irsyad (009)

Upload: irsyad

Post on 06-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    1/15

    TETRALOGI FALLOT / TETRALOGY OF FALLOT (TOF)

     —-

    DEFINISI

     —-Tetralogi Fallot (TOF) adalah penyakit jantung bawaan tipe sianotik. Kelainan yang terjadi

    adalah kelainan pertumbuhan dimana terjadi defek atau lubang dari bagian infundibulum septum

    intraentrikular (sekat antara rongga entrikel) dengan syarat defek tersebut paling sedikit sama

     besar dengan lubang aorta. !ebagai konsekuensinya" didapatkan adanya empat kelainan anatomi

    sebagai berikut #

    $efek !eptum %entrikel (%!$) yaitu lubang pada sekat antara kedua rongga entrikel

    !tenosis pulmonal terjadi karena penyempitan klep pembuluh darah yang keluar dari

     bilik kanan menuju paru" bagian otot dibawah klep juga menebal dan menimbulkan

     penyempitan

    &orta oerriding dimana pembuluh darah utama yang keluar dari entrikel kiri

    mengangkang sekat bilik" sehingga seolah-olah sebagian aorta keluar dari bilik kanan

    'ipertrofi entrikel kanan atau penebalan otot di entrikel kanan karena peningkatan

    tekanan di entrikel kanan akibat dari stenosis pulmonal

    ambar . *antung normal dan jantung TOF

     —-+ada penyakit ini yang memegang peranan penting adalah defek septum entrikel dan

    stenosis pulmonalis" dengan syarat defek pada entrikel paling sedikit sama besar dengan lubang

    aorta. Tetralogi Fallot adalah kelainan jantung sianotik paling banyak yang tejadi pada , dari

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    2/15

    . kelahiran hidup dan merupakan kelainan jantung bawaan nomor yang paling sering

    terjadi. TF umumnya berkaitan dengan kelainan jantung lainnya seperti defek septum atrial.

    GAMBARAN KLINIS

     —-&nak dengan TOF umumnya akan mengalami keluhan #

    !esak saat beraktiitas

    /erat badan bayi tidak bertambah

    +ertumbuhan berlangsung lambat

    *ari tangan 0lubbing (seperti tabuh genderang)

    Kebiruan # Kebiruan akan mun0ul saat anak beraktiitas" makan1menyusu" atau menangis

    dimana asodilatasi sistemik (pelebaran pembuluh darah di seluruh tubuh) mun0ul dan

    menyebabkan peningkatan shunt dari kanan ke kiri (right to left shunt ). $arah yang miskin

    oksigen akan ber0ampur dengan darah yang kaya oksigen dimana per0ampuran darah

    tersebut dialirkan ke seluruh tubuh. &kibatnya jaringan akan kekurangan oksigen dan

    menimbulkan gejala kebiruan.

     —-&nak akan men0oba mengurangi keluhan yang mereka alami dengan berjongkok yang justru

    dapat meningkatkan resistensi pembuluh darah sistemik karena arteri femoralis yang terlipat. 'al

    ini akan meningkatkan right to left shunt  dan membawa lebih banyak darah dari entrikel kanan

    ke dalam paru-paru. !emakin berat stenosis pulmonal yang terjadi maka akan semakin berat

    gejala yang terjadi.

      TOF merupakan penyakit jantung bawaan biru (sianotik) yang terdiri dari empat kelainan

    yaitu #

    2 $efek !eptum %entrikel (lubang pada septum antara entrikel kiri dan kanan)

    2 !tenosis pulmonal (penyempitan pada pulmonalis) yang menyebabkan obstruksi aliran

    darah dari entrikel kanan ke arteri pulmonal.

    2 Transposisi 1 oerriding aorta (katup aorta membesar dan bergeser ke kanan sehingga

    terletak lebih kanan" yaitu di septum interentrikuler).

    2 'ipertrofi entrikel kanan (penebalan otot entrikel kanan)

      Komponen yang paling penting dalam menentukan derajat beratnya penyakit adalah

    stenosis pulmonal dari sangat ringan sampai berat.

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    3/15

    /. 3T4O5O4

      +ada sebagian kasus" penyebab penyakit jantung bawaan tidak diketahui se0ara pasti"

    akan tetapi diduga karena adanya faktor endogen dan eksogen. Faktor- faktor tersebut antaralain#

    a. Faktor endogen#

    2 /erbagai jenis penyakit genetik # kelainan kromosom

    2 &nak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan

    2 &danya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus" hipertensi" penyakit

     jantung atau kelainan bawaan.

     b. Faktor eksogen

    2 6iwayat kehamilan ibu # sebelumnya ikut program K/ oral atau suntik" minum obat-

    obatan tanpa resep dokter (thalidomide" de7troamphetamine" aminopterin" amethopterin" jamu)

    2 !elama hamil "ibu menderita rubella (0ampak *erman) atau infeksi irus lainnya.

    2 +ajanan terhadap sinar-8

    2 i9i yang buruk selama hamil

    2 4bu yang alkoholik 

    2 :sia ibu di atas ; tahun.

    (!umber # 4lmu Kesehatan &nak" )

      +ara ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen tersebut jarang terpisah

    menyebabkan penyakit jantung bawaan. $iperkirakan lebih dari ungkin gejala sianotik baru timbul di kemudian hari" dimana bayi mengalami

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    4/15

    serangan sianotik baru timbul di kemudian hari" dimana bayi mengalami serangan sianotik 

    karena menyusu atau menangis.

    ?. >&@4F3!T&!4 K54@4K 

    ejala bisa berupa #

    a. !ianosis terutama pada bibir dan kuku

     b. /ayi mengalami kesulitan untuk menyusu

    0. !etelah melakukan aktiitas" anak selalu jongkok (sAuating) untuk mengurangi hipoksi

    dengan posisi knee 0hest

    d. *ari tangan 0lubbing (seperti tabuh genderang karena kulit atau tulang di sekitar kuku jari

    tangan membesar)

    e. +ertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung lambat

    f. !esak napas jika melakukan aktiitas dan kadang disertai kejang atau pingsan

    g. /erat badan bayi tidak bertambah

    h. +ada auskultasi terdengar bunyi murmur pada batas kiri sternum tengah sampai bawah

      !erangan sianosis dan hipoksia atau yang disebut Bblue spellC terjadi ketika

    kebutuhan oksigen otak melebihi suplainya. 3pisode biasanya terjadi bila anak melakukan

    aktiitas (misalnya menangis" setelah makan atau mengedan).

    (/uku ajar Keperawatan Kardioaskuler" ).

    $. +&TOF4!4O5O4

      +roses pembentukan jantung pada janin mulai terjadi pada hari ke-D usia kehamilan.

    +ada minggu ke-E jantung hanya berbentuk tabung yang disebut fase tubing. >ulai akhir 

    minggu ke-E sampai minggu ke-; usia kehamilan" terjadi fase looping dan septasi" yaitu fase

    dimana terjadi proses pembentukan dan penyekatan ruang-ruang jantung serta pemisahan antaraaorta dan arteri pulmonalis. +ada minggu ke-, sampai ke-D pembagian dan penyekatan hampir 

    sempurna. &kan tetapi" proses pembentukan dan perkembangan jantung dapat terganggu jika

    selama masa kehamilan terdapat faktor-faktor resiko.

      Kesalahan dalam pembagian Trunkus dapat berakibat letak aorta yang abnormal

    (oerriding)" timbulnya penyempitan pada arteri pulmonalis" serta terdapatnya defek septum

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    5/15

    entrikel. $engan demikian" bayi akan lahir dengan kelainan jantung dengan empat kelainan"

    yaitu defek septum entrikel yang besar" stenosis pulmonal infundibuler atau alular" dekstro

     posisi pangkal aorta dan hipertrofi entrikel kanan. $erajat hipertrofi entrikel kanan yang

    timbul bergantung pada derajat stenosis pulmonal. +ada ,= kasus stenosis pulmonal hanya

    infundibuler" pada =-,= kasus kombinasi infundibuler dan alular" dan = kasus hanya

    stenosis alular. !elebihnya adalah stenosis pulmonal perifer.

    'ubungan letak aorta dan arteri pulmonalis masih di tempat yang normal" oerriding aorta terjadi

    karena pangkal aorta berpindah ke arah anterior mengarah ke septum. Klasifikasi oerriding

    menurut Kjellberg# () tidak terdapat oerriding aorta bila sumbu aorta desenden mengarah ke

     belakang entrikel kiri" () +ada oerriding ,= sumbu aorta asenden ke arah entrikel sehingga

    lebih kurang ,= orifisium aorta menghadap ke entrikel kanan" (E) +ada oerridng ,= sumbu

    aorta mengarah ke septum sehingga ,= orifisium aorta menghadap entrikel kanan" (;) +ada

    oerriding ,= sumbu aorta asenden mengarah ke depan enrikel kanan. $erajat oerriding ini

     bersama dengan defek septum entrikel dan derajat stenosis menentukan besarnya pirau kananke kiri.

      (4lmu Kesehatan anak" ).

    Karena pada TOF terdapat empat ma0am kelainan jantung yang bersamaan" maka # $arah dari

    aorta sebagian berasal dari entrikel kanan melalui lubang pada septum interentrikuler dan

    sebagian lagi berasal dari entrikel kiri" sehingga terjadi per0ampuran darah yang sudah

    teroksigenasi dan belum teroksigenasi.

    &rteri pulmonal mengalami stenosis" sehingga darah yang mengalir dari entrikel kanan ke paru-

     paru jauh lebih sedikit dari normal.

    $arah dari entrikel kiri mengalir ke entrikel kanan melalui lubang septum entrikel dan

    kemudian ke aorta atau langsung ke aorta" akan tetapi apabila tekanan dari entrikel kanan lebih

    tinggi dari entrikel kiri maka darah akan mengalir dari entrikel kanan ke entrikel kiri (right to

    left shunt).

    Karena jantung bagian kanan harus memompa sejumlah besar darah ke dalam aorta yg

     bertekanan tinggi serta harus melawan tekanan tinggi akibat stenosis pulmonal maka lama

    kelamaan otot-ototnya akan mengalami pembesaran (hipertrofi entrikel kanan).

     +engembalian darah dari ena sistemik ke atrium kanan dan entrikel kanan berlangsung

    normal. Ketika entrikel kanan mengun0up" dan menghadapi stenosis pulmonalis" maka darah

    akan dipintaskan melewati defek septum entrikel tersebut ke dalam aorta. &kibatnya darah yang

    dialirkan ke seluruh tubuh tidak teroksigenasi" hal inilah yang menyebabkan terjadinya sianosis.

    (4lmu Kesehatan anak" ).

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    6/15

    +ada keadaan tertentu (dehidrasi" spasme infundibulum berat" menangis lama"

     peningkatan suhu tubuh atau mengedan)" pasien dengan TOF mengalami hipoksia spell yang

    ditandai dengan # sianosis (pasien menjadi biru)" mengalami kesulitan bernapas" pasien menjadi

    sangat lelah dan pu0at" kadang pasien menjadi kejang bahkan pingsan.

      Keadaan ini merupakan keadaan emergensi yang harus ditangani segera" misalnya

    dengan salah satu 0ara memulihkan serangan spell yaitu memberikan posisi lutut ke dada (knee

    0hest position).

    3. +3>364K!&&@ $4&@O!T4K 

    . +emeriksaan laboratorium

    $itemukan adanya peningkatan hemoglobin dan hematokrit ('t) akibat saturasi oksigen yang

    rendah. +ada umumnya hemoglobin dipertahankan G-D gr1dl dan hematokrit antara ,-G,=.

    nilai &$ menunjukkan peningkatan tekanan partial karbondioksida (+?O)" penurunan tekanan parsial oksigen (+O) dan penurunan p'.

    . 6adiologis

    !inar-8 pada thoraks didapat gambaran penurunan aliran darah pulmonal" gambaran penurunan

    aliran darah pulmonal" gambaran khas jantung tampak apeks jantung terangkat sehingga seperti

    sepatu boot (boot shape).

    E. 3lektrokardiogram

    2 +ada 3K sumbu H6! hampir selalu berdeiasi ke kanan.

    2 Tampak pula hipertrofi entrikel kanan" kadang terdapat juga hipertrofi atrium kanan.

    2 +ada anak yang sudah besar dijumpai + pulmonal

    ;. 3kokardiografi

    >emperlihatkan dilatasi aorta" oerriding aorta dengan dilatasi entrikel kanan" penurunan

    ukuran arteri pulmonalis dan penurunan aliran darah ke paru-paru.

    ,. Kateterisasi

    $iperlukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui $efek !eptum %entrikel multiple"

    mendeteksi kelainan arteri koronaria dan mendeteksi stenosis pulmonal perifer. >endeteksi

    adanya penurunan saturasi oksigen" peningkatan tekanan entrikel kanan" dengan tekanan

     pulmonalis normal atau rendah.

    (4lmu Kesehatan &nak" )

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    7/15

    F. +3@&T&5&K!&@&&@

      +ada penderita yang mengalami serangan stenosis maka terapi ditujukan untuk memutus

     patofisiologi serangan tersebut" antara lain dengan 0ara#

    a. +osisi lutut ke dada agar aliran darah ke paru bertambah karena peningkatan afterload aorta

    akibat penekukan arteri femoralis. !elain itu untuk mengurangi aliran darah balik ke jantung

    (enous).

     b. >orphine sulfat "-" mg1kg// !?" 4>" atau 4% atau dapat pula diberi $ia9epam (!tesolid)

     per rektal untuk menekan pusat pernafasan dan mengatasi takipneu.

    0. Oksigen dapat diberikan" walaupun pemberian di sini tidak begitu tepat karena permasalahan

     bukan kerena kekurangan oksigen" tetapi karena aliran darah ke paru menurun. $engan usaha di

    atas diharapkan anak tidak lagi takipneu" sianosis berkurang dan anak menjadi tenang. /ila hal

    ini tidak terjadi dapat dilanjutkan dengan pemberian #

    d. +ropanolol "-", mg1kg 4% perlahan-lahan untuk menurunkan denyut jantung sehingga

    serangan dapat diatasi. $osis total dilarutkan dngan ml 0airan dalam spuit" dosis awal1bolus

    diberikan separuhnya" bila serangan belum teratasi sisanyadiberikan perlahan dalam ,- menit

     berikutnya.

    e. +enambahan olume 0airan tubuh dengan infus 0airan dapat efektif dalam penanganan

    serangan sianotik. +enambahan olume darah juga dapat meningkatkan 0urah jantung" sehingga

    aliran darah ke paru bertambah dan aliran darah sistemik membawa oksigen ke seluruh tubuh

     juga meningkat.

      Tindakan operasi dianjurkan untuk semua pasien TOF. Tindakan operasi yang dilakukan"

    yaitu #

    a. /lalo0k-Taussig !hunt (/T-!hunt)" yaitu merupakan posedur shunt yang dianastomosis sisi

    sama sisi dari arteri subklaia ke arteri pulmonal.

     b. Iaterson !hunt" yaitu membuat anantomosis intraperikardial dari aorta asending ke arteri

     pulmonal kanan"hal ini biasanya dilakukan pada bayi. +ada tipe ini ahli bedah harus hati-hati

    untuk menentukan ukuran anastomosis yang dibuat antara bagian aorta asending dengan bagian

    anterior arteri pulmonal kanan. *ika anastomosis terlalu ke0il maka akan mengakibatkan hipoksia

     berat. *ika anastomosis terlalu besar akan terjadi pletora dan edema pulmonal.

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    8/15

    0. +otts !hunt" yaitu anastomosis antara aorta desenden dengan arteri pulmonal yang kiri.

    Teknik ini jarang digunakan.

    d. Total Korektif" terdiri atas penutupan %!$" alotomi pulmonal dan reseksi infundibulum

    yang mengalami hipertrofi. (4lmu Kesehatan &nak" )

    . +6O@O!4!

      :mumnya prognosisnya buruk pada penderita TOF tanpa operasi. +enderita TOF derajat

    sedang tanpa operasi dapat bertahan hidup sampai umur , tahun dan hanya sebagian ke0il yang

     bertahan sampai dekade ketiga.

    '. KO>+54K&!4

    . Trombosis pulmonal

    . +olisitemia

    E. &bses otak 

    ;. +erdarahan

    ,. &nemia relatif 

    4. +6O!3! K3+36&I&T&@

    +engkajian Keperawatan

    a. 6iwayat kehamilan

    $itanyakan sesuai dengan yang terdapat pada etiologi (faktor endogen dan eksogen yang

    mempengaruhi).

     b. 6iwayat tumbuh

    /iasanya anak 0enderung mengalami keterlambatan pertumbuhan karena fatiAue atau kelelahan

    selama makan dan peningkatan kebutuhan kalori sebagai akibat dari kondisi penyakit.

    0. 6iwayat psikososial1perkembangan

    - Kemungkinan mengalami masalah perkembangan

    - >ekanisme koping anak1keluarga

    - +engalaman hospitalisasi sebelumnya

    d. +emeriksaan fisik 

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    9/15

    - +ada awal bayi baru lahir biasanya belum ditemukan sianotik" bayi tampak biru setelah tumbuh.

    - ?lubbing finger tampak setelah usia G bulan.

    - !erangan sianotik mendadak blue spells10yanoti0 spells1paro7ysmal hiperpneu" hypo7i0 spells)

    ditandai dengan dyspneu" napas 0epat dan dalam" lemas" kejang" sinkop bahkan sampai komadan kematian.

    - &nak akan sering !Auatting (jongkok) setelah anak dapat berjalan" setelah berjalan beberapa

    lama anak akan berjongkok dalam beberapa waktu sebelum ia berjalan kembali.

    - +ada auskultasi terdengar bising sistolik yang keras di daerah pulmonal yang semakin melemah

    dengan bertambahnya derajat obstruksi

    - /unyi jantung 4 normal" sedang bunyi jantung 44 tunggal dan keras.

    - /entuk dada bayi masih normal" namun pada anak yang lebih besar tampak menonjol akibat pelebaran entrikel kanan.

    e. +engetahuan anak dan keluarga

    - +emahaman tentang diagnosis

    - +engetahuan1penerimaan terhadap prognosis

    - 6egimen pengobatan

    - 6en0ana perawatan ke depan

    - Kesiapan dan kemauan untuk belajar 

    - +erawatan di rumah

    . $iagnosa Keperawatan

      +ada klien dengan TOF" diagnosa keperawatan yang mungkin mun0ul antara lain#

    a. angguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan aliran darah ke pulmonal

     b. +enurunan 0ardia0 output b.d sirkulasi yang tidak efektif dengan adanya malformasi

     jantung

    0. angguan perfusi jaringan b.d penurunan sirkulasi (anoksia kronis" serangan sianotik akut)

    d. angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d fatiA selama makan dan

     peningkatan kebutuhan kalori" penurunan nafsu makan

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    10/15

    e. angguan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen dan 9at

    nutrisi ke jaringan

    f. 4ntoleransi aktiitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen

    g. Ke0emasan keluarga b.d kurang pengetahuan keluarga tentang diagnosis atau prognosis penyakit anak.

    h. 6esiko tinggi gangguan perfusi jaringan serebral b.d peningkatan tekanan intrakranial

    sekunder abses otak 

    i. 6esiko terjadinya spell berulang b.d hipoksia

    E. 6en0ana Keperawatan

    ?ontoh ren0ana keperawatan#

    a. 6esiko terjadinya spell berulang b.d hipoksia jaringan meningkat pada peningkatan

    aktiitas

    Tujuan # !erangan spell berulang tidak terjadi

    Kriteria hasil #

    - Tidak ditemukan tanda-tanda spell" seperti J sianosis yang bertambah" pernapasan 0epat dan

    dalam" kesadaran menurun dan kejang.

    - Tanda-tanda ital dalam batas normal sesuai umur 

    - &kral hangat

    - Kesadaran klien 0ompos mentis

    4nterensi

    ) >onitor tanda-tanda ital

    ) Kenali se0ara dini adanya tanda-tanda spell" seperti klien bertambah sianosis" peningkatan

    frekuensi pernapasan" gelisah" lemas kesadaran menurun dan kejang.

    E) ?iptakan lingkungan yang tenang" hindari lingkungan penuh stres

    ;) /atasi aktiitas dan pengunjung

    ,) &tur posisi sAuatting atau knee 0hest jika terjadi tanda-tanda spell mulai terjadi

    G) /eri makanan yang lunak dan mudah di0erna

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    11/15

    ) Kolaborasi pemberian O1obat batuk1 penurun panas1pelunak faeses1penenang serta

     propanolol jika diperlukan.

    D) 'idrasi 0airan

     b. +enurunan 0ardia0 output b.d sirkulasi yang tidak efektif dengan adanya malformasi jantung

     Tujuan # &nak dapat mempertahankan 0ardia0 output yang adekuat

    Kriteria hasil#

    2 Tanda-tanda ital normal sesuai umur 

    2 Tidak ada J dyspneu" napas 0epat dan dalam" sianosis" gelisah1letargi" takikardi" mur-mur 

    2 +asien 0ompos mentis

    2 &kral hangat

    2 pulsasi perifer kuat dan sama pada kedua ekstremitas

    2 ?apilarry 6efill time E detik 

    2 urine output - 001kg//1jam

    4nterensi

    ) >onitor tanda ital" pulsasi perifer" 0apilarry refill dengan membandingkan pengukuran pada kedua ekstremitas dengan posisi berdiri" duduk" dan tiduran jika memungkinkan.

    ) Kaji dan 0atat denyut apikal selama satu menit penuh

    E) Obserasi adanya serangan sianotik 

    ;) /erikan posisi knee 0hest pada anak 

    ,) Obsreasi adanya tanda-tanda penurunan sensori# letargi" bingung dan disorientasi

    G) >onitor intake dan output se0ara adekuat

    ) !ediakan waktu istirahat yang 0ukup bagi anak dan dampingi anak pada saat melakukan

    aktiitas

    D) !ajikan makanan yang mudah di0erna dan kurangi konsumsi kafein

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    12/15

    ) Kolaborasi pemberian oksigen

    ) Kolaborasi pemberian 0airan tubuh melalui infus

    0. 4ntoleransi aktiitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

      Tujuan

    &nak menunjukkan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktiitas (tekanan darah" nadi"

    irama dalam batas normal)

      Kriteria hasil #

    2 Tanda ital normal sesuai umur 

    2 &nak mau berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dijadwalkan

    2 &nak men0apai peningkatan toleransi aktiitas sesuai umur 

    2 FatiA dan kelemahan berkurang

    2 &nak dapat tidur dengan lelap

    4nterensi

    ) ?atat irama jantung" tekanan darah dan nadi sebelum" selama dan sesudah melakukan

    aktiitas.

    ) &njurkan pada pasien agar lebih banyak beristirahat terlebih dahulu.

    E) &njurkan pada pasien agar tidak mengedan pada saat buang air besar 

    ;) *elaskan pada pasien tentang tahap-tahap aktiitas yang boleh dilakukan oleh pasien.

    ,) Tunjukkan pada pasien tentang tanda-tanda fisik bahwa aktiitas melebihi batas

    G) /antu anak dalam memenuhi kebutuhan &$5 dan dukung ke arah kemandirian anak sesuai

    dengan indikasi

    ) *adwalkan sesuai dengan usia" kondisi" dan kemampuan anak.

    d. angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d fatiA selama makan dan

     peningkatan kebutuhan kalori" penurunan nafsu makan

    Tujuan J

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    13/15

    &nak dapat makan se0ara adekuat dan 0airan dapat dipertahankan sesuai dengan berat badan

    normal dan pertumbuhan normal.

    Kriteria hasil #

    2 &nak menunjukkan kenaikan berat badan sesuai dengan umur 

    2 +eningkatan toleransi makan

    2 &nak dapat menghabiskan porsi makan yang disediakan

    2 'asil lab tidak menunjukkan tanda malnutrisiJ albumin"'b

    2 >ual muntah tidak ada

    2 &nemia tidak ada

    4nterensi #

    ) Timbang berat badan anak setiap pagi tanpa diapers pada alat ukur yang sama" waktu yang

    sama dan dokumentasikan

    ) ?atat intake dan output se0ara akurat

    E) /erikan makan sedikit tapi sering untuk mengurangi kelemahan disesuaikan dengan

    aktiitas selama makan (menggunakan terapi bermain)

    ;) /erikan perawatan mulut untuk meningkatkan nafsu makan anak 

    ,) /erikan posisi jongkok bila terjadi sianosis pada saat makan

    G) unakan dot yang lembut bagi bayi dan berikan waktu istirahat di sela makan dan

    sendawakan

    ) unakan aliran oksigen untuk menurunkan distres pernafasan yang dapat disebabkan

    karena tersedak.

    D) /erikan susu formula yang mengandung kalori tinggi yang di sesuaikan dengan kebutuhan.

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    14/15

    e. angguan pertumbuhan dan perkembangan b.d oksigenasi tidak adekuat" kebutuhan

    nutrisi jaringan tubuh

    Tujuan#

    +ertumbuhan dan perkembangan dapat mengikuti kura tumbuh kembang sesuai dengan usia

    Kriteri hasil#

    +asien dapat mengikuti tahap pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usia

    4nterensi#

    ) !ediakan kebutuhan nutrisi yang adekuat

    ) >onitor //1T/" buat 0atatan khusus sebagai monitor 

    E) Kolaborasi intake Fe dalam nutrisi

  • 8/17/2019 IRSYAD (009)

    15/15

    $&FT&6 +:!T&K&

    $ausawati" &rsy Feli0ita." Fuadi" 4wan. E.  Penatalaksanaan Anestesi Pasien

    Tetralogy of Fallot pada Operasi Mouth Preparation . $epartemen &nestesiologi dan Terapi

    4ntensif Fakultas Kedokteran :niersitas +adjadjaran 6umah !akit $r. 'asan !adikin /andung.

    *urnal &nestesi +erioperatif L*&+. EJ()#