issue legal dalam praktek keperawatan makalah
TRANSCRIPT
ISSUE LEGAL DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN
MENURUT HILDEGRAD E. PEPLAU
MAKALAH
MATA KULIAH: KEPERAWATAN PROFESIONAL
DOSEN : BU INDRI HERI SUSANTI , S.kep.,Ns
DISUSUN OLEH:
1. LINA AZIZATUROHMAH
2. MARIA YUGA PUSPITASARI T.
3. MARTINUS CATUR KURNIAWAN
4. MELIANA RAHAYU
5. MUJIONO
6. NILA FANTAVI
7. NOTO SISWANTO
8. NUR ANGGUN PUSPITA
9. NURHIDAYATI
10. NUR LAELI SOFIAH
11. NURIDA AFRIANINGTYAS
12. PUJI UTAMI
13. PURWATI
STIKes HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
Kesadaran masyarakat terhadap hak-hak mereka dalam pelayanan kesehatan dan
tindakan yang manusiawi semakin meningkat, sehingga diharapkan adanya pemberi
pelayanan kesehatan dapat memberi pelayanan yang aman, efektif dan ramah terhadap
mereka. Jika harapan ini tidak terpenuhi, maka masyarakat akan menempuh jalur hukum
untuk membela hak-haknya.
Klien mempunyai hak legal yang diakui secara hukun untuk mendapatkan
pelayanan yang aman dan kompeten. Perhatian terhadap legal dan etik yang dimunculkan
oleh konsumen telah mengubah sistem pelayanan kesehatan.
Kebijakan yang ada dalam institusi menetapkan prosedur yang tepat untuk
mendapatkan persetujuan klien terhadap tindakan pengobatan yang dilaksanakan. Institusi
telah membentuk berbagai komite etik untuk meninjau praktik profesional dan memberi
pedoman bila hak-hak klien terancam. Perhatian lebih juga diberikan pada advokasi klien
sehingga pemberi pelayanan kesehatan semakin bersungguh-sungguh untuk tetap
memberikan informasi kepada klien dan keluarganya bertanggung jawab terhadap tindakan
yang dilakukan.
BAB II
PEMBAHASAN
Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya
supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia). Pendidikan atau
pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan
kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup
bermasyarakat.
Model konsep dan teori keperawatan peplau berfokus pada individu ,perawat dan
proses interaktif (peplau .1952). Teori ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami
diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup
proses interpersonal, perawat–klien ,dan kecemasan yang terjadi akibat sakit. Berdasarkan
teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan ,dan keperawatan adalah proses
interpersonal dan terapeutik.
Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan
menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembanganya hubungan antara
perawat dan klien, perawat dan klien bersama–sama mendefinisikan masalah dan
kemungkinan penyelesain masalahnya, dari hubungan ini klien mendapatkan keunngtungan
dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat
membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah
kesehatannya, teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat
dengan klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan yang efektif
dalam memenuhi kebutuhan klien ketika kebutuhan dasar telah diatasi kebutuhan yang baru
mungkin muncul (Beeber, Anderson dan Sills, 1990).
Pandangan Teoritis
Teori ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri&
orang lain dengan menggunakan dasar huungan antar manusia.
Menurut Peplau, Keperawatan adalah proses interpersonal karenamelibatkan interaksi
antara dua atau lebih individu dengan tujuan bersama.
Fase-fase Hubungan Interpersonal :
1. Fase Orientasi ; Perawat dan pasien melakukan kontrak awal untuk menjalin trust,
terjadi proses pengumpulan data
2. Fase Identifikasi ; Perawat sebagai fasilitator untuk memfasilitasi expresi perasaan pasien,
melaksanakan asuhan keperawatan
3. Fase Eksplorasi ; Perawat telah membantu pasien dalam memberikangambaran kondisi
pasien
4. Fase Resolusi ; Perawat berusaha secara bertahap untuk membebaskan pasien dari
ketergantungan terhadap nakes & menggunakan kemampuan yangdimilikinya
Asumsi
Asumsi utama atau asumsi dasar dalam pengembangan model konsep dan teori
hubunganinterpersonal Oleh Peplau dibedakan menjadi asumsi eksplisit dan implisit.
Asumsi ekplisit memberi pandangan bahwaperawat akan membuat pasien belajar ketika ia
menerima penanganan perawatan, menjalankan fungsi keperawatan dan pendidikan
keperawatan denganmembantu perkembangan pasien ke arah kedewasaan
Keperawatan menggunakan prinsip-prinsip dan metode-metode yangmembimbing
proses ke resolusi dari masalah interpersonal.Asumsi implisit mempertegas profesi
keperawatan memiliki tanggung jawab legal dalam penggunaan keperawatan secara efektif
dan segala konsekuensinya kepada pasien.
Komponen Dasar
Dalam kaitannya dengan perpektif paradigma keperawatan, Peplau juga
menguraian secara terperinci berdasarkan 4 komponen dasar :
1. Manusia, Individu dipandang sebagai suatu organisme yang hidup dalam
equilibrium yangtidak stabil yang berjuang dengan caranya sendiri untuk megurangi
ketegangan yangdisebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang
unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting
untuk proses interpersonal.
2. Lingkungan, Merupakan kekuatan yang berada di luar organisme dimana
Budaya, adat istiadatdan kebiasaan serta keyakinan merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan dalammenghadapi individu
3. Kesehatan, Suatu perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang
berkesinambunganke arah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
4. Keperawatan, Suatu proses interpersonal yang bermakna, bersifat therapeutic.
Komponen Sentral Pada Teori Peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan
yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.
Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh
adanya proses interpersonal.
Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien
yang bersifat pertisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal
ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja,
pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses
interpersonal. Pendidik atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan
gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun,
menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.
Peran Prawat :
1. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien. Perawat menghadapi
klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja, hubungan P-K
merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan
sehngga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai antara
perawat dan klien.
2. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan
tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang
memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan
rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
3. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus
berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama
dalam mengatasi masalah kesehatan.
4. Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga
merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga
untuk memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.
5. Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap
manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu
yang dipercaya klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau
rohaniawan guna untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
6. Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu
kehidupan yang kreatif, instruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan
bimbingan terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila kominukasi dengan
orang lain mengancam keamanan psikologik (sakit jiwa) dan biologic individu. Dalam
model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung
dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat ansietas meningkat. Oleh
karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas
menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.
Fokus Intervensi
Ansietas yang disebabkan oleh hubungan interpersonal yang mempengaruhi
perkembangan kepribadian. 4 komponen sentral yaitu proses interpersonal, perawat, pasien
dan ansietas.
Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi
secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang
lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan.
Hubungan interpersonal yang merupakan factor utama model keperawatan menurut
Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:
1. Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya
sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu
merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah
terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
2. Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
3. Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan
yang berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
4. Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses
interpersonal merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun
klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting
untuk memahami klien dan mencapai resolusi masalah.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau ini menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar
hubungan antar manusia yang mencakup proses interpersonal, perawat-klien, dan masalah
kecemasan yang terjadi akibat sakit.
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini memiliki empat
tahap diantaranya:
1. Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan
bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara
efektif dalam pemberian askep pada klien. Pada tahap ini perawat dan klien melakukan
kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.
2. Fase identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilku pasien dan
memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan
pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali
perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien. Respon pasien
pada fase identifikasi dapat berupa :
a. Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
b. Individu mandiri terpisah dari perwat.
c. Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.
Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah melakukan atau bertindak sebagai
fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan
keperawatan.
3. Fase eksplorasi, memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai
hubungan sesuai pandangan/persepsi terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan
dalam proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan
gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
4. Fase resolusi, dimana perawat berusaha untuk secara bertahan kepada klien untuk
membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunakan
kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri. Pada model
Peplau ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan
interpersonal atau psikoterapi. Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat.
Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi potensi.
Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana perawat
membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling
tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang perawat berusaha mendorong
kemandirian pasien.
Relevan Teori yang Diterapkan
Pemaparan ini menunjukkan bahwa teori Hildegard E. Peplau (1952) berfokus pada
individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan
klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Artinya suatu hasil proses kerja sama
manusia dengan manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar
manusia).
Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu
klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian. Oleh sebab itu, perawat berupaya
mengembangkan hubungan perawat dan klien melalui peran yang diembannya (narasumber,
konselor dan wali).
Adapun kerangka kerja praktik dari teori Peplau memaparkan bahwa keperawatn
adalah proses yang penting, terapeutik, dan interpersonal. Keperawatn berpartisipasi dalam
menyusun struktur system asuhan kesehatan untuk memfasilitasi kondisi yang alami dari
kecenderungan manusia untuk mengembangkan hubungan interpersonal.
Implementasi Teori Peplau
Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya
terhadap praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui
tulisannya ia kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam
keperawatan. Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan
yang bersifat terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan,
pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia.
Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan
masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan
keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya
dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan
masalah kesehatannya.
Teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat klien
membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubugan interpersonal yang efektif
dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah diatasi,
kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpesonal perawat klien digambarkan
sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini orientasi, identifikasi,
penjelasan dan resolusi.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik
keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrument perilaku,
dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model konseptual Peplau.
Tujuan Teori Peplau
Untuk melatih dan mendidik pasien / klien beserta keluarganya dan membantu pasien
untuk mencapai kematangan kepribadian. Untuk membantu klien dalam gerak yang progresif
dan kepribadian untuk mencapai suatu kematangan. Perawat berperan sebagai seorang
pendidik dan pelatih pasien / klien.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau
Kelebihan:
a) Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
b) Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
c) Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
d) Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.
Kekurangan: Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hukum dikeluarkan oleh badan pemerintah dan harus dipatuhi oleh warga negara.
Setiap orang yang tidak mematuhi hukum akan terikat secara hukum untuk menanggung
denda atau hukuman penjara. Peplau memaparkan bahwa keperawatn adalah proses yang
penting, terapeutik, dan interpersonal. Keperawatn berpartisipasi dalam menyusun struktur
system asuhan kesehatan untuk memfasilitasi kondisi yang alami dari kecenderungan
manusia untuk mengembangkan hubungan interpersonal.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat. (2004). Pengantar Konsep dasar Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta
Potter & Perry. (2005). Buku ajar Fundamental keperawatan. Volume 1. EGC. Jakarta.
Sills. (2007). Hildegard Peplau 1909-1999