isbn 978-602-73476-3-2...

21
PERKUMPULAN AGROTEKNOLOGI/AGROEKOTEKNOLOGI INDONESIA (PAGI) & PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA PROSIDING Seminar dan Lokakarya Nasional Perkumpulan Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia (PAGI) “Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional” Surabaya, 22-23 Nopember 2017 Hotel Swiss Bellin Tunjungan ISBN 978-602-73476-3-2

Upload: others

Post on 26-Jul-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

PERKUMPULAN AGROTEKNOLOGI/AGROEKOTEKNOLOGI INDONESIA (PAGI)& PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI, FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

PROSIDINGSeminar dan Lokakarya Nasional Perkumpulan

Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia (PAGI)

“Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju

Kemandirian Pangan Nasional”

Surabaya, 22-23 Nopember 2017

Hotel Swiss Bellin Tunjungan

ISBN 978-602-73476-3-2

Page 2: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

i

PROSIDING

Seminar dan Lokakarya Nasional Perkumpulan Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia (PAGI)

“Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju

Kemandirian Pangan Nasional”

Surabaya, 22-23 Nopember 2017

Hotel Swiss Bellin Tunjungan Surabaya

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Skretariat: Jl. Raya Telang PO BOX 2 Kamal, Bangkalan Madura

web: agroekoteknologi.trunojoyo.ac.id

Page 3: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

ii

PROSIDING

PAGI

Seminar dan Lokakarya Nasional Perkumpulan Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia (PAGI)

Penerbit dan Panitia tidak bertanggung jawab terhadap kebenaran, kesalahan,

keakuratan isi, dan akibat yang diakibatkan oleh penggunaan sebagian atau

seluruh materi makalah dalam prosiding ini. Pengutipan, pengambilan,

penggunaan, atau penerbitan kembali sebagian atau seluruh materi makalah dalam

prosiding ini hanya dapat dilakukan atas ijin penulis yang bersangkutan. Penerbit

dan Panitia seminar dan lokakarya nasional tidak bertanggung jawab secara

hukum atas akibat yang mungkin dihasilkan.

ISBN 978-602-73476-3-2

DIPUBLIKASIKAN OLEH: Program Studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian

Universitas Trunojoyo Madura

Page 4: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

iii

PROSIDING

Seminar dan Lokakarya Nasional Perkumpulan Agroteknologi/Agroekoteknologi

Indonesia (PAGI).

Dari Lahan Sub Optimal Bersama Pagi Menuju Kemandirian Pangan Nasional.

Universitas Trunojoyo Madura, Kamal-Bangkalan-Madura, Indonesia.

PANITIA

Penanggung Jawab : Dr. Ir. Gita Pawana. MSi

Ketua : Dr. Ir. Eko Murniyanto, MP

Sekretaris : Diana Nurus Sholehah, S.Farm. MSi.

Bendahara : Miftahol Arifin, S.Kom

Sie Kesekretariatan : Syaiful Khoiri, SP. MSi

Yusy Purwaningsih, SP

Sie Acara : Drs. H. Kaswan Badami, MSi

Dr. Ir. A. Arsyadmunir, MS

Dr. Achmad Amzeri, SP. MP

Dr. Ir. RA. Sidqi Zaed ZM, MS

Nur Kholis Firdaus, SP, MSc

Sie Konsumsi : Rosasi Dwi Alianti, Amd

Ir. Sinar Suryawati, MSi

Sie Perlengkapan : Ir. Suhartono, MP

Edy Suryono, SP

Ir. Ahmad Djunaedi, MP

Sie Pubdekdok : Nurul Hidayat, SP

Reviewer & Editor : Dr. Agr. Eko Setiawan, SP, MSi

Ir. Slamet Supriyadi, MSi

Nurholis, SP, MSi

ISBN : 978-602-73476-3-2

Cetakan Pertama : Pertama, Februari 2018

Penerbit:

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Jl. Raya Telang, PO. Box. 2 Kamal, Bangkalan-Madura.

E-mail: [email protected]

Page 5: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hom swasti astu.

Salam sejahtera bagi yang lain

Alhamdulillahirobbilálamiin, sepantasnya dihaturkan keharibaan Illahi

Robbi, dzat pemberi pertolongan dan kemudahan bagi sekalian kehidupan,

termasuk persiapan hingga terselenggaranya Seminar dan Lokakarya Nasional

(Semloknas) Perhimpunan Agroteknologi/ Agroekoteknologi Indonesia (PAGI) di

Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo

Madura, yang ditempatkan di Hotel Bell-Inn Surabaya.

Tema Seminar Nasional yang ditetapkan adalah “Dari Lahan Sub Optimal

Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional”, sehingga akan

dipaparkan karya ilmiah yang berupa konsep dan hasil penelitian yang berkaitan

dengan teknologi dan inovasi bioenergi, budidaya, pengelolaan lahan,

pengendalian OPT hingga mitigasi perubahan iklim. Lokakarya Nasional juga

menetapkan tema yaitu “Pengembangan Kurikulum Prodi

Agroteknologi/Agroekoteknologi Menuju Percepatan Pembentukan Lulusan

Berdaya Saing Global”. Terdapat 3 (tiga) materi utama dan 45 materi penunjang

dalam Semnas serta 3 (tiga) materi utama dalam Lokakarya. Disamping itu pada

hari ke dua akan dihantarkan para peserta untuk mengenal Pulau Madura lebih

dekat melalui destinasi wisata alam, kuliner dan religi.

Sangat membanggakan dan sepantasnya diucapkan penghargaan kepada

peserta seminar mengingat Semnas ini diikuti dari Perguruan Tinggi yang berasal

dari Provinsi Sumut, Sumbar, Riau, Kepulauan Riau (Babel), Kalteng, NTB, NTT

(Maumere Timor), Banten, DKI, Jabar, Jateng, DIY dan Jatim. Lokakarya diikuti

Kaprodi dan Sekprodi Agroteknologi/ Agroekoteknologi PT se Indonesia, kami

sampaikan selamat datang dan terima kasih. Kesempatan yang membahagiakan

ini disampaikan terima kasih dan penghargaan kepada kepala daerah, Dirjen

Belmawa, Rektor UTM, Sekjen PAGI, Pemateri utama, segenap panitia serta

pendukung kegiatan Semloknas Tahun 2017. Dengan kerendahan hati kami

mohon maaf apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini masih terpandang banyak

kekurangannnya. Selanjutnya memohon kepada pimpinan kiranya berkenan

memberikan sambutan sekaligus membuka acara ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, 7 Februari 2018

Panitia Seminar Nasional

Ketua

Dr. Ir. Eko Murniyanto. MP

NIP. 195705021992031001

Page 6: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

v

SAMBUTAN REKTOR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera buat kita semua

Yang terhormat

Dirjen Bilmawa Kemenristekdikti, Bapak Prof. Dr. Intan Ahmad

Sekjen PAGI, Bapak Prof. Dr. Ir. Hadiwiyono, MSi.

Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura

Pembicara Lokakarya dan Pemateri Utama Seminar Nasional

Para Pemakalah penunjang dan undangan yang berbahagia

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur kita

kehadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat dan hidayahnya sehingga kita dapat

menghadiri acara Seminar dan Lokakarya Nasional PAGI. Disamping itu kami

sampaikan Selamat Datang di Universitas Trunojoyo Madura, namun dengan

pertimbangan kemudahan jangkauan peserta kegiatan ini kita tempatkan di

Surabaya.

Bapak/Ibu Hadirin yang saya hormati

Berkurangnya lahan produktif menjadi permasalahan nasional dalam

pengembangan pertanian di Indonesia. Lahan pertanian yang ada saat ini tidak

kesemuanya berproduksi optimal, banyak kendala diantaranya masalah kesuburan,

ketersediaan air, pengelolaan serta konservasi untuk mendukung daya produksi.

Disisi lain Negara indonesia memiliki sekitar 86,24% lahan pertanian berupa sub

optimal. Salah satu yang menjadi keterbatasan di beberapa wilayah adalah

pengelolaan dan pemanfaatan lahan sub optimal masih belum terkelola dengan

baik.

Selama ini lahan sub optimal identik dengan keterbelakangan, kemiskinan,

pengangguran, dan rawan pangan. Hal tersebut adalah potret umum daerah

pertanian lahan sub optimal, meskipun tidak semuanya benar. Dengan

keterbatasan air, kesuburan kimia dan biologi, lahan sub optimal masih

mempunyai potensi diantaranya tanaman penghasil metabolit sekunder untuk

bahan baku industry obat, kosmetik, pangan specific dan lainnya. Permasalahan

tersebut mendorong para ilmuan untuk menciptakan dan menerapkan teknologi

dan inovasi yang tepat. Karenanya tepat jika Seminar Nasional ini mengambil

tema : “Dari Lahan Sub-optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan

Nasional”.

Page 7: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

vi

Kami sampaikan terimakasih dan penghargaan kepada pemateri utama,

yaitu Prof. Dr. Hadiwiyono dari PAGI, Dr. Marga Mandala dari Unej dan Dr.

Achmad Amzeri dari UTM serta para pemakalah penunjang atas konsep dan hasil

penelitiannya di Lahan Sub-optimal. Kita harapkan hal-hal tersebut dapat menjadi

wahana komunikasi untuk saling tukar informasi serta penanganan lahan sub-

optimal bagi kesejahteraan pemilik/ petani, sekaligus menunjang kemandirian

pangan nasional.

Bapak/Ibu Hadirin yang berbahagia

Sebagai lembaga pendidikan, kita dituntut menghasilkan lulusan yang

analisis, professional disamping kompetensi yang sesuai dengan tuntutan

pengguna. Pengguna lulusan Perguruan Tinggi (PT) khususnya

Agroteknologi/Agroekoteknologi dihadapkan pada kebijakan “yang terbatas” di

Kementerian khususnya Kementerian Pertanian, Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) dan institusi swasta. Ragam profesi menuntut kompetensi yang beragam

pula, disinilah menjadi tantangan bagi para pengelola program studi, pengelola

fakultas hingga kemenristekdikti untuk merancang kurikulum yang dapat

mengakomodasi ragam tersebut.

Lebih dari itu, kebutuhan dan penyediaan pekerjaan juga menjadi

tantangan yang tidak kalah pentingnya. Kebutuhan tenaga kerja menyangkut

banyak sector dan sepertinya belum terkoordinasi, hal ini makin memprihatinkan

jika semua sector (kementerian, BUMN dan swasta) belum mengetahui

Agroteknologi/ Agroekoteknologi. Gejala tersebut dapat ditunjukkan lulusan

Agroteknologi/ Agroekoteknologi hanya dapat menempati jabatan sebagai

pengawas benih di lingkungan Kementan, sedangkan lulusan lainnya dalam

lingkup budidaya pertanian lebih banyak. Tidak dipungkiri bahwa kebijakan

pendidikan di lingkungan Kemenristekdikti diarahkan menciptakan pekerjaan

(bukan mencari pekerjaan/ wiraswasta), namun lagi-lagi kebijakan dan atau

regulasi untuk memberikan ruang juga terbatas. Jika ini semua, kedepan, dapat

diagendakan oleh PAGI maka dapat menghasilkan sumbangan pemikiran bagi

pemerintah dan bagi anggotanya untuk mempersiapkan pendidikan yang lebih

baik. Meskipun demikian, tidak ada sesuatu hal yang sia-sia, sub tema yang telah

ditetapkan dalam lokakarya kali ini kita harapkan menghasilkan pengembangan

kurikulum yang match dengan dunia kerja, baik secara nasional hingga global.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kami mengucapkan terima kasih

kepada Sekjen PAGI yang telah mempercayakan Universitas Trunojoyo Madura

menyelenggarakan Lokakarya Nasional. Penghargaan kepada Prof. Dr. Intan

Aahmad, Direktur Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti.

Juga terima kasih kepada Dr.Agr. Nunun Barunawati atas tukar pengalamannya

serta Bapak Deri Iswanda atas kesediaannya membuka diri terhadap kompetensi

Agroteknologi/ Agroekoteknologi yang diperlukan dunia usaha dan industry.

Page 8: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

vii

Akhirnya, selamat berseminar dan berlokakarya serta menikmati destinasi

wisata alam, wisata kuliner dan wisata religi di Pulau Madura.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Rektor

Dr. Drs. Ec. H. Muh. Syarif, M.Si

NIP. 19631130 2001121001

Page 9: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

viii

DAFTAR ISI

Cover i

Kata Pengantar iv

Sambutan Rektor v

Daftar Isi viii

Makalah Utama 1

Strategi Pengelolaan Keberlanjutan Kesuburan pada Lahan Sub Optimal

Marga Mandala 2

Virulence and Genetic Diversity of Fusarium oxysporum f. sp. cepae of

Isolated Originated from Tawangmangu, Karanganyar, Central Java

Zainal D. Fatawai, Salim Widono, Hadiwiyono 5

Perakitan Varietas Jagung pada Lahan Sub Optimal

Achmad Amzeri 7

Makalah Penunjang 10

Aspek Kebijakan 11

Pemberdayaan Kelompok Tani Melalui Pemanfaatan Buah dan Limbah Biji

Pepaya (Carica Papaya) dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Petani di

Kabupaten Lebak Provinsi Banten

Andi Apriany Fatmawaty, Palmawati Tahir, Nuniek Hermita

12

Sumber Daya Lahan dan Lingkungan 19

Tinjauan Pengelolaan Kesuburan Tanah Sesuai Kaidah Konservasi di Wilayah

Desa Petarangan, Kab Temanggung, Jawa Tengah

Inkorena G.S.Sukartono, Etty Hesthiati, Tri waluyo, Syaiful Hidayat,

Vicky Try A

20

Peningkatan Produktivitas Lahan Kering Melalui Intensitas Tanam dengan

Tanaman Kacang Hijau (Vignaradiata L.)

Ahmad Arsyadmunir 28

Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) dan Jagung (Zea

mays L.) pada Pola Tumpang Sari dengan Berbagai Waktu Tanam dalam Dua

Musim Tanam pada Dataran Rendah

Indra Dwipa 42

Prediksi Erosi dan Tingkat Bahaya Erosi Pertanaman Hortikultura pada

Lahan Berlereng di Hulu DAS Jeneberang

Saida, Abdullah, A. Tjoneng 57

Page 10: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

ix

Evaluasi Kesuburan Beberapa Jenis Tanah di Perkebunan Tebu

Amran Jaenudin, Maryuliyanna 68

Aspek Potensi Hayati, Bahan Tanam, Persiapan Lahan, dan Penanaman 86

Ketahanan Padi Varietas Lokal terhadap Hawar Daun Bakteri

Dwiwiyati Nurul Septariani, Hadiwiyono, Supyani, Mohammad Nur

Udin 87

Kajian Karakter Fisiologi Beberapa Varietas Kacang Panjang (Vigna

sesquipedalis L. Fruwirth) dan Toleransinya Terhadap Cekaman Kekeringan

Mahayu Woro Lestari, Sugiarto, Maria Ulfah 96

Uji Ketahanan Beberapa Genotip Jagung (Zea mays L.) Terhadap Intensitas

Serangan Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis)

Kaswan Badami, Achmad Amzeri 107

Penggunaan Thidiazuron dan Arang Aktif pada Induksi Tunas Vanda tricolor

secara In Vitro

Innaka Ageng Rineksane, Gatot Supangkat, Agung Astuti 113

Kajian Potensi Elaeidobius kamerunikus Faust (Coleoptera: Curculionidae)

dan Thrips hawaiiensis Morgan (Thysanoptera:Thripidae) sebagai Agen

Polinator pada Tanaman Kelapa Sawit

Siska Efendi, Dewi Rezki 122

Pengembangan Genotipe Jagung Toleran Kekeringan dan Umur Genjah di

Lahan Kering Marginal

St. Subaedah, Saida, Sudirman Numba

132

Eksplorasi dan Aplikasi Mikoriza Sebagai Masukan Teknologi Pupuk Hayati

Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Mutu Melon

Muhammad, Haris Setyaningrum 144

Respons Dua Genotipe Kedelai Terhadap Aplikasi Alfa Tokoferol pada

Kondisi Cekaman Salinitas

Nini Rahmawati, Revandy I. M. Damanik 156

Pengaruh Aplikasi Cendawan Endofit Terhadap Pertumbuhan Bibit Cabai

Evan Purnama Ramdan, Efi Toding Tondok, Suryo Wiyono, Sri

Hendrastuti Hidayat, Widodo

165

Potensi Buah Mangrove Apel (Sonneratia alba) sebagai Insektisida Nabati

Victor George Siahaya, Trijunianto Moniharapon, Meigy Nelce

Mailoa, Johanna Audrey Leatemia 174

Page 11: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

x

Aspek Air, Pupuk, Hormon, Pangkas, dan Organisme Pengganggu

Tanaman 186

Peran Aplikasi Kitosan dan Asam Salisilat terhadap Produksi Kedelai

Yaya Hasanah, Mariani Sembiring, Rijalul Afkar 187

Pengaruh Pemberian Kompos Jerami dan Pupuk Kalium Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Padi (Oryza sativa L.) Kultivar Ciherang Serta

Intensitas Penyakit Hawar Bakteri

R. Eviyati

195

Efektivitas Waktu Aplikasi dan Dosis Trichoderma sp sebagai Pengendali

Penyakit Layu Fusarium Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai

Akhmad Rezki, Nurul Hidayati, Fahruddin Arfianto, Pienyani

Rosawanti 206

Pengaruh Pupuk Organik Limbah Jarak Pagar terhadap Pertumbuhan dan

Produksi Tanaman Wijen (Sesamum indicum L.)

Roni Syaputra, Suminar Dyah Nugra Heni, Yoga Anggaga Yogi

Titiek Yulianti

215

Induksi Tunas Andalas (Morus macroura Miq.) Jantan Secara in vitro pada

Media dengan Zat Pengatur Tumbuh Berbeda untuk Mempersiapkan Kebun

Induk

Aswaldi Anwar, Koni Rahmadia, Yusniwati, Armansyah, Aprizal

Zainal 224

Pengaruh Pupuk Organik dan Jarak Tanam Terhadap C-Organik Populasi

Jamur Tanah dan Bobot Kering Akar serta Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.)

pada Inceptisols Jatinangor Sumedang

Ida Adviany, Suli Suswana, Dick Dick Maulana 234

Pengaruh Aplikasi Boron pada Pembungaan Berbagai Kultivar Bawang

Merah (Allium cepa L. Aggregatum group) pada Dataran Rendah

Alfu Laila, Lutfy Ditya Cahyanti

249

Karakterisasi Pupuk Organik Limbah Jarak Pagar (Jatropha curcas)

Berdasarkan SNI

Roni Syaputra, Titiek Yulianti 257

Pengaruh Pupuk ZA dan Jenis Mulsa Terhadap Pertumbuhan dan Hasil

Tanaman Semangka (Citrullus lanatus) Kultivar Redin 273

Tety Suciaty

Page 12: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

xi

Respons Tanaman Jagung (Zea mays) Akibat Aplikasi Jarak Tanam dan

Pemberian Pupuk Anorganik yang Berbeda

Endang Kantikowati, Asep Yaya Komajaya, YudiYusdian, Siti

Winarti Utami 281

Pertumbuhan Tanaman Kedelai Hitam dengan Pemberian FMA (Fungi

Mikoriza Arbuskula) dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)

Rama Adi Pratama, Kiki Zakiah 287

Pengaruh Peningkatan Takaran Pupuk Buatan dan Kompos Jegpit (Jerami

Gandum Plus Titonia) Terhadap Produksi Tanaman Gandum (Triticum

aestivum L.) pada Inceptisol

Agustian, Imra, Eti Farda Husin, Syafrimen Yasin 292

A Population of Goosegrass (Eleusine indica) from Oil Palm Field Resistant

to Glyphosate and Paraquat

301 Edison Purba

Pertumbuhan dan Produksi Baby Corn pada Kombinasi Media Tanam dan

Dosis Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR)

Nirwana, Suryanti HS 308

Uji 4 Varietas Kedelai (Glycine Max L.) Terhadap Pemberian Herbafarm

T. Edy Sabli, Mardaleni, Selvia Sutriana, Maruli Tua 316

Aspek Panen dan Penanganan Lepas Panen 326

Daya Simpan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) pada Perlakuan

Pelapisan

327 Yenisbar, Luluk Prihastuti EW, Mufti Ali Iskandar

Pengaruh HCL terhadap Reduksi Kalsium Oksalat pada Iles-Iles

(Amorphophallus muelleri)

Kisroh Dwiyono, Ikna S Jalip, Annastasya Rahmadhani 347

Karakteristik Fisik beberapa Jenis Klon Biji Kakao pada Berbagai Lama

Fermentasi

St Sabahannur 352

Page 13: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

165

PENGARUH APLIKASI CENDAWAN ENDOFIT TERHADAP

PERTUMBUHAN BIBIT CABAI

Evan Purnama Ramdan1, Efi Toding Tondok

2, Suryo Wiyono

2,

Sri Hendrastuti Hidayat2, Widodo

2

1. Staff Pengajar Universitas Gunadarma, Depok 16424

2. Staf Pengajar Institut Pertanian Bogor, Bogor 16680

Alamat Korespondensi : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Teknologi

Industri, Universitas Gunadarma. Jalan Margonda Raya 100 Pondok Cina, Depok.

No HP: 085777886807, Email: [email protected]

ABSTRAK

Cendawan endofit telah diketahui memiliki hubungan spesifik dengan

inangnya, baik sebagai agens hayati untuk mengendalikan penyakit pada tanaman

maupun agens pemacu pertumbuhan. Delapan cendawan endofit yang berasal dari

tanaman cabai (Capsicum annum) telah diseleksi berdasarkan uji patogenisitas,

kemudian diuji terhadap pertumbuhan bibit cabai. Suspensi cendawan endofit

diuji pada konsentrasi 2.8 x 106 cfu mL

-1 untuk dua tahap aplikasi. Tahap pertama,

suspensi cendawan endofit diaplikasikan melalui perendaman benih, yaitu 100

butir cabai dalam 100 mL suspensi cendawan endofit. Tahap kedua, suspensi

cendawan endofit diaplikasikan melalui penyiraman, yaitu 10 mL suspensi

cendawan endofit per tanaman di sekitar perakaran. Parameter pertumbuhan

tanaman yang diamati meliputi pengukuran tinggi tajuk dan jumlah daun pada

satu minggu setelah bibit pindah tanam; sedangkan pengukuran panjang akar,

bobot basah dan kering biomassa dilakukan pada empat minggu setelah pindah

tanam. Pengamatan terhadap parameter pertumbuhan tanaman menunjukkan

bahwa aplikasi cendawan endofit mennyebabkan penambahan tinggi tajuk dan

panjang akar, berturut-turut sebesar 39.9 – 56.1% dan 24.1 – 33.3%; serta

peningkatan bobot basah dan kering bibit cabai, berturut-turut 44.2 – 73.9% dan

29.7 – 69.7%.

Kata kunci : Agens hayati, agens pemacu pertumbuhan, Capsicum annum, uji

patogenisits

ABSTRACT

Endophytic fungi have been known to have a specific relationship with its

plant host, i.e. as a biological control agent to control plant disease or as plant

growth-promoting agents. Eight endophytic fungi was isolated from chili plants

(Capsicum annum) and selected based on pathogenicity test before application on

chili seedlings. Endophytic fungi was tested on 2.8x106

cfu mL-1

concentration in

2 period of application. First application was carried out by seed treatment, i.e.

soaking 100 seeds in 100 mL suspension of each endophytic fungi. Second

application was performed by watering each plant around root areas with 10 mL

suspension of endophytic fungi. Observation on plant growth a week after

transplanting involved seedling height and the number of leaves; whereas

assessment on root length, fresh and dry weight of biomass were carried out at

Page 14: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

166

four weeks after transplanting. It was observed that application of endophytic

fungi improved plant height and root length by 39.9 – 56.1% and 24.1-33.3%,

respectively; as well as fresh and dry weight of chili seedlings by 44.2 - 73.9%

and 29.7 - 69.7%, respectively.

Keywords: Biological control agent, Capsicum annum, endophytic fungi, plant

growth promoting agent

PENDAHULUAN

Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura utama yang memiliki

nilai ekonomi tinggi. Peningkatan produksi cabai masih menemui kendala, baik

dalam pemilihan benih, serangan hama dan penyakit, serta kultur teknis.

Kementan RI (2017) melaporkan bahwa produksi cabai besar di Indonesia pada

tahun 2016 hanya meningkat 0.04% dari tahun 2015, sedangkan produktivitas

cabai nasional -2.05%. Angka tersebut tentu masih rendah dibandingkan dengan

kebutuhan terhadap cabai. Marnita et al. (2017) melaporkan bahwa produktivitas

tanaman yang menurun dapat disebabkan oleh faktor abiotik dan biotik, seperti

cuaca dan organisme pengganggu tanaman.

Beberapa upaya untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman diantaranya

penggunaan unsur hara, zat pengatur tumbuh, dan penggunaan mikroba

bermanfaat (Sutriati dan Saufan, 2012; Agustiansyah et al. 2013; Arinasa, 2015;

Marpaung dan Hutabarat, 2015). Mikroba yang sedang banyak diteliti manfaatnya

adalah cendawan endofit (CE), baik sebagai agens hayati maupun agens pemacu

pertumbuhan tanaman. CE merupakan cendawan yang hidup dalam jaringan

tanaman inang tanpa menimbulkan gejala penyakit (Schulz dan Boyle, 2005).

Keberadaan CE pada inangnya mempunyai hubungan spesifik, seperti promosi

pertumbuhan tanaman dan ketahanan tanaman terhadap patogen (Arnold et al.,

2003; Kavroulakis et al., 2007; Ganley et al., 2008).

CE asal tanaman cabai telah dilaporkan sebagai agens hayati untuk P.

capsici secara in vitro, F. oxsporum, antraknosa, dan layu bakteri (Paul et al.,

2012; Asniah et al., Istikorini, 2008; Irawati et al. 2016). Sementara sebagai agens

pemacu pertumbuhan, CE telah dilaporkan mampu memicu pertumbuhan benih

cabai saat perkecambahan yang ditunjukkan dengan penambahan tinggi tajuk dan

panjang akar (Ramdan et al., 2013; Irawati et al., 2017). Marnita et al. (2017)

telah melakukan pengujian CE Penicillium sp., Rhizoctonia sp., dan Geotrichum

sp. dengan berbagai metode (perendaman benih, perendaman akar, penyemprotan

daun dan penyemprotan buah) dengan hasil yang baik terhadap pertumbuhan dan

produksi cabai. Malinowski dan Belesky (2000) menyatakan bahwa cara kerja CE

di alam tidaklah tunggal tetapi dalam komunitas untuk menghasilkan multi-

mekanisme yang melindungi inangnya dari lingkungan biotik dan abiotik yang

tidak mendukung. Peluang untuk memaksimalkan potensi CE masih terbuka baik

melalui kombinasi perlakuan, cara aplikasi yang tepat, formulasi yang mendukung

dan perawatan tanaman yang tepat.

Oleh karena itu, pengujian CE terhadap pertumbuhan cabai masih perlu

dilakukan baik dari metode aplikasi dan jeni CE yang berbeda. Pada penelitian ini

akan diuji depalan CE terhadap pertumbuhan bibit cabai dengan menggunakan

metode perendaman benih dan penyiraman suspensi CE di sekitar perakaran. Oleh

Page 15: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

167

karena itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan khazanah

keilmuan mengenai manfaat CE sebagai agens pemacu pertumbuhan tanaman.

METODE PENELITIAN

Penyiapan Isolat Cendawan Endofit

CE yang digunakan terdiri dari delapan isolat, yaitu Aspergillus galur

HAG1, Penicillium galur PAB2, Penicillium galur MAG1, Fusarium galur

MAGR1, hifa steril HAJ1, hifa steril HAJ2, hifa steril PBG7, dan isolat CBG5.

Kedelapan cendawan endofit merupakan kultur koleksi dari Laboratorium

Mikologi IPB yang sebelumnya telah teruji tidak patogenik dan memiliki potensi

memacu pertumbuhan benih pada perkecambahan (Ramdan et al., 2013).

Pembuatan Suspensi Cendawan Endofit

CE yang diaplikasikan pada penelitian ini terdiri dari CE yang memproduksi

konidia dan berupa hifa steril, sehingga penyiapan suspensinya berbeda. Pada CE

yang membentuk masa konidia dilakukan pemanenan kondia dengan cara

menambahkan 10 mL akuades steril pada koloni CE yang ditumbuhkan pada

medium Potato Dextrose Agar (PDA). Pada permukaan medium digosok

menggunakan jarum ose untuk memisahkan konidium. Sementara pada CE yang

berupa hifa steril dilakukan pemanenan propagul hifa dengan cara menumbuhkan

terlebih dahulu CE pada medium Potata Dextrose Broth (PDB) yang diinkubasi

selama 7 hari pada shaker dengan kecepatan 130 rpm. Kumpulan miselium yang

tumbuh dipisahkan dari PDB dan dibilas dengan akuades steril sebanyak 3 kali.

Kemudian dimasukkan ke dalam 100 mL akuades steril dan dihancurkan

menggunakan homogenizer Ika Turrax T18 Basic pada kecepatan 3..500 – 24.000

rpm selama 5 menit hingga didapatkan suspensi yang relatif homogen.

Konesentrasi CE yang digunakan ialah 2.8 x 106 cfu mL

-1.

Aplikasi Cendawan Endofit

Benih cabai yang digunakan berasal dari varietas Gelora, yang terlebih

dahulu disterilisasi permukaan menggunakan NaOCL 1% selama 2 menit,

kemudian dibilas dengan akuades steril sebanyak 2 kali. Setiap 100 butir benih

direndam dalam 100 mL suspensi CE selama 15 jam, kemudian disemai pada baki

semai dengan medium semai komersial. Pada saat bibit cabai mencapai umur 3

minggu setelah semai (MSS). CE diaplikasikan kembali dengan penyiraman

suspensi sebanyak 10 mL per tanaman di sekitar perakaran. Akuades steril

digunakan sebagai kontrol untuk perlakuan perendaman dan penyiraman. Pada

umur 4 MSS benih cabai dipindah tanam ke polybag yang berisi media tanah

dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Pemeliharaan bibit dilakukan

dengan penyiraman tanaman secara berkala.

Variabel Pengamatan

Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan bibit akibat

pengaruh CE meliputi pengukuran tinggi tanaman dan jumlah daun yang dimulai

setelah pindah tanam. Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang di atas

permukaan tanah hingga ke ujung daun termuda (pucuk) dan jumlah daun

dihitung dari daun tertua sampai daun termuda yang telah terbentuk sempurna.

Page 16: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

168

Sementara panjang akar, bobot basah dan bobot kering biomassa diukur

pada akhir pengamatan pada tanaman berumur 4 minggu setelah pindah tanam

(MSPT). Panjang akar diukur dari pangkal batang sampai ujung akar, sedangkan

bobot kering diukur setelah tanaman dikeringkan pada oven selama tiga hari

dengan suhu 60 oC.

Analisis Data

Pada penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan

ulangan sebanyak 3 kali, setiap perlakuan terdiri dari 3 bibit. Data yang diperoleh

kemudian diolah menggunakan program SAS versi 9.1. Perlakuan yang

menunjukkan beda nyata diuji lanjut dengan uji selang berganda Duncan pada

taraf 5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aplikasi CE menunjukkan respon yang berbeda terhadap pertumbuhan bibit

cabai (Tabel 1). Hasil analisis ragam menjukkan ada 5 CE (Penicillium galur

PAB2, hifa steril HAJ1, hifa steril HAJ2, hifa steril PBG7, dan isolat CBG5) yang

memiliki pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertambahan tinggi bibit cabai

dengan penambahan tinggi bibit sebesar 39.9–56.1%. Hal ini diduga CE

mempunyai kemampuan dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan

memproduksi sejumlah metabolit pemacu tumbuh. Metabolit yang telah

dilaporkan mampu diproduksi oleh cendawan endofit adalah indole acetic acid

(IAA) giberelin, auksin, dan sitokinin (Dai et al. 2008; Hamayun et al. 2010;

Khan et al. 2012).

Gambar 1. Tinggi bibit cabai selama 4 minggu setelah pindah tanam

Peningkatan pertumbuhan tanaman oleh CE juga diduga adanya transfer

nutrisi yang diperoleh secara saprofitik dari rhizosfer, karena adanya

perpanjangan hifa dari silinder vascular ke rhizosfer. Caldwell et al. (2000)

menyebutkan bahwa CE bersepta gelap mampu mengakses karbon, nitrogen, dan

fospor dari rhizosper menjadi tersedia bagi inang. Penambahan tinggi tanaman

dimulai pada minggu ketiga setelah pindah tanaman, sedangkan pada minggu

0

5

10

15

20

25

30

35

1 2 3 4

Tin

gg

i ta

nm

an

(cm

)

Umur tanaman (minggu setelah pindah tanam)

Aspergillus galurHAG1

Penicillium galur PAB2

Penicillium galur MAG1

Fusarium galur MAGR1

Hifa steril HAJ1

Hifa steril HAJ2

Hifa steril PBG7

Isolat CBG5

KONTROL

Page 17: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

169

pertama dan kedua setelah pindah tanaman penambahan tinggi masih belum

terlihat perbedaan yang signifikan (Gambar 1).

Pengamatan jumlah daun menunjukkan tidak terdapat beda nyata antara

aplikasi CE dengan kontrol (Tabel 1). Hal ini diduga karena umur bibit cabai pada

saat pengamatan berlangsung masih muda, sehingga pertumbuhan dan

perkembangan sel daunnya belum tumbuh dengan sempurna. Meskipun demikian,

hasil pengamatan mingguan menunjukkan jumlah daun bibit cabai yang diberi

aplikasi endofit cenderung lebih banyak dibandingkan dengan kontrol (Gambar

2). Jumlah daun paling besar ditunjukkan oleh bibit cabai yang diberi aplikasi CE

hifa steril HAJ2 dan hifa steril HAJ1. Sementara jumlah daun yang lebih rendah

ditunjukkan oleh bibit cabai yang tidak diberi perlakuan (kontrol) sebesar 14.0

buah.

Gambar 2. Jumlah daun selama 4 minggu setelah pindah tanam

Hasil pengukuran bobot basah dan bobot kering biomassa menunjukkan

bahwa cendawan endofit memberikan pengaruh terhadap bobot dari bibit cabai

(Gambar 3). Perlakuan cendawan endofit menunjukkan bertambahnya bobot

basah dari bibit cabai sebesar 44.2– 73.9% dibandingkan dengan. Bobot basah

yang paling tinggi ditunjukkan oleh perlakuan hifa steril PBG7, diikuti oleh isolat

CBG5, Penicillium galur MAG1, dan hifa steril HAJ2.

Seiring dengan penambahan bobot basah bibit, bobot kering bibit juga

mengalami peningkatan bobot sebesar 29.7 – 69.7% dibandingkan dengan

kontrol. Bobot basah yang paling tinggi ditunjukkan oleh CE hifa steril PBG7,

Fusarium galur MAGR1 dan hifa steril HAJ2. Koloniasi CE telah ditemukan yang

menemukan bahwa kolonisasi cendawan endofit non-sporulasi mampu

meningkatkan biomassa akar peppermint (Mucciarelli et al., 2003), dan bobot

tajuk jagung (Varma et al., 2000).

4

6

8

10

12

14

16

1 2 3 4

Jum

lah

dau

n

Umur tanaman (minggu setelah pindah tanam)

Aspergillus galur HAG1

Penicillium galur PAB2

Penicillium galur MAG1

Fusarium galur MAGR1

hifa steril HAJ1

hifa steril HAJ2

hifa steril PBG7

Isolat CBG5

KONTROL

Page 18: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

170

0

1

2

3

4

5

6

7

Bo

bo

t (g

) /

tan

aman

Isolat cendawan endofit

Bobot basah Bobot kering

Gambar 3. Bobot basah dan kering bibit cabai setelah pemberian cendawan

endofit

Sementara itu panjang akar bibit cabai berdasarkan analisis ragam

menunjukkan adanya perbedaan nyata antara perlakuan dengan kontrol (Tabel 1),

dengan peningkatan panjang akar sebesar 24.1 – 33.3%. Akar yang paling panjang

ditunjukkan oleh bibit cabai yang diberi perlakuan hifa steril HAJ1 diikuti oleh

hifa steril HAJ2 dan hifa steril PABG7. Vasudevan et al. (2002) melaporkan

bahwa pada varietas padi IR 24, IR 50, dan Joythi terjadi peningkatan panjang

akar setelah pemberian endofit, masing-masing sebesar 47.8; 46.9; dan 44.0%.

Sesuai dengan laporan Schulz (2006) kolonisasi akar bibit Larix deciduas oleh

cendawan endofit P. fortinii dan Cryiptosporiopsis sp. signifkan dalam

meningkatkan tinggi tajuk, panjang akar, serta bobot kering akar dan tajuk.

Tabel 1 Pengaruh cendawan endofit terhadap respon pertumbuhan tanaman

Kode isolat Tinggi tajuk

(cm)1,2

Jumlah daun

Panjang akar

(cm)

Aspergillus galur HAG1 29.8±3.7ab 15.7±2.9a 17.7±1.8a

Penicillium galur PAB2 34.8±4.3a 14.7±0.6a 17.7±1.6a

Penicillium galur MAG1 29.3±2.2ab 14.3±1.5a 16.7±1.3ab

Fusarium galur MAGR1 30.8±6.7ab 14.3±0.6a 17.2±1.9a

Hifa steril HAJ1 31.2±4.5a 16.0±2.6a 18.8±0.8a

Hifa steril HAJ2 32.8±3.5a 16.3±2.1a 18.0±2.6a

Hifa steril PBG7 34.7±3.7a 15.7±1.1a 18.0±1.7a

Isolat CBG5 32.7±4.0a 15.7±0.6a 17.5±0.9a

Kontrol 22.3±7.0b 14.0±0.0a 14.1±1.5b

Keteranagan: 1rataan±standar deviasi,

2Angka-angka pada kolom yang sama yang

diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%

(uji selang Duncan).

KESIMPULAN

Aplikasi CE melalui perendaman benih dan penyiraman bibit memberikan

hasil positif terhadap pertumbuhan bibit cabai. Perbedaan signifikan yang

ditunjukkan dari pemberian CE adalah penambahan tinggi tajuk (39.9 – 56.1%),

Page 19: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

171

panjang akar (24.1 – 33.3%), serta bobot basah (44.2 – 73.9%) dan bobot kering

(29.7 – 69.7%). Sementara CE yang konsisten mempengaruhi pertumbuhan bibit

cabai yaitu Penicillium galur PAB2, Hifa steril HAJ1, Hifa steril HAJ2, Hifa steril

PBG7, dan isolat CBG5.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini didanai melalui Hibah Penelitian Unggulan Strategis Nasional,

Direktorat Perguruan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia tahun 2011–2012.

DAFTAR PUSTAKA

Arnold AE, Mejia LC, Kyllo D, Rojas EI, Maynard Z, Robbins N, Herre EA.

2003. Fungal endophytes limit pathogen demage in a tropical tree. PNAS.

100:15649-15654.

Asniah, Lestari D, Mariadi, Darlian L. Potensi cendawan endofit nonpatogen asal

akar tanaman cabai (Capsicum annuum L.) sebagai biofungisida patogen

Fusarium oxysporum. Agriplus. 24(2): 177-183.

Caldwell BA, Jumpponen A, Trappe JM. 2000. Ulitization of major detrital

subrates by dark-septate, root endophytes. Mycologia. 92:230-232.

Dai C, Yu B, Li X. 2008. Screening of endophytic fungi that promote the growth

of Euphorbia pekinensis. Afr J Biotechnol. 7:3505-3510.

Ganley RJ, Sniezko RA, Newcombe G. 2008. Endophyte-mediated resistance

against white pine blister rust in Pinus monticola. Forest Ecology and

Management. http://www.cnr.uidaho.edu/crissp/CRISSP%20pdf/Ganley,%

20R.%20Endophytemediated%20resistance%20against%20white%20pin

%20blister%20rust%20publication.pdf. diakses tanggal 2012 Jun 2010.

Hamayun M, Khan SA, Khan AL, Tang DS, Hussain J, Ahmad B, Anwar Y, Lee

IJ. 2010. Growth promotion of Cucumber by pure cultures of gibberellins-

producting Phoma sp. GAH7. J Microbiol Biotechnol. 26:889-894.

Irawati AFC, Sastro Y, Sulastri, Suhartono MT, Mutaqin KH, Widodo. 2016.

Cendawan endofit yang potensial meningkatkan ketahanan cabai merah

terhadap penyakit layu bakteri. J Fitopatol Indones.12(4):133–141.

Istikorini Y. 2008. Potensi cendawan endofit untuk mengendalikan penyakit

antraknosa pada cabai (Capsicum annum L.) [disertasi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Page 20: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

172

Kavroulakis N, Ntougias S, Zervakis GI, Ehaliotis C, Haralampidis K,

Papadopoulou KK. 2007. Role of ethylene in the protection of tomato

plants against soil-borne fungal pathogens conferred by an endophitic

Fusarium solani strain. J Exp Bot. 58:3853-3864.

Khan SA, Hamayun M, Khan AL, Lee IJ, Shinwari ZK, Kim J. 2012. Isolation of

plant growth promoting fungi from dicots inhabiting coastal sand dunes of

Korea. J. Bot. 44:1453-1460.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia [Kementan RI]. 2017. Produktivitas

Cabai Besar Menurut Provinsi 2012-2016.

http://www.pertanian.go.id/Datatahun/HortiATAP2016/Produktivitas%20

Cabai%20Besar.pdf. Diakses tanggal 13 November 2017.

Khan SA, Hamayun M, Khan AL, Lee IJ, Shinwari ZK, Kim J. 2012. Isolation of

plant growth promoting fungi from dicots inhabiting coastal sand dunes of

Korea. J. Bot. 44:1453-1460.

Marnita Y, Lisnawita, Hasanuddin. 2017. Potensi jamur endofit terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman cabai. Jurnal Pertanian Tropik.

4(2):1-12.

Mucciarelli M, Scannerini S, Bertea C, Maffei M. 2003. In vitro dan in vivo

peppermint (Mentha piperita) growth promotion by nonmycorrhizal fungal

colonization. New Phytol. 158:579-591.

Paul NC, Deng JX, Sang HK, Choi YP, Yu SH. 2012. Distribution and antifungal

activity of endophytic fungi in different growth stages of chili pepper

(Capsicum annuum L.) in Korea. Plant Pathol J. 28:10–19.

Ramdan EP, Widodo, Tondok ET, Wiyono S, Hidayat SH. 2013. Cendawan

endofit nonpatogen asal tanaman cabai dan potensinya sebagai agens

pemacu pertumbuhan. J Fitopatol Indones. 9(5):138–144.

Schulz B. 2006. Mutualistic Interactions with fungal root endophytes. Di Dalam:

Di dalam: Schulz BJE, Boyle CJC, Sieber TN, editor. Microbial root

endophytes. Berlin (DE): Springer-verlag. hlm 261-279.

Schulz B, Boyle C. 2005. The endophyte continuum. Mycol Res. 109:661-686.

Page 21: ISBN 978-602-73476-3-2 PROSIDINGevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/3764/Ramdan… · Pangan Nasional iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hom swasti astu

SEMLOKNAS: Dari Lahan Sub Optimal Bersama PAGI Menuju Kemandirian Pangan Nasional

173

Varma A, Singh A, Sahay NS, Sharma J, Roy A, Kumari M, Raha D, Thakran S,

Deka D, Bharti K, Hurek T, Blechert O, Rerer KH, Kost G, Hahn A, Maier

W, Walter M, Strack D, Kranner I. 2000. Piriformospora indica: an

axenically culturable mycorrhiza-like endosymbiotic fungus. Di dalam:

Hock B, editor. The Mycota, vol IX. New York (US): Springer. hlm 125-

150.

Vasudevan P, Reddy MS, Kavitha S, Velusamy P, Paulraj RSD. 2002. Role of

biological preparations in enhacement of rice seedling growth and grain

yield. Curr Sci. 83:1140-1143.