irigasi dan drainase. bagian 2 bahan kuliah irigasi bab 5-7 prodi agroteknologi

70
Bagian 2 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman 2013 Untuk kelas sendiri (Bondansari & Purwandaru Widyasunu )

Upload: purwandaru-widyasunu

Post on 12-Jun-2015

9.879 views

Category:

Education


25 download

DESCRIPTION

Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 5-7 Prodi Agroteknologi Faperta Unsoed. Ditulis oleh Bondansari dan Purwandaru Widyasunu. Untuk keperluan pendidikan (For education purpose only). Bahan-bahan kuliah diambilkan dari berbagai buku, data jurnal, Peraturan Pemerintah R.I., dan foto/gambar dan data asal internet tentang Irigasi. Boleh download untuk mahasiswa dan kalangan yang tertarik untuk belajar tentang irigasi dan drainase. Salam Indonesia Raya, Humanisme dunia internasional, dan keselamatan planet bumi "our mother heart".

TRANSCRIPT

Page 1: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Bagian 2 Bahan Kuliah

Irigasi dan Drainase

Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian

Universitas Jenderal Soedirman

2013Untuk kelas sendiri

(Bondansari & Purwandaru Widyasunu )

Page 2: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

POKOK BAHASAN:

Bab 1. Pendahuluan

1.1. Definisi dan Tujuan Irigasi

1.2. Sejarah Irigasi

1.3. Sirkulasi Air.

Bab 2. HubunganAntara Tanah, Air, Tanaman

2.1. Hubungan Tanah dengan Tanaman

2.2. Hubungan Air dengan Tanaman

2.3. Hubungan Air dengan Tanah.

Bab 3. Penentuan Kebutuhan Air

3.1. Pengertian Kebutuhan Air

3.2. Metode Penentuan Kebutuhan Air.

Page 3: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Bab 4. Kualitas Air

4.1. Pengertian Kualitas Air

4.2. Penentuan Kualitas Air.

Ujian Tengah Semester

Bab 5. Pemberian Air dan Efisiensi Irigasi

5.1. Pengertian Pemberian Air

5.2. Metode Pemberian Air

5.3. Efisiensi Irigasi

Bab 6. Pengelolaan Air Irigasi dan Drainase

6.1. Pengertian

6.2. Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi

6.3. Drainase

Page 4: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Bab 7. Tata Guna Air Pada Tingkat Usahatani

7.1. Pengertian

7.2. Organisasi Petani Pemakai Air

7.3. Pelaksanaan Tata Guna Air.

Referensi:

1. Sudjarwadi. Pengantar Teknik Irigasi. UGM.

2. Dorenbos and W.O. Pruitt (FAO staff). FAO.

1983. Guidelines for Predicting Crop Water

Requirements.

Nilai:

25 % UTS; 25 % UAS; 10 % Tugas; 40 % Praktikum

Page 5: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Bahan Kuliah 2 Bab 5 - 7

Bab 5. Pemberian Air dan

Efisiensi IrigasiWritten by: Bondansari

[email protected]

Laboratorium Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan

Faperta Unsoed

2013

Page 6: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

5.1. Pengertian Pemberian AirTatalaksana memberikan air untuk pertanaman atau per tanaman

sesuai dengan jumlah kebutuhan tanaman menurut umur (dekade

kebutuhan air) dengan cara tertentu yang paling tepat pada kondisi

sangat dibutuhkan air oleh tanaman.

Dekade pertumbuhan tanaman memerlukan air dalam jumlah kebutuhan

yang ditentukan oleh LAI (leaf area index) atau perkembangan sistem

pertajukan tanaman baik sistem single (pot) ataupun sistem pertanaman

(pola tanam/kebun) menentukan tingkat evapotranspirasi (ET-

tanaman). Dekade pengukurannya tiap sepuluh hari sekali (dasa harian =

dasarian).

PENTING UNTUK DIPAHAMI DAN DIKUASAI:

1. Data dasa harian pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang

ditentukan oleh genetis dan lingkungan.

2. Data Eto dan ET-tan lihat FAO perhitungannya; data CH, radiasi,

temperatur, kelembaban udara, bisa diperoleh dari BMKG paling

terdekat.

3. Kuasai cara menghitung Eto dan AT-tan Allen & Pereira (FAO,

1990); Oldeman & Frere (FAO,

Page 7: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Ada juga penggolongan pemberian air irigasi FLOW

IRRIGATION:

1. Perrenial irrigation: sistem irigasi yang menyediakan

air sesuai dengan kebutuhan tanaman selama masa

pertumbuhan tanaman (masuk ke definisi sistem

dekade ET-tan).

2. Inundation irrigation: sistem irigasi di mana tanah

yang akan dikerjaan/ditanami terendam air secara

tida sengaja kemudian bisa ditanami setelah

mengalami pengeringan secara alami.

3. Sistem Flow-Drain-in-soil (lep-lepan jawa.pen.):

suatu sistem berlaku di jawa menggunakan air irigasi

untuk “ngelep” lahan pada saat musim kemarau

contoh pada saat ada tanaman jagung.

Page 8: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

5.2. Metode Pemberian Air

Cara memberikan air:

Menurut caranya:

1. Lewat permukaan tanah

2. Langsung di bawah permukaan tanah

3. Penyiraman pancaran, tetesan

Menurut tipe/alat irigasi:

1. Irigasi aliran

2. Irigasi pompa

Page 9: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

SUHU

UDARA

EVAPO-

RASI

TRANSPI-

RASI

Penguapan

airAda laju

penguapan

Perbedaan suhu

udara ANGIN LAJU

ANGIN

LAJU SUHU

UDARA

PERLU IMBANGAN

AIR IRIGASI

(TEKNIS)

Musim hujan;

banyak air

Musim kemarau;

sedikit/kurang air

Driving force factors

Page 10: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Ingat lagi adanya faktor perubahan lingkungan strategis

dan respons berbagai nilai kepentingan sektor

• Meningkatnya

kebutuhan air.

• Kelangkaan

ketersediaan air.

• Meningkatnya

persaingan antar

sektor.

• Makin maraknya

hak atas air.

• Berkembangnya

Teknologi Informasi

merubah dinamika

sosial masyarakat

• Respons : tuntutan

air sebagai barang

ekonomi pengurangan

terhadap air untuk

pertanian konflik

akan >>>>>

Page 11: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Tatalaksana pemberian air irigasi dipengaruhi:

1. Kondisi tanah.

2. Topografi.

3. Ketersediaan air tanah/tampungan/pengaliran CH,

sifat fisika tanah, ketersediaan bahan organik tanah,

kemampuan tanah meresapkan air, kondisi Sub DAS

(daerah tangkapan air), hutan, kondisi

waduk/danau/embung, kondisi sungai, saluran irigasi,

& drainase.

4. Jenis tanaman.

5. Kebiasaan petani individual dan P3A.

6. Kondisi daerah/negara konflik interest, sosek,

keamanan daerah/negara.

Page 12: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Metode (cara) Pemberian Air pada Tanaman:

CARA

PEMBERIAN

Irigasi di atas permukaan:

trickle, sprinkle

Irigasi permukaan

Irigasi bawah permukaan: saluran

terbuka, saluran tertutup

SUB SISTEM IRIGASI:

1. Sub sistem pengembangan sumber air

2. Sub sistem penyeluran air

3. Sub sistem aplikasi

Page 13: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

1. Pemberian air lewat permukaan

1.1. Metode penggenangan bebas

Contoh irigasi Mesir kuno air sungai dibiarkan

meluap dan menggenagi permukaan dataran luas arah

anan dan kiri sungai sifat bebas, tidak terkendali,

efisiensi rendah.

1.2. Peluapan penggenangan terkendali

Tujuan: agar terjadi efisiensi tinggi sehingga

adanya peluapan sungai harus dikendalikan harus

ada petugas shift siang/malam atau menggunakan

sensor sehingga peluapan otomatis buka tutup

menggunakan mesin. Harus ada talud/benteng di

tepian sungai. Pembiayaan?????

Atau bisa digunakan sistem ini untuk parit pemberi air

saluran irigasi (tersier besar) luapan pada sawah.

Page 14: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

1.3. Sistem kalenan

Penggunaan hanya diberian pada kalenan-kalenan

yang umumnya dibuat sejajar dengan jaur-jalur

tanaman.

Pipa-pipa dari kalenan disalurkan ke lahan sawah.

1.4. Petak penggenangan atau cekungan-cekungan

Untuk tanaman buah-buahan.

Pengaliran air ke petak-petak penggenangan atau

cekungan-cekungan dengan sistem pengairan lewat

saluran terbuka.

Page 15: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Irigasi permukaan (surface irrigation):

Air diberikan melalui saluran yang dibuat di permukaan

dan air diberikan pada tanaman dengan cara mengalirkan

di permukaan tanah

Menurut rata tidaknya air irigasi untuk tanaman:

1. Penggenangan merata:

a. Continous flood static digenangi terus menerus

b.Continous flood flowing mengalir terus-menerus

c. Rotational irrigation dihentikan beberapa hari secara

periodik

d. Intermittent irrigation pemberian air dihentikan pada

fase pertumbuhan tertentu.

e. Rainfall irrigation berdasarkan air hujan

2.Penggenangan tidak merata: basin method, border method,

furrow irrigation, corrugated irrigation.

Page 16: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Basin method digenangi disekitar tanaman

Border method digenangi diantara pematang

Page 17: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Furrow irrigation air mengalir diantara bedeng

Corrugated irrigation: mengalir diantara gulud

Page 18: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Syarat irigasi permukaan:

1. Mempunyai sumber air dengan debit cukup dalam waktu

panjang.

2. Topografi datar.

3. Jenis tanah mampu menahan air.

4. Perlu jaringan irigasi (bangunan dan saluran).

Keuntungan irigasi permukaan:

1. Mudah dilaksanakan

2. Murah dalam pelaksanaan.

3. Mudah diawasi.

4. Dapat dibuat secara sederhana (teknis)

Kerugian irigasi permukaan:

1. Boros membawa pupuk juga (ikut mengalir)

2. Mengurangi luasan lahan pertanian

3. Alat berat seringkali sulit untuk digunakan

Page 19: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Pertimbangan pemberian air

1. Continous flowing (i) air cukup, (ii) tanah tidak

terlalu porus, (iii) dapat menghilangkan asam atau garam,

(iv) temperatur tanah konstan, (v) mampu menekan

gulna, (vi) tidak banyak tenaga.

2. Penggenangan tidak terus menerus (i) diselingi

pengeringan dapat meningkatkan hasil, (ii) dapat

memperbaiki aerasi, (iii) dapat memutus siklus OPT yang

berbiak dalam air, (iv) tanah tidak becek terus, (v) dapat

dilakukan pada lahan agak miring, (vi) untuk tanaman

yang tidak tahan genangan terus-menerus. Namun ada

kerugian: (i) perlu tenaga terampil dan disiplin, (ii)

mempercepat pertumbuhan gulma, (iii) perlu modal

besar, (iv) perlu waktu rotasi yang tepat.

Page 20: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Irigasi Tetes/Drip/Trickle Irrigation:

Merupakan cara pemberian air secara langsung ke dekat

tanaman baik melalui permukaan tanah maupun dalam

tanah dan diberikan secara bersinambungan.

Diharapkan air akan menyebar ke dalam profil tanah

baik secara horisontal maupun vertikal

Luas daerah yang dibasahi dapat dibatasi tergantung

pada besar debit, jenis tanah, kelembaban tanah,

permeabilitas.

Page 21: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Keuntungan irigasi tetes:

1. Efisiensi pemakaian air yang tinggi karena airan air

lambat, langsung pada perakaran, evaporasi dapat

ditekan, run-off tidak ada.

2. Tidak menggangu kegiatan budidaya.

3. Menekan pertumbuhan gulma.

4. Dapat diberikan bersamaan pupuk dan pestisida.

5. Menghemat tenaga kerja.

6. Dapat dilakukan pada daerah dengan topografi tidak

rata.

7. Pemberian air dapat diatur menurut jumlah dan waktu.

8. Tidak mengurangi luas lahan yang ditanami.

Penerapan irigasi tetes:

1. Pada daerah dengan sumberdaya air terbatas.

2. Bisa dilakukan pada tanah berpasir.

3. Untuk budidaya tanaman nilai ekonomi tinggi.

Page 22: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Kekurangan irigasi tetes:

1. Perlu investasi besar (relatif).

2. Teknik perancangan rumit.

3. Penyumbatan emitter mempengaruhi kinerja sistem.

4. Pada daerah yang tidak dibasahi berpotensi terjadi

penumpukan garam.

Agar efisiensi tinggi maka:

1. Tekanan air yang keluar dari emitter harus sama

dengan tekanan atmosfer.

2. Emitter toleran terhadap tekanan pompa.

3. Emitter toleran terhadap perubahan suhu.

Page 23: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Irigasi bawah permukaan tanah:

Cara pemberian air pada tanah yang sesuai antaralain:

datar, permeabilitas tanah rendah, solum cukup dalam >

60 cm, lapisan bawah kedap air, pemasangan pipa harus

baik.

Keuntungan:

1. Lebih efisien dibandingkan irigasi permukaan.

2. Dapat menekan evaporasi.

3. Tidak menggangu budidaya tanaman.

Kelemahan:

1. Penyumbatan lubang perforasi.

2. Bisa terjadi penumpukan garam pada tanah tidak

diairi.

3. Rancangan teknis rumit.

4. Tidak dapat diterapkan pada semua topografi.

5. Biaya mahal belum banyak diterapkan di Indonesia

Page 24: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

5.3. Efisiensi Irigasi

Perbandingan antara jumah air yang nyata bermanfaat bagi

tanaman yang diusahakan dengan jumlah air yang diberikan

yang dihitung dalam persen (%).

Ada tiga macam efisiensi irigasi yaitu:

1. Efisiensi penyaluran (water conveyance efficiency)

2. Efisiensi pemberian/efisiensi pemakaian (water

application efficiency)

3. Efisiensi penyimpanan (water storage efficiency)

Page 25: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Efisiensi penyaluran (water conveyance efficiency)

EC = 100 x Wf/Wr

EC = efisiensi penyaluran air

Wf = jumlah air yang sampai di petakan sawah

Wr = jumah air yang dialirkan melalui pintu pengambilan

Efisiensi pemberian/efisiensi pemakaian (water application

efficiency)

Ea = 100 x Ws/Wf

Ea = efisiensi pemberian air

Ws = jumlah air yang tersimpan dalam zone perakaran

selama periode pemberian air

Wf = jumlah air yang sampai di petakan sawah

Page 26: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Efisiensi penyimpanan (water storage efficiency)

Es = 100 x Ws/Wn

Es = efisiensi penyimpanan

Ws = jumlah air yang tersedia/tersimpan pada zone perakaran

Wn = jumah air yang diperoleh pada zone perakaran

menjelang pemberian air.

Page 27: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi:

(Ec) Efisiensi penyaluran kondisi jaringan irigasi dan

penyadapan air secara liar.

(Ea) Efisiensi pemberian/efisiensi pemakaian metode

atau cara pemberian air, sifat tanah dan bentuk

topografi, luas kompleks areal pertanaman, dan kualitas

air irigasi.

(Es) Efisiensi penyimpanan tata air tanah, permeabilitas

dan kapasitas lapang tanah, dan mutu pengolahan

tanah.

Page 28: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi:

1. Memperbaiki sarana dan jaringan irigasi.

2. Saluran dibuat lurus dengan kemiringan tertentu.

3. Pengolahan tanah yang baik permukaan tanah rata.

4. Dapat memanfaatkan curah hujan semaksimal mungkin.

5. Menerapkan pola tanam teratur dan pemberian air

dengan sistem golongan.

6. Pemakaian air dalam jumlah yang wajar pada waktu

yang tepat.

7. Dilakukan penyatuan lahan-lahan yang sempit

galengan sempit dijadikan satu lahan pengelolaan

bersama antar petani penggarap lahan sempit.

8. Mempersingkat waktu pengolahan tanah antara lain

persemaian dijadikan satu, kerja olah tanah bersama-

sama.

Page 29: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

IRIGASI DAN DRAINASE

Bab 6. Pengelolaan Air

Irigasi dan Drainase

Pengertian, Perhitungan Pemberian Air Irigasi,

Drainase

Written by: Bondansari

Laboratorium Tanah/

Manajemen Sumberdaya Lahan

Faperta Unsoed

Page 30: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

6.1. Definisi dan Pengertian

Pemikiran di bidang pertanian:

Mengkaitkan pemikiran teknis irigasi dan drainase dengan masalah-masalah

efisiensi penggunaan air irigasi bagi budidaya tanaman, ternak dan ikan.

Bisa mencakup aspek-aspek engineering.

Definisi irigasi (refreshing dari Bab Pendahuluan):

Irigasi merupakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan usaha untuk

mendapatkan air untuk sawah, ladang, perkebunan, kandang ternak, ranch

(padang penggembalaan), dan kolam-kolam ikan. Sedangkan drainase

adalah kegiatan untuk membuang kelebihan air (air yang tidak diperlukan)

dengan aman, selektif, dan efektif. Kegiatan irigasi dan drainase adalah satu

bagian kerja yang terintegrasi.

Pengertian menyangkut:

A. Kegiatan pengelolaan irigasi berupa:

(i) pembuatan sarana dan prasarana , (ii) membagi-bagikan air ke

lahan/kandang/ kolam secara teratur, efisien, efektif, dan aman, dan (iii)

membuang kelebihan air.

Page 31: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

B. Aspek kegiatan irigasi dan drainase:

(i) perancangan, (ii) survei, (iii) pembangunan, (iv) pemeliharaan, (v)

pengawasan dan evaluasi, (vi) pencapaian efesiensi, dan (vii) RISET

dan TRANSFORMASI IPTEK KE MASYARAKAT.

C. Tujuan irigasi:

Memberikan air pada tanah, berarti membasahi tanah sampai kadar air

tertentu, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman baik, atau

hewan ternak dan ikan hidup dengan baik, dan rasio udara dengan air

dalam tanah tetap terjaga dengan baik.

D. Tujuan lainnya:

(i) Mengangkut pupuk dan pengenceran hara dan senyawa lainnya

(ii) Mengatur suhu tanah

(iii)Membersihkan racun dan garam tanah

(iv) Memberantas hama tikus dengan penggenangan sarangnya

(v) Mempertinggi permukaan air tanah

(vi) Membersihkan cemaran sampah pada lahan

(vii) Kolmatasi, yaitu mengelirkan lumpur, kmdn diendapkan jadi bagian

tubuh lumpur sawah

Page 32: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

E. Pengelolaan irigasi dan drainase

menyangkut:

Sumberdaya air

Sumberdaya lahan

Sumberdaya iklim dan akibat perubahan

iklim

Sumberdaya manusia pengelola

Sumberdaya manusia konsumen/pemakai

air

IPTEK: riset dan transformasi

Manajemen umum dan spesifik

Page 33: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

6.2. Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi

Tujuan:

Menaksir setepat mungkin jumlah

kebutuhan air yang harus diberikan untuk

tanaman mulai dari tempat pengambilan s/d

hamparan lahan dalam jumlah yang cukup.

Page 34: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Tiga macam pengertian kebutuhan air:1. Kebutuhan air tanaman (crop water requirement):

yaitu merupakan kebutuhan air utama bagi tanaman yang

merupakan fungsi hubungan tanaman dengan lingkungannya.

2. Kebutuhan air pada tingkat usaha tani (farm water requirement);

yaitu jumlah air yang diperlukan untuk suatu kelompok atau

golongan atau petak tersier yang meliputi: kebutuhan air

tanaman untuk pengolahan tanah dan kehilangan air melalui

limpasan, bocor, evaporasi dsb.

3. Kebutuhan air irigasi (irrigation water requirement):

yaitu jumlah air yang harus dimasukkan ke jaringan irigasi

melalui pintu pengambilan utama dan dari sumber air lainnya

dengan memperhitungkan kehilangan air di saluran-saluran.

Page 35: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Faktor-faktor yang mempengaruhi

kebutuhan air untuk tanaman:

1. Jenis tanaman

2. Keadaan iklim

3. Jenis dan keadaan tanah

4. Pola pertanaman

5. Cara pemberian air

6. Keadaan jaringan irigasi

7. Luas areal pertanaman

Page 36: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Air kebutuhan tanaman (CWR):

Meliputi jumlah air yang digunakan untuk

pemakaian konsumtif (ET) dan air yang

hilang melalui perkolasi.

Kebutuhan tingkat usaha tani (FWR):

Ada dua pendekatan yaitu: (a) pendekatan

agrohidrologi dan (b) pendekatan

agronomi.

Page 37: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

(a) Pendekatan agrohidrologi

Perhitungan didasarkan pada data agroklimat yaitu

kebutuhan air tanaman dengan iklim dan tanah.

Satuan liter/detik/ha.

Q1 = ((H x A) / T) x 10.000Q1 = kebutuhan air irigasi dalam liter/detik/ha atau

m3/hari/ha.

H = ketebalan air/tinggi air genangan.

T = lama pemberian air dalam detik/hari.

A = luas areal (ha)

Page 38: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Kebutuhan untuk Jumlah (m/hari)

ET padi 5 – 6,5

Perkolasi 1 – 10

Pengolahan tanah 4 – 30

Pertumbuhan tanaman 9 – 20

Persemaian 3 – 5

Contoh kebutuhan menurut

agrohidrologi:

Page 39: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Pendekatan agronomi:

Perhitungan didasarkan pada kebutuhan air

pada tiap tahap kegiatan usaha tani dan

tingkat pertumbuhan tanaman (pengolahan

tanah, pembibitan dll).

Tahap agronomi

Lama waktu

(minggu)

Jumlah kebutuhan

l/det/ha Mm/hari

Pengolahan tanah 6 1,4 12,0

Pembibitan 2 0,4 3,5

Pertumbuhan 10 1,2 10,4

Sebelum panen 2 0,2 1,7

Page 40: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Kebutuhan air irigasi (IWR):

Pengelolaan kebutuhan air irigasi

ditujukan untuk memperoleh jumlah air

yang harus dimasukkan ke daerah irigasi

melalui pintu pemasukan air.

Ada dua kebutuhan daerah irigasi:

a. Kebutuhan air untuk satu cabang usaha

tani

b. Kebutuhan air untuk beberapa cabang

usaha tani

Page 41: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Kebutuhan air untuk satu cabang usaha

tani:

Q2 = (Q1/86400) x (1/(1-L))Q1 = kebutuhan air di petak sawah

Q2 = kebutuhan air pada pintu pemasukan

L = kehilangan air di petak sawah dan di

saluran.

Kebutuhan air untuk beberapa cabang usaha

tani:1. Cara agrohidrologi dan agronomi

2. Cara penjatahan air

3. Penggunaan koefisien tanaman dan luas relatif.

Page 42: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

1. Secara agrohidrologi dan agronomi

Jumlah kebutuhan air dari masing-

masing ta-naman dilakukan (dihitung

dan diprogramkan) dengan memper-

hitungkan kehilangan air di lapangan

(lahan) dan di saluran.

Page 43: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

2. Cara penjatahan.

Contoh: penjatahan air untuk tanaman tebu di

D.I. Pemali.

q = ((0,85Q)/(P + R)) x 24/U x T; dalam

liter/detikq = pemberian air untuk suatu kebun (liter/detik)

Q = banyaknya air yang tersedia di saluran induk pada waktu

itu (liter/detik)

P = jumlah tanaman palawija di daerah saluran irigasi itu (ha)

R = jumlah tanaman tebu di daerah saluran irigasi itu (ha)

U = Luas tanaman tebu di kebun (komplek)

Page 44: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

3. Menggunakan koefisien tanaman dan luas relatif.

Koefisien tanaman merupakan angka perbandingan

kebutuhan air untuk tanaman padi:tebu:palawija.

Luas relatif merupakan luas sesungguhnya yang

dikonversikan ke luas aktif dengan menggunakan

angka koefisien tanaman atau efisiensi pengaliran.

Perhitungan ini mempunyai ciri-ciri: (i) lebih

umum dipakai di Indonesia, (ii) lebih praktis, (iii)

sebagai dasar perbandingan adalah tanaman padi,

(iv) angka perbandingan yang umum

padi:tebu:palawija = 4:1,5:1.

Page 45: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

BAB 7. Tata Guna Air pada

Tingkat Usaha Tani

Pengertian, Organisasi, Pelaksanaan Irigasi

Bondansari dan Purwandaru Widyasunu

Lab. Tanah dan Pengelolaan Sumberdaya Lahan Unsoed.

[email protected]

[email protected]

[email protected]

2013

Page 46: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Sub-bab:

7.1. Definisi, Pengertian, Masalah

7.2. Organisasi Petani Pemakai Air (P3A)

7.3. Pelaksanaan Tata Guna Air

7.4. Prioritas Pembinaan Pemakai Air

7.5. Fungsi P3A dan Pembinaan Organisasi

7.6. Pelaksanaan Pengaturan Air

7.7. Kebijakan Pengelolaan Bangunan Irigasi dan Air.

Page 47: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

7.1. Definisi, Pengertian, Masalah

Definisi Tata Guna Air:

Tata laksana penggunaan sumberdaya air dari lokasi pengambilan

air sampai dengan pemanfaatannya tingkat lahan usahatani dan

pembuangan kelebihannya.

Pengertian Umum:

Tata guna air tingkat usahatani (water management at farm level)

adalah semua usaha dan kegiatan petani untuk memanfaatkan air

bagi kepentingan produksi pertanian mereka sendiri pada tingkat

lahan mereka masing-masing dan kelompok pemakai air hamparan

lahannya. Misalnya petani x pada kelompok tani hamparan y yang

tergabung dalam petani pemakai air z.

Tata guna air

Merupakan suatu kesatuan proses sejak dari pengambilan air dari

pintu tersier, penyaluran dan pembagian sampai petakan-petakan

sawah dan pembuangan air kelebihannya.

Page 48: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Pengaliran air irigasi:

Saluran tersier mendapatkan air dari saluran sekunder.

Saluran sekunder mendapatkan air dari saluran primer.

Saluran air primer mendapatkan air dari bangunan

penangkap air.

Jadi proses pengaturan air di tingkat usahatani tidak bisa

dipisahkan dengan proses pengelolaan air pada tingkat

jaringan utama.

Page 49: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Masalah-masalah dalam pemberian air

Pengelolaan air irigasi pada tingkat tersier masalah-

masalah teknis dan non teknis.

Faktor penimbul masalah:

(i) Faktor penguasaan modal

(ii) Waktu pengelolaan tiap petani dan kelompok tani

(iii) Tenaga yang tersedia (SDM)

(iv) Infrastruktur dan kerusakan

(v) Iklim (perubahan iklim) dan kebencanaan lainnya

(vi) Perubahan fungsi lahan

(vii) Lainnya apa?

Page 50: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Dulu petani pemakai air belum memahami pembaharuan

keirigasian.

Saat ini mereka memahami namun banyak hambatan. Apa

hambatan saat ini dan masa yang akan datang??

Program pembinaan P3A

Program perbaikan infrastruktur

Program revitalisasi pertanian di atas industri

Program perbaikan kerusakan atmosfer, hidrologi,

sekuestrasi karbon, dll??

Page 51: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Masalah dan cara pemecahannya

Pendekatan teknologi, fungsi, sosial-budaya, dan ekonomi

Pendekatan politik?? Apa ada atau masihkan relevan??

Contoh pembinaan petak tersier percontohan

Maksudnya adalah memberikan percontohan bagi petak tersier

lainnya dalam penanganan masalah khusus maupun umum guna

pengelolaan air baik menyangkut kepentingan teknis maupun non

teknis.

Penanganan petak tersier perlu dimulai sejak perencanaan dan

pelaksanaan irigasi. Pembinaannya meliputi segi-segi operasi dan

pemeliharaan sistem keirigasian petak tersier. Pada saat ini sudah harus

sampai pada sistem jaringan irigasi Gabungan/Federasi P3A.

Page 52: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Pembinaan petak tersier (pada organisasi P3A)

Meliputi segi engineering dan segi organisasi

Sasaran: bila pembinaan tingkat petak tersier maka akan

bisa menjadi tolok ukur mulainya penerapan dan

pembinaan teknologi pertanian yang lainnya.

Pembinaan petak tersier memerlukan:

(a) Data kebutuhan air bagi tanaman dan data hujan.

(b) Pengelompokan petak kwarter dalam petak tersier.

(c) Adanya sarana tersier yang baik menurut kebutuhan

suatu petak tersier teknis.

(d) Organisasi dan anggotanya (para petani individu) harus

aktif dan mengerti arti nilai ekonomis air irigasi dan

memiliki rasa tanggung jawab bersama.

Page 53: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

7.2. Organisasi Petani Pemakai Air (P3A)

P3A merupakan organisasi resmi yang

dibentuk oleh Pemerintah atas dasar Undang-

undang dan Peraturan Pemerintah tentang

pengelolaan sumberdaya air.

P3A merupakan organisasi petani pemakai

air pada masing-masing hamparan sawah

beririgasi petak tersier berupa layanan irigasi

pada suatu desa atau antar desa karena

pelayanan irigasi adalah lintas desa.

Page 54: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Di atas P3A ada GP3A yaitu Gabungan P3A

Bisa disebut pula FP3A yaitu Federasi P3A

Merupakan gabungan atau federasi para petani P3A di

tingkat saluran primer layanan irigasi.

Biasanya GP3A merupakan organisasi tingkat layanan

primer irigasi yang terbagi atas beberapa layanan

sekunder. Semua permasalahan dan keperluan tingkat

sekunder diwadahi dalam GP3A. Organisasi ini bisa

membentuk satu Daerah Irigasi.

FP3A bisa dibentuk untuk sistem organisasi dalam

beberapa Daerah Irigasi atau hanya satu Daerah Irigasi

yang sangat besar.

Page 55: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Kewajiban Pemerintah untuk membina P3A,

GP3A dan FP3A.

Akan sangat strategis terus dilaksanakan guna antisipasi

masa depan pengelolaan sumberdaya air sampai tingkat

kwarter dan tersier.

Ke masa depan pengelolaan SD air akan sangat berkaitan

dengan dampak perubahan iklim global, yaitu kekeringan

ataupun curah hujan terlalu besar, atau ekstrim. Atau hujan

dan tidak hujan dalam waktu sangat pendek. Contoh kasus di

Padang tahun 2010 ini yaitu hujan 10 jam pemanasan 10 jam

berikutnya hujan 10 jam berikutnya dan seterusnya. Dampak

apa saja??

Kerusakan sumberdaya tanah/lahan, kerusakan sistem

hidrologis dan kerusakan ekosistem akan memperparah

persediaan air untuk irigasi atau bisa menjadi bencana berupa

banjir dan kekeringan.

Page 56: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Keberhasilan pembinaan tergantung pada:

(i) Tingkat pengetahuan petani serta para pemuka (tokoh) P3A.

(ii) Tingkat pengetahuan para pembina dan kecakapan pembina itu sendiri

termasuk sifat-sifat dan talenta individu para pembina.

(iii) Adat isitiadat, kepercayaan, dan tradisi setempat.

(iv) Tingkat dan macam usahatani yang dilakukan.

(v) Struktur lembaga desa yang sudah ada, baik lembaga desa maupun

lembaga pengairan.

(vi) Sarana-saranan yang ada dan dana pembinaan yang disediakan berupa

anggaran pemerintah daerah dan pusat.

(vii) Peranan IPTEK dan peranan Perguruan Tinggi yang dipercaya dan

handal.

(viii) Ke masa depan penting: (a) internet, (b) energi untuk irigasi, (c)

pengembangan sistem pertanian terpadu, (d) penanganan kerusakan

sumberdaya tanah/lahan dan hidrologi.

Page 57: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Pelaksanaan Pengaturan Air Tingkat

Organisasi

Menentukan prinsip layanan apakah itu layanan terus-

menerus ataukah layanan giliran.

Layanan berupa buka tutup box pembagi air irigasi

mulai dari saluran primer, sekunder, sampai tersier.

Layanan pada saat tingkat ketersediaan air melimpah,

cukup, dan kurang.

Page 58: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Peningkatan kemampuan P3A

Peningkatan kemampuan di bidang:

Teknis

Keuangan

Manajerial administrasi dan organisasi

Sifat keberlanjutan efisiensi dan efektivitas layanan air

untuk pertanian dan keperluan manusia lainnya.

Rencana pengelolaan irigasi: (a) operasi dan pemeliharaan,

(b) pengamanan, (c) rehabilitasi, (d) peningkatan jaringan

irigasi, (e) mitigasi kebencanaan bidang keirigasian, (f)

IPTEK.

Page 59: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

7.3. Pelaksanaan Tata Guna Irigasi

Bagaimana kita menataguna layanan irigasi untuk masa

depan pertanian?? Apa hambatannya?? Apa yang sudah

kita capai dengan: iptek kita?, latar belakang sosekbud

kita? Apa yang akan terjadi dengan masa depan

sehubungan dengan perubahan iklim global??

Ada dua pendekatan teori tata guna irigasi yaitu: (i)

layanan terus-menerus dan (ii) layanan giliran. Hal

itu dilakukan atas dasar suplai air yaitu stok/debit air

mencukupi atau tidak. Fungsi layanan oleh organisasi

baik P3A, GP3A, FP3A, PSDA, Dinas Irigasi, Dinas

PU, Pemda sangat penting.

Apakah ke depan perlu ada penyerahan kembali

kewenangan pengelolaan penyelenggaraan

keirigasian ke masyarakat?? Ya atau tidak: apa

fungsi negara??

Page 60: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Bab I tentang Ketentuan Umum

Bab II tentang Prinsip-prinsip Pengelolaan Irigasi

Pasal 4:

(i) Pengelolaan irigasi diselenggarakan dengan mengutamakan

kepentingan masyarakat petani dan dengan menempatkan

perkumpulan petani pemakai air sebagai pengambil keputusan dan

pelaku utama dalam pengelolaan irigasi yang menjadi tanggungjawabnya.

(ii) Untuk mencapai yang dimaksud dalam ayat (i), dilakukan

pemberdayaan perkumpulan petani pemakai air secara berkesinambungan

dan berkelanjutan.

Dst. Tentang organisasi dan infrastruktur ………..

Bab III tentang Kelembagaan Pengelolaan Irigasi

Lembaga Pengelolaan Irigasi: P3A, Pemerintah, Komisi Irigasi, dan Sistem

Koordinasi.

PP 77 Tahun 2001 tentang Irigasi

Page 61: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Lembaga Pengelola Irigasi:

Bab III Pasal 7Meliputi instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, perkumpulan petani pemakai

air (P3A) atau pihak lain yang kegiatannya berkaitan dengan pengelolaan irigasi

sesuai dengan kewenangannya dalam perencanaan, pembangunan, operasi dan

pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan dan pembiayaan jaringan irigasi.

Petani pemakai air dapat membentuk P3A sampai tingkat daerah irigasi sebagai

lembaga yang berwenang untuk mengatur pengelolaan daerah irigasi sebagai

satu kesatuan pengelolaan.

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk berbagai keperluan,

Bupati/Walikota membentuk Komisi Irigasi yang ditetapkan dengan Keputusan

Bupati/Walikota.

Komisi Irigasi berfungsi membantu Bupati/Walikota dalam

peningkatan kinerja pengelolaan irigasi, terutama dalam bidang

penyediaan, pembagian, dan pemberian air irigasi bagi tanaman dan

untuk keperluan lainnya serta merekomendasikan prioritas alokasi

dana pengelolaan irigasi kabupaten/kota.

Page 62: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Pasal 9

Penyerahan kewenangan pengelolaan irigasi dari Pemerintah Daerah

kepada P3A yang berbadan hukum dilakukan secara demokratis dengan

prinsip satu sistem irigasi satu kesatuan pengelolaan.

……. Penyerahan kewenangan sesuai dengan wilayah kerja P3A pada

tingkat DI atau sebagian DI.

Penyerahan kewenangan pengelolaan irigasi dari Pemda kepada P3A

ditetapkan melalui kesepakatan tertulis tanpa penyerahan kepemilikan aset

jaringan irigasi.

Dst.

Persoalannya adalah telah banyak aset irigasi menjadi tidak berguna atau

terlantar karena banyak sawah primer dijual terutama untuk perumahan

………

SIA-SIA …………………. ?? Do Nothing …….?? Do some/many thing

……….??

Bab IV tentang Penyerahan Kewenangan

Pengelolaan Irigasi

Page 63: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Bab V tentang Pemberdayaan P3A

Bab VI tentang Pola Pengaturan Air IrigasiBagian:

Pertama tentang Hak Guna Air Irigasi

Kedua tentang Penyediaan Air Irigasi

Ketiga tentang Pembagian Pemberian Air Irigasi

(i) Rencana pembagian air pada satu DI ditetapkan setiap tahun oleh P3A.

(ii) Rencana pembagian air untuk jaringan irigasi yang berfungsi

multiguna ditetapkan setiap tahun atas dasar musyawarah antara P3A

dan pemakai air irigasi untuk keperluan lainnya melalui forum

koordinasi DI.

(iii) Pembagian air irigasi ditetapkan oleh P3A tingkat DI sesuai dengan

rencana pembagian air berdasarkan prinsip keadilan, keseimbangan,

dan musyawarah diantara pihak yang berkepentingan.

Bab VII tentang Pembangunan Jaringan Irigasi

Dst pelajari dari UU Nomor 77 Tahun 2001.

Page 64: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

7.4. Prioritas Pembinaan Petani Pemakai Air

Prioritas pembinaan harus sampai tingkat tersier.

Alasan 1. Pada tingkat tersier langsung menyentuh pemakai

air (petani) dan keluarganya, sehingga kalau ada

penerapan teknologi akan lebih mudah.

Alasan 2. Perubahan tataguna lahan sawah ke non-usahatani

ikut menggeser sejumlah besar saluran irigasi

sehingga mengancam ketahanan pangan nasional

terutama beras. Perlu pemberdayaan ekonomi

petani pemakai air agar tidak menjual sawahnya

Alasan 3. Perubahan iklim global menyebabkan

kemungkinan kesulitan air sumber aliran

pelayanan irigasi. Tindakan nyata apa?

Page 65: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

7.5. Fungsi P3A dan Pembinaan Organisasi

Fungsi P3A:

a. Pengorganisasian dalam internal P3A agar anggota tertib

dalam pemakaian air irigasi dan ikut melaksanakan program

nasional konservasi sumberdaya air.

b. Bersatu padu anggota internal dan ke luar dalam satu

GP3A/FP3A dalam perbaikan jaringan tersier.

c. P3A merupakan sarana/wadah bagi penyelenggaraan

perbaikan metode pemberian air yang tepat.

d. Memberian kesadaran kepada petani agar paham nilai

ekonomi air irigasi.

Tambahan: P3A perlu diajari iptek konservasi air dan

teknologi irigasi kondisi spesifik wilayah dan atau

agroklimat (lihat slide. Ndaru. Doc).

Page 66: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Prinsip pengelolaan Irigasi :a. Pengelolaan mengutamakan kepentingan petani dan menempatkan

pengambilan keputusan dan pelaku utama dalam pengelola menjadi

tangung jawab P3A.

b. Pemberdayaan P3A dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

c. Pengelolaan irigasi mengoptimalkan pemanfaatan air permukaan dan air

bawah tanah secara terpadu.

d. Pengelolaan irigasi dilaksanakan dengan prinsip satu irigasi satu kesatuan

pengelolaan dengan memperhatikan kepentingan pengguna di bagian hulu,

tengah dan hilir.

e. Pengelola irigasi dilakukan dengan melibatkan semua pihak yang

berkepentingan, agar dapat dicapai pemanfatan jaringan irigasi yang

optimal.

f. Keberlanjutan sistem irigasi dilaksanakan dengan dukungan air irigasi,

prasarana irigasi yang baik, menunjang peningkatan pendapatan petani.

g. Untuk tersebut no. 6. pengelolaan irigasi dilaksanakan dengan

mengantisipasi modernisasi pertanian, diversivikasi usaha tani, dengan

dukungan sarana dan prasarana.

h. Untuk tersebut no. 6. dengan membangun waduk/waduk lapangan,

pengendalian kualitas air, jaringan drainase yang sepadan, re-used air

drainase.

Page 67: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Pemberdayaan P3A meliputi :Penguatan, mencakup kegiatan fasilitasi pembentukan P3A secara

demokratis dan mendorong P3A sebagai badan hukum otonom.

Peningkatan kemampuan P3A melalui pelatihan, bimbingan,

pendampingan penyuluhan dan kerjasama pengelolaan (bantuan dan

fasilitasi dengan memperhatikan prinsip kemandirian).

Hak Guna Air : Hak yang diberikan kepada P3A untuk memanfaatkan air berbentuk ijin dari

peraturan Perda, sesuai dengan kebutuhan air yang diusulkan. Yang berhak

mengijinkan adalah Bupati dan Gubernur. Permasalahan penggagas PP 77

tentang irigasi ini belum samanya persepsi tentang hak guna air bagi petani.

Hak Guna Air yang melekat pada petani diberikan ijin sesuai dengan

kebutuhan petani subsistem hak guna air yang melekat pada kebutuhan

pokok petani tersebut. Manajemen aset adal upaya dalam menelurusi

operasional dan pemeliharaan tentang sistem irigasi.

Page 68: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Rencana induk irigasi:

Rencana induk disusun berdasarkan rencana

sumberdaya air dan tata ruang wilayah disepakati

antara stake holder dan ditetapkan dengan perda.

Pemerintah dan pemda bertanggung jawab dalan

pembangunan jaringan irigasi baru berdasarkan

kesepakatan dengan masyarakat setempat, sedangkan

P3A bertangggung jawab dalam pembanguna jaringan

irigasi di wilayah kerjanya dengan bantuan dan

difasilitasi oleh pemerintah dan pemerintah daerah

dengan memperhatikan prinsip kemandirian.

Page 69: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Terimakasih

Selamat Belajar tentang air, irigasi, konservasi

Semoga bisa menjadi manfaat bagi bangsa, negara,

planet bumi, humaniora.

Page 70: Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi

Matur nuwun