isi

42
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Kelautan dan Perikanan adalah salah satu organisasi yang memiliki tujuan untuk terwujudnya sumberdaya kelautan dan perikanan sebagai sumber komoditas, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. Sumberdaya kelautan dan perikanan di sini adalah sumberdaya alam, sumberdaya buatan, dan jasa- jasa lingkungan yang terdapat di wilayah laut dan potensi segala jenis ikan. Sumberdaya tersebut merupakan sumber penghidupan, pendapatan dan kesejahteraan yang berkelanjutan, sehingga perlu dikelola secara bertanggung jawab agar potensi yang ada dapat bermanfaat sebagai mata pencaharian, pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi bagi masyarakat.

Upload: rikayulia

Post on 26-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Isi

TRANSCRIPT

Page 1: Isi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dinas Kelautan dan Perikanan adalah salah satu organisasi yang

memiliki tujuan untuk terwujudnya sumberdaya kelautan dan perikanan

sebagai sumber komoditas, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang

berkelanjutan.

Sumberdaya kelautan dan perikanan di sini adalah sumberdaya alam,

sumberdaya buatan, dan jasa-jasa lingkungan yang terdapat di wilayah laut

dan potensi segala jenis ikan. Sumberdaya tersebut merupakan sumber

penghidupan, pendapatan dan kesejahteraan yang berkelanjutan, sehingga

perlu dikelola secara bertanggung jawab agar potensi yang ada dapat

bermanfaat sebagai mata pencaharian, pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi

bagi masyarakat.

Dalam melaksanakan operasionalnya, Dinas Kelautan dan Perikanan

mempunyai beberapa UPTD yang meliputi UPTD Balai Benih Ikan

Cangkiran, UPTD Pasar Ikan Higienis Mina Rejomulyo, dan UPTD

Pangkalan Pendaratan Ikan Tambaklorok.

Mencapai sebuah kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang baik

diperlukan banyak sumber daya manusia (SDM) yang tak sedikit dan berkualitas.

Page 2: Isi

2

Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai banyak pegawai. Setiap pegawai

mendapatkan gaji. Gaji setiap masing-masing pegawai tidak sama. Hal ini karena

tanggung jawab yang dimiliki masing-masing pegawai belum tentu sama, selain

itu pangkat atau golongan juga belum tentu sama. Transparansi Standar

Operasional Prosedur perlu dilakukan guna memberi pengertian kepada pegawai

mengapa gaji yang diterima sebesar sekian rupiah.

Gaji adalah sebagai balas jasa dan penghargaan atas prestasi kerja Pegawai

Negeri yang bersangkutan. Pada umumnya sistem penggajian dapat digolongkan

dalam dua sistem, yaitu sistem skala tunggal dan sistem skala ganda. Sistem

skala tunggal adalah sistem penggajian yang memberikan gaji yang sama kepada

pegawai yang berpangkat sama dengan tidak atau kurang memperhatikan sifat

pekerjaan yang dilakukan dan beratnya tanggung jawab pekerjaannya. Sistem

skala ganda adalah sistem penggajian yang menentukan besarnya gaji bukan saja

didasarkan pada pangkat, tetapi juga didasarkan pada sifat pekerjaan yang

dilakukan, prestasi kerja yang dicapai dan beratnya tanggung jawab

pekerjaannya. Selain kedua sistem penggajian tersebut dikenal juga sistem

penggajian ketiga yang disebut sistem skala gabungan, yang merupakan

perpaduan antara sistem skala tunggal dan sistem skala ganda. Dalam sistem

skala gabungan, gaji pokok ditentukan sama bagi pegawai negeri yang

berpangkat sama, disamping itu diberikan tunjangan kepada pegawai negeri yang

memikul tanggung jawab yang lebih berat, prestasi yang tinggi atau melakukan

pekerjaan tertentu yang sifatnya memerlukan pemusatan perhatian dan

pengarahan tenaga secara terus-menerus.

Page 3: Isi

3

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis tertarik

mengangkat masalah “Analisis Sistem Penggajian Pegawai Dinas Kelautan Dan

Perikanan Kota Semarang” sebagai judul Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

1.2. Tujuan dan Manfaat

1.2.1. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini

adalah sebagai berikut:

a. Untuk memenuhi persyaratan kuliah Program SI Akuntansi Universitas Negeri

Semarang.

b. Untuk mengetahui sistem penggajian Pegawai Negeri Sipil khususnya

dilingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang.

1.2.2. Manfaat

Manfaat dari penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah:

a. Bagi penulis

Untuk menambah pengetahuan dan membandingkan antara teori yang

diperoleh di bangku perkuliahan dengan praktek kerja di lapangan secara

nyata. Menambah pengalaman dan relasi baru serta belajar bertanggung

jawab terhadap suatu pekerjaan.

Page 4: Isi

4

b. Bagi Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang

Menambah wawasan bagi pegawai khususnya yang tidak berada pada posisi

kerja sebagai bendahara atau bagian keuangan. Hal ini karena belum tentu

semua paham akan kerja semua bidang di Dinas Kelautan dan Perikanan Kota

Semarang.

c. Bagi Universitas Negeri Semarang

Tambahan referensi bagi Universitas Negeri Semarang mengenai salah satu

sistem prosedur penggajian. Selain itu, dapat menjadi tambahan referensi

buku yang ada di Perspustakaan.

1.3. Metode Penelitian

1.3.1. Jenis Data

Jenis Data yang digunakan dalam laporan ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh

penulis., namun diperoleh dari sumber lain seperti literatur majalah serta bentuk

publikasi lain (Marzuki, 2005). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan

maupun laporan historis yang tersusun dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak

dipublikasikan.

1.3.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara sharing

dengan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang. Penulis juga

mengamati bagaimana kegiatan pegawai-pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan.

Page 5: Isi

5

Penulis juga menganalisis data dari tugas yang diberikan oleh pegawai Dinas

Kelautan dan Perikanan. Bebarapa tugas yang telah diberikan seperti membuat

slip gaji dan mengimput gaji pegawai memberikan tambahan pengetahuan

mengenai penggajian.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian dapat di bagi menjadi dua yaitu :

a. Masalah pokok, yaitu masalah yang ingin dijadikan pusat penelitian. Masalah

pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana prosedur penggajian pada Dinas

Kelautan dan Perikanan Kota Semarang.

b. Obyek yang diteliti, yaitu obyek penelitian yang dikaji. Dalam penelitian ini

obyek yang dikaji adalah Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kota

Semarang.

1.5. Teknis Pelaksanaan

Nama Instansi : Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang

Alamat : Jalan Pemuda No 175 Semarang,

Kode Pos 50139, Jawa Tengah.

Pelaksanaan : 04 Agustus s.d. 29 Agustus 2014

Hari : Senin s.d. Jum’at

Waktu : 08.00 WIB s.d. 14.00 WIB

Page 6: Isi

6

1.6. Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan ini terbagi menjadi beberapa bab yang tiap-tiap bab

menyajikan hal-hal yang merupakan bagian menyeluruh dari laporan yang akan

disusun sesuai sistematika yang berlaku. Sistematika tersebut meliputi Bab I

Pendahuluan, Bab II Paparan dan Bab III yaitu Penutup.

Bab pendahuluan dalam laporan PKL ini sesuai dengan panduan yang

telah diberikan oleh Universitas Negeri Semarang. Bab ini berisi beberapa

komponen. Yang pertama adalah alasan mengapa penulis mengambil tema

laporan. Yang kedua yaitu tujuan dan manfaat yang akan dicapai setelah

pembuatan laporan. Komponen ketiga adalah menyebutkan tempat pelaksanaan

PKL. Komponen yang terakhir adalah prosedur pengumpulan data yang

digunakan oleh penulis

Bab II Peparan Laporan berisi tentang profil sejarah berdirinya Dinas

Kelautan dan Perikanan Kota Semarang yang meliputi lokasi instansi, tugas

pokok dan fungsi, struktur organisasi dan penjelasan singkat mengenai

Penggajian. Selanjutnya berisi ringkasan Praktek Kerja Lapangan, adaptasi,

kendala pelaksanaan tugas dan cara mengatasinya, keterampilan-keterampilan

baru yang diperoleh selama PKL, serta analisis hasil pekerjaan selama PKL.

Bab penutup berisi simpulan dan saran yang diberikan oleh penulis.

Simpulan dan saran dibuat berdasarkan analisis penulis ketika melakukan Praktek

Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang.

Page 7: Isi

7

BAB II

PAPARAN LAPORAN

2.1. Sejarah Singkat Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang

Kota Semarang termasuk kota yang setaraf dengan kota besar lain,

sehingga kota ini mampu bersaing dengan kota-kota lain di seluruh wilayah

indonesia. Pembangunan kelautan dan perikanan yang telah dilaksanakan selama

ini telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Perubahan tatanan global

serta nasional yang berkembang dinamis menuntut percepatan pembangunan

kelautan dan perikanan nasional secara nyata untuk mampu menyesuaikan dan

memenuhi tantangan lingkungan strategis yang bergerak cepat tersebut.

Munculnya paradigma untuk menjadikan pembangunan berbasis

sumberdaya kelautan dan perikanan sebagai motor penggerak pembangunan

nasional, tercermin dalam keputusan politik nasional, sebagaimana

terimplementasi dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang salah satu misinya menyatakan:

Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju kuat, dan

berbasiskan kepentingan nasional.

Untuk itu perlu adanya suatu Dinas yang mengelola dan mengatur masalah

yang berkaitan dengan kelautan dan perikanan maka dibentuklah Struktur

Organisasi Tata Kerja tentang adanya Dinas Kelautan dan Perikanan Kota

Semarang.

Page 8: Isi

8

2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi

Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kota

Semarang menjelaskan bahwa tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan

Perikanan Kota Semarang adalah sebagai berikut :

1. Tugas Pokok

Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan urusan

pemerintahan daerah di bidang kelautan dan perikanan berdasarkan asas otonomi

dan tugas pembantuan.

2. Fungsi

a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan di bidang Pengelolaan Kelautan dan

Pesisir, Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya, Bidang Pengolahan Hasil

Perikanan serta Bidang Pemasaran Hasil Perikanan;

b. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Dinas Kelautan dan

Perikanan;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Kelautan dan Perikanan;

d. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

Pengelolaan Kelautan dan Pesisir, Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya,

Bidang Pengolahan Hasil Perikanan serta Bidang Pemasaran Hasil Perikanan;

e. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan , penelitian, dan pembangunan sumber

daya kelautan dan perikanan;

Page 9: Isi

9

f. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan penyuluhan dalam rangka

peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia di bidang

kelautan dan perikanan;

g. Pelaksanaan teknis standarisasi, akreditasi lembaga sertifikasi sistem mutu

hasil perikanan;

h. Penyelenggaraan sistem informasi di bidang kelautan dan perikanan;

i. Pelaksanaan pertanggungjawaban terhadap kajian teknis/rekomendasi

perijinan dan atau non perijinan dibidang kelautan dan perikanan;

j. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta

monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap UPTD;

k. Pengelolaan urusan kesekretariatan Dinas Kelautan dan Perikanan;

l. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta

monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Kelautan dan

Perikanan; dan

m. Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai bidangnya.

2.1.2. Struktur Organisasi

Berdasarkan penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan

Kota Semarang, maka Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kota

Semarang terbagi atas seksi-seksi dan sub bagian, yaitu sebagai berikut:

Page 10: Isi

10

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat/Sekretaris

a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

3. Bidang Pengelolaan Kelautan dan Pesisir

a. Seksi Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Pesisir

b. Seksi Pengelolaan Lingkungan Kelautan dan Pesisir

c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

4. Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya

a. Seksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap

b. Seksi Teknologi dan Produksi Perikanan Budidaya

c. Seksi Pengolahan Sumber Daya Ikan

5. Bidang Pengolahan Hasil Perikanan

a. Seksi Teknologi dan Mutu Pengolahan Hasil Perikanan

b. Seksi Sarana & Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan

c. Seksi Pengembangan SDM dan Manajemen Usaha

6. Bidang Pemasaran Hasil Perikanan

a. Seksi Infrastruktur dan Pengendalian Pemasaran

b. Seksi Informasi dan Jaringan Pemasaran

c. Seksi Pengembangan dan Pelayanan Usaha

7. UPTD

a. UPTD Balai Benih Ikan Cangkiran

Page 11: Isi

11

b. UPTD Pasar Ikan Higienis Mina Rejomulyo

c. UPTD Pangkalan Pendaratan Ikan Tambaklorot

8. Kelompok Jabatan Fungsional

2.1.3. Sub Bagian Keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang

Sub bagian keuangan selalu ada dalam berbagai dinas di lingkungan

pemerintahan. Sub bagian keuangan terdiri dari bebarapa komponen yaiu

bendahara gaji, bendahara pengeluaran, verifikator keuangan. Semuanya saling

berhubungan satu sama lain. Hal ini membuat kerja masing-masing pegawai tidak

tercecer karena masing-masing pegawai di bagian keuangan mempunyai tugas

yang fokus pada satu hal. Bendahara gaji memfokuskan diri pada penggajian,

bendahara pengeluaran fokus mengatur pengeluaran sekaligus SPJ, sedangkan

Verifikator Keuangan Melakukan verifikasi dan perhitungan yang meliputi

kegiatan pemeriksaan laporan surat perintah membayar, surat

pertanggungjawaban, daftar himpunan pengeluaran dan surat perhitungan

anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.1.4. Tugas Sub bagian Keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota

Semarang

Adapun Tugas Sub Bagian keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota

Semarang secara umum adalah sebagai berikut:

Page 12: Isi

12

1. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang keuangan;

2. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja

anggaran di bidang keuangan;

3. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang

keuangan;

4. Menyiapkan bahan usulan perencanaan anggaran Dinas Kelautan dan

Perikanan;

5. Menyiapkan bahan verifikasi pelaksanaan anggaran Dinas Kelautan dan

Perikanan;

6. Menyiapkan bahan pengajuan surat permintaan pembayaran;

7. Menyiapkan bahan laporan pertanggungjawaban keuangan;

8. Menyiapkan bahan laporan realisasi anggaran Dinas Kelautan dan

Perikanan;

9. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang keuangan;

10. Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan

pengendalian di bidang keuangan;

11. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang

keuangan;

12. Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Sub Bagian

Keuangan;

13. Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Sub Bagian

Keuangan; dan

Page 13: Isi

13

14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan

bidang tugasnya.

2.2. Hasil Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

2.2.1. Proses Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan PKL pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang

dilaksanakan tanggal 4 Agustus 2014 sampai dengan 29 Agustus 2014 seperti

yang telah ditetapkan oleh fakultas. Kegiatan PKL dilaksanakan hari senin sampai

dengan Jum’at. Penulis mengambil tema tentang penggajian, untuk itu hal-hal

yang akan dipaparkan didalam laporan ini akan lebih banyak membahas tentang

penggajian atau keuangan.

1. Sistem Pengajian pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang

Sistem penggajian adalah sistem yang digunakan untuk menangani

transaksi pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan.

Formula yang digunakan untuk menentukan besarnya gaji bersih yang diterima

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai berikut :

Gaji Bersih = Gaji Kotor – Potongan

Gaji Kotor = Gaji Pokok + Tunjangan

Page 14: Isi

14

Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian pada Dinas Kelautan dan Perikanan

Kota Semarang

a. Fungsi Kepegawaian

Fungsi ini bertugas mempersiapkan secara administrasi usulan

kenaikan pangkat pegawai berdasarkan periode yang telah ditetapkan dan

usulan pengangkatan jabatan struktural. Selain itu mengatur dalam

penempatan pegawai, membuat tarif gaji dan membuat perubahan tarif

gaji.

b. Fungsi Pencatatan Waktu Hadir (Absensi)

Bertugas untuk menyelenggarakan catatan kehadiran atau absensi

bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Fungsi ini terpisah dari fungsi pembuat

daftar gaji. Fungsi pencatatan waktu ini dilaksanakan sub bagian

kepegawaian. Sub bagian kepegawaian bertugas memeriksa atau

mengontrol absensi pegawai yang bertujuan untuk memantau tingkat

kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

c. Fungsi Pembuat Daftar Gaji

Bertugas dan bertanggungjawab untuk membuat Surat Permintaan

Pembayaran (SPP) gaji dan daftar perubahan gaji Pegawai Negeri Sipil

(PNS), Mutasi gaji (MI), Surat Pertanggung jawaban (SPJ). Fungsi

pembuat gaji ini dilaksanakan oleh bendahara pembuat daftar gaji.

Page 15: Isi

15

Fungsi ini dilaksanakan sub bagian Keuangan Dinas Kelautan dan

Perikanan Kota Semarang.

d. Fungsi Keuangan

Fungsi ini dilakukan oleh Bendahara Umum pemegang Kas Daerah

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Fungsi Keuangan

bertanggung jawab untuk menerbitkan surat perintah Pencairan Dana

(SP2D) berdasarkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) gaji yang

diterima dari bendahara pembuat daftar gaji Dinas Kelautan dan

Perikanan Kota Semarang.

e. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini dilaksanakan oleh bendahara pengeluaran pada sub

bagian Keuangan Kota Semarang. Fungsi akuntansi bertugas dan

bertanggung jawab untuk mengambil cek dari bendahara umum Dinas

Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah selaku pemegang kas daerah

untuk dicairkan ke bank yang telah ditunjuk pemerintah guna membayar

gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS).

2. Pelaksanakan kegiatan PKL

Penulis ditempatkan pada bagian Sekretariat Dinas Kelautan dan

Perikanan karena setiap bidang hanya meminta satu orang saja. Pada awal

kegiatan PKL, kegiatan yang dilakukan adalah perkenalan dengan para pegawai.

Page 16: Isi

16

Hubungan yang baik dengan para pegawai akan sangat diperlukan guna

menciptakan suasana kerja yang nyaman, sehingga apabila penulis perlu

menanyakan tentang tugas yang kurang dimengerti atau dipahami tidak merasa

canggung.

Pelaksanaan PKL penulis berlangsung selama satu bulan dan berkegiatan

di sekretariat Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang. Penulis selama PKL

belajar tentang penggajian, keuangan, kesekretariatan kepegawaian. Penulis

diajarkan dan praktek membuat daftar gaji. Selain itu penulis juga mendapatkan

tugas untuk mengimput data gaji pegawai. Pengarsipan daftar gaji juga diajarkan

dan dipraktekkan langsung oleh penulis.

Kegiatan penggajian yang dilakukan riil oleh bendahara gaji tidak jauh

berbeda dengan teori yang didapatkan. Komponen penggajian juga sama dengan

teori, yaitu dengan adanya tunjangan-tunjangan ataupun pengurangan yang

dikarenakan pegawai tersebut mempunyai hutang maupun untuk pembayaran

pajak penghasilan. Segala landasan peraturan tentang penggajian terdapat pada

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2012.

2.2.2. Tugas-tugas selama PKL

Adapun kegiatan penulis yang dilakukan selama PKL, antara lain:

1. Membantu verifikasi SPJ.

2. Membuat daftar gaji pegawai.

Page 17: Isi

17

3. Membuat buku kas umum.

4. Membantu entri laporan realisasi anggaran.

5. Membantu entri neraca.

6. Membantu entri laporan operasional

7. Membantu entri laporan semester I.

8. Membantu SPJ belanja bendahara pengeluaran.

2.2.3. Adaptasi

Proses adaptasi yang dilakukan oleh penulis tidak begitu lama. Hal ini

dikarenakan orang-orang yang didalamnya ramah dan baik hati. PKL hari pertama

diawali dengan pembagian tugas oleh bagian Kepegawaian. Setelah itu

Mahasiswa diantarkan ke bagian-bagian yang sudah ditentukan. Penulis

mendapatkan tugas di sekretariat.

Penulis berusaha untuk menaati segala peraturan yang sudah ada di Dinas

Kelautan dan Perikanan Kota Semarang. Hal ini dikarenakan penulis harus

menjaga nama baik pribadi dan Universitas pada umumnya. Penulis dan rekan-

rekan masuk PKL, istirahat serta pulang PKL tepat waktu. Penulis juga mencoba

untuk membaur dengan semua pegawai, salah satunya yaitu dengan mencoba

untuk sharing ketika ada waktu luang disela-sela kegiatan PKL. Tujuannya selain

agar bisa membaur juga untuk bisa mendapatkan data serta pengalaman yang bisa

menjadi bekal ketika telah lulus nanti.

Page 18: Isi

18

2.2.4. Kendala Pelaksanaan Tugas dan Cara Mengatasinya

1. Kendala Pelaksanaan Tugas

Kendala yang dihadapi penulis pada pelaksanaan tugas meliputi:

a. Kurang mengertinya standar pembuatan surat di Dinas Kelautan dan

Perikanan sehingga ketika diberi tugas membuat surat penulis harus

bertanya kepada bagian kepegawaian.

b. Pekerjaan atau tugas yang beragam membuat penulis harus meminta

diajari terlebih dahulu.

2. Cara Mengatasi Kendala

Kendala yang dihadapi penulis dapat diatasi dengan mudah karena

para pegawai selalu siap ketika ditanya. Mereka siap untuk membantu. Para

pegawai juga maklum atas ketidak tahuan mahasiswa kerena masih dalam

tahap pembelajaran. Secara umum tak banyak kendala yang dihadapi oleh

penulis karena semua yang dilakukan sesuai dengan instruksi yang telah

diberikan.

Cara mengatasi kendala tersebut adalah:

Penulis selalu mencoba memperhatikan penjelasan dari orang yang

memberikan tugas kepada penulis serta tidak segan-segan bertanya apabila

menemukan kesulitan.

Page 19: Isi

19

2.2.5. Keterampilan-Keterampilan Baru yang Diperoleh Selama PKL

Banyak keterampilan-keterampilan baru yang dimiliki oleh mahasiswa

yang PKL di Dinas Kelautan dan Perikanan. Khusus penulis mempunyai tugas di

Kesekretariatan. Dalam Sekretariat terdapat 3 bidang, yaitu sub bag Umum dan

Kepegawaian, sub bag Keuangan dan sub bag perencanaan dan evaluasi. Hal ini

membuat penulis tidak hanya mendapatkan keterampilan di bidang keuangan,

tetapi juga pada bagian kepegawaian. Setelah melaksanakan PKL banyak

keterampilan-keterampilan baru yang didapat, antara lain:

1. Bagaimana cara bekerjasama dan berkomunikasi dengan anggota karyawan

lain didalam lingkup pekerjaan.

2. Keterampilan dalam hal keuangan yang diperoleh adalah membuat daftar gaji

dan tahu bagaimana perhitungan gaji bersih pegawai.

3. Pengenalan dengan banyak hal baru dalam bidang kesekretariatan seperti

pengarsipan dan pembuatan surat

2.3. Analisis Hasil Pekerjaan

2.3.1. Dokumen yang Digunakan dalam Penggajian Dinas Kelautan dan

Perikanan Kota Semarang

Adapun Dokumen dokumen yang digunakan dalam penggajian di Dinas

Kelautan dan Perikanan Kota Semarang adalah sebagai berikut:

Page 20: Isi

20

1. Dokumen yang digunakan sebagai persyaratan penggajian PNS

a. Surat Keputusan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

b. Akte nikah bagi yang sudah berkeluarga

c. Surat Keterangan Keluarga

2. Dokumen yang digunakan sebagai pendukung perubahan gaji PNS

a. Surat keputusan berkala bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang berkala

b. Surat keputusan kenaikan pangkat bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang

naik pangkat

c. Surat keterangan perubahan keluarga bagi Pegawai Negeri sipil (PNS)

yang ada penambahan atau berkurang jiwa

d. Surat Keputusan pengangkatan dalam jabatan struktural dan jabatan

fungsional

e. Surat pernyataan melaksanakan tugas dalam jabatan struktural maupun

fungsional

f. Pernyataan no 1 sampai 5 jika ada

3. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) gaji

Dokumen ini berisi tentang rincian gaji yang akan diterima oleh pegawai

negeri sipil (PNS). SPP gaji ini berfungsi sebagai rekap daftar gaji sebagai

bukti pembayaran gaji bagi instansi.

Page 21: Isi

21

4. Mutasi Gaji

Dokumen ini dibuat dalam bulan berjalan setiap bulan oleh fungsi

pembuat daftar gaji yang digunakan untuk merevisi daftar gaji pegawai yang

mengalami perubahan gaji. Perubahan Gaji bisa berupa kenaikan gaji karena

naik pangkat atau berkala dan penurunan gaji.

5. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

Surat Perintah pencairan Dana (SP2D) diterbitkan oleh Bendahara Umum

pemegang kas daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah.

SP2D dibuat sebagai bukti konkrit untuk pencairan dana dari kas daerah.

Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ini sah apabila telah ditandatangani

dan distempel oleh Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah atau

pejabat yang berwenang.

6. Buku Absensi

Buku absensi berisi tanda tangan Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang

dilakukan pada setiap jam masuk kantor untuk menilai kedisiplinan kerja dan

kehadiran pegawai Negeri Sipil (PNS).

7. Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)

Surat Pertanggung Jawaban dibuat sebagai laporan bahwa penggajian

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sudah dilakukan sesuai dengan prosedur

berkala.

Page 22: Isi

22

2.3.2. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian pada Dinas

Kelautan dan Perikanan Kota Semarang

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Pencatatan daftar hadir atau absensi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

dilakukan oleh sub bagian kepegawaian. Daftar absensi pegawai

ditandatangani oleh pegawai yang bersangkutan setiap kali masuk kerja.

2. Prosedur Pembuatan Daftar gaji

Prosedur pembuatan gaji dilakukan oleh fungsi pembuat daftar gaji

pada sub bagian keuangan. Prosedur ini dimulai dengan membuat M1

jika ada perubahan gaji pegawai, kemudian membuat SPP (Surat

Permintaan Pembayaran) gaji, lalu diserahkan ke Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset daerah untuk dicek kebenaran dan diteliti

kelengkapannya bersamaan dengan surat Pertanggungjawaban (SPJ)

pembayaran gaji untuk bulan sebelumnya. Surat Pertanggungjawaban

(SPJ) tersebut dibuat setiap tanggal 10 untuk laporan

pertanggungjawaban pembayaran gaji Dinas Kelautan dan Perikanan

Kota Semarang.

3. Prosedur Pembayaran Gaji

a. Sebelum tanggal 30 bulan berjalan, fungsi pembuat daftar gaji

menerima hasil rekapitulasi potongan dan komponen-komponen

penghasilan setiap pegawai per golongan sesuai dengan SK (Surat

Keputusan) dari fungsi kepegawaian kemudian menghitung gaji

Page 23: Isi

23

bersih setiap pegawai, lalu membuat SPP (Surat Permintaan

Pembayaran) gaji dan membuat Mi, jika ada perubahan gaji pegawai.

SPP (Surat Permintaan Pembayaran) gaji dan M1 kemudian harus

dikirimkan ke Bendahara Umum Pemegang kas Daerah Dinas

Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah sebelum tanggal 30 tiap

bulannya bersamaan SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) bulan

sebelumnya sebagai pengajuan SP2D (Surat Perintah Pencairan

Dana). SPP (Surat Permintaan Pembayaran) tersebut sudah

diotorisasi oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota

Semarang.

b. Bendahara Umum pemegang kas Daerah Dinas Kelautan dan

Perikanan Kota semarang menerima SPP (Surat Permintaan

Pembayaran) gaji tersebut yang berisi gaji pokok, tunjangan dan

potongan-potongan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan memeriksa SPJ

(Surat Pertanggung Jawaban) gaji tersebut yang berisi tentang gaji

pokok, tunjangan dan potongan-potongan Pegawai Negeri Sipil

(PNS) dan memeriksa SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) bulan

sebelumnya, kemudian menerbitkan SP2D (Surat Perintah Pencairan

Dana). Dokumen ini diotorisasi oleh pejabat Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset daerah. Setelah melalui proses otorisasi oleh

pejabat yang berwenang. SP2D dikirim Bendahara Umum Pemegang

Page 24: Isi

24

kas Daerah ke Bendahara Pengeluaran Dinas Kelautan dan

Perikanan Kota Semarang.

c. Setiap tanggal 1 bendahara Pengeluaran Dinas Kelautan dan

Perikanan Kota Semarang menerima SP2D (Surat Perintah Pencairan

Dana) dari bendahara Umum Pemegang Kas Daerah yang telah

ditandatangani oleh pejabat yang bersangkutan, lalu kemudian

dicairkan melalui bank yang telah ditunjuk oleh Pemerintah daerah.

Setelah mencairkan dana, bendahara Pengeluaran memasukkan uang

gaji pegawai ke dalam amplop gaji pegawai kemudian

membagikannya sesuai dengan gaji pegawai masing-masing.

Page 25: Isi

25

BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Dinas Kelautan dan Perikanan adalah salah satu organisasi yang

memiliki tujuan untuk terwujudnya sumberdaya kelautan dan perikanan

sebagai sumber komoditas, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang

berkelanjutan.

Gaji adalah sebagai balas jasa dan penghargaan atas prestasi kerja

Pegawai Negeri yang bersangkutan . Pada umumnya sistem penggajian dapat

digolongkan dalam dua sistem, yaitu sistem skala tunggal dan sistem skala

ganda.

3.2. Saran

Penggajian pada Dinas Kelautan dan Perikanan telah mengikuti prosedur

yang berlaku sesuai dengan peraturan. Dinas Kelautan dan Perikanan Kota

Semarang mempunyai sistem penggajian yang sudah baik. Hal ini karena Dinas

Kelautan dan Perikanan atau dinas lain selalu tersistem dan terhubung dengan

berbagai lembaga yang lain.

Page 26: Isi

26

Hanya saja yang sedikit perlu ditata adalah ketika pembagian gaji bisa

lebih bisa ditertibkan lagi. Hari penggajian akan menjadikan ruangan sekretariat

menjadi penuh pegawai yang antri untuk mengambil gaji. Media publikasi pada

Dinas Kelautan dan Perikanan juga perlu ditambah. Tujuannya adalah

mempermudahkan orang untuk mencari informasi yang berkaitan dengan Dinas

Kelautan dan Perikanan.

Page 27: Isi

27

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Walikota Semarang Nomor 37 Tahun 2008 tanggal 24 Desember 2008.

Penjabaran Tugas Dan Fungsi Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota

Semarang

Peraturan Walikota Semarang No 50 Tahun 2013 tanggal 31 Desember 2013.

Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2014

Suratno dan Arsyad. 1999. Metodologi Penelitian. AMP YKPN : Yogyakarta

Page 28: Isi

28

LAMPIRAN

Dokumentasi

Page 29: Isi

Plt. KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

SEKRETARIAT/SEKRETARIS

SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN

EVALUASI

SUB BAGIAN KEUANGAN

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

BIDANG PENGELOLAAN KELAUTAN DAN PESISIR

BIDANG PERIKANAN TANGKAP DAN

BUDIDAYA

BIDANG PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

BIDANG PEMASARAN HASIL PERIKANAN

BIDANG PENGELOLAAN SUMBERDAYA

KELAUTAN DAN PESISIR

SEKSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN

KELAUTAN DAN PESISIR

SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR

SEKSI PENGOLAHAN SUMBER DAYA IKAN

SEKSI TEKNOLOGI DAN PRODUKSI PERIKANAN

BIDIDAYA

SEKSI TEKNOLOGI DAN PRODUKSI PERIKANAN

TANGKAP

SEKSI PENGEMBANGAN DAN PELAYANAN USAHA

SEKSI INFORMASI DAN JARINGAN PEMASARAN

SEKSI INFRASTRUKTUR DAN PENGENDALIAN

PEMASARAN

SEKSI PENGEMBANGAN SDM DAN MANAJEMEN USAHA

SEKSI SARANA DAN PRASARANA PENGOLAHAN

HASIL PERIKANAN

SEKSI TEKNOLOGI DAN MUTU PENGOLAHAN HASIL

PERIKANAN

UPTD BALAI BENIH IKAN CANGKIRANUPTD PASAR IKAN HIGIENIS MINA REJOMULYOUPTD PANGKALAN PENDARATAN IKAN TAMBAKLOROK

29

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL