its master 18843 perancangan tata kelola teknologi informasi pengelolaan service desk dan insiden...

Upload: hari-ucil

Post on 16-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

it

TRANSCRIPT

  • 91

    BAB 3

    METODOLOGI PENELITIAN

    Pada bab ini dijelaskan urutan langkah-langkah yang dibuat secara

    sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang jelas dan mudah

    untuk menyelesaikan permasalahan. Urutan langkah-langkah penelitian

    penyelesaian masalah dapat dilihat pada Gambar 3.1 Alur Penelitian dan Gambar

    3.2 Alur Penelitian (Lanjutan).

    Gambar 3.1 Alur Penelitian

  • 92

    Gambar 3.2 Alur Penelitian (Lanjutan)

    3.1 Studi Kepustakaan

    Studi kepustakaan diharapkan mampu menggali seluruh informasi yang

    terkait dengan permasalahan yang akan diteliti dan obyek yang menjadi tujuan

    penelitian. Studi kepustakaan ini memberikan dasar bagi arah penelitian yang

    akan dilakukan serta menjadi awal pemikiran bagi setiap peneliti sehingga

    penelitian yang dilakukan dapat dijadikan acuan kembali di kemudian hari.

  • 93

    3.1.1 Studi Literatur

    Proses studi literatur melibatkan pencarian dasar-dasar teori dan

    penelitian pendamping yang telah dilakukan sebelumnya. Teori-teori yang terkait

    dengan permasalahan penelitian seperti COBIT, ITIL, audit sistem informasi,

    teknologi informasi dan teori pendukung lainnya berusaha digali oleh penulis

    dengan menuliskan secara singkat dan telah disesuaikan dengan tingkat yang

    diperlukan dalam penelitian ini. Studi literatur dilakukan dengan membaca,

    merangkum, kemudian menuliskannya kembali dengan metode yang telah

    ditentukan. Teori dari jurnal dan browsing melalui internet juga dilakukan karena

    beberapa dasar teori masih cukup jarang ditemui di Indonesia. Penelitian ini

    memfokuskan diri pada teori tentang tingkat kematangan yang terdapat dalam

    kerangkat kerja COBIT yang dikombinasikan dengan ITIL.

    3.1.2 Telaah dokumen bisnis

    Proses ini dilakukan dengan meninjau sejarah perusahaan sebagai objek

    yang akan diteliti. Peninjauan dilakukan melalui browsing pada website

    perusahaan, penggalian dokumen-dokumen fisik, serta wawancara dengan

    beberapa staf perusahaan yang memiliki sejarah cukup panjang dengan menjadi

    bagian dari perusahaan. Dari proses ini diharapkan dapat diketahui potensi

    perusahaan terutama dalam hal pengelolaan teknologi informasinya, sehingga

    nampak kesenjangan yang terjadi antara harapan dengan kondisi riil saat ini,

    untuk kemudian dicarikan solusinya.

    3.2 Pemilihan Domain COBIT

    Pemilihan domain COBIT didapatkan dengan menyelaraskan tujuan

    bisnis dengan tujuan IT. Penelitian difokuskan pada salah satu visi dan misi IT

    pada perusahaan tersebut, yang berkaitan dengan visi dan misi perusahaan. Visi

    dan misi IT perusahaan tersebut yaitu kelancaran proses bisnis yang diwujudkan

    dengan meminimalisasi down time company dengan adanya infrastruktur yang

    berjalan dengan baik. Apabila dipetakan ke dalam COBIT Balance Scorecard,

    maka tujuan bisnis yang sesuai dengan fokus penelitian ini adalah Customer

    Perspective no.4 Improve Customer Orientation and Service. COBIT Balance

  • 94

    Scorecard dapat dilihat pada Lampiran 1 Standar COBIT Pemetaan Tujuan Bisnis,

    Tujuan IT dan Proses IT.

    Tujuan bisnis tersebut dapat dipetakan ke tujuan IT sesuai dengan standar

    COBIT, yaitu: IT Goals no. 23 Make sure that IT services are available as

    required. Tujuan IT yang sesuai dengan tujuan bisnis tersebut adalah IT Goals

    no.3 Ensure Satisfaction of End Users with Service Offerings and Service Levels

    dan IT Goals no. 23 Make Sure that It Services are Available as Required.

    Setelah mendapatkan tujuan IT yang difokuskan pada COBIT Balance

    Scorecard tersebut, maka tujuan IT tersebut dipetakan pada proses IT. Sesuai

    dengan standar COBIT mengenai pemetaan tujuan IT ke proses IT, maka proses

    IT yang berkaitan dengan IT Goals no.3 dan IT Goals no.23 meliputi antara lain

    PO8 Manage Quality, AI4 Enable Operation and Use, DS1 Define and Manage

    Service Levels, DS2 Manage Third-Party Services, DS3 Manage Performance

    and Capacity, DS4 Ensure Continous Service, DS7 Educate and Train Users,

    DS8 Manage Service Desk and Incidents, DS10 Manage Problems dan DS 13

    Manage Operations. Penelitian ini difokuskan pada proses IT: DS8 Manage

    Service Desk and Incidents. Alasan pemilihan proses IT ini disebabkan tiga hal,

    yaitu:

    a. Cakupan proses IT yang telah dibahas diatas sangat luas, sehingga apabila

    semua proses IT tersebut difungsikan semua, maka dibutuhkan waktu

    pengerjaan yang lama. Selain itu, juga melibatkan tim dalam proses

    pengerjaannya.

    b. Menurut ITGI (Information Technology Governance Institute), proses IT

    service desk, merupakan proses IT yang sebaiknya diterapkan pertama kali,

    sebagai pintu masuk bagi organisasi yang baru pertama kali menerapkan

    standar COBIT.

    c. Menurut ITGI (Information Technology Governance Institute), standar

    pemetaan tujuan IT ke proses IT tersebut, dapat dimodifikasi sesuai dengan

    kebutuhan organisasi. Pemilihan proses IT ini, telah sesuai dengan salah satu

    visi dan misi IT pada perusahaan tersebut, yaitu mendukung kelancaran

    proses bisnis yang diwujudkan dengan meminimalisasi down time company

    dengan adanya infrastruktur yang berjalan dengan baik.

  • 95

    Oleh karena ketiga alasan yang telah dijelaskan tersebut, maka penelitian ini

    difokuskan pada pada proses IT: DS8 Manage Service Desk and Incidents.

    3.3 Pengumpulan Data

    Penelitian ini mendasarkan analisanya pada kombinasi data antara

    kualitatif dan kuantitaif. Data-data yang terkait dengan analisis kematangan

    nantinya akan bersifat kuantitatif yang akan diperoleh dari penyebaran kuesioner

    sedangkan untuk analisis mengenai fitur teknologi informasi akan diperoleh

    melalui wawancara terhadap anggota perusahaan yang berkepentingan seperti

    pengguna, manajemen dan staf teknologi informasi.

    3.3.1 Wawancara

    Pada tahap pengumpulan data ini, penulis melakukan wawancara

    terhadap manajemen dan pengguna teknologi informasi SDM pada perusahaan

    elektronik tersebut. Wawancara yang dilakukan oleh penulis adalah focuses

    interview, yakni responden diwawancara dalam waktu yang pendek. Wawancara

    dilakukan dalam suasana yang tidak formal dengan pertanyaan-pertanyaan yang

    terkait dengan tata kelola teknologi informasi kepada manajemen dan pengguna

    teknologi informasi SDM pada perusahaan elektronik tersebut.

    Wawancara tersebut dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi

    dan meyakinkan responden terhadap jawaban yang akan dipilihnya. Saat

    melakukan wawancara, penulis menjelaskan control objectives dan detailed

    control objectives dari proses yang dianalisa kepada responden serta melakukan

    pemeriksaan ulang terhadap pilihan jawaban responden dengan bukti yang ada

    sehingga diperoleh keyakinan terhadap pilihan jawaban tersebut. Hasil wawancara

    yang dilakukan penulis akan digunakan sebagai data pendukung dari hasil survey

    kuesioner yang diperoleh penulis.

    3.3.2 Kuesioner

    Kuesioner dalam penelitan ini dirancang untuk mengetahui tingkat

    kematangan pengelolaan teknologi informasi yang telah digunakan oleh

    perusahaan dengan melihat tanggapan pengguna dan pembuatan saran teknologi

  • 96

    informasi melalui perbandingan antara kondisi yang dialami saat ini degan

    harapan yang diinginkan di masa mendatang. Penyebaran kuesioner akan

    dilakukan di lingkup semua store yang ada di perusahaan elektronik tersebut,

    dengan melibatkan angota-angota perusahaan yang banyak terkait dengan

    penggunaan dan pengelolaan teknologi informasi. Kuisoner akan berisi 6

    pernyaataan yang masing-masing mewakili awareness, policies, tools, skills,

    responsibility dan goal dengan masing-masing akan terbagi dalam dua bagian

    besar yaitu tanggapan akan kondisi saat ini dengan kondisi yang diharapkan.

    Masingmasing penilaian memiliki 6 tingkat nilai yang berbobot antara 0 sampai

    dengan 5 sesuai dengan dasar yang terdapat pada model COBIT.

    Responden yang dipilih oleh penulis adalah responden yang mewakili

    table RACI (Responsibility, Accountability, Consult, and Inform) pada proses

    pengolahan data (IT Governance Institute, 2007). Responden tersebut dapat dilihat

    pada Gambar 2.5. RACI Chart (ITGI, 2007) yang terdapat pada subbab 2.6.3

    RACI Chart. Secara garis besar responden yang akan disertakan dapat dilihat

    pada Tabel 3.1 Perkiraan Responden Kuesioner.

    Tabel 3.1 Perkiraan Responden Kuesioner

    RACI respondent Actual respondent

    Chief Executive Officer Chief Executive Officer

    Chief Information Officer IT Director

    Business Process Owner Human Resource Director, Human

    Resource Head Division, Human

    Resource Manager, System Analyst

    Manager

    Head Operation IT Head Division

    Chief architect IT Hardware Manager, IT Asset

    Manager

    Head IT Administration IT Administration Manager

    Compliance, Audit, Risk and Security Internal Auditor

    Service Desk Manager IT Troubleshooting Manager

  • 97

    Keseluruhan responden akan mendapatkan perlakuan yang sama dalam

    pengisian data kuesioner sebelum nantinya akan diolah dalam analisis data.

    Kuesioner akan dilengkapi dengan penjelasan tertentu agar setiap responden

    memahami maksud dari kuesioner tersebut.

    3.4 Pengolahan Data

    Setelah penulis memperoleh kecukupan data yang diperlukan dalam

    penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data. Pengolahan data ini terdiri dari

    uji validitas data dan uji realibilitas data. Dalam melakukan uji validitas data,

    penulis mengolah data responden dengan bobot pilihan yang berada pada range

    data (di antara batas bawah data dan batas atas data). Batas bawah data pada

    penelitian adalah data dari 1,5 dari kuartil bawah (Q1) dan batas atas data pada

    penelitian adalah 1,5 dari kuartil atas (Q3) (ITGI, 2008).

    (3.1)

    dengan: N = jumlah data

    angka 1/4 = angka pembagi untuk mendapatkan batas bawah data outlier.

    (3.2)

    dengan: N = jumlah data

    angka 3/4 = angka pembagi untuk mendapatkan batas atas data outlier.

    Uji realibilitas data dilakukan dengan menggunakan uji Alpha Cronbach

    pada data kuesioner, yang diukur pada skala 0 sampai dengan 1. Apabila skala

    tersebut dikelompokkan kedalam 5 kelas dengan range yang sama, maka range

    untuk menunjukkan tingkat realibilitas tersebut dapat dilihat pada Table 3.2 Alpha

    Cronbach.

  • 98

    Table 3.2 Alpha Cronbach

    Range Nilai Alpha Cronbach Tingkat Reliabilitas

    0,00 0,20 Kurang Reliabel

    0,21 0,40 Agak Reliabel

    0,41 0,60 Cukup Reliabel

    0,61 0,80 Reliabel

    0,81 1,00 Sangat Reliabel

    3.5 Analisa Data

    Setelah dilakukan pengolahan data, penulis melakukan analisa data.

    Analisa data yang dilakukan terdiri dari analisa tingkat kematangan saat ini,

    tingkat kematangan yang diharapkan dan analisa kesenjangan.

    3.5.1 Analisa Tingkat Kematangan Saat Ini

    Berdasarkan data hasil wawancara dan survey kuesioner terhadap

    manajemen dan pengguna teknologi informasi SDM pada perusahaan elektronik

    yang diperoleh, penulis melakukan analisa terhadap data tersebut. Analisa yang

    dilakukan pada tahap ini adalah analisa untuk menilai tingkat kematangan tata

    kelola teknologi informasi untuk proses pengelolaan data saat ini (as-is).

    Pada tahap analisa tingkat kematangan tata kelola teknologi saat ini (as-

    is), penulis melakukan penilaian terhadap masing-masing atribut model

    kematangan untuk proses yang akan dinilai. Setelah masing-masing atribut model

    kematangan untuk proses tersebut memperoleh penilaian, maka penulis akan

    menggabungkan seluruh nilai atribut proses tersebut untuk mendapatkan tingkat

    kematangan tata kelola teknologi informasi untuk proses tersebut pada saat ini

    (as-is).

    3.5.2 Analisa Tingkat Kematangan Yang Diharapkan

    Selain melakukan analisa tingkat kematangan teknologi informasi untuk

    proses pengelolaan data saat ini penulis juga melakukan analisa tingkat

    kematangan tata kelola teknologi informasi yang diharapkan (to-be) oleh

  • 99

    perusahaan elektronik tersebut. Penilaian tingkat kematangan yang diharapkan

    (to-be) bertujuan untuk memberikan acuan bagi pengembangan tata kelola

    teknologi informasi di perusahaan elektronik tersebut.

    Sama seperti pada tahap analisa tingkat kematangan saat ini (as-is),

    penulis melakukan analisa tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi

    yang diharapkan perusahaan elektronik tersebut, berdasarkan nilai masing-masing

    atribut model kematangan untuk proses yang dinilai. Penilaian tingkat

    kematangan tata kelola teknologi informasi yang diharapkan (to-be) oleh

    perusahaan elektronik tersebut, diperoleh berdasarkan nilai rata-rata seluruh

    atribut model kematangan untuk proses-proses yang dinilai.

    3.5.3 Analisa Kesenjangan

    Setelah tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi untuk saat ini

    (as-is) dan tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi yang diharapkan

    (to-be) diperoleh, penulis akan melakukan analisa kesenjangan (gap analysis)

    terhadap tingkat kematangan tersebut. Analisa kesenjangan tata kelola teknologi

    informasi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan perbaikan tata kelola

    teknologi informasi melalui informasi atribut model kematangan mengenai proses

    mana saja yang memiliki kesenjangan dan membutuhkan perbaikan tata keola

    teknologi informasi dari manajemen perusahaan elektronik tersebut. Analisa

    kesenjangan akan memuat proses perbaikan tata kelola teknologi informasi yang

    lebih terarah dan fokus kepada atribut model kematangan yang memiliki

    kesenjangan.

    Pada langkah analisa kesenjangan tingkat kematangan tata kelola

    teknologi informasi ini, penulis melakukan analisa kesenjangan dengan cara

    membandingkan secara umum tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi

    yang diharakan (to-be) dengan tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi

    saat ini (as-is). Dari perbandingan tingkat kematangan tersebut akan diperoleh

    proses-proses mana yang tidak sesuai dengan tingkat kematangan yang

    diinginkan. Untuk dapat melakukan perbaikan terhadap proses yang tidak sesuai

    tersebut, maka perlu dilakukan analisa kesenjangan atribut model kematangan.

  • 100

    Analisa kesenjangan atribut model kematangan dilakukan dengan cara melakukan

    analisa terhadap proses-proses yang memiliki kesenjangan tingkat kematangan.

    3.6 Strategi Perbaikan menggunakan ITIL

    Setelah melakukan analisa kesenjangan, pada tahap ini penulis

    melakukan analisa strategi perbaikan tata kelola teknologi informasi untuk proses

    pengelolaan data. Strategi perbaikan yang dibuat berdasarkan hasil analisa

    kesenjangan tata kelola teknologi informasi yang diperoleh. Pemilahan proses dan

    atribut model kematangan ini bertujuan untuk memberikan arahan kepada

    manajemen dalam hal strategi perbaikan tata kelola teknologi informasi agar

    sesuai dengan tingkat kematangan yang diharapkan.

    Dengan menggunakan panduan berdasarkan ITGI (2008), yang

    menjelaskan mengenai pemetaan COBIT ke ITIL, maka hasil analisa kesenjangan

    tersebut juga akan dipetakan ke ITIL. ITIL memuat langkah-langkah detail

    bagaimana suatu proses IT harus dikelola. Setelah memetakannya, maka strategi

    perbaikan akan diajukan ke manajemen untuk mengambil keputusan mengenai

    strategi perbaikan tersebut.

    3.7 Kesimpulan

    Pada tahapan akhir ini penulis menyimpulkan hasil penelitian yang

    diperoleh. Kesimpulan yang diperoleh memuat bagaimana kondisi tata kelola

    teknologi informasi untuk proses pengelolaan data pada SDM pada perusahaan

    saat ini, kondisi tata kelola teknologi informasi yang diharapkan sebagai acuan

    perbaikan dan strategi perbaikan bagi manjemen untuk mencapai kondisi yang

    diharapkan tersebut.

    3.8 Jadwal Penelitian

    Penelitian ini akan dilakukan dari bulan September 2011 sampai dengan

    Februari 2012. Table jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.3 Jadwal

    Penelitian.

  • 101

    Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

    No. Kegiatan Bulan

    Sep'11 Okt'11 Nop'11 Des'11 Jan'12 Feb'12

    1 Perencanaan

    Penelitian

    2 Studi

    Kepustakaan

    3

    Pemilihan

    Metodologi

    Penelitian

    4 Pengumpulan

    Data

    5 Pengolahan dan

    Analisa Data

    6

    Pembuatan

    Strategi

    Perbaikan dan

    Kesimpulan

  • 102

    = Halaman ini sengaja dikosongkan =