frekwensi - my blog | just another wordpress.com weblog€¦ · ppt file · web view ·...
TRANSCRIPT
Gelombang Suara Suara timbul akibat adanya getaran Jika sebuah benda dipukul, ditarik, ditiup, digores, ditekuk,
berulang maka partikel udara yang berada dekat dengan benda tersebut akan bergerak
Gerakan benda yang berulang-ulang menyebabkan udara dimampatkan, pemampatan dan perenggangan menimbulkan gelombang suara
Gelombang suara merambat melalui udara hingga ke telinga kita dan menggetarkan gendang telinga
Kita mendengar suara
FREKWENSI Jumlah siklus dalam setiap getaran yang lengkap
didalam setiap detiknya kita sebut frekwensi ( jumlah getaran setiap detik)
Satuan frekwensi adalah Hertz Diambil dari nama Heinrich Hertz, seorang penemu
gelombang radio pada tahun 1886. Kadang digunakan juga istilah “cycles per scond”
(cps)
Hertz ( Hz ) Jika sebuah benda bergetar sebanyak 50 kali dalam
setiap detiknya, maka getaran benda tersebut akan menimbulkan suara yang frekwensinya 50 Hertz
Jika dalam 1 detik menjalani 10.000 getaran, maka frekwensinya 10.000 Hertz atau 10 kilo Hertz
Manusia pada umumnya mampu mendengarkan suara dengan frekwensi dari 16 Hertz – 16.000 Hertz
Pitch Secara Psikologis kita menerima Frekwensi sebagai “Pitch” Pitch merupakan ke-tinggian dan ke-rendahan relatif dari suara Semakin banyak getaran setiap detiknya, semakin tinggi Pitch-
nya. Suara peluit bergetar lebih banyak tiap detiknya di banding
suara klakson kapal Senar G pada gitar frekwensinya 196 Hz. Senar A frekwensinya
110 Hz. Pitch senar G lebih tinggi dari senar A
Persepsi Suara
Pitch memberikan pada kita persepsi karakter nada suara, apakah kita mendengar suara
Cerah (Bright) Lembut (Mellow) Serak (respy) Berdesis (Hissy)
Sound Frequency Spectrum Sound Frequency Spectrum adalah jangkauan dari
frekwensi suara yang terdengar oleh suara manusia Sound Frequency Spectrum terbagi menjadi
beberapa bagian, masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda
Pembagian yang biasa dipakai oleh musik barat disebut “Oktaf”.
Pendengaran manusia mencakup hampir 10 Oktaf
Oktaf
Oktaf pertama 16 Hz – 32HzOktaf kedua 32Hz – 64HzOktaf kedua 64Hz – 128….dst
Oktaf biasanya digolongkan dalam Bass (low bass, Upper Bass) Midrange, Upper Midrange Treble
Low Bass Oktaf pertama dan kedua (16 Hz – 63 Hz) Frekwensi suara yang diasosiasikan dengan power, ledakan,
atau sesuatu yang penuh tenaga Not paling bawah dari piano,organ,tuba gitar bass Frekwensi rendah lalulintas guruh dan ledakan Suara pada oktaf ini kalau terlalu sering diperdengarkan
menimbulkan kesan tebal dan berlumpur
Upper Bass Oktaf ketiga dan keempat ( 64Hz – 256Hz) Sebagian besar dari nada-nada rendah yang dibangkitkan oleh
rhythm dan instrumen pengiring. Drum, piano, bass, trombone, dan french horn dst Suara-suara ini memberikan “keseimbangan” struktur suara
misalnya pada musik Terlalu banyak frekwensi golongan ini suara menjadi tebal, jika
terlalu sedikit menjadi tipis
Midrange Oktaf ke enam dan ketujuh (256Hz – 2.048Hz) Midrange mengandung frekwensi fundamental,
biasanya tidak menimbulkan suara yang menyenangkan.
Terlalu banyak penekannan pada oktaf ke enam menyebabkan suara menjadi tersas seperti terompet ( hornlike)
Terlalu banyak penekanan pada suara ke tujuh menyebabkan suara menjadi kecil ( tinny)
Upper Mid Range Oktaf ke delapan (2048Hz – 4096Hz) telinga kita lebih sensitif
pada oktaf ke delapan ini. Mengandung frekwensi yang kalau diberikan penekanan akan
meningkatkan kejelasan pada vokal atau dialog. Tapi jika frekwensi ini terlalu diberikan penekanan suara
menjadi kasar, vikal menkadi keras (hars) dan lispy seperti pengucapan “S” dan “Z” yang tidak tepathingga kesannya seperti mengucapkan Th
Dikenal sebagai presence range ( frekwensi yang bisa mendekatkan suara )
Trible Oktaf ke sembilan dan ke sepuluh (4096 Hz – 16384
Hz) Meskipun hanya 2% dari total tenaga out put
spektrum suara, namun frekwensi ini memberikan suara yang cemerlang (briliance) dan ceria (sparkle)
Terlalu banyak peningkatan pada frekwensi ini membuat suara mendesisdan menyebabkan noise elektronik
Pengurangan membuat suara seperti manjauhdan transparan
AMPLITUDO dan LOUDNESS Untuk dapat bergetar benda harus berubah dari
posisi semula ( disebut juga sebagai penyimpangan)
Besar kecilnya penyimpangan di sebut dengan “ AMPLITUDO “
Amplitudo menentukan besarkecilnya perapatan dan perenggangan udara, yang pada akhirnya menentukan keras dan lemahnya suara yang masuk ke dalam telinga kita.
Impresi obyektif kita terhadap suara kita disebut “LOUDNESS”
DECIBEL
Besar kecilnya suara ( Loudness ) diukur dengan DECIBLE atau “db”
Decibel yaitu satuan ukuran untuk intensitas relatif dari tekanan akustik, tenaga listrik dan voltase.
Tekanan akustik diukur dalam db sound presure level (db-SPL)
PENDENGARAN MANUSIA Manusia mempunya potensi untuk
mendengar mulai dari 0 db-SPL, ambang pendengaran ( treshold
of hearing) hingga… 140 db-SPL, ambang ketengangan (treshold
of pain ).
Jangkauan dari 0 db – 140 db disebut “Jangkauan Dinamika atau Bidang Dinamika”
DAFTAR KEKERASAN SUARA Ambang Pendengaran 0 db Prnafasan normal 10 db Bisikan 20 db Atmosfir Studio Rekaman 25 db Gedung bioskop kosong 30 db Rumah pada umumnya 50 db Pasae Swalayan 60 db Pembicaraan Normal 60 db Pabrik 75 db Lalulintas ramai 100 db Pesawat Jet tinggal landas 120 db
TIMBRE
Setiap suara keunian dalam struktur harmonik yang membedakannya dengan suara yang lain
Perbedaan suara akibat struktrur harmonik ini kita sebut dengan TIMBRE
Timbre disebut juga dengan Warna Suara atau Warna Nada
Tidak ada sekala obyektif untik timbre
ENVELOPE
Salah satu yang mempengaruhi TIMBRE adalah ENVELOPE
ENVELOP adalah perubahan loudness mengikuti waktu
Attack Sustain Decasy