its ta kelautan

Upload: hidayatwustalesmana

Post on 18-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    2012

    OLEH: NUR HAYATI

    NRP: 4205 100 051

    1

  • LATAR BELAKANG

    2

  • Perumusan Masalah Bagaimana mendesign jalur pipa Gas alam antara terminal

    penerima dan Regasifikasi LNG ke PLTG Pesanggaran Bagaimana mengaplikasikan risk assessment pada segmen-segmen

    pipa di jalur operasi dari terminal penerima dan unit regasifikasi di pelabuhan Teluk Benoa, menuju PLTG Pesanggaran

    Risiko apa saja yang akan terjadi pada jalur pipa yang telah didesain.

    Bagaimana tingkat fatalitas dan toleransi dari masing-masing segmen pipa untuk skenario Jet Fire dengan size holes 0.0025 inch, 0.1inch, dan 0,3 inch, Explosion, dan Dispersion.

    Apa saja rekomendasi yang akan diberikan dari hasil societal risk assessment terhadap jalur pipa Gas Alam tersebut terkait dengan risiko yang terjadi

    3

  • PLTD Pesanggaran

    4

  • Terminal Penerima

    5

  • Rute Pipeline

    6

  • Batasan Masalah

    Risiko-risiko yang akan diukur adalah risiko tentang Jet Fire, Explosion dan Dispersion pada jalur pipa Gas Alam saat distribusi sedang berlangsung.

    Jalur pipa pada penulisan skripsi ini Didesain mengikuti Jalur Pipa Bahan Bakar Pelabuhan Benoa PLTD Pesanggaran dan di bagi menjadi beberapa segmentasi berdasarkan kepadatan penduduk

    Design yang di lakukan hanya pada jalur pipa dari terminal penerima dan unit regasifikasi LNG ke PLTG Pesanggaran

    Letak Pemilihan Terminal Penerima dan Unit Regasifikasi LNG adalah mengacu pada penelitian sebelumnya.

    7

  • Tujuan Penulisan

    Mendapatkan design pipelines jalur distribusi Gas Alam dari terminal penerima dan regasifikasi LNG ke PLTG Pesanggaran Bali

    Mendapatkan nilai-nilai risiko dari risk assessment pada jalur pipa LNG

    Mendapat nilai fatalitas dan toleransi dari masing-masing segmentasi jalur pipa berdasarkan simulasi masing-masing konsekuensi

    Mendapatkan rekomendasi dari societal risk assessment yang telah di lakukan

    8

  • Manfaat Penulisan

    Mengetahui hal-hal apa saja yang dapat membahayakan pada proses distribusi gas melalui jalur pipa gas alam dan risiko-risiko apa saja yang dapat terjadi pada sepanjang jalur pipa gas tersebut.

    Mengetahui seberapa besar bahaya yang dapat ditimbulkan akibat beroperasinya jalur pipa distribusi gas di daerah Teluk Benoa, Bali, sehingga dapat dijadikan dasar kewaspadaan pihak-pihak yang berkepentingan

    9

  • HAZARD Jet Fire Jika gas yang dimampatkan atau dicairkan keluar dari tangki

    penyimpanan atau saluran pipa, material-material yang terkandung akan keluar dari lubang yang akan membentuk semburan gas atau cairan dan bercampur dengan udara. Dalam bentuk gas, jika gas yang mudah terbakar bertemu dengan sumber letupan yang kemudian menjadikan gas tersebut berada pada konsentrasi yang mudah terbakar maka akan terbentuk jet fire atau semburan api.

    Gas dispersion Gas dispersion merupakan penyebaran gas yang mungkin terjadi

    pada Pipa Gas karena kebocoran pada permukaan pipa dan dapat menyebabkan kontaminasi gas di udara serta menyebar tergantung pada kondisi udara di sekitar pipa.

    10

  • Risk Assessment Risiko (Risk) Risiko didefinisikan sebagai probabilitas dari suatu peristiwa yang

    menyebabkan kerugian dan besarnya potensi kerugian itu [PRMM]. Dengan definisi tersebut, risiko meningkat ketika salah satu kemungkinan kejadian meningkat atau ketika besarnya potensi kerugian (konsekuensi dari kejadian tersebut) meningkat. Proses transportasi gas melalui pipa merupakan suatu risiko karena ada kemungkinan beberapa dari pipa gagal, kebocoran muatan pada lingkungan, dan menyebabkan kerusakan-kerusakkan lainnya (di samping potensi kerugian dari produk itu sendiri).

    Risiko = (kemungkinan kejadian) x (konsekuensi kejadian) Resiko = Probabilitas x Konsekuensi

    Konsekuensi Konsekuensi menunjukkan kehilangan dari sesuatu hal / Kerugian.

    11

  • Societal Risk Assessment

    Societal risk menimbang besar risiko kerja suatu sistem dengan mempertimbangkan kemungkinan fatalities yang terjadi. Tidak hanya kejadian yang tidak diinginkan, namun juga jumlah pekerja dan masyarakat yang terkait dengan risiko tersebut turut dipertimbangkan

    FN Curve

    Saat frekuensi dari suatu kejadian yang menyebabkan paling tidakN kematian digambarkan dalam sebuah grafik fungsi banyak N akan menghasilkan kurva FN. Kurva FN ini menunjukkan bahwa suatu risiko dinilai berdasarkan nilai kehilangan hidup pertahun.

    12

    Authority F-N

    curve

    Maximum

    tolerable

    intercept

    with N=1

    Negligible

    Intercept

    with N

    Limit

    in N

    VROM,

    The Netherlands

    (New Plants)

    -2 10-3 10-5 -

    Hong Kong

    Government (New

    Plants)

    -1 10-3 10-5 100

    Health & Safety

    Commission, UK

    (Existing Ports)

    -1 10-1 10-4 -

    Abu Dhabi Water

    and Electricity

    Authority (ADWEA)

    10-3 10-5 100

  • Shellfred 4.0

    Shell Fred merupakan software yang dikeluarkan oleh Shell yang membantu pemakainya untuk melakukan pemodelan beberapa kejadian yang diakibatkan oleh kegagalan operasional minyak dan gas.

    13

  • METODOLOGI

    14

    Studi literatur

    mulai

    Identifikasi

    Permasalahan

    Jurnal

    Tugas Akhir

    Class Standard

    Website

    Desain pipa

    Data

    Identifikasi

    segmentasi pipa

    Analisa frekuensiAnalisa

    Konsekuensi

    Societal Risk

    Assessment

    Resiko dapat

    diterima

    Kesimpulan dan

    saran

    selesai

    Risk

    Mitigation

    Desain pipa

    Risk kriteria

    Hazard identifikasi

    tidak

    ya

  • Analisa Data

    15

    Zooming Kawasan

    2

    3 4

    1

  • 16

    SEGMEN CLASS KETERANGAN KAWASAN DESIGN

    FACTOR, F

    1 4

    Pelabuhan, Dermaga, Perkantoran,

    Pergudangan, Rumah Tinggal, Jalan

    Raya

    0.4

    2 2 Kawasan Wisata, Penangkaran Satwa,

    Rumah Tinggal, Jalan Raya 0.6

    3 4

    Perkantoran, Pergudangan, Rumah

    Tinggal, Pabrik, Pembangkit Listrik,

    Jalan Raya

    0.4

    4 4

    Perkantoran, Pergudangan, Rumah

    Tinggal, Pabrik, Pembangkit Listrik,

    Jalan Raya

    0.4

  • Tabulasi Segmentasi Pipa

    17

    FROM TO

    1 0 916.25 916.25 A 0.4 79

    2 916.25 2545.14 1628.89 B 0.6 11

    3 2545.14 2850.56 305.42 C 0.4 56

    4 2850.56 3563.2 712.64 D 0.4 83

    JARAK (m) PANJANG

    SEGMEN (m)SEGMEN

    JUMLAH

    BANGUNAN

    DESIGN

    FACTORZONA

  • Data Persebaran Populasi Penduduk di Sekitar Jalur Pipa

    18

    SEGMEN PANJANG SEGMEN (m) JUMLAH BANGUNAN POPULASI

    1 916.25 79 316

    2 1628.89 11 44

    3 305.42 56 224

    4 712.64 83 332

  • Desain Pipa PARAMETER SIMBOL NILAI SATUAN

    Panjang Pipa L 2.213 MILES

    Debit Gas Desain Qb 400 MMSCFD

    P Desain di PLTD Pdes 350 Psi

    P Terminal (Upstream) P1 350 Psi

    P PLTD (Downstream) P2 320 Psi

    P Rata-rata pipa Pavg 335.22 Psi

    T Rata-rata LNG (fluida) Tavg 484.6 Deg R

    Specific Gravity Gas G 0.6

    Kompresibilitas Gas rata-rata Z 0.835

    Elevasi Terminus h2 50 ft

    Elevasi Origin h1 100 ft

    Koreksi Elevasi Hc 0.026

    Faktor Efisiensi E 0.85 Psia2 19

  • Perhitungan Diameter Pipa

    20

    weymouth 20.9 inch

    Panhandle A 21.4 inch

    Panhandle B 21.8 inch

  • 21

  • Penentuan Ketebalan Pipa

    F P D(inside) S E t (in) T Keterangan

    0.4 350 22 52000 1 0.3702 1 Area A (Class 4)

    0.6 350 22 52000 1 0.2468 1 Area B (Class 2)

    0.4 350 22 52000 1 0.3702 1 Area C (Class 4)

    22

  • 23

    Pipeline Diameter Outside 24 inchPipeline Diameter Inside 22.1 inchWall Thickness 0.969 inchNPS/DN 24/600Schedule 60Pipeline Material Carbon Steel , SeamlessSMYS 52000 PsiSMTS 62000 PsiYoung Modulus 207 x 103MpaShear Modulus 75 x 103MpaCorrosion Coating 5.5 mm AEPressure Design 500 PsiTemperature 60 oCContents Density 729 kg/m3

  • SEGMENTASI HAZARD JALUR PIPA 1

    24

  • SEGMENTASI HAZARD JALUR PIPA 2

    25

  • SEGMENTASI HAZARD JALUR PIPA 3

    26

  • SEGMENTASI HAZARD JALUR PIPA 4

    27

  • EVENT TREE

    28

    yes 2.77E-08

    0.002

    0.85 0.00E+00

    vertical yes

    0.25 no 0 0.15 0.00E+00

    0.998

    no 1.38E-05

    1

    yes 3.18E-07

    Leak 0.023

    5.53E-05 horizontal 0.85 2.64E-07

    0.25 yes

    no 0.023 0.15 4.66E-08

    0.977

    no No Ignition 1.32E-05

    0.977

    yes Low Momentum Fire (Crater) 6.36E-07

    0.023

    buried 0.85 5.28E-07

    0.5 yes

    no 0.023 0.15 9.32E-08

    0.977

    no 2.64E-05

    0.977

    checksum 5.53E-05

    outcomelate

    ignition

    early

    ignition

    release

    orientation

    release Frequency

    km/yrfrequency

    Flash fire followed by jet fire

    Flash fire followed by jet fire

    Horizontal jet fire

    No Ignition

    vertical jet fire

    Flash fire followed by jet fire

    No Ignition

    Flash fire followed by jet fire

    Flash fire followed by jet fire

    Flash fire followed by jet fire

  • 29

    yes 1.01E-07

    0.9

    external impact 0.85 9.58E-10

    0.105 yes

    no 0.1 0.15 1.69E-10

    0.1

    rupture no 1.01E-08

    1.07E-06 0.9

    yes 9.60E-08

    0.1

    other 0.85 7.35E-08

    0.895 yes

    0.1 0.15 1.30E-08

    no

    0.9 no 7.78E-07

    0.9

    check sum 1.07E-06

    Failure moderelease Frequency

    km/yroutcome frequency

    Jet Fire

    Flash Fire burning back to jet fire

    Flash Fire burning back to jet fire

    No Ignition

    Jet Fire

    release

    orientation

    early

    ignition

    late

    ignition

    Flash Fire burning back to jet fire

    Flash Fire burning back to jet fire

    No Ignition

  • Fn-Curve untuk lubang 0,1m

    30

    1,00E-08

    1,00E-07

    1,00E-06

    1,00E-05

    1,00E-04

    1,00E-03

    1,00E-02

    1,00E-01

    0,01 0,1 1 10 100 1000 10000

    F

    N

    BATAS ATAS ALARP ZONE

    BATAS BAWAH ALARP ZONE

    SEG 1

    SEG 2

    SEG 3

    SEG 4

  • FN-curve untuk lubang 0,3m

    31

    1,00E-08

    1,00E-07

    1,00E-06

    1,00E-05

    1,00E-04

    1,00E-03

    1,00E-02

    1,00E-01

    0,01 0,1 1 10 100 1000 10000

    F

    N

    BATAS ATAS ALARP ZONE

    BATAS BAWAH ALARP ZONE

    SEG 1

    SEG 2

    SEG 3

    SEG 4

  • FN-Curve untuk ledakkan

    32

    1,00E-08

    1,00E-07

    1,00E-06

    1,00E-05

    1,00E-04

    1,00E-03

    1,00E-02

    1,00E-01

    0,01 0,1 1 10 100 1000 10000

    F

    N

    BATAS ATAS ALARP ZONE

    BATAS BAWAH ALARP ZONE

    SEG 1

    SEG 2

    SEG 3

    SEG 4

  • Kesimpulan

    33

    Desain pipa yang di pilih

    Pipe Diameter (in) 22.1 inch

    Pipe Diameter (Out) 24.0 inch

    NPS/Schedule 24/60

    Wall Thickness 0.969 inch

    Pipeline Material API 5L X52

    Hasil FN-Curve untuk jetfire lubang 0.1m didapatkan posisi

    titik berada pada posisi ALARP sehingga tidak diperlukan

    mitigasi. Hasil FN-Curve untuk jetfire lubang 0.3m

    didapatkan posisi-posisi titik yang mirip dengan Hasil FN-

    Curve untuk explosion Hal ini dikarenakan lubang sebesar

    0.3 m adalah sama dengan explosion dampak dari

    explosion.

    Jalur Pipa Pelabuhan Teluk Benoa menuju rencana fasilitas

    PLTG Pesanggaran adalah cukup aman jika dilihat dari

    analisa resiko dan akan lebih aman lagi jika langkah-

    langkah mitigasi untuk segmen yang terkena zona alarp

    benar-benar dilaksanakan.

  • DAFTAR PUSTAKA Mohitpour, M. Golshan, H. Murray, A. Pipeline Design and Construction, A Practical

    Approach. Second Edition, Trans Canada, CEPA Publication. 1998.

    ASME B31.8: Gas Transmission and Distribution Piping System. The American Society of Mechanical Engineers. 2003

    Liu, Henry. Pipeline Engineering. Lewis Publishers. Boca Raton, Florida. 2003

    Alkazraji, Duraid. Pipeline Engineering, A Quick Guide. Woodhead Publishing Limited. Cambridge, England. 2008

    Mc Callister, E.W. Pipelines, Rules of Thumb Handbook. Seventh Edition. Elesvier Gulf Professional Publishing. 2009.

    Muhlbauer, W. Kent, Pipeline Risk Management Manual Third Edition, Elsevier. 2004

    Afifah, Nurul. Analisa Konsekuensi Desain Terminal LNG di Teluk Benoa, Bali. Skripsi Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, ITS. Surabaya. 2010

    Hendra Pratama, Raditya. Risk Assessment Tanker LNG dalam Studi Kasus Suplai LNG dari Ladang Tangguh ke Teluk Benoa Bali. Skripsi Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, ITS. Surabaya. 2010

    Handaya Saputra, Asep. Ardiansyah. Penetapan Rute dan Perhitungan Keekonomian Pipa Transmisi gas Muara Bekasi-Muara Tawar Melalui Jalur Lepas Pantai. Jurnal MAKARA Teknologi, UI. 2009

    34