009 teknika

34
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kapal supply adalah salah satu alat transportasi laut dan merupakan sarana yang sangat diperlukan pada pelayanan anjungan lepas pantai (Rig / Plat Form) untuk melayani pengeboran minyak lepas pantai. Perawatan atau pemelihara tanki semen curah dan peralatannya merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang operasional kapal supply.Maka seorang chief engineer harus professional dalam menangani kapalnya. Chief engineer adalah bagian dari organisasi perusahaan pelayaran yang secara langsung turut andil dalam memikirkan kemajuan perusahaan yang secara spesifik memikirkan operasional kapal supply yang menjadi tempatnya bekerja. Dalam pengalaman penulis terdapat hal – hal yang mengakibatkan masalah di dalam tangki semen dan pipa discharge (bongkar) yang terjadi kebuntuan di dalam tangki semen juga, mulai dari system penggerak, kompresor sampai ke tangki semen curah yang mengakibatkan kurang lancarnya kegiatan bongkar / muat semen ke anjungan lepas pantai (rig / platform) yang sudah menjadi penentu jadi atau tidaknya suatu kapal supply di charter oleh pihak pencharter. Seorang operator atau masinis jaga yangbertugas memuat / membongkar semen tersebut harus dapat memberikan pelayanan yang baik, efisien dan aman.Namun dalam kenyataannya operator dan masinis jaga dalam melaksanakan kegiatan tersebut sering menghadapi masalah atau kendala yang disebabkan dari kapal itu sendiri dan dari luar kapal. Sering di temukannya pengerasan semen di dalam tangki yang menghambat kelancaran pembongkaran semen curah. Atas dasar

Upload: muzayin-akhmad

Post on 06-Nov-2015

261 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Perawatan Tangki Semen dan Instalasinya Untuk Menunjang Kelancaran Bongkar Muat di MV Armada Tuah 24

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kapal supply adalah salah satu alat transportasi laut dan

    merupakan sarana yang sangat diperlukan pada pelayanan anjungan

    lepas pantai (Rig / Plat Form) untuk melayani pengeboran minyak

    lepas pantai.

    Perawatan atau pemelihara tanki semen curah dan peralatannya

    merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang operasional

    kapal supply.Maka seorang chief engineer harus professional dalam

    menangani kapalnya. Chief engineer adalah bagian dari organisasi

    perusahaan pelayaran yang secara langsung turut andil dalam

    memikirkan kemajuan perusahaan yang secara spesifik memikirkan

    operasional kapal supply yang menjadi tempatnya bekerja.

    Dalam pengalaman penulis terdapat hal hal yang mengakibatkan

    masalah di dalam tangki semen dan pipa discharge (bongkar) yang

    terjadi kebuntuan di dalam tangki semen juga, mulai dari system

    penggerak, kompresor sampai ke tangki semen curah yang

    mengakibatkan kurang lancarnya kegiatan bongkar / muat semen ke

    anjungan lepas pantai (rig / platform) yang sudah menjadi penentu jadi

    atau tidaknya suatu kapal supply di charter oleh pihak pencharter.

    Seorang operator atau masinis jaga yangbertugas memuat /

    membongkar semen tersebut harus dapat memberikan pelayanan

    yang baik, efisien dan aman.Namun dalam kenyataannya operator dan

    masinis jaga dalam melaksanakan kegiatan tersebut sering

    menghadapi masalah atau kendala yang disebabkan dari kapal itu

    sendiri dan dari luar kapal.

    Sering di temukannya pengerasan semen di dalam tangki yang

    menghambat kelancaran pembongkaran semen curah. Atas dasar

  • 2

    inilah maka penulis ingin melakukan penelitian atas permasalahan

    tersebut diatas dengan menuangkan ke dalam Judul makalah:

    Perawatan Tangki Semen dan Instalasinya Untuk Menunjang Kelancaran Bongkar Muat di MV Armada Tuah 24

    B. Tujuan dan Manfaat Penulisan

    1. Tujuan Penulisan

    a. Untuk melihat Landasan teori dalam membahas masalah pada

    perawatan tangki semen dikapal supply yang melayani

    pengeboran minyak lepas pantai.

    b. Untuk mengetahui permasalahan utama dan penyebab kurang

    lancarnya bongkar muat semen di MV Armada Tuah 24

    c. Untuk menganalisis pemecahan masalah bila terjadi gangguan-

    gangguan pada system tangki semen curah, pada saat

    dIlakukannya bongkar muat semen curah .

    2. Manfaat penulisan

    a. Manfaat bagi dunia akademik.

    Untuk meningkatkan profesionalisme penulis sendiri juga untuk

    menginformasikan kepada pembaca khususnya rekan rekan

    pelaut tentang salah satu system kerja yang sedang berlangsung

    secara terus menerus di pengeboran minyak lepas pantai

    (offshore drilling) bersinergi dengan kinerja yang optimal .

  • 3

    b. Bagi dunia praktis.

    Dapat memberikan sumbang saran kepada perusahaan dalam

    upaya meningkatkan kinerja pompa semen di atas kapal.

    C. Ruang Lingkup

    Untuk tidak melebarnya pembahasan makalah ini, maka penulis

    membatasi khusus masalah muatan semen curah pada Kapal Supply MV

    Armada Tuah 24 dalam kurun waktu 29 April 2013 sampai 17Juli 2013,

    dimana penulis bekerja sebagai Second Engineer. Oleh karena itu, ruang

    lingkup pada penelitian ini hanya dibatasi pada pembahasan pentingnya

    perawatan peralatan bongkar muat semen di kapal Armada Tuah 24.

    D. Metode Penyajian

    1. Metode Pengumpulan Data

    Adapun metode pendekatan yang dilakukan penulis dalam pembuatan

    makalah ini adalah :

    a. Studi Lapangan

    1) Pengalaman penulis selama bekerja di kapal MV. Armada Tuah

    24.

    2) Diskusi dengan kawan kawan seprofesi.

    b. Studi Kepustakaan

    Yaitu berdasarkan buku manual yang ada di atas kapal, juga

    berdasarkan buku - buku referensi yang ada di perpustakaan BP3IP

    Jakarta yang berhubungan dengan penulisan makalah ini.

  • 4

    2. Metode Analisis Data

    Metode yang digunakan oleh penulis melakukan pengamatan atau

    observasi langsung diatas kapal tentang kondisi - kondisi yang terjadi

    sehingga di ketahui permasalahannya dan melalui landasan teori, di

    analisis penyebab dari permasalahan tersebut sehingga di peroleh cara

    pemecahan dari permasalahan.

  • 5

    BAB II FAKTA DAN PERMASALAHAN

    A. Fakta

    1. Objek Penelitian

    Pengoperasian dari bulk handling system sangat tergantung dari

    kemampuan dari operatornya dalam hal perawatan dan pengoperasian

    bongkar muat semen curah kering kerig dan dari Rig juga tak kalah

    pentingnya dalam hal ini menyangkut masalah spare part yang ada, waktu

    untuk perawatan dan kelambatan pengiriman/suply spare part dari

    perusahaan.

    Berdasarkan latar belakang, maka objek penelitian ini dilakukan di

    kapal MV ARMADA TUAH 24 dengan data sebagai berikut :

    Nama kapal : MV ARMADA TUAH 24

    Type : Anchor Handling Tug Supply

    Class : BV

    Kapasitas Bulk Tank : 5500 cu.ft

    Bulk Air Compressor : Tamrotor SWS75S

    Air Drier : CKD Xeroaqua G series

    Butterfly valve : Tyco

    Salah satu alat transfortasi laut yang di pergunakan untuk melayani

    rig, plat form, barge adalah kapal supply salah satunya jenis kapal

    A.H.T.S dengan jenis running cargo yang dimiliki oleh perusahaan Bumi

    Armada Ship Management kapal ini mempunyai ruang muat yang ada

    dibeberapa tangki didalam badan kapal, dimana sistem instalasi semen

    curah kering mulai dari atas deck terus ke ruang dalam badan kapal

  • 6

    sampai kembali keatas deck untuk disambungkan ke pengeboran minyak

    lepas pantai. Dari beragam jenis muatan dalam tangki yang dimuat diatas

    kapal ini salah satu jenisnya muatan dalam tangki yang dimuat diatas

    kapal ini. Adalah Dry Bulk Cargo (muatan Curah kering) yang terdiri dari

    cement, barite, dan bentonite. Pada muatan barite yang mempunyai SG

    paling berat yaitu 2,16, cement G 1,52 dan Bentonite 0,96.

    2. Fakta Kondisi

    a. Sisa muatan curah kering sering mengeras

    Dalam hal ini perlu memperhitungkan kondisi cuaca dan

    kelembaban udara yang tidak mendukung pada sifat muatan akan

    sangat mempengaruhi terjadinya kondensasi dan pengerasan

    muatan.Pada saat pembongkaran muatan terhenti atau lambat karena

    didalam pipa-pipa terdapat penyumbatan oleh sisa semen yang

    mengeras.

    Adanya penyumbatan pipa karena sisa semen disebabkan oleh

    kondensasi dengan tidak berjalannya prosedur pengoperasian dan

    adanya keterlambatan pengiriman spare part di atas kapal maka selalu

    terjadi pengerasan sisa muatan karena kondensasi.

    Instalasi pipa-pipa udara di dalam tangki semen curah sering

    dijumpai adanya semen yang mengeras. Hal ini terindikasi dimana

    tekanan udara pada compressor menjadi cepat tinggi, tidak sebanding

    dengan tekanan udara dalam tangki semen yang dilalui udara tersebut.

    Akibat pengerasan semen yang sering didapat dan akhirnya lama-

    kelamaan terjadi penyumbatan di sepanjang pipa discharge materiaI

    mulai dari instalasi pipa di kapal, hingga sepanjang pipa discharge

    semen ke main deck. Dan sudah pasti masalah ini akan mengakibatkan

    kelambatan pemindahan material. Walaupun pada akhirnya pihak kapal

    berhasil memindahkan seluruh isi material dari dalam tangki, namun

    waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut sudah melampaui batas

    waktu dari yang seharusnya.

  • 7

    Keberhasilan dalam aktivitas pengeboran minyak di laut, tidak

    terlepas dari keterkaitan antara material yang harus tersedia secara

    lengkap di Base Port, terdiri dari beberapa jenis bulk material berupa:

    barite, semen, G-semen merupakan unsur material penting yang harus

    tetap tersedia.

    Dalam kenyataan sering kita jumpai kejadian-kejadian ataupun

    gangguan-gangguan pada tangki semen curah, seperti yang terjadi

    pada bulan Juni 2013 pada saat kapal MV Armada Tuah 24 mentransfer

    semen ke Rig West Leda ternyata diketahui tekanan udara pada

    compressor dan tanki semen menjadi cepat tinggi tidak sebanding

    dengan tekanan udara dalam tanki semen yang dilalui udara.Hal ini

    dapat diindikasikan bahwa pada discharge pipe mengalami gangguan

    penyumbatan semen. Penyumbatan pada pipa discharge ini dapat juga

    dimonitor dari ventilasi Rig WestLeda dimana hembusan udara dari

    ventilasinya terlihat tidak tetap dan kadang semakin mengecil.

    b. Aliran semen tidak normal

    Teknik pentransferan semen curah ke Rig dari kapal-kapal supply

    dalam melayani kegiatan pengeboran minyak lepas pantai, sangat

    membutuhkan ketelitian para operator dalam arti pengoperasian secara

    keseluruhan, agar tugas dan tanggung jawab yang diemban dapat

    dilaksanakan seefisien dan seefektif mungkin.

    Pada saat pemindahan semen curah kering ke Rig terjadi

    keterlambatan yang disebabkan aliran dari tangki tidak normal. Atas

    keterlambatan tersebut kegiatan Rig menjadi agak terganggu, secara

    langsung maupun tidak langsung mengakibatkan kerugian yang cukup

    besar bagi perusahaan.Dari kejadian tersebut diatas maka diadakan

    penelitian ke lapangan untuk mencari tahu penyebab keterlambatan

    tersebut.

    Pengecekan dilakukan pada semua instalasi bulk transfer sistem

    baik milik MV Armada Tuah 24 maupun pada instalasi Rig West Leda

    dengan cara mensirkulasi udara bertekanan dari unit bulk air

  • 8

    compressor ke Rig. Hasil pengecekan tersebut di dapatkan ketidak

    normalan pada sistem yang bekerja mengalirkan semen tersebut.

    Pemeriksaan berlanjut pada tangki semen di kapal MV Armada

    Tuah 24, disini diketahui bahwa semen yang berada di dalam tangki

    tersebut tidak turun secara merata yang mana sebagian besar semen

    tertahan dibagian atas tangki semen.

    c. Kerusakan pada karet nozzle

    Proses transfer semen dari kapal supply ke Rig mengalami

    keterlambatan akibat dari aliran semen yang tidak normal secara

    langsung maupun tidak langsung telah menganggu operasional dari

    kapal supply tersebut dan mengakibatkan kerugian bagi pihak penyewa

    dan kapal. Akibat dari keterlambatan proses pemompaan semen ini

    pengecekan harus segera di lakukan untuk menganalisa penyebab

    keterlambatan dalam pemompaan material semen. Setelah diadakan

    pengecekan ternyata pada karet nozzle tersumbat semen dan banyak

    yang sobek. Hal ini disebabkan juga karena spare part yang ada dikapal

    tidak memenuhi untuk penggantian semua karet nozzle yang pada

    sobek. Ini disebabkan karena adanya keterlambatan pengiriman spare

    part dan adanya keterbatasan waktu dalam hal perawatan.Sebagai

    akibat dari banyaknya kegiatan dalam melayani pengeboran lepas

    pantai.

    Mutu dari bahan karet yang di pakai akan mempengaruhi kinerja

    dari karet nozzle tersebut.Karena permukaan nozzle dan karet nozzle

    tersebut terjadi kebocoran akibat robek atau tidak elastisnya bahan karet

    nozzle karena pemuaian, yang mengakibatkan karet nozzle tidak

    memungkinkan untuk dapat bekerja normal. Masalah dalam hal ini jika

    di diamkan terus menerus dapat mengakibatkan tekanan balik dari

    material semen yang akan masuk ke pipapipa udara dan

    mengakibatkan keterlambatan pemindahan material semen ke Rig.

    Robek atau pemuaian pada karet nozzle di akibatkan oleh karena

    tekanan dan panas udara dalam tangki.

  • 9

    B. Permasalahan

    1. Identifikasi Permasalahan

    Sebuah pipa saluran udara dalam tangki semen, dirancang dan

    dibuat melalui perhitungan yang akurat dan dengan segala alasan yang

    ketahanannya telah teruji. Dengan demikian alat tersebut dapat

    beroperasi dan berfungsi dengan kemampuan yang baik dan dapat

    diandalkan selama mungkin, tanpa adanya gangguan ataupun kerusakan-

    kerusakan yang berarti yang dapat mempengaruhi kelancaran

    operasional kapal, dalam melayani kegiatan pengeboran minyak lepas

    pantai.

    Dari uraian tersebut diatas, penulis mengidentifikasikan

    permasalahan sebagai berikut ;

    a. Pipa udara yang berada di luar tangki semen kurang perawatan

    Didalam pipa-pipa udara pada tangki semen sering dijumpai

    pengerasan semen. Hal ini terindikasi, dari tekanan udara pada Purger

    air, walaupun dibuka penuhpada pipa ventilasi di Rig tidak kelihatan

    mengeluarkan udara.

    Pipa udara purger air yang berada di luar tangki semen curah di

    kapal supply dilengkapi dengan alat non return valve berfungsi untuk

    mencegah adanya feed back pressure dalam line. Apabila non return

    valve tidak dirawat, maka non return valve yang seharusnya berguna

    untuk mencegah masuknya semen ke saluran pipa-pipa udara bisa

    terjadi gangguan pada compressor, karena tidak berfungsi

    sebagaimana mestinya.

    Perawatan yang kurang pada pipa udara yang berada di luar

    tangki semen menyebabkan timbunan semen bertambah sehingga

    masuk ke non return valve dan tidak bisa kembali tertutup rapat.

  • 10

    Perlunya perawatan non return valve yang bekerja atau terbuka

    bila kita akan menggunakan udara untuk membantu mendorong

    semen pada saat membongkar/memindahkan dari tangki ke Rig.

    Akibat perawatan yang tidak dilakukan secara rutin, maka akan

    timbul kelemahan pada sistem mekaniknya tidak akan bekerja dengan

    baik (tidak bisa menutup) saat terjadi kegagalan dari compressor,

    maka akan terjadi aliran balik dari semen sehingga masuk ke dalam

    pipa-pipa purger air.

    b. Tersumbatnya saluran pipa udara karena tidak dicerat

    Dalam pengoperasian tangki semen curah secara baik dan benar

    guna mencegah terjadinya gangguan yang tidak diduga adalah sangat

    penting. Oleh sebab itu perlu diperhatikan urutan pengoperasian serta

    mengetahui prinsip kerja dari semua peralatan instalasi tangki semen

    curah tersebut yang diantaranya adalah pipa-pipa yang perlu

    mendapatkan perhatian penuh.

    Apabila dalam operasionalnya kita kurang mencerat udara pada

    sistem instalasi pipa, berakibat pada pipa tersebut terjadi percampuran

    semen dan udara yang lembab. Hal ini apabila dibiarkan akan

    menggumpal dan mengeras sehingga dapat menjadi tersumbatnya

    saluran pipa-pipa tersebut maka akan menimbulkan kebuntuan pada

    pipa yang berujung pada pengoperasian transfer semen ke Rig tidak

    maksimal.

    c. Butterfly valve untuk mendorong semen sering bocor

    Butterfly valve yang dipasang pada semua pipa-pipa tangki

    semen di atas kapal supply yang mentransferkan semen ke Rig,

    dilengkapi alat kontrol yang juga digerakkan oleh tekanan udara. Main

    control ini di operasikan oleh Chief Engineer dan Engineer di bridge.

    Butterfly valve, untuk mendorong semen tersebut sering bocor yang

    kebocoranya pada seat valve. Komponen seat valve jenis ini adalah

  • 11

    terbuat dari material plate sejenis aluminium yang pada bagian luarnya

    semua dilapisi rubber keras yang tahan terhadap tekanan tinggi.

    Kebocoran butterfly valve tersebut terjadi akibat dari seat valve

    menerima pukulan langsung massa semen dan udara bertekanan

    pada saat posisi discharge valve tidakdalam posisi buka maksimum.

    Pukulan yang diterima seat valve dari aliran massa semen dan udara

    bertekanan adalah pantulan dari massa semen yang kemudian

    membias membentuk pukulan ke arah seat valve, akibatnya lama

    kelamaan rubber menjadi aus atau sobek.

    d. Paking manhole tangki semen bocor

    Dalam pelaksanaan pentransferan semen curah dari kapal supply

    ke Rig, apabila kurang memahami mengenai prosedur dan

    penguasaan peralatan kerja yang digunakan tersebut dapat

    menyebabkan lambatnya pelaksanaan pekerjaan dan tidak akan

    menghasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

    Dengan kurangnya pemahaman terhadap hal-hal di atas, maka

    tidak dapat mengadakan persiapan apa dan bagaimana tindakan yang

    diambil terjadi kebocoran paking penutup tangki semen yang

    dikarenakan sudah melampaui batas waktu penggunaannya maka

    terjadilah perubahan bentuk akibat panas dan mengakibatkan paking

    penutup semen terkelupas sedikit demi sedikit.Hal ini dapat

    menghambat pelaksanaan pentransferan semen curah ke Rig.

    Kurangnya pengalaman kerja di kapal supply menyebabkan

    kurangnya perhatian Anak Buah Kapal terhadap peralatan pendukung

    seperti paking penutup tangki semen yang sudah kering dipakai tanpa

    memperhatikan bahwa paking penutup semen tersebut sudah melar

    dan terdapat bolong-bolong disekitarnya, jika dibiarkan bolong-bolong

    ini akan membesar dan bocor. Kendala seperti ini jika terus dibiarkan

    akan menghambat pentransferan semen curah ke Rig.

  • 12

    e. Timbulnya kondensasi di dalam tangki dan pipa tekan

    Sistem muatan curah (Bulk Handling System) yaitu mulai dari

    compressor, katup atau keran memuat muatan curah, ini adalah

    campuran antara bahan curah semen dengan tekanan udara yang

    disalurkan oleh fasilitas dari darat dan masuk kedalam tangki muatan

    kapal ini, lalu muatan curah tersebut tinggal dalam tangki sedangkan

    udara keluar lewat saluran peranginan dengan catatan bahwa

    penerimaan muatan dari darat dipastikan tekanan udara dalam

    keadaan kering atau tidak mengandung titik air selanjutnya untuk

    dibongkar muat, compressor kapal digunakan untuk memberikan

    tekanan kedalam tangki dan udara masuk kedalam dasar tangki

    muatan curah tersebut, seperti kita ketahui keran buang atau keran

    tekan (discharge valve) dibuka maka dengan cepat muatan keluar

    melalui pipa penyalur, melalui selang penyalur dan masuk kepenerima

    dari sistem diatas, jika hal ini tidak bekerja dengan normal maka

    sistem instalasi semen akan dapatkan kondensasi/kandungan air

    yang tidak dapat terlihat karena berada diruang udara tekan. Hal ini

    dapat menimbulkan kebuntuan bisa juga terdapat di discharge pipe

    yang paling dekat posisinya dengan tangki, karena keterbatasan waktu

    sering kali hal ini kurang diperhatikan.

    2. Penentuan Masalah Utama

    Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka perlu kiranya

    ditentukan masalah utama untuk mencari penyebab dan pemecahan dari

    masalah-masalah itu. Berikut ini ditentukan dua masalah utama, yaitu:

    a. Tersumbatnya saluran pipa udara karena tidak dicerat Dalam proses transfer semen ke Rig sering terjadi kendala

    transfer semen. Ini disebabkan karena didalam pipa-pipa discharge

    terjadi penyumbatan oleh semen yang mengeras karena tercampur

  • 13

    udara pendorong yang masih mengandung titik-titik air. Sebagai akibat

    dari kurang diceratnya pipa udara yang seharusnya bisa menekan

    terjadinya penyumbatan didalam pipa-pipa discharge.

    b. Timbulnya kondensasi di dalam tangki dan pipa tekan

    Karena didalam tanki semen terdapat udara bertekanan

    sedangkan pada sistem instalasi terjadi penyumbatan yang berakibat

    proses transfer menjadi lambat maka didalam tanki semen akan terjadi

    kondensasi.

  • 14

    BAB III PEMBAHASAN

    A. Landasan Teori

    Proses bongkar muat saat ini sering mengalami hambatan dan kurang

    lancarnya semen yang dialirkan melalui pipa yang tidak sama dengan

    air/cairan biasa, semen bila agak lambat akan membeku, dimana pembekuan

    akan menghalangi derasnya arus aliran semen, maka agar semen dapat

    mengalir dengan lancar sebaiknya perawatan mulai dari motor penggerak

    compressor, dryer, instalasi pipa sampai ke tangki semen tersebut dan juga

    butterfly valve sampai ke instalasi pipa yang berada diatas deck harus tetap

    terawat dengan baik.

    Untuk mendapatkan efisiensi dan efektivitas dari suatu perawatansistem

    instalasi semen curah di atas kapal perlu kita memakai konsep manajerial

    dari manajemen kapal. Bahwa manajemen adalah suatu proses yang

    membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan

    pelaksanaan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun

    seni, agar dapat menghasilkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

    (Terry, 1992). Apabila perawatan dilaksanakan sesuai dengan prosedur

    maka kendala atau hambatan dalam proses transfer semen curah kering

    dapat dihindari.

    Dalam proses transfer semen ke Rig agar tidak terjadi kesalahan dalam

    proses transfer sebaiknya mengetahui terlebih dahulu tentang prosedur

    pengoperasian transfer semen menurut buku manual yang ada di atas kapal.

    Adapun prosedur pengoperasian transfer semen diatas kapal ke Rig sebagai

    berikut ;

    1. Sebelum air compressor dijalankan pastikan bahwa purger air valve dan

    discharge valve di deck, sambungan hose ke Rig, dalam keadaan terbuka

    dan adakan komunikasi ke Rig.

  • 15

    2. Perhatikan air blow dan tangki semen dan apakah orang di Rig sudah

    buka inlet valve dan air blow di Rig, tekanan udara konstan kurang lebih

    20 psi.

    3. Setelah semua saluran discharge pipe dari kapal di blow tadi berarti siap

    untuk mentransfer semen.

    4. Tutup purger air dan buka inlet valve ke tangki semen dan udara masuk

    melalui nozzleuntuk mendorong semen.

    5. Setelah tekanan dalam pressure tangki semen mencapai 50 psi buka

    purger air 75% dan buka discharge valve (semua pengontrolan dari bridge

    di tangani oleh Chief Engineer atau Second Engineer).

    6. Setelah discharge valve dibuka 100% maka semen akan keluar dan tetap

    menjaga kesetabilan tekanan antara purger air 50 psi dan discharge

    semen 45 psi.

    7. Setelah transfer semen stop discharge valve ditutup, maka di dalam pipa-

    pipa semen masih banyak semen yang tersisa dan cara untuk

    mengeluarkan yaitu buka purger air 100% dan pastikan discharge valve

    dan inlet valve dalam keadaan tertutup.

    8. Setelah proses blowing pembersihan saluran dalam 5-10 menit, maka air

    compressor distop, menyusul purger distop.

    9. Lapor ke Rig bahwa pentransferan semen selesai, tutup semua valve di

    Rig.

    10. Engineer tetap kontrol tekanan yang masih ada di saluran, dan

    perintahkan kepada crew jaga semen di deck untuk blowing, buka blow

    valve di deck, setelah di bridge control tekanan pada penunjuk tekanan

    sudah di nol, maka connection hose boleh dibuka dengan aman.

  • 16

    B. Analisis Penyebab Masalah

    Dari permasalahan yang telah dianalisa, didapat permasalahan sebagai

    berikut :

    1. Tersumbatnya Saluran Pipa Udara Karena Tidak Dicerat

    Penyebabnya adalah :

    a. Semen banyak mengeras di pipa pengeluaran

    Persiapan pentransferan semen curah ke Rig dari kapal supply

    MV Armada Tuah 24 adalah hal yang sangat penting guna menunjang

    kelancaran pengoperasian kapal supply tersebut, tetapi dalam

    pelaksanaannya banyak mengalami kendala. Setelah dianalisa

    penyebab aliran semen dalam tangki keluar pipa tekan dan pipa

    transfer tidak normal adalah karena banyaknya semen yang

    mengeras. Mengerasnya semen curah kering pada pipa-pipa

    pengeluaran akan menimbulkan keterlambatan dalam proses transfer

    semen. Keadaan seperti ini secara tidak langsung disebabkan oleh

    faktor kurangnya perawatan pada instalasi pipa tersebut, kurangnya

    perawatan ini salah satunya disebabkan karena kurangnya

    pengetahuan dan keterampilan awak kapal terhadap perawatan tangki

    semen curah dan peralatan pendukungnya seperti pipa-pipa

    pengeluaran, juga kurangnya koordinasi kerja, pengawasan yang

    kendor dan kurangnya komunikasi diantara Chief Engineer dengan

    Anak Buah Kapal dalam perawatan tangki semen dan instalasi pipa

    udara yang ada di pipa pengeluaran semen.

    Perlu koordinasi dalam melaksanakan perawatan tangki dan alat

    pendukungnya di atas kapal supply, seperti pipa-pipa pengeluaran

    pada tangki semen adalah hal yang perlu diperhatikan. Dalam

    pembagian tugas kerja yang melibatkan sebagian besar Anak Buah

    Kapal bagian mesin di atas kapal. Perawatan tersebut perlu

  • 17

    dilaksanan dengan terencana sehingga efisien kerja perawatan

    memuaskan. Selain itu hasil dari perawatan yang dilakukan terhadap

    tangki semen dan peralatan pendukungnya juga tidak sempurna

    sehingga banyak semen yang mengeras. Mengerasnya semen itu

    pada umumnya karena udara sekitarnya lembab, berupa humidity oleh

    temperatur udara penghembus semen muatan ini.

    Pengkoordinasian perawatan terhadap pipa-pipa pengeluaran

    tangki semen dapat berjalan dengan baik apabila masing-masing

    personil dapat melaksanakan pekerjaannya mengetahui tugas dan

    tanggung jawabnya. Dalam hal ini Chief Engineer tidak memberikan

    tugas dan tanggung jawab kepada masing-masing Anak Buah Kapal

    untuk pelaksanaan suatu perawatan. Chief Engineer yang mempunyai

    tanggung jawab atas keselamatan pekerjaan dan juga mengenai

    kelancaran operasional kapal supply memberikan tugas-tugas

    perawatan yang sesuai dengan kemampuan Anak Buah Kapal,

    sehingga kendala-kendala yang ditimbulkan karena kurangnya

    perawatan terhadap tangki semen serta peralatan pendukungnya

    seperti pipa-pipa pengeluaran yang dapat mengakibatkan kebuntuan

    pada saluran tangki semen dapat dihindari.

    b. Drier yang tidak bekerja maksimal

    Alat yang di pakai sebagai pengering udara pengisian yang di

    hasilkan bulk compressor adalah drier. Butiran air yang ikut udara

    untuk pendorong timbul karena kondensasi untuk itu agar kadar air

    seminimal mungkin di gunakanlah air drier ini di dalam bulk handling

    system. Drier sering kali di jumpai di kapal supply yang kadang kala

    kurang diperhatikan dalam perawatannya karena kurang

    pemahamanya fungsi drier itu sendiri jadi pesawat ini sering kurang

    perhatian. Padahal alat ini peranan penting dalam proses bongkar

    muat semen, pesawat ini sebagi pengering udara yang di hasilkan bulk

    compressor. Apabila drier ini tidak bekerja dengan maksimal tentu saja

    udara yang di hasilkan akan lembab kadar airnya akan tinggi berupa

  • 18

    embun. Tentu saja udara yang lembab akan membuat masalah di

    dalam proses bongkar muat semen.

    2. Timbulnya Kondensasi di Dalam Tangki dan Pipa Tekan

    Penyebabnya adalah :

    a. Tangki semen lembab.

    Persiapan pemindahan muatan semen curah kering ke Rig pada

    kapal supply MV Armada Tuah 24 adalah hal yang sangat penting

    guna menunjang kelancaran pengoperasian kapal supply tersebut

    tetapi dalam pelaksanaannya banyak mengalami kendala-kendala

    yang menghambat kelancaran pembongkaran muatan curah kering ke

    Rig yang setelah dianalisa penyebab aliran semen dalam tangki keluar

    pipa tekan dari pipa transfer tidak normal adalah ditemukan banyaknya

    semen yang mengeras/membatu di ujung pipa tekan dan dasar tangki.

    Tangki semen curah yang lembab yang ditimbulkan karena udara

    yang bertekanan baik setelah memuat maupun mentransfer semen

    masih ada dalam tangki. Karena udara tersebut tidak dicerat dan

    diadakan sirkulasi setiap minggu akan menimbulkan kondensasi di

    dalam tangki yang akan menyebabkan semen mengeras.

    Mengerasnya semen yang perlahan-lahan akan menimbulkan

    kebuntuan pada saluran tekan, keadaan seperti ini secara tidak

    langsung disebabkan oleh faktor manusianya yaitu kurangnya

    perawatan pada instalasi tersebut. Kurangnya perawatan ini salah

    satunya disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan

    awak kapal terhadap perawatan tangki semen curah dan peralatan

    pendukungnya, juga kurangnya koordinasi kerja, pengawasan yang

    kendor dan kurangnya komunikasi diantara Chief Engineer dan anak

    buahnya dalam perawatan peralatan-peralatan tersebut diatas. Juga

    karena kurang pahamnya para Engineer akan prinsip kerja dari

    peralatan-peralatan tersebut.

  • 19

    Menurut pengalaman dan pengamatan penulis selama bekerja di

    kapal supply MV Armada Tuah 24, hal-hal yang dapat menyebabkan

    mengerasnya, membatunya sebagian semen didalam tangki maupun

    di pipa-pipa tekan adalah kondensasi, karena dengan timbulnya

    kondensasi embun tersebut, maka sebagian semen akan tercampur

    dengan air dari kondensasi tersebut sehingga semen akan secara

    perlahan mengeras/membatu yang dapat menyebabkan kebuntuan

    pada saluran tekan. Jadi setelah dianalisa, kenapa sampai terjadi

    kondensasi didalam tangki adalah kurang pahamnya para Engineer

    dengan prinsip kerja dan trik-trik yang harus dilakukan pada saat

    pengoperasian mulai dari pengisian sampai pemompaan.

    b. Perubahan tekanan yang terlalu cepat di dalam tangki

    Setelah selesai proses transfer semen ke Rig, sisa udara yang ada

    didalam tanki harus dibuang secara perlahan-lahan.Seperti prinsip

    kerja mesin pendingin, perubahan tekanan dari pipa kapiler kecil ke

    evaporator akan mengambil panas dari luar dengan cepat sehingga

    cepat menimbulkan embun, hal ini yang terjadi pada saat selesai

    pemompaan semen karena ingin cepat selesai maka lupa dengan

    prinsip pengambilan panas tersebut.

    Setelah material didalam tangki habis, maka yang tertinggal

    didalam tangki sebagian besar adalah udara yang bertekanan karena

    engineer yang tidak sabar menunggu turunnya tekanan secara

    perlahan, maka dia akan membuang sisa tekanan dengan cepat agar

    tidak ada lagi perbedaaan tekanan didalam tangki dengan diluar tangki

    karena perubahan tekanan yang terjadi secara drastis dari tangki yang

    bertekanan melewati pipa ventilasi dari pipa tekan, karena gesekan

    udara itu maka udara yang bergerak cepat didalam pipa akan

    menyerap panas diluar pipa, hal ini menyebabkan timbulnya

    kondensasi/titik-titik embun didalam pipa, karena terlalu banyak maka

    air-air embun ini akan jatuh ke dasar tangki, dimana di dasar tangki

    masih ada sisa semen yang menempel, maka terjadilah pencampuran

  • 20

    air dengan semen yang menjadi batu semen. Demikian pula yang ada

    didalam discharge pipe tadi apalagi kalau setelah selesai pemompaan,

    tidak dilakukan pembersihan tangki/pengeringan tangki, dimana dalam

    pengerjaan ini Man hole harus di buka (hal ini berlaku khusus pada

    pemompaan semen sampai habis).

    Namun jika semen yang dibutuhkan oleh Rig hanya sebagian dari

    isi tangki, sehingga masih ada tersisa semen didalam tangki, maka

    pembersihan tangki tidak dapat dilakukan, prosentase mengerasnya

    semen menjadi lebih besar dibandingkan tangki yang dibersihkan,

    karena sisa-sisa semen tadi masih akan mengendap beberapa hari

    didalam tangki. Dan yang sering terjadi setelah itu diisi lagi.

    C. Analisis Pemecahan Masalah

    Berdasarkan paparan penyebab permasalahan diatas penulis mencoba

    untuk membahas solusi dari permasalahan yang dapat menggangu

    kelancaran proses pembongkaran muatan curah kering, dengan diatasi

    sebagai berikut :

    1. Tersumbatnya Saluran Pipa Udara Karena Tidak Dicerat

    Pemecahannya adalah :

    a. Discharge pipa jangan sampai macet

    Seperti pipa-pipa pengeluaran pada tangki semen adalah hal yang

    perlu diperhatikan, terutama dalam pembagian tugas kerja yang

    melibatkan sebagian besar Anak Buah Kapal bagian mesin di atas

    kapal.Perawatan tersebut perlu dilaksanakan dengan familiar sehingga

    effisien kerja perawatan instalasi pipa udara sangat kurang, selain itu

    hasil dan perawatan yang dilakukan terhadap tangki semen dan

    peralatan pendukungnya juga tidak sempurna sehingga banyak semen

    curah kering yang mengeras. Pengawasan dalam pelaksanaan

  • 21

    perawatan di pipa pengeluaran tangki semen sangat diperlukan

    selama Anak Buah Kapal melaksanakan tugas yang diberikan.

    Kebiasaan yang sering dilakukan oleh Anak Buah Kapal atau

    bawahan adalah tidak melaksanakan tugas dengan baik apabila

    pimpinan kurang mengadakan pengawasan terhadap pekerjaan yang

    diberikan. Demikian juga dalam pelaksanaan pekerjaan perawatan

    tangki semen curah kering prosedur perawatan yang seharusnya

    dilakukan oleh Anak Buah Kapal dengan kesadaran yang tinggi sering

    dilewatkan, dikarenakan tidak adanya pengawasan dari atasan

    terhadap peralatan-peralatan pendukung tangki semen curah seperti

    discharge pipe yang terdapat pada tangki.

    Faktor manusia dalam pengawasan ini memang sangat besar

    pengaruhnya, selain kecakapan Chief Engineer dalam mengadakan

    pengontrolan terhadap perawatan yang dikerjakan oleh anak buah,

    juga anak buah sendiri yang kebanyakan kurang waspada dalam

    melaksanakan pekerjaan perawatan tangki, dan perlunya perawatan

    discharge pipe sebagai alternatif pemecahan yang dipilih untuk

    menunjang kelancaran pentransferan semen dan kapal supply ke Rig

    tidak mengalami hambatan terutama pada valve-valve untuk

    pengeluaran angin dan compressor tanpa hambatan, dan pengaliran

    semen melalui discharge pipe berjalan lancar.

    b. Perawatan berkala pada air drier

    Di dalam jadwal perawatan setiap pesawat tentunya sudah ada

    dan seharusnya di laksanakan tepat pada waktunya. Bila sampai

    terlambat dalam perawatanya tentu saja mengakibatkan alat tersebut

    kerjanya kurang maksimal seperti alat Air drier ini, bila para masinis

    mengabaikan jadwal terhadap perawatan terhadap air drier ini tentu

    saja akibatnya udara yang di hasilkan bulk compresor akan banyak

    butiran butiran air akibat kondensasi.

    Untuk alat air drier ini pada bagian utamanya yang harus di

    rawat/bersihkan adalah sebagai berikut :

  • 22

    Adapun langkah langkahnya sebagai berikut,

    1) Lepas dulu Automatic drain trap dengan cara membuka selang

    dan nipple.

    2) Kemudian auto drain trap tadi di buka.

    3) Setelah terbuka bersihkan bagian dalamnya dan,bersihklan pipa

    aliran buang dan pipa aliran dari tabung, kemudian keringkan.

    4) Setelah di rasa semua bersih dan kondisi baik pasang kembali

    automatic drain trap tersebut pada posisi semula.

    Adakan pengecekan pada tabung freon apakah freon perlu

    ditambah atau tidak. Bersihkan kipas dari kotoran yang

    menempel.

    2. Timbulnya Kondensasi di Dalam Tangki dan Pipa Tekan

    Pemecahannya adalah :

    a. Melaksanakan Perawatan berkala terhadap bagian tangki dan pipa tekan.

    Dalam jadwal PMS (planned maintenance system) untuk

    perawatan untuk perawatan alat-alat ini tertulis satu bulan sekali,

    padahal dalam kurun waktu satu bulan kegiatan bongkar muat muatan

    curah kering bisa lebih dari satu kali. Kalau sampai terlambat

    menangani alat-alat ini akan terjadi kemungkinan sisa-sisa semen

    mengeras karena tercampur air hasil kondensasi, jadi lebih baik fokus

    perawatan dan tempo perawatan pada alat ini diutamakan.

    Ada juga perlakuan lain terhadap pneumatic valve agar sistem siap

    di gunakan pada saat dibutuhkan yaitu dengan tes buka tutup untuk

    meyakinkan bahwa alat-alat ini bekerja dengan baik. Yang perlu

    diperhatikan adalah sebelum dan sesudah pengoperasian transfer

    semen ke rig tersebut harus di flush dengan tujuan untuk membuang

    sisa-sisa semen yang ada di dalam pipa.

  • 23

    Langkah-langkah selanjutnya adalah pembersihan bagian dalam

    tangki dan pipa-pipa instalasi bagian dalam. Setelah tangki semen

    dinyatakan kosong perlu diadakan pembersihan bagian dalam tangki,

    dan pipa didalamnya agar tidak terjadi penumpukan material lama oleh

    material baru pada saat pengisian kembali, selain itu juga untuk

    pengecekan bagian dalam tangki, yang perlu diperhatikan adalah

    faktor keselamatan didalam pekerjaan ini.

    Sebelum pembersihan tangki dilakukan terlebih dahulu diadakan

    pre job safety meeting yg dipimpin langsung oleh nahkoda atau safety

    officer yang ditunjuk diatas kapal, masinis juga harus menyiapkan alat-

    alat keselamatan (PPE = Personal Protective Equipment) di antaranya:

    respirator, safety glasses, sarung tangan, safety helmet, pakaian kerja

    khusus,ear plug dan alat pendukung lainnya antara lain lampu jalan.

    Sebelum masuk kedalam tangki perlu juga dilakukan pengecekan

    terhadap gas-gas dari sisa muatan-muatan semen yang mengandung

    bahan-bahan kimia, dengan menggunakan alat yang disebut gas

    detector, pekerjaan ini harus dilakukan oleh perwira (safety officer)

    yaitu Chief Mate yang telah ditunjuk dalam pelaksanaannya, cara

    pengetesan yang benar adalah mulai dari dasar tangki, kemudian

    pada pertengahan tangki dan terakhir pada permukaan atas tangki,

    selama pengetesan semua ventilasi harus dihentikan, dan setelah

    dinyatakan aman, Chief Mate akan menerbitkan safety check list untuk

    masuk tangki dan pekerjaan di dalam tangki yang diketahui oleh

    nakhoda jangan sekali-kali masuk ke dalam tangki, kalau belum

    dinyatakan aman. Pengerjaan pembersihan bagian dalam tangki

    dilakukan oleh minimal tiga orang, dua orang didalam tangki dan satu

    orang diluar tangki sebagai tenaga pengawas dan juga menerima

    ember-ember yang berisi sisa-sisa muatan yang dikeluarkan dari

    dalam tangki.

    Langkah-langkahnya sebagai berikut :

  • 24

    1) Lubang lalu orang (Man Hole) dibuka.

    2) Tunggu beberapa saat sampai tidak ada debu semen yang

    beterbangan.

    3) Masukan lampu jalan yang kedap/safety work lamp. Bisa juga

    menggunakan senter penerangan.

    4) Masukan gas detector (dengan cara disambung dengan sepotong

    kayu panjang/stick).

    5) Bila dinyatakan aman, satu orang masuk kedalam tangki (tangki

    harus dalam kondisi terang).

    b. Adakan Pengaturan Pembuangan Sisa Tekanan Udara.

    Pembuangan sisa tekanan udara dari dalam tangki tidak boleh

    dilakukan secara mendadak seperti sudah diterangkan pada proses

    pemompaan. Dalam hal proses penurunan tekanan udara yang

    bertahap pada saat proses pemompaan mendekati selesai (isi tangki

    sudah dibawah 10 %) kita tidak memerlukan lagi penggunaan katup jet

    purging untuk pengoperasian jadi hanya menggunakan katup tekan.

    Pada saat blow line (pembersihan tangki dengan pemompaan habis isi

    tangki) tekanan didalam tangki akan menurun bertahap seiring dengan

    berkurangnya isi tangki, dan untuk mendapatkan tekanan tinggi

    (tekanan kerja) cukup dengan menutup katup/kran tekan (discharging)

    saja setelah tekanan kerja didapat (4, 5 kg/cm). Kran tekan dibuka

    mendadak tanpa membuka kran purging lagi, dan rasakan ada

    getaran didalam pipa tanda sisa material dan udara melewati pipa-pipa

    tekan (discharge) tersebut. Hal yang biasa digunakan sebagai

    indicator mengalirnya material tersebut dengan lancar adalah selang

    yang bergerak-gerak dan pressure yang turun dengan cepat. Yang jadi

    pertanyaan kenapa harus di buka mendadak. Cara ini akan membuat

    berpindahan tekanan yang tiba-tiba atau cepat dari dalam tangki ke

    pipa tekan yang akan membawa sisa-sisa material yg bercampur

    angin.

  • 25

    BAB IV PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dari hasil bahasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat di tarik

    beberapa kesimpulan penyebab terkendalannya saat pembongkaran semen

    adalah :

    1. Semen banyak mengeras di pipa pengeluaran sehingga pipa tekan / pipa

    transfer tidak bekerja secara normal.

    2. Drier yang tidak bekerja maksimal disebabkan karena kurang di

    perhatikan dalam perawatanya karena kurang pemahamannya fungsi

    drier itu sendiri jadi pesawat ini sering kurang perhatian.

    3. Tangki semen lembab yang menyebabkan semen mengeras sehingga

    pipa tersumbat.

    4. Perubahan tekanan yang terlalu cepat didalam tangki yang menyebabkan

    timbulnya titik-titik kondensasi.

    B. Saran-Saran

    Dari kesimpulan diatas maka penulis mencoba memberikan saran-saran

    sebagai berikut :

    1. Sebaiknya menjaga discharge pipe jangan sampai macet sekitar semen

    menjadi lembab / basah agar tidak terjadi pengerasan pada sisa sisa

    semen.

    2. Melakukan perawatan terhadap air drier agar dapat bekerja secara

    maksimal.

    3. Melaksanakan perawatan berkala terhadap bagian tangki dan pipa tekan

    untuk menghindari pengerasan semen yang terjadi pada pipa.

    4. Adakan pengaturan pembuangan sisa tekanan udara untuk menghindari

    perubahan tekanan yang terlalu cepat yang berujung pada pengerasan

    semen pada pipa.

  • 26

    DAFTAR PUSTAKA

    Graham Wilson, (1999), Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan, Edisi IIcetakan ketiga, Gramedia

    ______________,(2005), Technic Off shore Engineering Pte Ltd Installation, Operation and Maintenance Manual (Bulk Cement Handling System), Petro Process System Pte Ltd Singapore

    _______________,(2003), Modul Manajemen Keselamatan International,

    Edisi III, Cetakan ketiga

  • 30

    Gambar 1

    PANEL CEMENT PUMP COMPRESSOR

  • 31

    Gambar 2

    BULK MONITOR CONTROL

  • 32

    Gambar 3

    CEMENT PUMP COMPRESSOR

  • 33

    Proses bersihkan tangki dari material semen yang membatu

    Pengecheckan nozzle dalam tangki semen

    Gambar 4

  • 34

    Gambar 5

    System penggerak butterfly valve

    Butterfly valve untuk purger air dan discharge valve

  • 35

    Gambar 6

    Sisa semen yang menempel di dinding akibat kondensasi

    Ganti baru terhadap nozzle yang telah buntu

  • 36

    Gambar 7

    Semen yang mengeras didalam pipa akibat kondensasi

    Pipa discharge line yang menyempit oleh material semen

  • 37

    Gambar 8

    MV. ARMADA TUAH 24

    DAFTAR PUSTAKA