istilah audit

2
ISTILAH-ISTILAH AUDIT 05.19 FAHRUR ROZI NO COMMENTS 1. Analisa (analize) : Memeriksa dengan cara memecah-mecah/membagi menjadi bagian yang lebih kecil untuk menentukan hubungan antara bagian-bagian tersebut. Misalnya beban lain-lain dianalisa sesuai dengan sifat beban masing-masing. 2. Mengecek (check) : Memeriksa suatu perkalian/penjumlahan untuk menjamin ketepatan dengan memberi tanda (tick mark), misalnya : ^ : Footing verified (memeriksa kebenaran penjumlahan kebawah), < : Cross Footing verified (memeriksa kebenaran penjumlahan kesamping). 3. Membandingkan (compare) : Membandingkan dua data atau lebih dari suatu informasi dengan memperhatikan persamaan dan perbedaan. 4. Menginspeksi (scan) : Menelaah secara kritis tanpa melakukan verifikasi lengkap untuk melihat apakah ada hal-hal yang ganjil. 5. Rekonsiliasi : Mencocokkan dua sumber yang terpisah mengenai suatu hal yang sama, jika ada perbedaan harus dijelaskan. Misalnya rekonsiliasi bank. 6. Konfirmasi : Usaha pencarian bukti dimana pihak ketiga meneguhkan kebenaran atau kesalahan informasi yang diperiksa. Misalnya konfirmasi saldo hutang, piutang, modal, persediaan yang dititipkan oleh bank. 7. Menelusuri (trace) : Memeriksa dengan cara mengurut kembali ke bukti asal. 8. Memeriksa dokumen dasar (vouching) : Membuktikan sah atau tidaknya suatu transaksi, maksudnya apakah didukung oleh bukti yang lengkap dan disetujui oleh pejabat berwenang. 9. Testing : Pemeriksaan sebagian dari suatu populasi yang hasilnya digunakan untuk menarik kesimpulan mengenai populasi tersebut. 10. Cut Off : Dihubungkan dengan pengujian transaksi apakah dicatat dengan tepat waktu pada akhir periode. 11. Examine : Menyelidiki, menginspeksi atau menguji tepat tidaknya suatu metode dan sesuai tidaknya dengan standard yang berlaku. 12. Foot : Memverifikasi ketelitian sub total dan total secara vertikal (tegak lurus) 13. Cross Foot : Memverifikasi ketelitian sub total dan total secara horizontal (mendatar). 14. Inspect : Membahas/menyelidiki secara kritis (melihat dengan teliti scan = scrutinize), tanpa verifikasi lengkap. Verifikasi lebih sempurna dari pada inspeksi. 15. Testing Verifikasi : Suatu bagian transksi pembukuan. Bila hasil pengujian memuaskan, data lainnya yang tidak diperiksa dapat dipercaya. 16. Verify : Membuktikan adanya kebenaran dan ketelitian, misalnya ketelitian penjumlahan, perkalian, pembukuan, adanya aktiva dan pemilikan atas aktiva, perhitungan depresiasi dan lain-lain. 17. Voucher : Seluruh dokumen yang mendukung suatu transaksi. Misal bukti voucher cheque yang telah dibayar, faktur yang diterima, bukti surat permintaan barang, order pembelian, berita acara penerimaan barang,

Upload: nori-lofindie

Post on 15-Apr-2016

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

AUDITING

TRANSCRIPT

Page 1: ISTILAH AUDIT

ISTILAH-ISTILAH AUDIT05.19  FAHRUR ROZI  NO COMMENTS

1. Analisa (analize) : Memeriksa dengan cara memecah-mecah/membagi menjadi bagian yang lebih kecil

untuk menentukan hubungan antara bagian-bagian tersebut. Misalnya beban lain-lain dianalisa sesuai

dengan sifat beban masing-masing.

2. Mengecek (check) : Memeriksa suatu perkalian/penjumlahan untuk menjamin ketepatan dengan

memberi tanda (tick mark), misalnya : ^ : Footing verified (memeriksa kebenaran penjumlahan

kebawah), < : Cross Footing verified (memeriksa kebenaran penjumlahan kesamping).

3. Membandingkan (compare) : Membandingkan dua data atau lebih dari suatu informasi dengan

memperhatikan persamaan dan perbedaan.

4. Menginspeksi (scan) : Menelaah secara kritis tanpa melakukan verifikasi lengkap untuk melihat

apakah ada hal-hal yang ganjil.

5. Rekonsiliasi : Mencocokkan dua sumber yang terpisah mengenai suatu hal yang sama, jika ada

perbedaan harus dijelaskan. Misalnya rekonsiliasi bank.

6. Konfirmasi : Usaha pencarian bukti dimana pihak ketiga meneguhkan kebenaran atau kesalahan

informasi yang diperiksa. Misalnya konfirmasi saldo hutang, piutang, modal, persediaan yang dititipkan

oleh bank.

7. Menelusuri (trace) : Memeriksa dengan cara mengurut kembali ke bukti asal.

8. Memeriksa dokumen dasar (vouching) : Membuktikan sah atau tidaknya suatu transaksi, maksudnya

apakah didukung oleh bukti yang lengkap dan disetujui oleh pejabat berwenang.

9. Testing : Pemeriksaan sebagian dari suatu populasi yang hasilnya digunakan untuk menarik

kesimpulan mengenai populasi tersebut.

10. Cut Off : Dihubungkan dengan pengujian transaksi apakah dicatat dengan tepat waktu pada akhir

periode.

11. Examine : Menyelidiki, menginspeksi atau menguji tepat tidaknya suatu metode dan sesuai tidaknya

dengan standard yang berlaku.

12. Foot : Memverifikasi ketelitian sub total dan total secara vertikal (tegak lurus)

13. Cross Foot : Memverifikasi ketelitian sub total dan total secara horizontal (mendatar).

14. Inspect : Membahas/menyelidiki secara kritis (melihat dengan teliti scan = scrutinize), tanpa verifikasi

lengkap. Verifikasi lebih sempurna dari pada inspeksi.

15. Testing Verifikasi : Suatu bagian transksi pembukuan. Bila hasil pengujian memuaskan, data lainnya

yang tidak diperiksa dapat dipercaya.

16. Verify : Membuktikan adanya kebenaran dan ketelitian, misalnya ketelitian penjumlahan, perkalian,

pembukuan, adanya aktiva dan pemilikan atas aktiva, perhitungan depresiasi dan lain-lain.

17. Voucher : Seluruh dokumen yang mendukung suatu transaksi. Misal bukti voucher cheque yang telah

dibayar, faktur yang diterima, bukti surat permintaan barang, order pembelian, berita acara penerimaan

barang, otorisasi penerimaan pegawai baru, dan lain-lain. Voucher sering dianggap sebagai otorisasi

atas pengeluaran uang, sebenarnya lebih luas dari pada itu.

18. Gangguan (Impairment) : Gangguan terhadap independensi organisasi dan objektivitas individu dapat

meliputi konflik kepentingan pribadi, pembatasan lingkup, pembatasan akses terhadap catatan,

personel, dan properti, serta pembatasan sumber daya (dana).

19. Harus (Must) : Standar menggunakan kata “harus” untuk menentukan persyaratan tanpa kondisional.

20. Independensi : Kebebasan dari kondisi yang mengancam objektivitas atau tampilan objektivitas.

Ancaman terhadap objektivitas tersebut harus dikelola pada masing-masing tingkatan individu auditor,

penugasan, fungsional, dan tingkat organisasi.

Page 2: ISTILAH AUDIT

21. Kecurangan (Fraud) : Tindakan ilegal yang dicirikan dengan penipuan, penyembunyian, atau

pelanggaran kepercayaan. Tindakan ini tidak tergantung pada ancaman kekerasan atau kekuatan fisik.

Kecurangan dilakukan oleh pihak-pihak dan organisasi untuk mendapatkan uang, properti, atau

layanan; untuk menghindari pembayaran atau kerugian; atau untuk mengamankan keunggulan pribadi

atau bisnis.

http://raisa-umami.blogspot.co.id/2011/11/istilah-istilah-audit.html