bab iii metode penelitian a. metode penelitianrepository.upi.edu/3894/6/s_pls_0806897_chapter3.pdf52...

18
52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menganalisis masalah yang akan digalinya secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2012:3) bahwa, “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan kecenderungan data yang diperoleh dilapangan maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang peran pengelola LPM Kelurahan Setiamanah dalam meningkatkan partisipasi masyarakatnya dalam pembangunan rumah layak huni dengan sasaran masyarakat miskin. Hal ini dikarenakan kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan tidak dapat diramalkan. Oleh karena itu, peneliti berupaya menggali informasi berdasarkan kenyataan-kenyataan yang ada dengan berinteraksi langsung dengan sasaran penelitian. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2010:4) mendefinisikan, “Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.” Miles dan Huberman (1992:1-2) mengemukakan: Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab-akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat, dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat.

Upload: dinhnhu

Post on 11-Apr-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

52

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk

menganalisis masalah yang akan digalinya secara sistematis untuk mencapai

tujuan tertentu. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2012:3) bahwa,

“Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu”.

Berdasarkan kecenderungan data yang diperoleh dilapangan maka peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk

memperoleh gambaran secara mendalam tentang peran pengelola LPM Kelurahan

Setiamanah dalam meningkatkan partisipasi masyarakatnya dalam pembangunan

rumah layak huni dengan sasaran masyarakat miskin. Hal ini dikarenakan

kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan tidak dapat diramalkan. Oleh karena

itu, peneliti berupaya menggali informasi berdasarkan kenyataan-kenyataan yang

ada dengan berinteraksi langsung dengan sasaran penelitian.

Bogdan dan Taylor (Moleong, 2010:4) mendefinisikan, “Metode kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.”

Miles dan Huberman (1992:1-2) mengemukakan:

Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa

secara kronologis, menilai sebab-akibat dalam lingkup pikiran orang-orang

setempat, dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

53

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Alasan penggunaan pendekatan kualitatif didasarkan pada permasalahan

dalam penelitian ini dan dengan pertimbangan-pertimbangan. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Moleong (2010:9-10) mengenai metode kualiatif, yaitu:

Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila

berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara

langsung hakekat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode

ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman

pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Karakteristik penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2012:21-22) adalah

sebagai berikut:

1. Dilakukan pada kondisi yang alamiah (sebagai lawannya adalah

eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.

2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk

kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.

3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau

outcome.

4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.

5. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati).

Sugiyono (2012:35-36) mengemukakan kapan metode kualitatif digunakan,

yaitu:

1. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin

malah masih gelap.

Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan menggunakan metode kualitatif,

karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke objek.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

54

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Untuk memahami makna di balik data yang nampak.

Gejala sosial sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan

dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai

makna tertentu.

3. Untuk memahami interaksi sosial.

Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan

penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta,

wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut.

4. Memahami perasaan orang.

Perasaan orang sulit dimengerti kalau diteliti dengan metode kualitatif,

dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, dan observasi

berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.

5. Untuk mengembangkan teori.

Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk mengembangkan teori yang

dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapamgan.

6. Untuk memastikan kebenaran.

Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya. Dengan metode kualitatif,

melalui teknik penggumpulan data secara trianggulasi/gabungan, maka

kepastian data akan lebih terjamin.

7. Meneliti sejarah perkembangan.

Dengan menggunakan data dokumentasi, wawancara mendalam kepada

pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka sejarah perkembangan

kehidupan seseorang.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

55

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Mengacu pada berbagai pendapat di atas, penelitian ini memusatkan pada

pada peran pengelola LPM, sebagai pihak yang menyelenggarakan program

pembangunan rumah layak huni dan pada masyarakat miskin sebagai sasaran

programnya sebagai unit yang diteliti untuk diketahui partisipasi mereka pada

program tersebut.

B. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi.

Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi

narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian

(Sugiyono, 2012:298). Penentuan sumber data para orang yang diwawancarai

dilakukan secara purposive, yaitu dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu,

karena peneliti menganggap bahwa informan tersebut dapat lebih dipercaya untuk

menjadi sumber data. Sumber data yang dipilih juga mempertimbangkan beberapa

persyaratan. Sebagaimana yang dikemukakan Faisal (Sugiyono, 2012:303),

sampel sebagai sumber data atau informan sebaiknya memenuhi kriteria sebagai

berikut:

1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi,

sehingga itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayati.

2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada

kegiatan yang tengah diteliti.

3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk diminta informasi.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

56

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya”

sendiri.

5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti

sehingga lebih menggarahkan untuk dijadikan semacam guru atau

narasumber.

Berdasarkan kriteria sumber data tersebut maka yang menjadi subjek

penelitian adalah kepala keluarga miskin di Kelurahan Setiamanah. Informan

dalam penelitian ini adalah tiga orang pengelola LPM yaitu Dewan Fasilitator

LPM, Ketua LPM, dan anggota LPM. Kepala keluarga miskin yang menjadi

sasaran dalam program tersebut sebanyak 10 orang yang akan diberikan angket.

Angket diberikan pula untuk 10 orang bukan penerima program.

C. Definisi Operasional

1. Peran terkait dengan fungsi yang harus dijalankan seseorang sesuai dengan

kedudukannya. Peran pengelola LPM dalam penelitian ini ditunjukkan

melalui peran fasilitatif, edukasional, dan evaluasi.

2. Pengelola LPM yang di maksud dalam penelitian ini yaitu pengurus LPM

Kelurahan Setiamanah periode 2009-2014.

3. Partisipasi dapat berupa harta, pikiran, maupun tenaga yang didasarkan

kepada kemampuan seseorang. Partisipasi dinilai penting dikarenakan

orang-orang dalam masyarakat seharusnya berpartisipasi aktif dalam

perubahan masyarakat (Cary, 1970:145). Partisipasi masyarakat dalam

program pembangunan rumah layak huni menunjukan kemampuan

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

57

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

masyarakat untuk memberikan kemampuan, yakni bantuan tenaga dan

penyediaan sarana untuk membantu pelaksanaan program tersebut.

4. Rumah layak huni merupakan tempat tinggal yang mencakup aspek

kesehatan, keselamatan, dan luas hunian.

5. Masyarakat miskin dalam penelitian ini adalah keluarga miskin yang

rumahnya berada di bawah standar kelayakan pada umumnya dengan

memenuhi syarat-syarat penerima bantuan sehingga berhak mendapatkan

bantuan program pembangunan rumah layak huni.

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Peneliti dalam penelitian kualitatif berperan sebagai instrumen penelitian.

Moleong (2010: 168) menyebutkan bahwa: “Kedudukan peneliti dalam penelitian

kualitatif adalah sebagai perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisis,

penafsir data, dan akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya”. Jadi dalam hal

peneliti berperan langsung dalam berinteraksi dengan sumber data (sumber

informasi) dalam suatu wawancara bebas dan mengamati situasi sosial dan

kegiatan.

Penelitian kualitatif menyiratkan pentingnya peneliti sebagai alat pengumpul

data. Sebagaimana Moleong (2010:9) kemukakan yaitu:

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang

lain merupakan alat pengumpul data utama… Selain itu, hanya manusia

sebagai alat sajalah yang dapat berhubungan dengan responden atau objek

lainnya, dan hanya manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-

kenyataannya dilapangan.

Sugiyono (2012:306) mengemukakan:

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

58

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan

data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat

kesimpulan atas temuannya.

Untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian

diperlukan teknik pengumpulan data yang relevan dengan permasalahan

penelitian. Menurut Lofland dan Lofland (Moleong, 2010:157), “Sumber data

utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan. Selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen, dan lain-lain”. Adapun teknik pengumpulan data

yang digunakan oleh peneliti yaitu:

1. Angket

Kartono (1996:217) menyebutkan:

Angket atau questionnaire ialah penyelidikan mengenai suatu masalah

yang banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak), dengan jalan

mengedarkan formulir daftar pertanyaan, diajukan secara tertulis kepada

sejumlah subjek, untuk mendapatkan jawaban (tanggapan, respons) tertulis

seperlunya.

Metode angket dapat digunakan sebagai pelengkap dalam metode kualitatif.

Sebagaimana Kartono kemukakan, “…Metode angket juga dipakai untuk

memperoleh informasi-informasi yang kualitatif”. Angket ditujukan untuk sasaran

melalui sejumlah pertanyaan-pertanyaan mendalam mengenai program

pembangunan rumah layak huni.

Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan kategori

pertanyaan tertutup. Konstruksi item pilihan ganda dengan pertanyaan beragam

yang diajukan disertakan empat pilihan jawaban. Angket diberikan kepada 20

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

59

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

orang pada tanggal 15 Desember 2012 ketika pelaksanaan program pembangunan

rumah layak huni dilaksanakan.

2. Wawancara

Esterberg (Sugiyono, 2012:317) mengemukakan, “Wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,

sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”.

Peneliti melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang menjadi narasumber

yang dapat dipercaya, yaitu Dewan Fasilitator LPM yang dijabat oleh Lurah

Kelurahan Setiamanah, Ketua LPM Setiamanah, dan Anggota LPM yang diwakili

oleh seksi pembangunan dan lingkungan hidup.

Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Sebagaimana

menurut Sugiyono (2012: 319) yaitu:

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila

peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa

yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,

pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-

pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disediakan.

Peneliti melakukan wawancara terstruktur kepada tiga orang responden

dengan pertanyaan yang sama. Dalam melakukan wawancara, peneliti dibantu alat

pengumpul data, yaitu buku catatan, kamera untuk memotret rumah masyarakat

miskin sebelum dan sesudah program pembangunan rumah layak huni, dan alat

perekam suara sehingga informasi-informasi penting dapat terkumpul sesuai

dengan tujuan penelitian. Wawancara dilakukan pada tanggal 5 November 2012

kepada Dewan Fasilitator LPM. Tanggal 17 Desember 2012 kepada anggota LPM

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

60

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yaitu seksi pembangunan dan lingkungan hidup. Tanggal 20 Desember 2012

kepada ketua LPM.

3. Observasi

Kartono (1996:157) menyebutkan bahwa, “Observasi adalah studi yang

disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan

jalan pengamatan dan pencatatan”. Di sini peneliti mencoba mengobservasi peran

pengelola LPM dan partisipasi masyarakat di Kelurahan Setiamanah dalam

pembangunan rumah layak huni.

Bentuk observasi yang dilakukan adalah observasi partisipatif. Sebagaimana

Sugiyono (2012:310) kemukakan:

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang

yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan

oleh nara sumber, dan ikut merasakan suka dukanya.

Jenis observasi yang dilakukan yaitu observasi partisipasi aktif, yaitu peneliti

ikut melakukan apa yang dilakukan oleh responden, yaitu upaya pengelola LPM

selama proses pembangunan. Peneliti mencoba untuk mengobservasi hasil

wawancara dengan kenyataan pada pelaksanaan program yang dilaksanakan.

Observasi pada keluarga miskin yang mendapatkan bantuan dan masyarakat yang

ikut terlibat dalam pelaksanaan program dengan tujuan hasil angket dengan

pelaksanaan program yang mereka lakukan. Observasi dilakukan selama program

pembangunan dilaksanakan, yaitu pada tanggal 15 Desember 2012-29 Desember

2012 yang dilakukan pada 10 penerima program.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

61

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Studi dokumentasi

Sugiyono (2012:329) menyebutkan bahwa “Dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau

karya-karya monumental dari seseorang’. Studi dokumen merupakan pelengkap

dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan

studi dokumentasi guna memperoleh data secara tertulis yang diperlukan untuk

melengkapi data penelitian, yaitu dengan cara membaca, menelaah, mengkaji

berbagai dokumen yang sekiranya berhubungan dengan permasalahan yang

sedang diteliti. Dokumentasi yang dikaji adalah dokumen LPM (sejarah

pembentukan, sarana prasarana yang dimiliki, dan lain-lain), foto-foto

pelaksanaan program pembangunan rumah layak huni yang sebelumnya telah

dilakukan, surat-surat yang berkaitan dengan pelaksanaan program.

E. Langkah-Langkah Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif langkah-langkah/tahapan secara garis besar

dibagi kedalam tiga bagian, yaitu: 1) tahap persiapan/pra lapangan, 2) tahap

pelaksanaan, dan 3) tahap pelaporan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Tahap pra lapangan

Tahap pra lapangan merupakan tahap awal dalam penelitian. Pada tahap ini

peneliti mula-mula melakukan:

a) Menyusun rancangan penelitian. Penelitian yang akan dilakukan berangkat

dari permasalahan dalam lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

62

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dan bisa diamati. Peristiwa-peristiwa yang diamati dalam konteks kegiatan

orang-orang/organisasi.

b) Memilih lapangan. Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam

penelitian, maka dipilih lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber

data. Pemilihan lapangan didasarkan pada rekomendasi pihak-pihak yang

berhubungan langsung dengan lapangan. Selain itu pemilihan lapangan juga

mempertimbangkan teori substantif dan rumusan masalah penelitian.

c) Mengurus perijinan. Mempersiapkan surat ijin dari lembaga terkait untuk

pelaksanaan penelitian, yang dimulai dari lingkungan UPI sampai ke lembaga

pemerintahan yang berkaitan dengan tujuan penelitian ini.

d) Menjajaki dan menilai lapangan. Hal ini dilakukan untuk mengenal unsur

lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam sehingga peneliti dapat

mempersiapkan diri, mental, maupun fisik.

e) Memilih dan memanfaatkan informan. Informan dapat membantu peneliti

untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.

f) Menyiapkan perlengkapan penelitian. Peneliti sejauh mungkin menyiapkan

segala alat dan perlengkapan penelitian yang diperlukan sebelum memasuki

lapangan, seperti buku catatan, alat tulis, kamera foto, tape recorder, dan lain-

lain.

g) Persoalan etika dalam penelitian. Peneliti harus menghormati dan mematuhi

nilai-nilai yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, peneliti hendaknya

menyesuaikan diri dengan adat, kebiasaan, dan kebudayaan setempat.

2. Tahap pelaksanaan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

63

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tahap ini merupakan tahap penggalian informasi data secara keseluruhan dan

mendalam dengan mengenal lebih dekat kepada subyek penelitian. Pada tahap ini

peneliti melakukan:

a) Memahami latar penelitian dan mempersiapkan diri. Memahami latar

penelitian; latar terbuka; di mana secara terbuka orang berinteraksi sehingga

peneliti hanya mengamati, sedangkan latar tertutup di mana peneliti

berinteraksi secara langsung dengan subjek yang perlu diamati secara teliti

melalui wawancara secara mendalam.

b) Menyiapkan instrumen penelitian berdasarkan hasil pra lapangan mengenai

hal-hal yang berkaitan dengan informasi yang akan digali.

c) Peneliti memilih subjek yang akan dijadikan sebagai sumber data untuk

dimintai informasinya. Yaitu wawancara dengan satu orang pengelola LPM,

satu orang Lurah, dan tiga orang masyarakat miskin sebagai sasaran program

pembangunan rumah layak huni dan mengobservasi sesuai dengan tujuan

penelitian.

3. Pelaporan

Pelaporan merupakan tahap terakhir yang dilakukan peneliti. Pada tahap ini

peneliti melakukan penyusunan data sehingga menjadi sebuah laporan penelitian

yang disusun secara sistematis. Oleh karena itu, data perlu diolah terlebih dahulu

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

64

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan berasal dari hasil angket yang telah diisi

oleh responden yang berjumlah 20 orang, hasil wawancara kepada tiga orang

pengelola LPM, dan hasil observasi yang peneliti amati selama pembangunan

dilaksanakan.

Miles and Huberman (1992:21) mengemukakan hal-hal yang terdapat dalam

analisis kualitatif. Analisis tersebut terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi

secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan/verifikasi. Langkah-langkah tersebut digambarkan sebagai berikut:

1. Reduksi Data (data reduction)

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari

catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis

yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu,

dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian Data (data display)

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Penyajian-penyajian ini meliputi berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan

bagan. Dengan melihat penyajian-penyajian kita akan dapat memahami apa yang

sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis ataukah

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

65

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-

penyajian tersebut.

3. Kesimpulan (conclusion)/verifikasi.

Kesimpulan-kesimpulan “final” mungkin tidak akan muncul sampai

pengumpulan data berakhir, tergantung besarnya kumpulan-kumpulan catatan

lapangan. Kesimpulan-kesimpulan juga diversifikasi selama penelitian

berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas

dalam pikiran penganalisis selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-

catatan lapangan serta tukar pikiran.

Analisis data yang telah terkumpul melalui angket diolah dengan

pengolahan statistik deskriptif yaitu persentase dengan berbagai tafsiran.

Langkah-langkah yang ditempuhnya adalah sebagai berikut :

a. Membuat tabel dengan kolom alternatif jawaban, frekuensi dan

presentasinya.

b. Membuat frekuansi yang di observasi (f) dengan jalan menjumlahkan tally

dari setiap alternatif jawaban

c. Mencari frekuensi seluruhnya (n) dengan jalan menjumlahkan frekuensi-

frekuensi yang diobservasi dari setiap alternatif jawaban.

d. Mencari presentase dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

P = persentase jawaban

f = jumlah frekuensi jawaban yang diberikan

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

66

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

n = jumlah responden yang menjawab pertanyaan

100 % = Bilangan tetap

Setelah data diolah dengan formula diatas, untuk memudahkan penarikan

kesimpulan menggunakan penafsiran dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :

0 % = Tak Seorangpun

1 % - 24 % = Sebagian Kecil

25 % - 49 % = Kurang dari setengahnya

50 % = Setengahnya

51 % - 74 % = Lebih dari setengahnya

75 % - 99 % = Sebagian besar

100 % = Seluruhnya

(Arikunto, 1998:115)

Dengan berpedoman kepada perhitungan di atas, maka setiap jawaban yang

diperoleh dapat diketahui persentasenya, dan akan mempermudah menafsirkan

data dalam penelitian ini. Penafsiran dilakukan dengan membandingkan frekuensi

data presentase dari jawaban yang telah diberikan responden, kemudian hasilnya

dianalisa berdasarkan teori dan konsep maupun hasil temuan yang telah ada dan

relevan dengan penelitian ini.

G. Validitas Hasil Penelitian

Moleong (2010:324-343) mengungkapkan uji keabsahan data dalam

penelitian kualitatif meliputi: uji credibility (validitas internal), transferability

(validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability (obyektivitas).

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

67

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Derajat kepercayaan (credibility)

Kriteria ini berfungsi: pertama melaksanakan inkuiri sedemikian rupa

sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai, kedua

mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan

pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Hal ini

mencakup:

a) Perpanjangan keikutsertaan. Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah

instrumen itu sendiri. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam

pengumpulan data. Kelikutsertaan terebut tidak hanya dilakukan dalam

waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan peneliti pada

latar penelitian.

b) Ketekunan pengamatan. Hal ini bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang

sedang di cari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara

rinci.

c) Triangulasi. Yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu.

d) Pemeriksaan sejawat melalui diskusi. Maksud dari teknik ini yaitu: 1) untuk

membuat peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran, 2)

diskusi dengan sejawat ini memberikan suatu kesempatan awal yang baik

untuk menjajaki dan menguji hipotesis yang muncul dari pemikiran peneliti.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

68

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

e) Analisis kasus negatif. Teknik analisis kasus negatif dilakukan dengan jalan

mengumpulkan contoh dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan

kecenderungan informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai

bahan pembanding.

f) Kecukupan referensial. Bahan-bahan yang tercatat atau terekam dapat

digunakan sebagai patokan untuk menguji sewaktu diadakan analisis dan

penafsiran data, seperti alat perekam.

g) Pengecekan anggota. Para anggota yang terlibat yang mewakili rekan-rekan

mereka dimanfaatkan untuk memberikan reaksi dari segi pandangan dan

situasi mereka sendiri terhadap data yang telah diorganisasikan oleh peneliti.

2. Keteralihan (transfersiblity)

Generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua

konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada

sampel yang secara representatif mewakili populasi itu. Hal ini mencakup uraian

rinci (thick description). Keteralihan bergantung pada pengetahuan seorang

peneliti tentang konteks pengirim dan penerima. Dengan demikian peneliti

bertanggung jawab terhadap penyediaan dasar secukupnya yang memungkinkan

seseorang merenungkan suatu aplikasi pada penerima sehingga memungkinkan

adanya pembandingan.

3. Kebergantungan (dependability)

Peninjauan dalam kualitatif memperhitungkan segalanya-galanya, yaitu yang

ada pada reliabilitas itu sendiri ditambah faktor-faktor lainnya yang bersangkutan.

Hal ini mencakup audit, yaitu pencatatan pelaksanaan secara klasifikasi, seperti

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/3894/6/S_PLS_0806897_Chapter3.pdf52 Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

69

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin (Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

data mentah, data yang direduksi dan hasil kajian, catatan tentang proses

penyelenggaraan, dan lain-lain.

4. Kepastian (conformability)

Pengalaman seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa

atau banyak orang, barulah dikatakan objektif. Jika sesuatu itu objektif, berati

dapat dipercaya, faktual, dan dapat dipastikan. Hal ini dilakukan dengan teknik

auditing.