itb menuju entrepreneurial universitypmo.itb.ac.id/wp-content/uploads/buletin-edisi-1.pdf · 2015...

2
Sosok Dalam pidato pelankannya, Rektor ITB periode 2015 – 2020 menyampaikan visi ITB 5 tahun mendatang, yakni dari Research University menuju Entrepreneurial University. Berikut pekan wawancara Tim Bulen UPT PMO dengan Rek- tor ITB, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA, yang mengupas lebih jauh mengenai visi tersebut dan harapan-harapan beliau 1. Apakah yang dimaksud dengan Entrepreneurial Universi- ty? PP RI Nomor 65 tahun 2013 tentang Statuta ITB te- lah menyebutkan ITB sebagai perguruan nggi penelian (Research University). Namun kecenderungan tuntutan mas- yarakat saat ini adalah adanya kontribusi langsung dari pergu- ruan nggi berupa realisasi hasil-hasil penelian yang mem- berikan nilai tambah bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk menjawab tuntutan tersebut, maka muncullah konsep Entrepreneurial University. Arnya, hasil-hasil penelian yang berpotensi melahirkan inovasi-inovasi harus didukung dan diupayakan agar dapat langsung diimplemen- tasikan menjadi produk yang memberikan nilai tambah ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Rinsan yang telah dilakukan ITB dalam menuju entrepreneurial university diantaranya ada- lah parsipasi ITB dalam Naonal Innovaon Forum (NIF) yang dibentuk oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdik), dengan penandata- nganan MoU dengan PT Biofarma untuk memproduksi vaksin hepas B sebagai hasil penelian dari Sekolah Farmasi (SF) ITB. Rinsan lainnya adalah penandatanganan MoU dengan PT Dahana untuk memproduksi bahan peledak dengan meng- gunakan hasil penelian dari Teknik Kimia (TK) ITB. Dari contoh-contoh rinsan di atas, tergambar bah- wa dalam mewujudkan enterpreneurial university, ITB perlu berkolaborasi dengan industri dan pemerintah. Inovasi juga diharapkan muncul dari mahasiswa dan tenaga kependidikan. Karya inovasi mahasiswa dilombakan dalam ITB InMov, dengan m penilai dari dalam dan luar ITB. Tahun ini terdapat 125 karya inovasi, yang diseleksi menja- di 25 dan diseleksi lagi menjadi 9. Salah satu contoh inovasi mahasiswa adalah semen hidup, yaitu campuran material se- men dengan sejenis bakteri yang digunakan untuk menambal bocoran konstruksi, yang apabila terkena hujan bakteri akan berkembang dan semakin memperketat tambalan. 2. Strategi apa saja yang digunakan dalam mewujudkan En- trepreneurial University? Pada bulan Maret yang lalu telah dilakukan idenfi- kasi dan pemberian penghargaan terhadap 49 dosen yang dinilai sebagai inovator. Ini adalah kondisi baseline kita saat ini. Adapun untuk mewujudkan visi tersebut telah dirumus- kan 8 strategi sebagai berikut: 1. Peningkatan atmosfir akademik untuk menghasil- kan lulusan yang berdaya saing internasional, bermartabat, berjiwa kepeloporan dan berintegritas; 2. Penguatan ITB sebagai Research University menuju Entrepreneurial University melalui penghimpunan dana (fund raising) yang dilakukan eksekuf dibantu MWA, diantaranya collaborave research dengan industri. Proposal dari fakultas/ sekolah ditawarkan ke industri untuk didanai; 3. Peningkatan peran kepeloporan ITB dalam mem- berikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara, diantara- nya dengan memberikan masukan keka diundang oleh De- wan Permbangan Presiden. Agar peran ITB diketahui publik, maka dilakukan sinergi dengan media massa, diantaranya de- ngan Pikiran Rakyat dan Tempo; 4. Peningkatan efekvitas sistem dan operasi penge- lolaan organisasi. Transformasi pengelolaan keu- angan ITB: perubahan ITB menjadi PTNBH, maka sistem keuangan menjadi BPPTN (Bantuan Pen- danaan Pendidikan Tinggi Negeri), yaitu dak lagi mengiku sistem keuangan DIPA tetapi merumus- kan sistem sendiri. Pengembangan sistem informa- si terpadu: peningkatan USDI menjadi Direktorat STI yang ditugasi untuk membangun sistem informasi ter- padu untuk bidang akademik, keuangan dan sumber- daya insani; 5. Peningkatan kapasi- tas layanan kelembagaan. In- tegrasi data mahasiswa asing: intake data oleh Direktorat Ek- sekuf Pengelolaan Pener- imaan Mahasiswa Baru sementara penyeleng - garaan ITB Menuju Entrepreneurial University Dr. Elfahmi, M.Si. Apt Dosen Berprestasi ITB 2014, Dosen Berpresta- si Nasional II 2014 Rubrik Mengenal kepribadian untuk mencapai sukses di dunia kerja Tips PaMO PiMO Satiarsiatun, S.Psi. M.Si. Menata Ruang Kerja dengan Prinsip 5R Ruang kerja merupakan tempat atau ruangan yang digunakan untuk bekerja. Kenyamanan ruang kerja adalah hal utama yang harus diperhakan. Bila suatu tempat mampu memberikan kenyamanan, maka seseorang akan sangat betah untuk berlama-lama di ruangan tersebut. Hal ini juga akan men- dukung mood baik untuk bekerja. Ruang kerja yang baik akan sanggup mengopmalkan produkvitas kerja. Berikut ini adalah prinsip 5R dalam menata ruang kerja dalam menunjang seap kegiatan: Buletin PMO diterbitkan oleh UPT PMO Kantor WRSO ITB Penanggung Jawab: Yassierli Ph.D. (Ketua UPT PMO ITB) Pimpinan Redaksi: Ir. Ari Saptari MES Layout: Kurnia Sandi Girsang Alamat: Gedung Sabuga Lt. 3 Jl. Tamansari No. 73 Bandung Telp/Fax: 022-2532081 Website: www.pmo.itb.ac.id Email: [email protected] Galeri Kegiatan PMO Kegiatan Outbound Pimpinan ITB, Lembang 31 Mei 2015 “Talk on Leadership: Menjadi Leader yang Inovaf dan Profesional” dengan pembicara Dr. Bambang Priantono (Indosat) 7 Mei 2015 dengan peserta para pejabat tenaga kependidikan ITB Juli 2015 | Edisi 1 Edisi 1 | Juli 2015 4 | Buletin UPT PMO Kantor WRSO ITB Buletin UPT PMO Kantor WRSO ITB | 1 T ips PaMO PiMO 1. Ringkas Karena ruang kerja luasnya terbatas dan fungsi utama- nya untuk melaksanakan proses pekerjaan, maka semua barang yang ada di ruang kerja diprioritaskan yang men- dukung tercapainya prestasi kerjayang nggi. Terlalu banyak barang menjadikan ruang terlihat penuh, ge- rakan tubuh mungkin dak akan leluasa kurang sedap dipandang mata. 2. Rapi Setelah ringkas, langkah selanjutnya adalah rapi. Barang-barang di ruangan ditata dengan pengkla- sifikasian atau pengelompokan berdasarkan jenis, fungsi, ukuran, bentuk, dan peletakan. 3. Resik Resik berar membersihkan lingkungan kerja, termasuk di dalamnya, mesin dan alat kerja, lantai tempat kerja, dan berbagai daerah di dalam tempat kerja. Resik juga dapat mem- bantu dalam menemukan gejala awal keru- sakan pada alat kerja. 4. Rawat Rawat yaitu mempertahankan keadaan yang sudah ringkas, rapih dan resik seap hari secara terus menerus. Arnya kondisi ruangan kerja yang su- dah tertata tersebut jangan sampai berantakan kembali seper semula. Ingat keka menata ruang tersebut acapkali memerlukan tenaga dan sumberdaya ektra, maka perlu diperta- hankan, jangan sampai frekwensi penataan ha- rus lebih sering. 5. Rajin Terciptanya kebiasaan pribadi untuk selalu menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai dengan terus mengembangkan perilaku posif di tempat kerja. Prin- sip rajin di tempat kerja adalah “lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan melakukan apa yang dak boleh dilakukan”. Menata Ruang Kerja dengan Prinsip 5R Kantor WRSO ITB “ITB perlu berkolaborasi dengan industri & pemerintah” Batch 1 2015 Program Peningkatan Kompetensi Karyawan Mei-Juli 2015 Pelahan Literasi Komputer Februari-Mei 2015 Kantor WRSO dan UPT PMO ITB mengucapkan selamat hari Raya Idul Fitri 1436 H. Mohon maaf lahir dan batin

Upload: phungcong

Post on 26-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ITB Menuju Entrepreneurial Universitypmo.itb.ac.id/wp-content/uploads/buletin-edisi-1.pdf · 2015 – 2020 ... Untuk menjawab tuntutan tersebut, maka muncullah konsep Entrepreneurial

Sosok

Dalam pidato pelantikannya, Rektor ITB periode 2015 – 2020 menyampaikan visi ITB 5 tahun mendatang, yakni dari Research University menuju Entrepreneurial University. Berikut petikan wawancara Tim Buletin UPT PMO dengan Rek-tor ITB, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA, yang mengupas lebih jauh mengenai visi tersebut dan harapan-harapan beliau1. Apakah yang dimaksud dengan Entrepreneurial Universi-ty? PP RI Nomor 65 tahun 2013 tentang Statuta ITB te- lah menyebutkan ITB sebagai perguruan tinggi penelitian (Research University). Namun kecenderungan tuntutan mas-yarakat saat ini adalah adanya kontribusi langsung dari pergu-ruan tinggi berupa realisasi hasil-hasil penelitian yang mem-berikan nilai tambah bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk menjawab tuntutan tersebut, maka muncullah konsep Entrepreneurial University. Artinya, hasil-hasil penelitian yang berpotensi melahirkan inovasi-inovasi harus didukung dan diupayakan agar dapat langsung diimplemen-tasikan menjadi produk yang memberikan nilai tambah ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Rintisan yang telah dilakukan ITB dalam menuju entrepreneurial university diantaranya ada-lah partisipasi ITB dalam National Innovation Forum (NIF) yang dibentuk oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti), dengan penandata- nganan MoU dengan PT Biofarma untuk memproduksi vaksin hepatitis B sebagai hasil penelitian dari Sekolah Farmasi (SF) ITB. Rintisan lainnya adalah penandatanganan MoU dengan PT Dahana untuk memproduksi bahan peledak dengan meng-gunakan hasil penelitian dari Teknik Kimia (TK) ITB. Dari contoh-contoh rintisan di atas, tergambar bah-wa dalam mewujudkan enterpreneurial university, ITB perlu berkolaborasi dengan industri dan pemerintah. Inovasi juga diharapkan muncul dari mahasiswa dan tenaga kependidikan. Karya inovasi mahasiswa dilombakan dalam ITB InMov, dengan tim penilai dari dalam dan luar ITB. Tahun ini terdapat 125 karya inovasi, yang diseleksi menja-di 25 dan diseleksi lagi menjadi 9. Salah satu contoh inovasi mahasiswa adalah semen hidup, yaitu campuran material se-men dengan sejenis bakteri yang digunakan untuk menambal bocoran konstruksi, yang apabila terkena hujan bakteri akan berkembang dan semakin memperketat tambalan. 2. Strategi apa saja yang digunakan dalam mewujudkan En-trepreneurial University? Pada bulan Maret yang lalu telah dilakukan identifi-kasi dan pemberian penghargaan terhadap 49 dosen yang

dinilai sebagai inovator. Ini adalah kondisi baseline kita saat ini. Adapun untuk mewujudkan visi tersebut telah dirumus-kan 8 strategi sebagai berikut: 1. Peningkatan atmosfir akademik untuk menghasil-kan lulusan yang berdaya saing internasional, bermartabat, berjiwa kepeloporan dan berintegritas; 2. Penguatan ITB sebagai Research University menuju Entrepreneurial University melalui penghimpunan dana (fund raising) yang dilakukan eksekutif dibantu MWA, diantaranya collaborative research dengan industri. Proposal dari fakultas/sekolah ditawarkan ke industri untuk didanai; 3. Peningkatan peran kepeloporan ITB dalam mem-berikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara, diantara- nya dengan memberikan masukan ketika diundang oleh De-wan Pertimbangan Presiden. Agar peran ITB diketahui publik, maka dilakukan sinergi dengan media massa, diantaranya de- ngan Pikiran Rakyat dan Tempo;

4. Peningkatan efektivitas sistem dan operasi penge- lolaan organisasi. Transformasi pengelolaan keu-

angan ITB: perubahan ITB menjadi PTNBH, maka sistem keuangan menjadi BPPTN (Bantuan Pen- danaan Pendidikan Tinggi Negeri), yaitu tidak lagi mengikuti sistem keuangan DIPA tetapi merumus-

kan sistem sendiri. Pengembangan sistem informa-si terpadu: peningkatan USDI menjadi Direktorat STI

yang ditugasi untuk membangun sistem informasi ter-padu untuk bidang akademik, keuangan dan sumber-daya insani; 5. Peningkatan kapasi-tas layanan kelembagaan. In-tegrasi data mahasiswa asing: intake data oleh Direktorat Ek-sekutif Pengelolaan Pener-imaan Mahasiswa Baru sementara p e ny e l e n g -ga ra a n

ITB Menuju Entrepreneurial University

Dr. Elfahmi, M.Si. AptDosen Berprestasi ITB 2014, Dosen Berpresta-si Nasional II 2014

Rubrik

Mengenal kepribadian untuk mencapai sukses di dunia kerja

Tips PaMO PiMO

Satiarsiatun, S.Psi. M.Si.

Menata Ruang Kerja dengan Prinsip 5R

Ruang kerja merupakan tempat atau ruangan yang digunakan untuk bekerja. Kenyamanan ruang kerja adalah hal utama yang harus diperhatikan. Bila suatu tempat mampu memberikan kenyamanan, maka seseorang akan sangat betah untuk berlama-lama di ruangan tersebut. Hal ini juga akan men-dukung mood baik untuk bekerja. Ruang kerja yang baik akan sanggup mengoptimalkan produktivitas kerja. Berikut ini adalah prinsip 5R dalam menata ruang kerja dalam menunjang setiap kegiatan:

Buletin PMO diterbitkan oleh UPT PMO Kantor WRSO ITB

Penanggung Jawab: Yassierli Ph.D. (Ketua UPT PMO ITB)Pimpinan Redaksi: Ir. Ari Saptari MES

Layout: Kurnia Sandi GirsangAlamat: Gedung Sabuga Lt . 3J l . Tamansar i No. 73 Bandung

Telp/Fax: 022-2532081Website: www.pmo. i tb.ac. idEmai l : off ice@pmo. i tb.ac. id

Galeri Kegiatan PMO

Kegiatan Outbound Pimpinan ITB, Lembang 31 Mei 2015

“ Ta l k on Leadership: Menjadi Leader yang Inovatif dan Profesional” dengan pembicara Dr. Bambang Priantono (Indosat) 7 Mei 2015 dengan peserta para pejabat tenaga kependidikan ITB

Juli 2015 | Edisi 1Edisi 1 | Juli 20154 | Buletin UPT PMO Kantor WRSO ITB Buletin UPT PMO Kantor WRSO ITB | 1

Tips PaMO PiMO

1. Ringkas

Karena ruang kerja luasnya terbatas dan fungsi utama- nya untuk melaksanakan proses pekerjaan, maka semua barang yang ada di ruang kerja diprioritaskan yang men-dukung tercapainya prestasi kerjayang tinggi. Terlalu banyak barang menjadikan ruang terlihat penuh, ge- rakan tubuh mungkin tidak akan leluasa kurang sedap dipandang mata.

2. Rapi

Setelah ringkas, langkah selanjutnya adalah rapi. Barang-barang di ruangan ditata dengan pengkla-sifikasian atau pengelompokan berdasarkan jenis, fungsi, ukuran, bentuk, dan peletakan.

3. ResikResik berarti membersihkan lingkungan

kerja, termasuk di dalamnya, mesin dan alat kerja, lantai tempat kerja, dan berbagai daerah

di dalam tempat kerja. Resik juga dapat mem-bantu dalam menemukan gejala awal keru-

sakan pada alat kerja.

4. Rawat

Rawat yaitu mempertahankan keadaan yang sudah ringkas, rapih dan resik setiap hari secara terus

menerus. Artinya kondisi ruangan kerja yang su-dah tertata tersebut jangan sampai berantakan

kembali seperti semula. Ingat ketika menata ruang tersebut acapkali memerlukan tenaga

dan sumberdaya ektra, maka perlu diperta- hankan, jangan sampai frekwensi penataan ha-

rus lebih sering.

5. Rajin

Terciptanya kebiasaan pribadi untuk selalu menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai dengan terus mengembangkan perilaku positif di tempat kerja. Prin-sip rajin di tempat kerja adalah “lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan”.

Menata Ruang Kerja dengan Prinsip 5R

K a n t o r W R S O I T B

“ITB perlu berkolaborasi

dengan industri & pemerintah”

Batch 1 2015 Program Peningkatan Kompetensi Karyawan Mei-Juli 2015

Pelatihan Literasi Komputer Februari-Mei 2015

Kantor WRSO dan UPT PMO ITB mengucapkan se lamat har i Raya Idul Fitr i 1436 H. Mohon maaf lahir dan bat in

Page 2: ITB Menuju Entrepreneurial Universitypmo.itb.ac.id/wp-content/uploads/buletin-edisi-1.pdf · 2015 – 2020 ... Untuk menjawab tuntutan tersebut, maka muncullah konsep Entrepreneurial

SosokDr. Elfahmi, M.Si. Apt.

Peraih Penghargaan Dosen Berprestasi ITB dan peringkat 2 Nasional 2014 Menjadi salah satu peraih penghargaan Inovator dari ITB pada tahun 2015 merupakan prestasi

terbaru yang diperoleh Dr. Elfahmi, M.Si. Apt.. Pengakuan terhadap kinerja Dr. Elfahmi, M.Si. Apt. se-belumnya dapat dilihat dari berbagai penghargaan yang diraihnya, diantaranya adalah pada tahun 2014 mendapatkan peringkat 2 Nasional serta finalis Research Kalbe Award. Lebih dahulu lagi, pada tahun 2011 beliau pernah menjadi pemenang pertama untuk Timmerman Award, yaitu penghargaan bagi pe-neliti kimia medicinal di Indonesia. Penghargaan tahun 2009 ia peroleh dengan menyandang predikat sebagai salah satu pelaksana program pengabdian masyarakat Ditjen Dikti terbaik. Di lingkup ITB sendiri, pada tahun 2010 beliau mendapatkan penghargaan sebagai dosen berprestasi SF ITB, pada 2012 menja-di peserta peneliti berprestasi tingkat ITB dari Sekolah Farmasi, dan pada 2014 menjadi Dosen Berpresta-si Tingkat ITB.

Penghargaan internasional dalam bentuk Grant dari berbagai institusi yang diperolehnya antara lain: The Phytochemical Society of Europe symposium Grant, Turki (2006), University Research and

Graduate Education (URGE) grant for Master degree 1995 Ubbo Emius Scholarship (2005-2006), The PSE symposium Grant, Italia (2004), Travel Grant to attend the Summer School, University of Turku, Finland and the transgenic plant course, University of Bo-chum, Germany (2002),dan QUE project Grant for Ph.D. degree (2001). Putra Sumatera Barat kelahiran Ampang Pulai, pada tanggal 25 April 1969 ini meniti karir sebagai dosen ITB sejak 1998. Selain beraktivitas sebagai dosen, Dr. Elfahmi, M.Si. Apt. mendedikasikan ilmu dan profesinya dengan berkiprah sebagai peneliti, reviewer proposal riset dan jurnal ilmiah nasional dan internasional , trainer, narasumber ahli BPOM RI dan Kemenkes RI, pembina bagi industri kecil obat tradisional, serta terlibat di sejumlah kegiatan ilmiah dan sosial melalui perannya sebagai pengurus Asosiasi Staf Akademik Seluruh Indonesia (ASASI), Ketua Program Studi Magister dan Doktor Sekolah Farmasi ITB, dan Kepala Pusat Penelitian Biosains dan Bioteknologi ITB. Hasil-hasil penelitian Dr. Elfahmi juga dipublikasikan pada berbagai jurnal lmiah internasional sejak tahun 2006 hingga kini, diantaranya pada Procedia Chemistry, Bioscience, Biotechnology Research Asia, Pharmacognosy Journal, International Journal of Pharmacology,Pharmacognosy Magazine, Journal of Pure and Applied Microbiology, Research Journal of Medicinal Plant, Med. J. Maranatha, BIOTROPIA, Journal of Natural Products, Journal of Essential Oil Research, dan Biochemical Ecology and Systematics.Publikasi hasil-hasil penelitian juga dilakukan melalui seminar internasional di beberapa Negara sejak tahun 2000.

(Sambungan hal. 1...)

layanan melibatkan LK, Direktorat Pendidikan, IRO – DKHI. Pem-bangunan infrastruktur sistem layanan yang telah dikembangkan oleh LP4. Pembentukan Direktorat E-learning diantaranya untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan angka partisipasi kasar PDITT (Pendidikan Dasar Indonesia Terbuka dan Terpadu) melalui penyediaan materi pendidikan online. Peningkatan peran SPM sebagai Kantor Pemantau Akreditasi Internasional dengan Bank. Pembentukan LLH (Lembaga Layanan Hukum) untuk penge- lolaan produk riset diantaranya melalui pengurusan paten dan sinergi dengan perusahaan; 6. Peningkaatan produktivitas dan SDM melalui pe- ningkatan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan secara berkeadilan, pengembangan sistem remunerasi, pelibatan dosen senior dalam penyelesaian masalah bangsa: knowledge and wis-dom sharing, story telling; 7. Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana melalui efisiensi: Cost Abatement Program (CAP), misalnya dalam me-nekan biaya utilitas, bukan mengurangi penggunaan dengan membatasi kegiatan tetapi menghilangkan yang tidak perlu; 8. Peningkatan kapasitas sumber pendanaan melalui penyelenggaraaan home coming day, fund raising, kerjasama strategis untuk R & D dengan industri dan pemerintah, mas-yarakat, dan media (konsep ABGCM: Academic, Business, Gover- nement, Community, and Media).3. Apakah peran dosen yang diharapkan dalam bidang pendi-dikan dan riset?

Peran dosen adalah excellent teaching and research. Diharapkan dosen tetap kuat dalam hal tersebut. Kemampuan dosen tidak lagi mono disiplin, tetapi harus lintas disiplin. Contoh, pengembangan Biomedika Enjiniring tidak mungkin dilakukan tanpa lintas disiplin. Tata nilai untuk merealisasikan entrepreneurial university adalah HARMONI (Humble, Agile, Respect, Motivated, Outstand-ing, Nation, and Integrity). Dosen diharapkan mengarahkan ma-hasiswa berdasarkan konsep 4 R, yaitu Rasio untuk menjadi insan yang profesional, Raga dengan memanfaatkan sarana olah raga yang tersedia dan memperoleh gizi yang memadai dari kantin da-lam kampus, Rasa melalui pembinaan karakter sehingga memiliki ahlak mulia, dan Religi memiliki keimanan dan ketakwaan.4. Peran apakah yang diharapkan dari tenaga kependidikan? Tenaga kependidikan mempunyai fungsi pendukung bagi kelangsungan kegiatan organisasi. Perannya diharapkan mampu mengadministrasikan kegiatan riset para dosen dan menjadi kom-ponen pendukung untuk interaksi lintas disiplin. Untuk itu, tenaga kependidikan dituntut untuk mampu berbahasa Inggris secara ak-tif terutama bagi yang bertugas pada unit-unit yang berhubungan dengan publik internasional.5. Peran apakah yang diharapkan dari UPT PMO? UPT PMO diharapkan dapat menjalankan 2 peran utama, yaitu memperkuat sumberdaya insani internal ITB dan membe- rikan layanan publik melalui program-program pengembangan sumberdaya insani sehingga UPT PMO dapat menjadi income generating unit.

2 | Buletin UPT PMO Kantor WRSO ITB Edisi 1 | Juli 2015 Juli 2015 | Edisi 1 Buletin UPT PMO Kantor WRSO ITB | 3

Rubrik

Begitu banyak orang menginginkan ke-suksesan namun begitu sedikit yang be-rusaha untuk mengenal kepribadian diri sendiri. Apakah ada hubungan tentang upaya mengenal kepribadian dengan kesuksesan yang didambakan oleh ba- nyak orang? Seseorang tidak akan cepat sampai pada usaha meraih kesuksesan

apabila tidak memahami kepribadian diri sendiri. Bagi kalangan pelajar dan mahasiswa yang sedang giat belajar untuk menca-pai sukses akademik, juga para pegawai yang bekerja keras guna meraih kesuksesan berkarir, memahami kepribadian diri sangat-lah penting demi mewujudkan kesuksesan di kemudian hari. Dengan mengenal kepribadian diri sendiri, kita bisa mengetahui kelebihan dan kelemahan diri sehingga kita bisa le- bih mudah mempertahankan sekaligus mengasah kelebihan diri kita dan memperbaiki kelemahan-kelemahannya. Melalui pe- ngenalan kepribadian, kita jadi lebih tahu akan potensi-potensi yang ada pada diri kita sehingga kita bisa memanfaatkannya demi mencapai kesuksesan yang kita inginkan. Keunggulan maupun kelemahan dalam diri seseorang, dapat menjadi titik tolak lang-kah pemikiran dan tindakan kita untuk segera mengoptimalkan segenap potensi kelebihan disatu sisi, dan sekaligus meminimal-isir potensi kekekurangan diri saat menyikapi dan mengatasi ber- bagai problematika kehidupan, khususnya terkait upaya meraih kesuksesan. Salah satu cara mengenal kepribadian melalui pe- ngamatan terhadap perilaku seseorang. Mari kita mencoba mengenal diri sendiri melalui kuis sederhana ini. Caranya sangat mudah. Pilih satu pernyataan (A,B,C, atau D) yang paling sesuai dengan diri kita:1. Saat anda berbelana di toko swalayan

Pernyataan Jawab

Berbelanja tanpa daftar belanja, cenderung meninggalkan tempat pemba-yaran untuk mengambil barang yang terlupa

A

Senang memberitahukan letak barang-barang B

Selalu mempersiapkan daftar belanja yang lengkap C

Membawa kalkulator untuk memeriksa kebenaran yang dilakukan oleh kasir

D

2. Saat anda kursus golfPernyataan Jawab

Mengendarai mobil golf dengan kencang dan cenderung untuk bermain dengan pegolf dari kelompok lain

A

Meluangkan lebih banyak waktu dalam klub untuk berbicara dengan orang lain

B

Bermain golf pada hari, waktu dan tempat yang sama setiap minggu dan selalu membawa payung untuk bersiap bila hujan

C

Pencatat skore yang baik, bermain dengan penuh aturan dan membersih-kan arena secara rutin

D

3. Saat anda berkebunPernyataan Jawab

Mempekerjakan seseorang untuk membersihkan kebun A

Bergabung dengan klub berkebun B

Menanam sayur-sayuran dan memiliki persediaan hasil kebun untuk tiga bulan

C

Tidak memperbolehkan ilalang berada atau tumbuh di kebunnya dan memperhatikan kebun tetangga yang ditumbuhi ilalang

D

4. Saat anda mudikPernyataan Jawab

Meminta orang lain untuk melakukan service kendaraan yang akan digunakan

A

Menghubungi kerabat untuk mudik bersama-sama B

Membuat list barang bawaan yang diperlukan untuk mudik C

Menghitung kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk mudik D

5. Saat anda menghadiri undangan pernikahanPernyataan Jawab

Memberi komentar tentang penyajian makanan yang dihidangkan untuk para undangan

A

Menyapa semua orang yang ditemui saat menghadiri undangan B

Menikmati sajian yang diberikan oleh tuan rumah C

Mengambil kartu nama pihak penyelenggara atau catering yang digu-nakan dalam pesta pernikahan

D

Penilaian Mari kita hitung jumlah huruf jawaban (A, B, C, D). Skore yang terbanyak mencerminkan kepribadian Anda (secara seder-hana):

Jawaban Tipe kepribadian

A Dominance

B Influence

C Steadiness

D Compliance

Salah satu cara mengenal kepribadian seseorang adalah melalui pendekatan teori DISC. Dalam teori tersebut, terdapat empat tipe kepribadian yang lazim dikenal sebagai DISC – atau singkatan dari Dominance, Influence, Steadiness, dan Compliance.1. Tipe “D” (Dominance)Orang tipe D memiliki karakter terbuka dan berorientasi/memen- tingkan pada pekerjaan. Ia senang dengan kontrol dan dominasi, oleh karena itu mereka lebih suka menjadi pemimpin dan mem-berikan perintah. Mereka sering merasa cara merekalah yang pa- ling benar sehingga tidak suka jika diperintah oleh orang lain.2. Tipe “I” (Influence)Orang tipe I memiliki kepribadian yang terbuka dan berori-entasi pada orang. Mereka senang berbicara, ramah, hangat, menyenangkan, banyak tertawa, menjadi pusat perhatian, dan mudah bergaul. Mereka suka melakukan sesuatu yang populer, tidak suka dengan hal-hal detil.3. Tipe “S” (Steadiness)Orang tipe S senang dengan keadaan yang stabil dan tenang. Ia lamban dalam membuat keputusan karena memerlukan waktu untuk membuat pertimbangan. Ia tidak suka terburu-buru. Tipe ini disukai oleh banyak orang karena mereka gampang bergaul dan “tidak berbahaya”.4. Tipe “C” (Compliance)Orang tipe C senang melakukan segala sesuatunya dengan sem-purna. Ia termasuk orang yang detil, senang mengumpulkan data dan fakta. Terkadang mereka stress sendiri atas tuntutan kesem-purnaan terhadap dirinya sendiri. Orang tipe C senang melakukan pekerjaan secara individual, karena merasa orang lain tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sebaik mereka.

Mengenal Kepribadian untuk Mencapai Sukses di Dunia KerjaOleh: Satiarsiatun, S.Psi. M.Si. (Kabid Asesmen dan Konseling UPT PMO)