membimb-
ing pengalaman belajar murid-
murid
c. Membantu guru dalam menggu-
nakan sumber-sumber pengala-
man belajar
a. Membantu keberhasilan dalam
proses pembelajaran.
b. Meningkatkan kualitas kinerjanya.
c. Memberikan layanan dan bantuan
2. Kinerja
Guru 1. Penampilan hasil
karya guru
a. Mampu membuat perencanaan
pengajaran
b. Menguasai materi pelajaran
C. Populasi dan Sampel
Menurut Arikonuto “populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”.4
adapun pupulasi dalam penelitian ini adalah semua guru yang mengajar di SMP
Negri 279 Jakarta yang berjumlah 39 orang.
Penulis tidak meneliti objek secara keseluruhan akan tetapi hanya akan
meneliti sampelnya saja.
Sampel adalah yang menjadi objek sesungguhnya dari sutau penelitian.
Adapun untuk mepermudah penelitian ini yang dijadikan sample adalah 76% dari
4 Suharsimi Arikonto, prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Ri-
neka Cipta, 1996), Cet Ke-10, h. 11
30
jumlah pupulasi 39. Jadi sampel yang diambil sebanyak 30 orang responden.
Dengan pertimbangan sampel berjumlah 30 guru dimaksudkan mempemudah
perhitungan statistik. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling atau secara acak sederhana. Simple random sampling adalah “salah satu
teknik pemilihan sampel dimana semua individu anggota pupulasi mempunyai
kemungkinan kesempatan yang sama dan indefenden untuk dipilih sebagai anggo-
ta sampel.”5
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan beberapa macam tek-
nik pengumpulan data dan tentu saja hal ini disesuaikan dengan masalah yang
akan diteliti. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik
sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah proses pengumpulan data dengan melakukan pengama-
tan langsung dalam pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena
yang diselidiki. Metode observasi ini dilakukan untuk mencari data yang valid
yang hendak diteliti di lokasi penelitian yaitu mengamati keadaan sekolah, kea-
daan guru, struktur organisasi sekolah, sarana dan prasarana serta data-data yang
mendukung lainnya.
2. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh infomasi dari terwawancara.6
Penulis menggunakan teknik ini karena untuk mendapatkan keterangan
yang dapat menguatkan informasi data yang diperoleh sebagai bahan penulisan
skripsi. Dalam penelitian ini penulis mengadakan wawancara langsung dengan
5 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metode Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta :
PT Raja Grasindo Persada 6 Suharsini arikunto, prsosedur penelitian suatu pendekatan prktek, h. 145
31
kepala sekolah untuk mengetahui peranan supervisi terhadapa kinerja guru dalam
proses pendidikan guru di sekolah
3. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan beberapa
pertanyaan berupa pilihan jawaban yang sudah disediakan. Bentuk kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner langsung dan bersifat tertutup dengan bentuk pilihan
ganda, dan guru-guru/staf pengajar diminta untuk memilih salah satu jawaban.
kuesioner ini digunakan untuk mengetahui peranan supervisi terhadap kinerja
guru dalam proses guru di sekolah.
E. Teknik Analisis Data
Teknik adalah suatu cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan-
keterangan atau data-data yang diperoleh agar data-data tersebut dapat dipahami
bukan saja oleh orang yang meneliti, akan tetapi juga oleh orang lain yang ingin
mengetahui penelitian itu.
Dalam pengelolaan dan analisis data, penulis melakukan cara sebagai be-
rikut:
1. Editing
Dalam pengeloaan data, yang pertama kali dilakukan adalah editing yaitu
meneliti satu persatu kelengkapan pengisian dan kejelasan penulisanya. Dalam
tahap ini dilakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan kebenaran pengisian
dan kejelasan penulisannya.
2. Tabulasi
Tabulasi merupakan proses menyusun data ke dalam bentuk tabel. Dengan
proses tabulasi ini data yang didapat dari lapangan menjadi tampak ringkas dan
tersusun ke dalam suatu yang baik, sehingga dapat memudahkan analisis pada
langkah berikutnya.
32
3. Prosentase
Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui besar kecilnya tingkat keber-
hasilan yang diperoleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam proses guru di
sekolah.
Adapun teknik analisanya mempergunakan statistic persentase dengan
rumus:
rxy = })(}{)({
))((2222 YYNXXN
YXXYN
Keterangan :
Гxy : Angka indeks korelasi “Г ” Product Moment
N : Number of Cases (Jumlah Sampel Uji Coba)
∑y : Jumlah hasil penelitian antara skor variabel X dan variabel Y
∑x : Jumlah keseluruhan sekor X
∑y : Jumlah keseluruhan sekor Y
Demikianlah metode yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi ini,
sehingga penulis dapat mengetahui bagaimana peranan supervisi terhadap kinerja
guru dalam proses guru di sekolah.
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Berdiri, Visi dan Misi SMP Negeri 279
SMP Negeri 279 Jakarta terletak di kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja,
Kota Madya Jakarta Utara. Pada awalnya SMP Negeri 279 adalah SMP Negeri
Baru Lagoa yang disiapkan untuk untuk menampung peserta didik masyarakat
Kelurahan Lagoa dan sekitarnya yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Bapak
Salekan SH, dengan jumlah rombongan belajarnya 3 kelas, sebelum itu gedung
sekolah digunakan untuk kegiatan belajar SPG IV yang berubah menjadi SMU
110. Berdiri Kemudian SMU 110 menempati gedung baru Di Jl. Bendungan
Melayu. Namun demikian pada siang hari masih digunakan kegiatan belajar
mengajar oleh SMP Swasta Prakarsa sejak tahun 1971, karena kondisi gedung
sudah tua maka upayakan direhab total yang dirintis oleh kepala-kepala sekolah
terdahulu dan pembangunan diawali pada bulan 11-12 pagi Lagoa.
Untuk pelru diketahui sejak berdiri pada tahun 1994 jumlah rombongan
belajar bertambah dari 3 kelas sampai dengan 19 kelas dengan jumlah + 850
siswa, yang kemudian kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pagi dan siang
hari oleh karena itu SMP Swasta Prakarsa pindah gedung karena gedung SMP
Negeri 279 digunakan kegiatan pagi dan siang hari.
Dengan menggunakan gedung baru berlantai 3 yang penyelesaiannya tidak
100% maka penyelesaian terus diupayakan oleh kepala-kepala sekolah yang
34
memimpinnya sehingga mendapatkan pembangunan yang sempurna baik sarana
maupun prasarana dan pembenahan lingkungan bersih serta penghijauan.
Demikian sekilas sejarah kegiatan belajar mengajar SMP Negeri 279
Jakarta, yang sejak berdiri pada tahun 1994 hingga sekarang dengan banyak
mendapatkan prestasi dalam bidang ekstrakurikuler.
2. Visi, dan Misi
a. Visi SMP Negri 279 Jakarta
SMP 279 menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan berkualiatas
dalam Iman dan Takwa (IMTAQ) dan Imu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1) Memiliki guru dan karyawan yang professional
2) Tingkat kelulusan 100% dengan 80% para lulusan dapat diterima
disekolah lanjutan negeri
3) Peringkat keberhasilan siswa naik dari kategori b menjadi a dengan
passing grade menjadi 36.00
4) Mempunyai sarana dan prasarana belajar yang memadai
5) Setiap akhir tahun dapat menampilkan hasil kreatifitas seni
6) Menjadi sekolah unggulan se-kecamatan Koja
7) Dapat meningkatkan kesejahteraaan guru dan karyawan
8) Keberadaanya dapat diterima di masyarakat
9) Menjadi juara lomba pengelolaan lab. Tingkat propinsi
10) Unggul dalam lomba keterampilan agama (loketa) tingkat kodya
11) Unggul dalam lomba 7k
12) Menjadi juara lomba sekolah sehat tingkat propinsi
13) Menjadi juara Lomba PMR tingkat porpinsi
14) Menjadi juara lomba futsal tingkat kodya
15) Menjadi juara lomba musical tingkat kodya
35
b. Misi SMP Negeri 279 Jakarta
Memberikan pengajaran, bimbingan dan motivasi dalam meningkatkan
pembinaan etika, estetikan dan praktek serta logika dengan metode sapaan
penghargaan, teguruan dan sanksi untuk mengantarkan siswa ke jenjang
pendidikan menengah.
Dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1) Memberikan kesempatan kepada guru dan karyawan untuk menyelesaikan
jenjang penddikan yang lebih tinggi
2) Menempatkan guru susuai dengan disiplin ilmu yang memiliki
3) Mengikuti kegiatan MGMP, seminar, lokakarya dan lain-lain.
4) Mengoptimalkan jam belajar siswa
5) Mengadakan pedalaman materi
6) Mengoptimalkan penggunaan fasilitas-fasilitas sekolah (mengaktifkan
pelaksanaan pojok baca, laboratorium, computer dan mempunyai peralatan
penunjang kegiatan ekskul).
7) Mempunyai grup kesenian dan kegiatan ekskul yang aktif dan kreatif
(dapat ikut serta dalam even-even tertentu).
8) Rata-rata hasil kelulusan menjadi peringkat tertinggi pada tingkat
kecamatan
9) Mengaktifkan koperasi sekolah dan komite sekolah
10) Aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sosoial di masyarakat
11) Melaksanakan porgaram 7k (penghijaun taman kebersihan) dll
12) Melaksanakan English club untuk siswa
13) Melaksanakan English day untuk guru
3. Struktur Organisasi
SMP Negeri 279 Jakarta dipimpin oleh kepala sekolah dan dibantu oleh
empat wakil kepala sekolah yang masing-masing terdiri dari:
a. Wakil kepala sekolah bagian Kurikulum b. Wakil kepala sekolah bagian Kesiswaan c. Wakil kepala sekolah bagian Sarana dan Prasarana d. Wakil kepala sekolah bagian Humas
36
Selain di bantu oleh wakil kepala sekolah juga dibantu oleh guru khusus
bimbingan dan konseling serta kepala Urusan Tata Usaha dan sejumlah seksi-
seksi lainnya, untuk operasional pembimbingan kesiswaan dibantu oleh dewan
guru serta wali kelas.
Dalam rangka meningkatkan mutu setiap mata pelajaran maka hal ini
dilakukan melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), yang didalamnya
diadakan pembinaan oleh guru-guru yang senior tentang mata pelajaran tertentu.
Tabel 1
Struktur Organisasi SMP Negeri 279 Jakarta
KEPALA SEKOLAH
WAKASEK
Staf Staf Staf Staf
Kurikulum Kesiswaan Sarana Prasarana Humas
Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator
BP / Kesra kesra MGMP MGMP Kerumah Kerumah Ekskul Rohis
T, PEM.Osis Tanggaan
Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator
UH UH LAB LAB w.w.mandala w.w.mandala perpustakaan Rohis
/ BP
DEWAN GURU
37
4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa
a. Keberadan Guru
Keberadaan seorang guru sebagai tenaga pendidik dalam proses belajar
mengajar disebuah lembaga memiliki peranan yang sangat penting. Hal ini terkait
dengan tugasnya yang secara langsung berinteraksi dengan peserta didik.
Adapaun tenaga pengajar yang ada di SMP Negeri 279 Jakarta pada tahun
2009-2010 yaitu berjumlah 39 orang yang terdiri dari 32 orang guru tetap dan 7
orang guru tidak tetap. Sedangkan jumlah karyawan 13 orang terdiri dari pegawai
administrasi dan pesuruh untuk lebih jelas dapat dilihat tabel berikut :
Tabel 2
Keadaan Guru dan Karyawan Menurut Jenis Kelamin
No. Personal L P Jumlah
1. Guru Tetap 16 16 32
2. Guru Tidak Tetap 1 6 7
3. Bendahara Sekolah - 1 1
4. Bagian Kepegawaian 1 1 1
5. Bagian Inventarisasi 1 - 1
6. Bagian Keuangan - 1 1
7. Bagian Kesiswaan 1 - 1
8. Bagian Komputer 1 - 1
9. Perpustakaan 1 - 1
10. Bagian Persurataan 1 - 1
11. Kebersihan 3 - 3
12. Penjaga Sekolah 1 - 1
Jumlah 27 25 52
38
Tabel 3
Data Guru Tetap dan Tidak Tetap SMP Negeri 279 Jakarta
No Nama Pendidikan
Terakhir Bidang Studi
Jabatan
/guru Bidang
Studi
1. Budiarto, S.Pd
132 090 954 /147611 S1 IPA
Kepala
Sekolah
2. Drs. Sudirman
131 849 731/162027 S1 IPS / Akuntansi Guru
3. Eliyasma, S.Pd
131 561 021/159499 S1 BHS. Indonesia Guru
4. Domina Manurung, BA
130 784 326 /161871 S1 PKN Guru
5. Drs. Nasrudin
132 121 655 /159495 S1
Pend. Agama
Islam Guru
6. Ramli, M.Pd
131 891 325/114944 S1 BHS. Indonesia
Guru Staf
Kurikulum
7. Lamour L Gaol, SP.d
131 404 695 /159496 S1 Seni Musik Guru
8 Drs. Rusyadi
132 121 652 /159489 S1 Matematika Guru
Wakasek
9. Drs. Hermanto
130 906 517/159491 S1 IPS / Bk Guru
10. Drs. A.ruan
132 121 657 /159493 S1 Penjaskes Guru
11. Restima M Gultom,
S.pd
131 902 050 / 159492
S1 BP / BK Guru
12. Ruslin, S.Pd
132 012 860 /161986 S1 Penjaskes Guru
39
13. Jhon Fredy Rs, S.Pd
132 107 185 / 159487 S1 Matematika Guru
14. Wiwik Susilowati, S.Pd
131 432 172 /159494 S1 IPS / BK Guru
15. Ngizudin SY, S.Pd
132 107 178 / 159488 S1 IPS Guru
16. Remina Sibagariang,
S.Pd
132 107 184/ 159486
S1 Matematika Guru Staf Humas
17. Rustiah S.Pd
131 579 624 /155843 S1 Seni Budaya Guru
18. Elia Fitria, S.Pd
132 106 919 159482 S1 BHS Inggris Guru
Staf sar pras
19. Yuli Triwinarish, S.Pd
132 128 184 / 159483 S1 PKN Guru
20. H. Sujaelani, S.Pd
132 281 028 /161256 S1 IPS
Guru Staf
kesiswaan
21. Susmiyarni, s S.Pd
132 059 285 /159480 S1 Penjaskes Guru
22. masni V Panjaitan, S.Pd
131 944 167 /169481 S1 PKN / Akuntansi Guru
23. Marihot Claritus Rg
131 669 901/161934 S1 Matematika Guru
24. Drs. M.Syahid
131 270 218 /161930 S1 BHS Indonesia Guru
25. Drs. UU Chaeruman
470 067 523 / 168791 S1 IPA Guru
26. Ali Subchan, S.Pd
470 071071/172534
S1
IPA Guru
40
27. Endang Susilowati, S.Pd
470 073 264 S1 IPS Guru
28. Harry Priyatna S.Pd
470 071 074 /172537 S1 Bhs. Indonesia Guru
29. Rini Eariani Berta, S.Pd
470 073 265 S1 Matmatika Guru
30. Wiwit Baengatun .S.Pd
470 073 265 S1 Bhs. Indonesia Guru
31. Mustikawati, S.Pd
470 070 556 /170374 S1 Bp / Bk Guru
32. Dewi Widianingsih, SE
470 071 798 S1 Tinkom Guru
33. Dra. Aisyah S1 Pend.Agama Islam Guru
34. Sofyan Hadi, S.Pd S1 BHS inggirs Guru
35. Imelda Sitorus, S.Pd S1 Ipa Guru
36. Ervina Manurung S.Pd S1 BHS Inggirs Guru
37. Rimma Aritonang S.Pd S1
Pend. Agama
Kiristen PLBJ Guru
38. Dorsita n Gultom S.P S1 Tinkom Guru
39. Ari Jatmiko, S. Sos S1 PLBJ Guru
Tabel 4
Keadaan Guru Menurut Jenjang Pendidikan (Ijasah)
No. Jenis Pendidikan Jenis Kelamin
Jumlah L P
1. D2 1 - 1
2. D3 1 - 1
3. S1 15 20 35
4. S2 1 1 2
Jumlah 18 21 39
41
b. Keadaan Karyawan
Karyawan adalah satu sub sistem yang berada dalam seubuah lembaga
pendidikan. Performa kerja dari administrasi yang baik, teratur dan terencana
dapat menjadi proyeksi keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan di sebuah
lembaga pendidikan adapun keadaan tenaga karyawan SMP Negeri 279 Jakarta
adalah berjumlah, 13 orang.
Tabel 5
Data Karyawan SMP Negri 279 Jakarta
No Nama Pendidikan
Terakhir Jabatan
1 Itje Toad, S.Pd S1 Kepala Ur. Tata Usaha
2 Umi Dahlia SMEA Inventarisasi
3 Abdul Malik SMEA Inventarisasi
4 Suyatno D3 Kepegawaian
5 Widiningsih SMA Keuangan
6 Utjup Supiandi STM Satpam
7 Febrina Nainggolan D3 Kesiswaan
8 Richi Fernando S1 Komputer
9 Adysa Satya Putra SMA Perpustakan
10 Taruliasi Aritonang SMA Persuratan
11 Tuhimin SMA Kebersihan
12 Pendi Supendi SMP Kebersihan
13 Sarwanto SMA Kebersihan
c. Keadaan Siswa
Siswa merupakan sasaran dari setiap proses pendidikan yang akan
dilaksanakan usaha penjaringan bibit unggul adalah salah satu upaya dalam
menciptakan out yang berkualitas baik aspek akdemis maupun non akademis.
Keadaan siswa SMP negeri 279 Jakarta pada Tahun Pelajaran 2009-2010 dapat
dilihat tabel berikut ini
42
Tabel 6
Keadaan Siswa Tahun Pelajaran 2009/2010
Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
VII 102 126 228
VIII 112 117 229
IX 109 110 219
Jumlah 323 353 676
5. Kegiatan Belajar Mengajar
Sekolah SMP Negeri 279 jakarta memiliki waktu yaitu hari senin sampai
dengan hari jum’at dari pukul 06. 30 sampai dengan pukul 12. 00 WIB. Waktu
istirahat pada pukul 09.00 sampai dengan 09.30 WIB. Pada hari sabtu diisi dengan
kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.
6. Keadaan Sarana dan Prasarana
Salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan dalam melasanakan
kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan adalah tersedianya sarana dan
prasarana yang menunjang. Sarana dan prasarana dapat memudahkan dalam
proses pencapain tujuan yang direncanakan. Sarana yang dimiliki oleh SMP
Negeri 279 Jakarta dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 7
Keadaan Sarana dan Prasarana
No
. Sarana Jumlah kondisi
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2 Ruang Guru 1 Baik
3 Ruang Kantor 1 Baik
4 Ruang Belajar 10 Baik
43
5 Ruang BP / Bk 1 Baik
6 Ruang UKS 1 Baik
7 Ruang Koperasi 1 Baik
8 Ruang Perpustakaan 1 Baik
9 Laboratorium IPA 1 Baik
10 Laboratorium Bahasa 1 Baik
11 Laboratorium Komputer 1 Baik
12 Ruang Ibadah 1 Baik
13 Ruang Pramuka 1 Baik
14 Ruang Osis 1 Baik
15 Ruang Kantin 5 Baik
16 Ruang WC Guru 2 Baik
17 Ruang WC Siswa 2 Baik
18 Lapangan Olahraga 1 Baik
7. Pelaksanaan Supervisi
Salah satu tugas dari kepala sekolah adalah sebagai seorang supervisor.
Adapun supervisi ini dilakukan dalam rangka meningkatan mutu pendidikan di
lembaag yang dipimpin. Berdasarkan hasil wawancara bahwa dalam
melaksanakan tugasnya supervisor (dalam hal ini kepala sekolah)
melaksanakannya secara priodik yaitu dilaksankan setiap enam bulan sekali atau
pertengahan semesteran.
Mengentai teknik supervisi yang dilakukan, supervisor menggunakan
teknik supervisi langsung maupun tidak langsung yaitu yang berupa kunjugan
kelas, work shops dan pelatihan-pelatihan. Sasaran dari program supervisi ini
adalah untuk meningkatkan kemampuan guru, meningkatkan motivasi guru dalam
melaksankana tugasnya dan dalam rangka meningkatkan kedisiplinan guru.
Adapun langkah-langkah yang digunakan oleh supervisor dalam
melakukna supervisi yakni pertama, kepala sekolah menadakan percakapan awal
(pre conference) dengan guru mengenai masalah-masalah yang akan disupervisi.
Kedua observasi, supervisor melakukan supervisi terhadap guru di kelas dan
44
mencatat hal-hal yang akan dijadikan bahan pembicaraan dengan guru. Ketiga
analisa, hasil dari observasi supervisor melakukan analisa atau interperstasi.
Keempat percakapan akhir, data yang dianalisa dari hasil observasi kemudian
dibahas bersama-sama dengan guru secara pribadi untuk mengadakan bimbingan
kearah perbaikan dalam prose belajar mengajar.
B. Deskripsi data
Berdasarkan peneltian yang telah penulis lakukan, diperoleh data
mengenai pelaksanaan supervisi pendidikan terhadap peningkatan kinerja guru,
yang dalam hal ini diperoleh wawancara dengan kepala sekolah sedangkan
questioner diberikan kepada 30 orang guru namun terdapat 5 questioner yang
tidak diserahkan kembali karena alasan yang tidak jelas oleh karena itu total data
terkumpul hanya sebanyak 25 buah
Questioner penelitian ini terdiri dari 20 item yang terbagi dalam dua aspek
antara lain, 10 item untuk pelaksanaan supervisi pendidikan dan 10 item mengenai
peningkatan kinerja guru
C. Analisis dan Interprestasi Data
1. Analisis data
Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan, supervisi yang dilakukan kepala
sekolah merupakan salah satu pemacu keberhasilan program kerja untuk
meningkatkan kinerja guru. Dalam hal ini adanya kerja sama antara kepala
sekolah, guru bidang studi dan wali kelas dalam menyusun program kerja,
sehingga tujuan yang hendak dicapai sinkron dengan apa yang direncanakan.
Untuk mengetahui seberapa besar keterkaitan antara pelaksanaan supervisi
pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dapat dilihat
dari hasil questioner dibawah ini :
45
Tabel 8
Kepala sekolah mengikut sertakan bapak/ibu guru pada seminar-seminar
yang berkaitan dengan kinerja guru atau kompetensi guru
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 1.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
3 5
11 9 2
10% 16,7% 36,6% 30% 6,7%
Jumlah (N) 30 100%
Berdasarkan wawancara penulis dengan kepala sekolah, di katakan bahwa
apabila dalam kegiatan supervisi di skolah kepala sekolah kadang-kadang
mengikut sertakan bapak atau ibu guru. Dalam hal ini dapat dilihat dari jawaban
responden yang menyatakan selalu sebanyak 10%, sering sebanyak 16,7%,
kadang-kadang sebanyak 36,6%, pernah sebanyak 30%, dan yang menyatakan
tidak pernah 6,7%.
Tabel 9
Kepala sekolah memberikan bimbingan dalam membuat program
semesteran
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
3 3 12 11 1
10% 10% 40%
36,7% 3,3%
Jumlah (N) 30 100%
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kepala sekolah kadang-
kadang memberikan bimbingan dalam membuat progaram semester. hal ini dapat
dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 10%, sering
sebanyak 10%, kadang-kadang sebanyak 40%, pernah sebanyak 36,7%, dan yang
menyatakan tidak pernah 3,3%.
46
Tabel 10
Kepala sekolah memberikan pengarahan bila bapak/ibu mengalami
kesulitan dalam bertugas atau mengajar
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
3. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
2 2 14 11 1
6,66% 6,67% 46,7% 36,7% 3,3%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kepala sekolah kadang-
kadang memberikan pengarahan bila bapak ibu guru mengalami kesulitan dalam
bertugas atau mengajar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang
menyatakan selalu sebanyak 6,66%, sering sebanyak 6,67%, kadang-kadang
sebanyak 46,7%, pernah sebanyak 3,6,7%, dan yang menyatakan tidak pernah
3,3%.
Tabel 11
Kepala sekolah memeriksa daftar hadir bapak/ibu dan menayakan alasan
apabila bapak/ibu tidak masuk
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 4. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
0 3
14 9 4
0% 10%
46,7% 30%
13,3% Jumlah (N) 30 100%
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kepala sekolah kadang-
kadang memeriksa daftar hadir bapak/ibu dan menayakan alasan apabila
bapak/ibu tidak masuk. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang
menyatakan selalu sebanyak 0%, sering sebanyak 10%, kadang-kadang sebanyak
46,7%, pernah sebanyak 30%, dan yang menyatakan tidak pernah 13,3%.
47
Tabel 12
Mengadakan kunjungan kelas saat proses belajar
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 5. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
1 5 12 12 0
3,3% 16,7% 40% 40% 0%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kepala sekolah kadang-
kadang dan pernah sebanyak 80% mengadakan kunjungan kelas saat proses
belajar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu
sebanyak 3,3%, sering sebanyak 16,7%, kadang-kadang sebanyak 40%, pernah
sebanyak 40%, dan yang menyatakan tidak pernah 0%
Tabel 13
Kepala sekolah membina guru dalam menciptakan suasana yang aman,
nyaman dan menyenangkan di kelas
No. Alternatif Jawaban Frekuensi presentase 6. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
21 3 2 1 3
70% 10% 6,7% 3,3% 10%
Jumlah (N) 30 100% Dari tabel di atas diketahui bahwa kepala sekolah selalu membina guru
dalam menciptakan suasana yang aman, nyaman dan menyenangkan di kelas. Hal
ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 70%,
sering sebanyak 10%, kadang-kadang sebanyak 6,7%, pernah sebanyak 3,3%, dan
yang menyatakan tidak pernah 10%.
48
Tabel 14
Jika bapak/ibu melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas, apakah
kepala sekolah langsung menegur saat itu
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 7. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
0% 3 17 9 1
0% 10%
56,7% 30% 3,3%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kadang-kadang Jika
bapak/ibu melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas, apakah kepala
sekolah langsung menegur saat itu. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden
yang menyatakan selalu sebanyak 0%, sering sebanyak 10%, kadang-kadang
sebanyak 56,7%, pernah sebanyak 30%, dan yang menyatakan tidak pernah 3,3%.
Tabel 15
Membimbing guru dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar
No. Alternatif Jawaban Frekuensi presentase 8. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
1 9 11 7 2
3,3% 30%
36,7% 23,3% 6,7%
Jumlah (N) 30 100%
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kepala sekolah
kadang-kadang membimbing guru dalam membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan
selalu sebanyak 3,3%, sering sebanyak 30%, kadang-kadang sebanyak 36,7%,
pernah sebanyak 23,3%, dan yang menyatakan tidak pernah 6,7%.
49
Tabel 16
Kepala seokolah membantu guru dalam menyusun alat evaluasi
No. Alternatif Jawaban Frekuensi presentase 9. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
3 5 10 10 2
10% 16,7% 33,3% 33,3% 6,7%
Jumlah (N) 30 100% Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah pernah
membantu guru dalam menyusun alat evaluasi. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 10%, sering sebanyak
16,7%, kadang-kadang sebanyak 33,3%, pernah sebanyak 33,3%, dan yang
menyatakan tidak pernah 6,7%.
Tabel 17
Kepala sekolah mengadakan pembicaraan khusus mengenai masalah
pelajaran
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 10. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
3 7 9 9 2
10% 23,3% 30% 30% 6,7%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kepala sekolah
kadang-kadang dan pernah mengadakan pembicaraan khusus mengenai
masalah pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang
menyatakan selalu sebanyak 10%, sering sebanyak 23%, kadang-kadang sebanyak
30%, pernah sebanyak 30%, dan yang menyatakan tidak pernah 6,7%.
50
Tabel 19
Membantu guru dalam menerapkan metode mengajar yang berfariasi
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 11. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
3 3 12 11 1
10% 10% 40%
36,7% 3,3%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kepala sekolah
pernah mengadakan pembicaraan khusus mengenai masalah pelajaran. Hal
ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 10%,
sering sebanyak 10%, kadang-kadang sebanyak 40%, pernah sebanyak 36,7%,
dan yang menyatakan tidak pernah 3,3%.
Tabel 20
Melengkapi sarana dan prasarana bapak/ibu untuk meningkatkan kualiatas
belajar mengajar
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 12. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
16 7 4 1 2
53,3% 23,3% 13,3% 3,3% 6.7%
Jumlah (N) 30 100%
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kepala sekolah selalu
mengadakan pembicaraan khusus mengenai masalah pelajaran. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 53,3%, sering
sebanyak 23,3%, kadang-kadang sebanyak 13,3%, pernah sebanyak 3,3%, dan
yang menyatakan tidak pernah 6,7%.
51
Tabel 21
Berperan sebagai motivator, inspirator dan evaluatorbagi Bapak/Ibu dalam
mengajar
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 13. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
10 17 3
0% 0%
33,3% 56,7% 10% 0% 0%
Jumlah (N) 30 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah sering
mengadakan pembicaraan khusus mengenai masalah pelajaran. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 33,3%, sering
sebanyak 56,7%, kadang-kadang sebanyak 10%, pernah sebanyak 0%, dan yang
menyatakan tidak pernah 0%.
Tabel 22
Dalam melaksanakan tugasnya, memberikan pembinaan dan pengawasan
dalam usaha peningkatkan mutu pendidikan di sekolah
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 14. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
8 15 4 3
0%
26,7% 50%
13,3% 10% 0%
Jumlah (N) 30 100% Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah pernah
mengadakan pembicaraan khusus mengenai masalah pelajaran. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 26,7%, sering
sebanyak 50%, kadang-kadang sebanyak 13,3%, pernah sebanyak 10%, dan yang
menyatakan tidak pernah 0%.
52
Tabel 23
Memberikan sarana pada guru mengenai pengelolaan kelas yang efektif
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 15. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
0% 16 13 1
0%
0% 53,3% 43,3% 3,3% 0%
Jumlah (N) 30 100%
Berdasarkan tabel di atas bahwa kepala sekolah sering mengadakan
pembicaraan khusus mengenai masalah pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 0%, sering sebanyak
53,3%, kadang-kadang sebanyak 43,3%, pernah sebanyak 43,3%, dan yang
menyatakan tidak pernah 0%.
Tabel 24
Kepala sekolah memberikan dorongan atau motivasi kepada guru untuk
mengembangkan/meningkatkan kemampuan dalam mengajar
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 16. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
3 16 9 2
0%
10% 53,3% 30% 6,7% 0%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan wawancara penulis dengan kepala sekolah dapat diketahui
bahwa kepala sekolah pernah mengadakan pembicaraan khusus mengenai
masalah pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan
selalu sebanyak 10%, sering sebanyak 53,3%, kadang-kadang sebanyak 30%,
pernah sebanyak 6,7%, dan yang menyatakan tidak pernah 0%.
53
Tabel 25
Memberikan saran dan kritik untuk meningkatkan mutu/kualitas
pendidikan
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 17. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
3 20 7
0% 0%
10% 66,7% 23,3%
0% 0%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarakan tabel di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah sering
mengadakan pembicaraan khusus mengenai masalah pelajaran. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 10%, sering
sebanyak 66,7%, kadang-kadang sebanyak 23,3%, pernah sebanyak 0%, dan yang
menyatakan tidak pernah 0%.
Tabel 27
Mengadakan penilaian terhadap tugas Bapak/Ibu
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 18. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
5 1 7 13 4
16,7% 3,3%
23,3% 43,3% 13,3%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah, bahwa
kepala sekolah pernah mengadakan pembicaraan khusus mengenai masalah
pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu
sebanyak 16,7%, sering sebanyak 3,3%, kadang-kadang sebanyak 23,3%, pernah
sebanyak 43,3%, dan yang menyatakan tidak pernah 13,3%.
54
Tabel 28
Bagaimana penilaiannya apakah dilakukan secara kontinyu
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 19. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
5 6 15 4
0%
16,7% 20% 50%
13,3% 0%
Jumlah (N) 30 100% Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah selalu
mengadakan pembicaraan khusus mengenai masalah pelajaran. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 16,7%, sering
sebanyak 20%, kadang-kadang sebanyak 50%, pernah sebanyak 13,3%, dan yang
menyatakan tidak pernah 0%.
Tabel 29
Memeriksa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bapak/Ibu buat
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 20. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
6 10 13 0% 1
20% 33,3% 43,3%
0% 3,3%
Jumlah (N) 30 100% Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah kadang-
kadang pernah mengadakan pembicaraan khusus mengenai masalah
pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu
sebanyak 20%, sering sebanyak 33,3%, kadang-kadang sebanyak 43,3%, pernah
sebanyak 0%, dan yang menyatakan tidak pernah 33,3%.
55
Tabel 30
Guru diikut sertakan dalam diskusi atau seminar, penataran, training
pendidikan yang dilakukan diluar sekolah
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 21. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
10 7 10 2 1
33,3% 23,3% 33,3% 6,7% 3,3%
Jumlah (N) 30 100% Pada tabel di atas terungkap bahwa kepala sekolah selalu dan kadang -
kadang diikut sertakan dalam diskusi atau seminar, penaran, training pendidikan
yang dilakukan diluar sekolah. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang
menyatakan selalu sebanyak 33,3%, sering sebanyak 23,3%, kadang-kadang
sebanyak 33,3%, pernah sebanyak 6,7%, dan yang menyatakan tidak pernah
3,3%.
Tabel 31
Kepala sekolah membantu guru dalam penetapan penilaian dalam
menetapkan penilaian hasil belajar para siswa
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 22. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
4 20 6
0% 0%
13,3% 66,7% 20% 0% 0%
Jumlah (N) 30 100% Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah sering
membantu guru dalam penetapan penilaian dalam menetapkan penilaian
hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan
selalu sebanyak 13,3%, sering sebanyak 66,7%, kadang-kadang sebanyak 20%,
pernah sebanyak 0%, dan yang menyatakan tidak pernah 0%.
56
Tabel 32
Menanyakan tentang hasil atau nilai prestasi siswa dalam bidang studi yang
Bapak/Ibu ajarkan
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 23. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
8 9 6 6 1
26,7% 30% 20% 20% 3,3%
Jumlah (N) 30 100% Pada tabel di atas terungkap bahwa kepala sekolah sering
menayakan tentang hasil atau nilai prestasi siswa dalam bidang studi yang
di ajarkan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu
sebanyak 26,7%, sering sebanyak 30%, kadang-kadang sebanyak 20%, pernah
sebanyak 20%, dan yang menyatakan tidak pernah 3,3%.
Tabel 33
Memberikan kesempatan kepada guru untuk berkerasi dalam pelaksanaan
KBM, seperti study tour, cerdas cermat dan lain-lain
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 24. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
13 5 8 4
0%
43,3% 16,7% 26,7% 13,3%
0% Jumlah (N) 30 100%
Dari tabel di atas disimpulkan bahwa kepala sekolah, bahwa kepala
sekolah selalu memberikan kesempatan kepada guru untuk berkerasi dalam
pelakasanan KBM, seperti study tour,cerdas cermat dan lain-lain. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 43,3%, sering
sebanyak 16,7%, kadang-kadang sebanyak 26,7%, pernah sebanyak 13,3%, dan
yang menyatakan tidak pernah 0%.
57
Tabel 34
Mengikutsertakan Bapak/Ibu pada suatu kepanitian pada kegiatan sekolah
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 25. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
3 3 2 18 4
10% 10% 6,7% 60%
13,3% Jumlah (N) 30 100%
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kepala sekolah kadang-
kadang mengikutsertakan guru pada suatu kepanitian pada kegiatan sekolah. Hal
ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 10%,
sering sebanyak 10%, kadang-kadang sebanyak 6,7%, pernah sebanyak 60%, dan
yang menyatakan tidak pernah 13,3%.
Tabel 35
Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada Bapak/Ibu untuk mengikuti
kursus-kursus atau melanjutkan studi
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 26. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
21 2 2 2 3
70% 6,7% 6,7% 6,6% 10%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah selalu
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti kursus-kursus atau
melanjutkan studi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan
selalu sebanyak 70%, sering sebanyak 6,7%, kadang-kadang sebanyak 6,7%,
pernah sebanyak 44%, dan yang menyatakan tidak pernah 16%.
58
Tabel 36
Kepala sekolah mengadakan dikskusi rutin dalam membahas
pengembangan pengajaran
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 27. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
1 2 16 9 2
3,3% 6,7%
53,3% 30% 6,7%
Jumlah (N) 30 100% Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah sering
mengadakan diskusi rutin dalam membahas pengembangan pengajaran. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 3,3%,
sering sebanyak 6,7%, kadang-kadang sebanyak 5,3%, pernah sebanyak 30%, dan
yang menyatakan tidak pernah 6,7%.
Tabel 37
Dalam setiap kebijaksanaan atau kegiatan di sekolah, Bapak kepala sekolah
Mengikutsertakan Bapak/Ibu
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 28. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
3 3 12 11 1
10% 10% 40%
36,7% 3,3%
Jumlah (N) 30 100%
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah pernah
Dalam setiap kebijaksanaan atau kegiatan di sekolah, kepala sekolah
Mengikutsertakan guru.. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang
menyatakan selalu sebanyak 10%, sering sebanyak 10%, kadang-kadang sebanyak
40%, pernah sebanyak 36,7%, dan yang menyatakan tidak pernah 3,3%.
59
Tabel 38
Kepala sekolah memperhatikan kesejahteraan dan memberikan
tunjangan kepada Bapak/Ibu
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 29. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
2 10 0% 18 0%
6,7% 33,3%
0% 60% 0%
Jumlah (N) 30 100%
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah selalu
memperhatikan kesejahteraan dan tunjangan kepada Bapak/Ibu. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 6,7%, sering
sebanyak 33,3%, kadang-kadang sebanyak 0%, pernah sebanyak 60%, dan yang
menyatakan tidak pernah 0%.
Tabel 39
Kepala sekolah membantu guru dalam memberikan penjelasan
kriteria menentukan kenaikan kelas
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 30. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
1 8 15 4 2
3,3% 26,7% 50%
13,3% 6,7%
Jumlah (N) 30 100% Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah kadang-kadang
membantu guru dalam memberikan penjelasan kriteria menentukan kenaikan
kelas. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu
sebanyak 3,3%, sering sebanyak 26,7%, kadang-kadang sebanyak 50%, pernah
sebanyak 13,3%, dan yang menyatakan tidak pernah 6,7%.
Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan
supervisi pendidikan yang dilakukan kepala sekolah SMP Negeri 279 Jakarta saat
ini cukup baik. Dilihat dari keterangan yang diberikan kepala sekolah dan dari
jawaban yang diberikan responden. Dari hal-hal diatas, membuktikan bahwa
60
kepala sekolah SMP Negeri 279 Jakarta telah memahami dan melaksanakan
supervisi yang berkaitan dengan kegiatan dan kinerja mengajar guru demi
tercapainya tujuan yang diaharapkan.
Tabel 40 Bapak/Ibu guru membuat perencanaan pengajaran pada awal semester
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 1. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
4 7 11 3
0%
16% 28% 44% 12% 0%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarakan data diatas dapat diketahui bahwa guru kadang-kadang
membuat perencanaan pengajaran pada awal semester. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 16%, sering sebanyak 28%,
kadang-kadang sebanyak 44%, pernah sebanyak 12%, dan yang menyatakan tidak
pernah 0%.
Tabel 41
Setiap Bapak/Ibu mengajar selalu datang tepat pada waktunya
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 2. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
5 8 6 6
0%
20% 32% 24% 24% 0%
Jumlah (N) 30 100% Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa guru kadang-kadang dan
pernah mengajar selalu datang tepat pada waktunya. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 20%, sering sebanyak 32%,
kadang-kadang sebanyak 24%, pernah sebanyak 24%, dan yang menyatakan tidak
pernah 0%.
61
Tabel 42
Membuat persiapan atau perencanaan terlebih dahulu sebelum mengajar
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 3. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
5 6 9 4 1
20% 24% 36% 16% 4%
Jumlah (N) 30 100% Dari tabel di atas disimpulkan bahwa guru kadang-kadang membuat
persiapan atau perencanaan terlebih dahulu sebelum mengajar. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 20%, sering
sebanyak 24%, kadang-kadang sebanyak 36%, pernah sebanyak 16%, dan yang
menyatakan tidak pernah 4%.
Tabel 43
Dalam membuat RPP Bapak/Ibu guru seiring mengalami kesulitan
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 4. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
2 12 5 5 1
8% 48% 20% 20% 4%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa guru sering membuat RPP
mengalamai kesulitan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan
selalu sebanyak 8%, sering sebanyak 48%, kadang-kadang sebanyak 20%, pernah
sebanyak 20%, dan yang menyatakan tidak pernah 4%.
Tabel 44 Sebelum menerangkan materi pelajaran, guru mengadakan pre- test
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 5. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
3 4 15 3
0%
12% 16% 60% 12% 0%
Jumlah (N) 30 100%
62
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa guru kadang-kadang sebelum
menarangkan materi pelajaran, guru mengadakan pre-test. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 12%, sering sebanyak 16%,
kadang-kadang sebanyak 60%, pernah sebanyak 12%, dan yang menyatakan tidak pernah
0%
Tabel 45
Bapak/Ibu guru berlatih menggunakan media belajar yang ada dengan
sebaik-baiknya
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 6. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
19 1 4
0% 1
76% 4%
16% 0% 4%
Jumlah (N) 30 100% Pada tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa guru selalu berlatih
menggunakan media belajar yang ada dengan sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat
dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 76%, sering sebanyak
4%, kadang-kadang sebanyak 16%, pernah sebanyak 0%, dan yang menyatakan
tidak pernah 4%.
Tabel 46
Guru menegur siswa/i yang membuat keributan di dalam kelas
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 6. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
0% 3 7 11 4
0% 12% 28% 44% 16%
Jumlah (N) 30 100% Pada tabel berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa guru pernah
menegur siswa yang membuat keributan di dalam kelas. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 0%, sering sebanyak 12%,
kadang-kadang sebanyak 28%, pernah sebanyak 44%, dan yang menyatakan tidak
pernah 16%.
63
Tabel 47
Sebelum mengakhiri materi pelajaran, guru mengadakan post-test terlebih
dahulu
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 7. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
8 11 5 1
0%
32% 44% 20% 4% 0%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa guru sering Sebelum
mengakhiri materi pelajaran, mengadakan post-test terlebih. Hal ini dapat dilihat
dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 32%, sering sebanyak
44%, kadang-kadang sebanyak 20%, pernah sebanyak 4%, dan yang menyatakan
tidak pernah 0%.
Tabel 48
Menjalankan tugas mengajar di kelas, apakah Bapak/Ibu meninggalkan
kelas pada saat jam pelajaran berlangsung
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 8. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
8 10 5 2
0%
32% 40% 20% 8% 0%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa guru Sering ketika
menjalankan tugas mengajar di kelas, guru meninggalkan kelas pada saat jam pelajaran
berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu
sebanyak 32%, sering sebanyak 40%, kadang-kadang sebanyak 20%, pernah sebanyak
8%, dan yang menyatakan tidak pernah 0%.
64
Tabel 49
Memberikan tugas kepada siswa
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 9. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
7 10 7 1
0%
28% 40% 28% 4% 0%
Jumlah (N) 30 100% Mengenai pemberian tugas guru selalu dan kadang-kadang memberikan
tugas kepada siswa. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan
selalu sebanyak 28%, sering sebanyak 40%, kadang-kadang sebanyak 28%, pernah
sebanyak 4%, dan yang menyatakan tidak pernah 0%.
Tabel 50
Guru mencoba mengetahui minat dan bakat siswa
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 10. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
6 9 7 3
0%
24% 36% 28% 12% 0%
Jumlah (N) 30 100% Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa guru kadang-kadang mencoba
mengetahui minat dan bakat siswa. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang
menyatakan selalu sebanyak 24%, sering sebanyak 36%, kadang-kadang sebanyak 28%,
pernah sebanyak 12%, dan yang menyatakan tidak pernah 0%.
Tabel 51
Selama mengajar didalam kelas Bapak/Ibu menggunakan sistem cara
belajar siswa aktif
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 11. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
7 6 8 4
0%
28% 24% 32% 16% 0%
Jumlah (N) 30 100%
65
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa guru selalu selama mengajar di
dalam kelas menggunakan sistem cara belajar siswa yang aktif. Hal ini dapat dilihat
dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 28%, sering sebanyak 24%,
kadang-kadang sebanyak 32%, pernah sebanyak 16%, dan yang menyatakan tidak pernah
0%.
Tabel 52
Siswa/i dapat menangkap terhadap hal-hal yang dijelaskan Bapak/Ibu
dalam memberikan materi pelajaran dalam kelas
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 12. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
15 5 3 2
0%
60% 20% 12% 8% 0%
Jumlah (N) 30 100% Dari tabel di atas bahwa guru selalu dapat menjelaskan dalam memberikan
materi pelajaran dalam kelas. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang
menyatakan selalu sebanyak 60%, sering sebanyak 20%, kadang-kadang sebanyak 12%,
pernah sebanyak 8%, dan yang menyatakan tidak pernah 0%.
Tabel 53
Dalam mengajar menggunakan buku pedoman lebih dari Satu
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 13. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
8 16 6 1
0%
8% 64% 24% 4% 0%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa guru sering dalam
mengajarn mengunakan buku pedoman lebih dari satu. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 8%, sering sebanyak 64%,
kadang-kadang sebanyak 24%, pernah sebanyak 4%, dan yang menyatakan tidak
pernah 0%.
66
Tabel 54
Memberikan bimbingan tambahan kepada sisiwa yang mengalami kesulitan belajar
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 14. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
2 17 6
0% 0%
8% 68% 24% 0% 0%
Jumlah (N) 30 100% Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa guru sering memberikan bimbingan tambahan kepada siswa yang mengalamai kesulitan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 8%, sering sebanyak 68%, kadang-kadang sebanyak 24%, pernah sebanyak 0%, dan yang menyatakan tidak pernah 0%.
Tabel 55
Untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar apakah
Bapak/Ibu menggunakan alat peraga
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 15. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
3 14 8
0% 0%
12% 56% 32% 0% 0%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa guru sering menggunakan alat peraga. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 12%, sering sebanyak 56%, kadang-kadang sebanyak 32%, pernah sebanyak 0%, dan yang menyatakan tidak pernah 0%.
67
Tabel 56
Mengetahui dan berusaha mencari penyebab kenakalan yang dilakukan oleh
siswa
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 16. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
9 12 4
0% 0%
36% 48% 16% 0% 0%
Jumlah (N) 30 100%
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa guru selalu mengetahui dan berusaha mencari penyebab kenakalan yang dilakukan oleh siswa. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 36%, sering sebanyak
48%, kadang-kadang sebanyak 16%, pernah sebanyak 0%, dan yang menyatakan tidak
pernah 0%.
Tabel 57
Melakukan perbaikan terhadap hasil belajar siswa/I
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 17. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
2 18 5
0% 0%
8% 72% 20% 0% 0%
Jumlah (N) 30 100% Pada tabel di atas bahwa guru seering dalam melakukan perbaikan terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 8%, sering sebanyak 72%, kadang-kadang sebanyak 20%, pernah sebanyak 0%, dan yang menyatakan tidak pernah 0%.
68
Tabel 58
Waktu dalam proses belajar mengajar Bapak/Ibu yang merencanakan
dalam membuat persiapan mengajar tepat pada waktunya
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 18. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
9 6 6 2 2
36% 24% 24% 8% 8%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa guru sering dan kadang-kadang dalam proses belajar mengajar merencanakan untuk membuat persiapan mengajar tepat pada waktunya. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang
menyatakan selalu sebanyak 36%, sering sebanyak 24%, kadang-kadang sebanyak 24%,
pernah sebanyak 8%, dan yang menyatakan tidak pernah 8%.
Tabel 59
Memanfaatkan fasilitas sekolah yang ada untuk kepentingan pengajaran
dengan sebaik-baiknya
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 19. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
18 2 4 1
0%
72% 8%
16% 4% 0%
Jumlah (N) 30 100% Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa guru selalu memanfaatkan fasilitas sekolah yang ada untuk kepentingan pengajaran dengan sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 72%,
sering sebanyak 8%, kadang-kadang sebanyak 16%, pernah sebanyak 4%, dan yang
menyatakan tidak pernah 0%.
69
Tabel 60
Dalam meberikan pengalaman dan motivasi kepada sisiwa, apakah
Bapak/Ibu Mengunakana metode yang bervariasi
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 20. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
11 9 4
0% 1
44% 36% 16% 0% 4%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa guru selalu dalam
memberikan pengalaman dan motivasi kepada siswa mengunakan metode yang
bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu
sebanyak 44%, sering sebanyak 36%, kadang-kadang sebanyak 16%, pernah sebanyak
0%, dan yang menyatakan tidak pernah 4%.
Tabel 61
Menggunakan media yang disediakan sekolah dalam Mengajar
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 21. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
3 7 11 2 1
12% 28% 44% 8% 4%
Jumlah (N) 30 100% Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa guru kadang-kadang menggunakan media yang disediakan sekolah dalam mengajar. Hal ini dapat dilihat
dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 12%, sering sebanyak 28%,
kadang-kadang sebanyak 44%, pernah sebanyak 8%, dan yang menyatakan tidak pernah
4%.
70
Tabel 62
Menilai tugas yang diberikan kepada siswa dan membahasnya bersama-
sama
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 22. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
3 18 3 1
0%
12% 72% 12% 4% 0%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa guru sering menilai tugas yang diberikan kepada siswa dan membahasnya bersama-sama. Hal ini dapat dilihat
dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 12%, sering sebanyak 72%,
kadang-kadang sebanyak 12%, pernah sebanyak 4%, dan yang menyatakan tidak pernah
0%. Tabel 63
Melaksanakan semua aturan yang telah ditetapkan oleh Sekolah
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 23. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
6 8 10 1
0%
24% 32% 40% 4% 0%
Jumlah (N) 30 100% Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa guru sering melaksanakan semua aturan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 24%, sering sebanyak 32%, kadang-kadang sebanyak 40%, pernah sebanyak 4%, dan yang menyatakan tidak pernah 0%.
Tabel 64
Memberikan tambahan materi terhadap materi yangtertinggal
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 24. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
9 10 4 2
0%
36% 40% 16% 8% 0%
Jumlah (N) 30 100%
71
Berdasarakan data diatas dapat diketahui bahwa guru sering memberikan tambahan materi terhadap materi yang tertinggal. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 36%, sering sebanyak 40%, kadang-kadang sebanyak 16%, pernah sebanyak 8%, dan yang menyatakan tidak pernah 0%.
Tabel 65
Memberikan tugas kepada siswa setelah mengajar
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 25. a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah
13 3 2 6
0%
52% 12% 8%
24% 0%
Jumlah (N) 30 100% Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa guru selalu memberikan tugas kepada siswa setalah mengajar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu sebanyak 52%, sering sebanyak 12%, kadang-kadang sebanyak 8%, pernah sebanyak 24%, dan yang menyatakan tidak pernah 0%.
Dari urain penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kinerja
guru SMP Negeri 279 Jakarta saat ini cukup baik terlihat dari jawaban yang
diberikan oleh responden. Juga dapat dilihat dari pelaksanaan proses belajar
mengajar dengan baik serta dari keterangan yang diberikan oleh kepala sekolah.
Dari hal-hal di atas, penulis membuktikan bahwa guru-guru di SMP Negeri 279
Jakarta telah memahami dan melaksanakan tahap-tahap dalam kegiatan belajar
mengajar, mulai dari tingkat persiapan, pelaksanaan, penilaian, dan tahap tindak
lanjut untuk memperbaiki hasil belajar siswa sehingga tercipta kegiatan
pengajaran yang efektif dan tercapainya tujuan pengajaran yang diharapkan.
72
1. Menyiapkan Tabel Kerja
Berdasarkan analisis item variabel X (Supervisi Kepala Sekolah) dan
variabel Y (Kinerja Guru) maka penulis melakukan Perhitungan sebagai
berikut :
Tabel 66 Data Nilai Korelasi Antara Peranan Supervisi Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru Dalam Proses Pendidikan Guru di sekolah
N X Y X² Y² XY 1 88 88 7744 7744 7744 2 86 87 7396 7569 7482 3 83 85 6889 7225 7055 4 76 84 5776 7056 6384 5 85 82 7225 6724 6970 6 128 101 16384 10201 12928 7 82 99 6724 9801 8118 8 90 110 8100 12100 9900 9 87 98 7569 9604 8526 10 90 91 8100 8281 8190 11 86 91 7396 8281 7826 12 124 108 15376 11664 13392 13 127 94 16129 8836 11938 14 118 96 13924 9216 11328 15 105 98 11025 9604 10290 16 110 105 12100 11025 11550 17 116 97 13456 9409 11252 18 80 93 6400 8649 7440 19 102 112 10404 12544 11424 20 110 104 12100 10816 11440 21 110 85 12100 7225 9350 22 118 97 13924 9409 11446 23 107 91 11449 8281 9737 24 124 91 15376 8281 11284 25 73 96 5329 9216 7008 26 126 94 15876 8836 11844 27 81 87 5661 7569 7047 28 86 86 7396 7396 7396 29 86 91 7396 8281 7826 30 92 90 8464 8100 8280
N= 30 X= 2976 Y= 2831 X²= 303188 Y²= 268943 XY= 282395
73
2. Mencari angka indek korelasi “r” Product Mometn
rxy = })(}{)({
))((2222 YYNXXN
YXXYN
=
22 2831268943.30).(2976303188.30(
2831.297628239530
= 80145618068290.88565769095640
84250568471850
= 53729.239064
46794
= 13,1
46794
= 0,41
Berdasarkan perhitungan data yang dilakukan, didapatkan hasil angka korelasi antara variable X dan Variabel Y bertanda positif, maka diantara kedua variabel tersebut terdaapat korelasi (korelasi yang sejalan searah). Dengan memperhatikan besarnya rxy yaitu 0.41, sehingga data tabel besarnya 0,396- 0,505 berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat hubungan yang sangat tinggi. Sehingga Hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima, dan Hipotesis (Ho) yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara peranan supervisi terhadap kinerja guru dalam proses pendidikan disekolah di SMPN 279 Jakarta. 2. Interprestasi Data Dari hasil penilitan yang dilukan baik melalui wawancara maupun questioner yang disebarkan, terungkap bahwa dalam pelaksanaan supservisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap peningkatan kinerja guru, terdapat faktor pendukung dan penghambat, antara lain:
74
a. Faktor Pendukung
1) Dalam kegiatan supervisi, kepala sekolah selalu berusaha melakukan
pengawasan dan memberikan pengarahan terhadap guru dalam mengatasi
masalah yang dihadapi. Selain monitoring sekolah juga terlibat dalam
membantu pemecahan masalah yang dihadapi guru.
2) Adanya kerjasama yang haromonis antara kepala sekolah, guru dan
personil sekolah lainnya, sehingga terciptalah hubungan kerja yang saling
mendukung satu sama lain. Hal tersebut dapat meningkatkan keberhasilan
kenerja guru.
3) Adanya kesadaran, kemauan dan kesedian dari guru tersebut.
4) Kebutuahn bagi guru dalam rangka perbaikan KBM.
5) Adanya tata tertib atau aturan supervisi.
6) Kewajiban bagi guru untuk disupervisi
b. Faktor Penghambat.
1) Kurangnya kesadaran, kesiapan dari guru untuk di supervisi, karena
mereka beranggapan bahwa supervisi itu hanya untuk mencari kesalahan-
kesalahan saja ini menghambat pelaksanaan supervisi.
2) Tidak jelas program apa yang akan disupervisi.
3) Faktor kesehatan (sakit) atau urusan keluarga yang dialami oleh guru juga
dapat mengahambat pelaksanaa supervisi.
4) Kurangnya alokasi waktu untuk pelaksanaan supervisi.
75
BLANGKO ISIAN OBSERVASI
I. Lingkungan Sekolah :
A. Indentitas Sekolah :
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 279
2. Alamat Sekolah : Jln. Mahoni No. 44 Lagoa Koja
Jakarta Utara
3. Satatus Sekolah : Negeri
4. Waktu Belajar
a. Masuk Sekolah : Jam 06.30 (Pagi), 12.00 (Siang)
b. Keluar : Jam 11.30 (Pagi), 17.00 (Siang)
c. Istirahat : Jam 09.10 (Pagi), 14.40 (Siang)
B. Keadaan Bangunan dan Ruangan:
1. Bangunan Gedung : Kondisi Baik
2. Keadaan Bangunan : Kondisi Baik
3. Lokasi : Strategis
4. Keadaan Ruangan :
a. Ruangan Belajar : 9 Ruang
b. Rungan Kantor : 3 Buah ( Kepsek. TU .Guru )
c. Ruangan Perpustakan : 1 Ruang
d. Lapangan Olahraga : 1 Buah
e. Laboratorium : 3 Buah (IPA, Bahasa, Komputer)
f. Ruang Ibadah : 1 Buah
g. Kantin : 5 Buah
h. WC : 4 Buah
i. Koperasi : 1 Buah
II. Personalia Sekolah
A. Nama Kepala Sekolah : Budiarto S.Pd
B. Nama Wakil Kepala Sekolah : Drs. Rusyadi
C. Keadaan Guru :
76
1. Jumlah Semua Guru : 39 Orang (17 LK + 22 PR )
2. Pendidikan Terakhir :
3. S 2 : 2 Orang
4. Sarjana (S1) : 35 Orang
5. D3 : 1 Orang
6. D2 : 1 Orang
D. Keadaan Pegawai / Karyawan / wati:
1. Pegawai Administrasi : 10 Orang (5 LK + PR 5)
2. Peseruh : 2 Orang (2 LK)
3. Penjaga : 1 Orang (LK)
E. Keadaan Murid
1. Kelas VII : 228 Orang (102 LK + 126 PR )
2. Kelas VIII : 229 Orang (112 LK + 117 PR)
3. Kelas IX : 219 Orang (109 LK + 110 PR )
4. Jumlah : 676 Orang (323 LK +353 PR)
III. Sarana Teknik Pengajaran
A . Kurikulum yang dipakai : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
B . Buku Pegangan Murid : (Sesuai dengan bidang studi siswa yang
bersangkutan) mengikuti PDK
C. Alat Bantu Kegiatan Belajar Mengajar :
1.Leptop
2. OHV Proyektor
2. Kaset
3. Globe
4. Alat-alat Olahraga
5. Laboratorium Bahasa dan IPA
IV. Tata Tertib Sekolah:
A. Bentuk Tata Tertib untuk Siswa : Ada, Lisan dan Tertulis
B. Bentuk Tata Tertib untuk Guru : Ada. Tertulis
C. Bentuk Tata Tertib untuk Pegawai : Ada, Tertulis
V. Kegiatan Ekstra Kulikuler :
77
A. Bentuk Kegiatan : Footsal, Rohis, Seni Tari, PMR, Paduan Suara, Sanggar
Budaya, Pramuka, Paskibra, Tenis Meja, Angklung, Marawis, Bulutangkis, dan
Karate.
B. Sarana yang Dimiliki : Alat-alat Olahraga dan Alat-alat Seni
C. Waktu / Tempat : Hari Sabtu Siang / Lapangan Olahraga
VI. Supervisi Pendidikan
A. Sistem : Secara Langsung
B. Pelaksana : Kepala Sekolah
C. Waktu : Persemester
D. Hambatan-hambatan : Guru masih merasa takut untuk di supervisi
Jakarta, 26 April 2010
Kepala SMP Negeri 279 Jakarta
Budiarto, S.Pd NIP. 132090954
78
BERITA WAWANCARA
Hari/tanggal : 19 April 2010
Interviewee : Budiarto S.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah SMP Negeri 279 Jakarta
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
1. Bagaimana dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah ini?
Adapun kurikulum yang di gunakan di sini yaitu kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) dengan pedoman Permen Diknas 21 tahun 2006 tentang
Standar Isi.
2. Siapakah yang melakukan supervisi di SMP Negeri 279 Jakarta ?
Yang melakukan supervisi pendidikan di SMP Negeri 279 Jakarta adalah
kepala sekolah dan dibantu oleh wakil dan semua staf pegawai, sedangkan
untuk guru yang sudah di sertifikasi, supervisi dilakukan oleh pengawas
sekolah.
3. Kapan bapak melaksanakan supervisi ?
Saya melaksanakan supervisi satu semester satu kali setahun dua kali.
4. Bagaimana pelaksanaan superisivi pendidikan yang dilakukan di SMP
Negeri 279 Jakarta?
Kepala sekolah melaksanakan Supervisi dengan pengamatan observasi dan
pengamatan KBM.
5. Bidang-bidang apa saja yang di supervisi kepala sekolah ?
Bidang-bidang yang di supervisi kepala sekolah adalah bidang kurikulum
6. Bagaimana teknik supersvisi kepala sekolah dalam melakukan supervisi ?
Adapun Teknik supervisi yang digunakan yaitu melalui instrument kunjungan
kelas
7. Bagaimana tanggapan guru terhadap pelaksanaan supervisi ?
Tanggapan guru terhadap supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah ada
yang merasa ketakutan dan ada yang merasa biasa saja
79
8. Apakah bapak menyampaikan hasil supervisi yang dilakukan dan
bagaimana cara menyampaikannya?
Sebagian di sampaikan dengan cara di diskusikan dan sebagian lagi dengan
tulisan
9. Menurut bapak bagaimana kondisi guru-guru dalam mengajar di SMP
Negeri 279 jakarta?
Standar minimalis dengan pola konfesional guru masih menjadi pusat dan
sumber belajar
10. Apakah setiap Guru di wajibkan membuat perencanaan pembelajaran ?
Wajib bagi setiap guru untuk membuat Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP)
setiap kali mengajar. Karena dengan membuat perencanaan pembelajaran akan
memudahkan bagi guru untuk melakukan tugasnya.
11. Menurut bapak apakah ada kaitanya antara perencanaan pengajaran
yang disusun guru dengan kualitas pengelolaan kelas
Menurut saya Tidak ada kaitan karena perencanaan yang dibuat tidak
diimplementasikan di kelas
12. Apakah ada faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan supervisi di
SMP Negeri 279 Jakarta ?
Faktor yang mendukung diantaranya:
1. Tujuan dan manfaat supervisi
2. Tuntutan peningkatan mutu KBM
13. Faktor-faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan supervisi di SMP
Negeri 279 Jakarta?
Faktor-faktor yang menghambat diantaranya :
1. Pandangan guru terhadap supervisi yang dianggap membuka kelemahan
guru.
2. Keterbatasan waktu kepala sekolah
3. Keterbatasan mendia belajar
4. Kekurangan disiplin guru dalam menyusun RPP
14. Mengenai kinerja guru, bagaimana dampak supervisi terhadap kinerja
guru ?
80
Dampak kinerja, secara tempoler supervisi dapat menigkatkan kinerja guru
15. Usaha apa saja yang bapak lakukan dalam meningkatkan kinerja guru
dalam mengajar?
Usaha yang saya lakukan antara lain:
1. Pembinaan
2. Mengikut sertakan guru dalam seminar
3. Memberi pengahargaan kepada guru yang berprestasi
16. Apa yang diusahakan oleh guru dalam meningkatkan kinerja kedepan!
Usaha-usaha guru antara lain : kuliah lanjutan S1 atau S2, mengikuti seminar
atau penataran.
17. Menurut bapak indikator kinerja guru yang baik itu seperti apa? Indikator kinerja guru yang baik antara lain:
1. Displin waktu
2. Disiplin dalam berpakaian
3. Disiplin terhadap tugas pokok
4. Menjadi panutan siswa
Jakarta, 26 April 2010
Interviewer Interviewee Kepala SMP Negeri 279 Jakarta
Abdul Rohman Budiarto, S.Pd NIM. 206011000017 NIP. 132090954
81
No : Istimewa Lamp : 1 (satu) Berkas Hal : Questiner Penelitian Kepada Yth. Bapak/Ibu Di Tempat Assalmu’alaikum Wr, Wb,
Puja dan puji berserta syukur kita haturkan kepada Allah yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan pada kita untuk bekal dalam mengarungi kehidupan ini.
Sholawat beserta salam semoga selalu terlimpah pada nabi jungjungan kita Nabi Muahmmad saw.
Selanjutnya dalam rangka menyelesaikan penelitian yang penulis susun, memalalui angket ini kami sangat mengharapkan bantuan bapak/ibu guru untuk mengisi angket penelitian mengenai “PERANAN SUPERVISI TERHADAP KINERJA GURU DALAM PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH. SMP NEGERI 279 KOJA JAKARTA UTARA”. Jawaban yang bapak/ibu berikan sangat penting artinya bagi kami dan tidak akan berpengaruh terhadap jabatan atau penilaian kinerja bapak/ibu. Tidak ada jawaban yang benar atau salah yang paling baik adalah apabila bapak/ibu memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan dan pendapat atau pernyataan yang disediakan.
Atas bantuan dan kerjasamanya, kami ucapkan banyak terimakasih. Wassalamu’alaikum Wr,Wb. Jakarta, 10-April -2010 Mahasisiwa Abdul Rohman NIM. 206011000017
82
QUESTIONER UNTUK GURU
Pentunjuk Pengisian Angket
1. Jawablah anket berikut dengan memeilih salah satu alternatif jawaban a, b, c,
dan atau e dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesui.
2. questinor ini bertujuan ilmiah dalam rangka penyelesaian karya ilmiah/skripsi
3. pendapat bapak/ibu dijamin kerahasiannya
4. tulislah indentitas anda dengan benar pada tempat yang telah diseidaakan
5. ketentuan prihal jawaban :
a. selalu= 8-10
b. sering=5-7
c. pernah = 1-2 kali
d. tidak pernah = kali
indentitas responden
Nama :.............................................
Pendidikan Terakhir :..............................................
Bidang Studi :..............................................
Bidang Ilmu :............................................
Bidang Studi yang Dipegang :..............................................
a...................................
b..................................
83
A. Aspek pelaksanaan supervisi Supervisi Kepala Sekolah (Variabel X)
1. Apakah dalam kegiatan supervisi (pembinaan sekolah) di sekolah, kepala
sekolah mengikutsertakkan bapak/ibu guru?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
2. Apakah kepala sekolah memberikan bimbingan dalm membuat program
semesteran?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
3. Apakah kepala sekolah memberikan pengarahan bila bapak/ibu mengalami
kesulitan dalam bertugas atau mengajar?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
4. Apakah kepala sekolah memerikasa daftar hadir bapak/ibu dan menayakan
alasan apabila bapak/ibu tidak masuk?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
5. Apakah kepala sekolah mengadakan kunjungan kelas saat proses belajar
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
6. Apakah kepala sekolah memibina guru dalam menciptakan suasana yang
aman, nyaman dann menyenagkan di kelas ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
7. Jika bapak/ibu melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas, apakah kepala
sekolah langsung menegur saat itu?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
8. Apakah kepala sekolah membimbing guru dalam membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
9. Apakah kepala sekolah membantu guru dalam meyusun alat evaluasi?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
10. Apakah kepala sekolah mengadakan pembicaraan khussus mengenai masalah
Pelajaran?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
11. Apakah kepala sekolah membantu guru dalam menerapkan metode mengajar
Yang berfariasi ?
84
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
12. Apakah kepala sekolah melengkapi sarana dan prasarana bapak/ibu untuk
meningkatkan kualitas belajar mengajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
13. Apakah kepala sekolah berperan sebagai motivator, inspirator dan evaluator
bagi bapak/ibu dalam mengajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
14. Apakah kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya, memberikan
pembinaan dan pengawasan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan di
sekolah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
15. Apakah kepala sekolah memberikan sarana pada guru mengenai pengeloalan
Kelas yang efektif ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
16. Apakah kepala sekolah memberikan dorongan atau motivasi kepada guru
untuk mengembangakan/meningkaatkan kemampuan dalam mengajar?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
17. Apakah kepala sekolah memberikan saran dan kritik untuk meningkatkan
mutu/kualitas pendidikan/
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
18. Apakah kepala sekolah mengadakan penilaian terhadap tugas bapak/ibu?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
19. Bagaiman penilaiannya apakah dilakukan secara kontinyu/?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
20. Apakah kepala sekolah memeriksa rencana pelakssanaan pembelajaran (RPP)
yang bapak ibu buat
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
21. Apakah bapak ibu dikut sertarakan dalam diskusi atau seminar, penataran,
training pendidikan yang dilakukan diluar sekolah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
22. Apakah kepala sekolah membantu guru dalam penetapan penilaian dalam
85
menetapkan penilaian hasil belajar para siswa
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
23. Apakah kepala sekolah menanyaknan tentang hasil atau nilai prestasi siswa
dalam bidang studi yang bapak/ibu ajarakan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
24. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan kepada bapak/ibu untuk
berkerasi dalam pelaksanaan KBM, seperti study tour, cerdas cermat dan lain-
lain ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
25. Apakah bapak kepala sekolah mengikutsertakan bapak/ibu pada suatu
kepanitian pada kegiatan sekolah
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
26. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan kepada bapak ibu untuk
mengikuti kursus-kursu atau melanjutkan studi?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
27. Apakah kepala sekolah mengadakan dikskusi rutin dalam membahas
pengembanan pengajaran?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
28. apakah dalam setiap kebijaksanaan atau kegiatan di sekolah, bapak kepala
sekolah Mengikutsertakan bapk/ibu?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
29. Apakah kepala sekolah memperhatikan kesejahteraan dan memberikan
tunjangan kepada bapak/ibu?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
30. Apakah kepala seokolah membantu guru dalam memberikan penjelasan
kriteria menentukan kenaikan kelas?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
86
B. Peningkatan Kinerja Guru dalam Proses Pendidikan Variabel (Y)
1. Apakah bapak ibu guru membuat perencanaan pengajaran pada awal semester ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
2. Apakah setiap bapak/ibu mengajar selalu datang tepat pada waktunya
3. Apakah bapak/ibu membuat persiapan atau perencanaan terlebih dahulu
sebelum mengajar?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
4. Apakah dalam membuat rpp bapak /ibu guru seiring mengalami kesulitan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
5. Sebelum menerangkan materi pelajaran, apakah bapak/ibu mengadakan pre-
test
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
6. Apakah bapak ibu guru berlatih menggunakan media belajar yang ada dengan
sebaik-baiknya
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
7. Apakah Bapak/Ibu guru menegur siswa/i yang membuat keributan di dalam
kelas
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Perna
8. Sebelum mengakhiri materi pelajaran, apakah bapak/ibu mengadakan post-test
Terlebih dahulu?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
9. Ketika menjalankan tugas mengajar di kelas, apakah bapak/ibu meninggalkan
Kelas pada saat jam pelajaran berlangsung
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
10. Apakah bapak ibu memberikan tugas kepada siswa
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
11. Apakah bapak ibu guru mencoba mengetahui minat dan bakat siswa?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
12. Apakah selama mengajar didalam kelas bapak/ibu menggunakan sistem cara
belajar sisiwa aktif ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
87
13. Apakah sisiwa dapat menangkap terhadap hal-hal yang dijelskan bapak/ibu
dalam memberikan materi pelajaran dalam kelas ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
14. Apakah bapak/ibu dalam mengajar menggunakan buku pedoman lebih dari
satu ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
15. Apakah bapak ibu memberikan bimbingan tambahan kepada sisiwa yang
mengalami kesulitan belajar?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
16. Untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar apakah bapak/
ibu menggunakan alat perga?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
17. Apakh bapak/ibu mengetahui dan berusaha mencari penyebab kenakalan yang
dilakukan oleh siswa?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
18. Apakah bapak/ibu melakukan perbaikan terhadap hasil belajar sisiwa?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
19. Apakah waktu dalam proses belajar mengajar bapak/ibu yang merencanakan
dalam membuat persiapan mengajar tepat pada waktunya ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
88
SURAT KETERANGAN NOMOR :
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMP Negeri 279 Jakarta dengan ini
menerangkan :
Nama : Abdul Rohman NIM : 206011000017 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Adalah benar mahasiswa tersebut di atas telah melaksanakan kegiatan penelitian
guna mendapatkan data sebagai bahan penyusuan skripsi yang berjudul : “Peranan
Supervisi Terhadap Kinerja Guru dalam Proses Penddikan Agama Islam Guru di
Sekolah. SMP Negeri 279 Lagoa Koja Jakarta Utara” pada tanggal 05 April
sampai dengan 10 Mei 2010.
Demikian surat keterangan ini kami sampaikan untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya, dan kepada yang berkepentingan untuk menjadi tahu.
Jakarta, 20 Mei 2010 Kepala SMP Negeri 279 Jakarta Budiarto, S.Pd NIP. 132090954
BLANKO ISIAN OBSERVASI
I. Lingkungan Sekolah :
A. Indentitas Sekolah:
1. Nama sekolah :......................................
2. Alamat sekolah :......................................
3. Alamat sekolah :......................................
4. Waktu belajar :.......................................
a. Masuk sekolah :........................................
b. Keluar :........................................
c. Istirahat :.........................................
B. Keadaan bangunan dan ruangan;
1. Bangunan gedung :.........................................
2. Keadaan bangunan :.........................................
3. Lokasi :.........................................
4. Keadaan rungan :.........................................
5. Ruangan belajar :.........................................
a. Rungan kantor :.........................................
b. Ruangan perpustakan :.........................................
c. Lapangan olahraga :..........................................
d. Laboratorium :...........................................
e. Ruang Ibadah :.....................................
f. Kantin :.....................................
g. Wc :....................................
h. Koperasi :...................................
II. Personalia Sekolah
A. Nama kepala sekolah :......................................
B. Nama wakil kepala sekolah :........................................
C. Keadaan guru :
1. Jumlah semua guru :..........................................
2. Pendidikan terakhir :..........................................
3. S 2 :.........................................
4. Sarjana (S 1) :.........................................
5. Sarjana Muda :........................................
6. Akademik :........................................
D. Keadaan pegawai/karyawan/wati:
1. Pegawai administrasi :.........................................
2. Peseruh :..........................................
3. Penjaga :..........................................
E. Keadaan murid
1. Kelas I :..........................................
2. Kelas II :..........................................
3. Kelas III :.............................................
4. Jumlah :............................................
III. Sarana teknik pengajaran
A . Kurikulum yang dipakai :.............................................
B . Buku pegangan murid :............................................
C. Alat bantu kegiatan belajar mengajar :
1.
2.
3.
4.
5.
IV. tata tertib sekolah:
A. Bentuk tatatertib unutk siswa :
B. Bentuk tata tertib untuk guru
C. Bentuk tata tertib untuk pegawai :
V, kegiatan ekstra kulikuler :
A. Bentuk kegiatan
B. Saraba yang dimiliki
C. Waktu
VI. bimbingan & penyuluhan
A. Sistem bimbingan dan penyuluhan :
B. Pelaksana ;
C. Waktu /tempat :
D. Hambatan-hambatan
VII. supervisi pendidikan
A. Sistem :
B. Pelaksana :
C. Waktu /tempat
D. Hambatan-hambatan
Jakarta : 19 desember 2003
SMP negri 279 jakarta
Kepala Sekkolah
BERITA ACARA WAWANCARA
Interviewee : ................................ Jabatan : Kepala sekolah :................................... Hari/tanggal :..................................... Tempat :..................................... Pokok Pembicaraan 1. Bagaimana dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah ini? 2. Siapakah yang melakukan Supervisi di SMP Negri 279 ? 3. Kapan bapak melaksanakan Supervisi? 4. Bagaimana pelaksanaan Superivisi pendidikan yang dilakukan di SMP Negri
279 ? 5. Bidang-bidang apa saja yang di Supervisi kepala sekolah ? 6. Bagaimana teknik Supersvisi kepala sekolah dalam melakukan Supervisi? 7. Bagaimana tanggapan guru terhadap pelaksanaan Supervisi? 8. Apakah Bapak menyampaikan hasil Supervisi yang dilakukan dan bagaimana
cara menyampaikannya? 9. Menurut Bapak bagaimana kondisi guru-guru dalam mengajar di SMP Negri
279 Jakarta? 10. Apakah setiap Guru di wajibkan membuat perencanaan pembelajaran ? 11. Menurut Bapak apakah ada kaitanya antara perencanaan pengajaran yang
disusun guru dengan kualitas pengelolaan kelas ? 12. Apakah ada faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan supervisi di SMP
Negri 279? 13. Faktor-faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan Supervisi di SMP Negri
279? 14. Mengenai dengan kinerja guru, bagaimana dampak Supervisi terhadap kinerja
guru? 15. Usaha apa saja yang Bapak lakukan dalam meningkatkan kinerja guru dalam
mengajar? 16. Apa yang diusahakan oleh guru dalam meningkatkan kinerja kedepan! 17. Menurut bapak indikator kinerja guru yang baik itu seperti apa?
ANGKET PENELITIAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM-SUPERVISI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH
No : Istimewa Jakarta 01-08-2010 Lamp : 1 (satu) berkas Hal : Questiner Penelitian Kepada Yth. Bapak/Ibu Guru Di Tempat
Assalmu’alaikum Wr, Wb,
Puja dan puji berserta syukur kita haturkan kepada Allah yang telah
memberikan berbagai ilmu pengetahuan pada kita untuk bekal dalam mengarungi
kehidupan ini.
Sholawat beserta salam semoga selalu terlimpah pada nabi jungjungan
kita Nabi Muahmmad saw.
Selanjutnya dalam rangka menyelesaikan penelitian yang penulis susun,
melalui angket ini kami sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu guru untuk
mengisi angket penelitian mengenai “PERANAN SUPERVISI KEPALA
SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DALAM PROSES
PENDIDIKAN GURU DI SEKOLAH”. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan
sangat penting artinya bagi kami dan tidak akan berpengaruh terhadap jabatan
atau penilaian kinerja Bapak/Ibu. Tidak ada jawaban yang benar atau salah yang
paling baik adalah apabila Bapak/Ibu memilih jawaban yang sesuai dengan
keadaan dan pendapat atau pernyataan yang disediakan.
Atas bantuan dan kerjasamanya, kami ucapkan banyak terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.
Mahasiswa
Abdul Rohman 206011000017
QUESTIONER UNTUK GURU
Pentunjuk Pengisian Angket
1. Jawablah angket berikut dengan memeilih salah satu alternatif jawaban a, b,
c, d dan atau e dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang
sesuai
2. Questinor ini bertujuan ilmiah dalam rangka penyelesaian karya
ilmiah/skripsi
3. Pendapat Bapak/Ibu dijamin kerahasiannya
4. Tulislah indentitas anda dengan benar pada tempat yang telah disediakan
5. Ketentuan prihal jawaban :
a. Selalu = 5
b. Sering = 4
c. Kadang-kadang = 3
d. Pernah = 2
e. Tidak pernah = 1
Indentitas Responden :
Nama :.............................................
Pendidikan Terakhir :..............................................
Bidang Studi :..............................................
Bidang Studi yang Dipegang : a............................................
b............................................
Mengetahui :
Guru Sekolah
……………………………….
A. Aspek pelaksanaan supervisi Supervisi Kepala Sekolah (Variabel X)
1. Apakah dalam kegiatan supervisi (pembinaan sekolah) di sekolah, kepala
sekolah mengikutsertakkan Bapak/Ibu guru ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
2. Apakah kepala sekolah memberikan bimbingan dalam membuat program
semesteran ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
3. Apakah kepala sekolah memberikan pengarahan bila Bapak/Ibu mengalami
kesulitan dalam bertugas atau mengajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
4. Apakah kepala sekolah memeriksa daftar hadir Bapak/Ibu dan menayakan
alasan apabila Bapak/Ibu tidak masuk ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
5. Apakah kepala sekolah mengadakan kunjungan kelas saat proses belajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
6. Apakah kepala sekolah membina guru dalam menciptakan suasana yang
aman, nyaman dann menyenangkan di kelas ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
7. Jika Bapak/Ibu melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas, apakah
kepala sekolah langsung menegur saat itu ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
8. Apakah kepala sekolah membimbing guru dalam membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
9. Apakah kepala sekolah membantu guru dalam meyusun alat evaluasi ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
10. Apakah kepala sekolah mengadakan pembicaraan khusus mengenai masalah
Pelajaran ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
11. Apakah kepala sekolah membantu guru dalam menerapkan metode mengajar
Yang berfariasi ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
12. Apakah kepala sekolah melengkapi sarana dan prasarana Bapak/Ibu untuk
meningkatkan kualitas belajar mengajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
13. Apakah kepala sekolah berperan sebagai motivator, inspirator dan evaluator
bagi Bapak/Ibu dalam mengajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
14. Apakah kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya, memberikan
pembinaan dan pengawasan dalam usaha peningkatkan mutu pendidikan di
sekolah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
15. Apakah kepala sekolah memberikan sarana pada guru mengenai pengelolaan
Kelas yang efektif ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
16. Apakah kepala sekolah memberikan dorongan atau motivasi kepada guru
untuk mengembangkan/meningkatkan kemampuan dalam mengajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
17. Apakah kepala sekolah memberikan saran dan kritik untuk meningkatkan
mutu/kualitas pendidikan ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
18. Apakah kepala sekolah mengadakan penilaian terhadap tugas Bapak/Ibu ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
19. Bagaimana penilaiannya apakah dilakukan secara kontinyu ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
20. Apakah kepala sekolah memeriksa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang Bapak/Ibu buat ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
21. Apakah Bapak/Ibu diikut sertakan dalam diskusi atau seminar, penataran,
training pendidikan yang dilakukan diluar sekolah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
22. Apakah kepala sekolah membantu guru dalam penetapan penilaian dalam
menetapkan penilaian hasil belajar para siswa ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
23. Apakah kepala sekolah menanyakan tentang hasil atau nilai prestasi siswa
dalam bidang studi yang Bapak/Ibu ajarkan ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
24. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan kepada Bapak/Ibu untuk
berkerasi dalam pelaksanaan KBM, seperti study tour, cerdas cermat dan
lain-lain
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
25. Apakah Bapak kepala sekolah mengikutsertakan Bapak/Ibu pada suatu
kepanitian pada kegiatan sekolah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
26. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan kepada Bapak/Ibu untuk
mengikuti kursus-kursus atau melanjutkan studi ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
27. Apakah kepala sekolah mengadakan dikskusi rutin dalam membahas
pengembangan pengajaran ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
28. Apakah dalam setiap kebijaksanaan atau kegiatan di sekolah, Bapak kepala
sekolah Mengikutsertakan Bapak/Ibu ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
29. Apakah kepala sekolah memperhatikan kesejahteraan dan memberikan
tunjangan kepada Bapak/Ibu ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
30. Apakah kepala sekolah membantu guru dalam memberikan penjelasan
kriteria menentukan kenaikan kelas ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
B. Peningkatan Kinerja Guru dalam Proses Pendidikan Variabel (Y)
1. Apakah Bapak/Ibu guru membuat perencanaan pengajaran pada awal semester?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
2. Apakah setiap Bapak/Ibu mengajar selalu datang tepat pada waktunya ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
3. Apakah Bapak/Ibu membuat persiapan atau perencanaan terlebih dahulu
sebelum mengajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
4. Apakah dalam membuat RPP Bapak/Ibu guru seiring mengalami kesulitan ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
5. Sebelum menerangkan materi pelajaran, apakah Bapak/Ibu mengadakan pre-
test ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
6. Apakah Bapak/Ibu guru berlatih menggunakan media belajar yang ada dengan
sebaik-baiknya ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
7. Sebelum mengakhiri materi pelajaran, apakah Bapak/Ibu mengadakan post-test
Terlebih dahulu ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
8. Ketika menjalankan tugas mengajar di kelas, apakah Bapak/Ibu meninggalkan
Kelas pada saat jam pelajaran berlangsung ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
9. Apakah Bapak/Ibu memberikan tugas kepada siswa ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
10. Apakah Bapak/Ibu guru mencoba mengetahui minat dan bakat siswa ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
11. Apakah selama mengajar didalam kelas Bapak/Ibu menggunakan sistem cara
belajar sisiwa aktif ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
12. Apakah siswa/i dapat menangkap terhadap hal-hal yang dijelaskan Bapak/Ibu
dalam memberikan materi pelajaran dalam kelas ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
13. Apakah Bapak/Ibu dalam mengajar menggunakan buku pedoman lebih dari
satu ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
14. Apakah Bapak/Ibu memberikan bimbingan tambahan kepada sisiwa yang mengalami kesulitan belajar ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 15. Untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar apakah Bapak/ Ibu menggunakan alat peraga ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 16. Apakah Bapak/Ibu mengetahui dan berusaha mencari penyebab kenakalan
yang dilakukan oleh siswa ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 17. Apakah Bapak/Ibu melakukan perbaikan terhadap hasil belajar siswa/I ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 18. Apakah waktu dalam proses belajar mengajar Bapak/Ibu yang merencanakan dalam membuat persiapan mengajar tepat pada waktunya ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 19. Apakah Bapak/Ibu memanfaatkan fasilitas sekolah yang ada untuk
kepentingan pengajaran dengan sebaik-baiknya ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 20. Dalam meberikan pengalaman dan motivasi kepada sisiwa, apakah Bapak/Ibu Mengunakana metode yang bervariasi? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 21. Apakah Bapak/Ibu menggunakan media yang disediakan sekolah dalam mengajar ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 22. Apakah Bapak/Ibu menilai tugas yang diberikan kepada siswa dan membahasnya bersama-sama ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
23. Apakah Bapak/Ibu melaksanakan semua aturan yang telah ditetapkan oleh sekolah ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 24. Apakah Bapak/Ibu memberikan tambahan materi terhadap materi yang tertinggal ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 25. Apakah Bapak/Ibu memberikan tugas kepada siswa setelah mengajar ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
75
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis sampaikan yang telah dibahas
pada bab dan sub bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis mengemukakan
beberapa kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang penulis lakukan, antara
lain sebagai berikut :
A. Kesimpulan
1. Peranan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru yaitu :
a. Kepala sekolah sebagai supervisor secara terprogram melaksanakan dalam
bentuk observasi, kunjungan kelas, dan mengadakan percakapan individu
dengan guru untuk mengatasi kesulitan belajar mengajar.
b. Menyediakan pelatihan guru dan menyediakan tenaga guru terlatih
c. Menyediakan fasilitas untuk mendukung berbagai kegiatan pokok
pendidikan.
d. Memenuhi pembiayaan untuk faktor input, seperti, guru, staf, administrasi,
fasilitas, peralatan dan semacamnya.
2. Usaha-usaha yang dilakukan kepala sekolah sebagai supervisor untuk
meningkatkan kinerja guru yaitu:
a. Memberikan pengawasan, pengarahan, maupun pembinaan terhadap
peningkatan kinerja guru.
b. Memberikan fasilitas untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.
76
c. Kepala sekolah mengikutsertakan guru-guru pada seminar-seminar yang
berkaitan dengan kinerja guru atau kompetensi guru.
d. Memberikan penghargaan kepada guru-guru antara lain: memberikan
penguatan berupa ucapan/kata-kata sanjungan yakni ucapan terima kasih
yang langsung kepada personil guru atau melalui forum, dan budaya ini
selalu dilakukan.
e. Meningkatkan kesejahteraan guru-guru.
f. Mengontorol tingkat kehadiran guru-guru di SMP Negeri 279 Jakarta
g. Mengadakan rapat dewan guru secara rutin untuk membicarakan berbagai
masalah yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar atau
mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan atau yang akan
dilaksanakan
h. Melibatkan guru-guru menjadi penanggung jawab dalam suatu kegiatan
sebagai bentuk kepemimpinan.
B. Saran
1. Bagi Sekolah
a. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan sekaligus penanggung
jawab yang utama dan pertama dalam suatu lembaga pendidikan,
hendaknya dapat meningkatkan intesitas pengawasan yang rutin, sehingga
dengan intensitas pengawasan yang jelas dapat meningkatkan mutu
pelayanan kinerja SDM guru.
b. Hendaknya kerjasama antar personil sekolah dapat ditingkatkan, karena
keberhasilan kegiatan belajar mengajar bukan hanya tanggung jawab guru
semata, melainkan harus ada kerjasama antar personil sekolah yang
mencakup kepala sekolah, wali kelas, guru bidang studi dan personil
sekolah lainnya yang berda di lingkungan sekolah, sehingga program kerja
yang hendak dicapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
77
2. Bagi Guru
a. Kegiatan supervisi diharapkan dapat dijadikan motivasi untuk
meningkatkan kinerja guru sdm guru dan menggali potensi diri untuk
belajar lebih banyak lagi.
b. Diharapkan guru dalam meingkatkan kemampuan tidaklah mengandalkan
bantuan dari supervisor, tetapi harus berusaha meningkatkan dan membina
diri sendiri,
c. Diharpkan guru-guru yang disupervisi beranggapan bahwa supervisor
adalah partner kerja yang akan membantu dan melayani para guru demi
peningkatan kinerja mereka, baik pengetahuan, keterampilan, maupun
nilai-nilai dan sikapnya.
78
DAFTAR PUSTAKA
Arikonto, Suharsimi, Dasar-dasar Supervisi , Jakarta: Rineka Cipta, 2004 , cet.
Ke-1 Black, Menzies, James, Buku Pegangan Manajemen & Supervisor, Jakarta : PT
Pustaka Binaan Pressindo,1982 Bafadal Ibrahim, Supervisi Pengajaran: Teori dan Aplikasinya Dalam Membina
Profesionalisme Guru, Bandung : Bumi Askara, 1992 Drajat , Zakiyah, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta : CV.
Ruhama, 1997 Harahap, Baharudin, Prof, Dr., Supervisi Pendidikan (yang dilaksanakan oleh
guru, kelalpal sekolah, penilik dan Pengawas sekolah) Ilyas, Yaslis, Kinerja Terori, Penilaian, dan Penelitian, Depok : Pusat Kajian
Ekonomi Kesehatan FKMUI, 2002. Lazaruth, Soewandi, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, Yogyakarta:
Kanisius, 1994. Mangkunegara, Prabu, Anwar, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004. Menzies, Black, James, Manajemen & Supervisor, Jakarta : Varia Warna Offset
Printing, 1982 . M, Broadwell, Martin, Supervisor dan Masalahnya, Yogyakarta: Yayasan
Kanisius, 1972. Mulyasa, Enco, Menjadi Kepala Sekolah Professional, Bandung : PT Rosdakarya,
2007. Mangkunegara, Prabu, Anwar, Perncanaan & Pengembangan SDM, Bandung PT
Refika Aditama, 2003. Nurdin, Syafrudin, Guru Professional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta : PT
Intermasa, 2002. Pidarta, Made, Prof, Dr., Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, Jakarta : Bumi
Askara, 2008.
79
Purwanto, M.,Ngalim, Amdinistrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004.
Rifa’I Mohammad, Administrasi Pendidikan dan Supervisi Pendidikan, Bandung :
Jemars, 1987. Sahertian, Piet, dan Mateheru, Frans, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan,
Surabaya : Usaha Nasi'onal, 1981. Surapranata, Sumarna, Analisis Validitas, Reliabilitas, dan Interprestasi Hasil Tes
Implementasi Kurikulum 2006 ,Bandung : PT Rosdakarya, 2006. Sahertian, Piet, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008. Sahertian, Piet, Dimensi-Dimensi Adminitrasi Pendidikan Di Sekolah, Surabaya:
Usaha Nasional, 1994. Subari, Supervisi dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar, Jakarta Bumi
Askara, 1994. Sumanto, Wasti, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1990 Sumanto, Wasty, Soetopo, Hendiyat, Kepemimpinan Supervisi Pendidikan,
Jakakrta : Bina Askara, 1988, cet, ke-2. Sutisna, Oteng, Administrasi Pendidikan: dasar Teoritis untuk Praktek
Professional, Bandung: Anggkasa, 1993. Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2007 Timpe, Dale, A, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja, Jakarta :
kelompok Gramedia, 1999 . Usman Moh. Uzer, Menjadi Guru Professional, Bandung : PT. Remaja rosda
Karya,2001. Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1999.
LAMPIRAN
BLANKO ISIAN OBSERVASI
I. Lingkunagan sekolah :
A. Indentitas sekolah;
1. Nama sekolah
2. Alamat sekolah
3. Alamat sekolah
4. Waktu belajar
a. Masuk sekolah
b. Keluar
c. Istirahat
B. Keadaan bangunan dan ruangan;
1. Bangunan gedung
2. Keadaan bangunan
3. Lokasi
4. Keadaan rungana :
a. Ruangan belajar
b. Rungan kantor
c. Ruangan perpustakan
d. Lapangan olahraga
e. Laboratorium
f. Ruang ibadah
g. Kantin
h. Wc
i. Koperasi
II. Personalia Sekolah
A. Nama kepala sekolah
B. Nama wakil kepala sekolah
C. Keadaan guru :
1. Jumlah semua guru :
2. Pendidikan terakhir :
3. S 2 :
4. Sarjana (s 1) :
5. Sarjana muda :
6. Akademik :
D. Keadaan pegawai/karyawan/wati:
1. Pegawai administrasi
2. Peseruh
3. Penjaga
E. Keadaan murid
1. Kelas I
2. Kelas II
3. Kelas III
4. Jumlah
III. Sarana teknik pengajaran
A . kurikulum yang dipakai
B . buku pegangan murid
C. Alat bantu kegiatan belajar mengajar :
1.
2.
3.
4.
5.
IV. tata tertib sekolah:
A. Bentuk tatatertib unutk siswa :
B. Bentuk tata tertib untuk guru
C. Bentuk tata tertib untuk pegawai :
V, kegiatan ekstra kulikuler :
A. Bentuk kegiatan
B. Saraba yang dimiliki
C. Waktu
VI. bimbingan & penyuluhan
A. Sistem bimbingan dan penyuluhan :
B. Pelaksana ;
C. Waktu /tempat :
D. Hambatan-hambatan
VII. supervisi pendidikan
A. Sistem :
B. Pelaksana :
C. Waktu /tempat
D. Hambatan-hambatan
Jakarta : 19 desember 2003
SMP negri 279 jakarta
Berita acara wawancara
Interviewee :
Jabatan : Kepala sekolah
Hari/tanggal :
Tempat :
1. Bagaimana dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah ini?
2. Siapakah yang melakukan supervisi di smp negri 279?
3. Kapan bapak melaksanakan supervisi?
4. Bagaimana pelaksanaan superisi vi pendidikan yang dilakukan di smp negri
279
5. Bidang-bidang apa saja yang di supervisi kepala sekolah
6. Bagaimana teknik supersvisikepala sekolah dalam melakukan supervisi?
7. Bagaimana tanggapan guru terhadap pelaksanaan supervisi?
8. Apakah bapak menyampaikan hasil supervisi yang dilakukan dan bagaimana
cara menyampaikannya?
9. Menurut bapak bagaimana kondisi guru-guru dalam mengajar di smp negri 279
jakart a?
10. Apakah setiap uru di wajibkan membuat perencanaan pembelajaran ?
11. Menurut bapak apakah ada kaitanya antara perencanaan pengajaran yang
disusun guru dengan kualitas pengelolaan kelas
12. Apakah ada faktor –faktor yang mendukung pelaksanaan supervisi di smp
negri 279?
13. Faktor-faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan supervisi di smp
negri 279?
14. Mengenai dengan kinerja guru, bagaimana dampak supervisi terhadap
kinerja guru /
15. Usaha apa saja yang bapak lakukan dalam meningkatkan kinerja guru
dalam mengajara?
16. Apa yang diusahakan oleh guru dalam meningkatkan kinerja kedepan!
17. Menurut bapak indikator kinerja guru yang baik itu seperti apa?
ANGKET PENELITIAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM-SUPERVISI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
No : Istimewa
Lamp : 1 (satu) berkas
Hal : Questiner Penelitian
Kepada Yth. Bapak/Ibu Guru
Di
Tempat
Assalmu’alaikum wr, wb,
Puja dan puji berserta syukur kita haturkan kepada Allah yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan pada kita untuk bekal dalam mengarungi kehidupan ini.
Sholawat beserta salam semoga selalu terlimpah pada nabi jungjungan kita Nabi Muahmmad saw.
Selanjutnya dalam rangka menyelesaikan penelitian yang penulis susun, memalalui angket ini kami sangat mengharapkan bantuan bapak/ibu guru untuk mengisi angket penelitian mengenai “PERANAN SUPERVISI TERHADAP KINERJA GURU DALAM PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH”. Jawaban yanb bapak/ibu berikan sangat penting artinya bagi kami dan tidak akan berpengaruh terhadap jabatan atau penilaian kinerja bapak/ibu. Tidak ada jawaban yang benar atau salah yang paling baik adalah apabila bapak/ibu memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan dan pendapat atau pernyataan yang disediakan.
Atas bantuan dan kerjasamanya, kami ucapkan banyak terimakasih.
Wassalamu’alaikum wr,wb.
Jakarta ...........20010
Mengetahui:
Mahasisiwa
Abdul rohma
QUESTIONER UNTUK GURU
Pentunjuk Pengisian Angket
1. Jawablah anket berikut dengan memeilih salah satu alternatif jawaban a, b, c, dan atau e dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesui.
2. questinor ini bertujuan ilmiah dalam rangka penyelesaian karya ilmiah/skripsi
3. pendapat bapak/ibu dijamin kerahasiannya
4. tulislah indentitas anda dengan benar pada tempat yang telah diseidaakan
5. ketentuan prihal jawaban :
a. selalu= 8-10
b. sering=5-7
c. pernah= 1-2 kali
d. tidak pernah = kali
indentitas responden
nama :.............................................
pendidikan terakhir :..............................................
bidang studi :..............................................
bidang ilmu :............................................
bidang studi yang dipengang :..............................................
a...................................
b...................................
c....................................
A. Aspek pelaksanaan supervisi Supervisi Kepala Sekolah (Variabel X)
1. Apakah dalam kegiatan supervisi (pembinaan sekolah) di sekolah, kepala
sekolah mengikutsertakkan bapak/ibu guru?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
2. Apakah kepala sekolah memberikan bimbingan dalm membuat program
semesteran?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
3. Apakah kepala sekolah memberikan pengarahan bila bapak/ibu mengalami
kesulitan dalam bertugas atau mengajar?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
4. Apakah kepala sekolah memerikasa daftar hadir bapak/ibu dan menayakan
alasan apabila bapak/ibu tidak masuk?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
5. Apakah kepala sekolah mengadakan kunjungan kelas saat proses belajar
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
6. Apakah kepala sekolah memibina guru dalam menciptakan suasana yang
aman, nyaman dann menyenagkan di kelas ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
7. Jika bapak/ibu melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas, apakah kepala
sekolah langsung menegur saat itu?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
8. Apakah kepala sekolah membimbing guru dalam membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
9. Apakah kepala sekolah membantu guru dalam meyusun alat evaluasi?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
10. Apakah kepala sekolah mengadakan pembicaraan khussus mengenai masalah
Pelajaran?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
11. Apakah kepala sekolah membantu guru dalam menerapkan metode mengajar
Yang berfariasi ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
12. Apakah kepala sekolah melengkapi sarana dan prasarana bapak/ibu untuk
meningkatkan kualitas belajar mengajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
13. Apakah kepala sekolah berperan sebagai motivator, inspirator dan evaluator
bagi bapak/ibu dalam mengajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
14. Apakah kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya, memberikan
pembinaan dan pengawasan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan di
sekolah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
15. Apakah kepala sekolah memberikan sarana pada guru mengenai pengeloalan
Kelas yang efektif ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
16. Apakah kepala sekolah memberikan dorongan atau motivasi kepada guru
untuk mengembangakan/meningkaatkan kemampuan dalam mengajar?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
17. Apakah kepala sekolah memberikan saran dan kritik untuk meningkatkan
mutu/kualitas pendidikan/
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
18. Apakah kepala sekolah mengadakan penilaian terhadap tugas bapak/ibu?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
19. Bagaiman penilaiannya apakah dilakukan secara kontinyu/?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
20. Apakah kepala sekolah memeriksa rencana pelakssanaan pembelajaran (RPP)
yang bapak ibu buat
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
21. Apakah bapak ibu dikut sertarakan dalam diskusi atau seminar, penataran,
training pendidikan yang dilakukan diluar sekolah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
22. Apakah kepala sekolah membantu guru dalam penetapan penilaian dalam
menetapkan penilaian hasil belajar para siswa
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
23. Apakah kepala sekolah menanyaknan tentang hasil atau nilai prestasi siswa
dalam bidang studi yang bapak/ibu ajarakan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
24. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan kepada bapak/ibu untuk
berkerasi dalam pelaksanaan KBM, seperti study tour, cerdas cermat dan lain-
lain ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
25. Apakah bapak kepala sekolah mengikutsertakan bapak/ibu pada suatu
kepanitian pada kegiatan sekolah
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
26. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan kepada bapak ibu untuk
mengikuti kursus-kursu atau melanjutkan studi?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
27. Apakah kepala sekolah mengadakan dikskusi rutin dalam membahas
pengembanan pengajaran?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
28. apakah dalam setiap kebijaksanaan atau kegiatan di sekolah, bapak kepala
sekolah Mengikutsertakan bapk/ibu?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
29. Apakah kepala sekolah memperhatikan kesejahteraan dan memberikan
\ tunjangan kepada bapak/ibu?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
30. Apakah kepala seokolah membantu guru dalam memberikan penjelasan
kriteria menentukan kenaikan kelas?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
B. Peningkatan Kinerja Guru dalam Proses Pendidikan Variabel (Y)
1. Apakah bapak ibu guru membuat perencanaan pengajaran pada awal semester ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
2. Apakah setiap bapak/ibu mengajar selalu datang tepat pada waktunya
3. Apakah bapak/ibu membuat persiapan atau perencanaan terlebih dahulu
sebelum mengajar?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
4. Apakah dalam membuat rpp bapak /ibu guru seiring mengalami kesulitan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
5. Sebelum menerangkan materi pelajaran, apakah bapak/ibu mengadakan pre-
test
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
6. Apakah bapak ibu guru berlatih menggunakan media belajar yang ada dengan
sebaik-baiknya
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
7. Apakah Bapak/Ibu guru menegur siswa/i yang membuat keributan di dalam
kelas
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
7. Sebelum mengakhiri materi pelajaran, apakah bapak/ibu mengadakan post-test
Terlebih dahulu?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
8. Ketika menjalankan tugas mengajar di kelas, apakah bapak/ibu meninggalkan
Kelas pada saat jam pelajaran berlangsung
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
9. Apakah bapak ibu memberikan tugas kepada siswa
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
10. Apakah bapak ibu guru mencoba mengetahui minat dan bakat siswa?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
11. Apakah selama mengajar didalam kelas bapak/ibu menggunakan sistem cara
belajar sisiwa aktif ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
12. Apakah sisiwa dapat menangkap terhadap hal-hal yang dijelskan bapak/ibu
dalam memberikan materi pelajaran dalam kelas ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
13. Apakah bapak/ibu dalam mengajar menggunakan buku pedoman lebih dari
satu ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
14. Apakah bapak ibu memberikan bimbingan tambahan kepada sisiwa yang
mengalami kesulitan belajar?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
15. Untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar apakah bapak/
ibu menggunakan alat perga?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
16. Apakh bapak/ibu mengetahui dan berusaha mencari penyebab kenakalan yang
dilakukan oleh siswa?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
17. Apakah bapak/ibu melakukan perbaikan terhadap hasil belajar sisiwa?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah
18. Apakah waktu dalam proses belajar mengajar bapak/ibu yang merencanakan
dalam membuat persiapan mengajar tepat pada waktunya ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah