its undergraduate 13329 paper

Upload: kartikaaprianti

Post on 05-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 ITS Undergraduate 13329 Paper

    1/5

    Prosiding Tugas Akhir Semester Genap 2009/2010 SK 091304

    STUDI ADSORPSI NOx PADA ZEOLIT Cr-NaA YANG DISINTESIS

    DARI SEKAM PADI

    Myrna Tunjung Sari * , Irmina Kris Murwani1

    Jurusan Kimia,

    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

    ABSTRAK

    Pada penelitian ini telah dipelajari adsorpsi gas NOx pada adsorben zeolit NaA dan (3, 6, 9, 12 dan

    15%) Cr-NaA yang disintesis dari sekam padi. Zeolit NaA dan Cr-NaA hasil sintesis dikarakterisasi strukturnya

    dengan XRD dan dilakukan penentuan luas permukaan dengan metode spektrofotometri menggunakan pewarna

    metilen biru. Hasil karakterisasi struktur menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan struktur antara zeolit

    NaA dengan Cr-NaA. Luas permukaan zeolit NaA, 3, 6, 9, 12, dan 15% Cr-NaA adalah 18,22; 17,97; 18,11;

    18,25; 18,32 dan 18,04 m2/g. Konsentrasi NOx yang teradsorp pada adsorben ditentukan dengan metode

    spektrofotometri. Uji adsorpsi gas NOx memperlihatkan bahwa adsorben 9% Cr-NaA memiliki adsorptivitas

    optimum untuk gas NO dan 3% Cr-NaA untuk gas NO2 dengan jumlah gas NO dan NO2 teradsorpsi sebesar

    0,0259 dan 0,0748 mmol secara berurutan. Hasil uji adsorpsi mengindikasikan bahwa kemampuan adsorpsi

    adsorben tidak dipengaruhi oleh struktur dan luas permukaan adsorben, melainkan dipengaruhi oleh doping

    logam Cr yang cenderung memberikan adsorptivitas selektif terhadap gas NO.

    Kata kunci : Sekam Padi, Zeolit NaA, Cr-NaA, Adsorpsi NOx, Spektrofotometri

    ABSTRACT

    NOx gas adsorption has been studied on NaA zeolite adsorbent and (3, 6, 9, 12 and 15%) Cr-NaA

    synthesized from rice husk. The synthesized Zeolite NaA and Cr-NaA structures were characterized by XRD,

    and surface area determination performed by spectrophotometric method using methylene blue dye. Structural

    characterization results showed that there is no difference between the structure of zeolite NaA and Cr-NaA. The

    surface area of zeolite NaA, 3, 6, 9, 12, and 15% Cr-NaA is 18,22; 17,97; 18,11; 18,25; 18,32 and 18,04

    m2/g. The adsorbed NOx concentration in the adsorbent was determined by spectrophotometric method. NOx

    gases adsorption test showed that the adsorbent 9% Cr-NaA has optimum adsorptivity for NO gases and 3% Cr-

    NaA for NO2 gases with amount of NO and NO2 gases adsorbed at 0,0259 and 0,0748 mmol sequentially. The

    results of adsorption test indicating that the adsorptivity was not influenced by the structure and surface area of

    adsorbent, but influenced by Cr doping which are likely to provide selective adsorptivity of NO gas.

    Keywords : Rice Husk, Zeolite NaA, Cr-NaA, NOx Adsorption, Spectrophotometry

    PENDAHULUAN

    Gas nitrogen oksida (NOx) merupakan salah

    satu gas yang merupakan sumber pencemar udara, dan

    sumber greenhouse effect. Sumber gas nitrogen oksida

    dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu kendaraan

    bermotor, tanaman, dan sumber lainnya (industri,

    pembuangan atau pembakaran pabrik bahan kimia, dll).

    Dari ketiga sumber tersebut, emisi dari kendaraan

    bermotor menyumbang 50% dari total keseluruhan

    emisi nitrogen oksida (NOx), selain pembakaran, emisi

    industri, dan reaksi kimia (Inglezakis, 2006). Nitrogen

    oksida (NOx), bersama dengan senyawa-senyawa

    volatil hidrokarbon lainnya (VOC), memainkan

    peranan sebagai prekursor untuk reaksi ozon

    troposferik dan kabut fotokimia. Dimana ozon

    troposferik memiliki efek negatif terhadap kesehatan(reduksi fungsi paru-paru) dan lingkungan (perubahan

    * Corresponding author Phone : 08179110746

    e-mail: [email protected] Alamat sekarang : Jur Kimia, FMIPA,ITS, Surabaya.

    e-mail: [email protected]

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/31/2019 ITS Undergraduate 13329 Paper

    2/5

    iklim akibat efek gas rumah kaca yang ditimbulkan)

    (Taschner, 1991).

    Reduksi kadar NOx di udara melalui adsorpsi

    merupakan salah satu solusi dengan metode reduksi

    selektif nonkatalitik (SCNR). Dimana penelitian-

    penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

    menyebutkan bahwa gas NOx mampu diadsorpsi oleh

    katalis heterogen yang didukung oleh penambahan

    logam. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan

    adsorpsi nitrogen oksida menyebutkan bahwa

    penggunaan zeolit dan Al2O3 berpendukung logam

    sebagai adsorben mampu mengurangi kadar NOx

    dalam udara (Akolekar, 2000; Brazlaukas, 2008; Chi,

    2000; Fridell, 1999; Seker, 2000; Yang, 2008). Salah

    satu jenis zeolit yang dapat digunakan sebagai

    adsorben adalah zeolit dengan tipe A (zeolit A). Zeolit

    A merupakan katalis yang dikenal luas di industri

    sebagai adsorben (dengan variasi molecular sieving,

    komposisi Si/Al, tipe kation, derajat pertukaran

    (exchange degree), dan keadaan hidrasi maupun

    dehidrasinya), yang tidak bergantung pada tipe

    strukturnya (Song, 1987).

    Sintesis zeolit NaA (zeolit A) dalam beberapa

    penelitian sebelumnya, telah dilakukan dengan

    menggunakan sekam padi sebagai sumber silika

    (SiO2). Silika dari sekam padi dapat diperoleh dengan

    pembakaran sekam padi menjadi abunya pada 600 -

    700C, dengan kandungan silika sebesar 87 97%

    dengan sedikit alkali dan elemen lainnya yang dapatterdeteksi (Muthadi, 2006). Sintesis zeolit NaA dari

    sekam padi pada penelitian sebelumnya menggunakan

    teknik hidrotermal, dengan mencampurkan larutan

    silika, yang dibuat dari abu sekam padi, dengan

    perbandingan mol tertentu terhadap gel aluminat dan

    kemudian dilakukan pengadukan dalam reaktor pada

    suhu dan waktu yang telah ditentukan (Nur, 2001).

    Penelitian lebih lanjut mengenai zeolit NaA sebagai

    adsorben menunjukkan bahwa zeolit NaA murni dapat

    ditingkatkan kapasitas adsorpsinya dengan

    menambahkan logam, baik logam alkali (Ba, Mg),logam mulia (Pt, Pd, Rh), maupun logam golongan

    transisi (Cu, Ce, Co) (Akolekar; 2000; Brazlaukas,

    2008; Fridell, 1999; Seker, 2000).

    Pada penelitian ini sekam padi digunakan

    sebagai sumber silika untuk sintesis zeolit NaA. Zeolit

    NaA disintesis dengan menggunakan metode

    hidrotermal dari campuran gel silikat dan gel aluminat

    dengan perbandingan yang telah ditentukan. Seperti

    yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa kapasitas

    adsorpsi zeolit NaA dapat ditingkatkan dengan

    menambahkan logam dengan cara impregnasi dan

    dopping. Penelitian sebelumnya (Febriana, 2009 dan

    Suraidah, 2009) menyatakan bahwa impregnasi logam

    Cu dan Cr pada zeolit NaA belum mampu

    menghasilkan adsorptivitas maksimum zeolit NaA

    terhadap gas NOx. Sehingga perlu dilakukan penelitian

    mengenai konsentrasi logam Cr yang didopping pada

    zeolit NaA untuk meningkatkan adsorptivitasnya

    terhadap gas NOx.

    METODOLOGI

    Alat dan Bahan

    Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah peralatan gelas dan instrumen. Peralatan gelas

    sederhana yang digunakan antara lain botol timbang,

    beaker glass, cawan, corong gelas, corong buchner,

    erlenmeyer, gelas ukur, kaca arloji, lumpang,

    pengaduk, pipet volume, pipet ukur, pipet tetes,

    termometer dan tabung reaksi. Instrumen yang

    digunakan adalah hot plate dengan magnetic stirrer,

    oven, neraca analitik, spektronik Genesys 20 danUV1100, dan Phillips XPert Diffractometer (XRD).

    Bahan-bahan yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah bahan-bahan kimia dengan grade

    p.a. (pro analisis) seperti natrium hidroksida (NaOH),

    natrium aluminat (NaAlO2), padatan CrCl3.6 H2O,

    asam klorida (HCl), hidrazin sulfat (N2H4.H2SO4),

    asam sulfanilamida, larutan fosfat (H3PO4), N-1-

    naftalindiamin dihidroklorida (NED), CuSO4.5H2O,

    asam nitrat (HNO3), metilen biru. Juga bahan kimia

    lain seperti kertas saring merk Whatman no.41, kertas

    indikator universal Merck, sekam padi, dan aquades.

    Prosedur Kerja

    1.Persiapan Adsorben

    Pada penelitian ini prekusor SiO2 untuk

    sintesis zeolit NaA berasal dari sekam padi. Sintesis

    zeolit NaA pada penelitian ini dibuat dengan cara

    mencampurkan larutan gel dari silikat dan aluminat

    dengan perbandingan 3,9 Na2O:Al2O3:1,8 SiO2270

    H2O. Campuran kemudian dioven pada temperatur

    100C selama 12 jam. Hasil sintesis kemudian

    disaring, dicuci dengan aquades hingga netral,

    kemudian dioven pada temperatur 100C selama 24

    jam, dikalsinasi pada temperatur 450C selama 4 jam

    sehingga didapatkan padatan putih. Padatan zeolit NaA

    kemudian digunakan sebagai adsorben.

    Doping logam Cr3+

    pada zeolit NaA

    dilakukan dengan penambahan 3, 6, 9, 12 dan 15%

    berat (w/w) Cr3+

    ke dalam campuran gel silikat dan gel

    aluminat pada prosedur di atas, kemudian campuran

    dioven pada temperatur 100C sesuai dengan waktu

    optimum yang diperoleh pada sintesis zeolit NaA.

    Hasil sintesis kemudian disaring, padatan dicuci

    dengan aquades hingga pH netral, kemudian dioven

    pada temperatur 100C selama 24 jam. Padatan

  • 7/31/2019 ITS Undergraduate 13329 Paper

    3/5

    dikalsinasi pada temperatur 450C selama 4 jam. Hasil

    yang diperoleh adalah padatan putih kekuningan.

    2. Karakterisasi Struktur Adsorben

    Zeolit hasil sintesis dikarakterisasi strukturnya

    menggunakan XRD dengan sumber sinar Cu2K pada

    2 = 5-70 dengan increment0,02 per detik.

    3. Karakterisasi Luas Permukaan Adsorben

    Karakterisasi luas permukaan adsorben

    dilakukan metode adsorpsi metilen biru dibagi menjadi

    3 tahap, yaitu penentuan panjang gelombang

    maksimum metilen biru, pembuatan kurva kalibrasi

    metilen biru dan penentuan luas permukaan adsorben.

    4. Uji Adsorpsi

    Padatan zeolit NaA dan 3-15% Cr-NaA hasil

    preparasi digunakan untuk adsorpsi gas NOx. Adsorben

    dialiri gas NOx, NOx yang teradsorp kemudian

    diekstraksi dengan aquades. Nitrat dalam ekstrak

    direduksi menjadi nitrit dengan hidrazin sulfat dan

    penentuan konsentrasi NO2-

    dilakukan dengan metode

    spektroskopi UV-Vis menggunakan reaksi diazotasi

    Griess (Kil, 2006) .

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Difraktogram hasil sintesis zeolit NaA, Cr2O3

    dan 3-15% Cr-NaA terlihat pada Gambar 1.

    Gambar 1. Difraktogram Cr2O3 (a), zeolit NaA (b), 3%

    Cr-NaA (c), 6% Cr-NaA (d), 9% Cr-NaA

    (e). dan 15% Cr (f).

    Gambar 1. (a) menunjukkan difraktogram

    Cr2O3 yang berasal dari kalsinasi CrCl3.6H2O pada

    suhu 450C selama 4 jam. Sementara Gambar 1. (b)

    menunjukkan difraktogram zeolit NaA yang dibuat

    melalui proses hidrotermal selama 12 jam, dan telah

    dicocokkan dengan data base zeolit NaA PDF 39-

    0222. Dari Gambar 1. (b) dapat terlihat bahwa zeolit

    NaA memiliki puncak-puncak karakteristik pada 2 =

    7,22; 10,2; 12,5; 16,14; 21,72; 24,04; 27,14; 30 dan

    34,22 dengan tipe kristal kubus. Pada difraktogram (c)

    (e) terlihat bahwa dengan doping logam Cr, puncak-

    puncak karakteristik zeolit NaA tidak mengalami

    perubahan secara signifikan. Hal ini ditunjukkan

    dengan tidak terlihat adanya puncak-puncak baru.

    Meskipun demikian, perubahan intensitas dapat

    diamati sejak penambahan logam Cr sebesar 3%

    hingga 15%. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Hu

    et.al., 2008), bahwa difraktogram yang terdeteksi tidak

    akan mengalami perubahan karena adanya doping

    logam sampai batas konsentrasi tertentu. Namun,

    seperti yang dapat diamati pada difraktogram (f),

    penambahan logam Cr 15% mengakibatkan adanya

    puncak baru () yang merupakan puncak karakteristik

    dari Cr2O3. Adanya puncak baru tersebut menandakan

    bahwa pada penambahan logam Cr sebesar 15%

    kapasitas substitusi logam Cr pada kerangka zeolit

    NaA telah terlampaui. Sebagai akibatnya, logam Cr

    akan bermigrasi dari kerangka dan mengisi rongga

    (cavity) dan permukaan dari zeolit NaA, sehingga akan

    muncul puncak pada difraktogram yang terbaca

    sebagai puncak karakteristik Cr2O3 (Kucherov, Slinkin

    et.al., 1987; Kumar et.al., 2009).

    Luas permukaan yang diukur dengan

    spektroskopi UV-Vis dengan menggunakan metilen

    biru dapat dilihat pada Tabel 1.

    Tabel 1. Luas Permukaan Adsorben

    AdsorbenLuas Permukaan

    (m2/ gram)

    NaA 18,22

    3% Cr-NaA 17,97

    6% Cr-NaA 18,11

    9% Cr-NaA 18,25

    12% Cr-NaA 18,32

    15% Cr-NaA 18,04

    Hasil uji adsorpsi gas NOx pada masing-

    masing adsorben terlihat pada Gambar 2.

  • 7/31/2019 ITS Undergraduate 13329 Paper

    4/5

    Gambar 2. Uji adsorpsi gas NOx pada masing-masing

    adsorben

    Berdasarkan pada Gambar 2. ternyata pada

    penelitian ini luas permukaan tidak berpengaruh

    signifikan terhadap adsorptivitas. Karena dengan luas

    permukaan adsorben yang hampir sama menunjukkan

    adsorptivitas yang berbeda. Gambar 3. juga

    memperlihatkan perbedaan adsorptivitas untuk NO2-

    dan NO3-. Dari Gambar 3. dapat dilihat bahwa pada

    adsorben dengan doping logam Cr sebesar 9%

    memiliki adsorptivitas yang tertinggi terhadap NO2-,

    dimana NO2- tersebut diduga berasal dari gas NO yang

    berikatan dengan air pada saat proses ekstraksiberlangsung. Sedangkan adsorptivitas NO3

    -, yang

    berasal dari gas NO2, tidak secara langsung

    dipengaruhi oleh doping logam. Hal ini ditunjukkan

    oleh adsorptivitas NO3- pada zeolit NaA dan 3% Cr-

    NaA yang tidak jauh berbeda, seperti yang tampak

    pada Gambar 3. Berdasarkan Gambar 3. dapat

    diketahui bahwa semakin besar adsorptivitas gas NO,

    maka adsorptivitas gas NO2 dalam adsorben yang

    sama akan semakin kecil. Dalam hal ini, doping logam

    Cr dalam adsorben akan cenderung memberikan

    adsorptivitas selektif terhadap gas NO. Sehingga, dapat

    dikatakan bahwa doping logam Cr pada adsorben akan

    mempengaruhi jenis gas yang diserap tetapi tidak

    mempengaruhi jumlah gas yang diserap.

    KESIMPULAN

    Zeolit NaA, zeolit NaA dengan doping logam

    Cr sebesar 3 - 15% dan Cr2O3 dapat digunakan sebagai

    adsorben gas NOx, dengan urutan kemampuan adsorpsi

    zeolit NaA > 3% Cr-NaA > 6% Cr-NaA > 15% Cr-

    NaA > Cr2O3 > 9% Cr-NaA > 12% Cr-NaA. Luaspermukaan dan struktur adsorben tidak berpengaruh

    pada adsorptivitas Cr-NaA. Adsorben 9% Cr-NaA

    memiliki adsorptivitas optimum untuk gas NO dan 3%

    Cr-NaA untuk gas NO2 dengan jumlah gas NO dan

    NO2 teradsorpsi sebesar 0,0259 dan 0,0748 mmol

    secara berurutan.

    UCAPAN TERIMA KASIH

    1. Allah SWT atas semuanya berkah dan karuniaNya.2. Dr. rer. nat. Irmina Kris Murwani sebagai dosen

    pembimbing Tugas Akhir.

    3. Dra Yulfi Zetra, MS sebagai koordinator TugasAkhir.

    4. Semua pihak yang telah membantu selamapenyusunan Tugas Akhir ini.

    DAFTAR PUSTAKAAkolekar, Deepak B., Suresh K. Bhargava, (2000),

    Adsorption of NO and CO on Silver-

    Exchanged Microporous Material, Journal

    of Molecular Catalysis A : Chemical 157,

    199-206

    Braslaukaz, Marius, saulius Kitry S, (2008), Synthesis

    and Properties of CuO/ Zeolit Sandwich Type

    Adsorbent Catalyst, Chinese Journal of

    Catalysis 29, 25-30

    Chi, Yawu, Steven S. C. Chuang, (1999), Infrared

    Study of NO Adsorption and Reduction with

    C3H6 in The Presence of O2 over CuO/Al2O3,

    Journal of Catalysis 190, 75-91

    Febriana, Adhita, (2009), Adsorpsi NOx Pada Logam

    Cr Berpendukung Zeolit Yang Disintesis Dari

    Sekam Padi, Tesis Mahasiswa Pasca-

    Sarjana Jurusan Kimia, ITS, Surabaya

    Fridell, Erik, et.al., (1999), NOx Storage in Barium-

    Containing Catalysts, Journal of Catalysis

    183, 196-209

    Hu, Y.M., Y. T. Chen, Z. X. Zhong, et.al., (2008),

    The Morphology and Optical Properties of

    Cr-doped ZnO Films Grown Using The

    Magnetron Co-sputtering Method, Applied

    Surface Chemistry 254, 3873-3878

    Inglezakis, Vassilis J., Poulopoulos, Stavros G.,

    (2006), Adsorption, Ion Exchange, and

    Catalysis : Design of Operations and

    Environmental Applications, Elsevier B.V.

    Kil, J. K., Nam, I. S., Park, J-H, Park, S. J., (2006),

    Quantitative Analysis of Nitrogen Oxides

    Occluded in Heterogeneous Catalysis,

    United States Patent Application

    Publication, US 2006/0024836 A1

    Kucherov, A. V., A. A. Slinkin, (1987), Introduction

    of Cr(V), Mo(V) and V(IV) Ions in Cationic

  • 7/31/2019 ITS Undergraduate 13329 Paper

    5/5