its undergraduate 17109 paper 1534365

26
  TUGAS AKHIR – RC 091380 PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PR OYE K R UMAH S AKIT HAJI SUR ABAYA MUHAMMAD RIDHA NRP 3108100646 Dosen Pembimbing : M . Ari f R ohm an, S T. M S c Yusronia Eka Putri RW, ST. MT JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakult as Tekni k Sipil dan P erencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 S 13

Upload: bayu-wisnu-sasongko

Post on 20-Jul-2015

59 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 1/26

 

TUGAS AKHIR – RC 091380

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIANALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANEPADA PROYEK RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA

MUHAMMAD RIDHANRP 3108100646

Dosen Pembimbing :M. Ari f Rohman, ST. MScYusronia Eka Putri RW, ST. MT

JURUSAN TEKNIK SIPILFakult as Teknik Sipi l dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2011 S 13

Page 2: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 2/26

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU

PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE

DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH

SAKIT HAJI SURABAYA

Nama Mahasiswa : Muhammad Ridha

NRP : 3108.100.646

Jurusan : Teknik Sipil FTSP-ITS

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

:

:

M. Arif Rohman, ST. MSc

Yusronia Eka Putri RW, ST. MT

Abstrak 

 Keberhasilan suatu proyek dapat diukur dari dua hal, yaitu keuntungan yang didapat serta ketepatan waktu

 penyelesaian proyek (Soeharto,1997). Keduanya tergantung 

 pada perencanaan yang cermat terhadap metode pelaksanaan, penggunaan alat dan penjadwalan. Pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang menggunakan peralatan berat diperlukan perencanaan yang akurat agar bisa dicapai suatu

 proyek dengan biaya dan waktu pelaksanaan yang optimal.

Oleh karena itu diperlukan suatu analisa terhadap pemakainalat berat yang akan digunakan, sehingga dapat dihasilkan

alternatif alat berat yang tepat untuk pembangunan suatu proyek. Salah satu pekerjaan yang penting dalam pembangunan proyek adalah pekerjaaan pembetonan. Untuk 

itu diperlukan pemilihan peralatan berat yang tepat untik  pelaksanaan pekerjaan tersebut.

 Pada Proyek Pembangunan Gedung IGD, Bedah Sentral dan Rawat Inap Maskin RSU Haji Surabaya peralatan yang digunakan untuk pekerjaan struktur atau beton adalah tower crane (TC) dan Concrete Pump (CP), sedangkan Mobile

Crane(MC) sendiri direncanakan sebagai pengganti tower crane dalam pelaksanaan pekerjaan struktur. Langkah perhitungan dibagi menjadi dua tahap, yaitu perhitunganwaktu pelaksanaan peralatan dan perhitungan biaya peralatan.

 Dalam menghitung waktu pelaksanaan langkah yang diambil 

adalah menghitung dan menentukan beban kerja alat, kapasitasdan produktivitasnya dari perlatan yang digunakan. Sedangkandalam menentukan biaya pelaksanaan yang diperhitungkan

adalah biaya sewa, biaya mobilisasi dan demobilisasi, biaya peralatan penunjang serta biaya operasi alat yang meliputibahan bakar, pelumas, pemeliharaan dan operator. Dari

 perhitungan waktu dan biaya pelaksanaan alat dan ditinjau

dari segi waktu dan biaya pelaksanaan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa waktu yang 

diperlukan untuk pemakain kombinasi tower crane dan

Concrete Pump dalam pelaksanaan pekerjaan struktur atas

adalah 533,84 jam dengan biaya Rp. 739.810.713,00,

 sedangkan waktu yang diperlukan untuk pemakain kombinasi

mobile crane dan Concrete Pump dalam pelaksanaan

 pekerjaan struktur atas adalah 695,19 jam dengan biaya Rp.

524.097.713,00. Sehingga dapat disimpulkan bahwa waktu

tercepat untuk pekerjaan pengecoran dan pengangkat material 

adalah kombinasi Tower Crane dan Concrete Pump dengan

 selisih 161,35 jam dan biaya termurah adalah kombinasi

 Mobile Crane dengan selisih biaya Rp. 215.713.000,00.

 Alat Berat, Biaya, dan Waktu, Tower Crane, Mobil Crane,

Concrete Pump, Mobilisasi dan Demobilisasi 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangKeberhasilan suatu proyek dapat diukur dari dua hal, yaitu

keuntungan yang didapat serta ketepatan waktu penyelesaian

 proyek Soeharto (1997). Keduanya tergantung pada

 perencanaan yang cermat terhadap metode pelaksanaan, penggunaan alat dan penjadwalan. Pemilihan peralatan yang

tepat memegang peranan yang sangat penting. Peralatan

dianggap memiliki kapasitas tinggi bila peralatan tersebutmenghasilkan produksi yang tinggi atau optimal tetapi dengan biaya yang rendah. Alat konstruksi atau sering juga disebutdengan alat berat menurut  Asiyanto (2008), merupakan alat

yang sengaja diciptakan/ didesain untuk dapat melaksanakan

salah satu fungsi/ kegiatan proses konstruksi yang sifatnya berat bila dikerjakan oleh tenaga manusia, seperti : mengangkut,mengangkat, memuat, memindah, menggali, mencampur, dan

seterusnya dengan cara mudah, cepat, hemat dan aman.Alat Berat yang sering dipakai dalam pelaksanaan proyek 

 bangunan gedung antara lain : Tower Crane (TC), ConcretePump (CP), Material Lift (ML) , Mobil Crane (MC), Truck 

Mixer (TM), dan lain – lain. Masing – masing alat tersebutmempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda dari segikapasitas operasi dan pembiayaan yang dikeluarkan.Pelaksanaan pembangunan suatu proyek dapat menggunakan

alat berupa tower crane untuk pelaksanaan struktur seperti pengecoran sedangkan pada proyek lain dengan pertimbangan –  pertimbangan tertentu tidak dikehendaki penggunaan tower crane tetapi dapat menggunakan gabungan alat concrete pump,

material lift untuk pelaksanaan strukturnya, yaitu concrete pump untuk pengecoran, material lift untuk mengangkat

material.Rumah Sakit Haji Surabaya merupakan salah satu dari

 banyak rumah sakit di Surabaya. Gedung IGD, Bedah Sentraldan Rawat Inap Maskin Rumah Sakit Haji Surabaya merupakangedung baru yang akan didirikan sebagai fasilitas kesehatan

 bagi masyarakat umum khususnya masyarakat dari golongan

menengah ke bawah atau kurang mampu karena banyaknya pelanggan dari golongan tersebut yang mengunjungi rumahsakit haji sehingga membuat pihak rumah sakit menambahkanfasilitasnya. Pada Pembangunan Gedung IGD, Bedah Sentral

dan Rawat Inap Maskin Rumah Sakit Haji Surabaya

dimungkinkan untuk menggunakan alat berat seperti tower 

crane, mobil crane, material lift, concrete pump, excavator danalat berat lainnya yang biasa digunakan pada suatu proyek  pembangunan gedung.

Pembangunan Rumah Sakit Haji sendiri berada pada area

rumah sakit yang masih aktif melakukan kegiatannya sehinggadibutuhkan penyelesaian yang cepat untuk mengurangiintensitas gangguan pada saat pelaksanaan pembangunannya.

Saat ini pembangunan gedung IGD, Bedah Sentral dan RawatInap Maskin Rumah Sakit haji Surabaya direncanakan

menggunakan tower crane sebagai alat pengangkatan dan pemindahan material pada pekerjaan struktur. Pada penelitian

tugas akhir ini dianalisa pemakaian alat berat tower cranedengan mobil crane sebagai alat pengangkatan dan pemindahanmaterial, pemakaian mobil crane sendiri selain memiliki sebuah

crane sebagai alat pengangkat atau pemindah material, mobilcrane mampu berpindah tempat atau bermobilitas dalammelakukan pengangkatan maupun pemindahan materialsehingga penggunaan mobil crane dimungkinkan lebih cepat pada saat pelaksanaan pekerjaan struktur. Mengacu pada

kondisi tersebut masing – masing alat mempunyai kelebihan

dan kekurangan serta memiliki pertimbangan – pertimbangantertentu dalam pemilihan peralatan, sehingga diharapkan dapatmencari hasil terbaik yang ditinjau dari segi waktu dan biaya

 pelaksanaan.Dengan latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian

untuk memperoleh hasil yang tepat yang dilihat dari segi waktu

dan biaya pemakaian alat berat crane untuk proses

 pengangkatan dan pemindahan material bagi proyek  pembangunan Gedung IGD Bedah Sentaral dan Rawat Inap

Maskin Rumah Sakit Haji Surabaya.

1.2. Rumusan Masalah

Page 3: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 3/26

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskanmasalah sebagai berikut :

1. Berapa biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaaan struktur 

dengan menggunakan pemakaian mobil crane?2. Bagaimana memilih alat berat yang paling efisien menurut

 biaya dan waktu pada proyek pembangunan Gedung IGD,Bedah Sentral dan Rawat Inap Maskin Rumah Sakit Haji

Surabaya?

1.3. Tujuan Tugas Akhir

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Mengetahui biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan denganmenggunakan tower crane.

2. Mengetahui biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan dengan

menggunakan mobil crane.

3. Mengetahui pemakaian alat berat yang paling efisien darisegi waktu dan biaya.

1.4. Batasan Masalah

Dalam penulisan tugas akhir ini batasan masalah yang

diambil adalah :1. Analisa terhadap Penggunaan peralatan dimulai pekerjaan

struktur pada lantai satu sampai dengan lantai enam.

2. Alat berat yang diamati yaitu kombinasi pemakaian tower crane, dan concrete pump dengan kombinasi pemakaianmobil crane , dan concrete pump karena kombinasi alat

 berat tersebut biasa atau lazim digunakan pada suatu proyek 

 pembangunan gedung.3. Posisi tower crane disesuaikan dengan posisi peralatan yang

sebenarnya di lokasi proyek, sedangkan untuk posisi peralatan alternatifnya yaitu mobile crane direncanakan

sesuai dengan lahan yang tersedia di lokasi proyek 

4. Analisa terhadap penggunaan alat-alat berat berdasarkankapasitas dan mekanisme kerja operasinya.

5. Perhitungan peralatan berdasarkan jam kerja, waktu dan biaya (sewa dan operasionalnya).

1.5. Manfaat PenelitianManfaat yang dapat diperoleh dari tugas akhir ini adalah :

1. Dapat diketahuinya pemilihan peralatan berat yang tepat

sesuai dengan kondisi proyek.2. Masukan bagi Tugas Akhir lanjutan di bidang alat berat

konstruksi.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Proyek Konstruksi

Proyek adalah suatu aktifitas yang bertujuan untuk mewujudkan sebuah ide atau gagasan menjadi menjadi suatu

kenyataan fisik. Bisa dikatakan bahwa proyek adalah prosesuntuk mewujudkan sesuatu yang tidak ada menjadi ada dengan

 biaya tertentu dan dalam batas waktu tertentu (Nugrahadkk,1985).

Menurut Soeharto (1995), proyek memiliki ciri – cirisebagai berikut :a. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. b. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam

 proses mencapai tujuan.c. Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh

selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.

d. Non rutin, tidak berulang – ulang. Jenis dan intensitas

kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung. 

5.2. Konsep Biaya

2.2.1 Biaya Proyek 

Biaya proyek merupakan hal yang penting selain waktu,kedua hal ini berkaitan erat dan dipengaruhi oleh metode

 pelaksanaan, pemakaian peralatan, bahan, dan tenaga kerjayang dipakai. Dengan adanya persaingan harga dalam suatu

tender maka perlu adanya estimasi yang tepat dan akurat, dan

harus dimulai sejak pelaksanaan tender dimulai, sebab biayayang disetujui dalam kontrak tidak dapat diubah tanpa adanyasebab yang tepat. Untuk itu diperlukan perhitungan analisa, dan pengalaman kerja yang banyak supaya tidak mengalami

kerugian di kemudian hari.

Menurut  Ervianto (2002), Biaya konstuksi dapat dibagimenjadi dua macam yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung, sebagai berikut :

1. Biaya LangsungAdalah biaya yang langsung berhubungan dengankonstruksi atau bangunan yang didapat dengan mengalikan

volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan tersebut.

Biaya langsung terdiri atas :a. Biaya bahan bangunan b. Upah Buruhc. Biaya Peralatan

2. Biaya Tak LangsungAdalah biaya yang tidak secara langsung berhubungan

dengan konstruksi, tapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan

dari proyek tersebut. Biaya tak langsung meliputi :a. Biaya overhead, adalah biaya untuk menjalankan suatu

usaha di lapangan. b. Biaya tak terduga, adalah biaya untuk kejadian yang

mungkin terjadi atau tidak terjadi.c. Keuntungan, adalah hasil jerih payah keahlian ditambah

hasil dari faktor resiko.

2.2.2 Biaya Peralatan

Biaya peralatan meliputi biaya sewa alat, biaya mobilisasidan demobilisasi, biaya erection (Pasang), biaya dismantle(bongkar), biaya peralatan penunjang serta biaya pengoperasianalat, yaitu :

1. Pembelian bahan baker 

Dimana:

FOM = Faktor operasi mesin/siklus waktu operasiFW = Faktor waktu/ waktu efisiensi operasiPB = Kondisi standart pemakaian bahan bakar per DK 

- bensin = 0,06 gal /DKRG = 0,3 liter / DK / jam

- Diesel = 0,04 gal /DKRG = 0,2 liter / DK /jamDK = standar mesin

2. Pembelian pelumasJumlah minyak pelumas yang digunakan oleh mesin akan

 berubah –ubah terhadap ukuran mesin. Kebutuhan pelumas tiap

 jamnya berbanding lurus dengan kekuatannya :

Q = t 

C  DKxf 

5,195Q = jumlah pemakaian galon perjam

DK = daya kuda standart mesinC = kapasitas karter mesinf = faktor pengoperasian

t = lama penggunaaan pelumas3. Biaya Operator 

Biaya operator meliputi upah serta biaya ekstra untuk asuransi bila ada. Biaya operator perjam dapat dihitung dengan pendekatan rumus (Sulistiono, 1996 : 154 )

4. Biaya Perbaikan

Biaya perbaikan ini merupakan biaya perbaikan dan perawatan alat sesuai dengan kondisi operasinya. Makin kerasalat bekerja per jam makin besar pula biaya operasinya.5. Biaya Pembelian Suku Cadang

Biaya pembelian suku cadang merupakan biaya yang

dikeluarkan di lapangan apabila terjadi kerusakan/penggantiankomponen peralatan pada saat pelaksanaan pekerjaan.

FOM = FW x PB x DK 

Page 4: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 4/26

6. Mobilisasi dan DemobilisasiBiaya mobilisasi dan mobilisasi merupakan biaya yang

dikeluarkan pada saat mendatangkan peralatan ke tempat tujuan

dan mengembalikan ke tempat asal peralatan.7. Dan lain-lain.

5.3. Konsep Waktu

Perencanaan merupakan bagian terpenting untuk mencapai

keberhasilan proyek konstruksi. Pengaruh perencanaanterhadap proyek konstruksi akan berdampak pada pendapatan

dalam proyek itu sendiri. Proses perencanaan nantinya akandigunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan estimasi

dan penjadwalan dan selanjutnya sebagai tolak ukur untuk  pengendalian proyek. Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dan urutan kegiatan serta

menentukan waktu proyek dapat diselesaikan.

1. Penjadwalan dibutuhkan untuk membantu:

a. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap

keseluruhan proyek. b. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di

antara kegiatan.c. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis

untuk tiap kegiatan.d. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya

lainnya dengan cara hal-hal kritis pada proyek 

2. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat jadwal pelaksanaan proyek :

a. kebutuhan dan fungsi proyek tersebut. Dengan selesainya proyek itu proyek diharapkan dapat dimanfaatkan sesuai

dengan waktu yang sudah ditentukan. b. keterkaitannya dengan proyek berikutnya ataupun

kelanjutan dari proyek selanjutnya.

c. alasan sosial politik lainnya, apabila proyek tersebut milik 

 pemerintah.d. kondisi alam dan lokasi proyek.

e. keterjangkauan lokasi proyek ditinjau dari fasilitas perhubungannya.

f. ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material,

 peralatan, dan material pelengkap lainnya yang menunjangterwujudnya proyek tersebut.

g. kapasitas atau daya tampung area kerja proyek terhadap

sumber daya yang dipergunakan selama operasional pelaksanaan berlangsung.

h. produktivitas sumber daya, peralatan proyek dan tenagakerja proyek, selama operasional berlangsung denganreferensi dan perhitungan yang memenuhi aturan teknis.

i. cuaca, musim dan gejala alam lainnya. j. referensi hari kerja efektif.

2.4 Alat Berat2.4.1 Pemilihan Alat Berat

Menurut  Benjamin (1991), Pemilihan peralatan untuk suatu proyek harus sesuai dengan kondisi dilapangan, agar dapat

 berproduksi seoptimal dan seefisien mungkin. Faktor – faktor 

yang mempengaruhi yaitu :1. Spesifikasi alat disesuaikan dengan jenis pekerjaanya,

seperti pemindahan tanah, penggalian , produksi agregat, penempatan beton.

2. Syarat – syarat kerja serta rencana kerja yang tertulis dalamkontrak.

3. Kondisi lapangan, seperti keadaan tanah, keterbatasanlahan.

4. Letak daerah/ lokasi, meliputi keadaan cuaca , temperature,angin, ketinggian, sumber daya.

5. Jadwal rencana pelaksanaan yang digunakan.6. Keberadaan alat untuk dikombinasikan dengan lat yang

lain.

7. Pergerakan dari peralatan, meliputi mobilisasi dan

demobilisasi.8. Kemampuan satu alat untuk mengerjakan bermacam – 

macam pekerjaan.

2.4.2 Sumber Peralatan

Dalam pelaksanaan pembangunannya, suatu proyek dapat

memperoleh  peralatan dengan jalan menyewa maupun

membeli. Pada kondisi tertentu, pembelian perlatan akanmenguntungkan secara financial, sedangkan pada kondisi yanglain akan lebih ekonomis dan efisien untuk menyewanya.

Terdapat tiga alternatif dalam kepemilikan alat, yaitu:1. Membeli alat konstruksi, umumnya untuk peralatan dengan

 pemakaian yang rutin sehingga dengan membeli alat maka biaya penggunaan alat per jamnya akan lebih rendah.

2. Menyewa peralatan konstruksi (biasanya dengan perjanjianleasing). Umumnya untuk peralatan konstruksi yang hanyadigunakan untuk pekerjaan dengan waktu relatif singkat.Dengan menyewa,biaya penggunaan alat per jamnya akan

lebih tinggi tetapi resiko terhadap kontraktor lebih rendah.

3. Menyewa peralatan konstruksi dan merencanakan akan

membelinya kelak. Umumnya disebabkan kondisi keuangan

yang kurang memungkinkan untuk membeli peralatan.Tetapi diharapkan bila kondisi keuangan dimasa mendatangdiperkirakan membaik, maka alternatif pembelian dapatdilakukan.

2.4.3 Data Peralatan

2.4.3.1 Tower Crane

2.4.3.1.1 Definisi

Menurut  Rostiyanti (2002), Tower Crane merupakan suatu

alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertikaldan horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak terbatas. Disebut Tower karena memiliki rangka vertikal

dengan bentuk standard dan ditancapkan pada perletakan yang

tetap. Fungsi utama dari tower crane adalah mendistribusikanmaterial dan peralatan yang dibutuhkan oleh proyek baik dalam

arah vertikal ataupun horizontal. Tower crane merupakan peralatan elektromotor, artinya menggunakan listrik sebagai

 penggeraknya. Tenaga gerak tersebut diperoleh dari PLN

maupun generator set.

2.4.3.1.2 Jenis Tower Crane

Menurut  Rostiyanti (2002), Jenis jenis tower crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri Yaitu :

1. Free Standing CraneCrane yang berdiri bebas (free standing crane) berdiri di

atas pondasi yang khusus dipersiapkan untuk alattersebut. Jika crane harus mencapai ketinggian yang besar maka kadang – kadang digunakan pondasi dalam sepertitiang pancang.

2. Rail Mounted CranePenggunaan rel pada rail mounted crane mempermudahalat untuk bergerak sepanjang rel tersebut. Tetapi supayatetap seimbang gerakan crane tidak dapat terlalu cepat.

Kelemahan dari crane tipe ini adalah harga rel yangcukup mahal, rel harus diletakkan pada permukaan yangdatar sehingga tiang tidak menjadi miring.

3. Climbing Tower CraneCrane ini diletakkan didalam struktur bangunan yaitu

 pada core atau inti bangunan. Crane ini bergerak naik  bersamaan dengan struktur naik. Pengangkatan cranedimungkinkan dengan adanya dongkrak hidrolis atau

hydraulic jacks. Dengan lahan terbatas maka alternative

 penggunaan crane climbing4. Tied In Crane

Crane tipe ini mampu berdiri bebas pada ketinggiankurang dari 100 meter. Jika diperlukan crane dengan

ketinggian lebih dari 100 meter, maka crane harus

Page 5: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 5/26

ditambatkan atau dijangkar pada struktur bangunan.Fungsinya untuk menahan gaya horizontal.

( a ) F r e e S ta n d in g C ra n e ( b ) T ied in C ra n e

( c ) C l im b in g C ra n e

Gambar 2.1. Jenis – jenis Tower Crane

(a)Free Standing Crane,(b)Tied in Crane,

(c)Climbing Crane

2.4.3.1.3 Bagian – bagian Tower Crane

Tiga tipe tower crane tersebut memiliki komponen – komponen yang mempunyai fungsi yang sama yaitu :

keterangan:a.base

 b.base sectionc.mast section

d.climbing framee. support seat 

f. cat head g. jibh.counter jibi. counter weight 

 j. cabin set 

k. trolleyl. hook  a

 b

e

l

c

d

k  g

 j

ih

1. BaseMerupakan tempat kedudukan tower crane berfungsi

menahan gaya aksial dan gaya tarik di balok beton / tiang pancang.

2. Base SectionBagian /segmen paling dasar dari badan tower crane yanglangsung dipasang / dijangkar ke pondasi.

3. Mast Section

Bagian dari badan tower crane yang berupa segmenkerangka yang dipasang untuk menambah ketinggian tower crane.

4. Climbing Frame

Bagian dari tower crane yang berfungsi sebagai penyangga

saat penambahan mast.5. Support Seat

Merupakan kedudukan /tumpuan yang menyokong slewing

ring dalam mekanisme putar, terdiri dari bagian atas (upper)dan bagian bawah (lower).

6. Slewing Ring

Mast yang ikut berputar 360 , berperan dalam mekanisme

 putar.7. Slewing Mast

Mast yang ikut berputar bersama jib, terletak dibawah cat

head8. Cat Head

Puncak tower crane yang berfungsi sebagai tumpuan kabel

 penahan jib dan counter jib.

9. Jib

Lengan pengangkut beban dengan panjang bermacam – macam tergantung kebutuhan

10. Counter JibLengan penyeimbang terhadap beban momen lattie jib

11. Counter WeightBlok beton yang merupakan pemberat, yang dipaksa pada

ujung counter jib.

12. Cabin setRuang Operator pengendali tower crane.13. Acces Ladder 

Tangga vertical yang berfungsi sebagai akses bagi operator 

menuju cabin set, terletak dibagian dalam mast section14. Trolley

Alat untuk membawa hook sehingga dapat bergerak secara

horizontal sepanjang lattice jib.15. Hook 

Alat Pengait beban yang terpasang pada trolley.

2.4.3.1.4 Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja tower crane terdiri dari :1. Hoising Mechanism ( mekanisme angkat )

Mekanisme ini digunakan untuk mengangkat beban.

Gerakan ini adalah gerakan naik/ turun beban yang telahdipasang pada kait diangkat atau diturunkan denganmenggunakan drum/hook, dalam hal ini putaran drum

disesuaikan dengan drum/hook yang sudah direncanakan.

Hook digerakkan oleh motor listrik dan gerakan drum/hook dihentikan dengan rem sehingga beban tidak akan naik atauturun setelah posisi yang ditentukan sesuai dengan yangdirencanakan

2. Slewing Mechanism ( mekanisme putar )Mekanisme ini digunakan untuk memutar jib dan counter  jib sehingga dapat mencapai radius yang diinginkan.

3. Trolley Traveling Mechanism ( mekanisme jalan trolley )Mekanisme ini digunakan untuk menjalankan trolley maju

dan mundur sepanjang jib.

4. Traveling Mechanism ( mekanisme jalan )Mekanisme ini digunakan untuk menjalankan bogie (kereta)untuk traveling tower crane.

2.4.3.1.5 Metode Pelaksanaan

Penggunaan Tower Crane melibatkan proses1. Mobilisasi

Proses pemindahan/pengangkutan komponen - komponentower crane dari pool ke lokasi proyek.

2. ErectionProses merakit komponen dasar dari tower crane.

3. Operasional4. Dismalting

Proses pembongkoran/pelepasan komponen tower crane

sehingga dapat dilakukan demobilisasi.5. DemobilisasiProses pemindahan/pengangkatan komponen – komponentower crane dari lokasi proyek ke pool.

2.4.3.1.6 Kapasitas Alat

Besarnya muatan yang dapat diangkat oleh tower cranetelah diatur dan didapatkan dalam manual operasi tower craneyang dikeluarkan oleh pabrik pembuat tower crane tersebut.

Prinsip dalam penentuan beban yang bias diangkat adalah berdasarkan prinsip momen. Jadi pada jarak dan ketinggian

tertentu tower crane memiliki momen batas yang tidak bolehdilewati. Panjang lengan muatan dan daya angkut muatan

merupakan suatu perbandingan yang bersifat linear. Perkalian panjang lengan dan daya angkat maksimum pada setiap titik 

adalah sama dan menunjukkan kemampuan momen yang biasditerima oleh tower crane tersebut.

Page 6: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 6/26

2.4.3.2 Mobil Crane

2.4.3.2.1 Definisi

Mobile crane merupakan sebuah truck yang telah terpasang

sebuah alat crane yang bisa digunakan untuk melakukan pengangkatan material baik dalam arah horizontal maupunvertikal dan dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainatau melakukan mobilitas. Mobil crane merupakan alat berat

yang menggunakan bahan bakar dalam melakukan aktivitas

 pergerakannya seperti halnya kendaraan berat lainnya.

2.4.3.2.2 Jenis –jenis Mobile Crane

Menurut  Rostiyanti (2002), Jenis – jenis dari mobil craneadalah :

1. Crawler Crane

Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 360

. Dengan roda besi/crawler maka crane tipe ini dapat bergerak di dalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya.

2. Rough Terrain Crane

Merupakan alat angkut peralatan berat beroda empat yang

terbuat dari karet yang bergerigi seperti halnya crawler crane biasa digunakan pada lokasi bermedan berat.

3. Teleskopik Crane

Merupakan Sebuah crane teleskopik yang terdiri darisejumlah tabung dipasang satu di dalam yang lain yang

 bersistem tenaga hidrolik dan memperpanjang danmemperpendek panjang total boom. Teleskopik crane

sering digunakan untuk proyek-proyek konstruksi jangka pendek.

Gambar 2.3

Jenis – jenis Mobile Crane

(a) Crawler Crane, (b) Rough Terrain Crane,

(c)Teleskopik Crane

2.4.3.2.3 Kapasitas Alat

Kapasitas crane tergantung dari beberapa faktor. Yang perlu

diperhatikan adalah jika material yang diangkut oleh crane

melebihi kapasitasnya maka akan terjadi jungkir/roboh(Rosiyanti, 2002 ). Oleh karena itu berat material yang diangkutsebaiknya sebagai berikut :1. Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat.

2. Untuk mesin beroda ban karet adalah 85%, dari kapasitasalat.

3. Untuk mesin yang memiliki kaki (outringger) adalah 85%dari kapasitas alat.

Sedangkan faktor luar yang harus diperhatikan dalammenentukan kapasitas alat adalah berikut ini :1. Ayunan angin terhadap alat.

2. Ayunan beban pada saat dipindahkan.

3. Kecepatan pemindahan material.4. Pengereman mesin dalam pergerakannya.

2.4.3.2.4 Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja mobile crane terdiri dari :

1. Hoising mechanism ( Mekanisme angkat )

Mekanisme ini digunakan untuk mengangkat beban.

2. Slewing mechanism ( Mekanisme putar )Mekanisme ini digunakan untuk memutar jib dan counter 

 jib sehingga dapat mencapai radius yang diinginkan.

3. Traveling mechanism ( Mekanisme jalan )Mekanisme ini digunakan untuk menurunkan beban yangtelah diangkat.

2.4.3.3 Concrete Pump

2.4.3.3.1 DefinisiConcrete pump merupakan alat untuk menuangkan beton

 basah dari truck mixer ke tempat yang ditentukan. Concrete

 pump digunakan pada saat pengecoran balok, kolom, plat.Concrete pump banyak digunakan dalam pengecoran karena(Benjamin, 1991) :

1. Concrete pump dalam pelaksanaanya lebih halus dan lebih

cepat dibanding metode lain.2. Concrete pump dilengkapi dengan pipa delivery, sehingga

sangat flexible untuk menempatkan beton segar dilokasiyang tidak dapat dijangkau oleh alat lain.

Atau dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah ini :

Gambar 2.4

Concrete Pump

2.4.3.3.2 Jenis concrete Pump

Berdasarkan jenis pompanya terdapat tiga macam concrete pump, yaitu :1. Piston Pump

Menggunakan langkah piston untuk menghisap beton basahdari corong penerima (langkah hisap) dan mengeluarkannya

melalui katup pengeluaran (langkah buang) ke pipadelivery.

2. Pneupatic Pump

Menggunakan udara yang dimampatkan untik menghisap beton dan mengeluarkannya dari pembuluh tekan ke pipa

delivery.3. Squezze – pressure Pump

Menggunakan roda penggiling ( roller ) untuk menghisap beton basah. Memampatkannya, dan mengeluarkannya ke pipa delivery.

2.4.3.3.3 Penempatan Alat

Dalam menentukan letak concrete pump, yang perludiperhatikan, yaitu :

1. Terdapat ruang yang cukup untuk penyangganya ( outrigger ).

2. Terletak pada permukaan tanah yang horizontal dan solid / padat.

3. Terletak di posisi yang meminimumkan geraknya.

4. Terletak di tempat yang mudah dijangkau oleh truck mixer.

2.4.3.3.4 Kapasitas Alat

Kapasitas dari concrete pump tergantung pada :

1. Jenis concrete pump

Masing – masing pabrik pembuatnya mengeluarkan tipedengan kapasitas cor yang berbeda – beda.

2. Panjang Pipa

Semakin panjang pipa kapasitas cornya semakin kecil.

3. Diameter pipaSemakin besar diameter pipa makan semakin kecilkapasitas cornya.

4. Nilai Slump

Page 7: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 7/26

Semakin besar nilai slump maka kapasitas cornya semakin besar 

2.4.3.4 Truck Mixer

Truck mixer adalah alat yang digunakan untuk membawacampuran beton basah dari pabrik pembuatan readyix (Batching

Plan) ke lokasi poyek dengan sostem bak yang terus berputar 

dengan kecepatan yang sudah diatur sedemikian rupa supayacampuran beton selama dalam perjalanan tidak berkurangkualitasnya. Kapasitas truck mixer yang digunakan adalah 5m3.

Perhitungan biaya truck mixer berdasarkan harga beli tiapmeter kubinya.

Gambar 2.5Truck Mixer 

2.4.3.5 Concrete Bucket

Concrete bucket adalah yang digunakan untuk membawaatau menampung campuran beton dari truck mixer yang

kemudian didistribusikan ke lokasi pengecoran baik oleh tower maupun mobile crane. Kapasitas concrete bucket yang

digunakan diantaranya adalah 0,5 – 0,8 m3. Perhitungan biayagenset berdasarakan dengan harga beli.

Gambar 2.6

Concrete Bucket 

2.4.3.6 Generator Set ( Genset )

Generator Set merupakan alat pembangkit tenaga listrik dengan mesin diesel. Generator ini digunakan sebagai sumber 

listrik untuk tower crane, selain dapat digunakan sebagai

sumber listrik untuk penerangan pada lokasi proyek. Generator yang digunakan adalah dengan kapasitas 150 KVA.Perhitungan biaya genset berdasarkan dengan harga sewa

 perbulan.

Gambar 2.7

Generator Set 

2.5 Produktivits ( Kapasitas Operasi ) Peralatan

2.5.1 Dasar – dasar Perhitungan ProduksiDalam Merencanakan proyek yang dikerjakan dengan alat – 

alat berat, suatu hal yang sangat penting adalah menghitungkapasitas operasi peralatan tersebut. Hal ini karena kapasitas

operasi merupakan komponen utama dalam perhitungan waktu

 pelaksanaan disamping beban kerja alat ( volume pekerjaan ).Pada umumnya peralatan yang digunakan dibagi menjadi dua,

yaitu :1. Peralatan bertenaga non mesin

Adalah peralatan yang dalam melakukan fungsinyamenggunakan tenaga manusia.

2. Peralatan bertenaga mesin

Adalah peralatan yang dalam melakukan fungsinyamenggunakan tenaga mesin.Terdapat beberapa metode dalam menentukan kapasitas

operasi peralatan, yaitu :1. Kapasitas Angkat

Perhitungan kapasitas angkat didasarkan pada:

a. Volume yang dikerjakan persiklus waktu dan jumlah

siklus dalam satu jam.Rumus produksi perjam (Rochmanhadi : 1984).

 xE Cm

qxQ60

Dimana :

Q = Produksi perjamq = produksi dalam satu siklus

cm = waktu siklusE = efisien kerja

 b. Daya kuda ( Horse Power )1 Hp = 4575 kgm / menit ( Soedrajat, 1994 )Kemampuan orang adalah 1/6 daya kuda ( HP )Kemampuan peralatan mesin tergantung dari spesifikasi

 peralatan.

2. Kapasitas Cor ( Concrete Pump )Langkah – langkah dalam menentukan delivery capacityadalah

a. Menentukan Horizontal Equivalent Length, yaitu perkalian panjang pipa dengan faktor horizontalconversion. Harga untuk horizontal conversion dapat

dilihat dalam Tabel 2.2 dan Tabel 2.3.

 b. Dengan melihat Gambar 2.5 grafik hubungan antaradelivery capacity dengan Horizontal Transport Distancesesuai dengan nilai slump dan diameter pipanya maka besarnya delivery capacity dapat ditentukan.

c. Mengalikan produktivitas per jam (delivery capacity)

dengan faktor efisiensi kerja yang tergantung pada

kondisi operasi dan pemeliharaan mesin.

Tabel 2.1Horizontal Conversion Table of Boom Pipe

 Boom

 Position

 Horizontal equivalent length (m)

Symbol Slump

5 – 10 cm

Slump

11 –17 cm

Slump

18 – 23 cm

 Horizontal  94 94 94 LBH

45o 109 115 118 LB45

Vertical  109 116 121 LBV

Sumber : Instruction Manual For Concrete Pump Model IPF90B-

5N21

Page 8: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 8/26

Tabel 2.2Horizontal Conversion Table of Transport Pipe

 Item Unit  Nominal 

 Dimension

 Horizontal equivalent length

Symbol Slump

5 – 10 cm

Slump

11 – 17 cm

Slump

18 –23 cm

Upward 

 PipePer 1 m

100 A

125 A

150 A

2

3

3.5

2.5

3.5

4.5

3

4

5.5V

Taper 

 Pipe Per 25 A

175 A – 150 A

150 A – 125 A125 A – 100 A

3 T

 Bent Pipe Per 90o4 R 

 Fleksibel 

 HosePer 1 m 2 F

Sumber : Instruction Manual For Concrete Pump Model  IPF90B-5N21

Sumber : Instruction Manual For Concrete Pump Model 

 IPF90B-5N21

Gambar 2.8

Grafik Delivery CapacitySebagai pedoman dasar untuk menghitung produksi suatu

 pekerjaan dilaksanakan dengan bantuan peralatan adalahsebagai berikut Masalah kuantitatif, yaitu hal-hal yang

 berkaitan dengan penentuan kebijaksanaan persediaan, antara

lain :1. Menentukan beberapa faktor yang berpengaruh pada

 perhitungan produksi dari peralatan berdasarkan tipe

dan ukuran peralatan yang dipilih antara lain :

a. Kapasitas standart produksi peralatanDengan ditentukan tipe dan ukuran peralatan dapatdiketahui kemampuan kapasitas produksi dan

komponen peralatan untuk menangani pekerjaan. b. Biaya operasi dan perawatan peralatan

Ukuran mesin dipakai sebagai dasar untuk 

menghitung konsumsi bahan bakar, dan bahan

 pelengkap lainnyabdalam proses produksi yangmempengaruhi perhitungan biaya harga satuan pekerjaan dengan bantuan peralatan.

c. Kecepatan dalam berbagai gerakan operasi

 peralatan

Dengan diketahui besarnya kecepatan dalam berbagai gerak operasi peralatan dapat ditentukanwaktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dalam

satu siklus pekerjaan.

d. Biaya mobilisasi dan demobilisasiBiaya mobilisasi dan demobilisasi akanmempengaruhi perhitungan harga satuan produksi.

2. Menentukan pengaruh sifat fisik material terhadap produksi. Material pada pekerjaan konstruksi

memerlukan suatu proses yang sangat dipengaruhi olehsifat – sifat dan metode penanganan material sehingga

dalam perhitungan terhadap peralatan volume pekerjaan

harus dikalikan dengan faktor yang disebut denganfaktor konvesi yang tergantung dari jenis material dan

metode penanganannya.

3. Menentukan pengaruh pada realisasi pelaksanaan pekerjaan dengan bantuan peralatan.

Dalam melaksanakan proses produksi pada dasarnya peralatan akan berkaitan dengan unsure mesin, manusia dan

keadaan alam. Ketiga unsure tersebut akan mempengaruhi

kinerja peralatan sehingga harus diperhitungkan dalam perhitungan produksi peralatan dengan suatu faktor yangdisebut “faktor koreksi”.

2.5.2 Metode Perhitungan Produksi

Ada tiga faktor yang harus dilihat dalam menghitung

 produksi peralatan persatuan waktu, yaitu :

1. Kapasitas ProduksiKapasitas produksi adalah kemampuan peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam satu siklus lintasan

operasi, dinyatakan dalam satuan volume tergantung

dari jenis pekerjaan, cara penanganan material dan peralatan yang dipakai, yang dirumuskan sebagai berikut :Produksi per Satuan Waktu ( Rochmanhadi : 1984, 12) :

Q = q x N x Efisiensi Kerja

Dimana : Q = produksi per satuan waktuq = kapasitas produksi peralatan per satuan

waktu

 N =S W 

.(jumlah trip per satuan waktu)

T = satuan waktu ( jam , menit, detik )w.s = waktu siklusEk = efisiensi kerja

2. Volume pekerjaan

Volume pekerjaan adalah jumlah kapasitas pekerjaanyang harus diselesaikan dalam setiap pekerjaan.

3. Waktu siklus

Jumlah waktu dalam satu waktu yang dipakai padaoperasi individual atau kombinasi dengan peralatan lain

tiap satu siklus yang tergantung pada :a. Lintasan operasi

 b. Kecaepatan pada berbagai gerakan

c. Tinggi pengangkatand. Kehilangan waktu untuk percepatan dan

 perlambatan

e. Waktu menungguf. Waktu yang dihabiskan untuk pindah posisi ke

 posisi berikutnya, dan sebagainya4. Efisiensi Kerja

Efisiensi kerja dinyatakan dalam suatu besaran faktor 

koreksi (Fk) yang merupakan suatu faktor yangdiperhitungkan pengaruh unsur yang berkaitan denganmesin, manusia dan keadaan cuaca dan faktor waktu

kerja efektif terhadap pengoperasian peralatan yangdapat dilihat pada tabel – tabel berikut ini :

1. Faktor kondisi kerja dan Manajemen /tata laksana

Page 9: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 9/26

Baik Sekali Baik Sedang Jelek  

Baik Sekali 0,84 0,81 0,76 0,70

Baik 0,75 0,75 0,71 0,65

Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60

Jelek 0,68 0,61 0,57 0,52

Kondisi Tata LaksanaKondisi Pekerjaan

Sumber : Rochmanhadi, (1984)

2. Faktor waktu kerja efektif 

Kondisi Waktu Kerja Efektif Efisiensi Kerja

Baik Sekali 55 menit/jam 0,92

Baik 50 menit/jam 0,83

Sedang 45 menit/jam 0,75

Jelek 40 menit/jam 0,67

Sumber : Rochmanhadi, (1984)

3. Faktor keadaan cuaca

Keadaan Cuaca Efisiensi Kerja

Cerah 1,0

Cuaca debu/Mendung / Gerimis 0,8

Sumber : Rochmanhadi, (1984)

4. Faktor ketrampilan dan crew

Ketrampilan Operator dan Crew Efisiensi Kerja

Sempurna 1,00

Rata -rata baik 0,75

Kurang 0,60

Sumber : Rochmanhadi, (1984)

BAB III

METODOLOGI

3.1. Umum

Penelitian ini berupa analisa perbandingan pemakaian alat

 berat tower crane dan mobil crane untuk pekerjaan konstruksi

 pada proyek bangunan. Permodelan penggunaan alat beratdilakukan dalam tinjauan biaya dan waktu. Metodologi tugasakhir ini akan dimulai berdasarkan jenis data dan tahapan

 pelaksanaan. Bagan dari metodologi pada tugas akhir ini dapatdilihat pada Gambar 3.1 flowchart

3.2 Alur Penyelesaian Penelitian Tugas Akhir

Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai maka berikutadalah tahapan-tahapan dari penelitian Tugas Akhir ini.

3.2.1 Studi literatur dan lapangan

Penggunaan literatur yang menunjang antara lain: buku

tentang peralatan, buku petunjuk penggunaan alat berat, brosur dan lain – lain, sehingga dapat dipelajari dan diketahui cara penggunaan dan spesifikasinya alat berat yang digunakan.

Setelah itu perlu dilakukan pengamatan dan wawancra dilapangan untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja dan

 penempatan alat berat tersebut di lapangan.

3.2.2 Studi Peralatan

Mempelajari dengan detail hal-hal yang berhubungandengan peralatan berat agar dapat mengetahui definisi, carakerja ,bagian-bagian , mekanisme kerja, dan tata letak atau

 penempatan peralatan berat TC, MC, dan CP di lapangan.

3.2.3 Pengumpulan Data

Data – data yang berkaitan dengan permasalahan yang ada,

tidak hanya berasal dari proyek tetapi juga dari sumber lainsehingga memberikan informasi yang dibutuhkan. Adapun Datayang berasal dari proyek yang bersangkutan antara lain :- Gambar struktur proyek  

- Volume pekerjaan

- Jenis dan spesifikasi peralatan berat yang dipakai-

3.2.4 Menentukan Metode Pelaksanaan

Menentuan metode pelaksanaan pekerjaan antara penggunaan alat berat tower crane dan mobile crane berpengaruh terhadap waktu dan biaya pelaksanaan di

lapangan.

3.2.5 Menganalisa dan mengolah data

- Melakukan perhitungan volume pekerjaan struktur atasmeliputi pekerjaan kolom, plat, balok, tangga dan

shearwall

- Menentukan posisi titik pusat pengecoran atau pusatsegmen serta jarak perpindahan material dan penempatan material dari lokasi proyek dan peralatan

- Melakukan perhitungan biaya peralatanBiaya peralatan yang dapat dihitung berdasarkan

lamanya peralatan tersebut beroperasi untuk menyelesaikan pekerjaan.

Yang termasuk dalam biaya peralatan adalah :1. Biaya sewa2. Biaya operasional, upah operator dan yang terdiri

dari pemakaian bahan bakar, minyak pelumas,

upah operator dan crew pendukung peralatan.

3.2.6 Perhitungan waktu dan biaya pelaksanaan

Setelah diketahui volume pekerjaan, posisi dan biaya peralatan maka waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan untuk  penggunaan TC, MC dan CP dapat diperoleh.

3.2.7 Membandingkan Hasil Dari Perhitungan

Setelah waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan dari kedua

alat berat diperoleh, maka dibandingkan antara kedua alat berattersebut manakah yang paling efisien dari segi waktu dan biaya.

3.2.8 Kesimpulan

Gambar. 3.1

Flow Chart Metodologi 

Studi Lapangana. Wawancara b. Mengamati cara kerja, letak dan

spesifikasi alat

Perhitungan Waktu dan Biaya PelaksanaanMenghitung waktu pelaksanaan dan biaya penggunaan TC, MC

dan CP

Mulai

Pengumpulan Data Proyek 

Studi Peralatan

Definisi, cara kerja, bagian – bagian TC,MC,CP

Studi Literatur

a. Manajemen Konstruksi b. Perhitungan biaya pelaksanaan

dengan menggunakan alat berat

Menganalisa dan Mengolah DataPerhitungan volume pekerjaan, menetukan titik pusat

segmen pekerjaan, jarak perpindahan, biaya peralatan

Kesimpulan

Menentukan Metode Pelaksanaan

Pekerjaan

Membandingkan hasil

perhitungan kombinasi antara

TC,CP dan MC,CP

Gambar. 3.1

Flow Chart Metodologi 

Page 10: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 10/26

BAB IV

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1 Umum

Pada perencanaan penggunaan peralatan tower crane dan

mobile crane dalam pembangunan Gedung IGD, Bedah Sentraldan Rawat Inap Maskin Rumah Sakit Umum Haji Surabaya

yang terletak di daerah Surabaya timur. Di sebelah kanan kirilokasi proyek yang akan dibangun terdapat bangunan rumahsakit yang masih aktif, sehingga kenyamanan pengunjung yang

datang di sekitar lokasi proyek perlu diperhatikan.

Pada pelaksanaan pembangunan proyek ini menggunakan peralatan berat salah salah satunya diantaranya adalah tower crane sebagai kondisi existing di lapangan. Dimana peralatanini difungsikan sebagai pengangkat dan pemindah material dan

 perancah serta alat untuk melakukan pekerjaan pengecoran.

Dari kondisi tersebut maka perlu dianalisa alternatif lainsebagai pembanding dalam penggunaan peralatan tower cranekhususnya pada pekerjaan struktur, yaitu mobile crane. Dimana

alat ini juga mempunyai kemampuan baik mengangkat,memindah maupun untuk pekerjaan pengecoran struktur, selain

itu mobile crane memiliki mobilisasi dalam menjangkau lokasiyang akan dituju dengan merencanakan metode kerjanya yang

disesuaikan lokasi pekerjaan.

4.2 Gambaran Umum Proyek 

 Nama Proyek : Pembangunan Gedung IGD,

Bedah Sentral dan Rawat InapMaskin Rumah Sakit Umum

Haji SurabayaLokasi : Jl. Manyar Kertoadi

Pemilik Proyek : Rumah Sakit U mum HajiSurabaya

Konsultan Perencana : PT. Isoplan

Kontraktor Pelaksana : Adhi - Anak Negeri, JOProject Manager : Ir. Hari Mulyawan

Fungsi Bangunan : Rumah SakitLingkup Pekerjaan : Struktur atas meliputi balok,

 plat, kolom, dan tangga.

Struktur Bangunan : Cor setempat / Convensional

Luas Tanah : 4190 m²Panjang Bangunan : ±100 mLebar Bangunan : ±18 mJumlah Lantai : 6 Lantai

Tinggi perLantai : ±4m

Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada Gambar layoutdenah, dan tampak pada lampiran tugas akhir 

4.3 Data Volume Pekerjaan Proyek 

Semua data volume pekerjaan proyek ini didapatkan dari

kontraktor pelaksana. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat padaTabel 4.1 di bawah ini :

Tabel 4.1.a Volume Pekerjaan Kolom

PENGECORAN(M3) TULANGAN(KG) BEKISTING(KG) PERANCAH(KG)

I 1 KOLOM A 1 18,81 6324,50 4278,01 2087,31

2 18,81 6324,50 5018,66 2448,69

B 1 20,50 5409,13 1473,09 1848,00

C 1 11,46 4175,66 3676,24 1549,80

2 11,46 4175,66 3496,91 1474,202 KOLOM A 1 16,11 4328,74 4392,63 2087,31

2 16,11 4328,74 5153,12 2448,69

B 1 17,83 4499,67 2863,73 1848,00

C 1 12,66 3434,78 4161,77 1549,80

2 12,66 3434,78 3958,75 1474,20

3 KOLOM A 1 16,11 3647,65 4064,04 2087,31

2 16,11 3647,65 4767,64 2448,69

B 1 16,39 3648,12 2649,50 1848,00

C 1 12,66 2722,08 3850,44 1549,80

2 12,66 2722,08 3662,61 1474,20

4 KOLOM A 1 16,11 3245,33 3972,69 2087,31

2 16,11 3245,33 4660,48 2448,69

B 1 16,39 3437,91 2589,95 1848,00

C 1 12,66 2643,25 3763,90 1549,80

2 12,66 2643,25 3580,29 1474,20

5 KOLOM A 1 16,11 3024,42 3973,15 2087,31

2 16,11 3024,42 4661,02 2448,69

B 1 16,39 2874,04 2590,25 1848,00

C 1 11,46 2223,14 3764,34 1549,80

2 11,46 2223,14 3580,71 1474,20

6 KOLOM A 1 7,76 1416,27 3512,89 2087,31

2 7,76 1416,27 4121,07 2448,69

B 1 16,19 3140,03 2290,19 1848,00

C 1 11,31 2196,07 3328,26 1549,80

2 11,31 2196,07 3165,91 1474,20

NOLANTAI PEKERJAANVOLUMEPEKERJAAN

SEGEMEN ZONA

Tabel 4.1.b Volume Pekerjaan Balok 

PENGECORAN ( M3 ) TULANGAN ( KG ) BEKISTING ( KG ) PERANCAH ( KG )

2 BALOK A 1 47,78 9486,20 4392,63 6925,04

2 56,05 11128,53 5153,12 8123,96

B 1 31,50 3266,47 2863,73 3299,33

C 1 38,28 8151,82 4161,77 6944,80

2 44,90 7754,17 3958,75 6606,03

3 BALOK A 1 42,80 8374,21 4064,04 6925,04

2 50,20 9824,02 4767,64 8123,96

B 1 29,73 2883,57 2649,50 3299,33

C 1 42,63 7196,25 3850,44 6944,80

2 40,55 6845,21 3662,61 6606,03

4 BALOK A 1 42,80 8640,73 3972,69 6925,042 50,20 10136,69 4660,48 8123,96

B 1 29,73 2975,34 2589,95 3299,33

C 1 42,63 7425,28 3763,90 6944,80

2 40,55 7063,07 3580,29 6606,03

5 BALOK A 1 43,71 8640,73 3973,15 6925,04

2 51,28 10136,69 4661,02 8123,96

B 1 34,70 2975,34 2590,25 3299,33

C 1 43,00 7425,28 3764,34 6944,80

2 40,91 7063,07 3580,71 6606,03

6 BALOK A 1 42,36 7107,48 3512,89 6925,04

2 49,69 8337,99 4121,07 8123,96

B 1 63,06 2447,39 2290,19 3299,33C 1 69,39 6107,70 3328,26 6944,80

2 66,00 5809,77 3165,91 6606,03

NO LANTAI PEKERJAAN SEGEMEN ZONAVOLUME PEKERJAAN

Page 11: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 11/26

Tabel 4.1.c Volume Pekerjaan Plat

PENGECORAN ( M3 ) TULANGAN ( KG ) BEKISTING ( KG ) PERANCAH ( KG )

2 PLAT A 1 54,66 9486,20 4392,63 6925,04

2 64,12 11128,53 5153,12 8123,96

B 1 25,20 3266,47 2863,73 3299,33

C 1 50,01 8151,82 4161,77 6944,802 47,57 7754,17 3958,75 6606,03

3 PLAT A 1 49,55 8374,21 4064,04 6925,04

2 58,12 9824,02 4767,64 8123,96

B 1 21,33 2883,57 2649,50 3299,33

C 1 50,01 7196,25 3850,44 6944,80

2 47,57 6845,21 3662,61 6606,03

4 PLAT A 1 49,55 8640,73 3972,69 6925,04

2 58,12 10136,69 4660,48 8123,96

B 1 21,33 2975,34 2589,95 3299,33

C 1 50,01 7425,28 3763,90 6944,802 47,57 7063,07 3580,29 6606,03

5 PLAT A 1 51,01 8640,73 3973,15 6925,04

2 59,84 10136,69 4661,02 8123,96

B 1 21,33 2975,34 2590,25 3299,33

C 1 50,01 7425,28 3764,34 6944,80

2 47,57 7063,07 3580,71 6606,03

6 PLAT A 1 37,43 7107,48 3512,89 6925,04

2 43,92 8337,99 4121,07 8123,96

B 1 35,88 2447,39 2290,19 3299,33

C 1 91,62 6107,70 3328,26 6944,802 87,16 5809,77 3165,91 6606,03

NO LANTAI P EK ERJAAN SEGEMEN ZONAVOLUME PEKERJAAN

Tabel 4.1.d Volume Pekerjaan Tangga

P E NG E CO R AN ( M 3 ) T U LA N GA N ( K G ) B EK I ST IN G ( K G ) P E RA N CA H ( K G )

IV 1 T ANGGA A 2 3,92 235,10 237,32 242,40

B 1 5,23 313,68 386,37 363,60

C 1 3,92 235,10 248,76 242,40

2 TANGGA A 2 3,62 237,28 237,32 242,40

B 1 4,83 316,59 386,37 363,60

C 2 3,62 237,28 248,76 242,40

3 TANGGA A 2 3,62 237,28 237,32 242,40

B 1 4,83 316,59 386,37 363,60

C 2 3,62 237,28 248,76 242,40

4 TANGGA A 2 3,62 237,28 237,32 242,40

B 1 4,83 316,59 386,37 363,60

C 2 3,62 237,28 248,76 242,40

5 TANGGA A 2 3,62 237,28 237,32 242,40

B 1 4,83 316,59 386,37 363,60

C 2 3,62 237,28 248,76 242,40

6 TANGGA A 2 0,00 0,00 0,00 0,00

B 1 4,83 311,88 386,37 363,60

C 2 3,62 233,75 248,76 242,40

N O LA NT A I P E KE RJ A AN S E GE M EN Z O NAVOLUME PEKERJAAN

Tabel 4.1.e Volume Pekerjaan Shearwall

PENGECORAN ( M3 ) TULANGAN ( KG ) BEKISTING ( KG ) PERANCAH ( KG )

V 1 SHEARWALL A 2 48,04 7631,93 4029,08 588,00

N O LA NTAI PEKERJ AA N S EGEMEN Z ON AVOLUME PEKERJAAN

4.4 Penggunaan Tower Crane

4.4.1 Spesifikasi Peralatan Tower Crane

Penentuan tipe dan jenis peralatan ( spesifikasi peralatan )

merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum menghitungkapasitas operasi peralatan dan waktu pelaksanaan, serta biaya pelaksanaan.

Spesifikasi dari tower crane yang digunakan adalah tipe

Free Standing Crane karena tipe tower crane ini mampu berdiri

 bebas dengan pondasi khusus untuk tower crane itu sendiri :dengan Lifting capacity ; 2,4 ton di ujung jib dan maximumcapacity ; 8 ton dan memiliki jib radius 61,5 m yang karena

mampu menjangkau 100% area proyek. untuk lebih jelasnyadapat dilihat pada brosur tower crane pada lampiran tugas

akhir.

4.4.2 Rencana Penempatan Tower Crane

Penempatan alat yang tepat pada lokasi proyek akan dapatmemperlancar kegiatan proyek. Hal ini dapat dilakukan dengancara menganalisa kondisi lokasi proyek, diantaranya jalur 

mobilisai alat tersebut terhadap perencanan tata letak atau

 penempatan baik itu penimbunan material, gudang, kantor danlainnya. Dimana penempatan alat ini harus mampudimanfaatkan semaksimal mungkin dalam proses pelaksanaan proyek tersebut.

Posisi operasional tower crane adalah penempatan tower 

crane pada suatu lokasi proyek untuk melakukan pekerjaan pengangkatan, pengecoran dan lain – lain. Dimana radius perputaran dari tower crane tersebut dapat mampu menjangkau

seluruh lokasi proyek sehingga tower crane dapatmenyelesaikan pekerjaan sefektif mungkin.

Menurut (Nugraha dkk,1985), dalam menentukan tata letak alat tower crane harus memperhatikan beberapa hal sebagai

 berikut ini :1. Arah gerak atau lintasan tower crane sebaiknya sejajar 

dengan arah memanjang dari bangunan.2. Harus tersedia ruang cukup untuk proses erection dan

dismantling.3. Dengan ukuran tower crane yang minimum, radius dan

tinggi dan dapat menjangkau 100 % area gedung.Letak tower crane direncakan sebagai berikut :

1. Letak crane tepat ditengah – tengah bangunan dari posisi memanjang, karena pada posisi tersebut tower 

crane dapat menjangkau 100 % area bangunan dengan jib radius yang minimum.

2. Tower crane berada di samping kanan bangunan dari

tampak utara dengan free standing setinggi 50 msupaya tidak membentur bangunan lain pada saat proses

kerja.

3. Jarak tower crane dari bangunan disesuaikan dengandata teknis dari tipe tower crane yang digunakan.Pada tugas akhir ini letak penempatan tower cranesendiri sesuai dengan kondisi eksisting di lapangan,

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.1 di

 bawah ini

Page 12: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 12/26

 Gambar 4.1 Layout Posisi Penempatan Tower Crane

4.4.3 Pelaksanaan Pekerjaan Struktur dengan Tower Crane

Sebelum pekerjaan struktur ini dilakukan, perancah atauscafolding sampai dengan pembekistingan harus sudah selesai

terlebih dahulu.Pada pekerjaan ini tower crane tidak banyak mengalami

kesulitan dari perencanaan posisi penempatan truck mixer 

sampai pendistibusiannya.

Pekerjaan yang perlu dipersiapkan dan direncanakan pada penggunaan tower crane adalah :

1. Perencanaan posisi untuk tower crane pada lokasi proyek.

2. Pekerjaan pondasi untuk tower crane.

3. Pengadaan alat bantu diantaranya concrete bucket dangenerator genset.

4. Menghitung volume pekerjaan struktur(selain pondasi).Serta jarak jarak terhadap posisi tower crane.

5. Perencanaan letak dari penimbunan material, direksikeet, gudang dan lainnya, serta jalur keluar – masuknyatruck mixer dan posisinya.

6. Mengurutkan pekerjaan struktur sedemikian rupa dari

lantai 1 sampai dengan lantai 6.

4.5 Alur Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas

Dengan Menggunakan Tower Crane

4.5.1 Pekerjaan Pengangkatan Tulangan

Tulangan diambil pada tempat pembesian (tanah), yaitulevel ± 0,00. Fabrikasi tulangan dilakukan di atas ( dimasing – masing lantai ) sehingga diangkat di atas dalam bentuk besi

 potongan, kecuali untuk pekerjaan kolom, fabrikasi dilakukandi bawah ( di tempat pembesian ). Jarak angkatnya berbeda – 

 beda sesuai dengan ketinggian lantai.

4.5.2 Pekerjaan Pengangkatan Bekisting

Bekisting yang tersedia ada dua set, yaitu set I dipakai

untuk lantai 1, 3, dan 5 sedangkan untuk set II dipakai untuk 

lantai 2, 4, dan 6. Untuk bekisting kolom diangkat dandiletakkan dilantai itu sendiri, sedangkan untuk bekisting platdan balok diangkat diletakkan dilantai dibawahnya. Jarak angkatnya berbeda – beda sesuai dengan ketinggian lantai.

4.5.3 Pekerjaan Pengangkatan PerancahPerancah ( scaffolding, pipe support, horybeam ) yang

tersedia adalah 2 set. Untuk pipe support ( pekerjaan kolom ),

set I untuk kolom lantai 1, 3, dan 5 sedangkan untuk set IIdipakai untuk lantai 2, 4, dan 6. Untuk scaffolding ( pekerjaan balok ) set I untuk kolom lantai 1, 3, dan 5 sedangkan untuk set

II dipakai untuk lantai 2, 4, dan 6. Untuk horybeam ( pekerjaan

 plat ) set I untuk kolom lantai 1, 3, dan 5 sedangkan untuk setII dipakai untuk lantai 2, 4, dan 6. Letak scaffolding danhorybeam ada pada lantai dibawahnya sedangkan untuk pipesupport ada pada lantai itu sendiri. Jarak angkatnya berbeda – 

 beda sesuai dengan ketinggian lantai.

4.5.4 Pekerjaan Pengecoran

Pada proses pengecoran beton segar diambil dari tanah

yaitu dari level ± 0,00 sehingga jarak pengangkatan beton pada pekerjaan kolom, balok , plat, tangga dan shearwall berbeda –  beda sesuai dengan ketinggian lantai

Pengecoran dilakukan dengan peralatan tower crane yang

dilengkapi dengan concrete bucket dan concrete pump. Disini peralatan tower crane digunakan hanya untuk pekerjaan kolomsedangkan untuk plat dan balok menggunakan concrete pump.

MULAI

PENULANGAN KOLOM

PEMBUATAN BEKISTING KOLOM,

PLAT DAN BALOK 

PEMASANGAN BEKISTING

PENGECORAN

PEMBONGKARAN BEKISTING KOLOM

PEMASANGAN BEKISTING BALOK DAN

PENULANGAN BALOK DAN PLAT

PENGECORAN BALOK DAN PLAT

PEMBONGKARAN BEKISTING BALOK DAN PLAT

CURING / PERAWATAN

SELESAI

Gambar 4.2 Diagram alur pelaksanaan pekerjaanstruktur atas

Adapun langkah – langkah metode pelaksanaan pekerjaan disini yang diambil sebagai contoh adalah

 pekerjaan pengecoran dengan menggunakan tower 

crane, sebagai berikut :

1. Proses Muat

 penuangan beton ready mix dari truck mixer ke dalam bucket yang disediakan.

2. Proses Pengangkatan

Dalam proses pengangkatan terdapat beberapa prosesyaitu :a. Proses Hoisting (angkat)

= lokasi existing

= lokasi yang

dikerjakan

= radius dari

tower crane

Keterangan

Page 13: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 13/26

Yaitu proses pengangkatan bucket beton yang telah berisi beton basah ready mix ditunjukkan padaGambar 4.3.

 b. Proses Slewing (putar)Yaitu proses perpindahan/perputaran lengan crane(jib), yang mengangkat bucket beton telah yangsudah berisi beton basah ready mix ke area yang

akan dicor ditunjukkan pada Gambar 4.4.

c. Proses Trolley (jalan)Yaitu proses untuk memindahkan bucket betonyang telah berisi beton basah ready mix sepanjang

lengan Tower  crane (jib) secara horizontal ataumaju dan mundur ditujukkan pada Gambar 4.5.

d. Proses Landing (Turun)

Yaitu proses penurunan bucket beton yang telah

 berisi beton basah ready mix untuk dituangkan kelokasi/tempat yang akan dicor ditunjukkan padaGambar 4.6.

3. Proses Pembongkaran

Yaitu proses pembongkaran/Penuangan beton ready

mix ke dalam/area yang akan di cor.4. Proses Kembali

Yaitu proses setelah beton basah ready mix dituangkan

ke area yang akan dicor, kemudian bucket betonkembali untuk mengambil beton basah ready mix di

truck mixer.

Gambar 4.3 Proses Hoisting atau Pengangkatan

Gambar 4.4 Proses Slewing atau Putar 

Gambar 4.5 Proses Trolley atau Jalan

Gambar 4.6 Proses Landing atau Turun

Sumber gambar diambil dari proses pengamatan dilapangan

4.6 Penggunaan Mobile Crane

4.6.1 Spesifikasi Peralatan Mobile Crane

Spesifikasi dari mobil crane yang digunakan adalah tipeRough Terrain Crane karena memiliki jib yang mampumenjangkau hampir semua bangunan : dengan Lifting capacity; 1.2 ton di ujung jib dan maximum capacity ; 2.8 ton dan

memiliki jib radius max 26,2 m.

4.6.2 Rencana Penempatan Mobil Crane

Penempatan operasional mobil crane adalah penempatanmobile crane pada suatu lokasi proyek untuk melakukan pekerjaan pengangkatan maupun pengecoran, dimana radiusmuatan atau jangkauannya terbatas sehingga posisi mobil crane

akan terus berpindah sesuai dengan lokasi pekerjaan yang

mampu dijangkau oleh mobil crane. Sebelum penentuan tataletak dari mobile crane terlebih ditentukan jalur lintasan darimobile crane. Letak penempatan mobile crane direncanankansendiri sesuai pengamatan kondisi proyek dan dapat dilihat pada Gambar 4.7

Gambar 4.7 Layout Posisi PenempatanMobil Crane

= lokasi yang

dikerjakan

= lokasi Existing

= arah gerak 

mobile crane

Keterangan

Page 14: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 14/26

4.6.3 Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Dengan Mobile Crane

Sebelum pekerjaan struktur ini dilakukan, perancah atau scaffolding sampai dengan pembekistingan harus sudah

selesai terlebih dahulu.Pada pekerjaan ini mobile crane harus memiliki metode

kerja baik dalam perencanaan penempatan posisi mobile crane,truck mixer dan pekerjaan yang harus dikerjakan terlebih

dahulu.

Pekerjaan yang perlu dipersiapkan dan direncanakan pada penggunaan mobile crane adalah :

1. Perencanaan posisi untuk mobile crane terhadaplintasannya pada lokasi proyek.

2. Pengadaan alat bantu diantaranya concrete bucket.3. Menentukan segmen-segmen pekerjaan

4. Menghitung volume pekerjaan struktur serta tik pusatdari segmen dan jarak terhadap posisi mobile crane.

5. Perencanaan letak dari penimbunan material, direksikeet, gudang dan daerah mobilisasi mobile crane, serta

 jalur keluar – masuknya truck mixer dan posisinya.6. Mengurutkan pekerjaan struktur sedemikian rupa dari

lantai 1 sampai dengan lantai 6 dan atap.

4.6.4 Alur Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas

dengan menggunakan Mobile Crane

Alur Metode pelaksanaan pekerjaan struktur dengan

menggunakan Mobile disini sama halnya dengan metode

 pelaksanaan Tower Crane.Adapun langkah – langkah pelaksanaan pekerjaan disini

yang diambil sebagai contoh adalah pekerjaan pengecoranstruktur atas dengan menggunakan mobile crane, sebagai

 berikut :

1. Proses Muat penuangan beton ready mix dari truck mixer ke dalam bucket yang disediakan.

2. Proses Pengangkatan

Dalam proses pengangkatan terdapat beberapa prosesyaitu :a. Proses Hoisting (angkat)

Yaitu proses pengangkatan bucket beton yang telah berisi beton basah ready mix ditunjukkan padaGambar 4.8.

 b. Proses Slewing (putar)

Yaitu proses perpindahan/perputaran lengan crane(jib), yang mengangkat bucket beton telah yangsudah berisi beton basah ready mix ke area yangakan dicor ditunjukkan pada Gambar 4.9.

c. Proses Landing (Turun)Yaitu proses penurunan bucket beton yang telah

 berisi beton basah ready mix untuk dituangkan ke

lokasi/tempat yang akan dicor ditunjukkan padaGambar 4.10.3. Proses Pembongkaran

Yaitu proses pembongkaran/Penuangan beton readymix ke dalam/area yang akan di cor.

4. Proses KembaliYaitu proses setelah beton basah ready mixdituangkan ke area yang akan dicor, kemudian bucket beton kembali untuk mengambil beton basah

ready mix di truck mixer.

Gambar 4.8 Proses Hoisting atau Pengangkatan

Gambar 4.9 Proses Slewing atau Putar 

Gambar 4.10 Proses Landing atau Turun

Sumber gambar diambil dari proses pengamatan pekerjaan pembongkaran bangunan eksisting dilapangan

BAB V

ANALISA WAKTU DAN BIAYA

5.1 Perhitungan Waktu Dan Biaya Pelaksanaan Dengan

Tower Crane

5.1.1 Perhitungan Waktu Tower CranePerhitungan waktu pelaksanaan tower crane dan mobile

crane tergantung pada:1. Volume material yang diangkat

Material yang akan diangkat yaitu : beton segar,

 bekisting, tulangan, scaffolding, tulangan , horybeam, pipe support.

2. Produksi per jam

Produktifitas standar dari tower crane dan mobile cranedidasarkan pada volume yang dikerjakan persiklus

waktu dan jumlah siklus dalam satu jamYang dimaksud satu siklus adalah urut – urutan pekerjaan

yang dilakukan tower crane dan mobile crane dalam satukegiatan produksi, yaitu :

1. Muat2. Angkat3. Bongkar 

4. Kembali

5.1.1.1 Perhitungan Produksi Dalam Satu Siklus

Yang dimaksud dengan produksi dalam satu siklus disiniadalah volume material yang akan diangkut tower crane untuk 

satu kali pengangkatan. Untuk mendapatkan produksi dalam

satu siklus adalah dengan melakukan pengamatan dilapangan.Sebagai contoh untuk pekerjaan pengecoran, produksi dalamsatu siklusnya adalah kapasitas bucketnya 0,8 m3. Untuk 

 pengangkatan tulangan, bekisting, scaffolding, horybeam dan pipe support diakumulasikan ke kg. Untuk mengetahui produksi per siklus penggunaan tower crane dan mobile crane

dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan 5.2 di bawah ini :

Page 15: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 15/26

Tabel 5.1 Produksi Per Siklus Tower Crane

NO PEKERJAAN PRODUKSI SATUAN

1 Pengecoran 0,8 m³

2 Pengangkatan Material

- Tulangan 500 kg

- Bekisting 1300 kg

- Scafolding 1650 kg

- Horybeam 625 kg- Pipe Support 1400 kg

Sumber : Asumsi di lapangan

Tabel 5.2 Produksi Per Siklus Mobile Crane

NO PEKERJAAN PRODUKSI SATUAN

1 Pengecoran 0,5 m³

2 Pengangkatan Material

- Tulangan 500 kg

- Bekisting 1200 kg

- Scafolding 1200 kg

- Horybeam 625 kg

- Pipe Support 1200 kg

Sumber : Asumsi di lapangan

5.1.1.2 Perhitungan Waktu Siklus

Waktu siklus adalah waktu yang diperlukan oleh tower 

crane dan mobile crane untuk menyelesaikan kegiatan produksi,

meliputi waktu muat, waktu angkat, waktu bongkar dan waktukembali.

Sulit untuk mendapatkan waktu standar sesuai dengan

waktu sebenarnya. Hal itu karena banyaknya kondisi yangmenyebabkan ketidakseragaman dari waktu siklus kondisi

tersebut adalah :1. Kondisi cuaca : seperti angin, hujan, siang malam

2. Kondisi alat : seperti merk, usia, perawatan3. Kondisi tenaga kerja : seperti ketrampilan operator,

kecepatan pekerja, kedisplinan, fisik pekerja.

4. Komunikasi antara operator dengan pekerja ditempat pemuatan dan pelepasan material.

1. Perhitungan Waktu Pengangkatan

Waktu pengangkatan oleh tower crane dihitung

 berdasarkan jarak tempuh dan frekuensi alat melakukan pulang, pergi dan waktu untuk bongkar muat dimana waktu

tersebut tergantung berdasarkan waktu hoisting, slewing,trolley dan landing. Perhitungan jarak tempuh atau

 perletakkan material didasarkan pada titik pusat padasegmen – segmen yang telah ditentukan.

Setelah diketahui titik pusat per segmen dari perletakkan material atau titik pusat masing – masing

kolom pada proses pengecoran kolom, maka dapat di hitungwaktu pengangkatan dengan menggunakan tower crane berdasarkan waktu hoisting, slewing, trolley dan landing.

2. Perhitungan Waktu Kembali

Waktu kembali adalah waktu yang diperlukan tower 

crane untuk kembali ke posisi semula sehingga dapat

dilakukan pemuatan kembali. Besarnya waktu kembalidipengaruhi oleh kecepatan dan jarak hoisting, slewing,

trolley dan jarak landing.

3. Perhitungan Waktu Muat dan Bongkar

a. Pekerjaaan PengecoranWaktu muat adalah waktu untuk mengisi concrete bucket dengan beton basah dari truck mixer, yang

 besarnya tergantung pada volume dari concrete bucket.Sedangkan waktu bongkar adalah waktu untuk 

menuangkan beton basah dari concrete bucket yang besarnya tergantung pada jenis pekerjaannya. Untuk 

mendapatkan waktu bongkar muat dengan melakukan

 pengamatan di lapangan.

 b. Pekerjaan pengangkatan materialBesarnya pengangkatan material ( tulangan, bekisting,scaffolding, horrybeam, dan pipe support ) tergantung

 pada volume dalam satu siklus, jenis material, serta

ketrampilan pekerjanya. Dengan asumsi 6 orang untuk 

muat dan bongkar. Besarnya waktu muat bongkar (Soedradjat : 1994, 11 ) :

Tulangan

Muat : 0,3 jam/ton/orangBongkar : 0,2 jam/ton/orang

BekistingMuat : 0,3 jam/ton/orangBongkar : 0,2 jam/ton/orang

ScafoldingMuat : 0,2 jam/ton/orang

Bongkar : 0,1 jam/ton/orang

5.1.1.3 Perhitungan Waktu Pelaksanaan Tower Crane

Tower Crane digunakan pada pekerjaan struktur 

 pengecoran, pengangkatan bekisting dan Scafolding dari lantai

1 sampai dengan lantai 6. Pada pekerjaan ini tower cranedilengkapi dengan concrete bucket dan genset.

Pemilihan peralatan tower crane didasarkan pada bebanmaksimum dan radius terjauh dari jarak tower crane tersebut.

Dari gambar letak tower crane diketahui dengan jarak atau

radius terjauh sebesar 55 meter, sehingga dipilih tower cranedengan lengan 5 meter dengan ujung beban maksimum 2300kg, sehingga pada pengecoran dipakai concrete bucket dengan

kapasitas 1 m3 atau 1000 liter, dimana BJ beton yang dipakai2400 kg/m3, maka beban yang diangkat sebesar 0,8 m3 x2400kg/m3 = 1920 kg.Dengan beban angkat pada pekerjaanstruktur tiap segmen adalah 2400 kg maka kecepatan tower 

crane pada waktu pergi adalah sebagai berikut :Kecepatan hoisting = 80 m/menit

Kecepatan selwing = 0,6 rpm = 216˚/ menit Kecepatan trolley = 25 m/menit

Kecepatan landing = 80 m/menit

Sedangkan kecepatan tower crane pada waktu kembaliadalah sebagai berikut :

Kecepatan hoisting = 120 m/menit

Kecepatan selwing = 0,6 rpm = 216˚ / menit

Kecepatan trolley = 50 m / menit

Kecepatan landing = 120 m / menit

Adapun contoh perhitungan waktu pengecoran untuk  pekerjaan kolom pada lantai 1 pada As C-1 adalahsebagai berikut:

Volume Kolom = 1,20 m3

Posisi Kolom = ( 99 ;11,725 ) m

Posisi Tower Crane = ( 48,75 ; 18,755 ) m

Posisi Truck Mixer = ( 99 ; 24,225 ) m

Page 16: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 16/26

E  D 

C   A B  B  '     

1  

2  

 5  

4  

 3  

 6  

7  

1   0  

 9  

 8  

Gambar 5.1 Posisi Tower Crane pada saat pengecoran kolomlantai 1 AS C-1

Gambar 5.2 koordinat kolom pada saat pengecorankolom lantai 1 AS C-1

Keterangan :

TC = Posisi Tower Crane

TM = Posisi Truck Mixer  α = Sudut Slewing Tower Craned = Jarak Tower Crane Ke Kolom

d1 = Jarak Truck Mixer Crane Ke Tower Crane

Jarak segmen terhadap tower crane

D = 22 )1()1(  Xtc Xk Yk Ytc

= 22 )75,4800,99()725,11755,18(

= 50,7395 m Jarak truck mixer terhadap tower crane

D = 22 )1()(  Xtc XtmYtmYtc

= 22 )75,4800,99()225,24755,18(

= 50,546 m

Jarak trolley

d = Jarak segmen terhadap TC – jarak truck mixer terhadap TC

= 50,0739 – 50,546 m

= 0,1925 m

Sudut slewing α =

= tan-1

)75,4800,99(

)725,11755,18(

= 13,93°untuk penentuan posisi pekerjaan pengecoran kolom

dengan tower crane ditabelkan pada Tabel 5.3 di bawahi ini:

Tabel 5.3 Penentuan Posisi Pekerjaan Pengecoran Kolom Tower Crane

VOLUME

JARAK TC KE

KOLOMJARAK TM KE TC

JARAK

TROLLEY

(M3) X (cm) Y (cm) X (cm) Y (cm) Y TC (cm) Y K (cm) D ( cm ) D ( cm ) D ( cm )

a b e f g h i j k lm = ((h-j)^2 + (i-

g)^2)^0,5n = ((h-l)^2 + (k-g)^2)̂ 0,5 o = ( m - n ) p

1 AS A-1 1,20 4875 1875,5 9900 2072,5 9900 2422,5 5028,86 5054,68 25,82 3,98AS A-2 1,20 4875 1875,5 9300 2072,5 9300 2422,5 4429,38 4458,68 29,30 4,52

AS A-3 1,20 4875 1875,5 8700 2072,5 8700 2422,5 3830,07 3863,91 33,84 5,23

AS A-4 1,20 4875 1875,5 8100 2072,5 8100 2422,5 3231,01 3271,06 40,05 6,16

AS A-5 1,20 4875 1875,5 7500 2072,5 7500 2422,5 2632,38 2681,39 49,00 6,45

AS A-6 1,20 4875 1875,5 6900 2072,5 6900 2422,5 2034,56 2097,58 63,02 9,80

AS A-7 1,20 4875 1875,5 6300 2072,5 6300 2422,5 1438,55 1526,38 87,83 13,77

AS A-8 1,20 4875 1875,5 5700 2072,5 5700 2422,5 848,19 989,87 141,67 22,99

AS A-9 1,20 4875 1875,5 5100 2072,5 5100 2422,5 299,06 591,47 292,41 57,17

1 AS B-9 1,20 4875 1875,5 5100 1722,5 5100 2422,5 272,09 591,47 319,38 72,18

1 AS C-1 1,20 4875 1875,5 9900 1172,5 9900 2422,5 5073,94 5054,68 19,25 13,93

AS C-2 1,20 4875 1875,5 9300 1172,5 9300 2422,5 4480,49 4458,68 21,81 15,77

AS C-3 1,20 4875 1875,5 8700 1172,5 8700 2422,5 3889,07 3863,91 25,15 18,05

POSISI TRUCK MIXERPOSISI TOWER CRANE

SEGMENSUDUT SLEWING (

° )

POSISI KOLOM

TITIKLANTAI

A

1. Perhitungan waktu pengangkatan

a. Hoisting ( mekanisme angkat )

Kecepatan (v) = 80 m/menitJarak ketinggian (h) = + 7 mWaktu ( t=h/v) =

t =menit m

meter /80

7 = 0,088 menit

 b. Slewing ( mekanisme putar )Kecepatan (v) = 216˚

Sudut (α) = 13,93˚Waktu (t=a/v) =

t =menit /216

93,13

= 0,064 menit

c. Trolley ( mekanisme jalan trolley )

Kecepatan (v) = 25 m/menitJarak (d) = 0,19 mWaktu (t=d/v) =

Page 17: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 17/26

t =menit 

meter 

/25

19,0 = 0,008 menit

d. Landing ( mekanisme turun )Kecepatan (v) = 80 m/menit

Jarak ketinggian (h) = 3 mWaktu (t=h/v) =

t =menit 

meter 

/80

3= 0,038 menit

Total waktu pengangkatan =a. Hoisting = 0,088 menit

 b. Slewing = 0,064 menit

c. Trolley = 0,008 menitd. landing = 0,038 menit +

= 0,197 menit

untuk perhitungan waktu angkat pengecoran kolom dengantower crane ditabelkan pada Tabel 5.4.a

2. Perhitungan waktu kembali

a. Hoisting ( mekanisme angkat )Kecepatan (v) = 120 m/menit

Jarak ketinggian (h) = 3 mWaktu ( t=h/v) =

t =menit meter 

meter 

/120

3 = 0,025menit

 b. Slewing ( mekanisme putar )

Kecepatan (v) = 216˚Sudut (α) = 13,93˚Waktu (t=a/v) =

t =menit /216

93,13

= 0,064 menit

c. Trolley ( mekanisme jalan trolley )

Kecepatan (v) = 50 m/mntJarak (d) = 0,19 mWaktu (t=d/v) =

t =menit m /50

74,50 = 0,004 menit

d. Landing ( mekanisme turun )Kecepatan (v) = 120 m/mntJarak ketinggian (h) = 7 m

Waktu (t=h/v) =

t =menit m

meter 

/120

7 = 0,058menit

Total waktu kembali =

a. Hoisting = 0,025 menit

 b. Slewing = 0,064 menitc. Trolley = 0,004 menitd. landing = 0,058 menit +

= 0.152 menituntuk perhitungan waktu kembali ditabelkan pada Tabel

5.3.b

Tabel 5.4.a Waktu Angkat Pengecoran Kolom Tower Crane

V d t V d t V d t V d t

(m/menit) ( m ) ( menit ) (m/menit) ( Derajat ) ( menit ) (m/menit) ( m ) ( menit ) (m/menit) ( m ) ( menit ) (menit)

a b c d e f g = f/e h i j = i/h k l m = l / k n o p = o/n q = (t+j+m+p)

1,00 Kolom AS A-1 80,00 7,00 0,088 216,00 3,98 0,018 25,00 0,26 0,010 80,00 3,00 0,038 0,154 

1,00 Kolom AS A-2 80,00 7,00 0,088 216,00 4,52 0,021 25,00 0,29 0,012 80,00 3,00 0,038 0,158 

1,00 Kolom AS A-3 80,00 7,00 0,088 216,00 5,23 0,024 25,00 0,34 0,014 80,00 3,00 0,038 0,163 

1,00 Kolom AS A-4 80,00 7,00 0,088 216,00 6,16 0,029 25,00 0,40 0,016 80,00 3,00 0,038 0,170 

1,00 Kolom AS A-5 80,00 7,00 0,088 216,00 6,45 0,030 25,00 0,49 0,020 80,00 3,00 0,038 0,174 

1,00 Kolom AS A-6 80,00 7,00 0,088 216,00 9,80 0,045 25,00 0,63 0,025 80,00 3,00 0,038 0,196 

1,00 Kolom AS A-7 80,00 7,00 0,088 216,00 13,77 0,064 25,00 0,88 0,035 80,00 3,00 0,038 0,224 

1,00 Kolom AS A-8 80,00 7,00 0,088 216,00 22,99 0,106 25,00 1,42 0,057 80,00 3,00 0,038 0,288 

1,00 Kolom AS A-9 80,00 7,00 0,088 216,00 57,17 0,265 25,00 2,92 0,117 80,00 3,00 0,038 0,507 

1,00 Kolom AS B-9 80,00 7,00 0,088 216,00 72,18 0,334 25,00 3,19 0,128 80,00 3,00 0,038 0,587 

1,00 Kolom AS C-1 80,00 7,00 0,088 216,00 13,93 0,064 25,00 0,19 0,008 80,00 3,00 0,038 0,197 

1,00 Kolom AS C-2 80,00 7,00 0,088 216,00 15,77 0,073 25,00 0,22 0,009 80,00 3,00 0,038 0,207 

1,00 Kolom AS C-3 80,00 7,00 0,088 216,00 18,05 0,084 25,00 0,25 0,010 80,00 3,00 0,038 0,219 

1,00 Kolom AS C-4 80,00 7,00 0,088 216,00 21,18 0,098 25,00 0,30 0,012 80,00 3,00 0,038 0,235 

1,00 Kolom AS C-5 80,00 7,00 0,088 216,00 25,45 0,118 25,00 0,36 0,014 80,00 3,00 0,038 0,257 1,00 Kolom AS C-6 80,00 7,00 0,088 216,00 31,67 0,147 25,00 0,46 0,018 80,00 3,00 0,038 0,290 

1,00 Kolom AS C-7 80,00 7,00 0,088 216,00 41,25 0,191 25,00 0,63 0,025 80,00 3,00 0,038 0,341 

A

TROLLEYHOISTING SLEWING LANDINGWAKTU TOTAL

WAKTU PERGI

SE GM EN LA NT AI PE KE RJA AN TITIK/AS

Page 18: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 18/26

Tabel 5.4.b Waktu Kembali Pengecoran Kolom Tower Crane

V d t V d t V d t V d t

(m/menit) ( m ) ( menit ) (m/menit) ( Derajat ) ( menit ) (m/menit) ( m ) ( menit ) (m/menit) ( m ) ( menit ) (menit)

a b c d e f g = f/e h i j = i/h k l m = l / k n o p = o/n q = (t+j+m+p)

1,00 Kolom AS A-1 120,00 3,00 0,025 216,00 3,98 0,018 50,00 0,26 0,005 120,00 7,00 0,058 0,107 

1,00 Kolom AS A-2 120,00 3,00 0,025 216,00 4,52 0,021 50,00 0,29 0,006 120,00 7,00 0,058 0,110 

1,00 Kolom AS A-3 120,00 3,00 0,025 216,00 5,23 0,024 50,00 0,34 0,007 120,00 7,00 0,058 0,114 

1,00 Kolom AS A-4 120,00 3,00 0,025 216,00 6,16 0,029 50,00 0,40 0,008 120,00 7,00 0,058 0,120 

1,00 Kolom AS A-5 120,00 3,00 0,025 216,00 6,45 0,030 50,00 0,49 0,010 120,00 7,00 0,058 0,123 

1,00 Kolom AS A-6 120,00 3,00 0,025 216,00 9,80 0,045 50,00 0,63 0,013 120,00 7,00 0,058 0,141 

1,00 Kolom AS A-7 120,00 3,00 0,025 216,00 13,77 0,064 50,00 0,88 0,018 120,00 7,00 0,058 0,165 

1,00 Kolom AS A-8 120,00 3,00 0,025 216,00 22,99 0,106 50,00 1,42 0,028 120,00 7,00 0,058 0,218 

1,00 Kolom AS A-9 120,00 3,00 0,025 216,00 57,17 0,265 50,00 2,92 0,058 120,00 7,00 0,058 0,406 

1,00 Kolom AS B-9 120,00 3,00 0,025 216,00 72,18 0,334 50,00 3,19 0,064 120,00 7,00 0,058 0,481 

1,00 Kolom AS C-1 120,00 3,00 0,025 216,00 13,93 0,064 50,00 0,19 0,004 120,00 7,00 0,058 0,152 

1,00 Kolom AS C-2 120,00 3,00 0,025 216,00 15,77 0,073 50,00 0,22 0,004 120,00 7,00 0,058 0,161 

1,00 Kolom AS C-3 120,00 3,00 0,025 216,00 18,05 0,084 50,00 0,25 0,005 120,00 7,00 0,058 0,172 

1,00 Kolom AS C-4 120,00 3,00 0,025 216,00 21,18 0,098 50,00 0,30 0,006 120,00 7,00 0,058 0,187 

1,00 Kolom AS C-5 120,00 3,00 0,025 216,00 25,45 0,118 50,00 0,36 0,007 120,00 7,00 0,058 0,208 

1,00 Kolom AS C-6 120,00 3,00 0,025 216,00 31,67 0,147 50,00 0,46 0,009 120,00 7,00 0,058 0,239 

1,00 Kolom AS C-7 120,00 3,00 0,025 216,00 41,25 0,191 50,00 0,63 0,013 120,00 7,00 0,058 0,287 

LANDING

A

WAKTU TOTAL

WAKTU PULANG

SEGMEN LANTAI PEKERJAAN TITIK/AS

HOISTING SLEWING TROLLEY

3. Waktu bongkar muata. Waktu bongkar Waktu untuk membongkar beton readymix

dari bucket untuk dituangkan pada kolomyang akan dicor.

Waktu bongkar = 7 menit ( pengamatanlapangan)

 b. Waktu muatWaktu untuk memuat beban ready mix daritruck mixer yang dimasukkan ke concrete bucket.

Waktu muat = 5 menit ( pengamatandilapangan )

4. Perhitungan waktu Siklus

= waktu muat + waktu angkat + waktu

 bongkar + waktu kembali= 5+0,197+7+0,152 = 12,349 menit

untuk perhitungan waktu siklus ditabelkan pada Tabel 5.5

Tabel 5.5 Waktu Siklus Pengecoran Kolom Tower Crane

(menit) (menit) ( menit ) (menit) (menit)

a b c d f g h i j = ( f+g+h+i )

1,00 Kolom AS A-1 5,00 0,154 0,107 7,00 12,261 

1,00 Kolom AS A-2 5,00 0,158 0,110 7,00 12,268 

1,00 Kolom AS A-3 5,00 0,163 0,114 7,00 12,277 

1,00 Kolom AS A-4 5,00 0,170 0,120 7,00 12,289 

1,00 Kolom AS A-5 5,00 0,174 0,123 7,00 12,297 

1,00 Kolom AS A-6 5,00 0,196 0,141 7,00 12,337 

1,00 Kolom AS A-7 5,00 0,224 0,165 7,00 12,389 

1,00 Kolom AS A-8 5,00 0,288 0,218 7,00 12,506 

1,00 Kolom AS A-9 5,00 0,507 0,406 7,00 12,913 

1,00 Kolom AS B-9 5,00 0,587 0,481 7,00 13,068 

1,00 Kolom AS C-1 5,00 0,197 0,152 7,00 12,349 

1,00 Kolom AS C-2 5,00 0,207 0,161 7,00 12,367 

1,00 Kolom AS C-3 5,00 0,219 0,172 7,00 12,391 

A

Waktu Siklus

SE GMEN LAN TAI PE KERJAAN TITIK/ASWAKTU MUAT WAKTU ANGKAT

WAKTU

KEMBALI

WAKTU

BONGKARWAKTU TOTAL

5. Perhitungan waktu pelaksanaan

Tower crane diasumsikan kondisi sedang dan pemeliharaan mesin sedang, sehingga

efisiensi = 0,65Volume = 1,2 m3

Produksi per siklus = 0,8 m3

Waktu siklus = 12,349 menit

Produksi perjam = 0,8x

349,12

600,65

= 2,527 m3/ jam

Waktu pelaksanaan = jamm

m/527,2

2,13

3

=

0,475 jam

Untuk perhitungan waktu pelaksanaan pekerjaan pengecoran kolom dengan tower crane dapat ditabelkan pada

Tabel 5.6Tabel 5.6 Waktu Pelaksanaan Pengecoran Kolom Tower Crane

VOLUME WAKTU SIKLUS PRODUKSI PERJAM TOTAL

(m3) (menit) (kg) (jam)

a b c e f g h i = (g*60*0,65)/h j = i /f  

AS A-1 1,20 0,8 12,261 2,545 0,472

AS A-2 1,20 0,8 12,268 2,543 0,472

AS A-3 1,20 0,8 12,277 2,541 0,472

AS A-4 1,20 0,8 12,289 2,539 0,473

AS A-5 1,20 0,8 12,297 2,537 0,473

AS A-6 1,20 0,8 12,337 2,529 0,474

AS A-7 1,20 0,8 12,389 2,518 0,476

AS A-8 1,20 0,8 12,506 2,495 0,481

AS A-9 1,20 0,8 12,913 2,416 0,497

AS B-9 1,20 0,8 13,068 2,387 0,503

AS C-1 1,20 0,8 12,349 2,527 0,475

AS C-2 1,20 0,8 12,367 2,523 0,476

NOPRODUKSI PER

SIKLUS ( kg )TITIK / ASSEGMEN

AKOLOM

LANTAI 1

PEKERJAAN

Jadi waktu total yang diperlukan pemakaian tower Craneuntuk pekerjaan pengecoran dan pengangkatan dapat dilihat pada Tabel 5.7

Page 19: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 19/26

Tabel 5.7 Waktu Total Pelaksanaan Pengecoran Tower Crane

NO VOLUME SATUAN

1. KOLOM

a. Tulangan 17,198 jam

b. Bekisting 17,734 jam

c. Perancah 5,265 jam

d. Pengecoran 177,152 jam

2. BALOK

a. Tulangan 34,154 jam

b. Bekisting 14,905 jam

c. Perancah 17,666 jam

3. PLAT

a. Tulangan 21,502 jam

b. Bekisting 15,386 jam

c. Perancah 33,773 jam

4. TANGGA

a. Tulangan 1,449 jam

b. Bekisting 0,784 jam

c. Perancah 0,551 jam

d. Pengecoran 27,037 jam

5. SHEARWALL

a. Tulangan 1,491 jam

b. Bekisting 0,660 jam

c. Perancah 0,079 jam

d. Pengecoran 18,953 jam

405,739 jam

PEKERJAAN

TOTAL WAKTU

5.1.4 Perhitungan Biaya Pelaksanaan Tower Crane

Perhitungan harga satuan peralatan

Harga satuan peralatan didasarkan pada biaya

tahunan peralatan yang disebut harga sewa peralatan persatuan waktu, biaya operasional peralatan, serta biaya mobilisasi dan demobilisasi peralatan.

a. Data Operasional PeralatanTower Crane, type ST60/15 dengan radius 60 mGenset, dengan standard mesin 150 KVA

b. Data Harga Sewa Peralatan

Biaya Mobilisai dan Demobilisasi (Surabaya)

= Rp. 135.000.000,00 / unit

Harga sewa Tower Crane

= Rp. 83.000.000,00/ bulan

Harga sewa Genset= Rp. 60.000.000/ bulan

Harga Pondasi Tower Crane + angkur 

= Rp. 130.000.000,00/ unit

Biaya Erection dan Dismantle

= Rp. 40.000.000/unit Biaya operator 

= Rp. 8.300.000,00/ bulan

Harga oli

= Rp. 28.000,00/ liter 

Harga bahan baker 

= Rp. 5.300,00/ liter 

Harga concrete bucket= Rp. 20.000.000,00/unit

c. Perhitungan Biaya Produksi

1. Harga Sewa Tower Crane :Dengan asumsi :1 hari = 8 jam ( tanpa lembur )

1 bulan = 25 hari , maka 1 bulan

= 25x8 = 200 jam

Harga Sewa Alat Tower Crane

=

 jam

bulan Rp

200

/00,000.000.83.

= Rp. 415.000,00 /jam

Harga Sewa Genset

=

 jam

bulan Rp

200

/00,000.000.60.

= Rp. 300.000,00 /jam

Maka harga sewa peralatan adalah := Rp. 415.000,00 /jam= Rp. 300.000,00 /jam +

= Rp. 715.000,00

d. Biaya Operasional Peralatan

Biaya Bahan Bakar 

Kebutuhan bahan bakar = FOM x FW x PBB x PK 

Dimana :FOM = Faktor Operasi Mesin = 0,8 (asumsi mesin

 bekerja optimal 80 % )FW = Faktor Waktu = 0.83 (dengan asumsi kerja 1

 jam 50 menit )

PBB = Pemakaian Bahan Bakar, untuk pemakaiansolar = 0,2 liter/DK/jam

PK = Kekuatan Mesin = 150 KVAMaka :

Kebutuhan Bahan Bakar 

= 0,8 x 0,83 x 0,2 x 150= 19,92 liter /jam= kebutuhan bakar bakar x harga bahan bakar /

liter 

= 19.92 x Rp.5.300,00

= Rp.105.576,00/jam

Biaya Pelumas

g =t 

c DKxf 

5,195(liter/jam)

Dimana:g = banyaknya minyak pelumas yang digunakanDK = Kekuatan minyak = 150 KVA

F = faktor = ( 0,8 x 0,83 )c = isi dari carter mesin = 200 liter 

t = selang waktu pergantian = 42 jammaka :

g =42

200

5,195

664,0150

 x

= 5,27 liter/jam

Biaya pemakaian minyak pelumas :

= 5,27xRp. 28.000/liter 

= Rp. 147.560,00/jamMaka harga perasional peralatan adalah :

= Rp. 105.576,00 /jam

= Rp. 147.560,00 /jam += Rp. 253.136,00 /jam

e. Biaya Operator Biaya operator = Rp. 8.300.000,00 / 200 jam

= Rp. 41.500.00 /jam

Maka biaya Tower Crane Perjam :

1. Sewa Peralatan = Rp. 715.000,00

2. Biaya Operasional = Rp. 253.136,00

3. Biaya Operator = Rp. 41.500,00 +Rp. 1.009.536,00/jam

Page 20: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 20/26

untuk perhitungan biaya pemakaian total penggunan tower crane ditabelkan pada Tabel 5.8

Tabel 5.8 Perhitungan Biaya Pemakaian Total Tower CraneNO PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN TOTAL

( Rp. )

1 Mob Demobilisasi 1 Unit 135.000.000,00Rp 135.000.000,00Rp

2 Pondasi + Angkur 1 Unit 40.000.000,00Rp 40.000.000,00Rp

3 Sewa Tower Crane 405,74 jam 415.000,00Rp 168.381.646,28Rp

4 PPN 10 % 405,74 jam 41.500,00Rp 16.838.164,63Rp

5 Sewa Genset 405,74 jam 300.000,00Rp 121.721.672,01Rp

6 PPN 10 % 405,74 jam 30.000,00Rp 12.172.167,20Rp

7 Operator 405,74 jam 41.500,00Rp 16.838.164,63Rp

8 Bahan bakar 405,74 jam 105.576,00Rp 42.836.290,81Rp

9 Pelumas 405,74 jam 147.560,00Rp 59.870.833,07Rp

10 Concrete Bucket 1 ls 20.000.000,00Rp 20.000.000,00Rp

TOTAL BIAYA 633.658.938,63Rp

Dibulatkan 633.658.000,00Rp

5.2 Perhitungan Waktu Dan Biaya Pelaksanaan Dengan

Mobile Crane

Mobile Crane digunakan pada pekerjaan struktur 

 pengecoran, pengangkatan bekisting dan Scafolding dari lantai1 sampai dengan lantai 6. Pada pekerjaan ini mobile cranedilengkapi dengan concrete bucket. Pemilihan peralatan mobile

crane didasarkan pada jarak lokasi pengecoran. Jadi akan selalu

terjadi perubahan panjang lengan dari mobile crane yangtergantung juga dari ketinggian tiap lantai.

5.2.1 Perhitungan Waktu Pelaksanaan Mobile Crane

Pada pekerjaan struktur digunakan mobile crane modelTerex RT-150 yang dilengkapi dengan concrete bucket dengan

kapasitas 0,8 m3, dengan radius dan beban pada ujung yangdisajikan pada lampiran data dari peralatan mobile crane model

Terex RT-150.Waktu pengangkatan oleh mobile crane dihitung

 berdasarkan radius, frekuensi alat melakukan pergi- pulang dan

waktu untuk bongkar muat, dimana waktu tersebut tergantungwaktu hoisting, slewing, dan landing dimana perhitungan radius

atau jarak pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan pada titik 

 pusat segmen yang telah ditentukan, setelah diketahui titik  pusat segmen dari pekerjaan tersebut. Maka dapat dihitungwaktu pelaksanaannya berdasarkan hoisting, slewing, dan

landing.Tata letak operasi peralatan pada pekerjaan struktur adalah

dengan melihat denah pelaksanaan pekerjaan yaitu pelaksanaanyang dilakukan dalam beberapa segmen pada setiap lantai.

Dengan beban angkat pada pekerjaan struktur tiap segmen

adalah 1200 kg maka kecepatan tower crane pada waktu pergiadalah sebagai berikut :

Kecepatan hoisting = 83,8 m/menit

Kecepatan selwing = 3 rpm = 1080˚/ menit

Kecepatan landing = 83,8 m/menitSedangkan kecepatan tower crane pada waktu kembali

adalah sebagai berikut : Kecepatan hoisting = 144,5 m/menit

Kecepatan selwing = 3 rpm = 1080˚ / menit

Kecepatan landing = 144,5 m / menit

Adapun contoh perhitungan waktu pengecoran untuk  pekerjaan kolom pada lantai 1 pada As C-1 adalah sebagai

 berikut:

Perhitungan volume kolomVolume Kolom total lantai 1 = 120,46 m3

Berat total kolom lantai 1 = 289140 kg

Berat 1 Kolom Tipe K1 = 2880 kg

E   D  C   A B  B  '     

1  

2  

 5  

4  

 3  

 6  

7  

1   0  

 9  

 8  

k-1

Gambar 5.3 Posisi Mobile Crane pada saat pengecoran kolomlantai 1 AS C-1

Gambar 5.4 koordinat kolom pada saat pengecoran

kolom lantai 1 AS C-1

Keterangan :MC = Posisi Mobile CraneTM = Posisi Truck Mixer 

α = Sudut Slewing Mobile Crane

D = Jarak Mobile Crane Ke Kolom

Jarak segmen terhadap tower crane

D = 22 )1()1(  Xtc Xk Yk Ytc

= 22 )00,9300,99()725,1122,24(

= 13,8654 m Sudut slewing

α = tan-1)00,9300,99(

)725,1122,24(

= 64,36°untuk penentuan posisi pengecoran kolom dengan mobile

crane ditabelkan pada Tabel 5.9

Tabel 5.9 Penentuan Posisi Pekerjaan Pengecoran Kolom Mobile Crane

Page 21: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 21/26

VOLUMEJARAK MC KE KOLOM

(m3) X (cm) Y (cm) X (cm) Y (cm) X (cm) Y (cm) D ( cm )

a b c d e f g h i j k m = ((f-h)^2 + (g-i)^2)^0,5 n

1 4 AS A-1 1,20 9900 2072,5 9300 2422,5 9900 2422,5 694,62 30,26

AS A-2 1,20 9300 2072,5 9300 2422,5 9900 2422,5 350,00 90,00

AS A-3 1,20 8700 2072,5 9300 2422,5 9900 2422,5 694,62 30,26

AS A-4 1,20 8100 2072,5 7500 2422,5 8100 2422,5 694,62 30,26

AS A-5 1,20 7500 2072,5 7500 2422,5 8100 2422,5 350,00 90,00

AS A-6 1,20 6900 2072,5 7500 2422,5 8100 2422,5 694,62 30,26

AS A-7 1,20 6300 2072,5 5700 2422,5 6300 2422,5 694,62 30,26

AS A-8 1,20 5700 2072,5 5700 2422,5 6300 2422,5 350,00 90,00

AS A-9 1,20 5100 2072,5 5700 2422,5 6300 2422,5 694,62 30,26

1 4 AS B-9 1,20 5100 1722,5 5700 2422,5 6300 2422,5 921,95 49,40

1 4 AS C-1 1,20 9900 1172,5 9300 2422,5 9900 2422,5 1386,54 64,36

AS C-2 1,20 9300 1172,5 9300 2422,5 9900 2422,5 1250,00 90,00

AS C-3 1,20 8700 1172,5 9300 2422,5 9900 2422,5 1386,54 64,36

AS C-4 1,20 8100 1172,5 7500 2422,5 8100 2422,5 1386,54 64,36

AS C-5 1,20 7500 1172,5 7500 2422,5 8100 2422,5 1250,00 90,00

A

SEGMENSUDUT SLEWING (

° )TITIKLANTAI

POSISI MOBILE CRANETINGGI

(m')

KOORDINAT KOLOM POSISI TRUCK MIXER

1. Perhitungan waktu pengangkatan

2a. Hoisting

Kecepatan (v) = 83,8 m/menit

Jarak ketinggian (h) = + 7 m

Waktu ( t=h/v) =t =

menit m

meter 

/8,83

7 = 0,084 menit

2b. SlewingKecepatan (v) = 1080˚Sudut (α) = 64,36˚

Waktu (t=a/v) =

t =menit /1080

36,64

= 0,06 menit

2c. LandingKecepatan (v) = 83,8 m/menit

Jarak ketinggian (h) = 3 m

Waktu (t=h/v) =

t =menit 

meter /8,83

3 = 0,036 menit

Total waktu pengangkatan =

a. Hoisting = 0,084 menit

 b. Slewing = 0,060 menitc. landing = 0,036 menit +

= 0,197 menit

untuk penentuan waktu angkat pekerjaan pengecoran kolomdengan mobile crane ditabelkan pada Tabel 5.10.a

Tabel 5.10.a Waktu Angkat Pengecoran Kolom Mobile Crane

V d t V d t V d t

(m/menit) ( m ) ( menit ) (m/menit) ( Derajat ) ( menit ) (m/menit) ( m ) ( menit ) (menit)

a b c d e f g = f/e h i j = i/h k l m = l/k n = g+j+m

1,00 KOLOM AS A-1 83,80 7,00 0,084 1.080,00 30,26 0,028 83,80 3,00 0,036 0,147 

1,00 KOLOM AS A-2 83,80 7,00 0,084 1.080,00 90,00 0,083 83,80 3,00 0,036 0,203 

1,00 KOLOM AS A-3 83,80 7,00 0,084 1.080,00 30,26 0,028 83,80 3,00 0,036 0,147 

1,00 KOLOM AS A-4 83,80 7,00 0,084 1.080,00 30,26 0,028 83,80 3,00 0,036 0,147 

1,00 KOLOM AS A-5 83,80 7,00 0,084 1.080,00 90,00 0,083 83,80 3,00 0,036 0,203 

1,00 KOLOM AS A-6 83,80 7,00 0,084 1.080,00 30,26 0,028 83,80 3,00 0,036 0,147 

1,00 KOLOM AS A-7 83,80 7,00 0,084 1.080,00 30,26 0,028 83,80 3,00 0,036 0,147 

1,00 KOLOM AS A-8 83,80 7,00 0,084 1.080,00 90,00 0,083 83,80 3,00 0,036 0,203 

1,00 KOLOM AS A-9 83,80 7,00 0,084 1.080,00 30,26 0,028 83,80 3,00 0,036 0,147 

1,00 KOLOM AS B-9 83,80 7,00 0,084 1.080,00 49,40 0,046 83,80 3,00 0,036 0,165 

1,00 KOLOM AS C-1 83,80 7,00 0,084 1.080,00 64,36 0,060 83,80 3,00 0,036 0,179 

1,00 KOLOM AS C-2 83,80 7,00 0,084 1.080,00 90,00 0,083 83,80 3,00 0,036 0,203 

1,00 KOLOM AS C-3 83,80 7,00 0,084 1.080,00 64,36 0,060 83,80 3,00 0,036 0,179 

1,00 KOLOM AS C-4 83,80 7,00 0,084 1.080,00 64,36 0,060 83,80 3,00 0,036 0,179 

1,00 KOLOM AS C-5 83,80 7,00 0,084 1.080,00 90,00 0,083 83,80 3,00 0,036 0,203 

WAKTU PERGI

LANDING WAKTU

TOTALSEGMEN

HOISTING SLEWING

LANTAI PEKERJAAN TITIK/AS

A

2. Perhitungan waktu kembali

2a. HoistingKecepatan (v) = 144,5 m/menitJarak ketinggian (h) = 3 mWaktu ( t=h/v) =

t =

menit 

meter 

/5,144

3 = 0,021menit

2b. Slewing

Kecepatan (v) = 1080˚Sudut (α) = 64,36˚Waktu (t=a/v) =

t =menit /1080

36,64

= 0,06 menit

2c..Landing

Kecepatan (v) = 144,5 m/mntJarak ketinggian (h) = 7 mWaktu (t=h/v) =

t =

menit m

meter 

/5,144

7 = 0,048menit

Total waktu kembali =a. Hoisting = 0,021 menit

 b. Slewing = 0,060 menit

d. landing = 0,048 menit += 0.129 menit

untuk perhitungan waktu kembali ditabelkan pada Tabel5.10.b

Page 22: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 22/26

Tabel 5.10.b Waktu Kembali Pengecoran Kolom Mobile Crane

V d t V d t V d t

(m/menit) ( m ) ( menit ) (m/menit) ( Derajat ) ( menit ) (m/menit) ( m ) ( menit ) (menit)

a b c d e f g = f/e h i j = i/h k l m = l/k n = g+j+m

1,00 KOLOM AS A-1 144,50 3,00 0,021 1.080,00 30,26 0,028 144,50 7,00 0,048 0,097 

1,00 KOLOM AS A-2 144,50 3,00 0,021 1.080,00 90,00 0,083 144,50 7,00 0,048 0,153 

1,00 KOLOM AS A-3 144,50 3,00 0,021 1.080,00 30,26 0,028 144,50 7,00 0,048 0,097 1,00 KOLOM AS A-4 144,50 3,00 0,021 1.080,00 30,26 0,028 144,50 7,00 0,048 0,097 

1,00 KOLOM AS A-5 144,50 3,00 0,021 1.080,00 90,00 0,083 144,50 7,00 0,048 0,153 

1,00 KOLOM AS A-6 144,50 3,00 0,021 1.080,00 30,26 0,028 144,50 7,00 0,048 0,097 

1,00 KOLOM AS A-7 144,50 3,00 0,021 1.080,00 30,26 0,028 144,50 7,00 0,048 0,097 

1,00 KOLOM AS A-8 144,50 3,00 0,021 1.080,00 90,00 0,083 144,50 7,00 0,048 0,153 

1,00 KOLOM AS A-9 144,50 3,00 0,021 1.080,00 30,26 0,028 144,50 7,00 0,048 0,097 

1,00 KOLOM AS B-9 144,50 3,00 0,021 1.080,00 49,40 0,046 144,50 7,00 0,048 0,115 

1,00 KOLOM AS C-1 144,50 3,00 0,021 1.080,00 64,36 0,060 144,50 7,00 0,048 0,129 

1,00 KOLOM AS C-2 144,50 3,00 0,021 1.080,00 90,00 0,083 144,50 7,00 0,048 0,153 

1,00 KOLOM AS C-3 144,50 3,00 0,021 1.080,00 64,36 0,060 144,50 7,00 0,048 0,129 

1,00 KOLOM AS C-4 144,50 3,00 0,021 1.080,00 64,36 0,060 144,50 7,00 0,048 0,129 

1,00 KOLOM AS C-5 144,50 3,00 0,021 1.080,00 90,00 0,083 144,50 7,00 0,048 0,153 

WAKTU KEMBALI

A

SLEWING LANDINGWAKTU TOTAL

S EGM EN LA NTAI PE KE RJAAN

HOISTING

TITIK/AS

3. Waktu bongkar muat

a. Waktu bongkar 

Waktu untuk membongkar beton readymixdari bucket untuk dituangkan pada kolomyang akan dicor.Waktu bongkar = 7 menit (pengamatan

lapangan)

 b. Waktu muatWaktu untuk memuat beban ready mix daritruck mixer yang dimasukkan ke concrete bucket.

Waktu muat = 5 menit (pengamatan

dilapangan )

4. Perhitungan waktu Siklus

= waktu muat + waktu angkat + waktu bongkar +waktu kembali

= 5+0,179+7+0,129 = 12,308 menit

untuk perhitungan waktu siklus ditabelkan pada Tabel 5.11Tabel 5.11 Waktu Siklus Pengecoran Kolom Mobile Crane

(menit) (menit) ( menit ) (menit) (menit)

a b c d e f g = f/e h n = g+j+m

1,00 KOLOM AS A-1 5,00 0,147 0,097 7,000 12,245 

1,00 KOLOM AS A-2 5,00 0,203 0,153 7,000 12,355 

1,00 KOLOM AS A-3 5,00 0,147 0,097 7,000 12,245 

1,00 KOLOM AS A-4 5,00 0,147 0,097 7,000 12,245 

1,00 KOLOM AS A-5 5,00 0,203 0,153 7,000 12,355 

1,00 KOLOM AS A-6 5,00 0,147 0,097 7,000 12,245 

1,00 KOLOM AS A-7 5,00 0,147 0,097 7,000 12,245 

1,00 KOLOM AS A-8 5,00 0,203 0,153 7,000 12,355 

1,00 KOLOM AS A-9 5,00 0,147 0,097 7,000 12,245 

1,00 KOLOM AS B-9 5,00 0,165 0,115 7,000 12,280 

1,00 KOLOM AS C-1 5,00 0,179 0,129 7,000 12,308 

1,00 KOLOM AS C-2 5,00 0,203 0,153 7,000 12,355 

1,00 KOLOM AS C-3 5,00 0,179 0,129 7,000 12,308 

1,00 KOLOM AS C-4 5,00 0,179 0,129 7,000 12,308 

1,00 KOLOM AS C-5 5,00 0,203 0,153 7,000 12,355 

A

WAKTU SIKLUS

S EG MEN LANTA I P EKER JAA N TITIK/ASWAKTU TOTAL

WAKTU

ANGKAT

WAKTU

KEMBALI

WAKTU

BONGKARWAKTU MUAT

5. Perhitungan waktu pelaksanaan

mobile crane asumsi kondisi sedang dan

 pemeliharaan mesin sedang, sehingga efisiensi =0,65

Volume = 1,2 m3

Produksi per siklus = 0,5 m3

Waktu siklus = 12,308 menit

Produksi perjam = 0,6x308,12

60 0,65

= 2,341 m3/ jam

Waktu pelaksanaan =

 jamm

m

/341,2

2,13

3

= 0,513 jam

untuk perhitungan waktu pelaksanaan pekerjaan pengecoran

kolom dengan mobile crane ditabelkan pada Tabel 5.12Tabel 5.12 Waktu Pelaksanaan Pengecoran Kolom MobileCrane

VOLUME WAKTU SIKLUS PRODUKSI PERJAM TOTAL

(m3) (menit) ( kg ) (jam)

a b c d e f g h i = (g*60*0,65)/h j = f/ i

I K1 ( 60x50 ) AS A-1 1,20 0,5 12,245 1,593 0,754

AS A-2 1,20 0,5 12,355 1,578 0,760

AS A-3 1,20 0,5 12,245 1,593 0,754

AS A-4 1,20 0,5 12,245 1,593 0,754

AS A-5 1,20 0,5 12,355 1,578 0,760

AS A-6 1,20 0,5 12,245 1,593 0,754

AS A-7 1,20 0,5 12,245 1,593 0,754

AS A-8 1,20 0,5 12,355 1,578 0,760AS A-9 1,20 0,5 12,245 1,593 0,754

K1 ( 60x50 ) AS B-9 1,20 0,5 12,280 1,588 0,756

K1 ( 60x50 ) AS C-1 1,20 0,5 12,308 1,584 0,757

AS C-2 1,20 0,5 12,355 1,578 0,760

AS C-3 1,20 0,5 12,308 1,584 0,757

AS C-4 1,20 0,5 12,308 1,584 0,757

AS C-5 1,20 0,5 12,355 1,578 0,760

PRODUKSI

PER SIKLUST IPE K OL OM T IT IK / ASSEGMENNO PEKERJAAN

KOLOM

LANTAI 1A

Jadi waktu total yang diperlukan pemakaian mobile craneuntuk pekerjaan pengecoran dan pengangkatan material dapat

dilihat pada Tabel 5.13

Page 23: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 23/26

Tabel 5.13 Waktu Total Penggunaan Mobile Crane

NO VOLUME SATUAN

1. KOLOM

a. Tulangan 15,522 jam

b. Bekisting 17,412 jam

c. Perancah 5,232 jam

d. Pengecoran 271,338 jam

2. Baloka. Tulangan 26,758 jam

b. Bekisting 14,209 jam

c. Perancah 21,689 jam

3. Plat

a. Tulangan 16,939 jam

b. Bekisting 15,123 jam

c. Perancah 30,155 jam

4. Tangga

a. Tulangan 0,672 jam

b. Bekisting 0,712 jam

c. Perancah 0,457 jam

d. Pengecoran 43,380 jam

5. Shearwalla. Tulangan 1,076 jam

b. Bekisting 0,624 jam

c. Perancah 0,079 jam

d. Pengecoran 30,178 jam

511,557 jam

PEKERJAAN

TOTAL WAKTU

5.2.3 Perhitungan Biaya Pelaksanaan Mobile Crane

a. Data Operasional Peralatan

Mobile Crane, type Terex RT130

 b. Harga Sewa Mobile Crane

Harga sewa Mobile Crane termasuk Operator dan lain

 – lain. = Rp. 450.000,00/ jam

Biaya Mobilisai dan Demobilisasi (Surabaya)

= Rp. 4.950.000 / unit

Operator = Rp. 150.000 / hari

Harga concrete bucket (0,5 liter)= Rp. 9.500.000,00/unit

Harga bahan bakar = Rp. 5.300,00/ liter c. Biaya Operasional Peralatan

Biaya Bahan Bakar 

25 Liter/jam (pengamatan lapangan)= 25 x 5300= Rp. 132.500,00

Maka biaya Tower Crane Perjam :1. Sewa Peralatan = Rp. 450.000,00

2. Biaya Operasional = Rp. 132.500,003. Biaya Operator = Rp. 150,000,00 +

Rp. 732,500,00 /jam

Untuk perhitungan biaya total pelaksanaan pekerjaan dapatdilihat pada Tabel 5.14 di bawah ini :

Tabel 5.14 Perhitungan Biaya Total Mobile Crane

NO PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN TOTAL

( Rp. ) ( Rp. )

1 Mob Demobilisasi 1 Unit 10.950.000,00Rp 10.950.000,00Rp

3 Sewa Mobile Crane 511,56 jam 450.000,00Rp 230.200.524,19Rp

4 PPN 10 % 511,56 jam 45.000,00Rp 23.020.052,42Rp

5 Operator 511,56 jam 150.000,00Rp 76.733.508,06Rp

6 Bahan bakar 511,56 jam 132.500,00Rp 67.781.265,46Rp

7 Concrete Bucket 1 ls 9.500.000,00Rp 9.500.000,00Rp

TOTAL BIAYA 418.185.350,13Rp

Dibulatkan 418.185.000,00Rp

5.3 Penggunaan Gerobak Dorong

5.3.1 Perhitungan Waktu Pelaksanaan Mobile Crane

Gerobak dorong merupakan sarana pengangkutan material

arah horizontal dengan menggunakan tenaga manusia. Di sini penggunaan gerobak dorong diperlukan sebagai alat bantu,karena ada beberapa bagian pekerjaan struktur atas yang tidak terjangkau oleh penggunaan mobile crane sehingga penggunaan

gerobak dorong sangat diperlukan. Data-data yang diperlukan

dalam perhitungan waktu penggunaan gerobak adalah : (Soedradjat : 1994,20 ).- Kapasitas : 0,085 ton

- Waktu menaikkan (muat) : 2 menit- Waktu menurunkan (bongkar) : 0,3 menit

- Kecepatan bermuatan : 30 m/menit- Kecepatan kosong : 42,5 m/menit

Contoh perhitungan untuk pengangkutan read mix dari bucket pada kolom K1 As F-13 dan F-17 pada lantai 2,3 dan 4 pada Segmen C zona 1,2 adalah ;

1. Volume K1 = 1,2 m3

= 2880 kg = 2,88 ton

2. Kapasitas = 0,085 ton

3. Frekuensi pergi = kali882,33

085,0

88,2

4. Frekuensi pulang = kali882,33085,0

88,2

5. Kecepatan bermuatan = 30 m/jam

6. Kecepatan kosong = 42,5 m/menit

7. Jarang angkut = 12,86 m

8. Waktu angkut = kali xmenit m

m882,33

/30

86,12

= 14,524 menit

9. Waktu muat = 2 menit x 33,882kali

= 67,764 menit

10.Waktu bongkar = 0,3 menit x 33,882kali

= 10,165 menit

11. Waktu kembali = kali xmenit m

m882,33

/5,42

86,12

= 10,252 menit

12. Waktu total = ( 14,254 + 67,764 +

10,165 + 10,252 )

= 102,435 menit

Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat dalam Tabel

5.15 di bawah ini :

Page 24: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 24/26

JARAK

PERGI PULANG ISI KOSONG ANGKUT

(ton) (ton) ( m/menit ) ( m/menit ) ( m ) ( menit ) ( menit ) ( menit ) ( menit ) Ja

a b c d f = c/d g = c/d h i j k = ((j/h)*f) l = 2*f m = 0,3*g n = ((j/i)*g) o =(k+l+m+n)/60

PENGECORAN

2 KOLOM (AS E-13) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS F-13) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 12,84 14,50 67,76 10,16 10,24 1,71

KOLOM (AS F-17) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 12,86 14,52 67,76 10,16 10,25 1,71

PENGECORAN

3 KOLOM (AS E-13) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS F-13) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 12,84 14,50 67,76 10,16 10,24 1,71

KOLOM (AS F-17) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 12,86 14,52 67,76 10,16 10,25 1,71

PENGECORAN

4 KOLOM (AS E-13) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS F-13) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 12,84 14,50 67,76 10,16 10,24 1,71

KOLOM (AS F-17) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 12,86 14,52 67,76 10,16 10,25 1,71

PENGECORAN

5 KOLOM (AS E-13) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

KOLOM (AS E-14) 2,88 0,085 33,88 33,88 30,00 42,50 8,50 9,60 67,76 10,16 6,78 1,57

PENGECORAN

6 KOLOM (AS E-13) 2,86 0,085 33,60 33,60 30,00 42,50 8,50 9,52 67,20 10,08 6,72 1,56KOLOM (AS E-14) 2,86 0,085 33,60 33,60 30,00 42,50 8,50 9,52 67,20 10,08 6,72 1,56

KOLOM (AS E-14) 2,86 0,085 33,60 33,60 30,00 42,50 8,50 9,52 67,20 10,08 6,72 1,56

KOLOM (AS E-14) 2,86 0,085 33,60 33,60 30,00 42,50 8,50 9,52 67,20 10,08 6,72 1,56

KOLOM (AS E-14) 2,86 0,085 33,60 33,60 30,00 42,50 8,50 9,52 67,20 10,08 6,72 1,56

KOLOM (AS E-14) 2,856 0,085 33,60 33,60 30,00 42,50 8,50 9,52 67,20 10,08 6,72 1,56

TOTAL 57,34

VOL KAPLANTAI PEKERJAAN

WAKTU

BONGKAR

WAKTU

KEMBALI WAKTU TOTAL

FREK KEC WAKTU

ANGKUT

WAKTU

MUAT

Tabel 5.15 Waktu Pengangkatan pengecoran kolom dengan gerobak dorong

Jadi waktu total pengecoran dengan menggunakan

gerobak dorong = 57,34 jam

karena pada saat pelaksanaan pengecoran kolom

menggunakan 2 gerobak maka waktu total

 penyelesaian =  jam67,282

34,57

5.3.2 Perhitungan biaya dengan gerobak dorong

Harga gerobak dorong = Rp.2.200.000,00

- 2 gerobak dorong = 2 x 2.200.000,00

= Rp. 4.400.000,00- Upah buruh perhari = Rp.50.000,00- Biaya pemeliharaan perjam

= ( 18,75 -26,25)% x Full Landed price2000 jam kerja pertahun

= 22,5% x ( Rp. 4.400.000,00 x 12 )  2000

= Rp. 5.940,00

- Biaya operator perjam= [ ( 2,5-2,75 ) x upah buruh perhari/8jam ] x 2

gerobak = (2,6 x Rp. 50.000,00/8jam ) x 2= Rp. 32.500,00

- Sewa gerobak per jam

= Rp. 4.400.000,00 / Bulan = Rp. 22.000,00( 8 jam x 25 hari )

Jadi biaya gerobak perjam = Rp. 5.940 + Rp. 32.500 +

Rp. 22.000

= Rp. 60.440,00Tabel 5.16 Perhitungan biaya pelaksanaan dengan 1 gerobak 

dorongNO PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN TOTAL

( Rp. )

1 Sewa gerobak dorong 28,57 jam 22.000,00Rp 628.540,00Rp

3 Operator 28,57 jam 32.500,00Rp 928.525,00Rp

3 Pemeliharaan 28,57 jam 5.940,00Rp 169.705,80Rp

TOTAL BIAYA 1.726.770,80Rp

Dibulatkan 1.726.000,00Rp

5.4 Perhitungan Waktu Concrete Pump

Perhitungan waktu pelaksanaan concrete pump

dipengaruhi oleh :1. Volume Pengecoran2. Kapasitas Cor Concrete Pump (delivery Capacity)

5.4.1 Perhitungan Delivery Capacity

Perhitungan Kapasitas cor Concrete Pump ( delivery

capacity ) untuk pengecoran 3 segmen

a. Menentukan  Horizontal Equivalent Lenghth, yaitu

 perkalian panjang pipa dengan faktor  horizontal conversion. Perhitungan  Horizontal Transport  Distance lantai 2 segmen A :

1. Boom Pipe (Slump 10 cm) = 109m..(tabel:2.1)

2. Upward Pipe = 6,2m x 3=18,6m..(tabel:2.2)

3. Horizontal Pipe =2,8mx2bh= 5,6m

4. Flexiblehose =5m x2 bh x2=20 m +

Horizontal Transport =153,2 mdistance

 b. Menentukan delivery capacity dengan melihat grafik 

hubungan antara delivery capacity dengan horizontaltransport distance sesuai dengan slump 10 cm dan

diameter pipa 125 A.

Gambar 5.1 Delivery Capacity dengan slump 10 cm

Page 25: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 25/26

Harga Pemakaian ≤ 4 jam

( Volume max = 40 Jam )

- Standar ( Boom 17 m ) 2.000.000,00Rp 500.000,00Rp

- Long ( Boom 27 m ) 3.000.000,00Rp 750.000,00Rp

Jenis Pompa Beton Harga Sewa/Jam

VOLUM E DURASI HARGA SEWA PPN 10% TOTAL HARGA

m3 jam Rp/jam Rp/jam Rp

a b c d e f g = (e*f)*10% h = (e*f)+g

1 Lantai 1

BALOK A 63,21 2,84 750.000,00 213.332,78 2.346.660,60 

B 22,16 1,77 750.000,00 132.608,30 1.458.691,30 

C 53,00 2,60 750.000,00 195.037,45 2.145.411,94 

PLAT A 78,30 3,28 750.000,00 246.252,02 2.708.772,27 

B 25,80 1,87 750.000,00 139.976,72 1.539.743,93 

C 72,28 3,12 750.000,00 234.065,79 2.574.723,68 

2 Lantai 2

BALOK A 103,83 4,07 750.000,00 305.575,17 3.361.326,92 

B 31,50 2,05 750.000,00 153.833,92 1.692.173,08 

C 83,18 3,50 750.000,00 262.253,50 2.884.788,46 

PLAT A 118,78 4,49 750.000,00 336.938,81 3.706.326,92 

B 25,20 1,87 750.000,00 140.617,13 1.546.788,46 

C 97,58 3,90 750.000,00 292.463,29 3.217.096,15 

NO PEKERJAAN ZONA

Dari grafik didapat delivery capacity 54 m3 / jama. Diasumsikan kondisi operasi sedang dan pemeliharaan

mesin sedang, sehingga efisiensi kerja adalah 0,65.

 b. Sehingga delivery capacity adalah 35,1 m3/jamUntuk perhitungan delivery capacity selanjutnyadibentuk dalam table 5.17 sebagai berikut :Tabel 5.17 Perhitungan Delivery Capacity

DELIVERY

CAPACITY (DC)

m³/jam m³/jam

1 109 18,6 0 20 147,6 m 57 0,65 37,05

2 109 18,6 5,6 20 153,2 m 55 0,65 35,75

3 109 27,9 8,4 20 165,3 m 50 0,65 32,5

4 109 37,2 11,2 20 177,4 m 48 0,65 31,2

5 109 46,5 14 20 189,5 m 45 0,65 29,25

6 & ATAP 109 55,8 16,8 20 201,6 m 44 0,65 28,6

TOTAL SATUAN EFISIENSI ( E )DC X E

NAMA PIPA

LANTAIHORIZONTAL

PIPE

UPWARD

PIPE

BOOM

PIPE

FLEXIBLE

PIPE

5.4.2 Perhitungan Waktu Pelaksanaan

Contoh perhitungan waktu pelaksanaan untuk pengecoran balok lantai 2 segmen A adalah :

1. Volume : 103,83 m3.

2. Kemampuan Produksi : 35,75 m

3

/jam.3. Waktu Operasional : jam90,2

75,35

83,103

4. Waktu Persiapan ……( asumsi dari lapangan)a. Pengaturan Posisi : 5 menit b. Pasang Pipa : 15 menit

c. Idle Pompa : 10 menit30 menit = 0,5 jam

5. Waktu Operasi

a. Pembersian Pompa : 20 menit b. Bongkar Pipa : 15 menitc. Persiapan Kembali : 5 menit

40 menit = 0,67 jam

Total Waktu = 2,90 + 0,5 + 0,67 = 4,07 jam

Untuk pekerjaan selanjutnya dapat dilihat dari Tabel 5.18di bawah ini :

5.4.3 Perhitungan Biaya Concrete Pump

Harga sewa concrete pump pada pemakaian dan panjang

 pipa. Dapat dilihat seperti Tabel 5.19 di bawah ini :Tabel 5.19 Sewa Concrete Pump

Harga sewa sudah termasuk biaya opersional dan sopir,karena berada dalam kota maka biaya mobilisasi tidak 

dikenakan.

Perhitungan biaya pelaksanaan selengkapnya dibentuk dalam Tabel 5.20 sebagai berikut:

Tabel 5.20 Biaya Pelaksanaan Penggunaan Concrete Pump

Tabel 5.18 Perhitungan Waktu Pelaksanaan DenganConcrete Pump

m3 m3/jam jam jam jam jam

1 Lantai 1

BALOK A 63,21 37,75 1,67 0,50 0,67 2,84

B 22,16 37,05 0,60 0,50 0,67 1,77

C 53,00 37,05 1,43 0,50 0,67 2,60

PLAT A 78,30 37,05 2,11 0,50 0,67 3,28

B 25,80 37,05 0,70 0,50 0,67 1,87

C 72,28 37,05 1,95 0,50 0,67 3,12

2 Lantai 2

BALOK A 103,83 35,75 2,90 0,50 0,67 4,07

B 31,50 35,75 0,88 0,50 0,67 2,05

C 83,18 35,75 2,33 0,50 0,67 3,50

PLAT A 118,78 35,75 3,32 0,50 0,67 4,49

B 25,20 35,75 0,70 0,50 0,67 1,87

C 97,58 35,75 2,73 0,50 0,67 3,90

3Lantai 3BALOK A 93,00 32,50 2,86 0,50 0,67 4,03

B 29,73 32,50 0,91 0,50 0,67 2,08

C 83,18 32,50 2,56 0,50 0,67 3,73

PLAT A 107,67 32,50 3,31 0,50 0,67 4,48

B 21,33 32,50 0,66 0,50 0,67 1,83

C 97,58 32,50 3,00 0,50 0,67 4,17

4 Lantai 4

BALOK A 93,00 31,20 2,98 0,50 0,67 4,15

B 29,73 31,20 0,95 0,50 0,67 2,12

C 83,18 31,20 2,67 0,50 0,67 3,84

PLAT A 107,67 31,20 3,45 0,50 0,67 4,62

B 21,33 31,20 0,68 0,50 0,67 1,85

C 97,58 31,20 3,13 0,50 0,67 4,30

5 Lantai 5

BALOK A 94,99 29,25 3,25 0,50 0,67 4,42

B 34,70 29,25 1,19 0,50 0,67 2,36

C 83,91 29,25 2,87 0,50 0,67 4,04

PLAT A 110,85 29,25 3,79 0,50 0,67 4,96B 21,33 29,25 0,73 0,50 0,67 1,90

C 97,58 29,25 3,34 0,50 0,67 4,51

6 Lantai 6 dan Atap

BALOK A 92,05 28,60 3,22 0,50 0,67 4,39

B 63,06 28,60 2,20 0,50 0,67 3,37

C 135,39 28,60 4,73 0,50 0,67 5,90

PLAT A 81,35 28,60 2,84 0,50 0,67 4,01

B 35,88 28,60 1,25 0,50 0,67 2,42

C 178,78 28,60 6,25 0,50 0,67 7,42

JUMLAH 126,29

WAKTUTOTAL

VOLUMESEGMENPEKERJAANNO KAPASITASCOR

WAKTUOPERASI

WAKTUPERSIAPAN

WAKTUPASCA OPS

Page 26: ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

7/12/2019 ITS Undergraduate 17109 Paper 1534365

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-17109-paper-1534365 26/26

VOLUME DURASI HARGA SEWA PPN 10% TOTAL HARGA

m3 jam Rp/jam Rp/jam Rp

a b c d e f g = (e*f)*10% h = (e*f)+g

3 Lantai 3

BALOK A 93,00 4,03 750.000,00 302.365,38 3.326.019,23 

B 29,73 2,08 750.000,00 156.357,69 1.719.934,62 

C 83,18 3,73 750.000,00 279.703,85 3.076.742,31 

PLAT A 107,67 4,48 750.000,00 336.219,23 3.698.411,54 B 21,33 1,83 750.000,00 136.973,08 1.506.703,85 

C 97,58 4,17 750.000,00 312.934,62 3.442.280,77 

4 Lantai 4

BALOK A 93,00 4,15 750.000,00 311.307,69 3.424.384,62 

B 29,73 2,12 750.000,00 159.216,35 1.751.379,81 

C 83,18 3,84 750.000,00 287.701,92 3.164.721,15 

PLAT A 107,67 4,62 750.000,00 346.572,12 3.812.293,27 

B 21,33 1,85 750.000,00 139.024,04 1.529.264,42 

C 97,58 4,30 750.000,00 322.317,31 3.545.490,38 

5 Lantai 5

BALOK A 94,99 4,42 750.000,00 331.314,10 3.644.455,13 

B 34,70 2,36 750.000,00 176.724,36 1.943.967,95 

C 83,91 4,04 750.000,00 302.903,85 3.331.942,31 

PLAT A 110,85 4,96 750.000,00 371.980,77 4.091.788,46 

B 21,33 1,90 750.000,00 142.442,31 1.566.865,38 

C 97,58 4,51 750.000,00 337.955,13 3.717.506,41 

6 Lantai 6 dan Atap

BALOK A 92,05 4,39 750.000,00 329.139,86 3.620.538,46 

B 63,06 3,37 750.000,00 253.117,13 2.784.288,46 

C 135,39 5,90 750.000,00 442.793,71 4.870.730,77 

PLAT A 81,35 4,01 750.000,00 301.080,42 3.311.884,62 

B 35,88 2,42 750.000,00 181.840,91 2.000.250,00 

C 178,78 7,42 750.000,00 556578,67 6.122.365,38 

TOTAL 104.186.713,01 

NO PEKERJAAN ZONA

Tabel 5.20 Biaya Pelaksanaan Penggunaan Concrete Pump(lanjutan)

5.5. Analisa Hasil

5.5.1 Perbandingan Waktu Pelaksanaan

Setelah dilakukan perhitungan waktu pelaksanaan (durasi)terhadap masing - masing kombinasi maka langkah

selanjutnya adalah membandingkan waktu pelaksanaan antara

kombinasi tower crane dan concrete pump dengan kombinasi

mobile crane dan concrete pump, Kemudian baru biaya pelaksanaan dapat dibandinglan. Untuk lebih jelasnya dapatdilihat pada Tabel 5.21, Tabel 5.22dan Tabel 5.23 di bawah

ini:

Tabel 5.21 Perbandingan Waktu Pelaksanaan

TC + CPMC + CP + Alat

Bantu

( jam ) ( jam )

I KOLOM

a. Tulangan 17,82 15,52

b. Bekisting 17,73 17,41

c. Perancah 5,27 5,23

d. Pengecoran 178,35 328,68

II BALOK

a. Tulangan 34,15 26,76

b. Bekisting 14,90 14,21

c. Perancah 17,67 21,69

d. Pengecoran 61,27 61,27

III PLAT

a. Tulangan 21,50 16,94

b. Bekisting 15,39 15,12

c. Perancah 33,77 30,16

d. Pengecoran 65,02 65,02

IV TANGGA

a. Tulangan 1,45 0,67

b. Bekisting 0,78 0,71

c. Perancah 0,55 0,46

d. Pengecoran 27,04 43,38

V SHEARWALL

a. Tulangan 1,49 1,08

b. Bekisting 0,66 0,62

c. Perancah 0,08 0,08

d. Pengecoran 18,95 30,18

533,84 695,19

PEKERJAANNO

Tabel 5.22 Perbandingan Biaya Pelaksanaan

TC CP MC CP Alat Bantu

( jam ) ( jam ) ( jam ) ( jam ) ( jam )

407,56 126,29 511,56 126,29 57,34

WAKTU TC + CP WAKTU TC + CP + ALAT BANTU

533,84 695,19

Tabel 5.23 Perbandingan Biaya Total Pelaksanaan

TC CP MC CP Alat Bantu

635.624.000,00Rp 104.186.713,01Rp 418.185.000,00Rp 104.186.713,01Rp 1.726.000,00Rp

BIAYA TC + CP BIAYA TC + CP + Alat Bantu

Rp. 524.097.713,01Rp. 739.810.713,01

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari analisa perbandingan perhitungan waktu dan biaya pelaksanaan pada proyek Rumah Sakit Umum Haji Surabayadengan menggunakan peraltan berat kombinasi antara tower 

crane dengan concrete pump dan mobile crane dengan

concrete pump maka dapat diambil kesimpulan.1. Berdasarkan perbandingan waktu pelaksanaan pekerjaan struktur atas yang meliputi pekerjaan pengecoran dan pengangkatan material, maka

2. waktu yang diperlukan kombinasi TC-CP sebesar 

533,84 jam sedangkan waktu untuk kombinasiMC-CP sebesar 695,19 jam. Maka waktu tercepatdengan menggunakan kombinasi TC-CP.

3. Berdasarkan perbandingan biaya pelaksanaan

 pekerjaan struktur atas yang meliputi pekerjaan

 pengecoran dan pengangkatan material, makawaktu yang diperlukan kombinasi TC-CP sebesar Rp. 739.810.713,00 sedangkan biaya untuk 

kombinasi MC-CP sebesar Rp. 524.097.713,00 jam Maka biaya termurah dengan menggunakan

kombinasi MC-CP.4. Berdasarkan perbandingan waktu dan biaya maka

 pada proyek pembangunan Gedung IGD, BedahSentral dan Rawat Inap Maskin RSU HajiSurabaya, untuk pekerjaan pengangkatan materialdan pengecoran sebaiknya menggunakan

kombinasi peralatan tower crane dan concrete pump, karena lebih efisien dari segi waktumengingat proyek tersebut berada pada areaRumah Sakit yang sedang aktif pada saat

 pembangunannya. Namun bila meninjau dari segi biaya atau penghematan maka disarankan

menggunakan kombinasi mobile crane danconcrete pump.

6.2 Saran

Pada setiap penggunaan peralatan dan pemilihan

 peralatan  pada pembangunan proyek perlu diperhatikan

yaitu lokasi dan kondisi proyek, rencana dari bangunan proyek meliputi waktu dan biaya serta metode kerja dari

 peralatan itu sendiri.Karena pembahasan Tugas Akhir ini hanya dibatasi

 pada penggunaan peralatan tower crane dan mobile crane

untuk pekerjaan pengecoran dan pengangkatan material sajasehingga dirasa kurang lengkap. Maka untuk bisamenenentukan alternatif penggunaan peralatan yang lain

 perlu dibahas lagi suatu penelitian atau studi lanjutan tentang

masalah.