isi makalah akpem

31
ASET TETAP PENDAHULUAN Aset Tetap di lingkungan akuntansi komersial dapat didefinisikan sebagai aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam kegiatan operasional sehari-hari, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun (PSAK no 16 Tahun 2007). Masa manfaat adalah periode asset tetap yang diharapkan digunakan oleh perusahaan, atau jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan perusahaan diperoleh dari asset. Aset tetap biasanya merupakan aset yang nilainya paling besar dalam neraca suatu entitas, sehingga penyajian dan pengungkapan informasi aset tetap menjadi sangat penting dalam laporan keuangan suatu entitas. Di beberapa entitas atau referensi akuntansi yang lain, aset tetap umumnya direferensikan sebagai property, plant, dan equipment yang meliputi tanah, gedung kantor, gedung pabrik, peralatan, dan lain-lain. Karakteristik utama dari aset tetap adalah : 1. Aset tetap diperoleh untuk digunakan dalam proses operasional perusahaan. Aset tetap tidak dimaksudkan untuk dijual. 2. Secara umum, aset tetap memiliki masa manfaat yang lama (beberapa tahun) dan oleh karena itu didepresiasikan selama masa manfaat tersebut. 1

Upload: moch-rangga-bintang-manggala

Post on 01-Jan-2016

104 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

PENDAHULUAN

Aset Tetap di lingkungan akuntansi komersial dapat didefinisikan sebagai aset berwujud yang

diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam

kegiatan operasional sehari-hari, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal

perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun (PSAK no 16 Tahun 2007).

Masa manfaat adalah periode asset tetap yang diharapkan digunakan oleh perusahaan, atau

jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan perusahaan diperoleh dari asset.

Aset tetap biasanya merupakan aset yang nilainya paling besar dalam neraca suatu entitas,

sehingga penyajian dan pengungkapan informasi aset tetap menjadi sangat penting dalam

laporan keuangan suatu entitas. Di beberapa entitas atau referensi akuntansi yang lain, aset

tetap umumnya direferensikan sebagai property, plant, dan equipment yang meliputi tanah,

gedung kantor, gedung pabrik, peralatan, dan lain-lain. Karakteristik utama dari aset tetap

adalah :

1. Aset tetap diperoleh untuk digunakan dalam proses operasional perusahaan. Aset tetap

tidak dimaksudkan untuk dijual.

2. Secara umum, aset tetap memiliki masa manfaat yang lama (beberapa tahun) dan oleh

karena itu didepresiasikan selama masa manfaat tersebut.

3. Aset tetap secara fisik dapat dilihat wujudnya.

Aset tetap di lingkungan akuntansi pemerintahan di Indonesia didefinisikan sebagai aset

berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan

pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap yang termasuk ke dalam

definisi akuntansi pemerintahan adalah :

1. Aset tetap yang dimiliki oleh entitas pelaporan namun dimanfaatkan oleh entitas lain,

misalnya universitas.

2. Hak atas tanah.

1

Page 2: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

ASET TETAP

1. Klasifikasi

Umumnya dalam akuntansi komersial, aset tetap diklasifikasikan menjadi tiga bagian utama,

yaitu :

1. Tanah (land), yang termasuk dalam kategori ini adalah hak pakai atas tanah serta

kapitalisasi atas biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka menyiapkan tanah tersebut

menjadi siap pakai.

2. Gedung (building), yang meliputi gedung kantor, gedung pabrik, serta gedung lainnya.

Kapitalisasi biaya yang dikeluarkan dalam rangka perolehan gedung ini juga dicatat

sebagai aset tetap.

3. Peralatan (equipment), yang meliputi peralatan kantor seperti furnitur, maupun yang

digunakan di pabrik seperti mesin.

1.1 Klasifikasi Aset Tetap menurut SAP

Dalam akuntansi pemerintahan di Indonesia, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam

pengklasifikasian aset tetap. Berdasarkan PP 24 Tahun 2005, aset tetap diklasifikasikan

berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasional entitas

akuntansi. Klasifikasi aset tetap tersebut adalah :

1. Tanah, termasuk di antaranya tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai

dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai. Tanah tersebut

adalah tanah yang digunakan untuk gedung, bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan.

2. Peralatan dan mesin, termasuk di antaranya mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat

elektronik, dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan

dan masa manfaatnya lebih dari 12 bulan dan dalam kondisi siap pakai. Peralatan dan

mesin memiliki variasi terbanyak dalam kelompok aset tetap. Peralatan dan mesin ini

dapat berupa alat-alat berat, alat kantor, alat angkutan, alat kedokteran, alat

komunikasi, dan lain sebagainya.

2

Page 3: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

3. Gedung dan bangunan, mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh

dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam

kondisi siap pakai. Gedung dan Bangunan yang dimaksud contohnya adalah gedung

perkantoran, rumah dinas, bangunan tempat ibadah, bangunan menara,

monumen/bangunan bersejarah, gudang, gedung museum, dan rambu-rambu. Gedung

dan bangunan ini tidak mencakup tanah yang diperoleh untuk pembangunan gedung

dan bangunan yang ada diatasnya. Tanah yang diperoleh untuk keperluan yang

dimaksud dimasukkan dalam kelompok Tanah.

4. Jalan, irigasi, dan jaringan, mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh

pemerintah serta dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.

Jalan, irigasi, dan jaringan tersebut selain digunakan dalam kegiatan pemerintah juga

dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Termasuk dalam klasifikasi jalan, irigasi, dan

jaringan adalah jalan raya, jembatan, bangunan air, instalasi air bersih, instalasi

pembangkit listrik, jaringan air minum, jaringan listrik, dan jaringan telepon. Jalan,

irigasi, dan jaringan ini tidak mencakup tanah yang diperoleh untuk pembangunan jalan,

irigasi dan jaringan. Tanah yang diperoleh untuk keperluan yang dimaksud dimasukkan

ke dalam kelompok Tanah.

5. Aset tetap lainnya, mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam

kelompok aset tetap tersebut, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan

operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai. Aset yang termasuk dalam

kategori Aset Tetap Lainnya adalah koleksi perpustakaan/buku dan non buku, barang

bercorak kesenian/kebudayaan/olahraga, hewan, ikan, dan tanaman. Termasuk dalam

kategori Aset Tetap Lainnya adalah Aset Tetap-Renovasi, yaitu biaya renovasi atas aset

tetap yang bukan miliknya, dan biaya partisi suatu ruangan kantor yang bukan miliknya.

6. Konstruksi dalam pengerjaan, mencakup aset tetap yang sedang dalam proses

pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya.

Standar ini wajib diterapkan oleh entitas yang melaksanakan pembangunan aset tetap

untuk dipakai dalam penyelenggaraan kegiatan operasional pemerintahan dan/atau

pelayanan masyarakat, dalam jangka waktu tertentu, baik yang dilaksanakan secara

3

Page 4: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

swakelola maupun oleh pihak ketiga. Suatu KDP ada yang dibangun tidak melebihi satu

tahun anggaran dan ada juga yang dibangun secara bertahap yang penyelesaiannya

melewati satu tahun anggaran. Apabila Pemerintah mengontrakkan pekerjaan tersebut

kepada pihak ketiga dengan perjanjian akan dilakukan penyelesaian lebih dari satu

tahun anggaran, maka penyelesaian bagian tertentu dari pekerjaan yang disertai berita

acara penyelesaian, pemerintah akan membayar sesuai dengan tahapan pekerjaan yang

diselesaikan dan selanjutnya dibukukan sebagai KDP. Permasalahan utama akuntansi

untuk KDP adalah identifikasi jumlah biaya yang diakui sebagai aset yang harus dicatat

sampai dengan konstruksi tersebut selesai dikerjakan.

Aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional pemerintah tidak memenuhi

definisi aset tetap dan harus disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.

1.2 Klasifikasi Aset Tetap menurut IPSAS

Pengelompokan/klasifikasi PPE adalah pengelompokan aset yang memiliki kesamaan sifat atau

fungsi dalam operasi suatu entitas. Berikut ini adalah contoh klasifikasi PPE :

1. Tanah

2. Bangunan Operasional

3. Jalan

4. Mesin

5. Jaringan transmisi listrik

6. Kapal

7. Pesawat

8. Peralatan militer khusus

9. Kendaraan Bermotor

10. Furniture dan perlengkapan

11. Perlengkapan kantor, dan

12. Alat Pengeboran Minyak

4

Page 5: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

2. Pengakuan dan Pengukuran Aset Tetap

Basis akuntansi akrual mengharuskan aset tetap diakui ketika :

1. Besar kemungkinan bahwa manfaat keekonomisan di masa yang akan datang yang

berkaitan dengan aset tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan.

2. Biaya perolehan dapat diukur secara andal.

Dari penjelasan tersebut, titik utama pengakuan aset tetap adalah ketika manfaat keekonomian

dan biaya perolehan sudah tersedia. Maka ketika suatu entitas melakukan pembelian

kendaraan secara kredit, pembelian tersebut sudah harus diperhitungkan sebagai perolehan

aset tetap. Kendaraan yang dibeli sudah dapat memberikan manfaat keekonomian dan biaya

pembelian sudah dapat diketahui dengan pasti.

Dalam akuntansi pemerintahan di Indonesia yang menggunakan basis cash toward accrual,

pengakuan aset tetap dilakukan apabila aset tersebut merupakan aset berwujud dan

memenuhi kriteria :

1. Memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan.

2. Biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal.

3. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas.

4. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

Pengakuan aset akan lebih dapat diandalkan apabila terdapat bukti bahwa telah terjadi

perpindahan hak kepemilikan dan/ atau penguasaan secara hukum, misalnya sertifikat tanah

dan buku kepemilikan kendaraan bermotor.

Dalam praktiknya di lingkungan pemerintahan, aset tetap diakui ketika berita acara penerimaan

barang atau penyelesaian pekerjaan telah ditandatangani oleh pihak yang terkait. Baik dalam

akuntansi komersial maupun akuntansi pemerintahan di Indonesia, pengukuran aset tetap

dapat terjadi melalui dua cara, yaitu menggunakan biaya perolehan (historical cost) dan biaya

wajar pada saat perolehan (fair value).

5

Page 6: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

Pengakuan aset tetap menggunakan biaya perolehan digunakan apabila aset tetap tersebut

diperoleh dengan cara dibeli dari pihak ketiga atau dibangun sendiri. Biaya perolehan terdiri

atas harga belinya, termasuk bea impor dan PPN Masukan yang tidak dapat direstitusikan, dan

setiap biaya yang dapat diatribusikan ke aset tersebut untuk membuat aset dalam kondisi siap

digunakan. Contoh biaya yang dapat diatribusikan adalah :

1. Biaya persiapan tempat.

2. Biaya pengiriman awal.

3. Biaya pemasangan.

4. Biaya professional seperti arsitek dan insinyur.

Pengakuan aset tetap menggunakan biaya wajar pada saat perolehan (fair value) digunakan

apabila informasi mengenai biaya perolehan tidak tersedia. Hal ini digunakan karena aset

tersebut tidak diperoleh dengan cara dibeli dari pihak ketiga ataupun dibangun sendiri. Contoh

dari penggunaan biaya wajar adalah apabila aset tersebut merupakan aset donasi, aset

pertukaran, aset rampasan, dan lain-lain.

3. Komponen Biaya Aset Tetap

Menurut PP tahun 2005, biaya perolehan aset tetap adalah biaya perolehan yang meliputi

harga beli dan biaya lainnya yang relevan dan dijelaskan juga mengenai klasifikasi asset tetap.

Berikut adalah perincian mengenai biaya perolehan untuk setiap kategori klasifikasi aset tetap :

1. Tanah; biaya perolehan meliputi harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang

dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan,

dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga

meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua

tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.

2. Peralatan dan mesin; biaya perolehan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya

instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai

peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.

6

Page 7: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

3. Gedung dan bangunan; biaya perolehan meliputi biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh

gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini termasuk diantaranya adalah harga

pembelian atau biaya konstruksi, biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak.

4. Jalan, irigasi, dan jaringan; biaya perolehan meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan

atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi, dan

jaringan tersebut siap pakai.

5. Aset tetap lainnya; biaya perolehan meliputi biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh

asset tersebut sampai siap pakai.

6. Konstruksi dalam pengerjaan; biaya perolehan meliputi biaya pembayaran per-termin atau

pengeluaran dana sesuai dengan kemajuan (progress) pembangunan. Setelah konstruksi

tersebut selesai, nilai yang tercantum di konstruksi dalam pengerjaan akan dimasukkan

sebagai aset tetap.

4. Pengeluaran Setelah Perolehan

Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau

yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk

kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai

tercatat aset yang bersangkutan.

Kapitalisasi biaya dimaksud harus ditetapkan dalam kebijakan akuntansi suatu entitas berupa

kriteria seperti suatu batasan jumlah biaya (capitalization thresholds) tertentu untuk dapat

digunakan dalam penentuan apakah suatu pengeluaran harus dikapitalisasi atau tidak.

Dikarenakan organisasi pemerintah sangatlah beragam dalam jumlah dan penggunan aset

tetap, maka suatu batasan jumlah biaya kapitalisasi (capitalization thresholds) tidak dapat

diseragamkan untuk seluruh entitas yang ada. Masing-masing entitas harus menetapkan

batasan jumlah tersebut dengan mempertimbangkan kondisi keuangan dan operasionalnya.

7

Page 8: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

Bila telah terbentuk maka batasan jumlah biaya kapitalisasi (capitalization thresholds) harus

diterapkan secara konsisten dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Pengeluaran yang terkait dengan aset tetap (setelah perolehan aset tetap – subsequent

expenditure) dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

1. Pengeluaran untuk pemeliharan aset tetap.

2. Pengeluaran yang bersifat memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat

keekonomian di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu

produksi, atau peningkatan standar kinerja.

Baik akuntansi berbasis akrual maupun akuntansi pemerintahan di Indonesia mempunyai

perlakuan yang sama terhadap transaksi tersebut. Untuk kategori yang pertama, perlakuan

akuntansi adalah dengan membebankan semua pengeluaran yang terjadi sebagai belanja

pemeliharaan. Alasannya adalah pengeluaran tersebut tidak menambah masa keekonomian

terhadap aset yang bersangkutan. Pengeluaran tersebut hanya bersifat agar aset tersebut

dalam kondisi baik dan dapat digunakan dalam proses operasional bisnis.

Untuk pengeluaran-pengeluaran yang termasuk dalam kategori kedua, pengeluaran yang

terjadi harus dikapitalisasi (ditambahkan ke aset yang bersangkutan) sehingga nilai buku dari

asset tersebut akan bertambah. Alasannya adalah pengeluaran yang dilakukan menambah

masa manfaat atau masa keekonomian dari asset tersebut, sehingga biaya yang dikeluarkan

seharusnya menjadi penambah nilai aset tetap yang bersangkutan.

5. Perolehan Aset secara Gabungan

Perolehan aset secara gabungan adalah kondisi dimana entitas memperoleh beberapa aset

tetap dengan melakukan satu pembayaran untuk seluruh aset yang diterima. Dengan kondisi

ini, biaya perolehan dari seluruh aset harus dapat didistribusikan dengan jelas keseluruh aset

tetap yang diperoleh. Aset yang diperoleh secara gabungan, maka harga perolehan masing-

8

Page 9: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

masing asset tetap ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan berdasarkan

perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan.

Basis akuntansi akrual maupun akuntansi pemerintahan di Indonesia mengatur penggunaan

nilai wajar dari masing-masing aset sebagai dasar alokasi biaya perolehan. Entitas harus

melakukan perbandingan nilai wajar masing-masing aset untuk mengalokasikan biaya peroleh.

Contoh :

Harga bangunan termasuk tanah seharga Rp 300.000.000,00 (termasuk biaya notaris, bea balik

nama, bea perolehan hak atas tanah dan atau bangunan, dan lain-lain). Alokasi

harga perolehannya dapat dihitung sebagai berikut:

(dalam rupiah)

No Jenis Aset Harga Wajar Alokasi Harga Perolehan

1 Tanah 150.000.000 15 X 300.000.000 = 180.000.000

25

2 Bangunan 100.000.000 10 X 300.000.000 = 120.000.000

25

Jumlah 250.000.000 300.000.000

Ayat jurnal yang disusun saat pembelian tunai adalah:

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)

Tanah

Bangunan

Kas dan Bank

180.000.000

120.000.000

300.000.000

6. Konstruksi dalam Pengerjaan

Perolehan aset tetap tidak hanya melalui pembelian aset secara langsung dari pihak ketiga

tetapi dapat juga diperoleh melalui pembangunan, baik yang dilakukan oleh pihak ketiga

melalui kontrak konstruksi maupun dilakukan secara swakelola. Aset tetap yang sedang dalam

9

Page 10: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

proses penyelesaian ini dikenal dengan istilah akuntansi sebagai konstruksi dalam pengerjaan.

Konstruksi dalam pengerjaan mencakup tanah, peralatan, dan mesin, gedung dan bangunan,

jalan, irigasi, dan jaringan, dan aset tetap lainnya. Ciri utama dari konstruksi dalam pengerjaan

adalah perolehannya memerlukan sejumlah waktu tertentu. Periode waktu tersebut bisa

kurang atau lebih dari satu periode akuntansi.

Untuk akuntansi pemerintahan di Indonesia, konstruksi dalam pengerjaan diakui jika :

1. Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan dengan

aset tersebut akan diperoleh.

2. Biaya perolehan tersebut dapat diukur dengan andal.

3. Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.

Nilai yang dapat diakui sebagai konstruksi dalam pengerjaan bergantung pada proses

pengerjaannya. Apabila dikerjakan secara swakelola oleh unit pemerintahan biaya yang boleh

diakui meliputi :

1. Biaya yang secara langsung berhubungan dengan pengerjaan konstruksi dalam

pengerjaan tersebut meliputi : biaya pekerjaan lapangan, biaya bahan, biaya penyewaan

peralatan, biaya pemindahan peralatan, biaya rancangan, dan bantuan teknis yang

berhubungan dengan proses kontruksi.

2. Biaya lain yang dapat didistribusikan ke dalam kegiatan pembangunan, meliputi

asuransi, biaya perjalanan dinas, biaya rapat, biaya ATK, dan lain-lain.

3. Biaya pinjaman apabila pembangunan tersebut dibiayai dengan dana pinjaman.

4. Biaya lain yang secara khusus dibayarkan sehubungan kontruksi yang bersangkutan.

Nilai yang dapat diakui sebagai kontruksi dalam pengerjaan apabila dikerjakan oleh pihak ketiga

adalah :

1. Termin yang telah dibayarkan kepada kontrkator terkait tingkat penyelesaian pekerjaan.

2. Kewajiban yang masih harus dibayarkan kepada kontraktor terkait pekerjaan yang sudah

diterima namun belum dilakukan pembayaran pada tanggal pelaporan.

10

Page 11: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

3. Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga terkait pelaksanaan kontrak

konstruksi.

4. Biaya pinjaman apabila pembangunan tersebut dibiayai dengan dana pinjaman.

Perlakuan Akuntansi dari KDP yang dibiayai dari pinjaman:

1. Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman maka biaya pinjaman yang timbul selama masa

konstruksi dikapitalisasi dan menambah biaya konstruksi, sepanjang biaya tersebut

dapat diidentifikasikan dan ditetapkan secara andal;

2. Jumlah biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi tidak boleh melebihi jumlah biaya

bunga yang dibayarkan pada periode bersangkutan;

3. Apabila pinjaman digunakan untuk membiayai beberapa jenis aset yang diperoleh dalam

suatu periode tertentu, biaya pinjaman periode yang bersangkutan dialokasikan ke

masing-masing konstruksi dengan metode rata-rata tertimbang atas total pengeluaran

biaya konstruksi;

4. Apabila pembangunan konstruksi dihentikan sementara tidak disebabkan oleh hal-hal

yang bersifat force majeur maka biaya pinjaman yang dibayarkan selama masa

pemberhentian sementara, pembangunan konstruksi dikapitalisasi;

Kontrak konstruksi yang mencakup beberapa jenis pekerjaan yang penyelesaiannya jatuh pada

waktu yang berbeda-beda, maka jenis pekerjaan yang sudah selesai tidak diperhitungkan biaya

pinjaman. Biaya pinjaman hanya dikapitalisasi untuk jenis pekerjaan yang masih dalam proses

pengerjaan.

Biaya pinjaman yang dimaksud di atas adalah biaya bunga dan biaya lainnya yang timbul dalam

kaitan dengan pinjaman dana. Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan

perolehan atau produksi suatu aset tertentu (qualifying asset) harus dikapitalisasi sebagai

bagian dari biaya perolehan aset tertentu tersebut.

Dalam keadaan tertentu sulit untuk mengidentifikasikan adanya hubungan langsung antara

pinjaman tertentu dengan perolehan suatu aset tertentu dan untuk menentukan bahwa

11

Page 12: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

pinjaman tertentu tidak perlu ada apabila perolehan aset tertentu tidak terjadi. Kesulitan juga

dapat terjadi bila suatu entitas menggunakan beberapa jenis sumber pembiayaan dengan

tingkat bunga yang berbeda-beda. Dalam hal ini, sulit untuk menentukan jumlah biaya

pinjaman yang dapat secara langsung diatribusikan, sehingga diperlukan pertimbangan

profesional (professional judgement) untuk menentukan hal tersebut.

Pada saat pembangunan kontruksi tersebut selesai dan siap digunakan sesuai dengan tujuan

perolehannya, nilai yang tercatat dalam kontruksi harus pindahkan ke aset tetap yang

bersangkutan.

Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan mengenai informasi konstruksi dalam

pengerjaan meliputi :

1. Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan jangka

waktu penyelesaiannya.

2. Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaannya

3. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan

4. Uang muka kerja yang diberikan

5. Retensi

Kontrak konstruksi pada umumnya memuat ketentuan tentang retensi, misalnya termin

pembayaran terakhir yang masih ditahan oleh pemberi kerja selama masa pemeliharaan.

Jumlah retensi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Aset dapat dibiayai dari sumber dana tertentu. Pencantuman sumber dana dimaksudkan

memberi gambaran sumber dana dan penyerapannya sampai tanggal tertentu.

7. Penyusutan Aset Tetap

Definisi penyusutan di lingkungan akuntansi swasta adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat

disusutkan dari suatu aset sepanjang masa manfaat. Aset Tetap yang dimiliki suatu perusahaan

akan mengalami penyusutan Aset Tetap tersebut kecuali Tanah. Misalnya kendaraan yang

12

Page 13: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

dibeli untuk digunakan mengangkut barang hasil produksi, tentu untuk jangka waktu tertentu

kendaraan tersebut akan memiliki nilai yang lebih rendah dibanding ketika dibeli.

Hal-hal yang menyebabkan penyusutan:

1. Faktor Teknis

a. Rusak

b. Bencana alam dll

2. Faktor Ekonomis

a. Harga perolehan

b. Nilai sisa

c. Umur ekonomis

d. Metode penyusutan yang digunakan

Salah satu konsep dasar yang mendasari penyusutan adalah penandingan biaya dan

pendapatan (matching cost against revenue). Dengan demikian, aset tetap yang memberikan

manfaat selama periode tertentu harus disusutkan nilainya sepanjang periode tersebut.

Metode penyusutan tersebut dapat berupa :

1. Metode garis lurus (straight line method)

2. Metode penyusutan dipercepat (decreasing charge method)

Jumlah tahun penyusutan (sum of the years digit)

Penyusutan berganda (declining balance method)

3. Metode unit produksi (unit of production method)

4. Metode depresiasi khusus (special depreciation method)

Metode depresiasi kelompok (group and composite methods)

Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana memperlakukan depresiasi untuk lingkungan

pemerintahan. Mengingat pemerintah bukanlah organisasi yang bertuuan mencari keuntungan,

konsep matching cost agains revenue tidaklah relevan untuk digunakan.

Berdasarkan PP 24 Tahun 2005, diatur bahwa aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian kembali,

13

Page 14: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

aset tetap disajikan dengan penyesuaian pada akun aset tetap dan diinvestasikan pada aset

tetap.

Metode yang digunakan berdasarkan PP 24 Tahun 2005 adalah :

1. Metode garis lurus (straight line method)

2. Metode saldo menurun ganda (double declining balance method)

3. Metode unit produksi (unit of production method)

Contoh 9

Pada tanggal 1 April 2007, dilakukan pembelian kendaraan senilai Rp 500 juta.

Kendaraan ini memiliki umur ekonomis (masa manfaat) selama 4 tahun. Kebijakan akuntansi

yang diambil adalah menggunakan metode depresiasi garis lurus dan pada akhir periode

akuntansi kendaraan tersebut memiliki nilai sisa Rp 20 juta.

Langkah-langkah dalam menentukan beban depresiasi adalah :

1. Tentukan dasar biaya yang akan didepresiasikan, yaitu harga perolehan dikurangi nilai

sisa. Dalam kasusu ini adalah Rp 480 juta (Rp 500 juta dikurangi Rp 20 juta).

2. Tentukan beban depresiasi berdasarkan metode yang digunakan. Untuk metode garis

lurus, tingkat depresiasinya adalah 25% / tahun.

(dalam jutaan rupiah)

Tahun Biaya

Akumulasi

Depr.

Nilai Buku

pada Awal

Tahun Tingkat

Depresiasi

per Tahun

Nilai Buku

pada Akhir

Tahun

1 500 0 500 25% 120 380

2 500 120 380 25% 120 260

3 500 240 260 25% 120 140

4 500 360 140 25% 120 20

14

Page 15: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

Untuk akuntansi berbasis akrual, jurnal transaksi ini adalah :

Dr. Beban Depresiasi Kendaraan 120.000.000

Cr. Akumulasi Depresiasi - Kendaraan 120.000.000

(jurnal untuk tahun pertama)

Untuk akuntansi pemerintahan di Indonesia, jurnal untuk transaksi ini adalah :

Dr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap - Kendaraan 120.000.000

Cr. Aset Tetap - Kendaraan 120.000.000

(jurnal untuk tahun pertama)

Apabila kebijakan akuntansi adalah menggunakan metode saldo menurun ganda, maka

perhitungan beban depresiasi adalah :

(dalam jutaan rupiah)

Tahun Biaya

Akumulasi

Depr.

Nilai Buku

pada Awal

Tahun Tingkat

Depresiasi

per Tahun

Nilai Buku

pada Akhir

Tahun

1 500 0 500 50% 250 250

2 500 250 250 50% 125 125

3 500 375 125 50% 62,5 62,5

4 500 437,5 62,5 - 42,5 20

Untuk akuntansi berbasi akrual, jurnal transaksi ini adalah :

Dr. Beban Depresiasi Kendaraan 125.000.000

Cr. Akumulasi Depresiasi - Kendaraan 125.000.000

(jurnal untuk tahun pertama)

15

Page 16: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

Untuk akuntansi pemerintahan di Indonesia, jurnal untuk transaksi ini adalah :

Dr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap - Kendaraan 125.000.000

Cr. Aset Tetap - Kendaraan 125.000.000

(jurnal untuk tahun pertama)

Contoh 10

Pada tanggal 1 April 2007, dilaakukan pembelian ekskavator senilai Rp 2 miliar.

Kebijakan akuntansi yang diambil adalah menggunakan metode unit produksi sebagai metode

depresiasi, dengan nilai sisa pada akhir tahun kelima sebesar Rp 250 juta. Alat ini diperkirakan

dapat bekerja selama 20.000 jam.

Langkah-langkah dalam menentukan beban depresiasi adalah :

1. Tentukan dasar biaya yang akan didepresiasikan, yaitu harga perolehan dikurangi nilai

sisa. Dalam kasusu ini adalah Rp 1,75 miliar (Rp 2 miliar dikurangi Rp 250 juta).

2. Tentukan beban depresiasi berdasarkan metode yang digunakan. Untuk metode unit

produksi, tingkat depresiasinya adalah 87.500 / jam kerja. Jumlah jam kerja pada tahun

pertama sampai akhir tahun keempat berturut-turut 1.000 jam, 1.500 jam, 3.000 jam,

dan 5.000 jam

(dalam ribuan rupiah)

Tahun Biaya

Akumulasi

Depr.

Nilai Buku

pada Awal

Tahun Tingkat/jam

Depresiasi

per Tahun

Nilai Buku

pada Akhir

Tahun

1 2.000.000 0 2.000.000 87.500 87.500 1.912.500

2 2.000.000 87.500 1.912.500 87.500 131.250 1.781.250

3 2.000.000 218.750 1.781.250 87.500 262.500 1.518.750

4 2.000.000 481.250 1.518.750 87.500 437.500 1.081.250

16

Page 17: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

Untuk akuntansi berbasis akrual, jurnal transaksi ini adalah :

Dr. Beban Depresiasi Kendaraan 87.500.000

Cr. Akumulasi Depresiasi - Kendaraan 87.500.000

(jurnal untuk tahun pertama)

Untuk akuntansi pemerintahan di Indonesia, jurnal untuk transaksi ini adalah :

Dr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap - Kendaraan 87.500.000

Cr. Aset Tetap - Kendaraan 87.500.000

(jurnal untuk tahun pertama)

8. Penyajian dan Pengungkapan

Aset tetap disajikan dalam kelompok aset tetap. Masing-masing tipe aset tetap dikelompokan

dan disajikan sesuai dengan jenisnya. Berikut ini adalah contoh ilustratif penyajian aset tetap.

NERACA

PEMERINTAH KOTA HARAPAN

Per 31 Desember 2007

ASET 2007 2006

ASET LANCAR

INVESTASI JANGKA PANJANG

ASET TETAP

Tanah 3.465.709.80

03.084.481.722

Peralatan dan Mesin 67.890.500 60.422.545

Gedung dan Bangunan 1.657.000.50 1.474.730.445

17

Page 18: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

0

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 976.570.000 869.147.300

Aset Tetap Lainnya 398.679.500 354.824.755

Akumulasi Penyusutan - -

Jumlah Aset Tetap 6.565.850.30

05.843.606.767

DANA CADANGAN 45.000.000 35.000.000

ASET LAINNYA - -

TOTAL ASET 7.834.465.90

06.964.647.513

EKUITAS DANA

EKUITAS DANA LANCAR

EKUITAS DANA INVESTASI

Diinvstasikan dalam Investasi

Jangka Panjang452.220.000 384.070.750

Diinvestasikan dalam Aset Tetap 6.565.850.30

06.565.850.300

Diinvestasikan dalam Aset Lainnya - -

Dana yang harus disediakan untuk

Pembayaran Utang Jangka Panjang(225.000.000) (265.000.000)

Jumlah Ekuitas Dana Investasi 6.793.070.30

05.962.677.517

Informasi yang harus diungkapkan dalam penyajian aset tetap adalah :

1. Kebijakan akuntansi untuk aset tetap.

2. Dasar penilaian yang digunakan untuk mencatat aset tetap.

18

Page 19: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

3. Rekonsiliasi jumlah yang tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukan

penambahan, pelepasan, akumulasi penyusutan, dan mutasi aset tetap lainnya.

4. Informasi penyusutan yang meliputi: nilai penyusutan, metode penyusutan yang

digunakan, nilai manfaat, atau tarif penyusutan yang digunakan.

9. Ilustrasi KasusBerikut adalah ilustrasi kasus yang disesuaikan dengan PP 24 Tahun 2005 :

4 Maret Dilakukan pembayarana sebesar Rp 50 juta sebagai pembayaran pertama

untuk pembangunan gedung kantor.

30 April Dilakukan pembayaran atas perluasan gedung kantor senilai Rp 3 miliar.

10 Juni Pada tanggal 10 Juni 2007 dilakukan pembayaran atas pembelian mobil

dengan perincian :

1. Harga Beli sebesar Rp 200.000.000

2. Penambahan Aksesoris sebesar Rp 20.000.000

20 Juli Dilakukan pembayaran terakhir sebesar Rp 300 juta untuk pembayaran

gedung kantor. Pembayaran pertama dilakukan pada tanggal 4 Maret.

25 Juli Ditandatangani berita acara penyerahan gedung dari kontraktor.

Buatlah jurnal untuk mencatat seluruh transaksi tersebut.

4 Maret Dr. Belanja Modal – Gedung 50.000.000

Cr. Kas 50.000.000

Dr. Konstruksi dalam Pengerjaan 50.000.000

Cr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 50.000.000

30 April Dr. Belanja Modal – Gedung 3.000.000.000

Cr. Kas 3.000.000.000

Dr. Aset Tetap – Gedung 3.000.000.000

19

Page 20: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

Cr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 3.000.000.000

10 Juni Dr. Belanja Modal – Kendaraan 220.000.000

Cr. Kas 220.000.000

Dr. Aset Tetap – Kendaraan 220.000.000

Cr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 220.000.000

30 Juli Dr. Belanja Modal – Gedung 300.000.000

Cr. Kas 300.000.000

Dr. Konstruksi dalam Pengerjaan 300.000.000

Cr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 300.000.000

25 Juli Dr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 350.000.000

Cr. Konstruksi dalam Pengerjaan 350.000.000

Dr. Aset Tetap – Gedung 350.000.000

Cr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 350.000.000

20

Page 21: Isi Makalah Akpem

ASET TETAP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan :

Aset tetap di lingkungan akuntansi pemerintahan di Indonesia didefinisikan sebagai aset

berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan

pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Aset tetap di lingkungan akuntansi pemerintahan di Indonesia terdiri atas : tanah, peralatan

dan mesin, gedung, dan bangunan, jalan dan irigasi, jaringan, aset tetap lainnya serta konstruksi

dalam pegerjaan.

Dalam akuntansi pemerintahan di Indonesia yang menggunakan basis cash toward accrual,

pengakuan aset tetap dilakukan apabila aset tersebut merupakan aset berwujud dan

memenuhi kriteria memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan, biaya perolehan aset dapat

diukur dengan andal serta aset tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal

entitas, diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. Pengukuran aset tetap

menggunakan harga perolehan.

Di lingkungan akuntansi pemerintah, komponen aset tetap terdiri atas harga beli aset tetap

ditambah biaya lain terkait dengan perolehan aset tetap tersebut sehingga aset tersebut siap

digunakan. Pengeluaran setelah perolehan dapat diklasifikasi menjadi pengeluaran

pemeliharaan dan pengeluaran yang memberikan tambahan masa manfaat atau memberikan

manfaat keekonomian di masa yang akan datang.

Aset tetap dalam proses pengerjaan, baik yang dilakukan secara swakelola maupun dikerjakan

oleh pihak ketiga, diakui sebagai konstruksi dalam pengerjaan dan nilai yang diakui sebagai

konstruksi dalam pengerjaan adalah jumlah termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor.

Pada penyusutan aset tetap di lingkungan akuntansi pemerintahan di Indonesia, metode

penyusutannya terdiri atas metode garis lurus, metode saldo menurun ganda dan metode unit

produksi.

21