its undergraduate 16953 3107100113 paper

Upload: fahrudinefendi

Post on 14-Jul-2015

346 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Abstrak Indonesia merupakan salah satu negara produsen LNG terbesar di dunia, hal ini didukung dengan keberadaan cadangan gas alam sebesar 98 triliun kaki persegi yang menempati peringkat ke-11 dari 20 negara di dunia sehingga tidak diragukanperannya dalam hal ekspor kebutuhan gas ke luar negeri. Di sisilainkebutuhanLNGdalamnegerijugasemakinmeningkatterutamauntukpemenuhanindustri pupuk,misalnyadiJawaTimur,sedangkanfasilitaspendukungsepertidermagakurangmemadai mengingat dermaga eksisting di Gresik saat ini sudah penuh/jenuh sehingga perlu adanya pembangunan dermaga LNG bongkar baru di Jawa Timur. Dengan adanya pembangunan fasilitas pelabuhan khusus LNG ini, maka dibutuhkan suatu desain strukturdermagayangmemenuhistandardyangadadandapatdilaksanakandilapangan,mengingat LNGmembutuhkanperlakuankhususkarenasifatnyayangmudahterbakardanmampumembuatbaja getas (cryogenic). Tugasakhirinibertujuanuntukmengevaluasikebutuhanlayoutperairandandaratan,kebutuhan jumlahjetty,detaildaristrukturjettyitusendiri,metodepelaksanaansertamenganalisisrencana anggaran biaya keseluruhan pendirian jetty.Dari hasilanalisis perhitungan didapatkan kebutuhan jumlah dermaga adalah sebanyak empat buah pada kedalaman -10.0 mLWS, kebutuhan dimensi Unloading Platform sebesar 21 x 33 m2, Trestle 5 x 56 m2,MooringDolphin 6 x6 m2, dan Breasting Dolphin 6 x 7.5 m2, serta keseluruhan rencana anggaran biaya sebesar Rp.210.130.865.332,00 Kata kunci : Perairan Tanjung Pakis, jetty LNG, metode pelaksanaa, rencaa anggaran biaya BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Liquefiednaturalgas(LNG)merupakan gasalamyangtelahdiprosesuntuk menghilangkanketidakmurniandarihidrokarbon beratdankemudiandikondensasimenjadicairan padatekananatmosferdenganmendinginkannya sekitar-162Celcius.KeberadaanLNGsangat banyakmanfaatnya,salahsatunyasebagaibahan baku pabrik pupuk. Indonesiamerupakansalahsatunegara produsen LNG terbesar di dunia, hal ini didukung dengan keberadaan cadangan gas alam sebesar 98 triliun kaki persegi yang menempati peringkat ke-11dari20negaradiduniasehinggatidak diragukanperannyadalamhaleksporkebutuhan gaskeluarnegeri.DisisilainkebutuhanLNG dalamnegerijugasemakinmeningkatterutama untukpemenuhanindustripupuk,misalnyadi JawaTimur,sedangkanfasilitaspendukung sepertidermagakurangmemadaimengingat dermagaeksistingdiGresiksaatinisudah penuh/jenuh sehingga perlu adanya pembangunan dermaga LNG bongkar baru di Jawa Timur. SelanjutnyadipilihlokasipantaiTanjung Pakis,DesaKemantren,KecamatanPaciran, KabupatenLamongan(Gambar1.1dan1.2) sebagaitempatrencanapenempatanpelabuhan LNG.Dipilihlokasiinikarenaletaknyayang strategisbaikdariarahdaratmaupunperairan laut.Denganadanyapembangunanfasilitas pelabuhankhususLNGini,makadibutuhkan suatudesainstrukturdermagayangmemenuhi standardyangadadandapatdilaksanakandi lapangan,mengingatLNGmembutuhkan perlakuankhususkarenasifatnyayangmudah terbakardanmampumembuatbajagetas (cryogenic). 1.1.Lokasi LokasirencanapelabuhanLNGterletak dipantaiTanjungPakis,DesaKemantren, KecamatanPaciran,KabupatenLamongan sedangkanposisigeografisterletakdi 112o2508.11BTdan6o5242.16LSatau sekitarKm64dariSurabaya.Kondisilapangan secaraumum berada di tepi jalan Deandless yang menghubungkankotaGresikkekotaTuban selebarrata-rata7mdengankondisibaikdan merupakanbagidarisegmenjalurutamapantai utara ( pantura ). 1.2.Tujuan Tujuan dari tugas akhir ini adalah : 1.Mampu melakukan evaluasi layout perairan dan daratan 2.Mampumerencakandetailstruktur dermagaunloadingplatform,trestle, mooring dan breasting dolphin3.Mampu merencanakan metode pelaksanaan pembangunan dermaga 4.Mampu menghitung rencana anggaran biaya 2 1.3Lingkup Pekerjaan 2.Evaluasi layout perairan dan daratan 3.Perhitunganstrukturdermagaunloading platformdanapproachtrestle,mooring& breasting dolphins 4.Metode pelaksanaan 5.Perhitungan RAB 1.4Metodologi Bagan metodologi dapat dilihat pada gambar 1.3 BAB III PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 3.1 Umum 3.2 Data Bathymetri Petabathymetrimerupakanpetayang menunjukkankonturpermukaandasarlautdari posisi 0.00 mLWS. Kegunaan dari peta ini adalah: -Mengetahuikedalamanperairandan bentukkonturdasarlautsehinggadapat digunakanuntukmerencakankedalaman perairan yang aman bagi kapal -Mengetahuivolumepengerukanyang diperlukanpadasaatpembuatankolam pelabuhan Analisis Data: Daridatayangdidapatterlihatbahwa kondisikedalamandisekitarwilayahperairan Tanjung.PakisLamonganrata-rata-9.5mLWS padasisiutaradanselatandermagarencana. Sementarapadaposisiperencanaantrestle kedalamaanperairanbervariasimulaidari 0.0mLWSsampai-9.5mLWSyangterletak sekitar607mbagianpantaisebelahbaratdan sekitar339mbagianpantaisebelahtimur.Peta bathymetrisecarakeseluruhandapatdilihatpada gambar3.1sertapotonganmelitangpantaipaa gambar 3.2.. 3.3 Data Pasang Surut Pasangsurutmerupakanfenomenaalam yang berupa rangkain pola pergerakan permukaan airlautyangterjadiakibatgayatarik-menarik antara bumi, bulan, dan matahari. Rangkaian pola inibersifatberulang-ulang.Padasaatbulan mengitari bumi pada orbitnya dengan jarak paling dekatdenganbumimakaakanmenyebabkanair pasang(HighWaterSpring).Sebaliknyajika beradapadaposisiterjauhmakaakan meyebabkan air surut (Low Water Spring).Analisis Data: Perilakupasangsurutdianalisispada kondisispringtidedanneaptide.Dimana pengamatanpadasaatspringdilakukanpada tanggal23-24Maret2004danpengamatanpada saatneapdilakukanpadatanggal30-31Maret 2004. Darihasilpengamatan(gambar3.3) didapatkan adalah : -Beda pasang surut sebesar 2.2 m diatas mLWS -Elevasi HWS ( High Water Spring) pada + 2.20 mLWS -Elevasi MSL (Mean Sea Level) pada +1.10 mLWS -Elevasi LWS (Low Water Spring) pada 0.00 mLWS Gambar 1.3 Bagan Metodologi 3 Gambar 3.3Peta Grafik Pasang Surut 3.4 Data Arus Beberapa kegunaan data arus adalah: -menghindaripengaruhtekananarus berarah tegak lurus kapal (cross currents), agardapatbermanuverdengancepatdan mudah-mengevaluasikondisistabilitasgaris pantai, mengalami erosi atau sedimentasi Adapun penyajian data arus dapat dilihat pada gambar 3.4 dan 3.5 di bawah ini. Gambar 3.4 Data Arus saat Neap Tide Analisis Data: Dari data arus dapat disimpulkan: -Padakondisineaptidearaharussecara umummenunjukkanarahdominanbarat lautdengankecepatanaruspasangsurut maksimum 0.08 m/dt.-Padakondisispringtidearaharussecara umummenunjukkanarahdominanbarat lautdengankecepatanaruspasangsurut maksimum 0.12 m/dt. Darianalisisdatadiatasmakadapat diambilkesimpulanbahwaaraharustidak mengganggunavigasikapalkarenakecepatannya masihdibawahkecepatanijin3knot(1.5m/dt) dan tidak terjadi cross current. 3.5 Data Angin Anginmerupakangerakanudaradari dareahdengantekananudaratinggikedaerah dengan tekanan udara yang lebih rendah.Kegunaan data angin diantaranya adalah: -Mengetahuidistribusiarahdankecepatan angin yang terjadi pada suatu daerah -Perencanaanbebanhorizontalyang bekerja pada badan kapal Penyajiandataangindapatdiberikan dalambentuktabelatauWindRoseagar karakteristikanginbisadibacadengancepat. Analisisdataanginbertujuanuntukmendapatkan kecepatandanarahanginyangdominan padalokasi yang direncanakan pendirian dermaga. Analisis Data: Dataanginyangmewakilidaerah TanjungPakisadalahdaridataanginBMG TanjungPerak.Dataangindiperolehdiperoleh dari Stasiun BMKG Tanjung Perak (tabel 3.1 ) Tabel 3.1 Data Angin Tahunan (Sumber: BMG Tanjung Perak 2004) Daritabeldiatasselanjutnyadapat ditampilkanwindroseuntukperairanTanjung Pakis (gambar 3.7). MSL HWS LWS calm U TL T TG S BD B BL Totalcalm 32,6 - - - - - - - - 32,6 1 - 3 - 3,43 2,29 5,14 2,52 4,55 1,01 4,51 1,93 25,37 4 - 6 - 1,68 1,19 7,78 2,78 2,79 0,98 3,90 1,55 22,657 - 10 - 0,70 0,40 4,76 2,24 1,34 0,61 2,29 0,98 13,3211 - 16 - 0,27 0,35 1,97 0,50 0,46 0,33 0,61 0,44 4,9317 keatas - - 0,07 0,25 0,36 0,15 0,13 0,17 0,04 1,16Total 32,6 6,07 4,30 19,90 8,39 9,29 3,06 11,48 4,93 100,0Kecepatan (knot)Rata -Rata dalam 1 TahunFrekuensi Kejadian (%)22.61 11.61 0.61 4 Gambar 3.7 Wind Rose di Perairan Tanjung Pakis (Sumber: BMG Tanjung Perak 2004) Darianalisisdatadidapatkanangin dominankearahTimur(19.90%)dengan kecepatananginyangberhembussebesar4-6 knotsatau2.5m/s,namunadajugayang mencapai>17knot (8.75 m/dt)namunintensitas terjadinya tidak terlalu sering. 3.6 Data Gelombang Gelombangmerupakansalahsatufaktor pentingdalamperencanaanpelabuhan.Perairan DesaKemantren,KecamatanPairan,Kabupaten LamonganterletakdiPantaiUtarapulauJawa yangtidakberbatasanlangsungdengansamudra seharusnyaketinggiangelombangrelativekecil. Namunberdasarkaninformasiyangada, gelombangyangterjadicukupbesaryaitupada bulanDesmbersampaiMaretsedangkanpada bulanMeisampaiOktobertinggigelombang relative kecil.Analisis Data:Berdasarkandatasekunderperhitungan tinggi gelombang yang diperoleh (tabel 3.2) dapat disimpulkanbahwatinggigelombangmaksimum dapatmencapai2.5marahBaratLautnamun denganfrekuensikejadianyangrelativekecil (0.13%). Sedangkan untuk tinggi gelombang yang frekuensinyalebihlebihbesar(3.42%)adalah setinggi 0.6m arah utara. Dengantinggigelombang0.6mmaka perairanbelumamanuntukkeperluanbongkar kapal karena melebihi batas ijin gelombang untuk bongkarmuat(0.5m),akantetapididekatlokasi perencanaandermagauntukTugasAkhirini sudahterpasangBreakwatersehinggasangat mungkin aman untuk keperluan bongkar kapal. Tabel 3.2 Frekuensi kejadian gelombang (Sumber: hasil survey gelombang tanjung pakislamongan) 3.7 Data Tanah Surveydatatanahbertujuanuntuk merencanakan struktur bagian bawah sistem jetty. Beberapa pengambilan data tanah yang dilakukan adalah dengan pengeboran dengan mesin bor dan pompa dengan tenaga diesel. Kedudukan titik bor dankeadaanumumtanahdilokasidapatdilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Koordinat Letak Bor (Sumber: hasil survey tanah tanjung pakislamongan) Analisis Data: Datatanahyangdipergunakanberasal daripekerjaansoilinvestigasidiperairan TanjungPakisLamongan.Datatanahyang disajikanpenulishanyaterbataspadazona rencanadermagasaja.Datatanahberupahasil boring pada titik bor BS3 dan BL1 di laut hingga kedalaman-60mdariseabed(letaktitikbor dapat dilihat pada tabel gambar 3.8 serta statigrafi pada gambar 3.9).Kondisitanahberdasarkanhasil pengeboranmenunjukkanbahwawilayah Tanjung Pakis didominasi oleh lapisan batu kapur dengannilaiSPTsekitar80dikedalaman-30m kebawah sertaketebalan lapisan lanau mencapai 20 m di bawah seabed dan di bawah lapisan lanau tersebut adalah tanah karang. (%) Hari/Tahun0.90 1.71 6.241.20 1.29 4.711.50 1.08 3.942.00 0.54 1.972.50 0.13 0.470.60 3.42 12.480.90 1.42 5.181.20 0.63 2.301.50 0.38 1.392.00 0.08 0.290.20 2.25 8.210.40 1.00 3.650.60 0.54 1.971.00 0.38 1.391.40 0.33 1.20Sumber : Hasil PerhitunganFrekuensi KejadianBLUTLArah Hso (m)5 BAB IV EVALUASI LAYOUT 4.1 Umum Perencanaanlayoutsuatudermagaatau pelabuhanperludirencanakandenganseksama. Suatudermagaharusmemilikidimensidanukuranyangcukupdalammelayanikeperluan bongkarmuatkapaldenganbaik,sepertijumlah kebutuhandermagadanketinggianelevasi dermaga.4.2 Evaluasi Kebutuhan Dermaga Perhitunganjumlahdermagatergantung padakapasitassatudermagadantingkat penggunaandermagatersebut.Metodeyang digunakanuntukmenghitungjumlahdermaga adalah metode sederhana yaitu : Kapasitasdermagadipengaruhioleh produktifitasalatyangbekerjadanjumlahhari kerjadalamsatutahun.Selainhalitukapasitas dermagajugaharusdikalikandengankoefisien reduksiuntukmenjagaproduktifitasdanjumlah hari kerja berjalan tidak sesuai dengan rencana.Berdasarkanstatistikastudikelayakan rencana pelabuhan LNG di Lamongan, kebutuhan LNGadalahsebesar2.000.000ton/tahundan selamasetahundiperhitungkan350harikerja dengan20jamkerjadalamsatuharidan menggunakankoefisienreduksiyangdipakai adalah0,7dengankapasitaspompaLNGsebesar 250 ton/jam.BerthOccupancyRatio(BOR)adalah indikator tingkat penggunaaan dermaga dibanding keberadaannyadalamsuatuperiodetertentu biasanyasetahun.Padastudiinimenggunakan BORdariUNCTAD,yaitusepertiTabel4.1 dibawah ini.Tabel 4.1- Nilai BOR menurut jumlah dermaga Sumber: UNCTAD, 1994 Analisis Data: Total volume B/M= 2000000ton/tahun Kapasitas pompa= 250ton/jam jumlah jam= 20jam/hari jumlah hari= 350hr/th faktor reduksi= 0,7 Perhitungan: Perhitungandilakukandenganiterasi coba-coba dengan menentukan nilai BOR terlebih dahulu. IterasipertamadicobaBOR40%dengan jumlah dermaga 1 buah dan menghasilkan n: buahth hari hari jam jam tonth tonn 5 08 . 47 . 0 / 350 / 20 / 250 % 40/ 2000000~ = =Karenaasumsiawaltidaksamadengan hasiltaksiranawal(nawal=1dannakhir=5),maka dilakukaniterasilagisampainawal =nakhir. Perhitungankebutuhandermagadapatdilihat pada tabel 4.2Tabel 4.2 Analisis kebutuhan dermaga Sumber: hasil perhitungan Daritabeldiatasdapatdisimpulkan bahwakebutuhanjumlahdermagaadalah sebanyak 3 buah. 4.3 Evaluasi Layout Perairan Kriteriakapalyangakanmasukke dermaga adalah: Bobot= 10000 DWT LOA= 138 m B= 22 m Draft= 8.2 m -Kebutuhan areal penjangkaran (anchorage area) Untukareapenjangkarandiasumsikan berada pada kondisi baik, sehingga Luas = LOA + 6d = 138 + 6 x 8.2= 187.2 m ~ 200 m -Kebutuhan lebar alur (entrance channel) Diasumsikankapalseringberpas-pasan sehingga: Lebar = 2 LOA = 2 x 138= 276 m ~ 300 m -Kebutuhanpanjangalur(stopping distance) Kapal dalam kondisi ballast, sehingga: Panjang alur = 5 LOA = 5 x 138= 690 m ~ 700 m Jumlah dermga BOR (%)1 402 503 554 605 656 70nawalBOR nakhirn pakai1 40 4,08 55 65 2,51 33 55 2,97 3M KapasitasB BORM eB TotalVolumn//=O= 6 -Kebutuhan kolam putar (Turning basin) Direncanakankapalbermanuverdengan dipandu, maka: Kolam = 2 LOA = 2 x 138= 276 m ~ 300 m -Kebutuhan panjang kolam dermaga Panjang kolam = 1.25 LOA= 1.25 x 138= 172.5 m ~ 200 m -Kebutuhan lebar kolam dermaga Dermagaadalahdermagabebas, sehingga: Lebar kolam = 1.25 B =1.25 x 22 = 27.5 m ~ 35 m -Kebutuhan kedalaman perairan Kedalaman perairan = 1.2 Draft= 1.2 x 8.2= 9.82 m ~ 10 m Evaluasilayoutperairandapatdilihat pada tabel 4.3 di bawah ini Tabel 4.3 Evaluasi Layout perairan sumber: Hasil Perhitungan Karenakedalamanperairaneksistingdi sekitardermagahanyasekitar9.60mLWS, makadiperlukanpenambahankedalamansekitar 0.4muntukmencapaikedalaman-10.0mLWS. Penambahankedalamandilakukandengan menggeserdermagakelautyanglebihdalam karenamengingatjikadilakukanpengerukan makarelatifmahalkarenavolumepengerukan yangtidakbegitubesar.Gambarevaluasilayout perairan dapat dilihat pada gambar 4.1. 4.4 Evaluasi Layout Daratan Jettyyangdirencanakanmeliputifasilitas dermaga(Unloadingplatform),mooringdan breastingdolphin,sertatrestle.Adapunevaluasi dari fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: -Elevasi bangunan Elevasidermagaminimumdapat dihitung dengan rumus berikut: El =Beda Pasut + (0.5 ~ 1.5) El = 2.2 + 1 = 3.2 mLWS -Kebutuhan ukuran dermaga DimensiutamadariUnloading platformditentukanolehjarakyang dibutuhkanmanifolddanUnloadingarm. JarakminimumantarUnloadingarm adalah3-4.5m.Dimensiumumdari Unloading platform biasanya 20 x 35 m2. -Kebutuhanukuranbentangmooringdan breasting dolphin MooringDolphinharus ditempatkanberjarak3550mdi belakang Berthing face agar sudut vertical tidakmelebihi300.JarakantarMooring Dolphinditentukandenganmenggunakan rumus: Outter= 1.35 LOA Kapal terbesar= 1.35 x 138 = 186.3 m ~ 180 m Inner= 0.80 LOA Kapal terbesar=0.80 x 138 = 110.4 m ~ 110 m .BreastingDolphinharusbersifat fleksibelkarenaharusmampumenyerap EKkapal.JarakantarBreastingDolphin dapatditentukandenganmenggunakan rumus: Outter= 0.25 0.40 LOA Kapal terbesar= 0.3 x 138 = 55.2 m ~ 50 m Inner= 0.25 0.40 LOA Kapal terkecil= 0.3 x 138 = 55.2 m ~ 50 m -Kebutuhan ukurantrestle PanjangTrestleditentukanoleh panjangyangdibutuhkanuntuk menghubungkanjettysampaikedarat. SedangkanlebarTrestleditentukan berdasarkanlalulintasapasajayang lewatdiatasnyadanfasilitasyangakan dipasang di atasnya. Untukdermagajettyiniterdapatfasilitas berupapipadantidakdiperbolehkanadanya kendaraan berapi sama sekali, sehingga kebutuhan lebartrestledapatdirencanakan5mdengan panjang 1 segmen sebesar 56 m. Gambar evaluasi layout daratan dapat dilihat pada gambar 4.4 Tabel 4.4 Evaluasi layout daratan sumber: hasil Perhitungan Variabel Besarnya (m) Pakai (m)Anchourage Area 187.2 200banyaknya anchourage area 3 3Entrance channel 276 300Sd (Stoping Distance ) 138 150Turning Basin 276 300Panjang KolamDermaga 172.5 200Lebar KolamDermaga 27.5 35Kedalaman Perairan 9.84 10 1.2 Draft (Perairan tenang)1.25 LoA (Kapal dipandu)1LoA (10.000 DWT, 5 knot)2LoA (manuver dengan dipandu)1.25 B (Dermaga Bebas)ketLoA + 6Draft (penjangkaran baik)n Anchourage Area = jml dermaga2LoA (kapal sering berpaspasan)VariabelElevasi bangunan +3.20 mLWSDimensi Unloading Platform 33 x 22 m2Dimensi Trestle 56 x 5 m2Dimensi Mooring Dolphin 6 x 6 m2Dimensi Breasting Dolphin 7.5 x 6 m2Besarnya7

BAB V KRITERIA DESAIN 5.1 Peraturan yang Digunakan Dalam tugas akhir ini digunakan beberapa peraturansebagailandasanperencanaan, diantranya: -Technical Standart and Commentaries for Port and Harbor Facilities in Japan Digunakan dalam perhitungan fender dan boulder -PortDesignesHandbook: RecommendationsandGuidelines(Carl A. Thoesen) Digunakan untuk evaluasi layout perairan jetty -LoadandResistanceFactorDesign SpesificationforSteelHollowStructural Sections, 2000 Digunakanuntukperhitunankonstruksi catwalk -Peraturan Beton Indonesia 1971 Digunakanuntukmengetahuigaya momenpadapelatdanbeban-bebandari pelatyangmengenaibalok,sertauntuk perhitungan detail penulangan -PPKGUG 1987 Digunakan untuk analisis perhitungan gempa -American Petroleum Institute (API) Digunakan dalam penentuan spesifikasi pipa rencana 5.2 Kualitas Bahan dan Material 5.2.1 Kualitas Bahan Beton Mutubetonyangdigunakanmemiliki kuattekankarakteristik(K)sebesarK350. Berikut kualifikasi dari beton yang digunakan: -kuat tekan karakteristik, K350-ModulusElastisitasdiambilberdasarkan PBI 71 Ec=6400350kg.cm-2=1.197x105 kg.cm-2 -Tebalselimutbeton(decking)diambil dengan ketentuan berikut ini: Untukdaerahyangberbatasanlangsung dengan air laut -Tebal decking untuk pelat 7.0 cm -Tebal decking untuk balok 8.0 cm 5.2.2 Kualitas Bahan Baja Tulangan MutubajatulangandiambilkelasU32 dengan spesifikasi sebagai berikut : -Tegangan putus bajaa = 1850 kg.cm-2 -Tegangantekan/tarikbajayangdiijinkan (tabel 10.4.1) au = 2780 kg.cm-2 Gambar 4.2 Evaluasi Layout Daratan (sumber: Hasil Perhitungan) Gambar 4.1 Evaluasi Layout Perairan (sumber: Hasil Perhitungan) Keterangan:: Struktur yang direncanakan: Struktur yang tidak direncanakan: Non Struktural: Kontur kedalaman: Pipe Line8 -Moduluselastisitasdiambilsebesar2.1 105 MPa -Ukuranbajatulanganyangdigunakan adalah D16 dan D325.3 Kriteria Kapal Rencana DalamTugasAkhirinikapalLNGyg direncanakanbersandardijettymempunyaidata sebagai berikut:-DWT: 10000 ton -Displacement: 16900 ton -Kapasitas: 16000 m3 -Panjang kapal (LOA): 138 m -Panjang Perpendicular: 130 m -Lebar kapal (B) : 22 m -D: 12 m -Draft kapal: 8.2 m Gambar 5.1 - Kapal LNG 10000 DWT 5.4 Pembebanan 5.4.1 Pembebanan pada Catwalk -Beban Mati Pada strukturCatwalk bebanmati berasal dariberatprofilitusendirisertabeban pelat di atasnya. Dalam perencanaan tugas akhirinidirencakancatwalksebagai struktur rangka dari profil CHS . -Beban Hidup Beban hidup untuk catwalk dipakai 250 kg/m2

-Beban Angin Bebananginutnukcatwalkdiambil sebesar 40 kg/m2

5.4.2 Pembebanan pada Unloading Platform -Beban Mati Beban mati pada unloading platform berasal dari: -berat sendiri (2.9 t/m3) -berat pipa Dia 16 Steel Grade Code API 5L C-1998 (0.039 t/m) -beban unloading arm -berat Jetty Monitoring House -Beban Hidup -Beban hidup unloading platform berupa beban pangkalan yaitu sebesar 3 t/m2 -beban air hujan setebal 5 cm (0.05 x 1 = 0.05 t/m2) -Beban Gempa 5.4.3 Pembebanan pada Trestle -Beban Mati Beban mati pada Trestle berasal dari: -berat sendiri (2.9 t/m3) -berat pipa Dia 16 Steel Grade Code API 5L C-1998 (0.039 t/m) -Beban Hidup -Beban hidup Trestle berupa beban pangkalan yaitu sebesar 1.5 t/m2 -beban air hujan setebal 5 cm (0.05 x 1 = 0.05 t/m2) -Beban Gempa 5.4.4 Pembebanan pada Breasting Dolphin -Beban Mati Beban mati pada Breasting Dolphin berasal dari berat sendiri 2.9 t/m3 -Beban Hidup -Beban hidup Breasting Dolphin sebesar 0.5 t/m2 -beban air hujan setebal 5 cm (0.05 x 1 = 0.05 t/m2) -Beban Gempa -Beban Reaksi Fender 5.4.5 Pembebanan pada Mooring Dolphin -Beban Mati Beban mati pada Mooring Dolphin berasal dari berat sendiri 2.9 t/m3 -Beban Hidup -Beban hidup Mooring Dolphin sebesar 0.5 t/m2 -beban air hujan setebal 5 cm (0.05 x 1 = 0.05 t/m2) -Beban Gempa -Beban Tarik Boulder BAB VI PERHITUNGAN STRUKTUR 6.1 Perhitungan Struktur Catwalk 6.1.1 Umum Dimensicatwalkyangdirencanakan dalamtugas akhir ini adalah: Panjang: 20 m Lebar: 1.5 m Jarak antar balok melintang: 2 m Tinggi: 1.5 m 6.1.2 Perencanaan Balok utama Direncakanprofilbalokutamauntuk catwalkterbuatdariProfilCircularHollow Section (CHS), dengan pertimbangan: 9 -Fabrikasi Hollow Section mudah dibentuk sesuai permintaan. -Penampang bulat sehingga menjadi lebih estetis 6.1.2.1Spesifikasi Balok Utama Profil hollow yang direncanakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut: -Outside diameter (D)= 273 mm -Wall thickness (t)= 16 mm -Young Modulus (E)= 2.1x106kg/cm2 -Sectional Area (A)= 129.1 cm2 -Moment of Inertia (I)= 10701.36 cm4 -Yield Strength ()= 2900 kg/cm2 -Length (l)= 2 m -Jari-jari girasi(r)= 12.85 cm 6.1.2.2 Pembebanan Balok utama Bebanrencanayangberadapadabalok utamaterdiridaribebanmatidanhidupyang berasal dari : -Pelat transisi (transtitional slab) Padaelemenpelatdirencakanpelatbaja dengandistribusibebansebesar100 kg/m2 -Balok utama (main Beam) BalokutamamenggunakanCHSdengan spesifikasi bahan seperti di atas. -Beban angin sebesar 40 kg/m2 6.1.2.3 Perhitungan Struktur Dalam Tugas Akhir ini untuk perhitungan strukturdigunakanprogrambantuSAP2000 V.14.0kombinasiyangdipakaiuntukbeban rencana adalah: -1.4 D -1.2 D + 1.6 L -1.2 D + 1.0 L + 1.6 W -0.9 D + 1.6 W Tabel 6.1Output SAP Sumber: Hasil Perhitungan 6.1.2.4 Kontrol Struktur -KontrolkekuatanBalokUtama1segmen (CHS 323.9 x 35) -Kontrol Buckling (2.2-1a) = D/t = 273/16 = 17.06 p= 0.00448 E/fy = 0.00448 x 2100000/2900 = 32 Karena Ptarik (40610.89 kg) .(OK) Sf = 8.3 -Kontrol Momen (5.1) Sx,y= modulus penampang plastis = D2t 2Dt2 + 4/3 t3 = 2732 x 16 2 x 273 x 162 + 4/3 x163 = 1058149.3 mm3 = 1058.1493 cm3 Zx,y= modulus penampang elastis = (/32D)(D4 2(D2 2t)4) = (/32 x 273)(2734 2(2732 2 x 16)4) = 783982.548 mm3 = 783.982548cm3 Mn= Sx,y . fy = 1058.1493 x 2900 = 3068633.07 kgcm = 30686.3307 kgm (menentukan) Mn= Zx,y .1.5 fy = 783.982548x 1.5 x 2900 = 3410324.08 kgcm = 34103.2408 kgm Mu (30686.3307 kgm) > 444.34 kgm (OK) -Kontrol Gaya Tekan (Axial Force) r= 0.114 E/fy= 0.114 x 2100000/2900 = 82.55 c= 84 . 12100000290012.85200 1==t t EfyrKl Karena Pactual (16134.17kg ) (OK)Sf= 4.7 -Kontrol Geser Bahan (Shear Force) Vn= 0.9 Fcr x Ag/2 = 0.9 x 700.89 x 129.1 /2 = 40723.8 kg Vn (40723.8 kg) > Vactual (426.75 kg) (OK)-Kontrol Tegangan Bahan (Yield Strength) aktual =ZMAP+ =371.21kg783.98444.34129.1240610.89= + ijin (2900 kg/cm2) > aktual (813.5 g/cm2)..(OK) -Kontrol Lendutan ijin =ijin (0.011cm) >aktual(0.010 cm)..(OK) 6.1.3 Perencanaan Kerangka Balok6.1.3.1Spesifikasi Kerangka BalokProfil hollow yang direncanakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut: -Outside diameter (D)= 88.9 mm -Wall thickness (t)= 5 mm -Young Modulus (E)= 2.1x106kg/cm2 -Sectional Area (A)= 13.2 cm2 -Moment of Inertia (I)= 116.31 cm4 -Yield Strength ()= 2900 kg/cm2 -Length (l)= 2.0 m -Jari-jari girasi (r)= 4.2 cm 6.1.3.2 Pembebanan Kerangka Balok6.1.3.3 Perhitungan Struktur Dalam Tugas Akhir ini untuk perhitungan struktur digunakan program bantu SAP2000 V.14. kombinasiyangdipakaiuntukbebanrencana adalah: -1.4 D -1.2 D + 1.6 L -1.2 D + 1.0 L + 1.6 W -0.9 D + 1.6 W Tabel 6.2 - Output SAP (Sumber: Hasil Perhitungan) 6.1.3.4 Kontrol Struktur -Kontrol kekuatan Balok Rangka 1 segmen (CHS 283 x 10) -Kontrol Buckling (2.2-1a) = D/t = 88.9/5 = 17.78 p= 0.00448 E/fy= 0.00448 x 2100000/2900= 32 Karena Ptarik (7405.09 kg) (OK) Sf= 4.6 -Kontrol Momen (5.1) Sx,y= modulus penampang plastis = D2t 2Dt2 + 4/3 t3 = 88.92 x 5 2 x 88.x 52 + 4/3 x53 = 35237.72 mm3 = 35.24 cm3 Zx,y= modulus penampang elastis = (/32D)(D4 2(D2 2t)4) = (/32 x 88.92)(88.94 2(88.92 2 x 5)4) = 26167.57 mm3 = 26.17 cm3 Mu= Sx,y . fy = 35.24 x 2900 = 102189.378 kgcm = 1021.89 kgm (menentukan) Mu= Zx,y .1.5 fy kgkgkgkgmmkgP (Tarik) 1.2 D + 1.6 L1.2 D + 1.6 L3Frame BesarP (tekan) 1.2 D + 1.6 L 5Beban Kombinasi7405.097122.4370.89V 1.2 D + 1.6 L 2 305.9M 1.2 D + 1.6 L 98194 0.01008424538.57UReaksi 1.2 D + 1.6 L 194mL011 . 01802180= =11 = 26.17 x 1.5 x 2900 = 113828.95 kgcm = 1138.3 kgm Mu (1021.89 kgm) > Mactual (70.89 kgm)(OK) -Kontrol Gaya Tekan (Axial Force) r= 0.114 E/fy= 0.114 x 2100000/2900= 82.55 c=Karena Pactual (7405.09 kg ). (OK)Sf= 3.8 -Kontrol Geser Bahan (Shear Force) Vn= 0.9 Fcr x Ag/2 = 0.9 x 2538.2 x 13.2 /2= 305.9 kg Vn (305.9kg) > Vactual (305.9 kg) (OK)Sf= 49 -Kontrol Tegangan Bahan (Yield Strength) aktual = = ijin (2900 kg/cm2) > aktual (833.1 kg/cm2)(OK) Dengan SF = 3.5 6.2 Perhitungan Struktur Unloading Platform 6.2.1 Perhitungan Pelat -Penentuan Tipe Pelat Gambar 6.3 Tipe Pelat Dermaga -Pembebanan Pelat Pelat Tipe I Ly= 6 0.6= 5.4 m Lx= 5 0.6= 4.4 m qD= 0.30 x 2.9 = 0.87 t/m2 qL= (3+0.05)= 3.05 t/m2 P= 0.25 ton -Perhitungan Momen Pelat ContohperhitunganmomenpelattipeI (gambar 6.4) Gambar 6.4 Jepit pelat tipe I Pelatdirencanakanterjepitpenuhdengan balok pada keempat sisinya.Dari tabel 13.3.2 PBI 1971dapatditentukankoefisienxuntukpelat terjepitpenuhpada4sisinyayangdapatdilihat pada tabel 6.3. Tabel 6.3 koefisien X Sumber : PBI 71 Momen akibat beban mati (qD = 0.87 t/m2) Momen lapangan Mlx = 0.001 x 0.87 x 4.42 x 28.90 = 0.487 tm Mly = 0.001 x 0.87 x 4.42 x 19.70= 0.332 tm Momen tumpuan Mtx = -0.001 x 0.87 x 4.42 x 65.50= -1.103 tm Mty = -0.001 x 0.87 x 4.42 x 56.30= -0.948 tm Momen akibat beban hidup (qL = 3.05 t/m2) Momen lapangan Mlx = 0.001 x 3.05 x 4.42 x 28.90 = 1.706 tm Mly = 0.001 x 3.05 x 4.42 x 19.70= 1.163 tm Momen tumpuan Mtx = -0.001 x 3.05 x 4.42 x 65.50= -3.868 tm Mty = -0.001 x 3.05 x 4.42 x 56.30 = -3.324 tm Momen akibat beban hidup motor (P = 0.25 t) lx (m) ly (m) ly/lxKoefisien XMlx Mly Mtx Mty4.4 5.4 1.23 28.90 19.70 65.50 56.30ZMAP+2kg/cm 833.126.1770.8913.27405.09= +0.56210000029004.2200 1==t t EfyrKlLy/lx = 1.23 5.4 4.4 12 Bebanhidupterpusatyangadapada dermagaberasaldaribebanmotorBisondengan spesifikasi seperti gambar 6.5. Gambar 6.5- Spesifikasi beban motor Konfigurasipembebananakibatbeban hidupterpusatmotor perludiletakkanpada posisi tertentusehinggamenyebabkanmomenpaling optimumbaikpadadaerahtumpuanmaupun lapangan (gambar 6.6) Gambar 6.6 konfigurasi bebanakibat beban motor Perhitunganmomenmenggunakan perumusan sebagai berikut: perhitunganmomenmaksimumakibat beban bergerak adalah : Mmax = M/S Dimana: DaritabelVI.1"KonstruksiBeton Bertulang"olehIr.Sutamidiperolehharga-harga koefisien momen sebagai berikut (Tabel 6.4) : Tabel 6.4 koefisien a Sumber: Konstruksi Beton Indonesia Perhitunganmomenketikarodadi tengah-tengah pelatBidang sentuh roda: bx = 0.1 m; by = 0.2m; c1 = 0.1; c2 = 0.1 (semua sisiterjepit) bx/lx = 0.1/4.4 = 0.023 by/ly = 0.2/5.4 = 0.037 maka: Sx=(0.4-0.1+0.4x0.023+0.2x0.037-0.3x0.023x0.037)x4.5 = 1.39 Sy=(0.4-0.1+0.2x0.023+0.4x0.037-0.3x0.023x0.037)x5.5 = 1.72 Six=(0.4-0.1+0.1x0.023+0.1x0.037-0.1x0.023x0.037)x4.5 = 1.35 Siy=(0.4-0.1+0.1x0.023+0.1x0.037-0.1x0.023x0.037)x5.5 = 1.65 Perhitungan momen lapangan: Mlxmax = Mlx/Sy = 0.072/1.72 = 0.042 tm Mlymax = Mly/Sx = 0.071/1.39 = 0.051 tm Perhitungan momen tumpuan: Mtxmax = Mtx/Siy = -0.077/1.65 = -0.046 tm Mtymax = Mty/Six = -0.077/1.35 = -0.057 tm Koreksi momen Tumpuan: Arah-x h = 1.5m; d = 4.3m (h/d)2 = 0.12 Mtx = 0.12 x-0.046 = -0.006tm A mmB mmC mmD mmkgmm2Spesifikasi Motorarea contactmax weightlowest distanceheightlengthWhalebase20 x 10500160104520751500tm Mlx072 . 0 25 . 0424 . 0 0.037 0.023141 . 0 0.037 025 . 0 0.023 059 . 0= + ++ + =tm Mly071 . 0 25 . 0389 . 0 0.037 0.023130 . 0 0.037 076 . 0 0.023 015 . 0= + ++ + =tm Mtx076 . 0 25 . 0896 . 0 0.037 0.023299 . 0 0.037 152 . 0 0.023 049 . 0 = + + + + =tm Mly077 . 0 25 . 0896 . 0 0.037 0.023299 . 0 0.037 070 . 0 0.023 097 . 0 = + + + + =PalxbxlxbxalybyalxbxaM + ++ + =43 2 113 Mtxakhir = -0.006-0.046 = -0.052 tm Arah-y h = 1.5m; d = 5.3m (h/d)2 = 0.08 Mty = 0.08 x-0.050 = -0.004 tm Mtyakhir = -0.005-0.0570 = -0.062 tm Rekapsemuagaya-gayapadapelatdapat dilihat pada tabel 6.5-6.9 Tabel 6.5 Tabel nilai koefisien X Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 6.6 Tabel nilai momen pelat akibat beban mati Sumber: Hasil Perhitungan Tabel6.7Tabelnilaimomenpelatakibatbeban hidup Sumber: Hasil Perhitungan Tabel6.8Tabelnilaimomenpelatakibatbeban hidup motor Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 6.9 Tabel nilai momen koreksi pelat akibat beban hidup motor serta kombinasi momen Sumber: Hasil Perhitungan -Penulangan Pelat Momenpelatrencanadapatdilihatpada table 6.10 dibawah ini: tabel 6.10 Momen Pelat rencana Sumber: hasil perhitungan Mutu beton K= 350 kg/cm2 bk= 350 kg/cm2 b = 1/3 bk= 116.67 kg/cm2 Eb= 6400\350 = 1.197x105 kg/cm2 Mutu baja U 32 au = 2780 kg/cm2 a= 1850 kg/cm2 n = Ea/Eb = 2.1x106/1.197x105 = 17.54 penulangan arah sumbu-x Gambar tinggi manfaat pelat dapat dilihat pada gambar 6.7. Gambar 6.7 Tinggi manfaat pelat t = 30 cm ; decking = 7 cm D = 1.6 cm hx=30 7 - 0.5 x 1.6 = 22.2 cm Penulangan lapangan Diambilo=0(tidakmemerlukan tulangan tekan), untuk Ca=4.868, dari tabel lentur "n" PBI 1971diperoleh: = 2.817> o (OK) 100n = 4.651, maka = 4.651/(100x17.54) = 0,0027 As = b h= 0.0027 x 100x 22.2 = 5.887 cm2 Dipasang5tulanganD16-200dengan luas (10.048 cm2) Kontrol retak Perhitunganlebarretakdihitungdengan menggunakan perumusan berikut: dimana nilai p dan oa didapat dari rumus berikut untuk balok persegi yang menerima lentur murni daritabel10.7.1PBI1971diperolehnilai koefisien C sebagai berikut: lx (m) ly (m) ly/lxKoefisien XMlx Mly Mtx Mty4.4 5.4 1.23 28.90 19.70 65.50 56.30lx (m) ly (m) ly/lxAkibat qd (0.87t/m2)Mlx Mly Mtx Mty4.4 5.4 1.23 0.487 0.332 -1.103 -0.948lx (m) ly (m) ly/lxAkibat ql (3.05 t/m2)Mlx Mly Mtx Mty-3.868 -3.324 4.4 5.4 1.23 1.706 1.1631.39 1.72 1.35 1.652lx (m) ly (m)5.4 1.23Mtyly/lx bx/lx by/ly Sx0.037Sy Six SiyAkibat p (0.25 t)Mlx Mly Mtx4.4 0.042 0.051 -0.046 -0.057 0.023M h d (h/d)2(h/d)2 x M Mpakhir Md Ml Md+MpMlx 0.042 0.0 0.0 0.00 0.000 0.042 2.193Md+MlMtx0.487 1.706 0.528Mly 0.051 0.0 0.0-0.006 -1.1030.332-0.046 1.5 4.3 0.12 -0.0520.00 0.000 0.051-3.868 -1.155 -4.9711.163 0.383 1.495Mty -0.057 1.5 5.3 0.08 -0.005 -0.062 -0.948 -3.324 -1.010 -4.2734.8681850 100100000 2.193 17.5422.2=|.|

\| =|.|

\|=a bMlx nhCao0,904117 17,541850===baonooe6 54 310||.|

\|||.|

\| + =papC dC c C weoeo0.0052 . 22 10010.048===h bApakaipe656.732.8171850= =u=aaooMomen Pelat RencanaMlx Mly Mtx Mty2.193 1.495 -4.971 -4.27314 C3 = 1.05; C4 = 0.04; C5 = 7.5 berat baja tulangan per meter adalah wbar = 1.552 kg/m d = 12.8\ wbar = 12.8\ 1.552= 15.95 nilai minus, lebar retak berarti < 0.01 cm untuk perhitungan tulangan yang lain dapat dilihat pada tabel 6.11 dan 6.12. Tabel 6.11 Tabel Penulangan Pelat Dermaga Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 6.12 Tabel Nilai Retak Pelat Dermaga Sumber: Hasil Perhitungan 6.2.2Desain Dimensi Struktur dermaga 6.2.2.1Penentuan Tipe Balok Gambar 6.8 Gambar tributary area 6.2.2.2Pembebanana.Beban Vertikal -Beban sendiri konstruksi balok -Beban konstribusi pelat pada balok Tabel 6.13 Beban envelope pelat Sumber: hasil perhitungan Tabel 6.14 Beban akibat pelat pada balok Sumber: hasil perhitungan -Beban akibat pipa (0.039 t/m) -Beban unloading arm (0.5 t) -Beban Jetty monitoring house -Beban akibat Sepeda Motor BALOK MELINTANG BALOK MEMANJANG Gambar 6.10 Letak konfigurasi beban motor pada balok b.Beban Gempa LokasidermagaLNGterletakdi kota Lamongan yang berada pada wilayah gempa3.Perhitungangayagempa berdasarkanPPKGUGdenganmemakai metodebebanstatisekuivalenyaitu V = Ci x K x Wt Beban Mati 1.Pelat (tebal 30 cm) = 2.9 x 33 x 21 = 602.91 t 2.Balok memanjang = 2.9 x 0.9 x 0.6 x 33 x 4m = 206.71 t 3.Balok melintang = 2.9 x 0.9 x 0.6 x 21 x 7= 230.20 t 4.Peor tunggal = 2.9 x 2 x 2 x 1 x 16 = 185.6 t 5.Poer ganda = 2.9 x 2 x 2.5 x 1 x 12 = 174 t 6.Unloading arm = 0.5 x 3 = 1.50 t 7.Pipa 16 ketMlx okMly okMtx okMty oko = 0.904100n arah M(t.m) Ca10.048 16-200 4.651As perlu (cm2)Aspakai pasang3.645 0.0021 4.2810.0027 5.887 2.193 4.868 2.8171.495 5.472 3.237-4.273 3.237 1.69510.048 16-200-4.971 3.234 1.695 10.94 0.0062 13.847 14.067 16-14010.94 0.0062 12.849 14.067 16-140Mlx okMly okMtx okMty okarah M(t.m) p oa/| w ket2.193 0.005 656.73-4.971 0.007 1091.45-4.273 0.007 1091.45-0.020771.495 0.005 571.52 -0.02278-0.00014-0.00014I 4.4 5.4II 0.9 4.4III 0.9 5.4IV 0.9 0.9 0.261 0.915 0.261 0.9150.915 1.3530.261 0.388 0.915 1.3600.261 0.386Type lx (m)ly (m)Akibat qd (t/m)4.473 5.225Akibat ql (t/m)Bbn Sgtg Bbn Trpsm Bbn Sgtg Bbn Trpsm1.276 1.490B1B2B3B410.4508.9475.82710.4506.585 6.5852.981I & III 1.878I & II & I 2.5521.878I & II 1.276 0.386 1.6622.9814.473 1.3532.552 8.947TypeKontribusi PelatAkibat qd (t/m) Akibat ql (t/m)Bbn Sgtg Bbn Trpsm Total Total Bbn Sgtg Bbn Trpsmcm -0,021 100.0055 , 7656.730.00515,950,04 7 1,05 16= |.|

\| |.|

\| + =w6 54 310||.|

\|||.|

\| + =papC dC c C weoeo15 = 0.039 x 40 = 1.56 t 8.Jetty Monitoring= 1.33 x 6 = 8.00 t 9.Reaksi catwalk = 7.5 x 4 = 30.0 t Total DL = 1440.5 t Beban Hidup 1.Beban pangkalan = 3 x 33 x 21 = 2079 t 2.Beban air hujan = 0.05 x 33 x 21 = 34.65 t 3.Balok motor = 0.25 x 2 = 0.5 t Total LL= 2113.7 t Berat Bangunan Wt= DL + 0.5 LL = 1440.5 + 0.5 x 2113.7 = 2497.3 t Data Tiang Pancang D1= 812.8 mmW= 7820 cm3 D2= 780.8 mmr= 28.2 cm t= 16 mmfu= 5000 kg/cm2 A = 400.5 cm2oijin= 2100 kg/cm2 I= 318000 cm4E= 2.1x106kg/cm2 Menghitung Periode Getar Bangunan: Tinggi struktur (H) = Zf + e Perhitunganletaktitikjepittanah terhadaptianguntuktanahnormalyconsolidated clayand granular soil, Zf = 1.8T dimana: E= 2100000 kg/cm2 I= 318000 cm4 nh= Nilai nh diambil sebesar nh150 kNm-3 untuk tanah lanau-lempung T=Zf= 1.8 x 5.37 = 9.66 m e= Elevasi bangunan + kedalaman perairan = 3.2 + 10.0 = 13.2 m Maka; H= Zf + e = 9.66 + 13.2 = 22.9 = 23 m Periodegelombang(T)=0.06x233/4=0.63 detikDari garfik gempa dasar didaptkan: C = 0.065 (Zona Gempa 3); gambar 6.11 I=2.0(fasilitasdistribusigasdanminak bumi) K= 1.0 (portal beton bertulang) Sehingga: V = C I K Wt = 0.065 x 2 x 1 x 2497.3 = 300 ton Selanjutnyagayagempainidisebarditiapportal searah sumbu y dan sumbu x Vy= 300 /7 = 42.81 ton Vx= 300 /4 = 74.92 ton 6.2.2.3Kombinasi PembebananKombinasipembebananyangdipakai dalam analisis struktur adalah sebagai berikut: -DL + LL -DL + P -DL + 0.5 LL + FX + 0.3 FY -DL + 0.5 LL + FY + 0.3 FX 6.2.2.4Rekap hasil output SAP 14.0 Rekap hasil output SAP dapat dilihat pada tabel tabel berikut: Tabel 6.15 Hasil kombinasi beban pada balok melintang Sumber: hasil perhitungan Tabel 6.16 Hasil kombinasi beban pada balok memanjang Sumber: hasil perhitungan 6.2.2.5Penulangan Balok -Balok Melintang Pembebanan Pembebanan untuk balok meliputi:Berat sendiri Berat kontribusi pelat (berat mati danhidup) Berat pipa Beban kendaraan sepeda motor Beban akibat gempa 128518128517.63 48159.5933135 2567420330095117175038280624257.782985077D+P 173212574552 3726634752675268284D+0.5L+FX+0.3FYD+0.5L+FY+0.3FXMAXD+L5268284 33009514696601T kg.cm V maks kg1815648160M lap. kg.cmcombM tump. Kg.cm1290576586281129206.5724222 12920786036 2876733659.67D+0.5L+FY+0.3FX217932677570M lap. kg.cm11225T kg.cm4049847.142179326931318D+L 2790544 1763410 33660M tump. Kg.cmcomb V maks kg929304049847D+0.5L+FX+0.3FY 2299569D+PMAX4306 . 0 H T =51|.|

\| =nhI ETm cm 5,37 536,67015 . 0000 18 3 210000051= = |.|

\| 16 Kombinasi pembebanan Kobinasi yang digunakan adalah: DL + LL DL + P DL + 0.5 LL + FX + 0.3 FYDL + 0.5 LL + FY + 0.3 FX Penulangan balok Dimana: D1 = diameter tulangan utama D2 = diameter tulangan sengkang Tabel 6.17 rekap gaya dalam balok Sumber: hasil perhitungan Tulangan samping: Cek jarak antar tulangan Karena St = 6.20 cm< D + 1 = 4.2 cm, maka tulangan di pasang cukup satu baris. Data Balok:lo = 600 cm D2 = 1.6 cmbo = 60 cm A1 = 8.04 cm2ht = 90 cm A2 = 2.01 cm2c = 8 cm h = htc D2D1 = 3.2 cm = 90 8 1.6 0.5 3.2= 78.8 cm0.5D1xData Bahan:Beton Bajabk =kg/cm2au =kg/cm2b =kg/cm2a =kg/cm2Ea =kg/cm2|o = oa =Eb =kg/cm2n.ob 17,54 116,7n = =350 2780116,67 18502100000 18500,904119733,0417,54xData Bahan:Beton Bajabk =kg/cm2au =kg/cm2b =kg/cm2a =kg/cm2Ea =kg/cm2|o = oa =Eb =kg/cm2n.ob 17,54 116,7n = =350 2780116,67 18502100000 18500,904119733,0417,54x48160 5268284 128518 3300951T kg.cmM tump. Kg.cmM lap. kg.cmV maks kga. Penulangan TumpuanM = kgcm=o = = > o ok== = 0.0084100 17.54=1.5972.730.4100n 14.795268284maka e 14.79Ca|.|

\|1850 605268284 54 . 178 . 78xLuas Tulangan Tarik= e b h = 60 78.8= 39.9 cm25 D32cm2)Luas Tulangan Tekan= o As = 0.4 x= cm23 D32cm2)16.0840.19dipakai dipakai As 0.0084(Apakai = 40.19As'(Apakai = 24.12x xTulangan SampingLuas tulangan samping diambil sebesar 10% dari luas tulangan tarik (PBI 1971 9.3.5)Asd = = 4,02 cm2dipakai3 D16 cm2)10%x 40,19(Apakai= 6,029b. Penulangan LapanganM = kgcm= `o = = > o ok== = 0.006100 17.543300951Camaka e9.827=1.9859.8270.43.45100nx|.|

\|1850 603300951 54 . 178 . 781 55 2 2 =D d bSt|cm St 20 . 61 52 . 3 5 6 . 1 2 8 2 60= =17 Tulangan samping: Cek jarak antar tulangan Karena St = 6.20 cm< D + 1 = 4.2 cm, maka tulangan di pasang cukup satu baris. Maka: w = 0.008 < 0.01 Ok 2kg/cm 19 . 1090876048160= =bt 33 . 4609045 . 06 . 2345 . 06 . 23 =++ =++ =bh kg/cm2 72 . 190 60128518 33 . 42 2===h bMpuntiribt tb + tib = 10.19 + 1.72= 11.91kg/cm2 tb + tib 1.2 m dari tumpuanD = 28896 kgdirencanakan diameter sengkangAs = 4.02 cm2Db x 7/8 h 60 79As xa 4.02 x 1850tb xb 6.12 x 60dipasang tulangan D16 - 150=as Pu (165.59ton) .. (OK) Tiang pancang miring Pcr > Pu (192.03 ton) .. (OK) Kontrol Gaya Horisontal= 2x 147.913.2 9.66= tonHmax= 2.26 ton ok= 2.43 ton ok12.94( )fZ eMuHu+=2+Wp WWp n WC SH WQu+++=.. 5 , 0. .2o12.8 1012.8 32 . 0 10019 . 0 5 , 02 10 5 . 2496.82+ + + =S4 . 13 104 . 13 32 . 0 10019 . 0 5 . 02 10 5 . 2 576.12+ + + =S( )2min2e ZEIPfcr+=t( )ton 786.83 kg 7868321320 66 9198589.39 210000022= =+ = tcrP( )2min2e ZEIPfcr+=t( )ton 786.83 kg 7868321320 66 9198589.39 210000022= =+ = tcrP22 1 -314,33s9801320 4144,8318000 210000073 , 1 == t e Maka: 1 -0,17s61 1= = =Tgelombange Karenafrekuensitianglebihbesardarifrekuensi gelombang, maka tiang cukup aman waktu berdiri sendiri dalam pelaksanaan. 1 -314,16s98058 . 1326 4144,8318000 210000073 , 1 == t e 1 -0,17s61 1= = =TgelombangeKarenafrekuensitianglebihbesardari frekuensigelombang,makatiangcukupaman waktu berdiri sendiri dalam pelaksanaan. 6.2.4 Perhitungan Poer a. Penulangan Poer Tunggal Gambar 6.14 Eksentrisitas pada tiang pancang Kontrol Tegangana. Tiang Pancang TegakP = ton = kgM = tm = kgcmA = mm2= mm2W = mm3= cm3= kg/cm2ijin = kg/cm2ok250.21031.07042.22100250.2260000025019.5165.67042176.926.0165590.07042.22600000165590.0=WMAP+ =maxo+b. Tiang Pancang MiringP = ton = kgA = tm = kgcmM = mm2= mm2W = mm3= cm3== kg/cm2ijin = kg/cm2ok192030.07042.224.5 2448000192.025019.5 250.27042176.924480007042.21115.1192030250.22100WMAP+ =maxo+b. Tiang Pancang MiringP = ton = kgA = tm = kgcmM = mm2= mm2W = mm3= cm3== kg/cm2ijin = kg/cm2ok192030.07042.224.5 2448000192.025019.5 250.27042176.924480007042.21115.1192030250.22100WMAP+ =maxo+Kontrol Posisi Tiang Pancang Miringdiketahui:panjang tiang = 29.0 + 13.2 = 42.2 mkemiringan tiang = 1/ 8jarak horisotal = 42.28= 5.28 mjarak antar tiang = 6 m okjadi ujung bawah tiang tidak saling berbenturan (aman)Kontrol Tiang Berdiri Sendiria. Tiang Pancang Tegakl == m = cmw = ton = kgg = m/s2= cm/s2maka:t = 1/sijin = 1/s980 9.8e13.214.334.14 4144.81320ok 0.17gwlEIt373 , 1 = eb. Tiang Pancang Miringl == m = cmw = ton = kgg = m/s2= cm/s2e x (12+102)0.5/10980 9,813,27 1326,58364,19 4186,248gwlEIt373 , 1 = eData Poer:h = 100 cm oa = kg/cm2b = 200 cm ob = kg/cm2d = 8 cm n =D = 3.2 cmAs = 8.038 cm2116.6717.5418501/3 x 350 =Perhitungan tinggi manfaathx = = 90.4 cmhy = = 87.2 cmh - d - 0.5 Dh - d - D - 0.5 D23 Luas tulangan samping: Dengan o = 0 dan Ca = 3.36, maka didapatkan: b. Penulangan Poer Ganda DariperhitunganprogramSAP2000 didapatgayayangbekerjapadapoer,kemudian denganasumsipelaksanaanyangsulitmaka Data gaya - gaya yang terjadi pada poer:P = tonM = tmex = (b-bbalok)/2 = 70 cmey = (b-bbalok)/2 = 70 cmMx = ey. P + M = 141,91 tmMy = ex. P + M = 141,91 tm165,5926,00Penulangan Poer Arah-XMx = tm|o = oa = =n.ob 17.54 116.7Ca == =1850 0.9043.49141.91x|.|

\|a bMx nhxo|.|

\|1850 20014191000 54 . 174 . 90Penulangan Poer Arah-XMx = tm|o = oa = =n.ob 17.54 116.7Ca == =1850 0.9043.49141.91x|.|

\|a bMx nhxo|.|

\|1850 20014191000 54 . 174 . 90Dengan nilai = 0 dan Ca = 3.49 dari tabel perhitungan cara "n" didapatkan:| = > |o ok100ne =maka e = =100 17,549,291,8749,29 0,005xLuas Tulangan TarikAs =e b h = 0.005 200 90.4= 95.73 cm2dipakai12 D32 (Apakai96.5cm2)Luas tulangan samping diambil sebesar 10% dari luas tulangan tarik (PBI 1971 9.3.5)Asd = 10%x 96.5 = 9.65 cm2dipakai5 D16 (Apakai10.0cm2)x x==Luas Tulangan TarikAs =e b h = 0.005 200 90.4= 95.73 cm2dipakai12 D32 (Apakai96.5cm2)Luas tulangan samping diambil sebesar 10% dari luas tulangan tarik (PBI 1971 9.3.5)Asd = 10%x 96.5 = 9.65 cm2dipakai5 D16 (Apakai10.0cm2)x x==Cek Jarak TulanganSt = b 2d 12D12 1= 200 16 38.4 = cm12 1St = 13.2cm > 4.2 ok D+1cm =13.24 Penulangan Poer Arah-YMy = tm|o = oa = =n.ob 17.54 116.7Ca == =0.9043.36141.911850x|.|

\|a bMy nhyo|.|

\|1850 20014191000 54 . 172 . 87Dengan nilai = 0 dan Ca = 3.36 dari tabel perhitungan cara "n" didapatkan:| = > |o ok100ne =maka e = =100 17.5410.0510.051.7860.006xLuas Tulangan TarikAs =e b h = 0.006 200 87.2= 99.93 cm2dipakai13 D32 (Apakai104.5cm2)Luas tulangan samping diambil sebesar 10% dari luas tulangan tarik (PBI 1971 9.3.5)Asd = 10% x104.5 = 10.4 cm2dipakai6 D16 (Apakai12.1cm2)==x xCek Jarak TulanganSt = b 2d 13D13 1= 200 16 41.6 = cm13 1St = 11.9 cm > ok 4.211.87D+1 cm = Penulangan Poer GandaData Poer:h = 100 cm oa = kg/cm2bx = 200 cm ob = kg/cm2by = 250 cm n =d = 8 cmD = 3.2 cmAs = 8.04 cm21/3 x 350 = 116.67185017.54Perhitungan tinggi manfaathx = = 90.4 cmhy = = 87.2 cmh - d - 0.5 Dh - d - D - 0.5 D24 direncakanterjadieksentrisitaspadapoerseperti terlihat pada gambar 6.15. Gambar 6.15 Eksentrisitas pada tiang pancang ganda Dengan o = 0 dan Ca = 3.29, maka didapatkan: Luas tulangan samping: Cek jarak antar tulangan Karena St = 9.97cm< D + 1 = 4.2 cm, maka tulangan di pasang cukup satu baris. Dengan o = 0 dan Ca = 3.55, maka didapatkan: Luas tulangan samping: Cek jarak antar tulangan KarenaSt=13.82cm |o ok100ne =maka e = =100 17.5410.49010.4901.7320.006xLuas Tulangan TarikAs =e b h = 0.006 200 90.4= 108.1 cm2dipakai14 D32 (Apakai112.5 cm2)Luas tulangan samping diambil sebesar 10% dari luas tulangan tarik(PBI 1971 9.3.5)Asd = 10%x 112.5 = 11.25 cm2dipakai6 D16 (Apakai12.06 cm2)x=x=Luas Tulangan TarikAs =e b h = 0.006 200 90.4= 108.1 cm2dipakai14 D32 (Apakai112.5 cm2)Luas tulangan samping diambil sebesar 10% dari luas tulangan tarik(PBI 1971 9.3.5)Asd = 10%x 112.5 = 11.25 cm2dipakai6 D16 (Apakai12.06 cm2)x=x=Penulangan Poer Arah-YMy = tm|o = oa = =n.ob 17.54 116.7Ca == = 3.55158.90.904 1850x|.|

\|a bMy nhyo|.|

\|1850 25015890000 54 . 172 . 87Penulangan Poer Arah-YMy = tm|o = oa = =n.ob 17.54 116.7Ca == = 3.55158.90.904 1850x|.|

\|a bMy nhyo|.|

\|1850 25015890000 54 . 172 . 87Dengan nilai = 0 dan Ca = 3.55 dari tabel perhitungan cara "n" didapatkan:| = > |o ok100ne =maka e = =100 17.54Luas Tulangan TarikAs =e b h = 0.005 250 87.2= 111.3 cm2dipakai14 D32 (Apakai112.538 cm2)8.9541.9150.005 8.954x=x xLuas tulangan samping diambil sebesar 10% dari luas tulangan tarik (PBI 1971 9.3.5)Asd = 10% x 112.538 = 11.25 cm2dipakai6 D16 (Apakai12.06 cm2)=1 1414 2 2 =D d bSt|cm St 97 . 91 142 . 3 14 6 . 1 2 8 2 200= =1 1414 2 2 =D d bSt|m St 82 . 131 142 . 3 14 6 . 1 2 8 2 250= =25 Gambarpemodelanstruktur3DUnloading Platform dapat dilihat pada gambar 6.16 6.4 Perhitungan Struktur Mooring Dolphin 6.4.1 Umum 6.4.2 Perhitungan Boulder 6.4.2.1 Perhitungan Gaya Tarik Boulder -Gaya Tarik Akibat Bobot Kapal Kapalrencanaadalah10000DWT, sehingga GRT = 10000 x 0.9 = 9000 ton Daritabel2.4(bab2Tinjauan Pustaka)untukkapaldenganGRT9000 tonmengakibatkangayatarikbolder sebesar 70 ton -Gaya Tarik Akibat Arus D= 8m LBP= 130 m Ac= 8.2 x 130 = 1066 m2 Vc= 0.12 m/sCc= 1.5 (arah arus tegak lurus kapal) = 0.6 (arah arus sejajar kapal) c= 1.025 t/m3 -Gaya Tarik Akibat Angin Cw= 1.3 (angin melintang) = 0.9 (angin memanjang) DaribukuPortDesignersHanbook, Thoresenuntuk kapal LNG denganbobot 10000 DWT pada kodisi ballast didapat: Aw= 2320m2 Bw= 643m2 =900(melintang);00 (memanjang) Vw= 8.75 m/s, Maka: Gaya arus + gaya angin= 1.02 + 14.7= 15.72 ton -Gaya tarik yang menentukan Dariperhitungangaya-gayadiatasgaya akibatbobotkapal(70ton)lebihbesar daripadagayaakibatarusditambah angin(15.72ton),sehinggagayaboulder yangdipakaiadalahgayaakibatbobot kapal. 6.4.2.2 Pemilihan Tipe Boulder Untukpemilihanboulderdigunakantee bollarddariTrelleborgdengankapasitas70ton (Gambar6.28).Spesifikasiangkeruntukbolder adalah: -Diameter baut= 4.2 cm -Fu baut = 4100 kg/cm2 -Fy baut = 2500 kg/cm2 Gambar 6.28 - Treeleborg 70 ton Tee Bollard Kontrol sambungan boulder meliputi: -Menghitung Momen Lentur e = F + G = 250 + 85= 335 mm = 0.34 m Mu= Pu x e ; = 70 x 0.34 = 23.45 tm= 2345000 kgcm -Menghitung gaya yang dipikul tiap baut Vu = Pu/n = 70/5= 14.000 ton = 14000 kg Kontrol geser baut: Ab = 0.25 D2 =0.25*3.14*4.22 = 13.8cm2 fuv= Vu/Ab< f x r1x fub = 14000/13.8< 0.7 x 0.5 x 4100 gVA C Pcc c c c22 = 1600) cos sin (2WW W W WVB A C P | | + =160075 . 8) 90 cos 643 90 sin 2320 ( 3 . 1 122 2+ =WP160075 . 8) 0 cos 643 0 sin 2320 ( 9 . 0 222 2+ =WPton kN 7 . 14 4 . 144 = =ton kN 83 . 2 7 . 27 = =ton kN Pc02 . 1 0 . 1081 . 9 212 . 01066 025 . 1 5 . 1 12= = =ton kN Pc41 . 0 0 . 481 . 9 212 . 01066 025 . 1 6 . 0 22= = =26 = 1011 kg/cm2 < 1538 kg/cm2 (OK) -Menghitung gaya tarik baut Td= f x ft x Ab ft= 1.3 fub 1.5 fuv < fuv = 1.3 x 4100 1.5 x 1011 < 1011 = 3813.46 > 1011 (pakai ft = 1011) Maka; Td= 0.75 x 4100 x 13.8 = 10500 kg Td baut = 0.75 x fub x Ab = 0.5 x 0.75 x 4100 x 13.8= 21290 kg Jadi pakai Td = 10500 kg -Mencari garis netral (a) Garis netral dapat dilihat pada gambar 6.29 Gambar 6.29 Letak titik pusat baut -Kontrol Momen d1 = (C-D-E)/10 a= (590 - 320 - 130)/10 0.26= 13.74 cm d2= (C -E)/10 a = (590 - 130)/10 0.26 = 45.74 cm d3 = (C)/10 a= (590)/10 0.26 = 58.74 cm -Kuat Baut Rencana Digunakan baut m42 sebagai angker dengan mutu BJ41 fu = 410 MPa -Kuat Geser Baut Vu = Pu/n = 70/5 = 10.5 ton= 10500 kg Ab = 0.25 D2 =0.25*3.14*4.22 = 13.8cm2 Rn= f.r1.fu.A = 0.75 x 0.5 x 4100 x 13.8 = 21300 kg Vu < Rn (OK) -Kontrol Panjang Pengangkeran ' fc dTLd =t cm Ld 6 . 42350 2 . 410500= =t Pakai angker 50 cm 6.4.3 Perhitungan Struktur 6.4.3.1 Pembebanan -Konfigurasi Tiang Pancang dan Poer DalamtugasakhiriniMooringDolphin direncanakan dengan konfigurasi sebagai berikut: Jenis poer:Poergandadengan8 tiang Geometri:kotakdengandimensi6 x 6 m2 Tebal: 1.2 m Kemiringan: 1/6 Layoutmooringdolphindapatdilihatpada gambar 6.30. Gambar 6.30 Layout Mooring Dolphin cmb fTayp26 . 080 250010500 5=== = + =niypdi Tb a fMn1229 . 0|280 26 . 0 2500 9 . 02 = Mn |(OK) Mukgcm 2488664 > = Mn |a d1 d2 d3 ( ) 58.74 45.74 13.74 10500 + + +( ) 45.74 13.74 10500 + +27 -Pembebanan Struktur Bebanyangterjadipadastrukturmooring dolphin adalah: 1.Beban Vertikal Baban mati Beban sendiri poer =2.9x6x6x 1.2 = 125.28 ton Bebat catwalk = 25 ton x 4 buah Berat boulder = 1 ton Beban hidup Beban pangkalan= 0.5 t/m2 Beban hujan 5 cm= 0.05 t/m2 Gaya boulder Gaya boulder vertikal=0.5xtarik boulder = 0.5 x 70 = 35t2.Beban Horisontal Gaya boulder= 70 ton Beban gempa DL + 0.5 LL =(125.28+25x 4 + 1) + (0.5 x (0.5+0.05)x 6 x 6) =226.28+0.5x 19.8 = 236.18 ton Spesifikasi tiang pancang yang digunakan: Data Tiang Pancang D1= 812.8 mmW= 7820 cm3 D2= 780.8 mmr= 28.2 cm t= 16 mmfu= 5000 kg/cm2 A = 400.5 cm2oijin= 2100 kg/cm2 I= 318000 cm4E= 2100000 kg/cm2 Menghitung Periode Getar Bangunan: Tinggi struktur (H) = Zf + e Perhitunganletaktitikjepittanah terhadaptianguntuktanahnormalyconsolidated clayand granular soil, Zf = 1.8T dimana: 51|.|

\| =nhI ET E= 2100000 kg/cm2 I= 318000 cm4 nh= Nilai nh diambil sebesar nh150 kNm-3 untuk tanah lanau-lempung T= m cm 5,37 536,67015 . 0000 18 3 210000051= = |.|

\| Zf= 1.8 x 5.37 = 9.66 m e= Elevasi bangunan + kedalaman perairan = 3.2 + 10.0 = 13.2 m Maka; H= Zf + e = 9.66 + 13.2 = 22.9 = 23 m Periode gelombang (T) = 0.06 x 233/4 = 0.63 detik Dari garfik gempa dasar didaptkan: C = 0.065 (Zona Gempa 3); gambar 6.31 I=2.0(fasilitasdistribusigasdanminak bumi) K= 1.0 (portal beton bertulang) Sehingga: V = C I K Wt = 0.065 x 2 x 1 x 236.18 = 30.70 ton Gambar 6.31 Grafik koefisiengempa dasar C 6.4.2.2 Kombinasi Pembebanan Kombinasipembebananyangdipakai dalamperencenaanstrukturmooringdolphnini adalah: DL + LL DL + LL + Bh DL + LL + Bv DL + 0.5 LL + Fx + 0.3 Fy DL + 0.5 LL + 0.3 Fx + Fy Dimana: DL = beban mati dan berat sendiri struktur LL= beban hidup merata pada struktur Bh=bebantarikhorisontalkapalpada boulder Bv= beban tarik vertikal kapal pada boulder Fx= beban gempa arah X Fy= beban gempa arah Y 6.4.2.3 Penulangan Poer P = 6 m d = 8 cml = 6 m D = 3,2 cmh = 1,2 m As = 8,04 cm24306 . 0 H T =28 6.4.2.4 Kontrol Geser Pons Padamooringdolphinkontrolgeserpons perludikontrolkarenapadastrukturinitidakada balok,tiangpancanglangsungmenumpupada pelatsehinggakemungkinanbesarterjadiplong padaplatataupoer.Tegangangeserpons ditentukan oleh rumus: bm bpht ht cPttt s + =) ( (PBI 71 11.9.(2)) Dimana: P= gaya aksial pelat dari tiang pancang c= diameter tiang pancang ht= tinggi total pelat atau poer tbm = tegangan ijin beton (0.65\obk) Sehingga: 350 65 . 0120 ) 120 28 . 81 (10 81 . 1353s + =ttxbp 2 2/ 12 / 79 . 1 cm kg cm kgbps = tKarena geser pons yang terjadi lebih kecil dariteganganijinbeton,makapoerdikatakan aman dari gaya pons atau keruntuhan akibat pons. Perhitungan tinggi manfaathx = = 110,4 cmhy = = 107,2 cm h - d - D - 0.5 Dh - d - 0.5 DData gaya - gaya yang terjadi pada poer:P = 70,00 tonMb = 15,93 tmMp = 57,98 tmex = e boulder = m (subbab boulder)ey = e boulder = m (subbab boulder)Mx = ex. P + Mb + Mp = tmMy = ey. P + Mb + Mp = tm97,360,3350,33597,36Penulangan Poer Arah-XMx = tm|o = oa = =n.ob 17,54 116,7Ca == =1850 0,9043,6397,36x|.|

\|a bMx nhxo|.|

\|1850 1009736000 54 . 174 . 110Penulangan Poer Arah-XMx = tm|o = oa = =n.ob 17,54 116,7Ca == =1850 0,9043,6397,36x|.|

\|a bMx nhxo|.|

\|1850 1009736000 54 . 174 . 110Dengan nilai = 0 dan Ca = 3.63 dari tabel perhitungan cara "n" didapatkan:| = >|o ok100ne =maka e = =100 17,541,9678,578,57 0,0049xLuas Tulangan TarikAs =e b h = 0,0049 100 110,4= 53,91 cm2dipakai8 D32 (Apakai64,31 cm2)Luas tulangan samping diambil sebesar 10% dari luas tulangan tarik (PBI 1971 9.3.5)Asd = 10% 64,31 6,43 cm2dipakai4 D16 (Apakai8,04 cm2)x x=x ==Penulangan Poer Arah-YMy = tm|o = oa = =n.ob 17,54 116,7Ca == =97,361850 0,9043,53x|.|

\|a bMy nhyo|.|

\|1850 100736000 9 54 . 172 . 107Dengan nilai = 0 dan Ca = 3.53 dari tabel perhitungan cara "n" didapatkan:| = > |o ok100ne =maka e = =100 17,541,8989,0869,086 0,0052xLuas Tulangan TarikAs =e b h = 0,0052 100 107= 55,53 cm2dipakai8 D32 (Apakai64,3 cm2)Luas tulangan samping diambil sebesar 10% dari luas tulangan tarik (PBI 1971 9.3.5)Asd = 10% 64,307 6,43 cm2dipakai4 D16 (Apakai8,04 cm2)x=xx==29 6.5.3Perhitungan Substruktur Data Tiang Pancang D1= 812.8 mmW= 7820 cm3 D2= 780.8 mmr= 28.2 cm t= 16 mmfu= 5000 kg/cm2 A = 400.5 cm2oijin= 2100 kg/cm2 I= 318000 cm4E= 2100000 kg/cm2 Kontrol kebutuhan kedalaman tiang PadaperencanaanstrukturMooring Dolphin,tiangpancangdirencanakandengan kemiringan1:6.Rekapgayadalamyangterjadi padatiagdapatdilihatpadatabel6.37dibawah ini. Tabel 6.37 - Rekap gaya dalam tiang pancang Sumber: hasil perhitungan Kedalamantiangyangdibutuhkanuntuk memikiltiangtekanadalahsedalam27mdari seabedatau-37mLWS,sedangkanuntuktiang tarikbutuhkedalaman17matau-27mLWS. Kebutuhan kedalaman tiang pancang dapat dilihat pada gambar 6.32. Kontrol tiang pancang terhadap korosi Korositiangdiasumsikanterjadisampai tiangditumbuhikarangyaituselama10tahun. Metodeperawatandigunakandengan menyediakanalokasitebaltiangyangakan terkorosi yaitu setebal 3mm. sesuai dengan aturan OCDIkecepatankorosiadalah0.3mm/tahun, sehingga Diameter rencana= 812.8 2 x 3 = 806.8 Diameter dalam = 780.8 + 2 x 3 = 786.8 Luas penampang (A)= 0.25 t (D12 D22) = 0.25 t (806.82 786.82) = 39729.79 mm2

Mmen iersia (I) = 1/64 t (D14 D24) = 1/64 t (806.84 786.84) = 1985893876 mm4 = 198589.39 cm4 Section moduluds (W)= I/r = 198589.39 /28.2= 7042.18 cm3 oijin (BJ 52)= 2100 kg/ cm2 Mijin= oijin x W = 2100 x 7042.18 = 14788571.42 kgcm= 147.89 tm Mijin > Mu (57.98 tm) ... (OK) Perhitungan kalendering Perumusankalenderingyangdipakaiadalah Alfred Hiley Formula Karenaperhitungandilakukansebelum pemancangan,makayangdihitungadalahnilaiS ataupenetrasi/blow,yaitupengamatanyang dilakukanrata-ratadi tigaset terakhir,dengan10 pukulantiapsetnya.Dandisyaratkanapabila untukkedalamanyangsamaS>S,maka pemancangan dihentikan. Dimana : S =nilaipenetrasi/blowrencanadari perhitungan S= nilai penetrasi / blow saat pemancangan Kalendering tiang pancang Qu = 3 x P = 3 x 135.8 = 407.4 ton W= 10 ton (hydrolic hammer) Htiang= 2 mC1= 5 mm (untuk hard cushion + packing) C2= 10 mm (Steel Pile) C3= 4 (soft ground) C= c1 +c2 +c3 = 19 mm Wtiang = e x l = 0.274 x (27 + 13.2-1,2+0,3) x ((12 + 62)0.5 / 6 )= 0.314 x 39.8 = 12.5 ton o = 2.5 (hydrolic hammer) n= 0,32 (untuk compact wood cushion on steel pile) Maka 5 . 12 105 . 12 32 . 0 10019 . 0 5 , 02 10 5 . 2407.42+ + + =S S= 0.052 m = 52 mm 135,81 ton40,12 ton5,06 ton57,98 tm0,017 m U DL + LL + BhKombinasi BesarP (tekan) DL + LL + BhP (Tarik) DL + LL + BhV DL + LL + BhM DL + LL + BhBebanKontrol kebutuhan kedalaman tiangtiang tekanQ = 3 x 135,8 = 407,4 tonkedalaman= 27 m dari seabed= -37 mLWStiang tarikQ = 3 x 40,12 = 120,4 tonkedalaman= 17 m dari seabed= -27 mLWSWp WWp n WC SH WQu+++=.. 5 , 0. .2o30 Jadisettingkalenderingyangdigunakan untuk tiang pancang adalah 52 mm Gambar 6.32 Grafik Daya Dukung Tanah Kontrol kuat tekuk Tiang pancang tegak ( )2min2e ZEIPfcr+=t ( )ton 786.83 kg 7868321320 66 9198589.39 210000022= =+ = tcrPPcr > Pu (135.8 ton) .. (OK) Hmax = 5.06 tm (ok) l= 13.2 x (12 + 62)0.5 = 13.4 m = 1340 cm w= 0.274 x 13.4 = 3.67 ton = 3670kg g= 980 cm/s2 1393 . 149801340 3670318000 210000073 , 1== s t e agartiangdapatberdirisendirimaka frekuensitiang(et)haruslebihbesardari frekuensi gelombang (e). 117 . 061= = s e Karenafrekuensitiang(et)lebihbesar darifrekuensigelombang(e).,makatiangaman untuk berdiri sendiri saat pelaksanaan pekerjaan. Pemodelan3DstrukturMooringDolphin dapat dilihat pada gambar 6.33 berikut. 4,3 -1,34,8 -0,85,3 -0,35,8 0,26,3 0,76,8 1,27,3 1,77,8 2,28,3 2,78,8 3,29,3 3,79,8 4,210,3 4,710,8 5,211,3 5,711,8 6,212,3 6,712,8 7,213,3 7,713,8 8,214,3 8,714,8 9,201020304050600,0 500,0 1000,0 1500,0 2000,0QsQlGrafikData Dukung Tanah Vs kedalamantonmTari kTekanKontrol Gaya Horisontal= 2x 147,913 9,66= tonHmax= 4,9 ton ok12,94( )fZ eMuHu+=2+Kontrol TeganganP = ton = kgM = tm = kgcmA = mm2= cm2W = mm3= cm3== kg/cm2oijin= kg/cm2ok135,81 135807,857,98 579800021007042176,87 7042,18135807,8 5798000250,20 7042,181366,125019,52 250,20WMAP+ =maxo+Kontrol Tiang Berdiri Sendirig wlEI t 3 73 , 1 = egwlEIt373 , 1 = e31 Gambar 6.33 Pemodelan 3D struktur Mooring Dolphin BAB VII METODE PELAKSANAAN 7.1 Umum Sebelumpelaksanaansuatuproyekdapat dilakukan,perludiadakanbeberapapekerjaan persiapan. Pekerjaan-pekerjaan itu meliputi: -Pengukuranlokasiproyek,pemasangan patok dan pagar proyek -Penyediaan direksi kit atau kantor proyek -Penyediaan gudang material dan peralatan -Penyediaan pos keamanan 7.2 Metode pelaksanaan Jetty DalampelaksanaanstrukturJetty, perencanaan dibagi menjadi 3 tahap:-Tahap prakonstruksi -Tahap konstruksi -Tahap pasca konstruksi 7.2.1Tahap prakonstruksi a.Pembersihan lahan,b.Pengadaan material konstruksic.Mobilisasialatberatseperticrane, ponton,hammerhydraulikuntuk keperluanpemancangantiangpancang struktur. 7.2.2 Tahap konstruksi a.Pemancangan tiang pancang b.Metode pelaksanaan poer c.Metode pelaksanaan balok dan pelat 7.3 Metode pelaksanaan Catwalk DalampelaksanaanstrukturCatwalk, perencanaan dibagi menjadi 3 tahap:-Tahap prakonstruksi -Tahap konstruksi -Tahap pasca konstruksi 7.3.1Tahap prakonstruksi Tahapprakonstruksidalampelaksanaan strukturcatwalkyaitumenyiapkandudukanatau tempat perletakan dari catwalk itu sendiri. Dimana perletakanterbuatdarikaret/elastomeryang dipasangdiatasstrukturdermaga.Setelah dudukanselesaidibuat,didaratsudahdirancang catwalksepanjang5meteranyangnantinyaakan disambung di laut. 7.3.2Tahap konstruksi Padatahapkonstruksiinidilakukan denganbantuanpontondankrensertateodolit. Pontonberfungsiuntukmembawapotongan catwalkyangtelahdilasdidarat,krenberfungsi untukmengangkatpotongancatwalkuntuk diletakkandiperletakandandisambungdengan potongan lainnya.Dalampemasangannyadibantu dengan theodolit agar lebih presisi. 7.3.3Tahap pascakonstruksi Padatahapini,yaitusetelahcatwalk selesaidibangun,kemudiandipasangplatuntuk injakankakisertapegangantanganpada catwalknya. 32 BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB IX KESIMPULAN DalamperencanaanTugasAkhirinidapat diperoleh kesimpulan yaitu: 1.Spesifikasi kapal rencana: -DWT:10000t-Displacement:16900t -Kapasitas:16000m3 -Panjang kapal (LOA): 138 m -Panjang Perpendicular: 130 m -Lebar kapal (B): 22 m -D: 12 m -Draft kapal: 8.2 m 2.StrukturUnloadingPlatform direncanakanbetonbertulangcastinsitu dengan spesifikasi: -Dimensi struktur:33x21 m2 -Dimensi balok melintang:60x90 cm2 -Dimensi balok memanjang:60x90 cm2 -Tebal pelat: 30 cm -Mutu beton : K350 -Mutu baja: U32 -Poer pancang tunggal:200x 200 x 100 cm3 -Poer pancang ganda :250x 200 x 100 cm3 -Tiang pancang: C812.2, t = 16 -Kedalaman tiang tegak:-39.0 mLWS -Kedalaman tiang miring :-35.5 mLWS 3.StrukturTrestledirencanakanbeton bertulang cast in situ dengan spesifikasi: -Dimensi struktur:56x5 m2 -Dimensi balok melintang:60x90 cm2 -Dimensi balok memanjang:60x90 cm2 -Tebal pelat: 30 cm -Mutu beton : K350 -Mutu baja: U32 -Tiang pancang: C712.2, t = 16 -Kedalaman tiang :-33.0 mLWS -Poer pancang tunggal:150x 150 x 100 cm3 4.StrukturMooringDolphindirencanakan betonbertulangcastinsitudengan spesifikasi: -Dimensi struktur:6x6 m2 -Tebal poer: 120 cm -Mutu beton : K350 -Mutu baja: U32 -Dimensi bolder: Treeleborg 70 ton Tee Bollard -Kedalaman tiang tegak:-39.0 mLWS -Kedalaman tiang miring :-26.0 mLWS 33 -Tiang pancang: C812.2, t = 16 5.StrukturBreastingDolphindirencanakan betonbertulangcastinsitudengan spesifikasi: -Dimensi struktur:6x7.5 m2 -Tebal poer: 100 cm -Mutu beton : K350 -Mutu baja: U32 -Tian pancang: C812.2, t = 16 -Dimensi fender:SCN 900 E 0.9 -Kedalaman tiang tegak:-39.0 mLWS -Kedalaman tiang miring :-25.0 mLWS 6.StrukturCatwalkdirencanakansebagai strukturrangkaCircularHollowSection dengan spesifikasi: -Bentang Struktur: 20 m -Dimensi Balok utama:CHS 273 x 16 -Dimensi Rangka balok:CHS 88.9 x 5 -Lebar injakan: 1.5 m -Tinggi Rangka: 1.5 m 7.Rencanaanganbiayatotal adalahsebesar Rp.226.224.709.993,00