isu strategis provinsi dalam penyusunan rkp · pdf filebanten jawa timur di yogyakarta jawa...
TRANSCRIPT
DIREKTUR PENGEMBANGAN WILAYAH KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
Jakarta, 10 Maret 2011
ISU STRATEGIS PROVINSI DALAM PENYUSUNAN RKP 2012
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS
PENTINGNYA ISU STRATEGIS PROVINSI DALAM PENYUSUNAN RKP 2012
KINERJA PROVINSI SAAT INI PENENTUAN ISU STRATEGIS PROVINSI ISU STRATEGIS PER PULAU ISU STRATEGIS PER PROVINSI:
KUALITAS PERTUMBUHAN DAN APBD SEKTOR UNGGULAN
CONTOH ISU STRATEGIS PROVINSI: NTT HARAPAN DALAM DISKUSI
OUTLINE
2
PENTINGNYA ISU STRATEGIS PROVINSI DALAM PENYUSUNAN RKP 2012
3
PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL (RPJMN 2010 2014 DAN RKP 2012) ADALAH PENTING MENCERMINKAN KINERJA NASIONAL
LOKASI DAN DAMPAK LANGSUNG PEMBANGUNAN ADALAH DI DAERAH
MAKA PERBAIKAN KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH AKAN BERDAMPAK PADA KINERJA PEMBANGUNAN NASIONAL
PERLU IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS DI DAERAH DALAM PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL
ISU STRATEGIS PROVINSI DAN PENYUSUNAN RKP 2012
4
ISU STRATEGIS PROVINSI DAN PENYUSUNAN RKP 2012
5
ISU STRATEGIS PROVINSI (DALAM KERANGKA ISU STRATEGIS PULAU RPJMN 2010 -2014 BUKU III)
KINERJA PROVINSI DALAM PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN RPJMN 2010 2014 DAN RKP 2012
APA SEBABNYA? BAGAIMANA MENGATASINYA?BERAPA, SIAPA, D
I MANA?
Teridentifikasi permasalahan Teridentifikasi Intervensi Teridentifikasi kegiatan, penanggungjawab, lokasi
Pros
esAw
al
ISU STRATEGIS PROVINSI DAN PENYUSUNAN RKP 2012
6
RKP 2012
ISU STRATEGIS 4
PRIORITAS 2
PRIORITAS 3
PRIORITAS 1
PROVINSI A
ISU STRATEGIS 3
ISU STRATEGIS 2
ISU STRATEGIS 1
PRIORITAS 4
PRIORITAS 10
PRIORITAS 5
PRIORITAS 6
PRIORITAS 7
PRIORITAS 8
PRIORITAS 9
PRIORITAS 11
3 PRIORITAS LAINNYA
PRO
GRA
M D
AN K
EGIA
TAN
ISU STRATEGIS
PER PULAU RPJMN 2010 2014
BUKU III
ISU STRATEGIS PROVINSI DAN PENYUSUNAN RKP 2012
7
RKP
2012
TERCAPAINYA TUJUAN DAN
SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN
DAERAH
PROGRAM DAN
KEGIATAN YANG TEPAT
SASARAN (SESUAI ISU STRATEGIS DAERAH)
RKPD
201
2RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH (NASIONAL DAN
DAERAH)
ISU STRATEGIS PULAU (RPJMN 2010 2014 BUKU III)
8
Isu Strategis Umum Semua Pulau:Buku III RPJMN 2010-2014
1. Optimalisasi dan Pengembangan Sektor Unggulan Wilayah.2. Kualitas Sumber Daya Manusia dan Tingkat Kemiskinan Wilayah.3. Kualitas Birokrasi dan Tata Kelola termasuk didalamnya Permasalahan Tindak Pidana
Korupsi dan Pelaksanaan Tata Kelola dalam Wilayah Otonomi Khusus.4. Kualitas dan Jaringan Infrastruktur Wilayah dalam Mendukung Intra Regional Connectivity.5. Degradasi Lingkungan Hidup termasuk keragaman hayati dan Mitigasi Bencana
1.Keterbatasan sumber daya energi listrikdalam mendukung pengembanganekonomi lokal
2.Integrasi jaringan transportasi intermoda wilayah
3.Pengembangan kawasan perbatasan, pulau-pulau terdepan dan terpencil
ISU STRATEGIS WILAYAH:BUKU III RPJMN 2010-2014
1. Ketimpangan pembangunan intra-regional wilayah Jawa-Bali
2. Menjaga momentum pertumbuhan di Jawa-Bali 3. Belum optimalnya potensi peningkatan nilai tambah dari
aktivitas perdagangan internasional4. Semakin meningkatnya peran sektor sekunder dan tersier
dalam perekonomian5. Terancamnya fungsi wilayah Jawa-Bali sebagai salah satu
lumbung pangan nasional6. Tingginya kepadatan dan konsentrasi penduduk di
wilayah metropolitan Jabodetabek dan sekitarnya7. Tingginya tingkat pengangguran di pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi8. Tingginya ancaman terorisme terhadap obyek vital
1. Pembangunan wilayahperbatasan dan kerjasama dengan negara-negara yang berbatasandengan Negara KesatuanRepublik Indonesia
2. Potensi konflik antargolongan yang didukungoleh organisasi massa.
1. Pembangunan wilayah perbatasan, tertinggal dan pulau terpencil, dankawasan bencana.
2. Tingginya dampak konflik Maluku terhadap keamanan lingkungan, kehidupan sosial dan ekonomi, serta lingkungan.
3. Ketergantungan pasokan pangandari luar wilayah sebagaikonsekuensi menurunnya luasareal dan produksi tanamanpangan.
1. Pengamanan danpeningkatan kesejahteraandi wilayahperbatasan, tertinggal danbencana
2. Tingginya prevalensikesakitan HIV/AIDS
3. Tingginya potensipelanggaran hak asasimanusia berbasis ikatanadat dan komunal
4. Meningkatnya kebutuhanketahanan pangan
1. Kuantitas dan kualitas jaringaninfrastruktur wilayah
2. Kesenjangan intrawilayahKalimantan
3. Pembangunan kawasan perbatasan
1. Interkonektivitas domestikintrawilayah.
2. Kapasitas energi listrik. 3. Revitalisasi modal sosial. 4. Pembangunan kawasan
perbatasan dan pulau-pulauterpencil.
KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI
11
Kualitas Pertumbuhan: Dampak Pertumbuhan Ekonomiterhadap Penurunan Tingkat Kemiskinan
Bisa disebabkan karenapenggerak pertumbuhanbukan dari sektor yang menyerap banyak tenagakerja.
12
9.008.007.006.005.004.00
Rata-rata Pertumbuhan PDRB Non Migas 2005-2009 (%)
1.50
1.25
1.00
0.75
0.50
0.25
0.00Rata-rata Penurunan Tingkat Kemiskian 2005-2010 (%)
PapuaMalutMaluku
Sulbar Gorontalo
Sultra
Sulsel Sulteng
Sulut
Kaltim
Kalsel
Kalteng
KalbarNTTNTB
BaliBanten
Jawa Timur
Di Yogyakarta
Jawa Tengah
Jawa Barat
DKI Jakarta
KepriBebel Lampung
Bengkulu
Sumsel
Jambi Riau
Sumbar
Sumut
Aceh
1.Kuadran I: PertumbuhanTinggi , Pro-Poor
2.Kuadran II: PertumbuhanRendah, Pro-Poor
3.Kuadran III: PertumbuhanRendah , Kurang Pro-Poor
4.Kuadran IV: PertumbuhanTinggi, Kurang Pro-Poor
III
III IV
Kualitas Pertumbuhan : Dampak Pertumbuhan Ekonomiterhadap Penurunan Tingkat Pengangguran
1. Bisa disebabkan karenabanyak suplai tenaga kerjadari luar.
2. Bisa disebabkan sektorutama penggerak utamapertumbuhan bukan sektoryang menyerap banyaktenaga kerja.
3. Bisa disebabkan sektorpenggerak pertumbuhankualifikasi tenaga kerja yang diserap tidak sesuai dengankualifikasi tenaga kerja yang tersedia.
13
1. Kuadran I: PertumbuhanTinggi , Pro-Job
2. Kuadran II: PertumbuhanRendah, Pro-Job
3. Kuadran III: PertumbuhanRendah , Kurang Pro-Job
4. Kuadran IV: PertumbuhanTinggi, Kurang Pro-Job
9.008.007.006.005.004.00
Rata-rata Pertumbuhan PDRB Non Migas 2005-2009 (%)
1.00
0.50
0.00
Rata-rata Pengurangan Tingkat Pengangguran Terbuka 2005-2010 (%)
Papua
Papua Barat
Malut
Maluku
Sulbar
Gorontalo
Sultra
Sulsel
SultengSulut KaltimKalsel
KalbarNTTNTB BaliBanten
Jatim
DIY Jateng
Jabar DKI Jakarta
Kepri
Babel
Lampung Bengkulu Sumsel Jambi
Riau
Sumbar
Sumut
Aceh
III
III IV
Kualitas Pertumbuhan : Dampak Pertumbuhan Ekonomiterhadap Peningkatan IPM
Bisa disebabkan karenasektor penggerakpertumbuhan mendorongkonsumsi dan bukan investasisosial dasar
14
9.008.007.006.005.004.00
Rata-rata Pertumbuhan PDRB 2005-2009 (Non Migas), (%)
1.00
0.90
0.80
0.70
0.60
0.50
0.40
0.30
Rata-rata Peningkatan IPM 2005-2009
Papua
Papua Barat
MalutMaluku
Sulbar Gorontalo
SultraSulsel
Sulteng
Sulut
Kaltim
Kalsel Kalteng
Kalbar
NTTNTB
BaliBanten
Jawa Timur
Di Yogyakarta
Jawa Tengah
DKI Jakarta
Kepri
BebelLampung Bengkulu
Sumsel
Jambi
Riau
Sumbar
SumutAceh 1. Kuadran I: PertumbuhanTinggi , Pro- Human Dev
2. Kuadran II: PertumbuhanRendah, Pro- Human Dev
3. Kuadran III: PertumbuhanRendah , Kurang Pro- Human Dev
4. Kuadran IV: PertumbuhanTinggi, Kurang Pro- Human Dev
III
III IV
Kualitas APBD: Dampak Pertumbuhan APBD terhadapPenurunan Tingkat Kemiskinan
Mungkin disebabkan karenabelanja yang tidak tepatsasaran kepada rakyat miskin.
15
60.0050.0040.0030.0020.0010.000.00
Rata-rata Pertumbuhan Pendapatan Daerah 2005-2010 (%)
1.50
1.25
1.00
0.75
0.50
0.25
0.00Rata-rata Pengurangan Persentase Penduduk Miskin 2005-2010 (%)
PapuaMalutMaluku
SulbarGorontalo
Sultra
Sulsel Sulteng
Sulut
Kaltim
Kalsel
Kalteng
KalbarNTTNTB
BaliBanten
Jawa Timur
Di Yogyakarta
Jawa Tengah
DKI Jakarta
Kepri BebelLampung
Bengkulu
Sumsel
JambiRiau
Sumbar
Sumut
Aceh
1.Kuadran I: Pendapatan Daerah Tinggi , Pro-Poor
2.Kuadran II: Pendapatan Daerah Rendah, Pro-Poor
3.Kuadran III: Pendapatan Daerah Rendah, Kurang Pro-Poor
4.Kuadran IV: Pendapatan Daerah Tinggi , Kurang Pro-Poor
III
III IV
Kualitas APBD: Dampak Pertumbuhan APBD terhadapPenurunan Tingkat Pengangguran
Hal ini mungkin disebabkan karenabelanja yang tidak tepat sasaranpada program yang secara langsungdapat mengurangi pengangguran(meningkatkan lapangan kerjaformal).
16
60.0050.0040.0030.0020.0010.000.00
Rata-rata Pertumbuhan Pendapatan daerah 2005-2010 (%)
1.40
1.20
1.00
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00Rata-rata Pengurangan Tingkat pengangguran Terbuka